Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

11
ANALISIS KONSEP PEMBELAJARAN SEBAGAI OBJEK DARI PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 JURNAL diajukan untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Dosen Pengampu : Drs.H. Didi Supriadi, M.Pd Asisten : Ence Surahman, S.Pd Disusun oleh : Aulia Rahim (1100085) JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

Transcript of Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Page 1: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

ANALISIS KONSEP PEMBELAJARAN SEBAGAI OBJEK DARI

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

JURNAL

diajukan untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Drs.H. Didi Supriadi, M.Pd

Asisten : Ence Surahman, S.Pd

Disusun oleh :

Aulia Rahim (1100085)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

Page 2: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 2

Analisis Konsep Pembelajaran sebagai Objek dari Pengembangan

Kurikulum 2013

Aulia Rahim (1100085)

Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Abstak

Analisis mengenai konsep pembelajaran pada uji publik kurikulum 2013 ini

bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana konsep pembelajaran

berkembang dengan berkembangnya kurikulum tersebut. Pembelajaran

merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Bagaimanpun suatu kurikulum, pasti memiliki

suatu konsep yang lebih ditonjolkan dalam proses pembelajaran. Namun,

mengenai konsep yang lebih ditonjolkan tersebut disesuaikan dengan kondisi pada

saat diberlakukannya kurikulum tersebut, sehingga dengan semakin

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam memaknai konsep

pembelajaranpun akan berkembang dengan menggunakan model-model

pembelajaran yang sesuai.

Kata kunci : konsep pembelajaran, perkembangan konsep pembelajaran,

model-model pembelajaran

Pendahuluan

Kurikulum dan Pendidikan bagaikan dua keping uang, antara yang satu

dengan yang lainnya saling berhubungan dan tidak bisa terpisahkan. Dengan

berkembangnya kurikulum pendidikan, maka berkembang pula suatu pendidikan,

terutama dalam hal pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum 2013, bahwa dalam

hal pembelajaran peserta didik lebih ditekankannya aspek afektif, lebih khusus

lagi yang berhubungan dengan pendidikan karakter. Hal ini sesuai dengan UU No

20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang

Page 3: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 3

menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Adapun pembelajaran secara umum adalah suatu usaha yang sengaja

menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki pendidik untuk mencapai

tujuan kurikulum. Sehingga dalam pelaksanaannya antara kurikulum dan

pembelajaran tidak dapat di pisahkan.

Adapun dalam analisis ini hanya akan dibahas mengenai perkembangan

konsep pembelajaran serta elemen perubahan dalam standar isi dan standar proses

yang terkandung dalam kurikulum 2013 yang akan mempengaruhi model-model

pembelajaran yang dilakukan, sehingga dapat dilihat konsep pembelajaran yang

ditonjolkan dalam kurikulum 2013.

Konsep dasar Pembelajaran

Dalam memaknai konsep, maka akan berhubungan dengan teori, sedangkan

teori akan berkaitan dengan sesuatu hal yang dipandang secara ilmiah. Jika teori

berhubungan dengan konsep, maka dalam uraian tentang konsep dasar

pembelajaran akan tertuju pada landasan ilmiah pembelajaran, yaitu landasan

filsafat, psikologis, sosiologis, dan komunikasi yang sering ditemukan dalam

sebuah pembelajaran.

a. Perkembangan konsep pembelajaran

Pandangan mengenai konsep pengajaran terus-menerus mengalami

perubahan dan perkembangan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi pendidikan. Seperti yang di alami saat ini, perkembangan

ilmu pengetahuan saat ini semakin cepat, tanda-tanda perkembangan

tersebut dapat diamati berdasarkan pengertian-pengertian di bawah ini :

1. Pengajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar

dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa.

Page 4: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 4

Dalam konsep ini, guru bertindak dan berperan aktif, bahkan sangat

menonjol dan bersifat menentukan segalanya.

2. Pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar. Pengajaran

berlangsung sebagai suatu proses saling pengaruh-mempengaruhi

dalam bentuk hubungan interaksi antara guru dan siswa. Guru bertindak

sebagai pengajar, sedangkan siswa berperan sebagai yang melakukan

perbuatan belajar. Guru dan siswanya menunjukkan keaktifan yang

seimbang sekalipun peranannya berbeda namun terkait satu dengan

yang lainnya.

3. Pengajaran sebagai suatu sistem. Pengertian pengajaran pada

hakikatnya lebih luas dan bukan hanyha sebagai suatu proses atau

prosedur belaka. Pengajaran adalah suatu sistem yang luas, yang

mengandung dan dilandasi oleh berbagai dimensi, yaitu : a. Profesi

guru, b. Perkembangan dan pertumbuhan siswa/peserta didik, c. Tujuan

pendidikan dan pengajaran, d. Program pendidikan dan kurikulum, e.

Perencanaan pengajaran, f. Strategi belajar mengajar, g. Media

pengajaran, h. Bimbingan belajar, i. Hubungan antara sekolah dan

masyarakat, j. Manajemen pendidikan/kelas.

Model Pembelajaran

Berdasarkan teori-teori belajar, dapat ditentukan beberapa pendekatan

pembelajaran, dan berdasarkan pendekatan tersebut, dapat ditentukan beberapa

model pembelajaran, diantaranya :

1. Model Interaksi sosial (social interaction model)

Model ini berdasarkan teori belajar Gestalt atau yang dikenal dengan Field

Theory. Model ini menitikberatkan pada hubungan antara individu dengan

masyarakat atau dengan individu lainnya. Tekanannya pada proses realita.

Model ini berorientasi pada prioritas terhadap perbaikan kemampuan

(abilitas) individu untuk berhubungan dengan orang lain, perbaikan

proses-proses demokratis dan perbaikan masyarakat. Walaupun

titikberatnya pada hubungan sosial, namun tidak berarti merupakan satu-

satunya tujuan yang paling penting. Titikberat inin hanya menunjukkan

Page 5: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 5

bahwa hubungan sosial sebagai suatu domain yang lebih penting

dibandingkan dengan domain-domain lainnya, misalnya perkembangan

berpikir dan diri (self).

2. Model proses informasi (information processing models)

Model ini berdasarkan teori belajar kognitif. Model ini berorientasi pada

kemampuan siswa memproses informasi dan sistem-sistem yang dapat

memperbaiki kemampuan tersebut. Pemrosesan informasi menunjuk

kepada cara-cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan,

mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep-konsep,

dan pemecahan masalah serta menggunakan simbol-simbol verbal dan

non-verbal. Model ini berkenaan dengan kemampuan intelektual umum

(general intelectual ability).

3. Model personal (personal models)

Model pembelajaran ini bertitik tolak dari pandangan dalam teori belajar

humanistik. Model ini berorientasi pada individu dan pengembangan diri

(self). Titikberatnya pada pembentukan pribadi individu dan

mengorganisasi realitanya yang rumit. Perhatiannya terutama tertuju pada

kehidupan emosional perorangan, yang diharapkan membantu individu

untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannnya.,

dan menjadikannya sebagai pribadi yang mampu membentuk hubungan-

hubungan dengan pribadi lain dalam konteks yang lebih luas serta mampu

memproses informasi secara efektif. Sasaran utama model pembelajaran

ini adalah pengembangan pribadi atau kemampuan pribadi.

4. Model modifikasi tingkah laku (behavior modification models)

Model pembelajaran ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik.

Model ini bermaksud mengembangkan sistem-sistem yang efisien untuk

memperurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku dengan

cara memanipulasi penguatan (reinforcement).

Elemen Perubahan dalam Kurikulum 2013

Dalam penulisan jurnal ini, akan di analisis bahan uji publik kurikulum 2013

mengenai elemen perubahan dalam standar isi dan standar proses, yang secara

Page 6: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 6

langsung dapat mempengaruhi konsep dari pembelajaran serta model

pembelajaran itu sendiri. Elemen perubahannya dapat dilihat pada bagan di bawah

ini :

Gambar 1.1 Elemen Perubahan pada Standar Isi

Page 7: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 7

Gambar 1.2 Elemen Perubahan pada Standar Proses

Pembahasan

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang merupakan lanjutan

pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dikembangkan

pada tahun 2004 lalu, yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan secara terpadu. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya

menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan

karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat

tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan

penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan

penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses

pendidikan yang tidak langsung. Dalam kurikulum 2013 ini, kompetensi yang

semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran

dikembangkan dari kompetensi, dimana kompetensi tersebut dikembangkan

melalui berbagai cara sesuai dengan jenjang pendidikan. Untuk jenjang sekolah

dasar (SD), kompetensi dikembangkan melalui tematik integratif dalam semua

mata pelajaran. Dengan pola tematik integratif ini, buku-buku siswa SD tidak lagi

dibuat berdasarkan mata pelajaran. Namun, berdasarkan tema yang merupakan

gabungan dari beberapa mata pelajaran yang relevan dengan kompetensi di SD.

Dalam pembelajaran tematik-integratif ini, siswa tidak lagi belajar IPA, Bahasa

Page 8: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 8

Indonesia, Matematika, atau mata pelajaran lainnya. Akan tetapi, siswa belajar

tema yang didalam tema itu sudah mencakup seluruh mata pelajaran dan

kompetensinya. Dengan kata lain, tidak ada pemisahan antar mata pelajaran.

Melalui sistem tematik integratif ini, indikator mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial akan muncul di kelas IV, V, dan VI SD.

Kelebihan dari sistem tematik integratif ini bisa dilihat dari pemberian materi IPA

dan IPS untuk kelas IV yang akan memberika ruang bagi pendidik untuk lebih

mengenalkan lebih dalam mengenai materi yang diajarkan dengan

mengintegrasikannya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga sejak mulai SD,

peserta didik sudah dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan yang menyangkut

dengan kehidupan sehari-harinya. Lain halnya pada jenjang SMP, dimana

kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran, adapun dalam kurikulum 2013

ini, terdapat usulan untuk mengelompokkan mata pelajaran. Untuk mata pelajaran

pendidikan agama, PPKn, bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, dan bahasa

Inggris, dimasukkan ke dalam kelompok A. Sementara itu, kelompok B terdiri

atas mata pelajaran seni budaya, penjaskes, dan prakarya (termasuk muatan lokal),

dengan pengelompokkan ini, dilakukan pula penambahan alokasi waktu. Untuk

siswa SMP akan ditambahkan alokasi waktu untuk setiap mata pelajarannya,

sedangkan mata pelajarannya ada yang dikurangi, sehingga dalam setiap mata

pelajaran siswa dapat lebih memahaminya dengan baik, dan materi yang diajarkan

akan lebih mendalam dengan proses pencarian sendiri oleh peserta didik tersebut.

Sedangkan untuk jenjang SMA , tidak jauh berbeda dengan jenjang SMP,

dimana pada jenjang SMA ini dikembangkan melalui mata pelajaran wajib dan

pilihan, sedangkan untuk SMK dikembangkan melalui mata pelajaran wajib,

pilihan, dan vokasi. Dengan pengembangan ini, sama halnya dengan

pengelompokkan pada jenjang SMP, sehingga siswa SMA maupun SMK akan

lebih mendalami suatu mata pelajaran.

Berdasarkan perkembangan konsep pembelajaran di atas, maka pada

kurikulum 2013 sudah mulai memasuki pengertian dari pembelajaran sebagai

suatu sistem, dimana sudah mulai memperhatikan beberapa dimensi yang

melandasinya, diantaranya adanya landasan mengenai kurikulum. Kurikulum

Page 9: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 9

sebagai instrumen peningkatan mutu pendidikan terdiri dari tiga komponen yaitu

tujuan, metode, dan isi. Peningkatan kompetensi guru dan penyediaan sarana dan

prasarana pendidikan hanya akan memberikan makna bagi peserta didik jika

diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam kurikulum.

