Jurnal Alternativa Volume I

19
Jurnal Alternativa Volume I HIMAHI FISIP UNHAS BasRibas

description

Jurnal Alternativa Volume I. HIMAHI FISIP UNHAS BasRibas. Hegemoni Global Neoliberal dan Restorasi Ekonomi Pancasila di Indonesia (M. Ashry Sallatu ). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Jurnal Alternativa Volume I

Page 1: Jurnal Alternativa  Volume I

Jurnal Alternativa Volume IHIMAHI FISIP UNHAS

BasRibas

Page 2: Jurnal Alternativa  Volume I

Tahun 1937, ketika Komunisme dan Fascisme melanda Eropa, Friedrich August von Hayek, ekonomi Austria, menerbitkan “Economics and Knowledge” bahwa kapitalisme pasar bebas bukan sekedar bentukan sosial atau sosial construct, tetapi sebuah mekanisme alami untuk mengelola informasi. Tahun 1944, kembali menerbitkan “The Road to Serfdom” yang menuliskan kritik keras dan tajam terhadap sosialisme dan segala bentuk ekonomi perencanaan sentral, dan keunggulan Kapitalisme Pasar Bebas dengan membiarkan jutaan individu mereaksi secara bebas, maka akan terjadi optimalisasi alokasi modal dan kreativitas manusia serta tenaga kerja, yang tak mungkin dapat ditiru oleh ekonomi perencanaan sentral.

Di tahun 1947, Hayek mengadakan konferensi tertutup di Mont Pelerin Swiss membuahkan kesepakatan pada pembentukan sebuah kelompok dengan nama The Mont Pelerin Society. Tahun 1950 menjadi anggota staf akademis di Universitas Chicago.

Friedman dikenal sebagai penentang keras tentang campur tangan pemerintah dalam kehidupan ekonomi, gagasan dari ekonomi John M. Keynes.

Menurutnya, kehidupan ekonomi masyarakat akan berlangsung baik jika tanpa campur tangan apapun dari pemerintah, insentif individual adalah pedoman terbaik untuk menggerakkan ekonomi.

Hanya ada satu tanggung-jawab sosial bisnis, yaitu menggunakan seluruh sumber dayanya untuk aktivitas yang mengabdi pada akumulasi laba.

Hegemoni Global Neoliberal dan Restorasi Ekonomi Pancasila di Indonesia(M. Ashry Sallatu)

Page 3: Jurnal Alternativa  Volume I

Tahun 1979 Margaret Thatcher terpilih sebagai PM Inggris, dan tahun 1980 Ronald Reagen terpilih sebagai presiden AS.

Thatcher memakai moneterisme dengan menekankan control ketat atas money supply, sedangkan Reagen memakai supply-side dengan memberikan insentif sebesar-besarnya bagi produksi.

Negara tidak untuk menjamin kesejahteraan umum maupun memikul tanggung-jawab untuk memberikan bantuan kepada mereka yang tidak produktif dengan alasan apapun juga.

Neoliberal merupakan antitesa Keynesian. Keynesian ini menekankan pada; (i) intervensi pemerintah dalam aktivitas perekonomian, (ii) kebijakan ekonomi yang berorientasi pada full employment dan pemerataan.

Aktor utama adalah individu. Jasa baik elit perbankan di Swedia berpengaruh besar dalam pemberian

hadiah Nobel kepada Hayek di tahun 1974 dan Friedman di tahun 1976. Neoliberalisme berhasil menancapkan pengaruhnya dengan cara

memanipulasi para pengkritiknya dan menggunakan kritik-kritik yang dilontarkan terhadap dirinya sebagai basis pembenaran baru bagi kapitalisme.

Hegemoni Global Neoliberal dan Restorasi Ekonomi Pancasila di Indonesia(M. Ashry Sallatu)

Page 4: Jurnal Alternativa  Volume I

(Structural Adjustment Programs) pada dasarnya berisi rekomendasi kebijakan liberalisasi, deregulasi, dan privatisasi.

