Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

download Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

of 15

Transcript of Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    1/15

    urnal Penelitian Ilmu 1

    POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DEPARTEMEN PRODUKSI DALAM

    MEMPRODUKSI PROGRAM TELEVISI(Studi Kualitatif Deskriptif pada Manaer Pr!duksi dan Ti" Pr!duksi D#a""a TV$

    Ole# %

    Nen! &a#'unint'as

    )**++*,

    -urusan Il"u K!"unikasi. /akultas Il"u S!sial dan Il"u P!litik.

    Uni0ersitas 1ra2i3a'a4Malan. +*,

     ABSTRACT 

    Communication and coordination of the organization members in producing 

     good showing program influential in shaping the pattern of communication in Dhamma TV Production Department. From the communication patterns that has been

     found, is expected to be reflection for Dhamma TV Production Department. The

     purpose of this study was to identify and describe the pattern of organizational 

    communication production department in producing teleision programs. This

    research uses !ualitatie method with descriptie type. the communication pattern in

    department production is formed by communication process that exists between

    organization members, where in communication process there is an interpersonal 

    relationship such as proximity and "inship among organization members, then

    deliering communication process can be done personally, in groups, and also usecertain media. #oweer, to achiee effectie communication between members of the

    organization are also necessary balance, suitability, and professionalism in

     performing $ob duties in order to aoid oerlapping roles

     Key words : Communication Pattern, Organization, Dhamma TV 

    PENDA5ULUAN

    Dalam sebuah organisasi, komunikasi menjadi bagian terpenting. Tanpa adanya

    komunikasi tidak akan ada aktivitas yang terorganisir. Koneksi dalam komunikasi

    merupakan sistem aliran yang menghubungkan dan membengkitkan kinerja antar 

     bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi. Selain itu, komunikasi adalah

    alat yang dipakai anggota organisasi untuk melangsungkan interaksi dan bertukar 

     pesan baik dengan atasan, bawahan maupun rekan sejawat. Sehingga dapat dikatakan

     bahwa komunikasi merupakan suatu kekuatan luar biasa dalam kehidupan organisasi.

    Karena komunikasi memungkinkan suatu struktur dapat berkembang dengan

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    2/15

    memberikan alat-alat kepada individu-individu yang terpisah untuk mengkoordinir 

    aktivitas mereka sehingga tercapai tujuan bersama !anuju, "##1, h. 1-"$. %al inilah

    yang menjadi dasar peneliti untuk melakukan penelitian komunikasi di dalam

    organisasi. !eneliti ingin mengetahui bagaimana para anggota organisasi berinteraksi

    dalam mencapai tujuan organisasi. &aka organisasi yang dipilih oleh peneliti adalah

    organisasi pertelevisian yakni organisasi Dhamma T' !T. Dhamma (oti$.

    Dhamma T' merupakan televisi yang telah berkembang menjadi televisi

    komersil. !emirsa Dhamma T' tidak hanya terbatas pada komunitas )uddhis saja,

    tetapi telah berkembang ke seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang suku, ras,

    dan agama. Dengan memberikan tayangan yang dapat diterima oleh masyarakat luas

    tanpa membedakan ras, suku dan agama, Dhamma T' juga memiliki tekad untuk 

    menjadi televisi yang lebih berkembang, yakni menjadi televisi yang  go national .

    *ntuk menjadi televisi go national, Dhamma T' telah melakukan beragam upaya,

    diantaranya memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas tayangan. !erluasan

     jangkauan tayangan sudah dimulai dengan mendirikan beberapa pemancar di

     beberapa kota yang dimulai di (awa Timur.

    Selain memperluas jangkauan, untuk mewujudkan cita-cita Dhamma T'

    menjadi televisi  go national diperlukan adanya peranan penting dari Departemen

    !roduksi. &engingat Departemen !roduksi merupakan bagian yang menghasilkan

    suatu program acara, dan program acara merupakan produk utama dari media televisi

    itu sendiri. Sehingga Departemen !roduksi merupakan bagian yang paling disoroti

    dalam suatu organisasi pertelevisian. &aka dari itu Departemen !roduksi dituntut

    untuk memberikan program acara yang baik dan dapat di terima oleh masyarakat luas.

    Departemen !roduksi menurut &orissan "##+, h. "$ dapat diorganisir 

    secara vertikal hierarkis$ dan juga secara horiontal kooperati/$. !ada sistem

    vertikal, komando produksi mengalir dari atas ke bawah, misalnya dari manager 

    kepada produser, produser kepada sutradara, dan selanjutnya kepada tim kreati/ dan

     produksi. Sedangkan pada sistem horiontal, terdapat tim produksi yang memiliki

    kewenangan yang sama dan keputusan dibuat bersama. Tim produksi bukanlah tim

    yang murni demokratis, namun selalu membutuhkan kerja kolekti/ dari seluruh

    individu yang terlibat.

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    3/15

    !engorganisasian secara vertikal maupun horiontal yang terjalin antara

    &anager !roduksi dan tim produksi dalam memproduksi program televisi ini harus

    dilakukan demi tercapainya cita-cita organisasi yakni menjadi televisi  go national .

    &aka untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan adanya peranan dari masing-

    masing anggota organisasi baik peran dari &anager !roduksi maupun tim produksi

    produser, cameraman dan editor$. Dari peran yang dimiliki oleh &anager !roduksi

    maupun tim produksi, mereka dapat melakukan komunikasi dan koordinasi dalam

    menciptakan program-program yang layak untuk ditayangkan. *ntuk mengetahui

     bagaimana para anggota organisasi saling berkomunikasi dan berkoordinasi dalam

    mewujudkan tujuan organisasi maka perlu adanya penelitian tentang pola komunikasi

    organisasi di dalam Departemen !roduksi Dhamma T'. Dari pola komunikasi yang

    diteliti, peneliti dapat menggambarkan proses komunikasi yang terjadi dalam

    organisasi pada Departemen produksi Dhamma T'. Kemudian peneliti juga dapat

    menemukan masalah apa yang menyelimuti para anggota organisasi di Departemen

    !roduksi yang berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita organisasi Dhamma T'.

    %al ini diharapkan dapat menjadi cerminan dan perbaikan bagi organisasi Dhamma

    T' khususnya Departemen !roduksi.

    Dalam 0/ord 2dvanced 3earner4s Dictionary "#1#$,  pattern pola$

    memiliki beberapa de/inisi, dintaranya% &'( a design, &)( regular arrangement of lines,

     shapes, colors, etc. as a design on material. Dimana ketiga de/inisi tersebut dapat

    diartikan sebagai5 1$ suatu desain atau rancangan gambar, "$ susunan teratur berupa

    garis, bentuk, warna, dan lain-lain, yang merupakan komponen penyusun dari suatu

    gambar. Sedangkan menurut Kamus )esar )ahasa 6ndonesia "#1"$, pola diartikan

    sebagai gambar, bentuk struktur$ yang tetap. Sementara pemolaan diartikan sebagai

     proses dan cara. Kemudian )arnlund, 7atlawick, dkk. De'ito, 18, h. 98$

    menjelaskan bahwa komunikasi adalah transaksi, dengan transaksi dimaksudkan

     bahwa komunikasi merupakan suatu proses, bahwa komponen-komponennya saling

    terkait dan para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan atau

    keseluruhan. )erdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pola

    komunikasi adalah a"6aran pr!ses k!"unikasi antara dua !ran atau le6i#.

    di"ana dala" pr!ses k!"unikasi terse6ut terdapat k!"p!nen4k!"p!nen

    k!"unikasi 'an salin 6erkaitan dan ter3adi se7ara 6erulan8

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    4/15

    *ntuk menemukan gambaran proses komunikasi, maka perlu adanya

     pemahaman mengenai komponen-komponen yang membentuk suatu proses

    komunikasi tersebut. De'ito 18, h. "8-"$ menjelaskan bahwa komponen-

    komponen tersebut meliputi5 sumber-penerima, enkoding-dekoding, pesan dan

    saluran, umpan balik, gangguan noice$, serta e/ek komunikasi. Kemudian dalam

     proses komunikasi yang terjalin diantara anggota organisasi dalam Departemen

    !roduksi terdapat adanya keterlibatan k!"unikasi antarpri6adi. k!"unikasi

    6er"edia dan k!"unikasi kel!"p!k8

    K!"unikasi antarpri6adi dianggap sebagai jenis komunikasi e/ekti/ untuk 

    mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang ://endy "##, h. 1";$. *ntuk 

    meninjau karekteristik komunikasi antar pribadi yang e/ekti/, De'ito 18, h. ";-

    "

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    5/15

    METODE PENELITIAN

    !enelitian ini menggunakan metode kualitati/ dengan tipe penelitian deskripti/.

    =okus dalam penelitian adalah pola komunikasi yang ada di dalam organisasi

    Dhamma T' khususnya pada Departemen !roduksi. Dimana peneliti melihat proses

    komunikasi yang terjalin antar anggota organisasi baik secara vertikal maupun

    horiontal dalam memproduksi program televisi. !roduksi program yang dimaksud

     bukanlah produksi program pada konten tayangan tertentu, melainkan produksi

     program yang secara umum dilakukan oleh para anggota organisasi dalam

    Departemen !roduksi ini.

    Sumber data penelitian diambil dari data primer wawancara mendalam dan

    observasi$, dan data sekunder catatan pribadi peneliti terkait dengan kegiatan

     penelitian dan arsip atau dokumen organisasi Dhamma T'$. Teknik pengumpulan

    data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam &dept interiew$.

    Kemudian dalam analisis data, peneliti menggunakan teknik komparati/ konstan

    seperti yang diperkenalkan oleh >lasser dan Strauss Kriyantono, "#1#, h.1+$.

    &ereka menjelaskan bahwa di dalam teknik komparati/ konstan terdapat tahapan-

    tahapan yang harus diperhatikan oleh peneliti, diantaranya5 1$ &enempatkankejadian-kejadian data$ ke dalam kategori-kategori. Kategori-kategori tersebut harus

    dapat diperbandingkan satu dengan yang lainnya, "$ &emperluas kategori sehingga

    didapat kategori data yang murni dan tidak tumpang tindih satu dengan lainnya.

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    6/15

    menggunakan triangulasi metode yakni dengan mengumpulkan data-data yang

    diperoleh dari observasi dan wawancara mendalam terhadap in/orman.

    5ASIL DAN PEM1A5ASAN

    *8 K!"unikasi Vertikal dala" Departe"en Pr!duksi D#a""a TV

    &enurut ://endy "##@1""-1"

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    7/15

    setiap orang dalam komunikasi vertikal ini dapat saling menerima  feedbac",  berjalan

    secara in/ormal, dan /leksibel Suranto,"#11, h.

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    8/15

    !ada komunikasi horiontal, baik komunikasi dalam peran yang berbeda

    maupun dalam peran yang sama, peneliti menemukan beberapa masalah yang menjadi

     penghambat dalam mencapai cita-cita organisasi yakni menjadi televisi  go national .

    &asalah tersebut juga terjadi pada komunikasi vertikal, yakni permasalahan tentang

    SD&. SD& sangatlah berperan penting di dalam mencapai tujuan orgaisasi. &aka

    selain kualitas diperlukan pula kuantitas SD& yang memadai. Aang terjadi di

    Dhamma T' adalah kuantitas SD& belum tercukupi, hal tersebut menyebabkan

    adanya tumpang tindih peran yang secara otomatis berdampak pada kualitias

     produksi. Sehingga diperlukan adanya kesadaran dari pihak manajemen pusat untuk 

    menambah SD&. Karena dengan adanya kuantitas SD& yang terpenuhi maka akan

    meminimalisir terjadinya kerumitan dalam bekerja, seperti kerumitan dalam mengatur 

     pekerjaan yang menumpuk, dan kerumitan dalam penyediaan tenaga SD&

    &cameraman( ketika terdapat jadwal produksi yang bertabrakan.

    :8 P!la K!"unikasi Oranisasi Departe"en Pr!duksi dala" Me"pr!duksi

    Pr!ra" Tele0isi

    Dari data-data yang telah diperoleh, peneliti dapat menggolongkan pola

    komunikasi berdasarkan dari proses komunikasi atau aliran in/ormasi dalam

    organisasi Departemen !roduksi, baik pada dimensi vertikal maupun dimensi

    horiontal. Dimana dalam dimensi vertikal terdapat proses komunikasi yang terjalin

    antara &anager !roduksi kepada !roduser dan !roduser kepada &anager !roduksi,

    sedangkan pada dimensi horiontal, proses komunikasi terjalin diantara tim

     produksi, yakni pada tim produksi dalam peran yang berbeda dan dalam peran yang

    sama. Sehingga berdasarkan proses komunikasi tersebut, peneliti menggolongkan

     pola komunikasi menjadi empat, yakni pola komunikasi organisasi &anager 

    !roduksi kepada para !roduser, pola komunikasi para produser kepada &anager 

    !roduksi, pola komunikasi tim produksi dalam peran yang berbeda, serta pola

    komunikasi pada tim produksi dalam peran yang sama, berikut gambaran pola

    komunikasinya.

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    9/15

    P!la K!"unikasi Oranisasi Manaer Pr!duksi kepada Para Pr!duser

    Sumber@ dikelolah oleh peneliti

    P!la K!"unikasi Oranisasi Para Pr!duser kepada Manaer Pr!duksi

    Sumber@ dikelolah oleh peneliti

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    10/15

    P!la K!"unikasi Oranisasi Ti" Pr!duksi dala" peran 'an 6er6eda

    Sumber@ dikelolah oleh peneliti

    P!la K!"unikasi Oranisasi Ti" Pr!duksi dala" peran 'an sa"a

    Sumber@ dikelolah oleh peneliti

    Kemudian dari pola komunikasi Departemen !roduksi yang ada, peneliti

    menemukan adanya kemiripan dengan pola se"ua saluran atau pola bintang, dimana

    dalam pola tersebut menjelaskan bahwa setiap anggota baik &anager produksi,

     produser, cameraman maupun editor memiliki kesempatan yang sama untuk saling

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    11/15

    melakukan komunikasi kepada siapa saja. &anager !roduser pun bisa melakukan

    komunikasi secara sejajar horiontal$ dengan para bawahannya ketika &anager 

    !roduksi berperan sebagai !roduser, dan seorang produser tentu saja berkomunikasi

    secara rutin kepada cameraman dan editor mengingat mereka merupaka tim yang

    saling terlibat di dalam produksi program acara. Sehingga dapat diartikan komunikasi

    dalam Departemen !roduksi dapat dilakukan kepada siapa saja tanpa adanya batasan

    struktur atau kesenjangan. Setiap anggota juga memiliki peran yang sama-sama

     pentingnya dalam mewujudkan cita-cita organisasi. Dari peran yang mereka miliki,

    membuat mereka merasa saling melengkapi dan menghargai satu sama lain. Seperti

    yang diungkapkan oleh De'ito dalam !ace B =aules, "##;, h. 189$ bahwa semua

    anggota adalah sama, dan semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk 

    mempengaruhi anggota lainnya. 2kan tetapi, dalam pola semua saluran, setiap

    anggota bisa berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. !ola ini memungkinkan

    adanya partisipasi anggota secara optimum.

    )erikut gambaran peneliti mengenai pola komunikasi Departemen !roduksi

    yang mirip dengan pola semua saluran atau bintang.

