Jurnal Nadia Oktaviana

download Jurnal Nadia Oktaviana

of 12

Transcript of Jurnal Nadia Oktaviana

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    1/12

    ANALISIS USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum)VARIETAS

    ATLANTIK DI GAPOKTAN BARISAN SARI KECAMATAN GETASAN

    KABUPATEN SEMARANG

    Nadia Oktaviana, Sugiharti Mulya Handayani, Susi Wuri AniProgram Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta

    JalanIr. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./ Fax.(0271) 637457

    E-mail: [email protected]. Telp. 089673239384

    Abstract :This study aims to determine the costs, receipts and farm income in

    potato varieties Atlantic Barisan Sari farmer group Getasan Subdistrict inSemarang District and assess the efficiency of potato varieties Atlantic farm in

    Barisan Sari farmer group Getasan Subdistrict in Semarang regency. The basic

    method of research was a descriptive survey research techniques. Determining

    the location of the research done by purposive (deliberately) that was in BarisanSari farmer group Getasan Subdistrict who have cultivated potato Atlantic since

    2009 and formed a partnership with PT Indofood Fritolay Makmur. The dataused in this study are primary and secondary data. The analysis model used is

    the analysis of costs, revenues, earnings and efficiency. The results showed thatthe average cost of farming potatoes amounted 65.027.838/Ha/MT Atlantic.

    Average potato farm receipts Atlantic is Rp 110.364.298/HaMT and the average

    farm income of Rp 45.336.460/Ha/MT Atlantic potatoes. Atlantic potato

    farming in Gapoktan Barisan Getasan Sari subdistrict in Semarang District has

    been streamlined with the R/C ratio of 1.70.Keywords : Farm, Potato varieties Atlantic, Getasan Subdistrict

    Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar biaya, penerimaan

    dan pendapatan usahatani kentang varietas Atlantik di Gapoktan Barisan SariKecamatan Getasan Kabupaten Semarang dan mengkaji efisiensi usahatani

    kentang varietas Atlantikdi Gapoktan Barisan Sari Kecamatan GetasanKabupaten Semarang. Metode dasar penelitian adalah deskriptif dengan tehnik

    penelitian survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive(sengaja) yaitu di Gapoktan Barisan Sari Kecamatan Getasan yang telah

    membudidayakan kentang Atlantik sejak tahun 2009 dan menjalin kemitraan

    dengan PT. Indofood Fritolay Makmur. Data yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah data primer dan sekunder.Model analisis yang digunakan adalahanalisis biaya, penerimaan, pendapatan dan efisiensi. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa rata-rata biaya usahatani kentang Atlantik adalah sebesar65.027.838/Ha/MT. Rata-rata penerimaan usahatani kentang Atlantik adalah Rp

    110.364.298/HaMT dan rata-rata pendapatan usahatani kentang Atlantik sebesar

    Rp 45.336.460/Ha/MT. Usahatani kentang Atlantik di Gapoktan Barisan SariKecamatan Getasan di Kabupaten Semarang telah efisien dengan R/C Ratio

    sebesar 1,70.

    Kata Kunci:Usahatani, Kentang varietas Atlantik, Kecamatan Getasan

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    2/12

    PENDAHULUAN

    Kentang (Solanum tuberosum L.)

    merupakan tanaman penting ke

    empat dunia setelah gandum

    (Triticum spp.), jagung (Zea mays L.)

    dan beras (Oryza sativa). Kentang

    diproduksi sekitar 311 juta ton dari

    19 juta hektar lahan diberbagai

    negara dengan produksi rata-rata

    16,4 ton/Ha dan produktivitas

    mencapai 44 ton/Ha. Di Indonesia,

    kentang diproduksi di 21 propinsidengan total produksi 1.176.304 ton

    dari lahan seluas 71.238 hektar

    dengan produksi rata-rata 16,51

    ton/Ha. (Deptan, 2010 : 4).

    Rendahnya produksi dan

    produktivitas kentang dalam negeri

    antara lain disebabkan rendahnya

    akses, pemenuhan, dan mutu benih

    kentang untuk petani. Pada tahun

    2008, kebutuhan benih kentang

    nasional setiap tahun diprediksisekitar 120 ribu ton untuk luas lahan

    sekitar 80 ribu hektar sedangkan

    pemenuhan kebutuhan benih

    bermutu atau bersertifikat baru

    mencapai 4,9%. Harga benih sebar

    impor yaitu Rp 20.000 per

    kgsedangkan benih produksi dalam

    negeri dari Balai Penelitian Tanaman

    Sayuran (BALITSA) Rp 10.000/kg

    (Muhibuddin et al., 2008).

    Bagi masyarakat Indonesia,kentang (Solanum tuberosum) sudah

    tidak asing untuk dikonsumsi sebagai

    sayuran maupun sebagai sumber

    karbohidrat pengganti nasi. Di

    Indonesia, kentang umumnya

    diperdagangkan dalam bentuk segar

    dan beberapa jenis olahan, seperti

    keripik kentang, french fries

    (kentang goreng), dan aneka macam

    makanan ringan. Tanaman kentang

    di Indonesia kini sudah dijadikan

    sebagai salah satu sayuran yang

    mendapat prioritas untukdikembangkan. Hal ini disebabkan

    permintaan kentang dari tahun ke

    tahun cenderung meningkat seiring

    dengan pertambahan penduduk,

    peningkatan pendapatan, perubahan

    gaya hidup masyarakat yang

    menyukai makan di restoran fast

    food dan berkembangnya industri

    pengolahan kentang

    (Santoso, 2008 : 251-252).

    Dewasa ini, impor kentangterus meningkat, tak hanya kentang

    french fries melainkan juga kentang

    sayur dan kentang industri. PT

    Indofood Fritolay Makmur Tbk

    mengimpor 30 ton kentang produksi.

    Selebihnya bibit untuk ditanam

    petani, kemudian hasil panen mereka

    ditampung Indofood. PT Indofood

    Fritolay Makmur Tbk, setiap tahun

    masih mengimpor sekitar 4.000 ton

    bibit ditanam petani, tapi biasanya

    hanya terpenuhi 60 persen. Hal ini

    yang membuat Indonesia masih

    mengimpor kentangfrench fries.

    Impor terpaksa dilakukan lantaran

    produksi benih (atlantik) di dalam

    negeri memang tidak ada.

    Perusahaan lokal yang dulu pernah

    bekerjasama bangkrut. Pihak PT

    Indofood Fritolay Makmur Tbk

    bertekad akan mendukung pemuliakentang chips dan dalam tiga tahun

    ke depan dan berusaha menghapus

    impor. Di Indonesia terdapat

    beberapa jenis kentang yang

    memiliki jumlah permintaan impor

    yang tinggi. Pertama, kentang

    sayur atau konsumsi (granola),

    kedua kentang chipatau atlantik,

    ketiga kentang beku yang saat

    ini masih diimpor 100 persen. Saat

    ini, biaya produksi kentang terdiri

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    3/12

    dari biaya benih yang mencapai 40

    persen, biaya pestisida 40 persen,

    sedangkan biaya tenaga kerja 20persen (Nugroho, 2011).

    Salah satu usahatani kentang

    varietas Atlantik yang ada di

    Indonesia terletak di Kecamatan

    Getasan Kabupaten Semarang di

    Gapoktan Barisan Sari. Gapoktan

    Barisan Sari merupakan salah satu

    gabungan kelompok tani yang

    membudidayakan kentang Atlantik

    Gapoktan Barisan Sari telah bermitra

    dengan PT Indofood FritolayMakmur sejak tahun 2009. Gapoktan

    Barisan Sari belum membudidayakan

    kentang Atlantik secara mandiri

    dikarenakan adanya resiko usahatani

    dan bentuk kemitraan dari pihak

    perusahaan lebih menguntungkan

    petani.

    Resiko usahatani kentang

    Atlantik adalah pemeliharaan yang

    harus sangat intensif. Para petani

    memilih untuk bermitra dikarenakan

    banyak keuntungan yang didapat.

    Keuntungan yang utama adalah

    kestabilan harga jual dan kemudahan

    dalam mendapatkan bibit.

    Pembayaran bibit dapat dilakukan

    setelah panen. Pada saat gagal panen,

    biaya bibit dapat dibayar secara

    berkala pada panen selanjutnya.

    Seluruh hasil produksi petani

    kentang Atlantik dibeli oleh PTIndofood Fritolay Makmur. Dalam

    bermitra, PT Indofood Fritolay

    Makmur memberikan kewajiban

    kepada petani untuk menjual seluruh

    hasil panen kepada pihak perusahaan

    dan dilarang untuk menjual ke

    tempat lain.

    Hubungan kemitraan yang

    terjalin secara baik dan saling

    menguntungkan menyebabkan

    jumlah petani mitra pada tahun 2013

    mengalami peningkatan. Jumlah

    petani mitra tidak hanya berasal dari

    Gapoktan Barisan Sari saja tetapibeberapa petani di Desa Batur. Para

    petani menganggap kentang Atlantik

    dapat meningkatkan pendapatan

    rumah tangga petani.Oleh karena itu,

    maka penelitian mengenai analisis

    usahatani kentang Atlantik perlu

    dilakukan untuk mengetahui besar

    biaya, penerimaan, pendapatan dan

    mengkaji efisiensi usahatani kentang

    varietas Atlantik di Gapoktan

    Barisan Sari Kecamatan GetasanKabupaten Semarang.

