Jurnal Ilmiah - teknobiz.univpancasila.ac.id

7
Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2 66 ANALISIS PERTAMBAHAN HASIL MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT EMPTY BUNCH PRESS Tambos August Sianturi* Universitas Darma Agung, Medan, Sumatera Utara Abstrak Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit, pemanfaatan TKKS umumnya digunakan sebagai penganti pupuk organik, mulsa di kebun kelapa sawit, dan lain-lainnya. Dilihat dari kandungannya, TKKS mempunyai potensi untuk dilakukan proses pengutipan minyak kembali. Untuk mengetahui pertambahan hasil minyak (Oil Extraction Rendemen (OER)) pabrik minyak kelapa sawit, maka dilakukan analisa perhitungan pada tandan buah segar (TBS) yang diolah dengan effesiensi pengutipan mesin, sehingga menghasilkan oil ex bunch press dan oil produksi bunch press yang dihasilkan menggunakan mesin empty bunch press. Dari analisa perhitungan tersebut didapatkan %OER empty bunch press rata-rata 0,14% dan total %OER yaitu 23,87% dimana dalam hal ini ada penambahan OER menggunakan mesin empty bunch press. Sedangkan tanpa penggunaan mesin empty bunch press, %OER 23,73%. Hasil analisa menunjukan bahwa pengutipan minyak yang diperoleh dari TKKS dengan menggunakan mesin empty bunch press, dapat menambah OER pabrik sekitar 0.14% (terhadap TBS). Kata kunci : OER pabrik , Pengutipan TKKS, mesin Empty Bunch Press 1. PENDAHULUAN Tahap pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) yang pertama kali dilakukan adalah proses perebusan yaitu di stasiun rebusan (sterilization stasion). Proses ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya dan kehilangan minyak di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) awalnya terjadi pada proses perebusan. Vertical sterilizer adalah perebusan yang berbentuk tegak. Dalam pengoperasiannya tidak menggunakan lori melainkan menggunakan scrapper conveyor. Penggunaan perebusan seperti vertical sterilizer mempunyai keterkaitan terhadap kandungan minyak di Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) lebih besar. Berdasarkan uraian di atas tentang vertical sterilizer, kehilangan minyak di TKKS cukup tinggi, sehingga untuk menekan kehilangan minyak diperlukan mesin tambahan yaitu empty bunch press. Analisa ini akan mencoba melihat berapa banyak minyak yang dapat dikutip oleh mesin empty bunch press sehingga dapat menambah minyak produksi sehingga dapat menambah Oil Extraction Rendemen (OER) pabrik. 2. METODOLOGI Waktu dan Tempat Kajian khusus ini dilaksanakan pada tanggal 27 29 Mei 2014. Bertempat di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT XYZ Metode Beberapa tahapan yang dilakukan dalam menyelesaikan kajian khusus ini, yaitu sebagai berikut : 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara pengumpulan data TBS yang diolah dan data hasil pengujian dilaboratorium. 2. Metode Studi Literatur Metode studi literatur ini dilakukan dengan cara mengumpulkan teori-teori dan temuan ilmiah yang relevan dengan kajian yang akan dibahas. 3. Metode Analisa Data Dari data serta teori yang telah terkumpul kemudian analisa data kajian khusus dapat dilakukan untuk mengetahui kesimpulan yang didapatkan dari kajian khusus ini. Tahap pelaksanaan kajian 1. Identifikasi masalah, penulis merumuskan suatu permasalah yang ada. 2. Studi literatur Setelah mengetahui permasalahan yang ada, penulis mendekatkan permasalahan tersebut dengan teori yang ada. 3. Penggalian data, untuk melengkapi data pendukung terkait kajian khusus yang dilakukan, dilakukan pengggalian data bertujuan untuk memastikan bahwa data bersifat objektif bukan rekayasa. 4. Analisa perhitungan, penulis melakukan perhitungan terhadap data yang diperoleh.

