JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS...

52
i LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS III KECAMATAN KUBU Oleh: I Made Suarsana, S.Pd. M.Si., 0017028301 Ketua Drs. Djoko Waluyo, M.Sc., 006075306 Anggota Dra. Gusti Ayu Mahayukti, M.Si., 0023086005 Anggota JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA/FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Tahun 2015

Transcript of JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS...

Page 1: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

i

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun

JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA

BAGI SD GUGUS III KECAMATAN KUBU

Oleh:

I Made Suarsana, S.Pd. M.Si., 0017028301 Ketua Drs. Djoko Waluyo, M.Sc., 006075306 Anggota

Dra. Gusti Ayu Mahayukti, M.Si., 0023086005 Anggota

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA/FMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Tahun 2015

Page 2: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

ii

Page 3: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

iii

RINGKASAN

Kecamatan Kubu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Karangasem yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buleleng. Sebagai daerah perbatasan, letaknya cukup jauh dari pusat kota maupun pemerintahan baik dari Kota Singaraja (65 km) maupun Kota Amplapura (50 km). Terdapat 50 buah Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di kecamatan ini, dan 7 diantaranya tergabung di Gugus III Kecamatan Kubu. Posisinya yang berada di perbatasan menyebabkan SD di Gugus III Kecamatan Kubu jarang tersentuh program pengabdian di bidang pendidikan baik dari dinas terkait maupun dari Undiksha. Padahal potensi sumber daya guru dan siswa di Gugus ini cukup besar. Pada tahun pelajaran 2013/2014 tercatat Gugus III Kecamatan Kubu beranggotakan 7 buah SD dengan total tenaga guru sebanyak 112 orang dan 1016 orang siswa. Hasil analisis situasi sehubungan dengan pembelajaran matematika menunjukkan 1) Hasil belajar matematika siswa belum optimal yang ditunjukkan rata-rata hasil belajar masih di bawah kriteria ketuntasan minimal, 2) Adanya phobia matematika di kalangan siswa, mereka menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit, membosankan bahkan menakutkan, 3) pembelajaran matematika di kelas sangat miskin, cenderung text books oriented, jarang menggunakan alat peraga/media dan kurang menekankan pada aktivitas/proses matematika, 4) Pengetahuan guru dalam mendesain pembelajaran matematika yang berorientasi pada proses/aktivitas matematika masih kurang, serta 5) Minimnya jumlah alat peraga/media matematika yang tersedia di sekolah-sekolah, padahal siswa SD masih berada pada tahap operasional konkrit yang sangat membutuhkan manipulasi benda nyata dalam penanaman konsep matematika. Suatu terobosan nyata yang dibutuhkan Gugus III Kecamatan Kubu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dan utamanya untuk menggeser phobia siswa terhadap matematika menjadi pelajaran yang menarik dan disenangi adalah dengan menghadirkan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran matematika yang mengedepankan aktivitas/proses matematika yaitu sebuah laboratorium matematika yang pada IbM ini diawali dengan pengembangan Math Corner sebagai sebuah lab matematika mini yang berada di ruang kelas. Hasil pelaksanaan P2M: 1) telah dikembangkan Math Corner sebagai laboratorium matematika mini di ruang kelas, 2) guru-guru pada sekolah mitra telah memiliki mampu mendesain pembelajaran yang menekankan pada aktivitas matematika dan 3) siswa telah terbiasa melakukan aktivitas matematika secara mandiri pada Math Corner.

Page 4: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

iv

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-

Nyalah laporan akhir program pengabdian kepada masyarakat dengan judul “IBM Laboratorium

Matematika bagi SD Gugus III Kecamatan Kubu” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat

waktu.

Pada kesempatan yang berbahagian ini izinkan kami mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya terhadap Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mempercayai

program ini untuk dibiayai, SD N 4 Tianyar dan SD N 6 Tianyar, Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha Angkatan 2012 atas kerja sama dan

kerja kerasnya dalam merealisasikan Math Corner serta Gugus III SD Kecamatan Kubu yang

telah menjadi mitra yang sangat baik bagi terlaksananya program ini. Dan juga kepada semua

pihak yang telah membatu pelaksanaan program ini.

Adapun laporan ini sangatlah jauh dari kesempurnaaan secara tata penulisan yang

kemungkinan besar belum dapat mewakili apa yang telah kami lakukan dalam pelaksanaan

program pengabdian kepada masyarakat di Gugus III SD Kesamatan Kubu, besar harapan kami

adanya saran dan masukan membangun bagi kesempurnaan laporan ini khususnya nanti pada

laporan akhir.

Page 5: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

v

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN SAMPUL …………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. ii

RINGKASAN……………………………………………………………… iii

PRAKATA ………………………………………………………………... iv

DAFTAR ISI……………………………………………………………… v

DAFTAR TABEL ………………………………………………………… vi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… vii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi…………………………………………………. 1- 3

1.2. Permasalahan Mitra…………………………………………....... 3 - 5

BAB II TARGET LUARAN……………………………………………… 6

BAB III METODE PELAKSANAAN……………………………………. 7 - 9

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1. Kinerja LPM Undiksha Satu Tahun Terakhir……………… 10

4.2. Jenis Kepakaran dalam Pemecahan Masalah Mitra beserta

Pakarnya Masing-masing……………………………………

11

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan …………………………………. 12 - 24

5.2 Pembahasan ..….................................................................... 24 - 26

BAB VI PENUTUP

6. 1. Simpulan ……………………………. …………………….. 27

6. 2. Saran ………………….. ………. …………………………… 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

vi

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 1. Status Akreditasi, Banyak Guru dan Siswa SD di Gugus III

Kecamatan Kubu ………………………………………………

1

Tabel 2. Rekapitulasi Banyak serta Pembiayaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat LPM Undiksha Tahun 2013………………

10

Tabel 3. Jenis Kepakaran yang Dibutuhkan beserta Pakarnya Masing-

Masing …………………………………………………………..

11

Tabel 4. Daftar Nama Alat Peraga dan Fungsinya ……………………….. 16

Page 7: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1. Pelatihan Penggunaan Alat Peraga Matematika …………... 14

Gambar 2. Guru Merancang dan Membuat Alat Peraga Matematika

Sederhana ………………………………………………….

15

Gambar 3. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Memproduksi

Alat Peraga Matematika ……………………………………..

16

Gambar 4 Pengembangan Math Corner ………………………..……….. 21

Gambar 5. Sosialisasi Pemanfaatan Math Corner bagi Siswa ………….. 22

Gambar 6. Pelatihan Guru-guru dalam Pemanfaatan Math Corner ….. 23

Page 8: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01. Contoh Alat Peraga Matematika yang dihasilkan Lampiran 02. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 03. Contoh Lembar Kerja Siswa

Page 9: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Kecamatan Kubu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Karangasem yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buleleng. Lokasinya

sekitar 50 km dari Kota Amlapura dan 65 Km dari kota Singaraja. Terdapat 50

buah Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di sembilan desa dalam wilayah

kecamatan ini. Desa Tianyar, salah satu desa di Kecamatan Kubu, pada

wilayahnya terdapat 10 SD dan 7 di antaranya tergabung dalam Gugus III

Kecamatan Kubu. Potensi sumber daya guru dan siswa pada masing-masing

sekolah untuk tahun pelajaran 2013/2014 dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 1. Status Akreditasi, Banyak Guru dan Siswa SD di Gugus III Kecamatan

Kubu No Nama Sekolah Status Akreditasi Banyak Guru Banyak Siswa 1 SD N 1 Tianyar B 13 132 2 SD N 2 Tianyar B 14 181 3 SD N 3 Tianyar B 16 85 4 SD N 4 Tianyar B 25 255 5 SD N 6 Tianyar B 15 181 6 SD N 9 Tianyar B 14 69 7 SD N 10 Tianyar B 15 113 Total 112 1016

Sumber: pendidikankarangasem.info

Kuantitas sumber daya yang sangat potensial yang perlu mendapat perhatian dan

partisipasi kita semua untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas khususnya

di Kecamatan Kubu.

Guru-guru kelas di Gugus III seluruhnya tergabung dalam Kelompok

Kerja Guru (KKG) Gugus III Kecamatan Kubu. Kepala SD Inti di Gugus III

secara otomatis akan menjadi ketua KKG di gugus tersebut. Ketua KKG saat ini

adalah Ibu Ida Ayu Putu Krisnawati, S.Pd. Beliau adalah kepala SD N 6 Tianyar.

Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara awal dengan Ibu Ida Ayu Putu

Krisnawati selaku ketua KKG Gugus III terkait dengan permasalahan utama yang

Page 10: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

2

dihadapi guru-guru dalam pembelajaran matematika diperoleh informasi bahwa

hingga saat ini di antara pelajaran yang lainnya, matematika merupakan pelajaran

yang kurang disukai anak. Dan hal tersebut berdampak signifikan pada rendahnya

hasil belajar matematika. Tentunya permasalahan ini sangat urgen untuk

dicarikan pemecahan mengingat matematika di SD merupakan pondasi bagi

jenjang selanjutnya. Jika di SD anak sudah tidak menyenangi matematika, maka

cenderung pada jenjang berikutnya sukar menumbuhkan sikap gemar terhadap

matematika. Padahal kemajuan dalam matematika merupakan modal utama bagi

kemajuan suatu bangsa sebagaimana diungkapkan Meneteri Pendidikan Nasional

(Mendiknas) Muhammad Nuh (dalam Pelita Online.com, 2011).

Menindaklanjuti informasi awal yang diberikan ketua KKG Gugus III

Kecamatan Kubu, maka dilakukan observasi di dua sekolah (SD No 4 Tianyar dan

SD No 6 Tianyar) untuk mengumpulkan informasi tambahan berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas. Hasil pengamatan baik di kelas

rendah maupun di kelas tinggi menunjukkan bahwa dalam pembelajaran

matematika guru masih berpaku pada buku teks saja (Text Books Oriented).

Matematika dibelajarkan dengan miskin. Siswa disuguhi banyak fakta, konsep dan

prinsif matematika tetapi jarang dilibatkan dalam proses matematika yaitu terkait

bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh. Pembelajaran jarang menggunakan

media manipulatif seperti alat peraga dan media inovatif lainnya. Tentunya

pembelajaran seperti ini tidak sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir anak

SD yang masih pada taraf operasional konkrit dan lambat laun akan membuat

siswa bosan. Pobia akan terbentuk dalam pikiran siswa bahwa matematika sulit

dipelajari dan sebagai pelajaran yang membosankan.

Untuk menghilangkan pobia ini, penting untuk memotivasi anak dengan

merangsang dan memelihara ketertarikannya dalam matematika. Upaya yang

dapat dilakukan adalah menurunkan tingkat keabstrakan matematika dengan

menghubungkan konsep matematika yang abstrak menjadi konkrit melalui

pengalaman langsung dengan benda nyata. Pengalaman konkrit akan memberikan

visualiasi konsep yang jauh lebih bagus. Hal ini sesuai dengan pendapat Bruner

(dalam Sukayati dan Agus, 2009), Z.P. Dienes ( dalam Pusat Pengembangan

Profesi Pendidik, 2012) serta Ruseffendi (dalam Sukayati dan Agus, 2009).

Page 11: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

3

Tentunya tujuan dari pembelajaran matematika di SD tidak mudah dicapai

jika hanya mengandalkan guru sebagai ujung tombak. Diperlukan lingkungan

yang kondusif terutama kelengkapan sarana dan prasarana guna mendukung

pembelajaran matematika agar sesuai dengan karakteristik anak SD. Pengadaan

alat peraga dan media inovatif lainnya merupakan kebutuhan yang mendesak.

Kehadiran Laboratorium Matematika di Gugus III Kecamatan Kubu merupakan

solusi jitu untuk mengubah pandangan siswa yang menganggap matematika

sebagai momok menjadi mata pelajaran yang disenangi.

Sebagai langkah awal IbM ini, Laboratorium Matematika yang akan

dikembangkan masih untuk skala kecil berupa Pojok atau Area Matematika (Math

Corner) yaitu laboratorium mini yang ada di ruang kelas yang memungkinkan

siswa melakukan eksplorasi matematika, penemuan, belajar dan menumbuhkan

ketertarikan terhadap matematika. Math Corner nanti berupa area di kelas dimana

kita bisa menemukan alat peraga, koleksi permainan, puzzle dan media lainnya

yang bisa digunakan oleh guru dalam pembelajaran atau digunakan siswa secara

mandiri untuk melakukan aktivitas matematika. Math Corner yang dikembangkan

pada IbM ini hanya untuk kelas kecil pada 2 SD yaitu SD N 4 Tianyar dan SD N 6

Tianyar. Guru-guru akan dilibatkan dalam mendesain, merancang dan

mengembangkan Math Corner beserta isinya. Harapannya matematika akan

menjadi bagian dari kelas, matematika akan makin dekat dengan keseharian

siswa, tumbuh ketertarikan dan rasa senang dalam belajar matematika (Math is

Fun) dan akhirnya bermuara pada peningkatan hasil belajar matematika.

1.2. Permasalahan Mitra

Sebagai mitra dalam pelaksanaan IbM ini adalah yaitu SD N 4 Tianyar dan

SD N 6 Tianyar. Berdasarkan analisis situasi dapat teridentifikasi beberapa

permasalahan yang dihadapai oleh mitra, yaitu sebagai berikut.

(1) Hasil Belajar matematika belum optimal. Rata-rata hasil belajar siswa masih

di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 6,0.

(2) Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Matematika masih

dianggap sebagai pelajaran yang dipenuhi rumus-rumus dan sangat

Page 12: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

4

membosankan. Siswa belajar matematika dengan skeptis dan cenderung

menganggap sebagai pelajaran yang menakutkan.

(3) Pelaksanaan pembelajaran matematika yang abstrak dan berpaku pada buku

teks saja. Pembelajaran diawali penjelasan guru, diikuti latihan-latihan yang

bersifat mekanistik (hitung menghitung saja), sehingga siswa sangat jarang

mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan eksplorasi/penemuan

yang menantang dan memotivasi semangat belajarnya.

(4) Motivasi para guru untuk melaksanakan inovasi pelaksanaan pembelajaran

matematika sangat rendah, karena mereka jarang mengikuti kegiatan-kegiatan

ilmiah terkait. Pertemuan KKG selama ini lebih diarahkan pada kegiatan

pembuatan administrasi pembelajaran, dangkal dan belum menyentuh pada

esensi dari pembelajaran matematika.

(5) Pengetahuan para guru dalam mendesain pembelajaran matematika yang

mengarah pada proses matematika masih rendah. Selain itu, dari pihak sekolah

juga tidak menyediakan lingkungan yang kondusif. Keberadaan alat peraga

dan media inovatif terkait pembelajaran matematika sangat minim padahal

jelas bahwa tahap berpikir anak SD masih berada pada tahap operasional

konkrit.

Selanjutnya berdasarkan hasil diskusi pengusul dengan kedua kelompok

mitra maka disepakati prioritas persoalan yang diselesaikan beserta solusinya

sebagai berikut.

1. Merancang dan membuat alat peraga dan media pembelajaran matematika

lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu pada standar materi

di kelas tersebut.

2. Mendesain dan membuat tempat pajangan/penyimpanan alat peraga beserta

media matematika lainnya sebagai Math Corner. Math Corner didesain dengan

mempertimbangkan faktor keamanan alat dan penggunanya.

3. Meningkatkan kemampuan guru dalam mendesaian pembelajaran matematika

sehingga memungkinkan siswa melakukan aktivitas matematika (Hands On –

Mind On) dengan minimal 20% pembelajaran memanfaatkan sarana yang ada

di Math Corner.

Page 13: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

5

4. Pembiasaan terhadap siswa untuk melakukan eksplorasi matematika secara

mandiri dengan memanipulasi sarana yang tersedia di Math Corner

5. Menyebarluaskan hasil IbM pada 5 SD lainnya di Gugus III melalui kegiatan

workshop untuk guru-guru yang tergabung dalam KKG.

Page 14: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

6

BAB 2 TARGET LUARAN

Luaran yang ingin dicapai melalui program IbM ini adalah sebagai

berikut.

1. Adanya Math Corner sebagai laboratorium matematika mini pada masing-

masing ruang kelas di kedua sekolah mitra. Pada IbM kali ini sementara

ditargetkan untuk kelas rendah (Kelas I, kelas II dan kelas III). Sebagai

kriterianya minimal 50% materi matematika di tiap kelas dapat dibuatkan

media/alat peraga yang selanjutnya disimpan di Math Corner.

2. Guru mampu mendesain pembelajaran yang menekankan pada aktivitas

matematika. Sebesar 20% pembelajaran yang dilakukan guru dilakukan

dengan memanfaatkan sarana yang ada pada Math Corner.

3. Minimal sebanyak 85% siswa pernah (sering) melakukan aktivitas

matematika secara mandiri pada Math Corner.

Page 15: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

7

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan program IbM ini dilaksanakan sebagai upaya menghapus

kesan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan (Math

Phobia) menjadi pelajaran yang mudah dan menyenangkan (Math is Fun)

sehingga bermuara pada peningkatan hasil belajar matematika khususnya untuk

SD di Gugus III Kecamatan Kubu. Solusi yang ditawarkan adalah pengembangan

Math Corner sebagai Laboratorium Matematika Mini yang nantinya bisa

dimanfaatkan guru dalam pembelajaran di kelas melalui pembelajaran yang

menekankan pada aktivitas/proses matematika dan juga merangsang ketertarikan

siswa untuk melakukan aktivitas matematika secara mandiri dengan memanipulasi

sarana pada Math Corner. Adapun metode pelaksanaan program yang akan

dilakukan adalah :

1. Pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru tentang desain dan

produksi alat peraga/ alat permainan/ media inovatif lainnya dalam

pembelajaran matematika SD.

Guru akan dibekali dan dilatih pengetahuan dan keterampilannya dalam hal-

hal berikut.

a. Wawasan tentang karakteristik pembelajaran matematika SD

b. Wawasan tentang pentingnya keberadaan laboratorium matematika

yang dilengkapi dengan alat peraga/alat permaianan/ media inovatif

lainnya untuk mendukung pembelajaran matematika.

c. Pengetahuan tentang alat peraga/alat permaian/media inovatif lainnya

mulai dari definisi, fungsi, syarat-syarat, prinsip-prinsip, serta langkah-

langkah pengembangan suatu alat peraga/alat permaianan/media

inovatif lainnya.

d. Kemampuan dalam mengidentifikasi konsep-konsep matematik SD

yang esensial yang lebih mudah dibelajarkan dengan menggunakan

media inovatif.

e. Kemampuan dalam merancang dan membuat alat peraga sesuai dengan

standar materi pada kelas yang diampu beserta petunjuk pemakaiannya.

Page 16: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

8

2. Pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru tentang cara penggunaan

alat peraga/ alat permainan/ media inovatif lainnya dalam pembelajaran

matematika di kelas.

Guru-guru pada kedua sekolah mitra dilatih dan didampingi dalam hal-hal

berikut.

a. Mendesain pembelajaran matematika yang menekankan pada aktivitas

matematika yaitu dengan memanfaatkan alat peraga/alat permaianan/

media inovatif lainnya.

b. Melaksanakan pembelajaran matematika berbantuan alat peraga/alat

permaianan

3. Pendesainan dan pengembangan Math Corner sebagai tempat display

dan penyimpanan alat peraga/ alat permaianan/media inovatif lainnya di

ruang kelas.

Tim IbM dan guru bersama-sama mendesain Math Corner beserta cara

pengelolaannya. Almari dan rak serta papan pajangan karya siswa dirancang

agar tidak mengambil ruang yang besar di kelas. Tata tertib penggunaan juga

disusun demi penggunaan yang berkelanjutan. Dan yang terpenting, sistem

pengelolaan sehingga Math Corner dinamis mengikuti kebutuhan belajar anak

dalam belajar matematika.

4. Sossialiasi kepada siswa tentang pemanfaatan math corner

Keuntungan keberadaan Math Corner di ruang kelas adalah makin

mendekatkan matematika dalam keseharian siswa. Alat peraga/alat permainan/

media inovatif lainnya yang tersedia pada Math Corner dapat dimanfaatkan

siswa kapan saja. Untuk menjamin keamanan alat dan penggunanya, kepada

siswa dilakukan sosialisasi tata tertib penggunaan Math Corner. Kepada siswa

juga diperkenalkan alat-alat yang ada pada Math Corner dan cara

penggunaannya.

5. Penyebarluasan hasil kegiatan IbM pada 5 sekolah imbas melalui

pertemuan KKG Gugus III Kecamatan Kubu

Guru-guru pada sekolah mitra yang terlibat pada IbM ditunjuk sebagai

instruktur dalam pengembangan Math Corner. Hasil kegiatan IbM selanjutnya

disebarluaskan oleh instruktur melalui pertemuan-pertemuan rutin KKG

Page 17: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

9

Gugus III Kecamatan Kubu. Kepada 5 SD lainnya di Gugus III, dipaparkan

hasil dan temuan positif selama pelaksanaan IbM. Pertemuan ini

ditindaklanjuti dengan kunjungan ke SD Negeri 4 Tianyar dan SD Negeri 6

Tianyar sebagai sekolah percontohan dalam pengembangan Math Corner.

Harapannya 5 SD lainnya terimbas dan tergerak untuk mengembangkan Math

Corner di sekolahnya masing-masing.

Page 18: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

10

BAB 4

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1. Kinerja Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Satu Tahun

Terakhir.

Kinerja Undiksha dalam mensinergikan potensi masyarakat baik dalam

dunia pendidikan maupun bidang-bidang lainnya di bawah koordinasi LPM

Undiksha dan Lembaga Penelitian Undiksha cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat

dari aktivitas pusat-pusat layanan yang ada di LPM yang secara intensif melayani

kebutuhan stakeholder dan masyarakat terhadap penerapan ipteks, baik itu (1)

pusat layanan pendidikan masyarakat, (2) pusat layanan pengembangan

SDM/SDA, (3) pusat layanan KKN/KKL, (4) pusat layanan penerapan ipteks,

maupun (5) pusat layanan kewirausahaan dan konsultasi bisnis. Pada tahun 2013,

LPM Undiksha telah melaksanakan pengabdian sebanyak 92 kegiatan baik pada

skim KKN-PPM, IbW, IbM, IbIKK, IBK maupun DIPA dengan sumber dana

utama dari DP2M Dikti dan DIPA Undiksha. Total dana pelaksanaan untuk

kegitan pengabdian tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.901.500.000,-. Adapun

rincian kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2013 pada masing-masing skim

dapat diuraikan sebagai berikut.

Tabel 2. Rekapitulasi Banyak serta Pembiayaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat LPM Undiksha Tahun 2013

No Skim Pengabdian Banyak Kegiatan Total Dana (Rp) 1 KKN-PPM 1 90 juta 2 IbW 5 490 juta 3 IbM 11 444 juta 4 IbIKK 2 200 juta 5 IbK 1 100 juta 6 DIPA 72 577,5 juta

Jumlah 92 1.901,5 juta

4.2. Jenis Kepakaran yang Dibutuhkan dalam Pemecahan Masalah Mitra

Beserta Pakarnya Masing-Masing

Page 19: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

11

Ketua dan anggota tim pengusul kegiatan IbM ini adalah tenaga

professional dalam bidang matematika dan pendidikan matematika. Tim pengusul

telah banyak terlibat dalam penelitian dan pengabdian terkait dengan

pembelajaran matematika di SD khususnya berkaitan dengan penggunaan alat

peraga dalam pembelajaran matematika. Saat ini tim pengusul adalah pengampu

mata kuliah terkait seperti matematika sekolah, lab/bengkel matematika, serta

media pembelajaran berbasis ICT yang sangat relevan dengan kegiatan IbM yang

direncanakan sehingga program ini tidak akan banyak mengalami kendala teknis.

Adapun kebutuhan jenis kepakaran serta pakarnya masing-masing

diuraikan sebagai berikut.

Tabel 3. Jenis Kepakaran yang Dibutuhkan beserta Pakarnya Masing-Masing No

Jenis Kepakaran

Pakar Keterangan

1. Matematika SD Tim Pengabdian (I Made Suarsana, S.Pd. M.Si., Drs. Djoko Waluyo, M.Sc., Dra. Gusti Ayu Mahayukti, M.Si.)

Ketiga anggota tim pengabdian adalah tenaga professional di bidang matematika dan pendidikan matematika. Selait itu, ketiga anggota tim juga pernah mengampu mata kuliah matematika sekolah yang didalamnya juga mengkaji matematika di SD.

2. Laboratorium Matematika

Drs. Djoko Waluyo, M.Sc

Memiliki keahlian dalam pengelolaan laboratorium matematika. Selain itu, saat ini beliau adalah Kepala Laboratorium di Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha.

3. Desain dan Produksi Alat Peraga/Media Inovatif

Tim Pengabdian (I Made Suarsana, S.Pd. M.Si., Drs. Djoko Waluyo, M.Sc., Dra. Gusti Ayu Mahayukti, M.Si.)

Ketiga tim pengabdian pernah mengampu mata kuliah Lab/Bengkel Matematika dimana pada perkuliahan ini membahas tentang pembuatan alat peraga mulai dari perancangan, produksi serta penggunaannya.

Page 20: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

12

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “IBM Laboratorium

Matematika bagi SD Gugus III Kecamatan Kubu” melibatkan dua sekolah mitra yaitu

satu SD Inti (SD N 6 Tianyar) dan satu SD Imbas (SD N 4 Tianyar). Secara

khusus program ini menyasar guru-guru kelas rendah pada kedua sekolah mitra

yaitu guru kelas I, II dan kelas III. Secara keseluruhan semua sub kegiatan telah

terlaksana dengan baik yaitu 1) Pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru

tentang desain dan produksi alat peraga/ alat permainan/ media inovatif lainnya

dalam pembelajaran matematika SD, 2) Pendesainan dan pengembangan Math

Corner sebagai tempat display dan penyimpanan alat peraga/ alat

permaianan/media inovatif lainnya di ruang kelas, 3) Sosialiasi kepada siswa

tentang pemanfaatan math corner, 4) Pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru

tentang cara penggunaan alat peraga/ alat permainan/ media inovatif lainnya

dalam pembelajaran matematika di kelas, 5) Penyebarluasan hasil kegiatan IbM

pada 5 sekolah imbas melalui pertemuan KKG Gugus III Kecamatan Kubu. Hasil

pelaksanaan masing-masing sub kegiatan dapat dipaparkan sebagai berikut.

(1) Pelatihan dan Pendampingan bagi Guru-Guru Dalam Merancang dan

Membuat Alat Peraga Matematika.

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra

yaitu kurangnya kemampuan guru dalam merancang dan membuat alat peraga

matematika sehingga menyebabkan pembelajaran matematika selama ini

cenderung abstrak maka dilakukan pelatihan dan pendampingan bagi guru dalam

merancang dan membuat alat peraga matematika. Harapannya adalah guru

mampu membuat media pembelajaran manipulatif sehingga pembelajaran

matematika menjadi menyenangkan.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama dua hari yaitu pada tanggal 10 dan

11 April 2015. Pada hari I, guru dibekali pengetahuan tentang karakteristik

Page 21: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

13

pembelajaran matematika SD, pentingnya keberadaan laboratorium matematika

dan alat peraga matematika, serta simulasi penggunaan alat peraga matematika.

Materi dibawakan oleh Bapak Drs. Djoko Waluyo, M.Sc. Dalam paparannya

narasumber menyampaikan 4 tahapan aktivitas dalam rangka penguasaan materi

matematika yaitu penanaman konsep, pemahaman konsep, pembinaan

keterampilan dan penerapan konsep. Tahap penanaman konsep merupakan tahap

pengenalan awal tentang konsep yang akan dipelajari siswa. Tidak semua materi

mudah dicerna oleh siswa, sehingga pada tahap-tahap awal dalam pengenalan

konsep, pemakaian alat bantu seringkali merupakan suatu kebutuhan yang tidak

bisa dihindari. Mengingat perkembangan intelektual siswa SD termasuk dalam

tahap operasional kongkret maka penggunaan media/ alat peraga dalam

pembelajaran matematika di SD sangat diperlukan.

Alat peraga yang disimulasikan pada kesempatan tersebut diantaranya

SILAT SIPUT (Simetri Lipat, Simetri Putar), Garis Bilangan dan Blok Dienes.

Alat peraga Silat Siput digunakan pada pembelajaran bangun datar khususnya

ketika membahas simetri lipat dan simetri putar, garis bilangan digunakan pada

penjelasan materi bilangan bulat dan operasinya, sedangkan Blok Dienes

digunakan pada materi nilai tempat dan penjumlahan bilangan bulat.

Peserta mengikuti pelatihan dengan sangat antusias. Gaya pemaparan

narasumber yang jelas dan lugas membuat peserta mudah memahami penjelasan

yang diberikan narasumber.

Page 22: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

14

Gambar 1. Pelatihan Penggunaan Alat Peraga Matematika

Pada hari II, guru didampingi dalam merancang dan membuat alat peraga

matematika sederhana yang dimulai dari mengidentifikasi konsep-konsep

matematik SD yang esensial yang lebih mudah dibelajarkan dengan menggunakan

media inovatif Kegiatan dipandu oleh tim pengabdian. Hasil identifikasi

kebutuhan alat peraga yang dihasilkan selanjutnya dikumpulkan untuk selanjutnya

oleh tim pengabdian akan dirancang dan dibuatkan alat peraga.

Guru-guru juga diberi kesempatan untuk mengalami langsung membuat

alat peraga matematika sederhana berupa alat permainan kartu bilangan. Oleh

karenanya peserta dikelompokkan menjadi 4 kelompok dan masing-masing

membuat alat peraga kartu bilangan dengan muatan materi yang berbeda.

Kelompok 1 Penjumlahan Pecahan

Kelompok 2 Pengurangan Pecahan

Kelompok 3 Perkalian Pecahan

Kelompok 4 Pembagian Pecahan

Kartu bilangan yang dibuat mengikuti pola permainan domino dengan banyak

kartu adalah 28 kartu.

Page 23: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

15

Gambar 2. Guru Merancang dan Membuat Alat Peraga Matematika Sederhana

(2) Pendesainan dan Pengembangan Math Corner

Untuk merealiasikan laboratorium matematika mini (Math Corner) yang

lengkap dan memenuhi target luaran IbM ini yaitu minimal 50% materi

matematika di kelas I,II dan III dapat dibuatkan media/alat peraga maka produksi

alat peraga matematika dilakukan dengan bekerjasama dengan Jurusan Pendidikan

Matematika, FMIPA Undiksha yaitu dengan melibatkan mahasiswa yang

memprogram mata kuliah Workshop/Bengkel Matematika sebanyak 19

kelompok. Masing-masing kelompoknya mengerjakan proyek pembuatan alat

peraga untuk penanaman konsep dan permainan berdasarkan analisis kebutuhan

guru dan analisis SK dan KD mata pelajaran matematika untuk kelas I, II dan III

mahasiswa dengan bimbingan dosen pengampu dan tim pengabdian.

Page 24: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

16

Gambar 3. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Memproduksi Alat Peraga Matematika

Adapun beberapa alat peraga yang dihasilkan di antaranya sebagai berikut.

Tabel 4. Daftar Nama Alat Peraga dan Fungsinya NO NAMA FUNGSI 1. KINCIR JEJAK BILANGAN

1. Membantu siswa membilang banyak benda.

2. Membantu siswa melakukan operasi penjumlahan pada bilangan 0 sampai dengan bilangan 20.

3. Membantu siswa melakukan operasi pengurangan pada bilangan 0 sampai dengan bilangan 20.

2. DIAGRAM PECAHAN

i) Untuk membantu peserta didik dalam memahami konsep pecahan.

ii) Untuk membantu peserta didik dalam memahami perbandingan pecahan, pecahan senilai, penjumlahan pecahan dan pengurangan pecahan.

Page 25: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

17

3. KARTU DOMINO PECAHAN

Melatih keterampilan peserta didik dalam memperagakan pecahan senilai

4. BATANG NAPIER

i) Membantu siswa memahami konsep algoritma perkalian.

ii) Membantu siswa untuk memahami konsep hitung susun pembagian

5. KERETA ANGKA MAJU MUNDUR (KERANGKA MAMUN)

i) Membantu menanamkan konsep operasi penjumlahan pada bilangan bulat.

ii) Membantu menanamkan konsep operasi pengurangan pada bilangan bulat.

iii) Membantu menanamkan konsep operasi perkalian pada bilangan bulat.

6. PAPAN CATUR BILANGAN (PAPAN CABI)

i) Melatih kemampuan siswa dalam melakukan operasi penjumlahan pada bilangan bulat.

ii) Meningkatkan minat siswa mempelajari operasi penjumlahan pada bilangan bulat.

7. DEKAK-DEKAK

i) Membantu siswa memahami nilai tempat pada suatu lambang bilangan.

ii) Membantu siswa memahami operasi penjumlahan pada bilangan asli.

iii) Membantu siswa memahami operasi pengurangan pada bilangan asli.

8. OPPOLYBIL (Operasi Monopoli Bilangan)

i) Membantu siswa mengenal nilai mata uang.

ii) Membantu siswa melakukan operasi

Page 26: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

18

mata uang.

9. JAMSUT (Jam Sudut Matematika)

i) Pengenalan besar sudut-sudut istimewa, yaitu sudut

,120,90,90,60,30 .360,330,300,270,240,210,180,150

ii) Pengenalan jenis-jenis sudut yaitu

sudut lancip, siku-siku, dan tumpul. 10. PISMA (Pizza Sudut Matematika)

memperdalam materi dengan menerapkan pemahaman materi besar dan jenis sudut ke dalam sebuah permainan.

11. PAKU (Papan Persekutuan)

1. Untuk membelajarkan siswa dalam memahami konsep kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) dengan faktorisasi prima

2. Untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) dengan faktorisasi prima

12. BOKAP (Bingo KPK dan FPB)

1. Untuk meningkatkan minat siswa dalam memahami materi KPK dan FPB melalui permainan

2. Untuk merangsang siswa berpikir cepat melalui permainan

3. Untuk melatih siswa dalam menyelesaikan permasalahan tentang KPK dan FPB melalui permainan

13. BALOK PECAHAN i) Menemukan definisi pecahan sederhana.

ii) Menentukan pecahan senilai iii) Membandingkan nilai pecahan

Page 27: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

19

sederhana. iv) Mengurutkan pecahan sederhana dari

nilai terbesar sampai terkecil atau sebaliknya

14. BRAIN MEMORY (Permainan)

Brain memory merupakan suatu permainan yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep pecahan sederhana dengan cara menyenangkan dan tidak menoton seperti pelajaran yang biasanya dianggap membosankan oleh siswa.

15. JAM LOGI (Jam Analog dan Digital)

i) Membantu peserta didik memahami konsep membaca waktu pada permukaan jam.

ii) Membantu peserta didik memahami konsep menyatakan waktu pada permukaan jam.

iii) Menyatakan lamanya waktu berlangsungnya suatu kegiatan

16. ULAR TANGGA WAKTU

melatih keterampilan siswa dalam menyebutkan waktu

17. NERACA HUNGER untuk membantu siswa dalam memahami konsep membandingkan berat benda (lebih ringan dan lebih berat)

Page 28: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

20

18. WEIGHT PUZZLE

i) Memperkenalkan satuan berat, khususnya kg, hg, dag, gr, dg, cg, dan mg.

ii) Siswa dapat mengetahui urutan satuan berat dimana satuan kg menempati urutan yang paling besar dan mg menempati urutan yang paling kecil.

19. TANGRAM

i) Untuk membelajarkan siswa dalam mengenal bangun-bangun geometri yaitu segiempat dan segitiga

ii) Untuk menumbuhkan daya kreatifitas siswa dalam membentuk bangun-bangun tertentu seperti: bangun geometri seperti segiempat, segitiga, rumah, bina Tangram, manusia, dan sebagainya.

iii) Untuk membelajarkan siswa dalam memantapkan pemahaman konsep kesebangunan dan kekongruenan

iv) Untuk membelajarkan siswa dalam memantapkan pemahaman konsep kekekalan luas

Alat peraga matematika yang telah terbuat tersebut selanjutnya dikirim ke sekolah

untuk disusun dan ditata dalam rak penyimpanan Math Corner. Alat peraga yang

dibuat dipilah-pilah sesuai dengan standar kompetensi pada kurikulum. Alat

peraga memang dibuat per standar komptensi yang terdiri dari 2 jenis yaitu alat

peraga penanaman konsep dan alat peraga untuk melatih keterampilan yang

biasanya berupa alat permainan. Berikut desain math corner yng sesuai dengan

namanya diletakkan di pojokan kelas.

Page 29: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

21

Gambar 4. Pengembangan Math Corner

(3) Sosialiasi kepada Siswa tentang Pemanfaatan Math Corner

Agar Math Corner dapat dimanfaatkan secara optimal dan untuk

menjamin keamanan alat dan penggunanya, kepada siswa dilakukan sosialisasi

tata tertib penggunaan Math Corner. Kepada siswa juga diperkenalkan alat-alat

yang ada pada Math Corner dan cara penggunaannya. Harapan dari keberadaan

Page 30: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

22

Math Corner di ruang kelas adalah makin mendekatkan matematika dalam

keseharian siswa sehingga siswa mulai menyenangi matematika.

Gambar 5. Sosialisasi Pemanfaatan Math Corner bagi Siswa

(4) Pelatihan dan Pendampingan Bagi Guru-Guru Tentang Cara Penggunaan Alat Peraga/ Alat Permainan/ Media Inovatif Lainnya Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas.

Guru-guru kelas rendah pada kedua sekolah mitra dilatih menggunakan

alat peraga yang tersedia di Math Corner baik itu alat peraga penanamankonsep

maupun alat peraga permaianan matematika. Setelah memahami bagaimana

Page 31: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

23

menggunakannya, guru-guru dilatih pula bagaimana mengintegrasikan alat peraga

tersebut dalam pembelajaran di kelas, mengingat hampir seluruh komptensi dasar

mata pelajaran matematika di kelas rendah telah dikembangkan alat peraganya.

Produk dari hasil pelaksanaan sub kegiatan ini adalah telah dihasilkannnya

Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan penggunaan alat

peraga matematika yang telah tersedia di Math Corner.

Gambar 6. Pelatihan Guru-guru dalam Pemanfaatan Math Corner

(5) Penyebarluasan hasil kegiatan IbM pada 5 sekolah imbas melalui

pertemuan KKG Gugus III Kecamatan Kubu

Dengan adanya Math Corner, guru-guru menjadi tertarik untuk

mengintegrasikan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika di

kelas. Hal ini dikarenakan alat peraga yang ada telah dikembangkan mencakup

seluruh kompetensi dasar di kelas tersebut dan telah pula dilengkapi dengan

panduan penggunaan dan RPP berbantuan alat peraga. Hasil yang baik ini perlu

Page 32: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

24

diimbaskan pada sekolah lainnya di Gugus III kecamatan Kubu sehingga mereka

tertarik untuk mengembangkan Math Corner secara mandiri. Penyebarluasan hasil

kegiatan IbM ini dilakukan pada pertemuan rutin KKG Gugus III Kecamatan

Kubu. Perwakilan guru pada sekolah mitra didampingi tim pengabdian

menyampaikan pengalamannya dalam memanfaatkan Math Corner serta hal-hal

positif yang yang diperoleh bagi pembelajaran matematika di kelas rendah.

Gambar 7. Sosialisasi Hasil Pelaksanaan IbM pada KKG SD Gugus III Kecamatan Kubu

5.2. PEMBAHASAN

Kegiatan “IBM Laboratorium Matematika bagi SD Gugus III Kecamatan

Kubu” telah berlangsung dengan baik. Hal ini nampak dari keterpaian target

luaran yang diharapkan dari kegiatan ini.

Pertama, Adanya Math Corner sebagai laboratorium matematika mini pada

masing-masing ruang kelas di kedua sekolah mitra. Sebagai kriterianya minimal

50% materi matematika di tiap kelas (kelas rendah) dapat dibuatkan media/alat

Page 33: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

25

peraga yang selanjutnya disimpan di Math Corner. Berdasarkan analisis

kebutuhan alat peraga yang dilakukan oleh tim pengabdian dan guru-guru di

sekolah mitra yang didasarkan pada analisis standar kompetensi dan kompetensi

dasar (SKKD) mata pelajaran matematika di kelas rendah (Kelas I, II, dan Kelas

III) maka diperoleh daftar rancangan alat peraga yang akan dikembangkan.

Dengan bekerja sama dengan Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha

rancangan tersebut direalisasikan dengan melibatkan mahasiswa yang

memperogram mata kuliah Workshop/Bengkel Matematika yang dikelompokkan

dalam 19 grup. Masing-masing kelompok memproduksi alat peraga untuk satu

standar kompetensi berupa satu alat peraga penanaman konsep dan satu lagi alat

peraga permainan. Banyaknya standar kompetensi di masing-masing tingkat

adalah kelas I ada 6 SK, kelas II ada 4 SK , dan kelas III ada 5 SK. Dengan

demikian seluruh materi pembelajaran matematika kelas rendah telah berhasil

dikembangkan alat peraga pendukungnya.

Kedua, guru mampu mendesain pembelajaran yang menekankan pada aktivitas

matematika. Berdasarkan panduan penggunaan alat peraga yang diberikan, guru

bersama tim pengabdian berusaha mendesain pembelajaran dengan menggunakan

alat peraga yang tersedia pada Math Corner. Produk dari kegiatan ini berupa

dihasilkannya RPP yang mengintegrasikan penggunaan alat peraga matematika.

Mengingat semua SK telah dibuatkan alat peraganya, maka hampir semua topik

pembelajaran seperti bilangan, geometri dan pengukuran telah didesain

pembelajarannnya dengan memanfaatkan alat peraga.

Ketiga, siswa melakukan aktivitas matematika secara mandiri pada Math Corner.

Siswa dapat memantapkan pemahaman terhadap materi yang dibelajarkan guru

dengan memanipulasi alat-alat peraga penanaman konsep. Siswa dapat juga

melatih keterampilannya melalui permainan matematika dengan alat peraga

permainan. Tim pengabdian melakukan sosialisasi penggunaan alat permainan

yang ada pada math corner. Tim juga berpesan kepada sekolah mitra agar alat-alat

peraga tetap disimpan pada math corner di pojok kelas bukan disimpan di ruang

guru dengan harapan siswa dapat memanfaatkannya setiap saat.

Selama pelaksanaan kegiatan ini, tim pengabdian juga menghadapi

beberapa kendala dalam upaya realisasi kegiatan untuk pencapaian target luaran

Page 34: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

26

yang telah ditetapkan. Kendala utama yang dihadapi diantaranya 1) idealnya alat

peraga dan math corner dikembangkan oleh guru-guru dengan didampingi oleh

tim pengabdian, namun hal ini belum terwujud mengingat pada saat program ini

dilaksanakan, terbentur dengan berbagai kesibukan guru seperti mengajar,

persiapan UAS, UN, pengisian rapot, dan persiapan penerimaan siswa baru, 2)

ada salah satu sekolah mitra yang menyimpan alat-alat peraganya pada lemari

khusus bukan pada math corner, mereka beralasan, takut alatnya rusak atau hilang

karena guru tidak bisa mengawasi penuh keamanan alat-alat tersebut bila ditaruh

di kelas. Ya tentu saja, tim pengabdian kembali harus memberikan penjelasan ke

pihak sekolah maksud dari pengembangan math corner.

Terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program

ini, ada hal menarik yang kami dapatkan yaitu, kelompok mitra sangat antusias

dan respek dengan setiap kegiatan yang diselenggarakan. Mereka sangat

kooperatif dalam memfasilitasi setiap kegiatan yang dilakukan. Kehadiran dan

partisipasi mereka sangat tinggi. Hal ini menandakan bahwa kelompok mitra

menyamput positif kegiatan yang telah dilakukan.

Page 35: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

27

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari pelaksanaan program “IbM Laboratorium

Matematika bagi SD Gugus III Kecamatan Kubu” adalah sebagai berikut.

1. Telah dikembangkan Math Corner sebagai laboratorium matematika mini di

ruang kelas .

2. Guru-guru pada sekolah mitra telah memiliki mampu mendesain pembelajaran

yang menekankan pada aktivitas matematika.

3. Siswa telah terbiasamelakukan aktivitas matematika secara mandiri pada

Math Corner.

6.2. Saran

Upaya peningkatan kualitas pembelajaran matematika di kelas meski terus

diupayakan sebagai wujud profesionlitas kita sebagai pendidik. Kepada kedua

sekolah mitra diharapkan agar menindaklanjuti hasil pengabdian ini dengan

berusaha memanfaatkan Math Corner dalam pembelajaran matematika dan tentu

saja isi dari Math Corner harus terus diperbaharui agar bisa menjadi wahana yang

selalu menarik bagi siswa, dan kepada sekolah lainnya di Gugus III Kecamatan

Kubu bisa mengadakan sendiri Math Corner secara swadaya.

Page 36: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

28

DAFTAR PUSTAKA

Abu. 2011. Matematika Modal Utama Kemajuan Bangsa.

http://www.pelitaonline.com/mobile/detail.php?id=82263. Diakses tanggal

10 April 2014.

Depdiknas. 2010. Pedoman Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar

Disdikpora Karangasem. 2014. Data dan Info Pendidikan.

http://pendidikankarangasem.info. Diakses pada tanggal 10 April 2014.

Pusat Pengembangan Profesi Guru. 2012. Teori Belajar dalam Pembelajaran

Matematika. Jakarta : Kemendikbud

Rohayati, A. 2012. Alat Peraga Pembelajaran Matematika. Bandung : UPI

Sukayati dan Agus. 2009. Pemanfaatan Alat Peraga Matematika dalam

Pembelajaran di SD. Yogyakarta: P4TK Matematika

Singh, Hukum et all. 2000. A Handbook for Designing Mathematics Laboratory

in Schools. New Delhi : National council of Education research and

Training.

Page 37: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

29

LAMPIRAN 01 : Contoh Alat Peraga

JAMSUT (Jam Sudut Matematika)

A. NAMA ALAT PERAGA

Alat Peraga ini bernama JAMSUT (Jam Sudut Matematika)

B. KOMPONEN ALAT PERAGA

Alat peraga JAMSUT berbentuk kotak berukuran 36 cm36 cm10.5

cm. Adapun komponen-komponen yang terdapat pada alat peraga JAMSUT

yaitu.

1) Tampak dari depan

Terdapat daerah lingkaran yang memiliki diameter 30 cm yang

disebut dengan lingkaran jam, lingkaran jam memiliki 3 warna

berbeda yaitu seperempat bagian berwarna kuning, seperempat

bagian berwrna merah muda dan setengah bagian lingkaran

berwarna hijau.

Dalam lingkaran jam terdapat dua buah jarum penunjuk berwarna

hitam yaitu jarum panjang dan jarum pendek yang memiliki panjang

berturut-turut 13 cm dan 9.5 cm, jarum panjang bersifat permanen

yang tetap menunjuk ke bilangan 12, sedangkan jarum pendek tidak

bersifat permanen artinya dapat diputar sesuai pukul yang

diinginkan.

Bilangan sebagai penunjuk pukul pada jam.

Tampak dari depan

Page 38: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

30

2) Tampak dari atas

Tampak dari atas JAMSUT terdapat lubang berukuran 5.5 cm7.5 cm

yang bernama lubang keterangan jamsut. Lubang keterangan berfungsi

sebagai tempat keterangan besar dan jenis sudut yang dibentuk oleh

jarum panjang dan jarum pendek pada lingkaran jam.

3) Tampak dari belakang

Bagian belakang jamsut berwarna biru polos.

C. KEGUNAAN ALAT PERAGA

Adapun kegunaan alat peraga JAMSUT yaitu.

1) Pengenalan besar sudut-sudut istimewa, yaitu sudut

,120,90,90,60,30

.360,330,300,270,240,210,180,150

2) Pengenalan jenis-jenis sudut yaitu sudut lancip, siku-siku, dan tumpul.

D. CARA PENGGUNAAN

1) Cara Penggunaan JAMSUT dalam Penanaman Konsep Besar

Sudut

Tampak dari belakang

Tampak dari atas

Page 39: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

31

Saat mengenalkan materi besar sudut dapat digunakan JAMSUT dengan

petunjuk penggunaan sebagai berikut.

Instruksikan siswa untuk memposisikan JAMSUT agar berdiri tegak

dengan lingkaran jam menghadap ke dirinya dan terlebih dahulu

jarum pendek dihimpitkan dengan jarum panjang menunjuk bilangan

12, sehingga pada lubang keterangan siswa akan melihat tulisan

“JAMSUT”

Perhatikan gambar

Instruksikan siswa untuk memutar jarum pendek searah jarum jam

sehingga tepat menunjuk bilangan.

Contoh:

Misalkan jarum pendek diputar sehingga tepat menunjuk bilangan 2,

yang menunjukkan pukul 02.00.

Tampak dari depan

Tampak dari atas

Page 40: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

32

Instruksikan siswa untuk melihat besar sudut yang dibentuk oleh

jarum panjang dan jarum pendek pada bagian atas JAMSUT yaitu

pada lubang keterangan.

Contoh:

Pada saat jarum pendek menunjuk bilangan 2, yang menunjukkan

pukul 02.00, lubang keterangan akan memberikan keterangn besar

sudut 60o.

Instruksikan siswa untuk mengulangi langkah 2 dan 3 sampai siswa

menemukan konsep besar sudut

Instruksikan siswa untuk mendiskusikan dan menjawab LKS sesuai

dengan perintah yang diberikan dengan menggunakan bantuan alat

peraga

2) Cara Penggunaan JAMSUT dalam Penanaman Konsep Jenis

Sudut.

Saat mengenalkan materi jenis sudut dapat digunakan JAMSUT dengan

petunjuk penggunaan sebagai berikut.

Tampak Dari Atas

Tampak dari atas

Page 41: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

33

Instruksikan siswa untuk memposisikan JAMSUT agar berdiri tegak

dengan lingkaran jam menghadap ke dirinya dan terlebih dahulu

jarum pendek dihimpitkan dengan jarum panjang menunjuk bilangan

12, sehingga pada lubang keterangan siswa akan melihat melihat

tulisan “JAMSUT”

Perhatikan gambar

Instruksikan siswa untuk memutar jarum pendek searah jarum jam

sehingga tepat menunjuk bilangan.

Contoh:

Misalkan jarum pendek diputar sehingga tepat menunjuk bilangan 2,

yang menunjukkan pukul 02.00.

Tampak dari depan

Tampak dari atas

Page 42: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

34

Instruksikan siswa untuk melihat jenis sudut yang dibentuk oleh

jarum panjang dan jarum pendek pada bagian atas JAMSUT yaitu

pada lubang keterangan.

Contoh:

Pada saat jarum pendek menunjuk bilangan 2, yang menunjukkan

pukul 02.00, maka lubang keterangan akan memberikan keterangn

jenis sudutnya lancip.

Instruksikan siswa untuk mengulangi langkah 2 dan 3 sampai siswa

menemukan konsep jenis sudut

Instruksikan siswa untuk mendiskusikan dan menjawab LKS sesuai

dengan perintah yang diberikan dengan menggunakan bantuan alat

peraga

Tampak dari atas

Tampak dari atas

Page 43: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

35

LAMPIRAN 02:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SD

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/1

Tema : Indahnya Kebersamaan

Sub Tema : Keberagamaan Budaya Bangsaku

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti,

bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam

memecahkan masalah.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika

serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang

terbentuk melalui pengalaman belajar.

Page 44: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

36

2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya

teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.

3.3 Mengenal sudut siku-siku, lancip, dan tumpul melalui pengamatan dan

membandingkannya dengan sudut yang berbeda

C. Indikator

Menentukan jenis sudut lancip, tumpul, dan siku-siku.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi dan penggunaan alat peraga siswa dapat menentukan

jenis-jenis sudut lancip, tumpul, dan siku-siku.

E. Metode Pembelajaran

a. Pendekatan : Tematik

b. Model Pembelajaran : Discovery Learning

c. Metode : Diskusi kelompok dan tanya jawab

F. Alat/Media/Sumber Belajar

a. Alat/Bahan : LKS, Papan Tulis/White Board, dan Spidol

b. Media : Alat Peraga

c. Sumber Belajar :

Buku Guru Hal.11-17, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013

G. Materi Pembelajaran

Jenis-Jenis Sudut

a. Sudut Siku-siku

Sudut siku-siku lebih dikenal dengan sudut tegak lurus yang besarnya

adalah 90 derajat. Seperti terlihat pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. Sudut Siku-siku

90o

Page 45: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

37

b. Sudut Lancip

Sudut lancip merupakan sudut yang besar sudutnya diantara 0 derajat dan

90 derajat. Berikut gambar sudut lancip.

Gambar 2. Sudut lancip.

c. Sudut Tumpul

Sudut tumpul merupakan sudut yang besar sudutnya diantara 90 derajat

dan 180 derajat. Berikut gambar sudut tumpul.

Gambar 3. Sudut tumpul.

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Guru siswa

Pendahuluan 1. Guru menyampaikan

salam kepada siswa

2. Guru mengecek

kehadiran dan kesiapan

siswa untuk memulai

pembelajaran

3. Guru mengingatkan

1. Siswa merespon salam dari

guru

2. Siswa mengonfirmasi

kehadiran anggota kelas,

kemudian mempersiapkan

diri untuk mengikuti

pembelajaran

3. Siswa mengingat kembali

operasi bilangan bulat dan

20 menit

α

α

Page 46: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

38

kembali materi besar

sudut pada apersepsi

4. Guru menyampaikan

tujuan dan manfaat

pembelajaran

5. Guru memotivasi

siswa dengan

mengaitkan materi

pembelajaran sudut

dengan kehidupan

sehari-hari khususnya

terkait dengan budaya

bangsa Indonesia

6. Guru menyampaikan

kegunaan alat peraga

JAMSUT untuk

menentukan jenis

sudut

7. Guru menjelaskan

komponen serta teknis

penggunaan alat peraga

JAMSUT

perbandingan bilangan bulat

4. Siswa dengan seksama

mendengarkan tujuan dan

manfaat pembelajaran

5. Siswa termotivasi untuk

belajar materi sudut, serta

menyimak dengan seksama

masalah kehidupan sehari-

hari yang disampaikan oleh

guru

6. Siswa memperhatikan

dengan sungguh-sungguh

penjelasan dari guru

berkaitan dengan alat peraga

JAMSUT dalam

menentukan jenis sudut

7. Siswa memperhatikan

dengan sungguh-sungguh

penjelasan dari guru terkait

teknis penggunaan alat

peraga JAMSUT

Inti 1. Guru

mengelompokkan

siswa menjadi 4

kelompok

2. Guru membagikan

LKS dan alat peraga

JAMSUT kepada

1. Siswa membentuk

kelompok sesuai dengan

arahan guru

2. Siswa melakukan diskusi

kelompok menyelesaikan

permasalahan yang

diberikan pada LKS

40 menit

Page 47: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

39

masing-masing

kelompok, serta

mengintruksikan

kepada siswa untuk

mendiskusikan

permasalahan pada

LKS

3. Guru

menginstruksikan

kepada siswa untuk

menyelesaikan LKS

dengan bantuan alat

peraga JAMSUT

4. Guru mengontrol

jalannya diskusi di

masing-masing

kelompok

5. Guru mengintruksikan

perwakilan kelompok

untuk

mempresentasikan

hasil diskusinya dan

kelompok lain

mengomentari hasil

diskusi kelompok yang

melakukan presentasi

6. Guru memberikan

penguatan kepada

3. Siswa menggunakan alat

peraga JAMSUT untuk

menyelesaikan

permasalahan pada LKS

4. Siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru

terhadap hal-hal yang

kurang dipahami terkait

dengan LKS

5. Perwakilan kelompok

melakukan presentasi hasil

diskusi kelompok dan siswa

di kelompok lain

memberikan komentar baik

berupa pertanyaan,

sanggahan maupun

tanggapan terhadap

presentasi kelompok

6. Siswa semakin antusias

untuk terlibat dalam

pembelajaran di kelas

7. Siswa memperhatikan

dengan sungguh-sungguh

Page 48: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

40

siswa perwakilan

kelompok, serta siswa

yang aktif memberikan

komentar terhadap

presentasi kelompok

7. Guru meluruskan

penyampaian dari

presentasi kelompok

dan hasil diskusi ketika

kegiatan presentasi

penjelasan dari guru

Penutup 1. Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

terkait dengan materi

yang belum dipahami 2. Guru bersama-sama

dengan siswa

menyimpulkan dan

merangkum materi

tentang jenis-jenis

sudut

3. Guru memberikan tes

untuk mengevaluasi

hasil pembelajaran.

4. Guru memberikan PR

kepada siswa.

5. Guru menyampaikan

topik materi yang

akan disajikan pada

pertemuan berikutnya

6. Guru mengakhiri

1. Siswa bertanya sampai

mengerti

2. Siswa antusias untuk

menyimpulkan materi

tentang jenis-jenis sudut

3. Siswa mengerjakan tes

secara individu

4. Siswa memperhatikan dan

mencatat PR yang

diberikan oleh guru

5. Siswa mendengarkan

dengan seksama

6. Siswa bersemangat dan

10 menit

Page 49: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

41

kegiatan belajar

dengan memberikan

pesan tetap semangat

untuk belajar dan

mempelajari materi

untuk pertemuan

yang akan datang.

mengucapkan salam

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan (dst)

Page 50: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

42

LAMPIRAN 03: Contoh Lembar Kerja Siswa

Page 51: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

43

Page 52: JUDUL: IbM LABORATORIUM MATEMATIKA BAGI SD GUGUS …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_198302172006041003_2014.pdf · lainnya untuk kelas I, kelas II dan kelas III yang mengacu

44