Judul Program
-
Upload
caninasparkyu7939 -
Category
Documents
-
view
87 -
download
0
Transcript of Judul Program
A. JUDUL PROGRAM
Perbedaan Daya Hambat Obat Kumur Chlorhexidine Murni Dengan
Yang Ditambahkan Aloe vera Terhadap Bakteri Streptococcus mutans.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Obat kumur sudah banyak digunakan oleh masyarakat di dunia sebagai
salah satu penunjang dalam menjaga kesehatan rongga mulut selain
menggunakan sikat gigi dan benang gigi. Obat kumur yang beredar di
Indonesia memiliki kandungan yang berbeda-beda. Salah satu kandungan obat
kumur yang banyak dijumpai adalah chlorhexidine. Kandungan chlorhexidine
dalam obat kumur tidak selalu memberikan efek baik pada rongga mulut
(Rahmadhan, 2010).
Salah satu tanaman obat di Indonesia adalah Aloe vera yang
mempunyai khasiat di bidang kedokteran gigi yaitu sebagai antibakteri
(Melnick, 1982). Aloe vera dapat membantu penyembuhan pasien dengan
radang gusi dan mengurangi pewarnaan akibat rokok (Pratiwi, 2005). Zat
antibakteri pada Aloe vera mampu mengurangi bakteri Porphyromonas
gingivalis yang menyebabkan radang gusi dan menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus (Kheumala, 2009). Selain bakteri tersebut, ada
bakteri lain di dalam rongga mulut yang juga turut berperan dalam proses
karies yaitu Streptococcus mutans. Namun, jika jumlah dan populasinya tidak
seimbang maka bakteri ini dapat memberikan efek negatif bagi mulut.
Berdasarkan kajian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji efektivitas
obat kumur chlorhexidine yang ditambah ekstrak Aloe vera terhadap bakteri
Streptococcus mutans. sehingga diharapkan lebih efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri.
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini
adalah:
Bagaimana perbedaan daya hambat obat kumur chlorhexidine murni
dengan yang ditambahkan ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus mutans
1
D. TUJUAN PROGRAM
1. Tujuan Umum
Mengkaji perbedaan daya hambat obat kumur chlorhexidine murni
dengan yang ditambahkan ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus
mutans.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan daya hambat obat kumur chlorhexidine murni
terhadap Streptococcus mutans.
b. Mendeskripsikan daya hambat obat kumur chlorhexidine yang
ditambah ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus mutans.
c. Menganalisis konsentrasi efektif ekstrak Aloe vera yang ditambah ke
obat kumur chlorhexidine terhadap Streptococcus mutans.
d. Menganalisis perbedaan daya hambat obat kumur chlorhexidine murni
dengan yang ditambahkan ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus
mutans.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui
Perbedaan Daya Hambat Obat Kumur Chlorhexidine Murni Dengan Yang
Ditambahkan Aloe vera Terhadap Bakteri Streptococcus mutans.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan
pengalaman tentang penggunaan obat kumur chlorhexidine yang ditambah
ekstrak Aloe vera.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
bermanfaat di bidang kedokteran gigi dengan cara memberikan
tambahan data empiris yang telah teruji secara ilmiah.
b. Bagi Masyarakat
2
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat, sehingga memberikan alternatif pilihan obat kumur pada
masyarakat.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Obat Kumur
Obat kumur adalah bahan yang dapat membantu memberi kesegaran
mulut dan nafas serta menghilangkan dan membersihkan mulut dari
organisme penyebab yang dianggap sebagai pencetus kelainan atau penyakit
di dalam mulut serta mengobati lesi-lesi mukosa mulut (Sudiono, 1999).
2. Aloe vera
a. Struktur dan Kandungan Aloe vera
Struktur Aloe vera yang sering dimanfaatkan sebagai bahan
farmasi, kosmetik, makanan, dan minuman meliputi:
1) Kulit daun
Kulit daun merupakan bagian terluar dari daun Aloe vera
yang berwarna hijau. Belum ditemukan kandungan yang terdapat
dalam kulit daun ini, namun penelitian menunjukan bahwa ekstrak
dari kulit daun Aloe vera dengan konsentrasi 25 mg/ml dapat
menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat 4
mm (Agarry, dkk., 2005 dalam Kheumala, 2009).
2) Eksudat
Eksudat merupakan suatu getah cair, berwarna kuning, dan
rasanya pahit. Eksudat akan keluar setelah dilakukan pemotongan
pada daun Aloe vera. Kandungan yang terdapat dari eksudat
meliputi 8-dihidroxianthraquinone (Aloe Emoedin) dan glikosida
(Aloins) yang biasa digunakan untuk pencahar (Wahjono dan
Koesnandar, 2002).
3) Gel
Gel merupakan bagian yang berlendir yang diperoleh dengan
cara menyayat bagian dalam dari daun Aloe vera. Gel pada Aloe
vera memiliki zat aktif dan enzim yang dapat bermanfaat di bidang
3
kesehatan (Furnawanthi, 2004). Zat-zat aktif yang terkandung di
dalam gel antara lain:
Tabel 1. Zat - Zat Aktif dalam Aloe veraNo Zat Aktif Fungsi1. Saponin Sebagai agen hipokolesterolemik,
immunostimulator, antikarsinogenik. Selain itu juga berfungsi sebagai anti jamur, anti virus, anti bakteri.
2. Acemannan Sebagai anti jamur, anti virus, anti bakteri, dapat menghilangkan sel tumor, dan dapat meningkatkan imunitas.
3. Lignin Daya serap yang tinggi sehingga memudahkan penyerapan gel ke dalam kulit atau mukosa.
4. Tennin, Aloctin A Sebagai anti inflamasi.5. Enzim bradikinase,
karbiksipeptidaseSebagai analgetik, mengurangi inflamasi, dan anti histamin.
6. Kompleks Anthraguinone Sebagai anti bakteri, penghilang rasa sakit, mengurangi racun. Namun, jika jumlahnya besar dapat menimbulkan gerakan perislatik usus sehingga dapat menimbulkan efek pencahar atau laksatif.
7. Salisilat Menghilangkan rasa sakit dan anti inflamasi.
8. Asam amino Sebagai bahan untuk pertumbuhan, perbaikan dan sebagai sumber energi. Aloe vera menyediakan 20 asam amino dari 22 asam amino yang dibutuhkan tubuh.
9. Vitamin A, Bl, B2, B6, B12, C, E, asam folat
Bahan yang penting agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal.
10. Gula (Glukosa, monosakarida, fruktosa, polisakarida)
Berperan dalam aksi antiinflamasi dan antivirus.
11. Mineral Meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit, dan akan berinteraksi dengan vitamin untuk menjalankan fungsi tubuh.
Sumber: Furnawanthi, 2004
Kandungan dari Aloe vera seperti saponin dapat menyebabkan
kematian bakteri karena saponin merusak struktur lemak dinding sel
bakteri sehingga menyebabkan lisisnya sel bakteri. Kandungan lain
seperti acemannan yang merupakan karbohidrat akan berfungsi untuk
mengaktifkan makrofag sehingga menyebabkan fagositosis
(Kheumala, 2009).
H. METODE PELAKSANAAN
4
1. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini menggunakan 12 cawan petri yang berisi
media agar yang telah dibiakkan bakteri Streptococcus mutans sebanyak
0,12 ml, setiap cawan petri berisi 0,01 ml. Masing- masing perlakuan
menggunakan 3 cawan petri. Tiga cawan petri pertama digunakan sebagai
kontrol yang diberi Povidone iodine 10%, tiga cawan petri berikutnya
sebagai perlakuan pertama yang diberi Chlorhexidine 0,2% murni, tiga
cawan petri lagi sebagai perlakuan kedua yang diberi dengan ekstrak Aloe
vera 100%, tiga cawan petri selanjutnya sebagai perlakuan ketiga yang
diberi Chlorhexidine 0,2% dengan ekstrak Aloe vera 50%.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data diperoleh dengan pengamatan (observasi) tentang
pengaruh daya hambat obat kumur clorhexidine murni dengan yang
ditambah ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus mutans.
3. Rancangan penelitian
Tata cara dalam melakukan penelitian di laboratorium:
a. Pembuatan Ekstrak Aloe vera
Pembuatan ektrak Aloe vera menggunakan metode infundasi.
Langkah pertama adalah Aloe vera dipotong menjadi ukuran kecil-kecil
kemudian ditimbang hingga 50 gram dan dicuci menggunakan aquades.
Kemudian 50 gram Aloe vera dicampurkan dengan 500 ml aquades
kemudian diletakan dalam cawan petri ukuran besar lalu dimasukan ke
dalam water bath dengan suhu 90 0C selama 15 menit, kemudian
campuran tersebut disaring ke dalam gelas ukur dengan menggunakan
corong kaca yang sebelumnya sudah dilapisi kain kasa dan kertas
saring. Setelah itu, cairan infus diletakan kembali ke cawan petri
berukuran besar dan diuapkan dalam water bath dengan suhu 90 0C
selama 120 menit sambil diaduk sesekali. Lakukan hingga cairan infus
susut dari 500 ml menjadi 50 ml dan diperoleh konsentrasi infusum
daging Aloe vera 100%. Lakukan pengenceran sehingga diperoleh
5
konsentrasi ekstrak Aloe vera 50% untuk perlakukan kedua (Iriano,
2008).
b. Pembuatan media agar
Penanaman bakteri pada penelitian ini menggunakan media
Nutrient Agar (NA) dengan komposisi ekstrak ragi 3 gram, pepton 15
gram, agar dan aquades 1.000 ml. Medium ini kemudian dipanaskan di
atas penangas, selanjutnya dimasukkan ke dalam 12 buah cawan petri
dan disterilkan dengan autoklav pada temperature 121 0C selama 15
menit (Iriano, 2008).
c. Penanaman bakteri Streptococcus mutans
Bakteri Streptococcus mutans INA 99 yang sudah tersedia
dalam kemasan diambil, kemudian dimasukan ke dalam epis berisi 500
ml aquades, lalu di vortex hingga homogen. Bakteri diambil dengan
menggunakan mikropipet sebanyak 0,01 ml diteteskan kedalam media
agar dan diratakan dengan drugalsky. Cawan petri yang berisi media
ditutup rapat dengan menggunakan selotip. Media agar yang sudah
ditanam kemudian dimasukan ke dalam anaerobic jar dan diberi gas kit
yang sudah dibuka, kemudian anaerobic jar dimasukkan ke dalam
inkubator 37 0C selama 1 x 24 jam (Pratiwi,2005).
d. Perlakuan
i. Perlakuan Kontrol
Media agar dengan koloni Streptococcus mutans yang sudah
dibiakkan di dalam 3 cawan petri diberi 4 paper disk pada setiap
cawan petri. Setiap paper disk ditetesi povidone iodine 10%
sebanyak 0,01 ml dengan menggunakan mikropipet dan diratakan
ke semua permukaan media, kemudian 4 paper disk diletakkan
diatas media. Masukan kembali media agar tersebut ke dalam
anaerobic jar yang diberi gas kit yang sudah dibuka, kemudian
anaerobic jar dimasukkan kedalam inkubator 37 0C selama 24 jam.
ii. Perlakuan variabel
1) Pemberian chlorhexidine 0,2%
6
Media agar dengan koloni Streptococcus mutans yang
sudah dibiakkan di dalam 3 cawan petri diberi 4 paper disk pada
setiap cawan petri. Setiap paper disk ditetesi chlorhexidine 0,2%
sebanyak 0,01 ml dengan menggunakan mikropipet, kemudian 4
paper disk diletakkan diatas media. Masukan kembali media
agar tersebut ke dalam anaerobic jar yang diberi gas kit yang
sudah dibuka, kemudian anaerobic jar dimasukkan kedalam
inkubator 37 0C selama 24 jam.
2) Pemberian chlorhexidine 0,2% ditambah ekstrak Aloe vera
100%
Chlorhexidine 0,2% sebanyak 0,1 ml dicampurkan
dengan ekstrak Aloe vera 100% sebanyak 0,1 ml. Kemudian,
campuran tersebut dihomogenkan dengan vortex mixer. Setelah
itu, media agar dengan koloni Streptococcus mutans yang sudah
dibiakkan di dalam 3 cawan petri diberi 4 paper disk pada setiap
cawan petri. Setiap paper disk ditetesi chlorhexidine 0,2% yang
dicampurkan ekstrak Aloe vera 100% sebanyak 0,01 ml dengan
menggunakan mikropipet, kemudian 4 paper disk diletakkan
diatas media. Masukan kembali media agar tersebut ke dalam
anaerobic jar yang diberi gas kit yang sudah dibuka, kemudian
anaerobic jar dimasukkan kedalam inkubator 37 0C selama 24
jam (Iriano, 2008).
3) Pemberian chlorhexidine 0,2% ditambah ekstrak Aloe vera 50%
Chlorhexidine 0,2% sebanyak 0,1 ml dicampurkan
dengan ekstrak Aloe vera 50% sebanyak 0,1 ml. Kemudian,
campuran tersebut dihomogenkan dengan vortex mixer. Setelah
itu, media agar dengan koloni Streptococcus mutans yang sudah
dibiakkan di dalam 3 cawan petri diberi 4 paper disk pada setiap
cawan petri. Setiap paper disk ditetesi chlorhexidine 0,2% yang
dicampurkan ekstrak Aloe vera 100% sebanyak 0,01 ml dengan
menggunakan mikropipet, kemudian 4 paper disk diletakkan
7
diatas media. Masukan kembali media agar tersebut ke dalam
anaerobic jar yang diberi gas kit yang sudah dibuka, kemudian
anaerobic jar dimasukkan kedalam inkubator 37 0C selama 24
jam (Iriano, 2008).
e. Perhitungan Daya Hambat
Perhitungan daya hambat dari keempat perlakuan dilihat dari
diameter persebaran bakteri pada paper disk yang ditempelkan pada
media setelah pemberian perlakuan. Cara pengukuran zona hambat
yang terbentuk disekeliling paper disk. Cara pengukuran zona hambat
yaitu dengan mengambil dua garis saling tegak lurus melalui titik pusat
paper disk, dan garis ketiga diambil diantara kedua garis tersebut
dengan membentuk sudut 45o. Pengukuran pada paper disk yang sama
dilakukan sebanyak tiga kali pada tempat yang berbeda dengan
menggunakan jangka sorong (Deviyanti, 2009). Untuk menghitung
rata-rata zona hambat dalam satu cawan dengan menjumlahkan hasil
pengukuran dari setiap paper disk kemudian dibagi empat.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Program
No Uraian KegiatanMinggu ke-
1 2 3 4 5 6
1Menentukkan judul usulan penelitian
2 Merancang usulan penelitian
3Mencari alat dan bahan penelitian
4Melakukan eksperimen di laboratorium
5 Mengumpulkan data6 Mengolah data
7Membuat laporan dan intepretasi data
J. RANCANGAN BIAYA
Tabel 3. Perincian Biaya
No. Nama Barang Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
1 Alat Uji Laboratoriuma. Cawan Petri 12 buah 30.000 360.000b. Kasa 1 bungkus 10.000 10.000
8
c. Drugalsky 2 buah 30.000 60.000d. sewa incubator, vortex
mixer, anaerobic jar, mikro pipet dan water bath
1 unit 200.000 200.000
e. Tabung reaksi 6 buah 20.000 20.000f. Bunsen 1 buah 40.000 40.000g. Pinset 1 buah 20.000 20.000h. Jangka sorong 1 buah 50.000 50.000i. Rak tabung 1 buah 25.000 25.000j. Labu Erlenmeyer 2 buah 35.000 70.000k. Epis 1 buah 45.000 45.000
Sub total 900.0002 Bahan Uji Laboratorium
a. Aloe vera 500 gram 30.000b. Agar NA 600 ml 300.000c. Streptococcus mutans 1 bungkus 500.000d. Alkohol 70% 2 botol 10.000 20.000e. Spirtus 1 botol 20.000 20.000f. Chlorhexidine 1 botol 30.000 30.000g. Povidone Iodine 1 botol 20.000 20.000h. Kertas saring 1 lembar 50.000 50.000
Sub total 970.0003 Perlengkapan Pembuatan Proposal dan Pelaporan
a. HVS 70 gram 1 rim 35.000 35.000b. Tinta printer hitam 2 tube 40.000 80.000c. Tinta printer berwarna 2 tube 40.000 80.000d. bulpen 5 buah 2.000 10.000
Sub total 205.0004 Biaya Produksi
a. Sewa Laboratorium 1.000.000b. Gaji karyawan 5 karyawan 45x5x15.000 3.375.000c. Transport 2 motor x 6
minggu x 10.000120.000
Sub total 4.495.000Total 6.570.000
DAFTAR PUSTAKA
Agarry, Olaleye, M. T. Bello, dan Michael M. O., 2005, Comparative Antimicrobrial Activities of Aloe vera Gel and Leaf dalam Kheumala, Hayati, 2009, Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis (Penelitian In Vitro), Skripsi, Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara, Medan, <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21766/4/Chapter%20II.pdf>.
Deviyanti, Sinta, dkk., 2009, ‘Uji In Vitro Potensi Anti Bakteri Kariogenik Streptococcus mutans dari Berbagai Minuman Kemasan Yoghurt’,
9
KPPIKG 2009: Proceedings of the 15th Scientific Meeting & Refresher Course in Dentistry, Sagung Seto, Jakarta, h. 461-469
Iriano, Armalia, 2008, Efek Anti Bakteri Infusum Aloe vera Terhadap Porphyromonas gingivalis In Vitro(Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Infundasi), Skripsi, Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, <http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125720-R20-OB-449%20Efek%20antibakteri-Literatur.pdf>.
Jawetz, E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A., 1986, Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan, EGC, Jakarta.
Kheumala, Hayati, 2009, Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis (Penelitian In Vitro), Skripsi, Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara, Medan, <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21766/4/Chapter%20II.pdf>.
Sudiono, J., 1999, Pengaruh Pemakaian Obat Kumur Senyawa Fenol Terhadap Gambaran Sem Epitel Mukosa Bukal Mulut Tikus, MI Kedokeran Gigi FKG Usakti, h. 38: 70-5.
Wahjono, Edy, dan Koesnandar, 2002, Mengebunkan Lidah Buaya Secara Intensif, Argo Media Pustaka, Depok.
Pratiwi, Rini,2005,’Perbedaan Daya Hambat Terhadap Streptococcus mutans dari Beberapa Pasta Gigi yang Mengandung Herbal’, Maj. Ked. Gigi.(Dent.J.), vol.3, no.2, h.64-67, <http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-2-05.pdf>
10
11