Jurnal penutupdanjurnalbalik

17

Click here to load reader

Transcript of Jurnal penutupdanjurnalbalik

Page 1: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 1

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

By. Wirawan Suhaedi

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan.

Kegiatan utamanya adalah menbeli barang dan menjual kembali kepada pelanggan tampa

melakukan pengolahan atas barang yang dibeli. Kalaupun ada pengolahan, biasanya

bukan merupakan komponen biaya yang signifikan untuk membentuk harga jual karena

jumlah biayanya yang kecil, seperti pengemasan, pemberian warna ataupun penambahan

aksesoris pada produk.

Dalam praktek akuntansi, yang membedakan pencatatan antara perusahaan

dagang dengan perusahaan jasa adalah pada transaksi pembelian dan penjualan barang

dagang, dimana transaksi ini tidak ditemukan pada perusahaan jasa. Dari segi pelaporan,

perbedaan utama antara perusahaa dagang dan jasa terlihat pada laporan rugi laba. pada

laporan rugi laba perusahaan dagang terdapat perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)

yang tidak ditemukan pada laporan rugi laba perusahaan jasa.

1) Pencatatan Transaksi Pembelian Barang Dagang

a. Pembelian barang secara tunai

Contoh: Dibeli 10 unit barang dagang dengan harga masing-masing Rp 3.000 secara

tunai

No Rekening Debet Kredit

1 Pembelian

Kas

30.000

30.000

b. Potongan pembelian barang secara tunai

Dibeli 20 unit barang dagang dengan harga @ Rp 3.000 secara tunai. Perusahaan

mendapat potongan 5 %.

No Rekening Debet Kredit

1 Pembelian

Kas

Potongan pembelian

60.000

57.000

3.000

Page 2: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 2

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

c. Pembelian barang secara kredit

1. Dibeli 10 unit barang dangang @ Rp 3.000 secara kredit

2. Dibeli barang dangan 20 unit @ Rp 3.000. dibayar tunai Rp 15.000 sisanya akan

dibayar kemudian

No Rekening Debet Kredit

1 Pembelian

Hutang dangan

30.000

30.000

2 Pembelian

Kas

Hutang dagang

60.000

15.000

45.000

d. Potongan pembelian barang secara kredit

3 Jan 2011: Dibeli 20 unit barang dagang @ Rp 3.000 secara kredit pada PT Indah

dengan syarat 2/10, n/30

10 Jan 2011 Dilunasi seluruh hutang pada PT. Indah

12 Jan 2011 Dibeli 40 unit barang dagang @ Rp 3.000 dengan syarat 2/10, n/30 pada

PT. Maju. Dibayar Biaya angkut pembelian sebesar Rp 2.000

20 Jan 2011 Dibayar sebagian hutang ke PT. Maju Rp 25.000

30 jan 2011 Dilunasi seluruh sisa hutang kepada PT. Maju

Tgl Rekening Debet Kredit

3 Jan 11 Pembelian

Hutang dangan

60.000

60.000

10 Jan 11 Hutang dagang

Potongan Pembelian

Kas

Potongan = 2% x 60.000 = 1.200

60.000

1.200

58.800

12 Jan 11 Pembelian

Hutang dangan

80.000

80.000

12 Jan 11 Biaya angkut pembelian

Kas

2.000

2.000

20 Jan 11 Hutang dagang

Kas

25.000

25.000

30 Jan 11 Hutang dagang

Kas

55.000

55.000

Page 3: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 3

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

e. Transaksi pengembalian barang dagang yang dibeli secara tunai

1. Dibeli 20 unit barang dangan secara tunai @ Rp 3.000 Pada PT. ABC

2. Dikembalikan 1 unit barang yang dibeli karena rusak ke PT. ABC saat

pengembalian PT. ABC mengambalikan uang sebesar nilai barang yang

dikembalikan.

