juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh...

106

Transcript of juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh...

Page 1: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 2: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 3: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based untuk pembangunan kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan SIK. Di antaranya adalah kegiatan pengel-olaan data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya “overlapping” kegiatan dalam pengumpulan dan pengola-han data, di mana masing-masing unit mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya di setiap unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Penyeleng-garaan SIK sendiri masih belum dilakukan secara efisien, masih terjadi “redundant” data, duplikasi kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini seba-gai akibat dari adanya SIK yang ada saat ini masih terfragmentasi.

Dalam mengatasi masalah-masalah tersebut perlu dilakukan upaya pengintegrasian SIK. Selain itu perlu dibangun suatu ”National Health Data Repository“ atau disebut juga “Data Warehouse” yang mampu menampung seluruh data kesehatan dari semua sumber data. Meskipun sistem informasi tidak identik dengan komputerisasi, namun perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dewasa ini sangat signifikan memberi kontribusi bagi implementasi sistem informasi secara lebih profesional. Reformasi birokrasi yang sistematis dan berkelanjutan memerlukan intervensi sistem berbasis TIK. Saat ini pemerintah juga dituntut menjalankan tata pemerintah yang baik dan bertanggungjawab atau good governance. Good governance ini dapat dilakukan dengan modernisasi administrasi negara baik di pusat maupun di daerah dengan mengaplikasikan teknologi, telekomunikasi, media, dan informatika, salah satunya melalui eGovernment, yaitu suatu upaya penyelenggaraan pemerintahan dengan menerapkan pemerintahan secara elektronis.

Lebih dari itu, penerapan TIK di bidang kesehatan (eHealth) merupakan tuntutan organisasi tidak saja di sektor pemerintah tetapi juga di sektor swasta dalam menjalankan ‘bisnisnya’ agar lebih efisien. Di bidang kesehatan, penerapan eHealth di pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan masyarakat, dan administrasi kesehatan, diselenggarakan melalui SIK.

Kata Pengantar i

Page 4: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Saya mengharapkan dengan adanya Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK, upaya-upaya penguatan SIK dan pemanfaatan TIK ini dapat lebih optimal dan terkoordinasi. Sehingga target MDGs dan sasaran-sasaran pembangunan kesehatan nasional dapat dicapai, disparitas pelayanan kesehatan dapat dihilangkan, serta hambatan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan dapat teratasi.

Dengan ini saya mengucapkan selamat bekerja, semoga semua rencana kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil guna.

Jakarta, Juni 2012 Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

dr. Ratna Rosita Hendardji, MPHM

ii Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 5: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Tahun 2011-2014

telah berhasil disusun.

Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan tahun 2011-2014, merupakan dokumen penting yang menjadi milestone awal dari penguatan Sistem Informasi Kesehatan. Dokumen ini merupakan rencana kerja jangka menengah yang komprehensif dan akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari Sistem

Informasi Kesehatan dalam penerapannya.

Sistem Informasi merupakan “jiwa” dari suatu institusi, demikian pula Sistem Informasi Kesehatan merupakan “jiwa” dari institusi kesehatan. Kondisi Sistem Informasi Kesehatan yang kuat akan mampu mendukung upaya-upaya dari Institusi Kesehatan. Penguatan Sistem Informasi Kesehatan secara tidak langsung akan turut pula memperkuat Sistem Kesehatan Nasional. Agar Visi dan Misi Sistem Informasi Kesehatan tercapai maka upaya penguatan harus terarah, saling terkait dan dengan langkah-langkah dan strategi yang jelas dan komprehensif oleh karena itu perlu

disusun suatu Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan.

Adanya inisiatif Pusat Data dan Informasi sebagai lokomotif dari upaya penguatan Sistem Informasi Kesehatan patut kita dukung dan diapresiasi. Selanjutnya setiap upaya yang berhubungan dengan penguatan Sistem Informasi Kesehatan oleh semua program dan sektor yang terlibat baik di Pusat maupun di daerah serta pihak swasta, kami harapkan untuk mengacu pada dokumen ini. Sehingga semua upaya tersebut

dapat menjadi sinergi dan mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Akhir kata kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Roadmap Rencana Aksi Penguatan

Sambutan iii

Page 6: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Sistem Informasi Kesehatan ini. Serta selamat bekerja, semoga Tuhan Yang Maha Esa

memudahkan semua upaya penguatan Sistem Informasi Kesehatan. Aamiin....

Jakarta, Juni 2012 Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nafsiah Mboi

iv Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 7: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Kata Pengantar ............................................................................................................. i Sambutan ..................................................................................................................... iii Daftar Isi ....................................................................................................................... v Ringkasan Eksekutif .................................................................................................... vii

I Pendahuluan ................................................................................................................ 1 A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1 B. Pengertian ............................................................................................................. 2

II Perkembangan dan Masalah ......................................................................................... 7 A. Perkembangan Kesehatan .................................................................................... 7 B. Situasi SIK saat ini ................................................................................................ 8 C. Evaluasi SIK .......................................................................................................... 9 D. Analisis SWOT ...................................................................................................... 10 E. Isu Strategis ......................................................................................................... 12

III Visi, Misi, Prinsip ......................................................................................................... 15 A. Visi ....................................................................................................................... 15 B. Misi ...................................................................................................................... 15 C. Prinsip .................................................................................................................. 16

IV Arah Kebijakan ............................................................................................................ 19 A. Tujuan dan Sasaran Strategis ............................................................................. 19 B. Kebijakan ............................................................................................................. 19 C. Model Sistem Informasi Kesehatan Nasional ...................................................... 20 D. Pengorganisasian ................................................................................................ 23 E. Tugas dan Tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah .......................24

V Tahapan Pelaksanaan Roadmap ................................................................................ 27 A. Tahapan Pelaksanaan .......................................................................................... 27 B. Misi 1 :Memperkuat Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan yang Meliputi

Landasan Hukum, Kebijakan dan Program, Advokasi dan Koordinasi ............... 29

Daftar Isi v

Page 8: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

C. Misi 2 : Menstandarisasi Indikator Kesehatan Agar Dapat Menggambarkan Derajat Kesehatan Masyarakat ........................................................................... 31

D. Misi 3 : Memperkuat Sumber Data dan Membangun Jejaringnya dengan Semua Pemangku Kepentingan Termasuk Swasta dan Masyarakat Madani ..... 32

E. Misi 4 : Meningkatkan Pengelolaan Data Kesehatan yang Meliputi Pengumpul- an, Penyimpanan, dan Analisis Data, serta Diseminasi nformasi ....................... 36

F. Misi 5 : Memperkuat Sumber Daya Sistem Informasi Kesehatan yang Meliputi Pemanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Sumber Daya Manusia, Pembiayaan, Sarana dan Prasarana ................................................................... 41

G. Misi 6 : Memperkuat Kualitas Data Kesehatan dengan Menerapkan Jaminan Kualitas dan Sistem Pengendaliannya ................................................................ 47

H. Misi 7 : Meningkatkan Budaya Penggunaan Data dan Informasi Untuk Penyelenggaraan Upaya Kesehatan yang Efektif dan Efisien Serta Untuk Mendukung Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Bagi Masyarakat Luas ......................................................................................... 48

VI Pembinaan, Pemantauan Dan Evaluasi ……………………......................................... 55

A. Pembinaan ........................................................................................................... 55 B. Pemantauan ........................................................................................................ 55 C. Evaluasi ............................................................................................................... 55

VII Penutup ....................................................................................................................... 59

Lampiran 1. Matriks Kinerja Roadmap SIK tahun 2011 – 2014 .................................. 63 Lampiran 2. …………………………………………………….. .................................... 83

Daftar Singkatan .............................................................................................. 83 Daftar Pustaka ................................................................................................ 85

Lampiran 3. …………………………………………………….. .................................... 89 Komite Ahli dan Tim Perumus Penyusun PP, Pedoman dan Roadmap ….…. 89

Tim Penyusun ................................................................................................... 90 Kontributor ........................................................................................................ 90

vi Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 9: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192/MENKES/SK/VI/2012

TENTANG

ROADMAP RENCANA AKSI PENGUATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kese-hatan, dinyatakan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor;

b. bahwa kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui penye-lenggaraan Sistem Informasi Kesehatan saat ini masih terfragmentasi serta belum mampu menyediakan data dan informasi yang handal, sehingga Sistem Informasi Kesehatan masih belum dapat menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan ten-tang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Indonesia;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tam-bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai-mana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tran-saksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

SK Menteri Kesehatan vii

Page 10: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tam-bahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

6. Keputusan Presiden Nomor 47/P Tahun 2012;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/ MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG ROADMAP RENCANA AKSI PENGUATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN INDONESIA.

KESATU : Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan Indonesia sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

KEDUA : Penyusunan Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan bertujuan agar terselenggaranya Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komuni-kasi oleh seluruh pemangku kepentingan di tingkat Pusat dan Daerah se-hingga proses kerja menjadi lebih efisien, transparan dan mampu men-yediakan informasi yang handal dalam mendukung pembangunan kese-hatan.

KETIGA : Roadmap Rencana Aksi Penguatan SistemmInformasi Kesehatan merupakan acuan bagi Kementerian Kesehatan serta petunjuk bagi Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dalam perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan evaluasi upaya pengembangan dan penguatan Sistem Informasi Kesehatan.

KEEMPAT : Pengembangan dan penguatan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

b. Keamanan dan Kerahasiaan data.

c. Standarisasi.

d. Integrasi.

viii Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 11: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

e. Kemudahan akses.

f. Keterwakilan.

g. Etika, integritas dan kualitas.

KELIMA : Pusat Data dan Informasi, Setjen Kementerian Kesehatan melakukan koor-dinasi penyelenggaraan komunikasi data terhadap kegiatan-kegiatan yang telah disusun pada rencana strategi.

KEENAM : Kegiatan sebagaimana dimaksud pada Diktum Kelima dibina dan dipantau pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja setiap aktivitas yang telah ditetapkan, agar target dapat dicapai dan dinilai pencapaiannya.

KETUJUH : Dalam pengelolaan dan pengembangan SIK, Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Pemerintah mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan dan pengembangan SIK skala nasional dan fasilitasi pengembangan SIK daerah.

2. Pemerintah Daerah Provinsi mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan SIK skala Provinsi.

3. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan SIK skala Kabupaten/Kota.

KEDELAPAN : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Kese-hatan Nomor 511/Menkes/SK/ V/2002 tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 15 Juni 2012

MENTERI KESEHATAN,

NAFSIAH MBOI

SK Menteri Kesehatan ix

Page 12: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

x Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 13: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 14: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 15: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 192/MENKES/SK/VI/2012 TANGGAL : 15 Juni 2012

ROADMAP RENCANA AKSI PENGUATAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN INDONESIA

BAB I

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua kom-ponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui pengelolaan pembangunan kesehatan yang disusun dalam Sistem Kesehatan Nasional. Komponen pengelolaan kese-hatan tersebut dikelompokkan dalam tujuh subsistem, yaitu :

1. Upaya kesehatan, 2. Penelitian dan pengembangan kesehatan, 3. Pembiayaan kesehatan, 4. Sumber daya manusia kesehatan, 5. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan, dan 7. Pemberdayaan masyarakat.

Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Namun, seringkali para pembuat kebijakan di bidang kesehatan mengalami kesulitan dalam hal pengambilan kepu-tusan yang tepat karena keterbatasan atau ketidaktersediaan data dan informasi yang akurat, tepat, dan cepat. Data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat strategis dalam pengelolaan pembangunan kesehatan yaitu pada proses manajemen, pengambilan keputusan, kepemerintahan dan penerapan akuntabilitas.

Kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta penyajian informasi. Saat ini Sistem Informasi Kesehatan (SIK) masih terfragmentasi serta belum mampu

Pendahuluan 1

Page 16: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

menyediakan data dan informasi yang handal, sehingga SIK masih belum menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat memberikan kemudahan dalam pengguatan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Saat ini sudah ada kebu-tuhan-kebutuhan untuk memanfaatan TIK dalam SIK (eHealth) agar dapat meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan oleh berbagai program, baik di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun diluar sektor kesehatan. Dalam Rencana Strate-gis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, terdapat target strategis untuk men-ingkatkan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Agar SIK dapat menyediakan data/informasi yang handal, memperbaiki permasalahan-permasalahan SIK dan mencapai target Renstra tersebut, maka perlu disusun suatu Rencana Aksi Penguatan atau Roadmap SIK yang komprehensif dengan mengintegrasikan upaya-upaya pengembangan dan penguatan SIK, yang melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.

B. PENGERTIAN

Dalam Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem Informasi Kesehatan terdapat beberapa pengertian yang dipergunakan, yaitu:

1. Kesehatan Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif secara sosial dan

ekonomis.

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang

produktif secara sosial dan ekonomi.

3. Sistem Kesehatan Nasional Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia melalui pengelolaan berbagai upaya kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin

tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

4. Subsistem Manajemen, Informasi dan Regulasi Kesehatan Subsistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan adalah pengelolaan yang menghimpun berbagai upaya kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan, pengelolaan data dan informasi kesehatan yang mendukung subsistem lainnya dari Sistem Kesehatan Nasional guna menjamin

tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

5. Sistem Informasi Kesehatan

2 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 17: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Sistem Informasi Kesehatan yang selanjutnya disebut SIK adalah suatu sistem terintegrasi yang mampu mengelola data dan informasi publik (pemerintah, masyarakat dan swasta) di seluruh tingkat pemerintahan secara sistematis untuk mendukung

pembangunan kesehatan.

6. Sistem Informasi Kesehatan yang Terintegrasi Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi adalah Sistem Informasi Kesehatan yang menyediakan menjalankan mekanisme saling hubung antar subsistem informasi dan lintas sistem informasi dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya, sehingga data dari suatu sistem secara rutin dapat melintas/mengalir, menuju atau

diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.

7. Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang selanjutnya disebut TIK adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemprosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan

informasi antar media.

8. eHealth eHealth adalah pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan.

9. Pemangku Kepentingan SIK

Pemangku Kepentingan SIK adalah suatu unit/organisasi yang terkait dengan pelaksanaan/pengembangan SIK. Pemangku Kepentingan SIK terdiri dari pemangku

kepentingan SIK bidang kesehatan dan selain bidang kesehatan.

10. Jaringan SIKNAS

Jaringan SIKNAS adalah sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah dihubungkan. Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur jaringan komunikasi data ter-integrasi dengan menggunakan Wide Area Network (WAN), jaringan telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan untuk mengirim data jarak jauh antara Local Area Network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal komputer lain-

nya.

Pendahuluan 3

Page 18: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

4 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 19: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 20: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 21: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

BAB II

A. PEMBANGUNAN KESEHATAN

Kebijakan ekonomi makro dan pengelolaan fiskal telah menghasilkan pertumbuhan yang kuat dan mendorong Indonesia ke dalam kategori negara berpendapatan menengah ke bawah. Gross National Product (GNP) per kapita pada tahun 2008 sebesar US$ 1.800 mengalami kenaikan dari US$ 1.170 pada tahun 2005. Ekonomi tumbuh sebesar 6,3% pada tahun 2007 dan 4,5% pada tahun 2009, menjadikan Indonesia "salah satu pemain terbaik dalam resesi global". Indeks utama terlihat bagus, inflasi, pengangguran, dan utang untuk rasio PDB (Produk Domestik Bruto) semua menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun 2007 ke 2009. Prospek jangka menengah cukup menjanjikan, pertumbuhan PDB pada tahun 2010 diperkirakan tumbuh sebesar 5,5%. Namun selain kemajuan tersebut, sebanyak 13,3% penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan nasional pada tahun 2010 (BPS 2010).

Terdapatnya variasi yang signifikan pada indeks sosio-ekonomi mempengaruhi profil pembangunan kesehatan terhadap 237 juta penduduk Indonesia yang tersebar di 17.000 pulau, 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota. Selain itu pengaruh dari akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di beberapa daerah sangat sulit, terutama untuk wilayah Indonesia bagian timur, pengaruh iklim, dan populasi yang tersebar di berbagai pulau menyebabkan tingginya biaya pembangunan infrastruktur kesehatan yang tidak proporsional. Kondisi tersebut diatas menjadi pertimbangan dalam pengembangan dan penguatan Sistem Informasi Kesehatan dalam kaitan dengan pembangunan kesehatan di Indonesia.

Keadaan kesehatan masyarakat Indonesia telah meningkat selama 10 tahun terakhir. Pertumbuhan kekayaan nasional dan investasi dalam pelayanan sosial telah menghasilkan keuntungan besar bagi kesehatan masyarakat. Penurunan signifikan angka kematian bayi dan anak telah memberikan kontribusi untuk meningkatkan umur harapan hidup dari 66 tahun di tahun 2004 menjadi 71 tahun pada tahun 2008. Angka kematian anak di bawah 5 tahun telah turun dari 97 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 41 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2008. Angka kematian bayi juga telah turun dari 68 per 1000 kelahiran hidup tahun 1991 turun menjadi 31 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008. Disamping itu saat ini caku-pan akses masyarakat ke pelayanan kesehatan meningkat dibandingkan yang terjadi 5 tahun sebelumnya, hal ini berkat ekspansi asuransi kesehatan sosial bagi masyarakat miskin

Perkembangan dan Masalah 7

Page 22: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

(Jamkesmas). Meskipun terdapat kemajuan tersebut, indikator kesehatan Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangganya. Pada tahun 2008, ratio kematian ibu (MMR) di Indonesia adalah 229 per 100.000 kelahiran hidup yang masih sangat tinggi bila dibandingkan dengan Malaysia (42), Thailand (47) dan Filipina (84).

Dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian cabut dan digantikan dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah seba-gaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, sistem pemer-intahan di Indonesia berubah dari terpusat menjadi bentuk terdesentralisasi. Selain itu terdapat hak dan wewenang daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerin-tahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini mendorong daerah untuk mengembangkan dan melakukan sendiri upaya kesehatan termasuk pembangunan Sistem Informasi Kesehatan.

Secara struktural tidak ada hubungan antara pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, hal ini menyebabkan Sistem Informasi Kesehatan dari Kabupaten/kota ke Provinsi yang selama ini telah berjalan menjadi seakan terputus/terfragmentasi. Kebutuhan akan data dan informasi yang sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan manajemen dan pengambilan keputusan di Dinas Kesehatan Provinsi menjadi sangat sulit diperoleh karena Kabupaten/kota tidak merasa mempunyai kewajiban melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan ke Provinsi maupun Pusat (Kewajiban hanya kepada Bupati/Walikota). Permasalahan tersebut antara lain muncul pada pembagian peran Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota termasuk di dalamnya adalah masalah pembiayaan khususnya untuk kegiatan operasional. Selain itu, terdapat pula permasalahan pada harmonisasi kebijakan dan sikronisasi pelaksanaan kebijakan oleh Dinas Kesehatan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan.

Selama ini anggaran kesehatan cenderung lebih dialokasikan untuk upaya kuratif daripada untuk kesehatan masyarakat dan dukungan operasional. Di daerah umumnya anggaran untuk pembiayaan di bidang SIK masih sangat rendah. Biaya untuk kegiatan operasional, mulai dari penyediaan formulir, uang lapangan pengumpul data, gaji/upah pengelola data/informasi, biaya pemeliharaan perangkat, biaya bahan penunjang komputer umumnya tidak dialokasikan se-cara layak, bahkan seringkali tidak dialokasikan. Sedangkan untuk mendukung kegiatan lain dalam rangka peningkatan kualitas data/informasi seperti pengembangan teknologi pengelola data (pengadaan hardware dan software) dan untuk peningkatan kualitas sumberdaya manu-sia anggarannya sangat terbatas.

B. SITUASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) SAAT INI

Kebutuhan terhadap data/informasi yang akurat makin meningkat namun ternyata sistem informasi saat ini masih belum dapat menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Berbagai masalah masih dihadapi dalam penyelenggaraan SIK, diantaranya adalah belum adanya persepsi yang sama diantara penyelenggara kesehatan terutama penyelenggara SIK terhadap SIK. Penyelenggaraan SIK itu sendiri masih belum dilakukan secara efisien, terjadi “Redundant” data, dan duplikasi kegiatan, selain itu kualitas data yang dikumpulkan masih rendah, bahkan ada data yang tidak sesuai dengan kebutuhan, ketepatan waktu laporan juga masih rendah, sistem umpan balik tidak berjalan optimal, pemanfaatan data/informasi di tingkat

8 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 23: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

daerah (Kabupaten/Kota) untuk advokasi, perencanaan program, monitoring dan manajemen masih rendah serta tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini antara lain karena adanya “overlapping” kegiatan dalam pengumpulan, dan pengolahan data, di setiap unit kerja di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Selain itu kegiatan pengelolaan data/informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik. Hal tersebut merupakan masalah-masalah yang dihadapi SIK saat ini dan perlu dilakukan upaya untuk perbaikan dan penguatannya.

C. EVALUASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)

Pada tahun 2007, Pusat Data dan Informasi telah melakukan evaluasi SIK dengan mengguna-kan perangkat Health Metricts Network-World Health Organization (HMN-WHO). Evaluasi ini meliputi 6 komponen utama SIK yaitu sumber daya (meliputi pengelolaan dan sumber daya), indikator, sumber data, manajemen data (pengumpulan; pengolahan dan analisis data), kuali-tas data, diseminasi dan penggunaan data. Hasil yang diperoleh adalah “ada tapi tidak ade-kuat” untuk sumber daya (47%), indikator (61%), sumber data (51%), kualitas data (55%), penggunaan dan diseminasi data (57%) serta “tidak adekuat sama sekali untuk manajemen data (35%). Secara umum, hasil ini menunjukkan bahwa keseluruhan SIK masih dalam status “Ada tapi tidak adequat” dan masih perlu ditingkatkan. Pada gambar di bawah dapat dilihat hasil capaian untuk komponen-komponen SIK.

Gambar 1. Hasil Evaluasi SIK Tahun 2007

Pengelolaan sistem informasi kesehatan nasional saat ini masih terfragmentasi dimana pengelola program dan pemangku kepentingan mempunyai sistem informasi yang tersendiri. Banyaknya sistem informasi yang “stand alone” serta ditambahkan dengan sistem informasi yang dibangun oleh pemangku kepentingan Kementerian lainnya di luar Kementerian

Perkembangan dan Masalah 9

Page 24: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Kesehatan, Pemerintah daerah dan juga program bantuan donator. Hal ini mengakibatkan banyaknya duplikasi kerja dalam pencatatan dan pelaporan yang dilakukan petugas di lapangan sehingga berdasar hasil penilaian di tahun 2010, Dinas Kesehatan Provinsi harus melaporkan secara rutin 301 tipe laporan dan memakai 8 jenis SIK (aplikasi software) yang berbeda.

Permasalahan SIK ini semakin mulai tampak jelas sejak pelaksanaan desentralisasi pada tahun 2004, cukup banyak puskesmas, rumah sakit, dinas kabupaten/kota dan dinas provinsi yang menginvestasikan dana untuk upaya modernisasi SIK dengan pemakaian TIK tanpa adanya pedoman atau panduan. Sebagai akibatnya saat ini terdapat beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang memiliki software aplikasi yang berbeda dari segi data, struktur, dan fungsi yang dikumpulkan sehingga data tidak dapat direkapitulasi di tingkat Provinsi karena tidak dapat berkomunikasinya software-software tersebut.

Kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan SIK juga menjadi faktor yang mengakibatkan lemahnya SIK terutama dalam hal manajemen data. Jumlah SDM yang tersedia di lapangan masih kurang bila dibandingkan dengan jumlah inisiatif penguatan SIK secara manual ataupun terkomputerisasi.

D. ANALISIS SWOT

Berdasarkan hasil evaluasi SIK yang dilakukan pada Pusat Data dan Informasi, dan unit unit lain di Kementerian Kesehatan, serta unit di luar sektor kesehatan maka diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam SIK, seperti tampak dalam tabel 1 berikut. Hasil analisis ini selanjutnya dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana jangka menengah pengembangan dan penguatan SIK.

Tabel 1: ANALISIS SWOT

STRENGTH/KEKUATAN WEAKNESSES/KELEMAHAN

Indonesia telah memiliki beberapa legislasi terkait SIK (UU Kesehatan, SKN, Kebijakan dan strategi pengembangan SIKNAS dan SIKDA).

Tenaga pengelola SIK sudah mulai tersedia pada tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi tersedia di semua Provinsi dan hampir seluruh Kabupaten/kota

Indikator kesehatan telah tersedia.

Telah ada sistem penggumpulan data secara rutin yang bersumber dari fasilitas kesehatan pemerintah dan masyarakat.

SIK masih terfragmentasi (belum terintegrasi) dan dikelola berbagai pihak sehingga terdapat “pulau-pulau informasi”.

Legislasiyang ada belum kuat untuk mendukung integrasi SIK.

Tidak terdapatnya penanggung jawab khusus SIK (petugas SIK umumnya masih rangkap jabatan).

Tenaga Pengelola SIK umumnya masih kurang diakui perannya, pengembangan karir tidak jelas dan belum ada jabatan fungsionalnya.

Terbatasnya anggaran untuk teknologi informasi dan komunikasi khususnya untuk pemeliharaan.

10 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 25: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

STRENGTH/KEKUATAN WEAKNESSES/KELEMAHAN

Telah ada inisiatif pengembangan SIK oleh beberapa fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan Dinas Kesehatan, untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Diseminasi data dan informasi telah dilakukan, contohnya hampir semua Provinsi dan Kabupaten/kota dan Pusat menerbitkan profil kesehatan.

Indikator yang digunakan sering kurang menggambarkan “subjek” yang diwakili.

Belum terbangunnya mekanisme aliran data kesehatan baik lintas program (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota) maupun lintas sektor.

Masih lemahnya mekanisme monitoring, evaluasi dan audit SIK.

Kualitas data masih bermasalah (tidak: akurat, lengkap, tepat waktu)

Penggunaan data/informasi oleh pengambil keputusan dan masyarakat masih sangat rendah

OPPORTUNITIES/PELUANG THREATHS/ANCAMAN

Kesadaran akan permasalahan kondisi SIK dan manfaat eHealth mulai meningkat pada semua pemangku kepentingan terutama pada tingkat manajemen Kementerian Kesehatan.

Telah ada peraturan perundang-undangan terkait informasi dan TIK.

Terdapatnya kebijakan perampingan struktur dan pengkayaan fungsi, memberikan peluang dalam pengembangan jabatan fungsional pengelolaan SIK.

Terdapat jenjang pendidikan informasi kesehatan yang bervariasi dari diploma hingga sarjana di perguruan tinggi.

Para donor menitik beratkan program pengembangan SIK.

Registrasi vital telah dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan telah mulai dengan proyek percobaan di beberapa Provinsi.

Adanya inisiatif penggunaan nomor identitas tunggal penduduk oleh Kementerian Dalam Negeri yang merupakan peluang untuk memudahkan pengelolaan data sehingga menjadi berkualitas.

Kebutuhan akan data berbasis bukti meningkat khususnya untuk anggaran (perencanaan) yang berbasis kinerja.

Dengan Otonomi daerah, terkadang pengembangan SIK tidak menjadi prioritas.

Rotasi tenaga SIK di fasilitas kese-hatan Pemerintah tanpa perenca-naan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan telah menyebabkan hambatan dalam pengelolaan SIK.

Sebagian program kesehatan yang didanai oleh donor mengembang-kan sistem informasi sendiri tanpa dikonsultasikan atau dikoordinasi-kan sebelumnya dengan Pusat Data dan Informasi dan pemangku kepentingannya.

Komputerisasi data kesehatan terutama menuju data individu (disaggregate) meningkatkan risiko terhadap keamanan dan keraha-siaan sistem TIK.

Kondisi geografis Indonesia yang sangat beragam dimana infrastruk-tur masih sangat lemah di daerah terpencil sehingga menjadi ham-batan modernisasi SIK.

Perkembangan dan Masalah 11

Page 26: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

E. ISU STRATEGIS

Dari evaluasi pengembangan Sistem Informasi Kesehatan hingga saat ini, dapat disimpulkan isu-isu strategis yang perlu menjadi prioritas untuk ditanggulangi dalam rencana pengembangan dan penguatan SIK. Isu strategis tersebut adalah :

1. Kemampuan Pengelolaan SIK masih terbatas, antara lain tentang landasan hukum, kerja sama dan koordinasi.

2. Data dan informasi serta indikator yang perlu dikumpulkan dan digunakan belum seluruhnya dan setepatnya ditetapkan.

3. Kemampuan sumber data untuk menyediakan data dan informasi pada umumnya masih lemah.

4. Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta informasi masih belum menyeluruh, tepat mekanisme dan belum terselenggara secara efektif serta efisien.

5. Dukungan sumber daya terutama sumber daya manusia, Teknologi Informasi dan Komunikasi, sarana dan prasarana serta pembiayaan masih terbatas.

6. Kemampuan pengembangan dan peningkatan mutu data dan informasi kesehatan masih kurang.

7. Data dan informasi yang dihasilkan belum sepenuhnya didesiminasikan kepada para pemangku kepentingan yang berkaitan dan belum digunakan dengan semestinya.

12 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 27: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 28: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 29: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

BAB III

A. VISI

Dalam upaya pengembangan dan penguatan SIK yang meliputi berbagai sektor diluar Ke-menterian Kesehatan dan juga untuk mendukung visi Kementerian Kesehatan “Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”, maka perlu ditetapkan visi SIK sebagai berikut:

“Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi pada tahun 2014 yang mampu mendukung proses pembangunan kesehatan dalam menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.”

B. MISI

Misi Kementerian Kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, yaitu :

1. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;

2. melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan;

3. menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan

4. menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Guna mendukung misi kementerian kesehatan dan untuk mencapai visi SIK, ditetapkan misi dari SIK dengan mengacu pada isu-isu strategis dan masukan komponen SIK menurut HMN-WHO, sebagai berikut:

1. memperkuat pengelolaan SIK yang meliputi landasan hukum, kebijakan dan program, advokasi dan koordinasi.

2. menstandarisasi indikator kesehatan agar dapat menggambarkan derajat kesehatan masyarakat.

3. memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat madani.

Visi, Misi, dan Prinsip 15

Page 30: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

4. meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan, penyim-panan, dan analisis data, serta diseminasi informasi.

5. memperkuat sumber daya Sistem Informasi Kesehatan yang meliputi pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sumber daya manusia, pembiayaan, sarana dan prasarana.

6. Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jaminan kualitas dan sistem pengendaliannya.

7. meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bagi masyarakat luas.

C. PRINSIP

Pengembangan dan penguatan SIK dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Pemanfaatan TIK.

Pemanfaatan TIK diperlukan untuk mendukung sistem informasi dalam proses pencatatan data agar dapat meningkatkan akurasi data dan kecepatan dalam penyediaan data untuk diseminasi informasi dan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses kerja serta memperkuat transparansi.

2. Keamanan dan Kerahasiaan data.

Sistem Informasi yang dikembangkan dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data.

3. Standarisasi.

Agar SIK terstandar perlu menyediakan pedoman nasional untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK.

4. Integrasi.

SIK yang dikembangkan dapat mengintegrasikan berbagai macam sumber data, termasuk pula dalam pemanfaatan TIK.

5. Kemudahan akses.

Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan.

6. Keterwakilan.

Data dan informasi yang dikumpulkan harus dapat ditelusuri lebih dalam secara individual dan aggregate, sehingga dapat mengambarkan perbedaan gender, status sosial ekonomi, dan wilayah geografi.

7. Etika, integritas dan kualitas.

16 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 31: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 32: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 33: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

BAB IV

A. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

1. Tujuan

Tujuan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK adalah terselenggaranya SIK yang terintegrasi dengan memanfaatkan TIK oleh seluruh pemangku kepentingan di tingkat Pusat dan Daerah sehingga proses kerja menjadi lebih efisien, transparan dan mampu menyediakan informasi yang handal dalam mendukung pembangunan kese-hatan.

2. Sasaran Strategis

Sasaran strategis Sistem Informasi Kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2014 adalah :

100% Provinsi dan 60% Kabupaten/Kota sudah menyelenggarakan SIK terintegrasi.

Tersedianya dasar kebijakan strategis SIK dan eHealth.

B. KEBIJAKAN

Penyelenggaraan Misi dalam rangka mencapai Visi diatas dilakukan dengan memperhatikan rambu-rambu dalam koridor kebijakan sebagai berikut:

1. Pengembangan kebijakan dan standar dilaksanakan dalam rangka mewujudkan SIK yang terintegrasi, yang dapat menyediakan data secara real time yang mudah diakses dan berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan (Decision Support System).

2. Penguatan manajemen SIK pada semua tingkat sistem kesehatan dititik-beratkan pada ketersediaan standar operasional yang jelas, pengembangan dan penguatan kapasitas SDM,dan pemanfaatan TIK, serta penguatan advokasi bagi pemenuhan anggaran.

3. Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan statistik vital melalui upaya penyelenggaraan Registrasi Vital di seluruh wilayah Indonesia dan upaya inisiatif lainnya.

4. Penetapan kebijakan dan standar SIK dilakukan dalam kerangka desentralisasi di bidang

Arah Kebijakan 19

Page 34: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

kesehatan.

5. Peningkatan penyelenggaraan sistem pengumpulan, pengolahan, analisis, penyimpanan, diseminasi dan pemanfaatan data/ informasi dalam kerangka kebijakan SIK terintegrasi.

6. Pengembangan Bank Data Kesehatan harus memenuhi berbagai kebutuhan dari para pemangku kepentingan dan dapat diakses dengan mudah, serta memperhatikan prinsip-prinsip kerahasiaan dan etika yang berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran.

7. Pemanfaatan TIK dilakukan dalam menuju upaya pengumpulan data disaggregate/individu.

8. Pengembangan SDM pengelola data dan informasi kesehatan dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan lintas sektor terkait serta terpadu dengan pengembangan SDM kesehatan lainnya.

9. Pengembangan dan penyelenggaraan SIK dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk lintas sektor dan masyarakat madani.

10. Peningkatan budaya penggunaan data melalui advokasi terhadap pimpinan di semua tingkat dan pemanfaatan forum-forum informatika kesehatan yang ada.

11. Peningkatan penggunaan solusi-solusi eHealth untuk mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan kekurangan sumberdaya manusia dalam sistem kesehatan.

C. MODEL SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) NASIONAL

Penguatan SIK dilakukan dengan mengembangkan model SIK nasional yaitu SIK yang terintegrasi. SIK yang terintegrasi adalah sistem informasi yang menyediakan mekanisme saling hubung antar sub sistem informasi dengan berbagai cara yang sesuai. Dengan demikian data dari satu sistem secara rutin dapat mengalir, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.

Integrasi mencakup sistem secara teknis (sistem yang bisa berkomunikasi antar satu sama lain) dan konten (data set yang sama). Bentuk fisik dari SIK terintegrasi adalah sebuah aplikasi sistem informasi yang dihubungkan dengan aplikasi lain (aplikasi sistem informasi puskesmas, aplikasi sistem informasi rumah sakit, dan aplikasi lainnya) sehingga secara interoperable terjadi pertukaran data antar aplikasi.

Bila digambarkan model SIK yang terintegrasi adalah seperti gambar di bawah ini. Pada model ini terdapat 7 komponen yang saling terhubung dan saling terkait, yaitu :

1. Sumber Data Manual

2. Sumber Data Komputerisasi

3. Sistem Informasi Dinas Kesehatan

4. Sistem Informasi Pemangku Kepentingan

5. Bank Data Kesehatan Nasional

20 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 35: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

6. Penggunaan Data oleh Kementerian Kesehatan

7. Pengguna Data

Gambar 2. Model Sistem Informasi Kesehatan Nasional

SIK terintegrasi yang berbasis elektronik adalah pengembangan SIK yang akan diadopsi untuk meringankan beban pencatatan dan pelaporan petugas kesehatan di lapangan. Dengan SIK terintegrasi, data entri hanya perlu dilakukan satu kali, data yang sama akan disimpan secara elektronik, dikirim dan kemudian diolah. Fasilitas pelayanan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta wajib menyampaikan laporan sesuai standar dataset minimal dengan jadwal yang telah ditentukan.

Arah Kebijakan 21

Page 36: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

1. Sumber Data Manual

Merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data yang masih dilakukan secara manual atau secara komputerisasi offline. Model SIK Nasional yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi masih tetap dapat menampung SIK Manual untuk fasilitas kesehatan yang masih mempunyai keterbatasan infrastruktur (antara lain, pasokan listrik dan peralatan komputer serta jaringan internet). Fasilitas pelayanan kesehatan yang masih memakai sistem manual akan melakukan pencatatan, penyimpanan dan pelaporan berbasis kertas. Laporan dikirimkan dalam bentuk hardcopy (kertas) berupa data rekapan/agregat ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy berupa data individual ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Bagi petugas kesehatan yang termasuk dalam jejaring Puskesmas yang belum komputerisasi, laporan dikirim dalam bentuk data rekapan/agregat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan bagi yang sudah komputerisasi offline, laporan dikirim dalam bentuk softcopy untuk dilakukan penggabungan data di Puskesmas.

2. Sumber Data Komputerisasi

Merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data yang sudah dilakukan secara komputerisasi online. Pada fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi online, data individual langsung dikirim ke Bank Data Kesehatan Nasional dalam format yang telah ditentukan. Selain itu juga akan dikembangkan program mobile health (mHealth) yang dapat langsung terhubung ke sistem informasi Puskesmas (aplikasi SIKDA Generik).

3. Sistem Informasi Dinas Kesehatan

Merupakan sistem informasi kesehatan yang dikelola oleh dinas kesehatan baik kabupaten/kota dan provinsi. Laporan yang masuk ke dinas kesehatan kabupaten/kota dari semua fasilitas kesehatan (kecuali milik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat) dapat berupa laporan softcopy dan laporan hardcopy. Laporan hardcopy dientri ke dalam aplikasi SIKDA generik. Laporan softcopy diimpor ke dalam aplikasi SIKDA Generik, selanjutnya semua bentuk laporan diunggah ke Bank Data Kesehatan Nasional. Dinas kesehatan provinsi melakukan hal yang sama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk laporan dari fasilitas kesehatan milik provinsi.

4. Sistem Informasi Pemangku Kepentingan

Merupakan sistem informasi yang dikelola oleh pemangku kepentingan terkait kesehatan. Mekanisme pertukaran data terkait kesehatan dengan pemangku kepentingan di semua tingkatan dilakukan dengan mekanisme yang disepakati.

5. Bank Data Kesehatan Nasional

Bank data kesehatan nasional selanjutnya akan mencakup semua data kesehatan dari sumber data (fasilitas kesehatan), oleh karena itu unit-unit program tidak perlu lagi melakukan pengumpulan data langsung ke sumber data.

7. Penggunaan Data oleh Kementerian Kesehatan

22 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 37: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Data kesehatan yang sudah diterima di bank data kesehatan nasional dapat dimanfaatkan oleh semua unit-unit program di Kementerian Kesehatan dan UPT-nya serta Dinas Kesehatan dan UPTP/D-nya.

8. Pengguna Data

Semua pemangku kepentingan yang tidak/belum memiliki sistem informasi sendiri serta masyarakat yang membutuhkan informasi kesehatan dapat mengakses informasi yang diperlukan dari Bank Data Kesehatan Nasional melalui website Kementerian Kesehatan.

D. PENGORGANISASIAN

Dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor. Di dalam Undang-undang ini dinyatakan pula bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi diatur dengan Peraturan Pemerintah. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan mengamanatkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) sebagai pelaksana tugas Kementerian Kesehatan di bidang data dan informasi kesehatan, maka Pusdatin sebagai sekretariat SIK melakukan inisiatif penyusunan regulasi dan standar SIK berupa Rancangan Peraturan Pemerintah dan NSPK yaitu pedoman dan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK.

