JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ ·  · 2012-12-03beberapa faktor...

6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 AbstrakPT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang berada di Wonosari. PTPN XII telah menerapkan K3 dengan baik. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja pekerja. Obyek penelitian ini dilakukan pada pabrik teh Wonosari PTPN XII. Data yang digunakan berasal dari data kuisioner karyawan pada bagian pemetikan daun sampai dengan pengolahan menjadi produk teh sejumlah 185 karyawan. Kemudian dilakukan pengujian keterkaitan antara produktivitas kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, manajemen, lingkungan kerja, perilaku perkerja dan stress kerja. Data diolah dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). SEM berfungsi untuk meneliti adanya hubungan antar faktor dimana faktor-faktor tersebut tidak terukur secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja adalah lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikasi sebesar 1.986 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.013. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja adalah lingkungan kerja segi fisik dengan nilai signifikansi sebesar 5.104, lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikansi sebesar 3.808 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi sebesar 1.973. Dan kesehatan kerja mempengaruhi stress kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.169 Kata Kunci− Produktivitas Kerja, Keselamaan dan Kesehatan Kerja dan Structural Equation Modelling (SEM) I. PENDAHULUAN Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga kerja dari bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun lingkungan kerja. Pemerinta mencatat sepanjang 2009 telah terjadi sebanyak 54.398 kassus kecelakaan kerja di Indonesia [1] dan mengalami kenaikan pada tahun 2010 sebanyak 98.000 kasus [2]. Riset yang dilakukan oleh badan dunia International Labour Organization (2003) menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Masalah K3 tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha, tenaga kerja, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996 ‘’Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan K3’’. Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas kerja karyawan. PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan K3. PTPN XII mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang terletak di Wonosari Kabupaten Malang. Perlindungan dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dibutuhkan oleh tenaga kerja agar merasa aman, nyaman, dan tidak terbebani dalam menyelesaikan pekerjaan. Tenaga kerja yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja yang dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan dalam membangun dan membesarkan usahanya. Kebun teh Wonosari mempunyai komitmen paling tinggi terhadap implementasi penerapan K3. Sesuai hasil monitoring penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang dilakukan oleh Balai Kesehatan di bagian tanaman dan pabrik teh Wonosari tahun 2007 sampai 2011 dan produktivitas kerja per orang hari kerja (OHK) per tahun dapat dilihat dalam gambar 1 berikut Gambar 1 Grafik Produktivitas kerja per OHK per tahun 0.03 0.03 0.04 0.05 0.02 11.7 12.5 12.6 11.3 12.3 8 7 7 9 8 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 Tahun jumlah kecelakaan jumlah penyakit Produktivitas kerja Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII) Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]

Transcript of JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ ·  · 2012-12-03beberapa faktor...

Page 1: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ ·  · 2012-12-03beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6

Abstrak−PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII)

mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang

berada di Wonosari. PTPN XII telah menerapkan K3

dengan baik. Hampir semua perusahaan menerapkan

aturan tentang K3 untuk meningkatkan kinerja perusahaan

dan produktivitas kerja pekerja.

Obyek penelitian ini dilakukan pada pabrik teh

Wonosari PTPN XII. Data yang digunakan berasal dari

data kuisioner karyawan pada bagian pemetikan daun

sampai dengan pengolahan menjadi produk teh sejumlah

185 karyawan. Kemudian dilakukan pengujian keterkaitan

antara produktivitas kerja, keselamatan dan kesehatan

kerja, manajemen, lingkungan kerja, perilaku perkerja dan

stress kerja. Data diolah dengan metode Structural Equation

Modelling (SEM). SEM berfungsi untuk meneliti adanya

hubungan antar faktor dimana faktor-faktor tersebut tidak

terukur secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan

faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja

adalah lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial

dengan nilai signifikasi sebesar 1.986 dan perilaku kerja

dengan nilai signifikansi sebesar 2.013. Faktor yang

mempengaruhi kesehatan kerja adalah lingkungan kerja

segi fisik dengan nilai signifikansi sebesar 5.104, lingkungan

kerja dari segi psikologis dan sosial dengan nilai signifikansi

sebesar 3.808 dan perilaku kerja dengan nilai signifikansi

sebesar 1.973. Dan kesehatan kerja mempengaruhi stress

kerja dengan nilai signifikansi sebesar 2.169

Kata Kunci− Produktivitas Kerja, Keselamaan dan

Kesehatan Kerja dan Structural Equation Modelling (SEM)

I. PENDAHULUAN

Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam

perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang

berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Hal ini merujuk pada perlindungan tenaga kerja dari

bahaya, penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun

lingkungan kerja. Pemerinta mencatat sepanjang 2009

telah terjadi sebanyak 54.398 kassus kecelakaan kerja di

Indonesia [1] dan mengalami kenaikan pada tahun 2010

sebanyak 98.000 kasus [2]. Riset yang dilakukan oleh

badan dunia International Labour Organization (2003)

menunjukkan, bahwa setiap hari rata-rata 6.000 orang

meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau

2,2 juta orang per tahun akibat sakit atau kecelakaan yang

berkaitan dengan pekerjaan mereka. Masalah K3 tidak

hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi

tanggung jawab dari semua pihak terutama pengusaha,

tenaga kerja, dan masyarakat. Berdasarkan PEMNAKER

05/MEN/1996 ‘’Setiap perusahaan yang mempekerjakan

tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau

mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh

karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat

mengakibatkan kecelakaan kerja wajib menerapkan K3’’.

Hampir semua perusahaan menerapkan aturan tentang K3

untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan produktivitas

kerja karyawan.

PT. Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) merupakan

salah satu perusahaan yang menerapkan K3. PTPN XII

mengelola komoditas perkebunan salah satunya teh yang

terletak di Wonosari Kabupaten Malang. Perlindungan

dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja dibutuhkan

oleh tenaga kerja agar merasa aman, nyaman, dan tidak

terbebani dalam menyelesaikan pekerjaan. Tenaga kerja

yang sehat akan bekerja produktif, sehingga diharapkan

mampu meningkatkan produktivitas kerja yang dapat

mendukung pencapaian tujuan perusahaan dalam

membangun dan membesarkan usahanya. Kebun teh

Wonosari mempunyai komitmen paling tinggi terhadap

implementasi penerapan K3. Sesuai hasil monitoring

penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang dilakukan oleh

Balai Kesehatan di bagian tanaman dan pabrik teh

Wonosari tahun 2007 sampai 2011 dan produktivitas

kerja per orang hari kerja (OHK) per tahun dapat dilihat

dalam gambar 1 berikut

Gambar 1 Grafik Produktivitas kerja per OHK per tahun

0.03 0.03 0.04 0.05 0.02

11.7 12.5 12.6

11.3 12.3

8 7 7 9

8

0.002.004.006.008.00

10.0012.0014.00

Tahun

jumlahkecelakaan

jumlahpenyakit

Produktivitaskerja

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja

(Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)

Dewinta Grahanintyas, Sritomo Wignjosoebroto, dan Effi Latiffianti

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: [email protected]

Page 2: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ ·  · 2012-12-03beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6

Dalam gambar 1 menunjukkan adanya hubungan

antara produktivitas kerja dengan kecelakaan maupun

penyakit akibat kerja. Berdasarkan uraian diatas, peneliti

bermaksud untuk melakukan analisa faktor yang

berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan kerja dalam

peningkatan produktivitas kerja dengan menggabungkan

beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang

telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Adapun

faktor tersebut adalah manajemen, lingkungan kerja,

perilaku pekerja dan stres kerja. Pengambilan data

dilakukan pada karyawan pabrik teh Wonosari,

sedangkan pengolahan data dalam penelitian ini dengan

pendekatan metode Structural Equation Modelling

(SEM). SEM adalah suatu teknik statistik yang digunakan

untuk melakukan pengujian terhadap suatu model sebab-

akibat dengan menggunakan kombinasi dari teori yang

ada dan data yang telah dikumpulkan. SEM memiliki

kemampuan memodelkan faktor-faktor yang tidak dapat

diukur secara langsung melalui data yang ada atau

melalui kuisioner. Maka, penelitian ini diharapkan dapat

menjelaskan hubungan antar faktor dan indikator dengan

metode SEM melalui bantuan perangkat lunak.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Pada tahap identifikasi awal terdapat beberapa langkah

yang dimulai dari identifikasi permasalahan dan

perumusan masalah, penentuan tujuan dan manfaat

penelitian, studi lapangan, studi literatur, identifikasi

indikator variabel penelitian, serta penentuan hipotesis

penelitian. Selanjutnya dilakukan pengembangan model

penelitian, model struktural dapat dilihat pada gambar 2

sedangkan sumber dan indikator yang digunakan untuk

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 1

S1 S4S3S2

H1 H4H3H2

F1

M4

M3

M2

M1

PS3

PS2

PS1

F5

F4

F3

F2

Keselamatan

Kerja

Kesehatan

Kerja

LK Segi

Fisik

Manajamen

C6

C5

C4

C3

C2

C1

Perilaku

Pekerja

Produktivitas

KerjaP3

P2

P1

H1

H2

H9

H8H7

H4

H3

H10

Stres Kerja

SK1 SK8SK7SK6SK5SK4SK3SK2

H11

H12

H13

LK Segi Psi

dan Sos

H5

H6

Gambar 2 Path Diagram

Berikut merupakan indikator variabel laten yang

digunakan dalam penelitian:

Tabel 1 Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Indikator

Keselamatan

Kerja

Saya mengikuti pelatihan K3 (S1)

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) diawasi ketika berada di lapangan (S2)

Prosedur keselamatan kerja di perusahaan saya sudah lengkap dan menyeluruh (S3)

Aturan atau prosedur keselamatan kerja selalu

dilaksanakan di perusahaan saya (S4)

Kesehatan

Kerja

Gizi dan nutrisi yang cukup, akan berpengaruh terhadap kondisi kerja saya (H1)

Stres akan berpengaruh terhadap kondisi

kesehatan saya (H2)

Merokok akan mempengaruhi kondisi kerja saya (H3)

Kualitas tidur sya, akan berpengaruh terhadap

kondisi kerja saya (H4)

Manajemen

Perusahaan saya memperhatikan masalah K3

(M1)

Perusahaan saya memberhentikan pekerjaan

yang membahayakan (M2)

Perusahaan saya memberikan pelatihan K3 (M3)

Perusahaan saya memberikan sanksi terhadap pelanggaran prosedur K3 (M4)

Lingkungan

Kerja Segi

Fisik

Di tempat kerja tidak terasa panas yang berlebihan (F1)

Kualitas udara di tempat kerja baik (F2)

Tempat kerja tidak bising (F3)

Tempat kerja luas (F4)

Pencahayaan pada tempat kerja baik (F5)

Lingkungan

Kerja Segi

Psikologi dan

Sosial

Saya merasa puas dengan jumlah keterlibatan

yang saya lakukan dalam membuat keputusan yang mempengaruhi pekerjaan saya (PS1)

Saya merasa benar-benar dihargai untuk nilai

usaha yang saya lakukan pada pekerjaan saya (PS2)

Saya mempunyai kontribusi dan keahlian yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan saya (PS3)

Perilaku

Kerja

Saya melaporkan kecelakaan yang terjadi (C1)

Saya mengingatkan pekerja lain tentang bahaya

dan keselamatan kerja (C2)

Saya menggunakan perlengkapan keselamatan

kerja (C3)

Saya meletakkan material dan peralatan pada

tempat yang ditentukan (C4)

Saya bekerja mengikuti semua prosedur keselamatan kerja (C5)

Saya mengikuti semua instruksi dari atasan (C6)

Stres kerja

Akhir-akhir ini tidur saya teratur (SK1)

Nafsu makan saya tidak berkurang jika beban

kerja banyak (SK2)

Saya tidak mudah kaget (SK3)

Saya tidak susah percaya sama orang lain (SK4)

Saya tidak mudah tersinggung (SK5)

Saya tidak susah berkonsentrasi (SK6)

Saya sabaran (SK7)

Sayatidak menarik diri dari pergaulan sosial

(SK8)

Produktivitas

Kerja

Saya selalu menyelesaikan tugas dan pekerjaan

sebelum waktu yang ditargetkan (P1)

Saya selalu aktif memberikan masukan dan ide-

ide untuk kemajuan perusahaan (P2)

Saya ingin menunjukkan kepada perusahaan

potensi yang saya miliki (P3)

Sumber: [3], [4], [5], dan [6]

Selanjutnya dilakukan penarikan hipotesis penelitian

yang dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis Keterangan

Hipotesis 1

Manajemen berpengaruh terhadap keselamatan kerja

Hipotesis 2

Manajemen berpengaruh terhadap kesehatan kerja

Page 3: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ ·  · 2012-12-03beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6

Hipotesis Keterangan

Hipotesis 3

Lingkungan kerja segi fisik berpengaruh terhadap keselamatan kerja

Hipotesis 4

Lingkungan kerja segi fisik berpengaruh terhadap kesehatan kerja

Hipotesis 5

Lingkungan kerja segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap keselamatan kerja

Hipotesis 6

Lingkungan kerja segi psikologis dan sosial berpengaruh terhadap kesehatan kerja

Hipotesis 7

Perilaku kerja berpengaruh terhadap keselamatan kerja

Hipotesis 8

Perilaku kerja berpengaruh terhadap kesehatan kerja

Hipotesis 9

Keselamatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja

Hipotesis 10

Kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja

Hipotesis 11

Keselamatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja

Hipotesis 12

Kesehatan kerja berpengaruh terhadap stres kerja

Hipotesis 13

Stres Kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja

Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah sampel

penelitian dan dilakukan penyebaran kuesioner sebanyak

jumlah sampel yang dibutuhkan.

Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data

berupa analisis statistik deskriptif, uji outlier, uji

normalitas, uji multikolinearitas, pengolahan SEM dan

pengujian hipotesis penelitian. Selanjutnya dilakukan

penarikan kesimpulan dan saran

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Outlier

Dari hasil pengujian dengan menggunakan

bantuan perangkat lunak data hasil penelitian tidak

menunjukkan adanya outlier yang terjadi dapat

dibuktikan bila nilai z residu atau ZRE tidak melebihi

rentang ± 3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data

penelitian tidak terdapat outlier.

3.2 Uji Multinormalitas

Pengujian data hasil penelitian dapat dilihat

dalam gambar scatterplot sebagai berikut:

q

dj

706050403020

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

Plot Pengujian Normal Multivariate

Gambar 3 Grafik Uji Normalitas

Pengujian distribusi telah dilakukan dan

diperoleh hasil bahwa 57,2973 % data dalam

penelitian di bawah kurva χ2 serta plot pada gambar

4.38 cenderung membentuk garis lurus diagonal dari

kiri bawah ke kanan atas, maka dapat disimpulkan

data dalam penelitian telah memenuhi distribusi

multinormal.

3.3 Uji Multikolinearitas

Apabila terdeteksi adanya kasus

multikolinearitas adalah terdapatnya korelasi yang

sempurna antar faktor laten di dalam model. Nilai

korelasi yang diperbolehkan antara –0,7 dan 0,7.

Adapun hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihata

pada tabel 3

Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas

Dapat dilihat bahwa tidak ada nilai yang

melebihi -0,7 atau 0,7. Semua nilai hasil

multikolinearitas berada pada rentang ± 0,7. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak adanya kasus

multikolinearitas antara konstruk laten tersebut.

3.4 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk

Eksogen

Gambar 4 CFA Konstruk Eksogen

Untuk melihat model CFA konstruk eksogen

sudah baik,akan dilihat dari tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Eksogen

Goodness-

of fit

Indices

Cut off Hasil

Estimasi Keputusan

Chi

Square

diharapkan

lebih kecil 170,327 Good Fit

df positif 95 Good Fit

RMSEA ≤ 0,08 0,066 Good Fit

AGFI ≥ 0,8 0,851 Good Fit

GFI ≥ 0,8 0,896 Good Fit

CFI ≥ 0,9 0,952 Good Fit

Page 4: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ ·  · 2012-12-03beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6

Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of

fit telah memenuhi cut off value nya sehingga

disimpulkan model sudah baik. Error variance dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5 CFA konstruk eksogen

Indikator Std

Loading

(Std

Loading)2

Error

Variance C.R

F1 0.803 0.644809 0.355191 15.6

F2 0.884 0.781456 0.218544 19.7

F3 0.694 0.481636 0.518364 11.7

F4 0.941 0.885481 0.114519 23.4

F5 0.931 0.866761 0.133239 Reference

PS2 0.627 0.393129 0.606871 10.7

PS3 0.992 0.984064 0.015936 Reference

M1 0.681 0.463761 0.536239 7.1

M2 0.75 0.5625 0.4375 8.3

M3 0.786 0.617796 0.382204 7.8

M4 0.663 0.439569 0.560431 Reference

C2 0.54 0.2916 0.7084 5.5

C3 0.537 0.288369 0.711631 7

C4 0.682 0.465124 0.534876 9.1

C5 0.899 0.808201 0.191799 8.9

C6 0.712 0.506944 0.493056 Reference

Total 12.122 6.5188

Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk

eksogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat

dipastikan semua indikator yang membentuk

konstruk eksogen telah memenuhi validitas

konvergen. Reliabilitas konstruk eksogen dihitung

sebagai berikut:

Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat

disimpulkan variabel eksogen telah memenuhi

construct reliability

3.5 Confirmatory Factor Analysis (CFA) Konstruk

Endogen

Model CFA konstruk endogen sudah baik,akan

dilihat dari tabel 6 berikut ini:

Tabel 6 Evaluasi Overall Model Fit Konstruk Endogen

Goodness-

of fit Cut off

Hasil

Estimasi Keputusan

Chi

Square

diharapkan

lebih kecil 152,4 Good Fit

df positif 71 Good Fit

RMSEA ≤ 0,08 0,079 Good Fit

AGFI ≥ 0,8 0,833 Good Fit

GFI ≥ 0,8 0,877 Good Fit

CFI ≥ 0,9 0,898 Moderate

Model CFA konstruk endogen dapat dilihat

dalam gambar berikut:

Gambar 5 CFA Konstruk Endogen

Dapat dilihat bahwa semua kriteria goodness of

fit telah memenuhi cut off value nya sehingga

disimpulkan model sudah baik. Error variance

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7 CFA konstruk endogen

Indikator Std

Loading

(Std

Loading)2

Error

Variance C.R

S2 0.523 0.273529 0.726471 8.2

S4 0.994 0.988036 0.011964 Reference

H2 0.997 0.994009 0.005991 10.06

H4 0.597 0.356409 0.643591 Reference

SK1 0.533 0.284089 0.715911 6.4

SK2 0.636 0.404496 0.595504 7.3

SK3 0.586 0.343396 0.656604 6.87

SK4 0.83 0.6889 0.3111 8.4

SK5 0.767 0.588289 0.411711 7.9

SK6 0.579 0.335241 0.664759 6.86

SK7 0.684 0.467856 0.532144 7.05

SK8 0.598 0.357604 0.642396 Reference

P1 0.834 0.695556 0.304444 Reference

P3 0.477 0.227529 0.772471 4.4

Total 9.635 6.995061

Nilai critical ratio semua indikator dari konstruk

endogen bernilai lebih dari 1,96. Maka dapat

dipastikan semua indikator yang membentuk

konstruk endogen telah memenuhi validitas

konvergen. Reliabilitas konstruk endogen dihitung

sebagai berikut:

Page 5: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ ·  · 2012-12-03beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6

Nilai ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat

disimpulkan variabel endogen telah memenuhi

construct reliability

3.6 Persamaan Model Struktural

Gambar 6 Full Model SEM

Goodness of fit untuk mengevaluasi overall

model fit dari full model SEM dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 8 Evaluasi Overall Model Fit Full Model SEM

Goodness-

of fit

Indices

Cut off Hasil

Estimasi Keputusan

Chi Square diharapkan

lebih kecil 606.08 Good Fit

df positif 95 Good Fit

RMSEA ≤ 0,08 0,114 Marginal

AGFI ≥ 0,8 0,588 Marginal

GFI ≥ 0,8 0,652 Marginal

CFI ≥ 0,9 0,681 Marginal

Dari hasil Goodness of fit, data yang digunakan

terlihat dari cut off value masih berada di luar

rentang. Sehingga diperlukan modifikasi model agar

model menjadi fit. Modifikasi full model SEM

dengan menggabungkan nilai error yang terdapat

modification indivades pada hasil output

pendekatan SEM.

3.7 Modifikasi Full Model SEM

Gambar 7 Modifikasi Full Model SEM

Evaluasi dan interpretasi terhadap goodness of fit

untuk mengevaluasi nilai hasil setiap kriteria

sebagai berikut:

Tabel 9 Evaluasi Overall Model Fit Modifikasi Full SEM

Goodness-

of fit

Indices

Cut off Hasil

Estimasi Keputusan

Chi

Square

diharapkan

lebih kecil 606.08 Good Fit

df positif 95 Good Fit

RMSEA ≤ 0,08 0,066 Good Fit

AGFI ≥ 0,8 0,751 Moderate

GFI ≥ 0,8 0,819 Good Fit

CFI ≥ 0,9 0,909 Good Fit

Uji terhadap model menunjukkan bahwa

modifikasi model ini fit terhadap data yang

digunakan dalam penelitian seperti terlihat dari cut

off value yang berada pada rentang nilai yang

diharapkan meskipun AGFI diterima secara

moderate. Hal ini menunjukkan modifikasi model

full SEM dalam penelitian telah fit dengan data.

3.8 Uji Hipotesis

Selanjutnya dilakukan uji hubungan kausal yaitu

menilai apakah hipotesis penelitian diterima atau

ditolak, penelitian didasarkan kepada nilai CR dan

Page 6: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 Analisa …€¦ ·  · 2012-12-03beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan K3 yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6

loading factor sebagaimana ditunjukkan pada tabel

10 berikut:

Tabel 10 Uji Hipotesis

No Hubungan CR Loading

Factor Hipotesis

1

Terdapat hubungan

positif antara manajemen dengan

keselamatan kerja

0.989 0.550 H1

Ditolak

2

Terdapat hubungan

positif antara manajemen dengan

kesehatan kerja

1.05 0.690 H2

Ditolak

3

Terdapat hubungan

positif antara

lingkungan kerja dari segi fisik dengan

keselamatan kerja

0.31 0.046 H3

Ditolak

4

Terdapat hubungan

positif lingkungan

kerja segi fisik dengan

kesehatan kerja

5.10 0.440 H4

Diterima

5

Terdapat hubungan

positif antara

lingkungan kerja dari segi psikologis dan

sosial dengan

keselamatan kerja

1.986 0.371 H5

Diterima

6

Terdapat hubungan positif antara

lingkungan kerja dari

segi psikologis dan sosial dengan

kesehatan kerja

3.808 0.542 H6

Diterima

7

Terdapat hubungan

positif antara perilaku

kerja dengan keselamatan kerja

2.013 0.616 H7

Diterima

8

Terdapat hubungan

positif antara perilaku kerja dengan

kesehatan kerja

1.973 0.154 H8

Diterima

9

Terdapat hubungan

positif antara

keselamatan kerja dengan produktivitas

kerja

-

0.176 -0.022

H9

Ditolak

10

Terdapat hubungan

positif antara kesehatan kerja

dengan produktivitas

kerja

-

1.150 -0.140

H10

Ditolak

11

Terdapat hubungan

positif antara keselamatan kerja

dengan stres kerja

-1.524

-0.324 H11

Ditolak

12

Terdapat hubungan positif antara

kesehatan kerja

dengan stres kerja

2.169 0.762 H12

Diterima

13

Terdapat hubungan positif antara stres

kerja dengan

produktivitas kerja

1.491 0.175 H13

Ditolak

IV. SIMPULAN

Hasil akhir dari Structural Equation Modelling yang

telah dilakukan dengan menggabungkan antara variabel

laten sehingga dapat menunjukkan variabel laten yang

saling berhubungan sebagai berikut:

a. Lingkungan kerja dari segi fisik berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kesehatan kerja

b. Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keselamatan kerja

c. Lingkungan kerja dari segi psikologis dan sosial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kesehatan kerja

d. Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keselamatan kerja

e. Perilaku kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kesehatan kerja

f. Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap stress kerja

DAFTAR PUSTAKA

[1] Aryono, A.M. 2010. 54.398 Kasus Kecelakaan Kerja

Terjadi di Indonesia. Solo Pos. http://

www.solopos.com/2010/channel/nasional/200954398-

kasus-kecelakaan-kerja-terjadi-di-indonesia-11664. di akses

tanggal 16 Februari 2012.

[2] Djumena, E. 2011. Kecelakaan Kerja di Indonesia

Tergolong Tinggi. Kompas.

http://bisniskeuangan.kompas.com/

read/2011/10/13/15032222/Kecelakaan.Kerja.di.Indonesia.T

ergolong.Tinggi. di akses tanggal 16 Februari 2012.

[3] Andi; Alifen R.S; dan Chandra. A. 2005. ‘Model Persamaan

Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja pada

Perilaku Pekerja di proyek Konstruksi’. Jurnal Teknik Sipil

vol 12 No. 3.

[4] Mukhlisani. N; Wignjoesoebroto. S; dan Sudarso. I. 2008.

Pendekatan Metode Structural Equation Modelling untuk

Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari

Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja di

PT. Barata Indonesia (Persero)-Gresik. Prosiding Seminar

Nasional Manajemen Teknologi. Surabaya.

[5] Romadiaty R, F. 2005. Analisis Hubungan Persepsi

Karyawan Atas Penerapan Sistem Keselmatan dan

Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Stres kerja Dengan

Pendekatan Structural equation Modelling. Skipsi. Sarjana.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

[6] Anggoro, S. 2011. Pengembangan Model Pengaruh Faktor-

Faktor Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan, Dan Insentif

Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode

Structural Equation Modeling. Tesis. Institut Teknologi

Sepuluh Nopember. Surabaya.