JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN...

124
PENGARUH VALUE DAN PHYSICAL BENEFIT PRODUK WARALABA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Lup Lup Bubble Drink) Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh : M. Farhan Fathurahman (1113015000056) JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2017 M

Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN...

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

PENGARUH VALUE DAN PHYSICAL BENEFIT PRODUK WARALABA

TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

(Studi Kasus Lup Lup Bubble Drink)

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh :

M. Farhan Fathurahman

(1113015000056)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2017 M

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

I

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

II

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

III

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

IV

ABSTRACT

Muhamad Farhan Fathurahman (NIM: 1113015000056) Effect Of Value and

Physical Benefit Franchise Products to Customer Satisfaction (Case Study Lup

Lup Bubble Drink)

This study discusses the effect of value and physical benefit of franchise

product to consumer satisfaction. The purpose of this study to knowing effect of

value and physical benefits to customer satisfaction Lup-lup bubble drink. This

type of research uses quantitative methods. The population in this study is all

Lup-lup bubble drink consumers, with a sample size of 100 people. Techniques of

data collection using interviews, observations, and questionnaires that have been

tested for validity and reliability. Data analysis techniques used to answer the

hypothesis is multiple regression.

The results of this study indicate that there is effected between value and

physical benefit to customer satisfaction is evidenced from the grade of T for

value 8.457 with significance grade 0.000 <0.05 and regression grade 0.629.

While T grade for physical benefit 3,972 with significance grade 0,000 <0,05 and

regression grade 0,281.

Keywords: Value, Physical Benefit, Consumer Satisfaction

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

V

ABSTRAK

Muhamad Farhan Fathurahman (NIM: 1113015000056) Pengaruh Value

dan Physical Benefit Produk Waralaba Terhadap Kepuasan Konsumen

(Studi Kasus Lup Lup Bubble Drink)

Penelitian ini membahas tentang pengaruh value dan physical benefit produk

waralaba terhadap kepuasan konsumen. Adapun tujuan penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh value dan physical benefit terhadap kepuasan konsumen

Lup-lup bubble drink. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh konsumen Lup-lup bubble drink,

dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data

menggunakan wawancara, observasi, dan kuesioner yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis

adalah regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara value dan

physical benefit terhadap kepuasan konsumen dibuktikan dari nilai T untuk value

8,457 dengan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 dan nilai regresinya 0,629.

Sementara nilai T untuk physical benefit 3,972 dengan nilai signifikansinya 0,000

< 0,05 dan nilai regresinya 0,281.

Kata kunci: Value, Physical Benefit, Kepuasan Konsumen

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

VI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik dan

hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam disampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang dengan

usahanya tidak mengenal lelah, sehingga kita dapat hidup dalam naungan Allah

SWT serta berada di jalan yang diridhoi-Nya. Selanjutnya disampaikan bahwa

skripsi ini yang berjudul Pengaruh value dan Physical Benefit Produk Waralaba

terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Lup-lup Bubble Drink) disusun

dengan maksud memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada Kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

terutama kepada:

1. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi, Bapak Basri (Alm) dan Ibu

Junariah yang telah memberikan semnagat dan do’a yang tiada henti-

hentinya dan juga mengorbankan seluruh jiwa dan raga baik secara fisik

maupun materi. Semoga Allah SWT memberikan sebaik-baiknya balasan

bagi mereka berdua.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

4. Bapak Syaripulloh, M.Si selaku Sekeretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

VII

5. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan waktu dan ilmunya yang berharga untuk membimbing penulis

selama penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Anisa Windarti, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu dan arahanya selama penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan

ilmu yan bermanfaat selama kuliah.

8. Bang Edo Faqih dosen matematika yang telah membantu dan mengajarkan

ilmu statistik pada saat analisis data penelitian

9. Kakak-kakak saya (Teh Uun, Teh Uus, Teh Enok) yang selalu memberikan

semangat dan motivasinya agar saya selalu semangat dan bekerja keras.

10. Ust Ikhwan Maulana selaku direktur Lup-lup Bubble Drink yang telah

berbaik hati mengijinkan perusahaanya sebagai tempat penelitian saya.

11. Keluarga besar PIPS angkatan 2013 yang telah berjuang Bersama-sama dari

pertama kali masuk kuliah hingga saat ini

12. Komunitas visual Pandorasquad UIN Jakarta tempat berkumpul dan belajar

bersama desain grafis

13. Kekasih saya Dwi Puspa Meilani yang selalu mendukung saya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Juli 2017

M Farhan Fathurahman

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

VIII

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing ………………………..........

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ……………………………………

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ……………………..........

Abstract ………………………………………………………………

Abstrak ……………………………………………………………….

Kata Pengantar …………………………………………………….....

Daftar Isi ……………………………………………………………..

Daftar Tabel ………………………………………………………….

Daftar Gambar ……………………………………………………......

Daftar Lampiran ……………………………………………………...

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………..

B. Identifikasi Masalah ……………………………………………

C. Pembatasan Masalah ……………………………………………

D. Rumusan Masalah ………………………………………………

E. Tujuan Penelitian ……………………………………………….

F. Manfaat Penelitian ……………………………………………...

BAB 2 KAJIAN TEORITIS

A. Kepuasan Konsumen …………………………………………...

B. Value ……………………………………………………………

C. Physical Benefit ……………..………………………………….

D. Waralaba ………………………………………………………..

E. Penelitian Relevan ……………………………………………...

F. Kerangka Berpikir ……………………………………………...

G. Hipotesis ………………………………………………………..

I

II

III

IV

V

VI

VIII

X

XII

XIII

1

6

6

7

7

7

9

15

20

25

30

34

35

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

IX

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………...

B. Metode Penelitian ……………………………………………….

C. Populasi dan Sampel …………………………………………….

D. Variabel dan Atribut Penelitian ………………………………….

E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………

F. Instrumen Penelitian …………………………………………….

G. Teknik Analisis Data ……………………………………………

Bab 4 ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lup-Lup Bubble Drink ………………………

B. Analisis Data Penelitian …………………………………………

C. Pembahasan ……………………………………………………...

Bab 5 PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………...

B. Saran …………………………………………………………….

C. Keterbatasan Penelitian ………………………………………….

Daftar Pustaka ……………………………………………………….

Daftar Jurnal ………………………………………………………...

Daftar Website ……………………………………………………….

Lampiran …………………………………………………………….

36

36

37

38

40

43

45

52

67

84

87

87

88

89

91

92

93

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

X

DAFTAR TABEL

2.1. Tabel Perbedaan Perkembangan Desain

2.2. Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan

3.1. Bagan Waktu Penelitian

3.2. Variabel Penelitian

3.3. Tabel Skala Likert

3.4. Tabel Pedoman Observasi

3.5. Tabel Kisi-kisi Angket

3.6. Tabel Pedoman Wawancara

4.1. Tabel Penyebaran Kuesioner

4.2 Tabel Jenis Kelamin

4.3 Tabel Umur Responden

4.4 Tabel Pekerjaan Responden

4.5 Tabel Pendidikan Responden

4.6 Tabel Status Responden

4.7 Tabel Pertama Kali Responden Mengetahui Produk

4.8 Tabel Sumber Informasi Produk

4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

4.11 Tabel Data Statistik Deskriptif

4.12 Tabel Uji Normalitas KS

4.13 Tabel Uji Linearitas

4.14 Tabel Uji Multikolinearitas

4.15 Tabel Uji Heterodaksitas

4.16 Tabel Uji Auto Korelasi

4.17 Tabel Hasil Regresi Berganda X1

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

XI

4.17 Tabel Hasil Regresi Berganda X2

4.17 Tabel Hasil Regresi Berganda

4.18 Tabel T Hitung

4.19 Tabel F Hitung

4.20 Tabel R Square X1

4.21 Tabel R Square X2

4.21 Tabel R Square X1 dan X2

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

XII

DAFTAR GAMBAR

4.1 Gambar Struktur Organisasi Lup-lup Bubble Drink

4.2 Gambar konten iklan di media Lup-lup

4.3 Gambar gerai variasi Lup-lup

4.4 Gambar Kemasan Gelas

4.5 Gambar Logo Lup-lup

4.6 Gambar Histogram Normalitas Data

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

XIII

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Pedoman Observasi

Lampiran 4 Tabel Data dan Analisis Data

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menjadi pengusaha sukses merupakan cita-cita sebagian

orang. Seorang pengusaha yang sukses memiliki tingkat

kesejahteraan tinggi, kebebasan finansial dan waktu yang banyak

karena kehidupannya tidak diatur oleh orang lain. Pengusaha adalah

bos yang mengatur waktu dan kegiatanya sendiri bahkan dia

mengatur kegiatan orang lain atau pegawainya. Realita yang ada

ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mau

menjadi pengusaha, bahkan mereka takut dan hanya ingin menjadi

pegawai atau karyawan. Hal ini disebabkan oleh mental masyarakat

yang rendah, mereka takut mengabil resiko kegagalan dalam

wirausaha. Mental tersebut harus dirubah karena jika jumlah

pengusaha banyak akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan juga mendorong negara berkembang menjadi negara maju.

Kewirausahaan merupakan salah satu jalan menuju perubahan

kehidupan menjadi lebih baik.

Jika masyarakat menyadari sebenarnya kewirausahaan saat ini

berkembang pesat, hal ini terlihat dari beranekaragamnya jenis

wirausaha seperti usaha produksi, usaha industri, usaha jasa, usaha

intelektual, usaha perdagangan, usaha distribusi, usaha waralaba,

dan lain-lain. Salah satu jenis usaha yang sedang marak adalah

usaha dengan sistem waralaba. “Waralaba adalah pengaturan bisnis

dengan sistem pemberian hak pemakaian nama dagang oleh

Franchisee untuk menjual produk atau jasa sesuai dengan

kesepakatan.”1 Perjanjian yang dilakukan tentu saja ditetapkan oleh

pemilik merek dagang atau produk yang bisa dipakai setelah

menyetujui kesepakatan tersebut.

1 Adrian Sutedi, Hukum Waralaba, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h. 6

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

2

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik

Indonesia industri waralaba di Indonesia mengalami pertumbuhan

sebesar 35 %, tercatat ada 698 waralaba dengan jumlah gerai

sebanyak 24.400 yang terdiri dari 63% waralaba dan bisnis online

lokal (BO), serta 37% waralaba mancanegara dengan omset

mencapai 172 triliun.2 Data tersebut menunjukan bahwa

pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia berkembang pesat, oleh

karena itu Indonesia merupakan salah satu pasar yang paling

prospektif untuk bisnis ini. Meskipun perkembangan waralaba

Indonesia terus meningkat namun jumlah peningkatannya masih

tergolong kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk

Indonesia yang banyak.

Peningkatan jumlah waralaba ini berdampak positif terhadap

perekonomian negara, akan tetapi pelaku usaha tersebut harus

berhati-hati karena semakin bertambah banyaknya wirausaha

waralaba maka semakin banyak juga pesaing atau kompetitor usaha

yang bisa mengurangi pendapatan penjualan. Oleh karena itu, setiap

pelaku usaha harus menyiapkan strategi dan rencana marketing

yang baik agar tidak kalah dengan yang lain. Seorang pengusaha

harus terus berpikir kreatif dan inovatif untuk mengembangkan

usahanya karena di dalam dunia wirausaha tidak ada kondisi yang

aman. Seorang pengusaha harus berpikir kreatif dan inovatif untuk

mengembangkan usahanya.

Berpikir kreatif adalah menciptakan sesuatu yang baru

sedangkan inovatif adalah hasil dari sesuatu yang sudah ada

dikembangkan lagi menjadi hal yang baru. Singkatnya,

2 Kemendag Pacu Wirausahawan Kembangkan Waralaba (sumber:

http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2016/11/25/ifse-momentum-tumbuhkan-

waralaba-nasional-id0-1480009198.pdf.) diakses pada tanggal 20/11/2016 pukul

18.00 WIB

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

3

entrepreneur sukses dengan menciptakan dan melakukan sesuatu

yang baru atau sesuatu yang lama dengan cara yang baru.3

Perusahaan waralaba saat ini dituntut untuk kreatif dan inovatif

dalam mengembangkan usahanya. Pelaku usaha harus lebih kreatif

dan inovatif dalam mengelola aspek usaha seperti produk,

marketing, brand, value dan physical benefit sehingga nantinya

akan menghasilkan laba dan kepuasan konsumen yang baik.

Namun kenyataanya banyak perusahaan waralaba hanya

terfokus pada produknya saja seperti jenis barang apa saja yang

harus dijual dan berapa laba yang dihasilkan dari penjualan tersebut

sehingga kepuasaan konsumen bukanlah prioritas. Perusahaan

melupakan aspek lain yang sangat penting yaitu value dan physical

benefit dalam memenuhi pendapatan dan kepuasan konsumen.

Value atau nilai dari suatu produk sangatlah penting, terlebih

jika produk tersebut sudah banyak di pasaran maka yang harus di

tambahkan adalah nilainya (Value). Pada saat konsumen ingin

membeli suatu produk, tentu saja konsumen akan mencari produk

apa saja yang dia butuhkan setelah itu konsumen

mengklasifikasikan berbagai macam merek produk tersebut. Dari

banyaknya produk yang ditawarkan kemungkinan terbesar

konsumen akan memilih produk yang memiliki value atau nilai

manfaat terbanyak. Nilai tersebut dapat berupa rasa, bentuk, ukuran,

warna, harga dan keunggulan-keunggulan lain yang dimiliki brand

produk tersebut. Oleh sebab itu nilai produk sangatlah penting

untuk dapat menarik konsumen bahkan nilai suatu produk dapat

dijadikan perbandingan dengan produk sejenis yang dikeluarkan

kompetitor.

3 Willy Arafah, Esensi Lingkungan Bisnis & Entrepreneurship, (Jakarta: Universitas

Trisakti, 2010), h 31

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

4

Nilai merupakan pencitraan konsumen terhadap sebuah

produk, yang berati nilai sebagai gambaran awal dari branding

marketing product. Pengusaha yang sukses adalah yang produknya

memiliki ciri khas sehingga dapat dibedakan keunggulan

produknya dengan produk kompetitor lain, keunggulan tersebut

merupakan nilai tambah atau value produk dan nilai inilah yang

nantinya akan menjadi pembanding bagi konsumen yang ingin

membeli.

Tidak kalah penting yaitu physical benefit yang merupakan

bentuk fisik tampilan dari produk dan juga barang lain pendukung

produk itu sendiri seperti desain produk, packaging, tekstur produk,

desain gerobak, bentuk lapak, booth, coporate identity, visual

branding dan lain-lain. Seseorang membeli produk biasanya

disebabkan oleh pengaruh visual yang pernah dilihat dan

dirasakanya. Jika fisik produk dan fisik pendukung produknya

bagus maka sesorang akan lebih tertarik untuk membeli dan akan

memberikan kesan baik untuk produk itu sendiri (image labelling)

sehingga di kemudian hari orang tersebut cenderung memilih

produk itu dibandingkan produk sejenis lainya.

Seiring berkembangnya teknologi banyak pengusaha yang

melakukan pembaharuan produk terutama pada aspek penampilan

fisik, agar terlihat unik dan menarik sehingga konsumen tertarik

untuk membeli produk tersebut. Semakin unik tampilan packaging

semakin membuat konsumen penasaran dan pada fase berikutnya

membeli produk tersebut.

Bahkan ada saja konsumen yang membeli bukan karena

membutuhkan barang tersebut tetapi karena tergoda oleh desain

kemasan dan bentuk produknya sendiri yang menarik. Meskipun

value dan physical benefit itu penting, seorang pengusaha harus

mengutamakan kepuasaan konsumen sebagai pedoman pelayanan.

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

5

Maka dari itu value dan physical benefit yang harus dilakukan

dengan baik sehingga akan menghasilkan kepuasan konsumen yang

baik juga. perilaku konsumen menjelaskan tentang cara konsumen

mengalokasikan pendapatannya untuk mengkonsumsi barang dan

jasa guna mendapatkan kepuasan yang maksimum.4 Kepuasan

konsumen merupakan dasar yang menjadi acuan suatu bisnis dapat

diterima masyarakat. Saat ini banyak pelaku usaha yang hanya

mengutamakan keuntungan saja tetapi tidak memprioritaskan

kepuasan konsumen. Perilaku tersebut sebenarnya tidak baik karena

konsumen yang tidak puas tidak akan kembali lagi untuk membeli

sehingga keuntungan yang didapat hanya pada periode awal saja.

Padahal dalam wirausaha berbasis waralaba, keuntungan yang

berkelanjutan merupakan aspek utama kekuatan dalam

menjalankan bisnis tersebut.

Wirausaha berbasis waralaba yang memperhatikan aspek

kepuasan konsumen adalah Lup Lup Bubble Drink. Perusahaan

waralaba ini bergerak di bidang penjualan minuman yang disajikan

cepat. Penjualannya biasa menggunakan gerobak, stand booth, atau

membuka di etalase toko. Waralaba minuman bubble ini di bawah

naungan CV. Lima Menara yang memiliki 3 unit usaha, Lup Lup

Bubble Drink, Jakarta Bubble Drink, dan The Fit Bubble Tea.

Franchise yang berdiri dari tahun 2011 ini sudah memiliki cabang

Franchise yang tersebar di seluruh Indonesia.

Lup Lup Bubble Drink selalu berinovasi yaitu dengan

menyediakan berbagai macam varian rasa saat ini Lup lup Bubble

Drink sudah memiliki lebih dari 30 varian rasa, sertifikasi halal

Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan dinas kesehatan, selain itu

setiap mitra yang bergabung akan diberikan pelatihan manajemen

4 Agung Abdul rasul, Nuryadi Wijiharjo, Tupi Setyowati, Ekonomi Mikro dilengkapi

sistem informasi permintaan, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h 92

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

6

laporan yang baik. Setiap mitra juga hanya mengeluarkan modal

lima jutaan saja namun dalam waktu sebulan modal tersebut bisa

kembali. Tentu saja tersebut merupakan nilai tambah atau value dari

perusahaan ini.

Selain itu salah satu dari strategi marketing yang dijalankan

oleh Lup Lup Bubble Drink adalah dengan mendesain segala

macam unsur fisik, seperti gelas atau cup, gerobak, stand, dan juga

desain outlet penjualanya. Hal itu bertujuan untuk menarik minat

beli konsumen. Jika konsumen banyak maka Franchisor atau mitra

juga akan senang dan terus bekerja sama dengan lup lup Bubble

Drink. Oleh sebab itulah maka kepuasan konsumen menjadi

prioritas utama dalam menjalankan bisnis waralaba ini.

Dari latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui dan

menganalisis pengaruh value dan physical benefit produk waralaba

Lup Lup Bubble Drink terhadap kepuasan konsumen selama ini.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah

yang dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Rendahnya mental masyarakat untuk menghadapi resiko

kegagalan dalam menjadi seorang wirausaha

2. Persaingan usaha dengan kompetitor yang bisa mengurangi

pendapatan penjualan

3. Perusahaan hanya terfokus pada produk penjualan saja sehingga

melupakan aspek value dan physical benefit yang penting dalam

memenuhi pendapatan dan kepuasan konsumen.

4. Saat ini banyak pelaku usaha yang hanya mengutamakan

keuntungan saja tetapi tidak memprioritaskan kepuasan

konsumen

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

7

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga dan biaya,

serta untuk memudahkan pembahasan skripsi ini, menjaga agar

penelitian lebih fokus dan terarah, tidak menimbulkan keraguan dan

salah penafsiran, maka diperlukan adanya pembatasan masalah

yaitu perusahaan hanya terfokus pada produk penjualan saja

sehingga melupakan aspek value dan physical benefit yang penting

dalam memenuhi pendapatan dan kepuasan konsumen.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang digunakan yaitu apakah ada

pengaruh value dan physical benefit produk waralaba Lup Lup

Bubble Drink terhadap kepuasan konsumen?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukanya penelitian ini untuk menganalisis

pengaruh value dan physical benefit produk waralaba Lup Lup

Bubble Drink terhadap kepuasan konsumen

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Pelaku usaha agar menerapkan berbagai macam strategi

penjualan yang mengutamakan kreatifitas dan inovatif

seperti pengembangan value dan physical benefit produk itu

sendiri

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

8

b. Pelanggan berusaha mendapatkan nilai maksimal yang

dibatasi oleh biaya pencarian, pengetahuan, mobilitas, dan

pendapatan

2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan memberikan

informasi bahwa value dan physical benefit produk sangat

penting dalam wirausaha waralaba

b. Bagi pelaku usaha, diharapkan penelitian ini memberikan

wawasan dan inspirasi untuk menginovasi produknya agar

memiliki nilai manfaat dan tampilan fisik yang menarik

c. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengalaman ilmu di bidang ekonomi,

wirausaha waralaba dan penulis terinspirasi memiliki jiwa

entrepreneur yang kreatif dan inovatif

d. Bagi pemerintah khususnya kementerian perdagangan,

penelitian ini diharapkan memberikan informasi dalam

membangun dunia usaha yang baik dalam skala kecil

(UMKM) maupun skala besar

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

9

BAB 2

KAJIAN TEORITIS

A. Kepuasan Konsumen

1. Pengertian Konsumen

Konsumen atau perilaku konsumen adalah seseorang yang

memakai atau mengkonsumsi barang dan jasa. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia konsumen diartikan sebagai “pemakai

barang hasil produksi seperti bahan pakaian, makanan dan

sebagainya serta pemakai jasa”.1 Setiap orang dalam

kehidupanya pasti memerlukan barang ataupun jasa untuk

memenuhi kebutuhannya hal tersebut merupakan normalitas

perilaku manusia

Menurut James F Engel et al dalam buku Anwar Prabu

Mangkunegara mendefinisikan perilaku konsumen sebagai

tindakan-tindakan dalam individu yang secara langsung terlibat

dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa

ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang

mendahului dan menentukan tindakan tindakan tersebut.2 hal

yang hampir sama diungkapkan oleh Blackwell dan Miniard

dalam buku Tatik Suryani, perilaku konsumen mencakup

pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan konsumen dalam

mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan

jasa.3 Pengertian tersebut menandakan bahwa perilaku

konsumen adalah segala tindakan yang dilakukan konsumen

dalam mendapatkan suatu barang ataupun jasa.

1 (https://kbbi.web.id/konsumen) diakses pada tanggal 07/04/2017 pukul 16.00 WIB 2 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen (Bandung: Refika Aditama,

2005) h 3 3 Tatik Suryani, Perilaku konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008) h 6

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

10

Sementara menurut David l. Loudon dan Albert J. Della

Bitta Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses

pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang

dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan atau dapat menggunakan barang barang dan jasa.

Lebih luas lagi Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf dalam

buku perilaku konsumen mendefinisikan perilaku konsumen

sebagai tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan

individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan,

menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat

dari pengalamannya dengan produk pelayanan dan sumber-

sumber lainnya4. Pengertian tersebut menunjukan bahwa setiap

usaha untuk mendapatkan atau mengetahui suatu produk

ataupun jasa dinamakan prilaku konsumen.

Dalam memahami pengertian perilaku konsumen

berdasarkan teori-teori tersebut dapat diketahui bahwa dalam arti

sempit perilaku konsumen adalah setiap perilaku individu dalam

memperoleh dan menggunakan barang sementara dalam arti luas

maknanya tidak hanya memperoleh dan menggunakan barang

melainkan segala tindakan konsumen seperti membeli,

menawar, memakai, merasakan hingga mengevaluasi apapun itu

yang dilakukan seorang konsumen adalah perilaku konsumen.

2. Pengertian Kepuasan

Setiap manusia pasti pernah merasakan kepuasan, biasanya

kepuasan ini didapatkan setelah melakukan kegiatan tertentu

atau ketika mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Menurut

kamus besar Bahasa Indonesia kepuasan diartikan sebagai

4 Mangkunegara, op.cit., h. 4

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

11

perasaan puas atau merasa senang,5 dalam hal ini kelegaan

seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau setelah

mendapatkan pelayanan suatu jasa merupakan kepuasaan.

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa kepuasan

adalah usaha pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu

memadai atau menjadi baik. Kemudian jika ditinjau dari sudut

pandang perilaku konsumen, istilah kepuasan merupakan

konsensus mengenai konsep kepuasan konsumen yang

merupakan respon emosional atau evaluasi kognitif seseorang.6

Pengertian diatas kita mengetahui bahwa perasaan senang atau

respon emosional yang dirasakan seseorang setelah melakukan

atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan sesuai dengan

harapannya disebut dengan kepuasan.

Menurut Howard dan Sheeth mengungkapkan bahwa

kepuasan konsumen adalah situasi ketika pembeli merasakan

kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang

didapatkan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan.

Sama dengan pendapat Howard dan Sheeth, Swan

mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi secara

sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk

relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok

atau tidak cocok dengan tujuan pemakianya.7 Teori tersebut

menekankan aspek perbandingan antara sebelum dan setelah

mengkonsumsi produk dan membandingkan beban yang

tanggung dengan manfaat yang didapatkan.

Sementara itu sedikit berbeda dengan sebelumnya, teori

yang dikatakan oleh Oliver mengemukakan bahwa kepuasan

5 (https://kbbi.web.id/puas) diakses pada tanggal 07/04/2017 pukul 17.00 WIB 6 Fandy Tjiptono Pemasaran Jasa Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta:

CV Andi Offset, 2014), h. 352 7 Ibid, h. 353

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

12

pelanggan merupakan evaluasi terhadap surprise yang melekat

pada pemerolehan produk dan atau pengalaman konsumsi.

Menurut Churchirl dan Surprenant merumuskan kepuasan

pelanggan sebagai hasil pembelian dan pemakaian yang

didapatkan dari perbandingan antara reward dan biaya

pembelian dengan konsekuensi yang diantisipasi sebelumnya.8

Secara umum kepuasan konsumen adalah perasaan senang dan

kelegaan yang dirasakan setelah memakai ataupun

membandingkan sesuatu karena mendapatkan nilai yang lebih

banyak dari pada kekurangan dari produk lain yang sudah

dipakai jika kepuasan ini dikaitkan dengan konsumen maka

kepuasannya adalah dirasakan setelah mengkonsumsi atau

memakai barang atau produk jasa

3. Komponen Kepuasan Konsumen

Pada umumnya kepuasan pelanggan meliputi dari

kombinasi komponen utama yaitu barang dan jasa berkualitas,

hubungan pemasaran, program promosi loyalitas, fokus pada

pelayanan terbaik, sistem penanganan komplen secara efektif.9

Barang dan jasa yang dikonsumsi memiliki nilai kepuasan

yang berbeda hal tersebut dipengaruhi berbagai macam aspek

pendekatan keputusan konsumen.

1. Pendekatan Stimulus Respon

Teknik ini merupakan teknik penyampaian ide-ide

atau pengetahuan tentang suatu produk dan merek kepada

konsumen agar konsumen tertarik dan termotivasi untuk

mengambil keputusan membeli produk-produk yang di

8 Ibid, h. 353 9 Ibid, h. 358

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

13

stimulus.10 Secara tidak langsung kita memberikan

gambaran barang sekaligus memberikan stimulus atau

ransangan terhadap konsumen agar konsumen mengerti dan

mudah membeli barang tersebut. Dalam hal ini pemilik toko

atau pramuniaga memberikan stimulus berupa produk

produk yang ada di dalam toko, diharapkan konsumen dapat

meresponnya secara positif.

Misalnya seorang ibu menanyakan pakaian untuk bayi

maka pramuniaga memberikan informasi tentang merek

kualitas dan warna berbagai macam pakaian bayi kemudian

konsumen diarahkan untuk membeli diantara alternatif yang

mendapat perhatian atau tanggapan positif dari ibu tersebut

dengan demikian si ibu akan lebih mudah mengambil

keputusan.

2. Pendekatan Humanistik

Teknik ini merupakan teknik pendekatan yang bersifat

manusiawi dalam pendekatan ini keputusan pembeli

sepenuhnya diserahkan kepada konsumen. Segala unsur

kepuasan didasari atas keinginan dan rasa manusia itu

sendiri.11 Misalnya pemilik toko atau pramuniaga dalam

pekerjaanya lebih bersifat menyediakan berbagai jenis

produk dan memberikan informasi tentang manfaat

kebaikan dan kelemahan yang terdapat pada masing-masing

produk yang tersedia.

3. Pendekatan Kombinasi antara Stimulus Respon dan

Humanistik

10 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: Refika

Aditama, 2005), h. 53 11 Ibid, h. 53

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

14

Teknik ini merupakan teknik pendekatan dari hasil

kombinasi antara teknik stimulus respon dan teknik

humanistik.12 Pemilik toko atau pramuniaga dalam

menghadapi konsumen lebih bersifat mengkondisikan

pelaku yang memungkinkan konsumen termotivasi untuk

membeli namun keputusan membeli sepenuhnya

diserahkan kepada konsumen. Misalnya belum barang

disusun dengan berbagai bentuk yang menarik konsumen

display barang disusun plato yang memungkinkan menjadi

pusat perhatian konsumen ditampilkan dengan berbagai

merek yang menarik

4. Mengukur Kepuasan Konsumen

Tidak ada satupun ukuran terbaik mengenai kepuasan

konsumen yang disepakati secara universal. Terdapat beberapa

metode yang biasa dipakai untuk mengukur kepuasan yaitu

sistem keluhan dan saran, ghost or mystery shopping, lost

customer analysic, survei kepuasan konsumen.13 Meskipun

demikian dari banyaknya cara mengukur tingkat kepuasan

terdapat beberapa kesamaan mendasar yaitu kepuasan pelanggan

keseluruhan, dimensi kepuasan pelanggan, konfirmasi harapan,

niat beli ulang, kesediaan untuk merekomendasi.14 Mengukur

kepuasan pelanggan secara keseluruhan yaitu dengan

menanyakan langsung kepada konsumen seberapa besar

kepuasan yang mereka dapatkan kemudian membandingkan

kepuasan tersebut dengan produk atau jasa lain yang sama

dimiliki kompetitor.

12 Ibid, h. 53 13 Ibid, h. 369 14 Fandy Tjiptono Pemasaran Jasa Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta:

CV Andi Offset, 2014), h. 368

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

15

Cara yang kedua adalah mengukur dimensi kepuasan

pelanggan cara ini diawali dengan mengidentifikasi aspek

kepuasan pelanggan satu-satu. Selanjutnya konsumen menilai

aspek-aspek kepuasan konsumen tersebut dari produk yang telah

dikonsumsi. Setelah itu membandingkan produk tesebut dengan

produk kompetitor sesuai dengan aspek-aspek kepuasan

konsumen yang telah ditentukan sebelumnya. Terakhir meminta

konsumen memilih sendiri aspek mana yang paling menentukan

kepuasan.

Tahap selanjutnya yaitu konfirmasi harapan, pada tahap ini

kepuasan tidak diukur langsung namun diukur berdasarkan

kesesuaian antara harapan yang diinginkan konsumen dengan

kinerja produk perusahaan tersebut. Kepuasan pelanggan juga

dapet diukur dengan cara melihat niat beli ulang seorang

konsumen, artinya ketika konsumen membeli kembali barang

yang pernah ia beli itu menandakan terdapat kepuasan. Selain

pembelian ulang salah satu tanda kepuasan yang dapat diukur

adalah dengan melihat kesedian konsumen untuk

merekomendasikan produk kita kepada orang lain.

B. Value Produk

1. Pengertian Value Produk

Nilai atau value adalah nilai pikiran pelanggan yang

merupakan gabungan dari nilai ekonomi, fungsional, psikologis,

yang merupakan harapan lebih konsumen dari suatu tawaran

pasar. Philip Kotler dalam bukunya juga menjelaskan seorang

konsumen akan memperkirakan tawaran mana yang akan

memberikan nilai paling besar.15 Artinya seorang konsumen

15 Philip kotler, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin Tiong Tan, Manajemen

Pemasaran Perspektif Asia, (Jakarta: PT Indeks, 2003), h. 66

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

16

ketika akan membeli suatu barang atau makan memakai suatu

jasa maka konsumen tersebut akan memilih barang atau jasa

yang memiliki nilai keuntungan maksimal dibanding barang

sejenisnya di pasaran. Biasanya nilai keuntungan tersebut seperti

biaya, kualitas, pengetahuan, keunikan, pendapatan dan

manfaat-manfaat lebih lainya. Mereka membentuk harapan

mengenai nilai dan melakukan tindakan-tindakan setelahnya.

Keberhasilan atau kegagalan suatu tawaran untuk memenuhi

harapan konsumen terhadap nilai mempengaruhi kepuasan dan

tingkat pembelian kembali.

Nilai atau value ditentukan oleh selisih antara manfaat total

dan biaya total. Manfaat total terdiri atas manfaat fungsional,

manfaat psikologis, manfaat pengalaman, sedangkan biaya total

meliputi biaya ekonomi, biaya waktu, biaya energi.16 Manfaat

fungsional adalah nilai atau manfaat lebih dari fungsi barang

atau jasa yang ditawarkan misalnya pembeli minuman ringan

mendapatkan kemudahan dari banyaknya pilihan rasa minuman

sehingga rasa kesukaan konsumen terpenuhi. Manfaat psikologis

adalah nilai manfaat yang dirasakan mempengaruhi perasaan

psikis konsumen. Manfaat pengalaman adalah manfaat yang

dirasakan ketika mendapatkan sensasi baru yang belum pernah

dirasakan.

Sementara itu dalam biaya total terdapat biaya ekonomi

yang diartikan sebagai beban atau harga yang harus dibayar

konsumen, Yang kedua adalah biaya waktu yaitu beban waktu

yang habiskan konsumen untuk mendapatkan suatu produk,

biaya energi adalah beban energi yang dikeluarkan konsumen

misalnya pembeli yang berjalan kaki menuju tempat penjualan.

16 Tjiptono, op. cit,. h. 11

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

17

2. Macam-Macam Value Produk

Terdapat dua macam value dalam produk yaitu universal

value dan personal value.17 Universal value adalah nilai umum

yang diketahui setiap orang ketika membeli produk, nilai itu

biasanya seperti kinerja layanan dan kualitas produk. Sementara

personal value adalah nilai manfaat atau kepuasan yang berasal

dari pribadi konsumen sendiri dan belum tentu dimiliki oleh

konsumen lainya.

Tantangan terbesar ketika membuat produk dan layanan

adalah memahami kebutuhan pelanggan. Secara sederhana, kita

harus memperhatikan kebutuhan pelanggan dengan

menambahkan nilai lebih dari suatu produk di mata pelanggan.

Di dalam berwirausaha, kita memiliki value yang ditawarkan

kepada orang lain. Value bisa hadir dalam berbagai bentuk,

beberapa contoh value seperti Investment, Skill And Knowledge,

Product, Access To Market, Media, Market Adoption18 Selain

beberapa contoh value tersebut, tentunya masih banyak jenis-

jenis yang lainya Karena value dari sebuah produk dapat kita

ciptakan sendiri sesuai dengan kreativitas dan juga kebutuhan

pasar yang ada.

Penjelasan macam-macam value tersebut dapat

dispesifikasikan ke dalam dua indikator penelitian yaitu

indikator umum dan indikator khusus. Adapun indikator umum

dari value adalah:

17 Ibid, h. 11 18 Apa yang Harus Dipahami Entrepreneur Tentang Benefit, Feature dan Value oleh

Andi S Boediman (Sumber: https://startupbisnis.com/apa-yang-harus-dipahami-

entrepreneur-tentang-benefit-feature-dan-value-oleh-andisboediman/) di akses pada

10/04/2017 pukul 17.00 WIB

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

18

a. Investment

Merupakan bentuk usaha yang memberikan value

keuntungan lebih di masa yang akan datang dengan cara

menanamkan modal.

b. Skill And Knowledge

Jenis usaha yang memberikan value berupa pelatihan

keterampilan dan pengetahuan tentang tatacara pembuatan

ataupun mengelola sebuah usaha.

c. Product

Merupakan aspek apapun yang dijual, artinya suatu

produk yang memiliki nilai lebih dibandingkan produk

sejenis lain yang ada di pasaran.

d. Access To Market

Termasuk kedalam value apabila akses menuju tempat

penjualan mudah ditemui atau tempatnya sangat strategis

sehingga konsumen mudah menemukanya.

e. Media

Merupakan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan informasi dan pesan, dalam artian suatu

perusahaan yang aktif di media maka informasi yang ingin

disampaikan akan mudah dijumpai sehingga konsumen

dapat mengerti informasi dari produk yang dijual tersebut.

f. Market Adoption

Adopsi pasar artinya produk yang tawarkan sesuai

dengan selera pasar atau sesuai dengan kebutuhan yang

diinginkan pasar.19

19 Apa yang Harus Dipahami Entrepreneur Tentang Benefit, Feature dan Value oleh

Andi S Boediman (Sumber: https://startupbisnis.com/apa-yang-harus-dipahami-

entrepreneur-tentang-benefit-feature-dan-value-oleh-andisboediman/) di akses pada

10/04/2017 pukul 17.00 WIB

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

19

Adapun indikator khusus dari value yang dimiliki

perusahaan Lup Lup, merupakkan nilai keunggulan yang

dimiliki oleh setiap perusahan itu sendiri. Pada umumnya

indikator umum setiap perusahaan bisa saja memilih

menerapkan beberapa value saja sesuai dengan kebutuhanya.

3. Menciptakan Value Produk

Hal yang harus diperhatikan dalam menciptakan value

adalah keinginan konsumen karena produk yang diinginkan akan

mudah diterima konsumen, ketika value sudah diterima

konsumen maka akan membuat konsumen tercapai kepuasanya.

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam memberikan nilai

tambah untuk bisnis yang kita miliki, seperti:

1. Meningkatkan kualitas produk (rasa, bentuk, ukuran,

tampilan).

2. Untuk bisnis online bisa dengan meningkatkan kualitas

gambar untuk foto produk di website mereka.

3. Memberikan pelayanan yang terbaik dan berbeda dari yang

lain.

4. Membuat sebuah program khusus untuk pelanggan setia.

5. Gunakan dan manfaatkan testimonial pelanggan untuk bisa

menciptakan nilai tambah yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan pasar.

6. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan.

7. Menempatkan karyawan atau personil yang memiliki

kualitas terbaik di setiap bidangnya.

8. Mempercepat pelayanan.

9. Menerapkan dan meningkatkan pelayanan.

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

20

10. Memberikan pelatihan kepada karyawan agar mampu

menciptakan produk terbaik.20

. Cara tersebut kemudian diidentifikasi dan dilakukan

analisis untuk menciptakan value apa yang harus ada dalam

suatu produk. Selain membuat value agar tercipta kepuasan

konsumen, value juga harus bisa menciptakan keuntungan,

karena keuntungan dibutuhkan untuk kelangsungan dan

pertumbuhan perusahan sehingga perusaan memiliki jangka

hidup yang panjang untuk melayani konsumen.

