Judul Program

16
A. JUDUL PROGRAM Perbedaan Daya Hambat Obat Kumur Chlorhexidine Murni Dengan Yang Ditambahkan Aloe vera Terhadap Bakteri Streptococcus mutans. B. LATAR BELAKANG MASALAH Obat kumur sudah banyak digunakan oleh masyarakat di dunia sebagai salah satu penunjang dalam menjaga kesehatan rongga mulut selain menggunakan sikat gigi dan benang gigi. Obat kumur yang beredar di Indonesia memiliki kandungan yang berbeda-beda. Salah satu kandungan obat kumur yang banyak dijumpai adalah chlorhexidine. Kandungan chlorhexidine dalam obat kumur tidak selalu memberikan efek baik pada rongga mulut (Rahmadhan, 2010). Salah satu tanaman obat di Indonesia adalah Aloe vera yang mempunyai khasiat di bidang kedokteran gigi yaitu sebagai antibakteri (Melnick, 1982). Aloe vera dapat membantu penyembuhan pasien dengan radang gusi dan mengurangi pewarnaan akibat rokok (Pratiwi, 2005). Zat antibakteri pada Aloe vera mampu mengurangi bakteri Porphyromonas gingivalis yang menyebabkan radang gusi dan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus (Kheumala, 2009). Selain bakteri tersebut, ada bakteri lain di dalam rongga mulut yang juga turut berperan dalam proses karies yaitu Streptococcus mutans. Namun, jika jumlah dan populasinya tidak seimbang 1

Transcript of Judul Program

Page 1: Judul Program

A. JUDUL PROGRAM

Perbedaan Daya Hambat Obat Kumur Chlorhexidine Murni Dengan

Yang Ditambahkan Aloe vera Terhadap Bakteri Streptococcus mutans.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Obat kumur sudah banyak digunakan oleh masyarakat di dunia sebagai

salah satu penunjang dalam menjaga kesehatan rongga mulut selain

menggunakan sikat gigi dan benang gigi. Obat kumur yang beredar di

Indonesia memiliki kandungan yang berbeda-beda. Salah satu kandungan obat

kumur yang banyak dijumpai adalah chlorhexidine. Kandungan chlorhexidine

dalam obat kumur tidak selalu memberikan efek baik pada rongga mulut

(Rahmadhan, 2010).

Salah satu tanaman obat di Indonesia adalah Aloe vera yang

mempunyai khasiat di bidang kedokteran gigi yaitu sebagai antibakteri

(Melnick, 1982). Aloe vera dapat membantu penyembuhan pasien dengan

radang gusi dan mengurangi pewarnaan akibat rokok (Pratiwi, 2005). Zat

antibakteri pada Aloe vera mampu mengurangi bakteri Porphyromonas

gingivalis yang menyebabkan radang gusi dan menghambat pertumbuhan

bakteri Staphylococcus aureus (Kheumala, 2009). Selain bakteri tersebut, ada

bakteri lain di dalam rongga mulut yang juga turut berperan dalam proses

karies yaitu Streptococcus mutans. Namun, jika jumlah dan populasinya tidak

seimbang maka bakteri ini dapat memberikan efek negatif bagi mulut.

Berdasarkan kajian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji efektivitas

obat kumur chlorhexidine yang ditambah ekstrak Aloe vera terhadap bakteri

Streptococcus mutans. sehingga diharapkan lebih efektif dalam menghambat

pertumbuhan bakteri.

C. PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini

adalah:

Bagaimana perbedaan daya hambat obat kumur chlorhexidine murni

dengan yang ditambahkan ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus mutans

1

Page 2: Judul Program

D. TUJUAN PROGRAM

1. Tujuan Umum

Mengkaji perbedaan daya hambat obat kumur chlorhexidine murni

dengan yang ditambahkan ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus

mutans.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan daya hambat obat kumur chlorhexidine murni

terhadap Streptococcus mutans.

b. Mendeskripsikan daya hambat obat kumur chlorhexidine yang

ditambah ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus mutans.

c. Menganalisis konsentrasi efektif ekstrak Aloe vera yang ditambah ke

obat kumur chlorhexidine terhadap Streptococcus mutans.

d. Menganalisis perbedaan daya hambat obat kumur chlorhexidine murni

dengan yang ditambahkan ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus

mutans.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui

Perbedaan Daya Hambat Obat Kumur Chlorhexidine Murni Dengan Yang

Ditambahkan Aloe vera Terhadap Bakteri Streptococcus mutans.

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan

pengalaman tentang penggunaan obat kumur chlorhexidine yang ditambah

ekstrak Aloe vera.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

bermanfaat di bidang kedokteran gigi dengan cara memberikan

tambahan data empiris yang telah teruji secara ilmiah.

b. Bagi Masyarakat

2

Page 3: Judul Program

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat, sehingga memberikan alternatif pilihan obat kumur pada

masyarakat.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Obat Kumur

Obat kumur adalah bahan yang dapat membantu memberi kesegaran

mulut dan nafas serta menghilangkan dan membersihkan mulut dari

organisme penyebab yang dianggap sebagai pencetus kelainan atau penyakit

di dalam mulut serta mengobati lesi-lesi mukosa mulut (Sudiono, 1999).

2. Aloe vera

a. Struktur dan Kandungan Aloe vera

Struktur Aloe vera yang sering dimanfaatkan sebagai bahan

farmasi, kosmetik, makanan, dan minuman meliputi:

1) Kulit daun

Kulit daun merupakan bagian terluar dari daun Aloe vera

yang berwarna hijau. Belum ditemukan kandungan yang terdapat

dalam kulit daun ini, namun penelitian menunjukan bahwa ekstrak

dari kulit daun Aloe vera dengan konsentrasi 25 mg/ml dapat

menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat 4

mm (Agarry, dkk., 2005 dalam Kheumala, 2009).

2) Eksudat

Eksudat merupakan suatu getah cair, berwarna kuning, dan

rasanya pahit. Eksudat akan keluar setelah dilakukan pemotongan

pada daun Aloe vera. Kandungan yang terdapat dari eksudat

meliputi 8-dihidroxianthraquinone (Aloe Emoedin) dan glikosida

(Aloins) yang biasa digunakan untuk pencahar (Wahjono dan

Koesnandar, 2002).

3) Gel

Gel merupakan bagian yang berlendir yang diperoleh dengan

cara menyayat bagian dalam dari daun Aloe vera. Gel pada Aloe

vera memiliki zat aktif dan enzim yang dapat bermanfaat di bidang

3

Page 4: Judul Program

kesehatan (Furnawanthi, 2004). Zat-zat aktif yang terkandung di

dalam gel antara lain:

Tabel 1. Zat - Zat Aktif dalam Aloe veraNo Zat Aktif Fungsi1. Saponin Sebagai agen hipokolesterolemik,

immunostimulator, antikarsinogenik. Selain itu juga berfungsi sebagai anti jamur, anti virus, anti bakteri.

2. Acemannan Sebagai anti jamur, anti virus, anti bakteri, dapat menghilangkan sel tumor, dan dapat meningkatkan imunitas.

3. Lignin Daya serap yang tinggi sehingga memudahkan penyerapan gel ke dalam kulit atau mukosa.

4. Tennin, Aloctin A Sebagai anti inflamasi.5. Enzim bradikinase,

karbiksipeptidaseSebagai analgetik, mengurangi inflamasi, dan anti histamin.

6. Kompleks Anthraguinone Sebagai anti bakteri, penghilang rasa sakit, mengurangi racun. Namun, jika jumlahnya besar dapat menimbulkan gerakan perislatik usus sehingga dapat menimbulkan efek pencahar atau laksatif.

7. Salisilat Menghilangkan rasa sakit dan anti inflamasi.

8. Asam amino Sebagai bahan untuk pertumbuhan, perbaikan dan sebagai sumber energi. Aloe vera menyediakan 20 asam amino dari 22 asam amino yang dibutuhkan tubuh.

9. Vitamin A, Bl, B2, B6, B12, C, E, asam folat

Bahan yang penting agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal.

10. Gula (Glukosa, monosakarida, fruktosa, polisakarida)

Berperan dalam aksi antiinflamasi dan antivirus.

11. Mineral Meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit, dan akan berinteraksi dengan vitamin untuk menjalankan fungsi tubuh.

Sumber: Furnawanthi, 2004

Kandungan dari Aloe vera seperti saponin dapat menyebabkan

kematian bakteri karena saponin merusak struktur lemak dinding sel

bakteri sehingga menyebabkan lisisnya sel bakteri. Kandungan lain

seperti acemannan yang merupakan karbohidrat akan berfungsi untuk

mengaktifkan makrofag sehingga menyebabkan fagositosis

(Kheumala, 2009).

H. METODE PELAKSANAAN

4

Page 5: Judul Program

1. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini menggunakan 12 cawan petri yang berisi

media agar yang telah dibiakkan bakteri Streptococcus mutans sebanyak

0,12 ml, setiap cawan petri berisi 0,01 ml. Masing- masing perlakuan

menggunakan 3 cawan petri. Tiga cawan petri pertama digunakan sebagai

kontrol yang diberi Povidone iodine 10%, tiga cawan petri berikutnya

sebagai perlakuan pertama yang diberi Chlorhexidine 0,2% murni, tiga

cawan petri lagi sebagai perlakuan kedua yang diberi dengan ekstrak Aloe

vera 100%, tiga cawan petri selanjutnya sebagai perlakuan ketiga yang

diberi Chlorhexidine 0,2% dengan ekstrak Aloe vera 50%.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data diperoleh dengan pengamatan (observasi) tentang

pengaruh daya hambat obat kumur clorhexidine murni dengan yang

ditambah ekstrak Aloe vera terhadap Streptococcus mutans.

3. Rancangan penelitian

Tata cara dalam melakukan penelitian di laboratorium:

a. Pembuatan Ekstrak Aloe vera

Pembuatan ektrak Aloe vera menggunakan metode infundasi.

Langkah pertama adalah Aloe vera dipotong menjadi ukuran kecil-kecil

kemudian ditimbang hingga 50 gram dan dicuci menggunakan aquades.

Kemudian 50 gram Aloe vera dicampurkan dengan 500 ml aquades

kemudian diletakan dalam cawan petri ukuran besar lalu dimasukan ke

dalam water bath dengan suhu 90 0C selama 15 menit, kemudian

campuran tersebut disaring ke dalam gelas ukur dengan menggunakan

corong kaca yang sebelumnya sudah dilapisi kain kasa dan kertas

saring. Setelah itu, cairan infus diletakan kembali ke cawan petri

berukuran besar dan diuapkan dalam water bath dengan suhu 90 0C

selama 120 menit sambil diaduk sesekali. Lakukan hingga cairan infus

susut dari 500 ml menjadi 50 ml dan diperoleh konsentrasi infusum

daging Aloe vera 100%. Lakukan pengenceran sehingga diperoleh

5

Page 6: Judul Program

konsentrasi ekstrak Aloe vera 50% untuk perlakukan kedua (Iriano,

2008).

b. Pembuatan media agar

Penanaman bakteri pada penelitian ini menggunakan media

Nutrient Agar (NA) dengan komposisi ekstrak ragi 3 gram, pepton 15

gram, agar dan aquades 1.000 ml. Medium ini kemudian dipanaskan di

atas penangas, selanjutnya dimasukkan ke dalam 12 buah cawan petri

dan disterilkan dengan autoklav pada temperature 121 0C selama 15

menit (Iriano, 2008).

c. Penanaman bakteri Streptococcus mutans

Bakteri Streptococcus mutans INA 99 yang sudah tersedia

dalam kemasan diambil, kemudian dimasukan ke dalam epis berisi 500

ml aquades, lalu di vortex hingga homogen. Bakteri diambil dengan

menggunakan mikropipet sebanyak 0,01 ml diteteskan kedalam media

agar dan diratakan dengan drugalsky. Cawan petri yang berisi media

ditutup rapat dengan menggunakan selotip. Media agar yang sudah

ditanam kemudian dimasukan ke dalam anaerobic jar dan diberi gas kit

yang sudah dibuka, kemudian anaerobic jar dimasukkan ke dalam

inkubator 37 0C selama 1 x 24 jam (Pratiwi,2005).

d. Perlakuan

i. Perlakuan Kontrol

Media agar dengan koloni Streptococcus mutans yang sudah

dibiakkan di dalam 3 cawan petri diberi 4 paper disk pada setiap

cawan petri. Setiap paper disk ditetesi povidone iodine 10%

sebanyak 0,01 ml dengan menggunakan mikropipet dan diratakan

ke semua permukaan media, kemudian 4 paper disk diletakkan

diatas media. Masukan kembali media agar tersebut ke dalam

anaerobic jar yang diberi gas kit yang sudah dibuka, kemudian

anaerobic jar dimasukkan kedalam inkubator 37 0C selama 24 jam.

ii. Perlakuan variabel

1) Pemberian chlorhexidine 0,2%

6

Page 7: Judul Program

Media agar dengan koloni Streptococcus mutans yang

sudah dibiakkan di dalam 3 cawan petri diberi 4 paper disk pada

setiap cawan petri. Setiap paper disk ditetesi chlorhexidine 0,2%

sebanyak 0,01 ml dengan menggunakan mikropipet, kemudian 4

paper disk diletakkan diatas media. Masukan kembali media

agar tersebut ke dalam anaerobic jar yang diberi gas kit yang

sudah dibuka, kemudian anaerobic jar dimasukkan kedalam

inkubator 37 0C selama 24 jam.

2) Pemberian chlorhexidine 0,2% ditambah ekstrak Aloe vera

100%

Chlorhexidine 0,2% sebanyak 0,1 ml dicampurkan

dengan ekstrak Aloe vera 100% sebanyak 0,1 ml. Kemudian,

campuran tersebut dihomogenkan dengan vortex mixer. Setelah

itu, media agar dengan koloni Streptococcus mutans yang sudah

dibiakkan di dalam 3 cawan petri diberi 4 paper disk pada setiap

cawan petri. Setiap paper disk ditetesi chlorhexidine 0,2% yang

dicampurkan ekstrak Aloe vera 100% sebanyak 0,01 ml dengan

menggunakan mikropipet, kemudian 4 paper disk diletakkan

diatas media. Masukan kembali media agar tersebut ke dalam

anaerobic jar yang diberi gas kit yang sudah dibuka, kemudian

anaerobic jar dimasukkan kedalam inkubator 37 0C selama 24

jam (Iriano, 2008).

3) Pemberian chlorhexidine 0,2% ditambah ekstrak Aloe vera 50%

Chlorhexidine 0,2% sebanyak 0,1 ml dicampurkan

dengan ekstrak Aloe vera 50% sebanyak 0,1 ml. Kemudian,

campuran tersebut dihomogenkan dengan vortex mixer. Setelah

itu, media agar dengan koloni Streptococcus mutans yang sudah

dibiakkan di dalam 3 cawan petri diberi 4 paper disk pada setiap

cawan petri. Setiap paper disk ditetesi chlorhexidine 0,2% yang

dicampurkan ekstrak Aloe vera 100% sebanyak 0,01 ml dengan

menggunakan mikropipet, kemudian 4 paper disk diletakkan

7

Page 8: Judul Program

diatas media. Masukan kembali media agar tersebut ke dalam

anaerobic jar yang diberi gas kit yang sudah dibuka, kemudian

anaerobic jar dimasukkan kedalam inkubator 37 0C selama 24

jam (Iriano, 2008).

e. Perhitungan Daya Hambat

Perhitungan daya hambat dari keempat perlakuan dilihat dari

diameter persebaran bakteri pada paper disk yang ditempelkan pada

media setelah pemberian perlakuan. Cara pengukuran zona hambat

yang terbentuk disekeliling paper disk. Cara pengukuran zona hambat

yaitu dengan mengambil dua garis saling tegak lurus melalui titik pusat

paper disk, dan garis ketiga diambil diantara kedua garis tersebut

dengan membentuk sudut 45o. Pengukuran pada paper disk yang sama

dilakukan sebanyak tiga kali pada tempat yang berbeda dengan

menggunakan jangka sorong (Deviyanti, 2009). Untuk menghitung

rata-rata zona hambat dalam satu cawan dengan menjumlahkan hasil

pengukuran dari setiap paper disk kemudian dibagi empat.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Tabel 2. Jadwal Kegiatan Program

No Uraian KegiatanMinggu ke-

1 2 3 4 5 6

1Menentukkan judul usulan penelitian

2 Merancang usulan penelitian

3Mencari alat dan bahan penelitian

4Melakukan eksperimen di laboratorium

5 Mengumpulkan data6 Mengolah data

7Membuat laporan dan intepretasi data

J. RANCANGAN BIAYA

Tabel 3. Perincian Biaya

No. Nama Barang Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1 Alat Uji Laboratoriuma. Cawan Petri 12 buah 30.000 360.000b. Kasa 1 bungkus 10.000 10.000

8

Page 9: Judul Program

c. Drugalsky 2 buah 30.000 60.000d. sewa incubator, vortex

mixer, anaerobic jar, mikro pipet dan water bath

1 unit 200.000 200.000

e. Tabung reaksi 6 buah 20.000 20.000f. Bunsen 1 buah 40.000 40.000g. Pinset 1 buah 20.000 20.000h. Jangka sorong 1 buah 50.000 50.000i. Rak tabung 1 buah 25.000 25.000j. Labu Erlenmeyer 2 buah 35.000 70.000k. Epis 1 buah 45.000 45.000

Sub total 900.0002 Bahan Uji Laboratorium

a. Aloe vera 500 gram 30.000b. Agar NA 600 ml 300.000c. Streptococcus mutans 1 bungkus 500.000d. Alkohol 70% 2 botol 10.000 20.000e. Spirtus 1 botol 20.000 20.000f. Chlorhexidine 1 botol 30.000 30.000g. Povidone Iodine 1 botol 20.000 20.000h. Kertas saring 1 lembar 50.000 50.000

Sub total 970.0003 Perlengkapan Pembuatan Proposal dan Pelaporan

a. HVS 70 gram 1 rim 35.000 35.000b. Tinta printer hitam 2 tube 40.000 80.000c. Tinta printer berwarna 2 tube 40.000 80.000d. bulpen 5 buah 2.000 10.000

Sub total 205.0004 Biaya Produksi

a. Sewa Laboratorium 1.000.000b. Gaji karyawan 5 karyawan 45x5x15.000 3.375.000c. Transport 2 motor x 6

minggu x 10.000120.000

Sub total 4.495.000Total 6.570.000

DAFTAR PUSTAKA

Agarry, Olaleye, M. T. Bello, dan Michael M. O., 2005, Comparative Antimicrobrial Activities of Aloe vera Gel and Leaf dalam Kheumala, Hayati, 2009, Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis (Penelitian In Vitro), Skripsi, Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara, Medan, <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21766/4/Chapter%20II.pdf>.

Deviyanti, Sinta, dkk., 2009, ‘Uji In Vitro Potensi Anti Bakteri Kariogenik Streptococcus mutans dari Berbagai Minuman Kemasan Yoghurt’,

9

Page 10: Judul Program

KPPIKG 2009: Proceedings of the 15th Scientific Meeting & Refresher Course in Dentistry, Sagung Seto, Jakarta, h. 461-469

Iriano, Armalia, 2008, Efek Anti Bakteri Infusum Aloe vera Terhadap Porphyromonas gingivalis In Vitro(Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Infundasi), Skripsi, Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, <http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125720-R20-OB-449%20Efek%20antibakteri-Literatur.pdf>.

Jawetz, E., Melnick, J.L., Adelberg, E.A., 1986, Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan, EGC, Jakarta.

Kheumala, Hayati, 2009, Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis (Penelitian In Vitro), Skripsi, Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara, Medan, <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21766/4/Chapter%20II.pdf>.

Sudiono, J., 1999, Pengaruh Pemakaian Obat Kumur Senyawa Fenol Terhadap Gambaran Sem Epitel Mukosa Bukal Mulut Tikus, MI Kedokeran Gigi FKG Usakti, h. 38: 70-5.

Wahjono, Edy, dan Koesnandar, 2002, Mengebunkan Lidah Buaya Secara Intensif, Argo Media Pustaka, Depok.

Pratiwi, Rini,2005,’Perbedaan Daya Hambat Terhadap Streptococcus mutans dari Beberapa Pasta Gigi yang Mengandung Herbal’, Maj. Ked. Gigi.(Dent.J.), vol.3, no.2, h.64-67, <http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-2-05.pdf>

10

Page 11: Judul Program

11