Dalam menyusunan standar dan regulasi SIK perlu dibentuk suatu Komite Ahli SIK dan Tim Perumus SIK. Melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 805/Menkes/SK/IV/2011 telah dibentuk Komite Ahli dan Tim Perumus Penyusunan Peraturan Pemerintah, Pedoman dan Roadmap Sistem Informasi Kesehatan. Komite Ahli dan Tim Perumus ini merupakan para ahli yang berasal dari berbagai institusi/sektor yang mempunyai kaitan dan peran dalam Sistem Informasi Kesehatan. Setelah tugasnya selesai, komite ini akan dilebur menjadi Komite Ahli SIK.

Pengorganisasian pelaksanaan SIK yang merupakan implementasi dari regulasi dan standar perlu melibatkan berbagai sektor. Untuk itu perlu tersedia suatu Forum yang dijalankan oleh suatu Komite Ahli untuk mengkoordinasikan seluruh upaya SIK. Komite Ahli terbagi dalam tujuh divisi yang diadaptasi dari komponen SIK, yang akan bertugas memberi rekomendasi atas hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK. Dalam pelaksanaannya masing-masing divisi Komite Ahli dapat membentuk kelompok-kelompok kerja untuk membahas setiap masalah/isu yang timbul. Rekomendasi dari Komite Ahli akan disampaikan kepada Menteri Kesehatan untuk dilaksanakan oleh pelaksana.

Kerangka pengorganisasian dapat dilihat pada skema di bawah ini.

Arah Kebijakan 23

Page 38: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Gambar 3. Skema Pengorganisasian Pelaksanaan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK 2011-2014

E. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN PEMERINTAH

DAERAH

Tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan dan pengembangan SIK merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pem-bagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, sebagai berikut :

1. Pemerintah mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan dan pengembangan SIK skala nasional dan fasilitasi pengembangan SIK daerah.

2. Pemerintah Daerah Provinsi mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan SIK skala Provinsi.

3. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mempunyai hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus pengelolaan SIK skala Kabupaten/Kota.

Pemerintah daerah dapat melakukan pengembangan SIK dalam skala terbatas dan mengikuti standar yang ditetapkan pemerintah (dijelaskan pada pedoman).

24 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 39: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 40: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 41: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

BAB V

A. TAHAPAN PELAKSANAAN

Roadmap Penguatan SIK merupakan operasionalisasi dari Grand Design Reformasi SIK yang disusun dalam tahapan-tahapan yang berkesinambungan. Roadmap penguatan SIK 2011-2014 merupakan dokumen yang bersifat living document, dimana dalam perkembangannya dapat bersifat dinamis mengacu kepada perkembangan peraturan, kebijakan dan IPTEK. Di bawah ini dapat dilihat gambaran kerangka grand design reformasi SIK.

Gambar 4. Kerangka Grand Design Reformasi SIK

Penguatan SIK dijabarkan dalam Roadmap 2011-2014 yang dikembangkan dengan berlandaskan kerangka kerja (alur pikir) sebagaimana tergambar pada skema di bawah ini. Pengembangan strategi dan kegiatan pokok dalam penguatan SIK dilakukan berdasarkan masukan 6 (enam) komponen dan standar Sistem Informasi Kesehatan yang ditetapkan WHO yaitu 1. Sumber Daya SIK, 2. Indikator, 3. Sumber Data, 4. Manajemen Data, 5. Produk Informasi dan 6. Pemanfaatan dan Diseminasi. Komponen dan standar SIK ini kemudian disesuaikan dengan situasi dan masalah SIK di Indonesia sehingga menjadi 7 komponen yaitu

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 27

Page 42: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

1. Pengelolaan SIK, 2. Indikator, 3. Sumber Data, 4. Manajemen Data, 5. Sumber Daya SIK, 6. Pengembangan SIK, 7. Pemanfaatan dan Diseminasi.

Gambar 5. Kerangka Kerja Penguatan SIK

Selanjutnya dari Grand Design disusun tahapan pelaksanaan dari Roadmap Penguatan SIK 2011-2014 sebagaimana tampak pada gambar di bawah ini.

Gambar 6. Tahapan Pelaksanaan Roadmap Penguatan SIK

28 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 43: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Agar upaya pencapaian Visi SIK menjadi terarah, Misi SIK perlu dijabarkan menjadi strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan pokok dari Roadmap Penguatan SIK 2011-2014. Selanjutnya ditentukan keluaran dari masing-masing strategi dan Indikator kinerja dari masing-masing kegiatan pokok, serta strategi untuk menjamin keberlansungan kegiatan sebagaimana diuraikan selanjutnya di bawah. Indikator kinerja dari masing-masing kegiatan pokok dan target pelaksanaannya ditentukan agar pelaksanaan kegiatan dapat dipantau dan di evaluasi. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran matriks kinerja Roadmap.

B. Misi 1 : Memperkuat pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan yang

meliputi landasan hukum, kebijakan dan program, advokasi dan koordi-

nasi.

a. Strategi 1: Mengembangkan dan menetapkan kebijakan dan standar SIK

Sistem Informasi Kesehatan yang ada saat ini masih terfragmentasidan dikerjakan oleh berbagai unit atau program. Kebutuhan akan data dan informasi, menyebabkan masing-masing unit atau program melakukan inisiatif untuk membuat dan mengembangkan sistem informasi sendiri. Belum adanya peraturan SIK yang komprehensif, serta belum tersedianya pedoman teknis dan standar, menjadikan sistem informasi yang ada di unit atau program menjadi tidak terintegrasi dan tidak harmonis.

Dalam rangka harmonisasi pengintegrasian SIK, regulasi, kerangka kerja dan pedoman-pedoman teknis serta standar perlu disusun dan diperkuat. Pedoman-pedoman teknis ini akan diarahkan pada SIK yang memanfaatkan TIK, baik untuk model manual, transisi, maupun komputerisasi. Dalam penyusunan peraturan dan pedoman, diperlukan koordinasi aktif dan masukan dari semua pemangku kepentingan SIK baik dalam lingkungan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta diluar Kementerian Kesehatan seperti Kementerian Komunikasi dan Informasi, Badan Pusat Statistik, Kementerian Dalam Negeri, BKKBN, Bappenas, Perguruan Tinggi, lembaga donor, organisasi massa, LSM dan lain-lain.

Kebijakan dan standar yang dikembangkan akan bersifat mengikat bagi setiap pelaku yang terkait dengan SIK, baik dari segi pembiayaan, SDM, dan teknis pelaksanaan. Dengan demikian, dapat dipastikan seluruh pemangku kepentingan memahami model sistem informasi yang baru dan peran mereka di dalam sistem tersebut. Diharapkan SIK dapat berjalan harmonis dan terintegrasi dengan adanya aturan yang jelas dan terstandar. Peraturan perundangan ini akan mengakomodir kebutuhan akan struktur organisasi SIK yang bervariasi di tiap daerah. Sehingga kedudukan para pengelola SIK menjadi jelas dalam struktur organisasi/institusi tempat dia bekerja.

Komite Ahli dan Tim Perumus penyusun rancangan Peraturan Pemerintah, pedoman dan roadmap yang beranggotakan para ahli dan semua pemangku kepentingan SIK bertugas melakukan rapat koordinasi guna memberikan masukan terkait kebijakan dan standar SIK. Selanjutnya setelah regulasi, roadmap dan standar SIK tersusun, Komite Ahli dan Tim Perumus penyusun PP, pedoman dan roadmap akan diganbung

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 29

Page 44: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

menjadi Komite Ahli SIK.Untuk memastikan inisiatif SIK senantiasa terkoordinasi, Komite Ahli SIK akan mendiskusikan isu-isu terkini SIK secara rutin, serta memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan Roadmap SIK. Hasil rekomendasi dari Komite Ahli SIK akan dilaksanakan melalui kelompok kerja yang dibangun dari berbagai pemangku kepentingan SIK.

Kegiatan

1. Menyusun rancangan Peraturan Pemerintah untuk SIK.

2. Menyusun Pedoman SIK.

3. Mensosialisasikan RPP, standar/pedoman SIK.

4. Membentuk Komite Ahli penyusun RPP, pedoman dan roadmap yang melakukan pertemuan secara berkala.

5. Membentuk Tim Perumus penyusun RPP, pedoman dan roadmap yang melakukan pertemuan secara berkala.

6. Membentuk Komite Ahli SIK yang melakukan pertemuan secara berkala.

7. Membentuk Kelompok Kerja untuk menindaklanjuti rekomendasi Komite Ahli SIK.

Keluaran

Tersedianya Kebijakan dan standar SIK serta berfungsinya Komite Ahli SIK dalam memberikan masukan terkait pelaksanaan Roadmap SIK.

Indikator Kinerja

1. a. Tersedianya Rancangan Peraturan Pemerintah tentang SIK.

b. Tersedianya PP tentang SIK.

2. Tersedianya pedoman SIK.

3. a. Terlaksananya sosialisasi RPP, pedoman dan standar di Pusat dan Provinsi.

b. Terlaksananya sosialisasi RPP, pedoman dan standar di Kabupaten/kota.

4. a. Ditetapkannya Komite Ahli Penyusun RPP, pedoman dan roadmap melalui

keputusan Menkes.

b. Terselenggaranya pertemuan berkala Komite Ahli Penyusun RPP, pedoman

dan roadmap minimal setahun dua kali.

5. a. Ditetapkanya Tim Perumus Penyusun RPP, pedoman dan roadmap melalui

keputusan Menkes.

30 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 45: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

b. Terselenggaranya pertemuan berkala Tim Perumus Penyusun RPP, pedoman

dan roadmap minimal tiga kali setahun.

6. a. Ditetapkannya Komite Ahli SIK melalui keputusan Menkes.

b. Terselenggaranya pertemuan berkala Komite Ahli SIK minimal setahun dua

kali

7. Terselenggaranya pertemuan berkala Kelompok Kerja minimal 6 kali setahun

Strategi Kesinambungan

1. Mendorong tersedianya bahan dan masukan untuk kebijakan dan standar SIK dari hasil-hasil penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Menyiapkan sumber daya untuk pertemuan berkala Komite Ahli SIK.

C. Misi 2 : Menstandarisasi indikator kesehatan agar dapat menggambar-

kan derajat kesehatan masyarakat

a. Strategi 1: Melakukan evaluasi dan standarisasi indikator kesehatan serta memperbaiki tatacara pemuktahirannya

Indikator kesehatan yang ada saat ini sangat banyak, beberapa terjadi tumpang tindih satu dengan lainnya (duplikasi), dikelola oleh berbagai pihak, serta tidak terstandar. Hal ini membebani petugas di lapangan dalam penggumpul datanya karena terlalu banyak, terkadang datanya tidak bisa dikumpulkan (terlalu sulit), sehingga mengaki-batkan indikator tidak bisa dipantau. Kondisi ini menyebabkan indikator yang ada saat ini belum dapat menggambarkan situasi kesehatan secara nyata dan membebani petugas kesehatan di lapangan.

Untuk memperkuat indikator kesehatan, akan dilakukan koordinasi di tingkat Pusat. Koordinasi dengan semua pemangku kepentingan dilakukan untuk mengevaluasi indikator-indikator kesehatan yang ada, mencari duplikasi serta mengevaluasi kesesuaian dengan standar internasional.Selanjutnya akan disusun dan ditetapkan suatu indikator kesehatan standar.

Saat ini pengelolaan indikator kesehatan dilakukan oleh berbagai pihak, hal ini menyebabkan terjadinya indikator yang tidak terstandar. Di masa depan, bila standar indikator kesehatan yang dikelola satu pintu telah terwujud, Pusdatin sebagai penanggungjawab akan berkordinasi dengan semua pemangku kepentingan dalam memastikan standar indikator ini senantiasa termuktahirkan. Untuk ini, akan disusun suatu Standar Prosedur Operasional (SPO) yang mengambarkan mekanisme koordinasi pemuktahiran yang harus disosialisasikan ke seluruh pemangku kepentingan.

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 31

Page 46: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Kegiatan

1. Melakukan evaluasi dan standarisasi indikator yang ada.

2. Membuat SPO untuk pemuktahiran indikator kesehatan.

3. Sosialisasi dan advokasi penerapan SPO pemuktahiran indikator kesehatan

4. Melakukan review periodik terhadap dataset minimal yang digunakan dan dikoordinasikan ke program-program di dalam dan ke luar lingkungan Kementerian Kesehatan

Keluaran

Tersedianya indikator kesehatan yang standar dan selalu termuktahirkan serta memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan.

Indikator Kinerja

1. Terselenggaranya evaluasi dan standarisasi indikator kesehatan.

2. Tersedianya SPO untuk pemuktahiran indikator kesehatan.

3. Terlaksananya sosialisasi dan advokasi penerapan SPO.

4. Terlaksananya review periodik terhadap dataset minimal.

Strategi Kesinambungan

Melakukan advokasi terhadap pimpinan di Kementerian Kesehatan, agar SPO dilaksanakan.

D. Misi 3 : Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan

semua pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat madani.

a. Strategi 1: Memperkuat pengumpulan data kesehatan berbasis fasilitas dan komunitas.

Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan saat ini termasuk juga sistem pengumpulan data masih belum terintegrasi. Situasi saat ini petugas kesehatan di lapangan dibebani dengan tanggung jawab pelaporan bermacam-macam format dari berbagai program dan unit, yang pada dasarnya informasinya sama. Keadaan ini menyebabkan terjadinya duplikasi data dan data tersebar dimana-mana, serta menjadi tidak memadai sebagai dasar pengambilan keputusan.

Seluruh pemangku kepentingan terkait SIK perlu berkoordinasi untuk melakukan inisiatif pengintegrasian sistem pelaporan dari unit pelayanan kesehatan melalui standar pelaporan baru yang akan menghilangkan duplikasi dan memenuhi semua kebutuhan dari berbagai program dan unit. Pusdatin akan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengumpulan data/ informasi kesehatan termasuk untuk data survei

32 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 47: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

dan sensus. Upaya ini dimulai dengan memperbaiki pencatatan dan pelaporan indikator kesehatan dengan merevisi petunjuk teknis SIP (Sistem Informasi Puskesmas) dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit). Mengembangkan mekanisme dan prosedur pengumpulan data berdasarkan jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan untuk mendapatkan data dari pelayanan Pemerintah maupun Swasta.

Selain itu akan dikembangkan sistem pencatatan dan pelaporan indikator kesehatan yang bersumber dari unit-unit pelayanan kesehatan yang lainnya seperti Balai Kesehatan/UPTP/UPTD dan lain-lain. Sehingga pengumpulan data kesehatan dapat terintegrasi dalam SIK. Agar data/informasi terkumpul menjadi lengkap dan akurat perlu adanya koordinasi tukar-menukar data/informasi kesehatan di setiap tingkat administrasi. Sehingga perlu disusun suatu SPO koordinasi tukar-menukar data.

Saat ini, sistem statistik vital masih lemah sehingga diperlukan inisiatif penguatan seperti melakukansample registration system (SRS). Balitbangkes dengan bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait akan mengembangkan SRS untuk mendapatkan model yang efektif dan feasible. Pelatihan otopsi verbal bagi petugas lapangan akan diperkuat agar penyebab kematian (cause of death) dapat diperoleh. Dalam upaya mendukung SRS Pusdatin akan menjajaki pemanfaatan teknologi mHealth untuk pengumpulan dan pengiriman statistik vital ke tingkat pusat.

Upaya pembangunan kesehatan masyarakat perlu dipantau dengan melakukan pengumpulan data komposit berupa Indeks Pembangunan Kesehatan yang diperoleh dari hasil riset berbasis masyarakat dan atau fasilitas. Untuk memantau kesetaraan dan keadilan gender akan dikembangkan Indeks Kesetaraan dan Keadilan gender. Selain itu akan dikumpulkan data sosial budaya kesehatan yang merupakan faktor-faktor diluar kesehatan yang mempengaruhi kesehatan,serta data tumbuhan obat, jamu yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Agar dapat mengetahui instalasi farmasi yang sesuai standar, akan dilakukan inventaris dari sarana penyimpanan, sarana distribusi dan sarana penunjang di instalasi farmasi provinsi/kabupaten/kota. Pengembangan eHealth terutama telemedicine memerlukan master patient index agar data dapat bertransaksi, yang akan dikumpulkan dari fasilitas kesehatan, selain itu akan dikembangkan pula diseases registry.

Kegiatan

1. Menyederhanakan sistem pencatatan dan pelaporan indikator dengan merevisi petunjuk teknis SIP (Sistem Informasi Puskesmas) dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit).

2. Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan data/ indikator kesehatan bersumber dari unit -unit lainnya yang terkait dengan SIK

3. Melakukan penguatan koordinasi tukar-menukar data kesehatan di semua ting-kat

4. Melakukan studi SRS (Sample Registration System)

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 33

Page 48: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

5. Mengembangkan dan memperluas inisiatif mHealth untuk pengumpulan data statistik vital (melalui otopsi verbal), sebagai solusi sementara

6. Melaksanakan pelatihan otopsi verbal bagi petugas kesehatan di lapangan

7. Melakukan sosialisasi pelaksanaan registrasi vital ke semua pelaksana dan pemangku kepentingan terkait.

8. Menyusun Indeks Pembangunan Kesehatan meliputi : IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat), Indeks Puskesmas, Indeks Rumah Sakit, Indeks Laboratorium dan lain-lain.

9. Mengembangkan Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender

10. Menyusun daftar sosial budaya terkait kesehatan, tumbuhan obat, jamu yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia.

11. Mengembangkan Master Patient Index dan diseases registry.

12. Melakukan inventarisasi sarana penyimpanan, sarana distribusi dan sarana penunjang di instalasi farmasi provinsi/kabupaten/kota.

Keluaran

Data dan informasi dari fasilitas kesehatan dan masyarakat tersedia dalam bank data.

Indikator Kinerja

1. Tersedianya petunjuk teknis SIP (Sistem Informasi Puskesmas) dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit).

a. Persentase penyelesaian petunjuk teknis SIP

b. Persentase penyelesaian petunjuk teknis SIRS (data agregat)

c. Persentase penyelesaian petunjuk teknis SIRS (data individu)

2. Tersedianya petunjuk teknis sistem pencatatan dan Pelaporan Unit-unit lain yang terkait SIK.

3. Tersedianya SPO kordinasi tukar-menukar data kesehatan di semua tingkat

4. Terlaksananya studi SRS.

5. Terdapatnya Kabupaten/Kota yang melaksanakan registrasi vital melalui mHealth.

6. Persentase Kabupaten/Kota yang telah melakukan pelatihan otopsi verbal bagi petugas kesehatan di lapangan.

7. Persentase puskesmas yang tersosialisasi pelaksanaan registrasi vital.

34 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 49: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

8. Tersedianya Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat, Indeks Puskesmas, Indeks Rumah Sakit, Indeks Laboratorium.

9. Tersedianya Indeks Kesetaraan dan Keadilan Gender.

10. Tersedianya buku dan website tumbuhan obat, buku penanganan kesehatan ibu dan anak berdasarkan budaya di Indonesia.

11. Tersedianya Master Patient Index dan diseases registry.

12. Tersedianya daftar inventaris sarana penyimpanan, sarana distribusi dan sarana penunjang di instalasi farmasi provinsi/kabupaten/kota

Strategi Kesinambungan

Melakukan sosialisasi dan advokasi ke seluruh pemangku kepentingan dan daerah tentang sistem pengumpulan data yang terintegrasi dan menjaga agar jaringan tetap tersambung dan dimanfaatkan.

b. Strategi 2 : Membangun mekanisme aliran data kesehatan dari lintas sektor.

