Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
-
Upload
fredhy-mastoto -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
1/23
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.
Pengkajian
Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Selasa, tanggal 23 Maret 2010,
jam 08.00 WIB di ruang Fatimah RS. Roemani Semarang.
1. Identitas
a. Identitas Klien
Klien bernama Ny. I, berumur 27 tahun yang berlamatkan di Ngaliyan
Semarang. Status perkawinan sudah kawin, pendidikan terakhir Perguruan
tinggi (Sarjana) dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Agama klien
Islam, masuk RS pada tanggal 22 Maret 2010 dengan nomor RM : 279807
dan diagnosa medis Post partum hari pertama.
b. Identitas Penanggung Jawab
Penanggung jawab klien adalah Tn. I, usia 32 tahun. Tn I bekerja sebagai
wiraswasta, pendidikan terakhir Perguruan tinggi (sarjana), dan merupakan
suami Ny. I
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri pada area jahitan (perineum).
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
2/23
b. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Klien mengatakan baru saja melahirkan tanggal 22 Maret 2010 secara
normal. Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir, terasa perih dan sakit saat
bergerak, seperti turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.
c. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit serius
sebelumnya dan belum pernah dirawat di rumah sakit. Klien juga
mengatakan jika sakit biasanya berobat ke dokter. Klien tidak memiliki
alergi terhadap makanan, obat-obatan, tumbuhan, maupun binatang tertentu.
Klien mengatakan bayinya sudah cukup umur kemudian oleh keluarga
dibawa ke RS. Roemani pada hari Senin tanggal 22 Maret 2010, kemudian
klien melahirkan pada hari yang sama.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
3/23
Keterangan :
: laki-laki : tinggal serumah
: perempuan : meninggal
: klien
Klien mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan,
tidak ada DM, asma, maupun penyakit jantung dalam keluarganya.
e. Riwayat Kehamilan
G1P1A0 (kehamilan pertama, partus pertama dan belum pernah
mengalami abortus).
f. Riwayat KB
KB yang pernah dipakai : belum pernah KB.
g. Rencana KB
Menginginkan KB dengan IUD.
3. Pengkajian Per sistem
a. Sistem Integumen
Turgor kulit baik, kulit lembab, tak ada tanda dehidrasi, tak ada lesi.
b. Sistem Muskuloskeletal
Tonus otot baik, tak ada kelemahan anggota gerak.
a. Sistem Endokrin
Tak ada riwayat DM, tak ada pembesaran kelenjar tiroid.
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
4/23
b. Sistem Persarafan
Mampu membedakan rasa asin, asam, manis, penciuman normal, tak
ada gangguan penglihatan, pendengaran normal, tak ada gangguan dalam
menelan, pergerakan tidak terbatas.
c. Sistem Kardiovaskuler
Suara jantung tak ada kelainan, BJ I-II murni, tak ada bising dan
gallop.
d. Sistem Pernafasan
Tak ada sesak nafas, suara nafas vesikuler, tak ada suara tambahan.
e. Sistem Pencernaan
Bising usus (+), peristaltik usus 8 x/menit, belum bisa BAB, tidak ada
mual-muntah.
f. Sistem Perkemihan
Tidak ada distensi kandung kemih, BAK lancar tidak sakit.
g. Sistem Reproduksi
Inspeksi : Lochea rubra, TFU sudah turun,
Palpasi : Kontraksi kuat, TFU 2 jari di bawah pusat,
Auskultasi : bising usus normal, 10 x permenit,
Perkusi : tympani
4.
Pola Fungsional
a. Nutrisi
Sebelum partus klien makan 3-4 kali sehari 1 porsi secara mandiri.
Komposisi makanan yang biasa dikonsumsi berupa nasi, sayur, lauk, krupuk,
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
5/23
dan sambal. Klien tidak memiliki makanan pantangan dan minum 7 8 gelas
air putih dan 1 gelas teh manis per hari.
Sedangkan selama dirawat di rumah sakit, klien makan makanan
yang disiapkan oleh rumah sakit. Klien makan 3 kali sehari dengan menu
bubur nasi, lauk dan sayur lunak, hanya habis setengah porsi karena sering
merasa mual saat makan. Klien minum air putih sebanyak 7 8 gelas air
putih.
b. Eliminasi
Pola eliminasi klien selama kehamilan BAB 1 x sehari dengan
konsistensi lembek berbentuk, warna kuning, bau khas, dan tidak ada nyeri.