    P!la Se"ua Saluran atau 1intan dala" Departe"en Pr!duksi D#a""a TV

    Sumber @ Dikelolah oleh peneliti

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    12/15

    )erdasarkan pola-pola komunikasi yang ditemukan oleh peneliti, diharapkan

    dapat menjadi cerminan untuk Departemen !roduksi Dhamma T', agar dapat lebih

    meningkatkan kinerja dan perbaikan dalam memproduksi suatu program acara dengan

     penyesuaian dan penyeimbangan peran yang dimiliki berdCasarkan struktur 

    organisasi. &engingat para anggota organisasi berperan diluar struktur, dalam artian

    terdapat adanya tumpang tindih peran di dalam memproduksi duatu program acara.

    %al tersebut disebabkan adanya keterbatasan SD&, sehingga menyebabkan seorang

    &anager dapat pula berperan sebagai produser dan satu produser juga dapat meng-

    handle lebih dari satu program acara. %al tersebut tidak akan terjadi apabila SD&

    yang ada di Dhamma T' memadai. Selain itu, organisasi dalam Departemen !roduksi

    ini sangat kental dengan kekeluargaan dan toleransinya, hal tersebut tergambarkan

    ketika para anggota organisasi saling membantu di dalam menyelesaikan tugas

     pekrjaan walaupun hal tersebut bukan tanggungjawab dari anggota organisasi yang

     bersangkutan. Seperti terdapat adanya tumpang tindih peran yang dilakukan secara

    sadar dan rutin.

     amun dari apa yang terjadi, program acara yang ada di Dhamma T' menjadi

     beranekaragam, hal tersebut merupakan hasil dari jerih payah para anggota organisasi

    Departemen !roduksi yang telah memaksimalkan tenaga yang dimiliki untuk menciptakan berbagai macam program acara walaupun jumlah mereka terbatas.

    Sehingga dapat dikatakan bahwa keterbatasan SD& yang terjadi dalam Departeman

    !roduksi tidak menghalangi semangat dan kerja keras para anggota organisasi dalam

    menciptakan beragam program televisi untuk disajikan kepada masyarakat luas. %al

    tersebut dilakukan demi mencapai misi organisasi Dhamma T', yakni menjadi

    televisi  go national dan inilah yang menjadi kelebihan dari Dhamma T'. Semangat

     go national yang dimiliki oleh Dhamma T' tidak dimiliki oleh televisi lokal lainnya.

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    13/15

    KESIMPULAN

    Dalam penelitan ini terdapat lima pola komunikasi yang ditemukan, yakni pola

    komunikasi organisasi &anager !roduksi kepada !roduser, pola komunikasi

    organisasi para !roduser kepada &aanager !roduksi, pola komunikasi tim produksi

    dalam peran yang berbeda dan pola komunikasi organisasi tim produksi dalam peran

    yang sama, serta pola semua saluran atau pola bintang. !ola komunikasi organisasi

    &anager !roduksi kepada !roduser dan pola komunikasi organisasi para !roduser 

    kepada &anager !roduksi menggambarkan proses komunikasi vertikal baik dalam

    komunikasi ke bawah &downward communication( maupun komunikasi ke atas

    upward communication(. Sedangkan pola komunikasi organisasi pada tim produksi

    menggambarkan proses komunikasi yang dilakukan oleh produser, cameraman daneditor, dimana prosesnya dibedakan menjadi komunikasi dalam peran yang berbeda

    dan dalam peran yang sama.

    Kemudian dari pola komunikasi Departemen !roduksi yang ada, peneliti

    menemukan adanya kemiripan dengan pola se"ua saluran atau pola bintang. Dalam

     pola ini menjelaskan bahwa setiap anggota baik &anager produksi, produser,

    cameraman maupun editor memiliki kesempatan yang sama untuk saling melakukan

    komunikasi. Dalam artian komunikasi dapat dilakukan kepada siapa saja tanpa adanya

     batasan struktur atau kesenjangan. Setiap anggota juga memiliki peran yang sama

     pentingnya dalam mewujudkan cita-cita organisasi. Dari peran yang mereka miliki,

    membuat mereka merasa saling melengkapi dan menghargai satu sama lain.

    )erdasarkan pola komunikasi yang ditemukan, peneliti juga menemukan

     permasalah di dalam Departemen !roduksi, yakni terdapat adanya tumpang tindih

     peran yang terjadi di dalam menproduksi program televisi. Tumpang tindih peran ini

    terjadi karena terdapat adanya keterbatasan waktu dan SD&. Sementara tuntutan

     pekerjaan para anggota organisasi sangat banyak. %al tersebut mengakibatkan

     pekerjaan semakin menumpuk, sehingga terjadi adanya ketidak/okusan dalam sebuah

     pekerjaan, dan secara otomatis berdampak pada kualitas produksi. 2kibatnya para

    anggota organisasi lebih mementingkan hasil dari pekerjaan yang dilakukan, namun

    tidak mementingkan proses di dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    14/15

    Tentunya hal ini akan berpengaruh pada pencapaian cita-cita organisasi.

    7alaupun Dhamma T' telah memiliki beragam program, namun hal tersebut tidak 

    cukup untuk menjadikan Dhamma T' sebagai televisi  go national . Karena untuk 

    menggapai suatu cita-cita tidak hanya memiliki pemancar yang banyak atau program

    yang bervariasi, namun perlu adanya proses pengelolaan yang baik dan SD& yang

    cukup di dalam memproduksi program. amun terlepas dari masalah yang ada,

    Dhamma T' merupakan televisi lokal yang memiliki semangat  go national yang

    tentunya tidak dimiliki oleh televisi lokal lainnya. )erbagam upaya telah dlakukan

    agar Dhamma T' dapat menyajikan beragam program yang dapat disaksikan oleh

    masyarakat luas tanpa membedakan suku, ras dan agama.

    SARAN

    - 1ai Departe"en Pr!duksi D#a""a TV

    Dari pola komunikasi yang ditemukan, diharapkan dapat menjadi cerminan bagi

    Departemen !roduksi Dhamma T' untuk lebih baik lagi. Dimana terdapat hal-hal

    yang harus diperbaiki bila ingin benar-benar mencapai cita-cita Dhamma T'

    menjadi televisi  go national. Setiap anggota seharusnya bekerja sesuai dengan

     peran yang ditetapkan berdasarkan struktur. 2gar tidak terjadi adanya tumpang

    tindih peran. &aka langkah awal yang harus dilakukan adalah menambah

    kuantitas SD&. Dengan jumlah SD& yang memadai maka setiap anggota dapat

    /okus dalam bekerja. Sehingga pola komunikasi yang terbentuk antar anggota

    organisasi menjadi lebih baik, dan secara otomatis akan memperbaki kualitas dari

    setiap produksi yang ada serta akan mempermudah Departemen !roduksi dalam

    meraih cita-cita organsasi, yakni sebagai televisi go national .

    - 1ai Peneliti Selan3utn'a

    !eneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian serupa mengenai !ola

    Komunikasi 0rganisasi untuk memperkaya pembahasan mengenai pola

    komunikasi dalam lingkup organisasi. Karena penelitian mengenai pola

    komunikasi organisasi ini masih jarang ditemukan. !enelitian pola komunikasi

    dalam lingkup organisasi juga dapat dilakukan secara keseluruhan, tidak harus

    terpaku pada satu bagian atau satu Departemen saja.

  • 8/18/2019 Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi POLA K (1)

    15/15

    DA/TAR PUSTAKA

    - 2.7., Suranto. "#11$. +omuni"asi nterpersonal . Aogyakarta@ >raha 6lmu.

    - :ndraswara, S. "##$.  -etode, Teori, Te"ni" Penelitian +ebudayaan deologi,

     /pistemologi dan 0pli"asi. Sleman @ !ustaka 7idya

    - ://endy, 0. *. "##