Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

download Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

of 23

Transcript of Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    1/23

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    A.

    Pengkajian

    Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Selasa, tanggal 23 Maret 2010,

    jam 08.00 WIB di ruang Fatimah RS. Roemani Semarang.

    1. Identitas

    a. Identitas Klien

    Klien bernama Ny. I, berumur 27 tahun yang berlamatkan di Ngaliyan

    Semarang. Status perkawinan sudah kawin, pendidikan terakhir Perguruan

    tinggi (Sarjana) dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Agama klien

    Islam, masuk RS pada tanggal 22 Maret 2010 dengan nomor RM : 279807

    dan diagnosa medis Post partum hari pertama.

    b. Identitas Penanggung Jawab

    Penanggung jawab klien adalah Tn. I, usia 32 tahun. Tn I bekerja sebagai

    wiraswasta, pendidikan terakhir Perguruan tinggi (sarjana), dan merupakan

    suami Ny. I

    2. Riwayat Kesehatan

    a. Keluhan utama

    Nyeri pada area jahitan (perineum).

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    2/23

    b. Riwayat Kesehatan Saat Ini

    Klien mengatakan baru saja melahirkan tanggal 22 Maret 2010 secara

    normal. Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir, terasa perih dan sakit saat

    bergerak, seperti turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.

    c. Riwayat Kesehatan yang Lalu

    Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit serius

    sebelumnya dan belum pernah dirawat di rumah sakit. Klien juga

    mengatakan jika sakit biasanya berobat ke dokter. Klien tidak memiliki

    alergi terhadap makanan, obat-obatan, tumbuhan, maupun binatang tertentu.

    Klien mengatakan bayinya sudah cukup umur kemudian oleh keluarga

    dibawa ke RS. Roemani pada hari Senin tanggal 22 Maret 2010, kemudian

    klien melahirkan pada hari yang sama.

    d. Riwayat Kesehatan Keluarga

    Genogram

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    3/23

    Keterangan :

    : laki-laki : tinggal serumah

    : perempuan : meninggal

    : klien

    Klien mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan,

    tidak ada DM, asma, maupun penyakit jantung dalam keluarganya.

    e. Riwayat Kehamilan

    G1P1A0 (kehamilan pertama, partus pertama dan belum pernah

    mengalami abortus).

    f. Riwayat KB

    KB yang pernah dipakai : belum pernah KB.

    g. Rencana KB

    Menginginkan KB dengan IUD.

    3. Pengkajian Per sistem

    a. Sistem Integumen

    Turgor kulit baik, kulit lembab, tak ada tanda dehidrasi, tak ada lesi.

    b. Sistem Muskuloskeletal

    Tonus otot baik, tak ada kelemahan anggota gerak.

    a. Sistem Endokrin

    Tak ada riwayat DM, tak ada pembesaran kelenjar tiroid.

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    4/23

    b. Sistem Persarafan

    Mampu membedakan rasa asin, asam, manis, penciuman normal, tak

    ada gangguan penglihatan, pendengaran normal, tak ada gangguan dalam

    menelan, pergerakan tidak terbatas.

    c. Sistem Kardiovaskuler

    Suara jantung tak ada kelainan, BJ I-II murni, tak ada bising dan

    gallop.

    d. Sistem Pernafasan

    Tak ada sesak nafas, suara nafas vesikuler, tak ada suara tambahan.

    e. Sistem Pencernaan

    Bising usus (+), peristaltik usus 8 x/menit, belum bisa BAB, tidak ada

    mual-muntah.

    f. Sistem Perkemihan

    Tidak ada distensi kandung kemih, BAK lancar tidak sakit.

    g. Sistem Reproduksi

    Inspeksi : Lochea rubra, TFU sudah turun,

    Palpasi : Kontraksi kuat, TFU 2 jari di bawah pusat,

    Auskultasi : bising usus normal, 10 x permenit,

    Perkusi : tympani

    4.

    Pola Fungsional

    a. Nutrisi

    Sebelum partus klien makan 3-4 kali sehari 1 porsi secara mandiri.

    Komposisi makanan yang biasa dikonsumsi berupa nasi, sayur, lauk, krupuk,

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    5/23

    dan sambal. Klien tidak memiliki makanan pantangan dan minum 7 8 gelas

    air putih dan 1 gelas teh manis per hari.

    Sedangkan selama dirawat di rumah sakit, klien makan makanan

    yang disiapkan oleh rumah sakit. Klien makan 3 kali sehari dengan menu

    bubur nasi, lauk dan sayur lunak, hanya habis setengah porsi karena sering

    merasa mual saat makan. Klien minum air putih sebanyak 7 8 gelas air

    putih.

    b. Eliminasi

    Pola eliminasi klien selama kehamilan BAB 1 x sehari dengan

    konsistensi lembek berbentuk, warna kuning, bau khas, dan tidak ada nyeri.

    Biasanya klien BAK dengan frekuensi 6 8 kali sehari dengan warna

    kuning, jernih, bau khas, dan tidak ada nyeri. Selama dirawat di rumah sakit,

    klien belum bisa BAB, klien BAK dengan frekuensi 7-10 kali sehari, warna

    kuning kecoklatan, klien tidak menggunakan kateter dan dapt ke kamar

    mandi dengan bantuan perawat atrau keluarga.

    c. Istirahat dan tidur

    Data tentang pola istirahat dan tidur pasien, yaitu sebelum sakit,

    klien biasanya tidur 6 8 jam sehari dari pukul 23.00 hingga pukul 06.00.

    kadang klien terbangun karena ingin BAK, klien tidak terbiasa tidur siang.

    Sedangkan setelah sakit, klien tidur lebih awal dari mulai pukul 21.00 hingga

    jam 05.00. klien kadang tidur siang sekitar 1 2 jam dan tidak

    mengkonsumsi obat tidur.

    d. Aktivitas dan latihan

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    6/23

    Dari pengkajian pola aktivitas klien didapat hasil, sebelum sakit

    klien mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mendiri, tanpa

    bantuan orang lain. Selama dirawat di rumah sakit, klien mengalami

    intoleransi aktivitas akibat kelemahan yang dirasakannya, dibuktikan dengan

    penampilan umum klien masih tampak lemah dan membutuhkan bantuan

    orang lain (baik perawat maupun keluarga) untuk melakukan aktivitasnya,

    seperti berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Klien tidak

    mengalami sesak napas post partum.

    e. Spiritual

    Kebutuhan spiritual klien tepenuhi dengan baik. Sebelum sakit

    klien melakukan ibadah secara teratur, seperti shalat lima waktu. Selama

    sakit klien melakukan ibadah di atas tempat tidur dan selalu berdoa kepada

    Allah agar cepat sembuh.

    f. Hubungan sosial

    Hasil pengkajian menunjukkan bahwa klien memiliki hubungan

    sosial yang baik. Klien tinggal bersama suami dan sangat dengan dengan

    keluarganya.

    g. Seksual

    Saat dikaji tentang kebiasaan seksual, klien mengatakan tidak ada

    keluhan sebelum, saat, dan sesudah melakukan hubungan seksual. Klien

    tidak memiliki keluhan menstruasi dan sekarang tidak sedang mengalami

    menstruasi. Klien tidak terpasang kateter (selang urine).

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    7/23

    h. Kopping terhadap stres

    Klien memiliki pertahanan koping yang baik. Pengambilan

    keputusan klien dibantu oleh keluarga, terutama suaminya. Jika ada masalah

    klien selalu menceritakan masalahnya pada suami.

    5. Pemeriksaan fisik

    a. Tingkat kesadaran : composmentis

    b. Keadaan umum : tampak lemah

    c. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 110/80 mmHg, nadi : 74 x per menit,

    suhu : 360 C, RR: 20 x per menit).

    d. Pemeriksaan head to toe

    1) Kepala : berbentuk mesocefal, rambut hitam keriting, kulit

    kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada massa dan lessi.

    2) Mata : simetris, tidak ada gangguan penglihatan, tidak

    menggunakan alat batu pennglihatan. Konjungtiva anemis, pupil isokhor,

    ada reflek cahaya.

    3) Hidung : berbentuk simetris, tidak ada deviasi, bersih,

    tidak ada secret, tidak ada edema dan tidak ada nyeri.

    4) Telinga : simetris, tidak ada infeksi, bersih, tidak ada

    serumen, dan tidak memakai alat bantu pendengaran.

    5)

    Mulut : simetris, bibir kering, lidah kotor. Kulit klien berwarna

    sawo matang, turgor jelek, terdapat bintik-bintik merah pada kulit

    tangan.

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    8/23

    6) Dada : melalui inspeksi dada terlihat simetris, tidak ada lesi.

    Dengan palpasi, taktil ferrmitus kanan dan kiri simetris. Saat diperkusi

    paru-paru sonor, jantung pekak, dan tidak ada suara tambahan saat

    diauskultasi.

    7) Payudara : Kedua puting menonjol, kolostrium keluar, ASI

    keluar tapi masih sedikit.ASI keluar sedikit.

    8) Abdomen :melalui inspeksi perut tampak datar, tidak ada

    pembesaran. Dengan palpasi tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan.

    perkusisuara tymphani dan terdengan suara bising usus 10 x per menit

    saat diauskultasi.

    Keadaan : Uterus teraba keras, kontraksi kuat, Tinggi fundus uteri (TFU)

    3 cm dibawah umbilikus (pusat), konstraksi kuat

    9) Ekstremitas atas : kedua tangan klien masih bisa digerakkan secara

    normal, hanya sedikit lemah. Pada lengan kiri klien terpasang infus RL

    20 tetes per menit.

    10)Ekstremitas atas : tidak ada lesi, tidak bengkak, terpasang infuse

    RL 20 tetes permenit.

    Ekstremitas bawah: tidak terdapat lessi, tidak ada edema, kedua kaki

    klien dapat digerakkan secara normal.

    11)

    Genetalia : bersih, ada luka jahitan bekas episiotomy (kurang

    lebih 5 cm), tidak ada tanda-tanda infeksi.

    12)Lochea

    Jumlah : 11 pembalut penuh dalam sehari

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    9/23

    Warna : merah

    Konsistensi : cair

    Bau : amis, anyir, seperti bau darah menstruasi

    13)Perineum

    Keadaan : Perineum dijahit

    Tanda REEDA :

    Redness (kemerahan) : tidak ada kemerahan

    Edema (bengkak) : tidak terjadi bengkak

    Echimosis : tidak ada

    Drainage (rembes) : tidak terdapat rembesan

    Approximatly (jahitan tidak menyatu) : tidak ada

    Kebersihan : bersih

    Hemorhoid : Tak ada

    6.

    Psikososial

    a. Perubahan Psikososial Ibu

    Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya dan masih sangat

    mengharapkan bantuan orang terdekat (suami dan Ibu) untuk merawat

    dirinya dan bayinya.

    b.

    Bonding Attachment

    Ibu merasa senang karena bayinya selalu berada di dekatnya sehingga

    setiap saat bisa dipeluk dan diberi ASI sehingga semakin mendekatkan

    dirinya dan bayinya. ASI sudah keluar dan bayi menyusu dengan efektif,

    menghisap kuat.

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    10/23

    c. Adaptasi Perubahan Peran Ibu

    Ibu senang dan sudah bisa menerima perubahan peran dirinya sebagai

    ibu.

    7. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 23 Maret 2010

    8. Diet : lunak

    Terapi yang didapat klien : Infus RL 20 tetes per menit, Cefadroxil 2 x 500

    mg, Fixiplan 2 x 1 tablet, Herbalacta 2 x 1 tablet, Tordine salep.

    Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal

    Leukosit 7,4 x 103/ L 4,5 11,0 x 10

    3/ L

    Eritrosit 4, 45 x 106/ L

    L = 4,5 5,5 x 106/ L

    P = 4,0 5,0 x 106/ L

    Haemoglobin 8,2 gr/dL

    L = 14 18 gr/dL

    P = 12 - 16 gr/dL

    Hematokrit 40,6 %

    L = 40 -54 %

    P = 38 47 %

    MCH 30,8 pg 28 31 pg

    MCHC 33,8 H g/dL 30 35 H g/dL

    Trombosit 290,0 x 103/ L 150 450 x 10

    3/ L

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    11/23

    B.

    Analisa Data

    No Data Fokus Problam Etiologi

    1.

    2.

    DS : - Klien mengatakan nyeri pada

    daerah jahitan (perineum),

    P : klien mengatakan nyeri bertambah

    saat bergerak, berkurang saat

    istirahat

    Q : Klien mengatakan rasanya seperti

    diiris/perih.

    R : klien mengatakan nyeri di sekitar

    jalan lahir, terutama bekas jahitan

    S : klien menyatakan skala nyeri 7

    T : klien mengatakan nyeri bertahan,

    reda beberapa menit kemusian

    terasa lagi jika digunakan bergerak

    DO: - Terdapat luka jahitan di

    perineum

    - Ekspresi wajah tegang menahan

    sakit

    DS : - Klien mengatakan jalan lahirnya

    dijahit

    Klien mengatakan perih dan tidak

    nyaman.

    Gangguan rasa nyaman

    nyeri

    Resiko infeksi

    Trauma mekanik

    (jahitan episiotomy)

    Proses persalinan

    (adanya luka

    episiotomy)

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    12/23

    Klien mengatakan tidak berani

    makan telur dan inkan-ikanan

    DO: - Terdapat luka jahitan di

    perineum

    - Perineum terdapat luka episiotomi

    dan terdapat/keluar dari jalan lahir

    lochea rubra.

    -

    Tanda REEDA :

    Redness (kemerahan) : tidak ada

    kemerahan

    Edema (bengkak) : tidak terjadi

    bengkak

    Echimosis : tidak ada

    Drainage (rembes) :tidak

    rembesan

    Approximatly (jahitan tidak

    menyatu) : tidak ada

    Hb : 8,2 gr/dL

    Leukosit : 7,4 x 103/ L

    Klien makan porsi jatah dari

    rumah sakit, makanan yang amis

    dan berbahan telur disisihkan.

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    13/23

    3. S : klien mengatakan badanyya lemas,

    jika akan melakukan sesuatu harus

    diantu keluarga atau perawat

    O : klien tampak lemah, klien

    membutuhkan bantuan perawat atau

    keluarga untuk ke kamar mandi.

    Intoleransi aktivitas Kelemahan

    C.

    Diagnosa Keperawatan

    Berdasarkan hasil pengkajian, masalah keperawatan yang muncul pada Ny. I

    adalah:

    1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya trauma mekanik pada

    jalan lahir

    2.Resiko infeksi berhubungan dengan proses persalinan (adanya luka episiotomy)

    3.Intoleransi aktivitas berhubungan dnegan kelemahan

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    14/23

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    15/23

    2. Resti infeksi

    b.d adanya

    luka jahitan

    Setelah dilakukan

    tindakan keperawatan

    selama 2 x 24 jam,

    tidak terjadi infeksi

    KH :

    -

    Tidak ditemukan

    tanda-tanda infeksi:

    rubor, color, dolor,

    functio laesa

    -Tidak ada REEDA

    -Luka bersih kering

    dalam

    -

    Anjurkan gunakan

    teknik mencuci tangan

    sebelum memegang

    area perineum

    -

    Kaji status nutrisi

    pasien

    -Lakukan perawatan

    luka dengan teknik

    aseptik

    -Lakukan vulva hygiene

    dan anjurkan klien

    untuk selalu

    membersihkan jika

    mandi

    -Anjuran klien untuk

    banyak minum dan diet

    tinggi protein

    -Kolaborasi pemberian

    antibiotika dan berikan

    mengontrol rasa

    nyeri

    -

    Mengurangi resiko

    infeksi

    -

    Nutrisi dapat

    mempengaruhi

    proses

    penyembuhan luka

    - Meminimalkan

    resiko infeksi

    - Mencegah infeksi

    dan menimgkatkan

    kenyamanan pasien

    - Mempercepat

    penyembuhan luka

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    16/23

    3. Intoleransi

    aktivitas

    berhubungan

    dengan

    kelemahan

    Setelah dilakukan

    tindakan selama 3 x 24

    jam klien mengalami

    penurunan intoleransi

    aktivitas, dengan

    kriteria hasil :

    -

    klien mau

    berpartisipasi dalam

    aktivitas yang

    diinginkan atau

    diperlukan,

    melapoorkan

    peningkatan

    toleransi aktivitas

    yang dapat diukur,

    - klien mengalami

    penurunan

    intoleransi aktivitas,

    seperti klien dapat

    turun dari tempat

    tidur dan berjalan

    ke kemar mandi

    antiseptik topical

    -

    Monitor tanda-tanda

    vital, kaji keluhan

    klien, kaji respon

    pasien terhadap

    aktivitas fisik

    - Motivasi klien untuk

    berlatih

    menggerakkan

    tubuhnya sesuai batas

    kondisinya, seperti

    turun dari tempat

    tidur sendiri, makan

    sendiri, dan toileting

    sendiri

    -

    Mengetahui

    rentang atau

    tingkat toleransi

    klien terhadap

    aktivitas sehari-

    hari sehingga kita

    dapat memotivasi

    klien untuk

    melakukan

    aktivitas atau

    latihan harian

    dengan sesuai.

    - Meningkatkan

    kemampuan

    aktivitas latihan

    secara bertahap.

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    17/23

    secara mandiri

    tanpa bantuan.

    -

    Motivasi keluarga

    untuk membantu

    aktivitas klien,

    instruksikan klien

    untuk penghematan

    enrgi dan ajurkan

    untuk banyak istirahat

    -

    Motivasi klien untuk

    melakukan perawatan

    diri jika mampu

    ditoleransi dan berikan

    bantuan sesuai

    kebutuhan

    -

    Agar klien tetap

    dapat beraktivitas

    sesuai batas

    kemampuan

    geraknya.

    -

    Memandirikan

    pasien secara

    bertahap

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    18/23

    2.

    Implementasi Keperawatan

    Tgl No. Dx Implementasi Respon Ttd

    22/3/ 10

    8.40

    09.00

    09.30

    10.15

    11.00

    1

    1,2,3

    1

    1

    1,3

    -Menentukan karakteristik nyeri

    -Mengukur tanda vital: TD, nadi,

    suhu, RR

    -Mengajarkan pada klien teknik

    relaksasi dan nafas dalam saat

    dirasakan nyeri

    -Meminta klien untuk mengulang

    teknik yang sudah diajarkan

    -Menganjurkan klien untuk

    berhati-hati atau perlahan saat

    S : Klien mengatakan rasa

    sakit di perineum

    sudah berkurang dan

    merasa lebih nyaman

    O: - Klien menunjuk

    skala nyeri 4.

    - Ekspresi wajah lebih

    relaks dan tenang

    S : -

    O :TD: 100/70 mmHg, N:

    70 x/menit, S: 36,5 C, RR:

    20 x/menit

    S : klien mengatakan

    mengerti

    O : klien tampak

    memperhatikan

    S : klien mampu mengerti

    dan menyebutkan

    kembali

    S : klien mampu mengerti

    anjuran perawat

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    19/23

    11.30

    12.10

    24/3/10

    8.30

    10.00

    1

    3

    2

    2

    melakukan aktivitas agar rasa

    nyeri berkurang

    -Melibatkan keluarga dan bayi

    untuk mengalihkan perhatian

    klien dari rasa nyeri.

    -Membantu klien ke kamar mandi

    -Mengkaji karakteristik luka

    -Melakukan perawatan luka

    perineum dengan kapas (vulva

    hygiene)

    O : klien tampak hati-hati

    saat akan ke kamar

    mandi

    S : klien mengatakan

    senang menggendong

    anaknya

    O : klien tampak relaks

    dan gembira

    S : klien mengatakan

    masih takut ke kamar

    mandi sendiri

    O : klien tampak masih

    lemah

    S : klien mengatakan nyeri

    pada perineum

    O : lochea rubra, luka

    jahitan bersih. Tidak

    ada tanda REEDA

    S : Klien mengatakan

    agak takut

    membersihkan vagina

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    20/23

    10.15

    11. 30

    12.00

    12.15

    2

    3

    2

    3

    -Mengoleskan betadine salep pada

    daerah luka perineum

    -menganjurkan klien untuk

    istirahat

    -mengajarkan tehnik

    membersihkan luka perineum

    kepada klien

    -mengkaji rentang aktifitas klien

    bagian yang dalam

    O: - Vulva tampak bersih

    - Keluar lochea rubra

    (pembalut terisi

    separuh)

    S: klien mengatakan

    perih saat diolesi

    O : luka bersih, tidak ada

    tanda REEDA

    S : pasien mengatakan

    mengerti anjuran

    perawat

    O : pasien tampak jelas

    S : pasien mengatakan

    mengerti dan mau :

    menyebutkan kembali

    O : klien dapat

    mempraktekansendiri

    dengan bantuan

    perawat

    S : Klien mengatakan

    sudah bisa lebih

    leluasa dalam bergerak

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    21/23

    13.00

    13.10

    13.20

    13.30

    3

    2

    3

    3

    -

    Melibatkan keluarga dalam

    aktifitas klien

    -

    Membersihkan perineum klien

    - Membantu klien dari tempat

    tidur dan berjalan menuju

    kamar mandi

    - Memotivasi klien agar banyak

    dan nyeri sudah tidak

    begitu dirasakan.

    O: Klien lebih rileks

    S : keluarga mengatakan

    mau membantu klien

    O : suami klien tampak

    selalu mendampingi.

    S : klien mengatakan lebih

    nyaman setelah

    perineum dibersihkan

    O : perineum bersih, tidak

    ada tanda REEDA

    S : Klien mengatakan

    sudah bisa turun dari

    tempat tidur dan tidak

    pusing.

    O: Tampak klien bisa

    turun sendiri dari

    tempat tidur tapi masih

    di bantu perawat

    berjalan ke kamar

    mandi pasien

    S : klien mengatakan tidak

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    22/23

    istirahat biasa tidur siang

    O : pasien memposisikan

    diri dengan nyaman dan

    istirahat

    3.

    Evaluasi Keperawatan

    No. Tanggal Diagnosa keperawatan Catatan perkembangan Ttd

    1.

    2.

    23/3/10 Gangguan rasa nyaman

    nyeri berhubungan dengan

    adanya trauma mekanik

    pada jalan lahir

    Resiko infeksi

    berhubungan dengan

    adanya post de entry

    (jalan masuk kuman lewat

    S : Klien mengatakan rasa

    sakit di perineum sudah

    berkurang dan merasa

    lebih nyaman

    O: - Klien menunjuk skala

    nyeri 4.

    - Ekspresi wajah lebih

    relaks dan tenang

    A: Masalah nyeri teratasi

    sebagian

    P: lanjutkan intervensi

    S : Klien mengatakan agak

    takut membersihkan

    vagina bagian yang

    dalam

  • 7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3

    23/23

    3.

    bekas luka episiotomy)

    Intoleransi aktivitas

    berhubungan dengan

    kelemahan.

    O: Vulva tampak bersih

    - Keluar lochea rubra

    (pembalut terisi

    separuh)

    A: Masalah teratasi

    sebagian

    P : Lanjutkan intervensi

    S : Klien mengatakan

    sudah tidak begitu

    lemah

    O: Klien lebih fit dan

    senang bermain dengan

    bayinya, tetapi masih

    butuh bantuan ke kamar

    mandi

    A: Masalah teratasi

    sebagian

    P : Lanjutkan intervensi