Jurnal Nadia Oktaviana
-
Upload
okaandreas00 -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Jurnal Nadia Oktaviana
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
1/12
ANALISIS USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum)VARIETAS
ATLANTIK DI GAPOKTAN BARISAN SARI KECAMATAN GETASAN
KABUPATEN SEMARANG
Nadia Oktaviana, Sugiharti Mulya Handayani, Susi Wuri AniProgram Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta
JalanIr. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./ Fax.(0271) 637457
E-mail: [email protected]. Telp. 089673239384
Abstract :This study aims to determine the costs, receipts and farm income in
potato varieties Atlantic Barisan Sari farmer group Getasan Subdistrict inSemarang District and assess the efficiency of potato varieties Atlantic farm in
Barisan Sari farmer group Getasan Subdistrict in Semarang regency. The basic
method of research was a descriptive survey research techniques. Determining
the location of the research done by purposive (deliberately) that was in BarisanSari farmer group Getasan Subdistrict who have cultivated potato Atlantic since
2009 and formed a partnership with PT Indofood Fritolay Makmur. The dataused in this study are primary and secondary data. The analysis model used is
the analysis of costs, revenues, earnings and efficiency. The results showed thatthe average cost of farming potatoes amounted 65.027.838/Ha/MT Atlantic.
Average potato farm receipts Atlantic is Rp 110.364.298/HaMT and the average
farm income of Rp 45.336.460/Ha/MT Atlantic potatoes. Atlantic potato
farming in Gapoktan Barisan Getasan Sari subdistrict in Semarang District has
been streamlined with the R/C ratio of 1.70.Keywords : Farm, Potato varieties Atlantic, Getasan Subdistrict
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar biaya, penerimaan
dan pendapatan usahatani kentang varietas Atlantik di Gapoktan Barisan SariKecamatan Getasan Kabupaten Semarang dan mengkaji efisiensi usahatani
kentang varietas Atlantikdi Gapoktan Barisan Sari Kecamatan GetasanKabupaten Semarang. Metode dasar penelitian adalah deskriptif dengan tehnik
penelitian survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive(sengaja) yaitu di Gapoktan Barisan Sari Kecamatan Getasan yang telah
membudidayakan kentang Atlantik sejak tahun 2009 dan menjalin kemitraan
dengan PT. Indofood Fritolay Makmur. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan sekunder.Model analisis yang digunakan adalahanalisis biaya, penerimaan, pendapatan dan efisiensi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata biaya usahatani kentang Atlantik adalah sebesar65.027.838/Ha/MT. Rata-rata penerimaan usahatani kentang Atlantik adalah Rp
110.364.298/HaMT dan rata-rata pendapatan usahatani kentang Atlantik sebesar
Rp 45.336.460/Ha/MT. Usahatani kentang Atlantik di Gapoktan Barisan SariKecamatan Getasan di Kabupaten Semarang telah efisien dengan R/C Ratio
sebesar 1,70.
Kata Kunci:Usahatani, Kentang varietas Atlantik, Kecamatan Getasan
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
2/12
PENDAHULUAN
Kentang (Solanum tuberosum L.)
merupakan tanaman penting ke
empat dunia setelah gandum
(Triticum spp.), jagung (Zea mays L.)
dan beras (Oryza sativa). Kentang
diproduksi sekitar 311 juta ton dari
19 juta hektar lahan diberbagai
negara dengan produksi rata-rata
16,4 ton/Ha dan produktivitas
mencapai 44 ton/Ha. Di Indonesia,
kentang diproduksi di 21 propinsidengan total produksi 1.176.304 ton
dari lahan seluas 71.238 hektar
dengan produksi rata-rata 16,51
ton/Ha. (Deptan, 2010 : 4).
Rendahnya produksi dan
produktivitas kentang dalam negeri
antara lain disebabkan rendahnya
akses, pemenuhan, dan mutu benih
kentang untuk petani. Pada tahun
2008, kebutuhan benih kentang
nasional setiap tahun diprediksisekitar 120 ribu ton untuk luas lahan
sekitar 80 ribu hektar sedangkan
pemenuhan kebutuhan benih
bermutu atau bersertifikat baru
mencapai 4,9%. Harga benih sebar
impor yaitu Rp 20.000 per
kgsedangkan benih produksi dalam
negeri dari Balai Penelitian Tanaman
Sayuran (BALITSA) Rp 10.000/kg
(Muhibuddin et al., 2008).
Bagi masyarakat Indonesia,kentang (Solanum tuberosum) sudah
tidak asing untuk dikonsumsi sebagai
sayuran maupun sebagai sumber
karbohidrat pengganti nasi. Di
Indonesia, kentang umumnya
diperdagangkan dalam bentuk segar
dan beberapa jenis olahan, seperti
keripik kentang, french fries
(kentang goreng), dan aneka macam
makanan ringan. Tanaman kentang
di Indonesia kini sudah dijadikan
sebagai salah satu sayuran yang
mendapat prioritas untukdikembangkan. Hal ini disebabkan
permintaan kentang dari tahun ke
tahun cenderung meningkat seiring
dengan pertambahan penduduk,
peningkatan pendapatan, perubahan
gaya hidup masyarakat yang
menyukai makan di restoran fast
food dan berkembangnya industri
pengolahan kentang
(Santoso, 2008 : 251-252).
Dewasa ini, impor kentangterus meningkat, tak hanya kentang
french fries melainkan juga kentang
sayur dan kentang industri. PT
Indofood Fritolay Makmur Tbk
mengimpor 30 ton kentang produksi.
Selebihnya bibit untuk ditanam
petani, kemudian hasil panen mereka
ditampung Indofood. PT Indofood
Fritolay Makmur Tbk, setiap tahun
masih mengimpor sekitar 4.000 ton
bibit ditanam petani, tapi biasanya
hanya terpenuhi 60 persen. Hal ini
yang membuat Indonesia masih
mengimpor kentangfrench fries.
Impor terpaksa dilakukan lantaran
produksi benih (atlantik) di dalam
negeri memang tidak ada.
Perusahaan lokal yang dulu pernah
bekerjasama bangkrut. Pihak PT
Indofood Fritolay Makmur Tbk
bertekad akan mendukung pemuliakentang chips dan dalam tiga tahun
ke depan dan berusaha menghapus
impor. Di Indonesia terdapat
beberapa jenis kentang yang
memiliki jumlah permintaan impor
yang tinggi. Pertama, kentang
sayur atau konsumsi (granola),
kedua kentang chipatau atlantik,
ketiga kentang beku yang saat
ini masih diimpor 100 persen. Saat
ini, biaya produksi kentang terdiri
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
3/12
dari biaya benih yang mencapai 40
persen, biaya pestisida 40 persen,
sedangkan biaya tenaga kerja 20persen (Nugroho, 2011).
Salah satu usahatani kentang
varietas Atlantik yang ada di
Indonesia terletak di Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang di
Gapoktan Barisan Sari. Gapoktan
Barisan Sari merupakan salah satu
gabungan kelompok tani yang
membudidayakan kentang Atlantik
Gapoktan Barisan Sari telah bermitra
dengan PT Indofood FritolayMakmur sejak tahun 2009. Gapoktan
Barisan Sari belum membudidayakan
kentang Atlantik secara mandiri
dikarenakan adanya resiko usahatani
dan bentuk kemitraan dari pihak
perusahaan lebih menguntungkan
petani.
Resiko usahatani kentang
Atlantik adalah pemeliharaan yang
harus sangat intensif. Para petani
memilih untuk bermitra dikarenakan
banyak keuntungan yang didapat.
Keuntungan yang utama adalah
kestabilan harga jual dan kemudahan
dalam mendapatkan bibit.
Pembayaran bibit dapat dilakukan
setelah panen. Pada saat gagal panen,
biaya bibit dapat dibayar secara
berkala pada panen selanjutnya.
Seluruh hasil produksi petani
kentang Atlantik dibeli oleh PTIndofood Fritolay Makmur. Dalam
bermitra, PT Indofood Fritolay
Makmur memberikan kewajiban
kepada petani untuk menjual seluruh
hasil panen kepada pihak perusahaan
dan dilarang untuk menjual ke
tempat lain.
