Judging Pada Domba

7
Judging Pada Domba Judging atau penjurian pada domba dilakukan untuk memilih domba yang memiliki kondisi badan yang baik untuk dibeli sebagai domba untuk dikonsumsi maupun untuk dipilih sebagai bibit unggul. Penilaian terhadap tubuh domba cenderung lebih sulit dibandingkan ternak-ternak lainnya karena adanya wool yang menutupi tubuh sehingga kondisi badan asli sukar terlihat secara sekilas (Gibson, 2005). Penilaian tubuh terhadap domba dilakukan seperti pada ternak umumnya yakni melihat secara keseluruhan dari tubuh domba tersebut dengan memperhatikan beberapa poin penting untuk diamati seperti konformasi, bentuk kaki, dan bentuk badan. Bruns (2003), menyatakan penilaian pada domba dibagi menjadi dua kelas, yakni domba untuk breeding (jantan dan betina) dan anak domba. Penilaian terhadap domba untuk breeding meliputi sturuktur badan, volume dan perototan, panjang badan, feminitas bagi domba betina, dan ukuran testis bagi domba jantan. Penilaian bagi anak domba untuk konsumsi meliputi perototan, kondisi badan, panjang badan, dan keseimbangan. Struktur badan merupakan salah satu poin pertama yang cukup mudah dilihat dan harus dievaluasi untuk semua jenis domba baik jantan maupun betina. Domba yang baik akan memiliki struktur badan yang baik dan seimbang. Struktur kaki ideal dinyatakan ideal apabila membentuk garis lurus dan domba dapat berdiri tegap sempurna. Kaki

description

Judging pada domba

Transcript of Judging Pada Domba

Page 1: Judging Pada Domba

Judging Pada Domba

Judging atau penjurian pada domba dilakukan untuk memilih domba yang

memiliki kondisi badan yang baik untuk dibeli sebagai domba untuk dikonsumsi

maupun untuk dipilih sebagai bibit unggul. Penilaian terhadap tubuh domba

cenderung lebih sulit dibandingkan ternak-ternak lainnya karena adanya wool yang

menutupi tubuh sehingga kondisi badan asli sukar terlihat secara sekilas (Gibson,

2005). Penilaian tubuh terhadap domba dilakukan seperti pada ternak umumnya

yakni melihat secara keseluruhan dari tubuh domba tersebut dengan memperhatikan

beberapa poin penting untuk diamati seperti konformasi, bentuk kaki, dan bentuk

badan. Bruns (2003), menyatakan penilaian pada domba dibagi menjadi dua kelas,

yakni domba untuk breeding (jantan dan betina) dan anak domba. Penilaian terhadap

domba untuk breeding meliputi sturuktur badan, volume dan perototan, panjang

badan, feminitas bagi domba betina, dan ukuran testis bagi domba jantan. Penilaian

bagi anak domba untuk konsumsi meliputi perototan, kondisi badan, panjang badan,

dan keseimbangan.

Struktur badan merupakan salah satu poin pertama yang cukup mudah dilihat

dan harus dievaluasi untuk semua jenis domba baik jantan maupun betina. Domba

yang baik akan memiliki struktur badan yang baik dan seimbang. Struktur kaki ideal

dinyatakan ideal apabila membentuk garis lurus dan domba dapat berdiri tegap

sempurna. Kaki yang baik akan memiliki proporsi paha dan betis yang seimbang

(Bruns, 2003).

Tubuh domba yang baik memiliki proporsional yang baik. Tubuh domba

yang baik berukuran panjang dan memiliki bagian loin yang panjang, lebar, dan

tulang pinggul yang lebar, leher yang panjang, dan berbentuk agak kotak Bruns

(2003). Bentuk tulang rusuk mengembang dengan baik dan memiliki dada yang lebar

dan seimbang. Gibson (2005), menyatakan bahwa pada domba jantan bentuk muka

yang maskulin yang ditandai dengan muzzle yang lebar, tulang punggung yang baik,

loin yang tebal, dan bahu yang baik memiliki potensi yang baik untuk dijadikan

sebagai pejantan maupun untuk digemukkan. Anak domba untuk dikonsumsi

memiliki penilaian yang sedikit beda dengan penilaian domba dewasa. Anak domba

Page 2: Judging Pada Domba

konsumsi harus memiliki loin yang tebal dengan bagian rump yang terlihat padat dan

berotot (Bruns, 2003).

Pemberian Body Condition Score (BCS) pada domba berguna untuk

mengetahui apakah domba sudah sesuai ukurannya pada beberapa fase produksi

seperti laktasi, siap kawin, dan siap dipotong. Body Condition Score bersifat

menduga perkembangan perototan dan lemak dari domba. Pemberian angka

berdasarkan perkiraan perototan dibagian tulang belakang pada wilayah loin, rusuk,

dan melihat badan secara keseluruhan (Tames, 2010). Pemeriksaan loin dilakukan

dengan menempelkan tangan pada keseluruhan bagian loin belakang baik dari

samping maupun atas. Tames (2010), membagi Body Condition Score domba

menjadi lima kelas yakni dengan angka 1-5.

Gambar 1 : Pengecekan loin dari samping dan atas

(Sumber : Tames, 2010)

Page 3: Judging Pada Domba

BCS 1

Tulang rusuk sangat terasa melalui kulit,

tidak ada lapisan lemak, loin sangat tipis,

terlihat sangat kurus

BCS 2

Terlihat kurus, rusuk masih terlihat

namun tidak terlalu jelas, bagian loin eye

cukup berotot, bagian pinggul terlihat

bundar dari samping

BCS 3

Terlihat sedang, rusuk mulai tidak

terlihat dan tertutup kulit dengan rapih,

perototan loin penuh dan mulai tertutup

lemak, bagian pinggul semakin bundar

BCS 4

Terlihat gemuk, terlihat akumulasi lemak

di pangkal ekor, rusuk tertutup daging

dan membutuhkan tekanan lebih bila

ingin meraba rusuk, loin eye tebal,

BCS 5

Terlihat sangat gemuk, tulang rusuk sulit

diraba, loin eye tebal dan tertutup lemak,

lemak mulai teras di seluruh tubuh.

Gambar 2 : Body Condition Score pada domba

(Sumber : Tames 2010)

Page 4: Judging Pada Domba

Estimasi Umur

Estimasi umur diperlukan untuk mengetahui umur dari domba dan dapat

digunakan untuk keperluan mengawinkan atau menentukan usia potong. Indikator

utama dari umur domba adalah kondisi, jumlah dan urutan pengikisan dari gigi,

namun ada variasi usia pengikisan gigi yang disebabkan oleh perbedaan bangsa

domba, strain, lingkungan, dan terkadang oleh nutrisi (New South Wales

Departement of Agriculture, 2003).

Lahir – 12 bulan

8 gigi susu

12-19 bulan

Dua gigi berganti (2 gigi dewasa, 6 gigi

susu)

18-24 bulan

4 gigi berganti (4 gigi dewasa, 4 gigi

susu)

23-36 bulan

6 gigi berganti (6 gigi dewasa, 2 gigi

susu)

28- 48 bulan

8 gigi susu

Gambar 3 : Pendugaan usia domba

(Sumber : New South Wales Departement of Agriculture, 2003)

Page 5: Judging Pada Domba

Daftar Pustaka

Bruns, Kelly. 2003. Livestock Judging Manual. Dakota : South Dakota State

University

Gibson, Noel. 2005. Fundamentals In Sheep Judging [Terhubung berkala]

http://www.livestocktrail.illinois.edu/uploads/sheepnet/papers/FUNDAMEN

TALS%20IN%20SHEEP%20JUDGING.pdf (diakses 16 september 2012)

New South Wales Departement of Agriculture. 2003. How to tell the age of sheep.

Agfact A3.0.1.2003

Tames, Stacey. 2010. What’s the Score : Sheep [Terhubung berkala]

http://www1.agric.gov.ab.ca/$department/deptdocs.nsf/all/agdex9622/$FILE/

bcs-sheep.pdf (diakses 16 september 2012)