Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

13
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN ALAM Pembuatan Sediaan Cream dengan bahan aktif Aloe Vera Kelompok 1 Anggota: Hanny Dwi. C 2443010005 Maria Irianita. K 2443010006 Golongan: Y II. Tujuan : Merancang formulasi dan membuat sediaan cream dengan bahan aktif Aloe vera yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka bakar. III. Matriks Bahan a. Bahan aktif No . Nama Bahan Aktif Taksonomi Kandungan Kimia Khasiat Bentuk Sediaan Paten di Pasaran Dosis 1. Lidah Buaya (Aloe vera) - Kingdom: Plantae - Divisio: Magnoliophyt a - Sub- divisio: Spermatophyt a - Kelas: Liliopsida - Ordo: Asparagales - Famili -Arbutin - Licorice -saponin -Vitamin E Arbutin: kandungan alpha arbutin yang tinggi, dapat mencegah produksi enzyme tyrosinase, sehingga menghasilkan warna kulit yang lebih cerah dan pengurangan pigmentasi kulit, dengan membatasi kedua -Makanan kesehatan -Alva Cera cream -tablet effervescent Untuk luka bakar: gel bening (mengand ung lidah buaya murni10% –70% ). Digunaka n pada area yang luka 3 kali

Transcript of Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

Page 1: Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN ALAM

Pembuatan Sediaan Cream dengan bahan aktif Aloe Vera

Kelompok 1Anggota:

Hanny Dwi. C 2443010005Maria Irianita. K 2443010006

Golongan: Y

II. Tujuan : Merancang formulasi dan membuat sediaan cream dengan bahan aktif Aloe

vera yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka bakar.

III. Matriks Bahan

a. Bahan aktif

No.

Nama Bahan Aktif

Taksonomi Kandungan Kimia

Khasiat Bentuk Sediaan Paten

di Pasaran

Dosis

1. Lidah Buaya

(Aloe vera)

- Kingdom: Plantae - Divisio: Magnoliophyta- Sub-divisio: Spermatophyta - Kelas:Liliopsida - Ordo: Asparagales - Famili Asphodelaceae - Genus : Aloe- Species : Aloe vera L.

-Arbutin- Licorice-saponin-Vitamin E

Arbutin: kandungan alpha arbutin yang tinggi, dapat mencegah produksi enzyme tyrosinase, sehingga menghasilkan warna kulit yang lebih cerah dan pengurangan pigmentasi kulit, dengan membatasi kedua produksi melanin dan erythema (yang menyebabkan kulit memerah).

- Licorice: kandungan utama Glabiridin yang mampu memutihkan kulit. Glabiridin akan menghambat melanogenesis (pembentukan

-Makanan kesehatan-Alva Cera cream-tablet effervescent

Untuk luka bakar: gel bening (mengandung lidah buaya murni10%–70% ).Digunakan pada area yang luka 3 kali sehari(Aloe Vera Gel Research Review Oliver Grundmann, PhD)

Page 2: Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

pigmen) dan mencegah terjadinya proses inflamasi (peradangan) di kulit.

- saponin: mempunyai kemampuan membunuh kuman (anti infeksi) pada luka bakar, ruam kulit, serta merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam gel lidah buaya terkandung lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Mampu menjaga kadar air kulit wajah yang kering, sehingga kulit tetap lembab.

- Vitamin E: Vitamin E menjaga,

meningkatkan elastisitas dan

kelembapan kulit, mencegah proses

penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan

akibat radiasi sinar ultraviolet, serta

mempercepat proses

penyembuhan luka.

Page 3: Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

Bentuk sediaan terpilih: sediaan cream.

b. Bahan Tambahan

No.

Nama Bahan Tambahan

Sifat Fungsi Konsentrasi Lazim

KeteranganFisika Kimia

1. Sodium Lauryl Sulfat

Kristal putih, kuning pucat, serpihan/serbuk halus, rasa pahit dan bau sedikit seperti lemak(HPE ed 5, P 687)

Mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform.Titik leleh 204-207℃(HPE ed 5, P 687 )

Pengemulsi 0.5-2.5%( HPE ed 5, P 687)

Konsentrasi terpilih 1%

2. Propilen glikol

Jernih, tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau, manis seperti gliserin.(HPE ed 5, P 624)

Larut dalam 6 bagian eter bercampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%, gliserin dan air, tidak bercampur dengan minyak mineral/ minyak lemak, tidak larut dalam beberapa minyak essensial.Titik leleh -59℃(HPE ed 5, P 624)

Pembasah 5-80%(HPE ed 5, P 624)

Konsentrasi terpilih 12%

3 Stearyl Alcohol

Butiran/potongan, licin, putih, bau khas lemah, rasa tawar.(HPE ed 5, P 740)

Sukar larut dalam air, larut dalam etanol 95% dan dalam eter. Titik leleh 59.4-59.8℃(HPE ed 5, P 740)

Emulgator, basis ointment dan emmolient

Konsentrasi terpilih 25%

Page 4: Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

4. White petrolatum

Massa lunak, lengket, bening putih, sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk, berfluoresensi lemak, juga dicairkan tidak berbau, hampir tidak berasa.(FI ed3. P 633)

Praktis tidak larut air, dalam etanol (95%)P, larut dalam kloroform, dalam eter P, dalam eter minyak tanah P, larutan kadang-kadang berfluoresensi lemah. Titik leleh 38-56℃(FI ed3. P 633)

Emmolient dan basis ointment

Konsentrasi terpilih 25%

5. Nipagin (methyl paraben)

Serbuk kristal berwarna putih(HPE ed 5 P. 468)

Densitas : 1,352 g/cm3

Melting point:125–128 0CKelarutan :Ethanol 1:2Ethanol (95%): 1:3Ethanol (50%) 1:6Ether 1:10Glycerin 1:60Mineral oil Praktis tidak larut dalamPeanut oil 1:200Propylene glycol 1:5Water 1 in 4001:50 at50 0C1:30 at80 0C(HPE ed 5 P. 468)

Pengawet 0.02–0.3%(HPE ed 5 P. 468)

Konsentrasi terpilih 0,1 %

6. Propyl Paraben

Serbuk putihberbau, kristal,hambar(HPE ed 5, P 629)

Larut AsetonEtanol (95%) 1:1,1Etanol (50%) 1:5,6larut eterGliserin 1:250

Pengawet 0.01–0.6%(HPE ed 5, P 629)

Konsentrasi terpilih 0,2%

Page 5: Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

Minyak mineral 1:3330Minyak kacang 1:70Propilen glikol 1:3,9Propylene glycol (50%) 1:110Air 1:4350 pada 15 0C1 di 25001 di 225 pada 80 0CBoiling point:295 0CDensity (bulk):0.426g/cm3Density (tapped):0.706g/cm3Density(true):1.288g/cm3 (HPE ed 5, P 629)

IV. Formulasia.Formula:

b. Rancangan Evaluasi Sediaan 1.Organoleptis

Bau :

Formula 1 R/ 1 batchEkstrak Aloe Vera 40% 20 g 60 gSodium lauryl sulfat 1% 0.5 g 1.5 gPropilen glikol 12% 6 g 18 gWhite petrolatum 25% 12.5 g 37.5 gStearyl alcohol 15% 7.5 g 22.5 gNipagin(Propil paraben) 0,1% 0.05 g 0.15 gNipasol(Metil paraben)0,05% 0.025 g 0.075 g Aquadest 6.85% 3.425 g 10.275 gtotal 50 g 150 g

Page 6: Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

Warna :Bentuk :

2. Uji tampak luar5 g krim diletakkan pada kaca obyek. Amati sifat tembus cahayanya, warna sediaan

dan homogenitas.

2. Uji daya sebar

0.1 g sediaan diletakkan pada kaca obyek, ditutup dgn kaca obyek, letakkan beban seberat 5 g, ukur diameter penyebarannya.

3. Uji konsistensi

Ambil sedikit sediaan diletakkan pada ibu jari dan telunjuk, periksa sifat kelekatannya

4. Sifat tercucikan air

Oleskan pada punggung tangan, dicuci dengan air tanpa digosok, amati setelah dicuci air, basis bertahan/tidak.

