Jurnal penutupdanjurnalbalik
Click here to load reader
-
Upload
ayi-suwandi -
Category
Education
-
view
492 -
download
0
Transcript of Jurnal penutupdanjurnalbalik
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 1
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
By. Wirawan Suhaedi
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan.
Kegiatan utamanya adalah menbeli barang dan menjual kembali kepada pelanggan tampa
melakukan pengolahan atas barang yang dibeli. Kalaupun ada pengolahan, biasanya
bukan merupakan komponen biaya yang signifikan untuk membentuk harga jual karena
jumlah biayanya yang kecil, seperti pengemasan, pemberian warna ataupun penambahan
aksesoris pada produk.
Dalam praktek akuntansi, yang membedakan pencatatan antara perusahaan
dagang dengan perusahaan jasa adalah pada transaksi pembelian dan penjualan barang
dagang, dimana transaksi ini tidak ditemukan pada perusahaan jasa. Dari segi pelaporan,
perbedaan utama antara perusahaa dagang dan jasa terlihat pada laporan rugi laba. pada
laporan rugi laba perusahaan dagang terdapat perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)
yang tidak ditemukan pada laporan rugi laba perusahaan jasa.
1) Pencatatan Transaksi Pembelian Barang Dagang
a. Pembelian barang secara tunai
Contoh: Dibeli 10 unit barang dagang dengan harga masing-masing Rp 3.000 secara
tunai
No Rekening Debet Kredit
1 Pembelian
Kas
30.000
30.000
b. Potongan pembelian barang secara tunai
Dibeli 20 unit barang dagang dengan harga @ Rp 3.000 secara tunai. Perusahaan
mendapat potongan 5 %.
No Rekening Debet Kredit
1 Pembelian
Kas
Potongan pembelian
60.000
57.000
3.000
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 2
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
c. Pembelian barang secara kredit
1. Dibeli 10 unit barang dangang @ Rp 3.000 secara kredit
2. Dibeli barang dangan 20 unit @ Rp 3.000. dibayar tunai Rp 15.000 sisanya akan
dibayar kemudian
No Rekening Debet Kredit
1 Pembelian
Hutang dangan
30.000
30.000
2 Pembelian
Kas
Hutang dagang
60.000
15.000
45.000
d. Potongan pembelian barang secara kredit
3 Jan 2011: Dibeli 20 unit barang dagang @ Rp 3.000 secara kredit pada PT Indah
dengan syarat 2/10, n/30
10 Jan 2011 Dilunasi seluruh hutang pada PT. Indah
12 Jan 2011 Dibeli 40 unit barang dagang @ Rp 3.000 dengan syarat 2/10, n/30 pada
PT. Maju. Dibayar Biaya angkut pembelian sebesar Rp 2.000
20 Jan 2011 Dibayar sebagian hutang ke PT. Maju Rp 25.000
30 jan 2011 Dilunasi seluruh sisa hutang kepada PT. Maju
Tgl Rekening Debet Kredit
3 Jan 11 Pembelian
Hutang dangan
60.000
60.000
10 Jan 11 Hutang dagang
Potongan Pembelian
Kas
Potongan = 2% x 60.000 = 1.200
60.000
1.200
58.800
12 Jan 11 Pembelian
Hutang dangan
80.000
80.000
12 Jan 11 Biaya angkut pembelian
Kas
2.000
2.000
20 Jan 11 Hutang dagang
Kas
25.000
25.000
30 Jan 11 Hutang dagang
Kas
55.000
55.000
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 3
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
e. Transaksi pengembalian barang dagang yang dibeli secara tunai
1. Dibeli 20 unit barang dangan secara tunai @ Rp 3.000 Pada PT. ABC
2. Dikembalikan 1 unit barang yang dibeli karena rusak ke PT. ABC saat
pengembalian PT. ABC mengambalikan uang sebesar nilai barang yang
dikembalikan.
3. Dibeli 30 unit barang dagang secara tunai @ Rp 3.000 pada PT. XYZ
4. Dikembalian 2 unit barang yang telah dibeli karena tidak sesuai dengan pesanan.
Saat pengembalian PT. XYZ belum mengembalikan uang seharga pembelian
sebelumnya
Tgl Rekening Debet Kredit
1 Pembelian
Kas
60.000
60.000
2 Kas
Return pembelian
3.000
3.000
3 Pembelian
Kas
90.000
90.000
4 Piutang dagang
Return pembelian
6.000
6.000
f. Transaksi pengembalian barang yang dibeli secara kredit
1. Dibeli 30 unit barang dagang secara krdit @ Rp 3.000 pada PT. AAA
2. Dikembalian 2 unit barang yang telah dibeli karena tidak sesuai dengan pesanan.
Tgl Rekening Debet Kredit
1 Pembelian
Hutang dagang
90.000
90.000
2 Hutang dagang
Return pembelian
6.000
6.000
g. Transaksi uang muka pembelian
1. Dipesan 20 unit barang dangang @ RP 3.000 pada PT. Patuh Angen, saat
pemesanan dibayar uang muka Rp 10.000
Kas – 10 (K), uang muka pembelian + 10 (D)
2. 5 hari berikutnya, semua barang yang dipesan telah tiba beserta fakturnya
Pembelian + 60, hutang + 50, uang muka pembelian akan hilang (berkurang) 10 (K)
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 4
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Tgl Rekening Debet Kredit
1 Uang muka pembelian
kas
10.000
10.000
2 Pembelian
Hutang dagang
Uang muka pembelian
60.000
50.000
10.000
2) Pencatatan Transaksi Penjualan Barang Dagang
a. Penjualan barang secara tunai
Contoh: Dijual 10 unit barang dagang dengan harga masing-masing Rp 4.000 secara
tunai
No Rekening Debet Kredit
1 Kas
Penjualan
40.000
40.000
b. Potongan Penjualan barang secara tunai
Dijual 20 unit barang dagang dengan harga @ Rp 4.000 secara tunai. Perusahaan
memberikan potongan 5 %.
No Rekening Debet Kredit
1 Kas
Potongan Penjualan
Penjualan
76.000
4.000
80.000
c. Penjualan barang secara kredit
3. Dijual 10 unit barang dangang @ Rp 4.000 secara kredit
4. Dijual barang dangan 20 unit @ Rp 4.000. dibayar tunai Rp 20.000 sisanya akan
dibayar kemudian
No Rekening Debet Kredit
1 Hutang dagang
Penjualan
40.000
40.000
2 Kas
Piutang dagang
Penjualan
20.000
60.000
80.000
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 5
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
d. Potongan Penjualan barang secara kredit
3 Jan 2011 Dijual 20 unit barang dagang @ Rp 4.000 secara kredit pada PT Indah
dengan syarat 2/10, n/30
10 Jan 2011 Diterima pelunasan piutang dari PT. Indah
12 Jan 2011 Dijual 40 unit barang dagang @ Rp 4.000 dengan syarat 2/10, n/30 pada
PT. Maju. Dibayar Biaya angkut Penjualan sebesar Rp 5.000
20 Jan 2011 Diterima sebagian piutang ke PT. Maju Rp 25.000
30 jan 2011 Diterima pelunasan piutang dari PT. Maju
Tgl Rekening Debet Kredit
3 Jan 11 Piutang dagang
Penjualan
80.000
80.000
10 Jan 11 Kas
Potongan penjualan
Piutang dagang
Potongan = 2% x 80.000 = 1.600
78.400
1.600
80.000
12 Jan 11 Piutang dagang
Penjualan
160.000
160.000
12 Jan 11 Biaya angkut Penjualan
Kas
5.000
5.000
20 Jan 11 Kas
Piutang dagang
25.000
25.000
30 Jan 11 Kas
Piutang dagang
135.000
135.000
e. Transaksi pengembalian barang dagang yang dijual secara tunai
1. Dijual 20 unit barang dangan secara tunai @ Rp 4.000 Pada PT. ABC
2. Dikembalikan 1 unit barang yang dijual karena rusak dari PT. ABC saat
pengembalian, perusahaan mengambalikan uang sebesar nilai barang tersebut..
3. Dijual 30 unit barang dagang secara tunai @ Rp 4.000 pada PT. XYZ
4. Dikembalian 2 unit barang yang telah dijual karena tidak sesuai dengan pesanan.
Saat pengembalian belum mengembalikan uang seharga Penjualan sebelumnya.
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 6
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Tgl Rekening Debet Kredit
1 Kas
Penjualan
60.000
60.000
2 Return Penjualan
Kas
3.000
3.000
3 Kas
Penjualan
120.000
120.000
4 Return Penjualan
Hutang dagang
8.000
8.000
a. Transaksi pengembalian barang yang dijual secara kredit
1. Dijual 30 unit barang dagang secara kredit @ Rp 4.000 pada PT. AAA
2. Diterima nota Debet dari PT. AAA atas pengembalian 2 unit barang yang telah dijual
karena tidak sesuai dengan pesanan.
Tgl Rekening Debet Kredit
1 Piutang dagang
Penjualan
120.000
120.000
2 Return Penjualan
Piutang dagang
8.000
8.000
3) Pencatatan transaksi bagi perusahaan yang memotong pajak
a. PT. Kelepon membeli 20 unit barang @ Rp 10.000 dan PPN 10%
b. Dijual seluruh barang dagang dengan harga @ Rp 12.000, dan PPN 100%
Jika PT. Kelepon sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Tgl Rekening Debet Kredit
a. Pembelian barang dagang
Hutang PPN (PPN keluaran)
Kas
200.000
20.000
220.000
b Kas
Penjualan
Hutang PPN (PPN Masukan)
264.000
240.000
24.000
Dari contoh diatas, jumlah hutang PPN yang harus disetor oleh perusahaan
ke kas negara adalah sebesar Rp 4.000
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 7
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Jumlah PPN terutang harus dilaporkan dan disetorkan tiap bulan. Apabila
perusahaan menyetorkan utang PPN tersbut, maka jurnal yang dibuat adalah:
Tgl Rekening Debet Kredit
Utang PPN
Kas
4.000
4.000
Pencatatan jika perusahaan bukan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Tgl Rekening Debet Kredit
a. Pembelian barang dagang
Kas
220.000
220.000
b Kas
Penjualan
264.000
264.000
4) Neraca Saldo dan Penyesuaian
Berikut ini diuraikan transaksi penyesuaian yang berkaitan dengan perusahaan
dagang, beserta penyusunan necara lajur sampai laporan keuangan.
Pada akhir tahun, PT. Mandiri Perkasa telah menyusun necara saldo per 31
Desemmber 2005 sebagai berikut:
NO REKENING NERACA SALDO
DEBET KREDIT
1 Kas 12,500
2 Piutang dagang 113,500
3 Persediaan barang dagang 12,350
4 Asuransi dibayar dimuka 6,000
5 Sewa gedung dibayar dimuka
6 Perlengkapan 4,550
7 Tanah 60,000
8 Gedung 45,000
9 Kendaraan 35,500
10 Akumulasi penyusutan 29,450
11 Hutang dagang 58,046
12 Hutang gaji karyawan
13 Hutang pada BNI 46 42,650
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 8
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
14 Modal saham 108,015
15 Laba ditahan 43,650
16 Penjualan barang dagang 360,750
17 Retur penjualan 15,040
18 Deviden 10,000
19 Pembelian barang dagang 265,500
20 Retur pembelian 9,285
21 Biya angkut pembelian 1,256
22 Biaya gaji bagian penjualan 35,000
23 Biaya gaji bag. Adm & umum 12,650
24 Biaya sewa gedung 18,000
25 Biaya Asuransi
26 Biaya perlengkapan
27 Biaya promosi dan advertensi 2,450
28 Biaya listrik, air & telpon 2,550
29 Biaya penyusutan
30 Ikhtisar rugi laba
JUMLAH 651,846 651,846
Data penyesuaian akhir tahun untuk keperluan pembuatan laporan keuangan sebagai berikut:
1. Jumlah persediaan akhir barang digudang Rp 15,645
2. Asuransi dibayar dumuka Rp 6,000 merupakan biaya asuransi selama 1 tahun mulai
bulan Agustus 2005 sampai dengan Juli 2006
3. Jumlah perlengkapan kantor yang terpakai selama tahun 2005 sebesar Rp. 4,195
4. Perhitungan penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus. Perkiraan umut
ekonomis Gedung 10 tahun dan kendaraan 20 tahun
5. Biaya sewa gedung sebesar Rp 18,000 merupakan sewa selama 2 tahun (September 2005
s/d September 2007)
6. Gaji bulan Desember yang belum dibayar sbb:
- Gaji bagian penjualan Rp 1,500
- Gaji bag. Adm dan umum Rp 1,200
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 9
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Berdasarkan data tersebut Anda diminta :
1. Jurnal Penyesuaian
2. Neraca Lajur
3. Perhitungan Harga Pokok Penjualan
4. Membuat Laporan keuangan
Jurnal Penyesuaian
Tgl Rekening Debet Kredit
1 Iktisar Rugi Laba
Persediaan barang dagang (Awal)
12.350
12.350
Persediaan Barang dagang (Akhir)
Ikhtisar Rugi Laba
15.645
15.645
2 Biaya asuransi
Asuransi dibayar dimuka
2.500
2.500
3 Biaya perlengkapan
Perlengkapan
5/12 x 6.000
4.195
4.195
4 Biaya penyusutan
Akumulasi penyusutan
(45.000/10) + (35.500/20) = 6.275
6.275
6.275
5 Sewa dibayar dimuka
Biaya sewa
Sewa tahun ini = 4/24 x 18.000 = 3.000
15.000
15.000
6 Biaya gaji bagian penjualan
Biaya gaji bagian Adm & umum
Hutang gaji
1.500
1.200
2.700
5) Neraca Lajur
Berdasarkan neraca saldo dan jurnal penyesuaian yang telah dibuat, dapat disusun
kertas kerja penyusunan laporan keuangan (neraca lajur) sebagai berikut:
PT. Mandiri Perkasa
Neraca Lajur per 31 Desember 2005
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 10
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
6) Perhitungan Harga Poko Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan merupakan harga beli bersih dari barang yang sudah terjual.
Pembelian bersih merupakan jumlah harga beli dikurangi dengan retur dan potongan
pembelian dan ditambah dengan biaya angkut pembelian. Pada awal didirikannya
perusahaan, besarnya HPP adalah sejumlah pembelian bersih selama satu periode
dikurangi dengan persediaan barang yang belum laku terjual di akhir periode. Untuk
perusahaan yang sudah berjalan dan memiliki persediaan awal, maka besarnya HPP
adalah sebesar persediaan awal barang dagang ditambah dengan pembelian bersih
selama 1 periode, baru dikurangi dengan persediaan barang yang masih belum laku
terjual di akhir periode.
Contoh di atas menunjukkan perusahaannya sudah berjalan dan memiliki saldo awal
persediaan sebesar Rp 12.350. Perhitungan HPP pada akhir tahun sebagai berikut:
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 11
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan awal barang dagang
12,350
Pembelian 265,500
Retur pembelian (9,285)
Potongan Pembelian -
Biaya angkut pembelian 1,256
Jumlah pembelian bersih
257,471 +
Jumlah barang siap jual
269,821
Persediaan akhir barang dagang
15,645 -
Harga pokok penjualan
254,176
7) Laporan Rugi Laba
PT. Mandiri Perkasa
Laporan Rugi Laba
Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2005
I. PENJUALAN
Penjualan
360,750
Retur Penjualan
(15,040)
Potongan Penjualan
-
Penjualan Bersih
345,710
II. HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan awal barang dagang
12,350
Pembelian 265,500
Retur pembelian (9,285)
Potongan Pembelian -
Biaya angkut pembelian 1,256
Jumlah pembelian bersih
257,471 +
Jumlah barang siap jual
269,821
Persediaan akhir barang dagang
15,645 -
Harga pokok penjualan
254,176 -
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 12
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Laba Kotor ………………………………………… 91,534
III. BEBAN-BEBAN USAHA
Biaya gaji bagian penjualan
36,500
Biaya gaji bag. Adm & umum
13,850
Biaya sewa gedung
3,000
Biaya Asuransi
2,500
Biaya perlengkapan
4,195
Biaya promosi dan advertensi
2,450
Biaya listrik, air & telpon
2,550
Biaya penyusutan
6,275
Jumlah beban usaha
71,320 -
Laba bersih
20,214
8) Laporan Laba Ditahan
PT. Mandiri Perkasa
Laporan Laba DItahan
Per 31 Desember 2005
Saldo awal laba ditahan
43,650.00
Laba bersih 20,214.00
Deviden (10,000.00)
Kenaikan laba ditahan
10,214.00
Saldo akhir laba ditahan
53,864.00
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 13
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
9) Neraca
PT. Mandiri Perkasa
Neraca
Per 31 Desember 2005
AKTIVA
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Aktiva lancar
Kewajiban Lancar
Kas 12,500 Hutang dagang 58,046
Piutang dagang 113,500 Hutang gaji karyawan 2,700
Persediaan barang dagang 15,645
60,746
Asuransi dibayar dimuka 3,500 Kewajiban Jangka Panjang
Sewa gedung dibayar dimuka 15,000 Hutang pada BNI 46 42,650
Perlengkapan 355
Jumlah aktiva lancar 160,500
Aktiva Tetap
Ekuitas
Tanah 60,000 Modal saham 108,015
Gedung 45,000 Laba ditahan 53,864
Kendaraan 35,500 Jumlah Ekuitas 161,879
Akumulasi penyusutan (35,725)
Jumlah aktiva tetap 104,775
Jumlah total aktiva 265,275 Jumlah kewajiban dan ekuitas 265,275
10) Jurnal Penutup
Langkah-langkah dalam menbuat jurnal penutup (untuk perusahaan dagang) tanpa ada
rekening HPP
1. Menutup semua akun pendapatan ke ikhtisar rugi laba
2. Menutup akun pembelian, retur, potongan dan beban angkut pembelian ke
ikhtisar rugi laba
3. Menutup semua rekening biaya/beban ke ikhtisar rugi laba
4. Menutup saldo rekening ikhtisar rugi laba ke laba ditahan/modal
5. Menutup rekening deviden/prive ke rekening laba ditahan/modal
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 14
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Langkah-langkah dalam menbuat jurnal penutup (untuk perusahaan dagang) jika saat
penyesuaian persediaan digunakan akun HPP
1. Menutup semua akun pendapatan ke ikhtisar rugi laba
2. A. Menutup akun pembelian, retur, potongan dan beban angkut pembelian ke
HPP
B. Mentup saldo HPP ke Iktisar Rugi Laba
3. Menutup semua rekening biaya/beban ke ikhtisar rugi laba
4. Menutup saldo rekening ikhtisar rugi laba ke laba ditahan/modal
5. Menutup rekening deviden/prive ke rekening laba ditahan/modal
Berdasarkan contoh-contoh di atas, jurnal penutupnya adalah:
1. Menutup semua akun pendapatan ke ikhtisar rugi laba
Penjualan ..................................... Rp 360.750
Iktisar rugi laba ..................................... Rp 360.750
Iktisar rugi laba .............................. Rp 15.040
Retur penjualan .................................... Rp 15.040
Iktisar rugi laba ...................................... Rp 0
Potongan penjualan ............................. Rp 0
2. Menutup akun pembelian, retur pembelian, potongan pembelian dan beban
angkut pembelian ke Ikhtisar rugi laba
Iktisar rugi laba ............................ Rp 265.500
Pembelian ............................................ Rp 265.500
Retur pembelian .............................. Rp 9.285
Iktisar rugi laba ..................................... Rp 9.285
Potongan Pembelian ............................. Rp 0
Iktisar rugi laba ..................................... Rp 0
Iktisar rugi laba ................................ Rp 1,256
Biaya angkut pembelian ....................... Rp 1,256
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 15
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
3. Menutup semua akun biaya ke ikhtisar rugi laba
Iktisar rugi laba ............................. Rp 71,320
Biaya gaji bagian penjualan ................. Rp 36,500
Biaya gaji bag. Adm & umum ............... 13,850
Biaya sewa gedung .............................. 3,000
Biaya Asuransi ..................................... 2,500
Biaya perlengkapan ............................. 4,195
Biaya promosi dan advertensi .............. 2,450
Biaya listrik, air & telpon ....................... 2,550
Biaya penyusutan ................................ 6,275
4. Menutup saldo akun ikhtisar rugi laba ke akun laba ditahan
Iktisar rugi laba .............................. Rp 20.214
Laba ditahan ........................................ Rp 20.214
Jumlah tersebut diperoleh dari saldo akun ikhtisar rugi laba yang berasal dari
jurnal penyesuaian dan jurnal penutup sebelumnya. Apabila jurnal penyesuaian
dan jurnal penutup sebelumnya benar, maka saldo akun Iktisar rugi laba akan
sama dengan jumlah laba pada laporan Rugi Laba.
Ilustrasi buku besarnya sebagai berikut:
Nama akun : Ikhtisar rugi laba
Keterangan Debet Kredit
Penyesuaian persediaan awal 12,350
Penyesuaian persediaan akhir
15,645
Penutupan Penjualan
360,750
Penutupan retur penjualan 15,040
Penutupan potongan penjualan - -
Penutupan pembeilian 265,500
Penutupan retur pembelian
9,285
Penutupan potongan pembelian
-
Penutupan beban angkut pembelian 1,256
Penutupan beban usaha 71,320
Jumlah 365,466 385,680
Saldo 20,214
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 16
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
5. Menutup akun deviden ke akun Laba Ditahan.
Deviden merupakan pembagian keuntungan kepada pemilik (pemegang
saham), pada perusahaan yang berbentuk Perseroan (PT).
Jurnal penutupnya adalah:
Laba ditahan ................................ Rp 10.000
Deviden ................................................ Rp 10.000
11) Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang dibuat setelah perkiraan yang
bersifat sementara (temporary) untuk satu periode akuntansi ditutup pada akhir periode.
Seteleh dibuat jurnal penutup, maka rekening yang masih memiliki saldo adalah rekenig riil
(rekening neraca). Saldo-saldo setelah penutupan ini yang akan menjadi saldo awal untuk
periode berikutnya.
Berdasarkan contoh-contoh transaksi di atas, neraca saldo setelah penutupan adalah :
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
PER 31 DESEMBER 2005
Nama Akun Debet Kredit
Kas 12,500
Piutang dagang 113,500
Persediaan barang dagang 15,645
Asuransi dibayar dimuka 3,500
Sewa gedung dibayar dimuka 15,000
Perlengkapan 355
Tanah 60,000
Gedung 45,000
Kendaraan 35,500
Akumulasi penyusutan 35,725
Hutang dagang
58,046
Hutang gaji karyawan
2,700
Hutang pada BNI 46
42,650
Modal saham
108,015
Laba ditahan
53,864
Jumlah 301.000 301.000
Wirawan Suhaedi: Akuntansi Perusahaan Dagang 17
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
12) Jurnal Balik
Jurnal Balik (reversing entries) adalah suatu pencatatan akuntansi yang dibuat
berdasarkan jurnal penyesuaian , dengan membalik jurnal penyesuaian tersebut pada awal
periode sebelum transaksi-transaksi berjalan di catat. Perusahaan membuat jurnal balik
karena menggunakan suatu pendekatan akuntansi tertentu dalam mencatat suatu
transaksi. Pendekatan tersebut bisa menggunakan “Pendekatan neraca” atau
“Pendekatan rugi-laba” Jurnal balik ini pada dasarnya boleh dibuat bisa juga tidak dibuat.
Membuat jurnal balik biasanya ditukan untuk memudahkan pencatatan pada periode
berikutnya, karena perusahaan sudah terbiasa menerapkan satu pendekatan pencatatan.
Jurnal balik pada umumnya dibuat pada hari pertama tahun buku berikutnya.
Pada dasarnya ada 4 (empat) macam pencatatan penyesuaian yang
memerlukan jurnal balik pada awal tahun yaitu :
1. Pengakuan biaya yang terhutang
2. Biaya dibayar dimuka
3. Pendapatan yang diterima dimuka
4. Pendapatan yang belum diakui meskipun telah terjadi penerimaan
Berdasarkan contoh-contoh transaksi di atas, jurnal balik dilakukan untuk biaya sewa
dibayar dimuka (lihat Jurnal Penyesuaian). Jurnal baliknya adalah :
Tgl Rekening Debet Kredit
2 Jan 06 Asuransi dibayar dimuka
Biaya asuransi
2.500
2.500
2 Jan 06 Biaya sewa
Sewa dibayar dimuka
15.000
15.000
2 Jan 06 Hutang gaji
Biaya gaji bagian penjualan
Biaya gaji bagian Adm & umum
2.700
1.500
1.200