Konsep ekonomi-politik Neoliberalisme adalah manusia sebagai homo economicus.

Seorang Ahli Ekonomi Universitas Harvard, Dany Rodrik, mengatakan bahwa pada kenyataanya sepanjang 1990-an, sebenarnya tidak terjadi pertumbuhan ekonomi. Argentina meledak pada saat itu, dengan efek yang menghancurkan negara tetangganya yang lebih kecil, Uruguay.

Neoliberalisme lebih mendorong ketidakmerataan dan ketidaksetaraan internasional.

Pada tahun 1980, awal era neoliberal, rasio tersebut mencapai 45:1 dan 59:1 (1989), dan mencapai 70:1 (1997).

Neoliberalisme mengikis pluralisme dan kemandirian kebijakan di negara-negara berkembang.

Hegemoni Global Neoliberal dan Restorasi Ekonomi Pancasila di Indonesia(M. Ashry Sallatu)

Page 5: Jurnal Alternativa  Volume I

Ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi nasional Indonesia yang mengacu dan didasarkan pada etika falsafah Pancasila yaitu;◦ Pertama, roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan ekonomi,

sosial, dan moral.◦ Kedua, ada kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan kemerataan

sosial yaitu tidak membiarkan terjadinya ketimpangan ekonomi kesenjangan sosial.

◦ Ketiga, semangat nasionalisme ekonomi dalam era globalisasi makin jelas adanya urgensi terwujudnya perekenomian nasional kuat, tangguh dan mandiri.

◦ Keempat, demokrasi ekonomi berdasarkan kerakyatan dan kekeluargaan, koperasi dan usaha-usaha kooperatif menjiwai perilaku ekonomi perorangan dan masyarakat.

◦ Kelima, keseimbangan yang harmonis, efisien, dan adil, antara perencanaan nasional dengan desentralisasi ekonomi dan otonomi yang luas, bebas, dan bertanggung jawab, menuju perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ekonomi Pancasila muncul 1967 dari artikel Dr. Emil Salim yang membahas bahwa Ekonomi Pancasila merupakan suatu konsep kebijaksanaan ekonomi, setelah mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri ke kanan, hingga mencapai titik keseimbangan. Ke kanan artinya bebas mengikuti aturan pasar, sedang ke kiri artinya mengalami intervensi negara dalam bentuk perencanaan memusat atau sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau “ekonomi pasar terkendali”

Hegemoni Global Neoliberal dan Restorasi Ekonomi Pancasila di Indonesia(M. Ashry Sallatu)

Page 6: Jurnal Alternativa  Volume I

Hegemoni Global Neoliberal dan Restorasi Ekonomi Pancasila di Indonesia(M. Ashry Sallatu) Prof. Mubyanto mengatakan ekonomi rakyat bersifat moralistik, demokratik, dan

mandiri. Asas kekeluargaan berdasarkan kepada solidaritas mekanis, telah ditansformasikan

menjadi solidaritas fungsional dengan nilai-nilai individualita dalam lembaga koperasi. Sistem koperasi yang dibawa oleh Hatta, dipelajarinya ketika ia berkunjung ke negara-negara Skandinavia pada tahun 1926 bersama-sama Dr. Samsi.

Konsep ekonomi kerakyatan bukan konsep baru. Ia merupakan konsep lama yaitu ekonomi pancasila, namun hanya lebih ditekankan pada sila ke-4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Inilah asas demokrasi ekonomi sebagaimana tercantum pada penjelasan pasal 33 UUD 1945, yang oleh ST MPR 2002 dijadikan ayat ke-4 baru.

Pembangunan Indonesia telah dipengaruhi secara tidak wajar dan telah terkecoh tentang kebebasan pasar, yang keliru menganggap bahwa ilmu ekonomi adalah obyektif dan bebas nilai, yang menunjuk secara keliru pada pengalaman pembangunan Amerika, dan yang semuanya jelas tidak tepat sebagai obat bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia dewasa ini.

Kata Pancasila telah banyak disalahgunakan Orde Baru, orang cenderung alergi dan menghindarinya. Jika Ekonomi Pancasila mencakup lima sila (bermoral, manusiawi, nasionalis, demokratis, dan berkeadilan sosial), maka ekonomi kerakyatan menekankan pada sila ke-4 saja yang memang telah paling banyak dilanggar selama periode Orde Baru.

Page 7: Jurnal Alternativa  Volume I

Hegemoni Global Neoliberal dan Restorasi Ekonomi Pancasila di Indonesia(M. Ashry Sallatu) Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional

Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat.

Moral pembangunan yang mendasari paradigma pembangunan yang berkeadilan sosial mencakup:◦ Peningkatan partisipasi dan emansipasi rakyat baik laki-laki maupun

perempuan dengan otonomi daerah yang penuh dan bertanggung jawab.

◦ Penyegeraan nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk ketidakadilan sistem dan kebijakan ekonomi

◦ Pendekatan pembangunan berkelanjutan yang multidispliner dan multikultural

◦ Pencegahan kecenderungan disintegrasi sosial◦ Penghormatan hak-hak asasi manusia (HAM) dan masyarakat◦ Pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu ekonomi dan

sosial di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Page 8: Jurnal Alternativa  Volume I

Hans Kellsen, figur penting di balik pembentukan United Nations Dua hal yang mesti diperhatikan untuk melihat polarisasi antara

kedaulatan Negara-Bangsa dan Kedaulatan bentuk baru:◦ Pertama, menurut Dyer-Withefold (2003), mode perdagangan dunia

yang terpenjalkan dalam mode cyber, transaksi-transaksi berlangsung lebih cepat dan progresif tanpa mengenal batas-batas Negara dan teritori / ruang-ruang geografis konvensional.

◦ Kedua, menurut Antonio Negri dan Michael Hardt (2000), kemunculan institusi-institusi supranasional telah melampaui teritori dan kedaulatan nasional terutama dalam pengambilan keputusan, rekonstitusi politik tatanan dunia, maupun pada kewenangannya dalam mengatur masyarakat sebuah bangsa.

Empire tidaklah sebagaimana imperialisme menurut V.I. Lenin sebagai puncak tertinggi kapitalisme. Akan tetapi sebagai sebuah bentuk kedaulatan baru, Empire merupakan kedaulatan global tanpa kecuali.

Empire dan Runtuhnya Kedaulatan Negara-Bangsa(Irfan Saputra)

Page 9: Jurnal Alternativa  Volume I

Terdapat perbedaan antara Empire dengan imperialisme klasik, yaitu :◦ Imperialisme beroperasi secara terkonsentrasi, misalnya sebuah

bangsa yang menundukkan bangsa lain dalam upaya mengontrol kedaulatannya. Sementara Empire beroperasi secara terdekonsentrasi dan memiliki aparatus yang terdeteritorialisasi, dalam rangka menginkorporasikan secara progresif seluruh kekuatan-kekuatan objektif dalam rangka akumulasi kapital.

◦ Batas-batas imperialisme ditentukan berdasarkan dikotomi subjek-objek. Dalam Empire identifikasi tidak lagi berdasarkan budaya, karakteristik dan identitas sebuah teritori maupun masyarakat sebuah bangsa, namun mengelolanya dalam identitas campuran (hibrid) dan hierarki yang fleksibel.

◦ Pembagian dunia atas negara dunia pertama, kedua dan ketiga tidak lagi memadai, oleh karena Empire adalah sebuah rezim kompleks yang tersebar ke seluruh dunia, terhomogenisasi, baik melalui detoritorialisasi dan reteritorialisasi.

Empire dan Runtuhnya Kedaulatan Negara-Bangsa(Irfan Saputra)

Page 10: Jurnal Alternativa  Volume I

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan keleluasaan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri pemerintahannya.

Beberapa langkah untuk menggenjot peningkatan investasi asing di Indonesia

◦ Pertama, berusaha menciptakan iklim kondusif bagi penanaman modal yang mencakup stabilitas keamanan, kepastian hukum, pemberantasan korupsi, serta prosedur birokrasi yang efisien.

◦ Kedua, promosi secara berkesinambungan ke luar negeri guna menarik investasi asing.

◦ Ketiga, pembentukan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang investasi sebagai revisi terhadap beberapa aturan perundang-undangan yang telah ada dan kurang mewadahi kebutuhan zaman.

Pengaruh Penerapan Otonomi Daerah Terhadap Arus Investasi Asing ke Indonesia(Jusrin Junaid)

Page 11: Jurnal Alternativa  Volume I

HaKI telah ada sejak zaman kejayaan Venezia di Italia pada tahun 1240-an.Tercatat Galileo, Caxton dan Guntenberg memiliki monopoli atas penemuan mereka dalam kurun waktu tersebut.

Konsepsi ini muncul karena adanya keinginan untuk melindungi secara hukum hasil karya seseorang yang telah menghabiskan banyak waktu, materi, dan tenaga, termasuk di dalamnya adalah pengakuan terhadap hasil karya tersebut. HaKI ini sekaligus menjadi sebuah pertanda bahwa betapa border dari sebuah nation state yang telah ada sejak abad ke-18 telah berubah menjadi sebuah frontier, karena dengan bebasnya sebuah produk HaKI suatu negara dapat berlaku di negara lain selama negara tersebut bernaung di bawah payung World Trade Organization (WTO).

Kasus Cirebon, Sekelompok usaha kerajinan rotan harus membayar sejumlah royalti kepada sebuah perusahaan di Amerika Serikat (AS) dikarenakan teknologi menekuk rotan yang dipakai telah dipatenkan sebelumnya oleh perusahaan tersebut. Ukiran khas Jepara dipegang oleh pengusaha-pengusaha dari AS, Australia, dan Kanada mengalami nasib serupa. Pematenan sutera oleh Jepang dan Tempe oleh 19 perusahaan luar negeri.

HaKI - Hak atas Kekayaan Indonesia(Endriady E.A)

Page 12: Jurnal Alternativa  Volume I

“Semua umat manusia dilahirkan merdeka dan sederajat dalam martabat dan hak-hak asasi, mereka dianugerahi akal budi dan hati nurani serta semestinya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan” (deklarasi universal tentang hak-hak asasi manusia, pasal 1).

Menurut Teson, ada beberapa hal yang dianggap lazim dalam kebiasaan internasional mengenai intervensi kemanusiaan. ◦ Pertama, penggunaan kekuatan bersenjata suatu negara

terhadap urusan domestik negara lain. ◦ Kedua, ada alasan kemanusiaan yang digunakan sebagai

justifikasi penggunaan kekuatan bersenjata.

Penegakan HAM, Kedaulatan Negara dan Intervensi Kemanusiaan(Aswin Baharuddin)

Page 13: Jurnal Alternativa  Volume I

Terorisme berasal dari kata terrere atau terror (latin), yang berarti membuat rasa takut yang mencekam; keadaan yang menakutkan; kegentaran.

Teror sebagai kata benda mempunyai arti sebuah ketakutan yang amat sangat (extreme fear); kemampuan untuk menimbulkan ketakutan.

Dalam bentuk kata kerja transitif, terrorize artinya mengancam atau memaksa dengan teror atau dengan ancaman teror (to intimidate or coerce by terror or by threats of terror)

Didalam kamus Webster’s New School and Office Dictionary, disebutkan bahwa teror memang terkait dengan kepentingan kekuasaan atau politik.

Teror (kata sifat) dijelaskan sebagai penggunaan kekerasan secara sistematis.

Terorisme (kata kerja) adalah upaya-upaya yang dapat menimbulkan teror.