C. Physical Benefit

1. Pengertian Physical Benefit

Kata physical benefit berasal dari dua kata bahasa Inggris,

physical yang artinya fisik dan benefit yang artinya manfaat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fisik adalah

bentuk badaniah21, sedangkan manfaat adalah faedah atau guna

sesuatu.22 Jadi physical benefit adalah nilai atau manfaat yang

bisa diambil dari bentuk fisik produk ataupun barang lain yang

melengkapi suatu produk. Pengertian physical benefit dapat

dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteksnya. Physical

benefit dapat juga diartikan sebagai suatu kreasi produk atau

yang melengkapinya untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan

cara tertentu pula. Physical benefit merupakan bagian dari

perancangan produk segala hal yang berkaitan dengan

membentuk, merancang, membuat produk dan barang lain yang

melengkapi produk tersebut, misalnya dalam produk minuman

20 Pentingnya Sebuah Nilai ‘Value’ Produk untuk Kesuksesan Penjualan (Sumber:

http://mebiso.com/pentingnya-sebuah-nilai-value-produk-untuk-kesuksesan-

penjualan/) diakses pada 10/04/2017 pukul 18.00 WIB 21 (https://kbbi.web.id/fisik) diakses pada 10/04/2017 pukul 18.30 WIB 22 (http://kbbi.web.id/manfaat) diakses pada 10/04/2017 pukul 18.30 WIB

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

21

bubble drink tampilan fisiknya adalah air berasa dengan bubble

didalamnya dan dimasukan kedalam gelas-gelas. Adapun yang

melengkapi minuman tersebut seperti model gelas dengan desain

yang beraneka ragam, selain itu ada juga bhoot tempat penjualan

dan lain sebagainya. Proses tersebut dapat dinamakan

merancang atau mendesain

Menurut Alexander desain merupakan temuan unsur fisik

yang paling objektif. Atau desain merupakan tindakan dan

inisiatif untuk merubah karya manusia. Kemudahan informasi

dan industri dapat dinikmati semua kalangan. Hal ini berbanding

lurus dengan kebutuhan manusia akan desain grafis.23 Hampir

semua informasi dan industri memerlukan desain grafis untuk

menerjemahkan ide dan gagasan ke dalam berbagai media secara

kreatif dan efektif.

Perkembangan selanjutnya profesi ini terbagi atas

beberapa kelompok kompetensi (mungkin juga dapat

berkembang sejalan dengan perkembangan jaman), yaitu desain

produk peralatan, desain perkakas lingkungan, desain alat

transportasi, desain produk kerajinan (Kriya)24 Desain produk

merupakan terjemahan dari Industrial Design. Sebagian para

ahli menerjemahkan Industrial Design dengan desain produk.

Sebagian yang lain menerjemahkan dengan desain industri.

Penerjemahan yang terakhir dirasa kurang tepat, karena yang

didesain bukanlah industrinya melainkan produknya.

Pada masyarakat modern, aktivitas perancangan dilakukan

oleh orang yang sama dengan pembuat produk sehingga dalam

hal ini tidak diperlukan model atau gambar. Pada masyarakat

23 Fachmy Casofa, Alib Isa. Jagat Desain Grafis (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 4 24 Muhajirin, Desain Produk, Pengertian Dan Ruang Lingkupnya, Jurnal Seni Rupa,

2008, h. 4

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

22

modern, aktivitas perancangan tidak sama dengan aktivitas

pembuatan sehingga komunikasi sangat berperan penting.

Esensi aktivitas perancangan adalah deskripsi akhir produk yang

dimengerti oleh pihak lain yang membuat yang diwujudkan

dalam gambar teknik (aturan-aturan, simbol-simbol, dan

konversi). Pada saat ini, proses pembuatan produk sudah

menggunakan robot dan terkomputerisasi dan bentuk

komunikasi lain yang juga digunakan adalah dalam bentuk

program komputer.25

2.1. Tabel Perbedaan Perkembangan Desain

Keterangan Ciri Media Komunikasi

Masyarakat

Tradisional

Perancangan dan

pembuatan adalah

orang yang sama

Pikiran sendiri

Masyarakat

Industri

Perancangan dan

pembuatan adalah

orang yang berbeda

Gambaran Teknik

Industri Digital Pembuat produk

adalah mesin

Program-program

dalam kartu-kartu

magnetic

Sumber: Rosnani Ginting Perancangan Produk

Tabel tersebut menunjukan perbedaan perancangan produk

pada masyarakat tradisonal, masyarakat industri, dan industri

digital berdasarkan perancang dan pembuatnya.

2. Macam-Macam Phisical Benefit

Adapun elemen yang termasuk physical benefit yaitu fitur,

styling, kemasan, merek, bukti fisik.26 Elemen fitur adalah

25 Rosnani Ginting, Perancangan Produk, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 3-4 26 Fandy Tjiptono Pemasaran Jasa Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta:

CV Andi offset, 2014), h. 111

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

23

komponen produk yang dapat ditambahkan ataupun dikurangi

untuk menambahkan variasi produk tetapi tidak mengubah

esensi dari produk itu sendiri, misalnya variasi produk sepeda

motor yang beredar di pasaran meskipun memiliki berbagai jenis

type27 biasanya dalam satu merek variasi tersebut tidak

mengubah esensi dan ciri khas produk motor tersebut.

Sementara itu elemen styling adalah memberikan

penampilan unik pada produk yang berbeda dari produk sejenis

lainya. Elemen yang ketiga adalah kemasan yang berfungsi

untuk membungkus atau menutupi suatu produk agar terlindungi

sehingga produk lebih tahan lama atau tidak mengalami

kerusakan. Sebuah kemasan yang baik tidak akan menjual

produk apapun jika konsep pengemasannya tidak tepat, dan juga

tidak akan menjual produk yang buruk. Sebuah kemasan yang

buruk bisa memberikan citra yang jelek bagaimanapun baiknya

pemikiran atas konsep pengemasannya. terhadap suatu produk

yang sangat baik28

Selanjutnya adalah merek merupakan identifikasi yang

menandakan kepemilikan suatu produk.29 Terakhir adalah bukti

fisik merupakan fisik tampilan yang melekat pada produk

ataupun identititas perusahan dan biasanya menunjukan ciri atau

kharakteristik perusahaan itu sendiri30, seperti desain brosur,

seragam karyawan, desain gerai, dan lain-lain.

Penjelasan macam-macam physical benefit tersebut dapat

dispesifikasikan kedalam dua indikator penelitian yaitu indikator

umum dan indikator khusus. Adapun indikator umum dari

27 Ibid, h. 111 28 Sosio Didaktika, Muh Liwa Irrubai Strategi Labeling, Packaging Dan Marketing

Produk Hasil Industri Rumah Tangga, 3 (1), 2016, 17-26 29 Tjiptono, loc.cit, h. 111 30 Ibid. h. 111

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

24

physical benefit adalah Fitur, Styling, Kemasan, Merek, Bukti

fisik

3. Manfaat Physical Benefit

Tampilan fisik pada suatu produk bisa memberikan

manfaat pada produk penjualan diantaranya adalah:

1. Sebagai tempat sebuah produk selama proses pengiriman, mulai

dari produsen produk, hingga sampai ke tangan konsumen.

2. Mencegah kerusakan dan mengawetkan produk, contohnya

seperti dapat menghindarkan dari sinar ultraviolet, panas

matahari, kelembapan udara, unsur O2, benturan, serta

kontaminasi dari polusi ataupun mikroba yang dapat merusak &

mengurangi kualitas dari sebuah produk.

3. Sebagai branding produk, dalam hal ini, packaging dapat

digunakan untuk sarana informasi terhadap para pelanggan lewat

label yang terdapat pada pack produk tersebut.

4. Meningkatkan daya guna produk, misalnya: menyederhanakan

penghitungan sebuah produk berdasarkan packaging-nya, serta

memprmudah pengiriman dan penyimpanan produk tersebut.

5. Memperluas penggunaan dan pemasaran produk, misalnya

seperti kasus penjualan sirup dan kecap yang mengalami

peningkatan pula sejak pemanfaatan kemasan pada botol

diterapkan.

6. Meningkatkan ketertarikan calon pengguna.

7. Sebagai media informasi dan advertising.31

31 Manfaat Kemasan pada Produk Fungsional, (Sumber:

https://ramesia.com/manfaat-kemasan-pada-produk-fungsional/) di akses pada

15/04/2017 pukul 16.00

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

25

D. Waralaba

1. Pengertian Waralaba

Sering kita mendengar kata waralaba di masyarakat, malah kita

sering melihatnya dan melakukan rutinitas ekonomi seperti jual beli

setiap hari di beberapa store waralaba, contohnya jika kita pegi ke

salah satu mini market yang banyak bermunculan perempatan jalan

seperti Indomart dan Alfamart, maka kita telah berinteraksi dengan

usaha waralaba.

Waralaba atau yang dalam bahasa Inggris Franchise berasal

dari bahasa Latin yaitu Francorum Rex yang artinya bebas dari

ikatan, yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha.

Sedangkan pengertian Franchise berasal dari bahasa Perancis abad

pertengahan, diambil dari kata Franc (bebas) atau francher

(membebaskan), yang secara umum diartikan sebagai pemberian

hak istimewa. Oleh sebab itu pengertian Franchise

diinterprestasikan sebagai pembebasan dari pembatasan tertentu,

atau kemungkinan untuk melaksanakan tindakan tertentu, yang

untuk orang lain dilarang. Dalam bahasa Inggris Franchise

diterjemahkan dalam pengertian privilege (hak istimewa atau hak

khusus). Di Amerika Serikat diartikan konsesi.32

“Hardjiwidagdo (1993) dari sisi sistem usaha, menyebutkan

waralaba adalah perdagangan atau jasa yang memiliki ciri khas

yang berupa jenis produk dan bentukyang diusahakan,

identitas perusahaan, (logo, desain, merek) bahkan termasuk

dalam pakaian dan penampilan karyawan perusahaan rencana

pemasaran serta bantuan opersional”.33

Istilah Franchise selanjutnya menjadi istilah yang akrab

dengan masyarakat khususnya masyarakat bisnis Indonesia dan

menarik perhatian banyak pihak untuk mendalaminya. Kemudian

32 Adrian Sutedi, Hukum Waralaba, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h. l6 33 M. Muchtar Rivai, Pengaturan Waralaba Indonesia Persfektif Hukum Bisnis,

Jurnal Liqudity vol 1, no 2, 2012 (STIE Ahmad Dahlan)

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

26

istilah Franchise di Indonesia dikenal dengan istilah waralaba yang

diperkenalkan pertama kali oleh lembaga pendidikan dan

pengembangan manajemen (LPPM). Waralaba berasal dari kata

wara lebih atau istimewa dan laba (Untung) sehingga waralaba

berati usaha yang memberikan laba lebih atau istimewa.34 Pada

dasarnya setiap usaha pasti menghasilkan laba atau keuntungan,

namun usaha waralaba sedikit berbeda dengan usaha jenis lain

karena jika usaha jenis lain konsumennya hanya mendapatkan

produknya saja tetapi konsumen pihak kedua waralaba justru

mendapatkan laba.

Namun demikian masyarakat pelaku bisnis hendaknya

menyadari bahwa sebuah bisnis dapat dibuat franchisee jika telah

memenuhi syarat yang telah ditentukan sehingga bukan mengikuti

kelatahan belaka.35 Amerika Serikat melalui IFA (International

Franchise Association) mendefinisikan waralaba sebagai hubungan

kontraktual antara Franchisor dan Franchisee. Sementara itu British

Franchise Association mendefinisikan waralaba sebagai garansi

lisensi kontraktual oleh 1 orang (Franchisor) ke pihak lain

(Franchisee) dengan mengijinkan atau meminta Franchise

menjalankan usaha dalam perdata tentu pada bisnis yang

menggunakan merek yang dimiliki oleh Franchisor.36

Sedangkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer

42/ Tahun 2007 tentang Waralaba menyatakan bahwa waralaba

adalah

“Perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak

memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan

intelektual (HAKI) atau penemuan atau ciri khas usaha yang

dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan

34 Adrian Sutedi, Hukum Waralaba, (Ghalia Indonesi, 2008) h. 7 35 Sudarmiatin, Praktik Bisnis Waralaba (Franchise) Di Indonesia, Peluang Usaha

Dan Investasi, (Pidato pengukuhan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Malang), 28 April 2011 36 Adrian Sutedi, Hukum Waralaba, (Ghalia Indonesia, 2008) h. l 7

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

27

persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam

rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.”37

Definisi waralaba juga diberikan oleh Institut pendidikan dan

manajemen yang antara lain mendefinisikan waralaba sebagai

berikut. Waralaba adalah suatu sistem pemasaran atau distribusi

barang dan jasa di mana sebuah perusahaan induk Franchise

memberikan hak istimewa untuk melakukan suatu sistem usaha

dengan cara, waktu, dan lokasi tertentu kepada individu atau

perusahaan lain yang berskala kecil dan menengah.

Waralaba merupakan suatu hubungan berdasarkan kontrak

antara Franchisor dengan Franchise. Franchise beroperasi dengan

menggunakan merek dagang, format, atau prosedur yang dipunyai

serta dikendalikan oleh Franchisor, dan melakukan investasi dalam

bisnis yang dimilikinya38

Oleh karena itu setiap usaha yang menawarkan mitranya untuk

memakai produk dagang orang lain beserta dengan mereknya

merupakan salah satu jenis waralaba.

2. Jenis-Jenis Waralaba

Pada umumnya terdapat berbagai jenis waralaba yaitu sebagai

berikut:

1. Distributorship (Product Franchise)

Dalam waralaba ini Franchisor memberikan lisensi kepada

Franchise untuk menjual barang barang hasil produksinya.

Pembelian lisensi ini bersifat eksklusif ataupun non eksklusif.

Seringkali terjadi Franchise diberi hak eksklusif untuk

memasarkan di suatu wilayah tertentu.39

37 Sudarmiatin, Praktik Bisnis Waralaba (Franchise) Di Indonesia, Peluang Usaha

Dan Investasi, (Pidato pengukuhan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Malang), 28 April 2011 38 Adrian Sutedi, Hukum Waralaba, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h. 9 39 Ibid, h. 14

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

28

Jenis waralaba ini memasarkan barang yang sudah ada

dengan merek tertentu kemudian pihak kedua menjualnya

kembali dengan seijin atau lisensi pihak pertama

2. Chain Style Bussines

Jenis waralaba inilah yang paling banyak dikenal di

masyarakat. Dalam jenis ini Franchise mengoperasikan suatu

kegiatan bisnis dengan memakai nama Franchisor. Sebagai

imbalan dari penggunaan nama Franchisor, maka Franchisee

harus mengikuti metode metode standar pengoperasian dan

berada dibawah pengawasan Franchisor dalam hal bahan bahan

yang digunakan, pilihan tempat usaha, desain tempat usaha, jam

penjualan, persyaratan para karyawan, dan lain-lain.40 Syarat dan

ketentuan waralaba sudah ditentukan oleh pihak pertama, syarat

ini harus ditaati oleh pihak kedua. Salah contoh dari jenis

waralaba ini adalah indomart atau alfamart.

3. Manufacturing Atau Processing Plant

Dalam waralaba jenis ini Franchisor memberitahukan

bahan-bahan serta tata cara pembuatan suatu produk termasuk di

dalamnya formula-formula rahasianya. Franchise memproduksi

kemudian memasarkan barang barang itu sesuai standar yang

telah ditetapkan Franchisor41

Model bisnis waralaba ada tiga macam yaitu waralaba jasa

waralaba barang dan waralaba distribusi, dari berbagai macam

system waralaba terdapat beberapa sistem waralaba yang

berkembang di Indonesia saat ini ialah waralaba produk dan

merek dagang serta waralaba sistem dan format bisnis.

Berdasarkan jumlah usaha yang berhak dimiliki Franchise.

40 Ibid, h. 14 41 Ibid, h. 15

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

29

3. Perkembangan Dan Pengaturan Waralaba di Indonesia

Pada tahun 1991 tepatnya tanggal 22 November 1991 berdiri

asosiasi Franchise Indonesia AFI sebagai wadah Yang menaungi

Franchisor dan Franchisee. AFI didirikan dengan bantuan ILO

(International labour organization) dan pemerintah Indonesia.

Dengan berdirinya AFI diharapkan dapat menciptakan industri

waralaba yang kuat dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi

nasional yang berbasiskan usaha kecil dan menengah. Pada Juni

2003 Avri yang disponsori oleh Departemen Perindustrian dan

Perdagangan menyelenggarakan pemilihan waralaba lokal terbaik

pemilihan tersebut menghasilkan pemenang Rumah Makan Wong

Solo atau di restoran Indomaret kategori retail dan ILP kategori

pendidikan42

Pesatnya pertumbuhan waralaba harus dimanfaatkan sebaik

mungkin apalagi dunia ekonomi saat ini tergolong lesu karena

melemahnya ekonomi dunia. Dalam 10 tahun terakhir ini bisnis

franchise tengah menjadi model bisnis paling populer di negeri ini,

terutama bagi mereka yang ingin terjun menjadi entrepreneur tanpa

repot merintis bisnis baru dari nol. Layaknya sebuah mode, bisnis

franchise ini banyak diperbincangkan di mana-mana dan sangat

digandrungi oleh masyarakat luas.43 Oleh sebab itu usaha waralaba

harus di maksimalkan oleh pemerintah karena selain dapat

meningkatkan perekonomian juga dapat mengatasi pengangguran

masyarakat.

42 Ibid, h. 20 43 Sudarmiatin, Praktik Bisnis Waralaba (Franchise) Di Indonesia, Peluang Usaha

Dan Investasi, (Pidato pengukuhan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Malang), 28 April 2011

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

30

E. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Manda Thalita mahasiswi

Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Indonesia dalam skripsinya yang

berjudul Analisis Desain Kemasan Dilihat Dari Perceved

Quality (Studi Pada Kemasan Pouch Susu Kental Manis

Frisian Flag Gold Di Jakarta)44

Hasil Penelitian membahas analisis desain kemasan dilihat

dari perceved quality (Studi Pada Kemasan Pouch Susu Kental

Manis Frisian Flag Gold di Jakarta) serta membahas dimensi

pada desain kemasan tersebut yang terdiri dari structur design

dan surface design yang paling besar mempengaruhi perceved

quality.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan tujuan menjelaskan variabel. Data diperoleh melalui

penyebaran kuesioner kepada pembeli pouch susu kental manis

frisian flag gold di Jakarta. Total sample berjumlah 100

responden dengan teknik penarikan sample judgemental

sampling.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada

perbedaan antara responden jenis kelamin laki-laki dan

perempuan terkait dengan desain kemasan dilihat dari perceved

quality

44 Manda Thalita, Analisis Desain Kemasan Dilihat dari Perceved Quality (Studi

pada Kemasan Pouch Susu Kental Manis Frisian Flag Gold di Jakarta), Skripsi pada

Universitas Indonesia, Depok, 2012

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

31

2. Penelitian yang dilakukan oleh Wendi Ardiawan Happy

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret dalam skripsinya

yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap

Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada Luwes Loji Wetan

Solo)45

Penelitian ini membahas tentang pengaruh kualitas

pelayanan terhadap kepuasan pelanggan (studi kasus pada luwes

loji wetan solo) metode penelitian yang digunakan yaitu metode

penelitian kuantitatif dengan menggunakan skala likert dalam

analisis datanya

Adapun hasil penelitian yaitu secara simultan semua

variabel independen keandalan, daya tanggap, jaminan, empati

dan bukti langsung mempunyai hubungan terhadap kepuasan

pelanggan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Desicca Dinnar Sari Mahasiswi

Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dalam

skripsinya yang berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas

Produk, Kualitas Pelayanan, dan Harga Terhadap

Kepuasaan Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen SIM

Card GSM Prabayar XL di Kota Yogyakarta)”46

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh

kualitas produk terhadap kepuasan konsumen Sim Card GSM

45 Wendi Ardiawan Happy, Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Pelanggan (Studi Kasus Pada Luwes Loji Wetan Solo, (Skripsi pada Universitas

Sebelas Maret, Surakarta, 2009)

46 Desicca Dinar Sari, Analisis Pengaruh Kualotas Produk, Kualitas Pelayanan, dan

Harga terhadap Kepuasan Konsumen XL di kota Yogyakarta, (Skripsi pada

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2016)

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

32

Prabayar XL Yogyakarta, pengaruh kualitas pelayanan terhadap

kepuasan konsumen Sim Card GSM Prabayar XL Yogyakarta,

(3) pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen Sim Card GSM

Prabayar XL Yogyakarta, dan (4) pengaruh kualitas produk,

kualitas pelayanan, dan harga secara bersama-sama terhadap

kepuasan konsumen Sim Card GSM Prabayar XL Yogyakarta.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah survei. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

konsumen Sim Card GSM Prabayar XL di kota Yogyakarta.