3. Dibeli 30 unit barang dagang secara tunai @ Rp 3.000 pada PT. XYZ

4. Dikembalian 2 unit barang yang telah dibeli karena tidak sesuai dengan pesanan.

Saat pengembalian PT. XYZ belum mengembalikan uang seharga pembelian

sebelumnya

Tgl Rekening Debet Kredit

1 Pembelian

Kas

60.000

60.000

2 Kas

Return pembelian

3.000

3.000

3 Pembelian

Kas

90.000

90.000

4 Piutang dagang

Return pembelian

6.000

6.000

f. Transaksi pengembalian barang yang dibeli secara kredit

1. Dibeli 30 unit barang dagang secara krdit @ Rp 3.000 pada PT. AAA

2. Dikembalian 2 unit barang yang telah dibeli karena tidak sesuai dengan pesanan.

Tgl Rekening Debet Kredit

1 Pembelian

Hutang dagang

90.000

90.000

2 Hutang dagang

Return pembelian

6.000

6.000

g. Transaksi uang muka pembelian

1. Dipesan 20 unit barang dangang @ RP 3.000 pada PT. Patuh Angen, saat

pemesanan dibayar uang muka Rp 10.000

Kas – 10 (K), uang muka pembelian + 10 (D)

2. 5 hari berikutnya, semua barang yang dipesan telah tiba beserta fakturnya

Pembelian + 60, hutang + 50, uang muka pembelian akan hilang (berkurang) 10 (K)

Page 4: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 4

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Tgl Rekening Debet Kredit

1 Uang muka pembelian

kas

10.000

10.000

2 Pembelian

Hutang dagang

Uang muka pembelian

60.000

50.000

10.000

2) Pencatatan Transaksi Penjualan Barang Dagang

a. Penjualan barang secara tunai

Contoh: Dijual 10 unit barang dagang dengan harga masing-masing Rp 4.000 secara

tunai

No Rekening Debet Kredit

1 Kas

Penjualan

40.000

40.000

b. Potongan Penjualan barang secara tunai

Dijual 20 unit barang dagang dengan harga @ Rp 4.000 secara tunai. Perusahaan

memberikan potongan 5 %.

No Rekening Debet Kredit

1 Kas

Potongan Penjualan

Penjualan

76.000

4.000

80.000

c. Penjualan barang secara kredit

3. Dijual 10 unit barang dangang @ Rp 4.000 secara kredit

4. Dijual barang dangan 20 unit @ Rp 4.000. dibayar tunai Rp 20.000 sisanya akan

dibayar kemudian

No Rekening Debet Kredit

1 Hutang dagang

Penjualan

40.000

40.000

2 Kas

Piutang dagang

Penjualan

20.000

60.000

80.000

Page 5: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 5

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

d. Potongan Penjualan barang secara kredit

3 Jan 2011 Dijual 20 unit barang dagang @ Rp 4.000 secara kredit pada PT Indah

dengan syarat 2/10, n/30

10 Jan 2011 Diterima pelunasan piutang dari PT. Indah

12 Jan 2011 Dijual 40 unit barang dagang @ Rp 4.000 dengan syarat 2/10, n/30 pada

PT. Maju. Dibayar Biaya angkut Penjualan sebesar Rp 5.000

20 Jan 2011 Diterima sebagian piutang ke PT. Maju Rp 25.000

30 jan 2011 Diterima pelunasan piutang dari PT. Maju

Tgl Rekening Debet Kredit

3 Jan 11 Piutang dagang

Penjualan

80.000

80.000

10 Jan 11 Kas

Potongan penjualan

Piutang dagang

Potongan = 2% x 80.000 = 1.600

78.400

1.600

80.000

12 Jan 11 Piutang dagang

Penjualan

160.000

160.000

12 Jan 11 Biaya angkut Penjualan

Kas

5.000

5.000

20 Jan 11 Kas

Piutang dagang

25.000

25.000

30 Jan 11 Kas

Piutang dagang

135.000

135.000

e. Transaksi pengembalian barang dagang yang dijual secara tunai

1. Dijual 20 unit barang dangan secara tunai @ Rp 4.000 Pada PT. ABC

2. Dikembalikan 1 unit barang yang dijual karena rusak dari PT. ABC saat

pengembalian, perusahaan mengambalikan uang sebesar nilai barang tersebut..

3. Dijual 30 unit barang dagang secara tunai @ Rp 4.000 pada PT. XYZ

4. Dikembalian 2 unit barang yang telah dijual karena tidak sesuai dengan pesanan.

Saat pengembalian belum mengembalikan uang seharga Penjualan sebelumnya.

