Jurnal Translate Drg. Wina

16
Dental (odontogenic) pain Ringkasan: Artikel ini memberikan gambaran sederhana mengenai nyeri akut trigeminal yang tidak berhubungan dengan kedokteran gigi. Artikel ini tidak membahas penyakit mukosa mulut yang dapat menyebabkan nyeri akut. Sakit gigi adalah yang paling umum dalam kelompok ini dan itu dapat terjadi dalam beberapa cara yang berbeda. Yang paling menarik adalah rasa sakit pada sakit gigi dapat sama persis dengan rasa sakit karena trigeminal neuralgia dan penyakit kronis lainnya. Pada saat mengelola pasien dengan nyeri kronis trigeminal penting untuk mengesampingkan gangguan ini. Pengantar Nyeri orofasial adalah nyeri dalam system trigeminal. Saraf trigeminal adalah saraf yang memasok seluruh sensor umum pada wajah, kulit kepala, dan mulut (gambar 1). Sebagian besar dari sensorik pada korteks berasal dari trigeminal (lebih dari 40%). Wilayah dari sensor trigeminal sangat kompleks, yang tergabung dari cranium, telinga, mata, sinus, hidung, faring, fossa intertemporal, sendi rahang, gigi, rahang, kelenjar ludah, mukosa mulut, dan kulit. Menurut mahasiswa kedokteran nyeri jarang terkena pada telinga, hidung, tenggorokan (THT), daerah ini

Transcript of Jurnal Translate Drg. Wina

Dental (odontogenic) painRingkasan: Artikel ini memberikan gambaran sederhana mengenai nyeri akut trigeminal yang tidak berhubungan dengan kedokteran gigi. Artikel ini tidak membahas penyakit mukosa mulut yang dapat menyebabkan nyeri akut. Sakit gigi adalah yang paling umum dalam kelompok ini dan itu dapat terjadi dalam beberapa cara yang berbeda. Yang paling menarik adalah rasa sakit pada sakit gigi dapat sama persis dengan rasa sakit karena trigeminal neuralgia dan penyakit kronis lainnya. Pada saat mengelola pasien dengan nyeri kronis trigeminal penting untuk mengesampingkan gangguan ini.Pengantar Nyeri orofasial adalah nyeri dalam system trigeminal. Saraf trigeminal adalah saraf yang memasok seluruh sensor umum pada wajah, kulit kepala, dan mulut (gambar 1). Sebagian besar dari sensorik pada korteks berasal dari trigeminal (lebih dari 40%).Wilayah dari sensor trigeminal sangat kompleks, yang tergabung dari cranium, telinga, mata, sinus, hidung, faring, fossa intertemporal, sendi rahang, gigi, rahang, kelenjar ludah, mukosa mulut, dan kulit. Menurut mahasiswa kedokteran nyeri jarang terkena pada telinga, hidung, tenggorokan (THT), daerah ini masih sulit dipelajari mengenai keterkaitannya dengan nyeri pada trigeminal. Dari pengalaman mereka nyeri trigeminal yang berasal dari trigeminal neuralgia berkaitan dengan prosedur bedah saraf.Etiologi nyeri orofasial akutNyeri orofasial dapat dikaitkan dengan kondisi patologis atau gangguan yang berkaitan dengan struktur somatik dan saraf. Ada berbagai penyebab kondisi nyeri orofasial akut, umumnya beasal dari nyeri gigi. Penyakit gigi yang berasal dari jaringan keras gigi (karies enamel, dentin, dan sementum), jaringan lunak, dan struktur pendukung tulang (gingivitis / periodontitis) diakui sebagai penyakit yang paling sering terjadi paada masyarakat. Kondisi ini sebagian besar didiagnosis oleh dokter gigi dari pemeriksaan riwayat penyakit, pemeriksaan klinis gigi, dan radiografi. Sejauh ini yang bentuk nyeri dalam mulut yang paling umum adalah bentuk nyeri akut yang cenderung berlangsung dalam jangka waktu yang singkat. Hal ini termasuk sakit gigi (pulpitis), nyeri gusi (dari populasi terdapat 80% perikoronitis), periodontitis periapikal (infeksi apical atau restorasi post endodontic yang kontak oklusalnya terlalu tinggi). Sensitivitas dentin berpengaruh 40% sari populasi orang dewasa; dry socket adalah nyeri intens pasca operasi yang mempengaruhi 10% dari pasien yang mencabut gigi. Kondisi nyerei orofisial akut lainnya termasuk trauma atau infeksi dari jaringan orofasial.Nyeri odontogenikNyeri odontogenik mengacu pada rasa sakit yang dimulai dari gigi, struktur pendukung, mukosa, gusi, rahang atas, rahang bawah atau membran periodontal.'sakit gigi atau violent passion, belum tentu berkurang oleh pengetahuan tentang penyebabnya, karakternya, pentingnya atau ketidaksignifikan. "TS EliotSakit gigi disebabkan oleh peradangan pada pulpa gigi (Gambar 2), paling sering sebagai akibat dari karies gigi (gigi berlubang), hal ini merupakan penyakit yang paling sering dijumpai di seluruh dunia, dan berpengaruh sekitar 60-90% dari seluruh anak-anak usia sekolah di dunia.Penyakit periodontal ( penyakit gusi) adalah urutan kedua dari infeksi yang paling umum, dan mirip dengan infeksi mikobakteria, sebagai contoh kusta, yang tidak menimbulkan rasa sakit. Kedua bacteria mungkin menyebabkan penyakit periodontal yang agresif. P. gingivalis dan A. actinomycetemcomitans keduanya serta asanya poket pada gusi berkaitan dengan standar resistensi perawatan penyakit gusi. Factor resiko lain seperti merokok dan genetic berpengaruh terhadap timbulnya penyakit periodonti, yang mana dapat menyebabkan kehilangan gigi, prevalennya sekitar 4-400% pada pasien paruh baya. Diagnosis dan manajemen dari kondisi ini harus diperhatikan. Peran semua tenaga medis dalam meningkatkan kesehatan mulut pada anak anak harus diitingkatkan. Karies dapat dicegah dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan saran diet yang sederhana sperti mengurangi frekuensi gula yang dikonsumsi. Meskipun itu jumlah anak anak yang diberikan anestesi umum untuk terapi pencabutan gigi karena karies semakin bertambah.PrevalensiPrevalensi dari sakit gigi dan karakteristiknya dicatat dengan menggunakan standar nyeri (criteria WHO). Dalam sebuah studi dari 1052 orang prevalensi yang dilaporkan mengalami sakit gigi pada usia anak sekolah dalam 6 bulan terakhir adalah 33,6% (31,1-36,8 , 95% CI). Analisis multiple logistic dan analisis polytomous regresi menunjukan hubungan yang signifikan terhadap prevalensi karies berdasarkan keparahan rasa sakit pada kelas social rendah, urutan kelahiran, kegagalan di sekolah, dan jumlah kunjungan ke dokter gigi. Predictor utama dari prevalensi dan derajat rasa sakit gigi adalah jumlah gigi yang ada (p