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive

sampling dengan jumlah sampel sebanyak 200 orang. Teknik

pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji

validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang

digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat

pengaruh positif kualitas produk terhadap kepuasan konsumen

Sim Card GSM Prabayar XL Yogyakarta, dibuktikan dari nilai t

hitung sebesar 4,404 dengan nilai signifikansi 0,000<0,05; dan

koefisien regresi sebesar 0,201, (2) Terdapat pengaruh positif

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Sim Card GSM

Prabayar XL Yogyakarta, dibuktikan dari nilai t hitung sebesar

5,494 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05 dan koefisien

regresi sebesar 0,245, (3) Terdapat pengaruh positif harga

terhadap kepuasan konsumen Sim Card GSM Prabayar XL

Yogyakarta. Hal ini dibuktikan bahwa hasil penelitian variabel

brand trust diperoleh nilai t hitung sebesar 5,074 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000 (0,000<0,05) dan koefisien regresi

mempunyai nilai positif sebesar 0,280, dan (4) Terdapat

pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, dan harga secara

bersamasama terhadap kepuasan konsumen Sim Card GSM

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

33

Prabayar XL Yogyakarta, dibuktikan dari nilai F hitung sebesar

43,312 dengan signifikansi sebesar 0,000<0,05.47

Dalam sumber relevan tersebut terdapat beberapa

kesamaan dengan skripsi yang saya buat seperti variber Y yaitu

kepuasan konsumen. Jadi terdapat kesamaan masalah penelitian

berupa kepuasan konsumen.

Selain itu skripsi yang saya buat memiliki kesamaan

metode penelitian berupa penilitian kuantitatif deskriptif dengan

menggunakan analisis data regresi linear berganda yang

selanjutnya akan di uji validitas, uji reliabilitas, dan uji

normalitas.

Adapun kelebihan skripsi ini dibandingan skripsi

sejenisnya yaitu mengakaji perkembangan waralaba yang

merupakan salah satu jenis usaha yang sedang tumbuh dan

berkembang dengan pesat sehingga skripsi ini sangat

kontemporer atau kontekstual dengan realitas yang ada.

Skripsi ini juga membahas value dan physical benefit yang

dasarnya merupakan kreatifitas dan inovasi yang harus dimiliki

seorang wirausaha untuk selalu berkreasi.

2.2. Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan

No Judul Persamaan Perbedaan

1

Analisis Desain

Kemasan Dilihat Dari

Perceved Quality

(Studi Pada Kemasan

Pouch Susu Kental

Variabel x yang

diteliti merupakan

bagian dari physical

benefit,

Penelitian saya lebih

luas dari pada penelitian

ini karena tidak hanya

meneliti desain

kemasanya saja tetapi

47 Desicca Dinar Sari, Analisis Pengaruh Kualotas Produk, Kualitas Pelayanan, dan

Harga terhadap Kepuasan Konsumen XL di kota Yogyakarta, (Skripsi pada

Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2016)

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

34

2

3

Manis Frisian Flag

Gold di Jakarta)

Pengaruh Kualitas

Pelayanan terhadap

Kepuasan Pelanggan

(Studi Kasus Pada

Luwes Loji Wetan

Solo)

Analisis Pengaruh

Kualitas Produk,

Kualitas Pelayanan,

dan Harga Terhadap

Kepuasaan Konsumen

(Studi Kasus Pada

Konsumen SIM Card

GSM Prabayar XL di

Kota Yogyakarta)

Menggunakan

metode kuantitatif

Variabel Y yang

sama-sama

membahas tentang

kepuasan konsumen

Metode penelitian

yang menggunakan

kuantitatif

Variabel Y yang

sama-sama

membahas tentang

kepuasan konsumen

Metode penelitian

yang menggunakan

kuantitatif

Dalam variabel X

terdapat bagian

penelitian yang

memiliki kesamaan

teori

meneliti value

produknya juga

Variabel Y antara

perceved quality dengan

kepuasan konsumen

Perbedaan studi kasus

Varibel X

Perbedaan studi kasus

Perbedaan variabel X

yang membahas lebih ke

produknya sementara

penelitian saya

membahas value atau

nilai lebihnya

Sumber: Olahan Peneliti

F. Kerangka Berpikir

Seiring berkembangnya teknologi mempermudah manusia

dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Meskipun demikian

kemudahan tersebut menyebabkan kita harus senantiasa berinovasi

dengan cepat. Dalam hal ekonomi, salah satu tren inovasi usaha

adalah waralaba atau franchise. Pertumbuhan waralaba tergolong

cepat terlebih didukung dengan berkembang teknologi yang ada.

Beberapa factor yang mendorong cepatnya pertumbuhan waralaba

adalah value dan physical benefit produk. Dengan value suatu

produk akan lebih mudah diminati konsumen karena memiliki nilai

lebih dari produk yang lain. Sementara dengan physical benefit

konsumen akan melihat tampilan yang lebih menarik yang tentu saja

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

35

akan mendorong ketertarikan konsumen untuk membeli produk

tersebut

Konsumen adalah orang yang memakai manfaat barang atau

jasa yang di jual, adapun perilaku konsumen bermacam-macam

jenisnya perilaku ini tentu saja dapat mendorong rasa kepuasaan

konsumen dalam hal membeli atau menikmati jasa atau barang yang

dipakai, meskipun demikian banyak faktor yang dapat

mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen salah satunya yaitu

dengan tawaran dari produk itu sendiri

Berdasarkan konsep teori di atas, dengan demikian akan ada

beberapa pengaruh barang yang di pakai dengan atau tanpa produk

yang menggunakan value dan physical benefit produk tersebut.

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu

diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan

untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis memungkin kita

menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan

teori. Hipotesis mengemukakan “pernyataan tentang harapan

peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variable-variabel di

dalam persoalan.48

`Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah

disusun, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu.

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Value dan Phisical

Benefit produk waralaba Lup Lup Bubble drink terhadap

kepuasan konsumen

Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Value dan Phisical

Benefit produk waralaba Lup Lup Bubble drink terhadap

kepuasan konsumen

48 W. Gulo, Metodologi Penelitian (Jakarta: Grasindo 2010) h. 57

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

36

BAB 3

METODELOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Adapun waktu dan tempat penelitian ini, penulis lakukan di

store dan kantor lup-lup bubble drink dengan waktu penelitian dari

bulan Maret 2017 s/d Juli 2017.

3.1. Bagan Waktu Penelitian

Keterangan Waktu

Nov Des Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul

Membuat proposal,

seminar proposal

Menyusun skripsi

Bab 1, 2, 3

Menyusun Bab 4

hasil penilitian

Menyusun Bab 5 dan

penyempurnaan

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif.

Metode kuantitatif menuntut variabel yang diteliti data diukur,

pada umumnya riset ini menampilkan angka untuk menyampaikan

suatu jumlah atau data. Metode kuantitatif memiliki beberapa

keuntungan yaitu, penggunaan angka memungkinkan ketepatan

√ √

√ √ √ √

√ √

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

37

atau presisi yang lebih baik dalam melaporkan suatu hasil

penelitian.1

Melalui metode tersebut, penulis bertujuan mengetahui

apakah kepuasan konsumen Lup Lup bubble drink dipengaruhi

oleh value dan physical benefit produknya.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek, variabel, konsep, atau

fenomena.2 Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian adalah

masyarakat atau konsumen yang telah menjadi mitra atau setiap

masyarakat yang pernah melihat dan menggunakan produk lup-lup

bubble drink. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan

dijadikan sumber data dan merupakan satu kesatuan yang diambil

dari populasi obyek dan merupakan represetatif dari populasi

tersebut. Berdasarkan pendapat itu, maka penullis akan

menggunakan sebagian dari populasi penelitian yang disebut

sampel.

Untuk menentukan siapa saja yang akan dijadikan sampel,

penulis menggunakan metode pengambilan data sampel

probabilitas atau disebut juga random sampling sederhana yaitu

pengambilan sampel dimana setiap orang dalam populasi

mempunyai kesempatan peluang yang sama untuk dipilih menjadi

anggota sampel dengan cara mengurutkan nama-nama anggota

populasi menurut nomor.3

1 Morrisan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2015), h. 23 2 Ibid, h. 109 3 Ibid, h. 111

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

38

Termasuk kedalam populasi dalam penelitian ini adalah setiap

konsumen Lup Lup bubble drink, baik itu konsumen mitra

penjualan ataupun konsumen langsung yang membeli produk Lup

Lup bubble drink. Karena kerterbatasan dana dan waktu peneliti

tidak mengambil semua data melainkan sebagian sampel saja.

Adapun sampel yang akan digunakan berjumlah 100 dari total

keseluruhan populasi.

D. Variabel dan Atribut Penelitian

Penelitian ini terdiri dari beberapa variabel dan atribut.

Varibel adalah pengelompokan logis dari sejumlah atribut,

sedangkan atribut didefinisikan sebagai karakteristik atau kualitas

yang menjelaskan suatu objek, misalnya jika pekerjaan dikatakan

sebagai variabel maka atributnya seperti petani, guru, tukang ojek

dan lain-lain.4

Variabel penelitian ini membahas pengaruh antara variabel

bebas dengan variabel terikat. Variabel yang dimaksud adalah X1

(value) dan X2 (physical benefit) dalam hal ini penulis akan

mendapatkan data dengan cara pengukuran menggunakan angket

atau kusioner yang akan dijawab oleh responden. Sedangkan

variabel terikatnya adalah tingkat kepuasan konsumen setelah

menggunakan produk tersebut (y), dalam hal ini penulis penulis

juga akan mendapatkan data melalui angket yang dijawab oleh

responden.

4 Ibid, h. 70

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

39

3.2 Variabel Penelitian

Variabel Y = Kepuasan konsumen

Variabel X1 = Value Produk,

Variabel X2 = Phisical Benefit

Varibel Y yang akan diteliti adalah kepuaasan konsumen,

berdasarkan kajian teori sebelumnya dijelaskan bahwa kepuasan

konsumen, menurut Swan adalah evaluasi secara sadar atau

penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus

atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok

dengan tujuan pemakianya.5 Dalam buku Fandy Tjiptono konsep

kepuasan konsumen adalah respon emosional atau evaluasi kognitif

seseorang.6 Berdasarkan dua teori tersebut peneliti menyimpulkan

secara konseptual bahwa kepuasan konsumen adalah respon

emosional dirasakan setelah memakai ataupun membandingkan

kinerja suatu produk relatif bagus dan mendapatkan nilai yang lebih

banyak. Secara operasional pengertian kepuasan konsumen dalam

penelitian ini adalah pendapat atau persepsi konsumen terhadap

suatu produk yang berasal dari jawaban angket maupun wawancara.

Selanjutnya varibel X1 yang akan diteliti adalah value produk,

menurut pandangan Philip Kotler value produk adalah nilai pikiran

pelanggan yang merupakan gabungan dari nilai ekonomi,

5 Fandy Tjiptono Pemasaran Jasa Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta,

CV Andi Offset, 2014), h. 352 6 Ibid, h. 353

X1

X2

Y

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

40

fungsional, psikologis, yang merupakan harapan lebih konsumen

dari suatu tawaran pasar sehingga seorang konsumen akan

memperkirakan tawaran mana yang akan memberikan nilai paling

besar.7 Secara operasional pengertian value produk dalam penelitian

ini adalah pendapat atau persepsi konsumen terhadap suatu produk

yang berasal dari jawaban angket maupun wawancara.

Kata physical benefit berasal dari dua kata bahasa inggris,

physical yang artinya fisik dan benefit yang artinya manfaat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fisik adalah bentuk

badaniah8, sedangkan manfaat adalah faedah atau guna sesuatu.9

Jadi physical benefit adalah nilai atau manfaat yang bisa diambil dari

bentuk fisik produk ataupun barang lain yang melengkapi suatu

produk. Secara operasional pengertian physical benefit produk

dalam penelitian ini adalah pendapat atau persepsi konsumen

terhadap suatu produk yang berasal dari jawaban angket maupun

wawancara.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian lapangan, penulis berusaha menganalisis

data yang ada di lapangan, sehingga antara pengertian dan teori

yang ada dapat dibuktikan relevansinya. Untuk memperoleh data-

data lapangan, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data,

yaitu:

1. Observasi

Obesrvasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek

dengan sistematika fenomena yang diselidiki atau proses

7 Philip kotler, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin Tiong Tan, Manajemen

Pemasaran Perspektif Asia, (Jakarta PT Indeks, 2003), h. 66 8 http://kbbi.web.id/fisik 9 http://kbbi.web.id/manfaat

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

41

pengumpulan data dengan melakukakn pengamatan langsung10

namun peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan subyek penelitian

melainkan hanya mengamati dari luar saja dalam hal ini disebut

dengan observasi nonpartisipan. Observasi nonpartisipan adalah

jenis observasi dimana peneliti berada di luar subjek yang

diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka

lakukan, dengan demikian peneliti akan mudah mengamati

kemunculan tingkah laku yang terjadi11

Adapun tempat untuk melakukan observasi ini adalah

kantor dan store tempat penjualan Lup Lup bubble drink.

2. Kuesioner (angket)

Menurut Sugiyono, kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bisa diharapkan

dari responden.12

Instrumen yang digunakan dalam memperoleh data primer

adalah kuisoner yang dibuat berdasarkan skala likert. Yang mana

skala model likert tersebut merupakan skala yang berisi

pernyataan yang sistematis untuk mengukur sikap responden

terhadap pertanyaan-pertanyaan pada kuisoner tersebut. Dalam

skala likert diexpresikan mulai dari sangat tidak setuju (pilihan

10 Sukandarrumidi, Metode Penelitian, Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), h. 69 11 Ibid, h 72 12 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), (Bandung: Alfabeta, 2012), cet. 15, h. 199

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

42

negatif) hingga sangat setuju (pilihan positif). Adapun pilihan

jawaban menurut skala likert adalah sebagai berikut:

3.3. Tabel Skala Likert

Pernyataan Nilai

Sangat Setuju 1

Setuju 2

Cukup Setuju 3

Tidak Setuju 4

Sangat Tidak Setuju 5

Sumber: Morissan telah di olah lagi oleh peneliti

Pertanyaan yang dibuat untuk kuesioner ini adalah close end

items atau disebut juga pertanyaan tertutup dimana setiap

pertanyaan yang diajukan sudah memiliki jawaban dan

responden tinggal memilih satu dari jawaban yang telah

disediakan. Adapun mekanisme penyebaranya dengan

memberikan angket kepada konsumen dalam bentuk print dan

dalam bentuk online.

3. Wawancara

Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan untuk

menguatkan data dari hasil observasi dan kuisoner sehingga data

yang dikumpulkan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan

penelitian. Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan,

dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik saling

bertanya dan menjawab.13

Adapun responden yang akan diwawancarai adalah

manajer atau pengelola Lup Lup selaku pembuat yang

menciptakan value dan physical benefit produk.

13 Sukandarrumidi, Op. cit,. h. 88

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

43

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah untuk

diolah.14

Adapun instrumen dari value dan physical benefit produk

waralaba lup-lup bubble drink adalah sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan adalah

mengamati unsur-unsur kepuasan konsumen lup-lup bubble

drink dalam hal ini value dan physical Benefit dalam

pelaksanaan produksi maupun proses penjualan.

a. Tujuan

Untuk memperoleh informasi dan data kepuasan

konsumen Lup Lup bubble drink selama pelaksanaan

produksi maupun proses penjualanya.

3.4. Tabel Pedoman Observasi

Aspek observasi Keterangan

Perusahaan Data Perusahan

Value Produk

1. Investment

2. Skill And Knowledge

3. Product

4. Access To Market

5. Media

6. Market Adoption

Phisical Benefit 1. Fitur

14 Suharsimi Arikunto Prosedur Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta

2006) h. 203

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

44

2. Styling

3. Kemasan

4. Merek

5. Bukti fisik

Sumber: diolah oleh peneliti berdasarkan indicator

2. Kisi-kisi Angket Penelitian

Dalam menyusun angket penelitian seorang peneliti harus

berpatokan kepada kisi yang ada. Adapun kisi dari angket

penelitian ini adalah.

3.5 Tabel Kisi-kisi Angket

No Variabel Atribut

Indikator Umum

No

Item

1 Kepuasan

Konsumen

(Y1)

1. Barang dan jasa berkualitas

2. Hubungan pemasaran

3. Program promosi loyalitas

4. Fokus pada pelayanan terbaik

5. Sistem penanganan komplen secara efektif

1-2

2-4

5-6

7-8

9-10

2 Value

(X1)

1. Investment

2. Skill And Knowledge

3. Product

4. Access To Market

5. Media

6. Market Adoption

11-12

13-14

15-16

17-18

19-20

21-22

3 Phisical

Benefit

(X2)

1. Fitur

2. Styling

3. Kemasan

4. Merek

5. Bukti fisik

23-24

25-26

27-28

29-30

31-32

Sumber: diolah peneliti berdasarkan indikator

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

45

3. Pedoman Wawancara

Untuk mengetahui sejauh mana kepuasan konsumen Lup Lup

bubble drink berdasarkan value dan physical benefit. Dilakukan

wawancara dengan pihak perusahaan Lup Lup, adapun pedoman

wawancara ini sebagai berikut

3.6 Tabel Pedoman Wawancara

No Pertanyaan Panduan Keterangan

1

2

Identitas Perusahaan dan Nara

Sumber

Pertanyaan Penelitian

Pengelola atau Mitra Usaha

Data Narasumber, Data

Perusahaan

Kepuasan Konsumen

Value Produk

Physical Benefit

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk proses penyederhanaan

data yang telah didapatkan sehingga menjadi bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Tujuan analisis data penelitian

untuk membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi satu data

yang teratur serta tersusun lebih berarti. Sementara proses analisis

merupakan usaha untuk menentukan jawaban suatu hal. Untuk

mengetahui pengaruh antara value dan physical benefit produk

waralaba lup-lup bubble drink terhadap kepuasan konsumen.

Namun sebelum data tersebut dicari dan dianalisis harus

dilakukan beberapa uji terhadap instrument penelitian. Adapun

beberapa uji yang akan dilakukan adalah:

a. Uji Prasyarat Data

1. Uji Validitas

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

46

Uji Validitas ini digunakan untuk mengetahui apakah

masing-masing butir soal pertanyaan valid atau tidak valid.

Adapun pengujian validitas untuk variabel X menggunakan

rumus:15

Ket:

n: Jumlah Responden

∑X: Jumlah Skor Butir Pernyataan

∑Y: Jumlah Skor Total

∑X2: Jumlah Skor butir pernyataan yang dikuadratkan

∑Y2: Jumlah Skor total yang dikuadratkan

Selanjutnya untuk mengetahui apakah data yang

didapatkan dari proses observasi dan wawancara termasuk

dalam data valid atau tidak, maka dilakukan uji validitas

external. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan dua

data tersebut untuk mencari kesamaan antara kriteria yang ada

pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di

lapangan.16

2. Uji Reliabilitas

Uji Reabilitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah

instrument tersebut dianggap riabel atau tidak. Adapun kriteria

pengujian dari uji reabilitas ini menggunakan rumus Alpha

Cronbach, yaitu:17

15 Sarini Abdullah dan Taufiq Edy Sutanto, Statiska Tanpa Stres, (Jakarta:

Transmedia Pustaka 2015), h. 257 16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung: Alfabeta,

2016), h 129 17 Abdullah dan Sutanto, Op. Cit., h. 259

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

47

keterangan:

a = Alfa Crombach

p = Banyak item pernyataan

c = rata-rata kovariansi item-item tersebut

v = rata-rata variansi item-item tersebut

Selanjutnya untuk mengetahui apakah data yang

didapatkan dari proses observasi dan wawancara termasuk

dalam data reliabel atau tidak, maka dilakukan uji test retest.