Saat ini data kesehatan yang bersumber dari lintas sektor yang penting untuk menjadi dasar melakukan upaya atau intervensi pembangunan kesehatan tidak selalu mudah diakses. Data ini merupakan data kesehatan yang bersumber dari survei atau sensus ataupun dari fasilitas lintas sektor yang meliputi data terkait kesehatan lingkungan, iklim, cuaca, data kesehatan terkait pariwisata, kegiatan lalu lintas kendaraan/transportasi, ketenagakerjaan, terkait masalah sosial, hukum dan lain-lain. Hal ini karena belum terjalinnya kerjasama dan tata hubungan kerja terkait aliran data tersebut. Untuk mengatasinya perlu dilakukan koordinasi untuk mengidentifikasi data/informasi dan sumbernya serta disusun suatu standar prosedur operasional mekanisme dan hubungan kerja tentang aliran dan pertukaran data kesehatan dengan pemangku kepentingan terkait. Selanjutnya akan dijajaki untuk menyusun keputusan bersama Kementerian/Badan tentang mekanisme dan hubungan kerja terkait aliran/pertukaran data kesehatan tersebut.

Kegiatan

1. Melakukan identifikasi data/informasi yang bersumber dari lintas sektor

2. Menyusun SPO mekanisme dan hubungan kerja tentang aliran dan pertukaran data kesehatan bersama lintas sektor.

3. Menyusun keputusan bersama Kementerian/Badan tentang mekanisme dan hubungan kerja terkait aliran/pertukaran data kesehatan.

4. Membentuk kelompok kerja lintas sektor untuk koordinasi operasional tentang aliran dan pertukaran data kesehatan.

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 35

Page 50: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keluaran

Aliran dan pertukaran data kesehatan dari lintas sektor terbangun.

Indikator Kinerja

1. Teridentifikasinya data/informasi yang bersumber dari lintas sektor.

2. Tersusunnya SPO aliran dan pertukaran data kesehatan dari lintas sektor.

3. Tersusunnya keputusan bersama Kementerian/Badan terkait tentang mekanisme dan hubungan kerja aliran/pertukaran data kesehatan.

4. Terbentuknya dan diadakan pertemuan berkala kelompok kerja lintas sektor untuk koordinasi operasional pelaksanaan aliran dan pertukaran data kesehatan.

Strategi Kesinambungan

Melakukan pertemuan rutin dan memberikan umpan balik data kesehatan ke lintas sektor terkait.

E. Misi 4 : Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pen-

gumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi.

a. Strategi 1 : Memperkuat manajemen SIK pada semua tingkat sistem kesehatan.

Dengan adanya payung hukum SIK berupa peraturan perundang-undangan, diharapkan seluruh komponen SIK akan dapat dikelola dengan lebih baik. Pusdatin selaku koordinator SIK bersama dengan unit lain serta lintas sektor perlu melakukan upaya peningkatan manajemen SIK. Hal ini akan dimulai dari penataan manajemen SIK di tingkat Kementerian Kesehatan melalui suatu rangkaian kegiatan pengembangan organisasi yang meliputi pengkajian fungsi, beban kerja, dan kompetensi petugas. Selanjutnya akan disusun petunjuk teknis pengelolaan SIK untuk di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Upaya penguatan SIK telah banyak dilakukan, tetapi upaya yang dilakukan unit-unit maupun daerah saat ini masih belum terdata. Oleh sebab itu sebelum melaksanakan upaya penguatan manajemen SIK akan dilakukan inventarisasi seluruh inisiatif dalam upaya penguatan SIK dan mengkoordinasikan pelaksanaannya.

Penataan manajemen SIK juga akan dilakukan dengan menyusun standar kodefikasi. Saat ini standar kodefikasi tentang wilayah, Puskesmas, Rumah Sakit, Apotek, KKP, B/BTKL, Laboratorium Kesehatan Daerah, Pedagang Besar Farmasi, obat dan hasil laboratorium serta standar klasifikasi penyakit telah ada namun perlu dimutakhirkan dan diadaptasi dengan kebutuhan di Indonesia. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit serta kodefikasi tindakan akan dikembangkan menggunakan ICD, ICD IX CM dan ICHI (International Codification of Health Intervention) serta Snomed CT untuk mendapatkan terminologi klinis. Sarana dan pelayanan pengobatan tradisional dan

36 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 51: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

komplementer dan pelayanan kesehatan lain yang belum dikodefikasi akan dilakukan penyusunan standar kodefikasinya. Standar kodefikasi dan klasifikasi yang telah tersusun dan termutakhirkan ini akan disosialisasikan dan dikoordinasikan dengan seluruh pemangku kepentingan.

Tugas Pemerintah Pusat termasuk pengelola SIK di pusat adalah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan suatu program. Saat ini belum tersedia standar petunjuk bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi terhadap SIK. Oleh sebab itu langkah penguatan manajemen SIK perlu dilakukan pula dengan menyusun petunjuk teknis bimbingan teknis, termasuk supervisi suportif dan on the job training, serta monitoring dan evaluasi SIK.

Kegiatan

1. Menyusun petunjuk teknis pengelolaan SIK dilingkungan Kementerian Kesehatan.

2. Melakukan inventarisasi seluruh inisiatif dalam upaya penguatan SIK dan mengkoordinasikan pelaksanaannya termasuk untuk inisiatif baru.

3. Menyusun dan memuktahirkan standar kodefikasi

a. Menyusun petunjuk teknis kode klasifikasi penyakit dan tindakan yang telah diadaptasi.

b. Menyusun pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis kode unit pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan (Puskesmas, RS, Laboratorium,Instalasi/gudang farmasi, Balai Besar dan Balai, Politeknik Kesehatan) yang mukta-hir.

c. Menyusun dan mengembangkan kode obat-obatan, hasil laboratorium.

d. Menyusun dan mengembangkan kode sarana kesehatan tradisional dan komplementer.

4. Melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan standar kodefikasi.

5. Melakukan pelatihan kode klasifikasi penyakit yang mutakhir (ICD).

6. Menyusun standar petunjuk teknis pelaksanaan bimbingan teknis dan monitoring evaluasi SIK.

7. Mengembangkan dan melakukan pelatihan analisis dan pemanfaatan data.

8. Melakukan pemetaan fasilitas kesehatan dan geocoding.

Keluaran

1. Tersedianya petunjuk teknis pengelolaan SIK di lingkungan Kementerian Kese-hatan.

2. Tersedia dan dilaksanakannya standar kodefikasi yang selalu dimutakhirkan.

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 37

Page 52: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Indikator Kinerja

1. Tersedianya petunjuk teknis pengelolaan SIK di lingkungan Kementerian Kesehatan.

2. Persentase Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah dilakukan pemetaan inisiatif yang dilakukan dalam upaya penguatan SIK.

3. Tersedia dan termuktahirkannya standar kodefikasi

a. Tersedianya petujuk teknis kode klasifikasi penyakit dan tindakan yang telah diadaptasi.

b. Tersedianya kodefikasi penyakit dan tindakan secara elektronik

c. Tersedianya pedoman pelaksanaan dan petunjuk teknis Pengkodean dan registrasi unit pelayanan kesehatan yang mutahir.

d. Tersedianya aplikasi pengkodean dan registrasi unit pelayanan kesehatan secara elektronik

e. Tersedianya petunjuk teknis kode obat dan hasil laboratorium

f. Tersedianya kode petunjuk teknis sarana kesehatan tradisional dan komplementer.

4. Persentase Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan standar kodefikasi.

5. Terlaksananya pelatihan klasifikasi penyakit (ICD) bagi petugas Puskesmas dan RS.

6. Tersedianya petunjuk teknis bimbingan teknis dan monitoring evaluasi SIK.

7. Tersedianya materi dan pelatihan dalam analisis data dan pemanfaatan data untuk perencanaan, pengaturan, monitoring, evaluasi dan formulasi kebijakan pada petugas kesehatan di Kabupaten/kota.

a. Tersedianya materi pelatihan

b. Terlaksananya pelatihan dalam analisis data dan pemanfaatan data untuk perencanaan, manajemen, monitoring, evaluasi dan formulasi kebijakan bagi petugas kesehatan di kabupaten/kota

8. Terlaksananya pemetaan fasilitas kesehatan berbasis geocoding.

a. Terlaksananya pemetaan puskesmas berbasis geocoding

b. Terlaksananya pemetaan RS berbasis geocoding

c. Terlaksananya pemetaan fasilitas kesehatan lain (Laboratorium, Instalasi/gudang farmasi, Balai Besar dan Balai, Politeknik Kesehatan dan lain-lain), berbasis geocoding

38 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 53: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Strategi Kesinambungan

Meningkatkan kapasitas Pusdatin dalam pengelolaan SIK untuk pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan.

b. Strategi 2 : Meningkatkan dan menyelenggarakan sistem pengumpulan, penyimpanan dan diseminasi data secara sistematis melalui penggunaan TIK.

Informasi harus memenuhi berbagai kebutuhan dari para pemangku kepentingan dan dapat diakses dengan mudah, akurat, dan tepat waktu. Oleh karena itu, pengembangan penggunaan TIK akan fokus pada tiga kegiatan, yaitu pengumpulan, penyimpanan, serta diseminasi data dan informasi. Inisiatif ini akan menjadi model SIK yang diperbaharui.

Keterbatasan dana yang ada dapat menyebabkan hambatan dalam upaya modernisasi SIK. Dalam memenuhi kebutuhan untuk memodernisasi SIK perlu dilakukan koordinasi penjajakan pendanaan dari mitra lokal, nasional, dan internasional. Kementerian Kesehatan akan membantu Dinas Kesehatan untuk melakukan advokasi ke Pemerintah Daerah maupun mengupayakan bantuan luar negeri yang tidak mengikat. Untuk memastikan keberlanjutan SIK yang sudah komputerisasi, Kementerian Kesehatan akan melakukan advokasi agar Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran operasional dan pemeliharaan SIK secara rutin.

Saat ini belum ada mekanisme pertukaran informasi diantara para pemangku kepentingan sistem informasi. Dalam hal ini upaya yang dilakukan adalah pengembangan kebijakan dan Standar Prosedur Operasional untuk pertukaran informasi dengan penekanan pada prinsip keamanan dan kerahasiaan data/informasi.

Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang telah memiliki infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung operasional komputer dan penggunaan TIK akan didorong menerapkan SIK model baru, yang mengumpulkan data individu / disaggregate. Perangkat lunak generik akan dikembangkan untuk Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi dan RS. Daerah dapat tetap menggunakan perangkat lunaknya apabila telah dipastikan sesuai atau memenuhi standar yang telah ditentukan dalam pedoman SIK, agar data dapat mengalir antara daerah dan Bank Data Pusat. Perangkat lunak ini memungkinkan terjadinya proses otomatisasi di Puskesmas dan RS dalam pengumpulan dan pengiriman data individu /disaggregat ke Pusat.

Di tingkat Pusat, akan dikembangkan sebuah “data warehouse”/ Bank Data untuk menyimpan data/informasi. Data warehouse ini akan memiliki platform koneksi untuk pertukaran data ke sistem informasi di unit pelayanan kesehatan baik yang generik maupun yang tidak. Pusdatin juga akan mengembangkan suatu portal online terpusat untuk diseminasi informasi sehingga memudahkan akses informasi kesehatan. “Metadata dictionary “ juga akan disusun dalam rangka penyempurnaan manajemen SIK. Metadata sangat diperlukan untuk memahami informasi yang disimpan dalam “data warehouse“.

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 39

Page 54: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Agar sistem baru dapat berlangsung dan terjamin pelaksanaannya di semua tingkat, perlu dikembangkan dan diterapkan suatu strategi change management. Untuk itu akan dibuat suatu petunjuk pelaksanaan strategi change management, yang dapat menjadi acuan bagi semua tingkat dalam pelaksanaannya.

Kegiatan

1. Mengembangkan program TIK untuk mengumpulkan, menyimpan, dan diseminasi data yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan.

2. Menjajaki kerjasama pendanaan nasional, internasional dan lokal untuk modernisasi SIK (komputerisasi).

3. Mengembangkan kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk mekanisme pertukaran data/informasi diantara pemangku kepentingan dan sistem informasi dengan penekanan pada prinsip keamanan dan kerahasiaan data /informasi.

4. Mengembangkan perangkat lunak generik SIKDA.

a. Mengembangkan perangkat lunak SIKDA generik puskesmas dan Dinas Kesehatan.

b. Mengembangkan perangkat lunak SIKDA generik RS.

5. Menerapkan SIKDA generik di Kabupaten/Kota yang belum mempunyai SIKDA elektronik.

6. Membangun Data Warehouse / Bank Data untuk meningkatkan penyelenggaraan manajemen data.

7. Membangun struktur database dan metadata.

8. Mengadopsi protokol untuk pertukaran data dan interoperability.

9. Menyusun dan melakukan sosialisasi data dictionary.

10. Menyusun dan mengembangkan petunjuk strategi change management untuk menjamin kelangsungan penerapan sistem baru.

Keluaran

Sistem Informasi Kesehatan menggunakan TIK berdasarkan data disaggregate yang tersedia dan berfungsi serta mudah diakses.

Indikator Kinerja

1. Persentase Kabupaten/kota yang menggunakanprogram TIK untuk manajemen data.

2. Pertemuan koordinasi teknis dengan donor internasional, nasional, dan lokal (Pemda) untuk modernisasi SIK.

40 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 55: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

3. Tersedianya SPO untuk mekanisme pertukaran data/informasi diantara pe-mangku kepentingan dan sistem informasi.

4. Tersedianya perangkat lunak generik SIKDA.

a. Tersedianya perangkat lunak generik SIKDA (Dinas Kesehatan dan Puskesmas).

b. Tersedianya perangkat lunak generik SIKDA (RS).

5. Persentase Kabupaten/Kota yang menggunakan SIKDA generik.

6. Tersedianya data warehouse/Bank Data kesehatan nasional.

7. Tersedianya database dan metadata.

8. Tersedianya protokol untuk pertukaran data dan interoperabilitas.

9. Tersedianya data dictionary serta diterapkan dalam pelaksanaan manajemen data.

10. a. Tersedianya petunjuk strategi change management untuk menjamin

kelangsungan penerapan sistem baru.

b. Terlaksananya fasilitasi pembinaan sistem baru.

Strategi Kesinambungan

Program aplikasi untuk pengumpulan, penyimpanan dan akses informasi kesehatan harus dapat memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan.

Menerapkan strategi change management untuk memastikan sistem baru tetap digunakan secara berkelanjutan.

F. Misi 5: Memperkuat sumber daya Sistem Informasi Kesehatan yang

meliputi pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sumber daya

manusia, pembiayaan, sarana dan prasarana.

a. Strategi 1 : Melakukan advokasi dan koordinasi dalam upaya memperkuat sumber daya SIK.

Kualitas Manajemen SIK dapat ditingkatkan melalui penguatan sumber daya SIK, melalui peningkatan kapasitas SDM, penyediaan anggaran, dan infrastruktur. Penguatan ini dapat dilakukan berdasarkan hasil penelitian pengembangan SIK pada semua tingkat yang mengacu pada peraturan dan pedoman operasional yang telah ditetapkan.

Agar upaya penguatan sumber daya SIK dapat terlaksana, maka diperlukan advokasi kepada pemangku kepentingan terutama dalam kaitan penyediaan anggaran yang didukung dengan adanya Peraturan Daerah/Gubernur/Bupati/Walikota tentang SIK. Ketersediaan anggaran menjadi penting karena SIK memerlukan infrastruktur

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 41

Page 56: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

penunjang dan upaya pemeliharaannya.

Sebagai bahan acuan advokasi SIK, akan dikembangkan penelitian bekerjasama dengan Perguruan Tinggi tentang “pemakaian TIK dalam penguatan sistem pengelolaan informasi kesehatan terhadap dampak kesehatan dan menentukan investasi minimal (cost per unit) yang diperlukan untuk pelaksanaan penggunaan TIK”. Hasil penelitian ini akan diadvokasikan kepada pimpinan tingkat nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota agar mendapatkan dukungan pendanaan untuk implementasi, operasional, dan pemeliharaan TIK bagi pengelolaan informasi kesehatan

Upaya berikutnya adalah advokasi kepada pemangku kepentingan terkait peningkatan kapasitas SDM SIK. Penguatan SDM SIK dilakukan dengan pelembagaan penggelola SIK sebagai jabatan fungsional. Akan diupayakan pembentukan jabatan fungsional SIK (Informatika Kesehatan) pada semua tingkat dengan jenjang karir yang jelas.

Kegiatan

1. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah agar mengalokasikan anggaran operasional dan pemeliharaan SIK secara rutin yang diperkuat antara lain dengan Peraturan tentang SIK.

2. Melakukan penelitian tentang “pemakaian TIK dalam penguatan sistem pengelolaan informasi kesehatan terhadap dampak kesehatan dan menentukan investasi minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan penggunaan TIK”.

3. Melakukan assessment untuk pelembagaan tenaga pengelola SIK melalui jabatan fungsional dan terhadap jumlah, jenis dan cara capacity building tenaga SIK (Training Need Assessment).

4. Pelembagaan tenaga pengelola SIK sebagai pejabat fungsional.

a. Menyusun rancangan Jabatan fungsional Informatika Kesehatan dan memproses ke Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan.

b. Memproses rancangan Jabatan fungsional Informatika Kesehatan sampai ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

c. Penyusunan petunjuk teknis Jabatan fungsional Informatika Kesehatan.

d. Pembentukan Tim Penilai Jabatan fungsional Informatika Kesehatan.

Keluaran

Seluruh pemangku kepentingan SIK mempunyai inisiatif untuk memperkuat sumber daya SIK.

42 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 57: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Indikator Kinerja

1. a. Persentase Kabupaten/kota yang mempunyai Peraturan tentang SIK.

b. Persentase Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang mengalokasikan dana operasional dan pemeliharaan SIK dari anggaran kesehatan daerah.

2. Terlaksananya penelitian tentang “pemakaian TIK dalam penguatan sistem pengelolaan informasi kesehatan terhadap dampak kesehatan dan menentukan investasi minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan penggunaan TIK”.

3. Tersedianya hasil assessment untuk pelembagaan tenaga pengelola SIK melalui jabatan fungsional dan terhadap jumlah, jenis dan cara capacity building tenaga SIK (Training Need Assessment).

4. Penyelesaian pelembagaan jabatan fungsional Informatika Kesehatan (rancangan Jabatan fungsional dan rancangan Petunjuk Teknis).

a. Tersedianya rancangan Jabatan fungsional Informatika Kesehatan yang disampaikan ke Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan.

b. Tersedianya rancangan Jabatan fungsional Informatika Kesehatan yang disampaikan ke Kementerian PAN danRB.

c. Tersedianya rancangan petunjuk teknis Jabatan fungsional Informatika Kesehatan.

d. Tersedianya keputusan tentang Tim Penilai Jabatan fungsional Informatika Kesehatan.

Strategi Kesinambungan

1. Mengembangkan bahan advokasi kepada pimpinan tingkat nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota agar mendapatkan dukungan pendanaan untuk implemen-tasi, operasional, dan pemeliharaanTIK bagi pengelolaan informasi kesehatan.

2. Melakukan advokasi secara aktif baik ke lintas program maupun ke lintas sektor di seluruh tingkat pemerintahan.

b. Strategi 2: Advokasi dan koordinasi penggunaan TIK di sektor kesehatan sebagai alat untuk meningkatkan manajemen dan pelayanan kesehatan.

Pemanfaatan TIK dapat mengubah sistem manajemen dan pelayanan kesehatan secara mendasar. Manfaat penerapan TIK dalam bidang kesehatan diantaranya mencakup pengurangan waktu tunggu untuk pasien, pengurangan kesalahan medis, peningkatan efisiensi, transparansi, dan kualitas pelayanan, perencanaan dan penggunaan sumberdaya yang lebih baik, sehingga manajemen sistem kesehatan menjadi lebih baik. Diantara beberapa contoh pemanfaatan TIK dalam bidang kesehatan (biasa disebut eHealth) adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, Sistem Informasi Manajemen Farmasi dan inventaris, telemedicine, e-learning,

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 43

Page 58: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

mHealth dan internet. Saat ini penerapan TIK di pelayanan kesehatan masih relatif rendah. Penggunaan model mHealth dan teknologi Telemedicine akan lebih dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 dan Nomor 3 tahun 2010.

Selain itu pemanfaatan TIK juga akan dikembangkan untuk memperkuat administrasi pemerintahan agar efisien dan efektif, serta transparan. Pemanfaatan ini dilakukan dengan mengembangkan atau memperluas penggunaan aplikasi eGovernment.

Kegiatan

1. Mengembangkan model mHealth dan Telemedicine untuk mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan kekurangan sumber daya manusia dalam sistem kesehatan.

2. Mengembangkan eGoverment untuk mendukung manajemen dan pelayanan kesehatan.

Keluaran

Aspek pemberian pelayanan, manajemen, komunikasi dan pendidikan dalam sistem kesehatan termodernisasi secara sistematis, dengan pemanfaatan TIK untuk efisiensi proses kerja.

Indikator Kinerja

1. Tersedianya model solusi Telemedicine dan mHealth nasional.

a. Tersedianya model solusi mHealth untuk kesehatan masyarakat.

b. Tersedianya model solusi telemedicine.

c. Tersedianya model solusi EMR.

2. a. Tersedianya SPO pengembangan aplikasi eGovernment bagi setiap unit

kesehatan.

b. Tersedianya dan diperluasnya penggunaan aplikasi eGovernment di

Kementerian Kesehatan.

c. Diperluasnya penggunaan aplikasi eGovernment di Kementerian Kesehatan.

Strategi Kesinambungan

Di daerah yang sudah menerapkan eHealth akan dilakukan studi evaluasi dimana hasilnya dapat digunakan sebagai alat advokasi untuk meningkatkan penggunaan TIK di bidang kesehatan.

44 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 59: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Pusdatin akan berperan aktif dalam pelaksanaan program eHealth untuk meminimalisasikan risiko kegagalan.

c. Strategi 3 : Memperkuat pendanaan, SDM dan infrastruktur.

Sumber daya SIK harus dijamin ketersediaannya, agar SIK dapat berjalan baik. Perlu ada dukungan pendanaan yang berkesinambungan baik di pusat maupun daerah melalui advokasi. Penguatan SDM SIK dilakukan dengan perencanaan kebutuhan tenaga SDM SIK, pengadaan tenaga SDM SIK melalui pelatihan sesuai kebutuhan, pendayagunaan tenaga SDM SIK meliputi pendistribusian, pemanfaatan dan pengembangan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga SDM SIK. Langkah selanjutnya adalah penguatan SDM SIK pada semua tingkat yang dilakukan melalui perluasan kursus singkat “Pemantapan Tenaga SIK” dan peningkatan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Pelatihan rutin yang telah berjalan saat ini perlu diperkuat dengan meningkatkan koordinasi dengan Badan PPSDM Kesehatan dalam penyelenggaraan pelatihan SDM SIK baik di tingkat Pusat dan Daerah. Pengembangan program kursus singkat “Pemantapan Tenaga SIK” akan dilakukan melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang akan menjadi “center of excelent” SIK. Hal ini bertujuan untuk menyediakan materi atau kurikulum standar bagi petugas kesehatan yang bekerja pada bidang SIK.

Selain itu akan dilakukan pula kajian terhadap pemanfaatan jaringan SIK yang ada di Kabupaten/kota, untuk mengetahui kendala-kendala dalam pemanfaatannya. Sehingga dapat dilakukan optimalisasi pemanfaatan jaringan SIK di Kabupaten/kota yang telah tersambung dan demikian pula di Kabupaten/kota yang baru tersambung. Advokasi kepada pemangku kepentingan terkait dilakukan untuk meningkatkan infrastuktur melalui perluasan dan pemeliharaan sambungan jaringan ke seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dan Unit Pelayanan Kesehatan (antara lain RS dan Puskesmas). Diharapkan perluasan sambungan jaringan dapat bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika sehingga dapat memanfaatkan jaringan backbone komunikasi nasional.

Kegiatan

1. Mengupayakan penyediaan insentif kinerja bagi pelaksana pengelolaan SIK di kabupaten/kota,dan provinsi.

2. Memperkuat SDM SIK di semua tingkat melalui :

a. Perencanaan kebutuhan tenaga SDM SIK melalui kajian

b. Pengadaan tenaga SDM SIK melalui pelatihan formal SIK

c. Perluasan perguruan tinggi center of excellent yang melaksanakan program pemantapan informasi kesehatan bagi petugas SIK.

3. Melakukan kajian tentang optimalisasi pemanfaatan jaringan SIK di Kabupaten/kota.

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 45

Page 60: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

4. Mengupayakan penyediaan Peralatan TIK untuk Kabupaten/kota dan puskesmas di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan.

5. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan dengan :

a. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan ke seluruh Dinas Kese-hatan Kabupaten/kota.

b. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan ke seluruh puskesmas.

c. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan ke seluruh RS Pemerin-tah.

d. Memperluas dan memelihara sambungan jaringan ke seluruh unit kese-hatan vertikal lainnya (UPT).

e. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait antara lain Kementerian Ko-munikasi dan Informasi

6. Membangun Disaster Recovery Center (DRC) untuk memback up data center

7. Memperkuat pertukaran data melalui penyediaan infrastuktur pertukaran data.

8. Memenuhi standar kompetensi individu pengelola SIK, serta layanan mutu dan manajemen keamanan informasi infrastruktur.

Keluaran

Sumber daya SIK dimanfaatkan dan menghasilkan data dan informasi yang dipergunakan dalam manajemen kesehatan.

Indikator Kinerja

1. Tersedianya insentif kinerja bagi pelaksana pengelolaan SIK di kabupaten/kota, dan provinsi.

2. a. Tersedianya kebutuhan tenaga SDM SIK pada dokumen Rencana

Pembangunan Tenaga Kesehatan

b. Persentase kabupaten/kota yang mempunyai SDM SIK minimal satu orang

yang sudah mendapat pelatihan formal SIK.

c. Jumlah perguruan tinggi center of excellent yang telah melaksanakan program

pemantapan informasi kesehatan.

3. Tersedianya kajian tentang optimalisasi pemanfaatan jaringan SIK di Kabupaten/kota.

4. Tersedianya peralatan TIK di kabupaten/kota dan puskesmas di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan.

46 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 61: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

5. Persentase Dinas Kesehatan Kabupaten/kota terintegrasi dengan jaringan SIKNAS.

Persentase Puskesmas terintegrasi dengan jaringan SIKNAS.

Persentase RS Pemerintah terintegrasi dengan jaringan SIKNAS.

Persentase unit kesehatan vertikal lainnya (UPT) terintegrasi dengan jaringan SIKNAS.

Tersedianya dokumen kerjasama pemenuhan jaringan dengan instansi terkait.

6. Persentase aplikasi system informasi terlindungi oleh DRC

7. Persentase tersedianya infrastuktur petukaran data

8. Tersedianya dokumen standar kompetensi individu pengelola SIK,

Tersediannya dokumen sertifikasi layanan mutu

Tersedianya dokumen sertifikasi untuk manajemen keamanan informasi

Strategi Kesinambungan

1. Meningkatkan kapasitas SDM SIK untuk melakukan advokasi kepada pimpinan.

2. Melakukan advokasi secara aktif baik ke lintas program maupun ke lintas sektor di seluruh tingkat pemerintahan.

G. Misi 6 : Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jami-

nan kualitas dan sistem pengendaliannya.

a. Strategi 1: Mendorong tersedia dan terlaksananya prosedur yang menjamin kualitas data

Kualitas data masih merupakan masalah di bidang kesehatan. Data yang ada masih belum akurat, belum lengkap dan belum up to date. Karena data belum mempunyai kualitas yang baik sehingga data ini pun belum layak untuk dipergunakan sebagai bahan pembuat keputusan oleh pimpinan.

Meningkatkan kualitas data dapat dicapai dengan mendorong tersedianya dan terlaksananya prosedur yang menjamin kualitas data dengan cara mengembangkan SPO pengelolaan data dari semua jenjang administrasi. Prinsip jaminan kualitas dan sistem pengendaliannya harus tergambarkan dalam aktivitas pencatatan data dalam SPO pelayanan kesehatan. Selanjutnya akan disusun pedoman evaluasi kualitas data, dan dilakukan pelatihan evaluasi kualitas data, serta dilakukan evaluasi terhadap kualitas data secara rutin.

Data yang berkualitas salah satunya dapat dicapai dengan menerapkan jaminan kualitas decision-making and improved service outcomes. Untuk menjamin kualitas data akan dikembangkan suatu sistem evaluasi kualitas data atau “Data Quality Self-

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 47

Page 62: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

assessment (DQS)”. DQS akan dilakukan secara rutin terhadap data yang dikumpulkan dan diumpanbalikkan ke Dinas Kesehatan dan sumber/pengirim data lainnya untuk memperbaiki kualitas data secara terus-menerus. Selain itu akan dilakukan pelatihan tentang kualitas data yang memasukkan unsur penggunaan ICD dan klasifikasi standar, sistem registrasi vital dan International Health Regulation.

Kegiatan

1. Mengembangkan SPO pengelolaan data dari semua jenjang administrasi dan memasukkan prinsip jaminan kualitas data dan sistem pengendaliannya dalam semua SPO pelayanan kesehatan.

2. Menyusun pedoman evaluasi kualitas data.

3. Melakukan pelatihan evaluasi kualitas data.

4. Melakukan evaluasi kualitas data rutin dan diumpanbalikkan ke Dinas Kesehatan dan sumber/pengirim data lainnya.

5. Melakukan pelatihan kualitas data termasuk penggunaan ICD dan klasifikasi standar, sistem registrasi vital dan International Health Regulation.

Keluaran

Terlaksananya sistem pengendalian kualitas data.

Indikator Kinerja

1. Tersedianya SPO pengelolaan data di semua jenjang administrasi.

2. Tersedianya pedoman evaluasi kualitas data.

3. Terlaksananya pelatihan evaluasi kualitas data.

4. Persentase Kabupaten/Kota yang dilakukan evaluasi kualitas data dengan DQS setiap tahun.

5. Terselenggaranya pelatihan kualitas data terhadap petugas Kabupaten/kota.

Strategi Kesinambungan

1. SPO disosialisasikan dan diadvokasi serta dievaluasi setiap tahun.

2. Membuat umpan balik data secara regular.

H. Misi 7 : Meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk

penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk

mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bagi masyarakat

luas.

48 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 63: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

a. Strategi 1: Mendorong budaya dan melembagakan penggunaan informasi dalam manajemen kesehatan.

Kesadaran tentang pentingnya menggunakan data / informasi dalam proses bekerja perlu ditumbuhkan dan dikembangkan, terutama pada Pimpinan/Manajer dari sistem kesehatan dan sektor terkait. Apabila pimpinan/manajer telah menyadari kebutuhan data/ informasi yang akurat secara cepat, petugas kesehatan yang melayani para manajer ini secara alami akan mementingkan pengumpulan, penyimpanan, dan penyebarluasan informasi yang akurat.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan data dan informasi ditingkat para Manajer dapat dilakukan dengan cara mengadakan lokakarya dan atau pelatihan tentang pemanfaatan data dan informasi. Dalam hal ini, Pusdatin akan bekerjasama dengan Pusdiklat Aparatur dan Pusdiklat Tenaga Kesehatan untuk memperkuat kurikulum pendidikan dan pelatihan penjenjangan struktural agar semua Manajer kesehatan mendapatkan pengetahuan tentang pemanfaatan data yang terkini. Selain itu, Pusdatin bersama Pusdiklat Aparatur dan Pusdiklat Tenaga Kesehatan akan menyusun materi lokakarya untuk memperluas budaya pemanfaatan data dalam pengambilan keputusan. Diharapkan semua orang baik para pemangku kepentingan maupun para staf mendapatkan pengetahuan tentang manfaat pengambilan keputusan dan perencanaan kegiatan dengan menggunakan data berbasis bukti.

Kegiatan

1. Mengembangkan dan atau mengadopsi tools analisis data sebagai alat penunjang pemanfaatan data dalam pembuatan keputusan.

2. Mengembangkan dan menyelenggarakan lokakarya Pemanfaatan data untuk melakukan advokasi.

3. Melakukan penyusunan materi pemanfaatan data dan informasi bagi aparatur dan tenaga kesehatan untuk memperkuat kurikulum pendidikan, pelatihan dan penjenjangan.

4. Menyusun dan melakukan regular diseminasi informasi terhadap laporan yang meliputi indikator utama kesehatan termasuk MDG.

Keluaran

Semua tingkat manajemen sistem kesehatan menggunakan informasi yang tepat waktu dan akurat sebagai bagian dari proses kerja.

Indikator Kinerja

1. Tersedianya tools analisis data.

2. a. Tersedinya materi lokakarya advokasi tentang pemanfaatan data dan pentingnya data kesehatan pada manajemen puncak bidang kesehatan.

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 49

Page 64: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

b. Terselenggaranya lokakarya advokasi tentang pemanfaatan data dan pentingnya data kesehatan pada manajemen puncak bidang kesehatan paling sedikit setahun sekali.

3. Tersedianya materi pemanfaatan data dan informasi bagi aparatur dan tenaga kesehatan untuk memperkuat kurikulum pendidikan, pelatihan dan penjenjangan

4. a. Tersedianya laporan indikator utama kesehatan dan profil kesehatan.

b. Terselenggaranya regular diseminasi informasi.

Strategi Kesinambungan

1. Penyelenggaraan lokakarya secara rutin tentang pentingnya penggunaan data sebagai sarana advokasi kepada para pemangku kepentingan dan pimpinan puncak.

2. Memelihara kerjasama dengan Pusdiklat Aparatur dan Pusdiklat Tenaga Kese-hatan dan memastikan adanya materi tentang pemanfaatan data terkini di setiap diklat penjenjangan untuk struktural.

b. Strategi 2 : Mendorong budaya penggunaan informasi di masyarakat luas.

Dalam rangka mewujudkan sistem kepemerintahan yang baik, penggunaan data dan informasi dalam pengambilan keputusan, penentuan kebijakan, dan perencanaan, menjadi hal yang penting. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data yang dapat memberikan gambaran tentang sesuatu hal. Data dapat pula menjadi knowledge dan wisdom. Sehingga pertukaran informasi menjadi hal yang penting dalam mengembangkan wawasan. Untuk itu, perlu dibentuk suatu wadah atau forum - forum Informatika Kesehatan di Indonesia yang diselenggarakan secara rutin. Pusdatin berperan memfasilitasi penyelenggaraan forum–forum informatika tersebut, yang bertujuan untuk menyatukan semua pemangku kepentingan dalam upaya membuat jejaring dan pertukaran pengetahuan.

Kegiatan

Mendukung dibentuknya wadah atau forum informatika kesehatan untuk memajukan kesadaran/pengembangan TIK dalam penggunaan informasi.

Keluaran

Terlibatnya masyarakat dalam pengembangan SIK.

Indikator Kinerja

Tersedianya wadah/forum di bidang informatika kesehatan yang menyelenggarakan pertemuan paling sedikit sekali dua tahun.

50 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 65: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Strategi Kesinambungan

Pusdatin akan memastikan forum informatika kesehatan yang diselenggarakan secara rutin dengan topik yang menarik dan sebagai wadah untuk melakukan sosialisasi dan mendapatkan masukan tentang kebijakan pemerintah untuk informatika kesehatan.

Tahapan Pelaksanaan Roadmap 51

Page 66: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

52 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 67: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Penutup 57

Page 68: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 69: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

BAB VI

Kegiatan-kegiatan yang telah disusun pada rencana strategi perlu dibina dan dipantau pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja setiap aktivitasyang telah ditetapkan, agar target dapat dicapaidan dinilai pencapaiannya.

A. PEMBINAAN

Pembinaan merupakan salah satu fungsi manajemen penting yang perlu dilaksanakan agar target dapat tercapai. Pembinaan dilakukansecara regular di semua tingkat dan berjenjang. Dilakukan dalam bentuk bimbingan teknis, on the job training, supportive supervisi dan lain-lain. Pelaksana pembinaan adalah petugas atau tim yang berkualitas, baik dari Kementerian Kesehatan, tim terpadu dengan pemangku kepentingan terkait dan tim daerah.

B. PEMANTAUAN

Pemantauan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK tahun 2011-2014 ditujukan untuk mengetahui kemajuan upaya pengembangan dan penguatan SIK. Pemantauan ini dilakukan mulai dari asupan, proses pelaksanaan hingga keluaran dan dampak kegiatan. Pencapaian dipantau dari indikator kinerja penyelenggaraan kegiatan pokok dalam Roadmap. Pemantauan ini akan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dan diumpan balikkan secara regular, baik tertulis maupun dalam pertemuan-pertemuan terkait. Hasil pemantauan akan menjadi dasar untuk melakukan rencana perbaikan bahkan bila perlu memodifikasi rencana aksi nasional. Pemantauan dilaksanakan terintegrasi dalam kegiatan rutin Kementerian Kesehatan dengan berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dan pembuat keputusan terkait SIK. Pencapaian target dan kendala-kendala dalam pelaksanaan penguatan SIK harus direview dan dan didiskusikan setiap tahun dengan seluruh pemangku kepentingan SIK.

C. EVALUASI

Evaluasi ditujukan untuk mengetahui keberhasilan upaya pengembangan dan penguatan

Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi 55

Page 70: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

SIK selama kurun waktu tahun 2011-2014. Evaluasi dilakukan setiap tahun dengan menilai pencapaian sasaran atau target yang telah ditetapkan baik sasaran strategis, keluaran dari setiap misi SIK maupun target masing-masing kegiatan yang telah ditetapkan.

Evaluasi keseluruhan oleh tim evaluasi SIK yang dibentuk dengan Keputusan Menteri Kesehatan akan dilakukan setelah tiga tahun pelaksanaan Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK. Hasil akhir evaluasi Roadmap 2011-2014 akan menjadi baseline bagi pengembangan Roadmap 2015-2019.

56 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 71: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 72: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 73: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

BAB VII

Roadmap Rencana Aksi Penguatan SIK ini dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan evaluasi upaya pengembangan dan penguatan SIK baik di satuan kerja terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan dan jajarannya maupun pemangku kepentingan di luar Kementerian Kesehatan. Pengembangan dan penguatan SIK ini diharapkan dapat mendorong pencapaian tujuan pembangunan kesehatan dan pembangunan nasional.

MENTERI KESEHATAN,

NAFSIAH MBOI

Penutup 59

Page 74: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

60 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 75: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 76: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 77: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

MA

TR

IKS

KIN

ER

JA R

OA

DM

AP

SIS

TE

M IN

FO

RM

AS

I KE

SE

HA

TA

N (

SIK

) T

AH

UN

201

1 –

2014

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab K

egia

tan

Su

mb

er

Dan

a K

ete

ran

gan

20

10

2011

20

12

2013

20

14

Mis

i 1 :

Mem

per

kuat

pen

gel

ola

an s

iste

m in

form

asi k

eseh

atan

yan

g m

elip

uti

lan

das

an h

uku

m, k

ebija

kan

dan

dan

pro

gra

m, a

dvo

kasi

ko

ord

inas

i.

Str

ateg

i 1.

Men

gem

ban

gka

n d

an m

enet

apka

n k

ebija

kan

dan

sta

nd

ar S

IK

1.

Men

yusu

n R

anca

ngan

P

erat

uran

Pem

erin

tah

untu

k S

IK

1a.

Ter

sedi

anya

ran

cang

an

RP

P S

IK

0 0.

9 1

Pus

datin

A

PB

N

Dok

umen

RP

P d

iser

ahka

n ke

K

emen

teria

n H

ukum

dan

HA

M.

1b.

Ter

sedi

anya

PP

SIK

0

0 0

0 1

Biro

Huk

um d

an

Org

anis

asi

AP

BN

D

okum

en P

P S

IK

2. M

enyu

sun

Ped

oman

S

IK y

ang

men

jaba

rkan

PP

S

IK

2. T

erse

dian

ya p

edom

an S

IK

0 1

P

usda

tin

AP

BN

D

okum

en

3. M

enso

sial

isas

ikan

RP

P,

stan

dard

/ped

oman

SIK

3a. T

erla

ksan

anya

sos

ialis

asi

RP

P, p

edom

an d

an s

tand

ar

di p

usat

dan

pro

vins

i 0

0 10

0%

Pus

datin

, Pem

da

AP

BN

3b.

Ter

laks

anan

ya

sosi

alis

asi R

PP

, ped

oman

da

n st

anda

r di

kab

upat

en/

kota

0 0

50%

10

0%

P

usda

tin, P

emda

A

PB

N ,

BLN

(G

F)

Tah

un 2

012

baru

utk

138

kab

u-pa

ten/

kota

wila

yah

GF

+ 1

24 k

abu-

pate

n/ko

ta; T

ahun

201

3 se

luru

h ka

bupa

ten/

kota

sud

ah te

r-so

sial

isas

i

4. M

embe

ntuk

Kom

ite A

hli

peny

usun

PP

, pe

dom

an

dan

road

map

yan

g m

ela-

kuka

n pe

rtem

uan

berk

ala

4a.

Dite

tapk

anya

kom

ite a

hli

peny

usun

PP

, ped

oman

dan

ro

adm

ap m

elal

ui S

K M

enke

s 0

1

Pus

datin

A

PB

N

Dok

umen

SK

.

4b.

Ter

sele

ngga

rany

a pe

rte-

mua

n be

rkal

a ko

mite

ahl

i pe

nyus

un P

P, p

edom

an d

an

road

map

min

imal

set

ahun

du

a ka

li

0 10

0%

P

usda

tin

AP

BN

T

ahun

201

2 K

omite

Ahl

i pen

yusu

n P

P, p

edom

an d

an r

oadm

ap d

igan

ti m

enja

di K

omite

Ahl

i SIK

Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 63

Page 78: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

Bas

e-

line

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab K

egia

tan

S

um

ber

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

5. M

embe

ntuk

Tim

pe

rum

us p

enyu

sun

PP

, ped

oman

dan

ro

adm

ap y

ang

mel

akuk

an

pert

emua

n be

rkal

a

5a.

Dite

tapk

anny

a tim

pe

rum

us p

enyu

sun

PP

, pe

dom

an &

roa

dmap

m

elal

ui S

K M

enke

s

0 1

P

usda

tin

AP

BN

Dok

umen

SK

. Set

elah

mas

a tu

gas-

nya,

Tim

Per

umus

pen

yusu

nPP

, pe

dom

an &

roa

dmap

aka

n di

gant

i pe

rann

ya o

leh

Div

isi-d

ivis

i yan

g te

rdap

at d

alam

Kom

ite A

hli S

IK.

5b

. T

erse

leng

gara

nya

pert

emua

n be

rkal

a tim

pe

rum

us p

enyu

sun

PP

, pe

dom

an &

roa

dmap

m

inim

al ti

ga k

ali s

eta-

hun

0 10

0%

P

usda

tin

AP

BN

6. M

embe

ntuk

K

omite

Ahl

i SIK

ya

ng m

elak

ukan

pe

rtem

uan

berk

ala

6a.

Dite

tapk

anya

K

omite

Ahl

i SIK

mel

alui

S

K M

enke

s 0

0 1

Pus

datin

A

PB

N

Dok

umen

SK

. Set

elah

men

yele

sai-

kan

tuga

snya

Kom

ite A

hli d

an T

im

Per

umus

pen

yusu

n P

P, p

edom

an

dan

road

map

aka

n di

lebu

r m

enja

di

Kom

ite A

hli S

IK

6b.

Ter

sele

ngga

rany

a pe

rtem

uan

Kom

ite A

hli

SIK

min

imal

set

ahun

du

a ka

li

0 0

100%

10

0%

100%

P

usda

tin

AP

BN

, BLN

(G

F)

7. M

embe

ntuk

ke

lom

pok

kerja

un

tuk

men

inda

klan

-ju

ti re

kom

enda

si

Kom

ite A

hli S

IK

7. T

erse

leng

gara

nya

pert

emua

n be

rkal

a ke

lom

pok

kerja

min

imal

6

kali

seta

hun

0 0

100%

10

0%

100%

A

PB

N

Pus

datin

, Uni

t ter

kait

64 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 79: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab K

egia

tan

S

um

ber

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

Mis

i 2 :

Men

stan

dar

isas

i in

dik

ato

r ke

seh

atan

ag

ar d

apat

men

gg

amb

arka

n d

eraj

at k

eseh

atan

mas

yara

kat

Str

ateg

i 1. M

elak

uka

n e

valu

asi d

an s

tan

dar

isas

i in

dik

ato

r ke

seh

atan

ser

ta m

emp

erb

aiki

tat

acar

a p

emu

ktah

iran

nya

1. M

elak

ukan

ev

alua

si s

emua

in

dika

tor

kese

hata

n ya

ng a

da

1. T

erse

leng

gara

nya

eval

uasi

dan

sta

nda-

risas

i ind

ikat

or k

ese-

hata

n

0 10

0%

P

usda

tin, U

nit /

LP

terk

ait

AP

BN

2. M

embu

at S

PO

un

tuk

pem

ukta

hira

n in

dika

tor

kese

hata

n

2. T

erse

dian

ya S

PO

un

tuk

pem

utak

hira

n in

dika

tor

kese

hata

n

0 0

100%

P

usda

tin

AP

BN

3. S

osia

lisas

i dan

ad

voka

si p

ener

a-pa

n S

PO

pem

u-ta

khira

n in

dika

tor

kese

hata

n

3. T

erla

ksan

anya

so

sial

isas

i dan

adv

okas

i pe

nera

pan

SP

O

0 0

50%

10

0%

P

usda

tin

AP

BN

4. M

elak

ukan

re

view

per

iodi

k te

rhad

ap d

atas

et

min

imal

yan

g di

guna

kan

dan

diko

ordi

nasi

kan

ke

prog

ram

-pro

gram

di

dala

m d

an k

e lu

ar

lingk

unga

n K

e-m

ente

rian

Kes

e-ha

tan

4. T

erla

ksan

anya

re

view

per

iodi

k te

rha-

dap

data

set m

inim

al

0 0

100%

10

0%

100%

P

usda

tin

AP

BN

Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 65

Page 80: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

Bas

e-

line

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab K

egia

tan

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

Mis

i 3 :

Mem

per

kuat

su

mb

er d

ata

dan

mem

ban

gu

n je

jari

ng

nya

den

gan

sem

ua

pem

ang

ku k

epen

tin

gan

ter

mas

uk

swas

ta d

an m

asya

raka

t m

adan

i.

Str

ateg

i 1. M

emp

erku

at p

eng

um

pu

lan

dat

a ke

seh

atan

ber

bas

is f

asili

tas

dan

ko

mu

nit

as

1. M

enye

derh

anak

an

sist

em p

enca

tata

n da

n pe

lapo

ran

indi

kato

r de

ngan

mer

evis

i pet

unju

k S

IP d

an S

IRS

1. T

erse

dian

ya p

etun

juk

tekn

is S

IP d

an

SIR

S

0 2

3

P

usda

tin, L

P te

rkai

t A

PB

N

Dok

umen

1a. P

erse

ntas

e pe

nyel

esai

an p

etun

juk

tekn

is S

IP

0 10

0%

P

usda

tin, L

P te

rkai

t A

PB

N

Dok

umen

1b.

Per

sent

ase

peny

eles

aian

pet

unju

k te

knis

SIR

S (

data

agr

egat

) 0

100%

BU

K, P

usda

tin

AP

BN

D

okum

en

1c.

Per

sent

ase

peny

eles

aian

pet

unju

k te

knis

SIR

S (

data

indi

vidu

) 0

0 10

0%

BU

K, P

usda

tin

AP

BN

/ BLN

D

okum

en

2. M

enge

mba

ngan

sis

tem

pe

ncat

atan

dan

pel

apor

an

data

/ in

dika

tor

kese

hata

n be

rsum

ber

dari

unit

-uni

t la

inny

a ya

ng te

rkai

t den

-ga

n S

IK

2. T

erse

dian

ya P

etun

juk

Tek

nis

Sis

tem

P

enca

tata

n da

n P

elap

oran

Uni

t-un

it la

in

yang

terk

ait S

IK

0 0

0 1

P

usda

tin, L

P te

rkai

t A

PB

N

Dok

umen

3. M

elak

ukan

pen

guat

an

koor

dina

si tu

kar-

men

ukar

da

ta k

eseh

atan

di s

emua

tin

gkat

3. T

erse

dian

ya S

PO

kor

dina

si tu

kar-

men

ukar

dat

a ke

seha

tan

di s

emua

tin

gkat

0

1

Pus

datin

A

PB

N

Dok

umen

4. M

elak

ukan

stu

di S

RS

(S

ampl

e R

egis

trat

ion

Sys

tem

)

0 0

0 10

%

20%

P

uslit

bang

kes

BLN

(G

F)

5. M

enge

mba

ngka

n da

n m

empe

rluas

inis

iatif

m

Hea

lth u

ntuk

pen

gum

pu-

lan

data

sta

tistik

vita

l (m

elal

ui o

tops

i ver

bal)

seba

gai s

olus

i sem

enta

ra

5. T

erda

patn

ya k

abup

aten

/kot

a ya

ng

mel

aksa

naka

n re

gist

rasi

vita

l den

gan

mem

anfa

atka

n m

Hea

lth

0 0

0 6%

14

%

Pus

datin

dan

Litb

ang-

kes

AP

BN

/BLN

Eks

pans

i leb

ih la

njut

ak

an d

imas

ukka

n da

lam

sik

lus

renc

ana

stra

tegi

sel

anju

tnya

66 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 81: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

Bas

e-

line

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab

Keg

iata

n

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

6. M

elak

sana

kan

pela

tihan

ot

opsi

ver

bal b

agi p

etug

as

kese

hata

n di

lapa

ngan

6. P

erse

ntas

e ka

bupa

ten/

kot

a ya

ng te

lah

mel

akuk

an p

elat

ihan

ot

opsi

ver

bal b

agi p

etug

as

kese

hata

n di

lapa

ngan

0 0

0 0

5%

Bal

itban

gkes

B

LN (

GF

) E

kspa

nsi l

ebih

lanj

ut a

kan

dim

asuk

kan

dala

m s

iklu

s re

ncan

a st

rate

gi s

elan

jutn

ya

7. M

elak

ukan

sos

ialis

asi

pela

ksan

aan

regi

stra

si v

ital

ke s

emua

pel

aksa

na d

an

pem

angk

u ke

pent

inga

n te

rkai

t

7. J

umla

h ka

bupa

ten/

kota

yan

g te

rsos

ialis

asi p

elak

sana

an

regi

stra

si v

ital

0 0

0 46

17

2 B

alitb

angk

es,

kem

enda

gri

AP

BN

, BLN

Pus

kesm

as

8. M

enyu

sun

Inde

ks P

em-

bang

unan

Kes

ehat

an m

eli-

puti

: IP

KM

(In

deks

Pem

ban-

guna

n K

eseh

atan

Mas

yara

-ka

t), I

ndek

s P

uske

smas

, In

deks

Rum

ah S

akit,

Inde

ks

Labo

rato

rium

dan

lain

-lain

8. T

erse

dian

ya In

deks

P

emba

ngun

an K

eseh

atan

M

asya

raka

t, In

deks

Pus

kesm

as,

Inde

ks R

umah

Sak

it, In

deks

La

bora

toriu

m

0 0

75%

10

0%

B

alitb

angk

es

AP

BN

9. M

enge

mba

ngka

n In

deks

K

eset

araa

n da

n K

eadi

lan

Gen

der

9. T

erse

dian

ya In

deks

K

eset

araa

n da

n K

eadi

lan

Gen

der

0 0

25%

75

%

100%

B

alitb

angk

es

AP

BN

10.M

enyu

sun

dafta

r so

sial

bu

daya

terk

ait k

eseh

atan

, tu

mbu

han

obat

, ja

mu

yan

g di

man

faat

kan

mas

yara

kat

Indo

nesi

a

10. T

erse

dian

ya b

uku

dan

web

site

tum

buha

n ob

at, b

uku

pena

ngan

an k

eseh

atan

ibu

dan

anak

ber

dasa

rkan

bud

aya

di

Indo

nesi

a.

0 0

50%

10

0%

B

alitb

angk

es

AP

BN

11. M

enge

mba

ngka

n M

aste

r P

atie

nt In

dex

dan

dise

ases

regi

stry

.

11a.

Ter

sedi

anya

Mas

ter

Pat

ient

In

dex.

0

0

50

%

100%

BU

K, P

usda

tin

AP

BN

/ su

mbe

r la

inny

a

Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 67

Page 82: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

Bas

elin

e

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab K

egia

tan

Su

m-

ber

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

12. M

elak

ukan

inve

nta-

risas

i sar

ana

peny

im-

pana

n, s

aran

a di

strib

usi

dan

sara

na p

enun

jang

di

inst

alas

i far

mas

i pro

vins

i/ka

bupa

ten/

kota

.

12. T

erse

dian

ya d

afta

r in

vent

aris

sa

rana

pen

yim

pana

n, s

aran

a di

strib

usi

dan

sara

na p

enun

jang

di i

nsta

lasi

fa

rmas

i pro

vins

i/ ka

bupa

ten/

kota

10

0%

100%

10

0%

100%

10

0%

Bal

itban

gkes

A

PB

N

Str

ateg

i 2. M

emb

ang

un

mek

anis

me

alir

an d

ata

kese

hat

an d

ari l

inta

s se

kto

r

1. M

elak

ukan

iden

tifik

asi

data

/info

rmas

i yan

g be

rsum

ber

dari

linta

s se

ktor

1. T

erse

dian

ya d

afta

r id

entif

ikas

i dat

a/in

form

asi y

ang

bers

umbe

r da

ri lin

tas

sekt

or

0 75

%

100%

P

usda

tin

AP

BN

2. M

enyu

sun

SP

O

mek

anis

me

dan

hubu

ngan

ke

rja te

ntan

g al

iran

dan

pe

rtuk

aran

dat

a ke

seha

tan

bers

ama

linta

s se

ktor

2. T

ersu

sunn

ya S

PO

alir

an d

an

pert

ukar

an d

ata

kese

hata

n da

ri lin

tas

sect

or

0 0

50%

75

%

100%

P

usda

tin, L

P/ L

S

terk

ait

AP

BN

deno

min

ator

be

rdas

arka

n ju

mla

h K

emen

tria

n/B

adan

te

rkai

t dat

a ke

seha

tan

3. M

enyu

sun

kepu

tusa

n be

rsam

a K

emen

teria

n /

Bad

an te

ntan

g m

ekan

ism

e da

n hu

bung

an k

erja

terk

ait

alira

n/pe

rtuk

aran

dat

a ke

seha

tan

3. T

ersu

sunn

ya k

eput

usan

ber

sam

a ke

men

teria

n/ba

dan

terk

ait t

enta

ng

mek

anis

me

dan

hubu

ngan

ker

ja

alira

n/pe

rtuk

aran

dat

a ke

seha

tan

0 0

50%

75

%

100%

P

usda

tin,L

P/ L

S

terk

ait

AP

BN

deno

min

ator

be

rdas

arka

n ju

mla

h K

emen

tria

n/B

adan

te

rkai

t dat

a ke

seha

tan

4. M

embe

ntuk

kel

ompo

k ke

rja li

ntas

sek

tor

koor

dina

si o

pera

sion

al

tent

ang

alira

n da

n pe

muk

tahi

ran

data

ke

seha

tan

4. T

erbe

ntuk

nya

dan

diad

akan

pe

rtem

uan

berk

ala

kelo

mpo

k ke

rja

linta

s se

ktor

unt

uk k

oord

inas

i op

eras

iona

l pel

aksa

naan

alir

an d

an

pert

ukar

an d

ata

kese

hata

n

0 0

50%

10

0%

100%

P

usda

tin, L

P/ L

S

terk

ait

AP

BN

68 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 83: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab K

egia

tan

Su

mb

er

Dan

a

Ket

eran

g

an

2010

20

11 2

012

2013

201

4

Mis

i 4 :

Men

ing

katk

an m

anaj

emen

dat

a ke

seh

atan

yan

g m

elip

uti

pen

gu

mp

ula

n, p

enyi

mp

anan

, dan

an

alis

is d

ata,

ser

ta d

isem

inas

i in

form

asi.

Str

ateg

i 1. M

emp

erku

at m

anaj

emen

SIK

pad

a s

emu

a t

ing

kat

sist

em k

eseh

atan

1. M

enyu

sun

petu

njuk

tekn

is

Pen

gelo

laan

SIK

dili

ngku

ngan

K

emen

teria

n K

eseh

atan

1. T

erse

dian

ya p

etun

juk

tekn

is p

enge

lola

an

SIK

di l

ingk

unga

n K

emen

teria

n K

eseh

atan

0

0 0

1 1

Pus

datin

A

PB

N

Dok

umen

2. M

elak

ukan

inve

ntar

isas

i sel

uruh

in

isia

tif d

alam

upa

ya p

engu

atan

S

IK d

an m

engk

oord

inas

ikan

pe

laks

anaa

nnya

term

asuk

unt

uk

inis

iatif

bar

u

2. P

erse

ntas

e P

rovi

nsi d

an k

abup

aten

/kot

a ya

ng te

lah

dila

kuka

n pe

met

aan

inis

iatif

yan

g di

laku

kan

dala

m u

paya

pen

guat

an S

IK

0 80

%

100%

P

usda

tin

AP

BN

3. M

enyu

sun

dan

mem

ukta

hirk

an

stan

dar

kode

fikas

i 3.

Ter

muk

tahi

rkan

nya

sta

ndar

kod

efik

asi

0 50

%

100%

P

usda

tin

AP

BN

3a. M

enyu

sun

petu

njuk

tekn

is k

ode

klas

ifika

si p

enya

kit d

an ti

ndak

an

yang

tela

h di

adap

tasi

3a1.

Ter

sedi

anya

pet

ujuk

tekn

is k

ode

klas

ifika

si p

enya

kit d

an ti

ndak

an y

ang

tela

h di

adap

tasi

50

%

100%

Pus

datin

A

PB

N

3a

2. T

erse

dian

ya k

odef

ikas

i pen

yaki

t dan

tin

daka

n se

cara

ele

ktro

nik

0 0

100%

B

UK

(K

eper

awat

an

dan

Sek

reta

riat)

, P

usda

tin

AP

BN

3b. M

enyu

sun

pedo

man

pe

laks

anaa

n da

n pe

tunj

uk te

knis

P

engk

odea

n da

n re

gist

rasi

uni

t pe

laya

nan

kese

hata

n (P

uske

smas

, R

S, L

abor

ator

ium

,Inst

alas

i/gud

ang

farm

asi,

Bal

ai B

esar

dan

Bal

ai,

Pol

itekn

ik K

eseh

atan

) ya

ng

muk

tahi

r

3b1.

Ter

sedi

anya

ped

oman

pel

aksa

naan

da

n pe

tunj

uk te

knis

Pen

gkod

ean

dan

regi

stra

si u

nit p

elay

anan

kes

ehat

an

0 50

%

100%

B

UK

, Pus

datin

A

PB

N

Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 69

Page 84: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab

Keg

iata

n

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

3b

2. T

erse

dian

ya a

plik

asi

peng

kode

an d

an r

egis

tras

i uni

t pe

laya

nan

kese

hata

n se

cara

el

ektr

onik

0 0

100%

B

UK

, Pus

datin

A

PB

N

3b

3. S

osia

lisas

i dan

pel

atih

an

peng

kode

an d

an r

egis

tras

i uni

t pe

laya

nan

kese

hata

n 0

0 25

%

50%

10

0%

BU

K, P

usda

tin

3c. M

enyu

sun

dan

m

enge

mba

ngka

nkan

kod

e ob

at-

obat

an, h

asil

labo

rato

rium

3c. T

erse

dian

ya p

etun

juk

tekn

is

kode

oba

t dan

has

il la

bora

toriu

m

0 0

50%

75

%

100%

P

usda

tin, B

infa

r,

Bal

itban

gkes

A

PB

N

3d. M

enyu

sun

dan

men

gem

bang

kank

an k

ode

sara

na

kese

hata

n tr

adis

iona

l dan

ko

mpl

emen

ter

3d. T

erse

dian

ya k

ode

petu

njuk

te

knis

sar

ana

kese

hata

n tr

adis

iona

l dan

kom

plem

ente

r 0

0 25

%

50%

75

%

Pus

datin

, BU

K

AP

BN

4. M

elak

ukan

sos

ialis

asi d

an

koor

dina

si p

elak

sana

an s

tand

ar

kode

fikas

i

4. P

erse

ntas

e ka

bupa

ten/

kota

ya

ng te

lah

mel

aksa

naka

n st

anda

r ko

defik

asi

10%

20

%

50%

75

%

100%

P

usda

tin

AP

BN

Per

sent

ase

kabu

pate

n/ko

ta y

g m

inim

al

mel

aksa

naka

n st

anda

r ko

defik

asi t

erha

dap

kode

pe

nyak

it, w

ilaya

h, u

nit

pela

yana

n ke

seha

tan.

5. M

elak

ukan

pel

atih

an k

ode

klas

ifika

si p

enya

kit y

ang

mut

akhi

r 5.

Ter

laks

ana

pela

tihan

/TO

T

klas

ifika

si p

enya

kit (

ICD

) d

an

inte

rven

si b

agi p

etug

as

Pus

kesm

as d

an R

S

0 6%

28

%

50%

75

%

Pus

datin

BLN

(W

HO

-U

SA

ID,

GF

)

Kab

upat

en/k

ota

6. M

enyu

sun

stan

dar

petu

njuk

te

knis

pel

aksa

naan

bim

bing

an

tekn

is(p

embi

naan

) da

n m

onev

S

IK

6. T

erse

dian

ya p

etun

juk

tekn

is

bim

bing

an te

knis

(pe

mbi

naan

) da

n m

onev

SIK

0

0 1

Pus

datin

A

PB

N

Dok

umen

70 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 85: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab

Keg

iata

n

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

7. M

enge

mba

ngka

n da

n m

elak

ukan

pel

atih

an a

nalis

is d

an

pem

anfa

atan

dat

a u

ntuk

pe

renc

anaa

n, m

anaj

emen

, m

onito

ring,

eva

luas

i dan

form

ulas

i ke

bija

kan

7a. T

erse

dian

ya m

ater

i pel

atih

an

0 0

1

P

usda

tin

AP

BN

P

aket

dok

umen

7b

. Ter

laks

anan

ya p

elat

ihan

da

lam

ana

lisis

dat

a da

n pe

man

faat

an d

ata

untu

k pe

renc

anaa

n, m

anaj

emen

, m

onito

ring,

eva

luas

i dan

fo

rmul

asi k

ebija

kan

bagi

pet

ugas

ke

seha

tan

di k

abup

aten

/kot

a

0 0

0 50

%

100%

P

usda

tin

AP

BN

K

abup

aten

/kot

a

8. M

elak

ukan

pem

etaa

n fa

silit

as

kese

hata

n da

n ge

ocod

ing.

8.

Ter

laks

anan

ya p

emet

aan

fasi

litas

kes

ehat

an d

an g

eoco

ding

0

20%

60

%

72%

10

0%

Pus

datin

A

PB

N

dan

BLN

(G

F)

Kab

upat

en/k

ota

8a

. Ter

laks

anan

ya p

emet

aan

pusk

esm

asbe

rbas

is g

eoco

ding

0

20%

60

%

72%

10

0%

Pus

datin

A

PB

N

Den

omin

ator

9.3

18

(loka

si a

bsol

ut d

an

rela

tif)

8a

. Ter

laks

anan

ya p

emet

aan

RS

be

rbas

is g

eoco

ding

0

31

1715

(9

5%)

100%

Pus

datin

, BU

K

AP

BN

D

enom

inat

or 1

.722

(lo

kasi

abs

olut

)

8a

. Ter

laks

anan

ya p

emet

aan

fasi

litas

kes

ehat

an la

in (

Bal

ai

pela

yan/

pel

atih

an/la

bora

toriu

m,

kant

or k

eseh

atan

dan

lain

-lain

),

berb

asis

geo

codi

ng

0 0

0 25

%

50%

P

usda

tin

AP

BN

, B

LN

Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 71

Page 86: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

T

arg

et

Pen

ang

gu

ng

Ja

wab

Keg

iata

n

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

Str

ateg

i 2. M

enin

gka

tkan

dan

men

yele

ng

gar

akan

sis

tem

pen

gu

mp

ula

n, p

enyi

mp

anan

dan

dis

emin

asi d

ata

seca

ra s

iste

mat

is m

elal

ui p

eng

gu

naa

n T

IK

1. M

enge

mba

ngka

n pr

ogra

m T

IK

untu

k m

engu

mpu

lkan

, men

yim

pan,

da

n di

sem

inas

i dat

a ya

ng s

esua

i de

ngan

keb

utuh

an p

eman

gku

kepe

ntin

gan.

1. P

erse

ntas

e ka

bupa

ten/

kota

yan

g m

engg

unak

an

prog

ram

TIK

unt

uk

man

ajem

en d

ata

NA

N

A

60%

80

%

100%

P

usda

tin

AP

BN

K

abup

aten

/kot

a

2. M

enja

jaki

ker

jasa

ma

pend

anaa

n na

sion

al, i

nter

nasi

onal

, dan

loka

l unt

uk

mod

erni

sasi

SIK

(ko

mpu

teris

asi).

2. P

erte

mua

n ko

ordi

nasi

te

knis

den

gan

dono

r in

tern

asio

nal,

nasi

onal

, da

n lo

kal (

pem

da)

untu

k m

oder

nisa

si S

IK m

inim

al

seka

li da

lam

sat

u ta

hun

0 0

1 1

1 P

usda

tin

AP

BN

P

erte

mua

n

3. M

enge

mba

ngka

n ke

bija

kan

dan

Sta

ndar

Pro

sedu

r O

pera

sion

al (

SP

O)

untu

k M

ekan

ism

e pe

rtuk

aran

in

form

asi (

data

sha

ring)

dia

ntar

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

dan

sist

em

info

rmas

i den

gan

pene

kana

n pa

da

prin

sip

keam

anan

dan

ker

ahas

iaan

da

ta /i

nfor

mas

i

3. T

erse

dian

ya S

PO

un

tuk

Mek

anis

me

pert

ukar

an in

form

asi

dian

tara

pem

angk

u ke

pent

inga

n da

n si

stem

in

form

asi

0 0

100%

P

usda

tin

AP

BN

4. M

enge

mba

ngka

n pe

rang

kat l

unak

S

IKD

A g

ener

ik

4. T

erse

dian

ya p

eran

gkat

lu

nak

gene

rik S

IKD

A

(Din

as K

eseh

atan

, P

uske

smas

dan

RS

) 0

2 3

Pus

datin

, BU

K

AP

BN

2012

: 2

aplik

asi (

Din

kes

dan

Pus

kesm

as)

; 201

3 : d

itam

bah

1 ap

likas

i RS

. Per

angk

at lu

nak

SIK

DA

gen

erik

mel

iput

i apl

ikas

i un

tuk

Din

kes

kabu

pate

n/ko

ta/

prov

insi

, Pus

kesm

as d

an R

S

4a.

Men

gem

bang

kan

pera

ngka

t lun

ak

SIK

DA

gen

erik

Pus

kesm

as d

an D

inke

s 4a

. Ter

sedi

anya

pe

rang

kat l

unak

gen

erik

S

IKD

A (

Din

as K

eseh

atan

da

n P

uske

smas

)

0 2

P

usda

tin, B

UK

A

PB

N

Apl

ikas

i pus

kesm

as d

an D

inke

s

72 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 87: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g J

awab

Keg

iata

n

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

4b.

Men

gem

bang

kan

pera

ngka

t lu

nak

SIK

DA

gen

erik

RS

4b

. Ter

sedi

anya

pe

rang

kat l

unak

gen

erik

S

IKD

A (

RS

) 0

0 1

Pus

datin

, B

UK

A

PB

N

Apl

ikas

i RS

5. M

ener

apka

n S

IKD

A g

ener

ik d

i ka

bupa

ten/

kota

yan

g be

lum

m

empu

nyai

SIK

DA

ele

ktro

nik

5. P

erse

ntas

e ka

bupa

ten/

kota

yan

g m

engg

unak

an S

IKD

A

gene

rik

0 50

%

75%

10

0%

P

usda

tin,

BU

K

AP

BN

6. M

emba

ngun

Dat

a W

areh

ouse

/ ba

nk d

ata

untu

k m

enin

gkat

kan

peny

elen

ggar

aan

man

ajem

en d

ata

6. T

erse

dian

ya d

ata

war

ehou

se /

bank

dat

a ke

seha

tan

nasi

onal

0

50%

75

%

90%

10

0%

Pus

datin

A

PB

N

7. M

emba

ngun

str

uktu

r da

taba

se

dan

met

adat

a 7.

Ter

sedi

anya

da

taba

se d

an m

etad

ata

0 0

0 0

100%

P

usda

tin

BLN

(G

F)

8. M

enga

dops

i pro

toko

l unt

uk

pert

ukar

an d

ata

dan

inte

rope

rabi

lity

8. T

erse

dian

ya p

roto

kol

untu

k pe

rtuk

aran

dat

a da

n in

tero

pera

bilit

y 0

0 0

0 10

0%

Pus

datin

B

LN (

GF

)

9. M

enyu

sun

dan

mel

akuk

an

sosi

alis

asi d

ata

dict

iona

ry

9. T

erse

dian

ya d

ata

dict

iona

ry s

erta

di

tera

pkan

dal

am

pela

ksan

aan

man

ajem

en d

ata

0 0

1

P

usda

tin

BLN

(G

F)

Dok

umen

10. M

enyu

sun

dan

men

gem

bang

kan

stra

tegi

cha

nge

man

agem

ent u

ntuk

men

jam

in

kela

ngsu

ngan

pen

erap

an s

iste

m

baru

10a.

Ter

sedi

anya

pe

tunj

uk s

trat

egi c

hang

e m

anag

emen

t unt

uk

men

jam

in k

elan

gsun

gan

pene

rapa

n si

stem

bar

u 0

0 0

1

Pus

datin

B

LN (

GF

) D

okum

en

10

b. T

erla

ksan

anya

fa

silit

asi p

embi

naan

si

stem

bar

u

0 0

0 28

%

28%

P

usda

tin

BLN

(G

F)

138

kabu

pate

n/ko

ta

Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 73

Page 88: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab

Keg

iata

n

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

Mis

i 5 :

Mem

per

kuat

su

mb

er d

aya

SIK

mel

alu

i ad

voka

si d

an k

oo

rdin

asi p

end

anaa

n, S

DM

dan

infr

astr

ukt

ur

sert

a p

eman

faat

an T

IK.

Str

ateg

i 1. M

elak

uka

n a

dvo

kasi

dan

ko

ord

inas

i dal

am u

pay

a m

emp

erku

at s

um

ber

day

a S

IK

1. M

elak

ukan

adv

okas

i ke

pada

Pem

erin

tah

Dae

rah

agar

men

galo

kasi

kan

angg

aran

ope

rasi

onal

dan

pe

mel

ihar

aan

SIK

sec

ara

rutin

ya

ng d

iper

kuat

ant

ara

lain

de

ngan

Per

atur

an te

ntan

g S

IK 1a

. P

erse

ntas

e K

abup

aten

/ko

ta y

ang

mem

puny

ai

Per

atur

an te

ntan

g S

IK

0 0

0 21

%

45%

P

usda

tin, L

S

terk

ait

AP

BN

Per

atur

an S

IK a

dala

h se

mua

per

atur

an (

Per

da/

Per

bup/

Per

wal

i/ S

K B

upat

i/S

K W

alik

ota)

.

1b.

Per

sent

ase

Din

as

Kes

ehat

an K

abup

aten

/kot

a ya

ng m

enga

loka

sika

n da

na

oper

asio

nal d

an

pem

elih

araa

n S

IK d

ari

angg

aran

kes

ehat

an d

aera

h

40%

45

%

50%

55

%

60%

P

usda

tin

AP

BN

Ang

gara

n S

IK a

dala

h an

ggar

an y

g di

peru

ntuk

an

bagi

pro

ses

peng

elol

aan

data

/info

rmas

i dar

i sem

ua

unit.

Mul

ai d

isem

inas

i tah

un

2012

. Pel

atih

an T

im

advo

kasi

, pen

yusu

nan

tool

ad

voka

si, m

ulai

inis

iasi

ta

hun

2012

2. M

elak

ukan

pen

eliti

an

tent

ang

“pem

akai

an T

IK

dala

m p

engu

atan

sis

tem

pe

ngel

olaa

n in

form

asi

kese

hata

n te

rhad

ap d

ampa

k ke

seha

tan

dan

men

entu

kan

inve

stas

i min

imal

yan

g di

perlu

kan

untu

k pe

laks

anaa

n pe

nggu

naan

TIK

2. T

erla

ksan

anya

pen

eliti

an

tent

ang

“pem

akai

an T

IK

dala

m p

engu

atan

sis

tem

pe

ngel

olaa

n in

form

asi

kese

hata

n te

rhad

ap d

ampa

k ke

seha

tan

dan

men

entu

kan

inve

stas

i min

imal

yan

g di

perlu

kan

untu

k pe

laks

anaa

n pe

nggu

naan

T

IK”

0 0

100%

P

usda

tin

BLN

(G

F)

IT A

udit

3. M

elak

ukan

ass

essm

ent

untu

k pe

lem

baga

an te

naga

pe

ngel

ola

SIK

mel

alui

jaba

tan

fung

sion

al d

an te

rhad

ap

jum

lah,

jeni

s da

n ca

ra

capa

city

bui

ldin

g te

naga

SIK

(Tra

inin

g N

eed

Ass

essm

ent)

.

3. T

erse

dian

ya h

asil

asse

ssm

ent u

ntuk

pe

lem

baga

an te

naga

pe

ngel

ola

SIK

mel

alui

ja

bata

n fu

ngsi

onal

dan

te

rhad

ap ju

mla

h, je

nis

dan

cara

cap

acity

bui

ldin

g te

naga

S

IK (

Tra

inin

g N

eed

Ass

essm

ent)

.

0 0

1

P

usda

tin,

BP

PS

DM

B

LN (

GF

) D

okum

en

74 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 89: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

T

arg

et

Pen

ang

gu

ng

Ja

wab

Keg

iata

n

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

4. P

elem

baga

an p

enge

lola

S

IK s

ebag

ai ja

bata

n fu

ngsi

onal

4. P

enye

lesa

ian

pele

mba

gaan

ja

bata

n fu

ngsi

onal

Info

rmat

ika

Kes

ehat

an*

(ran

cang

an J

abat

an

fung

sion

al d

an r

anca

ngan

pe

tunj

uk te

knis

)

0 0

1 3

P

usda

tin,

Rop

eg, H

ukor

, B

PP

SD

M

AP

BN

*M

asuk

rum

pun

Jaba

tan

fung

sion

al k

eseh

atan

4a. M

enyu

sun

ranc

anga

n Ja

bata

n fu

ngsi

onal

In

form

atik

a K

eseh

atan

m

empr

oses

ke

Biro

Huk

um

Kem

enke

s

4a.

Ter

sedi

anya

ran

cang

an

Jaba

tan

fung

sion

al In

form

atik

a K

eseh

atan

yan

g di

sam

paik

an k

e B

iro H

ukum

Kem

enke

s.

0 0

1

P

usda

tin,

Rop

eg, H

ukor

, B

PP

SD

M

AP

BN

D

okum

en

4b. M

empr

oses

ran

cang

an

Jaba

tan

fung

sion

al

Info

rmat

ika

Kes

ehat

an

sam

pai k

e K

emen

teria

n P

AN

dan

RB

4b.

Ter

sedi

anya

ran

cang

an

Jaba

tan

fung

sion

al In

form

atik

a K

eseh

atan

yan

g di

sam

paik

an k

e K

emen

teria

n P

AN

dan

RB

0

0 0

1

Pus

datin

, R

opeg

, Huk

or,

BP

PS

DM

A

PB

N

Dok

umen

4c. P

enyu

suna

n pe

tunj

uk

tekn

is J

abat

an fu

ngsi

onal

In

form

atik

a K

eseh

atan

4c.

Ter

sedi

anya

pet

unju

k te

knis

Ja

bata

n fu

ngsi

onal

Info

rmat

ika

Kes

ehat

an

0 0

0 1

P

usda

tin,

Rop

eg, H

ukor

, B

PP

SD

M

AP

BN

D

okum

en

4d. P

embe

ntuk

an T

im

Pen

ilai J

abat

an fu

ngsi

onal

In

form

atik

a K

eseh

atan

4d.

Ter

sedi

anya

SK

Tim

Pen

ilai

Jaba

tan

fung

sion

al In

form

atik

a K

eseh

atan

0

0 0

1

Pus

datin

, R

opeg

, Huk

or,

BP

PS

DM

A

PB

N

SK

Tim

Pen

ilai d

iben

tuk

sete

lah

Jaba

tan

fung

sion

al d

iset

ujui

M

enP

AN

Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 75

Page 90: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab

Keg

iata

n

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

Str

ateg

i 2. A

dvo

kasi

dan

ko

ord

inas

i pen

gg

un

aan

TIK

di s

ekto

r ke

seh

atan

seb

agai

ala

t u

ntu

k m

enin

gka

tkan

man

ajem

en d

an p

elay

ana

n k

eseh

atan

1. M

enge

mba

ngka

n m

odel

m

Hea

lth d

an te

lem

edic

ine

untu

k m

enga

tasi

mas

alah

in

fras

truk

tur,

kom

unik

asi,

dan

keku

rang

an s

umbe

r da

ya

man

usia

dal

am s

iste

m

kese

hata

n.

1a.

Ter

sedi

anya

mod

el

solu

si m

Hea

lth n

asio

nal

0

2 ap

likas

i m

Hea

lth

ters

ambu

ng

deng

an

SIK

Nas

O

nlin

e

5 ap

likas

i m

hea

lth

ters

ambu

ng

deng

an

SIK

NA

S

8 ap

likas

i m

hea

lth

ters

ambu

ng

deng

an

SIK

NA

S

10

aplik

asi m

he

alth

te

rsam

bung

de

ngan

S

IKN

AS

P

usda

tin

AP

BN

10 m

odel

mhe

alth

yg

ada

saat

in

i(KLB

, Ben

cana

, Pen

data

an

posk

esde

s, K

IA, P

eman

taua

n pu

skes

kel

iling

, Aru

s m

udik

, A

I/inf

luen

za, p

elay

anan

pub

lik,

prom

kes,

KK

P u

tk T

KI)

, be

lum

terin

tegr

asi d

enga

n ba

nk d

ata.

Mak

a ju

mla

h m

odel

mH

ealth

ada

lah

jum

lah

mod

el-m

odel

mH

ealth

yg

terin

tegr

asi d

enga

n ba

nk d

ata

1b

. T

erse

dian

ya m

odel

sol

usi

tele

med

icin

e *

0 0

30%

60

%

100%

BU

K

(Pen

unja

ng d

an

Sek

reta

riat)

, P

usda

tin

AP

BN

*Tel

erad

iolo

gi, a

plik

asi

(Pro

totip

e da

ri R

S E

ka).

Ju

mla

h pr

ovin

si y

ang

tela

h m

ener

apka

n te

lera

diol

ogi

1c.

Ter

sedi

anya

mod

el s

olus

i E

MR

0

0 31

(RS

V

ertik

a)

36 (

RS

ke

las

A

publ

ik)

169

(RS

B

pub

lik)

BU

K, P

usad

tin

AP

BN

Ju

mla

h R

S

2. M

enge

mba

ngka

n eG

over

men

t unt

uk m

endu

kung

m

anaj

emen

dan

pel

ayan

an

kese

hata

n

2a.

Ter

sedi

anya

SP

O

peng

emba

ngan

apl

ikas

i eG

over

nmen

t bag

i set

iap

unit

kese

hata

n

0 0

1

P

usda

tin

AP

BN

1

doku

men

SP

O

2b. T

erse

dian

ya d

an

dipe

rluas

nya

peng

guna

an

aplik

asi e

Gov

ernm

ent d

i K

emen

kes

0 2

28

Pus

datin

, uni

t te

rkai

t A

PB

N

Jeni

s-je

nis

aplik

asi e

-offi

ce

(28m

odul

)

2c.

Dip

erlu

asny

a pe

nggu

naan

ap

likas

i eG

over

nmen

t di

Kem

enke

s 0

0 50

%

75%

10

0%

Pus

datin

, uni

t te

rkai

t A

PB

N

Uni

t tek

nis

yang

m

eman

faat

kan

aplik

asi e

-O

ffice

76 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 91: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

T

arg

et

Pen

ang

gu

ng

Ja

wab

Keg

iata

n

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

Str

ateg

i 3. M

emp

erku

at p

end

anaa

n, S

DM

dan

infr

astr

ukt

ur

1. M

engu

paya

kan

peny

edia

an

inse

ntif

kine

rja b

agi p

elak

sana

pe

ngel

olaa

n S

IK d

i kab

upat

en/

kota

, pro

vins

i

1. T

erse

dian

ya in

sent

if ki

nerja

bag

i pel

aksa

na

peng

elol

aan

SIK

di

kabu

pate

n/ko

ta, p

rovi

nsi

100%

10

0%

100%

10

0%

100%

P

usda

tin,

Pem

da

AP

BN

, P

emda

, B

LN (

GF

)

GF

men

yedi

akan

unt

uk

Pap

ua d

an P

apua

Bar

at

2. M

empe

rkua

t SD

M S

IK d

i sem

ua

tingk

at m

elal

ui :

2a. P

eren

cana

an k

ebut

uhan

te

naga

SD

M S

IK m

elal

ui k

ajia

n ke

tena

gaan

2a. T

erse

dian

ya

kete

naga

an S

DM

SIK

10

0%

BP

PS

DM

(P

usre

ngun

) A

PB

N

2b. P

enga

daan

tena

ga S

DM

SIK

m

elal

ui p

elat

ihan

form

al S

IK

2b. P

erse

ntas

e ka

bupa

ten/

kota

yan

g m

empu

nyai

SD

M

SIK

min

imal

sat

u or

ang

yang

sud

ah m

enda

pat

pela

tihan

form

al S

IK

60%

10

0%

100%

10

0%

100%

BP

PS

DM

(P

usdi

klat

A

para

tur)

, P

usda

tin,

Pem

da

AP

BN

, A

PB

D

Pel

atih

an S

IK =

pel

atih

an

info

rmat

ika

kese

hata

n yg

te

rakr

edita

si B

PP

SD

MK

2c.

Per

luas

an p

ergu

ruan

ting

gi

cent

er o

f exc

elle

nt y

ang

mel

aksa

naka

n pr

ogra

m

pem

anta

pan

info

rmas

i kes

ehat

an

bagi

pet

ugas

SIK

.

2c.

Jum

lah

univ

ersi

tas

cent

er o

f ex

celle

nt y

ang

tela

h m

elak

sana

kan

prog

ram

pe

man

tapa

n in

form

asi

kese

hata

n

0 1

PT

N

8 P

TN

8

PT

N

8 P

TN

BP

PS

DM

(P

usdi

klat

A

para

tur)

, P

usda

tin, P

TN

BLN

(G

F),

A

PB

N,

AP

BD

UG

M,U

I, U

SU

, U

NA

IR,U

NH

AS

,UN

CE

N,

UN

SR

AT

, UN

LAM

3. M

elak

ukan

kaj

ian

tent

ang

optim

alis

asi p

eman

faat

an

jarin

gan

SIK

di K

abup

aten

/ko

ta

3. T

erla

ksan

anya

kaj

ian

tent

ang

optim

alis

asi

pem

anfa

atan

jarin

gan

SIK

0

0 10

0%

Pus

datin

A

PB

N

Dok

umen

4. M

engu

paya

kan

peny

edia

an

Per

alat

an T

IK u

ntuk

K

abup

aten

/kot

a da

n pu

skes

mas

di d

aera

h te

rpen

cil,

tert

ingg

al d

an

kepu

laua

an

4. T

erse

dian

ya p

eral

atan

T

IK d

i kab

upat

en/k

ota

dan

pusk

esm

as d

i dae

rah

terp

enci

l, te

rtin

ggal

dan

ke

pula

uan

0 0

0 0

28%

(G

F)

Pus

datin

, P

emda

AP

BN

, P

emda

, B

LN (

GF

)

GF

men

yedi

akan

unt

uk d

i ka

bupa

ten/

kota

dan

P

uske

mas

DT

PK

dae

rah

caku

pan

GF

-HS

S

Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 77

Page 92: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

Mis

i 6 :

Men

gem

ban

gka

n d

an m

enin

gka

tkan

SIK

yan

g m

elip

uti

pen

erap

an ja

min

an k

ual

itas

dan

sis

tem

pen

gen

dal

ian

nya

Str

ateg

i 1. M

end

oro

ng

ter

sed

ia d

an t

erla

ksan

anya

pro

sed

ur

yan

g m

enja

min

ku

alit

as d

ata

1. M

enge

mba

ngka

n S

PO

pen

gelo

laan

da

ta d

ari s

emua

je

njan

g ad

min

istr

asi

dan

mem

asuk

kan

kual

itas

data

dal

am

sem

ua S

PO

pe

laya

nan

kese

hata

n

1. T

erse

dian

ya S

PO

pen

gelo

laan

da

ta d

i sem

ua je

njan

g ad

min

istr

asi.

0 25

%

50%

10

0%

100%

P

usda

tin, U

nit

terk

ait,

Pem

da

AP

BN

, A

PB

D

Den

omin

ator

Pus

at, p

rovi

nsi,

kabu

pate

n/ko

ta

2. M

enyu

sun

pedo

-m

an e

valu

asi k

ualit

as

data

(D

QS

)

2. T

erse

dian

ya p

edom

an e

valu

asi

kual

itas

data

(D

QS

) 0

0 1

Pus

datin

B

LN (

GF

) D

okum

en

3. M

elak

ukan

pe

latih

an e

valu

asi

kual

itas

data

(D

QS

)

3. T

erla

ksan

anya

pel

atih

an

eval

uasi

kua

litas

dat

a te

rhad

ap

petu

gas

Kab

upat

en/k

ota

0

0 28

%

40%

60

%

Pus

datin

A

PB

N,

BLN

(G

F)

2012

sum

ber

dana

GF

, 201

3 da

n 20

14 A

PB

N

4. M

elak

ukan

dat

a qu

ality

sel

f-as

sess

men

t (e

valu

asi k

ualit

as

data

) ru

tin d

an d

ium

-pa

nbal

ikka

n ke

Din

as

kese

hata

n

4. P

erse

ntas

e ka

bupa

ten/

kota

yan

g di

laku

kan

peni

laia

n ku

alita

s da

ta

deng

an D

QS

set

iap

tahu

n

0 0

0 12

%

12%

P

usda

tin

BLN

(G

F)

5. M

elak

ukan

pel

ati-

han

kual

itas

data

te

rmas

uk p

eng-

guna

an IC

D d

an

klas

ifika

si s

tand

ar,

syst

em r

egis

tras

i vita

l da

n In

tern

atio

nal

Hea

lth R

egul

atio

n

5. T

erse

leng

gara

nya

pela

tihan

ku

alita

s da

ta te

rhad

ap p

etug

as

kabu

pate

n/ko

ta

0 0

0 25

%

50%

P

usda

tin

AP

BN

78 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 93: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Keg

iata

n

Ind

ikat

or

Kin

erja

B

asel

ine

Tar

get

P

enan

gg

un

g

Jaw

ab

Su

mb

er

Dan

a K

eter

ang

an

2010

20

11

2012

20

13

2014

Mis

i 7 :

Men

ing

katk

an b

ud

aya

pen

gg

un

aan

dat

a d

an in

form

asi u

ntu

k p

enye

len

gg

araa

n u

pay

a ke

seh

atan

yan

g e

fekt

if d

an e

fisi

en s

erta

un

tuk

men

du

-

kun

g t

ata

kelo

la k

epem

erin

tah

an y

ang

bai

k se

rta

bag

i mas

yara

kat

luas

.

Str

ateg

i 1. M

end

oro

ng

bu

day

a d

an m

elem

bag

akan

pen

gg

un

aan

info

rmas

i dal

am m

anaj

emen

kes

ehat

an

1. M

enge

mba

ngka

n da

n m

enye

leng

gara

kan

loka

kary

a P

eman

faat

an d

ata

untu

k m

elak

ukan

adv

okas

i

1a. T

erse

diny

a m

ater

i lok

akar

ya a

dvok

asi

tent

ang

pem

anfa

atan

dat

a da

n pe

ntin

gnya

da

ta k

eseh

atan

pad

a m

anaj

emen

pun

cak

bida

ng k

eseh

atan

.

0 0

1

P

usda

tin

BLN

(G

F)

Dok

umen

1b. T

erse

leng

gara

nya

loka

kary

a ad

voka

si

tent

ang

pem

anfa

atan

dat

a da

n pe

ntin

gnya

da

ta k

eseh

atan

pad

a m

anaj

emen

pun

cak

bida

ng k

eseh

atan

pal

ing

sedi

kit s

etah

un

seka

li.

0 0

100%

10

0%

100%

P

usda

tin

AP

BN

, B

LN (

GF

)

2. M

enyu

sun

mat

eri p

eman

-fa

atan

dat

a da

n in

form

asi b

agi

apar

atur

dan

tena

ga k

eseh

atan

un

tuk

mem

perk

uat k

urik

ulum

pe

ndid

ikan

, pel

atih

an d

an

penj

enja

ngan

.

2. T

erse

dian

ya m

ater

i pem

anfa

atan

dat

a da

n in

form

asi b

agi a

para

tur

dan

tena

ga

kese

hata

n un

tuk

mem

perk

uat k

urik

ulum

pe

ndid

ikan

, pel

atih

an d

an p

enje

njan

gan.

0

0 0

1

Pus

datin

, B

PP

SD

MK

A

PB

N

Pak

et d

o-ku

men

3. M

enyu

sun

dan

mel

akuk

an

regu

lar

dise

min

asi i

nfor

mas

i te

rhad

ap la

pora

n ya

ng m

elip

uti

indi

kato

r ut

ama

kese

hata

n te

rmas

uk M

DG

3a. T

erse

dian

ya la

pora

n in

dika

tor

utam

a ke

seha

tan

dan

prof

il ke

seha

tan

50

%

100%

10

0%

100%

10

0%

Pus

datin

A

PB

N

3b. T

erse

leng

gara

nya

regu

lar

dise

min

asi

info

rmas

i 0

100%

10

0%

100%

10

0%

Pus

datin

A

PB

N

Str

ateg

i 2. M

end

oro

ng

bu

day

a

1. M

endu

kung

dib

entu

knya

w

adah

ata

u fo

rum

info

rmat

ika

kese

hata

n un

tuk

mem

ajuk

an

kesa

dara

n/pe

ngem

bang

an T

IK

dala

m p

engg

unaa

n in

form

asi

1. T

erse

dian

ya w

adah

/foru

m d

i bid

ang

info

rmat

ika

kese

hata

n ya

ng

men

yele

ngga

raka

n pe

rtem

uan

palin

g se

diki

t sek

ali d

ua ta

hun

0 10

0%

100%

10

0%

100%

P

usda

tin

BLN

, A

PB

N

Matriks Kinerja Roadmap SIK Tahun 2011 - 2014 79

Page 94: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

80 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 95: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 96: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 97: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

BAPPENAS Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional

Balitbangkes Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

BPS Badan Pusat Statistik

Dinkes Dinas Kesehatan

DQS Data Quality Self Assessment

e-Government Electronic Government

EHealth Electronic Health

e-learning Electronic Learning

GNP Gross National Product

HMN Health Metrics Network

ICD International classification of diseases

IPTEK Ilmu Pengetahuan dan teknologi

JamKesMas Jaminan Kesehatan Masyarakat

m-Health Mobile Health

MMR Maternal Mortality Rate

PDB Product Domestik Bruto

PPSDM Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pusdatin Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan Indonesia

SDM Sumber Daya Manusia

SKN Sistem Kesehatan Nasional

SIK Sistem Informasi Kesehatan

SIKDA Sistem Informasi Kesehatan Daerah

SIKNAS Sistem Informasi Kesehatan Nasional

SIP Sistem Informasi Puskesmas

SIRS Sistem Informasi Rumah Sakit

SRS Sample Registration System

Daftar Singkatan 83

Page 98: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

SPO Standar Prosedur operasional

TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi

VPN Virtual Private Network

WHO World Health Organization

UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah

UPTP Unit Pelaksana Teknis Pusat

84 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 99: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Badan Pusat Statistik. 2010. Berita Resmi Statistik: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jakarta:

Badan Pusat Statistik

Departemen Kesehatan RI. 2007. Kebijakan Strategi Pengembangan Sistem Informasi

Kesehatan Nasional (SIKNAS): Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 511/

MENKES/SK/V/2002. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2010-2014: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 021/

Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014.

Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Kementerian Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia

Kesehatan. Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun 2010-2014. Jakarta: Kementerian

Kesehatan RI

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

20 Tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2010-2014

Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/SK/

V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125)

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5063)

Word Health Organization. 2007. Health Metrics Network (HMN): Indonesia Health Information

System Review and Assessment. Jakarta

Word Health Organization. 2009. Health Metrics Network (HMN): Guidance for the Health

Information Systems (HIS) Strategic Planning Process, Version 6-March 2009.

Daftar Pustaka 85

Page 100: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Word Health Organization. 2010. Resolution of The WHO Regional Committee for South East

Asia: Regional Strategy on Health Information Systems, Sixty Third Session

Bangkok-Thailand, 7-10 September 2010.

86 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 101: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 102: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

86 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 103: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

Pengarah : Menteri Kesehatan Penanggungjawab : Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Komite Ahli Ketua : Dr. dr. R. Hapsara Habib Rahmat, DPH Anggota : 1. Dr. Onno W. Purbo;

2. Dr. Sudarti Surbakti; 3. Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS; 4. Dr. Rohadi Haryanto, MSc.

Tim Perumus Ketua : dr. Suwarta Kosen, MPH, Phd. Anggota 1. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran;

2. Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara; 3. Kepala Biro Hukum dan Organisasi; 4. Kepala Pusat Data dan Informasi; 5. Kepala Kerjasama Luar Negeri; 6. Sekretaris Inspektorat Jenderal; 7. Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan; 8. Sekretaris Ditjen Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan; 9. Sekretaris Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan

Anak 10. Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan; 11. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan; 12. Sekretaris Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan SDM Kesehatan; 13. Ir. Sri Cahaya Khoironi(Direktur E-Bussiness,

Kementerian Komunikasi dan Informasi); 14. S. Happy Hardjo, SE, Mec(Direktur Statistik

Kesejahteraan Rakyat, Badan Pusat Statistik); 15. Dr. Wendy hartanto, MA(Direktur Statistik Populasi

dan Tenaga Kerja, Badan Pusat Statistik); 16. Drs. Maliyono Mawar, MA(Kementerian Dalam

Negeri); 17. Sularsono, SP, ME(Kasubdit Sumber Daya Kese-

Lampiran III 89

Page 104: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang

hatan, Direktorat Kesehatan dan Gizi, Bappenas); 18. Ir. Agung Hardjono, MSEM, MSIS (UKP4); 19. Drs. Arsil, MSc(Kasubdit Pelayanan Telematika

BKKBN); 20. Drs. Budi Tampubolon; 21. Surjadi Slamet (FMIPA UI); 22. Zainal A. Hasibuan(DETIKNAS); 23. dr. Widyastuti Soerojo; 24. Imam B. Prasodjo, Ph.D(LSM Nurani Dunia); 25. Kelvin Hui (GIZ)

:

dr. Jane Soepardi, MPH, DSc; dr. Nancy Dian Anggraeni, M.Epid; Yudianto, SKM, MSi; Nuning Kurniasih, S.Si.Apt, M.Si; drg. Rudy Kurniawan, M.Kes; Farida Sibuea, SKM, MSc.PH ; Diah Puspitasari, SKM; Intan Suryantisa Indah, SKM; Dinar Dewi Anggraeni, AMd.

:

Iskandar Zulkarnain, SKM, M.Kes; drg. Vensya Sitohang, M.Epid; Boga Hardhana, S.Si, MM; drg. Titi Aryati Soenardi, M.Kes; Agustin Setyarini, SH; Dwiari, SKM, MKM; Cecep Slamet Budiono, SKM, MScPH ; Ir. Zulfi, MM; Sunaryadi, SKM,M.Kes; Rizka Astuti, AMd; D. Anwar Musadad, SKM, M.Kes (Ka.Pusat ITKM, Balitbangkes, Kementerian Kesehatan); Drs. Sjafrul, MBA(Kasubdit Sistem Aplikasi & Bank Data BKKBN); Dr. Handayani Ningrum, SE, M.Si(Kasi Analisis Pertumbuhan Penduduk Kementerian Dalam Negeri); Hadi Suprayitno(Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan); dr. Andi Soguni, MA(Kabag APBN 2 Biro Perencanaan dan Anggaran, Sekjen Kementerian Kesehatan); Nagiot Cansalony Tambunan (Kasubbag Program Ses Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan); Herma Trilas Mewani Purba, SS(Staf Program dan Evaluasi Pusat Kerjasama Luar Negeri, Sekjen Kementerian Kesehatan); Kuswati Ningsih(Staf Biro Keuangan dan BMN, Sekjen Kementerian Kesehatan); Franky Indra, SH(Staf Hukormas Sesditjen BUK Kementerian Kesehatan); Muji Yuswanto(Staf Bagian. PI Sesditjen P2PL Kementerian Kesehatan); Timor Utama, S.Kom(Staf Subbag Data dan Informasi, Badan PPSDM Kementerian Kesehatan); Merina(Staf Subbag PI Sesdijen Binfar dan Alkes Kementerian Kesehatan); Dwi Hapsari(Peneliti Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan); Jupri Wahyudin(Pranata Komputer, Pusat Komunikasi Publik Sekjen Kementerian Kesehatan); Danang Triyogojatmiko(Staf Kepegawaian dan Umum Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan); Juni Widy Astuti, AMd(Staf Bagian Tata Usaha Pusat Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan); Riza Afriani Margaresa, SKM(Staf Program dan Evaluasi Pusat Promosi kesehatan); Drs. Purwani, Apt, MM; Ivana Rahman; Riati Anggriani, SH, MARS,MH; Ir. Endang Retowerdiningsih, MSi; Kuncoro Ngudi Siswanto, S.Kom; Agus Ruchiyatna; Srie Roesiana Dwi. M; Fitria Kusuma Ratih; Kharisma Fitria Puspa, ST; Yasrizal; M. Arief Jatmiko (Ka.SubBag.Informasi DJ.Bina Kefarmasian & Alkes); Rizki Akhmad (Kasubbag.PI. DJ. BUK); Irvan (PI.DJ.BUK). dr.Made Desak Wismarini,MKM (PI P2PL), Fenny Melanie, SH (Biro Hukum & Organisasi)

90 Roadmap SIK Tahun 2011-2014

Page 105: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang
Page 106: juga “Data · Kita sadari bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang