Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

36
JURNAL KEGIATAN DPRD PROVINSI LAMPUNG Edisi II/Februari 2015 JURNAL KEGIATAN DPRD PROVINSI LAMPUNG Pemprov Minta Persetujuan Dewan untuk Pelepasan Lahan Waydadi Soroti Rencana Kenaikan HET Elpiji

description

Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung

Transcript of Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

Page 1: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNG

Pemprov Minta Persetujuan Dewanuntuk Pelepasan Lahan Waydadi

Soroti Rencana KenaikanHET Elpiji

Page 2: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

Diterbitkan Oleh

Sekretariat DPRDProvinsi Lampung

PELINDUNGPimpinan DPRD Provinsi Lampung:H. Dedi Afrizal, S.Kep;H. Toto Herwantoko, S.E., M.M.;H. Ismet Roni, S.H.;Ir. H. Johan Sulaiman, M.M.;H. Pattimura, S.E.

PEMBINASekretaris DPRD Provinsi Lampung:H. Sutoto, S.H., M.H.

PENANGGUNG JAWABKepala Bagian Perundang-udangan:Bambang Joko Dwi Sunarto, S.H., M.H.

PENGARAHKepala Bagian Umum:Grisman Medy Putra, S.P., M.M.Kepala Bagian Persidangan:Zurizal, S.E., M.Si.Kepala Bagian Keuangan:Tina Malinda, S.Sos., M.M.Kepala Bagian Humas & Protokol:Dr. Elip Heldan, A.P., M.Si.

PEMIMPIN REDAKSIKasubag Dokumentasi, Informasi,dan Perpustakaan:Fitri Sisnani, S.Sos.

SEKRETARIS REDAKSINeli Yuniar

ALAMAT REDAKSIGedung DPRD Provinsi LampungJl. Wolter Monginsidi No. 69,Telukbetung, BandarlampungTelepon (0721) 481166;Faksimili (0721) 482166Website:www.dprd-lampungprov.go.idEmail:

Hal. 8

Daftar Isi

Sambut Kunjungan DPRD KalbarKomisi II DPRD Provinsi Kalimantan Barat beserta

instansi terkait melakukan studi banding di Lampungselama 4 hari dari tanggal 23 sampai 26 Februari

2015. Rombongan berjumlah 22 orang itu akan studibanding soal pertanian selama berada di Lampung.

Hal. 9

Komisi IV KunjungiPelabuhan Panjang

Hal. 12

DPRD Provinsi Lampung menekankan kepada segenapjajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar

benar-benar meningkatkan konsentrasi padapendapatan asli daerah (PAD).

Hal. 21

Pembahasan Pemekaran KabupatenSelesai Akhir Februari

DPRD Provinsi Lampung menargetkan pembahasantentang pemekaran daerah persiapan Kabupaten

Seputih Barat dan Seputih Timur di Kabupaten LampungTengah akan kelar bulan Februari 2015.

Komisi IV DPRD Provinsi Lampung melakukankunjungan kerja ke Palabuhan Panjang,

Bandarlampung, Rabu, 11 Februari 2015.

SKPD Diminta KonsentrasiTingkatkan PAD

Page 3: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

1JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

AGENDA KEGIATAN DPRD PROVINSI LAMPUNGBulan Februari 2015

Senin, 2 Februari 20151. Pukul 08.30, peninjauan lapangan ke

beberapa lokasi pelaksanaan program/kegiatan beberapa satuan kerja pe-merintah daerah (SKPD) oleh Komisi VDPRD Provinsi lampung.

Selasa, 3 Februari 20151. Pukul 10.00, konsultasi dan koordinasi

pembahasan terkait Laporan HasilPemeriksaan (LHP) BPK-RI atas BelanjaDaerah Tahun 2014 pada PemerintahProvinsi Lampung dan instansi terkait diKantor Kementerian Dalam Negeri Jakartaoleh Anggota Panitia Kerja DPRD ProvinsiLampung.

2. Pukul 10.00, sosialisasi tata cara pelak-sanaan Asuransi Jaminan KesehatanDewan Tahun 2015 di ruang Rapat Ko-misi, oleh Dirut Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan danKetenagakerjaan, diikuti Pimpinan danAnggota DPRD Provinsi Lampung.

Page 4: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

2JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

Rabu, 4 Februari 20151. Pukul 10.00, peninjauan lapangan di CV

Bumi Waras Bandarlampung oleh Ang-gota Komisi III DPRD Provinsi Lampung.

2. Pukul 13.00, peninjauan lapangan di PTCharoen Pokphand Indonesia di Ban-darlampung oleh Anggota Komisi III DPRDProvinsi Lampung.

3. Pukul 13.00, rapat dengar pendapatPimpinan DPRD Provinsi Lampung denganPimpinan PT Kereta Api Indonesia Sub-divisi Regional III.2 Tanjungkarang.

Kamis, 5 Februari 20151. Pukul 09.00, Audiensi Pimpinan AJB Bumi

Putera 1912 Kantor Wilayah SumbagselII Lampung dengan Pimpinan DPRDProvinsi Lampung.

2. Pukul 10.00, rapat Badan Musyawarah:a) penetapan jadwal rapat paripurnadengan agenda membahas laporan hasilPanitia Kerja Pembahasan terhadapLaporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI atasBelanja Daerah Tahun Anggaran 2014pada Pemerintah Provinsi Lampung daninstansi terkait; b) penetapan jadwalrapat paripurna dengan agenda pene-tapan target dan rencana kerja DPRDProvinsi Lampung tahun anggaran 2015;c) penetapan jadwal rapat paripurnadengan agenda pembahasan penyusunanprolegda Provinsi Lampung Tahun 2015;d) dan lain-lain.

Jumat, 6 Februari 20151. Pukul 08.00, bakti sosial Polres Tulang-

bawang dan Pemkab Tulangbawangdipusatkan di lapangan KecamatanPagardewa oleh Ketua DPRD ProvinsiLampung.

Sabtu, 7 Februari 20151. Pukul 13.00, syukuran dan ramah tamah

di rumah jabatan Ketua DPRD ProvinsiLampung oleh seluruh Anggota DPRDProvinsi Lampung, Forkopimda, danundangan lainnya.

Page 5: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

3JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

Senin, 9 Februari 20151. Pukul 10.00, rapat Badan Musyawarah

di ruang rapat Komisi oleh Pimpinan danAnggota Badan Musyawarah DPRD Pro-vinsi Lampung.

Selasa, 10 Februari 20151. Pukul 09.00, audiensi Panitia Pelaksana

PW IPM Lampung dengan Pimpinan DPRDProvinsi Lampung.

Rabu, 11 Februari 20151. Pukul 10.00, kunjungan kerja Komisi IV

DPRD Provinsi Lampung bersama Pim-pinan dan staf Badan PengelolaanLingkungan Hidup Daerah ProvinsiLampung ke PT Hanjung Indonesia.

2. Pukul 13.00, kunjungan kerja Komisi IVDPRD Provinsi Lampung bersama Pim-pinan dan staf Badan PengelolaanLingkungan Hidup Daerah ProvinsiLampung ke PT Pelindo II Cabang Panjang.

Selasa, 17 Februari 20151. Pukul 07.30, Upacara gabungan Forko-

pimda Provinsi Lampung di LapanganKorpri Kantor Pemprov Lampung.

2. Pukul 10.00, rapat paripurna di ruangrapat utama DPRD Provinsi Lampung.

Selasa, 24 Februari 20151. Pukul 10.00, menerima kunjungan kerja

Anggota Badan Legislasi DPRD ProvinsiJawa Timur oleh Pimpinan dan AnggotaBadan Legislasi DPRD Provinsi Lampungdi ruang rapat Badan Legislasi DPRDProvinsi Lampung.

Rabu, 25 Februari 20151. Pukul 09.00, mengikuti upacara pengu-

kuhan profesor Fakultas Pertanian danFakultas Hukum Universitas Lampung diGSG Unila oleh Pimpinan DPRD ProvinsiLampung.

Page 6: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

4JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

ecepatnya kami minta pemprovmelaporkan perkembangan pele-pasan aset Waydadi. Kami akanterus memantau seperti apa nan-

tinya. Dari situ kita akan lapor ke pimpinandewan,” kata Sekretaris Komisi I DPRDLampung Bambang Suryadi, di Bandar-lampung, Senin (2/2/2015).

Pada rapat dengar pendapat denganSekretaris Daerah serta Biro Aset dan Per-

Pemprov MintaPersetujuan Dewan untukPelepasan Lahan Waydadi

lengkapan Sekretariat Pemprov Lampungsebelumnya, eksekutif dan legislatif sama-sama sepakat melepas lahan Waydadi yangtelah diduduki warga tersebut.

“Pemprov meminta kita melepaskannyacukup dengan persetujuan DPRD. Padahal,Dewan sebelumnya menyetujui pelepasanaset itu dengan peraturan daerah,” kataBambang. Karena itu, Komisi I memintaPemprov Lampung membentuk tim inde-

Komisi I DPRD Provinsi Lampung yang membidangi pemerintahanminta pemerintah provinsi memberikan laporan perkembanganpelepasan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Waydadi seluas 88,8

hektar di Kecamatan Sukarame, Bandarlampung.

S“

Page 7: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

5JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

penden penilai harga lahan dan bangunanatas ganti rugi yang wajib dibayar oleh warga.

“Sambil menunggu rapat paripurna,kami minta eksekutif membentuk tim yang bisamenaksir ganti rugi yang harus dibayar olehwarga. Jadi kita berjalan beriringan,” ujarnya.Dia menyebut Komisi I menargetkan pem-bebasan HPL Waydadi bisa diselesaikan padatahun 2015 ini. Dengan demikian, PemprovLampung dapat memasukkan pendapatan aslidaerah (PAD) dari penggantian lahan tersebutke dalam APBD Murni tahun 2015.

Sementara Kepala Biro Perlengkapandan Aset Pemerintah Provinsi Lampung,Sulpakar, mengungkapkan bahwa pelepasanAset HPL Waydadi seluas sekitar 89 hektarsudah 3 kali bolak-balik dikirimkan ke DPRDLampung sejak tahun 2010.