Uji ini dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa

kali pada responden.18

Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas

terhadap kuisioner penelitian dan kemudian mendapatkan data

tersebut maka selanjutnya dilakukan uji prasyarat data, dengan

tujuan menguji data yang sudah didapatkan sesuai atau tidak

sesuai dengan analisis data yang dibutuhkan. Adapun uji

prasyarat data ini adalah sebagai berikut:

3. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang

didapatkan merupakan data yang normal. Adapun rumus

pengujianya sebagai berikut:

Dengan:

Fo = frekuensi yang diobservasi

Fh = frekuensi yang dihharapkan19

18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung, Alfabeta,

2016), h. 130 19 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan, Prenadamedia Group, 2015, h 288

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

48

4. Uji Linieritas

Cara yang dapat digunakan untuk uji linearitas ini antara

lain menggunakan persamaan garis regresi atau regresi

berganda. Apabila nilai F yang dapat diamati lebih besar dari

nilai F tabel pada taraf siginifikasi (α) = 0,05, maka dapat

dikatan linear.20 Setelah melakukan serangkaian uji tersebut

maka data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan

beberapa teknis analisis data diantaranya.

5. Uji Multikolinearitas

Sebelum melakukan analisis regresi data yang sudah

didapatkan harus dilakukan uji multikolinearitas, uji ini untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel

bebas dengan yang lainya21

6. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu syarat dilakukanya regresi linear berganda

adalah data lolos uji heteroskedaktisitas. Uji asumsi ini

bertujuan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut

sama atau tidak sama untuk semua pengamatan22

7. Uji Autokorelasi

Salah satu uji yang harus dilakukan dalam regresi linear

berganda adalah uji autokorelasi. Uji ini untuk mengetahui

korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut

20 Ibid, h. 289 21 R Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer, (Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2013), h. 224 22 Ibid, h. 240

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

49

urutan waktu dan urutan tempat sihingga muncul korelasi pada

dirinya sendiri.23

b. Statistik Deskriptif

Analisis ini mendeskripsikan dan menggambarkan data

yang telah terkumpul kemudian dipaparkan sesuai dengan

hasil yang telah didapatkan. Adapun analisis ini digunakan

untuk menjelaskan hasil dari observasi dan wawancara.24

c. Uji Analisis Regresi

Regresi adalah suatu metode untuk mengetahui

bagaimana satu variabel bebas menjelaskan nilai-nilai variabel

terikat. Adapun model linier sederhana menggunakan rumus:

Y = a + b X

Dengan:

• Y adalah variabel terikat, yang akan ditentukan nilainya

berdasarkan X

• X adalah nilai variabel bebas

• A adalah konstanta atau bila harga X = 0

• B adalah koefisien korelasi25

d. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan, Uji T

Untuk menguji kesignifikan korelasi variable X terhadap

Y, dilakukan dengan rumus uji-t sebagai berikut:

23 Ibid, h. 263 24 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, (Bandung: Alfabeta,

2016), h. 147 25 Ibid, h. 188

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

50

Keterangan:

• T = uji signifikan korelasi

• R = nilai koefisien korelasi

• N = jumlah Responden

• H0 = korelasi tidak signifikan

• H1= korelasi signifikan

Dengan kriteria pengujian:

• Terima H0 jika th < tt

• Tolak H1 jika th > tt26

Selain itu dalam uji parsial regresi linear berganda

digunkan rumus yaitu:

t = βj , mengikuti distribusi t dengan d.b. = 1,

Sβj

Dengan:

• Βj adalah taksiran

• Sβj adalah simpangan baku

2. Uji Model Secara Keseluruhan, Uji F

Statistik uji ini menggunkan rumus sebagai berikut:

F = SSR/K

SSE/n-(k+1)

Dengan:

• SSE = jumlah kuadrat simpanganjika y ditaksir

dengan y regresi

• SST = jumlah kuadrat simpangan jika Y ditaksir

dengan Y rata-rata

26 Ibid, h. 179

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

51

• SSR = SST – SSE

• K = banyaknya variabel penjelas

• K+1 = banyaknya parameter regresi yang akan

ditaksir27

3. Uji Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya variabel variabel

bebas terhadap variabel terikat dengan angka presentase,

maka menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefi28

27 Ibid, h. 199 28 Ibid, h. 191-192

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

52

BAB 4

ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lup Lup Bubble Drink

1. Profil Perusahaan Lup Lup Bubble Drink

Lup Lup bubble drink merupakan perusahaan swasta yang

bergerak dalam bidang waralaba minuman yang bertujuan untuk

memberikan konsumen pilihan minuman bubble drink yang

biasanya hanya berada di dalam mall kini bisa dinikmati di luar mall.

Berawal dari ide tersebut Ikhwan Maulana selaku pemilik pertama

kali membuka gerai di kantin depan rumah neneknya.

Lup Lup Launching tanggal 23 Februari, outlet

pertamanya ada di rumah nenek, dari outlet itu terus dicoba

ikutan bazar dan alhamdulillah ada keuntungan, dari

keuntungan itu lalu buka outlet lagi, karena dahulu kuliah di

kampus UIN dan waktu itu kantin Dakwah rame banget

mahasiswanya. Akhirnya coba buka outlet di kantin dakwah

dan alhamdulillah responnya bagus, dari outlet di Fakultas

Dakwah itu ada keuntungan akhirnya buka outlet lagi di

kampus UMJ dari situ terus berkembang. Pada saat ikut bazar

banyak orang bertanya apakah Lup Lup ini friendcise atau di

waralabakan? dari situ kita coba buat sistem tentang kemitraan

bagaimana orang menggunakan Lup Lup dengan skema yang

sudah kita tentukan, dan alhamdulillah hingga saat ini sudah

lebih dari 700 Mitra.1

Lup Lup buble drink memiliki sistem waralaba yang sangat

mudah sehingga konsumen yang ingin menjadi mitra tidak merasa

kesulitan. Hingga saat ini Lup Lup bubble drink telah memiliki lebih

dari 600 mitra usaha yang tersebar di seluruh Indonesia. Lup Lup

bubble drink mempunyai sifat, tujuan dan lapangan usaha sebagai

berikut.

1 Ikwan Maulana, Manajer Lup Lup Bubble Drink, Wawancara, Jakarta, 10 Juni 2017

pukul 10.00 WIB

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

53

a. Sifat

Lup Lup bubble drink adalah perusahaan waralaba yang

mempunyai sifat sebagai berikut.

1. Kemitraan Usaha

2. Penghasil Laba.

3. Kemanfaatan Umum.

4. Wiraswasta2

b. Tujuan.

Tujuan Lup Lup bubble drink adalah menyediakan peralatan

penjualan dan bahan baku minuman bubble drink untuk

konsumen.3

c. Visi

Menjadi Perusahaan UMKM Multinasional yang berdasar

pada nilai-nilai dasar universal untuk keadilan dan kesejahteraan

manusia serta alam ciptaan-Nya4

d. Misi

Menghasilkan semua jenis produk makanan dan minuman

melalui proses yang higienis dan halal dengan standar kinerja

yang terbaik (best performance standard) sehingga

menghasilkan produk-produk berkualitas. Selain itu misi CV.

LIMA MENARA adalah memberikan kesempatan kepada

siapapun bahkan competitor untuk maju dan sukses bersama.

Kedepan CV. LIMA MENARA akan memperluas pasar

distribusinya ke Negara-negara ASEAN dan Negara-negara

lainnya, terus berinvestasi dalam riset dan inovasi produk,

2 Kantor Lup Lup, “Observasi”, (Jakarta Selatan: 10 Juni 2017), Pukul 10.00 WIB 3 Ibid 4 http://www.luplupbubbledrink.com/about/ diakses pada 15 Juni 2017, Pukul 15.00 WIB

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

54

termasuk menangkap ide-ide terobosan baru untuk bahan-bahan,

dan melakukan perbaikan terus-menerus terhadap kinerja

sumber daya manusianya.5

2. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan terletak di Jl. Gedung Hijau Raya SF 07

No.74 Pondok Indah Kec. Kebayoran Lama Jakarta Selatan DKI

Jakarta.6 Adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dasar

dari pemilihan letak perusahaan yaitu sebagai berikut:

a. Lokasi Strategis

Artinya Lokasi strategis yaitu berada di tengah kota,

sehingga dekat dengan kegiatan kerja masyarakat. Selain itu

lokasi tersebut berada dekat dengan pintu toll kurang lebih

sekitar 2 km saja.

b. Daerah Terkenal

Letaknya berada di daerah Pondok Indah yang cukup

terkenal sehingga konsumen mudah mencari lokasi tersebut

3. Bentuk Badan Hukum

Bentuk badan hukum Lup Lup bubble drink adalah comanditaire

venotschap (CV) atau disebut juga persekutuan komonditer7

5 Ibid 6 http://www.luplupbubbledrink.com/alamat/ diakses pada 15 Juni 2017, Pukul 15.00

WIB 7 Ikwan Maulana, Manajer Lup Lup Bubble Drink, “Wawancara”, Jakarta, 10 Juni 2017

pukul 10.00 WIB

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

55

4. Pemilik Perusahaan

Perusahaan Lup Lup bubble drink adalah perusahaan yang bergerak

dibidang waralaba, dimana memenuhi kebutuhan masyarakat akan

minuman ringan. Dalam hal ini, perusahaan didaftarkan sebagai badan

hukum atas nama Bapak Muhammad Iqbal.8

5. Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas

Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya pasti

memiliki sistem organisasi-nya masing-masing. Berikut ini adalah

struktur organisasi Lup Lup Bubble Drink:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Lup Lup Bubble Drink

Sumber: Lup Lup

Keterangan: Cs (Customer Service)

Uraian Tugas dan kerja organisasi Lup Lup bubble drink

a. Direktur Utama

8 Ibid

Direktur Utama

Leader Production Leader Marketing Leader Packaging Leader Courier

Bagian Produksi

Bagian Gudang

CS Pesanan

Cs Care

CS Komplen

Digital Marketing

Bagian Pengemasan Bagian Kurir

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

56

1. Memimpin semua kegiatan perusahaan.

2. Merencanakan dan menetapkan program kerja perusahaan.

3. Melaksanakan kegiatan dan pemeliharaan.

4. Menyelenggarakan administrasi umum.

5. Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan.

b. Leader Production

1. Memberikan arahan kepada tim produksi

2. Mengatur kerja tim produksi sesuai dengan sistem operasional

3. Memeriksa dan mengecek persediaan di gudang

c. Leader Marketing

1. Memberikan arahan kepada tim customer service (CS) dan

marketing

2. Mengatur kerja tim CS dan marketing sesuai dengan sistem

operasional

3. Merencanakan strategi marketing perusahaan

d. Leader Packaging

1. Memberikan arahan kepada tim packaging

2. Mengatur kerja tim packaging sesuai dengan sistem operasional

3. Memeriksa hasil packaging

e. Leader Courier

1. Memberikan arahan kepada tim kurir

2. Mengatur kerja tim kurir sesuai dengan sistem operasional

3. Memeriksa pengiriman barang

f. Bagian Produksi

1. Membuat bahan baku kebutuhan minuman Lup Lup

2. Memastikan bahan baku sesuai denga kriteria halal dan sehat

3. Membuat dan menyiapkan peralatan pendukung usaha

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

57

g. Bagian Gudang

1. Mengatur pengelolaan gudang

h. Customer Service

1. Menerima keluhan konsumen

2. Memeriksa pengiriman pesanan

3. Menerima pesanan

i. Digital Marketing

1. Membuat konten iklan digital

j. Bagian Pengemasan

1. Mengemasi bahan baku

2. Mengemasi peralatan pendukung usaha

k. Bagian Kurir

l. Mengantarkan barang kiriman9

6. Aspek Pemasaran

a. Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran Lup Lup adalah berbagai daerah di

Indonesia, sesuai dengan tempat lokasi mitra berada.10

b. Konsumen dan Pelanggan Perusahaan

Lup Lup memiliki dua konsumen yaitu konsumen mitra dan

konsumen langsung. Saat ini Lup Lup sendiri sudah memiliki lebih

dari 600 kemitraan, adapun segmentasi konsumen yang dituju

adalah semua kelas.11

9 Kantor Lup Lup, “Observasi”, (Jakarta Selatan: 10 Juni 2017), Pukul 10.00 WIB 10 Ibid 11 Ibid

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

58

c. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaaran Lup Lup yaitu promosi dalam acara bazar

dan menggunakan media internet dalam hal ini melalui media sosial

dan website. Adapun media sosial dan website Lup Lup bubble

drink adalah sebagai berikut:

1. Instagram : @luplupbubble

2. Facebook : lup lup bubble drink

3. Twitter : @luplupbubble

4. Website : www.luplupbubbledrink.com12

7. Aspek Personalisasi

Setiap perusahaan memiliki personalia yang melengkapi setiap

bagian dalam suatu organisasi, berikut ini adalah data personalia

perusahaan Lup Lup Bubble Drink:

a. Kepegawaian

1. Direktur Utama : 1 Orang

2. Leader Production : 1 Orang

3. Leader Marketing : 1 Orang

4. Leader Packaging : 1 Orang

5. Leader Courier : 1 Orang

6. Bagian Produksi : 10 Orang

7. Bagian Gudang : 3 Orang

8. Customer Service : 9 Orang

9. Digital Marketing : 1 Orang

10. Bagian Pengemasan : 5 Orang

11. Bagian Kurir : 6 Orang13

12 Ibid 13 Ikwan Maulana, Manajer Lup Lup Bubble Drink, “Wawancara”, Jakarta, 10 Juni 2017

pukul 10.00 WIB

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

59

b. Jam Kerja

Pengaturan waktu jam kerja yang ditentukan oleh perusahaan

adalah 9 jam kerja. Jam operasional Lup Lup bubble drink dari hari

Senin-Sabtu, mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00.

sementara jam kerja mitra disesuaikan dengan kebijakan mitra

masing-masing.14

c. Penggajian

Adapun sistem penggajian yang dilakukan oleh Lup Lup adalah

sesuai dengan beban kerja dan upah minimum regional (UMR)

setempat yaitu dari Rp. 2.000.000 – Rp. 3.500.000.15

8. Cara Pengembangan Tenaga Kerja

Dalam pengembangan tenaga kerja Lup Lup menempuh beberapa

cara misalnya.

a. Mengirim pegawai untuk mengikuti seminar-seminar atau

penataran-penataran kepegawaian.

b. Mendatangkan tenaga-tenaga ahli dari luar untuk memberikan

pendidikan dan pelatihan bagi pegawai.16

9. Value

Menurut pandangan Philip Kotler value produk adalah nilai pikiran

pelanggan yang merupakan gabungan dari nilai ekonomi, fungsional,

psikologis, yang merupakan harapan lebih konsumen dari suatu tawaran

pasar sehingga seorang konsumen akan memperkirakan tawaran mana

14 Kantor Lup Lup, “Observasi”, (Jakarta Selatan: 10 Juni 2017), Pukul 10.00 WIB 15 Ibid 16 Ibid

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

60

yang akan memberikan nilai paling besar.17 Beberapa contoh value

seperti Investment, Skill and Knowledge, Product, Access to Market,

Media, Market Adoption. Lup Lup bubble drink dalam menjalankan

usahanya memiliki beberapa value yang digunakan yaitu

a. Invesment

Lup Lup bubble drink menawarkan kerjasama kemitraan yang

cukup menguntungkan dengan tiga paket pilihan usaha. Pilihan

paket tersebut yaitu

1. Paket Pilihan Usaha

a. Paket Crown Rp.14.000.000

Terdiri dari:

1 Unit booth (2 laci, 2 lemari, kayu Jati Landa), 1 Buah

Cooler Box, 1 Unit Blender Phillips, 1 Unit tempat powder,

1 Buah tempat sedotan, 1 Buah sendok bubble, 1 Buah

wadah bubble matang, 1 Buah sendok es, 1 Buah Jigger

(gelas takar), 2 Buah botol, 20 set box, 10 varian rasa (1000

sachet powder, 1000 sachet gula, 1000 pcs gelas LUP LUP),

1000 pcs tutup gelas, 1 Kaleng Aloevera, 1 kg Cincau

Powder, 16 kg Tapioca Pearl (Bubble), 8 Pack sedotan, 1

Buah X-Banner, 1 Menu Full Color, 1 Buah Kanebo, 1 Buah

Gunting, 4 Buah seragam Lup Lup, 1 Mesin cup sealler semi

otomatis, 1 Roll plastik sealler18

b. Paket Diamond Rp.9.500.000

Terdiri dari:

17 Philip kotler, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin Tiong Tan, Manajemen

Pemasaran Perspektif Asia, PT Indeks, 2003, hal 66 18 http://www.luplupbubbledrink.com/ diakses pada 15.00 pukul 15.40 WIB

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

61

1 Unit booth (1 laci, 2 lemari, kayu Jati Landa), 1 Buah

Cooler Box, 1 Unit Blender Phillips, 1 Unit tempat powder,

1 Buah tempat sedotan, 1 Buah sendok bubble, 1 Buah

wadah bubble matang, 1 Buah sendok es, 1 Buah Jigger

(gelas takar), 2 Buah botol, 10 set box, 10 varian rasa (500

sachet powder, 500 sachet gula, 500 pcs gelas Lup Lup), 500

pcs tutup gelas, 4 kg Tapioca Pearl (Bubble), 2 Pack sedotan,

1 Buah X-Banner, 1 Menu Full Color, 1 Buah Kanebo, 1

Buah Gunting, 2 Buah seragam Lup Lup, 1 Mesin cup sealler

manual, 1 Roll plastik sealler19

c. Paket Ruby Rp.6.500.000

Terdiri dari:

Booth Knock Down, 1 Buah Cooler Box, 1 Unit Blender

Phillips, 1 Unit tempat powder, 1 Buah tempat sedotan, 1

Buah sendok bubble, 1 Buah wadah bubble matang, 1 Buah

sendok es, 1 Buah Jigger (gelas takar), 2 Buah botol, 5 set

box, 5 varian rasa (250 sachet powder, 250 sachet gula, 250

pcs gelas Lup Lup), 250 pcs Tutup gelas, 4 kg Tapioca Pearl

(Bubble), 2 Pack sedotan, 1 Buah X-Banner, 1 Menu Full

Color, 1 Buah Kanebo, 1 Buah Gunting, 1 Buah seragam

Lup Lup20

2. Asumsi BEP (Break Event Point)

Ongkos produksi per gelas Rp. 3.570, harga jual Rp. 7.000

dengan rincian sebagai berikut:

Set Box Rp. 2.800

Bubble Tapioca Pearl Rp. 300

19 Ibid 20 Ibid

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

62

Tutup Gelas Rp. 150

Sedotan Rp. 120

Es Rp. 200 +

Rp. 3.570

Laba Per Gelas Rp 3,430

Ilustrasi penjualan jika dalam satu hari terjual 50 gelas

Rp 3,430 x 50 gelas = Rp 171,500

Rp 171,500 x 26 Hari = Rp 4,459,000

Maka dalam satu bulan laba kotornya adalah Rp 4,459,000

Beban Pengeluaran

Sewa tempat = Rp 800,000

Gaji Karyawan = Rp 1,000,000

Total = Rp 1,800,000

Total Laba Kotor = Rp 4,459,000

Beban Pengeluaran = Rp 1,800,000 -

Laba Bersih = Rp 2,659,00021

b. Skill and Knowledge

Mitra yang telah berivestasi akan diajarkan cara membuat

segelas minuman Lup Lup dan mengelola gerai dengan baik. Selain

itu mitra juga diajarkan cara mengatur laporan keuangan-nya.22

c. Product

Value produk merupakan nilai lebih atau keunggulan yang ada

pada produk tersebut. Salah satu nilai lebih yang ada pada produk

Lup Lup diantaranya seperti

21 Ibid 22 Kantor Lup Lup, “Observasi”, (Jakarta Selatan: 10 Juni 2017), Pukul 10.00 WIB

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

63

1. Sertifikasi Dinas Kesehatan

Produk Lup Lup adalah minuman ringan oleh karena itu

manajmen Lup Lup sudah mendaftarkan produknya kepada

dinas kesehatan dengan hasil tersertifikasi.23

2. Sertifikasi Halal MUI

Produk Lup Lup juga sudah memiliki sertifikasi halal dari

Majelis Ulama Indonesia (MUI)24

d. Access to Market

Tempat yang strategis merupakan salah satu faktor yang

mendorong suksesnya usaha. Oleh Karena itu Lup Lup dalam

menempatkan mitra selalu menganalisa terlebih dahulu tempat yang

akan dipilih oleh mitra. Beberapa aspek pertimbangannya adalah

1. Lokasi tidak berdekatan dengan mitra lain yang sudah eksis

2. Kepadatan penduduk di daerah tersebut

3. Tingkat keramaian daerah tersebut25

e. Media

Beberapa media yang dimiliki Lup Lup bubble drink adalah

sebagai berikut:

1. Instagram : @luplupbubble

2. Facebook : lup lup bubble drink

3. Twitter : @luplupbubble

4. Website : www.luplupbubbledrink.com

23 Ibid 24 Ibid 25 Ibid

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

64

4.2 Gambar konten iklan di media Lup Lup

Sumber: Lup Lup

f. Market Adoption

Keunggulan lebih yang dimiliki Lup Lup dalam mengadopsi

keinginan konsumen adalah dengan banyaknya varian rasa yang

ditawarkan. Menurut bapak Ikhwan untuk rasa yang dimiliki Lup

Lup terdapat 40 rasa, dari 40 rasa itu ada 10 rasa yang best seller itu

chocolate, choco caramel, green tea, taro, Bubble Gum, vanilla,

vanilla latte, strawberry, avocado, Manggo Milky.26

10. Physical Benefit

Physical benefit adalah nilai atau manfaat yang bisa diambil dari

bentuk fisik produk ataupun barang lain yang melengkapi suatu produk.

Adapun aspek physical benefit yang dimiliki Lup Lup adalah sebagai

berikut.

26 Ikwan Maulana, Manajer Lup Lup Bubble Drink, “Wawancara”, Jakarta, 10 Juni 2017

pukul 10.00 WIB

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

65

a. Fitur

Fitur merupakan variasi produk yang ditawarkan dalam hal ini

Lup Lup memiliki 3 variasi pilihan gerai.

4.3 Gambar gerai variasi Lup Lup

Sumber: Lup Lup bubble drink

b. Styling

Sesuatu yang unik merupakan daya tarik tersendiri dalam usaha,

beberapa hal unik yang menjadi ciri khas Lup Lup seperti gerai tipe

crown dan diamond yang terbuat dari bahan kayu jati belanda.

Selain itu Lup Lup selalu menggunkan warna kuning dan merah

yang merupakan dua warna identitas.27

c. Kemasan

Tampilan kemasan gelas Lup Lup dibuat cukup menarik

dengan menambahkan logo dan beberapa icon kecil yang lucu, hal

ini bertujuan untuk menarik minat konsumen. Selain itu terdapat

juga kemasan kardus box yang berisi bahan baku keperluan usaha

mitra.28

27 Kantor Lup Lup, “Observasi”, (Jakarta Selatan: 10 Juni 2017), Pukul 10.00 WIB 28 Ibid

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

66

4.4 Gambar Kemasan Gelas

Sumber: Lup Lup

d. Merek

Pengunaan merek dilakukan sebagai branding dan juga

identitas suatu perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara

penggunaan merek dagang Lup Lup terinspirasi karena

“Menggunakan nama Lup Lup itu enggak ada maksud apa-apa

sebenarnya cuman bubble kan bentuknya bulet ketika bubble

masuk ke mulut itu ada kesan suara sluup sluup maka di

namailah Lup Lup, kalau di Bahasa Aceh sendiri Lup Lup itu

artinya masuk”.29

e. Bukti fisik

Bukti fisik merupakan ciri khas yang dimiliki suatu

perusahaan yang memudahkan konsumen untuk mengingatnya.

Beberapa bukti fisik dari Lup Lup seperti logo perusahaan, seragam

penjual, seragam pegawai, dan penggunaan warna merah dan

kuning.30

4.5 Gambar Logo Lup Lup

Sumber: Lup Lup

29 Ikwan Maulana, Manajer Lup Lup Bubble Drink, “Wawancara”, Jakarta, 10 Juni 2017

pukul 10.00 WIB 30 Kantor Lup Lup, “Observasi”, (Jakarta Selatan: 10 Juni 2017), Pukul 10.00 WIB

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

67

B. Analisis Data Penelitian

Analisis data merupakan langkah dalam penelitian yang dilakukan

untuk menjelaskan data yang sudah didapat sehingga menjadi sebuah

hasil penelitian. Adapun hasil dari data tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pelaksanaan Penelitian

Dari 100 kuisioner yang disebarkan pada konsumen Lup Lup,

sampel yang berhasil dikumpulkan yaitu 100 responden. untuk lebih

jelasnya berikut data penyebaran kuesioner.

4.1 Tabel Penyebaran Kuesioner

Kuesioner yang disebarkan 100 buah

Kuesioner yang tidak kembali 0 buah

Kuesioner tidak lengkap 0 buah

Kuesioner yang diolah 100 buah

Sumber: Data Primer

2. Tabulasi Data Responden

Penyebaran yang dilakukan selama satu bulan, yaitu awal bulan

Juni 2017. Berikut ini adalah deskripsi responden yang

mengirimkan kembali kuesioner penelitian ini.

a. Jenis Kelamin

Berikut ini merupakan data jenis kelamin responden

penelitian ini.

4.2 Tabel Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persen

1 Laki-laki 42 42%

2 Perempuan 58 58%

Total 100 100%

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

68

Sumber: Data Primer

Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa responden wanita lebih

banyak dari pada responden laki-laki dengan selisih antara

keduanya adalah enam belas.

b. Umur

Berikut ini merupakan data responden penelitian yang di

kategorikan berdasarkan umur responden.

4.3 Tabel Umur Responden

No Umur Frekuensi Persen

1 11-20 tahun 16 16%

2 21-30 tahun 79 79%

3 31-40 tahun 5 5%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer

Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa responden terbanyak ada

pada rentan usia 21-30 sebesar 79% lalu kedua adalah usia 11-

20 dengan 16% lalu terakhir rentan usia 31-40 dengan 5%.

c. Pekerjaan

Berikut ini adalah hasil data pekerjaan responden peneltian.

4.4 Tabel Pekerjaan Responden

No Pekerjaan Frekuensi Persen

1 Pelajar/Mahasiswa 74 74%

2 Pegawai Swasta 15 15%

3 Pegawai Negeri - -

4 Wirausaha 10 10%

5 Lain-lain 1 1%

Total 100 100%

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

69

Sumber: Data Primer

Dari tabel 4.4 menunjukan responden terbanyak berdasarkan

pekerjaanya adalah dari pelajar atau mahasiswa dan terendah

adalah pegawai negeri.

d. Pendidikan

Berikut ini merupakan hasil data responden berdasarkan

jenjang pendidikanya.

4.5 Tabel Pendidikan Responden

No Pendidikan Frekuensi Persen

1 SMA/Sederajat 74 74%

2 Diploma 3 2 2%

3 Sarjana 1 24 24%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer

Berdasarkan tabel 4.5 responden terbanyak adalah lulusan

SMA dan sederajat terbanyak kedua adalah lulusan sarjana 1 dan

terakhir adalah diploma 3.

e. Status

Berikut ini merupakan hasil data responden menurut

statusnya.

4.6 Tabel Status Responden

No Status Frekuensi Persen

1 Belum Menikah 90 90%

2 Menikah 10 10%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

70

Dari tabel data 4.6 menunjukan responden terbanyak adalah

yang belum menikah dengan 90% dan yang sudah menikah

adalah dengan 10%.

f. Pertama Mengetahui Produk

Berikut ini data responden dari tahun pertama kali

mengetahui produk Lup Lup ini.

4.7 Tabel Pertama Kali Responden Mengetahui Produk

No Tahun Frekuensi Persen

1 2012 14 14%

2 2013 7 7%

3 2014 11 11%

4 2015 20 20%

5 2016 26 26%

6 2017 22 22%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer

Dari tabel 4.7 diketahui bahwa responden pertama kali

mengetahui produk Lup Lup dari tahun terbanyak sampai

terendah adalah tahun 2016 dengan 26%, 2017 dengan 22%,

2015 dengan 15%, tahun 2012 dengan 14%, tahun 2014 dengan

11% dan tahun 2013 dengan 7%.

g. Sumber Informasi Produk

Berikut ini data responden dilihat dari sumber informasi

produk yang mereka ketahui pertama kali adalah.

4.8 Tabel Sumber Informasi Produk

No Sumber Informasi Frekuensi Persen

1 Melihat Langsung 47 47%

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

71

2 Teman 38 38%

3 Keluarga 6 6%

4 Media Sosial 7 7%

5 Lain-lain 2 2%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer

Dari tabel 4.8 kebanyakan responden mengetahui produk

Lup Lup dengan melihat langsung sebesar 47%, kedua

mengetahui dari teman dengan 38%, dari media sosial 7%,

kemudian keluarga 6% dan terakhir lain-lain dengan 2%.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum menguraikan tentang hasil penelitian dan analisisnya,

peneliti melakukan beberapa uji agar data yang dikumpulkan adalah

data yang valid dan reliabel, karena tidak menutup kemungkinan

terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pengumpulan data maupun

pengukuran atas variabel-variabel yang digunakan. Oleh karena itu

penulis telah berupaya mengatasi keterbatasan tersebut dengan

menggunakan test of validity dan test of reliability, namun demikian

kedua tes tersebut hanya merupakan tolok ukur internal saja, sedang

hal-hal yang bersifat eksternal seperti ketidakjujuran responden

dalam memberikan data dan persepsi mereka yang berbeda dan lain

sebagainya berada di luar kemampuan penulis.

Uji validitas dan realiabilitas dilakukan untuk mengetahui

kemampuan instrument dalam mengukur variabel penelitian.

Pengujian ini dilakukan dengan mengajukan butir-butir pernyataan

kuesioner yang nantinya diberikan kepada responden. Uji ini

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

72

dilakukan kepada 30 responden pertama dari 100 responden

keseluruhan.

Berdasarkan tabel nilai r product moment jika uji validitas

dilakukan dengan data 30 responden dan taraf signifikanya 5%,

maka nilai standar validnya adalah 0,374. Sementara itu untuk uji

reliabilitas dengan data 30 responden dan taraf signifikanya 1%,

maka standar nilai reliabilitasnya adalah 0,478.31

4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Umum No

Valid

No Tidak

Valid

Kepuasan

Konsumen

(Y1)

1. Barang dan jasa berkualitas

2. Hubungan pemasaran

3. Program promosi loyalitas

4. Fokus pada pelayanan terbaik

5. Sistem penanganan komplen

secara efektif

1-2

2-4

5-6

7-8

9-10

-

-

-

-

-

Value

(X1)

1. Investment

2. Skill And Knowledge

3. Product

4. Access To Market

5. Media

6. Market Adoption

11-12

13-14

15-16

17-18

19-20

21-22

-

-

-

-

-

-

Physical

benefit

(X2)

1. Fitur

2. Styling

3. Kemasan

4. Merek

5. Bukti fisik

23-24

25-26

27-28

29-30

31-32

-

-

-

-

-

Sumber: Data Primer

Hasil uji validitas penelitian ini menunjukan bahwa dari 32

butir soal kuisioner semuanya menunjukan valid, hal ini dibuktikan

dari angka tertinggi 0,813 dan terendah 0,492 dengan standar

31 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), (Bandung: Alfabeta, 2012), cet. 23, H. 333

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

73

validitasnya 0,374. Oleh karena itu peneliti mengambil semua soal

tersebut untuk dipakai sebagai data penelitian.

4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Indikator Umum No

Reriabel

No Tidak

Reriabel

Kepuasan

Konsumen

(Y1)

1. Barang dan jasa berkualitas

2. Hubungan pemasaran

3. Program promosi loyalitas

4. Fokus pada pelayanan terbaik

5. Sistem penanganan komplen

secara efektif

1-2

2-4

5-6

7-8

9-10

-

-

-

-

-

Value

(X1)

1. Investment

2. Skill And Knowledge

3. Product

4. Access To Market

5. Media

6. Market Adoption

11-12

13-14

15-16

17-18

19-20

21-22

-

-

-

-

-

-

Physical

benefit

(X2)

1. Fitur

2. Styling

3. Kemasan

4. Merek

5. Bukti fisik

23-24

25-26

27-28

29-30

31-32

-

-

-

-

-

Sumber: Data Primer

Sementara itu untuk hasil uji reliabilitas dalam tabel tersebut

menunjukan bahwa dari 32 butir soal kuisioner semuanya

menunjukan reliabel, hal ini dibuktikan dari angka tertinggi 0,968

dan terendah 0,966 dengan standar reliabilitasnya adalah 0,478.

Oleh karena itu peneliti mengambil semua soal tersebut untuk

dipakai sebagai data penelitian.

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

74

4. Statistik Deskriptif

Berikut ini adalah data hasil analisis statistik deskriptif.

4.11 Tabel Data Statistik Deskriptif

Y EX1 EX2

N Valid 100 100 100

Missing 0 0 0 Mean 2.0950 2.1000 2.0680 Median 2.1000 2.0833 2.0000 Mode 2.00 2.00 2.00 Std. Deviation .50058 .51124 .53746

Dari tabel 4.11 diketahui bahwa mean atau nilai rata-rata dari

variabel kepuasan konsumen (Y) adalah 2,0950, nilai rata-rata dari

variabel value (X1) adalah 2,1000 dan nilai rata-rata dari variabel

physical benefit (X2) adalah 2,0680. Untuk nilai data median atau

nilai tengah dari kepuasan konsumen (Y) adalah 2.1000, value (X1)

2.0833, dan physical benefit (X2) 2.0000. Modus adalah nilai yang

paling banyak keluar data kepuasan konsumen (Y), value, dan

physical benefit menunjukan nilai modusnya adalah 2,00.

Sementara itu untuk hasil nilai dari standar diviasinya adalah

kepuasan konsumen .50058, value .51124, dan physical benefit

.53746.

5. Hasil Uji Persyaratan Data

Sebelum melakukan analisis regresi terhadap data yang sudah

valid dan reliabel harus dilakukan uji persyatan data terlebih dahulu.

Adapun uji persyaratan data yang dilakukan diantaranya dengan

menggunakan.

a. Uji Normalitas

Sebuah penelitian dilakukan untuk mendapatkan data,

adapun data yang dicari tersebut belum tentu dapat dikatakan

baik namun belum tentu juga dikatakan data jelek. Namun

Sumber: Data

Primer dioleh

SPSS

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

75

peneliti memiliki asumsi bahwa data tersebut baik jika tingkat

kesalahnya hanya 5% atau 0,05. Oleh karena itu peneliti menguji

normalitas data yang sudah didapatkan. Adapun hasil uji

normalitas data ini adalah sebagai berikut.

4.12 Tabel Uji Normalitas KS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

YE

N 100

Normal Parametersa,b Mean 2.0950

Std. Deviation .50058

Most Extreme Differences

Absolute .115

Positive .091

Negative -.115

Kolmogorov-Smirnov Z 1.147

Asymp. Sig. (2-tailed) .144

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS

Dari tabel 4.12 diketahui bahwa hasil asumsi KS adalah

0,144 jika asumsi tersebut lebih besar dari 0,05 maka data penelitian

ini dapat dikatakaan berdistribusi normal.

4.6 Gambar Histogram Normalitas Data

Sumber:

Data Primer

di oleh SPSS

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

76

Berdasarkan uji normalitas data yang diolah melalui SPSS maka

hasilnya adalah seperti gambar grafik di atas. Jika frekuensi data

mengikuti bentuk kubah garis maka data tersebut dapat dikatakan

berdistribusi normal, dari grafik tersebut frekuensi data mengikuti

pola kubah garis maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini

adalah normal sehingga data tersebut lolos uji normalitas.

b. Uji Linearitas

Selanjutnya untuk memenuhi syarat dilakukanya analisis regresi

linear berganda data yang sudah didapatkan harus di uji

linearitasnya. Berikut ini hasil uji linearitas data adalah sebagai

berikut.

4.13 Tabel Uji Linearitas

Sumber: Data Primer yang diolah SPSS

Dari tabel 4.13 diketahui bahwa hasil F hitung linearity adalah

340.964 lebih besar dari pada F tabel 3,94 dan dengan taraf

signifikan 0,00 lebih kecil dari asumsi 0,05. Maka dapat dikatakan

bahwa data tersebut lolos uji linearitas.

c. Uji Multikolinearitas

Tahap uji prasyarat data selanjutnya adalah uji

multikolinearitas. Berikut ini tabel hasil uji multikolinearitas.

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Y *

EX

1

Between

Groups

(Combined) 20.360 22 .925 16.021 .000

Linearity 19.696 1 19.696 340.964 .000

Deviation from Linearity .664 21 .032 .547 .940

Within Groups 4.448 77 .058

Total 24.807 99

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

77

Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS

Dari tabel 4.14 menunjukan bahwa nilai VIF kedua variabel

yaitu value dan physical benefit adalah 3,153 lebih kecil dari pada

10 maka bisa diduga bahwa variabel bebas tidak terjadi

multikolinearitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa data penelitian

ini lolos uji multikolinearitas.

d. Uji Heterodaksitas

Berikut ini hasil Uji Heterodaksitas data penelitian kepuasan

konsumen Lup Lup bubble drink

4.15 Tabel Uji Heterodaksitas

EX1 EX2 AbsRes1

Spearman'

s rho

EX1

Correlation Coefficient 1.000 .772** .081

Sig. (2-tailed) . .000 .421

N 100 100 100

EX2

Correlation Coefficient .772** 1.000 .148

Sig. (2-tailed) .000 . .143

N 100 100 100

AbsRes

1

Correlation Coefficient .081 .148 1.000

Sig. (2-tailed) .421 .143 .

N 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4.14 Tabel Uji Multikolinearitas

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant) .195 .092 2.117 .037

EX1 .629 .074 .642 8.457 .000 .317 3.153

EX2 .281 .071 .301 3.972 .000 .317 3.153

a. Dependent Variable: YE

Sumber: Data Primer diolah SPSS

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

78

Jika nilai siginifikansi lebih besar dari pada alfa (0,05) maka

data tersebut tidak terjadi heterodaksitas. Dari tabel 4.15 diketahui

bahwa taraf signifikasi X1 adalah 0,421 dan X2 0,143 keduanya

lebih besar dari pada 0,05, maka dapat diketahui bahwa data tersebut

tidak terjadi heterodaksitas sehingga data tersebut dapat dikatakan

lolos uji heterokdasitas.

e. Uji Autokorelasi

Berikut ini gambar scatterplot hasil Uji Autokorelasi data

penelitian kepuasan konsumen Lup Lup bubble drink

4.16 Tabel Uji Auto Korelasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .907a .823 .819 .21290 2.061

a. Predictors: (Constant), EX2, EX1

b. Dependent Variable: YE

Sumber: Data Primer diolah SPSS

dari tabel 4.16 diketahui bahwa nilai durbin Watson yang

didapat adalah 2.061. Rumus mengitung auto korelasi adalah DU <

DW < (4-DU) jika angka hasil perhitungan dimasukan menjadi

1.69439 < 2.061 < 2.30561, maka dapat diketahui bahwa data

penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

4. Hasil Analisis Regresi

Setelah melakukan serangkaian uji persyaratan data dengan

hasil lolos uji, maka selanjutnya dilakukan analisis regresi. Berikut

ini hasil dari tabel regresi linier berganda penelitian ini.

