Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

40
1 JURNAL KEGIATAN DPRD PROVINSI LAMPUNG Edisi VII/Juli 2015 JURNAL KEGIATAN DPRD PROVINSI LAMPUNG

description

Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

Transcript of Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

Page 1: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

1JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNG

Page 2: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

2JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

Diterbitkan OlehSekretariat DPRDProvinsi Lampung

PELINDUNGPimpinan DPRD Provinsi Lampung:H. Dedi Afrizal, S.Kep;H. Toto Herwantoko, S.E., M.M.;H. Ismet Roni, S.H.;Ir. H. Johan Sulaiman, M.M.;

H. Pattimura, S.E.

PEMBINASekretaris DPRD Provinsi Lampung:

H. Sutoto, S.H., M.H.

PENANGGUNG JAWABKepala Bagian Perundang-udangan:Bambang Joko Dwi Sunarto, S.H., M.H.

PENGARAHKepala Bagian Umum:Grisman Medy Putra, S.P., M.M.Kepala Bagian Persidangan:Zurizal, S.E., M.Si.Kepala Bagian Keuangan:Tina Malinda, S.Sos., M.M.Kepala Bagian Humas & Protokol:

Dr. Elip Heldan, A.P., M.Si.

PEMIMPIN REDAKSIKasubag Dokumentasi, Informasi,dan Perpustakaan:

Fitri Sisnani, S.Sos.

SEKRETARIS REDAKSINeli Yuniar

ALAMAT REDAKSIGedung DPRD Provinsi LampungJl. Wolter Monginsidi No. 69,Telukbetung, BandarlampungTelepon (0721) 481166;Faksimili (0721) 482166Website:www.dprd-lampungprov.go.id

Daftar Isi

Safari Ramadhan danNuzulul Quran

Sebagai rangkaian kegiatan Safari Ramadandan memperingati Nuzulul Quran, GubernurLampung M. Ridho Ficardo bersama pejabatutama dilingkungan Pemprov dan instansiterkait menggelar buka puasa bersama diMahan Agung, Telubetung Utara, Bandar-lampung, Senin (6/7/2015).

Hal. 11

Hal. 4

Pastikan PengelolaanLimbah PT GGPC

Masih Ada Penyelesaiandengan Cara Indah

Sengketa lahan antara warga Kecamatan Pan-jang dan PT Kereta Api Indonesia (KAI)Subdivre III.2 Tanjungkarang masih bisadicarikan jalan keluar yang menguntungkandan indah bagi kedua belah pihak.

Page 3: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

3JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

DPRD Buka PuasaBersama Gubernur

S belum beduk Magrib sebagai tandabuka puasa, Gubernur dan anggotaDPRD berbincang serius mengenai

berbagai isu terkini atau rencana yang akandilakukan. Seperti tentang pemilihan kepaladaerah serentak yang berlangsung pada 9Desember 2015.

Gubernur memaparkan sekilas ha-rapan tentang perlunya kerja sama yangharmonis antara Eksekutif dan Legislatifuntuk mencapai tujuan pembangunandaerah. “Maju tidaknya Lampung ter-gantung Pemerintah Provinsi, komponen-nya termasuk Eksekutif dan Legislatif.Kekompakan kita berpengaruh terhadapkemajuan Lampung,” ujarnya.

Karena itu, ia minta semua pihakbersama-sama menjaga tensi politik

Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Lampung mengadakan bukapuasa bersama dengan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo danjajarannya, di gedung DPRD Lampung, Rabu (1/7/2015). Kegiatan

ini juga dihadiri segenap Forkopimda Lampung.

menjelang pilkada serentak dan berharaptidak timbul gesekan-gesekan yang akanmerugikan masyarkat Lampung.

“Kita harapkan kerja sama semuakomponen bisa sinergis dan berjalanharmonis. Apalagi menghadapi pilkada,biasanya banyak terjadi gesekan ke-pentingan. Jangan sampai gesekan itumenjadikan kita terpecah belah dan bercerai-berai, melainkan sebagai dinamika untukmenuju ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Kalimat senada disampaikan KetuaDPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal.“Perbedaan pendapat, perbedaan pilihan,dan perbedaan cara hendanya justrumemperkuat dan menjadi sendi-sendi yangterus kompak, sehingga pembangunan bisaberjalan dengan baik,” katanya. (tim)

Page 4: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

4JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

ebagai rangkaian kegiatan SafariRamadan dan memperingati NuzululQuran, Gubernur Lampung M. Ridho

Ficardo bersama pejabat utama diling-kungan Pemprov dan instansi terkaitmenggelar buka puasa bersama di MahanAgung, Telubetung Utara, Bandarlampung,Senin (6/7/2015).

Peringatan Nuzulul Quran tersebut jugadirangkai dengan acara launching buku“Satu Tahun Pemerintahan Ridho Ficardo-Bachtiar” serta pembagian bingkisan. RidhoFicardo dalam sambutannya mengatakandengan memperingati Nuzulul Quran dapatmenjalin dan mempererat silahturahmiantarinstansi terkait guna mendukung pro-gram Pemrintah Provinsi Lampung.

“Seperti kita ketahui peringatanNuzulul Quran merupakan peristiwa dimana Allah swt menurunkan Alqurankepada Rasulullah saw. Ini merupakanmomentun yang sangat strategis bagimasyarakat Lampung untuk meningkatakankeimanan dan ketakwaan kepada Allahswt,” kata Ridho Ficardo.

Gubernur menjelaskan melalui pe-ringatan Nuzulul Quran diharapkan masya-rakat Provinsi Lampung bisa memahami,mempelajari, dan mengamalkan kandunganAlquran dalam kehidupan sehiri-hari.

Ajaran Alquran tidak hanya mengatururusan agama, tetapi mengatur semuasendi kehidupan seperti bermuamalah,yakni hubungan sesama manusia danhubungan manusia dan Tuhannya sehinggatercipta masyarakat yang religius, salingmencintai dan menghormati yang bermuara

pada terciptanya masyarakat Lampungyang hidup berdampingan secara damaidan aman guna mendukung programPemerintah Provinsi Lampung.

“Insya Allah dalam waktu dekat ini,beberapa ruas jalan untuk dilewati parapemudik segera selesai. Ini programpemerintah dalam rangka memberipelayanan kepada masyarakat dan ini harusmendapat dukungan dari semua masyarakatLampung dan instansi terkait, menujuLampung maju dan sejahtera,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernurjuga memberikan santunan kepada anakyatim dan kaum duafa, sebagai bentukkepeduliannya dalam menjalankan puasaRamadhan dan menghadapi hari raya IdulFitri. Kegiatan juga dimeriahkan jemaahMajlis Taklim Ar-Ridho. (tim)

Safari Ramadhan danNuzulul Quran

S

Page 5: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

5JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

PRD Provinsi Lampung mintaaparat kepolisianmeningkatkan keamanan dan

mengawasi jalur mudik yang terkenalrawan pungli, salah satunya diJembatan Lempuyang Bandar,Lampung Tengah. “Kami berharapaparat meningkatkan penjagaanterhadap jalur alternatif agar tidakada pungli,” kata Ketua DPRDProvinsi Lampung Dedi Afrizal, Rabu(1/7/2015).

Imbauan ini, kata dia, wujudkepedulian terhadap keamananpengguna jalan pada saat melintasdi jalur alternatif jembatanLempuyang Lampung Tengah, yangkerap terjadi pungli. “Pengamanan dijalur alternatif Lempuyang harusditingkatkan karena sudah banyakterjadi pungli. Tak bisa dibiarkanapalagi menghadapi mudik,” ujarnya.

Ia juga minta pengguna jalanbersabar menghadapi jalan provinsiyang rusak, apalagi terhadap pelakupungli di jalur tersebut. Di sisi lain,perlu perhatian khusus aparatpemerintah setempat dari tingkatkabupaten, kecamatan, hingga desa,agar pengguna jalan saat mudiknyaman dan aman.

Dedi menghargai apa yang

Bersihkan Jalur Mudik dari Pungli

dilakukan masyarakat di sekitar jaluralternatif. Mereka mengatur lalulintas dan yang pasti aktivitasmereka terganggu dengan hilirmudiknya kendaraan, tapi langkahmereka dengan cara memaksa itutermasuk pemerasan dan harusditindak.

Pemerintah Provinsi Lampungdan Dinas PU juga mempercapatpembangunan Jembatan Lempuyang.“Insya Allah saya akan terusberkoordinasi dengan gubernur untukmempercepat pembangunanjembatan itu,” katanya. (tim)

D

etiap menghadapi hari raya, sesak kendaraan dan orangyang hendak pulang kampung (arus mudik). Acap kalimobilitas mereka terganggu di tengah jalan, karena

praktik pungutan liar. Biasanya terjadi di titik jalur alternatif.

Dedi Afrizal

Page 6: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

6JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

omisi IV DPRDProvinsiLampung

mengadakankunjuungan ke GreatGiant Pineapple Com-pany (GGPC).Peninjauan ini sebagaitindak lanjut daripenjelasan pihakperusahaan saat rapatdengar pendapat, Senin(29/6/2015). Merekamengklaim sudahmenjalankan secara baik tanggung jawabsosial (CSR) perusahaan.

Anggota Komisi IV DPRD LampungWatoni Nurdin mengatakan meski sudahada klaim, pihaknya harus memastikan dilapangan secara langsung, apakah benartelah diterapkan. “Kami tetap memintaperusahaan agar ramah lingkungan danmenerapkan CSR secara baik. Sehinggakeuntungan perusahaan dan lingkunganhidup berbanding lurus dengankepedulian terhadap masyarakat sampairing tiga,” kata Watoni, Selasa(30/6/2015).

Dari sisi analisis mengenaidampak lingkungan (AMDAL)perusahaan sudah dinyatakantaat aturan. Perusahaanmengikuti arahan dari provinsimaupun Badan PengawasanLingkungan Hidup (BPLHD)Lampung Tengah.

Demikian juga pengelolaanlingkungan dari limbah bahanberbahaya dan beracun (B3).

Pastikan Pengelolaan Limbah PT GGPCPerusahaan baikmengelolanya, sehinggatidak mengganggulingkungan sekitar dansemua limbah didaurulang.

Limbah padatnyadari mahkota sampaikulit nanasdimanfaatkan dan didaurulang menjadi komoditaspakan ternak sapi, yaitulimbah padat nanasyang dicampur bungkil

singkong. Sedangkan pakan ternak yangdiolah PT GGPC boleh dibeli petani, dansisa pupuk akan digunakan kembalimemupuk tanaman nanas.

PT GGPC juga memiliki peternakansapi dan biogas dari kotorannya. “Kamitinjau langsung karena dari penjelasanperusahaan sepertinya tak ada masalah,semua terkendali. Jika memang benar,Komisi IV mengapresiasi, tapi, kamiharus memastikan kebenaran dilapangan,” ujarnya. (tim)

K

Watoni Nurdin

Page 7: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

7JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

encana alih asetmilik PemerintahProvinsi Lampung ke

kabupaten/kota dinilaikalangan anggota DPRDLampung saat ini bukanwaktu yang tepat. Pemprovmasih membutuhkan danbisa mengembangkannyalagi, sehingga bisa menjadipendapatan asli daerah, ataukontribusi lain. Lagi pula,kondisi keuangan pemprovkini defisit keuangan, yangmemerlukan terobosan alternatifmengatasinya.nggota Komisi III DPRD Lampung NoverismanSubing menyatakan menolak rencanapengalihan empat aset milik PemprovLampung sesuai yang diajukan PemkotBandarlampung. Hibah aset tersebut akanmengurangi aset Pemprov Lampung, padahalmasih bisa dikembangkan sendiri untukmemberi kontribusi pendapatan bagi provinsi.

Aset yang dimaksud yakni tempatpromosi UMKM di Panjang, Pasar SeniEnggal, Lapangan Merah Enggal, dan StadionPahoman. “Saya berpendapat sebaikanyaaset daerah ini tak dilepas begitu saja.Pemprov harus mempertimbangkan matang,apalagi masih bisa dimanfaatkan optimaluntuk menambah pendapatan pemprov yangmasih defisit anggaran,” kata Noverisman,Senin (6/7/2015).

Ia menyarankan, aset Pasar SeniEnggal disewakan kepada pihak swasta,bila tidak ada yang mampu mengelola.

Belum Saatnya HibahkanAset Pemprov

Lebih baik bekerjasama den-gan pihak ketiga, daripadananti tumpang tindih.

Kemudian tempat promosiUMKM Panjang masih sangatdiperlukan untuk mendukungvisi misi Gubernur Lampungyang akan membangung SMA/SMK unggulan. Sebab, UMKMdi Panjang bisa dijadikantempat edukasi bagi parasiswa SMK.

Stadion Pahoman danLapangan Merah Enggal,

harus tetap dimiliki Pemrov Lampung,karena ikon yang sudah dimiliki sejak lama.“Jadi, belum ada alasan tepat melepaskanempat aset ini,” katanya menegaskan.

Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizalmenyatakan belum ada pembahasantentang pengajuan hibah empat asetPemprov Lampung oleh Pemkot Bandar-lampung. Pembahasan pelepasan asettidak gampang, harus melibatkan perse-tujuan legislatif.

“Jika nilai aset di atas Rp5 miliar, harusdibahas lewat dewan. Kami akan pelajarimelalui panitia kerja (panja). Yang jelas,pelepasan aset harus ada urgensinya dandasar aturannya,” katanya.

Sementara, DPRD Kota Bandarlampungmendukung langkah pemkot yang me-ngajukan hibah aset tersebut. Anggota KomisiII DPRD Bandar Lampung Grafieldy Mamesamengatakan, tiga dari empat aset itusekarang sebenarnya sudah menjadi ikon KotaBandar Lampung. Karena itu, semestinya jadi

R

Noverisman Subing

Page 8: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

8JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

EMPROV Lampung akan merevisidokumen rencana pembangunanjangka menengah daerah (RPJMD)

provinsi tahun 2015-2019, dimulai pada awaltahun 2016. Revisi ini untuk menyelaraskandengan UU Nomor 23 Tahun 2014 dan RPJMNTahun 2015-2019.

Hal tersebut dikatakan Asisten BidangEkbang Pemprov Lampung Adeham dalamWorkshop Penyelarasan RPJMD ProvinsiLampung 2015-2019 dan RPJMN 2015-2019, diKantor Bappeda Lampung, Senin 6 Juli 2015.“Revisi juga menjaga konsistensi prosespenganggaran melalui penyusunan APBDProvinsi Lampung sampai dengan tahun2019,” kata Adeham.

Acara tersebut dihadiri Asisten BidangUmum, para ketua komisi DPRD ProvinsiLampung, para staf ahli dan tenaga ahlipemprov, dan para kepala SKPD. Narasumberworkshop yaitu Kasubdit Analisa Sosial danEkonomi Regional Bappenas Sumedi AndonoMulyo, Kasubdit Wilayah I Sumatera DitjenBina Bangda Kemendagri, Bachril Bakri.

Bachril Bakri memaparkan, dengan

aset Pemkot Bandar Lampung.Ia mencontohkan Stadion Pahoman,

Pasar Seni, dan Lapangan Merah Enggal.Masyarakat hanya tahu itu milik Pemkot.Dengan aset itu diambilalih Pemkot, makabisa lebih dipercantik atau bisa direnovasimenjadi lebih bagus lagi.

Badan Pengelolaan Keuangan danAset Daerah (BPKAD) Bandarlampungdiminta proaktif mengajukan hibah kePemprov Lampung. Kalau perlu pihakBPKAD menjemput bola, jangan hanyadengan surat saja. Namun, terus mela-kukan pertemuan intensif dengan provinsi.

Pemkot Bandarlampung melalui BPKADberencana mengajukan hibah empat asetmilik Pemprov Lampung. Surat permintaanhibah sudah beberapa kali diajukan ke BiroAset dan Perlengkapan Pemprov Lampung.

Kepala BPKAD Bandar Lampung TrisnoAndreas berharap, tahun 2015 ini PemprovLampung memberi jawaban surat permin-taan hibah itu. Sedangkan Kepala BagianPemanfaatan Biro Aset dan PerrlengkapanPemprov Lampung, Saprul Al Hadi menga-takan, pemprov menolak menghibahkanlokasi UMKM di Panjang. Namun, tiga asetlainnya, masih dibahas intensif. (tim)

Pemprov akan Revisi RPJM Daerahintegrasi UU No. 23 tahun 2014 ke dalam RPJMDPerubahan, maka RPJMD harus disusun selarasdengan agenda prioritas pembangunannasional (Nawacita Jokowi-JK).

Selain itu, RPJMD disusun dengan pen-dekatan politik, teknokratik, partisipatiftidak memerlukan Musrenbang. Sebelumditetapkan oleh gubernur, rancangan perdaRPJMD perubahan yang telah disetujuibersama gubernur dan DPRD juga disam-paikan kepada menteri untuk dievaluasi.

Sementara Sumedi Andono Mulyo dariKementerian Perencanaan PembangunanNasional/ Badan Perencanaan PembangunanNasional mengatakan, dalam sasaran lajupertumbuhan ekonomi wilayah Sumateratarget RPJMD Provinsi Lampung yaitu 6,00-6,35 (2015), 6,35-6,50 (2016), 6,50-6,75 (2017),6,75-7,00 (2018) dan 7,00 – 7,50 (2019).

Sasaran tingkat pengangguran di Lam-pung yaitu 5,18 (2015), 4,56 (2016), 4,01 (2017),3,50 (2018) dan 3,11 (2019). Sedangkan sasarantingkat kemiskinan yaitu 13,05 (2015), 12,50(2016), 11,90 (2017), 11,00 (2018) dan 10,00(2019). (tim)

P

Page 9: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

9JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

ombongan bertemu dengan Se-kretaris Daerah Provinsi LampungArinal Junaidi yang mewakili Gu-

bernur Lampung, Pimpinan dan AnggotaDPRD Provinsi Lampung, pejabat SKPDProvinsi Lampung terkait, Kanwil Kemen-hukham Provinsi Lampung, sejumlahOrganisasi Bantuan Hukum di Lampung.

Sementara tim kunker yang hadiradalah Sareh Wiyono dari Partai Gerindraselaku ketua Baleg/Tim, Firman Soebagyodari Partai Golkar sebagai wakil Baleg,

Kunjungan Badan LegislasiDPR-RI

Badan Legislasi DPR-RI mengadakan kunjungan kerja keProvinsi Lampung dalam rangka pemantauan dan peninjauan

UU Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, padaSenin (6/7/2015).

Saan Mustopa dari PD sebagai wakil Baleg,Totok Daryanto PAN sebagai wakil Baleg,dan anggota tim, yaitu Henry Yosodiningrat(PDIP), Ruhut Sitompul (PD), MasinonPasaribu (PDIP), Adies Kadir (Golkar), Mus-lim Ayub (PAN), Siti Masrifah (PKB), AbdulHakim (PKS), Soemandjaja (PKS), dan AsrulSani (PPP).

Dalam pertemuan di Balai Keratun,Komplek Pemprov Lampung, SekretarisDaerah Provinsi Lampung Arinal Junaidimenyampaikan bahwa Provinsi Lampung

R

Page 10: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

10JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

belum maksimal dalam pemberianbantuan hukum bagi orang ataukelompok miskin.

“Untuk itu Perda BantuanHukum untuk masyarakat miskindiharapkan dapat segeradiselesaikan,” katanya. Dia ber-harap dengan pertemuan ini dapatmasukan dan sumbangsaran daritim Badan Legislasi DPR RI untukpenyempurnaan Perda BantuanHukum untuk masyarakat miskin diProvinsi Lampung.

Dalam kesempatan tersebut ketua timKunker Baleg DPR RI, Dr. H. Sareh Wiyonomenyampaikan bahwa Badan Legislasimembentuk 3 tim kunker yaitu ProvinsiJateng, Provinsi NTB dan Provinsi Lampung.

Kunker dilaksanakan dalam rangkapemantauan dan peninjauan terhadap UUNo. 16 Tahun 2011 tentang BantuanHukum. Hal ini mengingat bantuan hukummerupakan salah satu bentuk hak azasimanusia yang secara konstitusionalmewajibkan negara untuk menjamin danmenyelenggarakannya.

Selanjutnya Sareh Wiyono menyam-paikan bahwa terdapat beberapa isu/persoalan yang perlu mendapat masukandari berbagai kalangan untuk didiskusikanlebih lanjut antara lain:(1) Istilah bantuan hukum dalam UU

No.16 Tahun 2011 ternyata tidak samadengan istilah bantuan hukum yangada di berbagai lembaga negara sepertiMahkamah Agung, Kejaksaan Agung,Kepolisian, Lembaga Kementerian,Lembaga Pemerintah non Kementerian.Bahkan terminologi miskin pengertian-nya multitafsir.

(2) Belum adanya standar kasus yangditangani oleh pemberian bantuanhukum baik kasus litigasi maupun

kasus nonlitigasi. Termasuk bataswaktunya.

(3) Perbedaan subyek pemberi bantuanhukum. Pada UU No. 16 Tahun 2011subyeknya adalah Lembaga sedangdalam UU Advokat adalah perorangan.

(4) Sistem pencairan dana (reimburse-ment) dianggap menyulitkan.

(5) Prosedur untuk mendapatkan bantuanhukum masih terkendala oleh masalahadministrasi.

(6) Data obyek penerima bantuan hukumkurang akurat.

(7) Kurangnya koordinasi antara Kemen-Humham dengan Kemensos dalampelaksanaan bantuan hukum bagimasyarakat miskin.Disamping itu masih banyak beberapa

persoalan yang perlu mendapat perhatiansehingga UU No. 16 Tahun 2011 dapatdilaksanakan dengan sebaik baiknya.

Pada akhir pertemuan Sareh Wiyonomengharapkan agar hal-hal yang belumdisampaikan dalam pertemuan ini,masukan dan saran dapat disampaikankepada Sekretariat Badan Legislasi DPR RIdi Gedung Nusantara I DPR RI SenayanJakarta. Masukan dan saran sangat berartidalam evaluasi atas UU No 16 Tahun 2011dan Perma No.1 tahun 2014. (*)

Page 11: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

11JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

engketa lahan antarawarga KecamatanPanjang dan PT Ke-

reta Api Indonesia (KAI)Subdivre III.2 Tanjungkarangmasih bisa dicarikan jalankeluar yang menguntungkandan indah bagi kedua belahpihak.

Pembangunan memangbisa menciptakan tidak ha-nya keuntungan, tapi adadampak negatif lainnya bagisebagian orang. Maka, un-tuk meminimalisasi dampakburuk itu prosesnya harus bisa diciptakansebaik mungkin.

Sejumlah anggota DPRD Provinsi

Masih Ada Penyelesaiandengan Cara Indah

Lampung menilai masalahyang terjadi itu sebenarnyamembuka berbagai solusiyang bisa diterima keduabelah pihak. Dengan ca-tatan mengedepankan asasmusyawarah kemudian ko-mitmen melaksanakannya.

Wakil Ketua DPRD Lam-pung Toto Herwantoko me-ngatakan siap memfasilitasimasalah warga yang tinggaldi pinggiran rel kereta api.Bentuknya dengan menye-diakan ruang diskusi hingga

menjadi penengah konflik antara wargadengan manajemen PT KAI Subdivre III.2Tanjungkarang. “Kami siap menjadi

S

Toto Herwantoko

Page 12: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

12JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

Pembinaan dari pemerintahmutlak diperlukan terhadaporganisasi pengguna frekuensi radioamatiran, seperti Organisasi AmatirRadio Indonesia (ORARI), dan RadioAntar Penduduk Indonesia (RAPI).Efektivitas berkomunikasi dimasyarakat dari kedua organisasi inibelum mendapat pengakuan banyakdari pemerintah.

Karena itu, tak heran programkerja pemerintah untuk menyentuhapalagi pelibatannya tidak banyak.Padahal, dua organisasi ini berperanpenting sebagai organisasi bantuancadangan komunikasi yang dapatdigunakan dalam keadaan darurat,seperti bencana yang sewaktu-waktudapat terjadi di Lampung.

“Pemerintah Provinsi Lampung

Pengakuan untuk Organisasi Radio Amatirdiminta membina organisasipengguna frekuensi radio seperti,RAPI dan ORARI. Organisasi ini dalamkeadaan genting memiliki perananbesar, apalagi saat darurat ataubencana alam. Dan Provinsi Lampungtermasuk daerah rawan bencana,”kata anggota DPRD Lampung,Noverisman Subing, Kamis (9/7/2015).

Ia menambahkan, DinasKomunikasi dan Informatika harus bisamengelola website pemprov, karenakonidisinya saat ini belum optimalsebagai media informasi dan promosi.

“Sebaiknya dinas terkaitberkoordinasi dengan satuan kerjalainnya, seperti Badan Pusat Statistikatau Dinas Pariwisata gunamendapatkan data terbaru seputarProvinsi Lampung,” katanya. (tim)

fasilitator jika diminta warga,” ujarnya,Selasa (7/7/2015).

Sampai hari ini, kata dia, warga yangbersengketa belum mengadu ke DPRDLampung. Karena itu, DPRD pun tak bisamembuka ruang musyawarah atau me-minta keterangan ke masing-masing pihakyang berpolemik. “Kami masih tunggulaporan. Kalau bergerak tanpa pengaduan,nanti disangka cari masalah,” katanya.

Anggota Komisi V DPRD Lampung TulusPurnomo menambahkan informasi yangdiperolehnya, 75 meter dari kanan-kiri reldiklaim milik PT KAI. Tapi, persoalannyaselama ini PT KAI tak pernah mengamankandan seperti membiarkan asetnya tersebut.

Akibatnya, potensi konflik terpendammakin dalam. Lama kelamaan warga

banyak menempatinya, dan kaget ketikatanah sudah jadi permukiman padat,perusahaan itu bergerak.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo) Lampung Yusuf Kohar menya-rankan PT KAI mengambil langkah persuasifdan menjalin komunikasi yang baik denganmasyarakat. “Pasti ada jalan keluar.Persoalan pembangunan memang kerapmenimbulkan dampak positif dan negatifkepada warga sekitar. Tapi, kalau caranyabaik, masalah bisa direduksi,” katanya.

Karena itu, PT KAI diminta tidak langsungmenggusur tanpa ada solusi yang diberikankepada warga. “Jangan merusak sisi kete-nangan hidup masyarakat. Karena imbasnyajuga bisa merusak tatanan perekonomianmasyarakat setempat,” ujarnya. (tim)

Page 13: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

13JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

Dewan Terima LKPj KepalaDaerah terhadap APBD 2014

ari pihak eksekutif hadir GubernurLampung M. Ridho Ficardodidampingi Sekretaris Daerah

Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, sertasejumlah kepala satuan kerja dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

Gubernur mengatakan agenda hariitu telah menyetujui rancangan pera-turan daerah tentang Laporan Kete-rangan Pertanggungjawaban pelaksa-naan APBD 2014. Hasil pembahasan

DPRD Provinsi Lampung menggelar rapat paripurnapengesahan Laporan Keterangan Pertanggungjawabanpelaksanaan APBD tahun anggaran 2014, di ruang rapat

DPRD, (13/7/2015). Rapat dipimpin Ketua DPRD Lampung,Dedy Afrizal, siang hari pukul 14.00 WIB, dengan jumlah

anggota yang hadir sebanyak 61 dari 85 orang.

dengan Badan Anggaran DPRD Lam-pung, memberikan berbagai masukan,saran, juga kritik substansi laporankeuangan.

“Program kegiatan pembangunanumum yang telah maupun akan dilak-sanakan, referensi penting bagi kamiuntuk terus pembelajaran, pembe-nahan, serta perubahan di kemudianhari. Agar tercapai pengelolaan ke-uangan daerah yang akuntabel, efisien,

D

Page 14: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

14JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

efektif, tepat sasaran, dan tepatwaktu,” kata Gubernur Ridho.

Ia mengapresiasi seluruh anggotaDPRD Lampung yang telah membantudirinya menyukseskan semua programpemprov. Karena, tanpa koordinasiyang baik dengan eksekutif, tak mung-kin semua dapat berjalan baik.

“Saya menyampaikan penghargaanyang setinggi-tingginya kepada paraanggota Dewan yang terhormat, BadanAnggaran, dan fraksi-fraksi yang telahmencurahkan segenap waktu, tenagadan pikiran. Bersedia berkoordinasiintensif dengan pihak eksekutif selamapembahasan raperda ini,” katanya.

Tahun anggaran 2014, laporan

keuangan Pemerintah Provinsi Lam-pung mendapat opini Wajar TanpaPengecualian (WTP). Ini prestasi yangharus dijaga. “Kami menyadari penye-lenggaraan pemerintahan maupunpembangunan selama tahun 2014masih ditemui beberapa masalah yangperlu benahi,” katanya.

Rapat paripurna pembahasan LKPjKepala Daerah tersebut berlangsungbeberapa kali, sejak akhir Juni 2015.Diawali dengan penyampaian doku-men LKPj, dilanjutkan dengan pemben-tukan panitia kerja, tanggapan fraksi-fraksi, jawaban gubernur, laporanpanja, hingga penetapan dan penge-sahannya. (tim)

Page 15: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

15JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

anitia Kerja DPRD Pro-vinsi Lampung tentangPembahasan Laporan Ke-

terangan Pertanggungjawaban(LKPj) Kepala Daerah Tahun2014 menyampaikan laporanhasil pembahasan pada RapatParipurna, Rabu, 8 Juli 2015.

Rapat paripurna denganagenda penyampaian laporanPanitia Kerja (Panja) perse-tujuan penetapan konsep ke-putusan DPRD Provinsi Lam-pung tentang rekomendasi dan sambutangubernur Lampung terhadap LKPJ KepalaDaerah Provinsi Lampung tahun 2014dihadiri Wakil Gubernur Bachtiar Basri,pejabat Forkopimda, dan para pejabat SKPDdi lingkungan Pemprov Lampung.

Panja diketuai Elly Wahyuni dengansekretaris Yanuar Irawan beranggotakan 16orang. Laporan Panja tersebut tertuangdalam naskah setebal 50 halaman lebih,yang dilaporkan I Nyoman Suryana, se-lengkapnya kami rangkum sebagai berikut.

Panja mengutip pernyataan Gubernurpada saat penyampaian LKPj tanggal 10Juni 2015 bahwa pembahasan LKPj meru-pakan suatu bentuk hubungan yang har-monis antara Eksekutif dan Legislatif yangdapat meningkatkan hubungan kerjasamaantara Kepala Daerah dan DPRD ProvinsiLampung guna perbaikan penyeleng-garaan Pemerintahan Daerah di masamendatang untuk membangun Lampung.

Panja berupaya menyampaikan laporan

Dewan Berikan Rekomendasi Umum danKhusus terhadap LKPj Kepala Daerah

Tahun Anggaran 2014dalam Rapat Paripurna untukmelihat secara objektif,proporsional, dan komprehensif.Panja juga mengamati adanyasejumlah kendala, hambatan,kemajuan, dan keberhasilanyang telah dicapai gunakepentingan evaluasi penca-paian kinerja Pemda berda-sarkan visi dan misi pem-bangunan yang telah disepakati.

Untuk itu, Panja juga mem-berikan berbagai masukkan,

saran, ide, dan gagasan yang dituangkan kedalam Pokok-Pokok Evaluasi dan Reko-mendasi, yang selanjutnya dijadikan dasarbersama dalam bentuk upaya perbaikandalam penyelenggaraan pembangunandaerah pada tahun berikutnya.

Dalam Sidang Paripurna tersebut Panjadalam menyampaikan laporan yang diawalidengan pendahuluan, dasar hukum,mekanisme kerja, tujuan dan sasaran,evaluasi, rekomendasi, dan penutup. Dalammelakukan pembahasan LKPj, Panja bekerjasejak tanggal 10 Juni 2015 dan berakhirsetelah melaporkan hasil pembahasandalam Rapat Paripurna DPRD ProvinsiLampung pada tanggal 08 Juli 2015.

Laporan Panitia Kerja disusun secaraterstruktur, sistematis dan komprehensif,memiliki skema dan fokus yang kuat danjelas, sehingga menghasilkan rekomendasiyang konstruktif, guna peningkatan kualitaspenyelenggaraan pemerintahan dan pem-bangunan daerah Provinsi Lampung.

P

Bachtiar Basri

Page 16: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

16JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

ecara umum, materi serta ruanglingkup LKPj Kepala Daerah ProvinsiLampung Tahun 2014 telah meme-

nuhi amanat peraturan perundang-un-dangan, dan secara normatif telah men-deskripsikan kinerja jajaran PemerintahDaerah Provinsi LampungTahun 2014,sehingga mendukung terciptanya fokusevaluasi secara terstruktur, sistematis dankomprehensif.

Hal yang perlu menjadi perhatian,sebagai kerangka penyempurnaan pe-nyusunan LKPJ berikutnya, adalah kese-ragaman format, struktur dan mate-rilaporan, serta eksplanasi tentang ke-sinambungan strategi dan capaian pem-bangunan selama 1 tahun anggaran,terhadap upaya terwujudnya sasaranrencana strategis pembangunan secaraberkelanjutan selama 5 tahun, sebagai-mana RPJMD.

Sehubungan dengan hal tersebut,uraian evaluasi disampaikan dengan ruanglingkup:

1) ARAH KEBIJAKAN UMUM PEMDAPerumusan sasaran pembangunan

yang bersifat deskriptif kualitatif, berim-plikasi kepada kompleksitas objektivikasipengukuran terhadap hasil keluaran (out-put) kinerja, implementasi program/kegiatan, dan terutama dampak hasil (out-come) terhadap kondisi nyata dalampencapaian sasaran. Kondisi tersebutmemunculkan rangkaian implikasi:a) Kecenderungan orientasi sektoral, dan

perlunya pemantapan kembali keter-paduan antar SKPD, dalam perumusanprogram/kegiatan, terkait disparitas

EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DANPEMBANGUNAN TAHUN 2014

pada implementasi rencana strategispembangunan;

b) Pentingnya perkuatan relevansi kon-sepsi program/kegiatan, terhadapkondisin yata, dan keterkaitannyadengan sinergi implementasi strategipembangunan daerah;

c) Urgensi pengembangan indikatorpenilaian dan evaluasi kinerja SKPD,dalam implementasi rencana strategidan pencapaian sasaran pem-bangunan;

d) Kompleksitas pelaksanaan penga-wasan dan pengendalian terhadapkinerja SKPD, oleh atasan langsungdan/atau instansi terkait lainnya;Kondisi tersebut secara reflektif

mengarah kepada, pentingnya pengem-bangan rencana kerja tahunan lebih lanjut,berdasarkan implementasi tahapan renca-na strategis pembangunan; pentingnyaoptimalisasi capaian kinerja dalam imple-mentasi strategi pembangunan; sertaperkuatan kapasitas kelembagaan dalammemenuhi kebutuhan dan mengatasiperkembangan kondisi objektif lingkungan,guna mewujudkan sasaran pembangunansecara terarah dan berkelanjutan.

Kondisi PerekonomianPertumbuhan ekonomi Provinsi Lam-

pung sampai triwulan III tahun 2014tumbuh 5,06% (year on year). Selamatriwulan III 2014 seluruh sektor tumbuhpositif. Pertumbuhan terbesar terjadi padasektor jasa-jasa (10,02 %), diikuti sektorkonstruksi sebesar 9,09%.

Jika dilihat dari kontribsi terhadappertumbuhan ekonomi Lampung, maka

S

Page 17: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

17JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

sektor yang juga memberikan kontribusiterbesar yaitu sektor listrik, gas dan airbersih 8,08%, diikuti sektor Pengangkutandan komunikasi sebesar 8,03%, keuanganreal estate dan jasa perusahaan sebesar6,06% serta sektor perdagangan, hotel danrestoran 5,06%.

Struktur PerekonomianStruktur Perekonomian Provinsi Lam-

pung pada tahun 2014 tidak banyakmengalami perubahan. Sektor pertanianmasih merupakan sektor yang memberikankontribusi terbesar (35,51%), diikuti sektorperdagangan/hotel/restoran (16,27%),industri pengolahan (15,72%), dan sektorangkutan dan komunikasi (11,62%).

Kontribusi setiap sektor dalam pem-bentukan PDRB Provinsi Lampung sejaktahun 2008 dan empat tahun selanjutnyatidak mengalami pergeseran yang signi-fikan. Sektor pertanian tetap merupakanpenyumbang terbesar (lebih dari 35%) danberturut-turut diikuti oleh sektor per-dagangan/hotel/restoran, dan sektorindustri, pengolahan, didukung sektorpengangkutan/komunikasi.Sementarasektor listrik, gas dan air bersih memberikansumbangan terkecil (kurang dari 1%).

Produk Domestik Regional BrutoLaju pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Lampung tahun 2007-2013 secara rata–rata sebesar 5,91%, pencapaian kinerjaekonomi mengalami kenaikan sejak tahun2010 hingga 2012 dengan capaian tertinggiyaitu pada tahun 2012, di mana lajupertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan0,10% dari tahun sebelumnya dengan lajupertumbuhan ekonomi mencapai 6,53%.

Namun demikian peningkatan ini belummampu mengubah peringkat Lampung di

Sumatera. Besaran PDRB Provinsi Lampungpada tahun 2009 berada pada urutan ke-4di seluruh provinsi di Pulau Sumatera, padatahun 2012 peringkatnya masih berada padaurutan ke-4.

Dengan demikian pembangunan dibaru sekadar tumbuh dari tahun ke tahundan belum mampu mengubah posisinya diPulau Sumatera. Berdasarkan data BPStahun 2013, PDRB Provinsi Lampung beradapada urutan ke-11 dari seluruh provinsi diIndonesia, di bawah Sumatera Selatan danSulawesi Selatan.

Laju InfasiDalam hal tekanan harga (inflasi),

sampai dengan Desember 2014 menurutperhitungan inflasi tahun kalender tahun2014 (Januari-Desember) sebesar 8,36%,menunjukkan angka kenaikan diban-dingkan dengan tahun 2013. Inflasi yangterjadi di Kota Bandarlampung tahun 2014sebesar 8,36% sama dengan angka inflasinasional.

Selama periode tahun 2009–2013,inflasi tertinggi Kota Bandarlampungterjadi tahun 2010, mencapai 9,95%.Tingginya inflasi tersebut diakibatkankenaikan bahan bakar minyak (BBM) yangcukup signifikan sehingga meimbulkanmultipleir effect terhadap harga-hargabarang lainnya.

Inflasi harus diupayakan tetap dibawah inflasi nasional. Namun yang perlumendapatkan perhatian adalah padakelompok bahan makanan, makan jadi,minuman rokok dan tembakau, dan kelom-pok pendidikan yang angkanya cukup tinggidibandingkan kelompok lainnya.

Kepala Daerah harus mewaspadai inikarena menyangkut kehidupan masyarakatlapisan masyarakat. Kenaikan harga hargabahan makanan, dan makanan jadi akan

Page 18: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

18JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

Jumlah dan persentase penduduk miskin provinsi dan wilayah perkotaan/perdesaan diSumatera Tahun 2012

2) PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan daerah merupakan instru-men vital di dalam struktur APBD, untukmembiayai penyelenggaraan otonomidaerah, sebagai manivestasi desen-tralisasi. Hal tersebut merefleksikankemandirian daerah, dalam penyeleng-garaan pemerintahan dan pembangunan.

Bagian ini bersifat penting untukmenilai dan mengevaluasi kinerja Pe-merintah Daerah, dalam pecapaian pen-dapatan daerah, yang dituangkan di dalamAPBD pada tahun anggaran berjalan. Tar-get dan realisasi pendapatan ProvinsiLampung selama lima tahun terakhir dapatdilihat berikut.

Beberapa hal yang menjadi perhatianterkait pokok-pokok tersebut di atas adalah:a. Realisasi Pendapatan Daerah secara

nominal mengalami peningkatan, dariRp3,912 triliun pada TA 2013 menjadiRp4,524 triliun pada TA 2014. Padatahun anggaran 2010 target Pen-dapatan Daerah Rp2,040 trilun danmenjadi Rp4,576 triliun pada tahun2014 atau meningkat sebesar 224,30%.Sementara peningkatan realisasi

sebesar 214,53%.b. Realisasi pendapatan daerah tahun

2014 sebesar 98,86% dari target,mengalami peningkatan dari tahunsebelumnya yang 88,71% dari yangditargetkan.

c. Namun selama periode tahun anggaran2010-2014 realisasi pencapaian daritarget yang ditetapkan terus menga-lami penurunan. Realisasi pencapaiantarget padatahun 2010 mencapai103,36% dan terus mengalami penu-runan hingga 98,86% pada tahun 2014.

d. Realisasi PAD dibandingkan dengantarget mengalami peningkatan padatahun2013 realisasi PAD 81,62% men-jadi 102,21% pada tahun 2014.Penurunan realisasi PAD ini terjadipada tahun 2010 hingga tahun 2013dan peningkatan pada tahun 2014.

e. Kontribusi realisasi PAD terhadaprealisasi Pendapatan Daerah tidakmengalami peningkatan yang berarti,dari 45,55% pada TA 2013 menjadi51,01% pada TA 2014.

f. Beberapa hal yang perlu menjadiperhatian, dalam rangka optimalisasipendapatan daerah, pertama adalah

Page 19: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

19JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

meningkatkan jumlah penerimaan BeaBalik Nama dan Pajak KendaraanBermotor Daerah. Dengan jumlahkendaraan bermotor yg cukup tinggidan pertumbuhannya juga tinggi seha-rusnya penerimaan BBN dan PKB dapatlebih ditingkatkan. Kedua adalahpenekanan pada efisiensi biaya pe-mungutan pajak (cost of collecting tax);peningkatan kontribusi BUMD danBLUD secarabertahap serta pengem-bangan pajak dan retribusi daerahlainnya lebih lanjut, sebagaimanaamanat Undang-undang Nomor 28Tahun 2009 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah, sehingga diharapkanke depan PAD tidak lagi di dominasioleh Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)dan Bea Balik Nama Kendaraan Ber-motor (BBNKB).

g. Berkenaan dengan hal tersebut, perludilakukan ekstensifikasi dan inten-sifikasi potensi pendapatan daerahlainnya, seperti retribusi perizinantertentu; retribusi jasa usaha; pajak airpermukaan; sumbangan pihak ketigakepada daerah dan pajak rokok, denganketentuan tidak menjadi beban bagidunia usaha guna terjaganya kon-dusivitas iklim investasi daerah.

h. Dibandingkan tahun anggaran se-belumnya, Realisasi PendapatanDaerah mengalami peningkatan dariRp3,912 triliun pada TA 2013 menjadiRp4,524 triliun pada TA 2014.

i. Realisasi pendapatan daerah Tahun2014 sebesar 98,86% dari target,mengalami sedikit peningkatan daritahun sebelumnya yang 88,71% dariyang ditargetkan.

j. Peningkatan tersebut menunjukkanterjadinya peningkatan usaha pajak(tax effort) oleh Pemda secara cukup

signifikan. Akan tetapi tetap diperlukanupaya keras untuk meningkatkankembali tingkat kemandirian fiskaldaerah dengan optimalisasi sumberutama pendapatan asli daerah.

3) PENGELOLAAN BELANJA DAERAHPengelolaan belanja daerah untuk

membiayai penyelenggaraan desentra-lisasi, yang terdiri atas urusan wajib danurusan pilihan; penyelenggaraan tugaspembantuan, yang terdiri atas tugaspembantuan yang diterima dan tugaspembantuan yang diberikan;serta tugasumum pemerintahan.

Sehubungan dengan hal tersebut,komposisi dan perbandingan pengelolaanbelanja daerah Provinsi Lampung TA 2013dan TA 2014, dapat dijabarkan berikut.

Belanja daerah secara umum masihbertumpu kepada belanja tidak langsung,yang mencapai 78,99% dari nilai kese-luruhan belanja daerah. Pada TA 2012persentase belanja tidak langsung diban-dingkan dengan pada tahun 2013 men-capai 81,10% Hal ini mencerminkan masihkurangnya komitmen yang kuat dalamupaya penyempurnaan struktur anggaranyang berorientasi kepada masyarakat.

Pada tahun yang akan datang kitadapat terus meningkatkan persentasepeningkatan belanja langsung guna per-kuatan fungsi kepemerintahan dalamimplementasi fungsi ekonomi kepeme-rintahan.

Pada tahun 2010 rasio belanja pega-wai terhadap belanja tidak langsungmencapai76,60% berada di atas rata-ratanasional sebesar 72,39%. Pada tahun 2013rasio belanja pegawai terhadap belanjatidak langsung 77,6% berada di atas rata-rata nasional sebesar 71,6%.

Rasio belanja modal terhadap belanja

Page 20: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

20JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

nggota DPRD Pro-vinsi Lampung INyoman Suryana

mengatakan bahwa le-mahnya pengawasan dariPimpinan Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD)serta tidak cermatnyadalam mengusulkan alo-kasi anggaran pada APBDPerubahan berakibatkinerja Pemprov Lampungbelum maksimal.

“Sehingga bisa me-nimbulkan kerugian ne-gara. Itu berdasarkan temuan BPK.Salah satu sebabnya adalah minimnyapengetahuan dan keterampilan SDM,sehingga kinerja Pemprov pun masihminimal,” kata anggota DPRD Lam-pung dari Fraksi Golkar, I NyomanSuryana, saat rapat paripurna LKPjGubernur Lampung tahun anggaran2014, di DPRD Lampung, Rabu 8 Juli2015.

Dia menambahkan, tersendatnyapembangunan di Sai Bumi Rua Juraidisebabkan mekanisme keuangandaerah yang belum berjalan. Selain itu,tidak cermatnya pimpinan SKPD dalammenyampaikan usulan dalam ang-garan perubahan dan kurangnyapengawasan.

“Kepala Dinas harus produktif dankretaif dalam menerjemahkan misidan visi pembangunan sehinggahasilnya sesuai dengan perencanaan,”

Dewan Minta SKPD Lebih Cermatkatanya.

Sementara WakilGubernur LampungBachtiar Basri menga-takan untuk memper-baiki sistem pengelo-laan keuangan daerah,pihaknya akan mela-kukan evaluasi peren-canaan dan pengawa-san secara langsung.

“Saya dan Gubernurakan melakukan eva-luasi dan pengawasansecara langsung untuk

memperbaiki pengelolaan keuangandaerah Provinsi Lampung,” kataBachtiar, pada Sidang Paripurna yangsama. Dia mengatakan pengawasanitu dilakukan sebagai upaya mem-pertahankan predikat opini wajartanpa pengecualian (WTP) yang di-peroleh dari BPK.

Rapat paripurna dalam rangkapenyampaian laporan Panitia Kerja(Panja) atas persetujuan penetapankonsep keputusan DPRD ProvinsiLampung tentang rekomendasi dansambutan Gubernur Lampung terhadapLKPj Kepala Daerah Provinsi Lampungtahun 2014, dan laporan Panja ter-hadap laporan hasil pemeriksaan BPKRI atas laporan keuangan pemerintahprovinsi Lampung tahun anggaran2014 Gubernur Lampung M. RidhoFicardo diwakili Wakil GubernurBachtiar Basri. (tim)

I Nyoman Suryana

A

Page 21: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

21JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

1. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN SOSIAL BUDAYA

a. Evaluasi terhadap pelaksanaanurusan dan tugas kepemerintahan bidangpendidikan, dalam rangka terciptanyakualitas SDM yang handal, guna men-dukung penyelenggaraan pembangunan,secara imperatif mengarah kepada pen-tingnya pemantapan proyeksi dan ka-pasitas kelembagaan, sehingga mampumemenuhi kebutuhan masyarakat, akansistem layanan pendidikan yang terjangkaudan berkualitas. Dari data yang ada perlumenjadi perhatian bersama antara lain:- Indeks Pembangunan Manusia Provinsi

Lampung menduduki urutan terbawahdari 10 provinsi di Sumatera.

- Angka partisipasi kasar untuk SMP/MTsProvinsi Lampung menduduki peringkatke-7 dari 10 provinsi di Sumatera.

- Angka partisipasi kasar SMA/AliyahProvinsi Lampung menduduki peringkatlebih rendah lagi.

- Persentase angka putus sekolah SDProvinsi Lampung sebesar 2,36%menduduki ranking ke-7 di Sumatera.

- Persentase angka putus sekolah SMPProvinsi Lampung sebesar 3,59%menduduki urutan nomor 2 terendah diSumatera.

- Hal tersebut merefleksikan bahwadinas terkait hanya puas pada pen-capaian rencana dan program tanpamelihat atau membandingkan denganprovinsi lain, sehingga pencapaiansasaran menjadi tidak berarti karenatidak menaikkan peringkat ProvinsiLampung diantara provinsi lainnya.

EVALUASI PENYELENGGARAANURUSAN DAN TUGAS UMUM KEPEMERINTAHAN

- Capaian kinerja berdasarkan indikatorkinerja kunci masih banyak yang nilaipencapaiannya dibawah 75%.

b. Penyelenggaraan urusan dan tugaskepemerintahan bidang kesehatan, dalamperjalanannya ke depan, hendaknyamengarah kepada pentingnya perkuatanefektivitas implementasi kebijakan, dalampencapaian sasaran pembangunan. Dalampencapaian standar pelayanan minimalbanyak indikator SPM yang realisasinyatidak memenuhi target seperti cakupanbumil K4, cakupan pertolongan persalinanoleh tenaga kesehatan, cakupan pelayanannifas, cakupan neonatus dengan komplikasiyang ditangani, cakupan pelayanan balita,jumlah SD yang dilakukan penjaringan, dancakupan peserta KB aktif.

Hal ini mengindikasikan pelayanankesehatan bagi masyarakat terutamamasyarakat miskin belum sepenuhnyamendapatkan perhatian. Alasan rendahnyapelayanan dasar dan ini adalah rendahnyapersentase anggaran kesehatan yangmasih sekitar 3-6%, yang masih jauh dariketentuan undang-undang sebesar 10%.Pelayanan kesehatan merupakan bagiandari indikator pengukuran lPM. Jadihendaknya diupayakan mengurangi belanjatidak langsung untuk memenuhi porsianggaran kesehatan sesuai ketentuanundang-undang.

c. Penyelenggaraan urusan sertatugas kepemerintahan bidang kepemudaandan olahraga, hendaknya diarahkan kepadaperkuatan proyeksi kelembagaan, dalamimplementasi strategi dan pencapaian

Page 22: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

22JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

sasaran pembangunan. Hal tersebut mencerminkan urgensi

penanganan permasalahan kepemudaandan olahraga, terutama dalam kaitannyadengan upaya peningkatan prestasi olah-raga ditingkat regional, nasional daninternasional; penetapan fokus, arah dankerangka tindaklanjut pemberdayaankomponen kepemudaan, dalam penye-lenggaraan pembangunan; serta sinergiantar kelembagaan terkait, dalam imple-mentasi pembangunan kepemudaan seca-ra menyeluruh dan berkelanjutan.

Kita patut memberikan apresiasikepada Dinas Pemuda dan Olahraga yangtelah melakukan kegiatan pelatihankewirausahaan pemuda. Kedepan agarkegiatan pelatihanwirausahaan pemudadilakukan dengan frekuensi dan jumlahyang cukup besar. Hal ini jika dilakukanakan membantu penciptaan lapangan kerja.

Jumlah wirausaha di Indonesia barumencapai 0,24% dari jumlah penduduk.Minimal jumlah wirausaha adalah 2% darijumlah penduduk. Sebagai perbandinganSingapura jumlah wisausaha adalah 7%dari jumlah penduduk dan Malaysia 5% darijumlah penduduk.

Di bidang pembinaan olah raga agarfokus pada olah raga yang secara tradisimampu memberikan medali kepada ProvinsiLampung. Dengan penduduk yang berjumlahlebih dari 9 juta jiwa Lampung masih miskinprestasi dalam bidang orah raga.

d. Implementasi urusan serta tugaskepemerintahan bidang ketenagakerjaandan transmigrasi secara imperatif menga-rah kepada perlunya optimalisasi penca-paian sasaran strategis, mulai dari hulusampai hilir. Hal tersebut terkait denganpentingnya upaya peningkatan kualitashidup buruh, melalui pemantapan alur

mekanisme dalam penetapan upah mini-mum provinsi (UMP); peningkatan kualitasTKI dari Provinsi Lampung; pemantauandan perlindungan tenaga kerja; penetapanfokus, arah kebijakan dan kerangkatindaklanjut penanganan permasalahanketenagakerjaan secara utuh dan me-nyeluruh; serta perkuatan sinergi antarkelembagaan terkait, dalam mengatasi danmenekan tingkat angka pengangguran.

Pada bagian berikutnya, kiranya perludirumuskan kebijakan lebih lanjut, dalamrangka penanganan permasalahan kebera-daan transmigran di beberapa hutan kawasan;sertifikasi lahan; dan konflik transmigrandengan masyarakat setempat. Dari datapenduduk yang dilaporkan terjadi pertum-buhan penduduk yang spektakuler padatahun2012. Jumlah penduduk lampung padatahun 2012 tumbuh sebesar lebih dari 19%.

Hal ini akan memberikan kontribusinegatif dalam pembangunan, karenapertumbuhan penduduk tumbuh melam-paui pertumbuhan ekonomi. Sehingga apayang telah dicapai dalam pertumbuhanekonomi menjadi tidak berarti. Kedepandiperlukan upaya pengendalian jumlahpenduduk dengan serius. Salah satu upayayang patut dipikirkan adalah menghentikanLampung sebagai daerah tujuan trans-migrasi dan perlu direncanakan untukmenjadikan Lampung sebagai Provinsipengirim transmigran.

Dalam piramida kependudukan saatini Provinsi Lampung sedang dalam periodebonus demografi jika hal ini tidak dapatdiantisipasi melalui penciptaan lapangankerja bagi penduduk usia kerja dan pe-ngendalian tingkat kelahiran maka Lam-pung tidak akan menikmati bonus de-mografi. Bonus demografi ini merupakanbuah dari keberhasilan program keluargaberencana pada masa yang lalu.

Page 23: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

23JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

e. Pelaksanaan tugas kepemerintahanserta urusan bidang pemberdayaan perem-puan dan perlindungan anak, serta bidangkeluarga berencana dan keluarga sejahtera,secara umum menunjukkan kemajuan yangberarti dalam pencapaian sasaran strategispembangunan. Diperlukan peningkatanketerpaduan antar instansi terkait secaravertikal maupun horizontal, dalamcegahdini, antisipasi, serta pengentasan per-masalahan perempuan dan anak; per-kuatan kapasitas kelembagaan dan SDM;serta penyusunan data baseberbasis gen-der, guna penetapan fokus, arah dankerangka kebijakan lebihlanjut pem-berdayaan perempuan dalam penye-lenggaraan pembangunan.

f. Pelaksanaan urusan serta tugaskepemerintahan bidang sosial, secaraumum telah menjangkau kebutuhan dasarbagi perkuatan layanan masyarakat, dalampenyelenggaraan pembangunan. Hal yangperlu menjadi perhatian pada bagian iniadalah, optimalisasi implementasi fungsipemberdayaan unsur-unsur kelembagaanmasyarakat, dalam peningkatan kualitaskehidupan sosial ekonomi; perkuatanlayanan dasar pembangunan, yang meli-puti pendidikan, kesehatan dan sarana/prasarana secara terpadu, bersama jajaraninstansi pemerintahan terkait ditingkat

Kabupaten /Kota; fasilitasi upaya pe-ningkatan kualitas hidup masyarakat yangmemiliki potensi kerentanan sosial ter-tentu; serta kesiapan dalam implementasisistem jaminan sosial masyarakat, se-bagaimana amanat peraturan perundang-undangan;

g. Pelaksanaan tugas kepemerintahanserta urusan bidang kebudayaan, secaraimperatif mengarah kepada pentingnyarevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal, seiringdengan akulturasi secara massif dan iklimglobalisasi, yang belum diimbangi denganperkuatan pranata budaya. Hal ini terkaitdengan urgensi optimalisasi pemberda-yaan pranata adat, sebagai simbol danidentitas budaya lokal; penetapan fokus,arah dan kerangka tindak lanjut pe-nanganan degradasi nilai budaya dankearifan lokal; pemberdayaan komponenmasyarakat adat dalam penyelenggaraanpembangunan; serta sinergi antar kelem-bagaan terkait dalam institusionalisasibudaya secara menyeluruh dan ber-kelanjutan. Selanjutnya, guna pengem-bangan kepariwisataan, diperlukan inovasilebih lanjut, melalui pemberdayaan par-tisipasi masyarakat, guna pengembangankepariwisataan sebagai industri par-tisipatif, melalui pengembangan sentuhanterhadap aspek-aspek sosial budaya.

Page 24: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

24JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

2. POLITIK, HUKUM, PEMERINTAHAN, SERTA PEMBINAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM MASYARAKAT.

a. Pelaksanaan tugas kepemerintahanserta urusan bidang komunikasi daninformatika, secara umum menunjukkanperlunya optimalisasi implementasi fungsiintermediasi antara sektor pemerintahandan sektor publik, serta pentingnyaperkuatan efektifitas fungsi pengawasandan pengendalian terhadap berbagaipermasalahan umum yang mengemukaditengah-tengah perkembangan teknologiinformasi dan jaringan komunikasi publik,dalam kaitannya dengan upaya pencapaiansasaran rencana strategis pembangunan.

Pada bagian berikutnya, instansiterkait perlu melakukan pemantapan upayaperlindungan masyarakat terhadap dam-pak langsung perkembangan industritelematika dan informatika, serta per-kuatan daya dukung dan kesiapan jajaranSKPD dalam implementasi keterbukaaninformasi publik secara paralel dan inte-gral, sebagaimana amanat Undang-undangNomor. 14 Tahun 2008.

b. Peletakan titik tekan implementasitugas kepemerintahan pertanahan, yangsecara umum berorientasi kepada penye-lesaian konflik pertanahan, berdampakkepada urgensi optimaiisasi fungsi pe-ngawasan, pengendaliandan cegah diniperkembangan permasalahan pertanahan.

Pada bagian ini, perlu terobosan dalamupaya penyelesaian permasalahan per-tanahan secara berkeadilan, serta kesiapanSKPD terkait dalam mengantisipasi per-kembangan konflik pertanahan pada sektorkehutanan; perkebunan; dan kesiapanpenyiapan lahan untuk pembangunan

secara terpadu, berdasarkantugas pokokdan fungsi masing-masing kelembagaan;

c. Pelaksanaan urusan serta tugaskepemerintahan bidang kesatuan bangsadan politik dalam negeri, secara umumtelah menjangkau kebutuhan dasar bagiterbinanya persatuan dan kesatuan bangsadalam penyerenggaraan pemerintahan danpembangunan.

d. Hal yang perlu menjadi perhatianpada bagian ini adalah, optimalisasiimplementasi fungsi pemberdayaan unsur-unsur kelembagaan masyarakat dalamperencanaan dan penyelenggaraan pem-bangunan bidang politik; peningkatanpartisipasi publik di dalam proses pem-bentukan penyelenggara pemerintahansecara terpadu bersama institusi terkait;serta perkuatan sistem deteksi dini dancegah dini perkembangan Ancaman,Tantangan, Hambatan, dan Gangguan(ATH-G), terhadap stabilitas ketentramandan ketertiban umum secara luas, terkaitdengan perkembangan potensi ancamanyang berasal dari luar maupun dari dalam,seiring dengan perubahan kondisi ling-kungan strategis dalam pembangunan,peningkatan ancaman terorisme, frag-mentasi sistem sosial kemasyarakatan(contoh. Ahmadiyah, Nll, JAT, dll), danperkembangan iklim globalisasi;

e. Pelaksanaan tugas kepemerintahanserta urusan bidang otonomi daerah danpemerintahan umum, secara umum me-ngarah kepada urgensi pemantapan sinergitata kelola penyelenggaraan pemerintahandaerah. Kondisi tersebut terefleksi di dalambeberapa kendala implementasi kerjasamapembangunan kewilayahan secara terpadu,sebagaimana tercermin pada laporan

Page 25: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

25JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

berbagai SKPD tentang in efektifitaskoordinasi, dan kesamaan persepsi dalampenetapan indikator dan pencapaiansasaran strategis pembangunan (contoh:Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan Umum,perhubungan, Ketahanan Pangan, Hukum,Perekonomian; dll); fasilitasi dan supervisipelaksanaan otonomi daerah ditingkatKabupaten Kota; serta tindaklanjut pe-mantauan dan pengawasan terhadappelaksanaan pemerintahan di DaerahOtonom Baru (DOB).

f. Pelaksanaan tugas kepemerintahanserta urusan otonomi daerah bidanghukum, secara umum mengarah kepadaperlunya pemantapan sinergi pada pene-gakan supremasi hukum dalam penye-lenggaraan pemerintahan daerah. Kondisitersebut terefleksi pada permasalahanhukum dalam penyelenggaraan pemerin-tahan, terkait efektifitas implementasipemeliharan Kamtibmas dan pencegahantindak kriminal. Pada bagian berikutnya,perlu menjadi perhatian, pelaksanaansupervisi dan harmonisasi konsepsi peru-ndang-undangan daerah ditingkat Ka-bupaten/Kota se-Provinsi Lampung; sertatindaklanjut hasil pemantauan terhadapupaya terbinanya tertib hukum dalampenyelenggaraan pemerintahan daerah diProvinsi Lampung.

g. Pelaksanaan tugas kepemerintahanserta urusan otonomi daerah bidangpengawasan penyelenggaraan pemerin-tahan dan pembangunan, secara umummencerminkan perlunya revitalisasi penga-wasan penyelenggaraan pemerintahansecara terpadu, bersama instansi terkaitsecara vertikal maupun horizontal, sertaperkuatan efektifitas tindaklanjut hasilpengawasan oleh DPRD Provinsi Lampung,

maupun hasil pemeriksaan oleh badanpemeriksa (BPK dan BPKP). Pada bagian ini,perlu menjadi perhatian, pengendalianterhadap kualitas hasil penyelenggaraanpembangunan, yang meliputi aspek peren-canaan, pengorganisasi, pelaksanaan danevaluasi secara utuh, menyeluruh danberkesinambungan, guna terwujudnyatatakelola kepemerintahan yang berorie-ntasi kepada kepercayaan publik.

h. Pelaksanaan tugas kepemerintahanserta urusan otonomi daerah bidangketentraman dan ketertiban umum, mere-fleksikan pentingnya pemantapan pene-gakan supremasi hukum daerah, terkaitperkembangan kondisi nyata permasalahanketentraman dan ketertiban umum; per-kuatan efektifitas koordinasi dalam pe-negakan Peraturan Daerah; serta pengem-bangan kebijakan preventif, guna antisipasiperkembangan potensi konflik sosial dalampenyelenggaraan pembangunan. Padabagian berikutnya, perlu menjadi perhatian,supervise terhadap instansi terkait diting-kat Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung,guna terbinanya keterpaduan dalampenanganan potensi ancaman terhadapstabilitas iklim ketentraman dan ketertibanumum, dalam penyelenggaraan pemerin-tahan dan pembangunan daerah di ProvinsiLampung;

i. Pelaksanaan tugas kepemerintahanserta urusan bidang kepegawaian, secaraumum telah menjangkau kebutuhan la-yanan dasar, bagi upaya pemantapankapasitas aparatur, guna mendukungpenyelenggaraan pemerintahan dan pem-bangunan daerah.

Hal yang perlu menjadi perhatian padabagian ini, adalah optimalisasi saranapendidikan dan pelatihan secara terarahdan berkelanjutan, guna peningkatan

Page 26: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

26JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

produktifitas jajaran aparatur, dalampelaksanaan tugas pokokdan fungsi,seiring dengan perubahan iklim danlingkungan kerja; perkuatan instrumenanalisis jabatan dalam rangka penyusunanpeta karir secara objektif, terbuka danberkeadilan; serta optimalisasi instrumenpengawasan bersama jajaran instansiterkait, dalam rangka pemantapan disiplinaparatur pada pelaksanaan tugas pokokdan fungsi.

Rekruitmen PNS sesuai dengan ketram-pilan yng dibutuhkan oleh masing-masingSKPD. Juga tidak kalah pentingnya adalahmutasi yang dilakukan harus sangatselektif dan sesuai dengan kompetensi danketrampilan karena banyak sekali per-masalahan yang muncul berkaitan dengankompetensi dan ketrampilan sumber dayamanusia. Memperbanyak kesempatanpegawai untuk mengikuti diklat teknisuntuk meningkatkan kompetensi danketrampilan.

j. Pelaksanaan urusan serta tugaskepemerintahan bidang pemberdayaanmasyarakat dan pemerintahan desa,secara umum telah memenuhi kebutuhandasar bagi perkuatan peran masyarakatpedesaan dalam penyelenggaraan pem-bangunan.

Hal yang perlu menjadi perhatian padabagian ini, adalah optimalisasi pem-berdayaan unsur-unsur pemerintahan desaterkait, dalam perencanaan dan penye-lenggaraan pembangunan, khususnyapengembangan kehidupan sosial ekonomimasyarakat, yang meliputi pertanian,UMKM dan kerajinan rakyat, perkebunan,perikanan dan peternakan; perkuatanlayanan dasar pembangunan, yang meli-puti : pendidikan, kesehatan dan sarana/prasarana secara terpadu, bersama jajaran

instansi pemerintahan terkait; fasilitasiterhadap pembentukan penyelenggarapemerintahan desa; supervisi terhadapadministrasi pemerintahan desa, gunapeningkatan kualitas dalam pembentukanperaturan dan anggaran di tingkat peme-rintahan desa; serta perkuatan kembalisistem keamanan lingkungan, terkaitdengan peningkatan ancaman stabilitasKamtibmas, dalam bentuk konflik antarkampung, dan infiltrasi pelaku terorismedidesa.

REKOMENDASIBerdasarkan analisis terhadap eva-

luasi penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan, sebagaimana tertuang didalam LKPj Kepala Daerah Provinsi Lam-pung Tahun 2014, dalam rangka imple-mentasi fungsi pengawasan DPRD ProvinsiLampung dan demi terwujudnya kualitastata laksana kelembagaan PemerintahDaerah yang efektif, efisien, dan akuntabel,berikut disampaikan rekomendasi sebagaisaran tindak kepada Gubernur Lampunguntuk menginstruksikan kepada SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung,sebagai berikut.

REKOMENDASI UMUM:1. Dalam rangka efektivitas evaluasi

tahunan pembangunan di Provinsi Lam-pung, maka disarankan agar dikemudianhari LKPJ Kepala Daerah Provinsi Lampungmemuat keterangan pertanggungjawabanprogram dan kegiatan yang inovatif, utuhdan saling terkait dengan memuat antaralain input, output (keluaran) program dankegiatan dengan outcomes (hasil) dari pro-gram dan kegiatan yang dilaksanakantahun pada tahun pertanggungjawabandan perbandingannya dengan tahunsebelumnya dengan tingkat pencapaian

Page 27: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

27JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

standar pelayanan minimal sebagai wujudkesinambungan kinerja capaian hasilpembangunan.

2. Agar LKPJ ini dapat dinilai secaramaksimal, maka kami meminta KepalaDaerah untuk memaparkan Program danKegiatan pada LKPJ tahun mendatangdisajikan secara lengkap, komprehensif,sistematis dan kontinuitas terkait dengankontribusinya pada visi dan misi KepalaDaerah sebagaimana tertuang dalamberbagai program prioritas dalam RPJMD(lima tahun) dan RKPD (satu tahun),sehingga memudahkan untuk dilakukanevaluasi secara menyeluruh.

3. Dalam rangka perbaikan ekonomikedepan dan efektifitas anggaran, makadisarankan agar LKPj di tahun-tahun yangakan datang disajikan tentang analisaperkembangan ekonomi secara lengkapdan sistematis terkait dengan capaianangka pertumbuhan ekonomi, angkapengangguran, angka kemiskinan, angkaketimpangan antar daerah, IPM sertaperkembangan PDRB persektor.

4. Dalam rangka pelaksanaan pem-bangunan yang berkelanjutan denganberbasis evaluasi capaian kinerja pem-bangunan tahun sebelumnya, maka disa-rankan agar Kepala Daerah dan JajaranSKPD untuk benar-benar mencermatidengan seksama LKPJ Kepala DaerahProvinsi Lampung Tahun 2014 ini sebagaibahan evaluasi dan proyeksi perbaikankinerja Pemerintah Daerah pada tahun2015 untuk mengatasi berbagai perma-salahan dalam pembangunan, pelaksanaanurusan pilihan dan tugas pembantuan,peningkatan kualitas dan kuantitas pen-capaian targetnya, dan masih lemahnyaperencanaan, pelaksanaan dan penga-wasan serta kurangnya koordinasi dansinkronisasi program lintas sektoral.

5. Penyelenggaraan Tugas Pemban-tuan dan Tugas Umum Pemerintahanmerupakan satu kesatuan dalam LPKJKepala Daerah dan pembiayaan yangditerima sama dengan yang dianggarkandalam APBD, maka kami mengharapkanagar Kepala Daerah pada LKPJ tahunberikutnya agar menyampaikan secarainovatif, detail, sistematis dan kom-prehensif realisasi program dan kegiatansebagaimana pelaporan pada penye-lenggaraan urusan desentralisasi.

6. Selama proses pembahasan, Sekre-taris Daerah Provinsi Lampung selakuKetua Tim Anggaran Pemerintah Daerahbeserta beberapa Kepala SKPD tidakmenghadiri undangan Panitia Kerja di-antaranya Dinas Bina Marga, DinasPertambangan dan Energi, Biro Keuangan,Biro Adminitrasi Pembangunan, dan BiroOtonomi Daerah, sehingga berdampakterhambatnya kinerja kami dalam menyu-sun laporan, untuk itu kami memintakepada Saudara Gubernur selaku KepalaDaerah agar mengevaluasi dan mem-berikan teguran khusus sesuai denganperaturan yang berlaku.

REKOMENDASI KHUSUS:

1. Bidang Sosial, Politik, Dan Pemerin-tahan Terhadap LKPj Kepala DaerahProvinsi Lampung Tahun 2014.a. Dalam rangka efektivitas pelaksa-

naan urusan Kependudukan dan CatatanSipil, maka disarankan Kepala Daerahmelalui SKPD terkait dengan pelaksanaanurusan Kependudukan dan Catatan Sipilagar: pertama, segera memastikan terja-minnya hak-hak kepemilikan dokumenkependudukan, khususnya KTP/E-KTP danKartu Keluarga (KK), melalui ketersediaaninformasi akurat tentang jumlah kepe-

Page 28: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

28JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

milikan dokumen dan yang belum memilikidari seluruh penduduk Lampung yangberjumlah 9.549.079 orang.

Hal ini penting untuk melihat sejauh-mana kondisi aktual/terkini (based line)data kepemilikian E-KTP dan KK pendudukLampung dan sekaligus menggambarkantingkat kinerja bidang ini dalam pe-nanganan urusan kependudukan dancatatan sipil.

Kedua, memaksimalkan koordinasi danmonitoring serta evaluasi dalam rangkameningkatkan kinerja pelayanan ad-ministrasi kependudukan dan catatan sipildiberbagai kabupaten/kota di ProvinsiLampung melalui pelaksanaan UU No. 25Tahun 2009 tentangan Pelayanan Publik.

b. Mencermati masih rentannya kon-disi perempuan dan anak dalam aspeksosial, ekonomi, dan keamanan, makadisarankan untuk tahun berikutnya agarKepala Daerah dalam penyelenggaraanurusan pemberdayaan perempuan dananak yang dilaksanakan oleh BadanPemberdayaan Perempuan dan Perlin-dungan Anak Daerah Provinsi Lampung.

Kemudian meningkatkan kinerja danmenjaga kesinambungan kinerja outputdan capaian hasil pembangunan sertamanfaatnya bagi masyarakat, berkaitandengan program dan kegiatan strategisseperti Program dan kegiatan PeningkatanPemberdayaan Ekonomi dan KesejahteraanPerempuan, Progam Pelatihan dan Pem-binaan Kelompok Pasca Buta Aksara, TKI/TKW yang pulang dari Luar Negeri, ProgamPelatihan Kelompok Ekonomi Produktif,ProgamPemberdayaan Perempuan melalui“Desa Model”, Progam PerlindunganPerempuan dan Anak, Progam PenguatanKelembagaan PUG dan Anak, dan ProgamPeran Serta dan Kesetaraan Gender dalamPembangunan.

c. Dalam rangka perbaikan kondisisosial dan politik di Provinsi Lampungdengan berdasarkan evaluasi yang kom-prehensif, maka disarankan kepada KepalaDaerah, khususnya dalam Penyeleng-garaan pemerintahan daerah urusan wajibbidang Kesbangpol yang dilaksanakan olehBadan Kesbangpol Provinsi Lampung, agar:

Pertama, pada tahun berikutnya untukmenyusun dan menyajikan laporan kete-rangan pertanggungjawaban badan Kes-bangpol lengkap dengan tingkat pen-capaian standar pelayanan minimal/pencapaian peningkatan kegiatan. Kedua,memaksimalkan kinerja program dankegiatan pemeliharaan Kantramtibmas danpencegahan tindak kriminal sehinggaangka tindak kriminalitas di ProvinsiLampung semakin menurun.

Ketiga, memaksimalkan kinerja pro-gram dan kegiatan penangan konflikmelalui peningkatan kapasitas kelemba-gaan penanganan konflik di daerah danpeningkatan kapasitas potensi konflik didaerah perbatasan, sehingga konflik diProvinsi Lampung dapat dicegah, ditang-gulangi, ditangani secara cepat.

Keempat, meningkatkan kinerja Pro-gram Pendidikan Politik Masyarakat danPembangunan Demokrasi di ProvinsiLampung melalui perbaikan angka IndeksDemokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Lam-pung untuk lebih baik dari tahun se-belumnya.

Kelima, mengevaluasi dan meningkat-kan kinerja berbagai forum yang difasilitasioleh Badan Kesbangpol, seperti FKUB, FPK,FKDM agar lebih efektif dalam pencegahandan penangan berbagai permasalahansosial di Lampung seperti konflik sosial,tindakan kriminalitas, gerakan radikal ISIS,dan sebagainya.

d. Otonomi daerah demi kesejah-

Page 29: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

29JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

teraan masyarakat di Provinsi Lampungmasih belum maksimal dan untuk itu harusterus ditingkatkan kualitas pelaksa-naannya. Berkaitan dengan hal tersebut,disarankan kepada Kepala Daerah dalampelaksanaan urusan otonomi daerahmelalui Biro otonomi daerah agar:

Pertama, ditahun berikutnya untukmeningkatkan kinerja berbagai programdan kegiatan prioritas pembinaan danfasilitasi keuangan desa, khususnyaberkaitan dengan perbaikan administrasikeuangan desa, patut untuk diperjelasberapa desa yang telah menerima danadesa dan berapa yang belum sebagaimanaketentuan dalam UU Desa yang baru untukProvinsi Lampung.

Kedua, memaksimalkan program dankegiatan pengembangan data dan infor-masi sehingga memiliki data yang tepatdan akurat mengenai kondisi dan rencanapemekaran wilayah dan pembentukankecamatan di Kab/kota se-Provinsi Lam-pung, penataan daerah otonom, danpembinaan DOB.

Ketiga, meningkatkan kinerja sesuaidengan fungsi dan perannya terkait denganperbaikan kualitas otonomi daerah diProvinsi Lampung melalui peningkatankualitas kapasitas lembaga DPRD kab/kota,Pemerintah Kab/Kota, dan PemerintahanDesa beserta pengelolaan keuangan desa.

e. Berkaitan dengan administrasipembangunan di Provinsi Lampung, disa-rankan kepada Kepala Daerah untukmenginstruksikan kepada Biro AdministrasiPembangunan agar meningkatkan danmemaksimalkan kinerja program dankegiatan strategis pada tahun berikutnyaagar berkontribusi nyata terhadap pen-capaian visi dan misi dalam RPJMDProvinsi Lampung 2010-2014, khususnyadalam pengembangan e-government di

Pemerintah Provinsi Lampung.Kepala Daerah juga disarankan untuk

mengevaluasi perkembangan e-govern-ment di lingkungan Pemprov Lampung saatini sejauh mana pemanfaatannya danbagaimana peta jalan pengembangan IT diProvinsi Lampung ini di masa mendatang.

f. Pemerintah Provinsi Lampungmemiliki peran strategis menjalin kemitraandengan dunia usaha agar perkonomianLampung dapat berkembang dan men-sejahterakan masyarakat. Untuk itu kamimeminta dan menyarankan agar KepalaDaerah memaksimalkan kinerja BiroPerekonomian dalam melaksanakan Pro-gam dan kegiatan strategis menyangkutkehidupan ekonomi masyarakat Lampung,yaitu:

Pertama, meningkatkan hasil danmanfaat Program Koordinasi PembangunanEkonomi dan Kemitraan dengan duniausaha melalui coffe morning, koordinasidan pemantauan kinerja perusahaandaerah dalam rangka mendukung pereko-nomian daerah, koordinasi dan fasilitasiantara BUMD dengan perusahaan swastadalam rangka mendukung perekonomiandaerah.

Kedua, memaksimalkan hasil danmanfaat Program Peningkatan Kesejah-teraan Petani, Progam Peningkatan pro-duksi, produktivitas, dan mutu perkebunanberkelanjutan melalui kegiatan monitoringdistribusi pupuk bursubsidi dan pestisidadan optimalisasi pemanfaatan BadanPengelola Terminal Agribisnis yang sudahdibentuk.

Ketiga, memaksimalkan kinerja hasildan manfaat Progam Peningkatan produksi,produktivitas, dan mutu perkebunanberkelanjutan melalui kegiatan koordinasidalam upaya peningkatan produksi kopiLampung.

Page 30: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

30JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

Keempat, memaksimalkan kinerja hasildan manfaat Program pengembanganinvestasi untuk mendukung perekonomiandaerah melalui kegiatan koordinasi penye-lenggaraan pameran dagang dan investasi,promosi potensi unggulan daerah, koor-dinasi dalam rangka investasi dan pe-ningkatan pelayanan perizinan, dan koor-dinasi pengembangan pariwisata secaraterpadu.

g. Persoalan aset milik PemerintahProvinsi Lampung senantiasa menjadisorotan publik terkait akurasi data aset,status, dan pemanfaatannya. Untuk itudisarankan kepada Kepala Daerah untukmenginstruksikan Biro Perlengkapan danAset Daerah Sekretariat Daerah ProvinsiLampung agar memaksimalkan kinerjanyadalam pelaksanaan Program prioritasdalam peningkatan dan pengembanganpengelolaan keuangan daerah, khususnyamengenai hasil dan manfaat dengandisusunnya buku standarisasi harga satuanbarang sebanyak 500 buku dan bukurencana tahunan barang unit, buku daftarkebutuhan barang daerah, dan bukurencana kebutuhan barang unit yangmasing-masing 300 buku.

Kemudian memaksimalkan programdan kegiatan berkaitan dengan penga-manan dan penyelesaian aset daerah agarpersoalan aset tidak berlarut dan memilikipeta jalan yang jelas dalam penyelesaianmasalah aset. Selanjutnya meminta KepalaDaerah agar mengevaluasi pemanfaatanaset daerah, apa hasil dan manfaat yangdidapat dari pemanfaat aset oleh se-banyak 51 SKPD.

h. Sejak dikeluarkannya UU No. 6Tahun 2014 tentang Desa berimplikasi padakebutuhan untuk menyiapkan kapasitasmasyarakat dan pemerintah desa agarsukses mengaplikasikan tujuan dari

undang-undang tersebut. Berkaitan denganhal tersebut, maka kami meminta KepalaDaerah agar pelaksanaan Urusan pem-berdayaan masyarakat desa yang dilaksa-nakan oleh Badan Pemberdayaan Masya-rakat Desa untuk memaksimalkan kinerjapada tahun berikutnya dalam pelaksanaansejumlah program dan kegiatan, yaitu:

Pertama, meningkatkan hasil danmanfaat Program peningkatan keber-dayaan masyarakat desa melalui kegiatanpengembangan pembangunan desa ter-padu dan kegiatan kemandirian masyarakatdesa.

Kedua, meningkatkan hasil dan man-faat program pengembangan lembagaekonomi desa, melalui kegiatan pembinaanpasar desa dengan data akurat berapapasar desa di Provinsi Lampung dan berapayang telah dibina oleh BPMPD dan berapaproyeksi di tahun berikutnya, pelatihanBUMDesa dengan dilengkapi data akurat,berapa desa yang telah memiliki BUMDesadan total jumlah BUMDesa yang adaseluruh desa di Provinsi Lampung, adaberapa BUMDesa yang ditelah dilatih dandibina oleh BPMPD, dan pendampinganwilayah tertinggal dengan dilengkapi databerapa banyak wilayah tertinggal diProvinsi Lampung dan berapa banyak yangtelah dan belum didampingi oleh BPMPD.

Ketiga, meningkatkan hasil dan man-

Page 31: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

31JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

faat Program peningkatan partisipasimasyarakat desa dalam membangun desamelalui kegiatan pemberian stimulanpembangunan desa yang dilengkapi dataakurat berapa desa yang telah dan belummendapatkan stimulant dan bagaimanaperbandingannya dengan capaian hasil dikegiatan tahun sebelumnya.

i. Disarankan kepada Kepala Daerahmenginstruksikan Biro Bina sosial untuktahun berikutnya agar memaksimalkankinerja program dan kegiatan penting,yaitu:

Pertama, mengoptimalkan hasil danmanfaat Program pemberdayaan kelem-bagaan kesejahteraan sosial yang meliputikegiatanKoordinasi, monitoring, pem-binaan, fasilitasi, evaluasi dan kegiatansejenisnya menyangkut bantuan sosial,pemantauan kejadian bencana, promosikesehatan, LKKS, Makan sehat, kegiatanpeningkatan kepedulian sosial di 10 Kab/kota, dan kegiatan peningkatan tumbuhkembang anak di seluruh kabupaten.

Kedua, mengoptimalkan hasil danmanfaat program perlindungan tenagakerja yang meliputi kegiatan terkait denganlembaga ketanagakerjaan BLK di seluruhkab/kota se-Lampung dan kualitas pen-didikan di BLK di seluruh Kab/Kota diLampung.

j. Pesatnya perkembangan zamandan dinamika pembangunan juga diikutimunculnya berbagai persoalan sosial,termasuk di Provinsi Lampung. Oleh karenaitu, disarankan kepada Kepala Daerahuntuk memerintahkan kepada Dinas Sosialuntuk mengoptimalkan beberapa programdan kegiatan yang penting yaitu:

Pertama, mengoptimalkan hasil danmanfaat Program pemberdayaan fakirmiskin, komunitas adat terpencil, danPMKS yang dilengkapi dengan data akuratkondisi dan jumlah keluarga miskin yangtelah memiliki usaha ekonomi produktif.

Kedua, mengoptimalkan hasil danmanfaat pelayanan dan rehabilitasi kese-jahteraan sosial berkaitan dengan pe-layanan orang terlantar di Provinsi Lam-pung, dengan dukungan data akurat berapajumlah orang terlantar di Provinsi Lam-pung, pada tahun dan berapa banyak yangtelah dilayani oleh Dinas Sosial sertabentuk layanan yang diberikan.

Ketiga, mengoptimalkan hasil danmanfaat program dan kegiatan Pembinaananak terlantar melalui ketrampilan sosialdan ketrampilan kerja anak putus sekolahterlantar dengan dukungan data akuratberapa jumlah anak terlantar yang men-dapat pelatihan peningkatan ketrampilan.

Keempat, mengoptimalkan hasil danmanfaat program dan kegiatan Pembinaanpenyandang cacat dan trauma. Kelima,mengoptimalkan hasil dan manfaat pro-gam dan kegiatan Pembinaan eks pe-nyandang penyakit sosial.

k. Meminta Kepala Daerah agar DinasPariwisata dan Ekonomi Kreatif untukmengoptimalkan kinerja Program prioritasDinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu:pertama, optimalisasi pengembangan nilaibudaya, pengelolaan kekayaan budaya, danpengelolaan keragaman budaya dengan

Page 32: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

32JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

gambaran yang jelas hasil pengembangannilai budaya, gambaran tingkat partisipasisecara kuantitatif dan kualitatif para stake-holder Dinas Pariwisata dan EkonomiKreatif dalam event promosi pesonaekhibisi seni kreasi lampung, event promosipesona lomba cipta lagu daerah danpromosi pesona seni budaya luar negeri.

Kedua, menginstruksikan Kepala DinasPariwisata dan Ekonomi Kreatif agarmeningkatkan hasil dan manfaat programdan kegiatan pengelolaan kekayaan budayadengan memberikan gambaran tingkatpartisipasi secara kuantitatif dan kualitatifpara stakeholder Dinas Pariwisata danEkonomi Kreatif dalam event promosipesona kekayaan budaya Lampung, GitaBahana Nusantara, Even Belangiran,pagelaran seni tradisi daerah Lampung,karnaval budaya dan sebagainya.

Ketiga, meminta Kepala Daerah untukmemerintahkan Kepala Dinas Pariwisatadan Ekonomi Kreatif agar pengelolaan mu-seum memberikan perbaikan layananmaksimal sesuai dengan ketentuan dalamUU No. 25 Tahun 2009 tentang PelayananPublik.

Keempat, mengintruksikan kepadaSKPD terkait untuk menjalankan amanatPeraturan Rencana Induk PenegnbanganPariwisata Daerah (RIPPDA) sehinggapegembangan lebih fokus pada destinasiwisata unggulan Lampung yang sudah diujikelayakannya dan dilakukan pengem-bangan objek wisata unggulan itu secarakomprehenship. Bila perlu dibuat BUMDkhusus sektor pariwisata yang bekerjasamadengan para pemilik (pribadi) objek wisatatertentu. Kepala Daerah perlu berkoordinasidengan Para Bupati/Walikota se-ProvinsiLampung untuk bersama-sama mendukungobjek wisata unggulan tersebut, berkoor-dinasi dengan semua Dinas terkait,

bekerjasama dengan semua agent travelse-Indonesia.

Kelima, melakukan re-evaluasi atasefektivitas program Festival di Lampungseperti festival Krakatau dan festival-fes-tival pariwisata lainnya, baik program, tar-get maupun pendanaannya.

l. Disarankan agar Kepala Daerahmemerintahkan agar Badan Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi Daerah untuk me-ningkatkan kinerjanya dalam melak-sanakan program dan kegiatan dibidangkearsipan, perpustakaan dan dokumentasi,sehingga program dan kegiatan bidang iniberkontribusi nyata terhadap pencapaianvisi dan misi Pemerintah Provinsi Lampungdimasa mendatang dengan gambaranhasil, manfaat, dan dampak yang bisa lihatsecara nyata terkait dengan pelaksanaanprogram dan kegiatan tersebut.

m. Meminta Kepala Daerah agar me-ngoptimalkan Penyelenggaraan TugasUmum Pemerintahan melalui optimalisasihasil dan manfaat dari: Kerjasama AntarDaerah Bidang Pariwisata dan Keamanandan Ketertiban, Kerjasama dengan PihakKetiga Bidang Kesbangpol, Kepegawaian,Pol PP, dan Perizinan Lembaga Penyiaran,Koordinasi dengan Instansi Vertikal BidangKesbangpol, Pemebrdayaan Perempuandan Perlindungan Anak, Persandian, danKPID, dan Pencegahan dan Penanggu-

Page 33: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

33JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

langan Bencana untuk keberhasilan pem-bangunan daerah Provinsi Lampung dansemaksimal mungkin bagi terwujudnyakesejahteraan masyarakat Lampung.

2. BIDANG KEUANGAN DAN EKONOMITERHADAP LKPJ KEPALA DAERAHPROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014.a. Persoalan di Bidang Keuangan

Daerah saat ini yang paling krusial adalahpenyerapan anggaran yang masih rendahdi setiap SKPD / Kabupaten/Kota seProvinsi Lampung, sehingga kurang men-dorong pertumbuhan ekonomi Lampungyang sebenarnya saat ini perekonomiansangat berharap dari pengeluaran Kon-sumsi RT dan Belanja Pemerintah. KepalaDaerah bekerjasama dengan Bupati/walikota, SKPD dan Kanwil Dirjen Per-bendaharaan Negara (DJPB) berupayauntuk meningkatkan agar penyerapananggaran maksimal

b. Kepala Daerah perlu mewaspadaikelesuan perekonomian global yang sedangdihadapi dunia saat ini, antara lainBangkrutnya Yunani dan mungkin akandiikuti Negara Negara Uni Eropa lainnya,lesunya perekonomian China yang men-jadi pasar utama komoditas ekspor Lam-pung, turunnya perekonomian Jepang, Ko-rea, USA. Yang kemungkinan akan men-dorong tingginya angka pengangguran.Sehingga perlu terobosan kebijakan KepalaDaerah untuk meningkatkan pertumbuhanekonomi Lampung, menjaga tidak terjadiPHK dan pengangguran melalui penyediaansarana dan prasarana infrastruktur, mem-buka pasar pasar ekspor baru.

c. Kepala Daerah diharapkanberkoordinasi dengan seluruh SKPD, Bupati/Walikota dan Pengusaha untuk mengin-ventarisasi hal-hal yang sudah dilakukanProvinsi Lampung menghadapi dimulainya

Masyaraakat Ekonomi Asean (MEA) Januari2016 (tingkat persaingan usaha, kondisiSDM, kualitas dan kuantitas produk /komoditas Lampung dan lain-lain.

d. Dengan masih banyaknya per-masalahan di bidang pendidikan sepertibelum terjadi pemerataan untuk mem-peroleh akses pendidikan terutama diwlayah-wilayah terpencil dan miskin, masihbanyak infrastruktur pendidikan dalamkondisi rusak (gedung TK, SD, SMP, SMA),kualitas guru belum merata, ketertinggalankualitas pendidikan di Provinsi Lampungdengan Pulau Jawa, serta penurunan nilaiUjian Nasional SMP dan SMA dan masihminimnya Pemanfaaatan ITERA sebagaiprogram Unggulan di Provinsi Lampung,maka disarankan kepada PemerintahProvinsi Lampung untuk meningkatkananggaran pendidikan terutama diperun-tukkan bagi wilayah-wilayah terpencil dantermiskin serta pengoptimalannya.

e. Dengan masih banyak terjadi kasusgizi buruk dan kekurangan pangan, Pela-yanan Rumah Sakit dan Puskesmas kurangoptimal, Belum meratanya penyebarantenaga kesehatan dan para medis di desadesa, masih kurangnya tenaga DokterSpesialis. Serta ada kecenderungan pen-derita sakit meningkat pada karakterisrikpenduduk sebagai berikut:1) Laki-laki lebih banyak menderita

penyakit 200% dibandingkan denganwanita.

2) Penduduk usia produktif atau usia 25-44 tahun banyak menderita sakit.

3) Penduduk tidak bekerja yang terbanyakmenderita penyakit.

4) Penduduk dengan pendidikan Sarjana(Perguruan Tinggi) lebih banyak men-derita sakit.

Untuk itu disarankan kepada KepalaDaerah untuk meminginstruksikan kepada

Page 34: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

34JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

SKPD terkait untuk: Pertama, Meningkatkananggaran sektor kesehatan menuju 20%APBD dengan program yang kongkrit gunamenuntaskan persoalan kesehatan ma-syarakat. Kedua, Perlu digiatkan kembaliProgram Posyandu.

Ketiga, Perbanyak rektuitment tenaga-tenaga dokter spesialis, bukan lagi dokterUmum. Keempat, Perbanyak program studilanjut bagi Dokter Umum (S1) yang sudahada namun harus mengambli spesialisbukan Manajemen Rumah Sakit, Sanitasidan S2 administrasi lainnya serta.

Kelima, perlu program untuk antisipasiatas kondisi kesehatan golongan penduduklaki-laki, usia produktif, tamatan PerguruanTinggi (PT) namun tidak bekerja (pe-ngangguran), ini yang kemungkinan men-derita stress karena menganggur.

f. Terjadi kemerosotan drastis dariprestasi Bidang Pemuda dan Olah Raga diLampung dari Provinsi terbaik di Luar Jawakini merosot dan kalah dari provinsi-provinsi lain, untuk itu disarankan kepadaKepala Daerah agar menginstruksikankepada SKPD terkait untuk:

Pertama, melakukan pembinaan yanglebih intensif bagi pengurus KONI, danpengurus cabang-cabang Olah Ragalainnya, evaluasi secara berkala terhadapkinerja pengurus, pengelolaan dana yangtransparan yang dialokasikan lebih banyakuntuk program pembinaan para atlit bukanadminsitrasi.

Kedua, penambahan sarana dan pra-sarana olah raga di provinsi Lampung.Ketiga, perlu ada insentif bagi olahragawanberprestasi berupa bantuan bagi masadepan mereka.

g. Ada kecenderungan menurunnyajumlah investasi baik PMA dan PMDN yangmasuk ke Lampung akibat belum terciptaiklim yang kondusifitas berinvestasi

seperti masih lamanya perizinan, gang-guan kriminalitas, sengketa lahan, masihbanyaknya pungutan, kualitas dan ku-antitas infrastruktur yang belum memadai(listrik, air, jalan, jembatan), disarankankepada Kepala Daerah agar mengins-truksikan kepada SKPD terkait untukmeningkatkan koordinasi dengan dinas-dinas terkait agar terjadi peningkatansarana dan prasarana infrastruktur ( PLN,Air, jalan, jembatan), perizinan/birokrasidiperpendek, peningkatan keamanaanterutama di daerah rawan begal dan konflik,meningkatkan lingkungan kerja yangkondusif bagi buruh dan meningkatkanproduktivitas buruh dan pekerja.

h. Saat ini lebih banyak isu negatifyang diberitakan oleh media massa danmedia sosial lainnya tentang Lampung,yang tidak mendukung iklim usaha, makadisarankan kepada Kepala Daerah untukberkoordinasi dengan dewan redaksi me-dia massa di Lampung untuk lebih banyakmemberitakan sisi positif pembangunanLampung.

i. Di bidang UMKM dan Perda-gangan, masalah persaingan antara pasartradisional, warung-warung rumah tanggadengan pasar-pasar modern dan mini-market saat ini tidak sehat. Disarankankepada Kepala Daerah untuk berkoordinasidengan para Bupati/Walikota se-ProvinsiLampung untuk meninjau ulang perizinanpendirian Pasar Modern dan Mini Marketbahkan bila perlu diadakan pembatasan,karena UMKM dan industri kecil /usahawarung rumah tangga di desa-desa danperkampungan saat ini banyak yang tutupkarena kalah bersaing dengan menja-murnya pasar-pasar modern dan mini mar-ket yang merambah hingga perkampungan.

Selama ini industri-industri kecil RumahTangga menjual hasil produksinya (ma-

Page 35: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

35JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

kanan olahan, kue, keripik, dan lain-lain)ke warung-warung tersebut dan hal initidak terjadi lagi sejak warung-warung kecilitu tutup dan digantikan minimarket yangtidak lagi menerima produk industri RumahTangga. Akibatnya pendapatan masyarakatmenurun, angka putus sekolah meningkat,pengangguran meningkat dan rawankriminalitas.

j. Tingkat pengangguran di ProvinsiLampung cukup tinggi, produktivitas buruh/tenaga kerja relatif rendah namun upahburuh relatif tinggi sehingga tenaga kerjadan komoditas Lampung kalah bersaing.Disarankan kepada Kepala Daerah untukmenginstruksikan kepada SKPD terkait danberkoordinasi dengan para Bupati/Walikotaagar lebih meningkatkan program-programketerampilan kerja melalui optimalisasiBalai Latihan Kerja, menambah bantuanmodal dan bantuan ketrampilan kaummuda untuk berwirausaha, pemanfaatanpotensi masing masing desa melalui Pro-gram One Village One Commodity (OVOC)di mana setiap desa menginventarisis 1komoditas unggulannya dan pemerintahKabupaten/Kota diminta mengembangkankomoditas tersebut dari hulu sampai hilir,mengembangkan industri Rumah Tangadengan teknologi sederhana namun mod-ern dengan mengusahakan Nilai TambahProduk.

k. Di sektor Pertanian, Provinsi Lam-pung saat ini banyak terjadi alih fungsilahan. Lahan produktif telah berubah fungsimenjadi pemukiman, SPBU, Ruko, Sarangwallet dan lain-lain. Kepada Kepala Daerahdisarankan untuk berkoordinasi denganPara Bupati/Walikota dan menginstruksi-kan SKPD agar melakukan pendataan ulangtentang jumlah lahan produktif, pengop-timalan pelaksanaan amanat PeraturanDaerah tentang Perlindungan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan. Mela-kukan program pencetakan Sawah baru.Demikian pula perlu dilakukan perbaikan/perawatan dan peningkatan irigasi.

l. Di bidang Ketahanan Pangan,Provinsi Lampung belum memiliki dataketahanan pangan yang akurat, sepertikebutuhan pangan, dan subsidi pangan.Pangan penduduk masih mengandalkanberas sebagai makanan pokok serta tidakberkembangnya Program Lumbung Pangan.Untuk itu kepada Kepala Daerah disarankanuntuk menginstruksikan SKPD terkait agarmenyediakan data pangan yang akurat,peningkatan program diversifikasi pangandan sosialisasi ketahanan pangan.

m. Di bidang pertanahan, saat inimasih sering terjadi permasalahan seng-keta lahan, hal ini disebabkan karenaketidak jelasan status kepemilikan lahanterutama pada lahan hutan lindung, tanahadat, tanah perbatasan, perpindahan as-set pemerintah daerah setelah menjadidaerah otonomi baru, banyak tanah luasyang tidak termanfaatakan (tanah idle)karena banyak dimiliki hanya untuk ber-spekulasi atau dimiliki oleh penduduk dariluar daerah sehingga banyak lahan tidur.

Untuk itu disarankan kepada KepalaDaerah untuk menginstruksikan SKPDterkait agar meningkatkan kerjasamadengan Badan Pertanahan Nasional untukpenyelesiaan kasus pertanahan ini dengancepat, berkoordinasi dengan Camat hinggaLurah/Kades untuk inventarisasi Lahantidur dan bekerjasama dengan DinasPertanian, Dinas Ketenagakerjaan untukpemanfaatan lahan tidur, bahkan dapatdiusulkan penyusunan raperda tentangPemanfaatan Lahan Tidur.

n. Potret sektor Industri di ProvinsiLampung ada ketimpangan besar. Di satusisi ada beberapa industri besar yang

Page 36: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

36JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

dimiliki oleh investor luar Lampung dengantehnologi canggih atau kantor pusatnyaada di luar Lampung, masyarakat hanyasebagai buruh, dan beberapa industri kecilyang sangat sederhana yang belum ter-sentuh Pemerintah Daerah dan per-modalan. Industri skala menengah relaittidak ada/ tidak tumbuh. Akibatnya man-faat ekonomis keberadaan industri besaritu tidak terlalu dirasakan oleh masyarakatdan Pemerintah Daerah. Terutama padapenerimaan PPh, PBB yang sebagian besartersedot ke pusat.

Sedangkan industri skala menengahtidak tumbuh bahkan tidak ada. Untuk ituKepala Daerah disarankan agar me-nginstruksikan SKPD terkait untuk pening-katan investasi dan bantuan utamanya disektor industri skala menengah melaluikemudahan perizinan, memberikan insentifuntuk tumbuhnya industri skala menengahsehingga bisa menyerap tenaga kerja diProvinsi Lampung.

o. Masih tingginya kerusakan padahutan, terutama hutan lindung dan hutankonservasi serta masih terjadi banyakperambahan hutan memerlukan tindakanyang konkrit dari Pemerintah.

Untuk itu Kepala Daerah disarankanuntuk menginstruksikan SKPD terkait agarmenerbitkan aturan yang tegas dansosialisasi pemanfaatan hutan yang bisadilakukan oleh masyarakat. Perlu pe-nyelesaian secara hukum pada statustanah perambah hutan dan ketegasanhukum terhadap para perambah hutan danperusak hutan.

p. Potensi sektor kelautan saat inibelum tergarap secara maksimal dan masihdikelola secara tradisonal dengan modalterbatas. Berkaitan dengan hal tersebutdiperlukan data yang akurat tentangpermasalahaan yang dihadapi nelayan

antara lain: keperluan bahan bakar yangdibutuhkan, analisis keperluan ice storage,rehabilitasi kapal dan kondisi kapal, kondisialat tangkap, perizinan, bantuan pe-modalan dan keterikatan pada rentenir.

Untuk itu Kepala Daerah disarankanuntuk menginstruksikan SKPD terkait agarmenyusun program kerja sektor kelautandan perikanan yang kongkrit untuk peman-faatan Sumber daya alam.

3. BIDANG TEKNIK/PEMBANGUNANFISIK TERHADAP LKPJ KEPALA DAERAHPROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014.a. Tingkat pencapaian standar pela-

yanan minimal/pencapaian program dankegiatan progam pengendalian pence-maran dan perusakan lingkungan hidup.Dalam laporan terlihat terbinanya 4 pelakukegiatan yang mencemari lingkungan hidup(96,38%). Tidak terlihat secara detailpelaku dan tempatnya.

Masih banyak yang perlu diperhatikanoleh BPLHD Lampung, contohnya sepertipenambangan pasir di Lampung Timur danPesisir Timur Pantai Lampung yang men-inggalkan pencemaran dan perusakanlingkungan. Perlu ada pengawasan dansanksi bagi pelaku penambangan yangtidak memperbaiki lingkungan pascapenambangan.

Untuk itu kepada Kepala Daerahdisarankan untuk menginstruksikan SKPDterkait untuk memperketat pengawasanterhadap usaha tambang yang berpotensimerusak lingkungan. Memberikan sanksiyang membuat jera bagi para penambangyang tidak memperbaiki lingkungan pascapenambangan.

b. Capaian untuk perbaikan jalan diseluruh kabupaten hampir 100 persentercapai, namun belum terlihat programyang pernah disampaikan oleh Gubernur

Page 37: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

37JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

yaitu akan difungsikannya kembali tugasmantri jalan. Mantri jalan adalah orangbertugas mengawasi dan melaporkankondisi jalan terkini pada ruas jalantertentu. Dengan adanya mantri jalan inimaka jalan akan selalu terawat.

Untuk itu Kepala Daerah disarankanuntuk menginstruksikan SKPD terkait agar:pertama, melakukan evaluasi pada penye-lenggaraan lelang pekerjaan agar tepatwaktu. Kedua, melakukan pengawasanpekerjaan yang dilaksanakan harus mem-punyai kualitas yang baik dan tidak cepatrusak.

Ketiga, menyelenggarakan bimbinganteknis kepada para pelaku konstruksi(kontraktor) dan staf SKPD tentang bagai-mana mendapatkan hasil pekerjaan jalandan jembatan yang sesuai dengan standarspesifikasi. Keempat, memberdayakan“mantri jalan” untuk memonitor kondisijalan setiap saat.

c. Pada laporan belum terlihat adanyapenambahan lahan sawah baru karenadalam kenyataan dilapangan yang terjadiadalah konversi lahan sawah menjadiperumahan yang berarti lahan sawahberkurang.

Hal ini menjadikan Provinsi Lampungtidak mendukung program pusat untukswasembada beras. Untuk bidang pemu-

kiman masih minimnya capaian untukinfrastruktur desa seperti pengadaan airbersih dan jalan poros desa.

Untuk itu kepada Kepala Daerahdisarankan untuk menginstruksikan SKPDterkait agar: pertama, membuat peren-canaan yang dapat mempertahankan luaslahan sawah yang ada tetap terjaga danjika memungkinkan lahan sawah harusbertambah.

Kedua, membuat perencanakan bebe-rapa bendungan untuk menambah lahansawah baru (menggunakan dana APBN).Ketiga, memperhatikan infrastruktur dipedesaan seperti pengadaan air bersih danjalan desa.

Keempat, mengadakan program pe-latihan kader desa untuk membantu desamengatasi masalah kesehatan dan ke-bersihan (pengelolaan sampah).

d. Rencana Tata Ruang WilayahProvinsi dan Kabupaten/Kota yang telahdisusun biasanya akan selalu “dilanggar”oleh pemerintah dan sektor swasta. Untukitu kepada Kepala Daerah disarankan untukmenginstruksikan SKPD terkait untukmemonitor pelanggaran tersebut, tetapmenjaga sinkronisasi RTRW tingkat Pro-vinsi dan seluruh Kabupaten/Kota agartidak tumpang tindih serta pemberiansanksi bagi Provinsi atau Kabupaten yangmelanggar RTRW yang sudah disahkan.

e. Di bidang perencanaan pembang-unan, belum terlihatnya keterlibatankerjasama antara akademisi dan peme-rintah untuk mendapatkan riset yang dapatdiimplementasikan pada pembangunan diProvinsi Lampung. Gubernur pernah me-nyatakan agar Bappeda dan Litbang dapatmenjadikan research paper di perguruantinggi dan lembaga ilmiah lain menjadipolicy paper (kebijakan) untuk pem-bangunan.

Page 38: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

38JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

Untuk itu kepada Kepala Daerahdisarankan untuk menginstruksikan SKPDterkait untuk: pertama Melakukan kerjas-ama dengan perguruan tinggi untukmendapatkan hasil riset yang dapatdijadikan kebijakan dalam pembangunan diProvinsi Lampung.

Kedua, Sebanyak mungkin menga-komodir rencana pembangunan yangberasal dari musrenbang dari tingkat desahingga Provinsi untuk dijadikan kebijakanpembangunan di Provinsi Lampung.

f. Dari capaian yang terdapat padalaporan sebagian besar pekerjaan yangdilakukan adalah pembuatan sarana danprasarana perkantoran (kota baru) dise-luruh Provinsi. Tidak adanya kegiatan yangberpihak pada masyarakat seperti bantuanperumahan layak huni dan penyediaanrumah murah.

Untuk itu disarankan kepada KepalaDaerah untuk menginstruksikan kepadaSKPD terkait untuk: pertama, Mengevaluasikelanjutan dari pembangunan kota baruyang sempat terhenti pembangunannya.

Kedua, Melaksanakan kegiatan olehyang mebantu masyarakat untuk menda-patkan rumah yang layak huni. Ketiga,Melakukan koordinasi dengan pengembang(developer) untuk memenuhi kebutuhanperumahan yang sehat dan sejahtera.

g. Di bidang perhubungan, kegiatanperbaikan masterplan bandara Radin Inten

telah dilaksanakan. Namun pada kenya-taannya penambahan bangunan pada lahanparkir menyebabkan kapasitas lahan parkirmakin mengecil dan sirkulasi kendaraanmakin terbatas. Perlu evaluasi pembuatanmasterplan yang baik dan benar.

Untuk itu kepada Kepala Daerahdisarankan untuk menginstruksikan SKPDterkait untuk: pertama, Melaksanakanstudi penyempurnaan masterplan bandaraRadin Inten terutama penyediaan lahanparkir kendaraan.

Kedua, Melakukan koordinasi denganKementerian Perhubungan untuk mengak-tifkan bandara-bandara pendukung sepertiBandara Sirey Pesisir Barat dan beberapatempat lainnya di Provinsi lampung. Ketiga,Segara dilakukan studi kelayakan untukmembuat Lapangan terbang baru peng-ganti Bandara Radin Inten.

h. Bidang Komunikasi dan infor-matika, belum terlihat capaian padapembuatan website Provinsi Lampungsebagai media informasi online interaktifyang memberikan informasi secara me-nyeluruh Profil Provinsi Lampung.

Belum terlihat adanya pembinaanuntuk organisasi pemakai frekuensi radioseperti ORARI dan RAPI sebagai organisasibantuan komunikasi yang dapat digunakandalam keadaan darurat seperti jika terjadibencana di Provinsi Lampung. Untuk itukepada Kepala Daerah disarankan untukmenginstruksikan SKPD terkait untuk:

Pertama, Pengelolaan website ProvinsiLampung harus ditingkatkan sebagai me-dia informasi dan promosi. Kedua, Mela-kukan koordinasi dengan SKPD terkaitseperti Badan Statistik atau Dinas Pari-wisata untuk mendapatkan data terbaruProvinsi Lampung. Ketiga, Melakukanpembinaan organisasi pengguna frekuensiradio seperti ORARI dan RAPI sebagai

Page 39: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

39JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

organisasi bantuan/cadangan komunikasiyang dapat digunakan dalam keadaandarurat seperti jika terjadi bencana diProvinsi Lampung.

i. Bidang energi dan sumber dayamineral, Lampung sangat kaya akan sumberpanas bumi untuk mengatasi krisis listrikdi Provinsi Lampung, yang terdapat di Suohdan Gunung Rajabasa. Namun dari kegiatanyang ada di Dinas Pertambangan danEnergi Provinsi Lampung sangat minimuntuk menunjang kegiatan tersebut.

Untuk itu kepada Kepala Daerahdisarankan untuk menginstruksikan SKPDterkait untuk: pertama, Memberi peluangbagi investor untuk mengembangkanpotensi panas bumi dalam rangka swa-sembada listrik di Provinsi Lampung.Kedua, Menggali potensi energy lainnyaseperti listrik tenaga air dan batubara.

j. Untuk ruas jalan nasional yangdiperbaiki sepanjang 70. 51 km dan 15.5km yang telah diselesaikan fisiknya 100%.Akan tetapi tidak dijelaskan lokasi ruasjalan yang diperbaiki. Untuk itu kepadaKepala Daerah disarankan untuk mengins-truksikan SKPD terkait untuk:

Pertama Sebanyak mungkin menarikdana dari Pusat untuk perbaikan danpemeliharaan jalan Nasional yang ada diProvinsi Lampung. Kedua, Monitoring ruasjalan dan jembatan Nasional yang sedangdiperbaiki pada jalur utama agar tidak

menjadi penyebab kemacetan.k. Dalam Kerja sama dengan Pihak

Ketiga di bidang Perhubungan, disarankanKepada Kepala Daerah untuk mengint-ruksikan kepada SKPD terkait agar membuatperencanaan kerjasama untuk mening-katkan income daerah dan perekonomianserta pengembangan wilayah secaraumum.

l. Untuk Pembinaan Batas Wilayah,pembahasan dalam laporan hanya terbatasdi wilayah Pesisir Barat dan Lampung Barat.Apakah batas wilayah lain sudah tidakbermasalah, sementara Provinsi Lampungmempunyai 15 Kabupaten dan Kota. Untukitu diperlukan Inventarisasi dan updatingbatas wilayah di Provinsi Lampung.

Laporan Panitia Kerja PembahasanLaporan Keterangan PertanggungjawabanKepala Daerah Provinsi Lampung Tahun2014 ditutup dengan harapan segalasesuatu yang menjadi masukan, saran, dangagasan sebagaimana tertuang di dalampokok-pokok evaluasi dan rekomendasi,dapat dioptimalkan oleh segenap jajaranPemerintah Daerah Provinsi Lampung gunapeningkatan kapasitas kelembagaan dalamimplementasi penatausahaan keuangan;penyempurnaan sistem, mekanisme danprosedur pengelolaan keuangan daerah;serta pemantapan sistem lnformasi ke-uangan daerah. (tim)

Page 40: Jurnal DPRD Provinsi Lampung Edisi Juli 2015

40JURNAL KEGIATANDPRD PROVINSI LAMPUNGEdisi VII/Juli 2015

aukus perempuan parlemendiyakini mampu berkontribusilebih banyak dan memotivasi

kaum perempuan di Lampung untukikut dalam pembangunan. AnggotaKaukus juga harus bisa mengede-pankan fungsi dan kewenangannyasebagai representasinya di parlemen.Seperti tindakan nyata meningkatakanfungsi pengawasan dan penganggaransesuai aturan.

“Jangan sampai amanat masya-rakat yang diberikan disia-siakan,sehingga harapan masyarakat takterpenuhi,” kata Ketua DPRD ProvinsiLampung Dedi Afrizal, saat menghadiripembukaan pembentukan kaukusperempuan parlemen se-ProvinsiLampung tahun 2015, di Kantor DPRDLampung, Jumat (31/7/2015).

Acara itu dihadiri seluruh perem-puan yang menjadi anggota DPRDkabupaten/kota dan provinsi yang

Pembentukan KaukusPerempuan Parlemen

berjumlah 93 orang, rincian 12 oranganggota DPRD provinsi dan sisanyaanggota DPRD kabupaten/kota.

Dedi mengatakan dari jumlahanggota DPRD se-Provinsi Lampung,sudah masuk kuota keterwakilanperempuan yang diamanatkan undang-undang. “Apa yang menjadi hak kaumperempuan sudah terpenuhi. Tinggalbagaimana mereka yang dipercayaoleh masyarakat mampu membawaharapan kaum perempuan khususnya,”kata dia. (tim)

K