Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12....

38
STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia STIE Putra Perdana Indonesia Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010 InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 173 Peranan Pemeriksaan Intern dalam Meningkatkan efektivitas Pengendalian Inter Penjualan, Piutang Usaha dan Penerimaan Kas pada PT Semen Cibinong Tbk Sumaryo, SE., M.Ak. (Dosen Tetap STIE PPI) Abstrak Dalam pemeriksaan atas laporan keuangan seorang internal auditor harus pula melakukan evaluasi atas struktur pengendalian intern kliennya terlebih dahulu, karena struktur pngendalian intern merupakan hal yang penting bagi manajemen suatu perusahaan dalam melindungi kekayaan perusahaan, menguji ketelitian dan ketepatan catatan administrasi dan pembukuan, serta mendorong para karyawan untuk mematuhi kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan. Bila struktur pengendalian internnya kurang baik maka akan menghasilkan ketidaktepatan dan ketidakandalan informasi yang nantinya dapat mengganggu usaha pencapaian tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana peranan Pemeriksaan Internal untuk meningkatkan efektifitas Pengendalian Intern terhadap Penjualan, Piutang Usaha dan Penerimaan Kas pada PT Semen Cibinong. Jenis penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi SPI yang diterapkan oleh PT Semen Cibonong adalah deskriptif analisis untuk periode dimana penelitian ini dilakukan. Berdasarkan hasil penilaian struktur pengendalian intern dan pengujian atas penjualan, piutang usaha dan penerimaaan kas pada PT. Semen Cibinong Tbk, maka dapat diambil kesimpulan Struktur Pengendalian Intern terhadap penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas pada PT. Semen Cibinong Tbk telah dilaksanakan sudah cukup baik. Pengendalian Intern yang saat ini telah dilaksanakan cukup dirasakan efektif oleh manajemen hal ini terungkap dari hasil wawancara langsung dengan para penanggung jawab. Selain itu terdapat pula kelemahan-kelelmahan yang ditemukan dalam pengendalian intern PT. Semen Cibinong Tbk. Kata Kunci : Pemeriksaan Interna, Efektifitas, Penjualan, Piutang Usaha, Kas A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dimana Negara kita sedang mengalami masa-masa sulit dalam perekonomian yang lebih dikenal dengan krisis moneter, maka semakin besar juga suatu perusahaan dituntut untuk dapat bertahan dalam menghadapi setiap tantangan dunia bisnis, salah satunya adalah para pesaing dari luar maupun dari dalam. Agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, maka dibutuhkan untuk suatu pengendalian intern yang dapat menghasilkan informasi keuangan yang andal bagi para pengguna informasi tersebut.

Transcript of Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12....

Page 1: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 173

Peranan Pemeriksaan Intern dalam Meningkatkan efektivitasPengendalian Inter Penjualan, Piutang Usaha dan Penerimaan Kas

pada PT Semen Cibinong Tbk

Sumaryo, SE., M.Ak.(Dosen Tetap STIE PPI)

Abstrak

Dalam pemeriksaan atas laporan keuangan seorang internal auditor harus pulamelakukan evaluasi atas struktur pengendalian intern kliennya terlebih dahulu, karenastruktur pngendalian intern merupakan hal yang penting bagi manajemen suatuperusahaan dalam melindungi kekayaan perusahaan, menguji ketelitian dan ketepatancatatan administrasi dan pembukuan, serta mendorong para karyawan untuk mematuhikebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan. Bila struktur pengendalian internnyakurang baik maka akan menghasilkan ketidaktepatan dan ketidakandalan informasiyang nantinya dapat mengganggu usaha pencapaian tujuan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana peranan PemeriksaanInternal untuk meningkatkan efektifitas Pengendalian Intern terhadap Penjualan,Piutang Usaha dan Penerimaan Kas pada PT Semen Cibinong. Jenis penelitian yangdilakukan untuk mengevaluasi SPI yang diterapkan oleh PT Semen Cibonong adalahdeskriptif analisis untuk periode dimana penelitian ini dilakukan.

Berdasarkan hasil penilaian struktur pengendalian intern dan pengujian ataspenjualan, piutang usaha dan penerimaaan kas pada PT. Semen Cibinong Tbk, makadapat diambil kesimpulan Struktur Pengendalian Intern terhadap penjualan, piutangusaha dan penerimaan kas pada PT. Semen Cibinong Tbk telah dilaksanakan sudahcukup baik. Pengendalian Intern yang saat ini telah dilaksanakan cukup dirasakanefektif oleh manajemen hal ini terungkap dari hasil wawancara langsung dengan parapenanggung jawab. Selain itu terdapat pula kelemahan-kelelmahan yang ditemukandalam pengendalian intern PT. Semen Cibinong Tbk.

Kata Kunci : Pemeriksaan Interna, Efektifitas, Penjualan, Piutang Usaha, Kas

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dimana Negara kita sedang mengalamimasa-masa sulit dalam perekonomian yang lebih dikenal dengan krisis moneter, makasemakin besar juga suatu perusahaan dituntut untuk dapat bertahan dalam menghadapisetiap tantangan dunia bisnis, salah satunya adalah para pesaing dari luar maupun daridalam. Agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, makadibutuhkan untuk suatu pengendalian intern yang dapat menghasilkan informasikeuangan yang andal bagi para pengguna informasi tersebut.

Page 2: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 174 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Dalam menghasilkan suatu laporan yang andal, banyak perusahaan yangmembutuhkan seorang jasa akuntan yang bekerja sebagai pegawai perusahaan, yangdalam hal ini dinamakan internal auditor untuk membantu mereka mengawasi laporankeuangan atas kantor mereka pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditorbiasanya lebih rinci dan memakan waktu sepanjang tahun dan dimaksudkan untukmembantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab dengan memberikananalisa, penilaian dan komentar terhadap kegiatan dan kebijaksanaan yang telahdiperiksanya. Dalam pemeriksaan atas laporan keuangan tersebut, seorang internalauditor harus pula melakukan evaluasi atas struktur pengendalian intern kliennyaterlebih dahulu, karena struktur pngendalian intern merupakan hal yang penting bagimanajemen suatu perusahaan dalam melindungi kekayaan perusahaan, mengujiketelitian dan ketepatan catatan administrasi dan pembukuan, serta mendorong parakaryawan untuk mematuhi kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan.

Bila struktur pengendalian internnya kurang baik maka akan menghasilkanketidaktepatan dan ketidakandalan informasi yang nantinya dapat mengganggu usahapencapaian tujuan. Perusahaan mempunyai ruang lingkup usaha yang sangat luas,namun disini penulis akan mengkhususkan diri untuk melakukan penelitian masalahpemeriksaan penjualan secara tunai untuk pengiriman barang dan atau dokumen keluar negeri pada perusahaan PT. Semen Cibinong Tbk. Pada umumnya penjualandilakukan dengan dua cara, yaitu penjualan dengan cara tunai dan penjualan secarakredit. Perlakuan akuntansi atas kedua cara penjualan tersebut berbeda. Sehinggadiperlukan struktur pengendalian yang baik untuk mengawasi pelaksanaan akuntansiterhadap proses penjualan baik secara tunai maupn secara kredit.

B. Tinjauan Teroritis

1. Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan Intern

Pengertian intern umumnya hanya terdapat dalam perusahaan yang relativebesar, dimana adanya pendelegasian wewenang kepada sejumlah unit organisasidalam perusahaan itulah yang mendorong perlunya dibentuk staff pemeriksaanintern (Internal Auditor). Definisi dari pemeriksaan intern menurut MiltonStevens Fonorow dalam bukunya “Internal Auditor’s Manual and Guide” yangdisadur oleh Sukrisno Agoes (1996:11) “Internal auditing adalah suatu penilaian,yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai ketelitian, dapatdipercayainya, efesiensi dan kegunaan dari catatan-catatan (akuntansi) perusahaandan pengendalian intern yang terdapat dalam perusahaan”.

Sedangkan Arthur W. Holmes and David C. Burns dalam bukunya“Auditing Standar and Procedures” dengan Moh. Badjuri sebagai alih bahasa,(1990:14) menjelaskan “Auditing Internal adalah kegiatan penilaian yangindependent dalam organisasi untuk mereviu operasi sebagai jasa yang diberikankepada manajemen”.

Page 3: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 175

Jadi auditing internal merupakan pengendalian manajerial yangmelaksanakanaan fungsinya dengan mengukur dan mengevaluasi keefektifanpengendalian lain.

Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa pemeriksaan internmerupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang dilakukan dengan cara memeriksaakuntansi, keuangan dan kegiatan lainnya, untuk memberikan jasa kepadamanajemen. Pemeriksaan intern berhubungan dengan semua tahap kegiatanperusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada pemeriksaan terhadap catatan-catatan akuntansi.

Internal auditor wajib memberikan informasi yang diperluas manajemenuntuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan operasi perusahaan. Tetapipihak ekstern biasanya enggan memanfaatkan informasi dan internal auditor,karena mereka anggap internal auditor adalah pegawai atau orang dalamperusahaan sehingga tidak independent. Namun sebenarnya seorang internalauditor harus tetap independent terhadap bagian yang diperiksanya. Independensiinternal auditor tergantung pada kedudukannya dalam organisasi danketerlibatannya dalam kegiatan operasional perusahaan dimana internal auditortidak boleh terlibat didalamnya.

Dengan kata lain, internal auditor bertanggung jawab secara langsungkepada pimpinan perusahaan dan aktivitasnya terpisah dari bagian-bagian laindalam perusahaan. Adapun tujuan pemeriksaan intern adalah membantu semuaanggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, denganmemberikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar-komentar pentingmengenai kegiatan yang diperiksa.

Sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harusmelakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan darisistem pengendalian manajemen, struktur perngendalian intern danpengendalian opersaional lainnya serta mengembangkan pengendalian yangefektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

b. memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-proseduryang telah ditetapkan oleh manajemen.

c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dandilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,kecurangan dan penyalahgunaan.

d. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasidapat dipercaya.

e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yangdiberikan oleh manajemen.

f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkanefesiensi dan efektifitas.

Page 4: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 176 InoVasi Volume 3; Mei 2010

2. Fungsi Pemeriksaan Intern

Pemeriksaan intern berfungsi membantu manajemen agar tujuanperusahaan dapat tercapai dengan efektif, efisiensi dan ekonomis. Jasa yangdiberikan itu pada dasarnya mempunyai tujuan sendiri, seperti yang dikemukakan“The Institute Of Internal Auditors, di dalam statement of Responsibilities ofInternal Auditors”, yaitu ; “The objective of internal auditing is to assist memberof organization in the effective discharge of their responsibilities. To this end,internal auditing furnishes them with analysis, appraisals, recommendation,cousel, and information concerning the activities reviewed. The audit objectiveincludes promoting effective control at reasonable cost”.

Jelaslah bahwa pemeriksaan intern diarahkan untuk membantu seluruhanggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan kewajiban secara efektif,dengan cara menyajikan analisis-analisis, penilaian, saran-saran, bimbingan-bimbingan dan informasi yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yangditelaah, dipelajari dan nilainya. Sedangkan fungsi pemeriksaan intern adalahmelaksanakan kegiatan penilaian atau pemeriksaan yang independent dan memberisaran-saran suatu fungsi pengendalian manajemen guna mengukur dan menelitiefektifitas struktur pengendalian intern.

Menurut Hendrikson dan Eldon S “Sasaran dari fungsi pemeriksaan internadalah menyediakan jasa kepada pihak manajemen dengan suatu hasil analisis danpenilaian atas kegiatan dan sistem seperti sistem informasi organisasi, strukturpengendalian intern organisasi, tingkat kepatuhan terhadap kebijakan operasi,prosedur dan perencanaan, serta kualitas kinerja karyawan perusahaan”.

3. Syarat-syarat Kertas Kerja Pemeriksaan Intern yang Baik

Agar kertas kerja pemeriksaan mempunyai manfaat yang optimal, harusdipenuhi criteria berikut ini:

a. Kertas kerja pemeriksaan harus mempunyai tujuanMisalnya: cash count sheet dapat ditaksir dengan angka pada neraca.

b. Harus dicegah menulis kembali kertas kerja pemeriksaan sebab banyakkerugiannya antara lain :1) membuang waktu2) dapat salah menyalin

c. dalam kertas kerja pemeriksaan harus dijelaskan prosedur audit apa yangdilakukan dengan menggunakan audit tick mark.Misalnya :1) Periksa aging schedule2) Cek penjumlahan dengan cara footing dan cross footing.Penggunaan tick mark antara lain :^ = Footing/ Cross footing.C.B = Confirmad Balance <bila cocok>.R.D = Reporting Diference.

Page 5: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 177

d. Kertas kerja pemeriksaan harus diindex/cross index.e. Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan mereview working

papers sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab.f. Setiap pertanyaan yang timbul pada review notes harus terjawab, tidak

boleh ada “open question” “(pertanyaan yang belum terjawab)”.g. Pada kertas kerja pemeriksaan harus dicantumkan :

1) Sifat dari perkiraan yang diperiksa.2) Prosedur pemeriksaan yang dilakukan.3) Kesimpulan mengenai kelayakan perkiraan yang diperiksa.

h. hal-hal tambahan :1) Kertas kerja pemeriksaan harus rapih dan bersih2) Kertas kerja pemeriksaan harus mudah dibaca (jelas)3) Bahasa yang digunakan (Indonesia atau inggeris) harus baik.4) Jangan hanya photo copy data dari client tanpa diberi suatu penjelasan.

i. Di bagaian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukan daftar isidan index kertas kerja pemeriksaan dan contoh paraf seluruh timpemeriksaan yang terlibat dalam penugasan audit tersebut.

4. Struktur Organisasi Pemeriksaan Intern

a. Kedudukan dan Personalia Pemeriksan InternSebelum penulis meninjau kedudukan dan personalia para professional

pemeriksaan internal, terlebih dahulu penulis meninjau struktur organisasisuatu perusahaan. Menurut Mulyadi,(1992:10) wewenang formal yangdikaitkan dengan kedudukan suatu organisasi adalah “Wewenang ini ditujukanoleh rantai komando yang standar, yang berawal dari dewan direktur (dewankomisaris) dan terus kebawah melalui berbagai tingkatan didalam hierarkisampai pada titik dimana aktivitas atau kegiatan utama organisasidilaksanakan, wewenang staf dimiliki oleh individu atau kelompok dalamsuatu organisasi yang memberikan layanan dan nasehat kepada lini danwewenang fungsional adaalh hak untuk mengendalikan kegiatan bagian laindalam hubungannya dengan tanggungjawab dengan tanggung jawab staff yangkhusus”.

Sebelum karyawan direktur, penting bagi perekrut untuk memilikibeberapa gambaran yang jelas tentang kegiatan dan tanggung jawab karyawan.Dengan demikian, analisis jabatan harus dikembangkan sebagai suatu langkahdini dalam proses perekrutan. Pada saat tugas khusus sudah dianalisispernyataan tertulis menyangkut isi dan tempat masing-masing tugasdimasukkan dalam bagan organisasi. Pada tingkat opersional, pernyataan inidisebut uraian pekerjaan (Job Description), sedangkan pada tingkat manajerial,pernyataan tersebut dinamakan uraian jabatan (Position Desription).Spesifikasi pekerjaan harus dikembangkan.

Spesifikasi pekerjaan (hiring/job spesipication) mencantumkan latarbelakang, pengalaman dan keterampilan yang harus dimiliki seorang agar

Page 6: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 178 InoVasi Volume 3; Mei 2010

dapat melaksanakan tugas secara efektif dalam suatu posisi. Sedangkankedudukan pemeriksaan intern dalam hierarki top management adalah komiteaudit yang kedudukannya setaraf dengan dewan komisaris perusahaan dantanggung jawab kepada pemegang saham atau pemilik perusahaan.

Uraian tugas untuk jabatan manajer, staf senior dan junior pemeriksaaninternal yang sesuai dengan standars for the Professional of Internal Auditingantara lain adalah:

Untuk jabatan Manajer, uraian tugasnya adalah mengelola kegiatanpemeriksaan, menjalankan hubungan kerja yang efektif dengan pihakEksekutif dan manajemen operasi menyiapkan pemeriksaan menyeluruh danprogram jangka panjang untuk lokasi yang telah ditentukan, mengidentifikasikegiatan yang menjadi sasaran pemeriksaan dan mengevaluasi maknanya,menyusun struktur organisasi bagian peneriksaan yang ditangani,menghasilkan dan memelihara kemampuan staf pemeriksa, menetapkan ruanglingkup pemeriksaan, staf dan anggaran biaya, mengembangkan suatu sistempengendalian biaya dan jadwal tugas pemeriksaan, menetapkan standar kinerjapemeriksaan dan meninjau hasilnya, mengintepretasikan hasil laporan audit,serta menyusun dan mengawasi pencapaian tujuan demi peningkatankemampuan pemberian jasa pemeriksa intern kepada pihak manajemen.

Untuk jabatan staf senior, uraian tugasnya adalah melakukanpemeriksaan atas kegiatan dan fungsi organisasi, mengevaluasi kecermatan danefektifitas dari pengendalian manajemen atas kegiatan yang bersangkutan,merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standarprofesional yang telah disetujui, melaporkan temuan-temuan pemeriksaan, danmemberikan saran-saran untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang kurangmemuaskan, melaksanakan pemeriksaan khusus atas permintaan pihakmanajemen, mengadakan survey atas fungsi dan kegiatan, menetapkan arah,tujuan, ruang lingkup pemeriksaan dan menyiapkan program pemeriksaan,menetapkan prosedur pemeriksaan yang akan digunakan, mengidentifikasititik-titik penting pengendalian dari sistem, mengevaluasi keberhasilan sistemyang dilaksanakan perusahaan, menghasilkan pemeriksaan secara profesionaldan sesuai dengan program pemeriksaan yang telah ditetapkan, memperoleh,menganalisa dan meninjau pekerjaan staf junior, membuat penjelasan secaralisan, serta menetapkan kecukupan atas tindakan perbaikan yang diambil.

Untuk jabatan staf junior, uraian tugasnya adalah memeriksa danmenganalisa transaksi-transaksi, mengevaluasi kecermatan dan efektifitaspengendalian manajemen atas kegiatan yang bersangkutan, membantumerencanakan tugas pemeriksaan untuk setiap bagian, membantu dalammenentukan catatan dan kegiatan yang akan dianalisa, membantu menetapkanluasnya pengujian dan menyiapkan kertas kerja, Membantu menetapkanluasnya pengujian dan menyiapkan kertas kerja, membantu dalammenghasilkan pemeriksaan yang berdasarkan program audit dan secaraprofesional merekomendasikan cara pencapaian, analisa dan evaluasi bahan

Page 7: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 179

bukti, melakukan peninjauan atas transaksi, dokumen, catatan, laporan danprosedur yang dipakai agar tepat dan efektif, menyiapkan kertas kerja yangcocok, serta mengadakan diskusi pendahuluan mengenai adanya kekurangandengan personil kegiatan operasi yang diperiksa untuk memeriksa kenyataandan untuk mencapai suatu penjelasan dan alasan tepat atas terjadinyakekurangan yang ditemukan.

Kedudukan pemeriksa intern dalam perusahaan adalah penting untukmenjamin adanya independensi dalam pemeriksaan agar ia dapat leluasamemberikan penilaian dan saran-saran karena ia sendiri tidak terlibat dalamkegiatan rutinitas tersebut dan juga bukan merupakan bagian dari kegiatanyang diperiksa.

Berkaitan dengan independensi, menurut Alvin A. Arens dan James K.Loebbecke menyatakan”bukan hanya penting bagi pemeriksa untukmemelihara sikap mental independen di dalam memenuhi tanggung jawabmereka, tetapi penting juga bahwa para pemakai lapoeran keungan menaruhkepercayaan kepada independensi dalam kenyataan dan independensi dalampenampilan independensi dalam kenyataan akan ada apabila padakenyataannya pemeriksa mampu mempertahankan sikap yang tidak memihaksepanjang pelaksanaan pemeriksaan. Sedangkan independensi dalampenampilan adalah hasil intepretasi pihak lain mengenai independensi.Apabila pemeriksa independen dalam kenyataan, tetapi pihak-pihak yangberkepentingan yakin bahwa dia adalah penasehat kliennya atau lebihmengutamakan kepentingan klien, maak sebagian besar nilai fungsipemeriksaannya akan sia-sia”.

Untuk mewujudkan independensi di bagian pemeriksaan intern, makabagian tersebut biasanya ditetapkan langsung di bawah direktur utamasehingga memungkinkan bagian pemeriksa internal berperan independenterhadap bagian lainnya dalam perusahaan termasuk bagian keuangan yangmenyediakan biaya pemeriksaan tersebut. Pemeriksa intern merupakan fungsistaff. Pemeriksa intern harus mempunyai kualifikasi tertentu agar dapatmelaksanakan tugas pemeriksaan dengan sebaik-baiknya antara lain adalahintegritas dan obyektifitas.

Mengenai hal ini, Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke yangdisadur dari kode perilaku profesional menyatakan “Dalam melaksanakansemua jasa profesional, harus mempertahankan obyektifitas dan integritas,harus bebas dari pertentangan kepentingan dan tidak akan dengan sengaja salahmengemukakan fakta-fakta atau mendelegasikan pertimbangan-pertimbanganpada orang lain”.

Yang dimaksud dengan integritas adalah kepribadian yang dilandasiunsur jujur, berani, bijaksana dan bertanggung jawab serta dapat menyimpanrahasia jabatan. Sikap dan pandangan obyektif berarti pemeriksa harusmenyatakan fakta apa adanya tanpa dipengaruhi prasangka, intepretasi maupunkepentingan pribadi pemeriksa atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan

Page 8: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 180 InoVasi Volume 3; Mei 2010

hasil pemeriksaan. Sedangkan profesionalisme yang dituntut adalah memilikikeahlian mengenai pemeriksaan dan keahlian mengenai masalah yangdiperiksa, serta pemeriksa wajib untuk terus-menerus meningkatkankeahliannya.

Mengenai hal ini The Institute of Internal Auditors yang dinyatakan didalam standards for The Proffesional practice of Internal Auditing,menyebutkan bahwa peningkatan keahlian yang terus menerus dapat diperolehdengan menjadi anggota suatu perkumpulan profesional, atau denganmenghadiri konferensi-konferensi, seminar, kursus-kursus, programlatihan oleh perusahaan, serta partisipasi dalam proyek-proyek penelitian.Pemeriksa intern harus selalu mengikuti peningkatan dan perkembanganterakhir dari stnadar-standar, prosedur-prosedur dan teknik-teknikpemeriksaan intern.

b. Pengertian Struktur Pengendalian InternSeorang auditor harus memperoleh pemahaman yang memadai atas

struktur pengendalian intern yang ada untuk merencanakan audit danmenentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.Penyusunan dan penyelenggaraan struktur pengendalian intern merupakantanggung jawab penting manajemen. Menurut Standar Profesional AkuntanPublik :“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan

komisaris, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikankeyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:(a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas dan efersiensi operasi, dan(c) kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku”.

Sedangkan definisi struktur Pengendalian Intern menurut Mulyadi“Struktur pengendalian intern suatu organisasi terdiri dari kebujakan danprosedur yang diciptakan untuk memberikan jamian yang memadai agar tujuanorganisasi dapat dicapai”.

Dari definisi tersebut dapat dilihat bahwa dalam struktur pengendalianintern terdapat tiga kata penting:

1) Kebijakan yaitu pedoman yang dibuat oleh manajemen untuk mencapaitujuan organisasi.

2) Prosedur yaitu langkah-langkah tertentu yang harus diamati dalampelaksanaan suatu kebijakan.

3) Tujuan yaitu suatu kegiatan, hasil yang dicapai suatu organisasi atauperusahaan. Untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuansatuan usaha akan tercapai, struktur pengendalian intern secara terusmenerus memerlukan supervise dari manajemen untuk menentukanapakah pelaksanaannya sesuai dengan yang dikehendaki dan diubahsemestinya sesuai dengan perubahan kondisi yang melingkupinya.Struktur pengendalian intern yang baik sangat bermanfaat bagai

Page 9: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 181

manajemen guna mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkanperusahaan.

c. Tujuan Struktur Pengendalian InternTujuan manajemen merancang struktur pengendalian intern yang efektif

antara lain sebagai berikut :1) Menjaga kekayaan dan catatan organisasi2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi3) Mendorong efisiensi.4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalah gunakan atauhancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi denganpengendalian yang memadai. Begitu juga dengan kekayaan perusahaan yangtidak dimiliki wujud fisik, seperti piutang dagang, akan rawan oleh kecuranganjika dokumen penting (seperti kontrak penjualan) dan catatan akuntansi(seperti kartu piutang atau account receivablefile) tidak dijaga.

Data akuntansi memiliki peranan yang sangat penting karenamerupakan pencatatan atas semua transaksi yang terjadi yang dapat digunakansebagai alat pengecekan kebenaran transaksi tersebut. Manajemen perusahaanmemerlukan informasi keuangan yang teliti dan andalan untuk menjalankankegiatan usahanya. Begitu pula dengan pihak diluar manajemen perusahaanyang mempunyai kepentingan dalam perusahaan dimana data akuntansidiperlukan untuk menilai kondisi dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu,pengendalian intern dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahandata akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal.Karena data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan, makaketelitian dan keandalannya merefleksikan penanggung jawaban penggunaankekayaan perusahaan.

Pengendalian intern ditujukan untuk mencegah duplikasi uasaha yangtidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan, danuntuk mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efisien.Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan danprosedur. Struktur pengendalian intern ditujukan untuk memberikan jaminanyang memakai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan perusahaan.

d. Unsur-Unsur Pengendalian InternStruktur pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling

terkait berikut ini :1) Lingkungan pengendalian2) Penaksiran resiko3) Aktivitas pengendalian4) Informasi dan komunikasi5) Pemantauan

Page 10: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 182 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi danmempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkunganpengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian internyang lain, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalianmencakup berikut ini :

1) Integritas dan nilai etika2) Komitmen terhadap kompetensi.3) Partisipasi dewan komisaris atau komite audit4) Filosofi dan gaya operasi manajemen5) Struktur organisasi6) Pemberian wewenang dan tanggung jawab7) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia

Penaksiran risiko entitas untuk tujuan laporan keuangan merupakanindentifikasi, analisa dan manajemen terhadap resiko yang relevan denganpenyusunan laporan keuangan yang wajar sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umum di Indonesia. Resiko yang relevan dengan pelaporankeuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapatterjadi dan secara negative mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat,mengelola, meringkas dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersimanajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karenakeadaan berikut ini :

1) Perubahan dalam lingkungan operasi2) Personel baru3) Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki4) Teknologi baru5) Lini produk, produk, atau aktivitas baru6) Restrukturisasi korporasi7) Operasi luar negeri.8) Standar akuntansi baru.

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantumemastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Umumnya aktivitaspengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagaikebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan berikut ini :

1) Review terhadap kinerja2) Pengolahan informasi.3) Pengendalian fisik.4) Pemisahan tugas

Sistim informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yangmeliputi sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan yang dibangun untukmencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas(baik peristiwa maupun kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagiaktiva, utang dan ekuitas yang bersangkutan. Auditor harus memperoleh

Page 11: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 183

pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporankeuangan untuk memahami :

1) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporankeuangan.

2) Bagaimana transaksi tersebut dimulai.3) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam

laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporantransaksi.

4) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampaidengan dimasukan kedalaman laporan keuangan, termasuk alatelektronik (seperti computer dan elektronik data interchange) yangdigunakan untuk mengirim, memproses, dan memelihara, danmengakses informasi.Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan

tanggung jawab individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadappelaporan keuangan. Pemantauan adalah proses penentuan kualitas kinerjapengendalian intern sepanjang waktu pemantauan ini mencakup penentuandesain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakankoreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secaraterus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dankeduanya. Lima komponen pengendalian intern tersebut berlaku dalam auditsetiap entitas. Komponen tesebut harus dipertimbangkan dalam hubungannyadengan :

1) Ukuran entitas.2) Karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas.3) Sifat bisnis entitas.4) Keberagaman dan kompleksitas operasi entitas5) Metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan, mengolah,

memelihara, dan mengakses informasi.6) Penetapan persyaratan hokum dan peraturan.

e. Pengertian Penjualan, Piutang Usaha dan Penerimaan Kas

1) PenjualanMenurut kamus akuntansi, pengertian penjualan adalah “Pemisahan

hak milik atas barang (termasuk surat-surat beharga) atau jasa sesuai denganharga yang disepakati dan dibayar.”

Berdasarkan definisi diatas, kegiatan penjualan terdiri dari transaksipenjualan barang atau jasa, dimana terjadi pemindahan hak milik daripenjual kepada pembeli sesuai dengan kesepakatan bersama baik dalam halharga, kualitas barang, cara pembayaran maupun cara pengiriman, dan lain-lain.

Page 12: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 184 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Dilihat dari segi cara pembayaran, penjualan yang dilakukanperusahaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu penjualan tunai danpenjualan kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, perusahaan akanlangsung menerima pembayaran atas barang atau jasa yang diserahkan keperusahaan kepada pihak pembeli, dan akan diakui sebagai pendapatan.

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaanyang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan,penghasilan jasa (fees), bunga, deviden, royalty dan sewa. Definisipendapatan menurut Standar Akuntansi Keuangan “Arus masuk bruto darimanfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatuperiode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidakberasal dari kontribusi penanaman modal “

Sebaliknya untuk penjualan kredit, ada tenggang waktu antarapenjualan yang biasanya dilakukan pada saat pengiriman barang ataupenyerahan jasa dengan penerimaan pembayarannya. Penjualan kreditumunya diselenggarakan oleh perusahaan dengan tujuan untukmeningkatkan volume penjualan. Pelaksanaan penjualan secara kredit harusdiawasi dan dikontrol dengan baik oleh pihak manajemen supaya adakeseimbangan antara jumlah penjualan dengan penerimaan pembayaranpiutang sehingga tidak mengganggu aliran kas perusahaan.

2) Piutang UsahaMenurut Mulyadi “Piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas

uang, barang, atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun,atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan”. Piutang umumnya disajikan didalam neraca dalam 2 (dua) kelompok, yaitu :

a) Piutang Dagang.Yaitu piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasadalam kegiatan normal perusahaan. Dalam neraca, piutang dagangini umumnya merupakan jumlah yang material bila dibandingkandengan piutang non dagang.

b) Piutang non DagangYaitu piutang yang timbul dari transaksi selain penjualan barang danjasa kepada pihak luar, seperti piutang kepada karyawan, piutangpenjualan saham, piutang klaim asuransi, piutang pengembalianpajak, piutang deviden dan bunga.

3) Penerimaan Kas/BankMenurut Ikatan Akuntan Indonesia yang dinyatakan dalam Standar

Akuntansi Keuangan mendefinisikan “Kas terdiri dari saldo kas (cash onhand) dan rekening giro.”

Sedangkan Jay M. Smith dan K. Fred Skousen “Cash is the mostliquid of current assets and consists of those items serve as a medium of

Page 13: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 185

exchange and provide a basis for accounting measurement. To be reportedas”cash”, an item must be readily available and not resticted for use inthepayment of current obligations. A general guideline is whether and itemsi acceptable for deposit at face value by bank or orther financialinstitution”.

Definisi tersebut dapat juga diterjemahkan sebagai berikut: kasadalah aktiva lancar yang paling likuid dan terdiri dari item-item yang dapatdipergunakan sebagai alat pembayaran serta menjadi dasar untukpengukuran akuntansi. Untuk dilaporkan sebagai kas, suatu item harus dapattersedia dengan segera dan tidak dibatasi penggunaannya untuk pembayaranhutang jangka pendek serta dapat disetorkan ke bank atau lembagakeuangan lainnya sebesar nilai nominalnya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerimaan kas/bankmerupakan akhir dari transaksi penjualan, baik penjualan tunai maupunpenjualan kredit. Apabila perusahaan melakukan penjualan secara tunai,maka kas dapat langsung diterima, sedangkan jika penjualan dilakukansecara kredit, maka akan timbul piutang usaha yang apabila telah ditagihberupa penerimaan kas/bank. Jadi antara penjualan, piutang usaha danpenerimaan kas/bank saling berhubungan erat satu sama lain.

f. Prosedur Pemeriksaan Atas Penjualan, Piutang Usaha dan PenerimaanKas/Bank

Prosedur penerimaan merupakan langkah-langkah yang diambildalam melaksanakan pekerjaan pemeriksaan. Secara umum prosedurpemeriksaan dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :1) Compliance Test

Tujuan dan prosedur pemeriksaan ini adalah untuk memberi kepanitianbahwa pengendalian intern yang telah benar-benar berjalansebagaimana mestinya.

2) Substantive TestPelaksanaan substantive test mempunyai tujuh tujuan, namun demikianketujuh unsur ini, tidak mutlak dimiliki oleh setiap transaksi. Prosedursubstantive dibuat untuk memenuhi paling sedikit salah satu dari tujuandi bawah ini :a) Pencatatan transaksi adalah valid (validity)b) Transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya (authorization).c) Transaksi yang ada sudah dicatat dengan lengkap (completeness).d) Transaksi dinilai sebagaimana mestinya (valuation).e) Transaksi diklasifikasikan sebagaimana mestinya (classification).f) Transaksi dicatat pada waktu yang tepat (timing).g) Transaksi dimasukan dengan tepat kedalam catatan pembantu dan

di ikhtisarkan dengan benar (posting and summarization).

Page 14: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 186 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Prosedur pemeriksaan substantive (audit procedures) dari transaksipenjualan, piutang usaha dan penerimaan kas/bank adalah sebagai berikut :1) Lakukan footing dan cross footing buku penjualan dan test posting

kebuku besar. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah adatransaksi yang belum dicatat.

2) Vouching buku penjualan ke bukti pembukuan sample.3) Bila dari bukti disusun daftar penjualan (menurut pengelompokan

tanggal, lokasi atau jenis produk) untuk kemudian dibukukan ke bukupenjualan, maka lakukan test footing dan vouching daftar tersebutsecara sample.

4) Perhatikan nomor urut faktur pada daftar yahg dipilih sebagai sampledalam footingnya.

5) Telesuri faktur yang dipilih sebagai sample dengan order langganan,delivery order, serta bukti pengiriman dan cocokan kuantitas dan jenisbarang yang tercantum pada faktur, cek harga satuan pada daftar hargaatau kontrak, periksa syarat dan ketepatan perkalian dan penjumlahanpada faktur, cek perhitungan dan pembukuan PPN dan pajak-pajaklainnya serta pembebanan lainnya.

6) Test atas kemungkinaan penjualan yang tidak dibukukan, yang dapatdilakukan dengan cara sebagai berikut :

a) Cocokan faktur, order pengiriman dan lainnya periksa nomor menurutbukti-bukti tersebut apakah lengkap dan berurutan.

b) Telusuri bukti-bukti di atas pada pembukuan.7) Test pisah batas penjualan dengan memperhatikan catatan pengiriman

barang selama beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neracauntuk memastikan bahwa barang-barang dalam faktur penjualan tahunberjalan benar-benar telah dikirimkan. Periksa juga apakah ada barangyang sudah dikirimkan. Dan dijual tetapi belum dibukukan sebagaipenjualan tahun berjalan.

8) Atas retur penjualan, periksa bukti pendukung yang sudah disetujuioleh pejabat yang berwewenang seperti penerimaan gudang untukmeyakinkan transaksi retur yang bernilai material pada minggu-minggu setelah tanggal neraca.