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

79

4.17 Tabel Hasil Regresi Berganda X1

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .263 .097 2.709 .008

EX1 .872 .045 .891 19.432 .000

a. Dependent Variable: Y

Jika perhitungsn regresi hanya menggunakan X1 saja maka hasil

perhitungan Analisa regresi didapat persamaan adalah sebagai

berikut

Y = 0.263 + 0.872 X1

Interpretasi

1. Nilai konstanta sebesar 0.263 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel independen (value), maka kepuasan pelanggan bernilai

0.263

2. Nilai koefisien X1 sebesar 0.872 menunjukkan bahwa jika nilai

value sebesar 1, maka kepuasan pelanggan akan bertambah

sejumlah 0.872

4.17 Tabel Hasil Regresi Berganda X2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .494 .112 4.423 .000

EX2 .774 .052 .831 14.789 .000

a. Dependent Variable: Y

Jika perhitungsn regresi hanya menggunakan X2 saja, didapat

persamaan regresinya adalah sebagai berikut Y = 0.494 + 0.774 X2

Interpretasi

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

80

1. Nilai konstanta sebesar 0.494 menunjukkan bahwa jika tidak ada

variabel independen (physical benefit), maka kepuasan

pelanggan bernilai 0.494

2. Nilai koefisien X2 sebesar 0.774 menunjukkan bahwa jika nilai

physical benefit sebesar 1, maka kepuasan pelanggan akan

bertambah sejumlah 0.774

4.17 Tabel Hasil Regresi Berganda

Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS

Jika perhitungsn regresi hanya menggunakan X1 dan X2, maka

hasil perhitungan Analisa regresi didapat persamaan regresinya

adalah sebagai berikut Y = 0.195 + 0.629 X1 + 0.281 X2

Interpretasi

1. Nilai konstanta sebesar 0.195 menunjukkan bahwa jika tidak

ada variabel independen (value dan physical benefit), maka

kepuasan pelanggan bernilai 0.195

2. Nilai koefisien X1 sebesar 0.629 menunjukkan bahwa jika

nilai value sebesar 1, maka kepuasan pelanggan akan

bertambah sejumlah 0.629

3. Nilai koefisien X2 sebesar 0.281 menunjukkan bahwa jika

nilai physical benefit sebesar 1, maka kepuasan pelanggan

akan bertambah sejumlah 0.281.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .195 .092 2.117 .037

EX1 .629 .074 .642 8.457 .000 .317 3.153

EX2 .281 .071 .301 3.972 .000 .317 3.153

a. Dependent Variable: YE

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

81

5. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji T

Uji hipotesis T dilakukan untuk mengetahui pengaruh setiap

variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun data hasil uji T

adalah sebagai berikut.

4.18 Tabel T Hitung

Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS

Berdasarkan hasil output SPSS di atas kita dapat melihat

dimana nilai T hitung variabel X1 lebih besar dari pada nilai t tabel

dengan (8,457 > 2,00) dan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu

0,000 sementara itu T hitung variabel X2 lebih besar dari pada nilai

t tabel (3,973 > 2,00) dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu

0,000. Berdasarkan cara pengambilan keputusan uji parsial dalam

analisis regresi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel value produk secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan konsumen Lup Lup.

2. Variabel Physical benefit secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan konsumen Lup Lup.

b. Uji F

Uji hipotesis F dilakukan untuk mengetahui pengaruh setiap

variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun data hasil uji F

adalah sebagai berikut.

Model T Sig.

(Constant) 2.117 .037

EX1 8.457 .000

EX2 3.972 .000

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

82

4.19 Tabel F Hitung

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 20.411 2 10.205 225.152 .000b

Residual 4.397 97 .045

Total 24.807 99

a. Dependent Variable: YE

b. Predictors: (Constant), EX2, EX1

Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS

Hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai F hitung adalah

225.152, kemudian dibandingan dengan F tabelnya yaitu 3.09

dengan dengan nilai signifikansinya 0,00 lebih kecil dari pada 0.05.

Diperoleh bahwa nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel. Hal ini

berarti bahwa semua variabel bebas dalam penelitian ini secara

simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kepuasan

konsumen Lup Lup bubble drink.

c. Koefisien Determinan

Hasil nilai adjusted R-Square dari regresi digunakan untuk

mengetahui besarnya perubahan kepuasan konsumen secara persen

yang dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya. Adapun hasil

koefisien determinan penelitian ini adalah.

4.20 Tabel R Square X1

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .891a .794 .792 .22838

a. Predictors: (Constant), EX1

Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

83

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai R Square adalah

0,794 atau sama dengan 79,4%. Angka tersebut mengandung arti

bahwa jika hanya varibel value (X1) berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen sebesar 79,4%. Sedangkan sisanya dipengaruhi variabel

lain diluar model regresi ini.

4.21 Tabel R Square X2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .831a .691 .687 .27987

a. Predictors: (Constant), EX2

Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai R Square adalah

0,691 atau sama dengan 69,1%. Angka tersebut mengandung arti

bahwa jika hanya varibel physical benefit (X2) berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen sebesar 69,1%. Sedangkan sisanya

dipengaruhi variabel lain di luar model regresi ini.

4.21 Tabel R Square X1 dan X2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .907a .823 .819 .21290 2.061

a. Predictors: (Constant), EX2, EX1

b. Dependent Variable: YE

Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS

Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai R Square adalah

0,823 atau sama denga 82,3%. Angka tersebut mengandung arti

bahwa value dan physical benefit berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen sebesar 82,3%. Sedangkan sisanya dipengaruhi variabel

lain diluar model regresi ini.

Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

84

C. Pembahasan

Varibel Y yang diteliti adalah kepuasan konsumen, berdasarkan

kajian teori sebelumnya dijelaskan bahwa kepuasan konsumen, menurut

Swan adalah evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut

apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek dan apakah produk

bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan pemakaianya.32

Secara teori indikator kepuasan konsumen terdiri dari kombinasi

komponen utama yaitu barang dan jasa berkualitas, hubungan

pemasaran, program promosi loyalitas, fokus pada pelayanan terbaik,

sistem penanganan komplen secara efektif.33 Oleh karena itu jika ingin

mendapatkan kepuasan konsumen maka harus meningkatkan indikator

kepuasanya tersebut. Selain itu juga terdapat beberapa unsur lain yang

akan meningkatkan kepuasan konsumen yaitu value dan physical

benefit.

Menurut pandangan Philip Kotler value produk adalah nilai

pikiran pelanggan yang merupakan gabungan dari nilai ekonomi,

fungsional, psikologis, yang merupakan harapan lebih konsumen dari

suatu tawaran pasar sehingga seorang konsumen akan memperkirakan

tawaran mana yang akan memberikan nilai paling besar.34 Adapun

indikator dari value ini adalah Investment, Skill and Knowledge,

Product, Access to Market, Media, Market Adoption35. Sedangkan

physical benefit adalah yaitu badaniah, manfaat faedah atau guna

32 Fandy Tjiptono Pemasaran Jasa Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta: CV

Andi Offset, 2014), h 352 33 Ibid, h. 358 34 Philip kotler, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin Tiong Tan, Manajemen

Pemasaran Perspektif Asia, (Jakarta: PT Indeks, 2003), h. 66 35 Apa yang Harus Dipahami Entrepreneur Tentang Benefit, Feature dan Value oleh Andi

S Boediman (Sumber: https://startupbisnis.com/apa-yang-harus-dipahami-

entrepreneur-tentang-benefit-feature-dan-value-oleh-andisboediman/) di akses pada

10/04/2017 pukul 17.00 WIB

Page 99: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

85

sesuatu.36 Jadi physical benefit adalah nilai atau manfaat yang bisa

diambil dari bentuk fisik produk ataupun barang lain yang melengkapi

suatu produk. Semakin kreatif seorang pengusaha menciptakan value

dan physical benefit maka akan semakin tinggi juga kepuasan konsumen

yang didapatkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepuasan

konsumen dominan dipengaruhi oleh kinerja produk yang baik dalam

hal ini adalah variabel value dengan 79,4 % dan physical benefit dengan

69,1 % mempengaruhi kepuasan konsumen. Variabel value sedikit lebih

besar pengaruhnya dibandingkan dengan physical benefit. Dalam

analisis regresi nilai value juga lebih besar dengan 0.872 sedangkan

physical benefit dengan nilai 0.774, dari hasil tersebut menunjukan

keterkaitan antara teori dan hasil penelitian. Adapun hasil analisis

penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa variabel bebas yang

terdiri dari (X1) value dan (X2) physical benefit menunjukan bahwa

terdapat pengaruh signifikansi kepuasan konsumen sebesar sebesar 82,3

%. Artinya unsur value dan physical benefit mempengaruhi kepuasan

konsumen sebesar 82,3%.

Hasil kepuasan konsumen tersebut banyak dipengaruhi oleh

indikator-indikator variabel dari value dan physical benefit dan setelah

melakukan serangkaian uji regresi linear berganda, uji T, Uji F dan uji

koefisien determinan menunjukan bahwa nilai variabel value lebih besar

dibandingkan nilai dari variabel physical benefit. Hasil tersebut didasari

pada aspek indikator yang value seperti investment, skill and knowledge,

product, access to market, media, market adoption dan juga indikator

physical benefit seperti fitur, styling, kemasan, merek, bukti fisik yang

36 (http://kbbi.web.id/fisik) diakses pada 10/04/2017 pukul 18.30 WIB

Page 100: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

86

mendasari timbulnya rasa kepuasaan konsumen produk. Dapat

disimpulkan bahwa pengaruh dari indikator value lebih tinggi

dibandingan indikator physical benefit.

Adapun nilai perhitungan masing-masing indikator adalah

investment = 810, skill and knowledge = 827, product = 833, access to

market = 748, media = 794, market adoption = 849 dan nilai indikator

physical benefit adalah fitur = 804, styling = 789, kemasan = 813, merek

= 834, bukti fisik = 810. Dari nilai tersebut dalam indikator value yang

paling tinggi adalah market adoption dan paling rendah adalah acces to

market. Sementara nilai tertinggi indikator physical benefit adalah

merek dan terendah adalah styling, Dari hasil tersebut dapat menjadi

bahan evaluasi manajemen perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Dessica Dinar Sari (2016) tentang “Analisis Pengaruh

Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan

Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen Sim Card Gsm Prabayar Xl

Di Kota Yogyakarta) yang menyatakan bahwa kualitas produk,

pelayanan, dan harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.37

Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kepuasan konsumen

merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan seorang

wiraswasta. Oleh karena itu sudah seharusnya bagi calon wiraswasta

yang sedang belajar untuk lebih memahami materi kewirausahaan

tentang kepuasan konsumen ini.

37 Desicca Dinar Sari, Analisis Pengaruh Kualotas Produk, Kualitas Pelayanan, dan

Harga terhadap Kepuasan Konsumen XL di kota Yogyakarta, (Skripsi pada Universitas

Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2016)

Page 101: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

87

BAB 5

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh value dan

physical benefit terhadap kepuasan konsumen lup lup Bubble Drink

berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam bab 4 dengan

melakukan pengumpulan data analisis hasil uji dengan menggunakan

alat uji independent sample test SPSS, maka dapat ditarik kesimpulan

yaitu hasil pengujian hipotesis variabel secara simultan atau bersama-

sama diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

bebas dengan variabel terikat. Oleh sebab itu maka dapat dikatakan

value dan physical benefit produk mempengaruhi kepuasan konsumen

lup lup Bubble Drink.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pembahasan dan kesimpulan yang

diperoleh maka peneliti memberikan saran dan merekomendasi

penelitian selanjutnya agar meneliti value dan physical benefit produk

secara lebih mendalam lagi, karena objek penelitian tersebut menarik

dan masih bisa dieksplorasi lebih lanjut. Misalnya penelitian yang lebih

spesifik lagi terkait indikator-indikator yang ada pada value dan

physical benefit produk seperti kemasan, media, dan market adoption.

Karena objek kajian ini memiliki pengaruh yang signifikan sehingga

akan menjadi perhatian bagi kompetitor lain juga maka hasil penelitian

ini dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan lup lup Bubble

Drink untuk meningkatkan kualitas indikator yang sudah baik dan

mengevaluasi yang kurang, dalam hal ini seperti peningkatan indikator

value yang paling tinggi adalah market adoption dan paling rendah

Page 102: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

88

adalah acces to market, artinya konsumen menyetuji bahwa startegi

perusahaan dalam mengadopsi keinginan-keinginan pasar cukup baik

akan tetapi sebagai bahan evaluasi perusahaan harus lebih

memperhatikan kembali lokasi atau tempat penjualan mitra karena

miliki nilai terendah dibandingkan dengan indikator lain. Sementara

nilai tertinggi indikator physical benefit adalah merek dan terendah

adalah styling, artinya branding merek Lup Lup ini sudah cukup baik

namun perusahaan harus meningkatkan kembali kinerjanya dalam hal

styling atau memberikan hal-hal unik pada beberapa produknya.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada saat pelaksanaan penelitian terdapat beberapa

keterbatasan yang dialami peneliti diantaranya sebagai berikut

1. Keterbatasan biaya dan waktu pengumpulan data yang dimiliki

peneliti dalam penelitian ini yaitu pada bulan Juni 2017 dengan

sampel yang diteliti berjumlah 100

2. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2017 sehingga akan terjadi

generalisasi value dan physical benefit hanya pada bulan itu saja.

3. Hal-hal yang bersifat eksternal seperti ketidakjujuran responden

dalam memberikan data dan persepsi mereka yang berbeda

berada diluar kemampuan penulis

Page 103: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

89

Daftar Pustaka

A.A. Mangkunegara Anwar Prabu, Perilaku Konsumen, Bandung: Refika

Aditama, 2005

Abdul Rasul Agung, Wijiharjo Nuryadi, Setyowati Tupi, Ekonomi Mikro

Dilengkapi Sistem Informasi Permintaan, Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2013

Abdullah Sarini, Edy Sutanto Taufik, Statiska Tanpa Stres, Jakarta:

Transmedia, 2015

Arafah Willy, 2010, Esensi Lingkungan Bisnis & Entrepreneurship,

Universitas Trisakti, Jakarta

Arikunto Suharsimi, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rieneka

Cipta, 2006

Dewi Astuti, Kajian Bisnis Franchise Makanan di Indonesia, Jurnal

Ekonomi Manajemen, Universitas Kristen Petra, 2005

Fachmy Casofa, Alib Isa. Jagat Desain Grafis, Jakarta: Bumi Aksar, 2013

Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Dialihkan bahasakan oleh Drs.

Zoelkifli Kasip, Perilaku Konsumen, Jakarta: Indeks, 2008

Morissan, Metode Penelitian Survei, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015

Philip Kotler, Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin Tiong Tan,

Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Jakarta: PT Indeks, 2003

Rosnani Ginting, Perancangan Produk, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010

Sudarmanto R Gunawan, Statistik Terapan Berbasis Komputer, Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2013

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2016

Sukandarrumidi, Metode Penelitian, Petunjuk Praktis Untuk Peneliti

Pemula, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012

Suryani Tatik, Perilaku Konsumen (Implikasi pada Strategi Pemasaran)

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008

Page 104: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

90

Sutedi Adrian, Hukum Waralaba, Bandung: Ghalia Indonesia, 2008

Tjitono Fandy, Pemasaran Jasa - Prinsip, Penerapan, dan Penelitian,

Yogyakarta: Andi Offset, 2014

W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo, 2010

Yusuf Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatiff, dan Penelitian

Gabungan, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014

Page 105: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

91

Daftar Jurnal

Alvin Yeremia Effendy dan Yohanes Sondang Kunto SSi., MSc, 2012

Pengaruh Customer Value Proposition Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada Produk Consumer Pack Premium Baru Bogasari,

Jurnal Manajemen Pemasaran Universitas Kristen Petra

M. Rivai Muchtar, 2012 Pengaturan Waralaba Indonesia Persfektif Hukum

Bisnis, Jurnal Liqudity vol 1, no 2 STIE Ahmad Dahlan

Muhajirin, M.Pd. Desain Produk, Pengertian Dan Ruang Lingkupnya,

Jurnal

Prof. Dr. Sudarmiatin, Praktik Bisnis Waralaba (Franchise) Di Indonesia,

Peluang Usaha Dan Investasi, (Pidato pengukuhan Guru Besar

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang), 28 April 2011

Sosio Didaktika, Muh Liwa Irrubai Strategi Labeling, Packaging Dan

Marketing Produk Hasil Industri Rumah Tangga, 3 (1), 2016, 17-26

Page 106: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

92

Daftar Website

Andi S Boediman, Apa yang Harus dipahami Entrepreneur tentang Benefit

Feature dan Value, (https://startupbisnis.com/apa-yang-harus-

dipahami-entrepreneur-tentang-benefit-feature-dan-value-oleh-

andisboediman/)

http://kbbi.web.id/fisik diakses pada 10/04/2017 pukul 18.30 WIB

http://kbbi.web.id/manfaat diakses pada 10/04/2017 pukul 18.30 WIB

https://kbbi.web.id/konsumen diakses pada tanggal 07/04/2017 pukul 16.00

WIB

http://www.luplupbubbledrink.com/ diakses pada 15 Juni 2017 pukul 15.00

https://kbbi.web.id/puas diakses pada tanggal 07/04/2017 pukul 17.00 WIB

Kemendag Pacu Wirausahawan Kembangkan Waralaba (sumber:

http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2016/11/25/ifse-momentum-

tumbuhkan-waralaba-nasional-id0-1480009198.pdf.) diakses pada

tanggal 20/11/2016 pukul 18.00 WIB

Manfaat Kemasan pada Produk Fungsional, (Sumber:

https://ramesia.com/manfaat-kemasan-pada-produk-fungsional/) di

akses pada 15/04/2017 pukul 16.00

Pentingnya Sebuah Nilai ‘Value’ Produk untuk Kesuksesan Penjualan

(Sumber: http://mebiso.com/pentingnya-sebuah-nilai-value-produk-

untuk-kesuksesan-penjualan/) diakses pada 10/04/2017 pukul 18.00

WIB

Page 107: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

93

Lampiran 1

ANGKET PENELITIAN

Angket ini ditujukan kepada siapa saja yang pernah melihat atau

mengkonsumsi produk dari perusahaan lup-lup bubble drink.

PETUNJUK PENGISIAN:

1. Isilah data data identitas reponden terlebih dahulu

2. Berdasarkan atas pengalaman Bapak/Ibu/Saudara/I, berilah tanda

centang ( √ ) pada bobot nilai alternatif jawaban yang paling

menggambarkan persepsi k/Ibu/Saudara/I pada setiap pertanyaan.

Instrument penelitian ini disusun dengan menggunakan skala likert

terdiri dari lima pilihan jawaban.

3. Keterangan pilihan jawab:

SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, STS =

Sangat Tidak Setuju.

Identitas Responden

No. Responden :_____________ (diisi oleh peneliti)

Nama : ____________________________

(boleh diisi boleh tidak)

Jenis Kelamin : Pria/Wanita (coret salah satu)

Usia : _______ Tahun

Pekerjaan : _____________________________

Pendidikan Terakhir : _____________________________

Status : Menikah / Belum Menikah

(coret salah satu)

Kapan pertama kali mengkonsumsi produk lup-lup ?

: 2017, 2016, 2015, 2014, 2013, 2012

(coret yang tidak anda pilih)

Dari mana anda mengetahui produk ini ?

