Jurnal Reza Apriani Saputri

8
Pengaruh Teknik Marmet Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Yang Bermasalah Dalam Produksi ASI Di Rumah Sakit Dr. Achamad Mochtar Bukittinggi Pada Tahun 2015 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi penurunan jumlah produksi ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan dan rendahnya cakupan pemberian ASI secara eksklusif. ASI ekslusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain sampai bayi berumur 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif pada tahun 2013 hanya 40.08 % dan belum mencapai target WHO yaitu 50 %. Di RSAM Bukittinggi banyak ibu yang ASInya hanya keluar sedikt dan bahkan ada ASInya tidak keluar sama sekali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik marmet terhadap peningkatan produksi ASI. Jenis penelitian ini pre eksperimental dengan rancangan pretest dan post test design. Populasinya adalah seluruh ibu primipara yang bermasalah dalam jumlah produksi ASI. Sampel 15 ibu primipara yang diambil secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakir Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi mulai 29 juni-1 juli 2015. Data dianalisis dengan paired sample t test. Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh teknik marmet terhadap peningkatan produksi ASI dengan p = 0,001 yang berarti < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh teknik marmet terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu yang bermasalah dalam jumlah produksi ASI Kata Kunci : ASI, Teknik marmet, Primipara, produksi ASI

description

m

Transcript of Jurnal Reza Apriani Saputri

Page 1: Jurnal Reza Apriani Saputri

Pengaruh Teknik Marmet Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu YangBermasalah Dalam Produksi ASI Di Rumah Sakit Dr. Achamad Mochtar

Bukittinggi Pada Tahun 2015

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi penurunan jumlah produksi ASI pada hari-hari pertama

setelah melahirkan dan rendahnya cakupan pemberian ASI secara eksklusif. ASI ekslusifadalah pemberian ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain sampai bayi berumur 6bulan. Pemberian ASI eksklusif pada tahun 2013 hanya 40.08 % dan belum mencapai targetWHO yaitu 50 %. Di RSAM Bukittinggi banyak ibu yang ASInya hanya keluar sedikt danbahkan ada ASInya tidak keluar sama sekali. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuipengaruh teknik marmet terhadap peningkatan produksi ASI. Jenis penelitian ini preeksperimental dengan rancangan pretest dan post test design. Populasinya adalah seluruh ibuprimipara yang bermasalah dalam jumlah produksi ASI. Sampel 15 ibu primipara yangdiambil secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakir Dr. AchmadMochtar Bukittinggi mulai 29 juni-1 juli 2015. Data dianalisis dengan paired sample t test.Hasil penelitian ini adalah ada pengaruh teknik marmet terhadap peningkatan produksi ASIdengan p = 0,001 yang berarti < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh teknikmarmet terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu yang bermasalah dalam jumlahproduksi ASI

Kata Kunci : ASI, Teknik marmet, Primipara, produksi ASI

Page 2: Jurnal Reza Apriani Saputri

PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Saat ini banyak bayi yang tidakmendapatkan ASI secara eksklusif yangdisebabkan oleh banyaknya ibu yangbermasalah dalam jumlah produksi ASI.Jumlah produksi ASI yang kurang akanmenyebabkan tidak akan terlaksananyapemberian ASI secara eksklusif.Selanjutnya akan mempengaruhikekebalan tubuh bayi dan bisameningkatkan Angka Kematian Bayi(AKB).

United Nations InternationalChildren’s Fund (UNICEF)menyatakan bahwa kematian sekitar30,000 anak Indonesia setiap tahunnyadapat dicegah melalui pemberian AirSusu Ibu (ASI) secara eksklusif selama6 bulan. Sebab ASI adalah nutrisi alamiyang terbaik bagi bayi dengan gizi yangpaling sesuai untuk pertumbuhanoptimal (Hegar, 2008). ASImengandung zat gizi yang selalumenyesuaikan dengan kebutuhan bayi,sehingga akan sulit terserang olehpenyakit karena ASI juga berfungsisebagai imunitas (kekebalan). Besarnyamanfaat pemberian ASI itu sendiri,dalam kenyataannya tidak diimbangidengan perilaku menyusui karena angkamenyusui masih sangat buruk.

Menurut UNICEF angka menyusuidi dunia masih sangat buruk, untuktahun 2012 tingkat menyusui hanya28%, Indonesia sendiri pada tahun 2012cakupan pemberian ASI secaraeksklusif menurun dari 38.5% menjadi37.9% (Kemenkes, 2012). Sedangkanpada tahun 2013 menurut data RisetKesehatan Dasar (Riskesdas)menunjukkan cakupan pemberian ASIdi Indonesia hanya 40.08% (Depkes,2012).

Cakupan pemberian ASI secaraeksklusif yang masih rendahdisebabkan oleh berbagai faktor, padapersalinan dini misalnya putting susulecet, payudara bengkak, saluran susutersumbat dan mastitis atau abses.

Selain beberapa masalah diatas paritasjuga dapat mempengaruhi produksi ASIsesuai dengan penelitian yangdilakukan Iskandar (1987) menyatakanbahwa hubungan paritas denganpemberian kolostrum menyebutkanbahwa jumlah paritas tinggi cenderungmemberikan kolostrum pada bayidibandingkan dengan paritas rendah(Nurliawati, 2010). Penelitian inididukung oleh Suradi (1992) bahwaASI lebih cepat keluar pada multiparadaripada primipara (Nurliawati, 2010).

Masalah menyusui ini akan berakibatpada penurunan produksi ASI karenadengan adanya masalah menyusui makaproses menyusui akan jarang atau tidakdilakukan sama sekali. Akibatnya, akanberkurangnya rangsangan hormonprolaktin dan oksitosin yang sangatberperan dalam kelancaran produksiASI. Penelitian yang dilakukan olehBlair (2003) menunjukkan bahwa pada95 ibu post partum yang menyusuibayinya ditemukan produksi ASInyamenurun jika rangsangan hisapan bayimenurun atau berkurang(Mardiyaningsih, 2011). Penurunanproduksi ASI dapat diatasi denganberbagai teknik salah satunya sesuaidengan penelitian yang dilakukan olehMardiyaningsih et al., (2011) tentangefektifitas kombinasi teknik marmetdan pijat oksitosin terhadappeningkatan produksi ASI pada ibu postsectio caesarea dirumah sakit diwilayahJawa Tengah. Penelitian tersebutmenjelaskan bahwa teknik marmetlebih efektif dalam meningkatkanproduksi ASI pada ibu post sectiocaesarea karena teknik marmetlangsung merangsang pengeluaran ASIdidaerah sinus laktiferus dengan caramemijat langsung didaerah payudara.Teknik marmet atau Cloe marmetmerupakan perpaduan antara memompadan memijat payudara sehingga reflekkeluarnya ASI bisa optimal.

Berdasarkan survey awal yangdilakukan di Rumah Sakit Dr. Achmad

Page 3: Jurnal Reza Apriani Saputri

Mochtar Bukittinggi Dari survey awalyang peneliti lakukan diruang rawatkebidanan, dengan melakukanwawancara pada 10 ibu primipara yang1 sampai 3 hari setelah melahirkan.Dari 10 ibu, 7 ibu mengatakan ASInyabelum keluar setelah melahirkan dan 3ibu lainnya mengatakan ASInya keluarhanya sedikit. Ibu yang ASInya tidakkeluar mengatakan payudaranya terasapenuh dan padat, payudara ibu jugaterasa sakit saat tersentuh. Pada bayinyasendiri, bayi telihat rewel danmerengek-rengek.

2. Rumusan MasalahBerdasarkan penjelasan diatas,

maka peneliti tertarik membahas lebihlanjut mengenai teknik marmet.Berdasarkan uraian dari latar belakanagdiatas, dapat dirumuskan permasalahanyaitu: “ Apakah ada pengaruh teknikmarmet terhadap peningkatan produksiASI pada ibu yang bemasalah dalamjumlah produksi ASI di Rumah SakitDr. Achmad Mochtar Bukittinggi?

3. Tujuan PenelitinTujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh teknikmarmet terhadap peningkatan produksiASI pada ibu yang bemasalah dalamjumlah produksi ASI di Rumah SakitDr. Achamad Mochtar Bukittinggi padatahun 2015.Tujuan Khususa. Mengetahui jumlah produksi ASI

sebelum dilakukan teknik marmetpada ibu yang bemasalah dalamjumlah produksi ASI di Rumah SakitDr. Achamad Mochtar Bukittinggipada tahun 2015.

b. Mengetahui jumlah produksi ASIsesudah dilakukan teknik marmetpada ibu yang bemasalah dalamjumlah produksi ASI di Rumah SakitDr. Achamad Mochtar Bukittinggipada tahun 2015.

c. Mengetahui perbedaan jumlahproduksi ASI sebelum dan sesudahdilakukan teknik marmet pada ibuyang bemasalah dalam jumlah

produksi ASI di Rumah Sakit Dr.Achamad Mochtar Bukittinggi padatahun 2015.

4. Manfaat Penelitiana. Bagi peneliti

Diharapkan peneliti dapatmemperluas pengetahuan danmeningkatkan ilmu pengetahuanpeneliti serta dapatmengaplikasikan secara optimaltentang teknik marmet danpengaruhnya dalam meningkatkanproduksi ASI

b. Bagi institusi pendidikanDiharapkan dapat memberikantambahan informasi dan masukantentang teknik marmet danpengaruhnya terhadap peningkatanproduksi ASI sehingga institusidapat mengembangkan untukmendapatkan hasil yang lebihoptimal.

c. Bagi rumah sakitDiharapkan rumah sakit dapatmengaplikasikan kepada semuapasien yang mengalami masalahdalam jumlah produksi ASI.

d. Bagi respondenDiharapkan ibu-ibu yangmengalami masalah dalamproduksi ASI mendapatkaninformasi dan tambahanpengetahuan tentang carameningkatkan produksi ASIsehingga masalah dapat diatasi.

METODE PENELITIANMetode penelitian ini

menggunakan metode eksperimen, jenispenelitian yang digunakan yaitupreeksperimen design dengan kategoripretest and posttest. Penelitian inidilaksanakan di Rumah Sakit Dr.Achmad Mochtar dimulai pada 25 Maisampai dengan 1 Juli 2015. Populasipenelitian ini adalah semua ibuprimipara yang bermasalah dalamjumlah produksi ASI di Rumah SakitDr. Achmad Mochtar Bukittinggi.

Page 4: Jurnal Reza Apriani Saputri

jumlah sampel yang di dapatkan yaitusebanyak 15 orang. Sedangkan untukpengambilan sampel penelitian inimenggunakan non-probability samplingyaitu purposive sampling yangmerupakan penetapan responden untukdijadikan sampel berdasarkan padakriteria tertentu.

HASIL PENELITIAN1. Analisa Univariat

Tabel 1 Distribusi Jumlah ProduksiASI sebelum dilakukanTeknik Marmet pada Ibuyang Bermasalah dalamJumlah Produksi ASI diRumah Sakit DR. AchmadMochtar Bukittinggi Tahun2015

NoProduksi ASI sebelum

teknik marmet f %

1 Tidak terpenuhi 15 1002 Terpenuhi 0 0

Berdasarkan tabel 5.1menunjukkan semua respondenjumlah ASInya tidak terpenuhi yaitu< 20 cc dengan payudara padat danpancaran ASI lemah.

Tabel 2 Distribusi Jumlah ProduksiASI sesudah dilakukanIntervensi Teknik Marmetpada Ibu yang Bermasalahdalam Jumlah Produksi ASIdi Rumah Sakit DR. AchmadMochtar Bukittinggi Tahun2015

NoProduksi ASI setelah

teknik marmet f %

1 Tidak terpenuhi 5 33.32 Terpenuhi 10 66.7

Berdasarkan tabel 5.2menunjukkan kurang dari separohresponden ASInya tidak terpenuhi

setelah dilakukan intervensi teknikmarmet yaitu 33.3 %.

2. Analisa Bivariat

Tabel 3 Perbedaan distribusi jumlahproduksi ASI sebelum dansesudah teknik marmetpada Ibu yang Bermasalahdalam Jumlah ProduksiASI di Rumah Sakit DR.Achmad MochtarBukittinggi Tahun 2015

Variabel

Mean

95% Pvalu

eLow

erUpper

Pretest-postestjumlahproduksiASI

-7.13

3

-8.62

6

-5.64

1

0.001

Berdasarkan tabel 5.3 didapatkanjumlah rata-rata produksi ASI sebelumdan sesudah intervensi teknik marmetyaitu -7.133. Nilai tingkat kepercayaan95 % adalah antara -8.626 cc sampai -5.641 cc.

PEMBAHASAN1. Analisa Univariat

a. Jumlah produksi ASI sebelumdilakukan intervensi teknik marmet

Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan oleh peneliti sebelumdilakukan intervensi teknik marmetdidapatkan bahwa jumlah ASI iburata-rata 15,13 cc, payudara ibupadat dan pancaran ASI lemah. Hasilpenelitian ini sejalan denganpenelitian yang dilakukan Shollehah(2011) yaitu hubungan perawatanpayudara pada ibu postpartumdengan kelancaran pengeluaran ASIDi Desa Karang Duren KecamatanTanggerang Kabupaten Semarang.Hasil penelitian menunjukkan dari

Page 5: Jurnal Reza Apriani Saputri

16 responden yang tidak melakukanperawatan payudara, 75% kelancaranpengeluaran ASI-ya tidak lancar.Pemberian ASI secara eksklusifdapat tidak terlaksana karenafenomenanya pada awal-awal setelahmelahirkan produksi dan ejeksi ASImengalami penurunan. Menurutasumsi peneliti yang menyebabkanASI keluar sedikit karena kurangnyarangsangan dari bayi pada puttingsusu ibu yang disebabkan karenareflek isap bayi yang masih kurangdan bayi jarang disusui.

b. Jumlah produksi ASI sesudahdilakukan intervensi teknik marmet

Berdasarkan hasil penelitianpada tabel 5.2 menunjukkan lebihdari separoh responden yaitu 10responden cakupan ASInyaterpenuhi rata-rata jumlah ASIadalah 22.27 cc dengan rentang -8.626 cc sampai -5.641 cc, payudaratidak padat dan pancaran ASI kuat.Penelitian sejalan dengan penelitianmuliani (2013) tentang perbedaanproduksi ASI sebelum dan sesudahdilakukan kombinasi metodemassage depan dan massagebelakang di wilayah kerja puskesmasKesamiran Kabupaten Tegalmenunjukkan bahwa jumlahproduksi ASI mengalamipeningkatan dengan rata-rata 40,83cc. Berdasarkan rata-rata penelitianyang dilakukan peneliti diatas dapatdilihat bahwa terjadi peningkatanproduksi ASI pada semua responden.Dari semua responden rata-rataterjadi peningkatan produksisebanyak 8,22 ml. Dari hasilpenelitian ini didapatkan bahwa ada33.3 % yang tidak mengalamipeningkatan produksi ASI yaitu pada5 orang ibu. Tidak terjadipeningkatan produksi ASI karena ibubelum pernah menyusui secaralangsung bayinya, ibu stress karenabayinya mengalami masalahkesehatan dan karena nutrisi ibu

yang tidak tercukupi. Sedangkan darifaktor bayinya, karena bayi sudahdiberikan susu formula saat ASI ibukeluar sedikit atau tidak keluar.Selain itu ASI ibu tidak keduarkarena pada masa kehamilan ibutidak memperhatikan intakemakanan dan cairan, ibu mengatakanmenu makanananya sama saja padasaat sebelum hamil dan saat sedanghamil.

2. Analisa Bivariata. Perbedaan rata-rata jumlah

produksi ASI sebelum dansesudah dilakukan intervensiteknik marmet

Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan oleh peneliti dari15 responden setelah dilakukanuji paired sample t testdidapatkan bahwa terdapatpengaruh teknik marmet terhadappeningkatan produksi ASI padaibu yang bermasalah dalamjumlah ASI di Rumah Sakit Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi2015 dengan p 0,001 yang berartip value < 0,05. Mardiyaningsih etal (2011) telah membuktikanbahwa teknik marmet lebihberpengaruh terhadappeningkatan produksi ASI.Teknik Marmet merupakankombinasi antara cara memompaASI dengan tangan dan memijatpayudara sehingga reflekkeluarnya ASI dapat optimal.Teknik memompa ASImenggunakan teknik marmetpada prinsipnya bertujuan untukmengosongkan ASI dari sinuslaktiferus yang terletak dibawahareolla sehingga akanmerangsang pengeluaran hormonprolaktin. Pengeluaran hormonprolaktin ini selanjutnya akanmerangsang mammary alveoliuntuk memproduksi ASI.Semakin banyak ASI dikeluarkanatau dikosongkan dari payudara

Page 6: Jurnal Reza Apriani Saputri

maka akan semakin banyak ASIyang akan diproduksi (Roesli,2005; Soraya 2006). Manfaat darimemompa ASI menggunakantangan yaitu penggunaan pompauntuk memerah ASI relatif tidaknyaman dan tidak efektifmengosongkan payudara, banyakibu yang lebih nyamanmenggunakan tangan karena lebihnatural, reflek keluarnya ASIlebih mudah terstimulasi denganskin to skin contact dan ekonomis.

PENUTUP1. Kesimpulan

a. Rata-rata jumlah produksi ASIsebelum dilakukan teknik marmetyaitu 15.13 cc dengan payudarapadat dan pancaran ASI lemah.

b. Rata-rata jumlah produksi ASIsesudah dilakukan teknik marmetyaitu 22.27 cc dengan payudara tidakpadat dan pancaran ASI lemah.

c. Teknik marmet berpengaruhterhadap peningkatan produksi ASIpada ibu yang bermasalah dalamjumlah ASI di Rumah Sakit Dr.Achmad Mochtar Bukittinggidengan p < 0,001. Hal ini berarti pvalue < 0,05, sehingga Ha diterima.

2. Sarana. Bagi profesi kesehatan

Hasil penelitian diharapkansebagai masukan bagi profesikeperaatan dalam memberikanpromosi kesehatan dalammeningkatkan jumlah produksi ASIsehingga ibu yang mengalamimasalah dalam jumlah produksiASI bisa mendapatkan paparaninformasi.

b. Bagi institusi pelayanan kesehatanHasil penelitian ini bisa

sebagai bahan masuhan bagi rumahsakit sehingga bisamengaplikasikan kepada ibu yangbermasalah dalam jumlah produksiASI.

c. Bagi peneliti

Peneliti dapat menambahwawasan dan pengetahuan penelititerhadap cara meningkatkan jumlahproduksi ASI

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati,2008. Asuhan kebidanan nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.

Arikunto, S. (2006). Prosedurpenelitian suatu pendekatanpraktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2013). Prosedurpenelitian suatu pendekatanpraktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Biancuzzo, M. (2003). Breastfeedingthe newborn: ClinicalSrategies for nurses. St Louis:Mosby.

Budiati, T. (2010). Peningkatanproduksi ASI ibu nifas seksiocesarea melalui pemberianpaket “Sukses ASI”. JurnalKeperawatan UniversitasIndonesia 13(2).

Chertok, I. R., & Shoham-Vardi, I.(2008). Infant hospitalizationand breastfeeding postcaesarea sectio. British Journalof Nursing, 17. 786-791.

Colin, W. B., & Scott, J.A. (2002).Breastfeeding: reason forstarting, reasons for stoppingand problems along the way.Australia: School of PublicHealth.

Cox, S. (2006). Breastfeeding withconfidence: Panduan untukbelajar menyusui denganpercaya diri (Gracinia,Penerjemah). Jakarta:Gramedia.

Depkes RI. (2007). Riset KesehatanDasar 2007. Jakarta: BadanPenelitian DannPengembangan KesehatanKementrian Kesehatan RI.

Depkes RI. (2010). Riset KesehatanDasar 2010. Jakarta: Badan

Page 7: Jurnal Reza Apriani Saputri

Penelitian DannPengembangan KesehatanKementrian Kesehatan RI.

Depkes RI. (2013). Riset KesehatanDasar 2013. Jakarta: BadanPenelitian DannPengembangan KesehatanKementrian Kesehatan RI.

Dewey, K., Nommsen-River, L.,Heining, M., Cohen, R. (2003).Risk suboptimal infantbreastfeeding behavior,delayed onset lactation, andexcess neonatal weight loss.Journal Pedriatrics, 111, 607-619.

Endah, S.N, Masinarsah,I. 2012.Pengaruh pijat oksitosinterhadap pengeluarankolostrum pada ibu postpartum di ruangan kebidananRumah Sakit Muhammadiyah.Jurnal Kesehatan Kartika.

Grajeda, R., & Perez-Escamilla, R.(2002). Stress during labor anddelivery is associated withdelay onset of lactation amongurban Guatemala women.Journal Nutrition, 132, 3055-3060.

Hegar, B. (2008). Dipetik (April 15,2015), dari ASI Eksklusifenam bulan, http://www.f-buzz.com/2008/09/01/asi-eksklusif-enam-bulan/

Grajeda, R., & Perez-Escamilla, R.(2002). Stress during labor anddelivery is associated withdelay onset of lactation amongurban Guatemala women.Journal Nutrition, 132, 3055-3060.

Kemenkes Indonesia. (2011), ProfilKesehatan Indonesia 2010.Jakarta Pusat data daninformasi KementrianKesehatan RI

Kurniawati, B, Fauziandari, E.N,Wulandari, A. 2013, Studikomparasi teknik marmet dan

pijat oksitosin terhadapproduksi ASI pada ibu postpartum primipara di RumahSakit Wilayah DaerahIstimewa Yogyakarta.

Muliani. R. (2011). Pebedaan produksiASI sebelum dan sesudahdilakukan kombinasi metodemassage depan (breast care)dan massage belakang (pijatoksitosin) pada ibu menyusui0-3 bulan.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologipenelitian kesehatan. Jakarta:PT Rineka Cipta.

Nurliawati, E. (2010). Faktor-faktoryang berhubungan denganproduksi Air Susu Ibu pada ibupasca sectio caesarea diwilayak kota dan kabupatenTasikmalaya. JurnalKeperawatan UniversitasIndonesia.

Nurmiati, dan Besral. (2008).Pengaruah durasi pemberianasi terhadap ketahanan hidupbayi di indonesia. MakaraKesehatan, 12(2), 47-52.

Mardiyaningsih, E. (2011). Efektifitaskombinasi teknik marmet danpijat oksitosin terhadappeningkatan produksi ASI ibupost sectio caesarea di RumahSakit Wilayah Jawa Tengah.Jurnal KeperawatanSoedirman, 6(1)

Prasetyono, DS. 2009. Buku Pintar ASIEksklusif. Yogjakarta: DIVAPress

Priyono, P. (2010). Merawat Bayi tanpaBaby Sitter. Jakarta: MedPress.

Proverawati, A., & Rahmavati, E.(2010). Kapita Selekta ASI &Menyusui. Yogyakarta: NuhaMedika.

Roesli, U. 2008. Inisiasi menyusui diniuntuk awali ASI eksklusif,http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1221548709,57734

Page 8: Jurnal Reza Apriani Saputri

Saputa, H. (2014, September 15).Dipetik February 17, 2015,dari Pemberian ASI eksklusifdi Indonesia menurun:http://lifestyle.okezone.com/read/2014/09/15/483/1039184/pemberian-asi-eksklusif-di-indonesiamenurun,

Sariani, C. (2014, Agustus 7). DipetikFebruary 17, 2015 dari AngkaKematian Bayi di Indonesia:

http://www.academia.edu/5113636/Angka_Kematian_Bayi_di_Indonesia.

Selasi. (2009). Dipetik February 20,2015 dari Susu formula danangka kematian bayi,http://selasi.net/index.php?

Siregar, A. (2004). Pemeberian ASIeksklusif dan faktor-faktoryang mempengaruhuinya.Jurnal Kesehatan MasyarakatSumatera Utara.

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku ajarAsuhan Kebidanan pada IbuNifas. Yogyakarta: PenerbitAndi.

Sukarni, K. I., & ZH, Margareth.(2013). Kehamilan, Persalinandan Nifas. Yogyakarta: NuhaMedika.

Suryani. E, Astuti. E.W, 2013.Pengaruh pijat oksitosinterhadap produksi ASI ibupostpartum.