Biasanya klien BAK dengan frekuensi 6 8 kali sehari dengan warna
kuning, jernih, bau khas, dan tidak ada nyeri. Selama dirawat di rumah sakit,
klien belum bisa BAB, klien BAK dengan frekuensi 7-10 kali sehari, warna
kuning kecoklatan, klien tidak menggunakan kateter dan dapt ke kamar
mandi dengan bantuan perawat atrau keluarga.
c. Istirahat dan tidur
Data tentang pola istirahat dan tidur pasien, yaitu sebelum sakit,
klien biasanya tidur 6 8 jam sehari dari pukul 23.00 hingga pukul 06.00.
kadang klien terbangun karena ingin BAK, klien tidak terbiasa tidur siang.
Sedangkan setelah sakit, klien tidur lebih awal dari mulai pukul 21.00 hingga
jam 05.00. klien kadang tidur siang sekitar 1 2 jam dan tidak
mengkonsumsi obat tidur.
d. Aktivitas dan latihan
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
6/23
Dari pengkajian pola aktivitas klien didapat hasil, sebelum sakit
klien mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mendiri, tanpa
bantuan orang lain. Selama dirawat di rumah sakit, klien mengalami
intoleransi aktivitas akibat kelemahan yang dirasakannya, dibuktikan dengan
penampilan umum klien masih tampak lemah dan membutuhkan bantuan
orang lain (baik perawat maupun keluarga) untuk melakukan aktivitasnya,
seperti berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Klien tidak
mengalami sesak napas post partum.
e. Spiritual
Kebutuhan spiritual klien tepenuhi dengan baik. Sebelum sakit
klien melakukan ibadah secara teratur, seperti shalat lima waktu. Selama
sakit klien melakukan ibadah di atas tempat tidur dan selalu berdoa kepada
Allah agar cepat sembuh.
f. Hubungan sosial
Hasil pengkajian menunjukkan bahwa klien memiliki hubungan
sosial yang baik. Klien tinggal bersama suami dan sangat dengan dengan
keluarganya.
g. Seksual
Saat dikaji tentang kebiasaan seksual, klien mengatakan tidak ada
keluhan sebelum, saat, dan sesudah melakukan hubungan seksual. Klien
tidak memiliki keluhan menstruasi dan sekarang tidak sedang mengalami
menstruasi. Klien tidak terpasang kateter (selang urine).
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
7/23
h. Kopping terhadap stres
Klien memiliki pertahanan koping yang baik. Pengambilan
keputusan klien dibantu oleh keluarga, terutama suaminya. Jika ada masalah
klien selalu menceritakan masalahnya pada suami.
5. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : tampak lemah
c. Tanda-tanda vital : Tekanan darah : 110/80 mmHg, nadi : 74 x per menit,
suhu : 360 C, RR: 20 x per menit).
d. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala : berbentuk mesocefal, rambut hitam keriting, kulit
kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada massa dan lessi.
2) Mata : simetris, tidak ada gangguan penglihatan, tidak
menggunakan alat batu pennglihatan. Konjungtiva anemis, pupil isokhor,
ada reflek cahaya.
3) Hidung : berbentuk simetris, tidak ada deviasi, bersih,
tidak ada secret, tidak ada edema dan tidak ada nyeri.
4) Telinga : simetris, tidak ada infeksi, bersih, tidak ada
serumen, dan tidak memakai alat bantu pendengaran.
5)
Mulut : simetris, bibir kering, lidah kotor. Kulit klien berwarna
sawo matang, turgor jelek, terdapat bintik-bintik merah pada kulit
tangan.
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
8/23
6) Dada : melalui inspeksi dada terlihat simetris, tidak ada lesi.
Dengan palpasi, taktil ferrmitus kanan dan kiri simetris. Saat diperkusi
paru-paru sonor, jantung pekak, dan tidak ada suara tambahan saat
diauskultasi.
7) Payudara : Kedua puting menonjol, kolostrium keluar, ASI
keluar tapi masih sedikit.ASI keluar sedikit.
8) Abdomen :melalui inspeksi perut tampak datar, tidak ada
pembesaran. Dengan palpasi tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan.
perkusisuara tymphani dan terdengan suara bising usus 10 x per menit
saat diauskultasi.
Keadaan : Uterus teraba keras, kontraksi kuat, Tinggi fundus uteri (TFU)
3 cm dibawah umbilikus (pusat), konstraksi kuat
9) Ekstremitas atas : kedua tangan klien masih bisa digerakkan secara
normal, hanya sedikit lemah. Pada lengan kiri klien terpasang infus RL
20 tetes per menit.
10)Ekstremitas atas : tidak ada lesi, tidak bengkak, terpasang infuse
RL 20 tetes permenit.
Ekstremitas bawah: tidak terdapat lessi, tidak ada edema, kedua kaki
klien dapat digerakkan secara normal.
11)
Genetalia : bersih, ada luka jahitan bekas episiotomy (kurang
lebih 5 cm), tidak ada tanda-tanda infeksi.
12)Lochea
Jumlah : 11 pembalut penuh dalam sehari
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
9/23
Warna : merah
Konsistensi : cair
Bau : amis, anyir, seperti bau darah menstruasi
13)Perineum
Keadaan : Perineum dijahit
Tanda REEDA :
Redness (kemerahan) : tidak ada kemerahan
Edema (bengkak) : tidak terjadi bengkak
Echimosis : tidak ada
Drainage (rembes) : tidak terdapat rembesan
Approximatly (jahitan tidak menyatu) : tidak ada
Kebersihan : bersih
Hemorhoid : Tak ada
6.
Psikososial
a. Perubahan Psikososial Ibu
Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya dan masih sangat
mengharapkan bantuan orang terdekat (suami dan Ibu) untuk merawat
dirinya dan bayinya.
b.
Bonding Attachment
Ibu merasa senang karena bayinya selalu berada di dekatnya sehingga
setiap saat bisa dipeluk dan diberi ASI sehingga semakin mendekatkan
dirinya dan bayinya. ASI sudah keluar dan bayi menyusu dengan efektif,
menghisap kuat.
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
10/23
c. Adaptasi Perubahan Peran Ibu
Ibu senang dan sudah bisa menerima perubahan peran dirinya sebagai
ibu.
7. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 23 Maret 2010
8. Diet : lunak
Terapi yang didapat klien : Infus RL 20 tetes per menit, Cefadroxil 2 x 500
mg, Fixiplan 2 x 1 tablet, Herbalacta 2 x 1 tablet, Tordine salep.
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
Leukosit 7,4 x 103/ L 4,5 11,0 x 10
3/ L
Eritrosit 4, 45 x 106/ L
L = 4,5 5,5 x 106/ L
P = 4,0 5,0 x 106/ L
Haemoglobin 8,2 gr/dL
L = 14 18 gr/dL
P = 12 - 16 gr/dL
Hematokrit 40,6 %
L = 40 -54 %
P = 38 47 %
MCH 30,8 pg 28 31 pg
MCHC 33,8 H g/dL 30 35 H g/dL
Trombosit 290,0 x 103/ L 150 450 x 10
3/ L
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
11/23
B.
Analisa Data
No Data Fokus Problam Etiologi
1.
2.
DS : - Klien mengatakan nyeri pada
daerah jahitan (perineum),
P : klien mengatakan nyeri bertambah
saat bergerak, berkurang saat
istirahat
Q : Klien mengatakan rasanya seperti
diiris/perih.
R : klien mengatakan nyeri di sekitar
jalan lahir, terutama bekas jahitan
S : klien menyatakan skala nyeri 7
T : klien mengatakan nyeri bertahan,
reda beberapa menit kemusian
terasa lagi jika digunakan bergerak
DO: - Terdapat luka jahitan di
perineum
- Ekspresi wajah tegang menahan
sakit
DS : - Klien mengatakan jalan lahirnya
dijahit
Klien mengatakan perih dan tidak
nyaman.
Gangguan rasa nyaman
nyeri
Resiko infeksi
Trauma mekanik
(jahitan episiotomy)
Proses persalinan
(adanya luka
episiotomy)
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
12/23
Klien mengatakan tidak berani
makan telur dan inkan-ikanan
DO: - Terdapat luka jahitan di
perineum
- Perineum terdapat luka episiotomi
dan terdapat/keluar dari jalan lahir
lochea rubra.
-
Tanda REEDA :
Redness (kemerahan) : tidak ada
kemerahan
Edema (bengkak) : tidak terjadi
bengkak
Echimosis : tidak ada
Drainage (rembes) :tidak
rembesan
Approximatly (jahitan tidak
menyatu) : tidak ada
Hb : 8,2 gr/dL
Leukosit : 7,4 x 103/ L
Klien makan porsi jatah dari
rumah sakit, makanan yang amis
dan berbahan telur disisihkan.
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
13/23
3. S : klien mengatakan badanyya lemas,
jika akan melakukan sesuatu harus
diantu keluarga atau perawat
O : klien tampak lemah, klien
membutuhkan bantuan perawat atau
keluarga untuk ke kamar mandi.
Intoleransi aktivitas Kelemahan
C.
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian, masalah keperawatan yang muncul pada Ny. I
adalah:
1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya trauma mekanik pada
jalan lahir
2.Resiko infeksi berhubungan dengan proses persalinan (adanya luka episiotomy)
3.Intoleransi aktivitas berhubungan dnegan kelemahan
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
14/23
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
15/23
2. Resti infeksi
b.d adanya
luka jahitan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam,
tidak terjadi infeksi
KH :
-
Tidak ditemukan
tanda-tanda infeksi:
rubor, color, dolor,
functio laesa
-Tidak ada REEDA
-Luka bersih kering
dalam
-
Anjurkan gunakan
teknik mencuci tangan
sebelum memegang
area perineum
-
Kaji status nutrisi
pasien
-Lakukan perawatan
luka dengan teknik
aseptik
-Lakukan vulva hygiene
dan anjurkan klien
untuk selalu
membersihkan jika
mandi
-Anjuran klien untuk
banyak minum dan diet
tinggi protein
-Kolaborasi pemberian
antibiotika dan berikan
mengontrol rasa
nyeri
-
Mengurangi resiko
infeksi
-
Nutrisi dapat
mempengaruhi
proses
penyembuhan luka
- Meminimalkan
resiko infeksi
- Mencegah infeksi
dan menimgkatkan
kenyamanan pasien
- Mempercepat
penyembuhan luka
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
16/23
3. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
kelemahan
Setelah dilakukan
tindakan selama 3 x 24
jam klien mengalami
penurunan intoleransi
aktivitas, dengan
kriteria hasil :
-
klien mau
berpartisipasi dalam
aktivitas yang
diinginkan atau
diperlukan,
melapoorkan
peningkatan
toleransi aktivitas
yang dapat diukur,
- klien mengalami
penurunan
intoleransi aktivitas,
seperti klien dapat
turun dari tempat
tidur dan berjalan
ke kemar mandi
antiseptik topical
-
Monitor tanda-tanda
vital, kaji keluhan
klien, kaji respon
pasien terhadap
aktivitas fisik
- Motivasi klien untuk
berlatih
menggerakkan
tubuhnya sesuai batas
kondisinya, seperti
turun dari tempat
tidur sendiri, makan
sendiri, dan toileting
sendiri
-
Mengetahui
rentang atau
tingkat toleransi
klien terhadap
aktivitas sehari-
hari sehingga kita
dapat memotivasi
klien untuk
melakukan
aktivitas atau
latihan harian
dengan sesuai.
- Meningkatkan
kemampuan
aktivitas latihan
secara bertahap.
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
17/23
secara mandiri
tanpa bantuan.
-
Motivasi keluarga
untuk membantu
aktivitas klien,
instruksikan klien
untuk penghematan
enrgi dan ajurkan
untuk banyak istirahat
-
Motivasi klien untuk
melakukan perawatan
diri jika mampu
ditoleransi dan berikan
bantuan sesuai
kebutuhan
-
Agar klien tetap
dapat beraktivitas
sesuai batas
kemampuan
geraknya.
-
Memandirikan
pasien secara
bertahap
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
18/23
2.
Implementasi Keperawatan
Tgl No. Dx Implementasi Respon Ttd
22/3/ 10
8.40
09.00
09.30
10.15
11.00
1
1,2,3
1
1
1,3
-Menentukan karakteristik nyeri
-Mengukur tanda vital: TD, nadi,
suhu, RR
-Mengajarkan pada klien teknik
relaksasi dan nafas dalam saat
dirasakan nyeri
-Meminta klien untuk mengulang
teknik yang sudah diajarkan
-Menganjurkan klien untuk
berhati-hati atau perlahan saat
S : Klien mengatakan rasa
sakit di perineum
sudah berkurang dan
merasa lebih nyaman
O: - Klien menunjuk
skala nyeri 4.
- Ekspresi wajah lebih
relaks dan tenang
S : -
O :TD: 100/70 mmHg, N:
70 x/menit, S: 36,5 C, RR:
20 x/menit
S : klien mengatakan
mengerti
O : klien tampak
memperhatikan
S : klien mampu mengerti
dan menyebutkan
kembali
S : klien mampu mengerti
anjuran perawat
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
19/23
11.30
12.10
24/3/10
8.30
10.00
1
3
2
2
melakukan aktivitas agar rasa
nyeri berkurang
-Melibatkan keluarga dan bayi
untuk mengalihkan perhatian
klien dari rasa nyeri.
-Membantu klien ke kamar mandi
-Mengkaji karakteristik luka
-Melakukan perawatan luka
perineum dengan kapas (vulva
hygiene)
O : klien tampak hati-hati
saat akan ke kamar
mandi
S : klien mengatakan
senang menggendong
anaknya
O : klien tampak relaks
dan gembira
S : klien mengatakan
masih takut ke kamar
mandi sendiri
O : klien tampak masih
lemah
S : klien mengatakan nyeri
pada perineum
O : lochea rubra, luka
jahitan bersih. Tidak
ada tanda REEDA
S : Klien mengatakan
agak takut
membersihkan vagina
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
20/23
10.15
11. 30
12.00
12.15
2
3
2
3
-Mengoleskan betadine salep pada
daerah luka perineum
-menganjurkan klien untuk
istirahat
-mengajarkan tehnik
membersihkan luka perineum
kepada klien
-mengkaji rentang aktifitas klien
bagian yang dalam
O: - Vulva tampak bersih
- Keluar lochea rubra
(pembalut terisi
separuh)
S: klien mengatakan
perih saat diolesi
O : luka bersih, tidak ada
tanda REEDA
S : pasien mengatakan
mengerti anjuran
perawat
O : pasien tampak jelas
S : pasien mengatakan
mengerti dan mau :
menyebutkan kembali
O : klien dapat
mempraktekansendiri
dengan bantuan
perawat
S : Klien mengatakan
sudah bisa lebih
leluasa dalam bergerak
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
21/23
13.00
13.10
13.20
13.30
3
2
3
3
-
Melibatkan keluarga dalam
aktifitas klien
-
Membersihkan perineum klien
- Membantu klien dari tempat
tidur dan berjalan menuju
kamar mandi
- Memotivasi klien agar banyak
dan nyeri sudah tidak
begitu dirasakan.
O: Klien lebih rileks
S : keluarga mengatakan
mau membantu klien
O : suami klien tampak
selalu mendampingi.
S : klien mengatakan lebih
nyaman setelah
perineum dibersihkan
O : perineum bersih, tidak
ada tanda REEDA
S : Klien mengatakan
sudah bisa turun dari
tempat tidur dan tidak
pusing.
O: Tampak klien bisa
turun sendiri dari
tempat tidur tapi masih
di bantu perawat
berjalan ke kamar
mandi pasien
S : klien mengatakan tidak
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
22/23
istirahat biasa tidur siang
O : pasien memposisikan
diri dengan nyaman dan
istirahat
3.
Evaluasi Keperawatan
No. Tanggal Diagnosa keperawatan Catatan perkembangan Ttd
1.
2.
23/3/10 Gangguan rasa nyaman
nyeri berhubungan dengan
adanya trauma mekanik
pada jalan lahir
Resiko infeksi
berhubungan dengan
adanya post de entry
(jalan masuk kuman lewat
S : Klien mengatakan rasa
sakit di perineum sudah
berkurang dan merasa
lebih nyaman
O: - Klien menunjuk skala
nyeri 4.
- Ekspresi wajah lebih
relaks dan tenang
A: Masalah nyeri teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
S : Klien mengatakan agak
takut membersihkan
vagina bagian yang
dalam
-
7/24/2019 Jtptunimus Gdl Delinangar 5456 3 Bab3
23/23
3.
bekas luka episiotomy)
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan.
O: Vulva tampak bersih
- Keluar lochea rubra
(pembalut terisi
separuh)
A: Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
S : Klien mengatakan
sudah tidak begitu
lemah
O: Klien lebih fit dan
senang bermain dengan
bayinya, tetapi masih
butuh bantuan ke kamar
mandi
A: Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi