JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ · · 2012-12-03beberapa faktor...
Transcript of JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ · · 2012-12-03beberapa faktor...
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Abstrak−PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII)
mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang
berada di Wonosari. PTPN XII telah menerapkan K3
dengan baik. Hampir semua perusahaan menerapkan
aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dan produktivitas kerja pekerja.
Obyek penelitian ini dilakukan pada pabrik teh
Wonosari PTPN XII. Data yang digunakan berasal dari
data kuisioner karyawan pada bagian pemetikan daun
sampai dengan pengolahan menjadi produk teh sejumlah
185 karyawan. Kemudian dilakukan pengujian keterkaitan
antara produktivitas kerja, keselamatan dan kesehatan
kerja, manajemen, lingkungan kerja, perilaku perkerja dan
stress kerja. Data diolah dengan metode Structural Equation
Modelling (SEM). SEM berfungsi untuk meneliti adanya
hubungan antar faktor dimana faktor-faktor tersebut tidak
terukur secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan
faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja
adalah lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial
dengan nilai signifikasi sebesar 1.986 dan perilaku kerja
dengan nilai signifikansi sebesar 2.013. Faktor yang
mempengaruhi kesehatan kerja adalah lingkungan kerja
segi fisik dengan nilai signifikansi sebesar 5.104, lingkungan
kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikansi
sebesar 3.808 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi
sebesar 1.973. Dan kesehatan kerja mempengaruhi stress
kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.169
Kata Kunci− Produktivitas Kerja, Keselamaan dan
Kesehatan Kerja dan Structural Equation Modelling (SEM)
I. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam
perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang
berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga kerja dari
bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun
lingkungan kerja. Pemerinta mencatat sepanjang 2009
telah terjadi sebanyak 54.398 kassus kecelakaan kerja di
Indonesia [1] dan mengalami kenaikan pada tahun 2010
sebanyak 98.000 kasus [2]. Riset yang dilakukan oleh
badan dunia International Labour Organization (2003)
menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang
meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau
2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang
berkaitan dengan pekerjaan mereka. Masalah K3 tidak
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi
tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha,
tenaga kerja, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER
05/MEN/1996 ‘’Setiap perusahaan yang mempekerjakan
tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan K3’’.
Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3
untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas
kerja karyawan.
PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan
salah satu perusahaan yang menerapkan K3. PTPN XII
mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang
terletak di Wonosari Kabupaten Malang. Perlindungan
dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dibutuhkan
oleh tenaga kerja agar merasa aman, nyaman, dan tidak
terbebani dalam menyelesaikan pekerjaan. Tenaga kerja
yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan
mampu meningkatkan produktivitas kerja yang dapat
mendukung pencapaian tujuan perusahaan dalam
membangun dan membesarkan usahanya. Kebun teh
Wonosari mempunyai komitmen paling tinggi terhadap
implementasi penerapan K3. Sesuai hasil monitoring
penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang dilakukan oleh
Balai Kesehatan di bagian tanaman dan pabrik teh
Wonosari tahun 2007 sampai 2011 dan produktivitas
kerja per orang hari kerja (OHK) per tahun dapat dilihat
dalam gambar 1 berikut
Gambar 1 Grafik Produktivitas kerja per OHK per tahun
0.03 0.03 0.04 0.05 0.02
11.7 12.5 12.6
11.3 12.3
8 7 7 9
8
0.002.004.006.008.00
10.0012.0014.00
Tahun
jumlahkecelakaan
jumlahpenyakit
Produktivitaskerja
Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja
(Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)
Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected]
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Dalam gambar 1 menunjukkan adanya hubungan
antara produktivitas kerja dengan kecelakaan maupun
penyakit akibat kerja. Berdasarkan uraian diatas, peneliti
bermaksud untuk melakukan analisa faktor yang
berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan kerja dalam
peningkatan produktivitas kerja dengan menggabungkan
beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang
telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Adapun
faktor tersebut adalah manajemen, lingkungan kerja,
perilaku pekerja dan stres kerja. Pengambilan data
dilakukan pada karyawan pabrik teh Wonosari,
sedangkan pengolahan data dalam penelitian ini dengan
pendekatan metode Structural Equation Modelling
(SEM). SEM adalah suatu teknik statistik yang digunakan
untuk melakukan pengujian terhadap suatu model sebab-
akibat dengan menggunakan kombinasi dari teori yang
ada dan data yang telah dikumpulkan. SEM memiliki
kemampuan memodelkan faktor-faktor yang tidak dapat
diukur secara langsung melalui data yang ada atau
melalui kuisioner. Maka, penelitian ini diharapkan dapat
menjelaskan hubungan antar faktor dan indikator dengan
metode SEM melalui bantuan perangkat lunak.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Pada tahap identifikasi awal terdapat beberapa langkah
yang dimulai dari identifikasi permasalahan dan
perumusan masalah, penentuan tujuan dan manfaat
penelitian, studi lapangan, studi literatur, identifikasi
indikator variabel penelitian, serta penentuan hipotesis
penelitian. Selanjutnya dilakukan pengembangan model
penelitian, model struktural dapat dilihat pada gambar 2
sedangkan sumber dan indikator yang digunakan untuk
masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 1
S1 S4S3S2
H1 H4H3H2
F1
M4
M3
M2
M1
PS3
PS2
PS1
F5
F4
F3
F2
Keselamatan
Kerja
Kesehatan
Kerja
LK Segi
Fisik
Manajamen
C6
C5
C4
C3
C2
C1
Perilaku
Pekerja
Produktivitas
KerjaP3
P2
P1
H1
H2
H9
H8H7
H4
H3
H10
Stres Kerja
SK1 SK8SK7SK6SK5SK4SK3SK2
H11
H12
H13
LK Segi Psi
dan Sos
H5
H6
Gambar 2 Path Diagram
Berikut merupakan indikator variabel laten yang
digunakan dalam penelitian:
Tabel 1 Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Indikator
Keselamatan
Kerja
Saya mengikuti pelatihan K3 (S1)
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) diawasi ketika berada di lapangan (S2)
Prosedur keselamatan kerja di perusahaan saya sudah lengkap dan menyeluruh (S3)
Aturan atau prosedur keselamatan kerja selalu
dilaksanakan di perusahaan saya (S4)
Kesehatan
Kerja
Gizi dan nutrisi yang cukup, akan berpengaruh terhadap kondisi kerja saya (H1)
Stres akan berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan saya (H2)
Merokok akan mempengaruhi kondisi kerja saya (H3)
Kualitas tidur sya, akan berpengaruh terhadap
kondisi kerja saya (H4)
Manajemen
Perusahaan saya memperhatikan masalah K3
(M1)
Perusahaan saya memberhentikan pekerjaan
yang membahayakan (M2)
Perusahaan saya memberikan pelatihan K3 (M3)
Perusahaan saya memberikan sanksi terhadap pelanggaran prosedur K3 (M4)
Lingkungan
Kerja Segi
Fisik
Di tempat kerja tidak terasa panas yang berlebihan (F1)
Kualitas udara di tempat kerja baik (F2)
Tempat kerja tidak bising (F3)
Tempat kerja luas (F4)
Pencahayaan pada tempat kerja baik (F5)
Lingkungan
Kerja Segi
Psikologi dan
Sosial
Saya merasa puas dengan jumlah keterlibatan
yang saya lakukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi pekerjaan saya (PS1)
Saya merasa benar-benar dihargai untuk nilai
usaha yang saya lakukan pada pekerjaan saya (PS2)
Saya mempunyai kontribusi dan keahlian yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan saya (PS3)
Perilaku
Kerja
Saya melaporkan kecelakaan yang terjadi (C1)
Saya mengingatkan pekerja lain tentang bahaya
dan keselamatan kerja (C2)
Saya menggunakan perlengkapan keselamatan
kerja (C3)
Saya meletakkan material dan peralatan pada
tempat yang ditentukan (C4)
Saya bekerja mengikuti semua prosedur keselamatan kerja (C5)
Saya mengikuti semua instruksi dari atasan (C6)
Stres kerja
Akhir-akhir ini tidur saya teratur (SK1)
Nafsu makan saya tidak berkurang jika beban
kerja banyak (SK2)
Saya tidak mudah kaget (SK3)
Saya tidak susah percaya sama orang lain (SK4)
Saya tidak mudah tersinggung (SK5)
Saya tidak susah berkonsentrasi (SK6)
Saya sabaran (SK7)
Sayatidak menarik diri dari pergaulan sosial
(SK8)
Produktivitas
Kerja
Saya selalu menyelesaikan tugas dan pekerjaan
sebelum waktu yang ditargetkan (P1)
Saya selalu aktif memberikan masukan dan ide-
ide untuk kemajuan perusahaan (P2)
Saya ingin menunjukkan kepada perusahaan
potensi yang saya miliki (P3)
Sumber: [3], [4], [5], dan [6]
Selanjutnya dilakukan penarikan hipotesis penelitian
yang dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis Keterangan
Hipotesis 1
Manajemen berpengaruh terhadap keselamatan kerja
Hipotesis 2
Manajemen berpengaruh terhadap kesehatan kerja
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Hipotesis Keterangan
Hipotesis 3
Lingkungan kerja segi fisik berpengaruh terhadap keselamatan kerja
Hipotesis 4
Lingkungan kerja segi fisik berpengaruh terhadap kesehatan kerja
Hipotesis 5
Lingkungan kerja segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap keselamatan kerja
Hipotesis 6
Lingkungan kerja segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap kesehatan kerja
Hipotesis 7
Perilaku kerja berpengaruh terhadap keselamatan kerja
Hipotesis 8
Perilaku kerja berpengaruh terhadap kesehatan kerja
Hipotesis 9
Keselamatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
Hipotesis 10
Kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
Hipotesis 11
Keselamatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja
Hipotesis 12
Kesehatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja
Hipotesis 13
Stres Kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel
penelitian dan dilakukan penyebaran kuesioner sebanyak
jumlah sampel yang dibutuhkan.
Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data
berupa analisis statistik deskriptif, uji outlier, uji
normalitas, uji multikolinearitas, pengolahan SEM dan
pengujian hipotesis penelitian. Selanjutnya dilakukan
penarikan kesimpulan dan saran
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Outlier
Dari hasil pengujian dengan menggunakan
bantuan perangkat lunak data hasil penelitian tidak
menunjukkan adanya outlier yang terjadi dapat
dibuktikan bila nilai z residu atau ZRE tidak melebihi
rentang ± 3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
penelitian tidak terdapat outlier.
3.2 Uji Multinormalitas
Pengujian data hasil penelitian dapat dilihat
dalam gambar scatterplot sebagai berikut:
q
dj
706050403020
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Plot Pengujian Normal Multivariate
Gambar 3 Grafik Uji Normalitas
Pengujian distribusi telah dilakukan dan
diperoleh hasil bahwa 57,2973 % data dalam
penelitian di bawah kurva χ2 serta plot pada gambar
4.38 cenderung membentuk garis lurus diagonal dari
kiri bawah ke kanan atas, maka dapat disimpulkan
data dalam penelitian telah memenuhi distribusi
multinormal.
3.3 Uji Multikolinearitas
Apabila terdeteksi adanya kasus
multikolinearitas adalah terdapatnya korelasi yang
sempurna antar faktor laten di dalam model. Nilai
korelasi yang diperbolehkan antara –0,7 dan 0,7.
Adapun hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihata
pada tabel 3
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
Dapat dilihat bahwa tidak ada nilai yang
melebihi -0,7 atau 0,7. Semua nilai hasil
multikolinearitas berada pada rentang ± 0,7. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak adanya kasus
multikolinearitas antara konstruk laten tersebut.
3.4 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk
Eksogen
Gambar 4 CFA Konstruk Eksogen
Untuk melihat model CFA konstruk eksogen
sudah baik,akan dilihat dari tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Eksogen
Goodness-
of fit
Indices
Cut off Hasil
Estimasi Keputusan
Chi
Square
diharapkan
lebih kecil 170,327 Good Fit
df positif 95 Good Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,066 Good Fit
AGFI ≥ 0,8 0,851 Good Fit
GFI ≥ 0,8 0,896 Good Fit
CFI ≥ 0,9 0,952 Good Fit
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of
fit telah memenuhi cut off value nya sehingga
disimpulkan model sudah baik. Error variance dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5 CFA konstruk eksogen
Indikator Std
Loading
(Std
Loading)2
Error
Variance C.R
F1 0.803 0.644809 0.355191 15.6
F2 0.884 0.781456 0.218544 19.7
F3 0.694 0.481636 0.518364 11.7
F4 0.941 0.885481 0.114519 23.4
F5 0.931 0.866761 0.133239 Reference
PS2 0.627 0.393129 0.606871 10.7
PS3 0.992 0.984064 0.015936 Reference
M1 0.681 0.463761 0.536239 7.1
M2 0.75 0.5625 0.4375 8.3
M3 0.786 0.617796 0.382204 7.8
M4 0.663 0.439569 0.560431 Reference
C2 0.54 0.2916 0.7084 5.5
C3 0.537 0.288369 0.711631 7
C4 0.682 0.465124 0.534876 9.1
C5 0.899 0.808201 0.191799 8.9
C6 0.712 0.506944 0.493056 Reference
Total 12.122 6.5188
Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk
eksogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat
dipastikan semua indikator yang membentuk
konstruk eksogen telah memenuhi validitas
konvergen. Reliabilitas konstruk eksogen dihitung
sebagai berikut:
Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat
disimpulkan variabel eksogen telah memenuhi
construct reliability
3.5 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk
Endogen
Model CFA konstruk endogen sudah baik,akan
dilihat dari tabel 6 berikut ini:
Tabel 6 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Endogen
Goodness-
of fit Cut off
Hasil
Estimasi Keputusan
Chi
Square
diharapkan
lebih kecil 152,4 Good Fit
df positif 71 Good Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,079 Good Fit
AGFI ≥ 0,8 0,833 Good Fit
GFI ≥ 0,8 0,877 Good Fit
CFI ≥ 0,9 0,898 Moderate
Model CFA konstruk endogen dapat dilihat
dalam gambar berikut:
Gambar 5 CFA Konstruk Endogen
Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of
fit telah memenuhi cut off value nya sehingga
disimpulkan model sudah baik. Error variance
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7 CFA konstruk endogen
Indikator Std
Loading
(Std
Loading)2
Error
Variance C.R
S2 0.523 0.273529 0.726471 8.2
S4 0.994 0.988036 0.011964 Reference
H2 0.997 0.994009 0.005991 10.06
H4 0.597 0.356409 0.643591 Reference
SK1 0.533 0.284089 0.715911 6.4
SK2 0.636 0.404496 0.595504 7.3
SK3 0.586 0.343396 0.656604 6.87
SK4 0.83 0.6889 0.3111 8.4
SK5 0.767 0.588289 0.411711 7.9
SK6 0.579 0.335241 0.664759 6.86
SK7 0.684 0.467856 0.532144 7.05
SK8 0.598 0.357604 0.642396 Reference
P1 0.834 0.695556 0.304444 Reference
P3 0.477 0.227529 0.772471 4.4
Total 9.635 6.995061
Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk
endogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat
dipastikan semua indikator yang membentuk
konstruk endogen telah memenuhi validitas
konvergen. Reliabilitas konstruk endogen dihitung
sebagai berikut:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat
disimpulkan variabel endogen telah memenuhi
construct reliability
3.6 Persamaan Model Struktural
Gambar 6 Full Model SEM
Goodness of fit untuk mengevaluasi overall
model fit dari full model SEM dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 8 Evaluasi Overall Model Fit Full Model SEM
Goodness-
of fit
Indices
Cut off Hasil
Estimasi Keputusan
Chi Square diharapkan
lebih kecil 606.08 Good Fit
df positif 95 Good Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,114 Marginal
AGFI ≥ 0,8 0,588 Marginal
GFI ≥ 0,8 0,652 Marginal
CFI ≥ 0,9 0,681 Marginal
Dari hasil Goodness of fit, data yang digunakan
terlihat dari cut off value masih berada di luar
rentang. Sehingga diperlukan modifikasi model agar
model menjadi fit. Modifikasi full model SEM
dengan menggabungkan nilai error yang terdapat
modification indivades pada hasil output
pendekatan SEM.
3.7 Modifikasi Full Model SEM
Gambar 7 Modifikasi Full Model SEM
Evaluasi dan interpretasi terhadap goodness of fit
untuk mengevaluasi nilai hasil setiap kriteria
sebagai berikut:
Tabel 9 Evaluasi Overall Model Fit Modifikasi Full SEM
Goodness-
of fit
Indices
Cut off Hasil
Estimasi Keputusan
Chi
Square
diharapkan
lebih kecil 606.08 Good Fit
df positif 95 Good Fit
RMSEA ≤ 0,08 0,066 Good Fit
AGFI ≥ 0,8 0,751 Moderate
GFI ≥ 0,8 0,819 Good Fit
CFI ≥ 0,9 0,909 Good Fit
Uji terhadap model menunjukkan bahwa
modifikasi model ini fit terhadap data yang
digunakan dalam penelitian seperti terlihat dari cut
off value yang berada pada rentang nilai yang
diharapkan meskipun AGFI diterima secara
moderate. Hal ini menunjukkan modifikasi model
full SEM dalam penelitian telah fit dengan data.