Hubungan kemitraan yang
terjalin secara baik dan saling
menguntungkan menyebabkan
jumlah petani mitra pada tahun 2013
mengalami peningkatan. Jumlah
petani mitra tidak hanya berasal dari
Gapoktan Barisan Sari saja tetapibeberapa petani di Desa Batur. Para
petani menganggap kentang Atlantik
dapat meningkatkan pendapatan
rumah tangga petani.Oleh karena itu,
maka penelitian mengenai analisis
usahatani kentang Atlantik perlu
dilakukan untuk mengetahui besar
biaya, penerimaan, pendapatan dan
mengkaji efisiensi usahatani kentang
varietas Atlantik di Gapoktan
Barisan Sari Kecamatan GetasanKabupaten Semarang.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode dasar yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode
deskriptif analitik. Teknik penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survei. Penelitian
dilaksanakan di Gapoktan Barisan
Sari Kecamatan Getasan KabupatenSemarang. Gapoktan Barisan Sari
telah membudidayakan kentang
Atlantik sejak tahun 2009. Pada
tahun 2009, Gapoktan Barisan Sari
menjalin kemitraan dengan PT
Indofood Fritolay Makmur. Metode
pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode proportional
sampling.
Dalam penelitian ini sampelyang diambil sebanyak 30 orang
dengan rumus : ni = Nk x n.(1)
N
Keterangan: ni = Jumlah sampel
petani kentang Atlantik dari setiap
kelompok tani, Nk = Jumlah petani
kentang Atlantik dari setiap
kelompok tani, N = Jumlah
keseluruhan populasi petani kentang
Atlantik dan n = Jumlah sampel
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
4/12
petani kentang Atlantik yang
dikehendaki (30 responden).
Tabel 1. Jumlah Petani Sampel (Petani Kentang Atlantik) di Gapoktan BarisanSari Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
No Kelompok Tani Populasi (Orang) Jumlah Sampel (Orang)
1 Ngudi Mulyo 41 13
2 Maju Makmur 15 5
3 Telomoyo 12 4
4 Ngudi Rukun 4 1
5 Sido Luhur 20 6
6 Sido Makmur 3 1
Jumlah 95 30
Sumber : Data SekunderBerdasarkan penggunaan rumus
diatas maka sampel petani yang
membudidayakan kentang Atlantik
dapat dilihat pada Tabel 1.
Metode analisis data yang
digunakan untuk mengetahui biaya
usahatani adalah TC = FC + VC..(2)
Keterangan : TC = Total biaya (Rp),
FC = Jumlah biaya tetap
(penyusutan, pajak tanah) (Rp) dan
VC = Jumlah biaya variabel (tenagakerja keluarga, tenaga kerja luar,
benih, pupuk, pestisida) (Rp).
Untuk mengetahui
penerimaan usahatani menggunakan
rumus TR = Y . Py ..(3)
Keterangan : TR = Total penerimaan,
Y = Produksi yang diperoleh (Kg)
dan Py = Harga Y (Rp)
Untuk mengetahui
pendapatan usahatani menggunakan
rumus Pd = TRTC.(4)
Keterangan : Pd = Pendapatan
usahatani (Rp), TR = Total
penerimaan (Rp) dan TC = Total
biaya mengusahakan (Rp)
(Soekartawi, 2006 : 58).
Untuk mengkaji efisiensi
usahatani menggunakan rumus
R/C = TR/TC.(5)
Keterangan : R/C = Revenue cost
ratio, TR = Total revenuedan TC =
Total cost. Kriteria : Jika R/C > 1,
maka usahatani efisien, jika R/C = 1,
maka usahatani dalam keadaan impas
(tidak rugi dan tidak untung) dan
jika R/C < 1, maka usahatani tidak
efisien.
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
5/12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden Usahatani
Kentang AtlantikTabel 2. Karakteristik Petani Kentang Atlantik di Gapoktan Barisan Sari
No Uraian Jumlah
1. Jumlah petani responden (orang) 30,00
2. Rata-rata pendidikan petani (tahun) 8,233. Rata-rata umur petani (tahun) 42,63
4. Rata-rata jumlah anggota keluarga petani (orang) 3,00
5. Aktif di usahatani kentang Atlantik (orang) 2,00
6. Rata-rata lama membudidayakan (tahun) 3,377. Rata-rata luas lahan (m ) 1.536,67
8. Status kepemilikan lahan (orang)
a. Milik sendiri 30,00a.Sewa 0,00
Sumber : Analisis Data Primer
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa
petani yang dijadikan respondenberjumlah 30 orang.Pekerjaan utama
semua responden adalah petani. Rata-
rata umur petani kentang Atlantikberada pada usia yang produktif yakni
42,63 tahun. Para petani di Gapoktan
Barisan Sari merupakan petani yang
termasuk pada usia produktif masihmemungkinkan untuk dapat menerima
inovasi, kemajuan teknologi dan
pengetahuan yang dapat digunakanuntuk meningkatkan hasil produksi
kentang Atlantik. Rata-rata pendidikan
petani kentang Atlantik adalah 8,23
tahun atau setara tamat SD. Rata-rata
pendidikan yang hanya tamat SD tidakmengurangi motivasi mereka untuk
meningkatkan produksi dengan
memanfaatkan teknologi yang ada.Rata-rata para petani pada usia
produktif, dengan pendidikan rata-rata
tamat SD, dapat memanfaatkaninovasi, kemajuan teknologi dan
pengetahuan yang didapat untuk
memperbaiki dan meningkatkan
jumlah produksi dengan
memanfaatkan internet untuk mencaricara mengendalikan OPT dan tehnik
budidaya yang terkini.
