Jurnal Teologi Amreta
Transcript of Jurnal Teologi Amreta
Jurnal Teologi
Amreta
Theme Mission in the Spirit
Vol 4 No 1 Desember 2020
Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti ndash Malang
Tanggal verifikasi 29 Agustus 2017
SK ISSN - 000525993100JI31SKISSN201712
(8 Desember 2017)
ISSN online 2599-3100
Vol 4 No 1 3 Des 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
i
Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 1 Theme Mission in the Spirit
Penanggung jawab - Ketua STT Satyabhakti Pdt Gatut Budiyono DMin - Pdt Gani Wiyono ThM MTh (Academic Dean) Dewan Penasihat - Pdt Gatut Budiyono DMin - Pdt Gani Wiyono ThM MTh - Dr Keith Sorbo Ketua Dewan Penyunting Victor Christianto MTh Dewan Penyunting
- Pdt Yahya Afandi MTh - Pdt Amelia Rumbiak MTh
Mitra Bestari - Pdt Gani Wiyono ThM MTh - Pdt Dr Hudus Pardede - Pdt Ekaputra Tupamahu PhD - Dr Paskalis Edwin Nyoman Paska - Pdt Dr Elia Tambunan STh MPd (STT Salatiga) - Pdt Silwanus Gabriel MTh (STT Berea) - Pdt Soerono Tan MTh - Jessica Layantara MTh (Universitas Pelita Harapan Karawaci) Desain Sampul Victor Christianto Alamat Redaksi Editor Jurnal SATI STT Satyabhakti Jl Raya Karanglo 94-103 Malang Email jurnalsttsatiorg Website httpjurnalsttsatiacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
ii
Editorial
ldquoMission in the Spiritrdquo
Seperti kita ketahui kalangan Karismatik-Pentakostal dikenal lebih bersemangat
untuk mewartakan Kabar Baik Meski secara umum gereja-gereja yang non-
Pentakostal juga mengenal tritugas panggilan gereja koinonia diakonia dan
marturia namun dalam prakteknya acapkali hanya menekankan sebagian saja
dari tugas tersebut
Dalam edisi Jurnal Amreta kali ini tema yang diangkat adalah bagaimana bermisi
dalam pimpinan Roh Kudus Karena jika gereja bermisi hanya dengan
mengandalkan metode-metode atau hikmat manusia hal tersebut bisa saja
justru bertentangan dengan maksud dan kehendak Tuhan bagi jemaat gereja
yang bersangkutan Padahal sebagai tubuh Kristus kita mesti belajar untuk
mendahulukan kehendak Tuhan daripada program-program rancangan manusia
Artikel-artikel dalam edisi kali ini dipilih untuk mewakili tema tersebut
Sebagai artikel pembuka Pdt Isak Suria memaparkan mengenai pengertian
peripateo dan stoikheo Seperti kita ketahui istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering
kita dengar di kalangan Kristen namun masih memerlukan kajian lebih dalam
karena banyak perbedaan tafsiran Sebuah artikel yang layak disimak
Lalu Michelle Fortunella Sugianto menguraikan mengenai doktrin kesembuhan
dalam pelayanan Karismatik serta implikasinya dalam konteks pandemi covid-
19 yang sedang terjadi Selanjutnya dalam artikel ketiga Pdt Robby Chandra
membahas mengenai peran Roh Kudus dalam misi Allah berdasarkan teks Kisah
Para Rasul 1611 Ada beberapa hal baru dan penting yang diungkapkan dalam
tulisan ini khususnya implikasinya dalam kepemimpinan gerejawi
Artikel selanjutnya adalah mengenai peran kepemimpinan misi Rasul Paulus
ditulis oleh Christian Bayu Prakoso dan Yonatan Alex Arifianto Kedua penulis
juga menguraikan beberapa saran untuk kepemimpinan misi masa kini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
iii
Dalam artikel kelima Alentinus Yonathan menguraikan mengenai makna Roh di
Endor dalam 1 Samuel 28 khususnya jika dibandingkan dengan Ajaran Aliran
Pangestu
Sebaagai artikel non-tematik catatan awal mengenai Logika Sentensial oleh V
Christianto dapat disimak khususnya dalam hubungannya dengan diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Sebagai penutup ada dua resensi terhadap karya Azurdia III berjudul Spirit
Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah dengan Ilham Roh dan Kuasa
Ilahi dan juga karya Peter J Williams berjudul Can We Trust the Gospels
(Dapatkah kita mempercayai Injil) Kedua resensi buku ini menutup edisi
Mission in the Spirit ini
Tentu harapan kami adalah edisi ini dapat menyegarkan wawasan teologis kita
mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan dalam melaksanakan misi Allah
dalam pimpinan Roh Kudus itu
Meskipun artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini cukup selektif dibandingkan
dengan luasnya tema misi dalam pimpinan Roh Kudus tersebut namun kiranya
dapat memberikan gambaran tentang diskusi terkini seputar topik-topik ini
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (dalam bahasa
Indonesia dan English) yang ditujukan untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi daring (online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
iv
Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima
kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra
bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda
meluangkan waktu membaca Jurnal ini
Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik
untuk memuliakan namaNya
Salam dalam kasih Kristus
Malang 3 Desember 2020
Victor Christianto
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini
1 Pdt Dr Isak Suria
2 Michelle Fortunella Sugianto STh
3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh
4 Christian Bayu Prakoso STh
5 Pdt Yonatan Alex Arifianto
6 Alentinus Yonathan STh
7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh
8 Pdt Stefanus Kristianto
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
v
Visi dan Misi STT Satyabahkti
Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-
Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta
relevan dengan perkembangan Jaman
Misi Institusi STT Satyabhakti
1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas
Pentakosta-Kharismatik
2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan
memiliki tata kelola yang baik
Tujuan Jurnal Teologi Amreta
Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam
bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring
(online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vi
Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada
pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui
pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya
dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar
Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian
pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi
pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku
rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi
yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai
Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan
peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan
karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari
berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan
dalam berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang
umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi
setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan
penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir
jurnal ini
Dewan Penyunting
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vii
Daftar Isi
Penanggung Jawab i
Editorial ii
Visi dan Misi STT Satyabhakti v
Tujuan Jurnal Teologi Amreta v
Daftar Isi vi
Artikel Utama
1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2
2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash
Michelle Fortunella Sugianto 22
3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi
Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44
4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa
Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67
5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran
Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89
Artikel Non-tematik
6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103
Resensi buku
7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah
dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114
8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120
Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127
Petunjuk bagi penulis 129
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
1
ARTIKEL UTAMA
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
2
PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN
DALAM ROHrdquo
Isak Suria
Abstrak
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih
memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi
tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di
dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi
bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo
Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah
penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari
penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)
menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang
yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan
Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul
salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti
mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri
Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus
Abstract
Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not
exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the
phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and
525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term
peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology
used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the
harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From
this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)
indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have
followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who
follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning
of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and
deny himself while walking together in the line of people before him
Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
3
Pendahuluan
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti
disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak
memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini
juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1
Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku
rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi
pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan
tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan
dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan
berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang
sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta
sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa
aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3
Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus
melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul
Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus
Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan
Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere
seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan
penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh
bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah
tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi
berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab
sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara
kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan
menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus
sudah tidak ada lagi
1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
4
Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu
mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih
belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard
Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan
suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam
pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh
Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit
dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah
mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga
ia belajar lagi
Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia
mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara
pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia
mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan
hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat
disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan
merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi
bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami
itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo
disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang
menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak
orang tidak memahaminya
Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam
beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak
ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau
ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk
in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not
fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we
live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua
istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh
4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
5
Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang
berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata
ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan
menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo
secara utuh dan aplikasinya
Pembahasan dan Hasil
1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia
Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-
kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini
karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus
mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya
Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi
Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam
kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah
orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga
dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin
Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab
itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther
berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it
were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya
mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari
buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and
profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8
Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang
ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama
Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain
6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno
mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah
lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul
Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka
di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians
(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)
preceptaustinorg galatians_516
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
6
yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah
menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak
mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia
sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah
mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan
terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan
kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9
Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia
harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang
hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh
orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa
bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya
sebagai orang hina
Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu
tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar
kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat
Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus
harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan
Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena
pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga
dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang
apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang
melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum
Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus
menjawabnya sendiri
ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu
kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena
iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak
ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal
216)
9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
7
Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo
(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan
saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini
menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah
kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya
kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus
merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan
yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang
mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak
sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar
kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran
yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah
dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh
Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus
2 Tafsiran teks Galatia 5
Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514
4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun
tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus
Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur
dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi
satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617
ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)
Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh
Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab
lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh
Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב
= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516
10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press
1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal
211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
8
ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite
yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai
epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak
akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei
zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo
(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada
kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini
a Peripateo
Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about
around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan
kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan
peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go
about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58
Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti
kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal
516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913
Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14
Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127
1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023
11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238
Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh
71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38
1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023
1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212
4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)
Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB
diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata
ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk
figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata
13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
9
ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es
211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331
Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah
berjalan (peripateo)
Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai
ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa
secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15
Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara
dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New
International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan
berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup
(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-
raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah
keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya
berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε
(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup
bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus
b Stoikhomen
Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)
diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17
Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave
properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in
dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik
Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam
formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang
15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash
Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia
2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)
preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan
Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan
Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
10
yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih
menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad
berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah
ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative
than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah
berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan
itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak
boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah
suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di
seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan
kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah
mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan
untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan
melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita
Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus
menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul
oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku
meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525
Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116
Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran
Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu
dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-
kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam
perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan
kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan
rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya
Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa
mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika
kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras
dengan-Nya
20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62
22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
11
3 Kajian lebih dalam
Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa
Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo
Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah
(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi
kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh
berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh
harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah
kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa
dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya
Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya
Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah
melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik
selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo
dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di
Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen
baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk
menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen
berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus
mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya
Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan
terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh
maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah
perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir
permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat
kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)
Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan
daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang
netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak
23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
12
daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada
daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah
tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru
Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan
dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan
mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis
kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat
tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan
Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh
Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus
214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo
ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di
belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada
dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu
dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah
palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti
lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan
menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi
penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini
menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh
tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus
Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut
Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)
Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah
memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi
adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa
memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang
berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus
dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri
dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)
27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
13
dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta
kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya
Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih
sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett
mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all
but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih
maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya
benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih
yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa
berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba
melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik
hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal
ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka
(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup
melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama
Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus
Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh
yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan
pimpinan Roh Kudus
4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab
Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus
Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini
merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan
juga sampai saat ini
a Kehidupan Yesus Kristus
Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa
sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya
dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)
28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
14
menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο
πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-
Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada
di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang
mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau
keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang
imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan
Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada
usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak
membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap
berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-
langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk
berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =
membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =
mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa
Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah
tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang
dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus
karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus
Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara
soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa
yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan
Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin
dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus
diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas
(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus
membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak
Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang
perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo
Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun
kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan
waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan
maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
15
Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan
semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan
kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan
suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus
menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang
banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang
menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini
Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan
merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat
takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara
dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran
Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh
Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan
pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya
Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan
mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)
Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah
tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat
menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu
salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan
pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-
saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi
Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah
Yesus pergi
Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa
membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat
membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi
Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah
kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat
itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia
mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk
414)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
16
Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-
murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima
kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa
kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab
tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus
membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada
yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun
b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid
Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap
orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid
berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain
c Petrus
Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda
Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan
wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta
sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan
Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah
(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika
itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat
menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika
Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia
berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat
kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji
Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus
memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus
taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan
Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan
demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun
bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
17
Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus
terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh
Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus
d Filipus (Kisah 8)
Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di
dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi
kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus
menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat
diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu
pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan
memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)
Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan
kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya
menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian
Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan
apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun
dimulai30
e Paulus
Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima
Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus
menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju
Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam
segenap perjalanannya
Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan
Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus
sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus
dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga
mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau
masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar
30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
18
sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia
tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju
sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu
penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus
paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke
Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang
kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus
menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia
membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh
Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus
juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam
Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid
baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah
gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου
γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana
aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru
dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan
kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun
memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab
tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak
yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah
peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah
Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga
meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi
meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di
barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang
kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang
dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh
yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di
Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita
berjalan dalam Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
19
Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap
hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya
Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati
nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya
supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan
bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti
apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik
membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia
ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya
ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita
karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi
seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan
keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan
Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang
Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang
berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting
berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim
24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-
peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang
Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram
menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan
yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur
Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan
berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan
lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang
sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya
Kesimpulan
Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam
mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan
Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai
dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak
dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
20
menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku
dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak
hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan
dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang
orang Kristen yang dewasa
Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus
(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan
Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh
Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup
berkemenangan
Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada
Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh
Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
21
Kepustakaan
Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
22
Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
23
DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK
DI ERA PANDEMI COVID 19
Michelle Fortunella Sugianto
Abstrak
Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu
virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini
sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa
Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan
dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera
lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya
segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari
kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai
doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud
menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih
berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami
semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam
kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya
Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat
Abstract
At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So
many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized
and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are
hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear
immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything
that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper
presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19
pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is
still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who
infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the
lives of everyone of His people
Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle
Pendahuluan
Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja
Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
24
kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain
Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada
bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka
poliklinik dan lain-lain
Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik
dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka
mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan
karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa
kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini
sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak
kanonisasi Alkitab
Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun
kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan
secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat
melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran
televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-
kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah
membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan
dengan praktik tersebut33
Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya
dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun
memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih
dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian
khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik
Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi
Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020
yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat
31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum
Mas 2015) 95
32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22
33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-
gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
25
ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang
meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali
mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada
tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi
kasus Covid-19 dalam negara mereka36
Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara
seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang
sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat
seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan
di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah
dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar
Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama
individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak
orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat
menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat
berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa
pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan
memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan
Karismatik di era Pandemi Covid 19
Pandangan Kaum Karismatik
Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan
Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab
Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para
35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli
2020 pukul 0019)
36 Ibid
37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-
buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119
dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-
pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140
38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
26
Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan
Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya
dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda
dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39
Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat
dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah
satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-
orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa
pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta
dapat melihat kembali (Kis 91-19a)
Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku
ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat
yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40
Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin
mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus
mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan
gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi
yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42
Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada
penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman
pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang
ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906
Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan
Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour
39 Ibid 90
40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November
pukul 2227)
42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88
43 Ibid 92
44 Ibid 98
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
27
mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih
tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu
Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara
kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street
Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas
berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh
dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-
jalan ataupun dalam pekerjaan46
Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani
pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan
yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang
benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus
yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum
Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh
gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa
pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih
tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini
Sejarah Pelayanan Kesembuhan
Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman
adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini
merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana
telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah
pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang
45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)
46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172
47 Ibid
48 Ibid
49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
28
sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan
dan berkat Allah50
Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu
banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak
orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus
diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324
413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk
1615-20)
Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat
bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja
Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan
sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai
peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari
pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia
Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja
Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang
mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus
adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah
Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa
Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini
berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan
ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatrdquo55
50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii
51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5
52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129
53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford
University Press 2011) 3
54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
55 Ibid 1-2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
29
Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox
Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu
pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan
mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman
baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58
Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang
cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh
yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis
pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis
buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta
Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh
pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60
Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh
Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah
yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa
tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di
antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa
kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya
yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn
Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain
Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan
kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat
semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64
56 Ibid 2
57 Ibid 58 Ibid
59 Ibid
60 Ibid
61 Ibid
62 Ibid 3
63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-
revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
30
Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang
dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan
melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani
(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi
setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi
Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik
di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu
tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat
hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan
maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja
Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama
Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan
keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh
jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara
langsung yaitu daripada Allah67
Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah
gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah
satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman
penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit
hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup
berfokus kepada pelayanan kesembuhan69
Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik
Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang
Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik
64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli
2019
66 Ibid
67 Ibid
68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7
69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
31
yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya
untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71
Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus
1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan
sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap
orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus
dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya
Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan
menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai
Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-
Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik
utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang
menyembuhkan
Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup
agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan
kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga
sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa
melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang
sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang
udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan
menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang
menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat
mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup
besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat
menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76
71 Ibid
72 Ibid 8
73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol
75 No 3 Sept 2006 639-640
75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
32
Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu
tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-
penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan
kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang
berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai
nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan
Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk
kesembuhan atas sakit-penyakit77
Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah
biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang
salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18
ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-
bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun
mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat
menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut
Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo
Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat
menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena
kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah
dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil
bagimursquordquo
76 Ibid 10
77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)
Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing
good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be
healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all
pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal
Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
33
Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh
berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin
melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang
merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak
menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan
harus menghasilkan kesembuhan80
Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan
lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan
Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk
menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang
sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka
akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali
Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang
didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal
Yesus yang Hidup itu
Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali
kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan
Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali
pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang
mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus
Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas
orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap
bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan
penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki
78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70
79 Ibid
80 Ibid
81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets
yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom
82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72
83 Ibid
84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
34
karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia
tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui
orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut
gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai
adalah lsquodalam nama Yesusrsquo
Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan
Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil
kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan
Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam
kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala
sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai
orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya
Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus
Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada
beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4
menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari
Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang
mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo
Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam
melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala
sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini
bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap
orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang
mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh
jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan
dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang
menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam
dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam
kelemahan Paulus
85 Ibid
86 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
35
Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19
Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok
pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah
memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi
Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO
20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara
yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88
World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah
Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah
kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada
tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-
coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang
disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total
akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa
takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak
dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi
kesehatannya
Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban
jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial
hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti
tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama
87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620
88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-
where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)
89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine
Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192
90 Ibid
91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur
Perkantas Jawa Timur 2020) 12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
36
kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline
menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya
Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang
aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah
mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia
yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu
murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah
pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani
kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa
pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita
harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia
bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau
menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih
yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan
gereja dalam krisis saat ini92
Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan
bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal
yang mendalam93
Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang
peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang
kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara
mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan
seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global
Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global
menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus
Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang
mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara
hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa
92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)
93 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
37
orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh
dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94
Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19
melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian
berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan
keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95
Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt
Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di
channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba
Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini
terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang
percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit
Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin
ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini
Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di
Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-
Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini
juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka
selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus
mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan
Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu
orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang
dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam
doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk
lenyap
Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah
dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang
Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus
94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-
prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310
95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)
96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo
(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
38
menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut
menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga
menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa
Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia
yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang
sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita
salib98
Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri
orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat
untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud
dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya
diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan
terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah
kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi
bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah
tersebut
Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang
pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri
mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan
tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada
himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar
beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya
bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini
Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan
ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99
Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan
ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang
beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah
97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo
(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)
98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-
Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
39
Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan
sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan
lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus
ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-
jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis
bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada
sistem online
Refleksi Teologis
Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan
secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari
dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal
tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan
kesembuhan
Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap
orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan
kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin
adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran
orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki
peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya
sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi
dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi
siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus
bertumbuh dan semakin kuat
Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi
manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk
100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19
Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-
positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020
101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18
102 Ibid 18
103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
40
memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus
adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan
telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik
Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu
gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya
Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab
dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan
kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid
Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada
masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai
mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus
menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu
sendiri
Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang
fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi
kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu
gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta
Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia
Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam
respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari
denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini
sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada
mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada
orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk
melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit
Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan
Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan
kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya
karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh
105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
41
mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh
Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar
kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang
mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan
tujuan-Nya untuk segala sesuatu
Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang
Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita
bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara
karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan
pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti
dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah
Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan
untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu
sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan
keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin
Tuhan
Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus
covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan
diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya
kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga
sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga
dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai
pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan
perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah
menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang
lain yang ada di sekitar kita
107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-
tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
42
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford
Forum England Deo 2006
Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford
University Press 2011
Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006
Church History Vol 75 (No 3) 639-640
Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011
Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta
Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020
Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940
Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017
Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan
Malang Indonesia Gandum Mas 2015
Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977
Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992
Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth
Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme
Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172
Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja
diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House
1996
Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006
Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2
(No 1) 187-192
Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters
httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-
spread
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
43
Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari
httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92
Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-
jesus-in-calvins-christology
Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua
httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua
Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line
Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-
Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml
Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-
eeZn
Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc
MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan
Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School
Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-
kristen
Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari
httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s
Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-
19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-
besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all
Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-
masuk-ri
Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The
Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016
httpsthelastreformationcom
httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-
2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
44
httpscovid19whoint
httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-
penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2
httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-
menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all
httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-
Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal
Tentang Penulis
Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang
Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
45
Peran Roh Kudus dalam Misi Allah
Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611
Robby I Chandra
Abstrak
Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon
terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah
interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama
kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya
melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya
mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses
melaksanakan Misi Allah
Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja
interpretasi naratif
Abstract
The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16
concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative
interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit
to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to
practice Shared-Leadership in Missio Dei process
Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative
intrepretation
Pendahuluan
Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional
sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh
mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan
dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi
mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan
tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108
Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di
108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
46
Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan
bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh
mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang
mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang
menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh
dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh
Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak
penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi
Allah110
Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti
kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan
konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan
bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti
Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah
yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas
Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila
memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah
kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi
melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112
Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan
spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam
dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat
ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk
melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan
bersamanya
109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June
1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28
httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to
Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
47
Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai
ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah
dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua
kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai
Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan
Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh
Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya
Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit
I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given
room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that
something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it
Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy
Spirit115
Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty
Baptis Theological Seminary116
Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi
kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan
Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan
pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada
Kekristenan sedunia
Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai
dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga
perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-
pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan
kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan
mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua
sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar
dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia
113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO
David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo
Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)
httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
48
Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus
menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat
mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI
yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal
yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami
perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak
lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti
didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi
selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus
dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja
setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap
kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian
bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan
Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal
yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman
Alkitab yang tidak sempurna
Metodologi
Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan
titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada
teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk
dalam narratology
Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia
menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi
Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya
berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana
dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana
pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima
117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in
Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46
httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)
11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
49
gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang
disampaikan disimpan dan digali kembali120
Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi
apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik
berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan
beberapa hal utama
a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya
b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita
c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk
menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai
kebenaran
d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator
e) Ada hiburan
f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke
tempat yang salah
g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan
nyata121
Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu
narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan
arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti
1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan
narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya
2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi
3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran
4 Bagaimana kaitan antara pemeran
5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini
6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada
komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi
2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a
Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport
CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
50
Temuan dari studi
1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar
Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di
dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan
Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan
adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam
melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan
kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran
atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata
berbeda dari paparan-paparan sebelumnya
Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua
untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul
yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan
penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat
di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar
belakang menolong menghasilkan konsensus123
Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus
(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini
dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus
kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah
dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas
menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka
kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak
hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas
122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em
Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the
Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished
paper South Eastern University 2012)
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
51
mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu
dalam diri Kristus
Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van
Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama
teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai
pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh
Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk
menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi
orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang
kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi
juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127
Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat
pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan
Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika
menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan
peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi
Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya
ditujukan pada bangsa Israel
2 Analisis Narasi dan interpretasi
Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di
Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat
diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka
melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk
memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah
126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo
Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological
_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills
the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
52
Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka
sampai di Troas
Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan
dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan
melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang
dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah
akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan
Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak
perlindungan baginya seperti bagi Paulus
Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada
seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi
percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan
mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan
1a Pemeran dalam Narasi
Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan
perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga
yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya
memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak
layak
Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan
suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari
kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang
dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan
dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius
Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif
dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi
Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar
lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia
Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia
Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
53
mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke
Troas
1b Lokasi dan pergerakan
Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan
Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas
saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi
namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan
orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya
1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya
Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini
Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam
ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para
pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus
diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan
Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan
tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah
κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi
atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti
tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129
1d Alur dan tempo
Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan
sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang
dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik
berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas
melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian
terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi
untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam
128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm
129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
54
suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam
narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan
pendengar pada suatu hal yang signifikan
Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua
arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam
narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya
lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo
Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu
segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari
penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana
Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah
ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku
One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam
penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran
malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa
Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh
Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas
menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah
yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus
dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup
pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan
ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus
1e Klimax Pesan tersembunyi
Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip
suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti
130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
55
dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan
perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada
para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke
dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo
menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil
Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang
sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari
tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132
Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat
dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik
sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada
penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang
berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa
Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai
penglihatan diberikan kepada Paulus
Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan
mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan
pelaksanaan Misi Allah kedua ini
Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan
menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya
sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama
mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut
pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak
membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau
memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius
dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai
ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh
Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian
dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi
132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30
2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
56
Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh
Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan
bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan
misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil
lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16
jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring
mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin
tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu
atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara
dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah
peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi
Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus
berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133
Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme
sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan
nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya
menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau
lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan
pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134
Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus
Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka
yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman
kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang
mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah
harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik
yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi
Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola
pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka
Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat
mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa
133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of
the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
57
Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan
menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke
Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki
di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah
bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka
bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan
Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan
suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu
suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan
kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan
seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya
Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan
torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah
adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin
misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam
roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari
Pembahasan
Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan
pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas
gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas
Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin
Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan
keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan
pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara
Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir
135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013
httpsdoiorg1043249780203387856
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
58
Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan
Kristomonisme137
Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai
Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang
menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus
bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya
besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan
lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan
pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta
sejak awalnya dan memberikan kehidupan139
Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di
gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang
sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan
di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya
Nicea-Konstantinopel
Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama
gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141
Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di
Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di
Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana
dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi
perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya
Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-
karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa
137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80
no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50
no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press
2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids
Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018
httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the
Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1
(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
59
gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan
Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an
muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut
di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi
Apostolik Baru
Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah
emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar
menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan
teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau
sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang
dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal
menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh
Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran
Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan
konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar
mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau
subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145
Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada
di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka
adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa
Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka
akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul
berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini
seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147
Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar
pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di
143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-
2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para
Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
60
Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di
kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar
kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin
Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya
Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di
gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat
nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang
Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika
sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik
Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan
Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji
roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup
kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148
Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah
dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek
mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili
berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan
dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di
pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh
Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150
Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah
tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan
Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen
Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep
Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia
menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep
tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan
148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on
a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled
World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual
Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
61
Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio
Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal
segalanya ditekankan
Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi
Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui
belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai
hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang
menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya
Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para
penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal
utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah
Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus
dalam mengubah cara kepemimpinnan
Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh
Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk
melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya
lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga
para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial
bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia
dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup
didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan
pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan
demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo
atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah
yaitu para pemimpin di Gereja
151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo
EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
62
Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini
Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi
dapat dipaparkan di bawah ini
1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau
kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan
dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan
kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para
pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah
sebagai prioritas dalam pelayanannya
2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang
bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan
misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi
suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa
dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau
3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang
bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut
kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia
ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga
pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang
membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang
berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi
Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia
melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun
inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama
dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka
rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi
pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para
pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
63
di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai
akurdquo
Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin
menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain
a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus
b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir
c Mengajar atau mengubah orang
d Mendoakan
e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita
f Mengorganisir dan mendelegasi dsb
seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya
Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di
Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang
tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul
Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang
menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih
nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus
Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat
banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-
stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin
terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik
Daftar Pustaka
Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj
Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of
the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39
httpsdoiorg101163157007410x533996
Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs
CO David C Cook 2009
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
64
Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco
2012 httpsdoiorg1041359781452226552
Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New
York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618
Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed
August 30 2020
httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10
Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo
South Eastern University 2012
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M
otifs_in_Luke_Acts
Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with
Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January
20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field
Westport CB Quorum Books 2002
Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo
In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute
Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005
Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and
Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018
mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45
httpswwwjstororgstable23580447seq=1
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107
no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013
httpsdoiorg1010579781137268990
Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology
2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303
MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
Nashville Tennessee Neslon 2013
Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006
Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos
Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-
44502006000300010
Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress
1991
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
65
mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-
02602003
Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress
Press 2001
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In
Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-
98884-9_10
Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In
The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114
httpsdoiorg105860choice40-2114
Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa
Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35
no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological
Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X
Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash
28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda
Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan
Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009
Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November
22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297
Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal
1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012
httpsdoiorg10116315700747-12341245
Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological
Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological
_and_Missiological_Agenda
Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand
Rapids Michigan Eerdmans 2013
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
66
Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought
2013 httpsdoiorg1043249780203387856
Tentang Penulis
Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta
emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai
salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
67
Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto
Abstrak
Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk
memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal
dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki
Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh
besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang
dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil
dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang
dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku
yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru
dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari
untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung
Abstract
The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the
gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the
gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons
ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of
the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul
Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by
Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results
of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that
can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying
on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And
thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service
Keywords mission leadership implication leader Paul
Pendahuluan
Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung
Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan
dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
68
orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar
baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya
keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya
dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah
kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain
melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan
kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152
Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri
Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia
sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja
mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih
merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan
dunia ini
Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus
adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus
Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya
sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil
keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus
Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk
kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk
memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan
fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang
pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167
persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil
survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman
yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah
Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat
Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit
152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar (Jakarta
Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
69
gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung
dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali
Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang
cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam
praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari
yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini
Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang
percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157
Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara
banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki
andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya
untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam
Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal
tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan
misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle
demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang
rasul Yesus Kristus seorang misionaris158
METODE
Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang
peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka
penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal
teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran
peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama
156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo
Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan
Pelita Kebenaran Press 2018)
158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian
Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
70
penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis
menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi
Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi
pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku
jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut
dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir
penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai
dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus
memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja
wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan
terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai
pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan
PEMBAHASAN
Misi dan Kepemimpinan Misi
Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk
mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam
Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang
utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan
tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan
dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160
Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan
Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya
memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya
dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan
kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia
melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari
ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus
ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian
tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan
160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
71
orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus
Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai
kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk
membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam
pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini
Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk
menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik
kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan
martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari
Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo
ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama
memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua
menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis
1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga
mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115
Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi
dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil
sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu
diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat
yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia
Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari
Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan
tanggung jawab untuk bermisi163
Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan
dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian
terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti
diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud
serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan
Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh
161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
72
Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat
membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga
penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan
etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar
mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang
harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti
mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka
jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia
berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh
kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat
Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas
memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah
yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170
Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah
dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan
seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan
menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan
penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi
tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu
kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat
Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke
rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga
misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan
memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam
sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang
164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis
Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
73
sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami
harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172
Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di
bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3
misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention
dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya
kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul
beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk
mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan
konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks
memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)
yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas
untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan
gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173
Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang
dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti
mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain
untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk
menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar
dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya
spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal
di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk
terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya
Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi
Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia
mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani
mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir
di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang
172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan
(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja
Anda (Peachtree City ACMC 1996)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
74
taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175
Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya
Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan
pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin
menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan
Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi
seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus
pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki
kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil
yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu
memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176
Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang
bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang
didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan
dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode
yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya
Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika
melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan
tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178
Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan
bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus
mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus
memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap
langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran
Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah
175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode
Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York
Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book
House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun
Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
75
poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan
Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi
Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah
sebagai berikut
Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan
Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas
misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi
pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada
Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa
memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai
Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus
senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk
memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus
berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun
Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi
ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada
waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka
bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan
bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani
memberitakan Injil Tuhan
Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah
tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan
Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan
melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin
rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan
visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri
yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi
pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan
180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa (Bandung Yayasan Kalam Hidup
1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
76
pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk
mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas
dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan
Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi
Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik
namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang
baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena
pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap
berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak
hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat
yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus
berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183
Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru
meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya
adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi
Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah
orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan
dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan
kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila
adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan
bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk
membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di
jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran
bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka
selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha
meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)
Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila
membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk
183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville
Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
77
melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga
merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah
ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan
teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan
pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia
hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes
Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan
pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik
Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai
pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang
dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67
berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang
membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai
pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah
dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang
lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan
Christlike (Yoh 155 Gal 220)187
Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah
seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah
orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi
Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang
Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang
dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan
kepribadian terbuka
Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan
misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis
186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)
11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta
ANDI 2006) 103
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
78
134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis
163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila
Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan
(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus
(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari
gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam
melayani Tuhan
Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut
Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari
Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang
independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat
setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan
menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu
Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas
dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga
diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus
Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu
orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan
membantunya baik secara spiritual maupun material190
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak
orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo
(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang
percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran
Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas
pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo
menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah
tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan
tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya
adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas
189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
79
dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat
di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani
sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang
sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya
Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan
kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya
melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh
saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa
Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal
Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah
seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan
kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia
meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti
semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus
Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2
Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang
pemberita Injil
Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus
berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)
Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung
jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen
miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan
Akhaya193
Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya
Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian
paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal
dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus
mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan
Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194
Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia
193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn
Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
80
mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan
iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada
Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam
menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke
Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta
Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat
di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak
terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta
disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan
perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang
menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari
keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang
memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran
sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk
mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta
Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat
ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang
yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang
dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia
sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan
panjang lagi (2 Tim 46)
Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak
hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong
Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang
berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran
tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius
dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya
jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh
ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung
195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
81
beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara
menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi
ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah
kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang
dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan
tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga
memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki
kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan
keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan
utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat
diberitakan lebih luas lagi
Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan
gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan
berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah
gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang
benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya
seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen
Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang
besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya
menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty
menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak
mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik
Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang
Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph
Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia
Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat
198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)
Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
82
belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota
yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan
kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus
Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203
Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu
bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927
John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung
mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai
mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal
itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi
contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa
penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan
kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan
pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah
pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja
adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang
dilakukan oleh gereja205
Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak
menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang
kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi
pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa
dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa
Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang
guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian
juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus
aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa
merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian
201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)
14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI
TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela
204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas
2004) 241
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
83
mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat
keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan
Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin
tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang
diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin
baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang
percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus
disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di
dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk
mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang
menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab
seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup
sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga
menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat
baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX
tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara
membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas
pemuridan ini
Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja
dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal
baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya
dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar
memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada
kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru
ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210
Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya
Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris
beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter
206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
84
komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang
diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak
sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau
simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon
misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan
karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal
sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol
dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan
supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal
Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap
misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris
pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas
budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu
pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan
persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui
doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya
telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan
lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan
terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan
keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan
memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu
memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami
persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab
dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan
mencarikan solusi yang terbaik
Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do
menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah
211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House
1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)
131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa 214 Borthwick
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
85
di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang
diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun
masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan
temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat
memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk
karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan
melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue
di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan
mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215
KESIMPULAN
Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)
Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan
berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus
dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah
pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara
tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya
sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu
terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik
petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para
pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi
misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi
tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di
manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat
mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala
kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan
menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian
dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus
Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk
mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang
215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
86
menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak
dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan
memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan
memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar
yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar
untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi
perencanaan dan komunikasi217
216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing
2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
87
DAFTAR PUSTAKA
Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG
JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020
Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016
Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita
Kebenaran Press 2018
Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang
Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987
Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998
mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997
Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015
Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008
Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980
David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991
Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis
Books 1983
Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008
Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002
Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012
Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005
Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah
Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122
Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019
Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan
Bilangan Research Center 2019
IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009
Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004
Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI
2006
Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House
1976
Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical
Press 2010
Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997
Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo
DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City
ACMC 1997
mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree
City ACMC 1996
Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
88
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener
Verlag 1979
Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006
Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997
Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd
Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Agama Kristen) 2019
Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993
Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus ANDI Yogyakarta 2008
Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005
Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi
Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93
Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004
Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009
Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018
mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003
Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004
Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999
Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003
Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985
Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008
Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977
William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi
Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013
Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo
Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Tentang penulis
Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi
di christianbayustbiacid
Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat
dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
89
Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan
Ajaran Aliran Pangestu
Alentinus Yonathan
Abstrak
Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh
orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil
penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor
adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga
dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel
sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses
kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen
namun masih diwarnai pandangan lama mereka
Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma
Sejati
Abstract
This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in
comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of
the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not
that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is
not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of
this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have
joined Christian church but still cling to their old-world view
Pendahuluan
Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam
tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan
keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam
218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina
Media Informasi 2009) 156
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
90
hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab
Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220
Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi
Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah
Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang
Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa
kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan
menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban
persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia
Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan
kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah
seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe
Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu
saturdquo (Ul 64)
Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran
Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks
Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau
dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat
atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)
dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta
bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-
praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian
Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu
219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement
Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene
(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum
khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke
tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS
Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa
Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi
Susanto 107
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
91
Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah
penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum
1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup
yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat
juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti
ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan
Nabi225
2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti
manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal
di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang
berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno
Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226
3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu
kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap
kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia
Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227
Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk
agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh
Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan
Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai
pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan
roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang
mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi
Kristen
Kajian
1 1 Samuel 281-25
225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
92
Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-
kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka
cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak
Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes
terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228
Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan
bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah
satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal
demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi
terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap
setia kepada Allah yang Esa
Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub
ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu
percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)
Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel
pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di
Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan
dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan
terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia
bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230
Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai
keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak
ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran
mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai
kemunculan roh di Endor
228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
93
Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel
sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki
akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat
ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia
Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh
memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti
panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah
roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja
Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada
keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1
Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini
disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-
satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut
Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah
tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati
Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm
886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6
11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau
gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti
apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika
roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia
sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau
sudah berada di sheol
Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu
maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah
yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku
Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat
begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan
231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays
Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
94
kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa
lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama
teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan
2 Aliran Pangestu
Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan
untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta
Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka
Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto
Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan
ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi
semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan
untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa
Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus
ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan
dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan
memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah
terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih
dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir
menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena
menganggap berada di jalan yang sesat234
Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14
Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah
perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat
keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap
Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang
jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang
Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah
Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto
232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
95
dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya
dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-
sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat
sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam
kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati
Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat
Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa
Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi
Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang
berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya
adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas
dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari
esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula
lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan
demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang
dianut oleh orang Jawa
Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen
dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa
manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga
merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu
merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan
mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara
235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius
1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur
Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
96
horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-
golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242
Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini
dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut
Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak
sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya
tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula
Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya
persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya
menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo
Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah
mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai
kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup
3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu
Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita
mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel
sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah
menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam
kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di
dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di
bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat
berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di
sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia
Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali
dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)
242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
97
Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis
kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas
adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah
manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia
Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi
hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul
dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini
ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel
dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk
kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat
Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia
maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama
hidupnya kerena ia hidup suci
Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah
mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan
sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang
yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam
kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk
memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol
tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang
Ilahi246
Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang
disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh
seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan
lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan
reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam
pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu
reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247
245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018) 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
98
Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada
Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248
Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat
disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang
telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau
melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah
mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta
ber-reinkarnasi
Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai
akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih
hidup
Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan
menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah
maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari
ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma
Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut
Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya
adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang
diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah
menyatu dengan Allah sejak ia hidup
Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan
masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah
Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka
roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251
PENUTUP
248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
99
Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa
hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu
dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih
hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan
Hukum Tuhan
Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-
perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang
sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia
Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran
mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun
umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian
ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang
disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252
Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat
sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu
dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia
akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya
yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai
bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani
yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati
berkumpul (Ams 918)254
Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor
bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil
kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau
252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab
Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta
BPK Gunung Mulia 2015) 429
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
100
DAFTAR PUSTAKA
Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS
Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002
Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta
BPK Gunung Mulia 2013
Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-
kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang
dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017
Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia
2017
Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987
Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus
Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020
Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976
King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh
Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012
Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina
Media Informasi 2009
Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013
Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament
Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981
Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James
L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
101
Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan
Bandung Badan Media Informasi 2011
Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta
Kanisius 1995
Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018
Tentang Penulis
Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam
proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email
AlentinusYonathangmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
102
ARTIKEL NON-TEMATIK
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
103
Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Victor Christianto
Abstrak
Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika
sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak
dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika
sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-
dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara
kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda
dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan
Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika
sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia
serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap
berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang
sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang
akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian
Abstract
In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic
contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to
Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be
useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the
mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context
Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true
Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as
creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers
are one with God although not the same with the concept of divine unity of the
Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are
simultaneously united with the Creator but at the same time remain different
from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a
more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article
Pendahuluan
Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari
penulis (RIC) yang menyatakan
ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language
pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be
forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same
expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
104
Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle
such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath
many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual
texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century
such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from
superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when
Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are
some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)
and then their textsldquo (Chandra 2020)
Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri
ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi
pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis
atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah
bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau
fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang
berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa
keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or
Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika
kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami
mengusulkan logika sentensialproposisional
Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau
keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan
penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan
corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan
logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi
teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan
menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun
para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman
spiritual mereka
255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13
Nomor 4 April 2013 hal 469-494
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
105
Definisi logika sentensial
Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal
dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara
menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk
membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan
nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat
sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini
adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau
pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan
simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257
Asal usul Logika sentensial258
Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus
Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali
oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential
Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk
menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi
kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh
Ludwig Wittgenstein dan Emil Post
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli
logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa
dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma
digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika
Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya
disebut Propositional Calculus
256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic
httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press
2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url
httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic
al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
106
Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat
dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam
arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang
kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya
Betweenness dan neithernor
Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-
dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut
adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora
kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga
ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun
jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam
logika bukan inibukan itu
Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu
hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika
yakni logika sentensial
Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial
memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam
logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan
berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme
kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang
disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama
dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama
dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi
simbolik
For any two finite sets A and B260
(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)
(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)
259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
107
Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah
kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat
sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan
dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat
alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang
sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah
sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali
sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang
merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam
simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi
dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa
~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)
Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan
logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit
Lihat misalnya Heald
ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state
Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither
true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz
regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos
useful eight valued logicsldquo
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita
sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang
Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan
dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika
sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan
Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-
dualisme dan dualisme pada saat yang sama
Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa
iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati
Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna
kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
108
namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang
Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah
Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika
sentensial
Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B
identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas
Gusti
Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling
kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat
antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa
dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt
non-dualitas antara kawula-Gusti
Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena
hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp
B)
Jadi antara
ltAgt betweennessneitherness ltBgt
Diskusi seputar Trinitas
Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah
mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam
maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang
Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)
Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among
the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku
ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog
termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
109
Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang
mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-
dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati
Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari
logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika
advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu
menjernihkan persoalan tersebut
Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut
ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap
individu dalam Trinitas (oneness)
Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana
pengertian individualitas yang lebur tersebut
Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi
non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan
menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora
tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu
dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong
memahami gagasan diskresi non-separasi
Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut
sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk
menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang
bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai
countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)
misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun
kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo
Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi
segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di
Athena
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
110
ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah
juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis
1728)
Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3
untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64
sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya
uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp
Ringgren (1970-1974)
ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)
Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka
kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang
meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas
Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada
gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten
Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara
yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas
Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian
selanjutnya
Penutup
Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan
tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna
bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang
iman Kristen yang lebih lengkap
Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika
sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak
disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang
Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan
kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel
lain kemudian
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
111
Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas
Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
112
Kepustakaan
Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003
Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016
Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed
Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173
Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human
Nature Unpublished draft 2020
Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in
the Majority World London Langham Global Library 2017
Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned
url
httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_
nor_false27_has_been_incorrectly_assigned
Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari
buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003
Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam
Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)
Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by
Peter Holmes)
Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991
Sumber internet
Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log
httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-
logical-expression
Tentang Penulis
Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini
mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di
antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email
victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
113
RESENSI
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
114
Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham
Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009
Oleh Jefri Hina Remi Katu
Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk
berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut
menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi
sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan
baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri
Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta
prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada
umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam
ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab
pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut
pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga
khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat
Kristosentris
Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan
prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5
membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk
menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam
memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan
tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan
syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan
menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar
Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut
bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah
berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat
pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
115
kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri
pengkhotbah sendiri
Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian
khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah
dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus
Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang
pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan
kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui
ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada
bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur
pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk
berdoa bagi dirinya
Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan
pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan
kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan
bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah
pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan
perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang
besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah
bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan
Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)
Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia
dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas
ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang
memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)
dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab
kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak
memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab
ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan
kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah
Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian
atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum
tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
116
Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada
pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup
yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus
hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak
mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya
khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang
membawanya pada hidup yang kekal
Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan
khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi
khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus
memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka
akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah
harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong
pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni
kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan
berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada
Juruselamat yang dibutuhkan
Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan
berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan
prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah
kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah
menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan
Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi
kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan
membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga
semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah
dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus
kepada seluruh ciptaan
Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus
menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan
terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah
agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik
dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
117
Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya
pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang
supernaturalrdquo (88)
Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan
Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari
Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri
sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada
pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama
berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya
penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah
agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena
telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam
kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah
kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati
yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai
justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam
Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang
yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan
kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus
Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk
menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar
Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya
dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena
itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan
dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam
mempersiapkan khotbah
Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III
bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam
mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia
juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan
budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks
harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini
Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
118
Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah
harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk
menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya
Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan
sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan
oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat
penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan
untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus
dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah
menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks
serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan
oleh seorang pengkhotbah
Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat
menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)
Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak
hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode
saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri
menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang
dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan
menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5
terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi
utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni
marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia
(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam
mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya
merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil
Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan
persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah
melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta
menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam
bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil
untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
119
dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik
orang percaya yang unik
Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan
baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk
berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang
dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku
ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah
agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis
melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam
berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk
mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap
Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta
disiplin belajar
Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga
memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia
bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang
tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya
Tentang Penulis
Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini
sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
120
Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-
4335-5295-3 153 pp
Oleh Stefanus Kristianto
Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah
salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis
untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah
esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan
argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus
141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang
ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk
menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah
σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika
pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan
sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut
Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan
sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan
dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya
mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh
Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab
pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani
terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan
Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata
mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus
memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36
261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru
dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54
(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski
demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat
Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26
bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo
Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
121
M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa
para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan
menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal
mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)
Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-
kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber
terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian
menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis
Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information
about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already
by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group
helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan
mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui
perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih
baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan
ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known
figures from antiquityrdquo (hal 42)
Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai
materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk
materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi
Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264
dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas
mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat
menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal
keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang
terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang
tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams
sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh
alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will
264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima
eksistensi Q (hal 46)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
122
propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and
that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)
Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan
beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang
mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka
bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-
orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang
diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para
penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina
abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan
dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes
people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)
Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili
adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu
nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah
disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini
nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh
Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan
apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum
dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina
melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme
kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb
hal 69)
Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang
mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi
kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang
tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data
ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari
masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in
265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans
2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
123
them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga
mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik
di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama
Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan
yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil
Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind
that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story
look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat
contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang
konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus
(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih
bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi
terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai
penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai
pembalasan ilahi
Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada
alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang
reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan
bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan
modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin
akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana
Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan
ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan
lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal
anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang
menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran
Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams
berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap
berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan
penyelidikan lebih lanjut267
267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini
Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
124
Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis
utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik
dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah
baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang
ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks
Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal
atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena
Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk
mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu
bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268
Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source
of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the
ancient worldrdquo (hal 122)
Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)
Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil
Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama
kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam
mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang
ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam
tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams
menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for
all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal
127)
Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia
mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan
perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa
penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa
adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa
pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis
Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)
masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on
the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
125
mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269
Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak
reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan
Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi
penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the
picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion
of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal
140)
Evaluasi
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya
dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah
petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini
Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa
disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan
bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-
merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih
menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam
ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski
demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa
Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu
bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari
topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka
Tentang penulis
Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales
269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih
mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth
(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
126
Call for Paper
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
127
Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2
rencana terbit Juli 2021
Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang
artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema
yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp
Ecclesiology
Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan
ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat
khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya
masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan
Roh Kudus
Jadual
- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021
- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021
- Final layout and publishing Juli 2021
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan
English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis
di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan
dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak
Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis
bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan
baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali
setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
128
Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman
httpojssttsatiacid
Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review
untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang
terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan
dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada
setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada
jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi
Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan
panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota
penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan
dalam naskah
Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui
httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021
Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih
Salam dalam kasih Kristus
3 Desember 2020
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
submit your paper to httpjurnalsttsatiacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
129
Petunjuk bagi Penulis
1 Kontributor
Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius
lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis
terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai
seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam
berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum
Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap
artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI
2 Tanggung jawab
Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan
menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan
bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan
mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The
Chicago Manual of Style)
3 Hak cipta
Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan
pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun
Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh
menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan
mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal
dalam versi daring di httpblablabla
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
130
4 Konflik kepentingan
Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh
lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan
5 Pengiriman naskah
- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan
secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau
email tidak akan dilayani
- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks
maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar
jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan
dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring
- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan
biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll
6 Format tulisan
- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12
pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan
bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis
seperti Google translator
- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi
- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7
- Margin 2 cm pada semua sisi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
131
7 Kaidah presentasi
- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa
gelar
- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan
komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)
Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi
tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa
ketukan
- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide
dasar dari tulisan
- pendahuluan
- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)
- penutupkesimpulan
- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional
- bibliografi
- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima
8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya
Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara
500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi
harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di
bawah ini
Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia
2009 xv + 260 halaman Rp 39000-
9 Masa tinjauan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
132
- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang
ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind
peer review)
- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel
dikirimkan secara daring
- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan
dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with
minor revision Accept with no revision
- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur
Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian
yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama
reviewer tercantum Lihat
httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf
- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan
kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya
- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak
artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum
tanggal penerbitan edisi berikutnya
10 Ilustrasi dan diagram
Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika
ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut
Versi 10 3 Desember 2020
Dewan Penyunting
Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
i
Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 1 Theme Mission in the Spirit
Penanggung jawab - Ketua STT Satyabhakti Pdt Gatut Budiyono DMin - Pdt Gani Wiyono ThM MTh (Academic Dean) Dewan Penasihat - Pdt Gatut Budiyono DMin - Pdt Gani Wiyono ThM MTh - Dr Keith Sorbo Ketua Dewan Penyunting Victor Christianto MTh Dewan Penyunting
- Pdt Yahya Afandi MTh - Pdt Amelia Rumbiak MTh
Mitra Bestari - Pdt Gani Wiyono ThM MTh - Pdt Dr Hudus Pardede - Pdt Ekaputra Tupamahu PhD - Dr Paskalis Edwin Nyoman Paska - Pdt Dr Elia Tambunan STh MPd (STT Salatiga) - Pdt Silwanus Gabriel MTh (STT Berea) - Pdt Soerono Tan MTh - Jessica Layantara MTh (Universitas Pelita Harapan Karawaci) Desain Sampul Victor Christianto Alamat Redaksi Editor Jurnal SATI STT Satyabhakti Jl Raya Karanglo 94-103 Malang Email jurnalsttsatiorg Website httpjurnalsttsatiacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
ii
Editorial
ldquoMission in the Spiritrdquo
Seperti kita ketahui kalangan Karismatik-Pentakostal dikenal lebih bersemangat
untuk mewartakan Kabar Baik Meski secara umum gereja-gereja yang non-
Pentakostal juga mengenal tritugas panggilan gereja koinonia diakonia dan
marturia namun dalam prakteknya acapkali hanya menekankan sebagian saja
dari tugas tersebut
Dalam edisi Jurnal Amreta kali ini tema yang diangkat adalah bagaimana bermisi
dalam pimpinan Roh Kudus Karena jika gereja bermisi hanya dengan
mengandalkan metode-metode atau hikmat manusia hal tersebut bisa saja
justru bertentangan dengan maksud dan kehendak Tuhan bagi jemaat gereja
yang bersangkutan Padahal sebagai tubuh Kristus kita mesti belajar untuk
mendahulukan kehendak Tuhan daripada program-program rancangan manusia
Artikel-artikel dalam edisi kali ini dipilih untuk mewakili tema tersebut
Sebagai artikel pembuka Pdt Isak Suria memaparkan mengenai pengertian
peripateo dan stoikheo Seperti kita ketahui istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering
kita dengar di kalangan Kristen namun masih memerlukan kajian lebih dalam
karena banyak perbedaan tafsiran Sebuah artikel yang layak disimak
Lalu Michelle Fortunella Sugianto menguraikan mengenai doktrin kesembuhan
dalam pelayanan Karismatik serta implikasinya dalam konteks pandemi covid-
19 yang sedang terjadi Selanjutnya dalam artikel ketiga Pdt Robby Chandra
membahas mengenai peran Roh Kudus dalam misi Allah berdasarkan teks Kisah
Para Rasul 1611 Ada beberapa hal baru dan penting yang diungkapkan dalam
tulisan ini khususnya implikasinya dalam kepemimpinan gerejawi
Artikel selanjutnya adalah mengenai peran kepemimpinan misi Rasul Paulus
ditulis oleh Christian Bayu Prakoso dan Yonatan Alex Arifianto Kedua penulis
juga menguraikan beberapa saran untuk kepemimpinan misi masa kini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
iii
Dalam artikel kelima Alentinus Yonathan menguraikan mengenai makna Roh di
Endor dalam 1 Samuel 28 khususnya jika dibandingkan dengan Ajaran Aliran
Pangestu
Sebaagai artikel non-tematik catatan awal mengenai Logika Sentensial oleh V
Christianto dapat disimak khususnya dalam hubungannya dengan diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Sebagai penutup ada dua resensi terhadap karya Azurdia III berjudul Spirit
Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah dengan Ilham Roh dan Kuasa
Ilahi dan juga karya Peter J Williams berjudul Can We Trust the Gospels
(Dapatkah kita mempercayai Injil) Kedua resensi buku ini menutup edisi
Mission in the Spirit ini
Tentu harapan kami adalah edisi ini dapat menyegarkan wawasan teologis kita
mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan dalam melaksanakan misi Allah
dalam pimpinan Roh Kudus itu
Meskipun artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini cukup selektif dibandingkan
dengan luasnya tema misi dalam pimpinan Roh Kudus tersebut namun kiranya
dapat memberikan gambaran tentang diskusi terkini seputar topik-topik ini
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (dalam bahasa
Indonesia dan English) yang ditujukan untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi daring (online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
iv
Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima
kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra
bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda
meluangkan waktu membaca Jurnal ini
Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik
untuk memuliakan namaNya
Salam dalam kasih Kristus
Malang 3 Desember 2020
Victor Christianto
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini
1 Pdt Dr Isak Suria
2 Michelle Fortunella Sugianto STh
3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh
4 Christian Bayu Prakoso STh
5 Pdt Yonatan Alex Arifianto
6 Alentinus Yonathan STh
7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh
8 Pdt Stefanus Kristianto
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
v
Visi dan Misi STT Satyabahkti
Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-
Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta
relevan dengan perkembangan Jaman
Misi Institusi STT Satyabhakti
1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas
Pentakosta-Kharismatik
2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan
memiliki tata kelola yang baik
Tujuan Jurnal Teologi Amreta
Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam
bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring
(online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vi
Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada
pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui
pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya
dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar
Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian
pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi
pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku
rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi
yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai
Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan
peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan
karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari
berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan
dalam berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang
umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi
setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan
penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir
jurnal ini
Dewan Penyunting
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vii
Daftar Isi
Penanggung Jawab i
Editorial ii
Visi dan Misi STT Satyabhakti v
Tujuan Jurnal Teologi Amreta v
Daftar Isi vi
Artikel Utama
1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2
2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash
Michelle Fortunella Sugianto 22
3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi
Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44
4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa
Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67
5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran
Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89
Artikel Non-tematik
6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103
Resensi buku
7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah
dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114
8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120
Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127
Petunjuk bagi penulis 129
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
1
ARTIKEL UTAMA
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
2
PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN
DALAM ROHrdquo
Isak Suria
Abstrak
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih
memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi
tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di
dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi
bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo
Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah
penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari
penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)
menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang
yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan
Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul
salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti
mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri
Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus
Abstract
Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not
exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the
phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and
525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term
peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology
used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the
harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From
this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)
indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have
followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who
follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning
of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and
deny himself while walking together in the line of people before him
Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
3
Pendahuluan
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti
disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak
memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini
juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1
Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku
rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi
pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan
tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan
dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan
berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang
sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta
sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa
aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3
Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus
melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul
Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus
Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan
Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere
seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan
penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh
bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah
tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi
berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab
sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara
kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan
menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus
sudah tidak ada lagi
1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
4
Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu
mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih
belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard
Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan
suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam
pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh
Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit
dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah
mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga
ia belajar lagi
Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia
mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara
pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia
mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan
hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat
disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan
merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi
bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami
itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo
disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang
menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak
orang tidak memahaminya
Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam
beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak
ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau
ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk
in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not
fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we
live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua
istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh
4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
5
Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang
berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata
ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan
menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo
secara utuh dan aplikasinya
Pembahasan dan Hasil
1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia
Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-
kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini
karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus
mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya
Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi
Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam
kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah
orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga
dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin
Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab
itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther
berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it
were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya
mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari
buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and
profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8
Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang
ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama
Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain
6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno
mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah
lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul
Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka
di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians
(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)
preceptaustinorg galatians_516
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
6
yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah
menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak
mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia
sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah
mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan
terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan
kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9
Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia
harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang
hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh
orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa
bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya
sebagai orang hina
Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu
tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar
kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat
Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus
harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan
Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena
pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga
dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang
apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang
melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum
Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus
menjawabnya sendiri
ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu
kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena
iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak
ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal
216)
9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
7
Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo
(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan
saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini
menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah
kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya
kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus
merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan
yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang
mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak
sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar
kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran
yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah
dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh
Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus
2 Tafsiran teks Galatia 5
Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514
4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun
tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus
Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur
dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi
satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617
ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)
Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh
Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab
lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh
Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב
= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516
10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press
1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal
211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
8
ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite
yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai
epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak
akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei
zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo
(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada
kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini
a Peripateo
Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about
around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan
kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan
peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go
about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58
Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti
kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal
516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913
Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14
Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127
1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023
11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238
Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh
71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38
1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023
1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212
4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)
Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB
diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata
ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk
figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata
13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
9
ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es
211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331
Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah
berjalan (peripateo)
Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai
ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa
secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15
Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara
dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New
International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan
berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup
(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-
raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah
keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya
berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε
(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup
bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus
b Stoikhomen
Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)
diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17
Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave
properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in
dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik
Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam
formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang
15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash
Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia
2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)
preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan
Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan
Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
10
yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih
menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad
berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah
ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative
than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah
berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan
itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak
boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah
suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di
seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan
kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah
mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan
untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan
melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita
Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus
menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul
oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku
meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525
Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116
Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran
Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu
dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-
kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam
perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan
kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan
rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya
Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa
mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika
kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras
dengan-Nya
20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62
22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
11
3 Kajian lebih dalam
Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa
Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo
Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah
(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi
kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh
berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh
harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah
kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa
dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya
Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya
Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah
melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik
selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo
dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di
Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen
baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk
menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen
berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus
mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya
Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan
terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh
maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah
perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir
permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat
kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)
Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan
daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang
netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak
23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
12
daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada
daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah
tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru
Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan
dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan
mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis
kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat
tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan
Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh
Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus
214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo
ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di
belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada
dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu
dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah
palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti
lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan
menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi
penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini
menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh
tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus
Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut
Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)
Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah
memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi
adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa
memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang
berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus
dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri
dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)
27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
13
dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta
kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya
Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih
sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett
mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all
but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih
maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya
benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih
yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa
berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba
melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik
hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal
ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka
(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup
melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama
Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus
Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh
yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan
pimpinan Roh Kudus
4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab
Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus
Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini
merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan
juga sampai saat ini
a Kehidupan Yesus Kristus
Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa
sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya
dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)
28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
14
menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο
πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-
Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada
di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang
mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau
keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang
imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan
Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada
usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak
membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap
berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-
langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk
berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =
membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =
mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa
Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah
tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang
dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus
karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus
Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara
soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa
yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan
Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin
dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus
diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas
(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus
membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak
Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang
perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo
Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun
kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan
waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan
maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
15
Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan
semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan
kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan
suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus
menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang
banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang
menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini
Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan
merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat
takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara
dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran
Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh
Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan
pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya
Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan
mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)
Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah
tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat
menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu
salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan
pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-
saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi
Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah
Yesus pergi
Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa
membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat
membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi
Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah
kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat
itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia
mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk
414)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
16
Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-
murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima
kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa
kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab
tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus
membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada
yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun
b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid
Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap
orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid
berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain
c Petrus
Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda
Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan
wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta
sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan
Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah
(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika
itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat
menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika
Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia
berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat
kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji
Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus
memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus
taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan
Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan
demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun
bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
17
Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus
terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh
Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus
d Filipus (Kisah 8)
Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di
dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi
kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus
menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat
diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu
pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan
memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)
Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan
kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya
menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian
Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan
apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun
dimulai30
e Paulus
Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima
Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus
menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju
Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam
segenap perjalanannya
Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan
Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus
sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus
dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga
mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau
masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar
30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
18
sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia
tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju
sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu
penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus
paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke
Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang
kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus
menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia
membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh
Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus
juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam
Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid
baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah
gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου
γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana
aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru
dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan
kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun
memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab
tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak
yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah
peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah
Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga
meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi
meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di
barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang
kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang
dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh
yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di
Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita
berjalan dalam Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
19
Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap
hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya
Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati
nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya
supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan
bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti
apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik
membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia
ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya
ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita
karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi
seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan
keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan
Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang
Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang
berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting
berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim
24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-
peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang
Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram
menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan
yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur
Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan
berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan
lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang
sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya
Kesimpulan
Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam
mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan
Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai
dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak
dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
20
menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku
dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak
hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan
dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang
orang Kristen yang dewasa
Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus
(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan
Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh
Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup
berkemenangan
Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada
Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh
Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
21
Kepustakaan
Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
22
Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
23
DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK
DI ERA PANDEMI COVID 19
Michelle Fortunella Sugianto
Abstrak
Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu
virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini
sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa
Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan
dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera
lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya
segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari
kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai
doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud
menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih
berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami
semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam
kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya
Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat
Abstract
At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So
many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized
and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are
hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear
immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything
that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper
presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19
pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is
still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who
infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the
lives of everyone of His people
Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle
Pendahuluan
Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja
Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
24
kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain
Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada
bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka
poliklinik dan lain-lain
Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik
dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka
mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan
karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa
kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini
sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak
kanonisasi Alkitab
Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun
kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan
secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat
melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran
televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-
kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah
membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan
dengan praktik tersebut33
Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya
dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun
memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih
dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian
khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik
Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi
Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020
yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat
31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum
Mas 2015) 95
32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22
33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-
gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
25
ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang
meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali
mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada
tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi
kasus Covid-19 dalam negara mereka36
Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara
seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang
sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat
seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan
di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah
dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar
Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama
individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak
orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat
menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat
berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa
pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan
memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan
Karismatik di era Pandemi Covid 19
Pandangan Kaum Karismatik
Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan
Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab
Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para
35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli
2020 pukul 0019)
36 Ibid
37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-
buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119
dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-
pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140
38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
26
Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan
Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya
dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda
dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39
Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat
dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah
satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-
orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa
pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta
dapat melihat kembali (Kis 91-19a)
Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku
ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat
yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40
Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin
mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus
mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan
gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi
yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42
Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada
penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman
pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang
ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906
Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan
Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour
39 Ibid 90
40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November
pukul 2227)
42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88
43 Ibid 92
44 Ibid 98
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
27
mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih
tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu
Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara
kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street
Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas
berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh
dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-
jalan ataupun dalam pekerjaan46
Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani
pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan
yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang
benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus
yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum
Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh
gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa
pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih
tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini
Sejarah Pelayanan Kesembuhan
Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman
adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini
merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana
telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah
pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang
45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)
46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172
47 Ibid
48 Ibid
49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
28
sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan
dan berkat Allah50
Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu
banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak
orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus
diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324
413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk
1615-20)
Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat
bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja
Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan
sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai
peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari
pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia
Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja
Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang
mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus
adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah
Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa
Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini
berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan
ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatrdquo55
50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii
51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5
52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129
53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford
University Press 2011) 3
54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
55 Ibid 1-2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
29
Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox
Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu
pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan
mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman
baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58
Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang
cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh
yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis
pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis
buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta
Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh
pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60
Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh
Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah
yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa
tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di
antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa
kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya
yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn
Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain
Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan
kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat
semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64
56 Ibid 2
57 Ibid 58 Ibid
59 Ibid
60 Ibid
61 Ibid
62 Ibid 3
63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-
revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
30
Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang
dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan
melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani
(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi
setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi
Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik
di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu
tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat
hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan
maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja
Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama
Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan
keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh
jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara
langsung yaitu daripada Allah67
Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah
gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah
satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman
penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit
hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup
berfokus kepada pelayanan kesembuhan69
Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik
Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang
Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik
64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli
2019
66 Ibid
67 Ibid
68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7
69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
31
yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya
untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71
Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus
1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan
sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap
orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus
dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya
Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan
menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai
Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-
Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik
utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang
menyembuhkan
Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup
agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan
kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga
sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa
melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang
sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang
udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan
menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang
menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat
mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup
besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat
menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76
71 Ibid
72 Ibid 8
73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol
75 No 3 Sept 2006 639-640
75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
32
Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu
tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-
penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan
kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang
berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai
nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan
Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk
kesembuhan atas sakit-penyakit77
Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah
biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang
salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18
ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-
bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun
mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat
menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut
Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo
Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat
menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena
kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah
dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil
bagimursquordquo
76 Ibid 10
77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)
Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing
good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be
healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all
pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal
Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
33
Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh
berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin
melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang
merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak
menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan
harus menghasilkan kesembuhan80
Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan
lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan
Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk
menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang
sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka
akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali
Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang
didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal
Yesus yang Hidup itu
Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali
kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan
Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali
pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang
mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus
Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas
orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap
bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan
penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki
78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70
79 Ibid
80 Ibid
81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets
yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom
82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72
83 Ibid
84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
34
karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia
tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui
orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut
gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai
adalah lsquodalam nama Yesusrsquo
Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan
Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil
kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan
Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam
kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala
sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai
orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya
Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus
Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada
beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4
menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari
Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang
mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo
Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam
melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala
sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini
bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap
orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang
mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh
jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan
dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang
menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam
dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam
kelemahan Paulus
85 Ibid
86 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
35
Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19
Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok
pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah
memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi
Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO
20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara
yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88
World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah
Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah
kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada
tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-
coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang
disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total
akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa
takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak
dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi
kesehatannya
Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban
jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial
hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti
tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama
87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620
88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-
where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)
89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine
Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192
90 Ibid
91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur
Perkantas Jawa Timur 2020) 12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
36
kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline
menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya
Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang
aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah
mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia
yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu
murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah
pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani
kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa
pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita
harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia
bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau
menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih
yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan
gereja dalam krisis saat ini92
Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan
bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal
yang mendalam93
Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang
peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang
kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara
mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan
seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global
Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global
menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus
Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang
mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara
hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa
92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)
93 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
37
orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh
dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94
Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19
melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian
berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan
keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95
Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt
Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di
channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba
Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini
terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang
percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit
Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin
ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini
Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di
Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-
Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini
juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka
selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus
mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan
Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu
orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang
dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam
doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk
lenyap
Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah
dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang
Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus
94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-
prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310
95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)
96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo
(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
38
menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut
menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga
menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa
Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia
yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang
sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita
salib98
Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri
orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat
untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud
dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya
diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan
terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah
kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi
bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah
tersebut
Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang
pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri
mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan
tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada
himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar
beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya
bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini
Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan
ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99
Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan
ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang
beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah
97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo
(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)
98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-
Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
39
Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan
sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan
lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus
ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-
jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis
bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada
sistem online
Refleksi Teologis
Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan
secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari
dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal
tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan
kesembuhan
Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap
orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan
kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin
adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran
orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki
peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya
sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi
dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi
siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus
bertumbuh dan semakin kuat
Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi
manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk
100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19
Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-
positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020
101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18
102 Ibid 18
103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
40
memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus
adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan
telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik
Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu
gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya
Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab
dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan
kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid
Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada
masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai
mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus
menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu
sendiri
Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang
fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi
kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu
gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta
Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia
Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam
respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari
denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini
sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada
mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada
orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk
melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit
Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan
Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan
kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya
karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh
105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
41
mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh
Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar
kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang
mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan
tujuan-Nya untuk segala sesuatu
Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang
Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita
bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara
karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan
pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti
dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah
Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan
untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu
sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan
keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin
Tuhan
Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus
covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan
diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya
kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga
sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga
dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai
pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan
perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah
menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang
lain yang ada di sekitar kita
107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-
tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
42
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford
Forum England Deo 2006
Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford
University Press 2011
Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006
Church History Vol 75 (No 3) 639-640
Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011
Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta
Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020
Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940
Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017
Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan
Malang Indonesia Gandum Mas 2015
Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977
Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992
Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth
Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme
Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172
Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja
diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House
1996
Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006
Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2
(No 1) 187-192
Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters
httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-
spread
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
43
Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari
httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92
Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-
jesus-in-calvins-christology
Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua
httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua
Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line
Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-
Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml
Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-
eeZn
Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc
MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan
Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School
Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-
kristen
Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari
httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s
Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-
19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-
besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all
Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-
masuk-ri
Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The
Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016
httpsthelastreformationcom
httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-
2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
44
httpscovid19whoint
httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-
penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2
httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-
menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all
httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-
Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal
Tentang Penulis
Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang
Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
45
Peran Roh Kudus dalam Misi Allah
Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611
Robby I Chandra
Abstrak
Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon
terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah
interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama
kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya
melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya
mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses
melaksanakan Misi Allah
Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja
interpretasi naratif
Abstract
The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16
concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative
interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit
to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to
practice Shared-Leadership in Missio Dei process
Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative
intrepretation
Pendahuluan
Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional
sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh
mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan
dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi
mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan
tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108
Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di
108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
46
Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan
bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh
mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang
mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang
menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh
dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh
Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak
penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi
Allah110
Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti
kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan
konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan
bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti
Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah
yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas
Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila
memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah
kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi
melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112
Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan
spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam
dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat
ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk
melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan
bersamanya
109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June
1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28
httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to
Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
47
Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai
ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah
dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua
kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai
Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan
Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh
Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya
Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit
I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given
room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that
something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it
Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy
Spirit115
Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty
Baptis Theological Seminary116
Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi
kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan
Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan
pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada
Kekristenan sedunia
Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai
dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga
perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-
pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan
kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan
mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua
sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar
dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia
113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO
David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo
Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)
httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
48
Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus
menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat
mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI
yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal
yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami
perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak
lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti
didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi
selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus
dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja
setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap
kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian
bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan
Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal
yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman
Alkitab yang tidak sempurna
Metodologi
Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan
titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada
teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk
dalam narratology
Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia
menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi
Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya
berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana
dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana
pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima
117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in
Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46
httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)
11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
49
gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang
disampaikan disimpan dan digali kembali120
Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi
apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik
berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan
beberapa hal utama
a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya
b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita
c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk
menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai
kebenaran
d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator
e) Ada hiburan
f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke
tempat yang salah
g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan
nyata121
Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu
narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan
arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti
1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan
narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya
2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi
3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran
4 Bagaimana kaitan antara pemeran
5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini
6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada
komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi
2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a
Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport
CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
50
Temuan dari studi
1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar
Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di
dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan
Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan
adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam
melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan
kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran
atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata
berbeda dari paparan-paparan sebelumnya
Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua
untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul
yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan
penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat
di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar
belakang menolong menghasilkan konsensus123
Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus
(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini
dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus
kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah
dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas
menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka
kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak
hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas
122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em
Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the
Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished
paper South Eastern University 2012)
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
51
mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu
dalam diri Kristus
Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van
Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama
teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai
pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh
Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk
menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi
orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang
kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi
juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127
Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat
pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan
Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika
menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan
peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi
Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya
ditujukan pada bangsa Israel
2 Analisis Narasi dan interpretasi
Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di
Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat
diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka
melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk
memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah
126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo
Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological
_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills
the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
52
Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka
sampai di Troas
Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan
dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan
melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang
dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah
akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan
Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak
perlindungan baginya seperti bagi Paulus
Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada
seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi
percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan
mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan
1a Pemeran dalam Narasi
Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan
perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga
yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya
memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak
layak
Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan
suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari
kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang
dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan
dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius
Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif
dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi
Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar
lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia
Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia
Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
53
mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke
Troas
1b Lokasi dan pergerakan
Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan
Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas
saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi
namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan
orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya
1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya
Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini
Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam
ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para
pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus
diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan
Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan
tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah
κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi
atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti
tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129
1d Alur dan tempo
Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan
sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang
dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik
berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas
melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian
terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi
untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam
128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm
129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
54
suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam
narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan
pendengar pada suatu hal yang signifikan
Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua
arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam
narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya
lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo
Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu
segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari
penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana
Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah
ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku
One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam
penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran
malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa
Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh
Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas
menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah
yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus
dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup
pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan
ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus
1e Klimax Pesan tersembunyi
Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip
suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti
130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
55
dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan
perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada
para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke
dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo
menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil
Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang
sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari
tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132
Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat
dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik
sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada
penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang
berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa
Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai
penglihatan diberikan kepada Paulus
Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan
mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan
pelaksanaan Misi Allah kedua ini
Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan
menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya
sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama
mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut
pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak
membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau
memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius
dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai
ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh
Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian
dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi
132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30
2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
56
Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh
Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan
bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan
misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil
lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16
jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring
mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin
tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu
atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara
dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah
peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi
Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus
berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133
Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme
sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan
nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya
menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau
lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan
pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134
Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus
Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka
yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman
kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang
mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah
harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik
yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi
Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola
pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka
Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat
mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa
133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of
the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
57
Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan
menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke
Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki
di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah
bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka
bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan
Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan
suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu
suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan
kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan
seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya
Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan
torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah
adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin
misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam
roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari
Pembahasan
Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan
pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas
gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas
Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin
Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan
keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan
pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara
Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir
135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013
httpsdoiorg1043249780203387856
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
58
Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan
Kristomonisme137
Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai
Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang
menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus
bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya
besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan
lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan
pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta
sejak awalnya dan memberikan kehidupan139
Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di
gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang
sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan
di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya
Nicea-Konstantinopel
Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama
gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141
Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di
Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di
Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana
dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi
perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya
Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-
karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa
137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80
no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50
no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press
2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids
Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018
httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the
Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1
(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
59
gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan
Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an
muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut
di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi
Apostolik Baru
Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah
emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar
menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan
teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau
sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang
dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal
menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh
Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran
Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan
konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar
mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau
subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145
Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada
di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka
adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa
Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka
akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul
berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini
seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147
Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar
pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di
143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-
2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para
Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
60
Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di
kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar
kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin
Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya
Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di
gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat
nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang
Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika
sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik
Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan
Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji
roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup
kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148
Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah
dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek
mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili
berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan
dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di
pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh
Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150
Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah
tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan
Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen
Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep
Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia
menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep
tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan
148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on
a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled
World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual
Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
61
Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio
Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal
segalanya ditekankan
Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi
Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui
belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai
hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang
menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya
Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para
penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal
utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah
Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus
dalam mengubah cara kepemimpinnan
Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh
Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk
melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya
lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga
para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial
bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia
dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup
didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan
pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan
demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo
atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah
yaitu para pemimpin di Gereja
151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo
EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
62
Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini
Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi
dapat dipaparkan di bawah ini
1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau
kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan
dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan
kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para
pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah
sebagai prioritas dalam pelayanannya
2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang
bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan
misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi
suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa
dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau
3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang
bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut
kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia
ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga
pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang
membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang
berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi
Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia
melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun
inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama
dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka
rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi
pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para
pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
63
di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai
akurdquo
Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin
menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain
a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus
b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir
c Mengajar atau mengubah orang
d Mendoakan
e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita
f Mengorganisir dan mendelegasi dsb
seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya
Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di
Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang
tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul
Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang
menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih
nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus
Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat
banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-
stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin
terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik
Daftar Pustaka
Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj
Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of
the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39
httpsdoiorg101163157007410x533996
Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs
CO David C Cook 2009
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
64
Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco
2012 httpsdoiorg1041359781452226552
Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New
York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618
Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed
August 30 2020
httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10
Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo
South Eastern University 2012
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M
otifs_in_Luke_Acts
Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with
Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January
20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field
Westport CB Quorum Books 2002
Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo
In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute
Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005
Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and
Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018
mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45
httpswwwjstororgstable23580447seq=1
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107
no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013
httpsdoiorg1010579781137268990
Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology
2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303
MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
Nashville Tennessee Neslon 2013
Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006
Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos
Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-
44502006000300010
Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress
1991
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
65
mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-
02602003
Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress
Press 2001
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In
Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-
98884-9_10
Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In
The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114
httpsdoiorg105860choice40-2114
Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa
Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35
no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological
Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X
Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash
28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda
Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan
Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009
Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November
22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297
Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal
1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012
httpsdoiorg10116315700747-12341245
Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological
Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological
_and_Missiological_Agenda
Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand
Rapids Michigan Eerdmans 2013
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
66
Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought
2013 httpsdoiorg1043249780203387856
Tentang Penulis
Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta
emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai
salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
67
Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto
Abstrak
Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk
memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal
dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki
Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh
besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang
dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil
dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang
dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku
yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru
dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari
untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung
Abstract
The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the
gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the
gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons
ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of
the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul
Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by
Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results
of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that
can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying
on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And
thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service
Keywords mission leadership implication leader Paul
Pendahuluan
Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung
Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan
dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
68
orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar
baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya
keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya
dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah
kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain
melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan
kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152
Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri
Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia
sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja
mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih
merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan
dunia ini
Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus
adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus
Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya
sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil
keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus
Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk
kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk
memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan
fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang
pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167
persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil
survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman
yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah
Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat
Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit
152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar (Jakarta
Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
69
gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung
dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali
Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang
cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam
praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari
yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini
Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang
percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157
Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara
banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki
andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya
untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam
Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal
tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan
misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle
demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang
rasul Yesus Kristus seorang misionaris158
METODE
Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang
peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka
penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal
teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran
peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama
156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo
Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan
Pelita Kebenaran Press 2018)
158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian
Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
70
penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis
menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi
Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi
pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku
jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut
dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir
penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai
dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus
memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja
wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan
terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai
pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan
PEMBAHASAN
Misi dan Kepemimpinan Misi
Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk
mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam
Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang
utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan
tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan
dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160
Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan
Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya
memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya
dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan
kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia
melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari
ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus
ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian
tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan
160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
71
orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus
Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai
kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk
membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam
pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini
Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk
menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik
kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan
martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari
Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo
ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama
memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua
menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis
1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga
mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115
Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi
dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil
sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu
diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat
yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia
Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari
Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan
tanggung jawab untuk bermisi163
Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan
dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian
terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti
diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud
serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan
Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh
161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
72
Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat
membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga
penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan
etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar
mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang
harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti
mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka
jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia
berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh
kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat
Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas
memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah
yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170
Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah
dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan
seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan
menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan
penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi
tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu
kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat
Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke
rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga
misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan
memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam
sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang
164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis
Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
73
sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami
harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172
Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di
bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3
misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention
dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya
kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul
beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk
mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan
konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks
memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)
yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas
untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan
gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173
Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang
dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti
mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain
untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk
menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar
dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya
spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal
di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk
terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya
Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi
Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia
mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani
mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir
di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang
172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan
(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja
Anda (Peachtree City ACMC 1996)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
74
taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175
Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya
Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan
pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin
menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan
Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi
seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus
pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki
kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil
yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu
memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176
Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang
bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang
didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan
dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode
yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya
Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika
melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan
tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178
Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan
bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus
mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus
memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap
langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran
Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah
175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode
Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York
Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book
House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun
Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
75
poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan
Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi
Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah
sebagai berikut
Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan
Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas
misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi
pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada
Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa
memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai
Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus
senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk
memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus
berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun
Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi
ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada
waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka
bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan
bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani
memberitakan Injil Tuhan
Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah
tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan
Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan
melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin
rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan
visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri
yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi
pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan
180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa (Bandung Yayasan Kalam Hidup
1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
76
pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk
mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas
dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan
Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi
Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik
namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang
baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena
pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap
berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak
hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat
yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus
berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183
Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru
meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya
adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi
Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah
orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan
dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan
kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila
adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan
bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk
membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di
jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran
bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka
selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha
meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)
Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila
membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk
183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville
Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
77
melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga
merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah
ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan
teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan
pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia
hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes
Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan
pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik
Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai
pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang
dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67
berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang
membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai
pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah
dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang
lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan
Christlike (Yoh 155 Gal 220)187
Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah
seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah
orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi
Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang
Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang
dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan
kepribadian terbuka
Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan
misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis
186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)
11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta
ANDI 2006) 103
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
78
134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis
163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila
Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan
(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus
(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari
gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam
melayani Tuhan
Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut
Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari
Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang
independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat
setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan
menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu
Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas
dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga
diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus
Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu
orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan
membantunya baik secara spiritual maupun material190
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak
orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo
(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang
percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran
Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas
pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo
menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah
tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan
tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya
adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas
189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
79
dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat
di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani
sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang
sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya
Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan
kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya
melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh
saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa
Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal
Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah
seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan
kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia
meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti
semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus
Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2
Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang
pemberita Injil
Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus
berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)
Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung
jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen
miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan
Akhaya193
Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya
Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian
paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal
dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus
mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan
Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194
Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia
193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn
Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
80
mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan
iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada
Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam
menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke
Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta
Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat
di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak
terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta
disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan
perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang
menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari
keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang
memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran
sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk
mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta
Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat
ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang
yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang
dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia
sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan
panjang lagi (2 Tim 46)
Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak
hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong
Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang
berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran
tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius
dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya
jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh
ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung
195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
81
beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara
menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi
ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah
kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang
dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan
tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga
memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki
kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan
keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan
utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat
diberitakan lebih luas lagi
Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan
gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan
berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah
gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang
benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya
seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen
Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang
besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya
menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty
menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak
mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik
Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang
Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph
Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia
Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat
198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)
Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
82
belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota
yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan
kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus
Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203
Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu
bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927
John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung
mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai
mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal
itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi
contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa
penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan
kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan
pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah
pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja
adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang
dilakukan oleh gereja205
Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak
menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang
kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi
pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa
dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa
Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang
guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian
juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus
aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa
merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian
201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)
14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI
TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela
204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas
2004) 241
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
83
mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat
keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan
Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin
tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang
diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin
baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang
percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus
disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di
dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk
mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang
menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab
seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup
sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga
menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat
baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX
tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara
membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas
pemuridan ini
Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja
dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal
baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya
dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar
memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada
kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru
ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210
Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya
Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris
beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter
206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
84
komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang
diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak
sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau
simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon
misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan
karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal
sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol
dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan
supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal
Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap
misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris
pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas
budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu
pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan
persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui
doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya
telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan
lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan
terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan
keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan
memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu
memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami
persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab
dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan
mencarikan solusi yang terbaik
Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do
menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah
211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House
1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)
131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa 214 Borthwick
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
85
di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang
diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun
masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan
temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat
memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk
karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan
melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue
di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan
mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215
KESIMPULAN
Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)
Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan
berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus
dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah
pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara
tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya
sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu
terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik
petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para
pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi
misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi
tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di
manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat
mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala
kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan
menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian
dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus
Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk
mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang
215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
86
menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak
dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan
memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan
memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar
yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar
untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi
perencanaan dan komunikasi217
216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing
2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
87
DAFTAR PUSTAKA
Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG
JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020
Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016
Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita
Kebenaran Press 2018
Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang
Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987
Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998
mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997
Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015
Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008
Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980
David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991
Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis
Books 1983
Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008
Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002
Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012
Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005
Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah
Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122
Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019
Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan
Bilangan Research Center 2019
IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009
Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004
Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI
2006
Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House
1976
Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical
Press 2010
Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997
Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo
DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City
ACMC 1997
mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree
City ACMC 1996
Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
88
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener
Verlag 1979
Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006
Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997
Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd
Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Agama Kristen) 2019
Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993
Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus ANDI Yogyakarta 2008
Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005
Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi
Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93
Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004
Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009
Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018
mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003
Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004
Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999
Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003
Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985
Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008
Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977
William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi
Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013
Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo
Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Tentang penulis
Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi
di christianbayustbiacid
Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat
dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
89
Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan
Ajaran Aliran Pangestu
Alentinus Yonathan
Abstrak
Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh
orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil
penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor
adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga
dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel
sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses
kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen
namun masih diwarnai pandangan lama mereka
Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma
Sejati
Abstract
This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in
comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of
the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not
that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is
not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of
this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have
joined Christian church but still cling to their old-world view
Pendahuluan
Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam
tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan
keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam
218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina
Media Informasi 2009) 156
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
90
hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab
Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220
Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi
Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah
Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang
Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa
kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan
menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban
persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia
Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan
kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah
seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe
Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu
saturdquo (Ul 64)
Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran
Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks
Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau
dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat
atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)
dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta
bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-
praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian
Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu
219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement
Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene
(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum
khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke
tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS
Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa
Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi
Susanto 107
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
91
Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah
penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum
1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup
yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat
juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti
ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan
Nabi225
2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti
manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal
di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang
berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno
Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226
3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu
kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap
kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia
Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227
Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk
agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh
Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan
Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai
pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan
roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang
mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi
Kristen
Kajian
1 1 Samuel 281-25
225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
92
Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-
kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka
cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak
Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes
terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228
Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan
bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah
satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal
demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi
terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap
setia kepada Allah yang Esa
Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub
ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu
percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)
Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel
pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di
Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan
dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan
terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia
bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230
Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai
keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak
ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran
mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai
kemunculan roh di Endor
228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
93
Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel
sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki
akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat
ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia
Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh
memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti
panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah
roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja
Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada
keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1
Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini
disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-
satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut
Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah
tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati
Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm
886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6
11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau
gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti
apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika
roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia
sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau
sudah berada di sheol
Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu
maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah
yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku
Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat
begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan
231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays
Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
94
kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa
lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama
teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan
2 Aliran Pangestu
Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan
untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta
Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka
Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto
Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan
ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi
semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan
untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa
Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus
ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan
dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan
memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah
terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih
dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir
menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena
menganggap berada di jalan yang sesat234
Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14
Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah
perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat
keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap
Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang
jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang
Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah
Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto
232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
95
dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya
dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-
sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat
sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam
kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati
Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat
Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa
Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi
Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang
berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya
adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas
dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari
esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula
lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan
demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang
dianut oleh orang Jawa
Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen
dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa
manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga
merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu
merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan
mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara
235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius
1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur
Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
96
horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-
golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242
Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini
dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut
Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak
sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya
tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula
Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya
persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya
menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo
Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah
mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai
kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup
3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu
Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita
mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel
sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah
menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam
kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di
dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di
bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat
berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di
sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia
Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali
dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)
242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
97
Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis
kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas
adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah
manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia
Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi
hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul
dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini
ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel
dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk
kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat
Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia
maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama
hidupnya kerena ia hidup suci
Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah
mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan
sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang
yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam
kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk
memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol
tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang
Ilahi246
Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang
disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh
seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan
lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan
reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam
pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu
reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247
245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018) 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
98
Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada
Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248
Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat
disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang
telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau
melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah
mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta
ber-reinkarnasi
Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai
akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih
hidup
Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan
menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah
maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari
ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma
Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut
Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya
adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang
diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah
menyatu dengan Allah sejak ia hidup
Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan
masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah
Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka
roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251
PENUTUP
248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
99
Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa
hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu
dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih
hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan
Hukum Tuhan
Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-
perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang
sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia
Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran
mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun
umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian
ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang
disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252
Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat
sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu
dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia
akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya
yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai
bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani
yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati
berkumpul (Ams 918)254
Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor
bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil
kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau
252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab
Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta
BPK Gunung Mulia 2015) 429
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
100
DAFTAR PUSTAKA
Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS
Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002
Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta
BPK Gunung Mulia 2013
Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-
kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang
dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017
Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia
2017
Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987
Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus
Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020
Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976
King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh
Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012
Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina
Media Informasi 2009
Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013
Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament
Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981
Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James
L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
101
Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan
Bandung Badan Media Informasi 2011
Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta
Kanisius 1995
Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018
Tentang Penulis
Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam
proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email
AlentinusYonathangmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
102
ARTIKEL NON-TEMATIK
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
103
Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Victor Christianto
Abstrak
Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika
sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak
dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika
sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-
dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara
kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda
dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan
Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika
sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia
serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap
berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang
sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang
akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian
Abstract
In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic
contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to
Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be
useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the
mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context
Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true
Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as
creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers
are one with God although not the same with the concept of divine unity of the
Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are
simultaneously united with the Creator but at the same time remain different
from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a
more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article
Pendahuluan
Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari
penulis (RIC) yang menyatakan
ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language
pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be
forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same
expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
104
Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle
such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath
many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual
texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century
such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from
superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when
Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are
some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)
and then their textsldquo (Chandra 2020)
Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri
ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi
pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis
atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah
bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau
fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang
berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa
keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or
Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika
kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami
mengusulkan logika sentensialproposisional
Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau
keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan
penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan
corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan
logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi
teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan
menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun
para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman
spiritual mereka
255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13
Nomor 4 April 2013 hal 469-494
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
105
Definisi logika sentensial
Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal
dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara
menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk
membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan
nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat
sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini
adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau
pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan
simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257
Asal usul Logika sentensial258
Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus
Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali
oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential
Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk
menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi
kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh
Ludwig Wittgenstein dan Emil Post
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli
logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa
dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma
digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika
Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya
disebut Propositional Calculus
256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic
httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press
2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url
httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic
al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
106
Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat
dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam
arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang
kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya
Betweenness dan neithernor
Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-
dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut
adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora
kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga
ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun
jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam
logika bukan inibukan itu
Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu
hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika
yakni logika sentensial
Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial
memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam
logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan
berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme
kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang
disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama
dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama
dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi
simbolik
For any two finite sets A and B260
(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)
(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)
259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
107
Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah
kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat
sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan
dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat
alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang
sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah
sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali
sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang
merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam
simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi
dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa
~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)
Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan
logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit
Lihat misalnya Heald
ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state
Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither
true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz
regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos
useful eight valued logicsldquo
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita
sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang
Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan
dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika
sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan
Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-
dualisme dan dualisme pada saat yang sama
Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa
iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati
Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna
kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
108
namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang
Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah
Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika
sentensial
Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B
identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas
Gusti
Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling
kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat
antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa
dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt
non-dualitas antara kawula-Gusti
Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena
hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp
B)
Jadi antara
ltAgt betweennessneitherness ltBgt
Diskusi seputar Trinitas
Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah
mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam
maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang
Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)
Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among
the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku
ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog
termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
109
Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang
mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-
dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati
Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari
logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika
advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu
menjernihkan persoalan tersebut
Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut
ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap
individu dalam Trinitas (oneness)
Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana
pengertian individualitas yang lebur tersebut
Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi
non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan
menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora
tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu
dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong
memahami gagasan diskresi non-separasi
Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut
sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk
menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang
bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai
countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)
misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun
kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo
Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi
segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di
Athena
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
110
ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah
juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis
1728)
Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3
untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64
sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya
uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp
Ringgren (1970-1974)
ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)
Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka
kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang
meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas
Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada
gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten
Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara
yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas
Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian
selanjutnya
Penutup
Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan
tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna
bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang
iman Kristen yang lebih lengkap
Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika
sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak
disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang
Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan
kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel
lain kemudian
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
111
Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas
Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
112
Kepustakaan
Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003
Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016
Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed
Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173
Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human
Nature Unpublished draft 2020
Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in
the Majority World London Langham Global Library 2017
Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned
url
httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_
nor_false27_has_been_incorrectly_assigned
Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari
buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003
Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam
Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)
Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by
Peter Holmes)
Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991
Sumber internet
Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log
httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-
logical-expression
Tentang Penulis
Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini
mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di
antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email
victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
113
RESENSI
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
114
Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham
Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009
Oleh Jefri Hina Remi Katu
Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk
berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut
menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi
sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan
baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri
Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta
prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada
umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam
ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab
pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut
pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga
khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat
Kristosentris
Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan
prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5
membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk
menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam
memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan
tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan
syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan
menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar
Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut
bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah
berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat
pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
115
kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri
pengkhotbah sendiri
Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian
khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah
dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus
Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang
pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan
kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui
ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada
bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur
pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk
berdoa bagi dirinya
Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan
pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan
kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan
bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah
pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan
perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang
besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah
bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan
Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)
Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia
dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas
ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang
memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)
dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab
kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak
memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab
ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan
kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah
Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian
atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum
tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
116
Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada
pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup
yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus
hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak
mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya
khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang
membawanya pada hidup yang kekal
Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan
khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi
khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus
memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka
akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah
harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong
pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni
kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan
berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada
Juruselamat yang dibutuhkan
Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan
berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan
prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah
kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah
menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan
Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi
kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan
membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga
semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah
dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus
kepada seluruh ciptaan
Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus
menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan
terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah
agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik
dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
117
Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya
pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang
supernaturalrdquo (88)
Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan
Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari
Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri
sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada
pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama
berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya
penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah
agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena
telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam
kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah
kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati
yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai
justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam
Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang
yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan
kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus
Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk
menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar
Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya
dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena
itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan
dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam
mempersiapkan khotbah
Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III
bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam
mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia
juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan
budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks
harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini
Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
118
Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah
harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk
menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya
Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan
sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan
oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat
penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan
untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus
dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah
menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks
serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan
oleh seorang pengkhotbah
Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat
menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)
Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak
hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode
saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri
menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang
dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan
menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5
terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi
utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni
marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia
(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam
mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya
merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil
Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan
persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah
melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta
menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam
bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil
untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
119
dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik
orang percaya yang unik
Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan
baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk
berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang
dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku
ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah
agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis
melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam
berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk
mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap
Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta
disiplin belajar
Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga
memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia
bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang
tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya
Tentang Penulis
Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini
sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
120
Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-
4335-5295-3 153 pp
Oleh Stefanus Kristianto
Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah
salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis
untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah
esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan
argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus
141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang
ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk
menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah
σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika
pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan
sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut
Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan
sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan
dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya
mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh
Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab
pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani
terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan
Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata
mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus
memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36
261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru
dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54
(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski
demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat
Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26
bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo
Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
121
M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa
para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan
menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal
mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)
Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-
kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber
terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian
menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis
Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information
about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already
by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group
helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan
mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui
perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih
baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan
ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known
figures from antiquityrdquo (hal 42)
Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai
materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk
materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi
Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264
dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas
mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat
menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal
keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang
terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang
tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams
sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh
alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will
264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima
eksistensi Q (hal 46)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
122
propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and
that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)
Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan
beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang
mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka
bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-
orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang
diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para
penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina
abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan
dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes
people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)
Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili
adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu
nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah
disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini
nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh
Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan
apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum
dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina
melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme
kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb
hal 69)
Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang
mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi
kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang
tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data
ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari
masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in
265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans
2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
123
them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga
mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik
di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama
Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan
yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil
Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind
that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story
look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat
contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang
konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus
(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih
bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi
terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai
penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai
pembalasan ilahi
Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada
alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang
reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan
bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan
modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin
akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana
Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan
ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan
lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal
anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang
menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran
Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams
berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap
berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan
penyelidikan lebih lanjut267
267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini
Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
124
Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis
utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik
dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah
baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang
ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks
Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal
atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena
Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk
mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu
bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268
Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source
of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the
ancient worldrdquo (hal 122)
Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)
Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil
Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama
kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam
mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang
ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam
tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams
menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for
all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal
127)
Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia
mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan
perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa
penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa
adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa
pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis
Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)
masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on
the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
125
mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269
Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak
reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan
Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi
penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the
picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion
of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal
140)
Evaluasi
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya
dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah
petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini
Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa
disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan
bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-
merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih
menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam
ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski
demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa
Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu
bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari
topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka
Tentang penulis
Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales
269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih
mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth
(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
126
Call for Paper
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
127
Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2
rencana terbit Juli 2021
Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang
artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema
yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp
Ecclesiology
Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan
ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat
khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya
masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan
Roh Kudus
Jadual
- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021
- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021
- Final layout and publishing Juli 2021
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan
English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis
di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan
dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak
Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis
bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan
baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali
setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
128
Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman
httpojssttsatiacid
Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review
untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang
terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan
dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada
setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada
jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi
Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan
panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota
penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan
dalam naskah
Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui
httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021
Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih
Salam dalam kasih Kristus
3 Desember 2020
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
submit your paper to httpjurnalsttsatiacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
129
Petunjuk bagi Penulis
1 Kontributor
Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius
lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis
terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai
seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam
berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum
Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap
artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI
2 Tanggung jawab
Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan
menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan
bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan
mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The
Chicago Manual of Style)
3 Hak cipta
Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan
pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun
Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh
menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan
mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal
dalam versi daring di httpblablabla
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
130
4 Konflik kepentingan
Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh
lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan
5 Pengiriman naskah
- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan
secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau
email tidak akan dilayani
- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks
maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar
jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan
dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring
- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan
biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll
6 Format tulisan
- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12
pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan
bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis
seperti Google translator
- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi
- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7
- Margin 2 cm pada semua sisi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
131
7 Kaidah presentasi
- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa
gelar
- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan
komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)
Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi
tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa
ketukan
- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide
dasar dari tulisan
- pendahuluan
- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)
- penutupkesimpulan
- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional
- bibliografi
- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima
8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya
Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara
500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi
harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di
bawah ini
Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia
2009 xv + 260 halaman Rp 39000-
9 Masa tinjauan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
132
- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang
ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind
peer review)
- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel
dikirimkan secara daring
- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan
dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with
minor revision Accept with no revision
- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur
Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian
yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama
reviewer tercantum Lihat
httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf
- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan
kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya
- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak
artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum
tanggal penerbitan edisi berikutnya
10 Ilustrasi dan diagram
Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika
ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut
Versi 10 3 Desember 2020
Dewan Penyunting
Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
ii
Editorial
ldquoMission in the Spiritrdquo
Seperti kita ketahui kalangan Karismatik-Pentakostal dikenal lebih bersemangat
untuk mewartakan Kabar Baik Meski secara umum gereja-gereja yang non-
Pentakostal juga mengenal tritugas panggilan gereja koinonia diakonia dan
marturia namun dalam prakteknya acapkali hanya menekankan sebagian saja
dari tugas tersebut
Dalam edisi Jurnal Amreta kali ini tema yang diangkat adalah bagaimana bermisi
dalam pimpinan Roh Kudus Karena jika gereja bermisi hanya dengan
mengandalkan metode-metode atau hikmat manusia hal tersebut bisa saja
justru bertentangan dengan maksud dan kehendak Tuhan bagi jemaat gereja
yang bersangkutan Padahal sebagai tubuh Kristus kita mesti belajar untuk
mendahulukan kehendak Tuhan daripada program-program rancangan manusia
Artikel-artikel dalam edisi kali ini dipilih untuk mewakili tema tersebut
Sebagai artikel pembuka Pdt Isak Suria memaparkan mengenai pengertian
peripateo dan stoikheo Seperti kita ketahui istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering
kita dengar di kalangan Kristen namun masih memerlukan kajian lebih dalam
karena banyak perbedaan tafsiran Sebuah artikel yang layak disimak
Lalu Michelle Fortunella Sugianto menguraikan mengenai doktrin kesembuhan
dalam pelayanan Karismatik serta implikasinya dalam konteks pandemi covid-
19 yang sedang terjadi Selanjutnya dalam artikel ketiga Pdt Robby Chandra
membahas mengenai peran Roh Kudus dalam misi Allah berdasarkan teks Kisah
Para Rasul 1611 Ada beberapa hal baru dan penting yang diungkapkan dalam
tulisan ini khususnya implikasinya dalam kepemimpinan gerejawi
Artikel selanjutnya adalah mengenai peran kepemimpinan misi Rasul Paulus
ditulis oleh Christian Bayu Prakoso dan Yonatan Alex Arifianto Kedua penulis
juga menguraikan beberapa saran untuk kepemimpinan misi masa kini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
iii
Dalam artikel kelima Alentinus Yonathan menguraikan mengenai makna Roh di
Endor dalam 1 Samuel 28 khususnya jika dibandingkan dengan Ajaran Aliran
Pangestu
Sebaagai artikel non-tematik catatan awal mengenai Logika Sentensial oleh V
Christianto dapat disimak khususnya dalam hubungannya dengan diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Sebagai penutup ada dua resensi terhadap karya Azurdia III berjudul Spirit
Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah dengan Ilham Roh dan Kuasa
Ilahi dan juga karya Peter J Williams berjudul Can We Trust the Gospels
(Dapatkah kita mempercayai Injil) Kedua resensi buku ini menutup edisi
Mission in the Spirit ini
Tentu harapan kami adalah edisi ini dapat menyegarkan wawasan teologis kita
mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan dalam melaksanakan misi Allah
dalam pimpinan Roh Kudus itu
Meskipun artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini cukup selektif dibandingkan
dengan luasnya tema misi dalam pimpinan Roh Kudus tersebut namun kiranya
dapat memberikan gambaran tentang diskusi terkini seputar topik-topik ini
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (dalam bahasa
Indonesia dan English) yang ditujukan untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi daring (online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
iv
Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima
kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra
bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda
meluangkan waktu membaca Jurnal ini
Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik
untuk memuliakan namaNya
Salam dalam kasih Kristus
Malang 3 Desember 2020
Victor Christianto
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini
1 Pdt Dr Isak Suria
2 Michelle Fortunella Sugianto STh
3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh
4 Christian Bayu Prakoso STh
5 Pdt Yonatan Alex Arifianto
6 Alentinus Yonathan STh
7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh
8 Pdt Stefanus Kristianto
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
v
Visi dan Misi STT Satyabahkti
Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-
Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta
relevan dengan perkembangan Jaman
Misi Institusi STT Satyabhakti
1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas
Pentakosta-Kharismatik
2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan
memiliki tata kelola yang baik
Tujuan Jurnal Teologi Amreta
Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam
bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring
(online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vi
Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada
pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui
pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya
dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar
Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian
pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi
pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku
rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi
yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai
Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan
peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan
karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari
berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan
dalam berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang
umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi
setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan
penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir
jurnal ini
Dewan Penyunting
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vii
Daftar Isi
Penanggung Jawab i
Editorial ii
Visi dan Misi STT Satyabhakti v
Tujuan Jurnal Teologi Amreta v
Daftar Isi vi
Artikel Utama
1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2
2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash
Michelle Fortunella Sugianto 22
3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi
Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44
4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa
Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67
5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran
Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89
Artikel Non-tematik
6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103
Resensi buku
7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah
dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114
8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120
Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127
Petunjuk bagi penulis 129
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
1
ARTIKEL UTAMA
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
2
PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN
DALAM ROHrdquo
Isak Suria
Abstrak
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih
memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi
tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di
dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi
bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo
Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah
penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari
penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)
menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang
yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan
Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul
salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti
mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri
Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus
Abstract
Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not
exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the
phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and
525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term
peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology
used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the
harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From
this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)
indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have
followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who
follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning
of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and
deny himself while walking together in the line of people before him
Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
3
Pendahuluan
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti
disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak
memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini
juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1
Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku
rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi
pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan
tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan
dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan
berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang
sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta
sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa
aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3
Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus
melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul
Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus
Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan
Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere
seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan
penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh
bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah
tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi
berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab
sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara
kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan
menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus
sudah tidak ada lagi
1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
4
Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu
mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih
belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard
Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan
suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam
pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh
Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit
dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah
mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga
ia belajar lagi
Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia
mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara
pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia
mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan
hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat
disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan
merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi
bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami
itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo
disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang
menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak
orang tidak memahaminya
Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam
beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak
ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau
ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk
in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not
fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we
live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua
istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh
4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
5
Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang
berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata
ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan
menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo
secara utuh dan aplikasinya
Pembahasan dan Hasil
1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia
Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-
kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini
karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus
mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya
Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi
Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam
kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah
orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga
dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin
Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab
itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther
berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it
were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya
mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari
buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and
profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8
Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang
ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama
Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain
6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno
mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah
lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul
Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka
di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians
(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)
preceptaustinorg galatians_516
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
6
yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah
menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak
mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia
sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah
mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan
terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan
kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9
Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia
harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang
hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh
orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa
bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya
sebagai orang hina
Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu
tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar
kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat
Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus
harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan
Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena
pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga
dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang
apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang
melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum
Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus
menjawabnya sendiri
ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu
kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena
iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak
ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal
216)
9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
7
Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo
(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan
saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini
menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah
kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya
kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus
merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan
yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang
mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak
sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar
kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran
yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah
dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh
Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus
2 Tafsiran teks Galatia 5
Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514
4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun
tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus
Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur
dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi
satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617
ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)
Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh
Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab
lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh
Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב
= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516
10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press
1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal
211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
8
ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite
yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai
epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak
akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei
zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo
(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada
kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini
a Peripateo
Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about
around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan
kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan
peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go
about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58
Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti
kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal
516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913
Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14
Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127
1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023
11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238
Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh
71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38
1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023
1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212
4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)
Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB
diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata
ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk
figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata
13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
9
ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es
211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331
Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah
berjalan (peripateo)
Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai
ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa
secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15
Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara
dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New
International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan
berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup
(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-
raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah
keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya
berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε
(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup
bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus
b Stoikhomen
Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)
diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17
Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave
properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in
dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik
Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam
formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang
15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash
Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia
2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)
preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan
Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan
Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
10
yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih
menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad
berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah
ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative
than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah
berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan
itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak
boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah
suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di
seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan
kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah
mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan
untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan
melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita
Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus
menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul
oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku
meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525
Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116
Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran
Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu
dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-
kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam
perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan
kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan
rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya
Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa
mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika
kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras
dengan-Nya
20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62
22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
11
3 Kajian lebih dalam
Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa
Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo
Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah
(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi
kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh
berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh
harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah
kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa
dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya
Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya
Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah
melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik
selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo
dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di
Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen
baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk
menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen
berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus
mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya
Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan
terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh
maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah
perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir
permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat
kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)
Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan
daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang
netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak
23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
12
daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada
daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah
tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru
Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan
dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan
mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis
kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat
tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan
Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh
Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus
214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo
ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di
belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada
dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu
dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah
palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti
lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan
menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi
penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini
menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh
tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus
Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut
Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)
Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah
memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi
adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa
memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang
berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus
dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri
dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)
27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
13
dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta
kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya
Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih
sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett
mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all
but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih
maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya
benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih
yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa
berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba
melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik
hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal
ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka
(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup
melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama
Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus
Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh
yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan
pimpinan Roh Kudus
4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab
Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus
Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini
merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan
juga sampai saat ini
a Kehidupan Yesus Kristus
Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa
sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya
dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)
28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
14
menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο
πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-
Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada
di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang
mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau
keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang
imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan
Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada
usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak
membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap
berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-
langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk
berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =
membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =
mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa
Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah
tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang
dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus
karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus
Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara
soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa
yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan
Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin
dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus
diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas
(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus
membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak
Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang
perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo
Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun
kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan
waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan
maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
15
Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan
semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan
kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan
suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus
menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang
banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang
menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini
Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan
merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat
takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara
dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran
Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh
Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan
pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya
Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan
mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)
Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah
tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat
menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu
salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan
pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-
saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi
Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah
Yesus pergi
Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa
membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat
membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi
Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah
kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat
itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia
mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk
414)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
16
Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-
murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima
kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa
kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab
tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus
membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada
yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun
b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid
Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap
orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid
berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain
c Petrus
Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda
Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan
wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta
sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan
Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah
(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika
itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat
menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika
Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia
berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat
kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji
Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus
memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus
taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan
Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan
demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun
bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
17
Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus
terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh
Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus
d Filipus (Kisah 8)
Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di
dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi
kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus
menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat
diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu
pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan
memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)
Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan
kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya
menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian
Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan
apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun
dimulai30
e Paulus
Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima
Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus
menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju
Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam
segenap perjalanannya
Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan
Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus
sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus
dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga
mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau
masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar
30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
18
sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia
tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju
sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu
penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus
paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke
Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang
kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus
menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia
membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh
Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus
juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam
Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid
baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah
gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου
γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana
aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru
dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan
kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun
memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab
tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak
yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah
peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah
Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga
meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi
meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di
barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang
kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang
dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh
yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di
Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita
berjalan dalam Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
19
Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap
hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya
Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati
nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya
supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan
bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti
apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik
membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia
ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya
ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita
karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi
seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan
keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan
Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang
Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang
berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting
berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim
24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-
peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang
Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram
menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan
yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur
Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan
berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan
lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang
sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya
Kesimpulan
Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam
mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan
Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai
dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak
dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
20
menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku
dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak
hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan
dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang
orang Kristen yang dewasa
Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus
(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan
Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh
Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup
berkemenangan
Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada
Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh
Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
21
Kepustakaan
Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
22
Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
23
DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK
DI ERA PANDEMI COVID 19
Michelle Fortunella Sugianto
Abstrak
Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu
virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini
sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa
Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan
dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera
lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya
segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari
kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai
doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud
menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih
berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami
semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam
kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya
Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat
Abstract
At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So
many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized
and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are
hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear
immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything
that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper
presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19
pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is
still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who
infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the
lives of everyone of His people
Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle
Pendahuluan
Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja
Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
24
kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain
Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada
bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka
poliklinik dan lain-lain
Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik
dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka
mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan
karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa
kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini
sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak
kanonisasi Alkitab
Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun
kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan
secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat
melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran
televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-
kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah
membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan
dengan praktik tersebut33
Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya
dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun
memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih
dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian
khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik
Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi
Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020
yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat
31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum
Mas 2015) 95
32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22
33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-
gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
25
ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang
meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali
mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada
tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi
kasus Covid-19 dalam negara mereka36
Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara
seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang
sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat
seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan
di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah
dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar
Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama
individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak
orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat
menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat
berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa
pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan
memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan
Karismatik di era Pandemi Covid 19
Pandangan Kaum Karismatik
Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan
Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab
Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para
35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli
2020 pukul 0019)
36 Ibid
37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-
buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119
dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-
pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140
38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
26
Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan
Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya
dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda
dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39
Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat
dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah
satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-
orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa
pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta
dapat melihat kembali (Kis 91-19a)
Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku
ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat
yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40
Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin
mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus
mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan
gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi
yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42
Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada
penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman
pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang
ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906
Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan
Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour
39 Ibid 90
40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November
pukul 2227)
42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88
43 Ibid 92
44 Ibid 98
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
27
mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih
tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu
Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara
kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street
Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas
berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh
dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-
jalan ataupun dalam pekerjaan46
Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani
pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan
yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang
benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus
yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum
Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh
gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa
pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih
tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini
Sejarah Pelayanan Kesembuhan
Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman
adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini
merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana
telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah
pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang
45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)
46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172
47 Ibid
48 Ibid
49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
28
sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan
dan berkat Allah50
Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu
banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak
orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus
diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324
413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk
1615-20)
Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat
bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja
Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan
sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai
peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari
pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia
Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja
Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang
mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus
adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah
Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa
Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini
berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan
ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatrdquo55
50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii
51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5
52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129
53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford
University Press 2011) 3
54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
55 Ibid 1-2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
29
Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox
Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu
pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan
mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman
baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58
Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang
cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh
yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis
pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis
buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta
Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh
pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60
Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh
Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah
yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa
tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di
antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa
kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya
yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn
Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain
Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan
kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat
semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64
56 Ibid 2
57 Ibid 58 Ibid
59 Ibid
60 Ibid
61 Ibid
62 Ibid 3
63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-
revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
30
Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang
dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan
melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani
(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi
setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi
Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik
di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu
tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat
hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan
maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja
Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama
Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan
keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh
jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara
langsung yaitu daripada Allah67
Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah
gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah
satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman
penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit
hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup
berfokus kepada pelayanan kesembuhan69
Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik
Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang
Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik
64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli
2019
66 Ibid
67 Ibid
68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7
69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
31
yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya
untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71
Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus
1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan
sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap
orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus
dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya
Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan
menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai
Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-
Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik
utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang
menyembuhkan
Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup
agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan
kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga
sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa
melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang
sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang
udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan
menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang
menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat
mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup
besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat
menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76
71 Ibid
72 Ibid 8
73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol
75 No 3 Sept 2006 639-640
75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
32
Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu
tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-
penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan
kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang
berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai
nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan
Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk
kesembuhan atas sakit-penyakit77
Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah
biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang
salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18
ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-
bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun
mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat
menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut
Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo
Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat
menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena
kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah
dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil
bagimursquordquo
76 Ibid 10
77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)
Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing
good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be
healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all
pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal
Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
33
Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh
berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin
melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang
merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak
menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan
harus menghasilkan kesembuhan80
Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan
lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan
Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk
menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang
sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka
akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali
Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang
didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal
Yesus yang Hidup itu
Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali
kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan
Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali
pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang
mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus
Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas
orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap
bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan
penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki
78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70
79 Ibid
80 Ibid
81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets
yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom
82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72
83 Ibid
84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
34
karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia
tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui
orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut
gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai
adalah lsquodalam nama Yesusrsquo
Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan
Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil
kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan
Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam
kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala
sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai
orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya
Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus
Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada
beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4
menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari
Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang
mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo
Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam
melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala
sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini
bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap
orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang
mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh
jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan
dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang
menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam
dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam
kelemahan Paulus
85 Ibid
86 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
35
Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19
Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok
pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah
memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi
Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO
20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara
yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88
World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah
Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah
kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada
tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-
coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang
disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total
akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa
takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak
dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi
kesehatannya
Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban
jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial
hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti
tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama
87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620
88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-
where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)
89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine
Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192
90 Ibid
91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur
Perkantas Jawa Timur 2020) 12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
36
kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline
menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya
Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang
aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah
mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia
yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu
murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah
pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani
kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa
pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita
harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia
bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau
menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih
yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan
gereja dalam krisis saat ini92
Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan
bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal
yang mendalam93
Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang
peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang
kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara
mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan
seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global
Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global
menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus
Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang
mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara
hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa
92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)
93 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
37
orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh
dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94
Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19
melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian
berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan
keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95
Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt
Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di
channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba
Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini
terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang
percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit
Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin
ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini
Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di
Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-
Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini
juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka
selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus
mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan
Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu
orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang
dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam
doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk
lenyap
Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah
dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang
Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus
94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-
prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310
95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)
96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo
(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
38
menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut
menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga
menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa
Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia
yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang
sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita
salib98
Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri
orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat
untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud
dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya
diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan
terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah
kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi
bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah
tersebut
Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang
pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri
mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan
tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada
himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar
beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya
bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini
Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan
ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99
Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan
ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang
beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah
97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo
(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)
98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-
Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
39
Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan
sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan
lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus
ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-
jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis
bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada
sistem online
Refleksi Teologis
Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan
secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari
dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal
tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan
kesembuhan
Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap
orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan
kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin
adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran
orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki
peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya
sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi
dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi
siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus
bertumbuh dan semakin kuat
Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi
manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk
100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19
Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-
positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020
101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18
102 Ibid 18
103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
40
memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus
adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan
telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik
Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu
gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya
Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab
dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan
kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid
Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada
masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai
mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus
menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu
sendiri
Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang
fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi
kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu
gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta
Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia
Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam
respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari
denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini
sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada
mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada
orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk
melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit
Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan
Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan
kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya
karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh
105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
41
mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh
Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar
kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang
mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan
tujuan-Nya untuk segala sesuatu
Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang
Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita
bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara
karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan
pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti
dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah
Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan
untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu
sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan
keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin
Tuhan
Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus
covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan
diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya
kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga
sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga
dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai
pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan
perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah
menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang
lain yang ada di sekitar kita
107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-
tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
42
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford
Forum England Deo 2006
Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford
University Press 2011
Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006
Church History Vol 75 (No 3) 639-640
Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011
Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta
Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020
Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940
Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017
Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan
Malang Indonesia Gandum Mas 2015
Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977
Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992
Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth
Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme
Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172
Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja
diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House
1996
Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006
Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2
(No 1) 187-192
Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters
httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-
spread
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
43
Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari
httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92
Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-
jesus-in-calvins-christology
Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua
httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua
Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line
Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-
Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml
Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-
eeZn
Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc
MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan
Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School
Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-
kristen
Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari
httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s
Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-
19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-
besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all
Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-
masuk-ri
Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The
Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016
httpsthelastreformationcom
httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-
2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
44
httpscovid19whoint
httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-
penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2
httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-
menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all
httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-
Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal
Tentang Penulis
Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang
Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
45
Peran Roh Kudus dalam Misi Allah
Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611
Robby I Chandra
Abstrak
Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon
terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah
interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama
kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya
melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya
mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses
melaksanakan Misi Allah
Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja
interpretasi naratif
Abstract
The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16
concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative
interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit
to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to
practice Shared-Leadership in Missio Dei process
Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative
intrepretation
Pendahuluan
Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional
sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh
mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan
dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi
mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan
tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108
Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di
108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
46
Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan
bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh
mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang
mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang
menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh
dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh
Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak
penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi
Allah110
Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti
kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan
konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan
bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti
Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah
yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas
Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila
memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah
kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi
melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112
Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan
spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam
dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat
ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk
melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan
bersamanya
109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June
1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28
httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to
Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
47
Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai
ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah
dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua
kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai
Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan
Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh
Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya
Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit
I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given
room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that
something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it
Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy
Spirit115
Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty
Baptis Theological Seminary116
Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi
kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan
Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan
pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada
Kekristenan sedunia
Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai
dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga
perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-
pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan
kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan
mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua
sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar
dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia
113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO
David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo
Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)
httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
48
Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus
menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat
mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI
yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal
yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami
perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak
lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti
didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi
selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus
dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja
setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap
kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian
bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan
Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal
yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman
Alkitab yang tidak sempurna
Metodologi
Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan
titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada
teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk
dalam narratology
Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia
menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi
Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya
berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana
dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana
pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima
117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in
Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46
httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)
11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
49
gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang
disampaikan disimpan dan digali kembali120
Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi
apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik
berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan
beberapa hal utama
a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya
b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita
c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk
menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai
kebenaran
d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator
e) Ada hiburan
f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke
tempat yang salah
g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan
nyata121
Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu
narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan
arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti
1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan
narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya
2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi
3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran
4 Bagaimana kaitan antara pemeran
5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini
6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada
komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi
2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a
Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport
CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
50
Temuan dari studi
1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar
Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di
dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan
Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan
adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam
melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan
kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran
atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata
berbeda dari paparan-paparan sebelumnya
Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua
untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul
yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan
penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat
di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar
belakang menolong menghasilkan konsensus123
Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus
(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini
dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus
kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah
dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas
menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka
kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak
hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas
122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em
Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the
Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished
paper South Eastern University 2012)
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
51
mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu
dalam diri Kristus
Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van
Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama
teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai
pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh
Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk
menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi
orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang
kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi
juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127
Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat
pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan
Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika
menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan
peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi
Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya
ditujukan pada bangsa Israel
2 Analisis Narasi dan interpretasi
Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di
Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat
diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka
melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk
memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah
126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo
Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological
_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills
the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
52
Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka
sampai di Troas
Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan
dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan
melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang
dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah
akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan
Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak
perlindungan baginya seperti bagi Paulus
Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada
seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi
percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan
mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan
1a Pemeran dalam Narasi
Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan
perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga
yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya
memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak
layak
Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan
suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari
kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang
dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan
dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius
Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif
dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi
Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar
lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia
Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia
Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
53
mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke
Troas
1b Lokasi dan pergerakan
Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan
Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas
saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi
namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan
orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya
1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya
Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini
Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam
ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para
pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus
diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan
Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan
tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah
κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi
atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti
tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129
1d Alur dan tempo
Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan
sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang
dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik
berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas
melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian
terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi
untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam
128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm
129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
54
suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam
narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan
pendengar pada suatu hal yang signifikan
Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua
arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam
narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya
lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo
Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu
segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari
penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana
Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah
ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku
One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam
penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran
malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa
Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh
Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas
menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah
yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus
dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup
pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan
ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus
1e Klimax Pesan tersembunyi
Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip
suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti
130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
55
dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan
perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada
para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke
dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo
menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil
Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang
sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari
tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132
Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat
dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik
sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada
penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang
berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa
Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai
penglihatan diberikan kepada Paulus
Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan
mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan
pelaksanaan Misi Allah kedua ini
Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan
menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya
sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama
mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut
pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak
membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau
memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius
dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai
ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh
Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian
dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi
132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30
2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
56
Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh
Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan
bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan
misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil
lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16
jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring
mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin
tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu
atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara
dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah
peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi
Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus
berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133
Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme
sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan
nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya
menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau
lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan
pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134
Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus
Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka
yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman
kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang
mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah
harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik
yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi
Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola
pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka
Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat
mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa
133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of
the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
57
Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan
menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke
Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki
di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah
bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka
bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan
Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan
suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu
suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan
kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan
seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya
Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan
torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah
adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin
misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam
roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari
Pembahasan
Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan
pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas
gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas
Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin
Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan
keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan
pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara
Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir
135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013
httpsdoiorg1043249780203387856
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
58
Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan
Kristomonisme137
Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai
Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang
menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus
bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya
besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan
lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan
pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta
sejak awalnya dan memberikan kehidupan139
Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di
gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang
sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan
di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya
Nicea-Konstantinopel
Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama
gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141
Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di
Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di
Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana
dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi
perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya
Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-
karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa
137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80
no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50
no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press
2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids
Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018
httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the
Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1
(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
59
gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan
Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an
muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut
di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi
Apostolik Baru
Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah
emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar
menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan
teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau
sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang
dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal
menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh
Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran
Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan
konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar
mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau
subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145
Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada
di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka
adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa
Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka
akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul
berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini
seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147
Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar
pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di
143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-
2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para
Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
60
Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di
kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar
kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin
Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya
Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di
gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat
nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang
Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika
sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik
Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan
Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji
roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup
kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148
Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah
dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek
mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili
berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan
dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di
pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh
Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150
Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah
tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan
Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen
Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep
Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia
menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep
tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan
148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on
a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled
World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual
Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
61
Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio
Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal
segalanya ditekankan
Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi
Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui
belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai
hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang
menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya
Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para
penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal
utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah
Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus
dalam mengubah cara kepemimpinnan
Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh
Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk
melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya
lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga
para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial
bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia
dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup
didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan
pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan
demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo
atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah
yaitu para pemimpin di Gereja
151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo
EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
62
Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini
Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi
dapat dipaparkan di bawah ini
1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau
kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan
dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan
kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para
pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah
sebagai prioritas dalam pelayanannya
2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang
bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan
misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi
suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa
dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau
3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang
bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut
kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia
ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga
pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang
membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang
berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi
Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia
melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun
inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama
dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka
rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi
pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para
pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
63
di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai
akurdquo
Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin
menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain
a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus
b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir
c Mengajar atau mengubah orang
d Mendoakan
e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita
f Mengorganisir dan mendelegasi dsb
seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya
Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di
Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang
tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul
Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang
menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih
nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus
Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat
banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-
stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin
terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik
Daftar Pustaka
Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj
Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of
the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39
httpsdoiorg101163157007410x533996
Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs
CO David C Cook 2009
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
64
Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco
2012 httpsdoiorg1041359781452226552
Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New
York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618
Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed
August 30 2020
httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10
Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo
South Eastern University 2012
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M
otifs_in_Luke_Acts
Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with
Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January
20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field
Westport CB Quorum Books 2002
Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo
In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute
Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005
Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and
Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018
mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45
httpswwwjstororgstable23580447seq=1
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107
no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013
httpsdoiorg1010579781137268990
Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology
2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303
MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
Nashville Tennessee Neslon 2013
Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006
Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos
Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-
44502006000300010
Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress
1991
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
65
mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-
02602003
Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress
Press 2001
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In
Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-
98884-9_10
Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In
The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114
httpsdoiorg105860choice40-2114
Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa
Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35
no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological
Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X
Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash
28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda
Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan
Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009
Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November
22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297
Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal
1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012
httpsdoiorg10116315700747-12341245
Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological
Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological
_and_Missiological_Agenda
Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand
Rapids Michigan Eerdmans 2013
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
66
Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought
2013 httpsdoiorg1043249780203387856
Tentang Penulis
Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta
emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai
salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
67
Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto
Abstrak
Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk
memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal
dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki
Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh
besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang
dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil
dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang
dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku
yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru
dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari
untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung
Abstract
The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the
gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the
gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons
ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of
the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul
Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by
Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results
of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that
can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying
on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And
thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service
Keywords mission leadership implication leader Paul
Pendahuluan
Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung
Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan
dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
68
orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar
baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya
keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya
dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah
kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain
melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan
kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152
Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri
Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia
sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja
mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih
merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan
dunia ini
Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus
adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus
Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya
sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil
keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus
Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk
kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk
memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan
fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang
pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167
persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil
survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman
yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah
Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat
Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit
152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar (Jakarta
Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
69
gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung
dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali
Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang
cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam
praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari
yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini
Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang
percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157
Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara
banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki
andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya
untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam
Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal
tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan
misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle
demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang
rasul Yesus Kristus seorang misionaris158
METODE
Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang
peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka
penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal
teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran
peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama
156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo
Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan
Pelita Kebenaran Press 2018)
158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian
Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
70
penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis
menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi
Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi
pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku
jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut
dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir
penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai
dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus
memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja
wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan
terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai
pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan
PEMBAHASAN
Misi dan Kepemimpinan Misi
Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk
mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam
Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang
utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan
tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan
dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160
Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan
Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya
memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya
dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan
kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia
melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari
ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus
ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian
tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan
160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
71
orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus
Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai
kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk
membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam
pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini
Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk
menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik
kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan
martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari
Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo
ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama
memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua
menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis
1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga
mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115
Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi
dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil
sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu
diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat
yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia
Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari
Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan
tanggung jawab untuk bermisi163
Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan
dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian
terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti
diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud
serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan
Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh
161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
72
Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat
membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga
penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan
etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar
mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang
harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti
mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka
jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia
berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh
kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat
Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas
memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah
yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170
Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah
dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan
seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan
menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan
penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi
tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu
kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat
Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke
rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga
misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan
memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam
sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang
164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis
Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
73
sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami
harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172
Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di
bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3
misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention
dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya
kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul
beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk
mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan
konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks
memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)
yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas
untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan
gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173
Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang
dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti
mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain
untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk
menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar
dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya
spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal
di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk
terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya
Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi
Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia
mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani
mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir
di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang
172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan
(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja
Anda (Peachtree City ACMC 1996)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
74
taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175
Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya
Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan
pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin
menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan
Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi
seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus
pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki
kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil
yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu
memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176
Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang
bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang
didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan
dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode
yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya
Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika
melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan
tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178
Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan
bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus
mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus
memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap
langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran
Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah
175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode
Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York
Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book
House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun
Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
75
poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan
Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi
Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah
sebagai berikut
Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan
Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas
misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi
pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada
Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa
memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai
Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus
senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk
memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus
berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun
Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi
ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada
waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka
bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan
bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani
memberitakan Injil Tuhan
Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah
tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan
Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan
melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin
rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan
visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri
yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi
pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan
180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa (Bandung Yayasan Kalam Hidup
1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
76
pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk
mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas
dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan
Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi
Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik
namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang
baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena
pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap
berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak
hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat
yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus
berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183
Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru
meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya
adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi
Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah
orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan
dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan
kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila
adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan
bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk
membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di
jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran
bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka
selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha
meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)
Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila
membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk
183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville
Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
77
melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga
merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah
ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan
teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan
pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia
hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes
Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan
pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik
Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai
pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang
dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67
berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang
membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai
pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah
dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang
lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan
Christlike (Yoh 155 Gal 220)187
Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah
seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah
orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi
Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang
Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang
dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan
kepribadian terbuka
Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan
misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis
186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)
11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta
ANDI 2006) 103
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
78
134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis
163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila
Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan
(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus
(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari
gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam
melayani Tuhan
Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut
Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari
Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang
independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat
setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan
menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu
Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas
dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga
diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus
Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu
orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan
membantunya baik secara spiritual maupun material190
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak
orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo
(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang
percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran
Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas
pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo
menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah
tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan
tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya
adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas
189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
79
dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat
di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani
sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang
sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya
Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan
kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya
melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh
saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa
Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal
Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah
seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan
kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia
meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti
semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus
Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2
Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang
pemberita Injil
Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus
berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)
Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung
jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen
miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan
Akhaya193
Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya
Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian
paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal
dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus
mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan
Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194
Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia
193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn
Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
80
mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan
iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada
Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam
menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke
Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta
Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat
di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak
terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta
disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan
perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang
menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari
keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang
memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran
sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk
mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta
Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat
ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang
yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang
dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia
sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan
panjang lagi (2 Tim 46)
Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak
hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong
Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang
berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran
tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius
dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya
jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh
ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung
195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
81
beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara
menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi
ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah
kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang
dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan
tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga
memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki
kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan
keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan
utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat
diberitakan lebih luas lagi
Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan
gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan
berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah
gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang
benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya
seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen
Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang
besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya
menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty
menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak
mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik
Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang
Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph
Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia
Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat
198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)
Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
82
belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota
yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan
kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus
Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203
Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu
bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927
John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung
mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai
mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal
itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi
contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa
penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan
kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan
pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah
pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja
adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang
dilakukan oleh gereja205
Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak
menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang
kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi
pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa
dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa
Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang
guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian
juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus
aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa
merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian
201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)
14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI
TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela
204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas
2004) 241
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
83
mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat
keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan
Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin
tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang
diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin
baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang
percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus
disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di
dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk
mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang
menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab
seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup
sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga
menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat
baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX
tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara
membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas
pemuridan ini
Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja
dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal
baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya
dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar
memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada
kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru
ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210
Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya
Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris
beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter
206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
84
komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang
diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak
sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau
simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon
misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan
karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal
sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol
dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan
supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal
Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap
misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris
pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas
budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu
pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan
persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui
doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya
telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan
lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan
terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan
keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan
memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu
memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami
persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab
dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan
mencarikan solusi yang terbaik
Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do
menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah
211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House
1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)
131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa 214 Borthwick
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
85
di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang
diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun
masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan
temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat
memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk
karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan
melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue
di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan
mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215
KESIMPULAN
Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)
Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan
berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus
dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah
pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara
tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya
sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu
terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik
petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para
pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi
misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi
tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di
manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat
mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala
kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan
menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian
dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus
Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk
mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang
215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
86
menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak
dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan
memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan
memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar
yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar
untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi
perencanaan dan komunikasi217
216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing
2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
87
DAFTAR PUSTAKA
Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG
JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020
Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016
Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita
Kebenaran Press 2018
Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang
Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987
Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998
mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997
Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015
Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008
Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980
David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991
Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis
Books 1983
Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008
Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002
Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012
Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005
Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah
Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122
Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019
Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan
Bilangan Research Center 2019
IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009
Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004
Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI
2006
Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House
1976
Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical
Press 2010
Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997
Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo
DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City
ACMC 1997
mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree
City ACMC 1996
Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
88
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener
Verlag 1979
Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006
Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997
Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd
Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Agama Kristen) 2019
Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993
Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus ANDI Yogyakarta 2008
Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005
Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi
Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93
Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004
Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009
Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018
mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003
Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004
Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999
Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003
Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985
Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008
Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977
William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi
Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013
Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo
Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Tentang penulis
Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi
di christianbayustbiacid
Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat
dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
89
Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan
Ajaran Aliran Pangestu
Alentinus Yonathan
Abstrak
Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh
orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil
penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor
adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga
dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel
sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses
kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen
namun masih diwarnai pandangan lama mereka
Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma
Sejati
Abstract
This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in
comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of
the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not
that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is
not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of
this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have
joined Christian church but still cling to their old-world view
Pendahuluan
Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam
tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan
keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam
218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina
Media Informasi 2009) 156
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
90
hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab
Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220
Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi
Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah
Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang
Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa
kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan
menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban
persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia
Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan
kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah
seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe
Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu
saturdquo (Ul 64)
Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran
Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks
Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau
dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat
atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)
dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta
bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-
praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian
Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu
219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement
Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene
(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum
khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke
tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS
Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa
Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi
Susanto 107
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
91
Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah
penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum
1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup
yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat
juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti
ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan
Nabi225
2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti
manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal
di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang
berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno
Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226
3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu
kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap
kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia
Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227
Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk
agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh
Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan
Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai
pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan
roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang
mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi
Kristen
Kajian
1 1 Samuel 281-25
225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
92
Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-
kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka
cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak
Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes
terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228
Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan
bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah
satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal
demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi
terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap
setia kepada Allah yang Esa
Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub
ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu
percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)
Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel
pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di
Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan
dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan
terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia
bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230
Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai
keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak
ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran
mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai
kemunculan roh di Endor
228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
93
Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel
sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki
akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat
ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia
Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh
memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti
panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah
roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja
Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada
keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1
Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini
disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-
satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut
Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah
tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati
Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm
886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6
11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau
gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti
apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika
roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia
sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau
sudah berada di sheol
Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu
maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah
yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku
Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat
begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan
231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays
Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
94
kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa
lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama
teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan
2 Aliran Pangestu
Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan
untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta
Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka
Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto
Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan
ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi
semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan
untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa
Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus
ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan
dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan
memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah
terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih
dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir
menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena
menganggap berada di jalan yang sesat234
Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14
Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah
perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat
keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap
Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang
jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang
Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah
Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto
232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
95
dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya
dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-
sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat
sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam
kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati
Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat
Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa
Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi
Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang
berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya
adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas
dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari
esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula
lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan
demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang
dianut oleh orang Jawa
Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen
dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa
manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga
merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu
merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan
mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara
235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius
1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur
Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
96
horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-
golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242
Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini
dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut
Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak
sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya
tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula
Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya
persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya
menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo
Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah
mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai
kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup
3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu
Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita
mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel
sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah
menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam
kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di
dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di
bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat
berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di
sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia
Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali
dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)
242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
97
Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis
kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas
adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah
manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia
Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi
hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul
dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini
ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel
dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk
kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat
Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia
maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama
hidupnya kerena ia hidup suci
Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah
mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan
sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang
yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam
kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk
memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol
tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang
Ilahi246
Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang
disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh
seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan
lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan
reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam
pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu
reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247
245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018) 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
98
Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada
Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248
Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat
disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang
telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau
melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah
mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta
ber-reinkarnasi
Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai
akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih
hidup
Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan
menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah
maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari
ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma
Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut
Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya
adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang
diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah
menyatu dengan Allah sejak ia hidup
Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan
masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah
Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka
roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251
PENUTUP
248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
99
Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa
hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu
dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih
hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan
Hukum Tuhan
Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-
perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang
sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia
Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran
mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun
umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian
ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang
disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252
Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat
sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu
dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia
akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya
yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai
bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani
yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati
berkumpul (Ams 918)254
Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor
bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil
kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau
252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab
Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta
BPK Gunung Mulia 2015) 429
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
100
DAFTAR PUSTAKA
Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS
Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002
Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta
BPK Gunung Mulia 2013
Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-
kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang
dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017
Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia
2017
Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987
Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus
Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020
Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976
King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh
Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012
Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina
Media Informasi 2009
Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013
Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament
Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981
Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James
L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
101
Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan
Bandung Badan Media Informasi 2011
Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta
Kanisius 1995
Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018
Tentang Penulis
Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam
proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email
AlentinusYonathangmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
102
ARTIKEL NON-TEMATIK
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
103
Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Victor Christianto
Abstrak
Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika
sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak
dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika
sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-
dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara
kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda
dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan
Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika
sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia
serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap
berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang
sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang
akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian
Abstract
In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic
contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to
Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be
useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the
mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context
Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true
Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as
creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers
are one with God although not the same with the concept of divine unity of the
Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are
simultaneously united with the Creator but at the same time remain different
from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a
more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article
Pendahuluan
Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari
penulis (RIC) yang menyatakan
ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language
pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be
forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same
expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
104
Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle
such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath
many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual
texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century
such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from
superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when
Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are
some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)
and then their textsldquo (Chandra 2020)
Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri
ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi
pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis
atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah
bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau
fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang
berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa
keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or
Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika
kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami
mengusulkan logika sentensialproposisional
Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau
keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan
penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan
corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan
logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi
teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan
menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun
para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman
spiritual mereka
255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13
Nomor 4 April 2013 hal 469-494
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
105
Definisi logika sentensial
Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal
dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara
menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk
membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan
nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat
sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini
adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau
pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan
simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257
Asal usul Logika sentensial258
Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus
Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali
oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential
Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk
menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi
kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh
Ludwig Wittgenstein dan Emil Post
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli
logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa
dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma
digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika
Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya
disebut Propositional Calculus
256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic
httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press
2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url
httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic
al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
106
Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat
dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam
arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang
kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya
Betweenness dan neithernor
Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-
dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut
adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora
kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga
ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun
jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam
logika bukan inibukan itu
Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu
hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika
yakni logika sentensial
Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial
memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam
logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan
berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme
kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang
disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama
dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama
dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi
simbolik
For any two finite sets A and B260
(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)
(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)
259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
107
Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah
kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat
sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan
dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat
alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang
sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah
sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali
sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang
merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam
simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi
dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa
~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)
Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan
logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit
Lihat misalnya Heald
ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state
Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither
true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz
regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos
useful eight valued logicsldquo
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita
sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang
Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan
dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika
sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan
Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-
dualisme dan dualisme pada saat yang sama
Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa
iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati
Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna
kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
108
namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang
Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah
Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika
sentensial
Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B
identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas
Gusti
Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling
kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat
antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa
dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt
non-dualitas antara kawula-Gusti
Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena
hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp
B)
Jadi antara
ltAgt betweennessneitherness ltBgt
Diskusi seputar Trinitas
Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah
mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam
maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang
Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)
Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among
the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku
ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog
termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
109
Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang
mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-
dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati
Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari
logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika
advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu
menjernihkan persoalan tersebut
Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut
ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap
individu dalam Trinitas (oneness)
Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana
pengertian individualitas yang lebur tersebut
Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi
non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan
menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora
tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu
dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong
memahami gagasan diskresi non-separasi
Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut
sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk
menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang
bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai
countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)
misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun
kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo
Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi
segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di
Athena
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
110
ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah
juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis
1728)
Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3
untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64
sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya
uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp
Ringgren (1970-1974)
ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)
Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka
kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang
meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas
Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada
gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten
Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara
yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas
Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian
selanjutnya
Penutup
Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan
tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna
bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang
iman Kristen yang lebih lengkap
Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika
sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak
disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang
Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan
kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel
lain kemudian
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
111
Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas
Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
112
Kepustakaan
Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003
Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016
Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed
Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173
Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human
Nature Unpublished draft 2020
Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in
the Majority World London Langham Global Library 2017
Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned
url
httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_
nor_false27_has_been_incorrectly_assigned
Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari
buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003
Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam
Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)
Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by
Peter Holmes)
Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991
Sumber internet
Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log
httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-
logical-expression
Tentang Penulis
Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini
mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di
antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email
victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
113
RESENSI
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
114
Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham
Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009
Oleh Jefri Hina Remi Katu
Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk
berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut
menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi
sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan
baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri
Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta
prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada
umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam
ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab
pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut
pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga
khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat
Kristosentris
Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan
prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5
membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk
menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam
memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan
tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan
syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan
menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar
Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut
bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah
berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat
pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
115
kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri
pengkhotbah sendiri
Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian
khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah
dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus
Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang
pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan
kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui
ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada
bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur
pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk
berdoa bagi dirinya
Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan
pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan
kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan
bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah
pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan
perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang
besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah
bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan
Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)
Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia
dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas
ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang
memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)
dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab
kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak
memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab
ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan
kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah
Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian
atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum
tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
116
Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada
pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup
yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus
hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak
mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya
khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang
membawanya pada hidup yang kekal
Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan
khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi
khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus
memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka
akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah
harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong
pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni
kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan
berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada
Juruselamat yang dibutuhkan
Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan
berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan
prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah
kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah
menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan
Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi
kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan
membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga
semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah
dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus
kepada seluruh ciptaan
Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus
menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan
terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah
agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik
dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
117
Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya
pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang
supernaturalrdquo (88)
Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan
Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari
Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri
sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada
pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama
berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya
penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah
agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena
telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam
kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah
kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati
yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai
justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam
Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang
yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan
kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus
Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk
menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar
Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya
dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena
itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan
dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam
mempersiapkan khotbah
Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III
bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam
mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia
juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan
budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks
harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini
Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
118
Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah
harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk
menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya
Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan
sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan
oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat
penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan
untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus
dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah
menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks
serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan
oleh seorang pengkhotbah
Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat
menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)
Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak
hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode
saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri
menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang
dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan
menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5
terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi
utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni
marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia
(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam
mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya
merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil
Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan
persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah
melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta
menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam
bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil
untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
119
dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik
orang percaya yang unik
Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan
baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk
berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang
dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku
ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah
agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis
melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam
berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk
mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap
Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta
disiplin belajar
Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga
memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia
bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang
tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya
Tentang Penulis
Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini
sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
120
Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-
4335-5295-3 153 pp
Oleh Stefanus Kristianto
Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah
salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis
untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah
esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan
argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus
141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang
ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk
menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah
σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika
pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan
sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut
Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan
sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan
dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya
mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh
Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab
pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani
terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan
Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata
mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus
memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36
261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru
dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54
(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski
demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat
Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26
bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo
Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
121
M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa
para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan
menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal
mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)
Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-
kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber
terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian
menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis
Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information
about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already
by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group
helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan
mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui
perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih
baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan
ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known
figures from antiquityrdquo (hal 42)
Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai
materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk
materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi
Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264
dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas
mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat
menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal
keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang
terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang
tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams
sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh
alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will
264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima
eksistensi Q (hal 46)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
122
propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and
that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)
Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan
beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang
mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka
bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-
orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang
diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para
penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina
abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan
dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes
people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)
Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili
adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu
nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah
disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini
nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh
Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan
apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum
dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina
melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme
kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb
hal 69)
Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang
mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi
kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang
tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data
ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari
masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in
265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans
2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
123
them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga
mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik
di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama
Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan
yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil
Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind
that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story
look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat
contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang
konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus
(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih
bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi
terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai
penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai
pembalasan ilahi
Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada
alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang
reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan
bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan
modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin
akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana
Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan
ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan
lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal
anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang
menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran
Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams
berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap
berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan
penyelidikan lebih lanjut267
267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini
Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
124
Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis
utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik
dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah
baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang
ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks
Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal
atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena
Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk
mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu
bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268
Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source
of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the
ancient worldrdquo (hal 122)
Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)
Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil
Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama
kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam
mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang
ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam
tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams
menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for
all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal
127)
Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia
mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan
perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa
penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa
adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa
pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis
Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)
masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on
the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
125
mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269
Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak
reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan
Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi
penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the
picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion
of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal
140)
Evaluasi
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya
dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah
petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini
Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa
disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan
bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-
merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih
menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam
ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski
demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa
Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu
bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari
topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka
Tentang penulis
Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales
269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih
mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth
(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
126
Call for Paper
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
127
Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2
rencana terbit Juli 2021
Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang
artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema
yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp
Ecclesiology
Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan
ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat
khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya
masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan
Roh Kudus
Jadual
- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021
- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021
- Final layout and publishing Juli 2021
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan
English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis
di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan
dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak
Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis
bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan
baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali
setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
128
Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman
httpojssttsatiacid
Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review
untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang
terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan
dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada
setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada
jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi
Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan
panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota
penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan
dalam naskah
Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui
httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021
Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih
Salam dalam kasih Kristus
3 Desember 2020
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
submit your paper to httpjurnalsttsatiacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
129
Petunjuk bagi Penulis
1 Kontributor
Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius
lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis
terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai
seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam
berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum
Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap
artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI
2 Tanggung jawab
Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan
menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan
bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan
mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The
Chicago Manual of Style)
3 Hak cipta
Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan
pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun
Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh
menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan
mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal
dalam versi daring di httpblablabla
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
130
4 Konflik kepentingan
Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh
lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan
5 Pengiriman naskah
- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan
secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau
email tidak akan dilayani
- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks
maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar
jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan
dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring
- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan
biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll
6 Format tulisan
- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12
pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan
bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis
seperti Google translator
- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi
- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7
- Margin 2 cm pada semua sisi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
131
7 Kaidah presentasi
- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa
gelar
- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan
komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)
Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi
tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa
ketukan
- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide
dasar dari tulisan
- pendahuluan
- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)
- penutupkesimpulan
- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional
- bibliografi
- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima
8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya
Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara
500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi
harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di
bawah ini
Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia
2009 xv + 260 halaman Rp 39000-
9 Masa tinjauan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
132
- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang
ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind
peer review)
- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel
dikirimkan secara daring
- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan
dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with
minor revision Accept with no revision
- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur
Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian
yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama
reviewer tercantum Lihat
httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf
- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan
kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya
- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak
artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum
tanggal penerbitan edisi berikutnya
10 Ilustrasi dan diagram
Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika
ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut
Versi 10 3 Desember 2020
Dewan Penyunting
Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
iii
Dalam artikel kelima Alentinus Yonathan menguraikan mengenai makna Roh di
Endor dalam 1 Samuel 28 khususnya jika dibandingkan dengan Ajaran Aliran
Pangestu
Sebaagai artikel non-tematik catatan awal mengenai Logika Sentensial oleh V
Christianto dapat disimak khususnya dalam hubungannya dengan diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Sebagai penutup ada dua resensi terhadap karya Azurdia III berjudul Spirit
Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah dengan Ilham Roh dan Kuasa
Ilahi dan juga karya Peter J Williams berjudul Can We Trust the Gospels
(Dapatkah kita mempercayai Injil) Kedua resensi buku ini menutup edisi
Mission in the Spirit ini
Tentu harapan kami adalah edisi ini dapat menyegarkan wawasan teologis kita
mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan dalam melaksanakan misi Allah
dalam pimpinan Roh Kudus itu
Meskipun artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini cukup selektif dibandingkan
dengan luasnya tema misi dalam pimpinan Roh Kudus tersebut namun kiranya
dapat memberikan gambaran tentang diskusi terkini seputar topik-topik ini
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (dalam bahasa
Indonesia dan English) yang ditujukan untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi daring (online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
iv
Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima
kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra
bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda
meluangkan waktu membaca Jurnal ini
Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik
untuk memuliakan namaNya
Salam dalam kasih Kristus
Malang 3 Desember 2020
Victor Christianto
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini
1 Pdt Dr Isak Suria
2 Michelle Fortunella Sugianto STh
3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh
4 Christian Bayu Prakoso STh
5 Pdt Yonatan Alex Arifianto
6 Alentinus Yonathan STh
7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh
8 Pdt Stefanus Kristianto
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
v
Visi dan Misi STT Satyabahkti
Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-
Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta
relevan dengan perkembangan Jaman
Misi Institusi STT Satyabhakti
1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas
Pentakosta-Kharismatik
2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan
memiliki tata kelola yang baik
Tujuan Jurnal Teologi Amreta
Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam
bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring
(online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vi
Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada
pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui
pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya
dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar
Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian
pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi
pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku
rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi
yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai
Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan
peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan
karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari
berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan
dalam berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang
umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi
setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan
penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir
jurnal ini
Dewan Penyunting
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vii
Daftar Isi
Penanggung Jawab i
Editorial ii
Visi dan Misi STT Satyabhakti v
Tujuan Jurnal Teologi Amreta v
Daftar Isi vi
Artikel Utama
1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2
2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash
Michelle Fortunella Sugianto 22
3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi
Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44
4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa
Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67
5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran
Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89
Artikel Non-tematik
6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103
Resensi buku
7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah
dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114
8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120
Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127
Petunjuk bagi penulis 129
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
1
ARTIKEL UTAMA
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
2
PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN
DALAM ROHrdquo
Isak Suria
Abstrak
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih
memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi
tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di
dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi
bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo
Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah
penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari
penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)
menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang
yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan
Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul
salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti
mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri
Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus
Abstract
Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not
exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the
phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and
525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term
peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology
used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the
harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From
this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)
indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have
followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who
follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning
of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and
deny himself while walking together in the line of people before him
Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
3
Pendahuluan
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti
disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak
memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini
juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1
Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku
rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi
pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan
tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan
dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan
berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang
sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta
sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa
aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3
Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus
melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul
Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus
Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan
Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere
seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan
penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh
bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah
tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi
berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab
sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara
kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan
menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus
sudah tidak ada lagi
1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
4
Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu
mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih
belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard
Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan
suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam
pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh
Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit
dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah
mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga
ia belajar lagi
Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia
mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara
pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia
mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan
hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat
disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan
merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi
bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami
itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo
disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang
menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak
orang tidak memahaminya
Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam
beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak
ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau
ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk
in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not
fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we
live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua
istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh
4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
5
Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang
berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata
ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan
menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo
secara utuh dan aplikasinya
Pembahasan dan Hasil
1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia
Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-
kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini
karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus
mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya
Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi
Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam
kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah
orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga
dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin
Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab
itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther
berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it
were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya
mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari
buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and
profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8
Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang
ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama
Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain
6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno
mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah
lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul
Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka
di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians
(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)
preceptaustinorg galatians_516
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
6
yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah
menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak
mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia
sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah
mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan
terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan
kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9
Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia
harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang
hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh
orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa
bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya
sebagai orang hina
Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu
tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar
kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat
Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus
harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan
Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena
pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga
dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang
apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang
melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum
Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus
menjawabnya sendiri
ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu
kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena
iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak
ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal
216)
9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
7
Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo
(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan
saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini
menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah
kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya
kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus
merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan
yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang
mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak
sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar
kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran
yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah
dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh
Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus
2 Tafsiran teks Galatia 5
Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514
4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun
tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus
Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur
dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi
satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617
ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)
Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh
Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab
lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh
Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב
= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516
10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press
1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal
211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
8
ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite
yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai
epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak
akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei
zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo
(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada
kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini
a Peripateo
Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about
around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan
kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan
peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go
about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58
Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti
kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal
516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913
Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14
Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127
1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023
11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238
Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh
71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38
1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023
1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212
4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)
Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB
diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata
ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk
figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata
13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
9
ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es
211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331
Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah
berjalan (peripateo)
Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai
ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa
secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15
Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara
dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New
International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan
berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup
(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-
raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah
keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya
berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε
(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup
bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus
b Stoikhomen
Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)
diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17
Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave
properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in
dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik
Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam
formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang
15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash
Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia
2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)
preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan
Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan
Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
10
yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih
menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad
berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah
ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative
than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah
berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan
itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak
boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah
suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di
seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan
kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah
mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan
untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan
melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita
Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus
menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul
oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku
meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525
Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116
Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran
Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu
dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-
kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam
perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan
kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan
rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya
Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa
mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika
kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras
dengan-Nya
20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62
22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
11
3 Kajian lebih dalam
Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa
Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo
Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah
(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi
kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh
berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh
harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah
kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa
dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya
Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya
Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah
melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik
selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo
dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di
Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen
baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk
menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen
berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus
mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya
Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan
terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh
maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah
perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir
permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat
kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)
Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan
daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang
netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak
23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
12
daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada
daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah
tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru
Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan
dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan
mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis
kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat
tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan
Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh
Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus
214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo
ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di
belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada
dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu
dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah
palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti
lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan
menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi
penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini
menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh
tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus
Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut
Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)
Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah
memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi
adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa
memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang
berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus
dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri
dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)
27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
13
dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta
kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya
Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih
sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett
mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all
but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih
maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya
benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih
yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa
berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba
melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik
hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal
ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka
(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup
melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama
Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus
Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh
yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan
pimpinan Roh Kudus
4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab
Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus
Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini
merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan
juga sampai saat ini
a Kehidupan Yesus Kristus
Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa
sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya
dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)
28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
14
menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο
πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-
Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada
di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang
mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau
keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang
imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan
Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada
usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak
membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap
berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-
langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk
berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =
membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =
mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa
Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah
tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang
dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus
karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus
Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara
soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa
yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan
Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin
dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus
diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas
(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus
membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak
Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang
perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo
Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun
kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan
waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan
maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
15
Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan
semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan
kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan
suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus
menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang
banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang
menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini
Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan
merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat
takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara
dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran
Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh
Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan
pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya
Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan
mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)
Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah
tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat
menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu
salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan
pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-
saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi
Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah
Yesus pergi
Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa
membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat
membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi
Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah
kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat
itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia
mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk
414)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
16
Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-
murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima
kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa
kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab
tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus
membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada
yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun
b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid
Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap
orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid
berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain
c Petrus
Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda
Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan
wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta
sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan
Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah
(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika
itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat
menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika
Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia
berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat
kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji
Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus
memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus
taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan
Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan
demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun
bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
17
Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus
terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh
Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus
d Filipus (Kisah 8)
Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di
dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi
kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus
menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat
diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu
pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan
memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)
Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan
kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya
menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian
Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan
apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun
dimulai30
e Paulus
Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima
Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus
menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju
Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam
segenap perjalanannya
Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan
Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus
sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus
dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga
mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau
masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar
30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
18
sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia
tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju
sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu
penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus
paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke
Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang
kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus
menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia
membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh
Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus
juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam
Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid
baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah
gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου
γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana
aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru
dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan
kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun
memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab
tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak
yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah
peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah
Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga
meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi
meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di
barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang
kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang
dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh
yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di
Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita
berjalan dalam Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
19
Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap
hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya
Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati
nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya
supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan
bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti
apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik
membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia
ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya
ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita
karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi
seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan
keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan
Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang
Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang
berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting
berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim
24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-
peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang
Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram
menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan
yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur
Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan
berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan
lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang
sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya
Kesimpulan
Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam
mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan
Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai
dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak
dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
20
menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku
dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak
hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan
dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang
orang Kristen yang dewasa
Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus
(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan
Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh
Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup
berkemenangan
Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada
Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh
Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
21
Kepustakaan
Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
22
Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
23
DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK
DI ERA PANDEMI COVID 19
Michelle Fortunella Sugianto
Abstrak
Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu
virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini
sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa
Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan
dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera
lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya
segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari
kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai
doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud
menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih
berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami
semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam
kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya
Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat
Abstract
At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So
many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized
and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are
hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear
immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything
that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper
presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19
pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is
still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who
infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the
lives of everyone of His people
Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle
Pendahuluan
Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja
Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
24
kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain
Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada
bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka
poliklinik dan lain-lain
Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik
dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka
mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan
karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa
kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini
sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak
kanonisasi Alkitab
Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun
kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan
secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat
melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran
televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-
kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah
membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan
dengan praktik tersebut33
Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya
dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun
memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih
dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian
khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik
Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi
Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020
yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat
31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum
Mas 2015) 95
32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22
33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-
gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
25
ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang
meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali
mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada
tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi
kasus Covid-19 dalam negara mereka36
Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara
seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang
sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat
seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan
di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah
dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar
Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama
individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak
orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat
menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat
berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa
pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan
memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan
Karismatik di era Pandemi Covid 19
Pandangan Kaum Karismatik
Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan
Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab
Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para
35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli
2020 pukul 0019)
36 Ibid
37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-
buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119
dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-
pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140
38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
26
Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan
Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya
dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda
dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39
Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat
dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah
satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-
orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa
pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta
dapat melihat kembali (Kis 91-19a)
Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku
ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat
yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40
Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin
mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus
mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan
gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi
yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42
Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada
penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman
pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang
ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906
Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan
Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour
39 Ibid 90
40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November
pukul 2227)
42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88
43 Ibid 92
44 Ibid 98
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
27
mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih
tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu
Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara
kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street
Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas
berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh
dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-
jalan ataupun dalam pekerjaan46
Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani
pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan
yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang
benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus
yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum
Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh
gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa
pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih
tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini
Sejarah Pelayanan Kesembuhan
Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman
adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini
merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana
telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah
pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang
45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)
46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172
47 Ibid
48 Ibid
49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
28
sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan
dan berkat Allah50
Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu
banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak
orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus
diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324
413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk
1615-20)
Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat
bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja
Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan
sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai
peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari
pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia
Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja
Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang
mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus
adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah
Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa
Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini
berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan
ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatrdquo55
50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii
51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5
52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129
53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford
University Press 2011) 3
54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
55 Ibid 1-2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
29
Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox
Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu
pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan
mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman
baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58
Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang
cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh
yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis
pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis
buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta
Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh
pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60
Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh
Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah
yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa
tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di
antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa
kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya
yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn
Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain
Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan
kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat
semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64
56 Ibid 2
57 Ibid 58 Ibid
59 Ibid
60 Ibid
61 Ibid
62 Ibid 3
63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-
revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
30
Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang
dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan
melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani
(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi
setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi
Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik
di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu
tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat
hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan
maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja
Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama
Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan
keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh
jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara
langsung yaitu daripada Allah67
Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah
gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah
satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman
penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit
hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup
berfokus kepada pelayanan kesembuhan69
Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik
Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang
Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik
64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli
2019
66 Ibid
67 Ibid
68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7
69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
31
yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya
untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71
Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus
1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan
sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap
orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus
dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya
Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan
menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai
Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-
Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik
utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang
menyembuhkan
Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup
agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan
kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga
sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa
melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang
sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang
udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan
menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang
menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat
mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup
besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat
menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76
71 Ibid
72 Ibid 8
73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol
75 No 3 Sept 2006 639-640
75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
32
Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu
tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-
penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan
kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang
berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai
nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan
Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk
kesembuhan atas sakit-penyakit77
Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah
biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang
salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18
ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-
bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun
mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat
menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut
Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo
Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat
menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena
kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah
dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil
bagimursquordquo
76 Ibid 10
77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)
Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing
good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be
healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all
pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal
Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
33
Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh
berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin
melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang
merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak
menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan
harus menghasilkan kesembuhan80
Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan
lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan
Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk
menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang
sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka
akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali
Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang
didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal
Yesus yang Hidup itu
Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali
kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan
Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali
pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang
mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus
Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas
orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap
bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan
penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki
78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70
79 Ibid
80 Ibid
81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets
yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom
82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72
83 Ibid
84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
34
karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia
tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui
orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut
gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai
adalah lsquodalam nama Yesusrsquo
Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan
Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil
kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan
Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam
kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala
sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai
orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya
Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus
Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada
beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4
menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari
Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang
mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo
Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam
melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala
sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini
bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap
orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang
mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh
jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan
dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang
menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam
dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam
kelemahan Paulus
85 Ibid
86 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
35
Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19
Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok
pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah
memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi
Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO
20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara
yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88
World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah
Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah
kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada
tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-
coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang
disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total
akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa
takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak
dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi
kesehatannya
Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban
jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial
hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti
tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama
87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620
88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-
where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)
89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine
Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192
90 Ibid
91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur
Perkantas Jawa Timur 2020) 12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
36
kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline
menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya
Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang
aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah
mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia
yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu
murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah
pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani
kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa
pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita
harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia
bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau
menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih
yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan
gereja dalam krisis saat ini92
Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan
bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal
yang mendalam93
Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang
peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang
kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara
mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan
seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global
Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global
menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus
Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang
mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara
hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa
92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)
93 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
37
orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh
dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94
Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19
melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian
berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan
keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95
Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt
Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di
channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba
Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini
terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang
percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit
Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin
ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini
Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di
Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-
Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini
juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka
selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus
mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan
Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu
orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang
dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam
doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk
lenyap
Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah
dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang
Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus
94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-
prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310
95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)
96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo
(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
38
menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut
menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga
menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa
Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia
yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang
sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita
salib98
Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri
orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat
untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud
dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya
diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan
terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah
kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi
bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah
tersebut
Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang
pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri
mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan
tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada
himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar
beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya
bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini
Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan
ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99
Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan
ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang
beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah
97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo
(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)
98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-
Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
39
Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan
sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan
lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus
ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-
jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis
bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada
sistem online
Refleksi Teologis
Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan
secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari
dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal
tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan
kesembuhan
Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap
orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan
kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin
adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran
orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki
peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya
sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi
dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi
siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus
bertumbuh dan semakin kuat
Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi
manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk
100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19
Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-
positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020
101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18
102 Ibid 18
103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
40
memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus
adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan
telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik
Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu
gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya
Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab
dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan
kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid
Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada
masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai
mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus
menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu
sendiri
Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang
fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi
kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu
gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta
Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia
Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam
respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari
denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini
sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada
mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada
orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk
melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit
Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan
Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan
kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya
karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh
105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
41
mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh
Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar
kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang
mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan
tujuan-Nya untuk segala sesuatu
Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang
Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita
bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara
karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan
pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti
dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah
Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan
untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu
sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan
keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin
Tuhan
Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus
covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan
diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya
kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga
sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga
dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai
pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan
perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah
menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang
lain yang ada di sekitar kita
107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-
tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
42
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford
Forum England Deo 2006
Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford
University Press 2011
Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006
Church History Vol 75 (No 3) 639-640
Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011
Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta
Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020
Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940
Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017
Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan
Malang Indonesia Gandum Mas 2015
Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977
Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992
Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth
Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme
Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172
Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja
diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House
1996
Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006
Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2
(No 1) 187-192
Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters
httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-
spread
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
43
Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari
httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92
Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-
jesus-in-calvins-christology
Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua
httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua
Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line
Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-
Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml
Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-
eeZn
Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc
MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan
Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School
Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-
kristen
Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari
httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s
Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-
19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-
besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all
Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-
masuk-ri
Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The
Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016
httpsthelastreformationcom
httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-
2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
44
httpscovid19whoint
httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-
penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2
httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-
menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all
httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-
Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal
Tentang Penulis
Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang
Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
45
Peran Roh Kudus dalam Misi Allah
Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611
Robby I Chandra
Abstrak
Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon
terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah
interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama
kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya
melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya
mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses
melaksanakan Misi Allah
Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja
interpretasi naratif
Abstract
The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16
concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative
interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit
to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to
practice Shared-Leadership in Missio Dei process
Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative
intrepretation
Pendahuluan
Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional
sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh
mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan
dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi
mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan
tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108
Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di
108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
46
Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan
bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh
mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang
mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang
menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh
dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh
Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak
penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi
Allah110
Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti
kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan
konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan
bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti
Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah
yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas
Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila
memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah
kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi
melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112
Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan
spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam
dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat
ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk
melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan
bersamanya
109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June
1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28
httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to
Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
47
Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai
ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah
dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua
kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai
Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan
Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh
Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya
Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit
I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given
room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that
something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it
Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy
Spirit115
Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty
Baptis Theological Seminary116
Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi
kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan
Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan
pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada
Kekristenan sedunia
Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai
dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga
perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-
pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan
kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan
mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua
sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar
dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia
113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO
David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo
Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)
httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
48
Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus
menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat
mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI
yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal
yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami
perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak
lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti
didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi
selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus
dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja
setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap
kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian
bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan
Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal
yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman
Alkitab yang tidak sempurna
Metodologi
Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan
titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada
teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk
dalam narratology
Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia
menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi
Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya
berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana
dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana
pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima
117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in
Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46
httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)
11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
49
gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang
disampaikan disimpan dan digali kembali120
Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi
apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik
berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan
beberapa hal utama
a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya
b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita
c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk
menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai
kebenaran
d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator
e) Ada hiburan
f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke
tempat yang salah
g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan
nyata121
Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu
narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan
arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti
1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan
narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya
2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi
3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran
4 Bagaimana kaitan antara pemeran
5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini
6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada
komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi
2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a
Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport
CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
50
Temuan dari studi
1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar
Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di
dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan
Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan
adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam
melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan
kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran
atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata
berbeda dari paparan-paparan sebelumnya
Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua
untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul
yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan
penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat
di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar
belakang menolong menghasilkan konsensus123
Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus
(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini
dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus
kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah
dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas
menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka
kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak
hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas
122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em
Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the
Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished
paper South Eastern University 2012)
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
51
mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu
dalam diri Kristus
Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van
Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama
teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai
pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh
Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk
menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi
orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang
kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi
juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127
Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat
pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan
Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika
menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan
peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi
Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya
ditujukan pada bangsa Israel
2 Analisis Narasi dan interpretasi
Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di
Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat
diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka
melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk
memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah
126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo
Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological
_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills
the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
52
Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka
sampai di Troas
Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan
dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan
melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang
dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah
akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan
Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak
perlindungan baginya seperti bagi Paulus
Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada
seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi
percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan
mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan
1a Pemeran dalam Narasi
Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan
perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga
yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya
memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak
layak
Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan
suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari
kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang
dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan
dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius
Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif
dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi
Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar
lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia
Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia
Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
53
mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke
Troas
1b Lokasi dan pergerakan
Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan
Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas
saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi
namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan
orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya
1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya
Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini
Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam
ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para
pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus
diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan
Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan
tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah
κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi
atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti
tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129
1d Alur dan tempo
Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan
sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang
dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik
berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas
melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian
terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi
untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam
128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm
129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
54
suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam
narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan
pendengar pada suatu hal yang signifikan
Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua
arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam
narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya
lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo
Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu
segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari
penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana
Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah
ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku
One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam
penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran
malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa
Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh
Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas
menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah
yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus
dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup
pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan
ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus
1e Klimax Pesan tersembunyi
Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip
suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti
130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
55
dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan
perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada
para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke
dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo
menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil
Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang
sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari
tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132
Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat
dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik
sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada
penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang
berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa
Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai
penglihatan diberikan kepada Paulus
Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan
mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan
pelaksanaan Misi Allah kedua ini
Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan
menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya
sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama
mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut
pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak
membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau
memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius
dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai
ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh
Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian
dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi
132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30
2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
56
Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh
Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan
bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan
misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil
lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16
jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring
mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin
tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu
atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara
dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah
peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi
Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus
berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133
Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme
sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan
nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya
menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau
lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan
pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134
Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus
Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka
yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman
kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang
mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah
harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik
yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi
Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola
pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka
Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat
mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa
133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of
the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
57
Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan
menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke
Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki
di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah
bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka
bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan
Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan
suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu
suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan
kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan
seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya
Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan
torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah
adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin
misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam
roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari
Pembahasan
Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan
pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas
gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas
Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin
Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan
keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan
pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara
Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir
135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013
httpsdoiorg1043249780203387856
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
58
Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan
Kristomonisme137
Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai
Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang
menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus
bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya
besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan
lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan
pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta
sejak awalnya dan memberikan kehidupan139
Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di
gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang
sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan
di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya
Nicea-Konstantinopel
Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama
gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141
Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di
Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di
Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana
dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi
perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya
Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-
karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa
137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80
no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50
no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press
2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids
Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018
httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the
Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1
(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
59
gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan
Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an
muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut
di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi
Apostolik Baru
Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah
emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar
menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan
teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau
sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang
dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal
menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh
Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran
Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan
konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar
mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau
subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145
Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada
di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka
adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa
Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka
akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul
berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini
seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147
Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar
pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di
143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-
2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para
Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
60
Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di
kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar
kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin
Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya
Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di
gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat
nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang
Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika
sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik
Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan
Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji
roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup
kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148
Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah
dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek
mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili
berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan
dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di
pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh
Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150
Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah
tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan
Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen
Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep
Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia
menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep
tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan
148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on
a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled
World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual
Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
61
Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio
Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal
segalanya ditekankan
Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi
Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui
belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai
hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang
menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya
Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para
penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal
utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah
Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus
dalam mengubah cara kepemimpinnan
Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh
Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk
melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya
lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga
para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial
bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia
dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup
didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan
pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan
demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo
atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah
yaitu para pemimpin di Gereja
151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo
EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
62
Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini
Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi
dapat dipaparkan di bawah ini
1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau
kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan
dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan
kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para
pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah
sebagai prioritas dalam pelayanannya
2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang
bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan
misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi
suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa
dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau
3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang
bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut
kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia
ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga
pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang
membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang
berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi
Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia
melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun
inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama
dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka
rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi
pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para
pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
63
di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai
akurdquo
Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin
menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain
a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus
b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir
c Mengajar atau mengubah orang
d Mendoakan
e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita
f Mengorganisir dan mendelegasi dsb
seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya
Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di
Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang
tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul
Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang
menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih
nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus
Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat
banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-
stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin
terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik
Daftar Pustaka
Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj
Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of
the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39
httpsdoiorg101163157007410x533996
Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs
CO David C Cook 2009
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
64
Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco
2012 httpsdoiorg1041359781452226552
Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New
York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618
Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed
August 30 2020
httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10
Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo
South Eastern University 2012
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M
otifs_in_Luke_Acts
Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with
Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January
20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field
Westport CB Quorum Books 2002
Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo
In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute
Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005
Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and
Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018
mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45
httpswwwjstororgstable23580447seq=1
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107
no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013
httpsdoiorg1010579781137268990
Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology
2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303
MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
Nashville Tennessee Neslon 2013
Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006
Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos
Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-
44502006000300010
Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress
1991
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
65
mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-
02602003
Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress
Press 2001
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In
Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-
98884-9_10
Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In
The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114
httpsdoiorg105860choice40-2114
Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa
Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35
no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological
Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X
Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash
28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda
Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan
Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009
Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November
22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297
Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal
1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012
httpsdoiorg10116315700747-12341245
Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological
Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological
_and_Missiological_Agenda
Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand
Rapids Michigan Eerdmans 2013
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
66
Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought
2013 httpsdoiorg1043249780203387856
Tentang Penulis
Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta
emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai
salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
67
Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto
Abstrak
Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk
memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal
dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki
Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh
besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang
dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil
dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang
dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku
yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru
dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari
untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung
Abstract
The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the
gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the
gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons
ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of
the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul
Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by
Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results
of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that
can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying
on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And
thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service
Keywords mission leadership implication leader Paul
Pendahuluan
Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung
Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan
dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
68
orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar
baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya
keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya
dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah
kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain
melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan
kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152
Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri
Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia
sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja
mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih
merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan
dunia ini
Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus
adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus
Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya
sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil
keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus
Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk
kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk
memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan
fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang
pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167
persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil
survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman
yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah
Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat
Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit
152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar (Jakarta
Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
69
gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung
dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali
Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang
cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam
praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari
yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini
Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang
percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157
Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara
banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki
andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya
untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam
Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal
tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan
misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle
demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang
rasul Yesus Kristus seorang misionaris158
METODE
Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang
peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka
penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal
teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran
peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama
156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo
Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan
Pelita Kebenaran Press 2018)
158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian
Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
70
penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis
menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi
Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi
pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku
jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut
dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir
penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai
dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus
memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja
wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan
terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai
pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan
PEMBAHASAN
Misi dan Kepemimpinan Misi
Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk
mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam
Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang
utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan
tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan
dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160
Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan
Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya
memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya
dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan
kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia
melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari
ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus
ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian
tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan
160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
71
orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus
Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai
kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk
membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam
pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini
Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk
menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik
kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan
martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari
Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo
ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama
memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua
menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis
1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga
mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115
Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi
dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil
sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu
diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat
yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia
Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari
Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan
tanggung jawab untuk bermisi163
Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan
dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian
terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti
diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud
serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan
Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh
161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
72
Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat
membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga
penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan
etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar
mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang
harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti
mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka
jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia
berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh
kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat
Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas
memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah
yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170
Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah
dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan
seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan
menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan
penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi
tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu
kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat
Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke
rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga
misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan
memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam
sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang
164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis
Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
73
sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami
harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172
Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di
bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3
misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention
dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya
kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul
beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk
mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan
konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks
memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)
yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas
untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan
gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173
Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang
dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti
mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain
untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk
menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar
dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya
spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal
di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk
terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya
Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi
Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia
mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani
mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir
di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang
172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan
(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja
Anda (Peachtree City ACMC 1996)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
74
taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175
Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya
Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan
pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin
menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan
Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi
seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus
pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki
kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil
yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu
memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176
Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang
bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang
didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan
dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode
yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya
Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika
melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan
tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178
Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan
bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus
mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus
memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap
langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran
Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah
175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode
Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York
Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book
House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun
Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
75
poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan
Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi
Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah
sebagai berikut
Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan
Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas
misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi
pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada
Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa
memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai
Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus
senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk
memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus
berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun
Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi
ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada
waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka
bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan
bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani
memberitakan Injil Tuhan
Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah
tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan
Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan
melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin
rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan
visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri
yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi
pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan
180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa (Bandung Yayasan Kalam Hidup
1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
76
pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk
mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas
dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan
Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi
Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik
namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang
baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena
pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap
berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak
hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat
yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus
berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183
Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru
meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya
adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi
Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah
orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan
dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan
kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila
adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan
bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk
membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di
jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran
bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka
selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha
meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)
Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila
membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk
183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville
Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
77
melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga
merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah
ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan
teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan
pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia
hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes
Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan
pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik
Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai
pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang
dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67
berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang
membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai
pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah
dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang
lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan
Christlike (Yoh 155 Gal 220)187
Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah
seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah
orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi
Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang
Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang
dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan
kepribadian terbuka
Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan
misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis
186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)
11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta
ANDI 2006) 103
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
78
134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis
163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila
Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan
(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus
(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari
gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam
melayani Tuhan
Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut
Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari
Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang
independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat
setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan
menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu
Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas
dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga
diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus
Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu
orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan
membantunya baik secara spiritual maupun material190
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak
orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo
(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang
percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran
Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas
pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo
menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah
tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan
tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya
adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas
189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
79
dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat
di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani
sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang
sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya
Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan
kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya
melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh
saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa
Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal
Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah
seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan
kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia
meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti
semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus
Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2
Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang
pemberita Injil
Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus
berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)
Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung
jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen
miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan
Akhaya193
Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya
Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian
paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal
dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus
mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan
Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194
Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia
193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn
Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
80
mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan
iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada
Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam
menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke
Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta
Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat
di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak
terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta
disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan
perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang
menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari
keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang
memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran
sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk
mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta
Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat
ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang
yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang
dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia
sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan
panjang lagi (2 Tim 46)
Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak
hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong
Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang
berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran
tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius
dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya
jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh
ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung
195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
81
beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara
menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi
ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah
kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang
dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan
tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga
memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki
kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan
keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan
utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat
diberitakan lebih luas lagi
Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan
gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan
berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah
gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang
benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya
seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen
Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang
besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya
menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty
menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak
mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik
Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang
Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph
Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia
Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat
198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)
Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
82
belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota
yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan
kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus
Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203
Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu
bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927
John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung
mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai
mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal
itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi
contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa
penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan
kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan
pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah
pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja
adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang
dilakukan oleh gereja205
Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak
menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang
kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi
pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa
dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa
Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang
guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian
juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus
aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa
merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian
201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)
14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI
TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela
204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas
2004) 241
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
83
mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat
keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan
Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin
tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang
diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin
baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang
percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus
disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di
dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk
mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang
menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab
seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup
sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga
menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat
baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX
tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara
membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas
pemuridan ini
Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja
dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal
baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya
dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar
memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada
kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru
ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210
Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya
Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris
beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter
206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
84
komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang
diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak
sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau
simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon
misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan
karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal
sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol
dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan
supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal
Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap
misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris
pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas
budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu
pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan
persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui
doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya
telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan
lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan
terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan
keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan
memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu
memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami
persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab
dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan
mencarikan solusi yang terbaik
Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do
menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah
211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House
1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)
131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa 214 Borthwick
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
85
di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang
diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun
masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan
temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat
memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk
karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan
melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue
di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan
mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215
KESIMPULAN
Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)
Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan
berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus
dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah
pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara
tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya
sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu
terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik
petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para
pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi
misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi
tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di
manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat
mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala
kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan
menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian
dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus
Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk
mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang
215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
86
menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak
dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan
memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan
memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar
yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar
untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi
perencanaan dan komunikasi217
216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing
2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
87
DAFTAR PUSTAKA
Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG
JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020
Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016
Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita
Kebenaran Press 2018
Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang
Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987
Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998
mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997
Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015
Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008
Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980
David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991
Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis
Books 1983
Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008
Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002
Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012
Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005
Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah
Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122
Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019
Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan
Bilangan Research Center 2019
IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009
Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004
Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI
2006
Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House
1976
Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical
Press 2010
Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997
Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo
DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City
ACMC 1997
mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree
City ACMC 1996
Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
88
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener
Verlag 1979
Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006
Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997
Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd
Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Agama Kristen) 2019
Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993
Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus ANDI Yogyakarta 2008
Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005
Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi
Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93
Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004
Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009
Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018
mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003
Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004
Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999
Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003
Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985
Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008
Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977
William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi
Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013
Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo
Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Tentang penulis
Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi
di christianbayustbiacid
Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat
dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
89
Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan
Ajaran Aliran Pangestu
Alentinus Yonathan
Abstrak
Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh
orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil
penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor
adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga
dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel
sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses
kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen
namun masih diwarnai pandangan lama mereka
Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma
Sejati
Abstract
This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in
comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of
the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not
that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is
not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of
this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have
joined Christian church but still cling to their old-world view
Pendahuluan
Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam
tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan
keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam
218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina
Media Informasi 2009) 156
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
90
hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab
Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220
Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi
Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah
Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang
Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa
kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan
menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban
persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia
Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan
kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah
seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe
Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu
saturdquo (Ul 64)
Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran
Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks
Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau
dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat
atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)
dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta
bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-
praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian
Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu
219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement
Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene
(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum
khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke
tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS
Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa
Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi
Susanto 107
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
91
Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah
penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum
1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup
yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat
juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti
ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan
Nabi225
2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti
manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal
di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang
berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno
Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226
3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu
kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap
kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia
Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227
Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk
agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh
Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan
Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai
pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan
roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang
mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi
Kristen
Kajian
1 1 Samuel 281-25
225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
92
Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-
kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka
cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak
Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes
terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228
Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan
bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah
satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal
demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi
terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap
setia kepada Allah yang Esa
Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub
ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu
percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)
Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel
pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di
Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan
dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan
terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia
bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230
Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai
keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak
ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran
mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai
kemunculan roh di Endor
228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
93
Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel
sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki
akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat
ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia
Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh
memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti
panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah
roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja
Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada
keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1
Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini
disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-
satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut
Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah
tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati
Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm
886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6
11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau
gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti
apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika
roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia
sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau
sudah berada di sheol
Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu
maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah
yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku
Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat
begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan
231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays
Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
94
kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa
lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama
teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan
2 Aliran Pangestu
Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan
untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta
Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka
Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto
Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan
ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi
semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan
untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa
Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus
ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan
dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan
memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah
terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih
dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir
menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena
menganggap berada di jalan yang sesat234
Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14
Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah
perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat
keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap
Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang
jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang
Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah
Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto
232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
95
dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya
dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-
sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat
sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam
kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati
Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat
Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa
Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi
Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang
berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya
adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas
dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari
esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula
lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan
demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang
dianut oleh orang Jawa
Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen
dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa
manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga
merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu
merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan
mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara
235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius
1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur
Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
96
horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-
golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242
Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini
dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut
Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak
sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya
tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula
Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya
persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya
menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo
Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah
mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai
kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup
3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu
Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita
mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel
sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah
menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam
kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di
dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di
bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat
berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di
sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia
Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali
dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)
242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
97
Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis
kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas
adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah
manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia
Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi
hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul
dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini
ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel
dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk
kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat
Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia
maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama
hidupnya kerena ia hidup suci
Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah
mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan
sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang
yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam
kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk
memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol
tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang
Ilahi246
Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang
disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh
seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan
lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan
reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam
pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu
reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247
245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018) 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
98
Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada
Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248
Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat
disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang
telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau
melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah
mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta
ber-reinkarnasi
Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai
akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih
hidup
Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan
menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah
maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari
ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma
Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut
Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya
adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang
diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah
menyatu dengan Allah sejak ia hidup
Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan
masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah
Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka
roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251
PENUTUP
248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
99
Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa
hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu
dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih
hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan
Hukum Tuhan
Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-
perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang
sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia
Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran
mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun
umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian
ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang
disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252
Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat
sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu
dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia
akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya
yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai
bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani
yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati
berkumpul (Ams 918)254
Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor
bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil
kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau
252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab
Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta
BPK Gunung Mulia 2015) 429
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
100
DAFTAR PUSTAKA
Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS
Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002
Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta
BPK Gunung Mulia 2013
Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-
kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang
dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017
Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia
2017
Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987
Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus
Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020
Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976
King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh
Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012
Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina
Media Informasi 2009
Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013
Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament
Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981
Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James
L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
101
Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan
Bandung Badan Media Informasi 2011
Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta
Kanisius 1995
Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018
Tentang Penulis
Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam
proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email
AlentinusYonathangmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
102
ARTIKEL NON-TEMATIK
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
103
Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Victor Christianto
Abstrak
Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika
sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak
dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika
sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-
dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara
kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda
dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan
Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika
sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia
serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap
berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang
sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang
akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian
Abstract
In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic
contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to
Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be
useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the
mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context
Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true
Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as
creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers
are one with God although not the same with the concept of divine unity of the
Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are
simultaneously united with the Creator but at the same time remain different
from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a
more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article
Pendahuluan
Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari
penulis (RIC) yang menyatakan
ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language
pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be
forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same
expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
104
Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle
such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath
many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual
texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century
such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from
superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when
Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are
some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)
and then their textsldquo (Chandra 2020)
Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri
ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi
pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis
atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah
bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau
fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang
berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa
keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or
Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika
kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami
mengusulkan logika sentensialproposisional
Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau
keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan
penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan
corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan
logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi
teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan
menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun
para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman
spiritual mereka
255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13
Nomor 4 April 2013 hal 469-494
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
105
Definisi logika sentensial
Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal
dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara
menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk
membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan
nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat
sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini
adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau
pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan
simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257
Asal usul Logika sentensial258
Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus
Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali
oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential
Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk
menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi
kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh
Ludwig Wittgenstein dan Emil Post
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli
logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa
dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma
digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika
Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya
disebut Propositional Calculus
256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic
httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press
2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url
httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic
al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
106
Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat
dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam
arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang
kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya
Betweenness dan neithernor
Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-
dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut
adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora
kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga
ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun
jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam
logika bukan inibukan itu
Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu
hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika
yakni logika sentensial
Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial
memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam
logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan
berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme
kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang
disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama
dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama
dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi
simbolik
For any two finite sets A and B260
(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)
(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)
259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
107
Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah
kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat
sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan
dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat
alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang
sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah
sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali
sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang
merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam
simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi
dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa
~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)
Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan
logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit
Lihat misalnya Heald
ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state
Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither
true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz
regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos
useful eight valued logicsldquo
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita
sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang
Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan
dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika
sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan
Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-
dualisme dan dualisme pada saat yang sama
Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa
iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati
Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna
kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
108
namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang
Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah
Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika
sentensial
Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B
identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas
Gusti
Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling
kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat
antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa
dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt
non-dualitas antara kawula-Gusti
Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena
hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp
B)
Jadi antara
ltAgt betweennessneitherness ltBgt
Diskusi seputar Trinitas
Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah
mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam
maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang
Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)
Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among
the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku
ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog
termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
109
Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang
mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-
dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati
Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari
logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika
advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu
menjernihkan persoalan tersebut
Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut
ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap
individu dalam Trinitas (oneness)
Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana
pengertian individualitas yang lebur tersebut
Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi
non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan
menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora
tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu
dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong
memahami gagasan diskresi non-separasi
Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut
sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk
menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang
bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai
countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)
misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun
kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo
Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi
segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di
Athena
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
110
ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah
juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis
1728)
Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3
untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64
sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya
uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp
Ringgren (1970-1974)
ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)
Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka
kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang
meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas
Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada
gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten
Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara
yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas
Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian
selanjutnya
Penutup
Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan
tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna
bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang
iman Kristen yang lebih lengkap
Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika
sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak
disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang
Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan
kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel
lain kemudian
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
111
Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas
Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
112
Kepustakaan
Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003
Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016
Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed
Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173
Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human
Nature Unpublished draft 2020
Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in
the Majority World London Langham Global Library 2017
Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned
url
httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_
nor_false27_has_been_incorrectly_assigned
Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari
buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003
Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam
Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)
Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by
Peter Holmes)
Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991
Sumber internet
Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log
httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-
logical-expression
Tentang Penulis
Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini
mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di
antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email
victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
113
RESENSI
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
114
Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham
Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009
Oleh Jefri Hina Remi Katu
Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk
berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut
menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi
sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan
baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri
Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta
prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada
umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam
ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab
pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut
pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga
khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat
Kristosentris
Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan
prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5
membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk
menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam
memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan
tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan
syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan
menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar
Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut
bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah
berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat
pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
115
kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri
pengkhotbah sendiri
Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian
khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah
dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus
Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang
pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan
kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui
ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada
bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur
pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk
berdoa bagi dirinya
Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan
pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan
kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan
bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah
pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan
perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang
besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah
bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan
Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)
Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia
dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas
ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang
memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)
dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab
kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak
memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab
ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan
kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah
Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian
atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum
tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
116
Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada
pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup
yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus
hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak
mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya
khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang
membawanya pada hidup yang kekal
Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan
khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi
khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus
memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka
akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah
harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong
pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni
kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan
berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada
Juruselamat yang dibutuhkan
Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan
berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan
prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah
kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah
menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan
Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi
kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan
membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga
semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah
dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus
kepada seluruh ciptaan
Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus
menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan
terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah
agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik
dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
117
Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya
pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang
supernaturalrdquo (88)
Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan
Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari
Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri
sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada
pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama
berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya
penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah
agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena
telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam
kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah
kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati
yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai
justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam
Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang
yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan
kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus
Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk
menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar
Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya
dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena
itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan
dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam
mempersiapkan khotbah
Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III
bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam
mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia
juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan
budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks
harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini
Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
118
Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah
harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk
menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya
Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan
sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan
oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat
penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan
untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus
dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah
menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks
serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan
oleh seorang pengkhotbah
Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat
menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)
Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak
hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode
saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri
menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang
dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan
menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5
terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi
utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni
marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia
(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam
mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya
merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil
Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan
persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah
melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta
menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam
bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil
untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
119
dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik
orang percaya yang unik
Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan
baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk
berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang
dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku
ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah
agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis
melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam
berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk
mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap
Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta
disiplin belajar
Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga
memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia
bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang
tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya
Tentang Penulis
Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini
sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
120
Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-
4335-5295-3 153 pp
Oleh Stefanus Kristianto
Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah
salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis
untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah
esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan
argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus
141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang
ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk
menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah
σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika
pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan
sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut
Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan
sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan
dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya
mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh
Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab
pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani
terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan
Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata
mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus
memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36
261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru
dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54
(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski
demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat
Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26
bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo
Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
121
M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa
para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan
menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal
mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)
Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-
kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber
terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian
menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis
Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information
about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already
by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group
helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan
mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui
perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih
baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan
ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known
figures from antiquityrdquo (hal 42)
Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai
materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk
materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi
Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264
dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas
mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat
menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal
keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang
terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang
tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams
sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh
alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will
264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima
eksistensi Q (hal 46)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
122
propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and
that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)
Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan
beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang
mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka
bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-
orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang
diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para
penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina
abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan
dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes
people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)
Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili
adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu
nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah
disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini
nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh
Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan
apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum
dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina
melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme
kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb
hal 69)
Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang
mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi
kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang
tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data
ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari
masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in
265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans
2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
123
them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga
mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik
di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama
Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan
yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil
Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind
that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story
look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat
contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang
konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus
(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih
bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi
terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai
penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai
pembalasan ilahi
Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada
alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang
reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan
bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan
modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin
akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana
Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan
ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan
lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal
anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang
menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran
Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams
berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap
berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan
penyelidikan lebih lanjut267
267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini
Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
124
Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis
utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik
dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah
baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang
ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks
Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal
atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena
Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk
mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu
bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268
Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source
of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the
ancient worldrdquo (hal 122)
Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)
Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil
Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama
kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam
mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang
ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam
tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams
menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for
all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal
127)
Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia
mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan
perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa
penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa
adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa
pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis
Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)
masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on
the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
125
mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269
Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak
reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan
Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi
penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the
picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion
of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal
140)
Evaluasi
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya
dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah
petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini
Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa
disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan
bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-
merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih
menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam
ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski
demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa
Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu
bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari
topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka
Tentang penulis
Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales
269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih
mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth
(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
126
Call for Paper
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
127
Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2
rencana terbit Juli 2021
Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang
artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema
yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp
Ecclesiology
Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan
ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat
khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya
masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan
Roh Kudus
Jadual
- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021
- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021
- Final layout and publishing Juli 2021
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan
English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis
di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan
dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak
Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis
bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan
baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali
setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
128
Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman
httpojssttsatiacid
Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review
untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang
terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan
dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada
setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada
jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi
Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan
panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota
penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan
dalam naskah
Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui
httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021
Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih
Salam dalam kasih Kristus
3 Desember 2020
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
submit your paper to httpjurnalsttsatiacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
129
Petunjuk bagi Penulis
1 Kontributor
Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius
lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis
terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai
seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam
berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum
Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap
artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI
2 Tanggung jawab
Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan
menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan
bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan
mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The
Chicago Manual of Style)
3 Hak cipta
Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan
pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun
Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh
menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan
mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal
dalam versi daring di httpblablabla
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
130
4 Konflik kepentingan
Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh
lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan
5 Pengiriman naskah
- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan
secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau
email tidak akan dilayani
- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks
maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar
jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan
dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring
- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan
biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll
6 Format tulisan
- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12
pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan
bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis
seperti Google translator
- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi
- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7
- Margin 2 cm pada semua sisi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
131
7 Kaidah presentasi
- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa
gelar
- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan
komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)
Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi
tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa
ketukan
- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide
dasar dari tulisan
- pendahuluan
- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)
- penutupkesimpulan
- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional
- bibliografi
- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima
8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya
Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara
500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi
harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di
bawah ini
Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia
2009 xv + 260 halaman Rp 39000-
9 Masa tinjauan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
132
- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang
ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind
peer review)
- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel
dikirimkan secara daring
- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan
dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with
minor revision Accept with no revision
- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur
Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian
yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama
reviewer tercantum Lihat
httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf
- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan
kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya
- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak
artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum
tanggal penerbitan edisi berikutnya
10 Ilustrasi dan diagram
Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika
ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut
Versi 10 3 Desember 2020
Dewan Penyunting
Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
iv
Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima
kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra
bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda
meluangkan waktu membaca Jurnal ini
Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik
untuk memuliakan namaNya
Salam dalam kasih Kristus
Malang 3 Desember 2020
Victor Christianto
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini
1 Pdt Dr Isak Suria
2 Michelle Fortunella Sugianto STh
3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh
4 Christian Bayu Prakoso STh
5 Pdt Yonatan Alex Arifianto
6 Alentinus Yonathan STh
7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh
8 Pdt Stefanus Kristianto
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
v
Visi dan Misi STT Satyabahkti
Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-
Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta
relevan dengan perkembangan Jaman
Misi Institusi STT Satyabhakti
1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas
Pentakosta-Kharismatik
2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan
memiliki tata kelola yang baik
Tujuan Jurnal Teologi Amreta
Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam
bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring
(online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vi
Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada
pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui
pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya
dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar
Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian
pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi
pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku
rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi
yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai
Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan
peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan
karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari
berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan
dalam berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang
umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi
setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan
penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir
jurnal ini
Dewan Penyunting
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vii
Daftar Isi
Penanggung Jawab i
Editorial ii
Visi dan Misi STT Satyabhakti v
Tujuan Jurnal Teologi Amreta v
Daftar Isi vi
Artikel Utama
1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2
2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash
Michelle Fortunella Sugianto 22
3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi
Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44
4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa
Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67
5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran
Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89
Artikel Non-tematik
6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103
Resensi buku
7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah
dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114
8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120
Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127
Petunjuk bagi penulis 129
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
1
ARTIKEL UTAMA
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
2
PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN
DALAM ROHrdquo
Isak Suria
Abstrak
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih
memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi
tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di
dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi
bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo
Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah
penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari
penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)
menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang
yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan
Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul
salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti
mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri
Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus
Abstract
Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not
exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the
phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and
525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term
peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology
used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the
harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From
this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)
indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have
followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who
follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning
of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and
deny himself while walking together in the line of people before him
Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
3
Pendahuluan
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti
disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak
memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini
juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1
Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku
rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi
pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan
tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan
dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan
berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang
sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta
sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa
aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3
Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus
melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul
Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus
Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan
Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere
seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan
penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh
bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah
tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi
berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab
sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara
kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan
menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus
sudah tidak ada lagi
1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
4
Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu
mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih
belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard
Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan
suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam
pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh
Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit
dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah
mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga
ia belajar lagi
Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia
mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara
pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia
mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan
hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat
disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan
merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi
bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami
itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo
disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang
menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak
orang tidak memahaminya
Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam
beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak
ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau
ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk
in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not
fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we
live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua
istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh
4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
5
Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang
berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata
ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan
menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo
secara utuh dan aplikasinya
Pembahasan dan Hasil
1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia
Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-
kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini
karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus
mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya
Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi
Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam
kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah
orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga
dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin
Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab
itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther
berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it
were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya
mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari
buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and
profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8
Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang
ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama
Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain
6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno
mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah
lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul
Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka
di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians
(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)
preceptaustinorg galatians_516
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
6
yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah
menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak
mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia
sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah
mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan
terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan
kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9
Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia
harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang
hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh
orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa
bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya
sebagai orang hina
Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu
tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar
kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat
Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus
harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan
Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena
pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga
dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang
apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang
melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum
Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus
menjawabnya sendiri
ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu
kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena
iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak
ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal
216)
9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
7
Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo
(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan
saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini
menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah
kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya
kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus
merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan
yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang
mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak
sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar
kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran
yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah
dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh
Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus
2 Tafsiran teks Galatia 5
Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514
4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun
tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus
Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur
dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi
satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617
ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)
Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh
Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab
lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh
Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב
= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516
10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press
1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal
211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
8
ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite
yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai
epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak
akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei
zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo
(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada
kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini
a Peripateo
Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about
around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan
kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan
peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go
about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58
Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti
kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal
516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913
Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14
Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127
1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023
11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238
Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh
71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38
1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023
1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212
4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)
Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB
diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata
ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk
figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata
13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
9
ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es
211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331
Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah
berjalan (peripateo)
Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai
ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa
secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15
Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara
dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New
International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan
berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup
(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-
raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah
keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya
berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε
(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup
bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus
b Stoikhomen
Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)
diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17
Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave
properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in
dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik
Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam
formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang
15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash
Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia
2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)
preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan
Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan
Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
10
yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih
menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad
berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah
ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative
than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah
berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan
itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak
boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah
suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di
seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan
kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah
mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan
untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan
melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita
Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus
menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul
oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku
meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525
Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116
Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran
Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu
dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-
kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam
perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan
kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan
rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya
Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa
mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika
kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras
dengan-Nya
20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62
22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
11
3 Kajian lebih dalam
Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa
Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo
Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah
(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi
kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh
berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh
harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah
kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa
dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya
Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya
Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah
melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik
selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo
dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di
Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen
baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk
menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen
berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus
mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya
Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan
terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh
maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah
perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir
permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat
kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)
Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan
daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang
netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak
23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
12
daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada
daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah
tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru
Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan
dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan
mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis
kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat
tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan
Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh
Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus
214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo
ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di
belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada
dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu
dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah
palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti
lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan
menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi
penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini
menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh
tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus
Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut
Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)
Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah
memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi
adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa
memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang
berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus
dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri
dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)
27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
13
dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta
kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya
Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih
sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett
mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all
but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih
maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya
benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih
yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa
berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba
melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik
hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal
ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka
(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup
melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama
Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus
Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh
yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan
pimpinan Roh Kudus
4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab
Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus
Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini
merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan
juga sampai saat ini
a Kehidupan Yesus Kristus
Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa
sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya
dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)
28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
14
menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο
πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-
Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada
di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang
mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau
keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang
imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan
Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada
usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak
membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap
berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-
langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk
berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =
membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =
mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa
Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah
tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang
dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus
karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus
Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara
soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa
yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan
Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin
dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus
diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas
(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus
membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak
Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang
perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo
Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun
kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan
waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan
maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
15
Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan
semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan
kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan
suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus
menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang
banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang
menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini
Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan
merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat
takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara
dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran
Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh
Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan
pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya
Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan
mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)
Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah
tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat
menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu
salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan
pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-
saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi
Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah
Yesus pergi
Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa
membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat
membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi
Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah
kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat
itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia
mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk
414)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
16
Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-
murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima
kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa
kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab
tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus
membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada
yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun
b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid
Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap
orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid
berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain
c Petrus
Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda
Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan
wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta
sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan
Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah
(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika
itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat
menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika
Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia
berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat
kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji
Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus
memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus
taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan
Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan
demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun
bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
17
Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus
terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh
Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus
d Filipus (Kisah 8)
Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di
dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi
kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus
menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat
diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu
pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan
memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)
Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan
kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya
menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian
Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan
apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun
dimulai30
e Paulus
Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima
Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus
menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju
Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam
segenap perjalanannya
Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan
Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus
sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus
dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga
mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau
masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar
30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
18
sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia
tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju
sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu
penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus
paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke
Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang
kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus
menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia
membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh
Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus
juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam
Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid
baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah
gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου
γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana
aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru
dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan
kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun
memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab
tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak
yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah
peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah
Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga
meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi
meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di
barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang
kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang
dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh
yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di
Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita
berjalan dalam Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
19
Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap
hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya
Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati
nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya
supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan
bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti
apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik
membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia
ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya
ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita
karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi
seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan
keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan
Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang
Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang
berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting
berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim
24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-
peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang
Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram
menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan
yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur
Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan
berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan
lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang
sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya
Kesimpulan
Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam
mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan
Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai
dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak
dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
20
menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku
dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak
hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan
dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang
orang Kristen yang dewasa
Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus
(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan
Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh
Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup
berkemenangan
Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada
Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh
Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
21
Kepustakaan
Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
22
Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
23
DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK
DI ERA PANDEMI COVID 19
Michelle Fortunella Sugianto
Abstrak
Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu
virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini
sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa
Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan
dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera
lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya
segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari
kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai
doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud
menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih
berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami
semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam
kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya
Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat
Abstract
At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So
many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized
and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are
hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear
immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything
that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper
presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19
pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is
still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who
infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the
lives of everyone of His people
Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle
Pendahuluan
Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja
Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
24
kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain
Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada
bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka
poliklinik dan lain-lain
Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik
dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka
mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan
karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa
kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini
sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak
kanonisasi Alkitab
Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun
kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan
secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat
melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran
televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-
kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah
membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan
dengan praktik tersebut33
Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya
dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun
memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih
dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian
khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik
Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi
Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020
yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat
31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum
Mas 2015) 95
32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22
33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-
gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
25
ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang
meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali
mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada
tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi
kasus Covid-19 dalam negara mereka36
Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara
seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang
sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat
seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan
di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah
dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar
Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama
individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak
orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat
menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat
berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa
pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan
memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan
Karismatik di era Pandemi Covid 19
Pandangan Kaum Karismatik
Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan
Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab
Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para
35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli
2020 pukul 0019)
36 Ibid
37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-
buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119
dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-
pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140
38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
26
Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan
Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya
dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda
dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39
Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat
dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah
satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-
orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa
pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta
dapat melihat kembali (Kis 91-19a)
Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku
ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat
yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40
Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin
mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus
mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan
gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi
yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42
Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada
penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman
pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang
ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906
Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan
Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour
39 Ibid 90
40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November
pukul 2227)
42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88
43 Ibid 92
44 Ibid 98
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
27
mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih
tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu
Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara
kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street
Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas
berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh
dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-
jalan ataupun dalam pekerjaan46
Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani
pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan
yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang
benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus
yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum
Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh
gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa
pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih
tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini
Sejarah Pelayanan Kesembuhan
Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman
adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini
merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana
telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah
pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang
45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)
46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172
47 Ibid
48 Ibid
49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
28
sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan
dan berkat Allah50
Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu
banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak
orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus
diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324
413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk
1615-20)
Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat
bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja
Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan
sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai
peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari
pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia
Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja
Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang
mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus
adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah
Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa
Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini
berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan
ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatrdquo55
50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii
51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5
52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129
53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford
University Press 2011) 3
54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
55 Ibid 1-2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
29
Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox
Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu
pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan
mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman
baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58
Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang
cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh
yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis
pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis
buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta
Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh
pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60
Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh
Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah
yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa
tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di
antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa
kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya
yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn
Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain
Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan
kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat
semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64
56 Ibid 2
57 Ibid 58 Ibid
59 Ibid
60 Ibid
61 Ibid
62 Ibid 3
63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-
revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
30
Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang
dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan
melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani
(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi
setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi
Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik
di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu
tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat
hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan
maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja
Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama
Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan
keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh
jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara
langsung yaitu daripada Allah67
Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah
gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah
satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman
penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit
hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup
berfokus kepada pelayanan kesembuhan69
Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik
Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang
Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik
64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli
2019
66 Ibid
67 Ibid
68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7
69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
31
yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya
untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71
Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus
1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan
sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap
orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus
dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya
Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan
menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai
Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-
Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik
utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang
menyembuhkan
Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup
agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan
kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga
sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa
melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang
sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang
udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan
menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang
menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat
mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup
besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat
menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76
71 Ibid
72 Ibid 8
73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol
75 No 3 Sept 2006 639-640
75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
32
Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu
tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-
penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan
kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang
berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai
nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan
Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk
kesembuhan atas sakit-penyakit77
Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah
biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang
salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18
ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-
bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun
mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat
menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut
Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo
Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat
menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena
kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah
dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil
bagimursquordquo
76 Ibid 10
77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)
Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing
good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be
healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all
pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal
Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
33
Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh
berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin
melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang
merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak
menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan
harus menghasilkan kesembuhan80
Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan
lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan
Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk
menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang
sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka
akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali
Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang
didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal
Yesus yang Hidup itu
Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali
kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan
Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali
pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang
mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus
Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas
orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap
bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan
penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki
78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70
79 Ibid
80 Ibid
81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets
yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom
82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72
83 Ibid
84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
34
karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia
tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui
orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut
gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai
adalah lsquodalam nama Yesusrsquo
Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan
Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil
kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan
Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam
kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala
sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai
orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya
Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus
Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada
beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4
menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari
Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang
mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo
Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam
melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala
sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini
bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap
orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang
mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh
jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan
dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang
menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam
dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam
kelemahan Paulus
85 Ibid
86 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
35
Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19
Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok
pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah
memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi
Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO
20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara
yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88
World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah
Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah
kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada
tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-
coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang
disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total
akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa
takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak
dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi
kesehatannya
Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban
jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial
hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti
tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama
87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620
88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-
where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)
89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine
Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192
90 Ibid
91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur
Perkantas Jawa Timur 2020) 12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
36
kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline
menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya
Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang
aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah
mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia
yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu
murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah
pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani
kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa
pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita
harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia
bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau
menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih
yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan
gereja dalam krisis saat ini92
Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan
bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal
yang mendalam93
Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang
peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang
kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara
mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan
seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global
Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global
menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus
Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang
mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara
hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa
92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)
93 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
37
orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh
dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94
Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19
melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian
berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan
keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95
Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt
Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di
channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba
Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini
terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang
percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit
Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin
ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini
Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di
Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-
Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini
juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka
selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus
mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan
Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu
orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang
dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam
doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk
lenyap
Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah
dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang
Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus
94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-
prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310
95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)
96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo
(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
38
menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut
menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga
menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa
Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia
yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang
sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita
salib98
Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri
orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat
untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud
dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya
diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan
terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah
kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi
bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah
tersebut
Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang
pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri
mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan
tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada
himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar
beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya
bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini
Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan
ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99
Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan
ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang
beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah
97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo
(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)
98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-
Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
39
Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan
sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan
lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus
ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-
jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis
bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada
sistem online
Refleksi Teologis
Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan
secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari
dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal
tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan
kesembuhan
Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap
orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan
kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin
adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran
orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki
peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya
sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi
dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi
siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus
bertumbuh dan semakin kuat
Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi
manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk
100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19
Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-
positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020
101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18
102 Ibid 18
103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
40
memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus
adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan
telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik
Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu
gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya
Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab
dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan
kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid
Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada
masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai
mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus
menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu
sendiri
Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang
fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi
kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu
gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta
Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia
Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam
respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari
denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini
sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada
mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada
orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk
melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit
Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan
Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan
kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya
karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh
105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
41
mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh
Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar
kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang
mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan
tujuan-Nya untuk segala sesuatu
Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang
Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita
bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara
karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan
pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti
dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah
Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan
untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu
sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan
keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin
Tuhan
Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus
covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan
diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya
kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga
sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga
dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai
pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan
perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah
menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang
lain yang ada di sekitar kita
107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-
tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
42
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford
Forum England Deo 2006
Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford
University Press 2011
Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006
Church History Vol 75 (No 3) 639-640
Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011
Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta
Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020
Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940
Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017
Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan
Malang Indonesia Gandum Mas 2015
Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977
Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992
Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth
Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme
Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172
Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja
diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House
1996
Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006
Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2
(No 1) 187-192
Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters
httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-
spread
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
43
Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari
httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92
Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-
jesus-in-calvins-christology
Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua
httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua
Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line
Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-
Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml
Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-
eeZn
Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc
MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan
Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School
Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-
kristen
Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari
httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s
Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-
19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-
besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all
Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-
masuk-ri
Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The
Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016
httpsthelastreformationcom
httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-
2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
44
httpscovid19whoint
httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-
penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2
httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-
menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all
httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-
Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal
Tentang Penulis
Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang
Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
45
Peran Roh Kudus dalam Misi Allah
Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611
Robby I Chandra
Abstrak
Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon
terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah
interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama
kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya
melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya
mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses
melaksanakan Misi Allah
Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja
interpretasi naratif
Abstract
The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16
concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative
interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit
to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to
practice Shared-Leadership in Missio Dei process
Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative
intrepretation
Pendahuluan
Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional
sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh
mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan
dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi
mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan
tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108
Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di
108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
46
Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan
bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh
mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang
mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang
menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh
dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh
Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak
penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi
Allah110
Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti
kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan
konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan
bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti
Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah
yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas
Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila
memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah
kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi
melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112
Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan
spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam
dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat
ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk
melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan
bersamanya
109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June
1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28
httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to
Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
47
Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai
ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah
dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua
kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai
Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan
Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh
Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya
Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit
I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given
room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that
something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it
Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy
Spirit115
Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty
Baptis Theological Seminary116
Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi
kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan
Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan
pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada
Kekristenan sedunia
Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai
dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga
perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-
pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan
kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan
mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua
sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar
dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia
113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO
David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo
Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)
httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
48
Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus
menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat
mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI
yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal
yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami
perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak
lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti
didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi
selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus
dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja
setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap
kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian
bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan
Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal
yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman
Alkitab yang tidak sempurna
Metodologi
Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan
titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada
teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk
dalam narratology
Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia
menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi
Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya
berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana
dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana
pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima
117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in
Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46
httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)
11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
49
gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang
disampaikan disimpan dan digali kembali120
Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi
apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik
berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan
beberapa hal utama
a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya
b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita
c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk
menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai
kebenaran
d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator
e) Ada hiburan
f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke
tempat yang salah
g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan
nyata121
Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu
narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan
arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti
1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan
narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya
2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi
3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran
4 Bagaimana kaitan antara pemeran
5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini
6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada
komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi
2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a
Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport
CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
50
Temuan dari studi
1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar
Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di
dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan
Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan
adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam
melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan
kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran
atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata
berbeda dari paparan-paparan sebelumnya
Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua
untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul
yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan
penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat
di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar
belakang menolong menghasilkan konsensus123
Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus
(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini
dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus
kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah
dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas
menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka
kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak
hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas
122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em
Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the
Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished
paper South Eastern University 2012)
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
51
mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu
dalam diri Kristus
Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van
Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama
teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai
pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh
Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk
menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi
orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang
kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi
juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127
Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat
pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan
Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika
menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan
peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi
Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya
ditujukan pada bangsa Israel
2 Analisis Narasi dan interpretasi
Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di
Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat
diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka
melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk
memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah
126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo
Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological
_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills
the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
52
Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka
sampai di Troas
Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan
dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan
melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang
dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah
akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan
Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak
perlindungan baginya seperti bagi Paulus
Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada
seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi
percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan
mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan
1a Pemeran dalam Narasi
Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan
perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga
yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya
memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak
layak
Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan
suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari
kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang
dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan
dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius
Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif
dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi
Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar
lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia
Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia
Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
53
mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke
Troas
1b Lokasi dan pergerakan
Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan
Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas
saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi
namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan
orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya
1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya
Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini
Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam
ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para
pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus
diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan
Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan
tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah
κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi
atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti
tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129
1d Alur dan tempo
Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan
sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang
dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik
berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas
melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian
terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi
untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam
128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm
129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
54
suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam
narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan
pendengar pada suatu hal yang signifikan
Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua
arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam
narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya
lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo
Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu
segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari
penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana
Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah
ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku
One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam
penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran
malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa
Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh
Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas
menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah
yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus
dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup
pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan
ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus
1e Klimax Pesan tersembunyi
Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip
suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti
130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
55
dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan
perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada
para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke
dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo
menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil
Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang
sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari
tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132
Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat
dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik
sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada
penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang
berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa
Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai
penglihatan diberikan kepada Paulus
Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan
mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan
pelaksanaan Misi Allah kedua ini
Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan
menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya
sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama
mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut
pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak
membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau
memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius
dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai
ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh
Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian
dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi
132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30
2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
56
Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh
Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan
bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan
misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil
lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16
jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring
mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin
tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu
atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara
dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah
peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi
Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus
berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133
Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme
sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan
nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya
menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau
lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan
pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134
Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus
Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka
yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman
kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang
mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah
harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik
yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi
Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola
pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka
Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat
mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa
133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of
the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
57
Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan
menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke
Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki
di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah
bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka
bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan
Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan
suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu
suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan
kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan
seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya
Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan
torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah
adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin
misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam
roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari
Pembahasan
Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan
pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas
gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas
Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin
Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan
keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan
pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara
Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir
135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013
httpsdoiorg1043249780203387856
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
58
Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan
Kristomonisme137
Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai
Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang
menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus
bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya
besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan
lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan
pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta
sejak awalnya dan memberikan kehidupan139
Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di
gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang
sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan
di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya
Nicea-Konstantinopel
Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama
gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141
Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di
Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di
Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana
dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi
perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya
Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-
karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa
137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80
no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50
no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press
2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids
Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018
httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the
Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1
(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
59
gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan
Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an
muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut
di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi
Apostolik Baru
Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah
emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar
menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan
teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau
sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang
dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal
menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh
Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran
Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan
konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar
mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau
subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145
Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada
di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka
adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa
Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka
akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul
berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini
seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147
Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar
pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di
143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-
2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para
Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
60
Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di
kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar
kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin
Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya
Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di
gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat
nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang
Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika
sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik
Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan
Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji
roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup
kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148
Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah
dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek
mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili
berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan
dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di
pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh
Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150
Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah
tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan
Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen
Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep
Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia
menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep
tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan
148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on
a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled
World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual
Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
61
Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio
Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal
segalanya ditekankan
Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi
Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui
belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai
hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang
menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya
Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para
penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal
utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah
Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus
dalam mengubah cara kepemimpinnan
Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh
Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk
melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya
lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga
para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial
bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia
dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup
didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan
pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan
demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo
atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah
yaitu para pemimpin di Gereja
151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo
EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
62
Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini
Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi
dapat dipaparkan di bawah ini
1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau
kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan
dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan
kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para
pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah
sebagai prioritas dalam pelayanannya
2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang
bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan
misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi
suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa
dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau
3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang
bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut
kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia
ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga
pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang
membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang
berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi
Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia
melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun
inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama
dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka
rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi
pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para
pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
63
di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai
akurdquo
Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin
menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain
a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus
b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir
c Mengajar atau mengubah orang
d Mendoakan
e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita
f Mengorganisir dan mendelegasi dsb
seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya
Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di
Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang
tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul
Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang
menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih
nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus
Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat
banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-
stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin
terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik
Daftar Pustaka
Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj
Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of
the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39
httpsdoiorg101163157007410x533996
Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs
CO David C Cook 2009
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
64
Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco
2012 httpsdoiorg1041359781452226552
Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New
York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618
Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed
August 30 2020
httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10
Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo
South Eastern University 2012
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M
otifs_in_Luke_Acts
Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with
Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January
20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field
Westport CB Quorum Books 2002
Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo
In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute
Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005
Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and
Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018
mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45
httpswwwjstororgstable23580447seq=1
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107
no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013
httpsdoiorg1010579781137268990
Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology
2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303
MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
Nashville Tennessee Neslon 2013
Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006
Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos
Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-
44502006000300010
Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress
1991
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
65
mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-
02602003
Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress
Press 2001
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In
Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-
98884-9_10
Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In
The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114
httpsdoiorg105860choice40-2114
Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa
Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35
no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological
Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X
Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash
28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda
Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan
Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009
Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November
22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297
Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal
1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012
httpsdoiorg10116315700747-12341245
Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological
Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological
_and_Missiological_Agenda
Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand
Rapids Michigan Eerdmans 2013
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
66
Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought
2013 httpsdoiorg1043249780203387856
Tentang Penulis
Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta
emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai
salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
67
Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto
Abstrak
Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk
memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal
dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki
Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh
besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang
dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil
dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang
dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku
yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru
dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari
untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung
Abstract
The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the
gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the
gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons
ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of
the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul
Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by
Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results
of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that
can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying
on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And
thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service
Keywords mission leadership implication leader Paul
Pendahuluan
Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung
Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan
dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
68
orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar
baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya
keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya
dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah
kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain
melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan
kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152
Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri
Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia
sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja
mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih
merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan
dunia ini
Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus
adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus
Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya
sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil
keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus
Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk
kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk
memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan
fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang
pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167
persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil
survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman
yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah
Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat
Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit
152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar (Jakarta
Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
69
gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung
dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali
Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang
cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam
praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari
yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini
Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang
percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157
Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara
banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki
andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya
untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam
Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal
tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan
misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle
demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang
rasul Yesus Kristus seorang misionaris158
METODE
Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang
peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka
penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal
teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran
peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama
156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo
Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan
Pelita Kebenaran Press 2018)
158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian
Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
70
penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis
menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi
Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi
pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku
jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut
dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir
penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai
dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus
memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja
wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan
terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai
pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan
PEMBAHASAN
Misi dan Kepemimpinan Misi
Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk
mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam
Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang
utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan
tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan
dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160
Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan
Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya
memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya
dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan
kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia
melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari
ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus
ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian
tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan
160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
71
orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus
Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai
kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk
membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam
pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini
Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk
menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik
kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan
martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari
Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo
ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama
memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua
menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis
1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga
mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115
Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi
dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil
sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu
diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat
yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia
Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari
Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan
tanggung jawab untuk bermisi163
Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan
dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian
terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti
diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud
serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan
Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh
161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
72
Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat
membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga
penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan
etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar
mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang
harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti
mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka
jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia
berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh
kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat
Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas
memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah
yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170
Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah
dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan
seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan
menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan
penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi
tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu
kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat
Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke
rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga
misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan
memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam
sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang
164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis
Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
73
sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami
harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172
Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di
bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3
misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention
dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya
kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul
beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk
mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan
konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks
memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)
yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas
untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan
gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173
Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang
dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti
mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain
untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk
menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar
dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya
spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal
di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk
terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya
Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi
Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia
mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani
mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir
di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang
172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan
(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja
Anda (Peachtree City ACMC 1996)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
74
taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175
Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya
Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan
pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin
menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan
Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi
seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus
pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki
kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil
yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu
memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176
Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang
bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang
didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan
dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode
yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya
Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika
melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan
tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178
Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan
bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus
mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus
memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap
langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran
Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah
175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode
Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York
Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book
House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun
Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
75
poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan
Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi
Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah
sebagai berikut
Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan
Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas
misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi
pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada
Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa
memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai
Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus
senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk
memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus
berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun
Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi
ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada
waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka
bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan
bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani
memberitakan Injil Tuhan
Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah
tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan
Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan
melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin
rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan
visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri
yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi
pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan
180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa (Bandung Yayasan Kalam Hidup
1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
76
pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk
mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas
dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan
Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi
Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik
namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang
baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena
pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap
berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak
hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat
yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus
berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183
Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru
meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya
adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi
Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah
orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan
dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan
kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila
adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan
bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk
membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di
jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran
bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka
selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha
meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)
Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila
membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk
183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville
Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
77
melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga
merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah
ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan
teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan
pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia
hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes
Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan
pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik
Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai
pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang
dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67
berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang
membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai
pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah
dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang
lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan
Christlike (Yoh 155 Gal 220)187
Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah
seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah
orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi
Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang
Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang
dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan
kepribadian terbuka
Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan
misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis
186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)
11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta
ANDI 2006) 103
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
78
134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis
163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila
Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan
(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus
(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari
gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam
melayani Tuhan
Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut
Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari
Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang
independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat
setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan
menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu
Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas
dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga
diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus
Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu
orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan
membantunya baik secara spiritual maupun material190
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak
orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo
(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang
percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran
Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas
pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo
menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah
tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan
tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya
adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas
189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
79
dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat
di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani
sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang
sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya
Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan
kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya
melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh
saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa
Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal
Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah
seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan
kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia
meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti
semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus
Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2
Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang
pemberita Injil
Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus
berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)
Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung
jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen
miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan
Akhaya193
Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya
Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian
paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal
dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus
mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan
Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194
Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia
193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn
Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
80
mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan
iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada
Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam
menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke
Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta
Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat
di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak
terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta
disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan
perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang
menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari
keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang
memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran
sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk
mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta
Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat
ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang
yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang
dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia
sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan
panjang lagi (2 Tim 46)
Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak
hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong
Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang
berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran
tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius
dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya
jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh
ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung
195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
81
beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara
menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi
ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah
kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang
dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan
tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga
memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki
kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan
keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan
utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat
diberitakan lebih luas lagi
Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan
gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan
berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah
gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang
benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya
seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen
Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang
besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya
menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty
menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak
mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik
Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang
Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph
Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia
Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat
198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)
Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
82
belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota
yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan
kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus
Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203
Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu
bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927
John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung
mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai
mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal
itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi
contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa
penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan
kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan
pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah
pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja
adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang
dilakukan oleh gereja205
Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak
menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang
kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi
pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa
dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa
Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang
guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian
juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus
aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa
merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian
201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)
14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI
TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela
204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas
2004) 241
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
83
mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat
keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan
Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin
tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang
diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin
baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang
percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus
disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di
dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk
mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang
menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab
seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup
sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga
menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat
baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX
tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara
membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas
pemuridan ini
Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja
dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal
baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya
dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar
memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada
kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru
ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210
Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya
Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris
beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter
206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
84
komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang
diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak
sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau
simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon
misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan
karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal
sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol
dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan
supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal
Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap
misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris
pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas
budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu
pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan
persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui
doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya
telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan
lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan
terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan
keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan
memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu
memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami
persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab
dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan
mencarikan solusi yang terbaik
Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do
menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah
211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House
1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)
131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa 214 Borthwick
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
85
di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang
diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun
masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan
temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat
memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk
karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan
melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue
di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan
mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215
KESIMPULAN
Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)
Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan
berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus
dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah
pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara
tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya
sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu
terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik
petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para
pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi
misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi
tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di
manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat
mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala
kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan
menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian
dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus
Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk
mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang
215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
86
menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak
dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan
memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan
memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar
yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar
untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi
perencanaan dan komunikasi217
216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing
2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
87
DAFTAR PUSTAKA
Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG
JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020
Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016
Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita
Kebenaran Press 2018
Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang
Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987
Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998
mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997
Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015
Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008
Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980
David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991
Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis
Books 1983
Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008
Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002
Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012
Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005
Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah
Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122
Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019
Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan
Bilangan Research Center 2019
IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009
Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004
Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI
2006
Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House
1976
Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical
Press 2010
Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997
Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo
DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City
ACMC 1997
mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree
City ACMC 1996
Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
88
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener
Verlag 1979
Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006
Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997
Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd
Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Agama Kristen) 2019
Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993
Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus ANDI Yogyakarta 2008
Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005
Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi
Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93
Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004
Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009
Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018
mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003
Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004
Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999
Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003
Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985
Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008
Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977
William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi
Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013
Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo
Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Tentang penulis
Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi
di christianbayustbiacid
Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat
dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
89
Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan
Ajaran Aliran Pangestu
Alentinus Yonathan
Abstrak
Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh
orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil
penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor
adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga
dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel
sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses
kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen
namun masih diwarnai pandangan lama mereka
Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma
Sejati
Abstract
This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in
comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of
the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not
that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is
not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of
this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have
joined Christian church but still cling to their old-world view
Pendahuluan
Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam
tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan
keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam
218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina
Media Informasi 2009) 156
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
90
hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab
Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220
Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi
Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah
Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang
Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa
kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan
menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban
persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia
Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan
kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah
seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe
Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu
saturdquo (Ul 64)
Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran
Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks
Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau
dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat
atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)
dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta
bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-
praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian
Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu
219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement
Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene
(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum
khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke
tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS
Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa
Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi
Susanto 107
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
91
Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah
penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum
1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup
yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat
juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti
ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan
Nabi225
2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti
manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal
di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang
berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno
Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226
3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu
kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap
kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia
Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227
Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk
agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh
Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan
Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai
pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan
roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang
mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi
Kristen
Kajian
1 1 Samuel 281-25
225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
92
Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-
kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka
cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak
Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes
terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228
Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan
bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah
satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal
demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi
terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap
setia kepada Allah yang Esa
Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub
ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu
percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)
Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel
pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di
Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan
dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan
terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia
bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230
Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai
keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak
ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran
mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai
kemunculan roh di Endor
228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
93
Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel
sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki
akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat
ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia
Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh
memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti
panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah
roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja
Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada
keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1
Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini
disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-
satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut
Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah
tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati
Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm
886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6
11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau
gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti
apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika
roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia
sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau
sudah berada di sheol
Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu
maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah
yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku
Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat
begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan
231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays
Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
94
kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa
lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama
teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan
2 Aliran Pangestu
Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan
untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta
Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka
Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto
Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan
ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi
semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan
untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa
Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus
ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan
dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan
memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah
terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih
dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir
menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena
menganggap berada di jalan yang sesat234
Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14
Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah
perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat
keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap
Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang
jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang
Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah
Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto
232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
95
dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya
dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-
sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat
sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam
kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati
Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat
Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa
Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi
Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang
berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya
adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas
dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari
esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula
lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan
demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang
dianut oleh orang Jawa
Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen
dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa
manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga
merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu
merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan
mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara
235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius
1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur
Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
96
horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-
golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242
Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini
dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut
Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak
sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya
tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula
Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya
persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya
menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo
Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah
mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai
kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup
3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu
Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita
mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel
sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah
menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam
kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di
dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di
bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat
berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di
sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia
Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali
dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)
242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
97
Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis
kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas
adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah
manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia
Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi
hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul
dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini
ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel
dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk
kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat
Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia
maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama
hidupnya kerena ia hidup suci
Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah
mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan
sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang
yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam
kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk
memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol
tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang
Ilahi246
Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang
disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh
seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan
lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan
reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam
pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu
reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247
245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018) 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
98
Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada
Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248
Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat
disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang
telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau
melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah
mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta
ber-reinkarnasi
Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai
akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih
hidup
Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan
menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah
maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari
ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma
Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut
Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya
adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang
diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah
menyatu dengan Allah sejak ia hidup
Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan
masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah
Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka
roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251
PENUTUP
248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
99
Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa
hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu
dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih
hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan
Hukum Tuhan
Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-
perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang
sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia
Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran
mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun
umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian
ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang
disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252
Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat
sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu
dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia
akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya
yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai
bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani
yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati
berkumpul (Ams 918)254
Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor
bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil
kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau
252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab
Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta
BPK Gunung Mulia 2015) 429
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
100
DAFTAR PUSTAKA
Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS
Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002
Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta
BPK Gunung Mulia 2013
Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-
kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang
dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017
Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia
2017
Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987
Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus
Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020
Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976
King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh
Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012
Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina
Media Informasi 2009
Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013
Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament
Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981
Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James
L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
101
Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan
Bandung Badan Media Informasi 2011
Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta
Kanisius 1995
Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018
Tentang Penulis
Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam
proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email
AlentinusYonathangmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
102
ARTIKEL NON-TEMATIK
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
103
Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Victor Christianto
Abstrak
Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika
sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak
dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika
sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-
dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara
kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda
dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan
Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika
sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia
serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap
berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang
sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang
akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian
Abstract
In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic
contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to
Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be
useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the
mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context
Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true
Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as
creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers
are one with God although not the same with the concept of divine unity of the
Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are
simultaneously united with the Creator but at the same time remain different
from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a
more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article
Pendahuluan
Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari
penulis (RIC) yang menyatakan
ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language
pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be
forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same
expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
104
Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle
such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath
many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual
texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century
such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from
superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when
Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are
some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)
and then their textsldquo (Chandra 2020)
Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri
ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi
pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis
atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah
bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau
fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang
berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa
keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or
Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika
kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami
mengusulkan logika sentensialproposisional
Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau
keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan
penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan
corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan
logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi
teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan
menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun
para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman
spiritual mereka
255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13
Nomor 4 April 2013 hal 469-494
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
105
Definisi logika sentensial
Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal
dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara
menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk
membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan
nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat
sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini
adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau
pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan
simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257
Asal usul Logika sentensial258
Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus
Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali
oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential
Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk
menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi
kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh
Ludwig Wittgenstein dan Emil Post
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli
logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa
dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma
digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika
Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya
disebut Propositional Calculus
256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic
httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press
2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url
httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic
al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
106
Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat
dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam
arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang
kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya
Betweenness dan neithernor
Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-
dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut
adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora
kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga
ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun
jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam
logika bukan inibukan itu
Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu
hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika
yakni logika sentensial
Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial
memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam
logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan
berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme
kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang
disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama
dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama
dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi
simbolik
For any two finite sets A and B260
(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)
(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)
259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
107
Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah
kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat
sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan
dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat
alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang
sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah
sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali
sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang
merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam
simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi
dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa
~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)
Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan
logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit
Lihat misalnya Heald
ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state
Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither
true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz
regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos
useful eight valued logicsldquo
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita
sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang
Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan
dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika
sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan
Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-
dualisme dan dualisme pada saat yang sama
Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa
iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati
Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna
kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
108
namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang
Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah
Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika
sentensial
Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B
identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas
Gusti
Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling
kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat
antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa
dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt
non-dualitas antara kawula-Gusti
Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena
hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp
B)
Jadi antara
ltAgt betweennessneitherness ltBgt
Diskusi seputar Trinitas
Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah
mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam
maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang
Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)
Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among
the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku
ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog
termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
109
Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang
mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-
dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati
Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari
logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika
advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu
menjernihkan persoalan tersebut
Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut
ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap
individu dalam Trinitas (oneness)
Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana
pengertian individualitas yang lebur tersebut
Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi
non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan
menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora
tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu
dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong
memahami gagasan diskresi non-separasi
Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut
sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk
menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang
bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai
countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)
misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun
kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo
Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi
segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di
Athena
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
110
ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah
juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis
1728)
Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3
untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64
sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya
uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp
Ringgren (1970-1974)
ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)
Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka
kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang
meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas
Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada
gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten
Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara
yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas
Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian
selanjutnya
Penutup
Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan
tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna
bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang
iman Kristen yang lebih lengkap
Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika
sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak
disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang
Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan
kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel
lain kemudian
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
111
Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas
Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
112
Kepustakaan
Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003
Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016
Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed
Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173
Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human
Nature Unpublished draft 2020
Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in
the Majority World London Langham Global Library 2017
Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned
url
httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_
nor_false27_has_been_incorrectly_assigned
Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari
buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003
Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam
Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)
Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by
Peter Holmes)
Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991
Sumber internet
Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log
httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-
logical-expression
Tentang Penulis
Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini
mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di
antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email
victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
113
RESENSI
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
114
Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham
Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009
Oleh Jefri Hina Remi Katu
Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk
berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut
menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi
sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan
baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri
Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta
prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada
umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam
ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab
pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut
pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga
khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat
Kristosentris
Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan
prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5
membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk
menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam
memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan
tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan
syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan
menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar
Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut
bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah
berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat
pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
115
kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri
pengkhotbah sendiri
Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian
khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah
dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus
Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang
pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan
kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui
ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada
bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur
pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk
berdoa bagi dirinya
Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan
pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan
kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan
bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah
pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan
perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang
besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah
bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan
Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)
Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia
dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas
ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang
memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)
dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab
kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak
memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab
ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan
kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah
Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian
atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum
tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
116
Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada
pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup
yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus
hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak
mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya
khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang
membawanya pada hidup yang kekal
Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan
khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi
khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus
memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka
akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah
harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong
pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni
kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan
berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada
Juruselamat yang dibutuhkan
Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan
berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan
prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah
kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah
menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan
Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi
kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan
membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga
semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah
dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus
kepada seluruh ciptaan
Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus
menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan
terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah
agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik
dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
117
Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya
pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang
supernaturalrdquo (88)
Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan
Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari
Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri
sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada
pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama
berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya
penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah
agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena
telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam
kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah
kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati
yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai
justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam
Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang
yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan
kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus
Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk
menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar
Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya
dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena
itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan
dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam
mempersiapkan khotbah
Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III
bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam
mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia
juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan
budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks
harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini
Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
118
Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah
harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk
menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya
Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan
sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan
oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat
penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan
untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus
dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah
menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks
serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan
oleh seorang pengkhotbah
Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat
menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)
Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak
hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode
saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri
menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang
dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan
menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5
terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi
utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni
marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia
(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam
mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya
merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil
Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan
persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah
melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta
menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam
bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil
untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
119
dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik
orang percaya yang unik
Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan
baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk
berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang
dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku
ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah
agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis
melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam
berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk
mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap
Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta
disiplin belajar
Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga
memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia
bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang
tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya
Tentang Penulis
Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini
sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
120
Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-
4335-5295-3 153 pp
Oleh Stefanus Kristianto
Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah
salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis
untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah
esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan
argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus
141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang
ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk
menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah
σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika
pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan
sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut
Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan
sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan
dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya
mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh
Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab
pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani
terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan
Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata
mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus
memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36
261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru
dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54
(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski
demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat
Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26
bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo
Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
121
M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa
para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan
menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal
mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)
Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-
kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber
terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian
menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis
Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information
about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already
by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group
helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan
mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui
perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih
baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan
ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known
figures from antiquityrdquo (hal 42)
Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai
materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk
materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi
Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264
dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas
mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat
menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal
keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang
terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang
tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams
sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh
alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will
264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima
eksistensi Q (hal 46)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
122
propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and
that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)
Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan
beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang
mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka
bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-
orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang
diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para
penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina
abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan
dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes
people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)
Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili
adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu
nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah
disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini
nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh
Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan
apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum
dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina
melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme
kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb
hal 69)
Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang
mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi
kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang
tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data
ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari
masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in
265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans
2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
123
them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga
mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik
di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama
Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan
yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil
Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind
that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story
look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat
contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang
konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus
(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih
bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi
terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai
penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai
pembalasan ilahi
Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada
alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang
reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan
bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan
modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin
akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana
Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan
ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan
lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal
anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang
menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran
Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams
berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap
berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan
penyelidikan lebih lanjut267
267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini
Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
124
Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis
utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik
dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah
baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang
ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks
Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal
atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena
Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk
mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu
bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268
Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source
of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the
ancient worldrdquo (hal 122)
Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)
Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil
Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama
kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam
mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang
ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam
tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams
menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for
all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal
127)
Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia
mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan
perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa
penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa
adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa
pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis
Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)
masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on
the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
125
mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269
Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak
reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan
Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi
penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the
picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion
of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal
140)
Evaluasi
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya
dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah
petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini
Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa
disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan
bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-
merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih
menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam
ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski
demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa
Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu
bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari
topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka
Tentang penulis
Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales
269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih
mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth
(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
126
Call for Paper
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
127
Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2
rencana terbit Juli 2021
Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang
artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema
yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp
Ecclesiology
Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan
ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat
khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya
masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan
Roh Kudus
Jadual
- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021
- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021
- Final layout and publishing Juli 2021
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan
English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis
di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan
dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak
Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis
bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan
baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali
setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
128
Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman
httpojssttsatiacid
Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review
untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang
terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan
dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada
setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada
jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi
Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan
panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota
penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan
dalam naskah
Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui
httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021
Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih
Salam dalam kasih Kristus
3 Desember 2020
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
submit your paper to httpjurnalsttsatiacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
129
Petunjuk bagi Penulis
1 Kontributor
Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius
lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis
terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai
seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam
berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum
Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap
artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI
2 Tanggung jawab
Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan
menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan
bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan
mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The
Chicago Manual of Style)
3 Hak cipta
Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan
pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun
Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh
menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan
mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal
dalam versi daring di httpblablabla
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
130
4 Konflik kepentingan
Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh
lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan
5 Pengiriman naskah
- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan
secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau
email tidak akan dilayani
- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks
maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar
jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan
dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring
- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan
biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll
6 Format tulisan
- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12
pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan
bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis
seperti Google translator
- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi
- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7
- Margin 2 cm pada semua sisi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
131
7 Kaidah presentasi
- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa
gelar
- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan
komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)
Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi
tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa
ketukan
- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide
dasar dari tulisan
- pendahuluan
- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)
- penutupkesimpulan
- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional
- bibliografi
- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima
8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya
Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara
500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi
harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di
bawah ini
Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia
2009 xv + 260 halaman Rp 39000-
9 Masa tinjauan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
132
- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang
ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind
peer review)
- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel
dikirimkan secara daring
- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan
dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with
minor revision Accept with no revision
- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur
Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian
yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama
reviewer tercantum Lihat
httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf
- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan
kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya
- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak
artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum
tanggal penerbitan edisi berikutnya
10 Ilustrasi dan diagram
Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika
ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut
Versi 10 3 Desember 2020
Dewan Penyunting
Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
v
Visi dan Misi STT Satyabahkti
Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-
Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta
relevan dengan perkembangan Jaman
Misi Institusi STT Satyabhakti
1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas
Pentakosta-Kharismatik
2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan
memiliki tata kelola yang baik
Tujuan Jurnal Teologi Amreta
Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam
bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan
memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat
psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi
institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri
terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya
berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan
terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring
(online)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vi
Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada
pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui
pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya
dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar
Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian
pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi
pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku
rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi
yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai
Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan
peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan
karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari
berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan
dalam berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang
umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi
setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan
penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir
jurnal ini
Dewan Penyunting
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vii
Daftar Isi
Penanggung Jawab i
Editorial ii
Visi dan Misi STT Satyabhakti v
Tujuan Jurnal Teologi Amreta v
Daftar Isi vi
Artikel Utama
1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2
2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash
Michelle Fortunella Sugianto 22
3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi
Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44
4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa
Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67
5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran
Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89
Artikel Non-tematik
6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103
Resensi buku
7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah
dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114
8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120
Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127
Petunjuk bagi penulis 129
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
1
ARTIKEL UTAMA
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
2
PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN
DALAM ROHrdquo
Isak Suria
Abstrak
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih
memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi
tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di
dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi
bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo
Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah
penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari
penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)
menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang
yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan
Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul
salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti
mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri
Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus
Abstract
Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not
exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the
phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and
525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term
peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology
used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the
harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From
this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)
indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have
followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who
follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning
of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and
deny himself while walking together in the line of people before him
Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
3
Pendahuluan
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti
disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak
memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini
juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1
Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku
rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi
pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan
tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan
dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan
berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang
sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta
sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa
aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3
Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus
melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul
Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus
Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan
Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere
seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan
penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh
bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah
tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi
berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab
sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara
kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan
menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus
sudah tidak ada lagi
1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
4
Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu
mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih
belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard
Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan
suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam
pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh
Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit
dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah
mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga
ia belajar lagi
Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia
mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara
pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia
mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan
hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat
disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan
merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi
bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami
itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo
disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang
menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak
orang tidak memahaminya
Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam
beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak
ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau
ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk
in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not
fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we
live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua
istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh
4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
5
Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang
berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata
ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan
menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo
secara utuh dan aplikasinya
Pembahasan dan Hasil
1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia
Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-
kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini
karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus
mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya
Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi
Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam
kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah
orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga
dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin
Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab
itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther
berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it
were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya
mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari
buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and
profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8
Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang
ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama
Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain
6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno
mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah
lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul
Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka
di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians
(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)
preceptaustinorg galatians_516
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
6
yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah
menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak
mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia
sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah
mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan
terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan
kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9
Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia
harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang
hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh
orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa
bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya
sebagai orang hina
Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu
tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar
kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat
Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus
harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan
Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena
pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga
dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang
apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang
melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum
Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus
menjawabnya sendiri
ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu
kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena
iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak
ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal
216)
9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
7
Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo
(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan
saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini
menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah
kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya
kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus
merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan
yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang
mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak
sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar
kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran
yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah
dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh
Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus
2 Tafsiran teks Galatia 5
Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514
4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun
tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus
Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur
dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi
satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617
ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)
Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh
Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab
lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh
Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב
= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516
10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press
1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal
211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
8
ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite
yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai
epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak
akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei
zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo
(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada
kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini
a Peripateo
Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about
around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan
kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan
peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go
about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58
Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti
kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal
516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913
Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14
Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127
1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023
11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238
Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh
71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38
1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023
1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212
4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)
Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB
diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata
ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk
figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata
13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
9
ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es
211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331
Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah
berjalan (peripateo)
Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai
ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa
secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15
Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara
dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New
International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan
berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup
(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-
raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah
keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya
berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε
(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup
bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus
b Stoikhomen
Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)
diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17
Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave
properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in
dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik
Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam
formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang
15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash
Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia
2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)
preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan
Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan
Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
10
yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih
menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad
berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah
ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative
than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah
berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan
itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak
boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah
suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di
seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan
kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah
mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan
untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan
melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita
Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus
menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul
oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku
meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525
Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116
Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran
Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu
dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-
kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam
perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan
kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan
rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya
Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa
mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika
kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras
dengan-Nya
20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62
22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
11
3 Kajian lebih dalam
Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa
Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo
Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah
(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi
kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh
berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh
harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah
kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa
dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya
Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya
Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah
melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik
selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo
dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di
Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen
baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk
menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen
berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus
mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya
Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan
terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh
maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah
perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir
permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat
kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)
Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan
daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang
netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak
23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
12
daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada
daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah
tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru
Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan
dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan
mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis
kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat
tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan
Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh
Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus
214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo
ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di
belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada
dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu
dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah
palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti
lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan
menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi
penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini
menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh
tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus
Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut
Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)
Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah
memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi
adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa
memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang
berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus
dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri
dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)
27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
13
dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta
kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya
Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih
sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett
mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all
but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih
maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya
benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih
yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa
berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba
melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik
hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal
ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka
(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup
melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama
Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus
Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh
yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan
pimpinan Roh Kudus
4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab
Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus
Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini
merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan
juga sampai saat ini
a Kehidupan Yesus Kristus
Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa
sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya
dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)
28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
14
menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο
πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-
Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada
di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang
mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau
keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang
imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan
Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada
usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak
membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap
berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-
langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk
berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =
membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =
mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa
Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah
tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang
dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus
karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus
Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara
soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa
yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan
Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin
dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus
diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas
(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus
membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak
Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang
perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo
Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun
kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan
waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan
maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
15
Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan
semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan
kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan
suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus
menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang
banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang
menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini
Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan
merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat
takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara
dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran
Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh
Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan
pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya
Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan
mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)
Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah
tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat
menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu
salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan
pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-
saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi
Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah
Yesus pergi
Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa
membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat
membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi
Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah
kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat
itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia
mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk
414)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
16
Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-
murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima
kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa
kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab
tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus
membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada
yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun
b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid
Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap
orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid
berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain
c Petrus
Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda
Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan
wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta
sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan
Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah
(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika
itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat
menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika
Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia
berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat
kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji
Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus
memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus
taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan
Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan
demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun
bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
17
Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus
terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh
Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus
d Filipus (Kisah 8)
Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di
dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi
kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus
menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat
diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu
pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan
memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)
Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan
kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya
menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian
Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan
apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun
dimulai30
e Paulus
Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima
Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus
menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju
Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam
segenap perjalanannya
Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan
Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus
sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus
dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga
mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau
masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar
30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
18
sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia
tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju
sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu
penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus
paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke
Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang
kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus
menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia
membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh
Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus
juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam
Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid
baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah
gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου
γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana
aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru
dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan
kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun
memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab
tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak
yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah
peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah
Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga
meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi
meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di
barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang
kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang
dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh
yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di
Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita
berjalan dalam Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
19
Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap
hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya
Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati
nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya
supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan
bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti
apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik
membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia
ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya
ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita
karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi
seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan
keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan
Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang
Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang
berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting
berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim
24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-
peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang
Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram
menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan
yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur
Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan
berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan
lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang
sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya
Kesimpulan
Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam
mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan
Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai
dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak
dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
20
menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku
dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak
hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan
dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang
orang Kristen yang dewasa
Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus
(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan
Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh
Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup
berkemenangan
Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada
Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh
Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
21
Kepustakaan
Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
22
Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
23
DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK
DI ERA PANDEMI COVID 19
Michelle Fortunella Sugianto
Abstrak
Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu
virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini
sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa
Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan
dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera
lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya
segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari
kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai
doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud
menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih
berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami
semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam
kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya
Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat
Abstract
At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So
many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized
and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are
hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear
immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything
that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper
presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19
pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is
still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who
infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the
lives of everyone of His people
Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle
Pendahuluan
Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja
Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
24
kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain
Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada
bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka
poliklinik dan lain-lain
Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik
dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka
mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan
karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa
kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini
sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak
kanonisasi Alkitab
Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun
kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan
secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat
melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran
televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-
kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah
membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan
dengan praktik tersebut33
Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya
dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun
memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih
dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian
khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik
Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi
Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020
yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat
31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum
Mas 2015) 95
32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22
33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-
gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
25
ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang
meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali
mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada
tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi
kasus Covid-19 dalam negara mereka36
Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara
seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang
sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat
seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan
di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah
dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar
Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama
individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak
orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat
menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat
berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa
pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan
memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan
Karismatik di era Pandemi Covid 19
Pandangan Kaum Karismatik
Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan
Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab
Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para
35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli
2020 pukul 0019)
36 Ibid
37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-
buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119
dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-
pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140
38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
26
Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan
Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya
dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda
dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39
Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat
dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah
satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-
orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa
pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta
dapat melihat kembali (Kis 91-19a)
Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku
ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat
yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40
Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin
mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus
mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan
gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi
yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42
Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada
penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman
pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang
ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906
Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan
Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour
39 Ibid 90
40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November
pukul 2227)
42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88
43 Ibid 92
44 Ibid 98
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
27
mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih
tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu
Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara
kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street
Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas
berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh
dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-
jalan ataupun dalam pekerjaan46
Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani
pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan
yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang
benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus
yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum
Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh
gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa
pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih
tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini
Sejarah Pelayanan Kesembuhan
Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman
adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini
merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana
telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah
pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang
45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)
46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172
47 Ibid
48 Ibid
49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
28
sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan
dan berkat Allah50
Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu
banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak
orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus
diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324
413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk
1615-20)
Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat
bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja
Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan
sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai
peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari
pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia
Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja
Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang
mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus
adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah
Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa
Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini
berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan
ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatrdquo55
50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii
51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5
52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129
53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford
University Press 2011) 3
54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
55 Ibid 1-2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
29
Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox
Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu
pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan
mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman
baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58
Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang
cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh
yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis
pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis
buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta
Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh
pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60
Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh
Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah
yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa
tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di
antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa
kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya
yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn
Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain
Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan
kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat
semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64
56 Ibid 2
57 Ibid 58 Ibid
59 Ibid
60 Ibid
61 Ibid
62 Ibid 3
63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-
revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
30
Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang
dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan
melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani
(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi
setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi
Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik
di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu
tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat
hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan
maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja
Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama
Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan
keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh
jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara
langsung yaitu daripada Allah67
Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah
gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah
satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman
penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit
hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup
berfokus kepada pelayanan kesembuhan69
Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik
Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang
Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik
64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli
2019
66 Ibid
67 Ibid
68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7
69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
31
yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya
untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71
Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus
1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan
sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap
orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus
dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya
Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan
menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai
Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-
Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik
utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang
menyembuhkan
Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup
agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan
kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga
sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa
melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang
sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang
udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan
menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang
menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat
mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup
besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat
menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76
71 Ibid
72 Ibid 8
73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol
75 No 3 Sept 2006 639-640
75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
32
Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu
tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-
penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan
kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang
berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai
nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan
Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk
kesembuhan atas sakit-penyakit77
Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah
biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang
salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18
ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-
bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun
mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat
menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut
Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo
Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat
menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena
kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah
dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil
bagimursquordquo
76 Ibid 10
77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)
Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing
good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be
healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all
pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal
Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
33
Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh
berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin
melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang
merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak
menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan
harus menghasilkan kesembuhan80
Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan
lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan
Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk
menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang
sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka
akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali
Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang
didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal
Yesus yang Hidup itu
Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali
kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan
Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali
pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang
mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus
Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas
orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap
bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan
penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki
78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70
79 Ibid
80 Ibid
81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets
yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom
82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72
83 Ibid
84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
34
karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia
tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui
orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut
gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai
adalah lsquodalam nama Yesusrsquo
Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan
Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil
kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan
Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam
kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala
sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai
orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya
Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus
Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada
beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4
menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari
Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang
mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo
Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam
melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala
sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini
bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap
orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang
mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh
jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan
dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang
menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam
dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam
kelemahan Paulus
85 Ibid
86 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
35
Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19
Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok
pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah
memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi
Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO
20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara
yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88
World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah
Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah
kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada
tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-
coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang
disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total
akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa
takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak
dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi
kesehatannya
Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban
jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial
hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti
tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama
87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620
88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-
where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)
89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine
Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192
90 Ibid
91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur
Perkantas Jawa Timur 2020) 12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
36
kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline
menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya
Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang
aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah
mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia
yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu
murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah
pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani
kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa
pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita
harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia
bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau
menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih
yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan
gereja dalam krisis saat ini92
Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan
bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal
yang mendalam93
Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang
peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang
kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara
mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan
seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global
Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global
menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus
Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang
mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara
hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa
92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)
93 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
37
orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh
dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94
Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19
melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian
berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan
keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95
Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt
Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di
channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba
Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini
terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang
percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit
Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin
ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini
Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di
Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-
Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini
juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka
selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus
mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan
Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu
orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang
dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam
doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk
lenyap
Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah
dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang
Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus
94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-
prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310
95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)
96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo
(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
38
menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut
menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga
menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa
Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia
yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang
sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita
salib98
Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri
orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat
untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud
dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya
diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan
terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah
kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi
bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah
tersebut
Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang
pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri
mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan
tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada
himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar
beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya
bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini
Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan
ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99
Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan
ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang
beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah
97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo
(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)
98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-
Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
39
Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan
sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan
lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus
ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-
jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis
bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada
sistem online
Refleksi Teologis
Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan
secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari
dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal
tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan
kesembuhan
Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap
orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan
kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin
adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran
orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki
peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya
sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi
dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi
siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus
bertumbuh dan semakin kuat
Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi
manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk
100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19
Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-
positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020
101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18
102 Ibid 18
103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
40
memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus
adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan
telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik
Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu
gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya
Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab
dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan
kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid
Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada
masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai
mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus
menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu
sendiri
Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang
fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi
kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu
gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta
Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia
Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam
respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari
denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini
sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada
mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada
orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk
melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit
Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan
Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan
kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya
karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh
105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
41
mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh
Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar
kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang
mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan
tujuan-Nya untuk segala sesuatu
Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang
Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita
bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara
karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan
pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti
dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah
Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan
untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu
sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan
keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin
Tuhan
Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus
covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan
diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya
kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga
sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga
dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai
pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan
perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah
menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang
lain yang ada di sekitar kita
107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-
tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
42
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford
Forum England Deo 2006
Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford
University Press 2011
Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006
Church History Vol 75 (No 3) 639-640
Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011
Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta
Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020
Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940
Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017
Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan
Malang Indonesia Gandum Mas 2015
Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977
Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992
Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth
Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme
Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172
Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja
diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House
1996
Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006
Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2
(No 1) 187-192
Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters
httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-
spread
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
43
Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari
httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92
Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-
jesus-in-calvins-christology
Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua
httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua
Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line
Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-
Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml
Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-
eeZn
Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc
MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan
Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School
Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-
kristen
Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari
httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s
Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-
19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-
besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all
Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-
masuk-ri
Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The
Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016
httpsthelastreformationcom
httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-
2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
44
httpscovid19whoint
httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-
penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2
httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-
menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all
httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-
Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal
Tentang Penulis
Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang
Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
45
Peran Roh Kudus dalam Misi Allah
Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611
Robby I Chandra
Abstrak
Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon
terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah
interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama
kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya
melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya
mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses
melaksanakan Misi Allah
Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja
interpretasi naratif
Abstract
The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16
concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative
interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit
to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to
practice Shared-Leadership in Missio Dei process
Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative
intrepretation
Pendahuluan
Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional
sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh
mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan
dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi
mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan
tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108
Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di
108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
46
Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan
bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh
mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang
mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang
menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh
dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh
Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak
penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi
Allah110
Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti
kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan
konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan
bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti
Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah
yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas
Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila
memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah
kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi
melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112
Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan
spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam
dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat
ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk
melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan
bersamanya
109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June
1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28
httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to
Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
47
Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai
ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah
dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua
kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai
Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan
Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh
Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya
Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit
I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given
room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that
something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it
Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy
Spirit115
Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty
Baptis Theological Seminary116
Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi
kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan
Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan
pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada
Kekristenan sedunia
Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai
dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga
perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-
pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan
kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan
mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua
sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar
dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia
113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO
David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo
Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)
httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
48
Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus
menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat
mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI
yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal
yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami
perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak
lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti
didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi
selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus
dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja
setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap
kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian
bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan
Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal
yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman
Alkitab yang tidak sempurna
Metodologi
Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan
titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada
teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk
dalam narratology
Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia
menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi
Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya
berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana
dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana
pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima
117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in
Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46
httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)
11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
49
gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang
disampaikan disimpan dan digali kembali120
Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi
apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik
berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan
beberapa hal utama
a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya
b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita
c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk
menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai
kebenaran
d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator
e) Ada hiburan
f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke
tempat yang salah
g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan
nyata121
Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu
narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan
arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti
1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan
narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya
2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi
3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran
4 Bagaimana kaitan antara pemeran
5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini
6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada
komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi
2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a
Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport
CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
50
Temuan dari studi
1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar
Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di
dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan
Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan
adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam
melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan
kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran
atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata
berbeda dari paparan-paparan sebelumnya
Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua
untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul
yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan
penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat
di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar
belakang menolong menghasilkan konsensus123
Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus
(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini
dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus
kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah
dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas
menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka
kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak
hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas
122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em
Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the
Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished
paper South Eastern University 2012)
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
51
mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu
dalam diri Kristus
Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van
Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama
teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai
pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh
Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk
menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi
orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang
kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi
juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127
Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat
pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan
Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika
menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan
peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi
Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya
ditujukan pada bangsa Israel
2 Analisis Narasi dan interpretasi
Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di
Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat
diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka
melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk
memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah
126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo
Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological
_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills
the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
52
Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka
sampai di Troas
Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan
dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan
melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang
dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah
akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan
Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak
perlindungan baginya seperti bagi Paulus
Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada
seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi
percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan
mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan
1a Pemeran dalam Narasi
Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan
perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga
yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya
memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak
layak
Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan
suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari
kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang
dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan
dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius
Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif
dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi
Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar
lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia
Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia
Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
53
mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke
Troas
1b Lokasi dan pergerakan
Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan
Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas
saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi
namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan
orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya
1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya
Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini
Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam
ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para
pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus
diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan
Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan
tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah
κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi
atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti
tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129
1d Alur dan tempo
Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan
sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang
dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik
berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas
melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian
terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi
untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam
128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm
129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
54
suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam
narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan
pendengar pada suatu hal yang signifikan
Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua
arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam
narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya
lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo
Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu
segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari
penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana
Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah
ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku
One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam
penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran
malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa
Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh
Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas
menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah
yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus
dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup
pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan
ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus
1e Klimax Pesan tersembunyi
Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip
suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti
130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
55
dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan
perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada
para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke
dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo
menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil
Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang
sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari
tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132
Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat
dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik
sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada
penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang
berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa
Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai
penglihatan diberikan kepada Paulus
Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan
mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan
pelaksanaan Misi Allah kedua ini
Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan
menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya
sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama
mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut
pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak
membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau
memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius
dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai
ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh
Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian
dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi
132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30
2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
56
Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh
Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan
bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan
misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil
lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16
jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring
mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin
tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu
atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara
dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah
peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi
Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus
berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133
Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme
sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan
nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya
menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau
lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan
pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134
Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus
Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka
yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman
kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang
mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah
harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik
yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi
Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola
pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka
Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat
mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa
133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of
the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
57
Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan
menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke
Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki
di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah
bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka
bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan
Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan
suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu
suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan
kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan
seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya
Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan
torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah
adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin
misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam
roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari
Pembahasan
Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan
pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas
gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas
Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin
Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan
keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan
pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara
Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir
135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013
httpsdoiorg1043249780203387856
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
58
Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan
Kristomonisme137
Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai
Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang
menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus
bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya
besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan
lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan
pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta
sejak awalnya dan memberikan kehidupan139
Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di
gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang
sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan
di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya
Nicea-Konstantinopel
Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama
gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141
Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di
Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di
Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana
dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi
perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya
Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-
karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa
137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80
no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50
no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press
2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids
Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018
httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the
Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1
(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
59
gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan
Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an
muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut
di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi
Apostolik Baru
Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah
emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar
menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan
teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau
sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang
dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal
menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh
Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran
Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan
konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar
mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau
subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145
Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada
di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka
adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa
Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka
akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul
berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini
seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147
Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar
pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di
143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-
2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para
Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
60
Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di
kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar
kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin
Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya
Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di
gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat
nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang
Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika
sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik
Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan
Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji
roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup
kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148
Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah
dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek
mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili
berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan
dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di
pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh
Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150
Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah
tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan
Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen
Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep
Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia
menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep
tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan
148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on
a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled
World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual
Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
61
Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio
Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal
segalanya ditekankan
Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi
Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui
belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai
hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang
menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya
Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para
penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal
utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah
Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus
dalam mengubah cara kepemimpinnan
Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh
Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk
melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya
lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga
para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial
bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia
dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup
didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan
pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan
demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo
atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah
yaitu para pemimpin di Gereja
151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo
EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
62
Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini
Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi
dapat dipaparkan di bawah ini
1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau
kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan
dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan
kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para
pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah
sebagai prioritas dalam pelayanannya
2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang
bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan
misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi
suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa
dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau
3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang
bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut
kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia
ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga
pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang
membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang
berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi
Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia
melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun
inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama
dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka
rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi
pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para
pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
63
di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai
akurdquo
Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin
menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain
a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus
b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir
c Mengajar atau mengubah orang
d Mendoakan
e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita
f Mengorganisir dan mendelegasi dsb
seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya
Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di
Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang
tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul
Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang
menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih
nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus
Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat
banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-
stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin
terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik
Daftar Pustaka
Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj
Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of
the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39
httpsdoiorg101163157007410x533996
Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs
CO David C Cook 2009
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
64
Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco
2012 httpsdoiorg1041359781452226552
Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New
York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618
Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed
August 30 2020
httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10
Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo
South Eastern University 2012
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M
otifs_in_Luke_Acts
Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with
Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January
20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field
Westport CB Quorum Books 2002
Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo
In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute
Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005
Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and
Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018
mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45
httpswwwjstororgstable23580447seq=1
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107
no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013
httpsdoiorg1010579781137268990
Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology
2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303
MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
Nashville Tennessee Neslon 2013
Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006
Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos
Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-
44502006000300010
Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress
1991
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
65
mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-
02602003
Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress
Press 2001
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In
Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-
98884-9_10
Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In
The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114
httpsdoiorg105860choice40-2114
Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa
Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35
no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological
Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X
Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash
28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda
Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan
Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009
Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November
22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297
Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal
1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012
httpsdoiorg10116315700747-12341245
Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological
Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological
_and_Missiological_Agenda
Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand
Rapids Michigan Eerdmans 2013
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
66
Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought
2013 httpsdoiorg1043249780203387856
Tentang Penulis
Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta
emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai
salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
67
Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto
Abstrak
Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk
memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal
dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki
Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh
besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang
dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil
dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang
dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku
yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru
dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari
untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung
Abstract
The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the
gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the
gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons
ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of
the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul
Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by
Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results
of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that
can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying
on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And
thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service
Keywords mission leadership implication leader Paul
Pendahuluan
Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung
Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan
dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
68
orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar
baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya
keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya
dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah
kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain
melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan
kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152
Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri
Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia
sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja
mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih
merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan
dunia ini
Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus
adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus
Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya
sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil
keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus
Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk
kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk
memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan
fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang
pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167
persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil
survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman
yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah
Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat
Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit
152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar (Jakarta
Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
69
gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung
dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali
Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang
cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam
praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari
yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini
Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang
percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157
Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara
banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki
andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya
untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam
Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal
tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan
misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle
demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang
rasul Yesus Kristus seorang misionaris158
METODE
Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang
peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka
penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal
teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran
peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama
156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo
Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan
Pelita Kebenaran Press 2018)
158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian
Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
70
penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis
menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi
Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi
pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku
jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut
dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir
penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai
dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus
memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja
wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan
terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai
pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan
PEMBAHASAN
Misi dan Kepemimpinan Misi
Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk
mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam
Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang
utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan
tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan
dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160
Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan
Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya
memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya
dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan
kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia
melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari
ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus
ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian
tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan
160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
71
orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus
Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai
kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk
membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam
pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini
Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk
menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik
kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan
martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari
Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo
ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama
memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua
menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis
1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga
mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115
Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi
dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil
sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu
diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat
yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia
Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari
Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan
tanggung jawab untuk bermisi163
Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan
dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian
terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti
diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud
serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan
Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh
161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
72
Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat
membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga
penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan
etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar
mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang
harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti
mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka
jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia
berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh
kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat
Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas
memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah
yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170
Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah
dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan
seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan
menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan
penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi
tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu
kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat
Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke
rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga
misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan
memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam
sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang
164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis
Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
73
sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami
harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172
Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di
bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3
misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention
dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya
kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul
beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk
mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan
konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks
memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)
yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas
untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan
gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173
Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang
dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti
mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain
untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk
menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar
dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya
spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal
di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk
terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya
Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi
Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia
mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani
mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir
di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang
172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan
(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja
Anda (Peachtree City ACMC 1996)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
74
taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175
Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya
Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan
pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin
menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan
Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi
seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus
pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki
kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil
yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu
memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176
Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang
bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang
didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan
dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode
yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya
Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika
melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan
tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178
Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan
bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus
mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus
memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap
langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran
Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah
175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode
Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York
Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book
House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun
Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
75
poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan
Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi
Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah
sebagai berikut
Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan
Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas
misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi
pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada
Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa
memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai
Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus
senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk
memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus
berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun
Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi
ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada
waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka
bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan
bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani
memberitakan Injil Tuhan
Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah
tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan
Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan
melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin
rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan
visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri
yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi
pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan
180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa (Bandung Yayasan Kalam Hidup
1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
76
pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk
mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas
dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan
Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi
Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik
namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang
baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena
pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap
berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak
hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat
yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus
berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183
Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru
meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya
adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi
Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah
orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan
dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan
kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila
adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan
bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk
membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di
jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran
bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka
selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha
meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)
Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila
membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk
183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville
Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
77
melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga
merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah
ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan
teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan
pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia
hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes
Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan
pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik
Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai
pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang
dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67
berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang
membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai
pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah
dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang
lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan
Christlike (Yoh 155 Gal 220)187
Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah
seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah
orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi
Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang
Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang
dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan
kepribadian terbuka
Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan
misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis
186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)
11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta
ANDI 2006) 103
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
78
134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis
163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila
Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan
(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus
(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari
gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam
melayani Tuhan
Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut
Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari
Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang
independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat
setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan
menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu
Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas
dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga
diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus
Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu
orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan
membantunya baik secara spiritual maupun material190
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak
orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo
(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang
percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran
Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas
pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo
menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah
tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan
tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya
adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas
189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
79
dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat
di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani
sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang
sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya
Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan
kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya
melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh
saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa
Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal
Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah
seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan
kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia
meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti
semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus
Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2
Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang
pemberita Injil
Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus
berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)
Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung
jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen
miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan
Akhaya193
Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya
Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian
paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal
dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus
mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan
Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194
Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia
193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn
Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
80
mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan
iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada
Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam
menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke
Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta
Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat
di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak
terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta
disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan
perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang
menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari
keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang
memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran
sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk
mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta
Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat
ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang
yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang
dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia
sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan
panjang lagi (2 Tim 46)
Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak
hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong
Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang
berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran
tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius
dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya
jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh
ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung
195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
81
beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara
menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi
ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah
kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang
dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan
tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga
memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki
kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan
keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan
utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat
diberitakan lebih luas lagi
Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan
gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan
berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah
gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang
benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya
seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen
Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang
besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya
menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty
menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak
mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik
Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang
Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph
Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia
Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat
198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)
Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
82
belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota
yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan
kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus
Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203
Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu
bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927
John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung
mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai
mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal
itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi
contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa
penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan
kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan
pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah
pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja
adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang
dilakukan oleh gereja205
Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak
menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang
kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi
pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa
dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa
Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang
guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian
juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus
aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa
merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian
201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)
14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI
TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela
204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas
2004) 241
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
83
mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat
keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan
Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin
tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang
diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin
baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang
percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus
disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di
dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk
mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang
menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab
seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup
sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga
menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat
baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX
tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara
membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas
pemuridan ini
Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja
dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal
baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya
dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar
memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada
kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru
ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210
Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya
Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris
beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter
206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
84
komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang
diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak
sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau
simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon
misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan
karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal
sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol
dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan
supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal
Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap
misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris
pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas
budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu
pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan
persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui
doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya
telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan
lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan
terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan
keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan
memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu
memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami
persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab
dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan
mencarikan solusi yang terbaik
Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do
menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah
211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House
1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)
131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa 214 Borthwick
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
85
di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang
diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun
masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan
temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat
memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk
karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan
melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue
di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan
mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215
KESIMPULAN
Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)
Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan
berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus
dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah
pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara
tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya
sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu
terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik
petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para
pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi
misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi
tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di
manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat
mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala
kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan
menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian
dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus
Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk
mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang
215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
86
menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak
dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan
memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan
memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar
yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar
untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi
perencanaan dan komunikasi217
216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing
2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
87
DAFTAR PUSTAKA
Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG
JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020
Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016
Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita
Kebenaran Press 2018
Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang
Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987
Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998
mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997
Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015
Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008
Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980
David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991
Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis
Books 1983
Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008
Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002
Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012
Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005
Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah
Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122
Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019
Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan
Bilangan Research Center 2019
IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009
Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004
Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI
2006
Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House
1976
Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical
Press 2010
Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997
Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo
DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City
ACMC 1997
mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree
City ACMC 1996
Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
88
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener
Verlag 1979
Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006
Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997
Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd
Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Agama Kristen) 2019
Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993
Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus ANDI Yogyakarta 2008
Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005
Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi
Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93
Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004
Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009
Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018
mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003
Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004
Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999
Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003
Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985
Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008
Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977
William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi
Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013
Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo
Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Tentang penulis
Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi
di christianbayustbiacid
Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat
dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
89
Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan
Ajaran Aliran Pangestu
Alentinus Yonathan
Abstrak
Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh
orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil
penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor
adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga
dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel
sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses
kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen
namun masih diwarnai pandangan lama mereka
Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma
Sejati
Abstract
This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in
comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of
the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not
that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is
not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of
this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have
joined Christian church but still cling to their old-world view
Pendahuluan
Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam
tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan
keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam
218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina
Media Informasi 2009) 156
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
90
hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab
Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220
Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi
Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah
Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang
Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa
kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan
menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban
persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia
Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan
kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah
seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe
Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu
saturdquo (Ul 64)
Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran
Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks
Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau
dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat
atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)
dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta
bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-
praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian
Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu
219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement
Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene
(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum
khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke
tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS
Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa
Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi
Susanto 107
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
91
Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah
penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum
1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup
yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat
juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti
ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan
Nabi225
2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti
manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal
di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang
berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno
Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226
3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu
kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap
kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia
Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227
Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk
agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh
Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan
Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai
pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan
roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang
mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi
Kristen
Kajian
1 1 Samuel 281-25
225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
92
Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-
kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka
cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak
Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes
terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228
Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan
bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah
satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal
demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi
terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap
setia kepada Allah yang Esa
Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub
ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu
percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)
Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel
pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di
Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan
dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan
terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia
bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230
Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai
keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak
ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran
mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai
kemunculan roh di Endor
228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
93
Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel
sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki
akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat
ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia
Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh
memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti
panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah
roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja
Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada
keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1
Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini
disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-
satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut
Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah
tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati
Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm
886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6
11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau
gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti
apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika
roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia
sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau
sudah berada di sheol
Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu
maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah
yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku
Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat
begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan
231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays
Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
94
kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa
lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama
teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan
2 Aliran Pangestu
Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan
untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta
Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka
Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto
Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan
ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi
semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan
untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa
Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus
ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan
dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan
memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah
terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih
dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir
menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena
menganggap berada di jalan yang sesat234
Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14
Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah
perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat
keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap
Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang
jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang
Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah
Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto
232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
95
dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya
dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-
sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat
sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam
kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati
Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat
Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa
Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi
Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang
berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya
adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas
dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari
esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula
lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan
demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang
dianut oleh orang Jawa
Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen
dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa
manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga
merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu
merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan
mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara
235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius
1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur
Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
96
horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-
golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242
Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini
dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut
Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak
sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya
tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula
Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya
persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya
menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo
Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah
mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai
kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup
3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu
Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita
mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel
sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah
menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam
kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di
dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di
bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat
berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di
sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia
Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali
dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)
242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
97
Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis
kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas
adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah
manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia
Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi
hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul
dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini
ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel
dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk
kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat
Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia
maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama
hidupnya kerena ia hidup suci
Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah
mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan
sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang
yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam
kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk
memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol
tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang
Ilahi246
Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang
disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh
seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan
lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan
reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam
pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu
reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247
245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018) 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
98
Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada
Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248
Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat
disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang
telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau
melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah
mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta
ber-reinkarnasi
Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai
akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih
hidup
Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan
menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah
maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari
ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma
Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut
Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya
adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang
diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah
menyatu dengan Allah sejak ia hidup
Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan
masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah
Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka
roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251
PENUTUP
248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
99
Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa
hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu
dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih
hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan
Hukum Tuhan
Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-
perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang
sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia
Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran
mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun
umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian
ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang
disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252
Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat
sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu
dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia
akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya
yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai
bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani
yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati
berkumpul (Ams 918)254
Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor
bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil
kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau
252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab
Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta
BPK Gunung Mulia 2015) 429
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
100
DAFTAR PUSTAKA
Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS
Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002
Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta
BPK Gunung Mulia 2013
Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-
kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang
dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017
Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia
2017
Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987
Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus
Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020
Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976
King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh
Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012
Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina
Media Informasi 2009
Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013
Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament
Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981
Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James
L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
101
Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan
Bandung Badan Media Informasi 2011
Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta
Kanisius 1995
Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018
Tentang Penulis
Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam
proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email
AlentinusYonathangmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
102
ARTIKEL NON-TEMATIK
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
103
Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Victor Christianto
Abstrak
Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika
sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak
dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika
sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-
dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara
kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda
dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan
Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika
sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia
serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap
berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang
sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang
akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian
Abstract
In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic
contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to
Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be
useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the
mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context
Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true
Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as
creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers
are one with God although not the same with the concept of divine unity of the
Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are
simultaneously united with the Creator but at the same time remain different
from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a
more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article
Pendahuluan
Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari
penulis (RIC) yang menyatakan
ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language
pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be
forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same
expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
104
Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle
such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath
many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual
texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century
such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from
superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when
Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are
some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)
and then their textsldquo (Chandra 2020)
Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri
ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi
pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis
atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah
bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau
fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang
berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa
keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or
Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika
kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami
mengusulkan logika sentensialproposisional
Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau
keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan
penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan
corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan
logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi
teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan
menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun
para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman
spiritual mereka
255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13
Nomor 4 April 2013 hal 469-494
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
105
Definisi logika sentensial
Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal
dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara
menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk
membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan
nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat
sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini
adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau
pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan
simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257
Asal usul Logika sentensial258
Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus
Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali
oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential
Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk
menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi
kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh
Ludwig Wittgenstein dan Emil Post
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli
logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa
dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma
digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika
Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya
disebut Propositional Calculus
256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic
httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press
2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url
httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic
al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
106
Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat
dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam
arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang
kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya
Betweenness dan neithernor
Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-
dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut
adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora
kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga
ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun
jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam
logika bukan inibukan itu
Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu
hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika
yakni logika sentensial
Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial
memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam
logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan
berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme
kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang
disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama
dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama
dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi
simbolik
For any two finite sets A and B260
(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)
(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)
259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
107
Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah
kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat
sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan
dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat
alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang
sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah
sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali
sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang
merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam
simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi
dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa
~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)
Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan
logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit
Lihat misalnya Heald
ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state
Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither
true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz
regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos
useful eight valued logicsldquo
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita
sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang
Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan
dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika
sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan
Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-
dualisme dan dualisme pada saat yang sama
Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa
iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati
Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna
kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
108
namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang
Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah
Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika
sentensial
Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B
identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas
Gusti
Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling
kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat
antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa
dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt
non-dualitas antara kawula-Gusti
Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena
hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp
B)
Jadi antara
ltAgt betweennessneitherness ltBgt
Diskusi seputar Trinitas
Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah
mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam
maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang
Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)
Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among
the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku
ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog
termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
109
Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang
mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-
dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati
Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari
logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika
advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu
menjernihkan persoalan tersebut
Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut
ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap
individu dalam Trinitas (oneness)
Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana
pengertian individualitas yang lebur tersebut
Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi
non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan
menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora
tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu
dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong
memahami gagasan diskresi non-separasi
Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut
sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk
menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang
bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai
countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)
misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun
kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo
Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi
segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di
Athena
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
110
ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah
juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis
1728)
Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3
untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64
sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya
uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp
Ringgren (1970-1974)
ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)
Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka
kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang
meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas
Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada
gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten
Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara
yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas
Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian
selanjutnya
Penutup
Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan
tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna
bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang
iman Kristen yang lebih lengkap
Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika
sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak
disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang
Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan
kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel
lain kemudian
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
111
Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas
Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
112
Kepustakaan
Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003
Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016
Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed
Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173
Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human
Nature Unpublished draft 2020
Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in
the Majority World London Langham Global Library 2017
Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned
url
httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_
nor_false27_has_been_incorrectly_assigned
Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari
buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003
Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam
Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)
Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by
Peter Holmes)
Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991
Sumber internet
Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log
httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-
logical-expression
Tentang Penulis
Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini
mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di
antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email
victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
113
RESENSI
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
114
Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham
Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009
Oleh Jefri Hina Remi Katu
Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk
berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut
menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi
sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan
baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri
Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta
prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada
umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam
ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab
pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut
pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga
khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat
Kristosentris
Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan
prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5
membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk
menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam
memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan
tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan
syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan
menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar
Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut
bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah
berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat
pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
115
kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri
pengkhotbah sendiri
Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian
khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah
dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus
Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang
pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan
kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui
ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada
bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur
pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk
berdoa bagi dirinya
Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan
pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan
kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan
bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah
pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan
perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang
besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah
bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan
Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)
Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia
dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas
ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang
memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)
dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab
kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak
memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab
ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan
kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah
Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian
atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum
tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
116
Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada
pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup
yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus
hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak
mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya
khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang
membawanya pada hidup yang kekal
Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan
khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi
khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus
memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka
akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah
harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong
pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni
kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan
berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada
Juruselamat yang dibutuhkan
Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan
berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan
prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah
kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah
menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan
Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi
kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan
membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga
semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah
dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus
kepada seluruh ciptaan
Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus
menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan
terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah
agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik
dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
117
Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya
pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang
supernaturalrdquo (88)
Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan
Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari
Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri
sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada
pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama
berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya
penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah
agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena
telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam
kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah
kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati
yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai
justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam
Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang
yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan
kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus
Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk
menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar
Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya
dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena
itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan
dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam
mempersiapkan khotbah
Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III
bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam
mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia
juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan
budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks
harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini
Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
118
Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah
harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk
menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya
Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan
sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan
oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat
penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan
untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus
dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah
menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks
serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan
oleh seorang pengkhotbah
Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat
menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)
Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak
hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode
saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri
menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang
dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan
menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5
terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi
utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni
marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia
(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam
mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya
merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil
Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan
persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah
melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta
menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam
bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil
untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
119
dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik
orang percaya yang unik
Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan
baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk
berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang
dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku
ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah
agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis
melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam
berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk
mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap
Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta
disiplin belajar
Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga
memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia
bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang
tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya
Tentang Penulis
Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini
sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
120
Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-
4335-5295-3 153 pp
Oleh Stefanus Kristianto
Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah
salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis
untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah
esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan
argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus
141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang
ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk
menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah
σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika
pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan
sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut
Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan
sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan
dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya
mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh
Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab
pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani
terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan
Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata
mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus
memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36
261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru
dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54
(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski
demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat
Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26
bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo
Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
121
M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa
para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan
menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal
mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)
Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-
kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber
terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian
menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis
Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information
about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already
by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group
helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan
mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui
perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih
baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan
ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known
figures from antiquityrdquo (hal 42)
Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai
materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk
materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi
Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264
dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas
mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat
menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal
keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang
terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang
tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams
sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh
alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will
264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima
eksistensi Q (hal 46)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
122
propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and
that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)
Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan
beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang
mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka
bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-
orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang
diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para
penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina
abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan
dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes
people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)
Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili
adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu
nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah
disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini
nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh
Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan
apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum
dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina
melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme
kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb
hal 69)
Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang
mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi
kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang
tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data
ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari
masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in
265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans
2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
123
them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga
mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik
di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama
Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan
yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil
Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind
that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story
look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat
contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang
konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus
(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih
bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi
terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai
penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai
pembalasan ilahi
Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada
alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang
reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan
bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan
modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin
akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana
Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan
ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan
lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal
anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang
menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran
Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams
berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap
berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan
penyelidikan lebih lanjut267
267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini
Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
124
Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis
utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik
dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah
baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang
ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks
Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal
atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena
Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk
mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu
bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268
Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source
of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the
ancient worldrdquo (hal 122)
Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)
Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil
Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama
kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam
mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang
ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam
tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams
menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for
all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal
127)
Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia
mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan
perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa
penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa
adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa
pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis
Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)
masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on
the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
125
mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269
Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak
reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan
Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi
penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the
picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion
of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal
140)
Evaluasi
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya
dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah
petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini
Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa
disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan
bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-
merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih
menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam
ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski
demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa
Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu
bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari
topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka
Tentang penulis
Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales
269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih
mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth
(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
126
Call for Paper
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
127
Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2
rencana terbit Juli 2021
Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang
artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema
yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp
Ecclesiology
Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan
ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat
khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya
masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan
Roh Kudus
Jadual
- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021
- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021
- Final layout and publishing Juli 2021
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan
English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis
di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan
dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak
Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis
bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan
baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali
setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
128
Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman
httpojssttsatiacid
Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review
untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang
terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan
dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada
setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada
jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi
Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan
panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota
penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan
dalam naskah
Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui
httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021
Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih
Salam dalam kasih Kristus
3 Desember 2020
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
submit your paper to httpjurnalsttsatiacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
129
Petunjuk bagi Penulis
1 Kontributor
Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius
lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis
terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai
seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam
berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum
Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap
artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI
2 Tanggung jawab
Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan
menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan
bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan
mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The
Chicago Manual of Style)
3 Hak cipta
Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan
pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun
Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh
menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan
mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal
dalam versi daring di httpblablabla
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
130
4 Konflik kepentingan
Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh
lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan
5 Pengiriman naskah
- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan
secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau
email tidak akan dilayani
- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks
maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar
jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan
dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring
- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan
biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll
6 Format tulisan
- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12
pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan
bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis
seperti Google translator
- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi
- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7
- Margin 2 cm pada semua sisi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
131
7 Kaidah presentasi
- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa
gelar
- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan
komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)
Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi
tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa
ketukan
- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide
dasar dari tulisan
- pendahuluan
- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)
- penutupkesimpulan
- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional
- bibliografi
- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima
8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya
Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara
500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi
harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di
bawah ini
Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia
2009 xv + 260 halaman Rp 39000-
9 Masa tinjauan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
132
- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang
ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind
peer review)
- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel
dikirimkan secara daring
- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan
dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with
minor revision Accept with no revision
- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur
Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian
yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama
reviewer tercantum Lihat
httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf
- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan
kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya
- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak
artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum
tanggal penerbitan edisi berikutnya
10 Ilustrasi dan diagram
Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika
ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut
Versi 10 3 Desember 2020
Dewan Penyunting
Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vi
Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada
pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui
pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya
dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar
Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian
pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi
pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku
rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi
yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai
Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan
peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan
karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari
berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan
dalam berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang
umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi
setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan
penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir
jurnal ini
Dewan Penyunting
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
vii
Daftar Isi
Penanggung Jawab i
Editorial ii
Visi dan Misi STT Satyabhakti v
Tujuan Jurnal Teologi Amreta v
Daftar Isi vi
Artikel Utama
1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2
2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash
Michelle Fortunella Sugianto 22
3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi
Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44
4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa
Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67
5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran
Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89
Artikel Non-tematik
6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi
Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103
Resensi buku
7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah
dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114
8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120
Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127
Petunjuk bagi penulis 129
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
1
ARTIKEL UTAMA
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
2
PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN
DALAM ROHrdquo
Isak Suria
Abstrak
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih
memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi
tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di
dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi
bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo
Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah
penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari
penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)
menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang
yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan
Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul
salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti
mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri
Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus
Abstract
Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not
exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the
phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and
525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term
peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology
used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the
harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From
this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)
indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have
followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who
follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning
of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and
deny himself while walking together in the line of people before him
Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
3
Pendahuluan
Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti
disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak
memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini
juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1
Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku
rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi
pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan
tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan
dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan
berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang
sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta
sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa
aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3
Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus
melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul
Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus
Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan
Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere
seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan
penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh
bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah
tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi
berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab
sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara
kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan
menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus
sudah tidak ada lagi
1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
4
Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu
mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih
belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard
Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan
suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam
pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh
Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit
dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah
mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga
ia belajar lagi
Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia
mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara
pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia
mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan
hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat
disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan
merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi
bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami
itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo
disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang
menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak
orang tidak memahaminya
Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam
beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak
ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau
ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk
in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not
fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we
live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua
istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh
4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
5
Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang
berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata
ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan
menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo
secara utuh dan aplikasinya
Pembahasan dan Hasil
1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia
Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-
kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini
karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus
mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya
Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi
Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam
kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah
orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga
dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin
Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab
itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther
berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it
were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya
mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari
buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and
profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8
Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang
ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama
Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain
6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno
mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah
lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul
Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka
di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians
(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)
preceptaustinorg galatians_516
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
6
yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah
menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak
mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia
sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah
mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan
terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan
kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9
Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia
harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang
hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh
orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa
bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya
sebagai orang hina
Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu
tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar
kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat
Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus
harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan
Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena
pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga
dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang
apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang
melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum
Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus
menjawabnya sendiri
ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan
hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu
kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena
iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak
ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal
216)
9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
7
Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo
(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan
saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini
menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah
kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya
kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus
merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan
yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang
mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak
sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar
kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran
yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah
dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh
Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus
2 Tafsiran teks Galatia 5
Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514
4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun
tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus
Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur
dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi
satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617
ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)
Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh
Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab
lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh
Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב
= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516
10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press
1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal
211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
8
ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite
yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai
epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak
akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei
zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo
(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada
kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini
a Peripateo
Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about
around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan
kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan
peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go
about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58
Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti
kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal
516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913
Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14
Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127
1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023
11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238
Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh
71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38
1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023
1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212
4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)
Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB
diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata
ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk
figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata
13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
9
ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es
211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331
Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah
berjalan (peripateo)
Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai
ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa
secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15
Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara
dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New
International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan
berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup
(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-
raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah
keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya
berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε
(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup
bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus
b Stoikhomen
Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)
diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17
Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave
properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in
dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik
Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam
formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang
15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash
Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia
2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)
preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago
press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan
Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan
Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
10
yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih
menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad
berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah
ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative
than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah
berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan
itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak
boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah
suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di
seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan
kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah
mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan
untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan
melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita
Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus
menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul
oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku
meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525
Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116
Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran
Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu
dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-
kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam
perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan
kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan
rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya
Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa
mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika
kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras
dengan-Nya
20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62
22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
11
3 Kajian lebih dalam
Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa
Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo
Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah
(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi
kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh
berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh
harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah
kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa
dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya
Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya
Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah
melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik
selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo
dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di
Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen
baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk
menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen
berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus
mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya
Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan
terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh
maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah
perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir
permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat
kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)
Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan
daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang
netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak
23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
12
daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada
daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah
tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru
Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan
dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan
mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis
kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat
tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan
Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh
Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus
214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo
ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di
belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada
dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu
dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah
palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti
lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan
menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi
penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini
menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh
tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus
Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut
Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)
Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah
memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi
adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa
memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang
berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus
dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri
dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)
27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
13
dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta
kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya
Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih
sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett
mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all
but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih
maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya
benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih
yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa
berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba
melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik
hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal
ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka
(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup
melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama
Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus
Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh
yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan
pimpinan Roh Kudus
4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab
Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus
Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini
merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan
juga sampai saat ini
a Kehidupan Yesus Kristus
Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa
sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya
dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)
28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
14
menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο
πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-
Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada
di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang
mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau
keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang
imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan
Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada
usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak
membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap
berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-
langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk
berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =
membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =
mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa
Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah
tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang
dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus
karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus
Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara
soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa
yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan
Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin
dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus
diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas
(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus
membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak
Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang
perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo
Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun
kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan
waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan
maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
15
Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan
semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan
kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan
suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus
menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang
banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang
menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini
Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan
merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat
takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara
dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran
Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh
Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan
pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya
Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan
mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)
Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah
tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat
menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu
salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan
pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-
saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi
Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah
Yesus pergi
Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa
membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat
membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi
Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah
kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat
itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia
mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk
414)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
16
Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-
murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima
kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa
kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab
tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus
membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada
yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun
b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul
Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid
Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap
orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid
berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain
c Petrus
Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda
Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan
wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta
sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan
Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah
(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika
itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat
menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika
Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia
berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat
kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji
Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus
memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus
taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan
Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan
demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun
bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
17
Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus
terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh
Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus
d Filipus (Kisah 8)
Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di
dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi
kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus
menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat
diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu
pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan
memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)
Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan
kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya
menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian
Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan
apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun
dimulai30
e Paulus
Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima
Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus
menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju
Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam
segenap perjalanannya
Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan
Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus
sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus
dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga
mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau
masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar
30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
18
sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia
tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju
sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu
penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus
paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke
Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang
kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus
menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia
membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh
Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus
juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam
Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid
baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah
gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου
γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana
aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru
dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan
kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun
memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab
tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak
yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah
peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah
Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga
meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi
meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di
barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang
kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang
dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh
yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di
Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita
berjalan dalam Roh
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
19
Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap
hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya
Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati
nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya
supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan
bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti
apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik
membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia
ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya
ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita
karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi
seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan
keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan
Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang
Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang
berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting
berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim
24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-
peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang
Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram
menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan
yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur
Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan
berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan
lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang
sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya
Kesimpulan
Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam
mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan
Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai
dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak
dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
20
menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku
dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak
hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan
dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang
orang Kristen yang dewasa
Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus
(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan
Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh
Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup
berkemenangan
Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada
Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh
Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
21
Kepustakaan
Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
22
Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
23
DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK
DI ERA PANDEMI COVID 19
Michelle Fortunella Sugianto
Abstrak
Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu
virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini
sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa
Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan
dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera
lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya
segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari
kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai
doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud
menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih
berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami
semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam
kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya
Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat
Abstract
At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So
many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized
and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are
hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear
immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything
that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper
presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19
pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is
still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who
infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the
lives of everyone of His people
Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle
Pendahuluan
Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja
Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
24
kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain
Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada
bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka
poliklinik dan lain-lain
Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik
dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka
mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan
karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa
kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini
sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak
kanonisasi Alkitab
Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun
kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan
secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat
melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran
televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-
kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah
membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan
dengan praktik tersebut33
Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya
dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun
memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih
dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian
khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik
Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi
Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020
yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat
31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum
Mas 2015) 95
32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22
33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-
gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
25
ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang
meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali
mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada
tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi
kasus Covid-19 dalam negara mereka36
Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara
seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang
sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat
seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan
di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah
dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar
Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama
individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak
orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat
menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat
berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa
pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan
memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan
Karismatik di era Pandemi Covid 19
Pandangan Kaum Karismatik
Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan
Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab
Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para
35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli
2020 pukul 0019)
36 Ibid
37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-
buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119
dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-
pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140
38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
26
Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan
Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya
dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda
dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39
Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat
dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah
satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-
orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa
pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta
dapat melihat kembali (Kis 91-19a)
Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku
ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat
yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40
Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin
mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus
mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan
gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi
yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42
Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada
penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman
pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang
ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906
Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan
Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour
39 Ibid 90
40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November
pukul 2227)
42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88
43 Ibid 92
44 Ibid 98
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
27
mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih
tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu
Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara
kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street
Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas
berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh
dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-
jalan ataupun dalam pekerjaan46
Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani
pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan
yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang
benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus
yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum
Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh
gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa
pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih
tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini
Sejarah Pelayanan Kesembuhan
Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman
adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini
merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana
telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah
pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang
45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)
46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172
47 Ibid
48 Ibid
49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
28
sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan
dan berkat Allah50
Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu
banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak
orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus
diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324
413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk
1615-20)
Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat
bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja
Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan
sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai
peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari
pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia
Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja
Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang
mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus
adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah
Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa
Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini
berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan
ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatrdquo55
50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii
51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5
52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129
53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford
University Press 2011) 3
54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
55 Ibid 1-2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
29
Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox
Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu
pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan
mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman
baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58
Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang
cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh
yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis
pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis
buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta
Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh
pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60
Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh
Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah
yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa
tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di
antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa
kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya
yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn
Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain
Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan
kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat
semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64
56 Ibid 2
57 Ibid 58 Ibid
59 Ibid
60 Ibid
61 Ibid
62 Ibid 3
63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-
revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
30
Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang
dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan
melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani
(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi
setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi
Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik
di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu
tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat
hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan
maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja
Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama
Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan
keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh
jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara
langsung yaitu daripada Allah67
Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah
gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah
satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman
penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit
hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup
berfokus kepada pelayanan kesembuhan69
Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik
Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang
Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik
64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli
2019
66 Ibid
67 Ibid
68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7
69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
31
yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya
untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71
Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus
1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan
sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap
orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus
dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya
Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan
menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai
Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-
Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik
utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang
menyembuhkan
Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup
agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan
kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga
sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa
melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang
sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang
udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan
menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang
menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat
mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup
besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat
menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76
71 Ibid
72 Ibid 8
73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol
75 No 3 Sept 2006 639-640
75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
32
Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu
tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-
penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan
kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang
berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai
nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan
Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk
kesembuhan atas sakit-penyakit77
Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah
biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang
salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18
ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-
bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun
mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat
menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut
Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo
Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat
menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena
kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah
dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil
bagimursquordquo
76 Ibid 10
77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)
Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing
good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be
healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all
pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal
Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
33
Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh
berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin
melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang
merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak
menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan
harus menghasilkan kesembuhan80
Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan
lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan
Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk
menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang
sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka
akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali
Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang
didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal
Yesus yang Hidup itu
Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali
kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan
Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali
pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang
mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus
Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas
orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap
bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan
penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki
78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70
79 Ibid
80 Ibid
81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets
yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom
82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72
83 Ibid
84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso
Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
34
karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia
tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui
orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut
gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai
adalah lsquodalam nama Yesusrsquo
Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan
Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil
kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan
Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam
kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala
sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai
orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya
Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus
Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada
beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4
menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari
Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang
mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo
Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam
melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala
sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini
bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap
orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang
mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh
jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan
dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang
menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam
dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam
kelemahan Paulus
85 Ibid
86 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
35
Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19
Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok
pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah
memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi
Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO
20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara
yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88
World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah
Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah
kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada
tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-
coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang
disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total
akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa
takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak
dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi
kesehatannya
Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban
jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial
hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti
tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama
87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620
88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-
where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)
89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine
Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192
90 Ibid
91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur
Perkantas Jawa Timur 2020) 12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
36
kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline
menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya
Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang
aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah
mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia
yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu
murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah
pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani
kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa
pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita
harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia
bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam
Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau
menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih
yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan
gereja dalam krisis saat ini92
Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan
bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal
yang mendalam93
Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang
peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang
kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara
mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan
seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global
Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global
menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus
Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang
mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara
hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa
92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo
(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-
indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)
93 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
37
orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh
dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94
Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19
melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian
berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan
keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95
Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt
Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di
channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba
Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini
terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang
percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit
Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin
ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini
Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di
Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-
Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini
juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka
selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus
mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan
Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu
orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang
dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam
doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk
lenyap
Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah
dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang
Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus
94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-
prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310
95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)
96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo
(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
38
menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut
menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga
menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa
Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia
yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang
sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita
salib98
Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri
orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat
untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud
dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya
diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan
terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah
kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi
bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah
tersebut
Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang
pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri
mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan
tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada
himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar
beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya
bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini
Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan
ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99
Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan
ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang
beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah
97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo
(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)
98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-
Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
39
Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan
sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan
lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus
ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-
jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis
bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada
sistem online
Refleksi Teologis
Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan
secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari
dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal
tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan
kesembuhan
Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap
orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan
kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin
adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran
orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki
peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya
sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi
dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi
siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus
bertumbuh dan semakin kuat
Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi
manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk
100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19
Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-
positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020
101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18
102 Ibid 18
103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
40
memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus
adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan
telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik
Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu
gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya
Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab
dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan
kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid
Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada
masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam
nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai
mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus
menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu
sendiri
Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang
fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi
kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu
gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta
Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia
Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam
respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari
denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini
sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada
mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada
orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk
melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit
Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan
Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan
kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya
karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh
105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
41
mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh
Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar
kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang
mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan
tujuan-Nya untuk segala sesuatu
Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang
Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita
bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara
karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan
pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti
dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah
Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan
untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu
sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan
keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin
Tuhan
Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus
covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan
diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya
kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga
sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga
dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai
pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan
perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah
menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang
lain yang ada di sekitar kita
107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-
tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
42
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford
Forum England Deo 2006
Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford
University Press 2011
Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the
Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006
Church History Vol 75 (No 3) 639-640
Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent
Publishing Platform 2011
Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta
Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020
Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940
Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017
Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan
Malang Indonesia Gandum Mas 2015
Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977
Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992
Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth
Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme
Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172
Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja
diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House
1996
Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006
Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2
(No 1) 187-192
Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters
httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-
spread
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
43
Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari
httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92
Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological
Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-
jesus-in-calvins-christology
Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua
httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua
Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016
httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf
Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line
Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-
Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml
Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo
httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-
eeZn
Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing
Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc
MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan
Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School
Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-
kristen
Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari
httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s
Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-
19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-
besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all
Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo
httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-
masuk-ri
Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The
Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016
httpsthelastreformationcom
httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-
2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
44
httpscovid19whoint
httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-
penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2
httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-
menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all
httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march
httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-
Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal
Tentang Penulis
Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang
Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
45
Peran Roh Kudus dalam Misi Allah
Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611
Robby I Chandra
Abstrak
Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon
terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah
interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama
kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya
melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya
mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses
melaksanakan Misi Allah
Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja
interpretasi naratif
Abstract
The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16
concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative
interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit
to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to
practice Shared-Leadership in Missio Dei process
Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative
intrepretation
Pendahuluan
Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional
sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh
mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan
dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi
mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan
tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108
Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di
108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
46
Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan
bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh
mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang
mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang
menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh
dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh
Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak
penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi
Allah110
Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti
kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan
konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan
bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti
Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah
yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas
Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila
memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah
kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi
melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112
Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan
spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam
dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat
ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk
melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan
bersamanya
109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June
1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28
httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to
Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
47
Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai
ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah
dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua
kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai
Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan
Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh
Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya
Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit
I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given
room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that
something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it
Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy
Spirit115
Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty
Baptis Theological Seminary116
Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi
kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan
Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan
pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada
Kekristenan sedunia
Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai
dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga
perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-
pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan
kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan
mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua
sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar
dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia
113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO
David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo
Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)
httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
48
Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus
menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat
mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI
yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal
yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami
perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak
lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti
didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi
selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus
dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja
setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap
kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian
bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan
Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal
yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman
Alkitab yang tidak sempurna
Metodologi
Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan
titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada
teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk
dalam narratology
Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia
menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi
Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya
berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana
dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana
pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima
117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in
Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46
httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)
11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
49
gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang
disampaikan disimpan dan digali kembali120
Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi
apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik
berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan
beberapa hal utama
a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya
b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita
c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk
menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai
kebenaran
d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator
e) Ada hiburan
f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke
tempat yang salah
g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan
nyata121
Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu
narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan
arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti
1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan
narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya
2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi
3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran
4 Bagaimana kaitan antara pemeran
5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini
6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada
komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi
2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a
Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport
CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
50
Temuan dari studi
1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar
Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di
dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan
Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan
adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam
melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan
kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran
atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata
berbeda dari paparan-paparan sebelumnya
Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua
untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul
yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan
penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat
di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar
belakang menolong menghasilkan konsensus123
Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus
(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini
dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus
kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah
dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas
menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka
kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak
hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas
122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em
Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the
Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished
paper South Eastern University 2012)
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
51
mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu
dalam diri Kristus
Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van
Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama
teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai
pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh
Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk
menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi
orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang
kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi
juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127
Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat
pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan
Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika
menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan
peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi
Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya
ditujukan pada bangsa Israel
2 Analisis Narasi dan interpretasi
Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas
menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di
Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat
diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka
melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk
memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah
126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo
Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological
_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills
the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
52
Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka
sampai di Troas
Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan
dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan
melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang
dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah
akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan
Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak
perlindungan baginya seperti bagi Paulus
Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada
seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi
percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan
mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan
1a Pemeran dalam Narasi
Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan
perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga
yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya
memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak
layak
Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan
suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari
kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang
dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan
dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius
Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif
dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi
Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar
lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia
Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia
Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
53
mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke
Troas
1b Lokasi dan pergerakan
Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan
Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas
saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi
namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan
orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya
1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya
Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini
Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam
ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para
pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus
diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan
Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan
tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah
κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi
atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti
tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129
1d Alur dan tempo
Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan
sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang
dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik
berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas
melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian
terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi
untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam
128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm
129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
54
suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam
narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan
pendengar pada suatu hal yang signifikan
Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua
arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam
narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya
lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo
Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu
segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari
penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana
Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah
ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku
One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam
penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran
malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa
Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh
Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas
menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah
yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus
dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup
pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan
ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus
1e Klimax Pesan tersembunyi
Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip
suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti
130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews
Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
55
dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan
perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada
para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke
dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo
menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil
Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang
sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari
tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132
Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat
dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik
sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada
penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang
berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa
Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai
penglihatan diberikan kepada Paulus
Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan
mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan
pelaksanaan Misi Allah kedua ini
Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan
menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya
sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama
mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut
pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak
membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau
memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius
dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai
ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh
Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian
dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi
132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30
2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
56
Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh
Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan
bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan
misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil
lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16
jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring
mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin
tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu
atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara
dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah
peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi
Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus
berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133
Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme
sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan
nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya
menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau
lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan
pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134
Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus
Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka
yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman
kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang
mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah
harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik
yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi
Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola
pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka
Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat
mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa
133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of
the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
57
Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan
menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke
Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki
di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah
bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka
bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan
Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan
suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu
suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan
kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan
seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya
Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan
torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah
adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin
misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam
roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari
Pembahasan
Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan
pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas
gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas
Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin
Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan
keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan
pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara
Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir
135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013
httpsdoiorg1043249780203387856
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
58
Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan
Kristomonisme137
Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai
Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang
menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus
bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya
besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan
lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan
pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta
sejak awalnya dan memberikan kehidupan139
Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di
gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang
sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan
di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya
Nicea-Konstantinopel
Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama
gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141
Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di
Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di
Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana
dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi
perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya
Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-
karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa
137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80
no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50
no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press
2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids
Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018
httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the
Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1
(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
59
gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan
Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an
muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut
di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi
Apostolik Baru
Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah
emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar
menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan
teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau
sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang
dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal
menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh
Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran
Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan
konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar
mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau
subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145
Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada
di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka
adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa
Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka
akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul
berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini
seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147
Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar
pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di
143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-
2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para
Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
60
Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di
kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar
kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin
Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya
Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di
gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat
nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang
Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika
sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik
Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan
Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji
roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup
kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148
Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah
dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek
mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili
berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan
dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di
pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh
Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150
Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah
tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan
Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen
Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep
Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia
menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep
tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan
148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on
a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled
World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual
Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
61
Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio
Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal
segalanya ditekankan
Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi
Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui
belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai
hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang
menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya
Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para
penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal
utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah
Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus
dalam mengubah cara kepemimpinnan
Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh
Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk
melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya
lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga
para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial
bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia
dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup
didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan
pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan
demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo
atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah
yaitu para pemimpin di Gereja
151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo
EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
62
Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini
Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi
dapat dipaparkan di bawah ini
1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau
kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan
dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan
kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para
pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah
sebagai prioritas dalam pelayanannya
2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang
bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan
misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi
suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa
dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau
3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang
bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut
kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia
ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga
pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang
membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang
berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi
Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia
melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun
inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama
dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka
rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi
pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para
pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
63
di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai
akurdquo
Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin
menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain
a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus
b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir
c Mengajar atau mengubah orang
d Mendoakan
e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita
f Mengorganisir dan mendelegasi dsb
seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya
Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di
Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang
tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul
Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang
menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih
nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus
Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat
banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-
stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin
terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik
Daftar Pustaka
Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018
httpsdoiorg102307jctt22nm8rj
Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of
the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39
httpsdoiorg101163157007410x533996
Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs
CO David C Cook 2009
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
64
Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco
2012 httpsdoiorg1041359781452226552
Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New
York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618
Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed
August 30 2020
httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10
Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo
South Eastern University 2012
httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M
otifs_in_Luke_Acts
Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with
Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January
20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18
Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field
Westport CB Quorum Books 2002
Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo
In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute
Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005
Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and
Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018
mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45
httpswwwjstororgstable23580447seq=1
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107
no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205
Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural
Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013
httpsdoiorg1010579781137268990
Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology
2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303
MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship
Nashville Tennessee Neslon 2013
Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006
Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos
Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-
44502006000300010
Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress
1991
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
65
mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos
Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-
02602003
Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress
Press 2001
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In
Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-
98884-9_10
Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In
The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114
ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo
Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114
httpsdoiorg105860choice40-2114
Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993
Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa
Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35
no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299
Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological
Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X
Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash
28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda
Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan
Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009
Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November
22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297
Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal
1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012
httpsdoiorg10116315700747-12341245
Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological
Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31
httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological
_and_Missiological_Agenda
Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand
Rapids Michigan Eerdmans 2013
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
66
Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought
2013 httpsdoiorg1043249780203387856
Tentang Penulis
Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta
emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai
salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
67
Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto
Abstrak
Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk
memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal
dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki
Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh
besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang
dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil
dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang
dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku
yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru
dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari
untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung
Abstract
The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the
gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the
gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons
ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of
the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul
Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by
Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results
of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that
can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying
on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And
thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service
Keywords mission leadership implication leader Paul
Pendahuluan
Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung
Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan
dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
68
orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar
baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya
keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya
dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah
kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain
melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan
kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152
Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri
Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia
sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja
mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih
merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan
dunia ini
Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus
adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus
Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya
sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil
keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus
Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk
kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk
memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan
fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang
pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167
persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil
survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman
yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah
Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat
Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit
152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar (Jakarta
Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
69
gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung
dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali
Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang
cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam
praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari
yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini
Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang
percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157
Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara
banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki
andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya
untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam
Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal
tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan
misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle
demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang
rasul Yesus Kristus seorang misionaris158
METODE
Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang
peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka
penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal
teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran
peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama
156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo
Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan
Pelita Kebenaran Press 2018)
158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian
Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
70
penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis
menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi
Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi
pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku
jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut
dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir
penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai
dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus
memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja
wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan
terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai
pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan
PEMBAHASAN
Misi dan Kepemimpinan Misi
Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk
mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam
Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang
utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan
tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan
dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160
Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan
Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya
memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya
dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan
kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia
melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari
ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus
ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian
tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan
160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
71
orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus
Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai
kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk
membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam
pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini
Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk
menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik
kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan
martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari
Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo
ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama
memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua
menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis
1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga
mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115
Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi
dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil
sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu
diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat
yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia
Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari
Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan
tanggung jawab untuk bermisi163
Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan
dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian
terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti
diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud
serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan
Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh
161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
72
Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat
membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga
penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan
etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar
mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang
harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti
mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka
jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia
berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh
kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat
Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas
memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah
yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170
Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah
dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan
seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan
menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan
penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi
tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu
kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat
Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke
rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga
misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan
memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam
sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang
164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis
Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
73
sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami
harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172
Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di
bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3
misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention
dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya
kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul
beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk
mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan
konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks
memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)
yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas
untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan
gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173
Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang
dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti
mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain
untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk
menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar
dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya
spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal
di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk
terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya
Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi
Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia
mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani
mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir
di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang
172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan
(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja
Anda (Peachtree City ACMC 1996)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
74
taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175
Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya
Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan
pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin
menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan
Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi
seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus
pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki
kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil
yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu
memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176
Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang
bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang
didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan
dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode
yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya
Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika
melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan
tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178
Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan
bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus
mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus
memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap
langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran
Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah
175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode
Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York
Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book
House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun
Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
75
poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan
Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi
Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah
sebagai berikut
Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan
Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas
misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi
pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada
Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa
memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai
Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus
senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk
memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus
berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun
Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi
ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada
waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka
bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan
bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani
memberitakan Injil Tuhan
Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah
tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan
Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan
melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin
rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan
visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri
yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi
pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan
180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa (Bandung Yayasan Kalam Hidup
1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
76
pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk
mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas
dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan
Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi
Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik
namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang
baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena
pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap
berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak
hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat
yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus
berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183
Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru
meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya
adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi
Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah
orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan
dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan
kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila
adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan
bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk
membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di
jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran
bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka
selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha
meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)
Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila
membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk
183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville
Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
77
melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga
merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah
ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan
teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan
pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia
hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes
Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan
pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik
Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai
pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang
dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67
berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang
membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai
pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah
dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang
lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan
Christlike (Yoh 155 Gal 220)187
Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan
ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah
seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah
orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi
Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang
Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang
dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan
kepribadian terbuka
Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan
misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis
186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)
11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta
ANDI 2006) 103
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
78
134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis
163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila
Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan
(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus
(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari
gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam
melayani Tuhan
Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut
Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari
Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang
independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat
setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan
menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu
Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas
dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga
diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus
Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu
orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan
membantunya baik secara spiritual maupun material190
Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak
orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo
(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang
percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran
Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas
pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo
menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah
tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan
tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya
adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas
189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
79
dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat
di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani
sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang
sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya
Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan
kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya
melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh
saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa
Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal
Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah
seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan
kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia
meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti
semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus
Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2
Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang
pemberita Injil
Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus
berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)
Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung
jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen
miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan
Akhaya193
Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya
Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian
paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal
dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus
mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan
Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194
Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia
193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn
Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
80
mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan
iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada
Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam
menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke
Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta
Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat
di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak
terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta
disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan
perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang
menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari
keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang
memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran
sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk
mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta
Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat
ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang
yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang
dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia
sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan
panjang lagi (2 Tim 46)
Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak
hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong
Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang
berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran
tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius
dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya
jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh
ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung
195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
81
beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara
menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi
ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah
kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang
dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan
tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga
memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki
kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan
keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan
utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat
diberitakan lebih luas lagi
Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini
Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan
gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan
berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah
gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang
benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya
seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen
Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang
besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya
menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty
menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak
mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik
Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang
Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph
Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia
Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat
198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)
Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal
Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
82
belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota
yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan
kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus
Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203
Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu
bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927
John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung
mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai
mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal
itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi
contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa
penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan
kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan
pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah
pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja
adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang
dilakukan oleh gereja205
Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak
menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang
kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi
pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa
dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa
Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang
guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian
juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus
aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa
merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian
201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)
14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI
TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela
204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas
2004) 241
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
83
mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat
keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan
Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin
tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang
diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin
baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang
percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus
disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di
dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk
mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang
menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab
seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup
sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga
menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat
baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX
tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara
membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas
pemuridan ini
Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja
dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal
baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya
dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar
memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada
kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru
ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210
Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya
Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris
beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter
206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
84
komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang
diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak
sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau
simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon
misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan
karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal
sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol
dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan
supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal
Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap
misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris
pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas
budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu
pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan
persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui
doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya
telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan
lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan
terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan
keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan
memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu
memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami
persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab
dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan
mencarikan solusi yang terbaik
Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do
menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah
211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House
1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)
131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa 214 Borthwick
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
85
di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang
diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun
masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan
temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat
memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk
karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan
melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue
di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan
mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215
KESIMPULAN
Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)
Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan
berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus
dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah
pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara
tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya
sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu
terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik
petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para
pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi
misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi
tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di
manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat
mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala
kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan
menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian
dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus
Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk
mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang
215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
86
menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak
dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan
memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan
memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar
yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar
untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi
perencanaan dan komunikasi217
216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing
2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
87
DAFTAR PUSTAKA
Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG
JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020
Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016
Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita
Kebenaran Press 2018
Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang
Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16 13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1
(2020) 1ndash12
Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987
Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998
mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997
Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015
Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008
Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980
David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991
Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis
Books 1983
Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008
Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002
Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012
Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005
Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah
Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122
Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019
Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan
Bilangan Research Center 2019
IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009
Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004
Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI
2006
Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House
1976
Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical
Press 2010
Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997
Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo
DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33
httpsdoiorg1030648dunv4i2242
Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City
ACMC 1997
mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree
City ACMC 1996
Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
88
Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung
Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019
httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127
Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener
Verlag 1979
Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006
Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997
Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd
Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan
Pendidikan Agama Kristen) 2019
Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993
Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul
Paulus ANDI Yogyakarta 2008
Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005
Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi
Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93
Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang
Percayardquo Redominate 2019
Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In
Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004
Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009
Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018
mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003
Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004
Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999
Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003
Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985
Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008
Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977
William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi
Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013
Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo
Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020
httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167
Tentang penulis
Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi
di christianbayustbiacid
Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat
dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
89
Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan
Ajaran Aliran Pangestu
Alentinus Yonathan
Abstrak
Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh
orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil
penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor
adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga
dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel
sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses
kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen
namun masih diwarnai pandangan lama mereka
Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma
Sejati
Abstract
This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in
comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of
the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not
that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is
not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of
this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have
joined Christian church but still cling to their old-world view
Pendahuluan
Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam
tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan
keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam
218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina
Media Informasi 2009) 156
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
90
hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab
Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220
Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi
Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah
Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang
Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa
kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan
menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban
persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia
Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan
kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah
seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe
Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu
saturdquo (Ul 64)
Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran
Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks
Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau
dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat
atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)
dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta
bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-
praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian
Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu
219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement
Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene
(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum
khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke
tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS
Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa
Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi
Susanto 107
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
91
Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah
penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum
1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup
yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat
juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti
ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan
Nabi225
2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti
manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal
di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang
berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno
Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226
3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu
kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap
kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia
Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227
Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk
agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh
Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan
Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai
pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan
roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang
mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi
Kristen
Kajian
1 1 Samuel 281-25
225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
92
Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-
kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka
cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak
Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes
terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228
Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan
bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah
satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal
demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi
terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap
setia kepada Allah yang Esa
Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub
ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu
percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)
Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel
pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di
Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan
dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan
terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia
bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230
Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai
keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak
ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran
mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai
kemunculan roh di Endor
228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung
Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
93
Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel
sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki
akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat
ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia
Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh
memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti
panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah
roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja
Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada
keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1
Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini
disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-
satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut
Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah
tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati
Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm
886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6
11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau
gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti
apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika
roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia
sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau
sudah berada di sheol
Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu
maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah
yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku
Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat
begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan
231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays
Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
94
kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa
lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama
teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan
2 Aliran Pangestu
Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan
untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta
Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka
Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto
Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan
ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi
semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan
untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa
Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus
ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan
dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan
memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah
terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih
dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir
menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena
menganggap berada di jalan yang sesat234
Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14
Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah
perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat
keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap
Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang
jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang
Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah
Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto
232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
95
dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya
dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-
sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat
sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam
kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati
Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat
Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa
Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi
Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang
berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya
adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas
dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari
esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula
lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan
demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang
dianut oleh orang Jawa
Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen
dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa
manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga
merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu
merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan
mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara
235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius
1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur
Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
96
horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-
golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242
Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini
dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut
Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak
sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya
tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula
Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya
persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya
menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo
Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah
mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai
kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup
3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu
Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita
mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel
sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah
menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam
kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di
dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di
bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat
berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di
sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia
Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali
dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)
242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
97
Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis
kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas
adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah
manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia
Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi
hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul
dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini
ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel
dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk
kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat
Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia
maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama
hidupnya kerena ia hidup suci
Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah
mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan
sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang
yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam
kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk
memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol
tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang
Ilahi246
Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang
disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh
seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan
lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan
reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam
pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu
reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247
245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan
Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018) 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
98
Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada
Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248
Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat
disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang
telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau
melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah
mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta
ber-reinkarnasi
Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai
akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih
hidup
Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan
menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah
maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari
ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma
Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut
Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya
adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang
diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah
menyatu dengan Allah sejak ia hidup
Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan
masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah
Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka
roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251
PENUTUP
248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu
Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
99
Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa
hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu
dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih
hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan
Hukum Tuhan
Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-
perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang
sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia
Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran
mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun
umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian
ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang
disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252
Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat
sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu
dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia
akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya
yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai
bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani
yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati
berkumpul (Ams 918)254
Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor
bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil
kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau
252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab
Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta
BPK Gunung Mulia 2015) 429
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
100
DAFTAR PUSTAKA
Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS
Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002
Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta
BPK Gunung Mulia 2013
Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-
kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang
dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal
Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017
Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan
Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia
2017
Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987
Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus
Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015
httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020
Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976
King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh
Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012
Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina
Media Informasi 2009
Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal
Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013
Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament
Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981
Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James
L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
101
Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan
Bandung Badan Media Informasi 2011
Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta
Kanisius 1995
Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada
University Press 2018
Tentang Penulis
Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam
proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email
AlentinusYonathangmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
102
ARTIKEL NON-TEMATIK
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
103
Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas
Victor Christianto
Abstrak
Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika
sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak
dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika
sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-
dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara
kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda
dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan
Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika
sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia
serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap
berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang
sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang
akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian
Abstract
In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic
contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to
Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be
useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the
mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context
Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true
Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as
creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers
are one with God although not the same with the concept of divine unity of the
Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are
simultaneously united with the Creator but at the same time remain different
from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a
more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article
Pendahuluan
Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari
penulis (RIC) yang menyatakan
ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language
pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be
forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same
expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
104
Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle
such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath
many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual
texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century
such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from
superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when
Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are
some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)
and then their textsldquo (Chandra 2020)
Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri
ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi
pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis
atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah
bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau
fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang
berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa
keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or
Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika
kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami
mengusulkan logika sentensialproposisional
Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau
keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan
penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan
corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan
logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi
teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan
menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun
para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman
spiritual mereka
255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13
Nomor 4 April 2013 hal 469-494
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
105
Definisi logika sentensial
Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal
dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara
menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk
membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan
nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat
sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini
adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau
pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan
simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257
Asal usul Logika sentensial258
Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus
Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali
oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential
Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk
menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi
kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh
Ludwig Wittgenstein dan Emil Post
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli
logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa
dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma
digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah
Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika
Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya
disebut Propositional Calculus
256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic
httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press
2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url
httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic
al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
106
Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat
dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam
arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang
kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya
Betweenness dan neithernor
Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-
dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut
adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora
kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga
ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun
jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam
logika bukan inibukan itu
Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu
hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika
yakni logika sentensial
Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial
memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam
logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan
berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme
kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme
Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang
disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama
dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama
dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi
simbolik
For any two finite sets A and B260
(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)
(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)
259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
107
Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah
kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat
sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan
dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat
alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang
sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah
sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali
sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang
merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam
simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi
dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa
~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)
Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan
logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit
Lihat misalnya Heald
ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state
Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither
true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz
regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos
useful eight valued logicsldquo
Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya
Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita
sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang
Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan
dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika
sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan
Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-
dualisme dan dualisme pada saat yang sama
Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa
iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati
Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna
kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
108
namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang
Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah
Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika
sentensial
Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B
identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas
Gusti
Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling
kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat
antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa
dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt
non-dualitas antara kawula-Gusti
Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena
hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp
B)
Jadi antara
ltAgt betweennessneitherness ltBgt
Diskusi seputar Trinitas
Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah
mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam
maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang
Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)
Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among
the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku
ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog
termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
109
Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang
mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-
dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati
Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari
logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika
advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu
menjernihkan persoalan tersebut
Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut
ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap
individu dalam Trinitas (oneness)
Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana
pengertian individualitas yang lebur tersebut
Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi
non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan
menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora
tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu
dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong
memahami gagasan diskresi non-separasi
Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut
sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk
menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang
bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai
countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)
misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun
kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo
Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi
segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di
Athena
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
110
ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah
juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis
1728)
Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3
untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64
sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya
uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp
Ringgren (1970-1974)
ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)
Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka
kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang
meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas
Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada
gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten
Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara
yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas
Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian
selanjutnya
Penutup
Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan
tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna
bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang
iman Kristen yang lebih lengkap
Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika
sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak
disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang
Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan
kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel
lain kemudian
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
111
Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas
Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
112
Kepustakaan
Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003
Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016
Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed
Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173
Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human
Nature Unpublished draft 2020
Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in
the Majority World London Langham Global Library 2017
Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned
url
httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_
nor_false27_has_been_incorrectly_assigned
Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari
buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003
Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam
Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)
Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by
Peter Holmes)
Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991
Sumber internet
Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log
httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-
logical-expression
Tentang Penulis
Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini
mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di
antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email
victorchristiantogmailcom
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
113
RESENSI
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
114
Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham
Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009
Oleh Jefri Hina Remi Katu
Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk
berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut
menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi
sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan
baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri
Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta
prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada
umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam
ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab
pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut
pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga
khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat
Kristosentris
Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan
prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5
membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk
menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam
memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan
tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan
syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan
menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar
Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut
bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah
berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat
pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
115
kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri
pengkhotbah sendiri
Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian
khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah
dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus
Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang
pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan
kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui
ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada
bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur
pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk
berdoa bagi dirinya
Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan
pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan
kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan
bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah
pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan
perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang
besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah
bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan
Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)
Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia
dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas
ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang
memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)
dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab
kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak
memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab
ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan
kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah
Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian
atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum
tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
116
Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada
pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup
yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus
hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak
mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya
khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang
membawanya pada hidup yang kekal
Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan
khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi
khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus
memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka
akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah
harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong
pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni
kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan
berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada
Juruselamat yang dibutuhkan
Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan
berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan
prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah
kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah
menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan
Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi
kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan
membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga
semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah
dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus
kepada seluruh ciptaan
Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus
menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan
terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah
agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik
dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
117
Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya
pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang
supernaturalrdquo (88)
Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan
Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari
Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri
sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada
pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama
berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya
penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah
agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena
telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam
kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah
kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati
yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai
justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam
Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang
yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan
kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus
Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk
menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar
Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya
dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena
itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan
dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam
mempersiapkan khotbah
Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III
bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam
mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia
juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan
budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks
harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini
Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
118
Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah
harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk
menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya
Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan
sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan
oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat
penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan
untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus
dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah
menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks
serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan
oleh seorang pengkhotbah
Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat
menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)
Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak
hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode
saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri
menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang
dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan
menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5
terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi
utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni
marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia
(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam
mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya
merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil
Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan
persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah
melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta
menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam
bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil
untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
119
dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik
orang percaya yang unik
Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan
baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk
berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang
dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku
ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah
agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis
melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam
berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk
mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap
Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta
disiplin belajar
Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga
memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia
bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang
tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya
Tentang Penulis
Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini
sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
120
Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-
4335-5295-3 153 pp
Oleh Stefanus Kristianto
Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah
salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis
untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah
esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan
argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus
141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang
ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk
menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah
σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika
pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan
sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut
Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan
sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan
dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya
mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh
Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab
pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani
terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan
Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata
mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus
memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36
261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru
dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54
(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski
demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat
Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26
bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo
Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
121
M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa
para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan
menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal
mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)
Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-
kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber
terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian
menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis
Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information
about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already
by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group
helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan
mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui
perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih
baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan
ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known
figures from antiquityrdquo (hal 42)
Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai
materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk
materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi
Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264
dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas
mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat
menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal
keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang
terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang
tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams
sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh
alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will
264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima
eksistensi Q (hal 46)
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
122
propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and
that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)
Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan
beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang
mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka
bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-
orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang
diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para
penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina
abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan
dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes
people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)
Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili
adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu
nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah
disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini
nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh
Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan
apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum
dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina
melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme
kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb
hal 69)
Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang
mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi
kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang
tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data
ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari
masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in
265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans
2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
123
them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga
mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik
di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama
Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan
yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil
Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind
that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story
look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat
contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang
konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus
(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih
bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi
terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai
penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai
pembalasan ilahi
Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada
alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang
reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan
bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan
modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin
akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana
Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan
ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan
lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal
anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang
menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran
Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams
berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap
berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan
penyelidikan lebih lanjut267
267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini
Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
124
Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis
utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik
dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah
baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang
ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks
Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal
atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena
Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk
mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu
bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268
Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source
of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the
ancient worldrdquo (hal 122)
Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)
Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil
Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama
kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam
mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang
ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam
tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams
menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for
all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal
127)
Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia
mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan
perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa
penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa
adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa
pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis
Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)
masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on
the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
125
mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269
Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak
reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan
Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi
penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the
picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion
of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal
140)
Evaluasi
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya
dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah
petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini
Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa
disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan
bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-
merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih
menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam
ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski
demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa
Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu
bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari
topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka
Tentang penulis
Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales
269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih
mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth
(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
126
Call for Paper
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
127
Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2
rencana terbit Juli 2021
Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang
artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema
yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp
Ecclesiology
Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan
ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat
khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya
masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan
Roh Kudus
Jadual
- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021
- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021
- Final layout and publishing Juli 2021
Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan
English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis
di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan
dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak
Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis
bermutu yang bernuansa lintas denominasi
Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan
baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali
setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
128
Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman
httpojssttsatiacid
Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review
untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang
terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan
dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada
setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada
jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi
Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan
panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota
penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan
dalam naskah
Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui
httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021
Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih
Salam dalam kasih Kristus
3 Desember 2020
Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta
submit your paper to httpjurnalsttsatiacid
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
129
Petunjuk bagi Penulis
1 Kontributor
Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius
lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis
terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai
seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam
berkala ini
Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk
berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-
review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum
Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap
artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI
2 Tanggung jawab
Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan
menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan
bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan
mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The
Chicago Manual of Style)
3 Hak cipta
Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan
pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun
Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh
menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan
mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal
dalam versi daring di httpblablabla
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
130
4 Konflik kepentingan
Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh
lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan
5 Pengiriman naskah
- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan
secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau
email tidak akan dilayani
- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks
maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar
jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan
dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring
- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan
biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll
6 Format tulisan
- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12
pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan
bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis
seperti Google translator
- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk
catatan kaki dan diagramilustrasi
- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7
- Margin 2 cm pada semua sisi
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
131
7 Kaidah presentasi
- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa
gelar
- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan
komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)
Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi
tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa
ketukan
- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide
dasar dari tulisan
- pendahuluan
- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)
- penutupkesimpulan
- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional
- bibliografi
- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima
8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya
Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara
500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi
harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di
bawah ini
Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia
2009 xv + 260 halaman Rp 39000-
9 Masa tinjauan
Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020
132
- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang
ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind
peer review)
- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel
dikirimkan secara daring
- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan
dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with
minor revision Accept with no revision
- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur
Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian
yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama
reviewer tercantum Lihat
httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf
- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan
kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya
- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak
artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum
tanggal penerbitan edisi berikutnya
10 Ilustrasi dan diagram
Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika
ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut
Versi 10 3 Desember 2020
Dewan Penyunting
Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom