JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012...
Transcript of JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012...
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 1
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 2
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN TAMAN WISATA HUTAN RAYA
BUNDER, GUNUNG KIDUL DAERAH INTIMEWA YOGYAKARTA
Selvina Sri Rahayu1
Lily Handayani2
Sri Yuniarti3
Abstrak
Objek wisata Taman Hutan Raya Bunder memiliki daya tarik untuk rekreasi rest area,
berkemah, dan pabrik minyak kayu putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung
fisik rest area, area berkemah, dan pabrik minyak kayu putih, serta ketersediaan sarana dan
prasarana rest area, area berkemah, dan pabrik minyak kayu putih.
Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar daya dukung fisik yang meliputi
waktu kunjungan wisata, jumlah pengunjung, panjang jalur dan luas area, penggenangan tanah,
permeabilitas tanah, tekstur tanah, serta seberapa besar daya dukung sarana prasarana yang
meliputi toilet, tempat sampah, air, dan warung. Analisis data menggunakan analisis desktiptif,
dimana data diperoleh langsung dilapangan, kemudian dianalisis menggunakan rumus PCC
panjang jalur, RCC faktor alam, dan PCC luas area.
Berdasarkan pengunjung yang diperoleh dari lapangan, yaitu rest area 100 wisatawan/hari, area
berkemah 500 wisatawan/hari, dan pabrik minyak kayu putih 100 wisatawan/hari, serta
ketersediaan sarana prasarana yang masih mendukung. Daya dukung fisik berdasarkan luas area
yang terdapat pada Rest Area PCC sebesar 369 orang/hari, Area Berkemah PCC sebesar 1538
orang/hari, Area Pabrik Minyak Kayu Putih PCC sebesar 92 orang/hari. Hasil perhitungan jumlah
pengunjung dan daya dukung fisik berdasarkan luas area, maka daya dukung fisik dan sarana
prasarana masih mendukung, sedangkan daya dukung fisik berdasarkan luas area menunjukkan
bahwa daya dukung fisik di Taman Hutan Raya Bunder mampu mendukung kepuasan
(kenyamanan wisatawan untuk bergerak bebas pada tiap area wisata). Perhitungan daya dukung
sarana dan prasarana di Taman Hutan Raya Bunder menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan
prasarana belum mendukung kepuasan wisatawan, sehingga masih perlu penambahan sarana
tempat sampah sebanyak 3 unit, kantin 9 unit di rest area.
Kata Kunci : Taman Hutan Raya Bunder, Daya Dukung Fisik, Ketersediaan Sarana Prasarana
CARRYING CAPACITY OF BUNDER FOREST PARK IN GUNUNG
KIDUL, SPECIAL DISTRICT OF YOGYAKARTA
Abstract
Forest Park attraction has appeal Bunder rest area for recreation, camping, and eucalyptus
oil mill. This study aims to determine the physical carrying capacity of the rest area, camping
area, and eucalyptus oil mills, as well as the availability of facilities and infrastructure rest areas,
camping areas, and eucalyptus oil mill.
The method of research was conducted to determine how much physical carrying capacity of
tourist visits, including time, number of visitors, the path length and the area, flooding the land,
soil permeability, soil texture, and how much carrying capacity of infrastructure facilities which
include toilets, trash, water, and stalls. Data analysis using descriptive analysis, where the data
was obtained directly in the field, then analyzed using path length formula PCC, RCC natural
factors, and PCC area.
1 Mahasiswa STTL “YLH” 2 Pembimbing I 3 Pembimbing II
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3
Based on the visitor from the field, rest area 100 tourists / day, camping area 500 tourists /
day, and eucalyptus oil mill 100 tourists / day, and the availability of infrastructure that is
supportive. Physical carrying capacity based on the area contained in Rest Areas PCC by 369
tourists / day, PCC Camping Area for 1538 tourists / day, Eucalyptus Oil Factory Area PCC for
92 tourists / day. The results of the calculation of the number of visitors and the physical carrying
capacity based on the area, the carrying capacity and physical infrastructure still support, while
the physical carrying capacity based on the area indicates that the physical carrying capacity in
Forest Park Bunder able to support satisfaction (comfort travelers to move freely on each tourist
area). Calculation of carrying capacity of infrastructure and facilities in Forest Park Bunder
indicate that the availability of facilities and infrastructure does not yet support satisfaction
rating, so it will still need additional bins means 3 units, 9 units cafeteria at the rest area.
Keywords : Bunder Forest Park, Physical Capability, Availability Infrastructure
I. PENDAHULUAN
Pariwisata sebagai sub sektor
ekonomi merupakan industri terbesar
dan tercepat perkembangannya di
dunia. Menurut WTTC (World
Travel and Tourism Council),
terbukti bahwa pada tahun 1993
pariwisata merupakan industri
terbesar di dunia dengan pendapatan
lebih dari US$ 3,5 trilyun atau 6%
dari pendapatan kotor dunia
(Lascurain, 1993 dalam Fandeli,
2005). Pembangunan pariwisata
merupakan salah satu pembangunan
yang perlu dikembangkan, karena
dari sektor ini dapat meningkatkan
penerimaan devisa negara,
memperluas lapangan kerja, serta
dapat memperkenalkan kebudayaan
bangsa dan tanah air.
Pada hakikatnya daya dukung
pariwisata ditentukan oleh beberapa
faktor. Faktor yang sangat signifikan
mempengaruhi daya dukung ODTW
(Objek dan Daya Tarik Wisata) atau
kawasan adalah jumlah wisatawan,
aktivitas wisatawan, intensitas,
pengaruh wisatawan, kualitas dan
daya pulih secara alami serta tingkat
pengelolaan. Perencanaan pariwisata
yang tidak memperhatikan daya
dukung lingkungan akan
menurunkan kualitas lingkungan dan
rusaknya ekosistem yang dipakai
untuk pariwisata itu sehingga akan
menghambat bahkan menghentikan
perkembangan pariwisata itu.
Dalam kaitannya dengan daya
dukung lingkungan menurut fungsi
kawasan, maka secara normatif
apabila suatu wilayah dapat
menjalankan fungsinya menjaga
kelestarian alam dan lingkungan
hidup manakala mampu
mengalokasikan peruntukkan ruang
kawasan menurut ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, upaya pelestarian dan
peningkatan serta daya dukung
lingkungan hidup merupakan sarana
penting untuk mempertahankan dan
meningkatkan keseimbangan
ekosistem dan fungsi perlindungan
suatu wilayah.
Secara administrasi, kawasan
Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder
terletak di Desa Gading, Kecamatan
Playen, Kabupaten Gunung Kidul
Provinsi D.I Yogyakarta. Yaitu di
tepi jalan raya Yogya-Wonosari,
sepanjang perjalanan menuju Tahura
ini banyak dijumpai buah Sawo dan
kerajinan kayu yang dijajakan oleh
penduduk di sekitarnya. Sebelum
memasuki kawasan di tepi hutan
Bunder terdapat rest area (tempat
peristirahatan), shelter, ruang
pertemuan, tempat bermain anak-
anak, warung dan toko untuk
kebutuhan sehari-hari, baik bagi
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 4
pengunjung maupun masyarakat di
sekitarnya.
Taman Hutan Raya adalah
kawasan pelestarian alam untuk
tujuan koleksi tumbuhan dan atau
satwa yang alami atau buatan, jenis
asli dan atau bukan asli, yang
dimanfaatkan bagi kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan,
pendidikan, menunjang budidaya,
budaya, pariwisata dan rekreasi. Oleh
sebab itu, Pengembangan Taman
Hutan Raya BUNDER merupakan
suatu pilihan yang tepat dalam
melakukan konservasi sumberdaya
alam hayati dan ekosistemnya, yang
sekaligus untuk mendukung
spesifikasi Yogyakarta sebagai kota
pendidikan dan kota wisata. Selain
itu terdapat persemaian dan pabrik
pengelolaan minyak Kayu Putih
”Sendang Mole”. Sumberdaya
wilayah harus senantiasa dikelola
secara seimbang untuk menjamin
keberlanjutan pembangunan.
Penerapan prinsip-prinsip
pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development) di seluruh
sektor dan wilayah menjadi prasyarat
utama dalam pembangunan wilayah.
Salah satu aspek penting dan
prasyarat utama dalam menjaga
pembangunan wilayah berkelanjutan
adalah perlunya memperhatikan daya
dukung lingkungan.
A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
berdasarkan latar belakang di atas
adalah :
1. Seberapa besar daya dukung
lingkungan fisik wisata di
Taman Hutan Raya Bunder ?
2. Bagaimana daya dukung
lingkungan sarana dan
prasarana wisata di Taman
Hutan Raya Bunder ?
B. Batasan Masalah
Dalam hal ini penyusun
membatasi masalah pada :
1. Kondisi lingkungan fisik
Taman Hutan Raya Bunder,
yaitu : Penggenangan tanah,
Permeabilitas tanah, Tekstur
tanah, dan ketersediaan air
2. Faktor sarana dan prasarana
Taman Hutan Raya Bunder,
yaitu Rest Area, tempat
bermain dan berkemah yang
meliputi : Toilet, Tempat
Sampah dan Sistem
pembuangan sampah.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengkaji daya dukung
lingkungan fisik Taman Hutan
Raya Bunder
2. Mengkaji Daya Dukung
lingkungan Sarana dan
Prasarana Wisata di Taman
Hutan Raya Bunder
D. Manfaat Penelitian
Dilakukan penelitian ini
diharapkan bermanfaat untuk :
1. Untuk pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya
konservasi lingkungan yang
berkaitan dengan pengelolaan
objek wisata.
2. Mengurangi kerusakan
lingkungan
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Lingkungan Hidup
Menurut Undang-undang RI
No. 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termauk
manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 5
perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup
lainnya.
B. Komponen penyusun
lingkungan hidup
Dalam undang-undang RI
No. 32 tahun 2009 disebutkan bahwa
lingkungan hidup adalah sistem yang
meliputi lingkungan sosial. Menurut
Soerjani (1987) lingkungan hidup
terdiri atas lingkungan hidup sosial,
alam dan buatan.lingkungan hidup
sosial menentukan seberapa jauh
lingkungan hidup alam mengalami
perubahan menjadi lingkungan
buatan. Selama ketiganya masih
dalam keseimbangan, maka
lingkungan hidup masih baik dan
sehat.
Tanjung (1991) dalam
Soerjani (1987) mengemukakan
bahwa lingkungan hidup disusun
oleh tiga komponen atau sering
disebut dengan A, B, C Environment
yaitu
A : Abiotic Environment atau
lingkungan non hayati yang terdiri
atas unsur-unsur air, udara dan energi
serta mineral yang terkandung
didalamnya
B : Biotic Environment atau
lingkungan hayati yang terdiri dari
unsur-unsur hewan, tumbuhan dan
margasatwa.
C : Cultural Environment
atau lingkungan budaya yang terdiri
atas unsure-unsur atau system-
system sosial, ekonomi, budaya dan
kesejahteraan. ketiga komponen ini
tidak dapat dipisahkan kareana saling
mempengaruhi.
C. Hipotesis
Pada dasarnya hipotesis
merupakan suatu kesimpulan
sementara atau asumsi tentang
hubungan antara dua variabel atau
lebih. Berdasarkan latar belakang
permasalahan, tujuan, dan tinjauan
pustaka, maka dirumuskan hipotesis
penelitian, yaitu :
− Kondisi fisik Taman Hutan
Raya Bunder sudah
mendukung daya dukung
lingkungan wisata di Taman
hutan Raya Bunder, DIY.
− Sarana dan prasarana Taman
Hutan Raya Bunder belum
mendukung daya dukung
lingkungan wisata Taman
Hutan Raya Bunder, DIY
III. METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian
- Alat tulis untuk mencatat
data primer
- Kamera untuk
dokumentasi
- Kalkulator untuk
mengolah data
2. Bahan Penelitian
- Peta administrasi
kabupaten gunung kidul
- Peta lokasi penelitian di
Taman Hutan Raya
Bunder.
B. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dibagi dalam tiga
tahap :
1. Tahap awal (pengambilan
data)
Tahap pengambilan data ini
diambil dari data sekunder
yang berasal dari pengelola
Taman Hutan Raya Bunder.
Sebelum mengambil data,
penyusun mengurus surat ijin
lokasi terlebih dahulu.
2. Pengumpulan Data
Pengambilan data yaitu data
sekunder yang diperoleh dari
instansi terkait dari
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 6
penelitian, kemudian
pengambilan data primer
melalui pengamatan langsung
di lapangan, dan wawancara.
3. Tahap analisa data
Setelah data-data sekunder
terkumpul kemudian
dilanjutkan dengan tahap
yang kedua yaitu tahap
pengolahan data dan analisa
data.
4. Tahap akhir
Setelah proses pengolahan
data dan analisa data
kemudian dilanjutkan dengan
proses akhir yaitu
penyusunan skripsi
C. Teknik Analisa Data
Daya dukung Fisik Beberapa
macam daya dukung yang
perhitungannya, berdasarkan hasil
survey sebagai berikut (Fandeli,
2005)
1. PCC = panjang jalur x
wisatawan/meter x waktu
buka
2. RCC = PCC x ( 100 – FP
)/100 x ( 100 – FE )/100 x (
100 – FS )/100
Dalam hal ini :
FP : Faktor hujan
FE = Faktor erosi
FS = Faktor kelerengan
3. Daya dukung fisik
Beberapa macam daya
dukung yang
diperhitungkannya,
berdasarkan hasil survey
(Fandeli, 2000 ) sebagai
berikut :
Rumusnya : PCC = A x x
Rf
Dalam hal ini :
PCC : Physical Carrying
Capacity daya dukung fisik
A : Luas Area yang digunakan
untuk wisata
B : Luas area yang dibutuhkan
oleh seorang wisatawan
untuk berwisata dengan
tetap memperoleh kepuasan,
dalam hal ini digunakan
nilai tetap yang diberikan
untuk area piknik oleh
Douglas (1975) yaitu 65 m2
= 0.0065 ha untuk berwisata
dengan tetap memperoleh
kenyamanan
Rf : Faktor rotasi dalam
beraktifitas wisata yaitu rata-
rata lama waktu berwisata.
Analisa data :
Analisa data menggunakan data
deskriptif, adapun analisa data
sebagai berikut :
1. Berdasarkan data-data yang
didapat untuk PCC panjang
jalur, RCC factor alam, PCC
luas area
2. Menghitung dengan
menggunakan rumus PCC
panjang jalur, RCC factor
alam, PCC luas area
3. Jawaban dari perhitungan
yang didapat dimasukkan ke
dalam data dan di analisis
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam kepariwisataan, daya
dukung suatu zona wisata sangat
penting karena daya dukung ini
berkaitan erat dengan kerusakan
pada beberapa aspek yaitu kondisi
lingkungan dan jumlah serta
perilaku wisatawan. Oleh karena itu
suatu lingkungan mempunyai
kendala, maka peraturan terhadap
jumlah dan perilaku wisatawan
perlu dilakukan.
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 7
Besaran daya dukung
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Fandeli (2002), daya
dukung ditentukan oleh beberapa
variabel, yaitu luasan area
pariwisata, jumlah pengunjung,
waktu berlangsungnya aktivitas
wisata, area fasilitas, jumlah petugas
dan jasa pelayanan, serta presepsi
wisatawan. Dalam penelitian ini
daya dukung kawasan Tahura
didekati dengan kebutuhan area
untuk aktivitas wisatawan dan
dalam waktu atau lama kunjungan
dalam melakukan aktivitas wisata.
Pendekatan yang digunakan adalah
perhitungan daya dukung fisik dan
ketersediaan sarana dan prasarana
dengan menggunakan rumus
Cifuentes ( 1993 ) termodifikasi (
Fandeli dan Mukhlison, 2000 ).
Besarnya daya dukung pada Zona
wisata hutan di Tahura Bunder
adalah sebagai berikut :
1.1 Daya Dukung Fisik
berdasarkan Panjang Jalur
Tabel 4.1 Data Panjang Jalur di Taman Hutan Raya Bunder
Sumber : Data Primer april 2013
a. Rest Area
PC = Panjang jalur x
Wisatawan/meter x Waktu
buka
= 0,1 km x 1 m x 8 jam
perhari
= 100 m x 1 m x 8 jam perhari
= 800 wisatawan/hari
Jadi daya tampung Rest
Area untuk panjang jalur
dapat menampung
wisatawan sebesar 800
wisatawan per hari.
b. Area Berkemah
PCC = Panjang jalur x
Wisatawan/meter x Waktu
buka
= 0,3 km x 1 m x 8 jam/hari
= 300 m x 1 m x 8 jam/hari
= 2400 wisatawan/hari
Jadi daya tampung Area
Berkemah untuk panjang
jalur dapat menampung
wisatawan sebesar 2400
wisatawan perhari.
c. Pabrik minyak kayu putih
PCC = Panjang jalur x
Wisatawan/meter x Waktu
buka
= 0,2 km x 1 m x 8 jam/hari
= 200 m x 1 m x 8 jam/hari
= 1600 wisatawan per hari
Jadi daya tampung Pabrik
Minyak Kayu Putih dapat
menampung wisatawan
No. Rest Area Area
Berkemah
Pabrik Minyak Kayu
Putih
1. Panjang Jalur 0,1 Km x
1000 =
100 m
0,5 Km x 1000
= 500 m
0,6 Km x 1000 =
600 m
2. Lebar jalur 1 m 1 m 1 m
3. Jam Buka 8 jam
perhari
8 jam perhari 8 jam perhari
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 8
sebesar 1600 wisatawan perhari.
1.2 Daya Dukung Realitas Berdasarkan Faktor Alam
Tabel 4.2 Data Realitas di Taman Hutan Raya Bunder
No. Rest
Area
Area
Berkemah
Pabrik Minyak Kayu
Putih
1.Faktor Curah Hujan ( FP ) 7 % 7 % 7 %
2.Faktor Kelerengan ( FE ) 15 % 15 % 20 %
3.Faktor Erosi 15 % 15 % 20 %
PCC ( wisatawan/hari ) 800 2400 1600
Sumber : Data Primer april 2013
a. Rest Area
RCC = PCC x ( 100 – FP)/100 x
(100 – FE )/100 x ( 100 –
FS )/100
= 800 x ( 100 – 7 )/100 x
(100 – 15 )/100 x ( 100 –
15 )/100
= 800 x ( 0.93 x 0.85 x 0.85)
= 800 x 0.671925
= 537 wisatawan/hari
Berdasarkan perhitungan PCC
untuk faktor alam, Rest Area
dapat menampung wisatawan
sebesar 537 wisatawan per hari.
b. Area Berkemah
RCC = PCC x ( 100 – FP)/100 x (
100 – FE )/100 x ( 100 –
FS )/100
= 2400 x ( 100 – 7 )/100 x
(100 – 15 )/100 x ( 100 –
15 )/100
= 2400 x ( 0.93 x 0.85 x
0.85 )
= 2400 x 0.671925
= 1612 wisatawan/hari
Berdasarkan perhitungan
PCC untuk faktor alam, Area
Berkemah dapat menampung
wisatawan sebesar 1612
wisatawan per hari.
c. Area Pabrik Minyak Kayu Putih
RCC = PCC x ( 100 – FP)/100 x
(100 – FE )/100 x ( 100 –
FS )/100
= 1600 x ( 100 – 7 )/100 x
(100 – 20 )/100 x ( 100 –
20 )/100
= 1600 x ( 0.93 x 0.8 x 0.8 )
= 1600 x 0.5952
= 952 wisatawan/hari
Berdasarkan perhitungan PCC
untuk faktor alam, Area Pabrik
Minyak Kayu Putih dapat
menampung wisatawan sebesar
952 wisatawan per hari.
1.3 Daya Dukung Fisik Berdasarkan Luas Area
kawasan Taman Hutan Raya
(Tahura) Bunder terletak di Desa
Gading, Kecamatan Playen,
Kabupaten Gunung Kidul Provinsi
D.I. Yogyakarta. Luas area yang
disediakan untuk umum di kawasan
taman hutan raya bunder adalah 6.5
Ha yaitu berada dipetak 19 dan petak
22 yang diperuntukkan sebagai zona
wisata hutan. Jenis atraksi yang
dikembangkan di Taman hutan raya
bunder adalah keindahan sungai,
berkemah, area pabrik minyak kayu
putih. Untuk pembagian tiap-tiap
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 9
zona dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.3 Luas Area yang Tersedia Di Taman Hutan Raya Bunder
No. Zona Wisata Luas Area ( ha )
1 Rest area 1.2
3 Area Berkemah 5
4 Pabrik Minyak Kayu Putih 0.3
Jumlah 6.5
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, april 2013
a. Rest Area
Merupakan tempat
peristirahatan berada di gerbang
utama Tahura Bunder dan daerah
tepian sungai.Dengan luas area
yang tersedia untuk umum adalah
1.2 Ha atau 12000 m2 . Kawasan
dibuka dari pukul 08.00 – 16.00
WIB atau selama 8 jam,
sementara wisatawan
membutuhkan waktu untuk
istirahat adalah 4 jam.
Dari hasil perhitungan maka
diperoleh besarnya rotasi
kunjungan sebesar 2 kali perhari [
]. Untuk luas area yang
dibutuhkan yaitu sebesar 65 m2
atau 0.0065 Ha ( dalam hal ini
digunakan nilai tetap yang
diberikan untuk area piknik oleh
Douglas dalam Fandeli untuk
berwisata dengan tetap
memperoleh kenyamanan ).
PCC = A x x Rf
PCC = 1,2 ha x 1/0.0065
ha x 2
= 369 wisatawan/hari
Jadi daya dukung di Rest Area
dapat menampung pengunjung
369 wisatawan perhari dengan
rotasi dua kali sehari.
b. Area Berkemah
Merupakan area khusus untuk
Camping Ground yaitu kegiatan
berkemah. Luas area yang tersedia
untuk umum adalah 1 Ha atau
10.000 m2 . Kawasan dibuka dari
pukul 08.00 – 16.00 WIB atau
selama 8 jam, sementara
wisatawan membutuhkan waktu
untuk istirahat adalah 4 jam. Dari
hasil perhitungan maka diperoleh
besarnya rotasi kunjungan sebesar
2 kali perhari [ ]. Untuk luas
area yang dibutuhkan yaitu
sebesar 65 m2 atau 0.0065 Ha (
dalam hal ini digunakan nilai tetap
yang diberikan untuk area piknik
oleh Douglas dalam Fandeli untuk
berwisata dengan tetap
memperoleh kenyamanan ).
PCC = A x x Rf
PCC = 5 ha x 1/0.0065 ha x 2
= 1538 wisatawan/hari
Daya dukung di Area Berkemah
dapat menampung pengunjung
1538 wisatawan perhari dengan
rotasi dua kali sehari.
c. Pabrik minyak kayu putih
Area ini terdapat pada petak
22 terletak paling ujung. Di area
ini terdapat penyulingan pabrik
minyak kayu putih dengan luas
area yang tersedia untuk umum
adalah 0,3 Ha atau 3000 m2.
Kawasan dibuka dari pukul 08.00
– 16.00 WIB atau selama 8 jam,
sementara wisatawan
membutuhkan waktu untuk
istirahat adalah 4 jam. Dari hasil
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 10
perhitungan maka diperoleh
besarnya rotasi kunjungan sebesar
2 kali perhari [ ]. Untuk luas
area yang dibutuhkan yaitu
sebesar 65 m2 atau 0.0065 Ha (
dalam hal ini digunakan nilai tetap
yang diberikan untuk area piknik
oleh Douglas dalam Fandeli untuk
berwisata dengan tetap
memperoleh kenyamanan ).
PCC = A x x Rf
PCC = 0,3 ha x 1/0.0065 ha x
2
= 92 wisatawan/hari
Daya dukung di Pabrik Minyak
Kayu Putih dapat menampung
pengunjung 92 wisatawan perhari
dengan rotasi dua kali sehari.
1.4 Daya dukung Sarana dan Prasarana
Tabel 4.4 Ketersediaan sarana dan prasarana pada
masing – masing area wisata
No Zonasi Ketersediaan sarana dan prasarana
T TS TP1 K M HS TI G TP2
1 Rest area 5 3 2 3 1 - - - -
3 Berkemah - - - - - - - - -
4 Pabrik
kayu
putih
6 3 4 - - - - - -
Sumber : Data Primer april 2013
keterangan :
T = toilet/ wc umum
TS = tempat sampah
TP1 = tempat peneduh
TP2 = tempat penyewaan
M = mushola
HS = home stay
K = kantin
G = guide
TI= tempat informasi
a. Analisis Ketersediaan Sarana
dan Prasarana
Analisis ketersediaan
sarana dan prasarana
mencakup hasil observasi
maka diperoleh jumlah tiap
sarana dan prasarana yang ada
dan diperoleh jumlah
kebutuhan akan sarana dan
prasarana yang sesuai dengan
daya dukung fisik untuk
menunjang atau memenuhi
kebutuhan wisatawan pada
setiap area akan kualitas
wisata Taman Hutan Raya
Bunder.
Menurut Wagar dalam
Douglas ( 1975 ) menyatakan
bahwa suatu kawasan wisata
mempunyai kualitas wisata
tinggi bila menyebabkan
wisatawan sangat nyaman,
sementara kualitas rendah bila
wisatawan tidak nyaman. Dari
hasil observasi sarana dan
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 11
prasarana didapatkan sebagai
berikut :
1. Rest Area
Pada Rest Area diketahui daya
dukung fisiknya sebesar 369.
Untuk mengatahui ketersediaan
sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk dapat
menunjang aktifitas wisatawan di
Rest Area ini, dari hasil observasi
diketahui jumlah sarana dan
prasarana yang tersedia seperti
berikut ini :
a. Sarana Prasarana tempat sampah
Dalam modul pelatihan
pengelolaan sarana penyehatan
lingkungan permukiman
dinyatakan bahwa kapasitas
wadah harus mampu menampung
sampah untuk 3 hari yakni 40-60
liter, hal ini terkait dengan waktu
pembusukan dan
perkembangbiakan lalat. Kriteria
jenis wadah sampah menurut SNI
dapat dilihat pada tabel 1.5
dibawah ini .
Tabel 4.5 jenis pewadahan
No
. Jenis wadah Kapaitas Pelayanan
Umur
wadah Keterangan
1 Kantong 10-40 liter 1 KK 2-3 hari
2 Bin 40 liter 1 KK 2-3
tahun
3 Bin 120 liter 2-3 KK 2-3
tahun
4 Bin 240 liter 2-3 KK 2-3
tahun
5 Kontainer 1000 liter 80 KK 2-3
tahun Komunal
6 Kontainer 500 liter 40 KK 2-3
tahun Komunal
7 Bin 30-40 liter Pejalan kaki 2-3
tahun
Sumber : Standart SNI T – 13 – 1990
Berdasarkan data realita
dilapangan untuk sarana prasarana
tempat sampah yaitu jumlah tempat
sampah sebanyak 3 unit atau 3 bin,
dengan kapasitas 1 bin 30 liter.
Berdasarkan data realita dilapangan
didapatkan perhitungan sampah
sebagai berikut :
Jumlah pengunjung : 100 orang/bln :
30 liter/hari : 3 orang/hari x 30
liter/hari : 90 liter.
Berdasarkan data luas area yang
didapat dilapangan didapatkan
perhitungan sampah sebagai
berikut:
Jumlah pengunjung : 369 orang/bln
: 30 liter/hari : 12 orang/hari x 30
liter/hari : 360 liter/hari.
Perhitungan kapasitas tempat
sampah adalah 360 liter/hari dengan
kapasitas volume 1 unit tempat
sampah adalah 30 liter/hari, jika
dibandingkan tempat sampah yang
ada di lapangan saat ini ada 3 unit,
maka sarana prasarana tempat
sampah yang ada di rest area saat ini
masih belum mendukung sehingga
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 12
harus ada penambahan tempat
sampah sebanyak 3 unit atau 3 bin.
b. Sarana Prasarana pemakaian air
bersih
Tabel 4.6 Pemakaian Air Bersih
bagi Kegiatan Wisata Alam
No Jenis
kegiatan
wisata alam
Kebutuhan air
(dalam liter)
per orang/hari
1 Tempat
berkemah
150-200
2 Tempat
piknik
dengan toilet
6
Sumber : Data Primer 2013
Berdasarkan data realita
dilapangan untuk sarana prasarana
air besih dengan perhitungan sebagai
berikut :
Jumlah pengunjung : 100 orang/bln x
6 liter/hari : 3 orang/hari x 6 liter/hari
: 18 liter/hari.
Berdasarkan PCC untuk luas
area yang didapat dilapangan, maka
dapat dihitung pemakaian air bersih
sebagai berikut :
Pemakaian air bersih untuk piknik
dengan toilet : Jumlah pengunjung :
369 orang/bln x 6 liter/hari : 12
orang/hari x 6 liter/hari
Volume total air bersih adalah 72
liter/org/hari.
Volume total air yang ada di rest area
adalah 275 liter.
c. Sarana Prasarana pemakaian toilet
Tabel 4.7 Banyaknya ruangan pada satu kesatuan dengan jumlah pemakain
untuk keperluan pria dan wanita yang dipisahkan
No Jumlah pemakain
( orang )
Banyaknya ruangan
Mandi Cuci Kakus
1 10 – 20 2 1 2
2 21 – 40 2 2 2
3 41 – 80 2 3 4
4 81 – 100 2 4 4
5 101 – 120 4 5 4
6 121 – 160 4 5 6
7 161 – 200 4 6 6
Sumber : SNI 03-2399-200 “Untuk Penentuan Toilet” Kapasitas Pelayanan
Berdasarkan jumlah
pengunjung yang diperoleh
dilapangan yaitu jumlah toilet
sebanyak 5 unit dengan perhitungan
sebagai berikut :
Jumlah pengunjung : 100 orang/hari :
15 pengunjung/hari : 6 orang/hari
Berdasarkan PCC untuk luas area
yang diperoleh dari lapangan dengan
hasil perhitungan PCC sebesar 369
wisatawan/hari, dimana :
Jumlah pengunjung : 369 orang/hari :
15 pengunjung/hari : 24 orang/hari
Kapasitas untuk 5 toilet dalam sehari
bisa menampung sebanyak 24
orang/hari dengan asumsi kebutuhan
1 orang = 5 menit untuk buang air
kecil dan 15 – 20 menit untuk buang
air besar ( data observasi ).
d. Sarana Prasarana kantin
Sarana prasarana kantin dengan
jumlah pengunjung yang
diperoleh dilapangan dimana :
Jumlah pengunjung : 100
orang/hari : 40 orang/hari : 2
unit
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 13
Sarana dan prasarana kantin
berdasarkan perhitungan PCC
untuk luas area yaitu : Jumlah
pengunjung : 369 orang/hari : 40
orang/hari : 9 unit.
Sarana prasarana yang ada saat ini
ada 3 unit, jika dianalisa kantin
sebanyak 3 unit masih belum
mendukung kepuasan wisatawan
dalam berwisata, sehingga harus
ada penambahan sarana prasarana
kantin sebanyak 9 unit.
2. Sarana prasarana area berkemah
Sarana prasarana untuk kebutuhan
air bersih, dengan data
pengunjung yang diperoleh
dilapangan yaitu 500
wisatawan/hari, maka diperoleh
perhitungan sebagai berikut :
Jumlah pengunjung : 500
orang/bln : 100 liter/hari : 17
orang/hari x 100 liter/harI : 1700
liter
Sarana dan prasarana kebutuhan
air bersih berdasarkan PCC luas
area yaitu
Jumlah pengunjung : 1538
orang/bln : 100 liter/hari : 51
orang/hari x 100 liter/harI : 5100
liter/hari
Sarana prasarana air bersih
sampai saat ini untuk area
berkemah belum mendukung
sama sekali.
3. Sarana prasarana pabrik kayu
putih
a. Sarana prasarana tempat
sampah
Kriteria jenis wadah sampah
menurut SNI dapat dilihat pada
tabel 4.14 dibawah ini .
Tabel 4.8 jenis pewadahan
No. Jenis wadah Kapaitas Pelayana
n
Umur
wadah
Keterangan
1 Kantong 10-40 liter 1 KK 2-3 hari
2 Bin 40 liter 1 KK 2-3 tahun
3 Bin 120 liter 2-3 KK 2-3 tahun
4 Bin 240 liter 2-3 KK 2-3 tahun
5 Kontainer 1000 liter 80 KK 2-3 tahun Komunal
6 Kontainer 500 liter 40 KK 2-3 tahun Komunal
7 Bin 30-40 liter Pejalan
kaki
2-3 tahun
Sumber : Standart SNI T – 13 – 1990
Berdasarkan data pengunjung
yang diperoleh dilapangan yaitu 100
wisatawan/hari, maka diperoleh hasil
perhitungan sebagai barikut :
Jumlah pengunjung : 100 orang/bln :
30 liter/har : 3 orang/hari x 30
liter/hari Volume kapasitas sampah
: 90 liter/hari
Berdasarkan PCC luas area yang
diperoleh dari lapangan, didapatkan
perhitungan sampah sebagai berikut :
Jumlah pengunjung : 92 orang/bln :
30 liter/hari : 3 orang/hari x 30
liter/hari
Volume kapasitas sampah : 90
liter/hari
b. Pemakaian air bersih untuk
piknik dengan toilet :
Kebutuhan air bersih untuk
pabrik minyak kayu putih
berdasarkan pengunjung yang
diperoleh dilapangan, maka
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 14
diperoleh perhitungan sebagai
berikut :
Jumlah pengunjung : 100
orang/bln x 6 liter/hari : 3
orang/hari x 6 liter/hari
Volume total air bersih adalah
18 liter/org/hari.
Kebutuhan air bersih
berdasarkan PCC luas area yaitu
:
Jumlah pengunjung : 92
orang/bln x 6 liter/hari : 3
orang/hari x 6 liter/hari
Volume total air bersih adalah
18 liter/org/hari. Berdasarkan
hasil perhitungan sarana
prasarana untuk air bersih
dengan realita dilapangan cukup
mendukung hal ini dapat dilihat
dari pemakaian air yang tidak
terlalu besar.
c. Kapasitas pemamaian toilet
Tabel 4.9 Banyaknya ruangan pada satu kesatuan dengan jumlah pemakain
untuk keperluan pria dan wanita yang dipisahkan
No Jumlah pemakain
( orang )
Banyaknya ruangan
Mandi Cuci Kakus
1 10 – 20 2 1 2
2 21 – 40 2 2 2
3 41 – 80 2 3 4
4 81 – 100 2 4 4
5 101 – 120 4 5 4
6 121 – 160 4 5 6
7 161 – 200 4 6 6
Sumber : SNI 03-2399-200 “Untuk Penentuan Toilet” Kapasitas Pelayanan
Berdasarkan pengunjung
yang diperoleh dari lapangan yaitu
100 wisatawan/hari, maka diperoleh
perhitungan sebagai berikut :
Jumlah pengunjung : 92 orang/hari :
15 pengunjung/hari
: 6 orang/pengunjung.
Berdasarkan PCC luas area, maka
diperoleh perhitungan sebagai
berikut :
Jumlah pengunjung : 92 orang/hari :
15 pengunjung/hari : 6
orang/pengunjung.
Berdasarkan perhitungan untuk
sarana prasarana pemakaian toilet di
pabrik minyak kayu putih cukup
mendukung kepuasan wisatawan.
Pembahasan
1.1 Daya Dukung Fisik
a. Jumlah Pengujung
Salah satu wisata alam
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
adalah Taman Hutan Raya Bunder,
dalam lima tahun terakhir ini
mengalami peningkatan pengunjung.
Jam kunjungan untuk wisata dalam
sehari adalah 8 jam dari pukul 08.00 –
16.00 WIB. Jumlah pengunjung
dilapangan, yaitu rest area 100
wisatawan/hari, area berkemah 500
wisatawan/hari, dan pabrik minyak
kayu putih 100 wisatawan/hari.
Perhitungan PCC di dapatkan
bahwa daya dukung fisik
berdasarkan panjang jalur pada Rest
Area 800 wisatawan/hari, Area
Berkemah 1600 wisatawan/hari,
Pabrik Minyak Kayu Putih 2400
wisatawan/hari. Daya dukung realitas
berdasarkan faktor alam pada Rest
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 15
Area 537 wisatawan/hari, Area
Berkemah 1612 wisatawan/hari,
Pabrik Minyak Kayu Putih 952
wisatawan/hari. Daya dukung fisik
berdasarkan luas area pada Rest Area
369 wisatawan/hari, Area Berkemah
1538, Area Pabrik Minyak Kayu
Putih 92 wisatawan/hari. Taman
Hutan Raya Bunder dapat
menampung pengunjung dalam
jumlah yang cukup besar.
1.2 Daya Dukung Sarana dan
Prasarana
a. Rest Area
Ketersediaan sarana dan
prasarana di Rest Area masih sangat
minim, dimana toilet hanya 5 unit,
tempat sampah 3 unit, kantin 3 unit,
tempat peneduh 2 unit, mushola 1
unit. Berdasarkan hasil perhitungan
pengunjung dilapangan untuk sarana
prasarana, yaitu jumlah 100
wisatawan/hari dengan volume total
kapasitas sampah 90 liter/hari,
tempat sampah yang tersedia saat ini
adalah 3 unit, dimana 1 unit/bin bisa
menampung sampah sebanyak 30
liter/hari. Kebutuhan air bersih 180
liter/hari, volume total air bersih
yang tersedia di rest area saat ini
adalah 275 liter. Pemakaian untuk
toilet adalag 6 pengunjung/hari, serta
kantin 2 unit. Berdasarkan hasil
perhitungan daya dukung fisik ( PCC
) untuk luas area, yaitu Rest Area
369 wisatawan perhari. Berdasarkan
perhitungan Daya dukung sarana dan
prasarana, sarana dan prasarana di
Rest Area masih sangat minim untuk
menunjang kebutuhan dan aktifitas
wisatawan untuk memperoleh
kenyamanan. Daya dukung fisik (
PCC) 369 wisatawan per hari dengan
volume sampah 360 liter/hari,
sedangkan tempat sampah yang
tersedia di rest area hanya 3 unit.
Volume total air bersih adalah 72
liter/org/hari, kapasitas untuk
penggunaan toilet sebanyak 24
orang/pengunjung/hari. Hasil
perhitungan sarana prasarana di rest
area untuk kapasitas tempat sampah,
air bersih dan kantin belum
mendukung, sehingga perlu
penambahan sarana prasarana kantin
9 unit, serta penambahan tempat
sampah sebanyak 3 unit. Perhitungan
antara jumlah pengunjung
dilapangan dan daya dukung untuk
luas area menunjukkan bahwa
perhitungan untuk pengunjung
dilapangan ketersediaan sarana
prasarana masih mendukung,
sehingga pengunjung masih bisa
merasakan kepuasan dalam
berwisata, perhitungan daya dukung
fisik untuk luas area menunjukkan
bahwa sarana prasarana untuk tempat
sampah dan kantin masih belum
mendukung.
b. Sarana prasarana area berkemah
Bangunan sarana dan prasarana
di Area Berkemah belum ada.
Sehingga dengan PCC 1538
wisatawan perhari. Berdasarkan hasil
perhitungan jumlah pengunjung
dilapangan untuk kebutuhan air bersih
yaitu 1700 liter/hari. Wisatawan yang
melakukan kegiatan berkemah tidak
memperoleh kenyamanan dalam
berwisata. Kebutuhan air bersih
berdasarkan perhitungan daya dukung
untuk luas area di area berkemah
sebesar 5100 liter/hari, berdasakan
data realita dilapangan Kebutuhan air
bersih di area berkemah masih sangat
minim, hal ini disebabkan karena
belum beroperasinya pompa air,
sehingga pengunjung harus
mengambil air sendiri di sumber mata
air Sendang Mole.
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 16
c. Sarana prasarana pabrik kayu
putih
Berdasarkan hasil perhitungan
pengunjung dilapangan untuk sarana
prasarana, yaitu jumlah 100
wisatawan/hari dengan volume total
kapasitas sampah 90 liter/hari,
tempat sampah yang tersedia saat ini
adalah 3 unit, dimana 1 unit/bin bisa
menampung sampah sebanyak 30
liter/hari. Kebutuhan air bersih 18
liter/hari, volume total air bersih
yang tersedia di rest area saat ini
adalah 275 liter. Pemakaian untuk
toilet adalah 6 pengunjung/hari,
sedangkan hasil perhitungan daya
dukung fisik luas area, dengan
volume total sampah sebesar 90
liter/hari, volume pemakain air
sebesar 18 liter/hari, dan kapasitas
untuk pemakaian toilet sebesar 6
orang/pengunjung, dari perhitungan
sarana dan prasarana di pabrik kayu
putih menunjukan bahwa
ketersediaan sarana prasarana sudah
mendukung wisatawan dalam
berwisata, di lihat dari data realita
pengunjung dilapangan sarana dan
prasarana di pabrik minyak kayu
putih cukup mendukung bagi
wisatawan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bertitik pada permasalahan,
tujuan, dan telaah pustaka maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Besarnya nilai daya dukung
fisik ( PCC ) wisatawan di
Taman Hutan Raya Bunder
berdasarkan hasil perhitungan
untuk rest area, area
berkemah dan pabrik minyak
kayu putih menyatakan cukup
memadai dalam berwisata.
2. Besarnya daya dukung fisik (
PCC ) untuk pengunjung
dilapangan yaitu rest area 100
wisatawan/hari, area
berkemah 500
wisatawan/hari, dan pabrik
minyak kayu putih 100
wisatawan/hari. Sedangkan
hasil perhitungan sarana
prasarana PCC untuk
pengunjung dilapangan di rest
area yaitu, volume kapasitas
tempat sampah 90 liter/hari,
kebutuhan air bersih 18
liter/hari, kapasitas
pemakaian toilet 6 orang/hari,
kantin 2 unit. Sarana
prasarana kebutuhan air
bersih di area berkemah 1700
liter/hari, serta sarana
prasarana di pabrik minyak
kayu putih yaitu, volume
kapasitas tempat sampah 90
liter/hari, kebutuhan air
bersih 18 liter/hari, kapasitas
pemakaian toilet 6
pengunjung/hari.
3. Besarnya daya dukung fisik (
PCC ) untuk panjang jalur
yaitu rest area 800
wisatawan/hari, area
berkemah 2400
wisatawan/hari dan pabrik
minyak kayu putih 1600
wisatawan/hari. Daya dukung
fisik ( RCC ) rest area 537
wisatawan/hari, area
berkemah 1612
wisatawan/hari dan pabrik
minyak kayu putih 952
wisatawan/hari. Daya dukung
fisik ( PCC ) untuk luas area
yaitu, rest area 369
wisatawan/hari, area
berkemah 1538
wisatawan/hari dan pabrik
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 17
minyak kayu putih 92
wisatawan/hari.
4. Untuk sarana prasarana
tempat sampah dengan hasil
perhitungan timbulan sampah
dari jumlah pengunjung yang
datang untuk rest area adalah
360 liter/hari, kebutuhan air
bersih sebesar 72 liter/hari,
kapasitas untuk pemakaian
toilet sebesar 24
pengunjung/hari,
penambahan sarana kantin 9
unit. Area berkemah
kebutuhan air bersihnya 5100
liter/hari. Pabrik kayu
timbulan sampah sebesar 90
liter/hari, kebutuhan air
bersih 180 liter/hari, kapasitas
pemakaian toilet sebesar 6
pengunjung/hari.
5. Sarana prasarana di rest area
dan area berkemah belum
mendukung, sedangkan
sarana prasarana di pabrik
minyak kayu putih sudah
cukup mendukung.
B. Saran
1. Bagi pemerintah dan
Pengelola Taman Hutan Raya
Bunder Pemerintah lebih ikut
terlibat dalam pengembangan
Taman Hutan Raya Bunder
sebagai daerah wisata potensi
lokal dan bekerja sama
dengan pengelola Taman
Hutan Raya Bunder (swasta)
dan masyarakat lokal untuk
memberikan masukan bagi
perekonomian masyarakat di
Taman Hutan Raya Bunder
misalnya menyediakan sarana
dan prasarana penunjang
aktivitas wisatawan pada
kawasan Rest Area,
Berkemah, dan Pabrik
Minyak Kayu Putih,
diharapkan semua pihak
dapat bekerja sama dalam
pengembangan Pariwisata di
Taman Hutan Raya Bunder.
2. Bagi Penelitian berikutnya
Hendaknya melakukan
penelitian lebih lanjut untuk
mengkaji lebih dalam potensi
Kawasan Wisata Taman
Hutan Raya Bunder.
Berkaitan dengan standar
daya dukung fisik dan
ketersediaan sarana dan
prasarana
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 18
DAFTAR PUSTAKA
Anggariani, Niniek, 2005, Dampak
Kegiatan Pebangunan
Kepariwisataan Alam Terhadap
Lingkungan, Prosiding Seminar
Nasional Rekayasa Perencanaan
IV, Surabaya : Peningkatan
Kualitas Lingkungan Hidup
Ditinjau dari Intergrasi Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan UPN
“Veteran”, Jatim.
Fandeli, C. Dkk, 2000, Pengusahaan
Ekowisata, Diterbitkan atas
Kerjasama Fakultas Kehutanan
UGM dan Unit Konservasi
Sumberdaya Alam DIY,
Yogyakarta Pustaka Pelajar
Offset.
Fandeli, Chafid. 2002, Perencanaan
Kepariwisataan Alam,
Yogyakarta : Fakultas
Kehutanan Universitas Gadja
Mada.
Fandeli, C dan Nurdin. 2005.
Pengembangan Ekowisata
Berbasis Konservasi Di Taman
Nasional, Yogyakarta : Fakultas
kehutanan UGM bekerja sama
dengan Pusat Studi Pariwisata
UGM dan Kantor Kementrian
Lingkungan Hidup.
Fandeli, Chafid. 2012.Bisnis
konservasi , Pendekatan
Baru(dalam pengelolaan
Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup) Yogyakarta
: Universitas Gadjah Mada
Johara. T, Jayadinata.1999. Tata guna
tanah, Bandung : dalam
perencanaan pedesaan, perkotaan,
dan wilayah ITB.
Keputusan Mentri Pekerjaan Umum
Nomor 640/Kpts/1986
tentang Perencanaan Tata Ruang
Kota.
Muta’Ali, Lutfi. 2012. Daya Dukung
Lingkungan Untuk Perencanaan
Pengembangan
Wilayah,Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada
Marsono, Djoko. H.2004.Pedoman
Skripsi, Yogyakarta : Sekolah
Tinggi Teknik Lingkungan.
Soerjani, Muhamad, Rofig, Munir.
1987. Lingkungan : Sumberdaya
Alam dan Kependudukan Dalam
Pembangunan. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia
Soemarwoto, 1989, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta : Mutiara Sumber Widya.
Soemarwoto, 2001, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta : Dhambatan.
Undang-undang Nomor 26 tahun 2007
tentang Penataan Ruang, Jakarta
Undang-undang Nomor 32 tahun 2009
tentang Pengelolaan
Pengendalian Lingkungan
Hidup, Jakarta
http://jendelagertak.blogspot.com/201
0/04/wisata-di-yogyakarta.html,
di unduh senin tanggal 13
Januari 2014 pukul 11:33
http://sepedasembada.wordpress.com/
2009/04/04/bunder-taman-hutan-
raya-di-tepi-jalan-wonosari/ di
unduh senin tanggal 13 Januari
2014 pukul 11:33