Rata-rata jumlah anggotakeluarga petani adalah 3 orang dengan
anggota keluarga yang aktif dalam
usahatani kentang Atlantik berjumlah
2 orang. Rata-rata anggota keluargayang aktif adalah petani dan istri
petani ataupun anak pertama dari
petani. Istri petani kentang Atlantikmemiliki tugas untuk membelah bibit,
membantu penanaman, terkadang
menyemprot OPT dan membantu
panen. Para petani membudidayakan
kentang Atlantik dengan pengalamanrata-rata 3,37 tahun yakni mayoritas
mulai membudidayakan pada tahun
2009. Lahan yang digunakan sebagaitempat budidaya kentang Atlantik rata-
rata milik sendiri dengan rata-rata luas
lahan 1.536,67 m2.
Petani di Gapoktan Barisan
Sari membudidayakan kentang
Atlantik dikarenakan adanya tawaran
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
6/12
Tabel 3. Sumber Modal Usahatani Kentang Atlantik per Masa Tanam di Gapoktan
Barisan Sari
No Uraian Jumlah Petani Persentase (%)Pembelian Bibit1 Modal Sendiri 0 0
2 Dari Mitra 30 100
Selain pembelian bibit1 Modal Sendiri 30 100
2 Pinjaman 0 0
Sumber : Data Analisis Primer
untuk bermitra dengan PT Indofood
Fritolay Makmur.Kentang Atlantikmerupakan kentang dengan benih
impor dengan harga cukup mahal danproteksi yang lebih intensif daripada
kentang sayur jenis Granola yangbanyak dijual di pasaran.Kemitraan ini
menyebabkan pihak PT Indofood
Fritolay Makmur berkewajiban
menyediakan benih yang dibutuhkanoleh petani.Petani tertarik bermitra
dikarenakan sistem pembayaran bibit
di lakukan setelah panen dan hargajual kentang yang selalu stabil.
Modal Usaha Usahatani Kentang
AtlantikBerdasarkan Tabel 3 bibit kentang
Atlantik di Gapoktan Barisan Sari
dengan diperoleh dari pinjaman PTIndofood Fritolay Makmur.Bibit di
bayarkan dengan sistem yarnen atau
dibayar setelah panen.Apabila terjadi
gagal panen, pihak PT IndofoodFritolay Makmur memberi keringanan
yakni pencicilan biaya bibit denganhasil panen berikutnya.Sumber modalusahatani, kecuali bibit, merupakan
modal petani sendiri.Modal terbesar
pada budidaya kentang Atlantik adalah
untuk pembelian bibit.
Budidaya Kentang Atlantik
Budidaya kentang Atlantik akanoptimal jika dimulai pada musim
kemarau atau akhir musim penghujandikarenakan tanaman kentang Atlantik
merupakan jenis tanaman yang tidakterlalu membutuhkan air. Kegiatan
awal dalam budidaya kentang Atlantik
adalah memilih benih kentang yang
tidak rusak dan membelah menjadi 2bagian, setiap bagian harus terdapat
mata tunas. Perlakuan pembelahan
tunas dilakukan agar jumlah benihyang digunakan lebih efisien
dikarenakan proses pembelahan bibittidak mempengaruhi kualitas kentang
dan dapat mengurangi jumlahpembelian bibit.
Pengolahan tanah pada awal
penanaman kentang Atlantik dilakukandengan menggunakan cangkul dan
membersihkan dari gulma.Pengolahan
tanah diperlukan karena kentang
Atlantik membutuhkan tanah yangtidak terlalu banyak mengandung air
sehingga tanah tidak liat atau lengketagar dapat mempermudahpertumbuhan dan pembesaran umbi.
Kegiatan selanjutnya adalah
membentuk gundukan dengan jarak
tanam 50x70 cm. Pembuatangundukan bertujuan agar umbi tidak
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
7/12
terkena sinar matahari dikarenakan
dapat menimbulkan racun solanin.
Pemupukan dilakukan hanyasekali yakni pupuk dasar dilakukansebelum tanah diberi mulsa plastik
yakni dengan pupuk kandang dan
NPK. Perlakuan selanjutnya adalah
memasang mulsa yakni berupa plastikhitam perak. Warna perak diluar
berfungsi untuk memantulkan sinar
matahari dan warna hitam di dalam
bertujuan agar panas matahari dapatdiserap tanaman dan dapat
menghangatkan perakaran sehinggadapat membantu mengurangi hamadan penyakit pada akar. Setelah mulsa
terpasang maka permukaan mulsa
dilubangi dengan jarak 50 cm antar
lubang. Pada penanaman diharapkandapat dilakukan dalam satu hari agar
tanaman dapat tumbuh secara serentak.
Kedalaman lubang tanam yakni 5 cm.Kentang pada umur 0 sampai 10 hari
belum diberikan perlakuan. Setelah
umur 10 hari maka kegiatanpengendalian OPT mulai dilakukan
dikarenakan hama dan penyakit telah
tumbuh dan berkembang saat kentang
masih muda.Berdasarkan hasil observasi,
hama pada tanaman kentang Atlantik
adalah anjing tanah, ulat grayak,
Leriumisa dan cacing. Anjing tanah
menyerang pada umbi kentang
sehingga menyebabkan umbi
berlubang dan dikendalikan denganinsektisida. Ulat grayak menyerang
pada bagian permukaan daun,
dikendalikan dengan insektisida.
Leriumisa menyerang pada jaringandaun dikendalikan menggunakan
insektisida jenis Amstartep. Hama
Nematoda Sista Kuning (NSK)
berbentuk seperti cacing dan
menyerang pada akar. Pengendalian
hama NSK menggunakan insektisidajenis nematisida. Penyakit padakentang Atlantik yakni layu Fusarium,
jamur Phytoptora dan layu
bakteri.Layu Fusarium dan layu
bakteri menyerang pada akar sehinggaterjadi busuk pada akar. Tanaman yang
terserang busuk akar akan mati. Jamur
Phytoptora menyerang pada daun yang
menyebabkan daun berwarna putih.Pengendalian jamur Phytoptora, layu
Fusarium dan layu bakterimenggunakan fungisida.Tanaman kentang Atlantik
rentan terhadap banyak penyakit dan
hama sehingga memerlukan proteksi
yang sangat intensif yakni dilakukanpenyemprotan pestisida 2 hari sekali
hingga 3 hari sekali dengan total
penyemprotan dalam satu masa tanamdapat mencapai 26 kali. Penyemprotan
harus dilakukan secara langsung dalam
1 hari dikarenakan penyakit dapatmenyebar secara cepat sehingga
penyemprotan harus dilakukan secara
merata. Pada saat melakukan
penyemprotan pestisida, jugaditambahkan perekat yang berupa
cairan. Perekat berfungsi
meningkatkan daya kerjapenyemprotan pestisida dengan
melekatkan dan meratakan butiran
semprot pada daun sehingga tidak
mudah menetes atau hilang dan tercucioleh hujan.
Pada umur 75-85 hari, tanaman
telah siap panen. Panen dilakukan
secara manual yakni dengan tangan,tanpa menggunakan alat apapun, agar
tidak merusak bentuk umbi
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
8/12
Tabel 4. Rata-Rata Biaya Saprodi Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam di
Kecamatan Getasan
No Uraian per UT (Rp) per Ha (Rp) Persentase per Ha (%)1. Bibit 2.857.400 18.535.833 44,62. Pupuk Kandang 614.666 4.000.000 9,6
3. NPK 184.400 1.200.000 2,9
4. Mulsa Plastik 204.889 1.333.333 3,25. Rafia 184.400 1.200.000 2,9
6. Bilah Bambu 1.097.564 7.142.500 17,2
7. Fungisida 922.000 6.110.000 14,7
8. Insektisida 157.183 1.028.333 2,59. Perekat 153.667 1.000.000 2,4
Jumlah 6.376.170 41.550.000 100,0
Sumber : Analisis Data Primer
kentang. Harga panen kentang Atlantikadalah Rp 5.300,-/kg. Setelah kentang
dipanen maka disimpan pada bagor.
Kemudian dikumpulkan pada salahsatu rumah petani dan akan diambil
perusahaan dengan truk untuk
selanjutnya akan diolah.
Biaya Usahatani Kentang Atlantik
Berdasarkan pada Tabel 4, dapat
diketahui bahwa biaya sarana produksiyang menyumbang biaya terbesar
dalam satu musim tanam adalah dalam
pembelian bibit yakni sebesar Rp
18.535.833,- per Ha. Bibit diperolehdengan cara impor. Petani memperoleh
bibit dari PT Indofood Fritolay
Makmur yang dibayar setelah panen.
Harga bibit yang cukup mahal yakniRp 13.000,-/kg mendorong petani
untuk mencari cara mengefisiensikan
penggunaan bibit. Cara yang dilakukanadalah membelah bibit menjadi dua
bagian, setiap bagian harus memiliki
mata tunas. Pembelahan bibit tersebuttidak mempengaruhi kualitas produksi
kentang.
Pupuk yang diberikan pada saatpersiapan lahan yaitu pupuk kandang
dan pupuk NPK, dengan biaya total
pupuk Rp 6.200.000,- per Ha/MT.Mulsa pada budidaya kentang Atlantik
berupa plastik (roll) dengan total biaya
Rp 1.333.333,- per Ha. Mulsa
berwarna perak pada permukaan atasbermanfaat untuk memantulkan sinar
matahari dan warna hitam di dalam
bertujuan agar panas matahari dapatdiserap tanaman dan dapat
menghangatkan perakaran sehingga
dapat membantu mengurangi hama
dan penyakit pada akar. Penggunaanrafia sebanyak 40kg dalam 1 Ha per
MT dengan biaya Rp 1.200.000,-.
Fungsi rafia adalah menghubungkan
bilah bambu antar lubang agar tidakroboh. Penggunaan bilah bambu
menyesuaikan pada jumlah tanaman
dalam suatu lahan dengan biaya Rp7.142.500,- per Ha/MT. Bilah bambu
berfungsi agar tanaman tumbuh keatas,
tidak rimbun di permukaan tanahsehingga pertumbuhan dapat ke atas
agar tanaman dapat menyerap
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
9/12
Tabel 5. Rata-Rata Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kentang Atlantik per Musim
Tanam di Kecamatan Getasan
No Jenis Kegiatan TKD TKL(Rp/MT) (HKP) (Rp/MT) (HKP)
Per UT
1. Persiapan Bibit 48.750 2,0 -
2. Pengolahan Lahan - 384.167 15,4
3. Pemupukan 384.167 15,44. Penanaman 57.500 2,3 77.500 3,1
5. Pengendalian OPT 922.292 36,9 -
6. Panen 58.750 2,4 307.500 12,3
Jumlah 1.087.292 43,5 1.153.333 46,1
Per Ha
1. Persiapan Bibit 324.762 13 -
2. Pengolahan Lahan - 2.500.000 100
3. Pemupukan 2.500.000 1004. Penanaman 384.137 15,4 516.071 20,6
5. Pengendalian OPT 6.068.299 242,7 -
6. Panen 388.095 15,5 2.039.484 81,6
Jumlah 7.165.293 286,6 7.555.556 302,2
Sumber : Analisis Data Primer
sinar matahari secara maksimal dan
digunakan untuk menancapkan mulsa
ke tanah. Pengendalian OPTmerupakan kegiatan yang intensif
dilakukan dalam budidaya kentang
Atlantik dengan total biaya pembelianfungisida dan insektisida sebesar Rp
7.138.333,- per Ha/MT. Biaya
pembelian perekat sebesar Rp1.000.000,-/Ha/MT. Perekat berfungsi
meningkatkan daya kerja
penyemprotan pestisida dengan
melekatkan butiran semprot pada daun
sehingga tidak mudah menetes atauhilang dan tercuci oleh hujan.Total
biaya saprodi yang dikeluarkan dalamusahatani kentang Atlantik adalah Rp
41.550.000,- per Ha/MT.
Perhitungan penggunaan
tenaga kerja menggunakan satuan Hari
Kerja Pria (HKP) dengan jam kerja
selama 8 jam/hari. Upah yang diterima
oleh tenaga kerja perempuan sebesarRp 20.000,-/hari dan upah yang
diterima oleh tenaga kerja pria sebesar
Rp 25.000,-/hari. Rata-rata biayatenaga kerja yang dikeluarkan dalam
usahatani kentang Atlantik dapat
dilihat pada Tabel 5.Berdasarkan Tabel 5, dapat
diketahui bahwa biaya pengendalian
OPT merupakan biaya tenaga kerja
terbesar yakni sebesar Rp 6.068.299,-
per Ha/MT dengan jumlah 242,7 HKPdan dikerjakan oleh tenaga kerja
keluarga. Persiapan bibit merupakanbiaya tenaga kerja terkecil yakni
sebesar Rp 324.762,-per Ha/MT
dikerjakan oleh tenaga kerja keluarga
dengan jumlah 13 HKP.
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
10/12
Tabel 6. Rata-Rata Biaya Penyusutan Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam
di Kecamatan Getasan (Rp)
No Uraian Per UT Per Ha1. Cangkul 3.630 27.9212. Sprayer 15.444 121.729
2.9593. Pembolong 379
Jumlah 19.453 152.609
Sumber : Analisis Data Primer
Tabel 7. Rata-Rata Biaya Lain-lain Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam di
Kecamatan Getasan (Rp)
No. Uraian Per UT Per Ha
1. Pajak 11.525 75.000
2.3.
Potongan VendorBiaya Transportasi
1.278.66730.733
8.329.381200.000
Jumlah 1.320.925 8.604.381
Sumber : Analisis Data Primer
Tabel 8. Rata-Rata Biaya Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam diKecamatan Getasan (Rp)
No. Uraian Per UT Per Ha Persentase per Ha (%)
1. Biaya sarana produksi 6.376.170 41.550.000 63,92. Biaya tenaga kerja 2.240.625 14.720.848 22,6
3. Biaya penyusutan alat 19.453 152.609 0,2
4. Biaya lain-lain 1.320.925 8.604.381 13,2
Jumlah 9.995.173 65.027.838 100
Sumber : Analisis Data Primer
Perhitungan biaya penyusutan
dapat dilihat pada Tabel 6.Berdasarkan Tabel 6, dapat diketahui
bahwa biaya penyusutan yang terbesar
adalah sprayer dengan biaya Rp121.729,- per Ha/MT. Biaya
penyusutan pada setiap alat relatif
rendah. Biaya penyusutan yang relatif
rendah dikarenakan alat-alat yangdigunakan dapat bertahan hingga 15
tahun.
Biaya lain-lain adalah biayapajak tanah, biaya yang dibayarkan
kepada vendor dan biaya transportasi.
Vendor adalah pihak ketiga antara
perusahaan dengan petani yang
membantu proses pemesanan bibit keperusahaan dan transportasi hasil
pertanian ke perusahaan. Biaya pada
vendor sebesar Rp 400,- per kilogram.Pengeluaran biaya vendor dikarenakan
pihak vendor memberikan fasilitas
bagor dan transportasi dari rumah
petani hingga ke PT Indofood FritolayMakmur. Biaya transportasi sebesar
Rp 200.000,- dikeluarkan pada saat
pembelian pupuk kandang. Rata-ratabiaya lain-lain usahatani kentang
Atlantik dapat dilihat pada Tabel 7.
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
11/12
Berdasarkan Tabel 8, rata-rata
biaya paling besar yaitu biaya sarana
produksi sebesar Rp 41.550.000,-perHa/MT atau sebesar 63,9%. Rata-ratabiaya paling sedikit adalah biaya
penyusutan alat sebesar Rp 152.609,-
per Ha/MT atau sebesar 0,2%.
Penerimaan Kentang AtlantikBerdasarkan Tabel 9, petani kentang
Atlantik di Gapoktan Barisan Sari rata-
rata menggunakan bibit sebanyak
1.426 kilogram dengan jumlahproduksi sebanyak 20.823 kilogram
per Ha. Harga jual satu kilogramkentang Atlantik segar di GapoktanBarisan Sari adalah Rp 5.300,-. Harga
jual tersebut merupakan harga
perjanjian antara pihak PT Indofood
Fritolay Makmur dengan pihakGapoktan Barisan Sari.Penerimaan
usahatani kentang Atlantik didapat dari
hasil produksi dikalikan dengan harga
yang berlaku sehingga penerimaankentang Atlantik sebesar Rp110.364.298,-/Ha/MT.
Pendapatan Kentang Atlantik
Berdasarkan Tabel 10, rata-rata
pendapatan petani dari usahatanikentang Atlantik sebesar Rp
45.336.460,-per Ha/MT. Tingkat
pendapatan petani kentang Atlantik
tergolong tinggi mengingat bahwaumur tanam kentang Atlantik hanya
75-85 hari. Pendapatan usahatani yangtinggi sebanding dengan perawatankentang Atlantik yang cukup beresiko
dikarenakan kentang Atlantik sangat
rentan terhadap OPT yang dapat
mengurangi hasil produksi dan dapatpula menyebabkan gagal panen.
Tabel 9. Rata-Rata Penerimaan Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam di
Kecamatan Getasan
No Uraian Per UT Per Ha
1. Produksi (Kg) 3.197 20.823
2. Harga per kg (Rp) 5.300 5.3003. Penerimaan (Rp) 16.942.333 110.364.298
Sumber : Analisis Data Primer
Tabel 10. Rata-Rata Penerimaan, Biaya dan Pendapatan Usahatani Kentang Atlantik
per Musim Tanam di Kecamatan Getasan (Rp)
No Uraian Per UT Per Ha
1. Penerimaan Usahatani 16.942.333 110.364.298
2. Biaya Usahatani 9.957.173 65.027.838
3. Pendapatan Usahatani 6.985.161 45.336.460
Sumber : Analisis Data PrimerTabel 11. Rata-Rata Efisisensi Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam di
Kecamatan Getasan
No. Uraian Per UT Per Ha R/C Ratio
1. Penerimaan 16.942.333 110.364.298 1,70
2. Biaya 9.957.173 65.027.838
Sumber : Analisis Data Primer
-
7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana
12/12
Efisiensi Usahatani Kentang
Atlantik
Dari Tabel 11, diketahui bahwaefisiensi usahatani kentang Atlantik
sebesar 1,70. Nilai efisiensi usahatani
kentang Atlantik lebih dari satu, yang
berarti bahwa usahatani kentang
Atlantik telah efisien.Hal ini berarti
bahwa Rp 1.000,- yang dikeluarkan
oleh petani kentang Atlantik mampu
menghasilkan penerimaan sebesar
Rp 1.700,-.
KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanRata-rata biaya usahatani kentang
Atlantik adalah sebesar
65.027.838/Ha/MT. Rata-rata
penerimaan usahatani sebesar Rp
110.364.298/HaMT dan rata-rata
pendapatan usahatani sebesar sebesar
Rp 45.336.460/Ha/MT.Usahatani
kentang Atlantik di Gapoktan
Barisan Sari Kecamatan Getasan
telah efisien dengan R/C Ratiosebesar 1,70.
Saran
Petani diharapkan selalu
mempertahankan kualitas dan
meningkatkan kuantitas. Petani dapat
meminimalkan biaya bibit dengan
membelah bibit sesuai dengan
jumlah tunas. Petani juga diharapkan
berdiskusi kembali mengenai harga
jual kentang Atlantik yang perluditingkatkan lagi sesuai dengan
peningkatan biaya produksi
DAFTAR PUSTAKA
Deptan. 2010. Buletin PemasaranInternasional Edisi II April.
Direktorat Pemasaran
Internasional. Ditjen PPHP
Deptan.
Santoso, Boedi. 2008. Pendugaan
Heritabilitas Ketahanan
Beberapa Varietas Kentang
(Solanum tuberosum)
Terhadap Lalat Pengorok
Daun (Liriomyzahuidobrensis). Jurnal
Agroland 15 (4) : 251 - 256,
Desember 2008 ISSN : 0854
641X. Kalimantan.
Muhibuddin A., B. Zakaria dan
Baharuddin. 2008.
Peningkatan Produksi
dan Mutu Benih Kentang
Hasil KulturIn-Vitromelalui
Introduksi Sistem Aeroponik
dengan Formulasi NPK.Jurnal Sains & Teknologi :
Desember, Vol. 8, No.3 : 210
- 220.
Nugroho, Yuwono Ibnu. 2011. Impor
Menyerang, Petani
Meradang.
http://www.agrina-
online.com/redesign2.php?rid
=19&aid=3377.Diakses 23
April 2013.
Soekartawi. 2006. Analisis
Usahatani. Penerbit
Universitas Indonesia.
Jakarta.
http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377