    METODOLOGI PENELITIAN

    Metode dasar yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah metode

    deskriptif analitik. Teknik penelitian

    yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah survei. Penelitian

    dilaksanakan di Gapoktan Barisan

    Sari Kecamatan Getasan KabupatenSemarang. Gapoktan Barisan Sari

    telah membudidayakan kentang

    Atlantik sejak tahun 2009. Pada

    tahun 2009, Gapoktan Barisan Sari

    menjalin kemitraan dengan PT

    Indofood Fritolay Makmur. Metode

    pengambilan sampel yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan metode proportional

    sampling.

    Dalam penelitian ini sampelyang diambil sebanyak 30 orang

    dengan rumus : ni = Nk x n.(1)

    N

    Keterangan: ni = Jumlah sampel

    petani kentang Atlantik dari setiap

    kelompok tani, Nk = Jumlah petani

    kentang Atlantik dari setiap

    kelompok tani, N = Jumlah

    keseluruhan populasi petani kentang

    Atlantik dan n = Jumlah sampel

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    4/12

    petani kentang Atlantik yang

    dikehendaki (30 responden).

    Tabel 1. Jumlah Petani Sampel (Petani Kentang Atlantik) di Gapoktan BarisanSari Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

    No Kelompok Tani Populasi (Orang) Jumlah Sampel (Orang)

    1 Ngudi Mulyo 41 13

    2 Maju Makmur 15 5

    3 Telomoyo 12 4

    4 Ngudi Rukun 4 1

    5 Sido Luhur 20 6

    6 Sido Makmur 3 1

    Jumlah 95 30

    Sumber : Data SekunderBerdasarkan penggunaan rumus

    diatas maka sampel petani yang

    membudidayakan kentang Atlantik

    dapat dilihat pada Tabel 1.

    Metode analisis data yang

    digunakan untuk mengetahui biaya

    usahatani adalah TC = FC + VC..(2)

    Keterangan : TC = Total biaya (Rp),

    FC = Jumlah biaya tetap

    (penyusutan, pajak tanah) (Rp) dan

    VC = Jumlah biaya variabel (tenagakerja keluarga, tenaga kerja luar,

    benih, pupuk, pestisida) (Rp).

    Untuk mengetahui

    penerimaan usahatani menggunakan

    rumus TR = Y . Py ..(3)

    Keterangan : TR = Total penerimaan,

    Y = Produksi yang diperoleh (Kg)

    dan Py = Harga Y (Rp)

    Untuk mengetahui

    pendapatan usahatani menggunakan

    rumus Pd = TRTC.(4)

    Keterangan : Pd = Pendapatan

    usahatani (Rp), TR = Total

    penerimaan (Rp) dan TC = Total

    biaya mengusahakan (Rp)

    (Soekartawi, 2006 : 58).

    Untuk mengkaji efisiensi

    usahatani menggunakan rumus

    R/C = TR/TC.(5)

    Keterangan : R/C = Revenue cost

    ratio, TR = Total revenuedan TC =

    Total cost. Kriteria : Jika R/C > 1,

    maka usahatani efisien, jika R/C = 1,

    maka usahatani dalam keadaan impas

    (tidak rugi dan tidak untung) dan

    jika R/C < 1, maka usahatani tidak

    efisien.

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    5/12

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Karakteristik Responden Usahatani

    Kentang AtlantikTabel 2. Karakteristik Petani Kentang Atlantik di Gapoktan Barisan Sari

    No Uraian Jumlah

    1. Jumlah petani responden (orang) 30,00

    2. Rata-rata pendidikan petani (tahun) 8,233. Rata-rata umur petani (tahun) 42,63

    4. Rata-rata jumlah anggota keluarga petani (orang) 3,00

    5. Aktif di usahatani kentang Atlantik (orang) 2,00

    6. Rata-rata lama membudidayakan (tahun) 3,377. Rata-rata luas lahan (m ) 1.536,67

    8. Status kepemilikan lahan (orang)

    a. Milik sendiri 30,00a.Sewa 0,00

    Sumber : Analisis Data Primer

    Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa

    petani yang dijadikan respondenberjumlah 30 orang.Pekerjaan utama

    semua responden adalah petani. Rata-

    rata umur petani kentang Atlantikberada pada usia yang produktif yakni

    42,63 tahun. Para petani di Gapoktan

    Barisan Sari merupakan petani yang

    termasuk pada usia produktif masihmemungkinkan untuk dapat menerima

    inovasi, kemajuan teknologi dan

    pengetahuan yang dapat digunakanuntuk meningkatkan hasil produksi

    kentang Atlantik. Rata-rata pendidikan

    petani kentang Atlantik adalah 8,23

    tahun atau setara tamat SD. Rata-rata

    pendidikan yang hanya tamat SD tidakmengurangi motivasi mereka untuk

    meningkatkan produksi dengan

    memanfaatkan teknologi yang ada.Rata-rata para petani pada usia

    produktif, dengan pendidikan rata-rata

    tamat SD, dapat memanfaatkaninovasi, kemajuan teknologi dan

    pengetahuan yang didapat untuk

    memperbaiki dan meningkatkan

    jumlah produksi dengan

    memanfaatkan internet untuk mencaricara mengendalikan OPT dan tehnik

    budidaya yang terkini.

    Rata-rata jumlah anggotakeluarga petani adalah 3 orang dengan

    anggota keluarga yang aktif dalam

    usahatani kentang Atlantik berjumlah

    2 orang. Rata-rata anggota keluargayang aktif adalah petani dan istri

    petani ataupun anak pertama dari

    petani. Istri petani kentang Atlantikmemiliki tugas untuk membelah bibit,

    membantu penanaman, terkadang

    menyemprot OPT dan membantu

    panen. Para petani membudidayakan

    kentang Atlantik dengan pengalamanrata-rata 3,37 tahun yakni mayoritas

    mulai membudidayakan pada tahun

    2009. Lahan yang digunakan sebagaitempat budidaya kentang Atlantik rata-

    rata milik sendiri dengan rata-rata luas

    lahan 1.536,67 m2.

    Petani di Gapoktan Barisan

    Sari membudidayakan kentang

    Atlantik dikarenakan adanya tawaran

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    6/12

    Tabel 3. Sumber Modal Usahatani Kentang Atlantik per Masa Tanam di Gapoktan

    Barisan Sari

    No Uraian Jumlah Petani Persentase (%)Pembelian Bibit1 Modal Sendiri 0 0

    2 Dari Mitra 30 100

    Selain pembelian bibit1 Modal Sendiri 30 100

    2 Pinjaman 0 0

    Sumber : Data Analisis Primer

    untuk bermitra dengan PT Indofood

    Fritolay Makmur.Kentang Atlantikmerupakan kentang dengan benih

    impor dengan harga cukup mahal danproteksi yang lebih intensif daripada

    kentang sayur jenis Granola yangbanyak dijual di pasaran.Kemitraan ini

    menyebabkan pihak PT Indofood

    Fritolay Makmur berkewajiban

    menyediakan benih yang dibutuhkanoleh petani.Petani tertarik bermitra

    dikarenakan sistem pembayaran bibit

    di lakukan setelah panen dan hargajual kentang yang selalu stabil.

    Modal Usaha Usahatani Kentang

    AtlantikBerdasarkan Tabel 3 bibit kentang

    Atlantik di Gapoktan Barisan Sari

    dengan diperoleh dari pinjaman PTIndofood Fritolay Makmur.Bibit di

    bayarkan dengan sistem yarnen atau

    dibayar setelah panen.Apabila terjadi

    gagal panen, pihak PT IndofoodFritolay Makmur memberi keringanan

    yakni pencicilan biaya bibit denganhasil panen berikutnya.Sumber modalusahatani, kecuali bibit, merupakan

    modal petani sendiri.Modal terbesar

    pada budidaya kentang Atlantik adalah

    untuk pembelian bibit.

    Budidaya Kentang Atlantik

    Budidaya kentang Atlantik akanoptimal jika dimulai pada musim

    kemarau atau akhir musim penghujandikarenakan tanaman kentang Atlantik

    merupakan jenis tanaman yang tidakterlalu membutuhkan air. Kegiatan

    awal dalam budidaya kentang Atlantik

    adalah memilih benih kentang yang

    tidak rusak dan membelah menjadi 2bagian, setiap bagian harus terdapat

    mata tunas. Perlakuan pembelahan

    tunas dilakukan agar jumlah benihyang digunakan lebih efisien

    dikarenakan proses pembelahan bibittidak mempengaruhi kualitas kentang

    dan dapat mengurangi jumlahpembelian bibit.

    Pengolahan tanah pada awal

    penanaman kentang Atlantik dilakukandengan menggunakan cangkul dan

    membersihkan dari gulma.Pengolahan

    tanah diperlukan karena kentang

    Atlantik membutuhkan tanah yangtidak terlalu banyak mengandung air

    sehingga tanah tidak liat atau lengketagar dapat mempermudahpertumbuhan dan pembesaran umbi.