Page 6: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 6

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Tgl Rekening Debet Kredit

1 Kas

Penjualan

60.000

60.000

2 Return Penjualan

Kas

3.000

3.000

3 Kas

Penjualan

120.000

120.000

4 Return Penjualan

Hutang dagang

8.000

8.000

a. Transaksi pengembalian barang yang dijual secara kredit

1. Dijual 30 unit barang dagang secara kredit @ Rp 4.000 pada PT. AAA

2. Diterima nota Debet dari PT. AAA atas pengembalian 2 unit barang yang telah dijual

karena tidak sesuai dengan pesanan.

Tgl Rekening Debet Kredit

1 Piutang dagang

Penjualan

120.000

120.000

2 Return Penjualan

Piutang dagang

8.000

8.000

3) Pencatatan transaksi bagi perusahaan yang memotong pajak

a. PT. Kelepon membeli 20 unit barang @ Rp 10.000 dan PPN 10%

b. Dijual seluruh barang dagang dengan harga @ Rp 12.000, dan PPN 100%

Jika PT. Kelepon sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Tgl Rekening Debet Kredit

a. Pembelian barang dagang

Hutang PPN (PPN keluaran)

Kas

200.000

20.000

220.000

b Kas

Penjualan

Hutang PPN (PPN Masukan)

264.000

240.000

24.000

Dari contoh diatas, jumlah hutang PPN yang harus disetor oleh perusahaan

ke kas negara adalah sebesar Rp 4.000

Page 7: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 7

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Jumlah PPN terutang harus dilaporkan dan disetorkan tiap bulan. Apabila

perusahaan menyetorkan utang PPN tersbut, maka jurnal yang dibuat adalah:

Tgl Rekening Debet Kredit

Utang PPN

Kas

4.000

4.000

Pencatatan jika perusahaan bukan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Tgl Rekening Debet Kredit

a. Pembelian barang dagang

Kas

220.000

220.000

b Kas

Penjualan

264.000

264.000

4) Neraca Saldo dan Penyesuaian

Berikut ini diuraikan transaksi penyesuaian yang berkaitan dengan perusahaan

dagang, beserta penyusunan necara lajur sampai laporan keuangan.

Pada akhir tahun, PT. Mandiri Perkasa telah menyusun necara saldo per 31

Desemmber 2005 sebagai berikut:

NO REKENING NERACA SALDO

DEBET KREDIT

1 Kas 12,500

2 Piutang dagang 113,500

3 Persediaan barang dagang 12,350

4 Asuransi dibayar dimuka 6,000

5 Sewa gedung dibayar dimuka

6 Perlengkapan 4,550

7 Tanah 60,000

8 Gedung 45,000

9 Kendaraan 35,500

10 Akumulasi penyusutan 29,450

11 Hutang dagang 58,046

12 Hutang gaji karyawan

13 Hutang pada BNI 46 42,650

Page 8: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 8

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

14 Modal saham 108,015

15 Laba ditahan 43,650

16 Penjualan barang dagang 360,750

17 Retur penjualan 15,040

18 Deviden 10,000

19 Pembelian barang dagang 265,500

20 Retur pembelian 9,285

21 Biya angkut pembelian 1,256

22 Biaya gaji bagian penjualan 35,000

23 Biaya gaji bag. Adm & umum 12,650

24 Biaya sewa gedung 18,000

25 Biaya Asuransi

26 Biaya perlengkapan

27 Biaya promosi dan advertensi 2,450

28 Biaya listrik, air & telpon 2,550

29 Biaya penyusutan

30 Ikhtisar rugi laba

JUMLAH 651,846 651,846

Data penyesuaian akhir tahun untuk keperluan pembuatan laporan keuangan sebagai berikut:

1. Jumlah persediaan akhir barang digudang Rp 15,645

2. Asuransi dibayar dumuka Rp 6,000 merupakan biaya asuransi selama 1 tahun mulai

bulan Agustus 2005 sampai dengan Juli 2006

3. Jumlah perlengkapan kantor yang terpakai selama tahun 2005 sebesar Rp. 4,195

4. Perhitungan penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus. Perkiraan umut

ekonomis Gedung 10 tahun dan kendaraan 20 tahun

5. Biaya sewa gedung sebesar Rp 18,000 merupakan sewa selama 2 tahun (September 2005

s/d September 2007)