Pada konteks Sistem Pendidikan Nasional rumusan tersebut dirumuskan pada

Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Pada Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab Ketentuan Umum SKL

didefinisikan sebagai “kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan”. Supaya SKL tersebut dapat tercapai, maka

dalam proses pembelajaran mencakup ketiga hal tersebut, diantaranya sikap

(afektif), pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor). Untuk kurikulum

2013 ini, pada tingkatan SD, SMP, maupun SMA adanya peningkatan dan

keseimbangan antara soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi

sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terpadu.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim

Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh

pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh

kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini

mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill

dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa

berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard

skill. Oleh karena itu, maka dalam kurikulum 2013 aspek yang lebih di tekankan

adalah aspek afektif dari peserta didik itu sendiri. Hal ini mengisyaratkan bahwa

mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan

Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang

terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Pendidikan

karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran.

Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap

mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks

Page 10: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 10

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak

hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan

nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.

Adapun berdasarkan model pembelajarannya, dalam kurikulum 2013 standar

proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi

dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan,

dan mencipta. Proses belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di

lingkungan sekolah dan masyarakat, dimana guru bukan satu-satunya sumber

belajar dan sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

dari pendidik maupun jajarannya. Hal ini menunjukkan bahwa model

pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum 2013 ini merupakan gabungan

dari keempat model yang telah dikemukakan di awal, dimana dari komponen-

komponmen yang terdapat dalam keempat model pembelajaran tersebut, dapat

dilaksanakan dalam kurikulum 2013 yang telah dirumuskan. Namun, yang lebih

ditonjolkan adalah model behavioristik, sehingga dengan kurikulum 2013 ini,

pendidik diharapkan lebih mengembangkan aspek afektifnya, yang seyogyanya

dapat menunjang kedua aspek lainnya, yaitu kognitif dan psikomotor.

Simpulan

Dari pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa dalam

kurikulum 2013 ini, perkembangan konsep pembelajaran telah mencapai

pengertian dari pembelajaran sebagai suatu sistem, dimana dalam pengertian ini

cakupannya sangat luas, dilihat dari berbagai aspek yang dapat terlibat dalam

proses pembelajaran, tidak hanya adanya interaksi antara seorang pendidik dan

peserta didik saja, serta model pembelajaran yang dikembangkan dalam

kurikulum 2013 ini, yaitu keempat model yang dipaparkan di atas, namun model

yang paling ditonjolkan dalam kurikulum 2013 ini adalah model behavioristik

yang lebih menitikberatkan pada aspek afektif dari peserta didik yang disebabkan

karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih,

yang menyebabkan peserta didik mengesampingkan aspek afektif, sehingga dalam

kurikulum 2013 ini, yang ingin lebih ditonjolkan adalah aspek afektifnya, supaya

Page 11: Jurnal analisis konsep pembelajaran pada kurikulum 2013.pdf

Analisis Konsep Pembelajaran Sebagai Objek dari Pengembangan Kurikulum 11

generasi penerus bangsa mewarisi budaya-budaya Indonesia yang ramah dan

berakhlak mulia.

Daftar Pustaka

Faiq, Muhammad. (2013). Fakta-Fakta Pro Kontra Seputar Pemberlakuan

Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia :

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/03/fakta-fakta-seputar-

kurikulum-2013.html [31 Maret 2013].

Hamalik, Oemar. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Kemendikbud. (2012). Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta : Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Sidiknas. (2012). Uji Publik Kurikulum 2013: Penyederhanaan, Tematik-

Integratif .[Online]. Tersedia : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-

publik-kurikulum-2013-1 [1 April 2013].