JURNAL Meiriza Afriadi
-
Upload
pebriantoni -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of JURNAL Meiriza Afriadi
STUDI AWAL PERENCANAAN KAPASITAS SISTEM PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA BAYU UNTUK BEBAN PERUMAHAN DI DUSUN III
RT. 13 DESA AIR PUTIH KABUPATEN BENGKULU UTARA
Meiriza Afriadi1, Hairul Alwani
2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Jl. Raya Palembang-Pabumulih
KM. 32 Inderalaya, 30662, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRAK
Bengkulu Utara merupakan Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Muko-Muko dan Samudra Hindia.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Bengkulu Utara memiliki potensi angin yang dapat
dijadikan lokasi pengembangan sistem pembangkit listrik tenaga bayu. Kecepatan angin rata-rata di Bengkulu Utara
berkisar antara 3-5 m/s. Dusun III RT.13 Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Utara, dimana merupakan lokasi penelitian
yang akan dibuatkan sitem pembangkit listrik tenaga bayu merupakan desa yang terletak tidak jauh dari bibir pantai
Kabupaten Bengkulu Utara. 100 % warga masih mengandalkan 1 buah genset untuk memenuhi kebutuhan listrik
sebanyak 32 perumahan di desa tersebut. Dalam 1 malam kebutuhan listrik total di desa tersebut adalah 52,992 kWh.
Potensi energi listrik yang dihasilkan adalah 84,92 Watt hour dalam satu jam artinya jika angin berhembus selama 10
jam dalam satu hari maka energi listrik yang dapat dibangkitkan adalah sebesar 849,2 Watt sementara total turbin angin
yang dipasang sebanyak 63 unit dengan kapasitas masing-masing turbin angin adalah 500 Watt pada kecepatan angin
12 m/s. Dengan melihat potensi angin di wilayah tersebut sistem pembangkit listrik tenaga bayu sangat layak diterapkan
di lokasi penelitian untuk mencukupi kebutuhan listrik warga.
Kata kunci : Kapasitas Turbin Angin, Sistem Pembangkit Lisrik Tenaga Bayu (PLTB), Potensi Angin
ABSTRACK
The North Bengkulu is a regency where separated by other regency as like Muko-Muko Regency and Hindia Ocean. As
a result of reaserch shows that North Bengkulu has a potential place where the implementation of renewable energy is
able to do. North Bengkulu’s wind velocity is about 3-5 m/s. The village is named Dusun III RT. 13 Desa Air Putih, North
Bengkulu Regency, where the location of reasearch to implement PLTB is not far from the shore of North Bengkulu
Regency. 100 % citizens rely on 1 diesel to supply electric energy for 32 houses there. In one night demand of electric
energy is about 52,992 kWh. Electric energy from generator generates 84,92 Watt hour in hour. It means that electric
energy which is generated by generator is 849,0 Watt if the wind brezees for 10 continuously in one day. The total of wind
turbin will be built is about 63 wind turbines with the capacity of each turbines is arround 500 Wp at the wind velocity
12 m/s. As a result, we know that North Bengkulu Regency is potential to implement wind turbine as a renewable energy
to fullfil electric energy of citizens there.
Keywords : Wind Turbine Capacity, PLTB, Wind Potential
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi energi listrik terbesar
didunia. Sampai tahun 2014 ini, permintaan akan konsumsi energi listrik sampai 173.990,75 per tahun termasuk daerah
pedesaan yang jauh dari pusat kota dan jauh dari jangkauan jaringan distribusi listrik.
Namun sebagian besar energi listrik yang kita pakai saat ini merupakan energi listrik yang bersumber dari bahan bakar
fosil seperti batubara, minyak bumi, gas bumi dan lainnya. Semua energi yang disebutkan tadi tidak selamanya tersedia
dan sangat terbatas jumlahnya karena merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui.
Salah satu solusi sebagai bentuk pengganti penggunaan energi fosil yang semakin menipis yang dapat mengancam
keberlangsungan kehidupan manusia ialah dengan memanfaatkan energi baru terbaruakan (EBT). Salah satu sumber
energi terbarukan yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah angin dengan pemanfaatan yang pengelolaannya
dinamai pembangkit listrik tenaga angin (BAYU)
Dari hasil survei pemetaan menyangkut potensi angin di beberapa daerah di Indonesia tersebut, penulis mencoba untuk
membuat tugas akhir dimana Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dapat dikembangkan pada salah satu daerah di
Indonesia.
Disini penulis mengambil daerah Pantai Barat Bengkulu Utara sabagai sampel tempat untuk dijadikan tempat penelitan
karena dari data yang dikaji oleh penulis daerah Bengkulu Utara memungkinkan untuk dijadikan tempat pengembangan
energi terbarukan melihat topografi sebagian daerah tersebut berada di pesisir pantai menghadap Samudra Hindia . Selain
itu, beberapa kecamatan di kabupaten Bengkulu Utara sering terjadi pemadaman bergilir yang disebabkan oleh
pembangkit listrik pada daerah tersebut sudah tidak mampu lagi mengatasi kebutuhan beban di daerah tersebut bahkan
untuk beberapa desa aliran listrik tidak ada jaringan listrik sama sekali.
Dari pokok permasalahan diatas, untuk itu penulis membuat tugas akhir dengan mencoba mengembangkan energi
terbarukan dalam hal ini perencanaan turbin angin yang diberi judul “STUDI AWAL PERENCANAAN KAPASITAS
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU UNTUK BEBAN PERUMAHAN DI DUSUN III RT 13
DESA AIR PUTIH KABUPATEN BENGKULU UTARA”.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam tugas akhir ini, penulis mencoba mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan berupa pengembangan turbin
angin di Dusun III RT. 13 Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Utara. Daerah ini menjadi sasaran penulis untuk dilakukan
penelitian dikarenakan belum ada jaringan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan listrik di Desa tersebut. Untuk itu
penulis mencoba mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan berupa perencanakan sistem pembangkit listrik tenaga
bayu dengan mencoba menghitung seberapa besar kapasitas turbin angin dan komponen-komponen PLTB yang akan di
gunakan agar daerah yang sudah ditentukan lokasinya dapat diberikan suplai listrik kedaerah tersebut.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Dapat merencanakan sistem pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Dusun III RT. 13 Desa Air Putih
Kabupaten Bengkulu Utara
2. Menentukan kapasitas turbin angin untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Dusun III Desa Air Putih
Kabupaten Bengkulu Utara
3. Menentukan kapasitas komponen-komponen PLTB di Dusun III RT. 13 Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu
Utara
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Turbin Angin
Turbin angin merupakan teknologi pengkonversi angin yang mana energi mekanik yang dibuat oleh turbin angin dapat
diubah ke dalam bentuk energi listrik. Turbin angin merupakan mesin pengkonversi energi tertua di dunia. Turbin angin
angin awalnya hanya digunakan untuk mempermudah para petani menggiling padi dan memutar mesin, dan keperluan
irigasi. Dewasa ini, pemanfaatan turbin angin digunakan untuk memproduksi listrik skala besar. Hanya sayang dibeberapa
negara berkembang seperti Indonesia pemanfaatan turbin angin baru sebatas kajian dan riset dari beberapa institusi
dikarenakan teknologi yang ada belum begitu memungkinkan dan masih butuh banyak penyempurnaan untuk
teknologinya sendiri agar menghasilkan turbin angin yang efektif dan efisien.
2.2 Prinsip Kerja Turbin Angin
Energi kinetik angin diperoleh berdasarkan energi kinetik sebuah benda dengan massa (m), kecepatan (v), maka rumus
energi angin dapat dirumuskan sebagai berikut:
E = 1
2 × m × (v)
2
Sedangkan jumlah energi yang melewati suatu tempat per unit waktu adalah:
E = 1
2 × ρ × A × v (v2)
Sehingga energi kinetik angin berubah menjadi persamaan aliran dan daya yang dihasilkan oleh rotor turbin dalam satuan
waktu merupakan hasil dari setengah kali massa jenis udara (ρ) dengan luas penampang cakupan dari turbin angin (A)
dan pangkat tiga dari kecepatan anginnya. Jadi selisih sedikit saja kecepatan anginnya, maka perbedaan energi yang
dihasilkannya dapat berkali lipat besarnya. Pernyataan diatas dapat di representasikan dalam persamaan dibawah :
P = 1
2 × ρ × A × (v)
3
Dengan :
E = energi kinetik dari baling-baling
m = massa (kg)
P = Daya yang dihasilkan (watt)
ρ = Densitas / massa jenis udara (kg/m3)
A = Luas penampang baling-baling (m2)
v = Kecepatan angin (m/s)
2.3 Tipe Turbin Angin
2.3.1 Tipe Turbin Angin Horizontal
Tipe turbin angin seperti ini merupakan turbin angin yang paling banyak digunakan saat ini. Turbin angin sumbu
horizontal memiliki sumbu putar yang terletak sejajar dengan permukaan tanah dan sumbu putar rotor yang searah dengan
arah angin. Sementara itu, turbin angin sumbu vertikal ialah jenis turbin angin dimana putaran rotornya hanya
memanfaatkan efek magnus yaitu karena adanya selisih gaya drag pada kedua sisi rotor atau sudu sehingga menghasilkan
momen gaya terhadap sumbu putar rotor.
2.3.2 Tipe Turbin Angin Upwind Dan Downwind
Dikatakan upwind dan downwind dikarenakan posisi letak rotor terhadap arah angin. Turbin angin jenis upwind memiliki
rotor yang letaknya menghadap arah angin sedangkan turbin angin jenis downwind memiliki rotor yang membelakangi
arah angin
2.3 Konstruksi Turbin Angin
2.3.1 Generator
Proses pengkonversian pada turbin angin dari dari energi angin menjadi energi listrik melibatkan dua tahapan. Yang
pertama, energi kinetik dalam angin dikonversikan kedalam bentuk energi mekanik yang dilakukan rotor turbin angin.
Tahap kedua, energi mekanik yang ditangkap oleh baling baling di konversikan kedalam energi listrik melalui generator.
Untuk menghasilkan energi keluaran yang maksimal, diperlukan rancangan secara cermat dan tepat mulai dari hal
penentuan lokasi yang memiliki potensi angin hingga hal-hal teknis seperti rancangan generator yang akan digunakan.
2.3.2 Baling-Baling
Pemilihan jumlah sudu berkaitan dengan rasio kecepatan ujung yang diinginkan dan juga aspek keindahan. Ada beberapa
jenis penggerak yang digunakan pada turbin angin, penggunaan jenis jenis baling-baling ini sesuai dengan kebutuhan
perancangan. Saat ini penggunaan baling-baling dengan 3 penggerak merupakan yang paling banyak digunakan. Dalam
pemilihan tipe baling-baling yang perlu diperhatikan adalah Coefficient Power dan Tip Speed Ratio. Cp (Coefficient
Power) adalah tingkat efisiensi dari baling, semakin besar efisiensinya maka semakin besar juga kemampuan suatu turbin
untuk mengambil energi yang didapatnya. TSR merupakan perbandingan kecepatan ujung baling terhadap angin, maka
semakin besar TSR akan semakin besar putarannya.
2.3.3 Tiang Penyangga
Penggunaan tiang penyangga yang baik bergantung pada potensi angin yang tersedia dan pada ketinggian berapa angin
tersebut berada. Umumnya untuk pengembangan turbin angin di Indonesia saat ini, ketinggian tiang penyangga bervariasi
4 meter, 8 meter, 10 meter dan 12 meter dari permukaan tanah.
2.3.4 Converter
Converter berfungsi untuk mengubah tegangan AC dari generator turbin angin menjadi tegangan DC, agar arus yang
mengalir dapat tersimpan di baterai. Secara umum converter AC ke DC sangat mudah di jumpai dipasaran karena pada
prinsipnya converter seperti ini sudah banyak yang menggunakan untuk keperluan alat elektronik yang membutuhkan
suplai DC. Selain itu converter berfungsi untuk menstabilkan tegangan yang dikirim oleh generator turbin angin untuk
dapat disesuaikan dengan tegangan baterai. Kapasitas converter yang digunakan tergantung dari tegangan keluaran yang
berasal dari generator dan disesuaikan dengan kapasitas penyimpanan baterai. Sehingga jumlah converter yang akan
dipasang adalah :
Jumlah turbin angin terpasang = Jumlah converter terpasang
2.3.4 Baterai
Kapasitas baterai dapat dituliskan dalam persamaan dibawah (Mark Hankins, 1991:68 dalam Liem Ek Bien, dkk):
Ah = ET
Vsistem
Dengan :
Ah = Kapasitas baterai (Ah)
ET = Penggunaan energi listrik total (Wh)
Vs = Tegangan sistem (Volt)
Lamanya kapasitas baterai dapat menyimpan energi listrik yang selanjutnya dinamai “Hari Otonomi”. Baterai menyimpan
energi dan langsung menyalurkan listrik ke rumah-rumah warga pada hari itu juga. Adapun istilah DoD (Depth Of
Disharge) yaitu batas makssimum yang diperbolehkan baterai digunakan. DoD ditentukan sebesar 80 %, jika melebihi
angka tersebut maka baterai akan rusak.
Jika Ah sudah ditentukan, durasi baterai menyimpan energi listrik (d), dan DoD sudah diketahui, maka kapasitas baterai
yang dibutuhkan dapat dicari dengan :
Cbaterai = Ah x d
DoD
Dengan :
Cbaterai = Kapasitas baterai (Ah)
Ah = Kapasitas baterai (Ah)
d = Lama baterai (Hari)
DoD = Hari otonom
Selanjutnya kapasitas beterai ditambah 20 % dari penggunaan beban yang ada. Pertimbangan 20 % merupakan
perhitungan dengan asumsi pertambahan beban di masa yang akan datang sehingga kebutuhan listrik masih dapat
terpenuhi.
2.3.5 Inverter
Berfungsi untuk merubah tegangan dari DC (direct current) menjadi AC (alternating current) untuk dapat di suplai ke
beban. Menurut (Liem Ek Bien, dkk) Kapasitas inverter yang dipasang dapat dicari dengan cara :
kapasitas inverter = total turbin × Pturbin
Dengan :
Kapasitas Inverter (Watt)
Total Turbin (Unit)
Pturbin (Watt)
2.4 Daya Yang Dihasilkan Generator Turbin Angin
Pemilihan generator untuk perencanaan kapasitas turbin angin sangat perlu dilakukan pengkajian agar daya maksimum
keluaran rotor sesuai dengan kebutuhan beban yang diinginkan. Generator dapat dipilih berdasarkan hasil kesepakatan
dengan spesifikasi tertentu atau dapat dilakukuan dengan perancangan sendiri khususnya untuk turbin angin skala kecil
atau untuk sebuah penelitian. Disini penulis menentukan turbin angin sesuai dengan kebutuhan beban di Dusun III RT 13
Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebesar 50 kWh dalam satu hari, sehingga daya yang dihasilkan
generator dapat mensuplai kebutuhan listrik di seluruh kabupatan tersebut.
Secara umum daya yang berhasil dibangkitkan oleh generator (POutput) dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
Pturbin = 1
2 × Cp × ρ × A × (v)
3 × nsistem
Dimana :
Pturbin= Daya keluran dari generator (Watt)
ρ = Densitas/massa jenis udara (kg/m3)
A = Luas penampang baling-baling (m2)
v = Kecepatan angin rata rata (m/s )
Cp = Koefisien daya turbin angin (0,41)
2.5 Perhitungan Dasar Kebutuhan Listrik Dan Pertambahan Beban
Perhitungan dasar kebutuhan listrik didasarkan atas penggunaan listrik dalam satu hari di dalam satu wilayah. Jika dalam
suatu wilayah belum terdapat jaringan listrik, maka kebutuhan listrik total dalam wilayah tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan perhitungan secara manual. Misalnya melakukan survei secara langsung untuk mendapatkan data kebutuhan
listrik total dalam satu hari. Perhitungan kebutuhan beban dengan mempertimbangkan pertambahan kebutuhan listrik
beberapa tahun mendatang dapat dicari dengan :
E = Total Penggunaan Energi + (Total Penggunaan Energi × 20%)
Dengan :
E = Kebutuhan energi listrik dalam satu hari (Watt hour)
20 % = Perkiraan pertambahan kebutuhan listrik
Sehingga jika dalam suatu wilayah terdapat beberapa kepala keluarga, kebutuhan listrik total dalam wilayah
tersebut dapat dicari dengan :
Etotal = E × total beban perumahan
Dengan :
Etotal = Kebutuhan energi listrik total dalam suatu wilayah (Watt hour)
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan melakukan survei pengambilan data secara langsung pada 15 sampel rumah dari 32 rumah
di Dusun III RT. 13 Desa Air Putih Kecamatan Sebelat Kabupaten Bengkulu Utara. Waktu penelitian dilakukan dari pada
tanggal 3-4 Oktober 2014.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Metode Observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan survei lapangan dan pengamatan secara
langsung di Dusun III RT. 13 Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Utara
2. Studi Literatur, yaitu dengan menggunakan berbagai sumber berupa buku elektronik (E-Book), jurnal, skripsi
dan beberapa buku pedoman tentang energi terbarukan yang diperoleh dari pembimbing, penulis mengutip
beberapa informasi yang selanjutnya disampaikan dalam tugas akhir ini..
3. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung terhadap pegawai di lingkungan
BMKG Jakarta mengenai kecepatan angin rata-rata di Kabupaten Bengkulu Utara dan melakukan tanya jawab
mengenai topik bahasan tugas akhir dengan TIM Lentera Angin Nusantara (LAN) sebagai pusat pengembangan
energi terbarukan.
4. Pemberian Kuisioner, yaitu menyebarkan kertas yang berisi pertanyaan mengenai peralatan elektronik yang
dipakai oleh warga (yang memiliki genset) di Dusun III RT. 13 Desa Air Putih Kabupaten Bengkulu Utara dan
berapa daya serta berapa jam pemakaian perhari untuk penggunaan alat tersebut.
3.3 Langkah-Langkah Penelitian
1. Mengumpulkan data, mulai dari data (sampel) pemakaian energi listrik harian warga Dusun III RT. 13 Desa Air
Putih Kabupaten Bengkulu Utara dan data kecepatan angin rata-rata untuk wilayah Kabupaten Bengkulu Utara
2. Melakukan perhitungan daya yang dibangkitkan oleh generator turbin angin
Pturbin = 1
2 × Cp × ρ × A × (v)
3 × η
sistem
3. Menentukan spesifikasi converter :
Jumlah turbin angin terpasang = Jumlah converter dibutuhkan
4. Menetukan spesifikasi baterai :
Ah = ET
Vsistem
Cbaterai = Ah x d
DoD
5. Menetukan spesifikasi inverter :
kapasitas inverter = total turbin × Pturbin
6. Merancang desain prototipe dan skema rangkaian turbin angin yang akan digunakan di Dusun III RT. 13 Desa
Air Putih Kabupaten Bengkulu Utara
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Kecepatan Angin Rata-Rata Bulanan
Data kecepatan angin rata-rata dapat dilihat dalam tabel dibawah :
Tabel 4.1 : Data Kecepatan Angin Rata-Rata Bulanan (m/det)
Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
2009 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
2010 3 3 3 4 3 * 3 3 4 4 4 5
2011 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3
2012 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3
2013 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
Ket : * tidak ada data
Dari data kecepatan angin digunakan tahun data kecepatan angin tahun 2011. Setelah dilakukan perhitungan
diketahui bahwa daya keluaran yang berhasil di bangkitkan oleh generator turbin angin dapat dilihat pada tabel dibawah
:
Tabel 4.2 Daya Keluaran Rata-Rata Bulanan Dari Generator Turbin Angin
Tahun 2011
No Bulan Daya Keluaran (P Turbin) Daya Total
1 Januari 90,838
1019,089
2 Februari 90,838
3 Maret 177,419
4 April 90,838
5 Mei 90,838
6 Juni 90,838
7 Juli 38,322
8 Agustus 90,838
9 September 90,838
10 Oktober 90,838
11 November 38,322
12 Desember 38,322
4.2 Hasil Perhitungan Dan Analisa Kinerja PLTB
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik sebesar 52.992 watt hour dalam 1 hari di Dusun III RT. 13 Desa Air Putih
Kabupaten Bengkulu Utara. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di desa ini, dimulai dari peletakkan turbin
angin di sebuah lapang seluas 2 Ha, Banyaknya turbin angin yang akan dipasang adalah sebanyak 63 unit turbin angin
dengan kapasitas masing-masing turbin angin sebesar 500 wp. Tiap turbin angin dalam satu hari dapat menghasilkan
listrik sebesar 849,2 watt. Kemudian listrik yang di bangkitkan oleh generator di simpan di rumah daya melalui konverter
sebanyak 63 buah, listrik di simpan di baterai dengan jumlah total baterai sebanyak 252 buah. Karena tiap turbin angin
membutuhkan media penyimpanan (baterai) yang terpisah sehingga dalam satu turbin angin terdapat 4 buah baterai
dengan kapasitas 12 Volt 26 Ah. Empat baterai di hubungkan secara seri terlebih dahulu untuk mendapatkan tegangan
sistem sebesar 48 volt. Lalu diparalelkan dengan baterai lain untuk memperbesar kapasitas sebesar 1.380 Ah. Listrik
selanjutnya di salurkan ke inverter dengan jumlah total 11 inverter dengan spesifikasi yang telah di tentukan sebelumnya,
untuk selanjutnya listrik dapat di transmisikan ke perumahan melalui jaringan tegangan rendah untuk dapat menghidupi
peralatan elektronik warga. Hasil perhitungan spesifikasi komponen PLTB secara keseluruhan :
Komponen Kapasitas
Per-Unit
Kapasitas
yang
Dibutuhkan
Total
Komponen yang
dibutuhkan
Cara
pemasangan
Generator 500 Wp 849,2W 63 Unit Seri Hingga
Baterai
Converter Maks.20 A 6 A 63 Unit Seri Hingga
Baterai
Baterai 12 Volt
DC, 26 Ah
1.380 Ah 252 Unit 4 Seri, 63
String Paralel
Inverter 5 kW 53.505,9 kW 11 Unit Paralel
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Di Kabupaten Bengkulu Utara memiliki potensi sumber daya alam berupa angin rata-rata cukup besar yaitu antara 3-
5 m/s perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu untuk memenuhi kebutuhan listrik di Dusun III RT. 13 Desa Air
Putih Simpang Pagaralam Kecamatan Sebelat Kabupaten Bengkulu Utara layak untuk dikembangkan.
2. Energi listrik pembangkitan oleh generator turbin angin dalam satu hari yaitu dengan potensi yang tersedia sebesar
849,2 Watt hour sementara kapasitas generator yang dipasang adalah sebesar 500 Watt peak.
3. Jumlah turbin angin yang akan dibangun sebanyak 63 unit dengan kapasitas masing-masing turbin angin sebesar 500
Watt peak, jumlah converter yang akan digunakan sebanyak 63 buah, jumlah baterai yang akan digunakan sebanyak
252 buah dengan kapasitas masing-masing baterai sebesar 12 Volt 26 Ah, dan jumlah inverter yang akan digunakan
sebanyak 11 buah dengan kapasitas total inverter sebesar 53.505,9 Watt.
5.2 Saran
1. Dengan potensi sumber daya alam berupa angin dengan kecepatan sedang yaitu kecepatan angin rata-rata 3-5 m/s
sebaiknya dapat dilakukan pengkajian lebih lanjut agar Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dilokasi penelitian
benar-benar dapat di implementasikan
2. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dapat direncanakan dengan beragam pertimbangan dengan
memperhitungkan secara detail dalam hal perencanaan sistem pembangkit listrik sesuai dengan ketentuan yang sudah
penulis buatkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bagaskara, Surya, dkk. 2012 Analisa Pemanfaatan Turbin Angin Sebagai Penghasil Energi Listrik Alternatif
Di Pulau Panggang Kepulauan Seribu. Surabaya: Institut Teknologi Surabaya.
[2] Bien, Liem Ek, dkk.2008. Perancangan Sistem Hibrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan Jala-Jala
Listrik Pln Untuk Rumah Perkotaan. Jakarta: Universitas Trisakti.
[3] BPS (Badan Pusat Statistik). 2014. Data Kependudukan Provinsi Bengkulu. Sumber : bengkulu.bps.go.id.
Tanggal diakses : 2 Juni 2014
[4] Comsol.com 2012. Permanent Magnet Generator. Sumber: http://www .comsol. com/blogs/wp-
content/uploads/2012/11/Permanent-Magnet-Generator.jpg. Diakses pada: 10 Oktober 2014.
[5] Doerner, Heiner. 2013. Wind Energy. Sumber : http://www.heiner-doerner-wind energie.de/hrz_axis.gif.
Tanggal Akeses : 2 Agustus 2014.
[6] Electrical4U.com 2013. Fleming Right Hand Rule. Sumber: http://www.electrical4u.com/wp-
content/uploads/2013/05/fleming-right-hand-rule.jpg. Diakses pada: 10 Oktober 2014.
[7] ESDM. 2012. Statistik Listrik. Sumber: http:// esdm.go.id. Diakses pada : 5 Mei 2014.
[8] Fansiscus. 2008. Wind Turbine Bab 3 Wind Turbine. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
[9] Hau, Erich. 2012. Wind Turbines “Fundamental, Tecnologies, Application, Economics”. Munich : Springer.
[10] Hummer. 2014. All Wind Energy. Sumber :http://www .allwindenergy.com /hum
mer/upload/200908282355005658.jpg. Diakses pada : 10 September 2014.
[11] Indarto, Arief. 2013. Statistik Ketenagalistrikan 2013. Jakarta : Direktorat Jendaral Ketenagalistrikan
Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral.
[12] Lentera Angin Nusantara (LAN). 2014. Pengenalan Teknologi Pemanfaatan Energi Angin. Ciheras-
Tasikmalaya : LAN.
[13] Nemi. 2009. Turbin Angin. Sumber: http://konversi.files.wordpress. com/2009/ 01/ nemi5.jpg?w=640 Diakses
pada: 29 September 2014.
[14] Nurtjahjomulyo, Agus. Rancang Bangun Generator turbin Angin Tipe Aksial Kapasitas 200 W. Jakarta:
LAPAN.
[15] Orbiet, Dewa. Tanpa Tahun. Induksi Elektromagnetik. Sumber : http://revolusi-edukasi.blogspot.com. Diakses
pada : 19 September 2014
[16] Organisasi.org. 2008. Macam-macam Jenis Angin Lokal di Indonesia. Sumber :
http://www.organisasi.org/1970/01/macam-macam-jenis-jenis-angin-lokal-di-indonesia-ilmu-pengetahuan-
geografi.html. Diakses pada : 7 Juni 2014.
[17] Peraturan Menteri ESDM. 2003. Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Indonesia
[18] Potter, Merle C, Somerton, Craig W. 2011. Termodinamika Teknik. Jakarta : Erlangga
[19] Rachman, Fathur. 2014. Energi Baru Dan Terbarukan. Sumber : http://energibarudanterbarukan.blogspot.com.
Diakses pada : 7 Juni 2014
[20] Robotshop. 2014. Horizontal Wind Turbine Education. Sumber: http://www .robotshop.
com/media/files/images/horizon-fct-windpitch-wind-turbine-education-kit-large.jpg. Diakses pada: 10 Oktober
2014.
[21] Saladin, Isfah. 2009. Simulasi Pengontrolan Sistem PLTS 50 WP Dengan Matlab. Depok : Fakultas Teknik,
Program Studi Teknik Elektro Universitas Indonesia
[22] Tanpa Nama. Tanpa Tahun. Wind Turbine. Sumber : http://www.hitachi.com/products/power/rotor/index.html.
Diakses pada : 19 September 2014
[23] Tong, Wei. 2010. Wind Power Generation. Virginia USA : Wit Press.
[24] WHyPGen (Wind Hybrid Power Generation Project). 2013. Jenis-jenis Teknologi Energi Angin. Sumber :
http://whypgen-bppt.com/id/whypgen-technology /item/758-jenis-jenis-teknologi-energi-angin.html. Diakses
pada : 7 Juni 2014.
[25] Wood, David. 2011. Small Wind Turbines “Analysis, Design, and Application”. Canada : Springer.