Transcript of Jurnal Ilmiah - teknobiz.univpancasila.ac.id

Page 1: Jurnal Ilmiah - teknobiz.univpancasila.ac.id

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

66

ANALISIS PERTAMBAHAN HASIL MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN ALATEMPTY BUNCH PRESS

Tambos August Sianturi*Universitas Darma Agung, Medan, Sumatera Utara

AbstrakTandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik

kelapa sawit, pemanfaatan TKKS umumnya digunakan sebagai penganti pupuk organik, mulsa di kebun kelapasawit, dan lain-lainnya. Dilihat dari kandungannya, TKKS mempunyai potensi untuk dilakukan prosespengutipan minyak kembali.

Untuk mengetahui pertambahan hasil minyak (Oil Extraction Rendemen (OER)) pabrik minyak kelapasawit, maka dilakukan analisa perhitungan pada tandan buah segar (TBS) yang diolah dengan effesiensipengutipan mesin, sehingga menghasilkan oil ex bunch press dan oil produksi bunch press yang dihasilkanmenggunakan mesin empty bunch press.

Dari analisa perhitungan tersebut didapatkan %OER empty bunch press rata-rata 0,14% dan total%OER yaitu 23,87% dimana dalam hal ini ada penambahan OER menggunakan mesin empty bunch press.Sedangkan tanpa penggunaan mesin empty bunch press, %OER 23,73%. Hasil analisa menunjukan bahwapengutipan minyak yang diperoleh dari TKKS dengan menggunakan mesin empty bunch press, dapatmenambah OER pabrik sekitar 0.14% (terhadap TBS).

Kata kunci : OER pabrik , Pengutipan TKKS, mesin Empty Bunch Press

1. PENDAHULUAN

Tahap pengolahan Tandan Buah Segar(TBS) yang pertama kali dilakukan adalah prosesperebusan yaitu di stasiun rebusan (sterilizationstasion). Proses ini sangat penting karena akanberpengaruh pada proses-proses selanjutnya dankehilangan minyak di Pabrik Minyak Kelapa Sawit(PMKS) awalnya terjadi pada proses perebusan.

Vertical sterilizer adalah perebusan yangberbentuk tegak. Dalam pengoperasiannya tidakmenggunakan lori melainkan menggunakanscrapper conveyor. Penggunaan perebusan seperti

vertical sterilizer mempunyai keterkaitan terhadapkandungan minyak di Tandan Kosong KelapaSawit (TKKS) lebih besar.

Berdasarkan uraian di atas tentang verticalsterilizer, kehilangan minyak di TKKS cukuptinggi, sehingga untuk menekan kehilangan minyakdiperlukan mesin tambahan yaitu empty bunchpress. Analisa ini akan mencoba melihat berapabanyak minyak yang dapat dikutip oleh mesinempty bunch press sehingga dapat menambahminyak produksi sehingga dapat menambah OilExtraction Rendemen (OER) pabrik.

2. METODOLOGIWaktu dan Tempat

Kajian khusus ini dilaksanakan padatanggal 27 – 29 Mei 2014. Bertempat di PabrikKelapa Sawit (PKS) PT XYZMetode

Beberapa tahapan yang dilakukan dalammenyelesaikan kajian khusus ini, yaitu sebagaiberikut :1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data inidilakukan dengan cara pengumpulan dataTBS yang diolah dan data hasil pengujiandilaboratorium.

2. Metode Studi LiteraturMetode studi literatur ini dilakukan

dengan cara mengumpulkan teori-teoridan temuan ilmiah yang relevan dengankajian yang akan dibahas.

3. Metode Analisa DataDari data serta teori yang telah

terkumpul kemudian analisa data kajian

khusus dapat dilakukan untuk mengetahuikesimpulan yang didapatkan dari kajiankhusus ini.

Tahap pelaksanaan kajian1. Identifikasi masalah, penulis

merumuskan suatu permasalah yangada.

2. Studi literaturSetelah mengetahui permasalahan yangada, penulis mendekatkan permasalahantersebut dengan teori yang ada.

3. Penggalian data, untuk melengkapi datapendukung terkait kajian khusus yangdilakukan, dilakukan pengggalian databertujuan untuk memastikan bahwa databersifat objektif bukan rekayasa.

4. Analisa perhitungan, penulis melakukanperhitungan terhadap data yangdiperoleh.

Page 2: Jurnal Ilmiah - teknobiz.univpancasila.ac.id

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

67

3. LANDASAN TEORIMenurut Pardamean (2006) pabrik

pengolahan kelapa sawit merupakan unit yangmelakukan operasional proses untuk memperolehminyak (CPO) dan kernel (inti sawit) dari buahsawit. Di pabrik kelapa sawit terdapat stasiunutama yang berfungsi untuk melakukan pengolahanTBS hingga menjadi produk berupa CPO dankernel. Stasiun-stasiun utama ini terdiri dari stasiunpenerimaan (reception station), stasiun perebusan(sterilization station), stasiun penebahan (threshingstation), stasiun digester&press (digester&press

station), stasiun klarifikasi (clarification station),dan stasiun nut dan kernel (nut and kernel). Selainitu terdapat stasiun pendukung yang berfungsimendukung dalam proses pengolahan seperti suplailistrik, uap, pengendalian kualitas produk, dan lain-lain. Stasiun-stasiun pendukung ini terdiri daristasiun boiler (boiler station), kamar mesin (powerhouse), stasiun pengolahan air (water treatmentplant), laboratorium (laboratory), stasiunpengolahan limbah (final effluent station), bengkel(workshop), dan gudang (warehouse).

Sterilizer StasionTahap pengolahan Tandan Buah Segar

(TBS) yang pertama dilakukan di pabrik kelapasawit (PKS) adalah proses perebusan atausterilisasi yang dilakukan dalam bejana bertekanan(sterilizer) dengan menggunakan uap air jenuh(saturated steam). Proses ini sangat penting karenaakan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya.

Penggunaan uap jenuh memungkinkanterjadinya proses hidrolisa/penguapan terhadap airdi dalam buah, jika menggunakan uap kering akanmenyebabkan kulit buah hangus terbakar, sehinggamenghambat penguapan air di dalam daging buahsehingga menjadi sulit pada proses pengempaan(press). Oleh karena itu, pengontrolan kualitassteam yang dijadikan sebagai sumber panasperebusan menjadi sangat penting agar diperolehhasil perebusan yang sempurna. Proses perebusanTBS dengan menggunakan panas dari uap yangbertekanan dan berlangsung dengan cara konveksidan konduksi. Konveksi : proses pemasukan steam untuk

menghilangkan udara dari ruangansterilizermenujufruitlet

Konduksi : proses pemasukan steam untukmenghilangkan udara dari sela-selabrondolan (fruitlet) menuju kernel.

Tujuan :Sterilizer berfungsi sebagai tempat merebus buah(TBS) dengan menggunakan steam yang bertujuanuntuk : Menghentikan aktifitas enzim lipase yang

dapat menjadi katalisator (menyebabkanterjadinya perubahan dan mempercepat

suatu peristiwa) dalam pembentukantrigliserida dan kemudian memecahnyauntuk menjadi Asam Lemak Bebas(ALB). Aktivitas enzim lipase non aktifpada temperature minimal 450C.

Melepaskan buah dari spiklet (tempatmenempelnya brondolan) melalui carahidrolisa hemiselulosa dan pektin yangterdapat di pangkal buah, dengandemikian akan mempermudah brondolanlepas dari tandannya pada saat prosespenebahan (thresher stasion).

Melunakan brondolan untuk memudahkanpelepasan/pemisahkan daging buah darinut pada saat diaduk di dalam digester.

Memudahkan proses pemisahan molekul-molekul minyak dari daging buah (stasiunpress) dan mempercepat proses pemurnianminyak (stasiun klarifikasi).

Mengurangi kadar air (deaeration) padaNut sampai < 20%, untuk meningkatkanefesiensi pemecahan nut di nutcracking/ripple mill.

Secara umum konstruksi sterilizer berbentukhorizontal menggunakan lori untuk merebus TBSdidalamnya, sehingga diperlukan biaya perawatandan penggantian lori dan rail track bila terjadikerusakan. Bentuk/konstruksi sterilizer yangdigunakan, antara lain horizontal sterilizer,continuous horizontal, vertical sterilizer, tiltingsterilizer, oblique sterilizerdan ball sterilizer.Penggunaan vertical, tilting dan oblique sterilizermenyebabkan losses pada empty bunch bisa di atasstandart.

Vertical sterilizerPada umumnya, sistem perebusan TBS

yang dilakukan diunit vertical sterilizermenggunakan sistem single/double peak.Sedangkan penggunaan sistem aktual dilapanganyaitu triple peak. Sistem perebusan triple peakmemiliki waktu perebusan TBS selama ± 92 menitdengan tekanan kerja yang digunakan yaitu 3 barg.

Sebelum memulai proses perebusan TBSdimasukkan ke dalam tabung sterilizer denganmenggunakan scraper conveyor. Scraper conveyoradalah suatu rangkaian mesin yang berfungsi untukmemindahkan TBS. Vertical sterilizer memiliki

dua pintu sebagai tempat pemasukan danpengeluaran TBS. Didalam pengoperasian pintutersebut menggunakan sistem hidrolikyangdilengkapi dengan pengaman electricalinterlock.Selain itu, vertical sterilizer juga menggunakan alatauger conveyor untuk mengeluarkan buah hasilrebusan. Untuk menghindari benturan saatpengisian TBS ke vertical sterilizer dipasangsemacam cover dengan tujuan saat TBS jatuhmengarah ke bagian tepi dalam rebusan karenamengenai cover tersebut (sehingga tidak mengenaiauger). Sebab jika auger sering terkena hantamanTBS bisa mengakibatkan kerusakkan. TBS yang

Page 3: Jurnal Ilmiah - teknobiz.univpancasila.ac.id

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

68

sudah direbus kemudian dikeluarkan menggunakanauger (tanpa menggunakan tenaga operator untukmengeluarkan TBS dari rebusan) dan selanjutnya

dikirim ke thresher stasion dengan menggunakanscraper conveyor untuk pemisahan antarabrondolan dan janjangan.

Threshing StasionMenurut Siregar (2013), fungsi dan tujuan

dari stasiun thresher yaitu untuk memisahkan TBSyang telah direbus dari brondolan dan janjangkosong dengan cara diputar dan dibanting. Setelahdipisahkan, brondolan dikirim ke stasiun digesterdan press dengan pencapaian throughput mill perjam dan meminimalkan losses crude palm oil danpalm kernel di janjang kosong. Janjang kosongdikirim ke empty bunch area atau dibakarmenggunakan incinerator.

a. Thresher HopperBerfungsi sebagai tempat penuangan danpengumpanan cook fruit langsung ke drumthresher oleh auto feeder.

b. Drum Thresher/StripperDrum thresher berfungsi untuk pemipilanatau merontokkan brondolan masak (cookfruitlets) dari tandannya, melalui prosessistem bantingan di dalam drum berkisi-kisi40 s/d 50 mm yang dilengkapi dengan platestripper dengan panjang 80 cm, tinggi 20 s/d25 cm dan sudut pengarah 50 s/d 70. Secarakonstruksi drum thresher memiliki spider armyang berfungsi menahan bodi drum pada saatberputar. Spider arm ini berjumlah 3 buah dansama besar, serta jarak antara spidermerupakan ruangan terjadinya bantingan padacook fruit bunch. Ruangan yang membagispider arm ini sering disebut dengan section.Sudut stripper yang digunakan menghasilkankecepatan mendorong kedepan dari jajanganyang akan dibanting. Hal ini mempengaruhikecepatan keluar janjang dari dalam drum.