Page 108: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

94

:Melihat Langsung, Teman,

Keluarga, Medsos, lain-lain

(coret yang tidak anda pilih)

NO PERNYATAAN SS S R TS STS

1 Minuman lup-lup bubble drink ini

memiliki rasa yang anda sukai

2 Menurut anda rasa minuman lup-lup

bubble drink ini enak, tidak kalah

dengan produk yang dijual di dalam

mall

3 Menurut anda harganya sesuai dengan

nikmat yang didapatkan

4 Harga penjualan satu gelas minuman

bubble drink ini terjangkau bagi anda

5 Menurut anda lup-lup bubble drink

selalu berinovasi setiap tahunnya

6 Anda akan mencari gerai lup-lup lain

jika gerai yang anda datangi tutup

7 Penjual minumannya ramah terhadap

pembeli

8 Pelayanan penjual minumannya cepat

sehingga anda tidak menunggu lama

9 Jika anda memiliki kritik dan saran

anda mudah menyampaikannya

melalui penjual, nomer kotak, ataupun

medsos dari lup-lup bubble drink

10 Anda dapat menyampaikan komplen

kepada lup-lup bubble drink

11 Menurut anda dengan membeli

produk ini lebih menguntungkan

dibandingkan membeli produk lain

yang sejenis terutama di dalam mall

12 Menurut anda mengkonsumsi

minuman bubble drink lup-lup lebih

hemat dibandingkan dengan

mengkonsumsi produk merek lain

Page 109: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

95

13 Anda mengetahui produk lup-lup ini

merupakan salah satu jenis waralaba

14 Penjualnya cukup terlatih ketika

membuat minuman lup-lup bubble

drink

15 Anda memilih produk lup-lup bubble

karena sudah tersertifikasi dinas

kesehatan

16 Anda mengetahui produk minuman

ini tersertifikasi halal MUI

17 Lokasi gerai lup-lup berada di tempat

yang mudah anda datangi

18 Anda penah melihat gerai lup-lup di

tempat keramian

19 Anda mengetahui media sosial lup-

lup bubble drink

20 Anda pernah melihat informasi atau

promo lup-lup di beberapa medianya

21 Varian rasa yang dimiliki lup-lup

beraneka ragam sesuai dengan selera

konsumen yang berbeda-beda

22 Menurut anda pilihan rasanya banyak

dan harganya masih terjangkau

23 Menurut anda gerai atau stand

penjualan lup-lup ini unik dan

menarik

24 Menurut anda baner lup-lup yaitu

baner varian rasa dan baner merek,

keduanya sangat menarik

25 Menurut anda gerai atau stand lup-lup

terbuat dari bahan kayu yang terkesan

sederhana namun elegan

26 Desain gerainya lebih bagus dan

berbeda dari pada produk lain

27 Tampilan desain kemasan gelas lup-

lup bubble drink unik dan menarik

28 Tampilan desain kemasan gelas lup-

lup bubble drink lucu dan sederhana

Page 110: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

96

29 Merek minuman lup-lup bubble drink

ini unik

30 Merek minuman lup-lup bubble drink

sederhana sehingga mudah diingat

31 Menurut anda desain logo pada gelas

terlihat bagus dan mudah diingat

32 Menurut anda seragam penjualnya

rapih dan menarik

Page 111: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

97

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana Sejarah Singkat Lup-lup Bubble Drink ?

2. Kenapa memilih tempat ini sebagai Lokasi Perusahaan ?

3. Apa Bentuk Badan Hukum dan siapa Pemilik Perusahaan ?

4. Bagaimana Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas ?

5. Bagaiman Cara Pemasaran ?

6. Bagaimana Aspek Personalisasinya ?

7. Bagaiamana Cara Pengembangan Tenaga Kerja ?

8. Apa saja Pengembangan Value dan Physical benefit ?

Page 112: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

98

Lampiran 3

PEDOMAN OBSERVASI

1. Profil Singkat Lup-lup Bubble Drink

Visi :

Misi :

Sifat :

Tujuan :

2. Lokasi Perusahaan : ________________________________

3. Bentuk Badan Hukum : ________________________________

4. Pemilik Perusahaan : ________________________________

5. Struktur Organisasi

Uraian Tugas : ________________________________

6. Aspek Pemasaran dan distribusi

Daerah Pemasaran : ________________________________

Mitra Usaha : ________________________________

Konsumen : ________________________________

7. Aspek Personalisasi : ________________________________

8. Pengembangan Value dan Physical benefit

Jenis-jenis Value :

1. Investment : ________________________________

2. Skill And Knowledge : ________________________________

3. Product : ________________________________

4. Access To Market : ________________________________

5. Media : ________________________________

6. Market Adoption : ________________________________

Macam-macam Physical benefit

1. Fitur : ________________________________

2. Styling : ________________________________

3. Kemasan : ________________________________

4. Merek : ________________________________

5. Bukti fisik : ________________________________

Page 113: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

99

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA

Nama : Ikhwan Maulana

Usia : 33 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Manajer Lup Lup Bubble Drink

Hari / Tanggal : Sabtu, 10 Juni 2017

Pukul : 10.00 WIB.

Tempat : Kantor Lup Lup Bubble Drink

1. Bagaimana Sejarah Singkat Lup-lup Bubble Drink ?

Lup Lup Launching tanggal 23 Februari, outlet pertama itu ada di rumah

nenek dari outlet itu terus dicoba ikutan bazar dan alhamdulillah ada

keuntungan, dari keuntungan itu lalu buka outlet lagi, karena dahulu

kuliah di kampus UIN dan waktu itu kantin Dakwah rame banget

mahasiswanya. Akhirnya coba buka outlet di kantin dakwah dan

alhamdulillah responnya bagus, dari outlet di Fakultas Dakwah itu ada

keuntungan akhirnya buka outlet lagi di kampus UMJ dari situ terus

berkembang. Pada saat ikut bazar banyak orang bertanya apakah Lup

Lup ini friendcise atau di waralabakan? dari situ kita coba buat sistem

tentang kemitraan bagaimana orang menggunakan Lup Lup dengan

skema yang sudah kita tentukan, dan alhamdulillah hingga saat ini

sudah lebih dari 700 Mitra. Menggunakan nama Lup Lup itu enggak ada

maksud apa-apa sebenarnya cuman bubble kan bentuknya bulet ketika

bubble masuk ke mulut itu ada kesan suara sluup sluup maka di

namailah Lup Lup, kalau di Bahasa Aceh sendiri Lup Lup itu artinya

masuk.

Page 114: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

100

2. Kenapa memilih tempat ini sebagai Lokasi Perusahaan ?

Pertama karena lokasinya dekat dengan rumah. Kedua, lokasinya sangat

strategis banget. Pintu tol hanya sekitar 2 KM dari sini, jadi buat mitra

yang dari jauh itu enggak susah nyari lokasi ini. Terus nama bran

Pondok Indah itu hingga saat ini masih terkenal bahkan kalau di acara

Tv itu masih sering dipakai.

3. Apa Bentuk Badan Hukum dan siapa Pemilik Perusahaan ?

Bentuk perusahaannya yaitu CV namanya CV Lima Menara, kalau

untuk akta di CV atas nama abang sepupu Muhammad Iqbal

4. Bagaimana Struktur Organisasi ?

Untuk strukturnya sendiri paling atas itu direktur sekaligus manajer, lalu

dibawahnya ada leader yang mengetuai bagianya, terdiri dari bagian

produksi, bagian marketing, bagian kurir, bagian packaging

5. Bagaimana Cara Pemasaran ?

Cara pemasaranya melalui beberapa media Lup Lup diantaranya seperti

media sosial terdiri dari instagram, twitter, facebook, line, BBM terus

ada juga websitenya

6. Bagaimana Aspek Personalisasinya ?

Kalau untuk direktur satu orang, untuk produksi ada tiga belas orang,

tim marketing ada Sembilan orang, untuk packaging ada lima orang

untuk kurir ada enam orang

Page 115: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

101

7. Bagaimana Cara Pengembangan Tenaga Kerja ?

Aspek pengembangan tenaga kerja yaitu kita dengan mengadakan

gathering pelatihan outing tim building untuk hariannya dipantau terus

perkembangannya dengan evaluasi setiap bulan

8. Apa saja Pengembangan Value dan Physical benefit ?

Kalau rasa kita ada 40 dari 40 rasa itu ada 10 rasa yang best seller itu

Choco Caramel green tea Taro Bubble Gum vanilla vanilla latte

strawberry Manggo Milky

Page 116: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

102

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI

1. Profil Singkat Lup-lup Bubble Drink

Visi : Menjadi Perusahaan UMKM Multinasional yang berdasar pada

nilai-nilai dasar universal untuk keadilan dan kesejahteraan manusia

serta alam ciptaan-Nya

Misi : Menghasilkan semua jenis produk makanan dan minuman melalui

proses yang higienis dan halal dengan standar kinerja yang terbaik

(best performance standard) sehingga menghasilkan produk-produk

berkualitas. Selain itu misi CV. LIMA MENARA adalah

memberikan kesempatan kepada siapapun bahkan competitor untuk

maju dan sukses bersama. Kedepan CV. LIMA MENARA akan

memperluas pasar distribusinya ke Negara-negara ASEAN dan

Negara-negara lainnya, terus berinvestasi dalam riset dan inovasi

produk, termasuk menangkap ide-ide terobosan baru untuk bahan-

bahan, dan melakukan perbaikan terus-menerus terhadap kinerja

sumber daya manusianya

Sifat :Kemitraan Usaha, Penghasil Laba, Kemanfaatan Umum,

Wiraswasta

Tujuan : Tujuan Lup Lup bubble drink adalah menyediakan peralatan

penjualan dan bahan baku minuman bubble drink untuk konsumen

2. Lokasi Perusahaan : Jl. Gedung Hijau Raya SF 07 No.74 Pondok Indah

Kec. Kebayoran Lama Jakarta Selatan DKI Jakarta

3. Bentuk Badan Hukum : (CV) Comanditaire Venotschap

4. Pemilik Perusahaan : Bapak Muhammad Iqbal

5. Struktur Organisasi

Direktur Utama

Leader Production Leader Marketing Leader Packaging Leader Courier

Bagian Produksi

Bagian Gudang

CS Pesanan

Cs Care

CS Komplen

Digital Marketing

Bagian Pengemasan Bagian Kurir

Page 117: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

103

Keterangan: Cs (Customer Service)

Uraian Tugas dan kerja organisasi Lup Lup bubble drink

a. Direktur Utama

1. Memimpin semua kegiatan perusahaan.

2. Merencanakan dan menetapkan program kerja perusahaan.

3. Melaksanakan kegiatan dan pemeliharaan.

4. Menyelenggarakan administrasi umum.

5. Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan.

b. Leader Production

1. Memberikan arahan kepada tim produksi

2. Mengatur kerja tim produksi sesuai dengan sistem operasional

3. Memeriksa dan mengecek persediaan di gudang

c. Leader Marketing

1. Memberikan arahan kepada tim customer service (CS) dan

marketing

2. Mengatur kerja tim CS dan marketing sesuai dengan sistem

operasional

3. Merencanakan strategi marketing perusahaan

d. Leader Packaging

1. Memberikan arahan kepada tim packaging

2. Mengatur kerja tim packaging sesuai dengan sistem operasional

3. Memeriksa hasil packaging

e. Leader Courier

1. Memberikan arahan kepada tim kurir

2. Mengatur kerja tim kurir sesuai dengan sistem operasional

3. Memeriksa pengiriman barang

f. Bagian Produksi

1. Membuat bahan baku kebutuhan minuman Lup Lup

2. Memastikan bahan baku sesuai denga kriteria halal dan sehat

3. Membuat dan menyiapkan peralatan pendukung usaha

g. Bagian Gudang

1. Mengatur pengelolaan gudang

h. Customer Service

1. Menerima keluhan konsumen

2. Memeriksa pengiriman pesanan

3. Menerima pesanan

i. Digital Marketing

1. Membuat konten iklan digital

j. Bagian Pengemasan

1. Mengemasi bahan baku

2. Mengemasi peralatan pendukung usaha

Page 118: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

104

k. Bagian Kurir

Mengantarkan barang kiriman

6. Aspek Pemasaran, Distribusi, dan Pesrsonalia

Daerah Pemasaran : Berbagai daerah di Indonesia, sesuai dengan tempat

lokasi mitra berada

Mitra Usaha : Memiliki lebih dari 600 kemitraan

Konsumen : Semua Kelas

Aspek Personalisasi : Direktur Utama 1 Orang, Leader Production 1

Orang, Leader Marketing 1 Orang, Leader

Packaging 1 Orang, Leader Courier 1 Orang, Bagian

Produksi 10 Orang, Bagian Gudang 3 Orang,

Customer Service 9 Orang, Digital Marketing 1

Orang, Bagian Pengemasan 5 Orang, Bagian Kurir 6

Orang

Jam Kerja : 08.00 – 17.00 WIB

7. Pengembangan Value dan Physical benefit

Jenis-jenis Value

Investment : Tiga jenis paket investasi kemitraan, paket crow,

diamond, ruby

Skill And Knowledge: Membuat segelas minuman, mengelola gerai,

mengatur laporan keuangan

Product : Sertifikasi dinas kesehatan, sertifikasi halal Majlis

Ulama Indonesia (MUI)

Access To Market : Lokasi tidak berdekatan dengan mitra lain yang

sudah eksis, Kepadatan penduduk di daerah tersebut,

Tingkat keramaian daerah tersebut

Media : Instagram @luplupbubble, Facebook lup lup

bubble drink, Twitter @luplupbubble, Website

www.luplupbubbledrink.com

Market Adoption : terdapat 40 rasa, dari 40 rasa itu ada 10 rasa yang

best seller itu chocolate, choco caramel, green tea,

taro, Bubble Gum, vanilla, vanilla latte, strawberry,

avocado, Manggo Milky

Macam-macam Physical benefit

Fitur : Memiliki 3 variasi pilihan gerai

Styling : Gerai menggunakan bahan kayu jati Belanda, dan

menggunnakan warna kuning dan merah sebagai

identitas

Kemasan : Kemasan gelas dan kemasan kardus

Merek : Lup Lup

Page 119: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

105

Bukti fisik : seperti logo perusahaan, seragam penjual, seragam

pegawai, dan penggunaan warna merah dan kuning

Lampiran 6

TABEL DATA DAN ANALISIS DATA

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 20.411 2 10.205 225.152 .000b

Residual 4.397 97 .045

Total 24.807 99

a. Dependent Variable: YE

b. Predictors: (Constant), EX2, EX1

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .907a .823 .819 .21290 2.061

a. Predictors: (Constant), EX2, EX1

b. Dependent Variable: YE

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .195 .092 2.117 .037

EX1 .629 .074 .642 8.457 .000 .317 3.153

EX2 .281 .071 .301 3.972 .000 .317 3.153

a. Dependent Variable: YE

Page 120: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

106

Tabel Uji Validitas dan Realiabilitas 30 Responden

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

x1 64.93 261.168 .558 . .967

x2 64.77 255.151 .729 . .966

x3 64.93 259.306 .750 . .967

x4 64.97 260.033 .680 . .967

x5 64.43 253.289 .760 . .966

x6 64.07 248.133 .718 . .967

x7 64.57 257.909 .736 . .966

x8 64.57 259.840 .567 . .967

x9 64.37 257.964 .542 . .968

x10 64.30 252.976 .742 . .966

x11 64.80 260.786 .492 . .968

x12 64.67 252.437 .770 . .966

x13 64.70 254.286 .766 . .966

x14 64.67 258.644 .715 . .967

x15 64.67 257.264 .714 . .967

x16 64.67 254.299 .691 . .967

x17 64.57 254.599 .712 . .966

x18 64.63 256.930 .601 . .967

x19 64.30 249.597 .755 . .966

x20 64.20 250.786 .706 . .967

x21 64.83 255.247 .801 . .966

x22 64.83 260.764 .577 . .967

x23 64.63 248.723 .813 . .966

x24 64.63 251.206 .756 . .966

x25 64.67 257.678 .634 . .967

x26 64.57 256.944 .570 . .967

x27 64.63 251.757 .698 . .967

x28 64.60 253.421 .786 . .966

x29 64.63 254.171 .721 . .966

x30 64.87 256.051 .736 . .966

x31 64.47 250.602 .791 . .966

x32 64.57 257.082 .532 . .968

Page 121: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

107

Tabel Uji Validitas dan Realiabilitas 100 responden

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

x1 65.03 234.595 .640 . .962

x2 64.88 232.147 .703 . .961

x3 64.99 234.071 .654 . .961

x4 65.11 235.028 .615 . .962

x5 64.49 227.323 .714 . .961

x6 64.14 225.455 .733 . .961

x7 64.80 230.949 .706 . .961

x8 64.72 233.476 .673 . .961

x9 64.52 229.161 .603 . .962

x10 64.47 228.312 .691 . .961

x11 64.77 230.058 .609 . .962

x12 64.67 231.112 .573 . .962

x13 64.81 236.458 .432 . .963

x14 64.84 235.429 .614 . .962

x15 64.74 230.174 .751 . .961

x16 64.78 231.022 .686 . .961

x17 64.51 230.778 .554 . .962

x18 64.70 231.424 .582 . .962

x19 64.41 222.689 .720 . .961

x20 64.35 223.624 .741 . .961

x21 64.96 232.907 .624 . .962

x22 64.98 232.989 .703 . .961

x23 64.66 227.297 .733 . .961

x24 64.78 227.587 .759 . .961

x25 64.66 230.530 .666 . .961

x26 64.54 229.261 .654 . .961

x27 64.75 229.967 .687 . .961

x28 64.76 230.204 .729 . .961

x29 64.83 228.870 .736 . .961

x30 65.00 236.020 .571 . .962

x31 64.75 231.098 .729 . .961

x32 64.71 232.450 .614 . .962

Page 122: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

108

TABEL DATA PENELITIAN

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

6 2 3 2 2 3 4 3 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 4 5 3 3 4 4 3

7 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

8 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 2 3 3 2 2 4 4 3 2 3 4

11 1 1 2 2 2 3 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

12 2 3 1 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3

13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

14 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

15 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1

16 1 4 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4

17 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2

18 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

19 1 2 2 1 3 4 3 3 2 3 1 2 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 1

20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

21 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

22 3 2 2 2 3 5 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 2 4 3 2 1 3 2 1 2 2

23 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2

24 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

25 2 2 2 2 3 3 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2

26 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

27 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 3

28 2 2 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 4 3 1 5 2 3 1 2 3 5 2 4 1

31 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3

32 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2

33 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2

34 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

35 1 1 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 4 2 2 3 2 1 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2

36 1 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2

37 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 123: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

109

38 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 3 2 1 2 3 3 1 2 2 1 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2

39 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

40 3 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2 3 1 1 2 3 5 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 3

41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

42 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2

43 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2

44 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

45 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2

46 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

47 3 4 2 2 3 4 2 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3

48 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

49 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

50 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 4 2 2 4

51 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

52 2 2 2 1 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2

53 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 4 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2

54 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2

55 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

56 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2

57 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2

58 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 1 3 2 2 3 3 2 1 1 1 1

59 2 2 2 1 2 3 2 2 1 3 4 4 3 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

61 2 2 2 1 2 4 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

62 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

63 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 4 3 3 1 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

64 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

66 2 2 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2

67 1 1 1 1 2 3 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 3 2 2

68 1 1 1 1 1 3 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

69 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

70 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

71 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

73 1 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2

74 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

75 1 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2

76 2 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 2 1 3 3 3 2 3 4 4 1 2 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4

77 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3

78 2 2 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2

79 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1

Page 124: JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35910/2/M... · Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif ...

110

80 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 2 3 5 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

81 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 4 4 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2

82 2 2 1 2 3 3 2 2 4 3 1 3 1 2 3 2 3 1 4 4 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 1 3

83 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

84 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2

85 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2

86 2 2 2 3 3 4 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2

87 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1

88 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

89 3 3 2 2 2 4 2 2 5 5 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 4 4 3 4 3 2 3 3

90 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3

91 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

92 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

93 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 4 1 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 2 3

94 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

95 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

96 2 2 2 2 3 4 3 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3

97 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 2 1 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3

98 2 4 3 2 5 5 4 3 3 3 4 2 2 2 4 2 4 5 5 5 1 3 5 5 5 4 3 3 3 1 3 3

99 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2

10

0 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 0