Analisis Jurnal Ilmiah

9
Analisis Jurnal Ilmiah A. LATAR BELAKANG Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetauhi pengaruh pemberian pupuk organik dan 4 efektif organisme (EM4)pada pertumbuhan fase vegetatif tanaman jagung (Za mays). Jagung manis atau disebut dengan sweet corn (zea mays saccharate STURT) merupakan jagung yang memiliki keunggulan rasa manis jika dibandingkan dengan jagung biasa. Hal ini dibuktikan dengan kadar gulanya yang jauh lebih tinggi yaitu sekitar 13 – 14 % sedangkan jagung biasa hanya sekitar 2 – 3 % (Purwanto dan Wahyuni 1987). Jagung manis memerlukan pemeliharaan yang cukup intensif dan peka terhadap serangan hama dan penyakit.Salah satu proses yang perlu mendapat perhatian adalah pemupukan. Melalui pemupukan tanaman mendapat zat hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu untuk menambah zat hara di dalam tanah dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk organik (pupuk kandang) dan pemberian Effetive Microorganisme 4 (EM4). Agar tanaman tumbuh dan berproduksi secara maksimal maka pengaplikasian EM4 dan pupuk organik ke tanaman memerlukan konsentrasi dan frekuensi yang tepat. Karena kebutuhan tanaman akan EM4 berbeda beda tergantung pada stadia pertumbuhan dan perkembangan tanaman, Berdasarkan hal tersebut perlu diperlakukan penelitian untuk mengetauhi pengaruh pemberian pupuk organik dan EM4 terhadap pertumbuhan vegettif lambat dan vegetatif cepat dari tanaman jagung manis. B. MASALAH Masalah yang diangkat dalam jurnalini adlah Pengaruh pemberian POH dan Konsetrasi EM4 terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis (zea mays saccharala STRUT).

Transcript of Analisis Jurnal Ilmiah

Page 1: Analisis Jurnal Ilmiah

Analisis Jurnal Ilmiah

A. LATAR BELAKANG Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetauhi pengaruh pemberian pupuk

organik dan 4 efektif organisme (EM4)pada pertumbuhan fase vegetatif tanaman jagung (Za mays). Jagung manis atau disebut dengan sweet corn (zea mays saccharate STURT) merupakan jagung yang memiliki keunggulan rasa manis jika dibandingkan dengan jagung biasa. Hal ini dibuktikan dengan kadar gulanya yang jauh lebih tinggi yaitu sekitar 13 – 14 % sedangkan jagung biasa hanya sekitar 2 – 3 % (Purwanto dan Wahyuni 1987).

Jagung manis memerlukan pemeliharaan yang cukup intensif dan peka terhadap serangan hama dan penyakit.Salah satu proses yang perlu mendapat perhatian adalah pemupukan. Melalui pemupukan tanaman mendapat zat hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu untuk menambah zat hara di dalam tanah dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk organik (pupuk kandang) dan pemberian Effetive Microorganisme 4 (EM4).

Agar tanaman tumbuh dan berproduksi secara maksimal maka pengaplikasian EM4 dan pupuk organik ke tanaman memerlukan konsentrasi dan frekuensi yang tepat. Karena kebutuhan tanaman akan EM4 berbeda beda tergantung pada stadia pertumbuhan dan perkembangan tanaman, Berdasarkan hal tersebut perlu diperlakukan penelitian untuk mengetauhi pengaruh pemberian pupuk organik dan EM4 terhadap pertumbuhan vegettif lambat dan vegetatif cepat dari tanaman jagung manis.

B. MASALAHMasalah yang diangkat dalam jurnalini adlah Pengaruh pemberian POH dan

Konsetrasi EM4 terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis (zea mays saccharala STRUT).

C. METODELOGIRancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak

kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah pemberian pupuk organik, (P1) 10 kg kotoran sapi/petak, (P2) 20 kg kotoran sapi/petak, (P3) 30 kg kotoran sapi /petak.Faktor kedua adalah konsentrasi Effective Microorganisme 4 (EM4), (E0) ml/l air, (E1) 5ml/i air, (E2) 10 ml/l air, (E3) 15 ml/l air. Dari hasil penggabungan dua faktor tersebut dapat diperoleh 16 perlakuan kombinasi dengan 3 kali ulangan, sehingga akan diperoleh 48 petak perlakuan.

Page 2: Analisis Jurnal Ilmiah

Setelah metode rancangan acak kelompok dilakukan kemudian dilanjutkan dengan analisa data dan pengujian dilakukan dengan menggunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan taraf uji 5 % dan apabila terdapat interaksi dilanjutkan uji regresidan korelasi.

D. LANDASAN TEORI

Agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara maksimal pengaplikasian EM4 ketanaman memerlukan konsentrasi dan frekuensi yang tepat, karena kebutuhan tanaman akan EM4 berbeda beda tergantung pada stadia pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

E. HASIL

Dapat disimpulkan bahwa data tinggi tanaman tersebut sesuai dengan grafik dari pertumbuhan alami fisiologis tanaman.

Page 3: Analisis Jurnal Ilmiah

Berdasarkan analisis ragam didapatkan kesimpulan bahwa hanya perlakuan pemberian konsentrasi Effective Microorganisme 4 (EM4) dan perlakuan pemberian pupuk organik (PO) dan interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh secara nyata. Interaksi antara perlakuan pupuk kandang dan EM4 diduga kandungan nitrogen tanah yang sangat rendah sehingga membutuhkan sumber nitrogen yang berasal dari luar (PO)

Page 4: Analisis Jurnal Ilmiah

Pupuk organik pengaruh yang terjadi lebih nyata dibandingkan dengan perlakuann EM4, perlakuan pupuk organik menunjukan perbedaan hanya pada awal pertumbuhan saja, akan tetapi mendekati akhir masa pertumbuhan vegetative cepat pada fase fisologisnya terjadi keseragaman hampir pada semua tanaman.

Pada pengamatan diameter batang tanaman jagung manis yang dilakuan pada umur 2 MST , berdasarkan analisis ragam didapatkan kesimpulan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik (PO) memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang tanaman jagung manis sedangkan

Page 5: Analisis Jurnal Ilmiah

perlakuan pemberian konsentrasi Effective Microorganisme 4 (EM4) tidak berpengaruh secara nyata.

Berdasarkan analisis ragam didapatkan kesimpulan bahwa hanya perlakuan pemberian pupuk organik (PO) memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang tanaman jagung manis, sedangkan perlakuan pemberian konsentrasi Effective Microorganisme 4 (EM4) tidak berpengaruh secara nyata.

Page 6: Analisis Jurnal Ilmiah

Tabel diatas menunjukan pertambahan berat kering tanaman akibat dari perlakuan ditunjukan secara nyata oleh perlakuan K2 dimana tidak terdapat notasi yang sama denganperlakuan maupun termasuk control. Hal tersebut menunjukan bahwa perlakuan K2 dapat meningkatkan berat kering tanaman dibandingkan dengan perlakuan lain. Dari hasil analisa diatas ternayata kedua factor perlakuan tersebut secara terpisah menunjukan pengaruh yang nyata terhadap komponen berat kering tanaman. Pada perlakuan EM4 hasil tertinggi adalah E2

F. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa :

1. Interaksi antar pupuk organik dan EM4 hanya terjadi pada parameter diameter batang pengamatan 2 MST selain itu tidak terjadi interaksi keduanya.

2. Meskipun tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan, akan tetapi secar aterpisah memberikan pengaruh pada komponen berat kering tanaman pada perlakuan K2 dan E2

G. SARAN

Komponen hasil tidak terjadi interaksi dalam semua variabel pengamatan, akan tetapi memiliki pengaruh secara terpisah. Maka perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan peningkatan interval dosis pupuk organik dan aplikasi EM4. Disamping itu terjadi ketidak sesuaian antara hipotesa dan kesimpulan hal tersebut dimungkinkan disebabkan oleh kondisi tanah atau lahan yang tidak sesuai. Untuk itu disarankan adanya kandungan hara secara langsung.

Page 7: Analisis Jurnal Ilmiah

H. KOMENTAR (Keunggulan dan Kekurangan)

1. Keunggulan

Menurut pendapat saya keunggulan dari studi kasus ini adalah masalah yang menarik untuk diteliti yaitu pengaruh pemberian pupuk organik dan 4 efektif organisme (EM4)pada pertumbuhan fase vegetatif tanaman jagung (Za mays). Keunggulan lainnya yaitu ketepatan peneliti dalam melakukan percobaan pada semua bagian tanaman mulai dari tinggi, lebar daun, berat kering dll sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang tepat.

2. Kekurangan

Menurut pendapat saya kekurangan dalam studi kasus ini adalah kekurang telitian peneliti dalam melakukan eksperimen sehingga terjadi ketidak sesuaian antara hipotesa dan kesimpulan hal tersebut dimungkinkan disebabkan oleh kondisi tanah atau lahan yang tidak sesuai, Untuk itu disarankan adanya kandungan hara secara langsung dan perlu dilakukan penelitian lanjutan.

Terlalu banyaknya tanaman yang diamati sehingga sedikit membingungkan, Sebaiknya tanaman yang diamati secukupnya saja agar tidak membingungkan dalam kegiatan eksperimen dan pencatatan hasil data.

Kelemahan lainnya yaitu cara menuliskan hasil data membingungkan sehingga sukar dipahami oleh orang lain yang akan melakukan replikasi atau sekedar membaca, Sebaiknya jangan membuat singkatan kata yang sukar dipahami pembaca.