Dialog Lintas Agama Sebagai Alternatif Pencegahan Terorisme(Aditya Putra)

Page 14: Jurnal Alternativa  Volume I

Dialog Lintas Agama Sebagai Alternatif Pencegahan Terorisme(Aditya Putra) Pada abad pertama Masehi, di Imperium Romawi yang ketika itu

diperintah oleh Tiberius dan Caligula, dimana untuk melanggengkan kekuasaannya, mereka menggunakan intimidasi dan kekerasan.

Hasan bin Sabbah sebagai tokoh kelompok atau sekte ektrim yang bergelar The Old Man of the Mountain in Alamut atau syekh dari gunung yang terletak dilembah Alamut dekat Laut Kaspia. Teror politik yang dilakukannya pada tahun 1507 M membuat ia menjadi legenda dalam sejarah Timur Tengah. Hal ini dikarenakan aksi teror yang dilakukannya dianggap mengesankan, karena selalu menyingkirkan lawan-lawan politiknya secara tiba-tiba.

Mao Tse Tung, seorang yang menjalankan pemerintahan secara diktator, dan menggunakan terorisme sebagai alat untuk mengatur rakyatnya agar dapat taat sepenuhnya kepada negara.

Page 15: Jurnal Alternativa  Volume I

Dialog Lintas Agama Sebagai Alternatif Pencegahan Terorisme(Aditya Putra) Ada tiga inovasi terorisme khas Mao.

◦ Pertama, dan yang paling penting, ialah memecah unit keluarga. Tujuan utama Mao ialah menghancurkan tradisi lama Asia yang telah berabad-abad, yakni kesetiaan kepada keluarga. Ia juga sekaligus menghancurkan institusi agama. Dengan demikian, ia dapat menciptkan kepercayaan rakyat hanya kepada negara.

◦ Kedua, ialah hukuman dan siksaan atas kejahatan dilakukan Mao di muka umum dan disaksikan banyak orang secara terbuka. Tujuannya ada dua, yakni pertama agar rakyat takut atas negara dan yang kedua agar rakyat ikut terlibat dalam revolusinya.

◦ Ketiga, ialah kehebatannya dalam melakukan pembunuhan secara massal. Ia selalu mempublikasikan setiap penjatuhan hukuman mati melalui media cetak dan elektronik, baik di Cina maupun di Eropa. Wartawan dari Barat diundang untuk menyaksikan eksekusi secara terbuka.

Di Rusia, ada Vladimir Lenin (1870-1924), yang terkenal dengan Polisi Rahasia (Cheka) yang dibuatnya untuk menghadirkan ketaan rakyat terhadap pemerintahannya dengan menggunakan metode-metode teror. Salah satu penerus ajarannya adalah Josep Stalin dengan organisasi teror Bolshevik. Ia menguasai dan memerintah Rusia dengan teror hingga pada tahun 1953.

Page 16: Jurnal Alternativa  Volume I

Dialog Lintas Agama Sebagai Alternatif Pencegahan Terorisme(Aditya Putra)

Setelah perang saudar (1861-1865) pernah terdapat sebuah organisasi rasis bawah tanah yang bernama Klu Klux Klan, di mana mereka meneror kelompok masyarakat kulit berwarna, dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya.

Salah satu contoh penggunaan aksi teror modern ini dapat dilihat pada apa yang dilakukan oleh teroris Jepang Aum Shirinkyo pada tanggal 20 Maret 1995, di stasiun kereta api bawah tanah Kasumigaski Tokyo. Mereka menggunakan gas saraf Sarin yang mengakibatkan 12 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka.

Di Amerika Serikat, terdapat kelompok teroris yang terkenal, yaitu “Christian Identity Movement”, yang membawa misi superioritas ras kulit putih, sehingga mereka amat anti terhadap ras Yahudi dan para pendatang. Salah satu tokoh yang terkenal dari gerakan ini adalah Timothy McVeigh, tertuduh kasus pengeboman Gedung Federal di Oklahoma pada tahun 1995.