5. Uji KLTAlat : plat KLT, chamber, pipa kapiler, sinar UVFase diam : Silica Gel GF254Fase gerak : kloroform: methanol:air(964:50:10)Penampak noda: H2SO4 dalam etanolCara kerja : a. Chamber dikalibrasi ad 30 ml(sesuai kapasitas masing-masing chamber)

b.Masukkan 30 ml eluen fase gerak dalam chamberc.Jenuhkan dengan mengggunakan kertas saring selama±30 menitd.Totolkan sediaan yang telah diberi methanol dan senyawa pembandinge.Letakkan pada chamber sampai eluen naik hingga batas atasf. Keringkan plat Silica gel, lalu semprot dengan penampak nodah. hitung harga Rf nya.

Brosur

Page 7: Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

Obat Herbal Terstandar

OLea_cream

Komposisi: Tiap satu kemasan 50 gram mengandung ekstrak kental lidah buaya(Aloe vera) sebanyak 20 gram.

Khasiat:Menyembuhkan luka bakar

Aturan pakai :

Digunakan pada area yang luka 3 kali sehari

Cara penyimpanan : Simpan di tempat sejuk,kering dan terlindung dari cahaya

No.Reg : TR122700413No. Batch : 102901

PT. HERBA FARMA SURABAYA-INDONESIA

V. Cara Kerja1. Membuat ekstrak lidah buaya

Daun-daun lidah buaya dicuci dan dibersihkan, bila perlu dilakukan dengan pemberian desinfektan nontoksis dan penyikatan kemudian dibilas dengan aquades dan permukaannya dikeringkan.

Daun lidah buaya dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai dengan posisi tegak lurus terhadap alas wadah, dan eksudatnya dibiarkan keluar selama tiga puluh menit

Pangkal daun lidah buaya dipotong sekitar satu cm, kemudian dikuliti hinggamelampaui bagian sel parenkim luar. Daging daun (gel) lidah buaya kemudian dibilas dengan air yang mengalir beberapa kali

Gel lidah buaya dipanaskan (blanching) dengan perendaman pada air suling bersuhu antara 45 - 70℃ selama lima belas menit, kemudian ditiriskan.

Gel lidah buaya segera di blender dan hasilnya yang berupa ekstrak kasar Ekstrak kasar gel lidah buaya disaring sehingga hanya didapat cairannya saja.

2. Memanaskan mortir yang akan digunakan menggunakan spiritus kemudian dibakar.3. Menimbang ekstrak lidah buaya sebanyak 60 g4. Menimbang Stearyl alkohol sebanyak 22.5 g dan White petrolatum sebanyak 37.5 g,

(kedua bahan ini adalah fase minyak dari basis)

Page 8: Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

5. Memasukkan Stearyl alkohol dan White petrolatum ke dalam cawan porselin, letakkan di atas waterbath dengan suhu 70℃

6. Menimbang Sodium lauryl sulfat sebanyak 1.5 g, Propilen glikol sebanyak 18 g, nipagin sebanyak 0.15 g dan nipasol sebanyak 0.075 g (keempat bahan ini adalah fase air)

7. Memasukkan Sodium lauryl sulfat, Propilen glikol, nipagin dan nipasol ke dalam cawan porselin, kemudian letakkan di atas waterbath dengan suhu 70℃

8. Memasukkan fase air yang telah meleleh ke dalam mortir aduk, kemudian tambahkan ekstrak lidah buaya yang telah ditimbang, aduk hingga tercampur rata.

9. Menambahkan fase minyak yang telah meleleh ke dalam campuran, tambahkan aquadest 10.275 ml.

10. Mengaduk hingga dingin dan terbentuk krim.11. Memasukkan ke dalam wadah beri etiket dan kemas.

VI. Data Hasil dan Pembahasan

VII. Pembahasan

Page 9: Jurnal Pembuatan Cream Lidah Buaya

VIII. Kesimpulan

IX. Daftar pustaka