3.8 Uji Hipotesis
Selanjutnya dilakukan uji hubungan kausal yaitu
menilai apakah hipotesis penelitian diterima atau
ditolak, penelitian didasarkan kepada nilai CR dan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
loading factor sebagaimana ditunjukkan pada tabel
10 berikut:
Tabel 10 Uji Hipotesis
No Hubungan CR Loading
Factor Hipotesis
1
Terdapat hubungan
positif antara manajemen dengan
keselamatan kerja
0.989 0.550 H1
Ditolak
2
Terdapat hubungan
positif antara manajemen dengan
kesehatan kerja
1.05 0.690 H2
Ditolak
3
Terdapat hubungan
positif antara
lingkungan kerja dari segi fisik dengan
keselamatan kerja
0.31 0.046 H3
Ditolak
4
Terdapat hubungan
positif lingkungan
kerja segi fisik dengan
kesehatan kerja
5.10 0.440 H4
Diterima
5
Terdapat hubungan
positif antara
lingkungan kerja dari segi psikologis dan
sosial dengan
keselamatan kerja
1.986 0.371 H5
Diterima
6
Terdapat hubungan positif antara
lingkungan kerja dari
segi psikologis dan sosial dengan
kesehatan kerja
3.808 0.542 H6
Diterima
7
Terdapat hubungan
positif antara perilaku
kerja dengan keselamatan kerja
2.013 0.616 H7
Diterima
8
Terdapat hubungan
positif antara perilaku kerja dengan
kesehatan kerja
1.973 0.154 H8
Diterima
9
Terdapat hubungan
positif antara
keselamatan kerja dengan produktivitas
kerja
-
0.176 -0.022
H9
Ditolak
10
Terdapat hubungan
positif antara kesehatan kerja
dengan produktivitas
kerja
-
1.150 -0.140
H10
Ditolak
11
Terdapat hubungan
positif antara keselamatan kerja
dengan stres kerja
-1.524
-0.324 H11
Ditolak
12
Terdapat hubungan positif antara
kesehatan kerja
dengan stres kerja
2.169 0.762 H12
Diterima
13
Terdapat hubungan positif antara stres
kerja dengan
produktivitas kerja
1.491 0.175 H13
Ditolak
IV. SIMPULAN
Hasil akhir dari Structural Equation Modelling yang
telah dilakukan dengan menggabungkan antara variabel
laten sehingga dapat menunjukkan variabel laten yang
saling berhubungan sebagai berikut:
a. Lingkungan kerja dari segi fisik berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kesehatan kerja
b. Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keselamatan kerja
c. Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesehatan kerja
d. Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keselamatan kerja
e. Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesehatan kerja
f. Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap stress kerja
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aryono, A.M. 2010. 54.398 Kasus Kecelakaan Kerja
Terjadi di Indonesia. Solo Pos. http://
www.solopos.com/2010/channel/nasional/200954398-
kasus-kecelakaan-kerja-terjadi-di-indonesia-11664. di akses
tanggal 16 Februari 2012.
[2] Djumena, E. 2011. Kecelakaan Kerja di Indonesia
Tergolong Tinggi. Kompas.
http://bisniskeuangan.kompas.com/
read/2011/10/13/15032222/Kecelakaan.Kerja.di.Indonesia.T
ergolong.Tinggi. di akses tanggal 16 Februari 2012.
[3] Andi; Alifen R.S; dan Chandra. A. 2005. ‘Model Persamaan
Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja pada
Perilaku Pekerja di proyek Konstruksi’. Jurnal Teknik Sipil
vol 12 No. 3.
[4] Mukhlisani. N; Wignjoesoebroto. S; dan Sudarso. I. 2008.
Pendekatan Metode Structural Equation Modelling untuk
Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari
Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja di
PT. Barata Indonesia (Persero)-Gresik. Prosiding Seminar
Nasional Manajemen Teknologi. Surabaya.
[5] Romadiaty R, F. 2005. Analisis Hubungan Persepsi
Karyawan Atas Penerapan Sistem Keselmatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Stres kerja Dengan
Pendekatan Structural equation Modelling. Skipsi. Sarjana.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
[6] Anggoro, S. 2011. Pengembangan Model Pengaruh Faktor-
Faktor Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan, Dan Insentif
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode
Structural Equation Modeling. Tesis. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Surabaya.