6. Gaji bulan Desember yang belum dibayar sbb:

- Gaji bagian penjualan Rp 1,500

- Gaji bag. Adm dan umum Rp 1,200

Page 9: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 9

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Berdasarkan data tersebut Anda diminta :

1. Jurnal Penyesuaian

2. Neraca Lajur

3. Perhitungan Harga Pokok Penjualan

4. Membuat Laporan keuangan

Jurnal Penyesuaian

Tgl Rekening Debet Kredit

1 Iktisar Rugi Laba

Persediaan barang dagang (Awal)

12.350

12.350

Persediaan Barang dagang (Akhir)

Ikhtisar Rugi Laba

15.645

15.645

2 Biaya asuransi

Asuransi dibayar dimuka

2.500

2.500

3 Biaya perlengkapan

Perlengkapan

5/12 x 6.000

4.195

4.195

4 Biaya penyusutan

Akumulasi penyusutan

(45.000/10) + (35.500/20) = 6.275

6.275

6.275

5 Sewa dibayar dimuka

Biaya sewa

Sewa tahun ini = 4/24 x 18.000 = 3.000

15.000

15.000

6 Biaya gaji bagian penjualan

Biaya gaji bagian Adm & umum

Hutang gaji

1.500

1.200

2.700

5) Neraca Lajur

Berdasarkan neraca saldo dan jurnal penyesuaian yang telah dibuat, dapat disusun

kertas kerja penyusunan laporan keuangan (neraca lajur) sebagai berikut:

PT. Mandiri Perkasa

Neraca Lajur per 31 Desember 2005

Page 10: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 10

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

6) Perhitungan Harga Poko Penjualan (HPP)

Harga pokok penjualan merupakan harga beli bersih dari barang yang sudah terjual.

Pembelian bersih merupakan jumlah harga beli dikurangi dengan retur dan potongan

pembelian dan ditambah dengan biaya angkut pembelian. Pada awal didirikannya

perusahaan, besarnya HPP adalah sejumlah pembelian bersih selama satu periode

dikurangi dengan persediaan barang yang belum laku terjual di akhir periode. Untuk

perusahaan yang sudah berjalan dan memiliki persediaan awal, maka besarnya HPP

adalah sebesar persediaan awal barang dagang ditambah dengan pembelian bersih

selama 1 periode, baru dikurangi dengan persediaan barang yang masih belum laku

terjual di akhir periode.

Contoh di atas menunjukkan perusahaannya sudah berjalan dan memiliki saldo awal

persediaan sebesar Rp 12.350. Perhitungan HPP pada akhir tahun sebagai berikut:

Page 11: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 11

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

HARGA POKOK PENJUALAN

Persediaan awal barang dagang

12,350

Pembelian 265,500

Retur pembelian (9,285)

Potongan Pembelian -

Biaya angkut pembelian 1,256

Jumlah pembelian bersih

257,471 +

Jumlah barang siap jual

269,821

Persediaan akhir barang dagang

15,645 -

Harga pokok penjualan

254,176

7) Laporan Rugi Laba

PT. Mandiri Perkasa

Laporan Rugi Laba

Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2005

I. PENJUALAN

Penjualan

360,750

Retur Penjualan

(15,040)

Potongan Penjualan

-

Penjualan Bersih

345,710

II. HARGA POKOK PENJUALAN

Persediaan awal barang dagang

12,350

Pembelian 265,500

Retur pembelian (9,285)

Potongan Pembelian -

Biaya angkut pembelian 1,256

Jumlah pembelian bersih

257,471 +

Jumlah barang siap jual

269,821

Persediaan akhir barang dagang

15,645 -

Harga pokok penjualan

254,176 -

Page 12: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 12

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Laba Kotor ………………………………………… 91,534

III. BEBAN-BEBAN USAHA

Biaya gaji bagian penjualan

36,500

Biaya gaji bag. Adm & umum

13,850

Biaya sewa gedung

3,000

Biaya Asuransi

2,500

Biaya perlengkapan

4,195

Biaya promosi dan advertensi

2,450

Biaya listrik, air & telpon

2,550

Biaya penyusutan

6,275

Jumlah beban usaha

71,320 -

Laba bersih

20,214

8) Laporan Laba Ditahan

PT. Mandiri Perkasa

Laporan Laba DItahan

Per 31 Desember 2005

Saldo awal laba ditahan

43,650.00

Laba bersih 20,214.00

Deviden (10,000.00)

Kenaikan laba ditahan

10,214.00

Saldo akhir laba ditahan

53,864.00

Page 13: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 13

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

9) Neraca

PT. Mandiri Perkasa

Neraca

Per 31 Desember 2005

AKTIVA

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Aktiva lancar

Kewajiban Lancar

Kas 12,500 Hutang dagang 58,046

Piutang dagang 113,500 Hutang gaji karyawan 2,700

Persediaan barang dagang 15,645

60,746

Asuransi dibayar dimuka 3,500 Kewajiban Jangka Panjang

Sewa gedung dibayar dimuka 15,000 Hutang pada BNI 46 42,650

Perlengkapan 355

Jumlah aktiva lancar 160,500

Aktiva Tetap

Ekuitas

Tanah 60,000 Modal saham 108,015

Gedung 45,000 Laba ditahan 53,864

Kendaraan 35,500 Jumlah Ekuitas 161,879

Akumulasi penyusutan (35,725)

Jumlah aktiva tetap 104,775

Jumlah total aktiva 265,275 Jumlah kewajiban dan ekuitas 265,275

10) Jurnal Penutup

Langkah-langkah dalam menbuat jurnal penutup (untuk perusahaan dagang) tanpa ada

rekening HPP

1. Menutup semua akun pendapatan ke ikhtisar rugi laba

2. Menutup akun pembelian, retur, potongan dan beban angkut pembelian ke

ikhtisar rugi laba

3. Menutup semua rekening biaya/beban ke ikhtisar rugi laba

4. Menutup saldo rekening ikhtisar rugi laba ke laba ditahan/modal

5. Menutup rekening deviden/prive ke rekening laba ditahan/modal

Page 14: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 14

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Langkah-langkah dalam menbuat jurnal penutup (untuk perusahaan dagang) jika saat

penyesuaian persediaan digunakan akun HPP

1. Menutup semua akun pendapatan ke ikhtisar rugi laba

2. A. Menutup akun pembelian, retur, potongan dan beban angkut pembelian ke

HPP

B. Mentup saldo HPP ke Iktisar Rugi Laba

3. Menutup semua rekening biaya/beban ke ikhtisar rugi laba

4. Menutup saldo rekening ikhtisar rugi laba ke laba ditahan/modal

5. Menutup rekening deviden/prive ke rekening laba ditahan/modal

Berdasarkan contoh-contoh di atas, jurnal penutupnya adalah:

1. Menutup semua akun pendapatan ke ikhtisar rugi laba

Penjualan ..................................... Rp 360.750

Iktisar rugi laba ..................................... Rp 360.750

Iktisar rugi laba .............................. Rp 15.040

Retur penjualan .................................... Rp 15.040

Iktisar rugi laba ...................................... Rp 0

Potongan penjualan ............................. Rp 0

2. Menutup akun pembelian, retur pembelian, potongan pembelian dan beban

angkut pembelian ke Ikhtisar rugi laba

Iktisar rugi laba ............................ Rp 265.500

Pembelian ............................................ Rp 265.500

Retur pembelian .............................. Rp 9.285

Iktisar rugi laba ..................................... Rp 9.285

Potongan Pembelian ............................. Rp 0

Iktisar rugi laba ..................................... Rp 0

Iktisar rugi laba ................................ Rp 1,256

Biaya angkut pembelian ....................... Rp 1,256

Page 15: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 15

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

3. Menutup semua akun biaya ke ikhtisar rugi laba

Iktisar rugi laba ............................. Rp 71,320

Biaya gaji bagian penjualan ................. Rp 36,500

Biaya gaji bag. Adm & umum ............... 13,850

Biaya sewa gedung .............................. 3,000

Biaya Asuransi ..................................... 2,500

Biaya perlengkapan ............................. 4,195

Biaya promosi dan advertensi .............. 2,450

Biaya listrik, air & telpon ....................... 2,550

Biaya penyusutan ................................ 6,275

4. Menutup saldo akun ikhtisar rugi laba ke akun laba ditahan

Iktisar rugi laba .............................. Rp 20.214

Laba ditahan ........................................ Rp 20.214

Jumlah tersebut diperoleh dari saldo akun ikhtisar rugi laba yang berasal dari

jurnal penyesuaian dan jurnal penutup sebelumnya. Apabila jurnal penyesuaian

dan jurnal penutup sebelumnya benar, maka saldo akun Iktisar rugi laba akan

sama dengan jumlah laba pada laporan Rugi Laba.

Ilustrasi buku besarnya sebagai berikut:

Nama akun : Ikhtisar rugi laba

Keterangan Debet Kredit

Penyesuaian persediaan awal 12,350

Penyesuaian persediaan akhir

15,645

Penutupan Penjualan

360,750

Penutupan retur penjualan 15,040

Penutupan potongan penjualan - -

Penutupan pembeilian 265,500

Penutupan retur pembelian

9,285

Penutupan potongan pembelian

-

Penutupan beban angkut pembelian 1,256

Penutupan beban usaha 71,320

Jumlah 365,466 385,680

Saldo 20,214

Page 16: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 16

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

5. Menutup akun deviden ke akun Laba Ditahan.

Deviden merupakan pembagian keuntungan kepada pemilik (pemegang

saham), pada perusahaan yang berbentuk Perseroan (PT).

Jurnal penutupnya adalah:

Laba ditahan ................................ Rp 10.000

Deviden ................................................ Rp 10.000

11) Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang dibuat setelah perkiraan yang

bersifat sementara (temporary) untuk satu periode akuntansi ditutup pada akhir periode.

Seteleh dibuat jurnal penutup, maka rekening yang masih memiliki saldo adalah rekenig riil

(rekening neraca). Saldo-saldo setelah penutupan ini yang akan menjadi saldo awal untuk

periode berikutnya.

Berdasarkan contoh-contoh transaksi di atas, neraca saldo setelah penutupan adalah :

NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN

PER 31 DESEMBER 2005

Nama Akun Debet Kredit

Kas 12,500

Piutang dagang 113,500

Persediaan barang dagang 15,645

Asuransi dibayar dimuka 3,500

Sewa gedung dibayar dimuka 15,000

Perlengkapan 355

Tanah 60,000

Gedung 45,000

Kendaraan 35,500

Akumulasi penyusutan 35,725

Hutang dagang

58,046

Hutang gaji karyawan

2,700

Hutang pada BNI 46

42,650

Modal saham

108,015

Laba ditahan

53,864

Jumlah 301.000 301.000

Page 17: Jurnal penutupdanjurnalbalik

Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 17

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

12) Jurnal Balik

Jurnal Balik (reversing entries) adalah suatu pencatatan akuntansi yang dibuat

berdasarkan jurnal penyesuaian , dengan membalik jurnal penyesuaian tersebut pada awal

periode sebelum transaksi-transaksi berjalan di catat. Perusahaan membuat jurnal balik

karena menggunakan suatu pendekatan akuntansi tertentu dalam mencatat suatu

transaksi. Pendekatan tersebut bisa menggunakan “Pendekatan neraca” atau

“Pendekatan rugi-laba” Jurnal balik ini pada dasarnya boleh dibuat bisa juga tidak dibuat.

Membuat jurnal balik biasanya ditukan untuk memudahkan pencatatan pada periode

berikutnya, karena perusahaan sudah terbiasa menerapkan satu pendekatan pencatatan.

Jurnal balik pada umumnya dibuat pada hari pertama tahun buku berikutnya.

Pada dasarnya ada 4 (empat) macam pencatatan penyesuaian yang

memerlukan jurnal balik pada awal tahun yaitu :

1. Pengakuan biaya yang terhutang

2. Biaya dibayar dimuka

3. Pendapatan yang diterima dimuka

4. Pendapatan yang belum diakui meskipun telah terjadi penerimaan

Berdasarkan contoh-contoh transaksi di atas, jurnal balik dilakukan untuk biaya sewa

dibayar dimuka (lihat Jurnal Penyesuaian). Jurnal baliknya adalah :

Tgl Rekening Debet Kredit

2 Jan 06 Asuransi dibayar dimuka

Biaya asuransi

2.500

2.500

2 Jan 06 Biaya sewa

Sewa dibayar dimuka

15.000

15.000

2 Jan 06 Hutang gaji

Biaya gaji bagian penjualan

Biaya gaji bagian Adm & umum

2.700

1.500

1.200