Jurnal Jampersal

download Jurnal Jampersal

of 14

Transcript of Jurnal Jampersal

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    1/14

    1

    ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANANANTENATAL CAREOLEH IBU PESERTA JAMPERSAL DI WILAYAH

    KERJA PUSKESMAS PONCOL SEMARANG TAHUN 2013

    Tri Dian Larasati*), Supriyono Asfawi**), Dyah Ernawati**)*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

    **) Staff Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian NuswantoroJl. Nakula 1 No.5 Gedung Lt. 5 SemarangTelp./Fax. (024) 3549948Email: [email protected]

    ABSTRAK

    Jampersal merupakan program pembangunan kesehatan di Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kebijakandari program Jampersal ini adalah terselenggaranya pengelolaan keuangan yangefisien, efektif, transparan, dan akuntabel dan dalam menjalankan kebijakan

    operasional Jampersal.Jenis penelitian ini explanatory research, dengan pendekatan cross sectional. Populasi

    adalah ibu peserta Jampersal sebanyak 109 ibu. Sampel sebanyak 86, dengan teknik simplerandom sampling. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi rank spearman.

    Hasil penelitian didapatkan ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu peserta Jampersal (Pvalue=0,011) dengan nilai korelasi 0,289. Adahubungan sikap dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care pada ibu peserta Jampersal(Pvalue=0,016) dengan nilai korelasi 0,275. Ada hubungan kepuasan dengan pemanfaatanpelayananAntenatal Carepada ibu peserta Jampersal (Pvalue=0,009) dengan nilai korelasi 0,225.Ada hubungan persepsi mutu pelayanan dengan pemanfaatan pelayananAntenatal Carepada ibupeserta Jampersal (Pvalue=0,001) dengan nilai korelasi 0,377.

    Saran bagi peserta Jampersal diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan tentangpentingnya kunjungan ANC dengan mengikuti penyuluhan kesehatan tentang antenatal careyang

    diberikan oleh petugas.

    Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, kepuasan, persepsi mutu pelayanan, pemanfaatanpelayanan antenatal care, Jampersal

    ABSTRACT

    Jampersal is health development program in Indonesia, which is intended to improveoptimal public health. Policies of this program is the implementation of efficient, effectivetransparent and accountable financial management in carrying out the operational policy ofJampersal.

    This methode is correlation study, with cross-sectional approach. Population is mothers ofmaternity assurance by 109 women. Samples are 86, with simple random sampling technique. The

    used statistical test is Pearson correlation and Rank Spearman correlation.The results showed correlation with the knowledge of the use ofAntenatal CareServices in

    women participants Jampersal (Pvalue= 0.011) with a correlation value of 0,289. There is arelationship with the attitude of service utilization in women attending Antenatal Care Jampersal(Pvalue = 0.016) with a correlation value of 0,275. There is an association satisfaction with careutilization in women attendingAntenatal CareJampersal (Pvalue = 0.009) with a correlation valueof 0,225. There is a relation perception quality of service with the utilization ofAntenatal CareServices in women Jampersal participants (Pvalue = 0.001) with a correlation value of 0,377.

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    2/14

    2

    The suggestion is Jempersal participants are expected to increase knowledge about theimportance of ANC visits by following health education about antenatal care provided by staff.

    Keywords : Knowledge, attitude, satisfaction, perceived quality of care, utilization of antenatalcare services, jampersal.

    PENDAHULUAN

    Jampersal merupakan programpembangunan kesehatan di Indonesiayang di tujukan untuk meningkatkanderajat kesehatan masyarakat yangoptimal. Kebijakan dari program Jampersalini adalah terselenggaranya pengelolaankeuangan yang efisien, efektif, transparan,dan akuntabel dan dalam menjalankankebijakan operasional Jampersal. Jaminanpersalinan ini dimaksudkan untukmengatasi hambatan finansial bagi ibuhamil dalam mendapatkan pelayananpersalinan dan meningkatkan aksesmasyarakat terhadap persalinan yangsehat di dalamnya termasuk pemeriksaanpemeriksaan kehamilan, pelayanan nifastermasuk KB pasca persalinan, danpelayanan bayi baru lahir. (2)

    Permasalahan yang terjadi belumseluruh masyarakat memanfaatkan programjampersal yang disediakan pemerintah. Datadari Rumah Sakit Tugurejo Semarang daritahun 2011 s/d 2012 Januari terdapat 1937orang pasien kunjungan persalinan, dan dari

    angka tersebut terdapat 579 orangpengguna Jampersal. Rata-rata setiap bulan30-35 orang bersalin di rumah sakit tersebutyang menggunakan program Jampersalnamun di awal bulan Januari sampai denganFebruary 2012 angka tersebut mengalamipenurunan menjadi 23-25 orang per bulan (4)

    Penelitian Rahmawati menunjukkanpengguna jampersal di Puskesmas KlalingKudus bulan April-Desember 2011 sebanyak172 pasien. Pasien menganggap mutupelayanan Jampersal yang kurang baiksebanyak 60% dan baik sebanyak 40%.

    Kepuasan pada pengguna Jampersal diwilayah ini sebagian besar tidak puassebanyak 58,3% sedangkan penggunaJampersal yang puas sebanyak 41,7%. (5)

    Jenis layanan Jampersal yangdisediakan adalah antenatal care (ANC),persalinan normal, pelayanan nifas normal,KB pasca persalinan, dan pelayanan bayibaru lahir normal. Pelayanan antenatal careadalah pelayanan kesehatan yang diberikankepada ibu selama masa kehamilannya

    sesuai dengan standar pelayanan antenatal.

    Pelayanan antenatal untuk mencegahadanya komplikasi obstetri bila mungkindan memastikan bahwa komplikasidideteksi sedini mungkin serta ditanganisecara memadai.

    Kunjungan ANC di PuskesmasPoncol juga masih rendah. Jumlah ibu hamildi wilayah kerja Puskesmas PoncolSemarang pada tahun 2010 sebanyak 564orang, sebanyak 256 orang (45,39%) yangmelakukan ANC K1, dan 352 (62,41%) yangmelakukan K4. Peserta Jampersal di wilayahkerja Puskesmas Poncol Semarang padabulan Januari sampai Oktober 2012sebanyak 109 ibu dan yang memanfaatkanpelayanan ANC sebanyak 25 ibu pesertaJampersal.

    Survey pendahuluan yang dilakukanpeneliti di Wilayah Kerja Puskesmas PoncolSemarang mengenai pemanfaatan jampersaltidak semua peserta jampersalmemanfaatkan pelayanan ANC. Berdasarkanhasil studi pendahuluan terhadap 10 ibu yangmelakukan kunjungan ANC sebanyak 6orang (60%) yang menggunakan jampersal

    sedangkan sebanyak 4 orang (40%) tidakmenggunakan jampersal. Mereka lebihmemilih menjadi pasien umum daripadamenggunakan jampersal dikarenakan jika ibumenggunakan jampersal mengeluhkanmengenai pelayanan yang kurang baik,petugas kurang antusias terhadap keluhandari para pasien, petugas yang tidak ramahdalam melayani peserta jampersal, sertaprosedur penggunaan jampersal yangberbelit-belit. Petugas kesehatan dalammelayani peserta jampersal tidak ramah.Berdasarkan alasan tersebut membuat ibu di

    wilayah kerja Puskesmas Poncol Semarangtidak mau memanfaatkan pelayananJampersal khususnya dalam pemanfaatanANC.

    METODEJenis penelitian ini adalah explanatory

    research dan pendekatan yang digunakanadalah pendekatan cross sectional. Variabeldalam penelitian ini adalah pengetahuan,sikap, kepuasan, persepsi mutu pelayanan

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    3/14

    3

    dan pemanfaatan pelayanan antenatal care.Sampel dalam penelitian ini adalah ibutrimester II dan III sebanyak 86 responden.Instrumen penelitian menggunakankuesioner. Analisis data dua yaitu deskriptifdan bivariat.

    HASIL

    A. Hasi l Peneli tian1. Karakteristik Responden

    a. Umur

    Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkanumur di Wilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang tahun 2013

    Variabel Mean Min Max SD

    Umur 27,08 20 37 4,062

    Tabel 4.1 dapat diketahuibahwa umur responden rata-rataadalah umur 27,08 tahun, denganstandard deviasi 4,062. Umurresponden paling muda adalahumur 20 tahun dan paling tuaadalah 37 tahun.

    b. Pendidikan

    Tabel 4.2 Distribusi frekuensi kategoripendidikan di Wilayah Kerja

    Puskesmas Poncol Semarangtahun 2013

    Pendidikan Frekuensi %

    SDSLTPSLTAPT

    7244411

    8,127,951,212,8

    Jumlah 86 100

    Hasil penelitian dapatdiketahui bahwa pendidikanresponden terbanyak adalah

    SLTA sebanyak 44 (51,2%).Pendidikan SLTP sebanyak 24responden (27,9%), PT sebanyak11 responden (12,8%) dan SDsebanyak 7 responden (8,1%).

    c. Pekerjaan

    Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pekerjaan diWilayah Kerja Puskesmas PoncolSemarang tahun 2013

    Pekerjaan Frekuensi %

    Ibu rumah tanggaSwastaBuruhWiraswasta

    15401912

    17,446,522,114,0

    Jumlah 86 100

    Dari tabel 4.3 dapatdiketahui pekerjaan respondenterbanyak swasta sebanyak 40(46,5%). Pekerjaan sebagaiburuh sebanyak 19 responden(22,1%), ibu rumah tanggasebanyak 15 responden (17,4%)dan sebagai wiraswastasebanyak 12 (14,0%).

    d. Umur Kehamilan

    Tabel 4.4 Distribusi frekuensi umurkehamilan di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarangtahun 2013

    Umur kehamilan Frekuensi %

    Trimester 2Trimester 3

    3947

    45,354,7

    Jumlah 86 100

    Dari tabel 4.4 dapatdiketahui bahwa umur kehamilanresponden sebagian besar

    trimester III sebanyak 47responden (54,7%) dan umurkehamilan trimester 2 sebanyak39 responden (45,3%).

    2. Analisis Univariat

    a. Pengetahuan ibu pesertaJampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang

    Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkanpengetahuan ibu peserta

    Jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarangtahun 2013

    Variabel Mean Min Max SD

    Pengetahuan 12,59 4 18 3,752

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    4/14

    4

    Hasil penelitian dapatdiketahui bahwa pengetahuanresponden rata-rata adalah 12,59,dengan standard deviasi 3,752.Pengetahuan responden palingrendah adalah 4 dan paling tinggiadalah 18.

    Untuk kepentingandeskriptif, pengetahuan ibupeserta Jampersal dikategorikanmenjadi:

    Tabel 4.6 Distribusi frekuensi kategoripengetahuan ibu pesertaJampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarangtahun 2013

    Pengetahuan Frekuensi %

    KurangCukupBaik

    342626

    39,530,230,2

    Jumlah 86 100

    Dari 86 responden dapatdiketahui pengetahuan ibupeserta Jampersal sebagianbesar kurang sebanyak 34responden (39,5%). Sisanyaadalah pengetahuan cukupsebanyak 26 responden (30,2%)dan pengetahuan baik sebanyak26 responden (30,2%).

    b. Sikap ibu peserta Jampersal diWilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang

    Tabel 4.7 Distribusi responden berdasarkansikap ibu peserta Jampersal diWilayah Kerja Puskesmas PoncolSemarang tahun 2013

    Variabel Mean Min Max SD

    Sikap 41,80 24 62 9,956

    Tabel 4.7 dapat diketahui

    bahwa sikap responden rata-rataadalah 41,80, dengan standarddeviasi 9,956. Sikap respondenpaling rendah adalah 24 danpaling tinggi adalah 62.

    Untuk kepentingandeskriptif, sikap ibu pesertaJampersal dikategorikan menjadi:

    Tabel 4.8 Distribusi frekuensi kategori sikapibu peserta Jampersal di WilayahKerja Puskesmas PoncolSemarang tahun 2013

    Sikap Frekuensi %

    KurangCukupBaik

    482612

    55,830,214,0

    Jumlah 86 100

    Dari 86 responden dapatdiketahui bahwa sikap ibu pesertaJampersal sebagian besar kurangsebanyak 48 responden (55,8%).Sikap cukup sebanyak 26responden (30,2%) dan sisanyaadalah sikap baik sebanyak 12responden (14,0%).

    c. Kepuasan ibu pesertaJampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang

    Tabel 4.9 Distribusi responden berdasarkankepuasan ibu peserta Jampersaldi Wilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang tahun 2013

    Variabel Mean Min Max SD

    Kepuasan 42,86 24 66 8,385

    Tabel 4.9 Berdasarkanhasil penelitian dapat diketahuibahwa kepuasan ibu pesertaJampersal responden rata-rataadalah 42,86, dengan standarddeviasi 8,385. Kepuasanresponden paling rendah adalah24 dan paling tinggi adalah 66.

    Untuk kepentingandeskriptif, kepuasan ibu pesertaJampersal dikategorikan menjadi:

    Tabel 4.10 Distribusi frekuensi kategorikepuasan ibu peserta Jampersaldi Wilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang tahun 2013

    Kepuasan Frekuensi %

    RendahTinggi

    5234

    60,539,5

    Jumlah 86 100

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    5/14

    5

    Tabel 4.10 dapatdiketahui bahwa kepuasan ibupeserta Jampersal sebagianbesar rendah sebanyak 52responden (60,5%) dan sisanyaadalah kepuasan tinggi sebanyak34 responden (39,5%).

    d. Persepsi mutu pelayanan diWilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang

    Tabel 4.11 Distribusi responden berdasarkanpersepsi mutu pelayanan diWilayah Kerja Puskesmas PoncolSemarang tahun 2013

    Variabel Mean Min Max SD

    Persepsi

    mutupelayanan

    39,93 28 61 9,126

    Tabel 4.11 dapatdiketahui bahwa persepsi mutupelayanan responden rata-rataadalah 39,93, dengan standarddeviasi 9,126. Persepsi mutupelayanan responden palingrendah adalah 28 dan palingtinggi adalah 61.

    Untuk kepentingandeskriptif, persepsi mutu

    pelayanan dikategorikan menjadi:

    Tabel 4.12 Distribusi frekuensi kategoripersepsi mutu pelayanan diWilayah Kerja Puskesmas PoncolSemarang tahun 2013

    Persepsimutu

    pelayanan

    Frekuensi %

    Kurang baikBaik

    4046

    46,553,5

    Jumlah 86 100

    Dari 86 responden dapatdiketahui bahwa persepsi mutupelayanan sebagian besar baiksebanyak 46 responden (53,5%)dan sisanya adalah kurang baiksebanyak 40 responden (46,5%).

    e. Pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibupeserta Jampersal di WilayahKerja Puskesmas PoncolSemarang

    Tabel 4.13 Distribusi responden berdasarkanpemanfaatan pelayananAntenatalCare pada ibu peserta Jampersaldi Wilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang tahun 2013

    Variabel Mean Min Max SD

    PemanfaatanpelayananAntenatalCare

    3,83 1 7 1,646

    Tabel 4.13 dapat

    diketahui bahwa pemanfaatanpelayanan Antenatal Careresponden rata-rata adalah 3,83,dengan standard deviasi 1,646.Pemanfaatan pelayananantenatal care responden palingrendah adalah 1 dan paling tinggiadalah 7.

    Untuk kepentingan

    deskriptif, pemanfaatanpelayanan Antenatal Caredikategorikan menjadi:

    Tabel 4.14 Distribusi frekuensi kategoripemanfaatan pelayananAntenatalCare pada ibu peserta Jampersaldi Wilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang tahun 2013

    Pemanfaatanpelayanan

    Antenatal Care

    Frekuensi %

    Kurang baikBaik

    4937

    57,043,0

    Jumlah 86 100

    Tabel 4.14 dapatdiketahui bahwa pemanfaatanpelayanan Antenatal Caresebagian besar kurang baiksebanyak 49 responden (57,0%)dan sisanya adalah baiksebanyak 37 responden (43,0%).

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    6/14

    6

    3. Analisis Bivariata. Hubungan pengetahuan dengan

    pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang

    Tabel 4.15 Hubungan pengetahuan denganpemanfaatan pelayananAntenatal Carepada ibu pesertajampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang

    Variabel n r Pvalue

    Pengetahuan *PemanfaatanpelayananAntenatal Care

    86 0,289 0,011

    Hasil penelitian terhadap86 ibu peserta Jampersal diWilayah Kerja Puskesmas PoncolSemarang diperoleh datahubungan pengetahuan denganpemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang.

    Analisa hubunganpengetahuan denganpemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal menggunakan Korelasi

    Pearson didapatkan P valuesebesar 0,011, berarti adahubungan pengetahuan denganpemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal. Hasil penelitiandiperoleh nilai r = + 0,289 artinyamempunyai kekuatan hubunganyang sedang, semakin baikpengetahuan maka semakin baikpemanfaatan pelayanan antenatalcare.

    b. Hubungan sikap denganpemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang

    Tabel 4.16 Hubungan sikap denganpemanfaatan pelayananAntenatal Carepada ibu pesertajampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarangtahun 2013

    Variabel n r P

    Sikap *PemanfaatanpelayananAntenatal Care

    86 0,275 0,016

    Hasil penelitian terhadap86 ibu peserta Jampersal diWilayah Kerja Puskesmas PoncolSemarang diperoleh datahubungan sikap denganpemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang.

    Analisa hubungan sikapdengan pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal menggunakan KorelasiPearson didapatkan P valuesebesar 0,016, berarti adahubungan sikap denganpemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal. Hasil penelitiandiperoleh nilai r = + 0,275 artinyamempunyai kekuatan hubunganyang sedang, semakin baik sikapmaka semakin baik pemanfaatanpelayanan antenatal care.

    c. Hubungan kepuasan denganpemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang

    Tabel 4.17 Hubungan kepuasan denganpemanfaatan pelayananAntenatal Carepada ibu pesertajampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarangtahun 2013

    Variabel n r PKepuasan *PemanfaatanpelayananAntenatalCare

    86 0,225 0,009

    Hasil penelitian terhadap86 ibu peserta Jampersal diWilayah Kerja Puskesmas PoncolSemarang diperoleh datahubungan kepuasan dengan

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    7/14

    7

    pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang.

    Analisa hubungankepuasan dengan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care pada

    ibu peserta jampersalmenggunakan Korelasi Pearsondidapatkan P value sebesar0,009, berarti ada hubungankepuasan dengan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care padaibu peserta jampersal. Hasilpenelitian diperoleh nilai r = +0,225 artinya mempunyaikekuatan hubungan yang sedang,semakin tinggi kepuasan makasemakin baik pemanfaatanpelayanan antenatal care.

    d. Hubungan persepsi mutupelayanan dengan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care padaibu peserta jampersal di WilayahKerja Puskesmas PoncolSemarang

    Tabel 4.22 Hubungan persepsi mutupelayanan dengan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care padaibu peserta jampersal di Wilayah

    Kerja Puskesmas PoncolSemarang tahun 2013

    Variabel n r P

    Persepsi mutupelayanan *PemanfaatanpelayananAntenatal Care

    86 0,377 0,001

    Hasil penelitian terhadap86 ibu peserta Jampersal diWilayah Kerja Puskesmas Poncol

    Semarang diperoleh datahubungan persepsi mutupelayanan dengan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care padaibu peserta jampersal di WilayahKerja Puskesmas PoncolSemarang.

    Analisa hubunganpersepsi mutu pelayanan denganpemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu peserta

    jampersal menggunakan KorelasiRank Spearman didapatkan Pvalue sebesar 0,001, berarti adahubungan persepsi mutupelayanan dengan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care padaibu peserta Jampersal. Hasil

    penelitian diperoleh nilai r = +0,377 artinya mempunyaikekuatan hubungan yang sedang,semakin baik persepsi mutupelayanan maka semakin baikpemanfaatan pelayanan antenatalcare.

    PEMBAHASAN

    1. Pengetahuan pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal di Wilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang

    Berdasarkan hasil penelitiandapat diketahui pengetahuanpemanfaatan pelayanan Antenatal Careoleh peserta jampersal sebagian besarkurang sebanyak 34 responden (39,5%).Pengetahuan tentang tujuan pengukurantekanan darah selama pemeriksaankehamilan sebanyak 61 responden(70,9%). Responden mengetahui bahwapengukuran tekanan darah selama hamilpenting untuk memantau tekanan darah

    ibu selama hamil. Responden jugamengetahui jadwal pemberian imunisasiTT sebanyak 64 responden (74,4%).Responden mengetahui pemberianimunisasi TT untuk mencegah terjadinyapenyakit tetanus. Imuniasai TT1 saatkunjungan antenatal pertama, TT2 saat 4minggu setelah TT1, TT3 dilakukan saat6 bulan setelah TT2.

    Pengetahuan yang kurangditunjukkan pada responden yang tidakmengetahui jenis pelayanan kehamilansebanyak 46 responden (53,5%).

    Pelayanan yang diberikan kepada ibuyang baru pertama kali melakukankunjungan pemeriksaan kehamilanmeliputi anamnesa, pemeriksaan,Pemberian Obat meliputi Fe, obat cacing,obat malaria, dan obat khusus (emesis,hipertensi, toksonia, gravidarium),Penyuluhan mengenai gizi, kebersihan,

    dan perawatan payudara(16)

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    8/14

    8

    Menurut teori Notoatmodjo,pengetahuan merupakan hasil dari tahuyang terjadi setelah orang melakukanpengindraan terhadap obyek tertentu danpengetahuan dapat dipengaruhi olehberbagai aspek, diantaranya pendidikan,dimana tingkat pendidikan sangat

    mempengaruhi pengetahuan seseorangyang didapat dari proses belajar selaindiperoleh dari hasil penggunaan indrayang mempunyai nilai sendiri. (18)

    Pengetahuan tentang kunjunganANC di Puskesmas Poncol Semarangyang kurang dikarenakan kurangnyainformasi dan pemahaman tentangpedoman Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)khususnya kunjungan pemeriksaankehamilan masih kurang. Hal ini akanmenyebabkan deteksi dini tidak diketahuisehingga kejadian tersebut dapatmenyebabkan terjadinya resiko tinggipada saat kehamilannya. Pengetahuanseseorang biasanya diperoleh daripengalaman yang berasal dari berbagaimedia masa media elektronik, bukupetunjuk kesehatan, media poster,kerabat dekat dan sebagainya.

    Berdasarkan penelitian Ningsih(2010), di Puskesmas Purwodadi IKabupaten diperoleh hasil ibu hamildengan pengetahuan kurang sebanyak26 (76,5%) dengan pelaksanaan ANC

    kurang baik sebanyak 24 (70,6%).

    (33)

    2. Sikap pemanfaatan pelayanan AntenatalCare pada ibu peserta jampersal diWilayah Kerja Puskesmas PoncolSemarang

    Berdasarkan hasil penelitiandapat diketahui sikap tentangpemanfaatan pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta jampersal sebagianbesar kurang sebanyak 48 responden(55,8%). Sikap peserta jampersal yangkurang baik ditunjukkan dengan

    responden yang menganggap bahwapetugas kesehatan akan membedakanpasien yang menggunakan Jampersal.Ibu peserta Jampersal selama melakukanantenatal care menganggap tenagakesehatan memberikan pelayanan yangberbeda dengan ibu tidak menggunakanJampersal. Ibu yang menggunakanJampersal mendapatkan pelayanankesehatan dalam waktu yang singkat.Tenaga kesehatan juga tidak mau

    menjelaskan keluhan yang dirasakan olehpeserta jampersal yang melakukanantenatal care.

    Responden yang menganggappetugas kesehatan bersikap melayanipeserta Jampersal sebanyak 64responden (74,5%). Saat memberikan

    pelayanan petugas kesehatan tetapmemberikan pelayanan kepada ibupeserta jampersal yang melakukanantenatalcare dengan ramah. Petugaskesehatan menanyakan keluhan yangdirasakan ibu dan melakukanpemeriksaan fisik pada ibu hamil.

    Responden yang menganggappeserta Jampersal harus mengantri lebihlama daripada pasien umum sebanyak 57responden (66,3%). Peserta jampersalharus mengantri lama karena proseduryang harus dipenuhi saat akan periksa.Peserta jampersal harus menyerahkanfotocopy KTP dan kartu Jampersal saatpendaftaran. Jumlah peserta Jampersaldi Puskesmas Poncol juga banyaksehingga petugas kesehatan memerlukanwaktu yang banyak untuk melayanimereka. Hal ini yang membuat pesertajampersal harus antri lebih lama. Sikapyang tidak setuju dan sangat tidak setujuditunjukkan dengan pemeriksaanpersalinan yang memanfaatkanJampersal dilayani oleh bidan dengan

    ketus sebanyak 49 responden (56,9%).Ibu peserta jampersal menganggap ibuhamil yang menggunakan jempersalpetuga kesehatan lebih ketus dalammemberikan pelayanan.

    Menurut Azwar, sikap seseorangadalah predisposisi untuk memberikantanggapan terhadap rangsanganlingkungan yang dapat membimbingtingkah laku orang tersebut. Adanyapengetahuan terhadap manfaatpelayanan antenatal menyebabkan orangmempunyai sikap positif terhadap hal

    tersebut maka kemungkinan besarmampunyai niat mengikuti pelayananantenatal. Akan tetapi bila sikap negatifyang tumbuh maka akan kecilkemungkinan seseorang untuk ikutpelayanan antenatal care.(22)

    Hasil penelitian ini didukung olehpenelitian Ulfa (2011) yang menunjukkansikap ibu peserta Jampersal sebagianbesar tidak baik sebanyak 56%. (34)

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    9/14

    9

    3. Kepuasan pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertaJampersal di Wilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang

    Berdasarkan hasil penelitiandapat diketahui bahwa kepuasanterhadap pemanfaatan pelayanan

    Antenatal Care pada ibu pesertaJampersal sebagian besar rendahsebanyak 52 responden (60,5%). Hal iniditunjukkan dengan ibu penggunajampersal yang setuju harus menunggulama untuk mendapatkan pemeriksaan.Pasien jampersal harus menunggu waktuyang lama untuk mendapatkanpemeriksaan oleh bidan sehinggamenimbulkan kebosanan. Pasien yanglama menunggu membuat pasien bosandan merasa tidak puas terhadappelayanan yang diberikan.

    Kepuasan responden tentangruang pelayanan yang kotor sebanyak 60responden (69,8%). Respondenmenganggap bahwa ruang pelayanan dipuskesmas Poncol Semarang kotor. Halini dikarenakan responden yangmembuang sampah sembarang tempat.Responden umumnya tidak maumembuang sampah di tempat sampahyang telah disediakan. Hal ini jugadidukung dengan teori Demings (35)ruangan yang bersih menimbulkan

    perasaan kenikmatan tersendiri sehinggapasien merasa puas.Kepuasan responden yang tidak

    puas ditunjukkan dengan petugas terlihatkurang peduli terhadap keluhan ibusebanyak 46 responden (53,5%). Pasiensebagai orang sakit pada umumnyasangat mengharapkan perhatian dariorang-orang yang ada di sekitarnya. Hasilpenelitian ini didukung oleh teori Lebouf(2002) bahwa hubungan antara bidandengan pasien yang baik yangmemungkinkan bidan dapat memberikan

    penjelasan terhadap semua informasiyang diperlukan pasien. (25)

    Menurut pendapat penelitikepuasan pasien pengguna jampersalyang kurang puas dapat dikarenakantidak langsung diberitahu tentang hasilpemeriksaan. Bidan dalam memberikanpelayanannya kurang ramah. Keramahanmerupakan hal yang diperlukan pasienuntuk mencapai kepuasan terhadappelayanan yang diberikan. Pasien

    sebagai orang sakit pada umumnyasangat mengharapkan perhatian dariorang-orang yang ada di sekitarnya.

    Hasil penelitian ini didukung olehpenelitian Nurjanah (2010) bahwa pasienpengguna pelayanan di bidan delimawilayah kecamatan Banyumanik kota

    Semarang sebagian besar kurang puassebanyak 76%(36)

    4. Persepsi mutu pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta Jampersal di WilayahKerja Puskesmas Poncol Semarang

    Berdasarkan hasil penelitiandapat diketahui bahwa persepsi mutupelayanan antenatal caresebagian besarbaik sebanyak 46 responden (53,5%) dansisanya adalah kurang baik sebanyak 40responden (46,5%). Mutu pelayananpada pengguna jampersal yang kurangbaik ditunjukkan dengan penggunajampersal yang datang ke puskesmastidak segera diperiksa. Ibu biasanyadianjurkan untuk melengkapi surat-suratyang biasanya berbelit-belit. Apabilapersyaratan sudah lengkap ibu bersalinbaru dilayani.

    Persepsi mutu pelayanan yangbaik ditunjukkan dengan petrugaskesehatan melakukan pemeriksaan letakbayi dilakukan dengan baik sebanyak 63responden (61,6%). Saat responden

    melakukan antenatal care, petugaskesehatan melakukan pemeriksaanLeopold untuk mengetahui letak bayi.Petugas kesehatan juga menerangkankondisi letak bayi saat melakukanpemeriksaan. Hal ini sesuai dengan teori(16) salah satu standar pelayanan antenalacare adalah pemeriksaan luar yangpemeriksaan Leopod untuk memeriksaletak, jumlah, usia, besar janin, (16)

    Mutu pelayanan yang kurang baikditunjukan respon petugas kurang baiksaat memeriksa ibu sebanyak 60

    responden (69,7%). Hal ini dibuktikandengan hasil penelitian tenaga kesehatanyang tidak segera memberikanpenjelasan hasil pemeriksaan. Bentukketanggapan tenaga kesehatan yangdiperlukan bagi pasien adalahmemberikan informasi dan segeratanggap apabila pasien membutuhkanbantuan. Tenaga kesehatan jugamenerangkan tujuan pemeriksaan. Setiapmelakukan kunjungan antenatal care

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    10/14

    10

    tenaga kesehatan melakukanpemeriksaan khusus terhadap ibu namunmemberitahu tujuan dari pemeriksaantersebut.

    Menurut pendapat peneliti mutupelayanan masih kurang baik. Hal inidikarenakan mutu pelayanan dalam

    aspek segi kehandalan dan bukti fisikyang masih kurang baik dalammemberikan pelayanan kepada pasienjampersal. Banyak pengguna jampersalyang datang ke puskesmas tidak segeradiperiksa. Ibu pengguna jampersal bilaakan melakukan pemeriksaan antenatalcare tidak segera ditangani.

    Hasil penelitian ini didukung olehpenelitian Subekti (2008) yangmenunjukan bahwa pasien balaipengobatan umum PuskesmasKabupatan Tasikmalaya sebagian besarmengganggap mutu pelayanan diPuskesmas baik sebanyak 78%. (37)

    5. Pemanfaatan pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta Jampersal di WilayahKerja Puskesmas Poncol Semarang

    Berdasarkan hasil penelitiandapat diketahui bahwa pemanfaatanpelayanan Antenatal Care sebagianbesar kurang baik sebanyak 49responden (57,0%) dan sisanya adalahbaik sebanyak 37 responden (43,0%). Ibu

    umumnya baru melakukan ANC 3 kalisedangkan anjuran ANC yang harusdilakukan ibu minimal 4 kali. Ibu hanyamelakukan kunjungan saat ibu hamilyang pertama kali dengan petugaskesehatan untuk mendapatkanpemeriksaan kehamilan.

    Kunjungan ibu hamil adalahkontak antara ibu hamil dengan petugaskesehatan yang memberi pelayananantenatal untuk mendapatkanpemeriksaan kehamilan. Istilah kehamilantidak mengandung arti bahwa selalu ibu

    hamil yang datang ke fasilitas pelayanan,tetapi dapat pula sebaliknya yaitu ibuhamil yang dikunjungi petugas kesehatandi rumahnya atau Posyandu. Kunjunganibu hamil meliputi kunjungan pertama dankunjungan ulang yang salah satunyaadalah K4 (13)

    Hasil penelitian ini didukung olehpenelitian Peraninganin (2006)menunjukan sebanyak 52,7% responden

    yang memeriksakan kehamilannyasecara lengkap. (38)

    6. Hubungan pengetahuan denganpemanfaatan pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta jampersal di WilayahKerja Puskesmas Poncol Semarang

    Hasil penelitian terhadap 86 ibupeserta Jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang diperolehdata ada hubungan pengetahuanpemanfaatan pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta Jampersal denganpemanfaatan pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta jampersal di WilayahKerja Puskesmas Poncol Semarang. Jadisemakin meningkat pengetahuanseseorang maka frekuensi pelaksanaanANC meningkat pula. Hal ini disebabkanibu hamil masih menganggap bahwaproses kehamilan dan persalinan bukanpenyakit dan tidak beresiko. Anggapantersebut berdampak kurangnya usahauntuk memahami masalah kelahiran ataukehamilan yang terjadi pada ibu.Sehingga mereka tidak mencari informasitentang pemeriksaan kehamilan yangdapat mencegah komplikasi selamakehamilan.

    Bila seorang ibu mempunyaipengetahuan dalam bidang kesehatankhususnya tentang keperawatan

    kehamilan maka meningkat pulakesadaran terhadap kunjungan ANC.Dengan seringnya ibu melakukankunjungan ANC, maka pengetahuan ibutentang apa saja yang harus dijalaniselama masa kehamilan akan bertambah,sehingga diharapkan bayi yang dilahirkannanti dalam keadaan normal. Hal inididukung oleh teori Notoatmodjo (2010),bahwa pengetahuan merupakan awalorang mengerti dan kemudianmenerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan yang baik akan

    menimbulkan perilaku yang sesuaidengan perilaku hidup sehat. (18)

    Hasil penelitian ini didukung olehpenelitian Khotimah (2008), denganmenunjukan ibu yang patuhmelaksanakan ANC sebanyak 57,5% ibuhamil yang mempunyai pengetahuanbaik, 37,5% ibu hamil yang mempunyaipengetahuan cukup dan 5% ibu hamilyang memiliki pengetahuan kurang. (39)

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    11/14

    11

    7. Hubungan sikap pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal dengan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care pada ibupeserta jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang

    Hasil penelitian terhadap 86 ibu

    peserta Jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang diketahuiada hubungan sikap pemanfaatanpelayanan Antenatal Care pada ibupeserta Jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang. Ibu yangmempunyai sikap yang baik akan patuhdalam melaksanakan ANC sedangkan ibuyang mempunyai sikap tidak baik akantidak patuh dalam melaksanakan ANC.

    Kondisi ini sejalan dengan teori(18) yang menyebutkan bahwa perilakudibentuk berdasarkan melalui suatuproses dan berlangsung dalam interaksimanusia dengan lingkungannya, sertauntuk berperilaku hendaknya didasarkanpada pengetahuan, kesadaran dan sikapyang positif sehingga akan bersifatlanggeng, sebaliknya apabila perilakutidak didasarkan pada pengetahuan dankesadaran akan berlangsung tidak lama.Selain itu kemampuan dalam mengetahuisesuatu dipengaruhi oleh kemampuanbelajar dan daya ingat seseorang danbukan hanya diperoleh dibangku sekolah

    seperti halnya para ibu yang mempunyaibalita, mereka telah mendapatkaninformasi dari kader tentang imunisasidasar dan mereka juga mendapatkanbuku kesehatan ibu dan anak yangberisikan pesan-pesan kesehatan. (18)

    Hal ini sesuai dengan penelitianUtami (2007) yang menunjukkan adahubungan antara sikap dengan praktekpelaksanaan antenatal care. (40)

    8. Hubungan kepuasan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care pada ibu

    peserta Jampersal dengan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care pada ibupeserta jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang

    Hasil penelitian terhadap 86 ibupeserta Jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang diketahuiada hubungan kepuasan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care pada ibu

    peserta Jampersal dengan pemanfaatanpelayanan Antenatal Care pada ibu

    peserta jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang.Responden yang merasa puas terhadappelayanan yang diberikan akan baikdalam melakukan kunjungan antenatalcare. Responden yang merasa kurangpuas terhadap pelayanan kesehatan

    maka responden tidak baik dalammelakukan kunjungan antenatal care.

    Kepuasan pasien dalampuskesmas merupakan salah satu faktorpenting dan fundamental khususnya bagipuskesmas itu sendiri dan parastakeholder. Bagi puskesmas adanyaQuality assurance (QA) yang baik tentuakan membuat puskesmas mampubersaing dan tetap eksis di masyarakat.Bagi pasien, QA dapat dijadikan faktoruntuk memilih tempat pelayanankesehatan yang bermutu dan baik. Bagipraktisi medis, selain terikat denganstandar profesinya dengan adanya QApara praktisi medis dituntut untuksemakin teliti, telaten dan hati-hati dalammenjaga mutu pelayanannya (24)

    Hasil penelitian ini didukung olehpenelitian Sundari (2011) yangmenunjukkan ada hubungan antarakepuasan dengan pemanfaatankunjungan antenatal care di PuskesmasMranggen III Demak. (41)

    9. Hubungan persepsi mutu pelayananpemanfaatan pelayanan Antenatal Care

    pada ibu peserta Jampersal denganpemanfaatan pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta jampersal di WilayahKerja Puskesmas Poncol Semarang

    Hasil penelitian terhadap 86 ibupeserta Jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang diperolehdata ada hubungan persepsi mutupelayanan pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu peserta

    Jampersal dengan pemanfaatan

    pelayanan Antenatal Care pada ibupeserta jampersal di Wilayah KerjaPuskesmas Poncol Semarang. Hasilpenelitian menunjukkan pasien yangmenganggap mutu pelayanan baik makaakan baik untuk melakukan kunjunganantenatal care. Responden yangmenganggap mutu pelayanan kurangbaik maka responden kurang patuhdalam melakukan kunjungan antenatalcare.

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    12/14

    12

    Hal ini sesuai dengan pendapatLebouf bahwa daya tanggap sebagaisuatu sikap tanggap para tenagakesehatan melayani saat dibutuhkanpasien berkaitan erat dengan kepuasanpelanggan. Kepuasan mampumemberikan dasar yang baik bagi

    pembelian ulang dan terciptanya loyalitaspelanggan, serta membentuk suaturekomendasi dari mulut ke mulut yangmenguntungkan sehingga mampumelakukan kunjungan kembali kepuskesmas.(25)

    Hasil penelitian menunjukkanbahwa pasien ingin dilayani dengan baikoleh bidan. Daya tanggap tenagakesehatan harus ditingkatkan denganselalu siap dalam membantu pasien danmemberikan pelayanan yang cepat dantanggap. Tenaga kesehatan yang selaluberkomunikasi dengan pasien, makapasien dapat mengutarakan keluhanyadan bidan dapat menangani denganpenuh empaty akan membuat pasienmerasa mutu pelayanan kesehatan baik.

    Hasil penelitian ini didukung olehpenelitian Subekti (2008) yangmenunjukkan ada hubungan persepsimutu pelayanan dengan kunjungan kepengobatan umum di PuskesmasKabupatan Tasikmalaya. (37)

    SIMPULAN

    1. Umur responden rata-rata adalah umur27,08 tahun, pendidikan respondenterbanyak adalah SLTA sebanyak 44(51,2%), pekerjaan responden terbanyakswasta sebanyak 40 (46,5%) dan umurkehamilan responden sebagian besartrimester III sebanyak 47 responden(54,7%).

    2. Pengetahuan terhadap pemanfaatanpelayanan Antenatal Care pada ibu

    peserta Jampersal sebagian besarkurang sebanyak 34 responden (39,5%).Sisanya adalah pengetahuan cukupsebanyak 26 responden (30,2%) danpengetahuan baik sebanyak 26responden (30,2%).

    3. Sikap terhadap pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertaJampersal sebagian besar tidak baiksebanyak 48 responden (55,8%). Sikapbaik sebanyak 26 responden (30,2%) dan

    sisanya adalah sikap sangat baiksebanyak 12 responden (14,0%).

    4. Kepuasan terhadap pemanfaatanpelayanan Antenatal Care pada ibupeserta Jampersal sebagian besarrendah sebanyak 52 responden (60,5%)dan sisanya adalah kepuasan tinggi

    sebanyak 34 responden (39,5%).5. Persepsi mutu pelayanan pemanfaatan

    pelayanan Antenatal Care sebagianbesar baik sebanyak 46 responden(53,5%) dan sisanya adalah kurang baiksebanyak 40 responden (46,5%).

    6. Pemanfaatan pelayanan Antenatal Caresebagian besar kurang baik sebanyak 49responden (57,0%) dan sisanya adalahbaik sebanyak 37 responden (43,0%).

    7. Ada hubungan pengetahuan denganpemanfaatan pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta jampersal di WilayahKerja Puskesmas Poncol Semarang (Pvalue=0,011).

    8. Ada hubungan sikap denganpemanfaatan pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta jampersal di WilayahKerja Puskesmas Poncol Semarang (Pvalue=0,016).

    9. Ada hubungan kepuasan denganpemanfaatan pelayanan Antenatal Carepada ibu peserta jampersal di WilayahKerja Puskesmas Poncol Semarang (Pvalue=0,009).

    10. Ada hubungan persepsi mutu pelayanandengan pemanfaatan pelayananAntenatal Care pada ibu pesertajampersal di Wilayah Kerja PuskesmasPoncol Semarang (P value=0,001).

    SARAN

    1. Peserta Jampersal diharapkan mampumeningkatkan kunjungan ANC denganrutin berkunjung ke Puskesmas untukmemeriksakan kehamilanya.

    2. Puskemas bekerja sama dengan PKK

    dan kader posyandu seharusnyamelakukan penyuluhan pentingnyakunjungan antenatal care.saatpelaksanaan Posyandu di masing-masingwilayah Puskesmas Poncol.

    3. Petugas kesehatan diharapkan mampumeningkatkan motivasi ibu dalampemanfaatan antenatal care melaluipendidikan kesehatan yang diberikanpada ibu peserta Jampersal.

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    13/14

    13

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesiatahun 2009. Jakarta: KementerianKesehatan Republik Indonesia. 2009.

    2. Kementrian Kesehatan RI. Buku Saku

    Jaminan Persalinan. Jakarta: ISBN. 2011.

    3. Trisnantoro, L. Pemantauan PelaksanaanKebijakan Jampersal dan BOK untukLayanan Kesehatan Ibu dan Bayi diPapua Barat, Yogyakarta dan NTT.Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.2011.

    4. Pravitian, S. Pemanfaatan Jampersal diRS Tugurejo Semarang. 2012.

    5. Rahmawati, E. Hubungan Antara MutuPelayanan Kebidanan Dengan TingkatKepuasan Pasien Jampersal diPuskesmas Klaling Jekulo Kudus.Semarang: KTI tidak dipublikasikan.2012.

    6. Profil Kota Semarang. Profil KesehatanKota Semarang: Budayakan Hidup Bersihdan Sehat. Semarang : Dinas KesehatanKota Semarang. 2010.

    7. Herlina, T. Gambaran Faktor Yang

    Mempengaruhi Ibu Peserta JampersalDalam Penggunaan Kontrasepsi PascaSalin di Desa Kepuhrejo KecamatanTakeran Kabupaten Magetan. Magetan:KTI tidak dipublikasikan. 2012.

    8. Kabau, K. Faktor-Faktor YangMempengaruhi Kunjungan AntenatalCare Pada Ibu Hamil Di Wilayah KerjaPuskesmas Kedungmundu Semarang.Semarang: Skripsi tidak dipublikasikan.2011.

    9. Simanjuntak, C.S. Hubungan Antara MutuPelayanan Dengan Tingkat Kepuasan IbuBersalin Pengguna Jampersal diPuskesmas Halmahera Semarang.Semarang: KTI tidak dipublikasikan.2012.

    10. Prianto, D. Jampersal turunkan kematianibu dan anak di Indonesia. Jakarta:Mediakom. 2010

    11. Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo. 2008.

    12. Manuaba, G.D.I. Memahami KesehatanReproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta:EGC. 2009.

    13. Sulistyawati, Ari. Asuhan KebidananPada Masa Kehamilan. Jakarta: SalembaMedika. 2009.

    14. Bandiyah, S. Kehamilan, Persalinan &Gangguan Kehamilan. Jogjakarta: NuhaMedika. 2009.

    15. Suherni, T. Perawatan Masa Nifas.Jogjakarta. Fitramaya. 2009.

    16. Kurnia, Nova. Menghindari GangguanSaat Melahirkan & Panduan LengkapMengurut Bayi. Yogjakarta: PanjiPustaka. 2009.

    17. Farrer, H. Perawatan Maternitas. Edisi 2.Alih bahasa dr. Andry Hartono. Jakarta:EGC. 2005.

    18. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan PerilakuKesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

    19. Surajiyo. Filsafat Ilmu danPerkembangannya di Indonesia. Jakarta:

    Bumi Aksara. 2010.

    20. Sukmadinata, S.N. Landasan PsikologiProses Pendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya. 2003.

    21. Wawan, A dan Dewi M. Pengetahuan,Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta :Nuha Medika. 2010.

    22. Azwar, S. Sikap Manusia Teori danPengukurannya. Yogjakarta: PustakaPelajar Offset. 2009.

    23. Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan.Cetakan I. Editor Monica Ester. Jakarta:EGC. 2004.

    24. Sari, W.D. Manajemen Pemasaran UsahaKesehatan. Yogyakarta: Nuha Offset.2009.

  • 7/26/2019 Jurnal Jampersal

    14/14

    14

    25. Leboeuf, Michael. Memenangkan danMemelihara Pelanggan. Jakarta: PustakaTangga. 2002.

    26. Morgan, Rebecca L. Melayani PelangganKecewa Tetapi Efektif Dalam KondisiKesal. Jakarta : Penerbit PPN. 2003.

    27. Depkes RI. Pedoman PelayananAntenatal Di Tingkat Pelayanan Dasar.Jakarta : Direktorat Bina KesehatanKeluarga. 2003.

    28. Notoatmodjo, S. Metode PenelitianKesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

    29. Sugiyono. Statistik untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta. 2007.

    30. Arikunto, S. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek. Jakarta: EGC. 2006.

    31. Riwidikdo, H. Statistik Kesehatan: Belajarmudah teknik analisis data PenelitianKesehatan (Plus Aplikasi SoftwareSPSS). Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.2008.

    32. Nursalam. Konsep dan PenerapanMetodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :Pedoman Skripsi, Tesis dan InstrumenPenelitian. Jakarta: Salemba Medika.

    2008.33. Ningsih. Gambaran tingkat pengetahuandan pelaksanaan ANC di PuskesmasPurwodadi. 2007.

    34. Ulfa, R. Sikap peserta Jampersalterhadap pelayanan Antenatal Care diPuskesmas Rembang. 2009.

    35. Deming, F. Manajemen mutu pelayanankesehatan. Jakarta: Media Press. 2009.

    36. Nurnajah. Tingkat kepuasan pasien

    pengguna pelayanan di Bidan Delimawilayah Kecamatan BanyumanikSemarang. 2011.

    37. Subekti, E. Mutu pelayanan pasien balaipengobatan umum di PuskesmasKabupaten Tasikmalaya. 2008.

    38. Peranginan. Kunjungan Antenatal Carepada ibu hamil di BPS WilayahPuskesmas Ungaran. 2006.

    39. Khotimah, P. Hubungan antarapengetahuan dengan kepatuhankunjungan ANC di BPS X. 2008.

    40. Utami, S. Hubungan antara sikap denganpraktek pelaksanaan Antenatal Care.2007.

    41. Sundari, T. Hubungan antara kepuasandengan pemanfaatan kunjunganAntenatal Care di Puskesmas MranggenIII Demak. 2008.

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Nama : Tri Dian LarasatiTTL : Tomohon, 11 Desember

    1988Jenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamAlamat : Jalan Jangli Perbalan

    No.142 RT XI RW VIKelurahan NgesrepKecamatan BanyumanikSemarang

    Hobby : Nonton Film, jalan-jalanRiwayat Pendidikan :

    1. SD Islam HidayatullahSemarang lulus tahun2001

    2. SMP Islam

    Hidayatullah Semaranglulus tahun 20043. SMA Negeri 4

    Semarang lulus tahun2007

    4. Akademi KebidananKarsa Mulia Semaranglulus tahun 2010

    5. S1 KesehatanMasyarakat UniversitasDian NuswantoroSemarang lulus tahun2013