c. Tinggi BantinganKondisi bergulirnya cook fruit bunch di dalamdrum thresher diatur berdasarkan jarak antarstripper dalam satu section dan tinggibantingan tergantung kemampuan angkat

yang diatur berdasarkan ketinggian pisaustripper. Untuk jarak antar stripper 180º,dimana setelah bunch dilempar langsungdiangkut kembali oleh stripper lainnya,sehingga waktu bergulir pada drum hampirtidak terjadi. Hal ini mengakibatkanjanjangan akan terbanting cenderung hanyapada satu sisi saja. Karena hal ini sisijanjangan yang tidak terbanting akanmengakibatkan brondolan tidak terlepas danakan terikut di janjang kosong pada saatkeluar dari drum yang kita sebut denganUnStriped Bunch (USB). Bila jarak antarstripper 90º, dimana saat bunch dilempar danjatuh pada drum mempunyai waktu bergulirlebih panjang sampai kemudian diangkutstripper lainnya. Pada kondisi ini, brondolandi dalam janjangan hampir dipastikan terlepaskeseluruhan, hanya saja kondisi bergulir inimengakibatkan tumbukan sesama janjangandalam satu section menjadi lebih banyak yangmengakibatkan minyak yang terkandung dijanjang kosong (empty bunch) bisa meningkatyang berakibat pada losses menjadi diatasbatas yang diizinkan. Secara teori ukurankeberhasilan di stasiun sterilizer pada oil lossin empty bunch yaitu maksimal < 0,30%terhadap TBS.Jarak yang ideal antar stripper adalah 120º,dimana saat bunch dilempar dan jatuh padadrum, janjangan memiliki waktu berguliryang cukup sebelum dibanting kembali. Jarakini juga mengurangi terbenturnya sesamajanjangan pada saat melepaskan brondolan didalam drum.Pemakaian jarak 120º inimenghasilkan tinggi bantingan cook fruitbunches di dalam drum setinggi 1,2 m danjumlah jatuh 6 s/d 7 kali bantingan satusiklusnya.

EmptyBunch PressMenurut M. Nizar Abdurrani (2012),

Empty Bunch (Tandan Kosong Kelapa Sawit)merupakan limbah yang hasil pengolahan daripabrik kelapa sawit. Selama ini tandan kosong darihasil pengolahan pada PKS belum dimanfaatkanmaksimal. Sedangkan menurut Naibaho (1998)pengolahan atau pemanfaatan limbah padat tandankosong oleh PKS masih sangat terbatas. Tandankosong memiliki potensi untuk dijadikan berbagaimacam produk.

Menurut Arganda Mulia (2008) Tandankosong dapat dijadikan sebagai briket arang. Briketarang adalah salah satu bahan bakar alternatifpengganti BahanBakar Minyak (BBM) dan arangkayu bakau. Briket arang diperoleh denganmembakar biomassa kering dengan sedikit udara

(karbonisasi). Biomasaa merupakan bahan organikyang berasal dari jasad hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan.

Menurut Goenadi, D.H. (2006)menyebutkan Indonesia memiliki kekayaankeanekaragaman hayati yang merupakan sumberenergi dan tersedia dalam jumlah melimpah sepertitebu, ubi, jagung, sekam, tandan kosong danbanyak lainnya. Banyak biomassa yang seharusnyabisa dimanfaatkan menjadi energi tetapi terbuangbegitu saja seperti tandan sawit. Nilai energi panas(calorific value) dari tandan kosong sebagai bahanbakar generator listrik dapat mencapai 18.796KJ/kg, suatu jumlah yang cukup signifikan. Didalam tandan kosong kelapa sawit hasilpengolahaan PKS masih terdapat kandunganminyak. Kandungan minyak tersebut dapat dikutip

Page 4: Jurnal Ilmiah - teknobiz.univpancasila.ac.id

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

69

kembali untuk menambah hasil minyak atau OERpada PKS.

Empty bunch press merupakan suatu unitmesin yang berfungsi untuk mencacah ataumenghancurkan janjang kosong menjadi serabutsehingga mudah terurai untuk dijadikan pupukPKS. Dari hasil pengepresan janjang kosong

tersebut juga akan diperoleh minyak yang masihterperangkap dalam janjang kosong. Empty bunchpress memiliki komponen atau peralatanyangterdiri dari screw press, press cage, sistem hidrolik,gear box, danperangkat electromotor.Empty bunchpress dapat dilihat pada Gambar 1sebagai berikut :

Gambar1. Empty bunch pressMinyak Produksi

Minyak produksi adalah minyak yangdihasilkan dari proses pengolahan TBS. Minyakproduksi atau biasa disebut dengan Oil ExtractionRendemen (OER) merupakan hasil

presentaseCrude Palm Oil (CPO) produksi yangdihasilkan dibandingkan dengan bahan baku yangdiolah (TBS), yang dapat dirumuskan sebagaiberikut :

%OER = CPO Produksi ( )TBS ( ) 100%4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui minyak produksiyang dihasilkan oleh pengutipan dari janjangkosong menggunakan mesin empty bunch

press, dapat dilihat dari perhitungan di bawahini. Adapun data yang akan digunakan untukperhitungan dapat dilihat pada Tabel 1 :

Tabel 1. Data TBS Olah dan CPO Produksi

Bulan TBS olah (ton) CPO produksi (ton)

Januari 219.922 52.241

Febuari 279.241 63.363

Maret 292.018 70.094

April 442.839 107.100

Rata-rata 308.505 73.199Sumber : Data Laboratorium (2014)

Sampel perhitungan % OER dapat diperoleh sebagai berikut :

% OER =( )( ) 100%

=. ( ). ( ) 100%

= 23.75 %Adapun hasil perhitungan % OER yang

lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 5: Jurnal Ilmiah - teknobiz.univpancasila.ac.id

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

70

Tabel 2. Data % OER

Bulan TBS olah (ton) CPO produksi (ton) % OER

Januari 219.922 52.241 23.75

Febuari 279.241 63.363 22.69

Maret 292.018 70.094 24.00

April 442.839 107.100 24.18

Rata-rata 308.505 73.199 23.73Sumber : Data olahan (2014)

Jumlah penambahan minyak produksisetelah proses pengutipan minyak dari janjangkosong oleh mesin empty bunch press dengan

menggunakan spesifikasi empty bunch press dapatdilihat pada Tabel 3 adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Spesifikasi mesin empty bunch pressPabrikan Spesifikasi

Empty Bunch PressYKL EFB Press

Model number = KH 777Kapasitas = 7-8 ton FFBRecovered Oil = 0.20% - 0.30% to TBS

Sumber: Katalog spesifikasi mesin pabrik (2014)Berdasarkan spesifikasi empty bunch press di

atas maka minyak yang mampu terkutip dari emptybunch adalah 0.20% - 0.30% tonTBS. Jikadiasumsikan efisiensi pengutipan minyak yangmampu dilakukan oleh empty bunch press sebesar83 %, maka effesiensi yang digunakan 0,25%dengan menggunakan material balanceexpressyaitu 43% dan material balance oilproduct24%. Jadi jumlah minyak kasar yang

diperoleh dapat dihitung sebagai berikut (TBS olahyang digunakan adalah total TBS olah pada bulanJanuari):Diketahui :- Effesiensi pengutipan empty bunch press

0.25% terhadap TBS- Material balance ex press = 43%- Material balance oil product = 24%- TBS olah pada bulan Januari = 219.922 ton

Untuk mencari jumlah minyak yangdihasilkan dari pengutipan minyak dari janjang

kosong menggunakan mesin empty bunch pressyaitu sebagai berikut :

Oil ex bunch press = Effesiensi pengutipan empty bunch press (%) x TBS Olah (ton)= 0.25% x 219.922 ton= 0.5498 ton

Setelah diketahui jumlah minyak yangdihasilkan dari pengutipan menggunakan mesin

empty bunch press, selanjutnya diketahui minyakproduksi yang dihasilkan sebagai berikut:

Oil productbunch press (ton) = ℎ (ton)

=%% 0.5498 ton

= 0.3069 tonKemudian setelah diketahui minyak produksi

yang dihasilkan dari pengutipan mesin emptybunch press, maka akan dketahui OER yangdihasilkan sebagai berikut :

OER bunch press(%) =( )( ) 100 %

=. ( ). ( ) 100 %

= 0.14 %Jadi, dengan adanya pengutipan minyak yang

terkadung di janjang kosong, diketahui presentasepenambahan OER yang dapat dilihat pada Tabel 4sebagai berikut :

Page 6: Jurnal Ilmiah - teknobiz.univpancasila.ac.id

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

71

Tabel 4. Hasil OER setelah pengutipan minyak di empty bunch (empty bunch press)

BulanTBSolah(ton)

CPOproduksi

(ton)

%OER

Oil ExBunch Press

(ton)

Oil productBunch Press

(ton)

% OERBunchPress

Total %OER

Januari 219.922 52.241 23.75 0.5498 0.3069 0.14 23.89

Febuari 279.241 63.363 22.69 0.6981 0.3896 0.14 22.83

Maret 292.018 70.094 24.00 0.7300 0.4075 0.14 24.14

April 442.839 107.100 24.18 1.1071 0.6179 0.14 24.32

Rata-rata 308.505 73.199 23.73 0.7713 0.4305 0.14 23.87Sumber: Data olahan (2014)Berdasarkan data perhitungan di atas apabila

menggunakan empty bunch press dapat menambahOER sebanyak 0.14% terhadap TBS olah. Oilextraction rendemen (OER) pabrik merupakansalah satu tolak ukur keberhasilan suatu proses

pengolahan di PKS. OER pabrik dapat dipengaruhioleh jumlah TBS yang di olah dengan minyak yangdihasilkan. Pencapaian rata-rata OER pabrik aktualselama 4 bulan yaitu 23.73% dengan standart OERpabrik 24%.

Grafik 1. Perbandingan %OER sebelum pengutipan dan %OER setelah pengutipan bunchpress

Sumber : Data olahan (2014)Penggunaan mesin empty bunch press

dimaksudkan untuk mengutip minyak yangterkandung dalam TKSS. Dalam menghasilkanminyak produksi, TKKS akan di pressmenggunakan mesin empty bunch press danmenghasilkan minyak kasar dari jumlah TBS olahdengan kemampuan pengutipan oleh mesin emptybunch press. Setelah itu, hasil pengutipanditeruskan ke proses berikutnya agar menghasilkanminyak produksi. Presentase minyak produksidiperoleh dari jumlah minyak kasar yang terkutipyaitu dari TBS olah dengan efesiensi mesin yangdigunakan. Selanjutnya, minyak kasar ini akandilanjutkan ke proses berikutnya untuk dijadikanminyak produksi. Minyak produksi dihasilkan dariperbandingan material balance terhadap minyak

produksi dan material balance terhadap minyakkasar dengan jumlah minyak kasar yang terkutip.Dari hasil yang diperoleh, maka didapatkanpresentase untuk minyak produksi terhadap TBSolah. Berdasarkan perhitungan dapat dilihat jikadilakukan pengutipan minyak yang terkandungdalam empty bunch menggunakan mesin emptybunch press maka dapat menambah nilai OERpabrik dan kehilangan minyak di TKKS bisaditekan (Lihat Grafik 1).

24.00 24.00 24.00 24.00 24.0023.75

22.69

24.0024.18

23.7323.89

22.83

24.1424.32

23.87

21.50

22.00

22.50

23.00

23.50

24.00

24.50

JANUARI FEBUARI MARET APRIL Rata-rata

%OER sblum pengutipan VS %OERsetelah pengutipan bunch press

Target OER

OER Aktual pabrik

OER menggunakanbunch press

Page 7: Jurnal Ilmiah - teknobiz.univpancasila.ac.id

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 4 No. 2

72

5. PENUTUPDari hasil perhitungan terhadap penambahanOER menggunakan mesin empty bunch pressdapat di simpulkan sebagai berikut :

Kesimpulan1. OER sebelum dilakukannya penambahan dari

minyak empty bunch press 23.66% minyakproduksi empty bunch press sebanyak 0.14%.

2. Total OER setelah adanya penambahanminyak produksi dari empty bunch pressadalah 23.80%.

3. Penggunaan mesin empty bunch pressmenjadi salah satu solusi bagi PKS dengansistem perebusan vertical sterilizer yangmemiliki permasalahan kehilangan minyak diTKKS dan ingin mengutip kehilanganminyak tersebut.

SaranAdapun saran dari kajian khusus ini, yaitu

perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenaikandungan air yang terdapat dari hasil pengepresanTKKS dan pengaruh proses sterilizer.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrani,Nizar.M.2012. The GlobelJournal.http://theglobejournal.com/Lingkungan/membuat-listrik-dari-tandan-sawit-emang-bisa/index.php

Adriyono, Marwah. 2010. Kajian PotensiEmpty Bunch Press dalam meningkatkanOil Extration Rate. Bekasi. PoliteknikKelapa Sawit Citra Widya Edukasi.

D.H,Goenadi.2006.Berburu energydikebunsawit.http://theglobejournal.com/Lingkungan / membuat-listrik-dari-tandan-sawit-emang-bisa/index.php

Mulia, Arganda. 2008. PemanfaatanTandan Kosong Dan Cangkang Kelapa

Sawit Sebagai BriketArang.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789 /4424/1/ 08E00057 .pdf

Naibaho, P.M. 1998. TeknologiPengolahan Kelapa Sawit. PusatPenelitian Kelapa Sawit. Medan.

Pardamean, M. 2006. Panduan LengkapPengelolaan Kebun Dan Pabrik KelapaSawit. Agro Media Pustaka. Jakarta

Siregar, A.L. 2013. Modul TeknologiPengolahan. Bekasi. Politeknik KelapaSawit Citra Widya Edukasi.

Sultan, Dedy. 2012. Analisa PenyebabTingginya Oil Loss in Empty Bunch(Janjang Kosong). Bekasi. PoliteknikKelapa Sawit Citra Widya Edukasi.

1. Standar Nasional Indonesia ( SNI),2008. Busi Untuk MesinPembakaran Bagian Dalam. BSN.

2. Suyanto Wardan, 1989. TeoriMotor Bensin. Jakarta : Depdikbud

3. Soejanto, Irwan. 2009. DesainEksperimen Dengan MetodeTaguchi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

4. Ranjit K. Roy, 2001. Design OffExperiment Using The TaguchiApproach. John Wiley & Sons, Icn.

5. Analisa unjuk kerja motor bensinakibat pemakaian biogasoline,Wiratmaja I Gede Jurnal IlmiahTeknik Mesin ______ Vol. 4 No.1.April 2010 (16-25)

6. Syahril Machmud, 2013. PengaruhVariasi Unjuk Derajat PengapianTerhadap Kerja Mesin, jurnalteknik Vol.3 No.1, UniversitasJanabadra Yogyakarta

7. Sugiarto, Panca Wijaya, 2010.Pengaruh Jarak KerengganganElektroda Busi Terhadap KonsumsiBahan Bakar Genset, InstitutTeknologi Surabaya (ITS)

8. I Gede Wirataja, 2010. AnalisaUnjuk Kerja Motor Bensin AkibatPemakaian Biogasoline, JurnalIlmiah Teknik Mesin Vol. 4 No.1(16-25), Universitas Udayana, Bali

9. Agus wibowo, tofik Hidayat, Moh.Yunus Abadi, 2010. Pengaruh JarakKerenggangan Elektroda BusiTerhadap Bahan Bakar Pada MotorBensin Merek Toyota Kijang.Jurnal Teknik Vol. 1 No. 1.

10. Subroto, 2009. PengaruhPenggunaan Koil Racing TerhadapUnjuk Kerja Pada Motor Bensin,MEDIA MESIN, Vol. 10, No. 1,ISSN 1411-4348,

11. http://www.yamaha-motor.co.id/index.php?id=23126/01/15 21.21 wib

12. http://onggow.blogspot.com/2011/03/cara-menghitung-pemakaian-bbm.html 3-2-2014 10.43 wib

13. Soejanto Irawan, (2009) desaineksperimen dengan metode taguchi,graha ilmu, yogyakarta.

14. Najib, Idho, (2013) tugas akhirmekanisme katup pada mesinsuzuki G15