Dari kelompok Hindu, terdapat tokoh Bhagwan Shree Rajneesh. Ia pemimpin kelompok Rajneespuram, yang memerintahkan para pengikutnya untuk meracuni sebuah restoran di Oregon, Amerika Serikat, pada bulan September 1984.

Sementara di Filipina terdapat gerakan separatis MILF (Moro Islamic Liberation Front), yang menggunakan metode terror untuk melepaskan diri dari Filipina.

Page 17: Jurnal Alternativa  Volume I

Robert P. Clark dalam bukunya “Menguak Kekuasaan dan Politik di Dunia Ketiga” menjelaskan bahwa kekuatan pemimpin menjadi daya pengikat rakyat sebagai patron di dalam menjalankan aktivitas kenegaraannya. Pemimpin sebagai patron sedangkan rakyat menjadi kliennya. Dia bahkan menggambarkan pemimpin dengan rakyatnya laksana penjual buah dengan pembeli yang berkerumum karena kebutuhan yang tak terelakkan dari sekantong buah sang penjual.

Pyongyang sampai Seoul dibatasi oleh garis DMZ atau Democratic Military Zone yang berada pada bujur 38o.

Uni Soviet di tahun 1960-an berubah haluan menjadi bangsa Revisionist yang tidak lagi memakmurkan ideologi komunisme pada seluruh sektor dalam pemerintahan di Uni Soviet.

Khrushchev memilih menjadi negara Revisionist Komunis.

Kim Il Sung – Sebuah Analisis Patron-Klien di Korea Utara(Mukhradis Hadi Kusuma Jaya)

Page 18: Jurnal Alternativa  Volume I

The Common Foreign and Security Policy (CFSP). Kelemahan CFSP,

◦ Pertama, terkaitnya CFSP dengan batasan-batasan subtantif yang bersinggungan dengan isu identitas nasional, dan kebijakan hankam bersama.

◦ Kedua, adalah batasan-batasan institusional yang berupa interaksi internal CFSP dengan lingkungan eksternalnya, proses pembuatan keputusan, dan masalah anggaran.

Kaum Realis sangat percaya, bahwa kekuatan militer sebuah negara, jauh lebih penting dalam mengkondisikan arena politik internasional, dari kekuatan ekonomi. Politik Internasional akan sangat baik dijelaskan dan dipahami dengan menganalisis kapabilitas negara, bukannya kekuatan ekonomi.

CFSP adalah masalah inter-governmental secara alamiah. Dalam Article 2 Treaty Of The European Union (TEU), ditekankan bahwa Uni Eropa harus membangun identitas tersendiri dalam pola interaksi internasional, khususnya dalam mengimplemetasikan CFSP. Uni Eropa dapat berinteraksi dan mendukung interaksi antara Komunitas Eropa sebagai Pilar Pertama, dan CFSP sebagai Pilar Kedua.

UNI EROPA – Di Antara Persoalan Hankam, Rencana Perluasan, dan Krisis Identitas(Arief Wicaksono)

Page 19: Jurnal Alternativa  Volume I

UNI EROPA – Di Antara Persoalan Hankam, Rencana Perluasan, dan Krisis Identitas(Arief Wicaksono) The Copenhagen Criteria 1993, merupakan

sekumpulan syarat dan kriteria ideal sebuah negara dapat menjadi anggota Uni Eropa atau tidak. Kriteria ini mengatur proses keanggotaan negara lain yang harus;◦ Memiliki kestabilan negara untuk menjamin berjalannya

demokrasi, hukum, HAM, dan rasa hormat dan perlindungan kepada minoritas.

◦ Memiliki sebuah sistem ekonomi pasar yang berfungsi dan relatif dapat berkompetisi dalam Pasar Tunggal Eropa.

◦ Memiliki seperangkat sistem administrasi yang dapat mendukung penerapan dan penegakan hukum Uni Eropa.