9) Telesuri posting dari faktur atau buku penjualan ke buku pembantupiutang usaha dan buku besar persediaan.

10) Perhatikan penjualan dalam jumlah besar pada akhir periode, periksadokumen pengiriman, bukti penerimaan dan kelayakan harga satuanbarang.

g. Prosedur Pemeriksaan Atas Piutang Usaha1) Minta rincian piutang usaha.2) Lakukan footing atau cross footing pada rincian tersebut.

Page 15: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 187

3) Cocokan saldo-saldo debitur yang tercantum pada perincian piutangdengan saldo menurut buku tambahan piutang usaha.

4) Cocokan total saldo debitur dengan saldo menurut buku besar.5) Pilihan debitur yang akan dikirim surat komfirmasi piutang.6) Periksa secara sample pengelompokan piutang menurut umurnya.7) Hubungan pemeriksaan piutang ini dengan pemeriksaan periode

penjualan (cut-off)8) Periksa penerimaan tagihan setelah tanggal neraca (subsequent

collection).9) Tentukan besarnya penyisihan (allowance) untuk menampung

kemungkinan tidak tertagihnya piutang.10) Periksa secara teliti piutang-piutang yang bersaldo kredit yang biasa

terjadi karena :a) Perkiraan tesebut sebenarnya merupakan perkiraan hutang-piutang.b) Debitur melakukan kelebihan pembayaran yang akan diperhitungkan

dengan penjualan berikutnya.c) Adanya kesalahan pembukuan.

11) Periksa apakah piutang dijadikan jaminan bagi kreditur atau dijualkepada pihak lain.

h. Prosedur Pemeriksaan Atas Penerimaan Kas dan Bank1) Lakukan footing dan cross footing pada laporan penerimaan kas dan

bank.2) Secara sample, cocokan penerimaan kas dan bank dengan kartu piutang

perlanggan.3) Periksa apakah penerimaan kas setiap harinya sudah disetirkan ke bank

pada hari itu juga atau selambat-lambatnya pada keesokan harinya.4) Lakukan pengecekan antara laporan penerimaan kas dan bank dengan

laporan pembayaran piutang usaha.5) Lakukan pengecekan apakah terjadi lapping yang kemungkinan

dilakukan oleh pemegang saham.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Perencanaan Pemeriksaan Intern.

Perencanaan pemeriksaan merupakan suatu keharusan bila menghendakihasil pemeriksaan yang efektif dan efesien. Tanpa perencanaan yang matangmengenai apa yang akan dikerjakan tidak akan diperoleh hasil seperti yangdiharapkan, karena tidak ada pedoman yang dapat dijadikan tolak ukur dalampelaksanaan pemeriksaan. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategimenyeluruh, pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, luas dan saatperencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas satuan usaha,pengalaman mengenai satuan usaha, dan pengetahuan tentang bisnis satuan usaha.

Page 16: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 188 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Setelah perencanaan audit disusun, auditor sebelum melakukanpemeriksaan perlu membuat program pemeriksaan (audit program). Auditprogram merupakan suatu kumpulan atau daftar tertulis dari prosedurpemeriksaan yang akan dijalankan. Audit program harus menggariskan denganrinci prosedur audit yang menurut keyakinan auditor diperlukan untuk mencapaitujuan pemeriksaan. Sedangkan yang dimaksud dengan prosedur audit adalahlangkah-langkah yang harus dijalankan auditor dalam melaksanakanpemeriksaannya agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secaraefektif dan efisien.

Secara umum audit program mempunyai kerangka sebagai berikut:a. Tujuan pemeriksaanb. Penjelasan singkat mengenai sistem akuntansi.c. Segi-segi pengendalian intern yang lemahd. Prosedur pemeriksaane. Kesimpulan pemeriksaanf. Catatan untuk pemeriksaan yang akan datang

Adapun tahap-tahap persiapan pemeriksaan yang dibuat auditor dalammengatur strategi secara keseluruhan sehubungan dengan pelaksanaan dan ruanglingkup pemeriksaan adalah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan informasi untuk memperoleh gambaran umum mengenaiperusahaan dan kegaiatan usahanya.

b. Memahami struktur pengendalian intern dengan cara mempelajari unsur-unsur struktur pengendalian intern yang berlaku, kemudian melakukanpenilaian terhadap efektivitas pengendalian intern untuk menentukankekuatan dan kelemahan pengendalian intern tersebut.

c. Membuat Program pemeriksaan yang diperlukan sesuai dengan hasilpenilaian atas sistem internal control untuk mengumpulkan bukti-buktiaudit.

Selain itu dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan.a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri

dimana satuan usaha tersebut beroperasi didalamnya.b. Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut.c. Metode yang digunakan oleh satuan usaha tersebut dalam mengelolah

informasi akuntansi yang signifikan termasuk penggunaan organisasi jasadari luar untuk mengelolah informasi akuntansi pokok perusahaan.

d. Pendapatan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan.e. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit.f. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian

(adjustment).g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian

audit, seperti resiko kekeliruan dan ketidak beresan yang material atauadanya transaksi antar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

h. Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas.

Page 17: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 189

Agar dapat membuat audit dengan sebaik-baiknya, internal auditor harusmemahami bisnis perusahaannya dengan sebaik-baiknya (understanding clientbusiness), termasuk sifat dan jenis usaha perusahaan, struktur oarganisasi, strukturpermodalan, metode produksi, pemasaran, distribusi dan lain-lain. Perencanaanyang dilakukan dalam pemeriksaan terhadap PT. Semen Cibinong Tbk antara lain,meliputi perolehan informasi dasar mengenai perusahaan, mengadakan evaluasistruktur pengendalian intern dan mengembangkan keseluruhan rencana dalamprogram pemeriksaan atau penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas.

Informasi dasar yang diperoleh dari perusahaan akan memberikanpengetahuan dan pandangan yang luas mengenai bidang usaha, industriperusahaan serta pengoperasian perusahaan. Pengetahuan mengenai kegiatanusaha perusahaan biasanya diperoleh auditor melalui pengalamannya dengansatuan usaha atau industrinya seta dari pengajuan pertanyaan kepada pegawaiperusahaan.

Rencana tahap-tahap persiapan Pemeriksaan InternLangkah pertama dalam melakukan pemeriksaan intern adalah melakukan

survey pendahuluan (preliminary survey). Dari hasil survey pendahuluan ini akandiperoleh informasi yang lebih mendalam tentang kegiatan usah perusahaan, yangkemudian dapat digunakan oleh untuk membantu auditor dalam menyusunprogram pemeriksaan. Hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan olehpenulis atas transaksi penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas pada PT.Semen Cibinong Tbk adalah sebagai berikut:

a. Penjualan yang dilakukan perusahaan semuanya dilakukan melaluiproduksi.

b. Penjualan yang dilakukan adalah semi konsinyasi secara tunai maupunkredit.

c. Potongan penjualan tidak pernah diberikan pada setiap langgananperusahaan, hanya pada kondisi tertentu (special case).

d. Pada umumnya jangka waktu yang diberikan pada penjualan kredit adalahtiga bulan.

e. Apabila langganan membayar hutangnya lebih awaldari jangka waktu kredityang diberikan, maka perusahaan akan memberikan potongan tunai (cashdiscount) sebesar 25% bila pembayaran 30 hari dan 21% bila pembayaran60 hari.

f. Apabila barang yang dikirim rusak atau tidak sesuai dengan pesanan, makahutang dari pelanggan tersebut akan langsung dikurangkan.

g. Dan apabila barang yang dikirim tidak laku terjual maka pelanggan dapatmengembalikannya dengan mengurangkan hutangnya kepada perusahaan.

h. Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang tak tertagih. Piutang barudihapuskan apabila piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih lagi.Jadi perusahaan menggunakan metode direct write off untuk mencatatpenghapusan piutang tak tertagih.

Page 18: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 190 InoVasi Volume 3; Mei 2010

i. Penjualan atas barang jadi dengan gudang penyimpanan barang jadi beradapada tempat yang bersamaan.

Hasil survey pendahuluan ini akan digunakan sebagai salah satu dasar daninformasi untuk menyusun program pemeriksaan (audit program) atas penjualan,piutang usaha dan penerimaan kas, sehingga auditor dapat menetapkan pengujianketaatan (compliance test) dan pengujian transaksi (substantive test) yang akandilaksanakan.

Pengetahuan tersebut akan membantu auditor dalam:a. Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan khusus.b. Menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan, diolah,

direview dan dikumpulkan dalam organisasi.c. Memiliki kewajaran estimasi, seperti kerugian piutang.d. Menilai kewajaran representasi manajemen.e. Mempertimbangkan kesesuaian prinsip akuntansi yang diterapkan dan

kecukupan pengungkapannya.Perencanaan audit yang baik akan membantu internal auditor dalam

penugasan dan pelaksanaan pekerjaannya, sehingga pada akhirnya akanmenghasilkan suatu pemeriksaan yang efektif dan efisien.

2. Prosedur Pemeriksaan Intern

a. Prosedur Penjualan pada PT. Semen Cibinong TbkPenulis memusatkan penelitian kepada proses penjualan dalam negeri

Produk semen dan penagihan piutang usahanya karena jumlahnya palingsignifikan dibandingkan dengan pendapatan lainnya. Penjualan pada PT.Semen Cibinong Tbk dilakukan dengan dua cara yaitu penjualan secara tunaidan penjualan secara kredit. Prosedur penjualan kredit pada PT. SemenCibinong Tbk diawali dengan diterimanya pesanan dari pembeli, pengirimanbarang, pembuatan faktur dan pencatatan penjualan.

1) Prosedur Penjualan Kredit

Pada Saat Pemesanan

Pembeli mengirimkan order pesanan yang berisi tentang jenisbarang dan jumlah barang. Kemudian akan diadakan negosiasi antarapembeli dengan PT. Semen Cibinong Tbk. Negosiasi yang dilakukanantara lain: Negosiasi Harga

Negosiasi harga yaitu perundingan antara pembeli dengan penjualuntuk mencapai harga yang disetujui kedua belah pihak pada nilaiharga yang pasti sesuai dengan kualitas.

Negosiasi PembayaranNegosiasi pembayaran yaitu perundingan antara pembeli denganpenjual mengenai cara pembayaran.

Page 19: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 191

Negosiasi PengirimanNegosiasi pengiriman yaitu perundingan mengenai bagaimana carapengiriman dan penentukan pihak mana yang membayar saatpengiriman.

Pada Saat Pengiriman

Sebelum pemuatan barang, dibuat surat perintah pengirimanbarang yang diberi nomor agenda pendaftaran dan register pengirimanoleh pihak perjalanan dan dikirim kembali ke PT. Semen Cibinong Tbk.Surat tersebut digunakan untuk mengambil peti kemas yang akandigunakan untuk memuat barang dan kemudian perusahaan membuatsurat jalan dari pabrik sampai ke pelabuhan muat. Sebelum barangdimuat ke kapal diperlukan surat-surat untuk dikirim ke pelabuhan muatbea cukai, terdiri dar i:a) Invoice (Faktur Harga barang)

Berisi mengenai jenis barang, jumlah barang serta harga satuanbarang faktur ini dibuat oleh bagian accounting sebanyak tigarangkap yang diperlukan bagi: 2 lembar untuk Bea Cukai 1 lembar untuk bagian ekspor Faktur Barang

b) Faktur BarangDidalam faktur barang berisi daftar atau rincian lengkap mengenaibarang yang terdapat pada setiap peti. Dengan adanya fakturbarang itu kemungkinan terjadinya kekeliruan dapat dikurangi.Faktur barang dibuat oleh bagian accounting sebanyak empatrangkap yang diperlukan bagi: 1 lembar untuk perjalanan pengiriman. 2 lembar untuk Bea Cukai. 1 lembar untuk bagian dalam negeri.

2) Prosedur Penjualan Tunai

Dalam prosedur penjualan tunai, PT. Semen Cibinong Tbkmewajibkan pembeli melakukan pembayaran 50% tunai sebagai tandajaminan pemesanan. Setelah uang diterima oleh perusahaan, maka barangtersebut langsung dikirim ke pembeli disertai dengan dokumen-dokumenyang diperlukan. Pembeli menyelesaikan 50% sisa pembayaran dengan caratunai atau transfer.

Bagian-bagian yang terkait dalam penjualan tunai antara lain:a) Bagian Pemesanan Penjualan

Bagian ini bertanggung jawab dalam menerima surat pemesananpembeli, memeriksa surat pemesanan dan melengkapi informasiyang kurang.

Page 20: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 192 InoVasi Volume 3; Mei 2010

b) Bagian PabrikBagian ini bertanggung jawab dalam menyiapkan barang yangdipesan untuk pembeli dan menyerahkan barang ke bagianpengiriman.

c) Bagian PengirimanBagian ini bertanggung jawab dalam pengiriman barangberdasarkan perintah pengiriman.

d) Bagian KasBagian ini bertanggung jawab atas pemeriksaan kas dan menyetorkas yang diterima ke bank dengan segera.

e) Bagian AkuntansiBagian ini bertanggung jawab di dalam pencatatan penerimaan kasdan membuat laporan keuangan.

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualantunai adalah:

a) Faktur Penjualan TunaiDokumen ini digunakan sebagai alat untuk menyimpan berbagaiinformasi yang diperlukan manager mengenai transaksi penjualantunai. Informasi yang ada dalam faktur tersebut adalah nama danalamat pembeli, tanggal transaksi dan jumlah harga. Fakturpenjualan tunai diisi oleh bagian penjualan yang berfungsi sebagaipengantar pembayaran oleh pembeli kepada kas dan sebagaidokumen untuk pencatatan transaksi penjualan.

b) Pita Register KasDokumen ini dibuat oleh bagian kas dengan cara mengoperasikanmesin-mesin register kas.

c) Invoiced) Faktur Penjualane) Bill of Ladingf) Bukti Setor Bank

b. Prosedur Piutang Usaha PT. Semen Cibinong Tbk

Prosedur piutang usaha dimulai dengan diterimanya tembusan fakturpenjualan oleh bagian accounting dan diakhiri dengan terbitnya suratpernyataan piutang dan daftar analisa piutang. Faktur penjualan ini kemudiandiserahkan ke bagian penagihan untuk dikirim ke pembeli sebagai dasarpenagihan atas piutang yang terjadi. Jumlah piutang yang berhasil ditagihdicatat dalam dokumen serah terima yang ditandatangani oleh pembelikemudian diserahkan ke bagian accounting. Uang yang diterima langsungdiserahkan ke bagian kasir beserta lembar faktur penjualan yang telah lunas.

Page 21: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 193

Mekanisme penagihan pembayaran atas penjualan dilakukan melaluibank, yaitu bank koresponden di luar negeri dengan bank devisa. Surat-suratyang diperlukan dalam prosedur penagihan adalah sebagai berikut:

1) Draft yaitu: kwitansi penagihan yang dibuat oleh bagian akuntansisebanyak empat rangkap dengan ketentuan sebagai berikut:a) Lembar kesatu untuk pembeli di dalam negeri.b) Lembar kedua untuk bank koresponden di dalam negeri.c) Lembar ketiga untuk bank devisa

Koresponden serta nama bank penjamin pusat di dalam negeri dannama perusahaan.

2) Aplikasi yaitu: surat pelengkap untuk menagih yang dibuat oleh pihakadministrasi. Aplikasi ini berisi tanggal, nama bank penjamin, namapengangku barang, nama perusahaan pembeli di luar negeri, tanggal jatuhtempo serta uang yang ditagih.

c. Prosedur pemeriksaan atas penjualan dan piutang

Proses adit atas penjualan dan piutang usaha PT. Semen Cibinong Tbkthan bku 2004 adalah seperti diuraikan dibawah ini.

Tahap I. Perencanaan dan Perancangan Pendekatan AuditDalam tahap ini penlis memperoleh informasi mengenai

latar belakang PT. Semen Cibinong Tbk. Informasi yang diperlkanadalah mengenai kegiatan usaha industri setelah mengetahui bidangusaha dan industri perusahaan, penulis melakukan proseduranalitikal pendahuluan. Pembahasan mengenai prosedur analitikalakan merencanakan dan merancang pendekatan audit adalahmengembangkan rencana dan program audit menyeluruh, sepertipengjian atas pengendalian, pengujian substantive atas transaksi,prosedur analitikal dan pengujian atas saldo buku besar danrinciannya.

Tahap II. Pengujian atas Pengendalian dan Pengujian SubstantifatasTransaksi Penjualan dan Piutang Usaha.

Pada tahap kedua ini, penulis melakukan pengujian ataspengendalian internal dan pengujian substantive atas transaksipenjualan. Sebelum melakukan pengujian atas pengendalianinternal perusahaan, penulis memperoleh pemahaman tentangprosedur penjualan dan penagihan piutang usahanya.Pembahasan mengenai prosedur penjualan dan penagihanpiutang usaha. Setelah memahami sistem pengendalian internalperusahaan, penulis melakukan pengujian atas pengendalianinternal dan pengujian substantf atas transaksi.

Page 22: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 194 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Penulis melakukan pengujian terhadap transaksipenjualan local yang dipilih secara random dari populasitransaks penjualan local tahun 2004. Berdasarkan hasilpengujian atas pengendalian internal dan pengujian substantifatas transaksi penjualan dan piutang usaha, penulis mengambilkesimpulan bahwa pengendalian internal adalah memadai. Haltersebut tercermin pada kertas kerja pemeriksaan.

Tahap III. Lakukan Prosedur Analitikal dan Pengujian atas JumlahPenjualan dan Saldo Piutang Usaha beserta rinciannya.

Prosedur analitikal atas jumlah penjualan dan saldopiutang usaha tahun berjalan (2004) dengan saldo piutang thansebelumnya (2003), membandingkan jumlah penjualan tahunberjalan (2004) dengan jumlah penjualan tahun sebelumnya(2003), membandingkan jumlah penjualan perblan tahunberjalan (2004) dengan jumlah penjualan perbulan tahunsebelumnya (2003). Berdasarkan prosedur analitikal tersebutdiperoleh hasil sebagai berikut:1) Persentase kenaikan/ penurunan piutang usaha pada tahun

2004 adalah sebesar 237,00 %,2) Persentase kenaikan/ penurunan piutang usaha pada tahun

tahun 2003 adalah sebesar 86.00%

Berdasarkan prosedur analitikal dan pengujian atas jumlah penjualandan saldo piutang usaha beserta rinciannya dapat disimpulkan bahwa jumlahpenjualan dan saldo piutang usaha PT. Semen Cibinong tahun 2004 adalahwajar.

d. Prosedur hasil Pemeriksaan atas Penjualan dan Saldo Piutang Usaha

Setelah melakukan prosedur analitikal, penulis melakukan pengujianatas jumlah penjualandan saldo piutang usaha beserta rinciannya yang dapatdilihat oleh penulis melakukan pengujian terhadap seluruh piutang usaha pertanggal 31 Desember 2004 sebanyak 33 debitur. Manajemen berpendapatbahwa seluruh piutang dapat ditagih dan oleh karena itu tidak ditetapkanpenyisihan piutang ragu-ragu. Hal tersebut dapat dilihat dalam pengujian testof subsequent collection yang dilakukan oleh penulis.

Berdasarkan prosedur analitikal dan pengujian atas jumlah penjualandan saldo piutang usaha beserta rinciannya dapat disimpulkan bahwa jumlahpenjualan dan saldo piutang usaha PT. Semen Cibnong Tbk tahun 2004 adalahwajar.

Langkah pertama dalam melakukan pemeriksaan intern adalahmelakukan survey pendahuluan (preliminary survey). Dari hasil surveypendahuluan ini akan diperoleh informasi yang lebih mendalam tentangkegiatan usaha perusahaan, yang kemudian dapat digunakan oleh untuk

Page 23: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 195

membantu auditor dalam menyusun program pemeriksaan. Setelahperencanaan audit disusun, auditor sebelum melakukan pemeriksaan perlumembuat program pemeriksaan (audit program). Audit program merupakansuatu kumpulan atau daftar tertulis dari prosedur pemeriksaan yang akandijalankan. Hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis atastransaksi penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas pada pada PT. SemenCibinong Tbk adalah sebagai berikut :

1) Penjualan yang dilakukan perusahaan semuanya dilakukan melaluiagen.

2) Penjualan yang dilakukan adalah semi penjualan secara tunai maupunkredit.

3) Potongan penjualan tidak pernah diberikan pada setiap langgananperusahaan, hanya pada kondisi tertentu (special case).

4) Pada umumnya jangka waktu yang diberikan pada penjualan kreditadalah tiga bulan.

5) Apabila langganan membayar hutangnya lebih awal dari jangka waktukredit yang diberikan, maka perusahaan akan memberikan potongantunai (cash discount) sebesar 25 % bila pembayaran 30 hari dan 21 %bila pembayaran 60 hari.

6) Apabila barang yang dikirim rusak atau tidak sesuai dengan pesanan,maka hutang dari pelanggan tersebut akan langsung dikurangkan.

7) Apabila barang yang dikirim tidak laku terjual maka pelanggan dapatmengembalikannya dengan mengurangkan hutangnya kepadaperusahaan.

8) Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang tak tertagih. Piutangbaru dihapuskan apabila piutang tersebut benar-benar tidak dapatditagih lagi. Jadi perusahaan menggunakan metode direct write offuntuk mencatat pengahapusan piutang tak tertagih.

9) Penjualan atas barang jadi dengan gudang penyimpanan barang jadiberada pada tempat yang bersamaan.

Auditor program harus menggariskan dengan rinci prosedur audityang menurut keyakinan auditor diperlukan untuk mencapai tujuanpemeriksaan. Sedangkan dimaksud dengan prosedur audit adalah langkah-langkah yang harus dijalankan auditor dalam melaksanakan pemeriksaannyaagar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efektif danefesien.Secara umum audit program mempunyai kerangka sebagai berikut :

1) Tujuan pemeriksaan2) Penjelasan singkat mengenai sistem akuntansi.3) Segi-segi pengendalian intern yang lemah.4) Prosedur pemeriksaan.5) Kesimpulan pemeriksaan6) Catatan untuk pemeriksaan yang akan data.

Page 24: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 196 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Program pemeriksaan dibuat agar proses pemeriksaan berjalan denganlancar dan terarah, dimana proses pemeriksaan yang dibahas dalam skripsi inimengenai pemeriksaan atas kegiatan penjualan, piutang usaha dan penerimaankas.

3. Program Pemeriksaan atas Penjualan

Tujuan pemeriksaan (audit objectives) atas penjualan adalah sebagaiberikut:

a. Menentukan bahwa semua pendapatan yang merupakan hak perusahaantelah dibukukan sesuai dengan prinsip akuntansi dan diterapkan secarakonsisten.

b. Meyakinkan pendapatan yang dilaporkan merupakan pendapatan periodeyang bersangkutan dan di bandingkan dengan tepat terhadap biaya periodetersebut

c. Meyakinkan bahwa semua pendapatan telah dibukukan dengan wajar.d. Menganalisa dan menginterpretasikan perubahan arah fluktuasi berbagai

jenis pendapatan.e. Pendataan dan beban telah disajikan secara wajar dalam laporan laba rugi.

Prosedur pemeriksaan (Audit Procedures) yang diambil untukmencapai tujuan pemeriksaan atas penjualan adalah sebagai berikut :a. Telaah buku penjualan dan buku besar untuk jumlah yang besar atau tidak

biasa.b. Periksa footing dan cross footing buku penjualan, lalu telusuri postingnya

ke buku besar.c. Yakinkan bahwa semua penjualan telah dicatat dengan lengkap dan tepat,

dengan memeriksa bukti-bukti penjualan secara sample. Sampling bisadilakukan dengan memeriksa beberapa bukti penjualan setiap bulannya,atau secara penuh untuk beberapa bulan terutama yang mempunyai tingkatpenjualan tinggi.

d. Telusuri faktur (invoice) yang dipilih sebagai sample dengan pesananpenjualan serta bukti pengiriman. Kemudian cocokan kuantitas dan jenisbarang tang tercantum pada faktur, serta cek kebenaran perhitungan danpembukuan PPN atas penjualan.

e. Telusuri posting dari faktur atau buku penjualan ke buku pembantupiutang usaha.

f. Periksa apakah semua dokumen telah bernomor urut tercetak dan telahdiotorisasi oleh yang berwenang.

g. Ujilah kemungkinan adanya penjualan yang tidak dibukukan, yang dapatdilakukan dengan cara sebagai berikut:1) Cocokan faktur, order penjualan, dokumen pendukung lainnya.

Periksa nomor bukti-bukti diatas pada pembukuan.2) Telusuri bukti-bukti diatas pada pembukuan.

Page 25: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 197

h. Pastikan metode pengakuan pendapatan telah sesuai dengan kebijakanakuntansi perusahaan.

i. Perhatikan penjualan dalam jumlah besar pada akhir periode denganmelakukan tes pisah batas (cut off) atas penjualan untuk memastikanbahwa barang-barang yang telah dikirim atau dijual telah dibukukan dalamperiode yang semestinya.

4. Program Penjualan Kredit

a. Bagian penjualan menerima pesanan dari langganan melalui telepon, fax,dan surat.

b. Atas pesanan dari pelanggan, administrasi penjualan membuat fakturpenjualan kredit 5 rangkap dan surat jalan (DO) 3 rangkap, kemudianfaktur dan DO ditandatangani oleh kepala bagian penjualan.

c. Berdasarkan faktur dan DO yang sudah disiapkan oleh administrasipenjualan, staf bagian penjualan menyiapkan barang untuk dikirim.

d. Atas dasar faktur (4) yang telah ditanda tangani oleh kepala bagianpenjualan, bagian administrasi gudang mencatat pengeluaran barang padakartu gudang.

e. Lembar faktur (5) dan DO(3) diarsip oleh bagian penjualan. Faktur (1)sampai (4) dan DO (1) dan (2) dikirimkan kepada langganan bersamabarang yang dipesan oleh pelanggan.

f. Langganan menerima barang yang dipesan dan memeriksa barang tersebutapakah sudah sesuai dengan pesanan atau tidak. Jika pesanan sudah sesuaimaka pelanggan menandatangani faktur (1) sampai (4) dan DO (1) dan (2),lalu langganan menyimpan faktur (2) dan DO (2) sebagai arsip.

g. Setelah tiba dikantor, bagian penjualan mengirimkan faktur (3) ke bagianadministrasi lembar faktur (4) untuk diarsipkan oleh bagian penjualan.

h. Berdasarkan faktur (3), bagian akuntansi membuat jurnal piutang usahapada penjualan dan harga pokok penjualan pada persediaan barangkemudian membukukannya pada buku pembantu piutang usaha dan kartupersediaan.

5. Program Retur Penjualan dan Potongan

Retur prnjualan terjadi karena barang yang dijual tidak seuai denganpesanan atau barang tersebut mengalami kerusakan dan juga karena barangtersebut tidak laku terjual. Untuk meminimalisasikan kejadian tersebut, makaharus ada persetujuan antara kepala bagian penjualan dan pertimbangan sebagaiberikut:

a. Dilihat terlebih dahulu kadarluarsa label, stiker PPN dan juga keadaan pitamaupun label.

b. Harus wajar atau tidak dibuat-buat dari pelanggan.

Page 26: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 198 InoVasi Volume 3; Mei 2010

Prosedur untuk retur penjualan ini adalah sebagai berikut ini:a. Bagian penjualan menerima retur penjualan dari langganan, setelah

disetujui kepala bagian penjualan lalu dibuat nota rangkap2 laludidistribusikan kepada:1) Lembar (1) untuk bagian gudang retur.2) Lembar (2) untuk bagian akuntansi.

b. Setelah barang tersebut diterima kembali oleh bagian gudang, bagiangudang memeriksa apakah barang tersebut benar-benar rusak atau tidaksesuai dengan pesanan dengan mempertimbangkan syarat diatas. Jikabenar maka bagian gudang langsung memberikan barang retur tersebutkebagian gudang retur berdasarkan nota lembar (1) saja.

c. Untuk memeriksa kemungkinan tertagihnya (collectibility) piutang dancukup tidak diperkirakan penyisihan piutang tak tertagih(allowance for had debts).

d. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat(contingent liability) yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notesreceivable).

e. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai denganprinsip akuntansi yang berlaku umum.

Sedangkan prosedur pemeriksaan (audit procedures) arus piutang usahameliputi:

a. Minta daftar perincian piutang usaha per 31 Desember 2001.b. Lakukan footing pada daftar rincian piutang usaha tersebut dan cocokkan

dengan saldo di buku besar.c. Cocokkan saldo-saldo debitur yang tercantum pada rincian piutang usaha

tersebut dan cocokkan dengan saldo di buku besar.d. Ambil beberapa sample dari saldo piutang dan telusuri saldo ke semua

bukti pendukung untuk memverifikasi saldo tersebut.e. periksa apakah ada piutang yang sudah lama jatuh tempo tetapi belum

dilunasi oleh pelanggan.f. Lakukan subsequent collection review dengan cara:

1) Meminta perincian piutang usaha setelah tanggal nerca.2) Periksa bukti pembayaran, apakah pembayaran tersebut untuk piutang

usaha sebelum tanggal neraca.g. Periksa secara teliti piutang yang bersaldo kredit yang biasa terjadi karena:

Perkirakan tersebut sebenarnya merupakan perkiraan hutang-piutang.a. Debitur melakukan kelebihan pembayaran yang akan

diperhitungkan untuk penjualan berikutnya.b. Adanya kesalahan pembukuan.

h. Memeriksa kecukupan kebijakan perusahaan dalam pemberian kredit danpenagihan.

Page 27: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 199

i. Periksa apakah piutang dijadikan jaminan bagi kreditur atau dijual kepadapihak lain.

6. Program Pemeriksaan Atas Penerimaan Kas PT. Semen Cibinong Tbk

Sumber penerimaan dan perusahaan lebih banyak berasal dari penjualankredit yang sudah jatuh tempo walaupun tidak sedikit pula yang berasal daripenjualan tunai. Kas merupakan perkiraan dimana sering terjadi penyelewengan,untuk memeriksanya. Oleh karena itu tujuan pemeriksaan (audit objectives) ataspenerimaan kas dan bank sebagai berikut:

a. untuk memeriksa apakah terdapat pengendalian intern yang cukup baik ataskas dan serta transaksi penerimaan kas dan bank.

b. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan bank yang ada di neraca per tanggalneraca per tanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki perusahaan.

c. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas danbank.

d. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan bank dalam valuta asing,apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah denganmenggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apkah selisih kursyang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke rugi laba tahun berjalan.

e. Untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan prinsipakuntansi yang berlaku umum.Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas, maka diperlukan suatu

prosedur untuk mengujinya. Prosedur pemeriksaan (audit procedures) ataspenerimaan kas dan bank meliputi:

a. Lakukan footing dan cross footing pada laporan penerimaan kas dan bank.b. Minta sample bukti penerimaan kas untuk satu hari, beberapa hari atau

seminggu.c. Telusuri sample penerimaan kas kebuku besar maupun buku pembantu

piutang untuk memastikan pembayaran atas piutang untuk memastikanpembayaran atas piutang dilakukan secara benar dan tepat.

d. Telusuri juga ke buku tabungan bank untuk memastikan bahwa jumlah yangdicatat benar ada dan untuk memastikan bahwa kas yang diterimadisetorkan ke bank segera mungkin sehingga tidak digunakan untukkeperluan lain.

e. Minta rekonsiliasi bank per tanggal neraca dan periksa kebenaran atasrekonsiliasi bank tersebut.

f. Yakin bahwa rekening di bank atas nama perusahaan.g. Periksa apakah penerimaan kas, cek atau giro di sertai dengan bukti- bukti

pendukung yang memadai.h. Melakukan cash count atas kas perusahaan secara mendadak di depan kasir.i. Bandingkan saldo kas menurut cash count dengan saldo buku kas.

Page 28: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 200 InoVasi Volume 3; Mei 2010

j. Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca (subsequent payment dasubsequent collection) untuk meyakinkan penerimaan kas dicatat padaperiode yang tepat.Dengan dibuatnya audit program yang terencana, akan memberikan

pedoman dalam penetapan prosedur selama pelaksanaan audit, atau sebagai daftaruntuk mengecek apakah tahapan-tahapan audit telah dilaksanakan.

7. Evaluasi Pengendalian Intern Pada PT. Semen Cibinong Tbk

Pengendalian secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan untukmengesahkan agar pelaksanaan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Seorangauditor perlu memperoleh pemahaman tentang struktur pengendalian internperusahaan dalam melakukan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan dalammelakukan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan, karena auditormeletakkan kepercayaan atas efektivitas struktur pengendalian intern dalammencegah terjadinya kesalahan yang material dalam proses akutansi.

Berikut ini adalah ciri-ciri utama struktur pengendalian intern yangmemuaskan yaitu:

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggang jawab fungsional secaratepat.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang cukup memungkinkanguna pengawasan akuntansi terhadap aktiva, hutang, pendapatan dan biaya.

c. Adanya praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiapbagian dalam organisasi.

d. Tingkat kecakapan pegawai sesuai dengan tanggung jawabnya.

Pemahaman dan evaluasi atas struktur pengendalian intern merupakanbagian yang sangat penting dalam proses pemeriksaan, oleh karena itu auditorsebelum melaksanakan pemeriksaan harus mempelajari dan menilai secukupnyastruktur pengendalian intern yang ada di perusahaan. Hal ini bertujuan untukmenentukan dapat atau tidaknya pengendalian intern dipercaya, sebagai dasarguna menetapkan luasnya pengujian yang harus dilakukan untuk menentukanprosedur audit yang akan digunakan dalam pemeriksaan.

Dalam memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern, auditormenggunakan 3 macam prosedur audit berikut ini:

a. Mewawancarai pegawai perusahaan yang berkaitan dengan unsur strukturpengendalian.

b. Melakukan inspeksi terhadap dokumen dan catatan.c. Melakukan pengamatan atas kegiatan perusahaan.

Hasil studi dan pengujian efektivitas pengendalian intern menentukan jugaluasnya audit yang akan dilakukan. Secara umum hubungan antara luasnyapemeriksaan (scope of examination) dengan struktur pengendalian intern dapatdirumuskan sebagai berikut jika struktur pengendalian intern berjalan efektif ataubaik, maka scope pemeriksaan yang dilakukan bias dipersempit, demikian pula

Page 29: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 201

sebaliknya jika struktur pengendalian intern tidak berjalan efektif atau lemah,maka scope pemeriksaan harus diperluas.

Kemudian jika dari hasil pemahaman dan pengujian efetivitaspengendalian intern ditemukan adanya kelemahan-kelemahan di dalamnya,auditor bertanggung jawab untuk memberitahukan penemuan tersebut kepadapihak manajemen. Atas dasar informasi tersebut manajemen dapat memperbaikipengendalian internnya jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yangdikorbankan. Tujuan audit atas transaksi penjualan yang dicatat adalah untukpengiriman kepada pelanggan yang fiktif, pengujian atas pengendalian hitungurutan faktur penjualan dalam jurnal penjualan. Periksa dokumen yangmendukung indikasi adanya verifikasi pengendalian data.

Kelemahan: Tidak verifikasi intern untuk kemungkinan faktur penjualandicatat lebih. Pengujian substantive telah jurnal dan berkas induk untuk transaksidan jumlah yang tidak biasa ditelusuri penjualan yang dicatat dari jurnal penjualanke berkas dokumen pendukung yang mencakup salinan faktur penjualan, konosenorder penjualan dan order pelanggan. Transaksi penjualan diotorisasi dengansemestinya kredit disetujui oleh dirut sebelum pengiriman diperiksa orderpelanggan untuk persetujuan untuk persetujuan kredit. Prosedur audit untukpenjualan dan penerimaan kas PT. Semen Cibinong.

Umuma. Telah jurnal dan berkas induk untuk transaksi dan jumlah yang tidak biasa.b. telah berkas induk untuk aneka kredit.c. Periksa penjumlahan ke bawah dan penjumlahan ke samping jurnal

penjualan dan penerimaan kas, dan telusuri totalnya ke buku besar.d. Amati apakah akuntan merekonsiliasi rekening Koran.e. Amati apakah penyelesaian restriktif digunakan dalam penerimaan kas.f. Amati apakah rekening bulanan dikirim.g. Amati apakah akuntan membandingkan total berkas induk dengan akun

buku besar.h. Periksa berkas batch total untuk adanya inisial klerk pengendalian data.

Pengiriman Baranga. Periksa urutan dokumen pengiriman.b. Telusuri pengiriman terpilih ke jurnal penjualan untuk menjamin bahwa

masing-masing.

Penagihan Ke Pelanggan Dan Pencatatan Penjualan Dalam Catatana. Hitung urutan faktur penjualan dalam jurnal penjualan.b. Telusuri nomor salinan faktur penjualan terpilih dari jurnal penjualan ke:

1) Berkas induk piutang usaha dan uji untuk jumlah, tanggal, nomor faktur.2) Salinan faktur penjualan dan cek untuk jumlah total yang dicatat dalam

jurnal, tanggal, nama konsumen, dan klasifikasi akun. Cek harga,

Page 30: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 202 InoVasi Volume 3; Mei 2010

perkalian, dan penjumlahan ke bawah. Periksa dokumen pendukunguntuk adanya indikasi adanya verifikasi intern.

3) Konosemen dan ujilah untuk nama pelanggan, deskriptif barang,kuantitas, dan tanggal.

4) Salinan pesanan penjualan dan ujilah untuk nama pelanggan, deskripsibarang, kuantitas, dan tanggal dan indikasi adanya verifikasi intern.

5) Order pelanggan dan ujilah untuk adanya pelanggan, deskripsi barang,kuantitas tanggal dan persetujuan penjualan kredit.

c. Telusuri penjualan yang dicatat dari jurnal penjualan ke arsip dokumenpendukung yang mencakup salinan faktur penjualan, konosemen, orderpenjualan, dan order pelanggan.

d. Bandingkan tanggal dan konosemen, salinan faktur penjualan, dan jurnalpenjualan.

Pemrosesan Peneriman Kas Dan Pencatatan Jumlah Dalam CatatanPenerimaan Kas

Dapatkan daftar sementara penerimaan kas, dan telusuri jumlahnya kejurnal penerimaan kas, uji untuk nama, jumlah, dan tanggal.

a. Bandingkan daftar sementara penerimaan kas dengan salinan slip setoran, ujiuntuk nama, jumlah dan tanggal. Telusuri total dari jurnal penerimaan kas kerekening koran, uji untuk adanya keterlambatan dalam penyetoran.

b. Periksa daftar sementara untuk klasifikasi akun yang semestinya.c. siapkan pembuktian penerimaan kas.d. Telusuri ayat pembukuan penerimaan kas dari jurnal penerimaan kas ke

rekening koran, uji untuk tanggal dan jumlah setoran.e. Telusuri ayat pembukuan terpilh dari jurnal penerimaan kas ke ayat

pembukuan dalam berkas induk piutang usaha dan uji untuk tanggal danjumlah.

f. telusuri sisi kredit dari berkas induk piutang usaha ke jurnal penerimaan kasdan uji untuk tanggal dan jumlah.

Pembahasan PermasalahanPT.Semen Cibinong Tbk memiliki pengendalian intern untuk penagihan

dan pencatatan piutang usaha sebagai berikut:Order pembelian masuk diterima di bagian penerimaan order oleh klerk yangmenyiapkan formulir order penjualan yang prenumbered, didalamnya dimasukkaninformasi yang bersangkutan, seperti nama alamat pelanggan, nomor akunpelanggan, kuantitas dan jenis barang yang disorder. Setelah formulir orderpenjualan selesai dibuat, order pembelian pelanggan dimasukkan ke orderpenjualan.

Formulir order penjualan kemudian diteruskan ke bagian kredit untukmendapatkan persetujuan kredit. Perhitungan kasar nilai penagihan dibuat di

Page 31: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 203

bagian kredit untuk akun yang terdapat batas kredit maksimum. Setelahpenyelidikan persetujuan kredit dicantumkan dalam formulir tersebut.

Selanjutnya formulir order penjualan diteruskan kebagian penagihan dimana kliringnya menggunakan computer mikro untuk membuat faktur pelanggan.Secara otomatis computer akan melakukan perkalian silang atas jumlah barangyang dijual dengan harga perunitnya, dan menjumlahkan hasil perkalian menjadijumlah total faktur tersebut. Pegawai bagian penagihan menentukan harga perunitbarang dari daftar harga penagihan. Computer mikro secara otomatismengakumulasikan total jumlah nomor akun pelanggan dari faktur untukmemberikan hasil total dan pengendalian jumlah. Total ini yang dimasukkan kedalam buku catatan harian, berfungsi sebagai batch total yang ditentukan terlebihdahulu untuk verifikasi masukkan ke catatan akuntansi yang terkomputerisasi.Penagihan dilakukan dengan formulir yang bersambung, prenumbered dan carbon-interleaved dengan susunan berikut:

a. Lembar pelanggan.b. Lembar bagian penjualan, sebagai informasi.c. Lembar arsipd. Lembar pengiriman, yang berlaku sebagai order pengiriman. Konosemen juga

disiapkan sebagai produk sampingan carbo copy dari prosedur pembuatanfaktur.

Lembaga bagian pengiriman dan konosemen kemudian dikirim, salinankonosemen dikirimkan kebagian penagihan. Lembar faktur untuk bagianpengiriman diarsip di bagian pengiriman.

Dibagian penagihan atau salinan konoseman dilampirkan pada lembarfaktur penjualan untuk pelanggan dan keduanya dikirimkan ke pelanggan. Salinankonosemen lainnya, bersama-sama dengan formulir order penjualan kemudiandijepitkan pada salinan arsip faktur penjualan lalu diarsip secara numerik.

Saat komputer mikro menghasilkan faktur, ia juga menyimpan transaksi kedalam disket. Disket kemudian memutakhirkan catatan akuntansi yangterkomputerisasi prosedur pemutakhiran ini dijalankan setiap hari dan akandihasilkan laporan ikhtisar. Keluaran salinan keras (hard copy) dari jurnal danbuku besar disiapkan.

Secara periodik, auditor intern PT. Semen Cibinong menelusuri satusample order penjualan sepanjang jalur struktur pengendalian intern ke jurnal danbuku besar, mengisi baik prosedur maupun jumlah rupiah. Prosedur ini meliputiperbandingan control total dengan keluaran, menghitung kembali faktur danmenjumlahkan ke bawah jurnal. Dan menelusuri totalnya ke berkas induk danbuku besar.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa struktur pengendalian intern di PT.Semen Cibinong Tbk cukup memadai.Struktur pengendalian intern harus senantiasa diawasi dan dievaluasi untukmenentukan bahwa:

Page 32: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 204 InoVasi Volume 3; Mei 2010

a. Kebijakan yang telah ditetapkan, diinterprestasikan dengan tepat dan masihditaati.

b. Perubahan dalam kondisi operasi tidak mengakibatkan perlunya perubahanprosedur kecuali jika prosedur tersebut telah usang atau tidak sesuai lagi.

c. Penyimpanan atau kelemahan dalam prosedur harus segera diatasi.Selain menggunakan internal control questionnaire, penulis juga

mengadakan Tanya jawab dengan pihak manajemen mengenai system danprosedur di perusahaan. Secara garis besar prosedur penjualan, piutangusaha danpenerimaan kas pada PT.Semen Cibinong Tbk dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Salesman menerima pesanan dari langganan baik secara langsungataupun melalui telepon secara tertulis.

2) Atas dasar pesanan tersebut, salesman membuat DO (Delivery Order)yang kemudian di tandatangani oleh manajer pemasaran. Setelah itu DOtersebut diserahkan kepada bagian penjualan.

3) Bagian penjualan menginput data-data penjualan ke dalam computermelalui terminal lalu memprosesnya sehingga dihasilkan laporanpenjualan kredit perdebitur.

4) Setelah itu bagiian penjualan mencetak faktur penjualan (sales Invoice).

Faktur dibuat sebanyak 3 rangkap. Lembar ke-1 untuk took/ langganan,lembar ke-2 dikirm ke bagian akuntansi lalu bagian akuntansi membuat jurnalpiutang usaha pada penjualan dan membukukannya pada buku pembantu piutangusaha, sedangkan lembar ke-3 untuk bagian penjualan sebagai arsip.

1) Selain itu bagian penjualan juga membuat faktur pajak yangdiotorisasikan oleh wakil direktur.

2) Berdasarkan faktur-faktur yang jatuh tempo, bagian piutang membuatdaftar penagihan untuk kemudian diserahkan kepada salesman sebagaidasar penagihan.

3) Hasil penagihan diserahkan kepada kasir hari itu juga. Kasir lalumencocokkan hasil tagihan tersebut dengan faktur penjualan, jika cocokkasir mencap lunas faktur tersebut kemudian membuat kuitansi yangakan dijadikan bukti penerimaan kas/ cek/ giro dari pelanggan kemudianmencatat pada buku kas kasir (BKKs).

4) Berdasarkan peneriamaan hasil tagihan tersebut, kasir membuat buktisetor bank kemudian menyetor hasil tagihan tersebut ke bank.

5) Selanjutnya kasir menyerahkan bukti penerimaan kas dan bukti setoranbank kepada bagian akuntansi memasukkan data-data pelunasan piutangke dalam computer melalui terminal dan mencatatnya pada kartu piutangdengan program computer sehingga menghasilkan laporang piutang,buku besar kas dan bank.

Dari hasil Tanya jawab tersebut dapat pula dipeoleh informasi secara garisbesar mengenai struktur pengendalian intern atas penjualan, piutang usahapeneriman kas PT. Seman Cibinong Tbk Sebagai Berikut:

Page 33: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 205

a. Tidak adanya job description secara tertulis meskipun ada pemisahan bagian.b. Penanganan penjualan dilakukan oleh staf yang berwenang dari departeman

yang bersangkutan, seperti bagian yang menangani pesanan pembelian darilangganan pembuatan faktur (penagihan), dan pencatatan penjualan.

c. Perusahaan tidak menggunankan daftar harga (price list) yang menjadipedoman dalam melakukan penjualan.

d. Faktur penjualan (sales invoice) adalah dokumen yang menunjukkankeuangan mengenai barang yang dijual, harga termasuk pajak penjualan sertasyarat penjualan, yang telah diberi nomor urut tercetak dan ditandatanganioleh manajer marketing, demikian juga order penjualan.

e. Pencatatan jurnal penjualan dan piutang usaha dilakukan dalam bukupembantu piutang usaha.

f. Perencanaan dalam buku besar piutang usaha dilakukan setiap hariberdasarkan jurnal penjualan dan penerimaan kas.

g. Perusahaan tidak membuat daftar umur piutang usaha sehingga penagihanpiutang tergantung pada saat debitur sudah siap membayar. Selain ituperusahaan tidakmembuat penyisihan piutang ragu-ragu. Penghapusanpiutang didasarkan kepada keputusan dari direktur. Apabila debiturmengalami pailit, perusahaan langsung membebankan piutang tersebut dapatdilunasi, maka piutamg tersebut diperlakukan sebagai pendapatan lain-laindalam periode berjalan.

h. Penjualan atau penjaminan piutang usaha harus mendapat persetujuan daridirektur.

i. Daftar penagihan dibuat setiap hari berdasarkan faktur yang telah jatuh tempooleh bagian piutang.

j. Berdasrkan faktur yang telah jatuh tempo, hasil tagihan yang diperolehsalesman diserahkan kepada kasir beserta faktur yang telah ditandatanganioleh pelanggan.

k. Prosedur penerimaan kas dari penjualan kredit dalam perusahaan inimenggunakan dokumen penagihan yang berupa faktur (invoice) disertai suratjalan pengiriman barang yang telah ditandatangani serta tanda terima olehdebitur yang menjelaskan tanggal kapan penagihan tersebut dilakukan.

l. Jumlah uang yang diterima dari hasil tagihan dibuatkan bukti penerimaan kaspada saat penyerahan uang. Bukti penerimaan kas diberi nomor urut tercetak.

m. Pengawasan secara periode terhadap penjualan, piutang dan penerimaankas/bank dilakukan oleh manajer akuntansi yang juga bertindak sebagaiinternal auditor dalam perusahaan ini.

Setelah diperoleh gambaran atas system dan prosedur penjualan, piutangusaha dan penerimaan kas diperusahaan, maka internal auditor harus dapatmembuktikan apakah system dan prosedur tersebut telah dijalankan sebagaimanamestinya oleh tiap-tiap bagian yang terkait. Untuk itu perlu diadakan pengujiandengan menggunakan sample test. Adapun pemeriksaan yang telah dilakukanauditor untuk pengujian atas transaksi adalah sebagai berikut:

Page 34: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 206 InoVasi Volume 3; Mei 2010

a. Dapatkan buku jurnal penjualan untuk periode 1 Januari 2001 sampai 31Desember 2001. Setelah itu pilih beberapa transaksi yang mewakili setiapbulannya secara random, kemudian lakukan pemeriksaan sebagai berikut:

b. Cocokkan jumlah hasil penjualan menurut catatan pembukuan kasir dengandata yang terdapat di dalam computer.

c. Jumlahkan ke bawah dan ke samping kemudian beri tanda footing dan crossfooting.

d. Cocokkan jumlah dari jurnal penjualan tersebut diatas ke dalam buku besarpiutang dank e dalam buku penerimaan kas untuk diperiksa apakah telahsesuai.

e. Pilih beberapa transaksi ari buku jurnal penjualan lalu cocokkanpencatatannya ke masing-masing buku pembantu piutang dengan bukupenerimaan kas.

f. Cocokkan antara buku besar piutang dengan buku penerimaan kas.

Neraca saldo piutang sudah sesuaidengan jumlah pada buku pembantupiutang usaha yang bersangkutan dan totalnya sudah benar serta sesuai denganbuku besar. Yang diuji pada pelaksanaan pemeriksaan adalah kebenaran angkapada daftar piutang yang diambil dari buku pembantu piutang kemudiandibandingkan dengan perkiraan piutang bukubesar. Hubungan pemeriksaanpiutang dengan pemeriksaan penjualan dengan jalan menentukan cutt-off yangtepat, untuk memeriksa kebenaran apakah pencatatan transaksi penjualan yangterjadi hamper mendekati akhir tahun di catat dalam periode yang tepat dan tidakada pergeseran waktu pencatatan.

Karena ini penulis perlu dilakukan penyajian saran-saran atau rekomendasiyang dapat diberikan kepada perusahaan.

No. Temuan Akibat Saran1.

2.

3.

4.

Perusahaan tidakmembentuk fungsi yangindependent untukmelakukan pemeriksaanintern.

Tidak adanya pemisahanfungsi antara bagiansalesman dengan bagianpenagihan.

Perusahaan tidakmelakukan konfirmasipiutang kepada pelanggan.

Perusahaan tidak membuat

Pemeriksaan atas laporankeuangan belum pernah dilakukansehingga kebenaran laporan yangdibuat diragukan.

Salesman dapat melakukankecurangan untuk kepntinganpribadi yang dapat merugikanperusahaan.

Dapat terjadi perbedaan antarajumlah piutang yang dicatat olehperusahaan dengan pelanggan.

Perusahaan tidak dapat melakukan

Perusahaan perlumembentuk departemenyang independent untukmelakukan.

Perusahaan sebaiknyamenunjuk satu orang lagikhusus untuk melakukantugas penagihan.

Sebaiknya perusahaansecara periodic mengirimkonfirmasi piutang padapelanggan, agar jikaterjadi perbedaan dapatditemukan dengan cepatkewajibannya.

Perusahaan hendaknya

Page 35: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 207

5.

6.

analisa umur piutang(Aging Schedule).

Tidak adanya kebijakantertulis mengenaipenghapusan piutang. Bilaterjadi penghapusanpiutang maka langsungdibebankan pada periodeyang sedang berjalan. Danbila suatu waktu dilunasi,maka piutang tersebutdiperlakukan sebagaipendapatan lain-lainperiode berjalan.

Tidak adanya pemisahanfungsi antara bagianpenerimaan kas denganbagian pengeluaran kas.

Tidak pernah dilakukanpemariksaan kas secarmendadak terhadap kasir.

penagihan tepat waktunya, tidakdapat menganalisatingkah lakupelanggan dalam pelunasannyauntuk menentukan layak tidaknyapelanggan diberikan kredit.

Piutang pada laporan keuanganperiode berjalan disajikan terlalukecil (under stated), biaya terlalubesar (over stated) dan rugi labaterlalu kecil (under stated), ataukebalikannya.

Dapat memudahkan kasir untukmelakukan kecurangan yang dapatmerugikan perusahaan.

Kasir dapat dengan sengajamelakukanpencurian/penyelewengan atas kasperusahaan.

membuat aging scheduleuntuk pengontrolan ataspiutang seprti untukmengetahui piutang yangmelewati tanggal jatuhtempo, serta membantumanajemen dalampengambilan keputusanmengenai pemberiankredit kepada pelanggan.

Perlu ditetapkan kebijakanyang jelas dan tertulisbahwa piutang hanyadapat dihapuskan jikapelanggan/ debitur. Benar-benar tidak dapatmemenuhi kewajibannyadan terdapat penyataantertulis daripelanggan/debiturtersebut.

Sebaliknya kedua fungsitersebut dipisah dandilakukan oleh petugaskasir yang berbeda agartindakan penyelewenganoleh kasir bisa dihindari.

Perlu ditetapkannyakebijakan untukmelakukan cash opnameterhadap kasir

D. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilaian struktur pengendalian intern dan pengujian ataspenjualan, piutang usaha dan penerimaaan kas pada PT. Semen Cibinong Tbk,maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Struktur Pengendalian Intern terhadap penjualan, piutang usaha danpenerimaan kas pada PT. Semen Cibinong Tbk telah dilaksanakansecara terbukti dengan:1) Adanya struktur organisasi yang cukup memadai dengan

pembagian tugas serta wewenang yang cukup jelas dan tegas.2) Telah ada kebijakan dan produser yang baik untuk penjualan,

penagihan atas piutang dan penerimaan kas secara tertulis.

Page 36: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 208 InoVasi Volume 3; Mei 2010

3) Adanya penyelewengan pencatatan atas penjualan dan piutang usahasecara periodic dicocokkan dengan saldo buku besar.

4) Telah adanya bukti-bukti untuk pencatatan yang baik sepertidokumen-dokumen pendukung transaksi, misalnya faktur penjualan,delivery order, pelaporan hasil, bukti kas terima, bukti setoran bank,dan lain-lain.

b. Adanya pegawai yang rata-rata mempunyai kemampuan yang memadai.c. Dari sisi pencapaian tujuan, maka Pengendalian Intern yang saat ini telah

dilaksanakan cukup dirasakan efektif oleh manajemen hal ini penulisterungkap dari hasil wawancara langsung dengan para penanggungjawab.

d. Selain itu terdapat pula kelemahan-kelelmahan yang ditemukan dalampengendalian intern PT. Semen Cibinong Tbk, sebagai berikut:1) Perusahaan tidak membentuk suatu fungsi pemeriksa intern yang

independent yang hanya bertanggung jawab kepada debitur.Pemeriksaan intern hanya dapat dilakukan secara efektif jikaperusahaan membentuk fungsi pemeriksaan intern yang independendi dalam perusahaan. Evaluasi pemeriksaan intern secara rutin dapatmeningkatkan kinerja operasi dan keuangan. Evaluasi tersebutsangat diperlukan untuk membantu manajemen meningkatkanefektivitas pengendalian intern.

2) Tidak mengadakan pemisahan fungsi antara fungsi penagihandengan fungsi salesman.

3) Dalam pemeriksaan atas piutang usaha perusahaan, tidak ditemukanadanya piutang yang tidak tertagih tetapi banyak piutang yangterlambat pembayarannya. Dalam hal ini perusahaan tidak membuatanalisa umur piutang.

4) Tidak menetapkan kebijakan mengenai penghapusan piutang.5) Tidak menetapkan kebijakan mengenai periode dilakukannya cash

opname.

2. Saran

Selama berlangsungnya pemeriksaan, telah ditemukan beberapakelemahan dalam pemeriksaan sruktur pengendalian internal atas prosedurpenjualan, piutang usaha dan penerimaaan kas dan bank. Oleh karena itu, penulisberusaha memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagiperusahaan, yaitu:

a. Membentuk suatu fungsi internal audit yang independent, denganterlebih dahulu mempertimbangkan bahwa cost yang dikeluarkan tidakmelebihi manfaat yang diterima perusahaan, dimana departementersebut langsung bertanggung jawab kepada direktur dan bertugasmelakukan pemeriksaan atas kegiatan perusahaan serta membantu

Page 37: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

InoVasi Volume 3; Mei 2010 Page 209

manajemen dalam melepaskan tanggung jawabnya dengan memberikananalisa, saran, komentar mengenai kegiatan perusahaan.

b. membentuk fungsi penagihan yang terlepas dari fungsi salesman agardapat mencegah terjadinya perangkapan tugas dan kecurangan yangmungkin terjadi dalam hal penagihan piutang.

c. untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan dalam hal piutangusaha, perusahaan sebaiknya membuat analisa umur piutang yangberguna untuk membantu manajemen mengambil keputusan mengenaipemberian kredit kepada langganan.

d. pihak manajemen menetapkan kebijakan tertulis mengenaipenghapusan piutang serta membuat cadangan piutang yangkemungkinan tidak tertyagih agar penyajiannya sesuai dengan StandarAkutansi Keuangan.

e. untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan uang yang ada di kas,perusahaan sebaiknya melakukan cash opname setelah perusahaanperusahaan menutup transaksi pada hari itu.

Page 38: Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi … 10.-sumaryo.pdf · 2020. 12. 1. · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

STIE Putra PerdanaIndonesia

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan AkuntansiSTIE Putra Perdana Indonesia Mei 2010

Page 210 InoVasi Volume 3; Mei 2010

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, ASSEGAF I, 2001, Dictionary of Accounting, Revised Editio, Jakarta:Penerbit Pt. Mario Grafika.

Agoes Sukrisno, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik,jilid Satu, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta 1996.

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke, Auditing: An integrated Approach, SixthEdition, Englewood Cliffs, New Jersey, Prentice Hall, 1994.

Holmes, Arthur W. and david C. Burn, Auditing Standar and Procedures, Edisidelapan, Diterjemahkan oleh: Moh. Badjuri, Penerbit Erlangga, 1990.

Hendrikson, Eldon S, Accounting Theory, Fourth Edtion, Diterjemahkan MarianusSinaga, Teori Akuntansi, Erlangga, 1993.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, Edisi Perdana,Bagian penerbitan sekolah tinggi ilmu YKPN, Yogyakarta, 1996.

-------, Standar Akutansi Keuangan, Edisi Perdana, STIE YKPN, Jakarta, 1994.Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan, Edisi Empat, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi

AIlmu Ekonomi YKPN, 1992.-------, Standar Akuntansi Keuangan, Edisi Buku Satu dan Dua, Jakarta: Penerbit

Salemba Empat 1995.Smith, J.M and Skousen, K.F., 1995, IntermediateAccounting, twelfth Edison, South-Westrb College Publishing.