Memang pada 2014 lalu Pansus DPRDsudah memutuskan bahwa pelepasan asetmilik Pemprov Lampung tersebut melaluiperaturan daerah (perda). Namun PemprovLampung kembali mengirimkan surat ke DPRDpada tanggal 30 Oktober 2014, yang memintasupaya pelepasan aset di Kelurahan Waydaditidak perlu dengan perda, melainkan denganpersetujuan saja.

Pasalnya untuk pelepasan HPL Waydadi,sesuai dengan surat keputusan (SK) KepalaBPN RI tanggal 11 Januari 2013 yang lalubahwa Pemprov Lampung bisa melepas asettersebut jika ada persetujuan dari DPRD.

Kronologisnya, penguasaan lahantersebut berdasarkan SK Kepala BPN RItanggal 22 Mei 1992 No.58/BPN/1992 tentang

Pemberian Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atasnama Pemerintah Daerah Tingkat I Lampungdi Kelurahan Waydadi Kecamatan SukarameBandarlampung dengan ketentuan bahwatanah yang diberikan HPL dapat dialihkan ataudipindahtangankan ke pihak lain denganmeminta izin ke BPN RI.

Sertifikat atas nama Pemprov Lampungada 3, yang pertama sertifikat HPL No.01/S.1.tgl 16 Oktober 1994 seluas 62 hektar, keduasertifikat HPL No.02/S.1 tgl 16 Oktober 1994seluas 23 hektare, dan yang ketiga sertifikatHPL No.03/S.1.tgl 16 Oktober 1994 seluas 21hektar.

Sejak 1992 tanah itu sudah ditempatiwarga, makanya dalam SK BPN RI itu untukalih tangan/pindah tangan harus adapersetujuan DPRD Lampung. Selain itu jugaberdasarkan legal opinion dari PengacaraNegara (legal opinion Kejati) yang diterimapada tanggal 17 Januari 2013, menyatakanbahwa HPL Waydadi jelas milik PemprovLampung dan aset tersebut dapat dilepaskanasal ada persetujuan DPRD. (tim)

Page 8: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

6JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

BPJS kesehatan merupakan program sebagaiasuransi kesehatan dan BPJS ketenagakerjaanmerupakan asuransi tenaga kerja atau sebagaipengganti jaminan sosial tenaga kerja(jamsostek). Dia mengakui sebagai lembaga barupenyelenggara asuransi kesehatan (dulu PTAskes) dan jamsostek (dulu PT Jamsostek), BPJSmasih banyaki dikeluhkan masyarakat.

“Untuk itu, kami terus melakukansosialisasi agar BPJS segera bisa dikenal dantidak rancu antara BPJS Kesehatan dan BPJSKetenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaa sejatinyamasih seperti Jamsostek sebelumnya, namuntanpa program jaminan kesehatan (JPK).

Layanan yang lainnya masih tetap sama, yaitujaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminankematian (JKM), dan jaminan hari tua (JHT),”katanya.

Dalam sosialisasi BPJS di ruang rapatKomisi DPRD, Selasa (3/2/2015), Kepala BPJSCabang Lampung mendapat sejumlahpertanyaan dan keluhan dari anggota Dewan.Menurut Anggota Komisi IV Thaib Husin, masihbanyak kejanggalan dalam pelayanan BPJS diLampung.

Dia mencontohkan beberapa waktu lalumasyarakat yang terdaftar sebagai peserta BPJSKesehatan menderita sakit tapi pihak rumahsakit yang belum bekerja sama dengan BPJSmengatakan peserta tersebut belum terdaftar.“Bagaimana hal ini bisa terjadi, sedangkanpenyakit datang tidak kenal kompromi,” ujarnya.

Menurut politisi partai Golkar ini,pelayanan BPJS juga masih kurang baik dari segilokasi yang tidak memadai serta antrean terlalupanjang yang mengakibatkan peserta makinsusah. “Seharusnya BPJS tegas menyikapi hal ini,bukan hanya didengar, tapi buatlah program ituberjalan dengan baik. Kalau saya tanya ini danitu pasti jawabnya itulah yang diatur undang-

Sosialisasi BPJSdi DPRD

LampungBadan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) Cabang Lampung menyosialisasikanprogram BPJS kepada anggota Dewan

Perwakilan Rakyat (DPRD) ProvinsiLampung. Kepala Cabang BPJS Lampung,

Sofyeni, menjelaskan program BPJS adadua, yaitu kesehatan dan ketenagakerjaan.

Page 9: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

7JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

undang, perpres, atau peraturan meneteri,”tegasnya.

Apalagi alur rujukan juga membingungkandan rumit. “Bagi kami saja membingungkan,bagaimana dengan masyarakat awam,” katanya.Misalnya ada peserta penduduk Lampung Utarasedang bepergian ke Bandarlampung dan sakit.Mereka tidak bisa berobat di Bandarlampung,tapi harus balik ke wilayah Lampung Utara.

Sementara Anggota Komisi IV Mega PutriTarmizi juga mengeluhkan pelayanan BPJS yanglambat. “Saya mendaftar menjadi peserta BPJSbulan lalu, tapi sampai sekarang ini kartunyabelum juga saya peroleh,” katanya.

Dalam jawabannya Kepala BPJS Cabang

Lampung Sofyeni menjelaskan untuk kasusterlambatnya kartu kemungkinan karenapersayaratan di berkas tidak lengkap. Sementarauntuk kasus seperti yang disampaikan ThaibHusin, BPJS mengaku menerima banyak keluhanseperti itu.

“Memang masih ada beberapa aturan yangperlu disempurnakan, seperti masalah rujukandan lain-lain,” kata Sofyeni. Selain itu, memangmasih banyak warga yang belum paham tatacara dan prosedurnya. Bahkan, masih adarumah sakit yang belum sinkron dalammenerapkan program ini.

Ketua DPRD Provinsi Lampung, Dedy Aprizal,mengatakan program BPJS, baik Kesehatanmaupun Ketenagakerjaan, harus terusdisosialisasikan agar calon peserta paham.“Sosialisasi harus terus dilakukan sampaikepada masyarakat,” katanya. Sebab, banyakmanfaat yang bisa diperoleh dari kepesertaanBPJS.

Menurutnya, prosedur BPJS Kesehatanmemang rumit, harus ada rujukan daripuskesmas bila hendak menjalani perawatan dirumah sakit. “Ya, kayaknya masih rumit. Harusada rujukan. Padahal, duhulu begitu adarujukan dari puskesmas bisa langsung ke rumahsakit tertentu. Sekarang ini rujukannyabertingkat,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya belum bisamelakukan sesuatu. Sebab, hal tersebut sudahdiatur dalam UU 24/2011 tentang BPJS, PeraturanPresiden Nomor 109 Tahun 2013, dan PeraturanMenteri Dalam Negeri (Permendagri) 37/2004.“Jadi, ya ikuti saja ketentuannya,” ujar Dedi. (tim)

Page 10: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

8JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

enurut Ketua DPRD Lampung DediAprizal, dewan sedang menggelarrapat pimpinan membahaspemekaran dua kabupaten tersebut.

Draf pemekaran jika sudah ditandatanganiGubernur Lampung langsung diserahkan keKomisi I bidang pemerintahan DPRD.

“Target kita, Komisi I bisa selesaikan inidalam satu-dua minggu. Nanti pertengahanFebruari langsung diparipurnakan,” kata Dedi, diBandarlampung, Senin (2/2/2015).

Sekretaris Komisi I DPRD Lampung,Bambang Suryadi menambahkan, pihaknya siapdan akan mempercepat pembahasan drafpemekaran kabupaten tersebut. Menurut dia,kemungkinan besar pekan depan segera digelar

Pembahasan PemekaranKabupaten Selesai Akhir Februari

paripurna pengesahan dua kabupaten tersebut.“Kalau sudah masuk ke dewan, tentunya daripimpinan langsung disampaikan ke Komisi Iuntuk dibahas,” kata Bambang.

Ketua DPC PDIP Lampung Tengah inimenegaskan, sesampainya draf pemekaran keKomisi I, maka pihaknya tak akan berlarut-larutmembahasnya. “Kami janjikan pembahasanyacepat, karena Lampung Tengah itu memangsudah harus dimekarkan. Toh, kalau masuk diKomisi I tentunya sudah lengkap semua syaratadministrasinya, karena sudah dibahas ditingkat kabupaten,” katanya.

“Kami hanya mengecek kelengkapanya danbeberapa kajian lainnya dan langsung mintadijadwalkan paripurna,” kata Bambang. (tim)

DPRD Provinsi Lampung menargetkan pembahasan tentangpemekaran daerah persiapan Kabupaten Seputih Barat dan Seputih

Timur di Kabupaten Lampung Tengah akan kelar bulan Februari2015. Paling lambat akhir bulan ini hasilnya bisa dibawa ke rapatparipurna guna mendapat pengesahan anggota DPRD Provinsi

Lampung.

M

Page 11: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

9JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

ada Selasa (24/2/2014), rombongankomisi yang membidangi bidangperekonomian ini disambut anggotaDPRD Provinsi Lampung, Biro Otonomi

Daerah, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan danPerikanan, Dinas Perkebunan, serta DinasPertanian Tanamaan Pangan dan HortikulturaProvinsi Lampung.

Ketua Komisi II DPRD Lampung HantoniHasan mengatakan pihaknya akan mendampingipara wakil rakyat Kalbar itu saat ke lapangan.Menurutnya, studi banding tersebut untukmencari dan menambah informasi sertamasukan berkenaan dengan kebijakan, program,serta keberhasilan pembangunan pada sektorpertanian, perikanan, perternakan dan industridi Lampung.

“Provinsi Lampung salah satu lumbungpangan dan ternak nasional. Ini yang menjadidasar kunjungan Komisi II DPRD Kalbar,”katanya. Dijelaskannya, sasaran kunjunganmereka adalah sub sektor pertanian meliputipembuatan saluran irigasi.

Sektor peternakan meliputi pengembangan

Sambut KunjunganDPRD Kalbar

Komisi II DPRDProvinsi Kalimantan

Barat besertainstansi terkait

melakukan studibanding di Lampung

selama 4 hari daritanggal 23 sampai26 Februari 2015.

Rombonganberjumlah 22 orangitu akan studi band-

ing soal pertanianselama berada di

Lampung. ternak sapi yaitu ternak kambing etawa dansapi. Bidang perikanan meliputi balai benihudang dan ikan, dan sub sektor industri meliputiindustri hilir pertanian dan perkebunan.

Dia berharap mereka bisa memanfaatkankunjungan kerja tersebut untuk mencari ilmu.Sebab, perusahaan yang akan didatangi sudahlevel internasional antara lain Balai Budi DayaLaut di Hanura, Kabupaten Pesawaran, PTGunung Madu dan PT GGPC di Lampung Tengah,peternakan kambing Etawa di Tanggamus, danIrigasi pengairan di Lampung Selatan. (tim)

P

Page 12: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

10JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

alam rapat tersebut, DPRD setuju denganhasil kerja Panja yang merekomen-dasikan kepada Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo untuk sege-

ra memperbaiki laporan keuangandaerah sesuai peraturan Kemen-dagri dan peraturan lainnya.

“Gubernur harus memberisanksi tegas kepada aparatnyaapabila dalam audit BPK ditemukankerugian keuangan daerah. Untukmencegah terjadinya penyimpang-an, pemprov harus membuat master-plan keuangan yang sistematis.Gubernur harus lebih memfungsikanInspektorat sebagai instansi penga-was internal pemerintah,” kata jurubicara Panja H. Mikdar Ilyas.

Politisi Gerindra ini menje-laskan, panja terbentuk sejak 14 Januari 2015.Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri,pembahasan LHP BPK RI ini dilakukan selama 3minggu. Dua minggu untuk untuk evaluasi dan

Dewan Rekomendasikan PemprovPerbaiki Laporan Keuangan

seminggu pembahasan.Atas temuan BPK RI tersebut, DPRD mereko-

mendasikan agar seluruh Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) lingkup PemprovLampung lebih difungsikan me-nyelesaikan semua temuan BPK RI.

“Pemerintah daerah segeratindaklanjuti temuan BPK atasbelanja daerah baik bersifat ad-ministatif sampai klarifikasi yangmenyebabkan kerugian daerah,”kata Mihdar Ilyas

Untuk biaya perjalanan dinas(perjas), kata dia, sistem belanjadan membuat laporan sesuai de-ngan waktu tugas luar daerahmaupun luar negeri.

“Perjalanan dinas harus dila-kukan secara konsisten sesuai atau

berkaitan dengan tugas dan fungsi satuan kerja.Apabila ada sisa anggaran wajib dikembalikan kekas daerah,” imbuhnya.

Paripurna yang digelar DPRD Lampung itu

DPRD Provinsi Lampung menggelar rapat paripurna dengan agendapembahasan laporan Panitia Kerja (Panja) pembahasan hasil laporan

pemeriksaan (LHP) BPK RI terhadap belanja daerah tahun 2014, Selasa(17/2/2015).

H. Mikdar Ilyas.

D

Page 13: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

11JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

PRD Provinsi Lampung menilai aktivitaspenambangan batu andesit oleh PTBatu Makmur di Hutan Register 18,yaitu di kawasan Hutan Produksi Tetap

(HP) Tangkit Batubungur,Kabupaten Pesawaran, sebagaikegiatan yang melanggar aturan.

Sekretaris Komisi II DPRDLampung, Joko Santoso,mengatakan berdasarkanketerangan Balai PemantapanKawasan Hutan Wilayah XX(Lampung-Bengkulu), KementerianKehutanan, aktivitaspemambangan batu andesit olehPT Batu Makmur di lahan registertersebut menyalahi aturan danketentuan.

Sebab, sampai saat ini PTBatu Makmur belum mempunyaiizin melakukan penambangan di kawasan hutanregister. “Sama sekali belum memproses izinpertambangannya, karena mereka sampai saatini merasa itu bukan berada dalam kawasanhutan. PT Batu Makmur dapat dikenakan sanksipidana,” kata Joko di Gedung DPRD ProvinsiLampung, Senin (23/2/2015).

Menurut Joko, Komisi II pun memanggil PTBatu Makmur dan Balai Pemantapan KawasanHuta Wilayah XX untuk dilakukan rapat dengarpendapat (hearing). Sebab, berbeda denganpernyataan Balai Pemantapan Kawasan Hutan

Panambangan di RegisterMenyalahi Aturan

Wilayah XX yang menyatakan aktivitas tambangPT Batu Makmur berada di kawasan Register 18.

Berdasarkan surat dan peta dari BalaiPemantapan Kawasan Hutan Wilayah XX untuk

Kepala Kesatuan PengelolaanHutan Lindung KabupatenPesawaran Nomor S.24/BPKH.XX-2/2015 perihal Hasil PeninjauanLokasi Areal Pertambangan BatuAndesit atas nama PT BatuMakmur, pada poin 3 ayat adisebutkan berdasarkan peta tatabatas Kawasan Hutan ProduksiTangkit Titibungur I Regsiter 18skala 1:25,000 (lampiran beritaacara tata batas/BATB, tanggal 20Maret 1996 yang disahkan tangal6 Oktober 1996) seluas kuranglebih 6,01 ha areal tambang atasnama PT Batu Makmur berada di

dalam kawasan hutan produksi tetap denganrincian seluas lebih kurang 3,81 ha adalahpengolahan batu dan seluas lebih kurang 2,21ha adalah areal penggalian batu.

Sementara pada ayat b disebutkanberdasarkan wawancara dengan pengelola PTBatu Makmur, perusahaan tersebut tidakmemiliki izin pinjam pakai kawasan hutan untukkegiatan penambangan batu sehingga diindikasibahwa PT Batu Makmur melakukan kegiatanpenambangan dalam kawasan hutan tanpa izindari Menteri Kehutanan. (tim)

dihadiri 52 anggota dewan. Dari eksekutif hadirWakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, SekretarisDaerah Arinal Djunaidi, dan kepala SKPD lingkupPemprov Lampung.

Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal memintasetiap Satuan kerja perangkat daerah ( SKPD)Pemprov Lampung meningkatkan pengawasan danmemperketat anggaran perjalanan dinas (perjas).

Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan(LHP) BPK RI perwakilan Lampung atas belanja

daerah, Dedi Afrizal mengatakan ada temuan tidakdikembalikannya dana perjas tahun 2O14 sebesarRp9,5 juta.

Lima SKPD ditemukan tidak mengembalikandana perjas, seperti Biro Otda, Adbang, DinasPertanian Pangan dan Hortikultura, Dinas Peter-nakan dan Kesehatan Hewan. Dijelaskannya, modusyang digunakan antara lain, keberangkatan perjasyang seharusnya menggunakan transportasi udara(pesawat), tapi melalui jalan darat. (tim)

Joko Santoso

D

Page 14: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

12JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

ereka disambut oleh General Man-ager PT Pelindo II IPC PanjangAgung Fitrianto didampingi ja-jaran manajemen IPC Panjang di

Ruang Rapat Lantai III Kantor IPC Panjang.Dalam kesempatan tersebut General

Manager IPC Panjang memaparkan presentasitentang Pelabuhan Panjang antara lain upayayang telah dilakukan untuk optimalisasiPelabuhan Panjang, kendala-kendala yangdihadapi, serta kinerja Pelabuhan Panjangselama ini.

“Kami berharap dengan adanya kun-jungan kerja ini, DPRD Provinsi Lampung

Komisi IV KunjungiPelabuhan Panjang

Komisi IV DPRD ProvinsiLampung melakukan kunjungan

kerja ke Palabuhan Panjang,Bandarlampung, Rabu, 11 Februari

2015. Rombongan yang dipimpinWakil Ketua Komisi IV Kadek

Swartika tersebut menyambangimanajemen PT Pelindo II Cabang

Panjang.

dapat memberikan dukungan terhadappengembangan Pelabuhan Panjang. Sebagaipintu gerbang ekonomi di Pulau Sumatera,khususnya Provinsi Lampung, PelabuhanPanjang akan terus berupaya meningkatkanlevel of service kepada para pelanggan denganmemberikan pelayanan logistik kelas dunia,”

General Manager IPC Panjang Agung Fitriantomenyerahkan Plakat IPC Panjang sebagai kenang-kenangan kepada Wakil Ketua Komisi IV DPRDProvinsi Lampung Kadek Swartika dan foto bersama.

M

Page 15: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

13JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

kata Agung Fitrianto.Selain itu, diharapkan

dengan adanya kegiatan inidapat menciptakan sinergitasyang baik antarinstansipemerintah dalam mendorongpertumbuhan perekonomianProvinsi Lampung dalamsektor transportasi danlogistik, khususnya melaluiaktivitas Pelabuhan Panjang.

Sebelumnya, rombonganKomisi IV juga melakukankunjungan ke PT Hanjung Indo-nesia. Mereka berdialog de-ngan Pimpinan perusahaantersebut, sekaligus meninjauaktivitas para pekerja pabrikdi sektor manufaktur tersebut.

PT Hanjung Indonesiadidirikan pada tahun 1997sebagai salah satu perusahaaninvestasi Korea di Indonesia.Pabriknya terletak di Panjang,Bandarlampung, berupa pa-brik manufaktur dengan ber-bagai jenis peralatan otomatisbersama dengan fasilitas der-maga sendiri. (tim)

Mendengarkan pemaparan dari GM IPC Panjang mengenai ragamaktivitas PT Pelindo II.

Berdialog dengan manajemen PT Hanjung.

Meninjau aktivitas pabrik manufaktur PT Hanjung.

Page 16: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

14JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

al itu berdasarkan daftar dari Ke-menterian Lingkungan Hidup yang mem-berikan penilaian Proper peringkiathitam dan merah. “Perusahaan dan

rumah sakit itu diduga mencemari lingkungan,karena mereka tidak miliki instalasi pengelolaanlimbah sesuai dengan ketentuan KementerianLingkungan Hidup,” kata Imer Darius di kantorDPRD Lampung, Rabu (11/2/2015).

Ketua Komisi IV:

34 Perusahaan dan RS Tak PunyaPengelolaan Limbah

Menurut dia, dari 34 perusahaan dan rumahsakit bermasalah itu 10 di antaranya sedangdalam proses penyidikan di kepolisian. “Untuk itukami juga meminta kepolisian menuntaskan kasustersebut dan segera dilanjutkan ke proses per-sidangan,” ujarnya.

Imer Darius menyatakan perusahaan danrumah sakit yang bermasalah tersebut diduga kuatmelanggar UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pe-ngolahan Limbah. Mereka merusak alam, eko-sistem, serta udara. “Boleh jadi ada yang masukpelanggaran berat. Mereka telah merusak ling-kungan,” katanya.

Meskipun demikian, ada urutan-urutansanksi yang diterapkan. Pertama adalah pe-ringatan, kedua administrasi, dan ketiga dendaRp1 miliar dan pidana 1 tahun. “Bahkan pe-rusahaan dan rumah sakit tersebut bisa ditutupjika pelanggarannya berat,” ujarnya.

Adapun ke-34 perusahaan dan rumah sakittersebut: 1. PT PLN Sektor PLTU Tarahan (LampungSelatan); 2. PT Golden Sari (Bandarlampung); 3. PTAgro Bumi Mas (Lampung Utara); 4. PT Tunas Baru

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Lampung Imer Darius mengatakanada 34 perusahaan dan rumah sakit di Lampung yang tidak

menerapkan standar pengelolaan limbah sesuai dengan yangditetapkan undang-undang.

HImer Darius

Page 17: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

15JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

oto Herwantoko yang juga WakilKetua I DPRD Provinsi Lampungmenjadi Ketua DewanPenasihat Dewan

Pengurus Daerah AsosiasiFiskal Indonesia (DPD AFI)Provinsi Lampung. Pada acarapelantikan yangdilangsungkan pada Sabtu, 28Februari 2015, di NovotelBandarlampung, Toto punmemberikan sambutan danarahan.

Ketua Umum DPP AFI,Erwin Eka Kurniawan, S.E.,M.Si. menyambut baikmasuknya Toto Herwantoko dalam strukturpenasehat DPD AFI Lampung. “Semoga bisabersinergi dalam mengawal pembangunandaerah karena AFI adalah organisasiintelektual yang tidak hanya berkutat padamasalah pajak, tapi kebijakan fiskal secaraumum,” ujarnya.

Toto Herwantoko Jadi Penasihat AFI Lampung

Lampung (Bandarlampung); 5. PT Palm LampungPersada (Waykanan); 6. PT Aman Jaya Perdana(Bandarlampung); 7. PT Budi Starch and SweetenerBuyutilir (Lampung Tengah); 8. PT Budi Starch andSweetener Gunungbatin (Lampung Tengah); 9. PTBudi Starch and Sweetener Agungdalam (Tulang-bawang); 10. PT Florindo Makmur (Lampung Utara);11. PT Hamparan Bumi Mas Abadi (LampungTengah); 12. PT Kalirejo Lestari (Lampung Tengah).

Selanjutnya, 13. PT Bali Bunga Sari (LampungUtara); 14. PT Karisma Multi Niaga (LampungTengah); 15. PT Fortuna Megah Perkasa (LampungSelatan); 16. PT Indokom Samudra Persada(Lampung Selatan); 17. PT Tedco Agri Makmur(Lampung Tengah); dan 18. PT Teguh Wibawa BP(Lampung Utara).

Kemudian; 19. Hotel Intan Anugerah (Ban-darlampung); 20. Hotel Sheraton Lampung (Bandar-lampung); 21. Hotel Amalia (Bandarlampung); 22.Hotel Marcopolo (Bandarlampung); 23. PT HanjungIndonesia (Bandarlampung); 24. PT Konverta Mitra

Abadi (Lampung Selatan); 25. PT Noahtu Siphyard(Bandarlampung); 26. RS Mitra Husada (Ban-darlampung); 27. RSUAM (Bandarlampung); 28. RSNatar Medika (Lampung Selatan); 29. RS PantiSecanti Gisting (Tanggamus); 30. CV Muara Jaya(Lampung Timur); 31. PT Waykanan Sawitindo Mas(Waykanan); 32. PT Budi Starch and Sweetener UnitVI (Tulangbawang Barat); 33. PT Pola PulpindoMantap (Lampung Utara); dan 34. PT ParindoPermai (Pesawaran). (tim)

Menurut Ketua DPD AFI ProvinsiLampung, Dewi Utami, dengan masuknya

sejumlah tokoh dalamkepengurusan AFI Lampung,diharapkan organisasitersebut dapat berkiprah lebihluas dan memberikan banyakmanfaat bagi daerah danmasyarakat.

AFI berdiri sejak tahun1996 atas prakarsa mahasiswapascasarjana programadministrasi fiskal danperpajakan UniversitasIndonesia (UI). Sejak tahun 2012melalui Kongres Luar Biasa di

Jakarta, AFI dipimpin oleh Ketua Umum ErwinEka Kurniawan dan 48 orang pengurus DPP.

Selain itu juga masuk sebagai KetuaDewan Pembina: Hary Tanoesoedibjo, KetuaDewan Pakar: Emir Moeis, Ketua Penasehat:Bambang Soesatyo, dan salah satu anggotaDewan Penasehat: Desmond J. Mahesa. (tim)

T

Toto Herwantoko

Page 18: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

16JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

Sekretaris Komisi I dan KPIDLampung Kunker ke APMI

unker tersebut untuk mencari informasidan bahan sehubungan denganperkembangan siaran multimedia,terutama televisi kabel di Lampung.

“Seiring dengan perkembangan siaran multime-dia, terutama tv kabel yang masuk ke seluruhpelosok daerah, kita perlu membuat regulasinya,yang akan kita tuangkan dalam peraturandaerah,” kata Bambang Suryadi.

Menurut informasi dari KPID Lampung,industri penyiaran terus berkembang diLampung. Bahkan, jumlah jumlah pelanggansiaran berbayar sudah hampir 10 juta.

“Kami ingin mendapatkan informasi dariAPMI, terutama mengenai teknis danoperasional tv berlanggaran, sehingga dalammenyusun rancangan perda nanti dapat selarasdengan Undang-Undang Penyiaran yang selamaini berjalan,” katanya. Jika undang-undangmengatur secara nasional, nantinya perdamenjadi regulasi di daerah.

Ketua Umum APMI Agus Mulyantomenjelaskan bahwa dari pengalaman anggotaAPMI dalam menjalankan industri berlanggananadalah dengan meninjau dari segi industri LPBbahwa industri LPB berkembang dari tumbuhnyafree to air yang diawali tahun 1993.

Menurutnya, industri penyiaran tidakterlepas dari Undang-Undang Penyiaran dan UUTelekomunikasi, serta UU ICT yang sedang

Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Lampung berdiskusidengan pengurus APMI

ditungggu draftnya apakah berdiri sendiri,digabungkan menjadi UU Multimedia atau salingbesinggungan dengan merevisi setiap undang-undang yang kini sudah di tangan DPRI RI.

Industri penyiaran juga memperhatikanmedianya, apakah teresterial, satelit denganistilah DVBT (Digital Video BroadcastingTeresterial) atau DVBH (Digital Video Broadcast-ing Head End) dan Penyiaran Satelit, di manapemancaran melalui satelit Via Ground SegmentOperator Up Link disalurkan kembali melaluipenerimaan parabola.

“Namun PP No. 52 Tahun 2015 belummenjelaskan rincian penggunaan platformteknologi dari segi regulasi proses perizinan,mengingat perkembangan teknologi yang pesat,”katanya. Kemudian dari segi konten sebenarnyaTV Berlangganan lebih aman dibandingkanpenyiaran parabola free to air yang tidakterkontrol.

Permasalahan penyaluran siaran LPBmelalui kabel sering disalahgunakan pada saatdisalurkan ulang melaui penarikan kabel daridecoder dalam bisnis prosesnya dan terjadibanyaknya pembajakan, baik membajak tanpaIPP, membajak tanpa hak siar, dan menyantolsiaran dari penyaluran resmi. Pelanggaran jenisini banyak terjadi di daerah. (tim)

Sekretaris Komisi I DPRD ProvinsiLampung Bambang Suryadi dan

Komisioner KPID Lampung,Ahamad Riza Faizal, mengadakan

kunjungan kerja dan berdialogdengan pengurus Asosiasi

Penyelenggara Multimedia Indone-sia (APMI) di Kantor APMI, Jl.

Kebon Sirih No. 12 Jakarta Pusat,pada 12 Februari 2015.

K

Page 19: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

17JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

edi Afrizal mengharapkan paramahasiswa tersebut nantinya dapatmenjadi tenaga garda depan di bidang

kesehatan yang mempunyai sikap kepekaansosial yang tinggi, terutama bagi yangmembutuhkan pertolongan.

“Pembangunan di bidang kesehatanmerupakan hal yang utama. Karena itu, harusdisokong oleh tenaga-tenaga andal di lapangan.Mereka inilah yang nantinya akan berkiprah dimasyarakat,” ujar Dedi Afrizal, yang jugaberlatar belakang pendidikan keperawatan.

Akademi Keperawatan (Akper) BundaDelima Bandarlampung pun terus meningkatkanmutu pembelajaran untuk memperolehakreditasi A dari Pusat Pendidikan TenagaKesehatan Kementerian Kesehatan.

“Kami sudah mendapat akreditasi B dankami terus berupaya untuk mendapatkanakreditasi A,” kata Ketua Yayasan PendidikanBunda Delima, Rumyati Syahrul, saatmemberikan sambutan dalam acara capping dayAkper Bunda Delima di Museum Lampung.

Selain Ketua DPRD Provinsi Lampung, juhahadir Direktur Akper Bunda Delima Ns. IdawatiK.N., utusan dari Persatuan Perawat NasionalIndonesia (PPNI) Lampung, dan Dinas KesehatanKota Bandarlampung.

Rumyati menjelaskan untuk meningkatkanstatus akreditasi dari B ke A, pihaknyamempersiapkan berbagai hal. Antara lainmenyekolahkan puluhan dosen denganmelanjutkan pendidikan S-2 dan S-3 di FakultasKesehatan Masyarakat Universitas Indonesiadan Universitas Respati Indonesia di Jakarta.

Kemudian meningkatkan kompetensi lulusandengan mengedepankan kemampuan akademik,keterampilan, dan etika. Sesuai dengan profesi

Ketua Dewan Hadiri Capping DayAkper Bunda Delima

keperawatan yang mengacu kepadaprofesionalisme, lulusan harus dapat menjalankanasuhan keperawatan secara profesional.

Selain itu juga menjalin kerja sama denganberbagai institusi kesehatan untuk lahan praktekmahasiswa. Baik rumah sakit yang ada diLampung maupun luar daerah. Seperti dengan RSJiwa Dr. Marzuki Mahdi di Bogor, UnitKegawatdaruratan 118 dan RS Kanker Dhamais,RS Harapan Kita Jakarta. “Baru-baru inimahasiswa kami melakukan praktek klinik di RSJiwa Dr. Marzuki Mahdi selama dua pekan. Sertapelatihan Unit Kegawatdaruratan 118 danfieldtrip di RS Kanker Darmais Jakarta,” kataRumyati. (tim)

Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal menghadiri upacaraperesmian penggunaan seragam atau capping day 97

mahasiswa Akademi Keperawatan (Akper) Bunda Delimaangkatan XX di Gedung Museum Lampung, Selasa (22/2/2015).

D

Page 20: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

18JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

cara bertema Memperingati HUTKe-46 KBSB Provinsi Lampung, KitaLestarikan Adat Budaya Bangsadan Tingkatkan Keimanan dalam

Semangat Kebersamaan demi KemajuanPembangunan Provinsi Lampung.

Hadir pada acara itu Aprilani YustinFicardo, istri Gubernur Lampung M. RidhoFicardo, yang berasal dari Pekandangan,Pariaman, Sumatera Barat. Juga hadir KetuaDPRD Provinsi Lampung Dedi Aprizal, WakilKetua DPRD Lampung Toto Herwantoko,serta Ketua Komisi IV DPRD Lampung ImerDarius, anggota DPRD Provinsi LampungYandri Nazir yang juga Ketua KBSB Lampungdan Eva Dwiana Herman H.N, yang jugaKetua Bundo Kanduang KBSB Lampung.

Sejumlah Anggota DewanHadiri HUT KBSB

Gubenur Lampung selaku pembinaKBSB Lampung yang juga urang sumandoberhalangan hadir dan diwakili Asisten IIISekretariat Provinsi (Setprov) LampungBidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) EliaMukhtar.

Acara puncak perayaan HUT KBSB iniditandai pemotongan kue oleh Ketua UmumKBSB Lampung Yandri Nazir dan penyerahanpenghargaan oleh Yustin—sapaan akrabAprilani Yustin Ficardo—kepada parapendiri, tokoh yang membesarkan KBSB,serta pengurus dan mantan pengurus yangdinilai berjasa.

Sebelumnya, Yustin menerimaselendang dan songket Koto Gadang,Bukittinggi dari Yandri.

Paguyuban etnis Minang di Lampung, Keluarga Besar SumateraBarat (KBSB) Lampung, pada Sabtu (7/2/2015) menggelar acara

dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-46. Acara bertajukSemalam di Ranah Minang ini diadakan di Gelanggang Olahraga

(GOR) Saburai, Enggal, Bandarlampung.

A

Page 21: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

19JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

Sementara hiburan diisi olehpenampilan berbagai aktrasi seni budayaMinang seperti saluang, rabab, talempong,nyanyian dan tarian Minang, serta tradisilainnya yang ditampilkan oleh artis-artisdari Institut Seni Indonesia (ISI) PadangPanjang, Sumatera Barat.

Gubernur dalam sambutannya yangdibacakan Elia Muchtar mengimbau wargaKBSB untuk mendukung program-programpembangunan di Lampung yangdicanangkan Pemprov Lampung. Gubernurmenilai, keberadaan dan eksistensi wargaLampung asal Sumatera Barat dalampembangunan di daerah ini cukupberperan.

“Mari kita sama-sama sukseskanpembangunan Lampung menuju masyarakatyang sejahtera,” ajak Ridho sepertidibacakan Elia.

Gubernur juga meminta warga KBSBmenjadi perekat dan pemersatu antaretnisyang beragam di daerah ini. Terutamadengan suku Lampung yang memiliki akarbudaya yang sama dengan Minang.

Pada bagian akhir sambutannya,gubernur juga menyampaikan dukungannyaterhadap program-program yangdicanangkan KBSB Lampung. Termasukpembangunan rumah gadang yang akanmenjadi sekretariat bersama KBSB provinsi

dan kabupaten/kota.Ia mengajak segenap warga Lampung

asal Sumatera Barat untuk bahu-membahumewujudkannya karena terealisasinyarumah gadang tersebut menjadi tanggungjawab bersama.

Yandri Nazir dalam sambutannya diawal acara menyatakan, dalamkepengurusan periode sekarang terdapattiga amanah atau rekomendasi Musda.Yakni pembenahan dan konsolidasiorganisasi, pembentukan koperasi, sertapembangunan rumah gadang.

Dua dari tiga program sudah dijalankan.Tinggal pembangunan rumah gadang yangakan menjadi sekretariat bersama KBSBprovinsi/dan kabupaten/kota yang masihdalam persiapan. Untuk terwujudnya rumahgadang tersebut, ia memohon dukunganpenuh dari gubernur dan Forkopimda lainnyaserta semua warga KBSB.

“Bahwa merupakan tanggung jawabkita bersama untuk mewujudkan berdirinyarumah gadang yang akan menjadi, jikohujan tampek bataduah, jika paneh tampekbalinduang bagi kito kasadonyo. Sajiok bakayam, sadanciang bak basi, barek samodipikua, ringan samo dijinjiang,” tuturnyayang memberikan sambutan setelahlaporan Ketua Panitia Pelaksana KhasrianAnwar.

Page 22: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

20JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

Artinya, rumah gadang ininantinya akan jadi tempat berlindungseluruh anggota KBSB Lampung. Yandrimengemukakan bahwa di Palembangsudah berdiri masjid gadang yangdibangun warga Sumsel asalSumatera Barat. Lalu di Surabaya jugasudah berdiri rumah gadang.

Serta di Bandung, selain gedungpertemuan juga dibangun asramamahasiswa Minang. “Mari kitamencontoh saudara-saudara kita dikota lain di Tanah Air yang sudahmembangun rumah gadang,” ajakYandri.

Tidak lupa pula Yandrimenyampaikan duka dan simpatinyaatas terjadinya bencana banjir baikdi berbagai kabupaten di Lampungdan Kabupaten Pesisir Selatan,Sumatera Barat, berapa waktu lalu. Iamengimbau warga Lampung asal SumateraBarat untuk membantu meringankanpenderitaan korban banjir tersebut.

Ditemui seusai acara HUT KBSB Lampung,Yustin menyampaikan dukungannya atasrencana pembangunan rumah gadang diLampung. Ini agar dapat menjadi salah satutempat wisata yang dapat dikunjungi olehmasyarakat Lampung nantinya.

“Saya mendukung akan didirikannyaRumah Gadang di Lampung. Harapannyaagar tempat ini dapat menjadi tempatwisata yang dapat dikunjungi khususnyaoleh masyarakat Lampung dan di luarLampung. Saya juga sangat mendukungseluruh budaya yang ada di Lampung agardapat memperkaya berbagai budaya yangada di Lampung,” sebutnya.

KBSB Lampung berdiri pada tanggal 26November 1968 di Tanjungkarang,Bandarlampung. Hingga kini KBSB Lampungtelah memasuki kepengurusan ke-12periode 2011-2016.

Organisasi ini dibentuk dalampertemuan yang dihadiri para tokohmasyarakat yang berasal dari Sumatera

Barat di atas, di gedung lembagapendidikan Taman Siswa di Jl. R Suprapto,Bandarlampung.

Tujuan awal pembentukannya untukmenyelesaikan silang sengketo di antaraanak kemenakan antarjurai (organisasipeguyuban berbasis daerah kabupaten/kota, kecamatan, nagari di Sumatera Barat)yang ada di Lampung.

Saat itu terdapat 34 paguyuban juraiyang sudah eksis di Lampung. Para pendirisengaja memberi nama Keluarga BesarSumatera Barat, bukan Keluarga Minang.Karena saat itu KBSB membawahi ataumenaungi jurai-jurai berbasis kabupaten/kota, kecamatan nagari di Sumatera Barat.

Anggotanya adalah warga Lampungyang berasal dari Sumatera Barat, danmemiliki hubungan kekeluargaan denganwarga yang berasal dari Sumatera Barat.

Hingga kini sudah terbentuk 12 KBSBkabupaten/kota se-Lampung dan komisariat-komisariat di ibukota kecamatan. Jugaterdapat organisasi kemasyarakatan yangberbasiskan kota/kabupaten sampaikecamatan di Sumatera Barat yang disebutjurai yang juga bernaung di bawah KBSBProvinsi Lampung. (tim)

Page 23: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

21JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

aat ini kami sedang mendata secarakeseluruhan tentang potensi yang bisaditingkatkan dalam pemenuhan targetPAD ini. Termasuk dengan hasil

capaian retribusi daerah yang pada triwulanpertama dari seluruh satuan kerja diperkirakanhanya mencapai 52,2 persen,” katanya.

Termasuk semua pendapatan yang dapatmenyokong tercapainya PAD. Jika tidak sepertiitu, nantinya juga akan berdampak kepadakondisi fiskal daerah. “Target tidak tercapai danakhirnya APBD defisit,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Daerah ProvinsiLampung Arinal Djunaidi mengatakan pihaknyaakan melakukan penekanan kepada satuan kerjayang ada untuk lebih menggiatkan dan menggali

SKPD Diminta KonsentrasiTingkatkan PAD

potensi yang bisa menambah pundit-pundipendapatan.

Terlebih saat ini Lampung mengalami krisisanggaran dikarenakan pusat memangkas DanaAlokasi Khusus (DAU) dan Dana Alokasi Umum(DAU) sebesar 30 persen. “Pastinya nanti akanada evaluasi dan kita menggali sumber potensipendapatan asli daerah yang bisa dijadikandasar APBD,” kata dia.

Jika tidak ada evaluasi dan proyeksikhusus, dikhawatirkan nantinya pemangkasanDAK dan DAU ini akan berpengaruh terhadapprogram kegiatan yang telah dilakukan tahunanggaran ini. ”Tentunya akan berpengaruh danperlu ada efisiensi belanja pada perencanaanAPBD-P nanti,” kata dia. (tim)

DPRD Provinsi Lampung menekankan kepada segenap jajaransatuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar benar-benar

meningkatkan konsentrasi pada pendapatan asli daerah (PAD).Menurut Ketua Komisi III DPRD Lampung Ikhwan Fadhil,

seharusnya ada rasionalisasi terhadap seluruh SKPD yangmemiliki kontribusi pada capaian PAD.

S“

Page 24: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

22JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

al tersebut disampaikan Ketua KomisiIV DPRD Provinsi Lampung Imer Dariususai rapat sinkronisasi program pe-ngairan untuk mendukung peningkatan

produksi padi Provinsi Lampung (6/2/2015).Dia menjelaskan untuk Lampung dana re-

vitalisasi irigasi di hampir seluruh kabupaten/kotamenggunakan APBN 2015. “Kalau dana pen-damping, ya kita harapkan kecil saja. Kalau adaDAK juga otomatis kecil yang dikeluarkan,”katanya.

Menurutnya, revitalisasi jaringan irigasi inipenting untuk mendukung rencana perluasan

Dana RevitalisasiIrigasi Rp1 Trilun

lahan sawah 5.200 hektare. “Ya dilihat bagaimanaair itu sampai ke lahan pertanian. Mana yangmenjadi wewenang provinsi, kabupaten/kotamaupun pemerintah pusat,” tuturnya.

Sementara untuk masalah waduk, lanjutnya,hal itu bakal menjadi wewenang penuh pemerintahpusat. “Kalau waduk itu kan masih tahap DED (De-tail Engginering Desain). Pengerjaan fisiknya jugabaru di tahun depan. Untuk tahun ini hanya

Bidang pertanian di Provinsi Lampungmenjadi prioritas pemerintah pusat.Hal itu terlihat dari rencana pemerintahpusat mengguyurkan dana ke PemprovLampung untuk pembenahan saranairigasi yang diperkirakan mencapaiRp1 triliun.

H

Page 25: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

23JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

mengenai masalah revitalisasiirigasinya saja,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala DinasPU Pengairan dan PemukimanRobinsyah belum bisamenyebutkan daerah mana sajayang akan direvitalisasi. Pasalnya,sambung dia, hal itu masih dalamtahap perencanaan dan baru akankeluar besaran angkanya di APBNPerubahan.

“Kan lagi dibahas. Banyaksekali titik-titiknya, saya nggakhafal itu. Angka pastinya juga yabelum ada dong. Kita kan masihmengajukan. Lagipula irigasi inikan tidak hanya provinsi saja yangberwenang. Akan tetapi juga kankabupaten/kota dan pusat juga,” terangnya.

Jika nanti dana revitalisasi sudah turun,tambahnya, baru kegiatan fisik akan dilakukan.“Kenapa kita membutuhkan anggaran dari pusat,karena APBD kita ini kecil. APBD kita ini hanyaRp15 miliar saja,” ucap dia.

Berdasarkan data ada 19 daerah irigasi yangada di Provinsi Lampung. Di antaranya irigasi WayPayung, Argoguruh, Batanghari Utara, RamanUtara, Punggur Utara, Way Seputih, Way Rarem,Way Semangka, Way Curup, Rawa Seragi, RawaMesuji, dan Batu Tegi.

“Untuk tercapainya program swasembadapangan, tak hanya terfokus kepada masalah pupuksaja. Akan tetapi irigasi ini juga penting diper-hatikan. Setiap lahan baik pertanian atau per-

kebunan memerlukan irigasi. Untuk itu, kita jugasaat ini melakuan koordinasi dengan DinasKehutanan terkait masalah pelestarian airnya,”sambungnya.

Mengenai faktor pendukung, PemerintahPusat akan membangun dua waduk di DesaSukoharjo, Kabupaten Pringsewu dan DesaSukaraja, Kabupaten Tanggamus. Pembangunanakan terealisasi pada 2016. Pembangunan inidirencanakan untuk membantu Program Swa-sembada Pangan.

“Mungkin untuk saat ini masih dalam prosesperencanaan pembuatan master plan-nya. Sayakira, untuk proses perencanaan itu pada 2015kemudian pada 2016 bisa direalisasikan pe-ngerjaannya,” tandasnya. (tim)

Berdasarkan data ada19 daerah irigasi yang

ada di ProvinsiLampung. Di antaranya

irigasi Way Payung,Argoguruh, Batanghari

Utara, Raman Utara,Punggur Utara, Way

Seputih, Way Rarem,Way Semangka, WayCurup, Rawa Seragi,

Rawa Mesuji, danBatu Tegi.

Page 26: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

24JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

emerintan pun akan melakukanpendataan ulang, diperkirakan padapertangan tahun ini. Pemerintah akan

menurunkan tenaga kerja sukarela kecamatan(TKSK) untuk pendataanmasyarakat miskin.

Wakil Ketua DPRD LampungPattimura mengingatkanmengenai pendataan ulangtersebut bahwa yang terpentingadalah pengawasan melekatharus dilakukan. “Jikapemerintah yang melakukanpendataan ulang, perlupengawasan yang ketat, harusada syarat dan kriteria tertentuuntuk menentukan wargamiskin,” kata dia, di gedungDPRD, beberapa waktu lalu.

Dia berharap tidak adapihak-pihak yang mengambilkeuntungan. “Misalnya, inisaudara saya, jadi harus masukdan sebagainya,” katanya. Untukitu dia mengingatkan agar Pemprov, baik DinasSosial maupun BKKBN, agar benar-benarmengoordinasi dan memantau pendataan inisedetail mungkin.

Sebab, nama-nama yang terdata tersebutnantinya akan menerima bantuan langsung daripemerintah. Menurut Pattimura, bantuanlangsung tersebut sebagai bentuk kompensasidari pengurangan subsidi BBM.

Untuk itu, dia berpesan agar kebijakan inimendapat pengawasan melekat (waskat).“Pengawasan harus dilakukan secara mendetaildan melekat. Jangan sampai ada pihak-pihak

Wakil Ketua MintaPengawasan Lebih Ketat

yang mengambil keuntungan,” pesannya.Dia menyarakan untuk memperpendek

periode pendataan terhadap masyarakat miskinagar datanya bisa lebih valid. “Mengapa

pendataan harus dilakukan tigaatau lima tahun sekali? Kenapatidak dilakukan setahun sekali,misalnya,” kata dia.

Kepala Dinas SosialLampung Satria Alammengatakan nantinya TKSK yangmendata orang miskin di setiapdesa. Mengenai petugas TKSKyang ada di Lampung, sekitar225 orang berdasarkan jumlahkecamatan yang ada di provinsiini.

“Nantinya di setiapkecamatan ada satu petugasTKSK yang berfungsi mendatamasyarakat miskin yang ada,”terangnya. Untuk anggaran,tidak menggunakan APBDProvinsi Lampung. Akan tetapi

menggunakan APBN Induk 2015. Namundemikian, dia mengaku sudah mengajukanusulan kepada pak Gubernur untuk memasukkanke pos anggaran penambahan di APBD-Perubahan.

“Mereka ini mendapatkan insentif Rp500ribu per bulan, untuk pengambilannya per tigabulan. Nah, saya sudah usulkan untukpenambahannya di APBD-P,” jelasnya. TKSKberkewajiban meng-update setiap tiga bulanuntuk orang miskin baru (OMB). Juga akandidata gelandangan, pengemis, cacat tuna netra dan sebagainya. (tim)

Penyelenggaraan PSKS (Program Simpanan KeluargaSejahtera) masih menjadi sorotan karena dianggap

kurang tepat sasaran. Sebab, data rumah tangga sasaran(RTS) yang digunakan masih mengacu data 2011 lalu.

P

Pattimura

Page 27: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

25JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

akil Ketua DPRD Lampung Pattimuramengatakan Pemprov harus benar-benar mengkaji secara komprehensifkenaikan tarif RS pemerintah tersebut.

“Kita perlu dan menanyakan langsung ke ma-najemen rumah sakit sebenarnya pantas atau tidakkenaikan tarif tersebut,” kata dia.

Untuk itu, dia berharap secara teknis ada timyang bisa memastikan kajian tersebut. “Ya, kalaugubernur kan hanya mempertimbangkan di final.Kalau perumusannya, biasanya ada tim yangmembahas. Nah, tim itulah yang harus jeli. Jangansampai kebijakan yang diambil merugikanberbagai pihak,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, jika memang nantinya tarifharus naik, pihak RS juga harus berbenah. Tidakhanya dalam pelayanan yang wajib ditingkatkan,tetapi mengenai permasalahan lingkungan yangbersih pun harus diperhatikan. “Kita tahu selamaini pengelolaan lingkungan, baik limbah dan

Dewan Soroti Rencana KenaikanTarif RS Abdul Moeloek

sebagainya, masih belum bagus,” kata dia.Menurutnya, jika hal trsebut juga diper-

hatikan, maka hal ini uga akan meningkatkankenyamanan pasien. Orang yang sakit sangatmembutuhkan kondisi lingkungan yang aman,nyaman, dan tentunya bersih.

“Secata psikologis kondisi itu dapat mem-bantu mempercepat kesembuhan. Siapa juga yangmau berlama-lama di rumah sakit. Kalau memangini semua terlaksana, juga akan mendapatkancitra positif dari masyarakat. Jangan hanya tarifyang naik, tapi pelayanan dan kenyamanan pasientidak diperharikan,” katanya.

Saat ini manajemen RSUDAM Provinsi Lam-pung masih menunggu kepastian ketentuankenaikan tarif yang kini berada di tangan GubernurLampung M. Ridho Ficardo. RSUDAM berjanji akanmenyosialisasikan kenaikan tarif kelas I, II, danVIP kepada masyarakat jika benar keputusanGubernur atas kenaikan tarif tersebut keluar.

Rancana kenaikan tarif Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek(RSUDAM) menjadi sorotan kalangan legislatif. Meski sebagian

masyarakat sudah memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS, DPRDmeminta Pemprov Lampung benar-benar mengkaji secara

komprehensif.

W

Page 28: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

26JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

umah Sakit Umum Daerah AbdulMoeloek (RSUDAM) meresponsharapan DPRD Provinsi Lampung.Menjelang penerapan kenaikan

tarif, RS rujukan terbesar di provinsi ini punterus berbenah. Salah satunya denganmenambah fasilitas ruang kelas I.

RSUDAM juga mulai menggunakanruangan VIP C Sudha Nirmala yang saat inisudah dialihfungsikan menjadi ruangankelas I. “Upaya ini untuk mengantisipasilonjakan pasien kelas I, terutama pasienpeserta BPJS Kesehatan,” kata DirekturUtama RSUDAM Hery Djoko Subandriyo.

Dengan demikian, RSUDAM bakal adatambahan 24 tempat tidur baru di kelas Iatau yang sering disebut ruang paviliun.“Tadinya saat masih berstatus VIP C, setiapkamar hanya memiliki sebuah tempat tidur.Sekarang, setiap ruangan ada dua tempattidur. Jadi dari 24 ruangan bisamenyediakan 48 tempat tidur,” jelasnya.

Selain penambahan ruang kelas I, padatahun ini RSUDAM juga akan menambahbeberapa fasilitas pelayanan, antara lainpengembangan pelayanan neonatalintensive-care unit (NICU), pelayanan

Ada Tambahan 24 Tempat Tidur di Kelas I

Kabag Humas RSUDAM Esti Comalaria me-ngatakan gubernur belum menandatangani seluruhdraf kenaikan tarif RSUDAM. “Kami belum tahukepastiannya. Sebelum dokumen disahkan gu-bernur, kami masih memakai tarif lama,” jelasnya.

Terkait besaran kenaikan tarif, Esti me-mastikan masih lebih rendah dibandingkandengan tarif RS swasta. “Pasien RSUDAM padaumumnya memakai kartu BPJS. Jadi kenaikan tarifhanya berlaku untuk pasien umum. Kecuali kalaupasien itu pindah kelas, tentunya dikenakan biayakonselernya,” katanya.

Kabag Keuangan RSUDAM Nany Ricardinimenerangkan sekitar 80 persen pasien meng-gunakan fasilitas BPJS. Sedangkan sisa 20 per-sennya merupakan pasien umum.

Sementara Kepala Biro Hukum Pemprov

Lampung Zulfikar menyatakan kenaikan tarifRSDUAM sudah memasuki proses final. “Jadi,sekarang belum naik. Berkasnya masih di mejagubernur. Masih menunggu proses penanda-tanganan,” ujarnya. (tim)

instalansi gas medik central, pelayanankebidanan, dan penambahan gedunglaboratorium. (tim)

R

Page 29: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

27JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

etua Komisi II Hantoni Hasanmengatakan meski pihaknya tidakdiikutsertakan dalam penentuankenaikan harga tersebut, yang

terpenting saat ini bagaimana pengendaliantidak hanya terfokus di pangkalan. Tetapi jugaada kebijakan yang mengatur HET di masyarakat.

“Sebenarnya mau naik berapa saja sayakira tidak berpengaruh selagi memang kondisiharga di masyarakat dikontrol. Harusnya adapengawasan agar lebih efektif,” ujar dia. Disinilah peran Pemprov dan Himpunan SwastaNasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas),jangan sampai terkesan menguntungkanpengusaha saja.

“Mari kita lihat, selama ini masih ada yangjual gas elpiji 3 kg di warung-warung denganharga jauh lebih tinggi dari HET, bahkan adayang mencapai Rp25 ribu. Ini yang harusdiperhatikan, karena pedagang pada umumnyamencari untung yang besar,” katanya.

Sebelumnya, Hiswana Migas Lampung

Soroti RencanaKenaikanHET Elpiji

mengusulkan agar Pemprov menaikkan HET elpiji3 kg dari Rp15.000 per tabung menjadiRp17.500. Menurut Kepala Biro PerekonomianLampung Farizal B.Z., pihaknya sudah bersepakatdengan Hiswana Migas dan Pertamina mengenaiHET di pangkalan.

“Setelah melalui rapat dan hasil survei dilapangan, disepakati usulan kenaikan HET elpiji3 kg yang diajukan kepada gubernur Lampungadalah Rp16.500 dari Rp15 ribu per tabung.Angka ini juga lebih kecil dibandingkan usulanHiswana Migas yakni Rp17.500. Semua sudahkami bahas secara komprehensif,” katanya.

Menurutnya, perbandingan harga di provinsilain juga menjadi komponen usulan HET ini. “Kalaudi Pulau Jawa, HET elpiji 3 kg sudah sampai Rp17ribu. Kita masih lebih rendah. Ya mudah-mudahanhal ini tidak memberatkan,” ucapnya.

Namun demikian, hal ini baru hanyasebatas kesepakatan yang nantinya akandiusulkan untuk disetujui gubernur. “Kitanaikkan dulu ke gubernur. Kalau Pak Gubernursetuju, ya diberlakukan. Atau memang beliaupunya pandangan lain,” terangnya.

Sementara Ketua Hiswana Migas LampungToto Herwantoko mengaku mengenai ketetapanHET ini memang menjadi kuasa gubernur danpihaknya hanya sebatas mengusulkan. “Kitaajukan Rp17.500 per tabung bukan tidakberdasar. Di provinsi lain banyak yang sudahnaik terlebih dahulu. Nah, di sini sengaja kitatahan karena menunggu kondusif. Masalahketetapannya nanti, tergantung Gubernur,”ungkapnya. (tim)

Komisi II DPRD Provinsi Lampungmengingatkan pemprov agar berhati-

hati mengambil kebijakan terkaitkenaikan harga eceran tertinggi

(HET) elpiji 3 kilogram di pangkalan.Hantoni Hasan

K

Page 30: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

28JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

urat edaran ini diharapkan membuat PNSdi lingkungan Pemprov Lampung lebih tertibadministrasi mengenai harta yang dimiliki.Selain itu meminimalisasi indikasi korupsi.

Wakil Ketua DPRD Lampung Pattimura Danialmengatakan, kebijakan ini sangat bagus untukmendukung reformasi birokrasi di setiap daerah.Yang perlu diperhatikan adalah sosialisasi kepadasetiap pemerintah daerah (pemda) mengenai teknispelaksanaan kebijakan tersebut sebagaimanaUndang-Undang Aparatur Sipil Negara.

“Laporan harta kekayaan membutuhkan data-data pendukung. Jika diberlakukan kepada eselonIII ke bawah, perlu sosialisasi,” kata Pattimura.Kemudian nantinya instansi yang berwenangmemeriksa laporan harta kekayaan juga harusjelas. Karena harta kekayaan dan aset seseorangitu merupakan hal sensitif.

“Kalau Laporan Harta Kekayaan PenyelenggaraNegara kan ke KPK. Tapi kalau LKHKASN nantinya keKemenpan-RB yang berkordinasi dengan instansiyang berwenang di setiap daerah. Mungkin melaluiInspektorat atau kepala daerah,” kata dia.

Instansi yang berwenang melakukan peme-riksaan itu, kata Pattimura, harus mengedepankantransparansi. “Jangan sampai ada kongkalikongyang bisa jadi masalah akhirnya,” ujar mantanKomisioner KPU Lampung ini.

Dia berharap pemberlakukan SE tersebut dilingkungan Pemprov Lampung membuat PNS menjadilebih tertib administrasi mengenai harta yangdimiliki. Selain itu meminimalisasi indikasi korupsi.

“Kebijakan ini sangat bagus untuk mendukungreformasi birokrasi di setiap daerah. Yang perlu

Dorong PNS Laporkan Harta Kekayaan

diperhatikan adalah sosialisasi kepada setiappemerintah daerah (pemda) mengenai teknispelaksanaan kebijakan tersebut sebagaimanaUndang-Undang Aparatur Sipil Negara,” katanya.

Sementara Kepala Biro Humas dan ProtokolPemprov Lampung Sumarju Saeni juga menyatakansetuju dengan kebijakan tersebut. SE tersebut jugaharus diberlakukan secara keseluruhan, tidakhanya bagi pejabat eselon II. “Jangan eselon II saja,eselon III sampai PNS golongan terendah punharusnya bisa dicek harta kekayaannya,” kata dia.

Pemberlakukan peraturan tersebut jugajangan hanya diterapkan di satuan kerja yang“gemuk” atau diindikasikan memiliki rekening“gendut”. Karena penghasilan setiap satuan kerjaberbeda.

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo me-ngapresiasi Surat Edaran (SE) Menpan-RB Nomor1 Tahun 2015 tersebut. Menurut gubernur ke-bijakan tersebut memang baik untuk melihatketransparanan harta kekayaan yang dimilikijajaran PNS. Namun demikian, perlu ditelaahterlebih dahulu dari teknis hingga implikasinya.

“Kita peljari terlebih dulu. Jangan sampai adakesalahan dalam implemantasinya,” kata gu-bernur. Juga yang tak kalah penting adalahsosialisasi yang dilakukan pemerintah pusat. Jikanantinya aturan tersebut untuk keseluruhan PNSdan tidak hanya eselon II, harus ada pemahamanbagaimana tata cara pelaorannya.

“Kalau memang eselon III dan semuanyadiwajibkan kan tentunya perlu ada pemahamanlagi kan tntang caranya. Nantinya siapa yagmemeriksana, teknisnya bagaimana,” ujara dia. (tim)

Dewan Perwakilan Rayat Daerah(DPRD) Lampung mendorong

Pemprov segera memberlakukanSurat Edaran (SE) Menpan-RB Nomor

1 Tahun 2015. Kebijakan inimengharuskan pegawai negeri sipil

(PNS) melaporkan harta kekayaannyamelalui laporan harta kekayaan

aparatur sipil negara (LHKASN).

S

Page 31: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

29JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

emerintah Pusat diharapkan tidakhanya menginstruksikan ProgramSwasembada Pangan. Tetapi juga harus

melihat kondisi di lapangan. Saya rasa pemprovtidak keberatan jika memang saranaproduksinya juga ditingkatkan, meski harusdiakui produksi satu juta ton itu bukan jumlahyang sedikit,” katanya.

Sarana produksi tersebut bisa denganmenyediakan anggaran untuk perluasan sawah,alat-alat produksi, menambah waduk, perbaikanirigasi, dan sebagainya yang bisa semakinmendukung capaian target produksi padi pada2015. “Kalau semua itu didukung, saya yakintidak keberatan,” kata dia.

Menurut Hantoni Hasan, peningkatan targetproduksi satu juta ton padi tidak mungkintercapai tanpa adanya sarana-prasarana yanglengkap dan memadai. “Misalnya jika selama ini

Target Produksi Padi 1 Juta Ton ButuhDukungan Sarana dan Prasarana

target kita selalu surplus. Tiba-tiba ditargetkanpenambahan satu juta ton, jika peralatan danlahannya masih sama, maka akan sulit,” ujar dia.

Sebelumnya Gubernur Lampung M. RidhoFicardho dalam rakor kepala daerah beberapawaktu lalu mengatakan ada beberapa dukunganyang sudah terealisasi. Salah satunya adalahpenambahan anggaran untuk pengelolaanperbaikan irigasi. Pemerintah Pusat mengucurkanRp200 miliar untuk perbaikan irigasi.

Kepala Biro Perekonomian SekretariatProvinsi (Setprov) Lampung Farizal mengatakanpihaknya sudah mengomunikasikan targettersebut ke pemerintah pusat untuk memperolehterlaksananya program swasembada pangan,”kata dia.

Pemprov juga sudah berkoordinasi dengansatuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkaitguna merencanakan program-program untuk

Pemrprov Lampung menargetkan produksi padi tahun 2015 sebanyak satujuta ton. Menurut Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Hantoni Hasan,

target produksi padi sebanyak itu bisa tercapai jika didukung dengan saranadan prasarana produksi yang jelas.

P“

Page 32: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

30JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

ingga bulan Februari2015 sudah beberapakali terjadi rolling pe-jabat di lingkungan Pem-

prov Lampung. Namun, jabatankepala biro keuangan masih di-rangkap oleh Plt. Indra Budimanyang juga kepala bagian akuntansibiro keuangan.

Kekosongan jabatan tersebutmenjadi perhatian anggota DPRD.Ketua Komisi III DPRD ProvinsiLampung Ikhwan Fadil menyatakanBadan Pertimbangan Jabatan danKepangkatan (Baperjakat) harussegera menentukan pejabat eselonyang sesuai dan memiliki kompetensi mumpuni.

“Untuk menentukan menjadi tugas Baperjakat.Harus segera ditentukan yang benar-benarberkompeten agar tidak ada bongkar-pasangjabatan lagi. Artinya kan harus benar-benar jelimemilih orang yang memiliki kompetensi sesuaibidang itu,” kata dia.

Apalagi Kepala Biro Keuangan merupakan

Ketua Komisi III: Segera TetapkanKepala Biro Keuangan

mempercepat swasembada pangan ini. Salahsatunya ke Dinas Pengairan agar segeramelaporkan apa yang dilakukan tahunmendatang, baik mengenai perbaikan irigasiatau pembangunan waduk.

Kepala Dinas Pengairan LampungRobinsyah mengatakan segera menyelesaikanprogram yang ada demi mendongkrak targetproduksi padi. Berdasarkan data, ada 19 daerahirigasi yang ada di Lampung. Diantaranya irigasiWay Payung, Argoguruh, Batanghari Utara,Raman Utara, Punggur Utara, Way Seputih, WayRarem, Way Semangka, Way Curup, Rawa Seragi,Rawa Mesuji, dan Batu Tegi.

“Untuk tercapainya program swasembadapangan tak hanya terfokus kepada pupuk.Prasarana irigasi juga penting. Kita jugamelakuan koordinasi dengan Dinas Kehutananterkait masalah pelestarian air,” kata dia.

Mengenai faktor pendukung, PemerintahPusat berencana membangun dua waduk di DesaSukoharjo, Kabupaten Pringsewu dan DesaSukaraja, Kabupaten Tanggamus, akanterealisasi pada 2016. Pembangunan inidirencanakan untuk membantu ProgramSwasembada Pangan. (tim)

posisi yang strategis bagipengelolaan keuangan daerah.Pelaksanaan kegiatan untuk TA 2015ini juga bergantung kepada posisitersebut. “Padahal APBD TA 2015sudah disahkan pada pertengahantahun 2014 lalu. Namun hingga saatini sebagian besar belum bisamelaksanakan kegiatan dikare-nakan belum diteken oleh KabiroKeuangan,” kata dia.

Menurut Anggota Komisi IVWatoni Noerdin, memang adabeberapa SKPD yang belum bisamelaksanakan kegiatan dikare-nakan DPA belum ditandatangani.

Akibatnya, hal tersebut berpengaruh kepadatertundanya program.

“Sementara masyarakat juga menunggu karenabanyak program yang menyentuh masyarakatseperti infrastruktur, investasi dan sebagainya,”kata dia. Dia berharap program dan kegiatan APBD2015 segera bisa dilaksanakan, terutama yangmenyentuh kepentingan masyarakat banyak. (tim)

H

Ikhwan Fadhil

Page 33: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

31JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

adek Suwartika meminta agar jembatantimbang yang ada saat ini kembalidiaktifkan. Meski tidak menarik PAD lagi,jembatan timbang guna pengawasan

kendaraan berlebih masih dirasakan perlu.“Ada jembatan timbang saja kerusakan jalan

terus terjadi dan parah, apalagi tidak ada. Makakami minta perlu diaktifkan lagi,” ujarnya saathearing dengan Dinas Perhubungan di ruangKomisi IV beberapa waktu lalu.

Tiga jembatan timbang yang dinonaktifkanoperasinya adalah di Wayurang di LampungSelatan, kemudian Wayumpu di Waykanan, danSimpangpematang yang berada di Mesuji.

Selain itu, Kadek juga meminta agar untukjalan lintas kabupaten menuju jalan provinsidipasang portal.

“Jembatan timbang untuk pengendalianmuatan di jalan nasional. Kalau portal untuk jalankabupaten/kota. Karena banyak jalan kabupaten/kota yang mengalami kerusakan. Ini butuhpengendalian yang cepat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Lampung AlbarHasan Tanjung mengatakan bahwa aturan untukmembuat portal memang ada. Namun, untuk tahunini tidak bisa dilakukan karena keterbatasananggaran.

Terkait jembatan timbang Albar mengaku hal

Kendalikan KendaraanBermuatan Lebih

tersebut merupakan kewenangan kementeriandikarenakan berada di jalan negara dan bukanwewenang dia untuk mengaktifkan kembali.

“Nah kalau itu, ya kan di jalan negara saatini yang kita fokuskan dengan timbangan por-table,” kata dia.

Namun demikian juga menjelaskan bahwapenerapaan penertiban muatan berlebih dengantim terpadu melalui timbangan portabel saat inimasih belum maksimal. Pasalnya, masih banyakkekurangan terutama menganai sarana-prasaranayang ada.

“Harusnya kan semuanya lengkap duluseperti area parkir untuk mobil yang bermuatanlebih saat ini kan masih belum ada, nah kalausemuanya sudah siap tentunya kita juga siap kerja.bagus harus disediakan,” katanya

Selain itu, timbangan portabel yang saat inidigunakan rentan rusak karna ketahanan alatyang kurang baik. “Baru berapa hari dipakai sudahrusak ini salah satu kendala kita,” katanya. (tim)

Wakil Ketua Komisi IVDPRD Provinsi

Lampung KadekSuwartika menilai

pengendaliankendaraan bermuatan

lebih masih jauh dariharapan. Apalagi

sekarang tiga jembatantimbang yang ada

dinonaktifkan.

K

Page 34: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

32JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizalmengadakan audiensi dengan PengurusWilayah Pemuda Muhammadiyah Lampungdi ruang kerjanya, Februari 2015.

Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizalmenerima kunjungan Pimpinan AsuransiBumi Putera Cabang Lampung di ruangkerjanya, Februari 2015.

Page 35: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

33JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal mengadakan audiensi denganpimpinan dan kru RRI Tanjungkarang, di ruang kerjanya, Februari 2015.

Page 36: Jurnal Kegiatan DPRD Provinsi Lampung | Edisi Februari 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi II/Februari 2015

Pimpinan DPRD dan Badan Legislasi DPRD Provinsi Lampung menerima kunjunganBadan Legislasi DPRD Jawa Timur di ruang rapat Komisi, Februari 2015.

Sekretariat DPRD Provinsi LampungJl. Wolter Monginsidi No. 69, Telukbetung, BandarlampungTlp. (0721) 481166; Fax. (0721) 482166Website: www.dprd-lampungprov.go.id