    Kegiatan selanjutnya adalah

    membentuk gundukan dengan jarak

    tanam 50x70 cm. Pembuatangundukan bertujuan agar umbi tidak

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    7/12

    terkena sinar matahari dikarenakan

    dapat menimbulkan racun solanin.

    Pemupukan dilakukan hanyasekali yakni pupuk dasar dilakukansebelum tanah diberi mulsa plastik

    yakni dengan pupuk kandang dan

    NPK. Perlakuan selanjutnya adalah

    memasang mulsa yakni berupa plastikhitam perak. Warna perak diluar

    berfungsi untuk memantulkan sinar

    matahari dan warna hitam di dalam

    bertujuan agar panas matahari dapatdiserap tanaman dan dapat

    menghangatkan perakaran sehinggadapat membantu mengurangi hamadan penyakit pada akar. Setelah mulsa

    terpasang maka permukaan mulsa

    dilubangi dengan jarak 50 cm antar

    lubang. Pada penanaman diharapkandapat dilakukan dalam satu hari agar

    tanaman dapat tumbuh secara serentak.

    Kedalaman lubang tanam yakni 5 cm.Kentang pada umur 0 sampai 10 hari

    belum diberikan perlakuan. Setelah

    umur 10 hari maka kegiatanpengendalian OPT mulai dilakukan

    dikarenakan hama dan penyakit telah

    tumbuh dan berkembang saat kentang

    masih muda.Berdasarkan hasil observasi,

    hama pada tanaman kentang Atlantik

    adalah anjing tanah, ulat grayak,

    Leriumisa dan cacing. Anjing tanah

    menyerang pada umbi kentang

    sehingga menyebabkan umbi

    berlubang dan dikendalikan denganinsektisida. Ulat grayak menyerang

    pada bagian permukaan daun,

    dikendalikan dengan insektisida.

    Leriumisa menyerang pada jaringandaun dikendalikan menggunakan

    insektisida jenis Amstartep. Hama

    Nematoda Sista Kuning (NSK)

    berbentuk seperti cacing dan

    menyerang pada akar. Pengendalian

    hama NSK menggunakan insektisidajenis nematisida. Penyakit padakentang Atlantik yakni layu Fusarium,

    jamur Phytoptora dan layu

    bakteri.Layu Fusarium dan layu

    bakteri menyerang pada akar sehinggaterjadi busuk pada akar. Tanaman yang

    terserang busuk akar akan mati. Jamur

    Phytoptora menyerang pada daun yang

    menyebabkan daun berwarna putih.Pengendalian jamur Phytoptora, layu

    Fusarium dan layu bakterimenggunakan fungisida.Tanaman kentang Atlantik

    rentan terhadap banyak penyakit dan

    hama sehingga memerlukan proteksi

    yang sangat intensif yakni dilakukanpenyemprotan pestisida 2 hari sekali

    hingga 3 hari sekali dengan total

    penyemprotan dalam satu masa tanamdapat mencapai 26 kali. Penyemprotan

    harus dilakukan secara langsung dalam

    1 hari dikarenakan penyakit dapatmenyebar secara cepat sehingga

    penyemprotan harus dilakukan secara

    merata. Pada saat melakukan

    penyemprotan pestisida, jugaditambahkan perekat yang berupa

    cairan. Perekat berfungsi

    meningkatkan daya kerjapenyemprotan pestisida dengan

    melekatkan dan meratakan butiran

    semprot pada daun sehingga tidak

    mudah menetes atau hilang dan tercucioleh hujan.

    Pada umur 75-85 hari, tanaman

    telah siap panen. Panen dilakukan

    secara manual yakni dengan tangan,tanpa menggunakan alat apapun, agar

    tidak merusak bentuk umbi

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    8/12

    Tabel 4. Rata-Rata Biaya Saprodi Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam di

    Kecamatan Getasan

    No Uraian per UT (Rp) per Ha (Rp) Persentase per Ha (%)1. Bibit 2.857.400 18.535.833 44,62. Pupuk Kandang 614.666 4.000.000 9,6

    3. NPK 184.400 1.200.000 2,9

    4. Mulsa Plastik 204.889 1.333.333 3,25. Rafia 184.400 1.200.000 2,9

    6. Bilah Bambu 1.097.564 7.142.500 17,2

    7. Fungisida 922.000 6.110.000 14,7

    8. Insektisida 157.183 1.028.333 2,59. Perekat 153.667 1.000.000 2,4

    Jumlah 6.376.170 41.550.000 100,0

    Sumber : Analisis Data Primer

    kentang. Harga panen kentang Atlantikadalah Rp 5.300,-/kg. Setelah kentang

    dipanen maka disimpan pada bagor.

    Kemudian dikumpulkan pada salahsatu rumah petani dan akan diambil

    perusahaan dengan truk untuk

    selanjutnya akan diolah.

    Biaya Usahatani Kentang Atlantik

    Berdasarkan pada Tabel 4, dapat

    diketahui bahwa biaya sarana produksiyang menyumbang biaya terbesar

    dalam satu musim tanam adalah dalam

    pembelian bibit yakni sebesar Rp

    18.535.833,- per Ha. Bibit diperolehdengan cara impor. Petani memperoleh

    bibit dari PT Indofood Fritolay

    Makmur yang dibayar setelah panen.

    Harga bibit yang cukup mahal yakniRp 13.000,-/kg mendorong petani

    untuk mencari cara mengefisiensikan

    penggunaan bibit. Cara yang dilakukanadalah membelah bibit menjadi dua

    bagian, setiap bagian harus memiliki

    mata tunas. Pembelahan bibit tersebuttidak mempengaruhi kualitas produksi

    kentang.

    Pupuk yang diberikan pada saatpersiapan lahan yaitu pupuk kandang

    dan pupuk NPK, dengan biaya total

    pupuk Rp 6.200.000,- per Ha/MT.Mulsa pada budidaya kentang Atlantik

    berupa plastik (roll) dengan total biaya

    Rp 1.333.333,- per Ha. Mulsa

    berwarna perak pada permukaan atasbermanfaat untuk memantulkan sinar

    matahari dan warna hitam di dalam

    bertujuan agar panas matahari dapatdiserap tanaman dan dapat

    menghangatkan perakaran sehingga

    dapat membantu mengurangi hama

    dan penyakit pada akar. Penggunaanrafia sebanyak 40kg dalam 1 Ha per

    MT dengan biaya Rp 1.200.000,-.

    Fungsi rafia adalah menghubungkan

    bilah bambu antar lubang agar tidakroboh. Penggunaan bilah bambu

    menyesuaikan pada jumlah tanaman

    dalam suatu lahan dengan biaya Rp7.142.500,- per Ha/MT. Bilah bambu

    berfungsi agar tanaman tumbuh keatas,

    tidak rimbun di permukaan tanahsehingga pertumbuhan dapat ke atas

    agar tanaman dapat menyerap

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    9/12

    Tabel 5. Rata-Rata Biaya Tenaga Kerja Usahatani Kentang Atlantik per Musim

    Tanam di Kecamatan Getasan

    No Jenis Kegiatan TKD TKL(Rp/MT) (HKP) (Rp/MT) (HKP)

    Per UT

    1. Persiapan Bibit 48.750 2,0 -

    2. Pengolahan Lahan - 384.167 15,4

    3. Pemupukan 384.167 15,44. Penanaman 57.500 2,3 77.500 3,1

    5. Pengendalian OPT 922.292 36,9 -

    6. Panen 58.750 2,4 307.500 12,3

    Jumlah 1.087.292 43,5 1.153.333 46,1

    Per Ha

    1. Persiapan Bibit 324.762 13 -

    2. Pengolahan Lahan - 2.500.000 100

    3. Pemupukan 2.500.000 1004. Penanaman 384.137 15,4 516.071 20,6

    5. Pengendalian OPT 6.068.299 242,7 -

    6. Panen 388.095 15,5 2.039.484 81,6

    Jumlah 7.165.293 286,6 7.555.556 302,2

    Sumber : Analisis Data Primer

    sinar matahari secara maksimal dan

    digunakan untuk menancapkan mulsa

    ke tanah. Pengendalian OPTmerupakan kegiatan yang intensif

    dilakukan dalam budidaya kentang

    Atlantik dengan total biaya pembelianfungisida dan insektisida sebesar Rp

    7.138.333,- per Ha/MT. Biaya

    pembelian perekat sebesar Rp1.000.000,-/Ha/MT. Perekat berfungsi

    meningkatkan daya kerja

    penyemprotan pestisida dengan

    melekatkan butiran semprot pada daun

    sehingga tidak mudah menetes atauhilang dan tercuci oleh hujan.Total

    biaya saprodi yang dikeluarkan dalamusahatani kentang Atlantik adalah Rp

    41.550.000,- per Ha/MT.

    Perhitungan penggunaan

    tenaga kerja menggunakan satuan Hari

    Kerja Pria (HKP) dengan jam kerja

    selama 8 jam/hari. Upah yang diterima

    oleh tenaga kerja perempuan sebesarRp 20.000,-/hari dan upah yang

    diterima oleh tenaga kerja pria sebesar

    Rp 25.000,-/hari. Rata-rata biayatenaga kerja yang dikeluarkan dalam

    usahatani kentang Atlantik dapat

    dilihat pada Tabel 5.Berdasarkan Tabel 5, dapat

    diketahui bahwa biaya pengendalian

    OPT merupakan biaya tenaga kerja

    terbesar yakni sebesar Rp 6.068.299,-

    per Ha/MT dengan jumlah 242,7 HKPdan dikerjakan oleh tenaga kerja

    keluarga. Persiapan bibit merupakanbiaya tenaga kerja terkecil yakni

    sebesar Rp 324.762,-per Ha/MT

    dikerjakan oleh tenaga kerja keluarga

    dengan jumlah 13 HKP.

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    10/12

    Tabel 6. Rata-Rata Biaya Penyusutan Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam

    di Kecamatan Getasan (Rp)

    No Uraian Per UT Per Ha1. Cangkul 3.630 27.9212. Sprayer 15.444 121.729

    2.9593. Pembolong 379

    Jumlah 19.453 152.609

    Sumber : Analisis Data Primer

    Tabel 7. Rata-Rata Biaya Lain-lain Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam di

    Kecamatan Getasan (Rp)

    No. Uraian Per UT Per Ha

    1. Pajak 11.525 75.000

    2.3.

    Potongan VendorBiaya Transportasi

    1.278.66730.733

    8.329.381200.000

    Jumlah 1.320.925 8.604.381

    Sumber : Analisis Data Primer

    Tabel 8. Rata-Rata Biaya Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam diKecamatan Getasan (Rp)

    No. Uraian Per UT Per Ha Persentase per Ha (%)

    1. Biaya sarana produksi 6.376.170 41.550.000 63,92. Biaya tenaga kerja 2.240.625 14.720.848 22,6

    3. Biaya penyusutan alat 19.453 152.609 0,2

    4. Biaya lain-lain 1.320.925 8.604.381 13,2

    Jumlah 9.995.173 65.027.838 100

    Sumber : Analisis Data Primer

    Perhitungan biaya penyusutan

    dapat dilihat pada Tabel 6.Berdasarkan Tabel 6, dapat diketahui

    bahwa biaya penyusutan yang terbesar

    adalah sprayer dengan biaya Rp121.729,- per Ha/MT. Biaya

    penyusutan pada setiap alat relatif

    rendah. Biaya penyusutan yang relatif

    rendah dikarenakan alat-alat yangdigunakan dapat bertahan hingga 15

    tahun.

    Biaya lain-lain adalah biayapajak tanah, biaya yang dibayarkan

    kepada vendor dan biaya transportasi.

    Vendor adalah pihak ketiga antara

    perusahaan dengan petani yang

    membantu proses pemesanan bibit keperusahaan dan transportasi hasil

    pertanian ke perusahaan. Biaya pada

    vendor sebesar Rp 400,- per kilogram.Pengeluaran biaya vendor dikarenakan

    pihak vendor memberikan fasilitas

    bagor dan transportasi dari rumah

    petani hingga ke PT Indofood FritolayMakmur. Biaya transportasi sebesar

    Rp 200.000,- dikeluarkan pada saat

    pembelian pupuk kandang. Rata-ratabiaya lain-lain usahatani kentang

    Atlantik dapat dilihat pada Tabel 7.

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    11/12

    Berdasarkan Tabel 8, rata-rata

    biaya paling besar yaitu biaya sarana

    produksi sebesar Rp 41.550.000,-perHa/MT atau sebesar 63,9%. Rata-ratabiaya paling sedikit adalah biaya

    penyusutan alat sebesar Rp 152.609,-

    per Ha/MT atau sebesar 0,2%.

    Penerimaan Kentang AtlantikBerdasarkan Tabel 9, petani kentang

    Atlantik di Gapoktan Barisan Sari rata-

    rata menggunakan bibit sebanyak

    1.426 kilogram dengan jumlahproduksi sebanyak 20.823 kilogram

    per Ha. Harga jual satu kilogramkentang Atlantik segar di GapoktanBarisan Sari adalah Rp 5.300,-. Harga

    jual tersebut merupakan harga

    perjanjian antara pihak PT Indofood

    Fritolay Makmur dengan pihakGapoktan Barisan Sari.Penerimaan

    usahatani kentang Atlantik didapat dari

    hasil produksi dikalikan dengan harga

    yang berlaku sehingga penerimaankentang Atlantik sebesar Rp110.364.298,-/Ha/MT.

    Pendapatan Kentang Atlantik

    Berdasarkan Tabel 10, rata-rata

    pendapatan petani dari usahatanikentang Atlantik sebesar Rp

    45.336.460,-per Ha/MT. Tingkat

    pendapatan petani kentang Atlantik

    tergolong tinggi mengingat bahwaumur tanam kentang Atlantik hanya

    75-85 hari. Pendapatan usahatani yangtinggi sebanding dengan perawatankentang Atlantik yang cukup beresiko

    dikarenakan kentang Atlantik sangat

    rentan terhadap OPT yang dapat

    mengurangi hasil produksi dan dapatpula menyebabkan gagal panen.

    Tabel 9. Rata-Rata Penerimaan Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam di

    Kecamatan Getasan

    No Uraian Per UT Per Ha

    1. Produksi (Kg) 3.197 20.823

    2. Harga per kg (Rp) 5.300 5.3003. Penerimaan (Rp) 16.942.333 110.364.298

    Sumber : Analisis Data Primer

    Tabel 10. Rata-Rata Penerimaan, Biaya dan Pendapatan Usahatani Kentang Atlantik

    per Musim Tanam di Kecamatan Getasan (Rp)

    No Uraian Per UT Per Ha

    1. Penerimaan Usahatani 16.942.333 110.364.298

    2. Biaya Usahatani 9.957.173 65.027.838

    3. Pendapatan Usahatani 6.985.161 45.336.460

    Sumber : Analisis Data PrimerTabel 11. Rata-Rata Efisisensi Usahatani Kentang Atlantik per Musim Tanam di

    Kecamatan Getasan

    No. Uraian Per UT Per Ha R/C Ratio

    1. Penerimaan 16.942.333 110.364.298 1,70

    2. Biaya 9.957.173 65.027.838

    Sumber : Analisis Data Primer

  • 7/24/2019 Jurnal Nadia Oktaviana

    12/12

    Efisiensi Usahatani Kentang

    Atlantik

    Dari Tabel 11, diketahui bahwaefisiensi usahatani kentang Atlantik

    sebesar 1,70. Nilai efisiensi usahatani

    kentang Atlantik lebih dari satu, yang

    berarti bahwa usahatani kentang

    Atlantik telah efisien.Hal ini berarti

    bahwa Rp 1.000,- yang dikeluarkan

    oleh petani kentang Atlantik mampu

    menghasilkan penerimaan sebesar

    Rp 1.700,-.

    KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanRata-rata biaya usahatani kentang

    Atlantik adalah sebesar

    65.027.838/Ha/MT. Rata-rata

    penerimaan usahatani sebesar Rp

    110.364.298/HaMT dan rata-rata

    pendapatan usahatani sebesar sebesar

    Rp 45.336.460/Ha/MT.Usahatani

    kentang Atlantik di Gapoktan

    Barisan Sari Kecamatan Getasan

    telah efisien dengan R/C Ratiosebesar 1,70.

    Saran

    Petani diharapkan selalu

    mempertahankan kualitas dan

    meningkatkan kuantitas. Petani dapat

    meminimalkan biaya bibit dengan

    membelah bibit sesuai dengan

    jumlah tunas. Petani juga diharapkan

    berdiskusi kembali mengenai harga

    jual kentang Atlantik yang perluditingkatkan lagi sesuai dengan

    peningkatan biaya produksi

    DAFTAR PUSTAKA

    Deptan. 2010. Buletin PemasaranInternasional Edisi II April.

    Direktorat Pemasaran

    Internasional. Ditjen PPHP

    Deptan.

    Santoso, Boedi. 2008. Pendugaan

    Heritabilitas Ketahanan

    Beberapa Varietas Kentang

    (Solanum tuberosum)

    Terhadap Lalat Pengorok

    Daun (Liriomyzahuidobrensis). Jurnal

    Agroland 15 (4) : 251 - 256,

    Desember 2008 ISSN : 0854

    641X. Kalimantan.

    Muhibuddin A., B. Zakaria dan

    Baharuddin. 2008.

    Peningkatan Produksi

    dan Mutu Benih Kentang

    Hasil KulturIn-Vitromelalui

    Introduksi Sistem Aeroponik

    dengan Formulasi NPK.Jurnal Sains & Teknologi :

    Desember, Vol. 8, No.3 : 210

    - 220.

    Nugroho, Yuwono Ibnu. 2011. Impor

    Menyerang, Petani

    Meradang.

    http://www.agrina-

    online.com/redesign2.php?rid

    =19&aid=3377.Diakses 23

    April 2013.

    Soekartawi. 2006. Analisis

    Usahatani. Penerbit

    Universitas Indonesia.

    Jakarta.

    http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=19&aid=3377