Jurnal Mata 4

2
Judul Jurnal Kemanjuran dari Intravitreal Bevacizumab pada Stadium 3+ Prematur Retinopati Helen A. Mintz-Hittner, M.D., Kathleen A. Kennedy, M.D., M.P.H., dan Alice Z. Chuang, Ph.D., untuk Grup BEAT-ROP Kooperatif Latar Belakang Prematur retinopati menyebabkan kebutaan dini di dunia. Ablasi retina perifer dengan konventional (konfluen) terapi laser menyebabkan kerusakan, komplikasi, tidak menghambat kehilangan penglihatan, khususnya pada kasus prematur retinopati meliputi zona 1 pada mata. Serial kasus pada pasien yang telah diobati dengan vaskular endotelial faktor pertumbuhan inhibisi menyarankan agen tersebut mungkin berguna di dalam pengobatan prematur retinopati. Metode Kita melakukan percobaan secara prospektif, terkontrol, random dengan menggunakan intreavitreal bevacizumab monoterapi untuk zona 1 dan zona 2 posterior stadium 3+ (contoh, Stadium 3 dengan penyakit) prematur retinopati. Bayi dipilih secara random untuk menerima intravitreal bevacizumab (0,625 mg di 0,025 mL dari solusi) atau terapi lser konvensional, bilateral. Hasil okular utama menunjukkan rekuren dari prematur retinopati pada satu atau kedua mata memerlukan perawatan sebelum usia 54 minggu pasca menstruasi. Hasil Kita menggunakan 150 bayi (total sampel dari 300 mata); 143 bayi hidup selama 54 minggu usia pasca menstruasi, dan 7 bayi meninggal tidak termasuk hasil dari analisis utama. Prematur retinopati muncul kembali dari 4 bayi di bevacizumab grup (6 dari 140 mata [4%]) dan 19 bayi di terapi laser grup (32 dari 146 mata [22%], P = 0,002). Efek perawatan signifikan telah ditemukan pada zona 1 prematur retinopati (P = 0,003) tetapi tidak untuk penyakit zona 2 (P = 0,27). Kesimpulan Intravitreal bevacizumab monoterapi, dibandingkan dengan terapi laser konventional, pada bayi dengan retinopati prematur stadium 3+ menunjukkan keuntungan

description

c

Transcript of Jurnal Mata 4

Page 1: Jurnal Mata 4

Judul Jurnal Kemanjuran dari Intravitreal Bevacizumab pada Stadium 3+ Prematur RetinopatiHelen A. Mintz-Hittner, M.D., Kathleen A. Kennedy, M.D., M.P.H., dan Alice Z. Chuang, Ph.D., untuk Grup BEAT-ROP Kooperatif

Latar Belakang Prematur retinopati menyebabkan kebutaan dini di dunia. Ablasi retina perifer dengan konventional (konfluen) terapi laser menyebabkan kerusakan, komplikasi, tidak menghambat kehilangan penglihatan, khususnya pada kasus prematur retinopati meliputi zona 1 pada mata. Serial kasus pada pasien yang telah diobati dengan vaskular endotelial faktor pertumbuhan inhibisi menyarankan agen tersebut mungkin berguna di dalam pengobatan prematur retinopati.

Metode Kita melakukan percobaan secara prospektif, terkontrol, random dengan menggunakan intreavitreal bevacizumab monoterapi untuk zona 1 dan zona 2 posterior stadium 3+ (contoh, Stadium 3 dengan penyakit) prematur retinopati. Bayi dipilih secara random untuk menerima intravitreal bevacizumab (0,625 mg di 0,025 mL dari solusi) atau terapi lser konvensional, bilateral. Hasil okular utama menunjukkan rekuren dari prematur retinopati pada satu atau kedua mata memerlukan perawatan sebelum usia 54 minggu pasca menstruasi.

Hasil Kita menggunakan 150 bayi (total sampel dari 300 mata); 143 bayi hidup selama 54 minggu usia pasca menstruasi, dan 7 bayi meninggal tidak termasuk hasil dari analisis utama. Prematur retinopati muncul kembali dari 4 bayi di bevacizumab grup (6 dari 140 mata [4%]) dan 19 bayi di terapi laser grup (32 dari 146 mata [22%], P = 0,002). Efek perawatan signifikan telah ditemukan pada zona 1 prematur retinopati (P = 0,003) tetapi tidak untuk penyakit zona 2 (P = 0,27).

Kesimpulan Intravitreal bevacizumab monoterapi, dibandingkan dengan terapi laser konventional, pada bayi dengan retinopati prematur stadium 3+ menunjukkan keuntungan signifikan untuk zona 1 tetapi tidak untuk zona 2. Perkembangan dari pembuluh darah retina perifer berlanjut setelah diterapi dengan intravitreal bevacizumab, tetapi bila terapi laser konventional dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina perifer. Pada percobaan ini tingkat keamanan minimal.