Jtptunimus Gdl Dedimustof 5294 2 Bab2

7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Hidup dan Pola Makan Gaya hidup modern sangat berkaitan dengan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, misalnya dengan sering mengkonsumsi makanan yang mengandung lemah jenuh, kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, merokok, kurang berolahraga dan stress akan mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah ( Hardjono, 2008 ). Keadaan gizi terutama ditentukan oleh tersedianya zat-zat makanan pada sel-sel tubuh dalam jumlah yang cukup dan dalam komposisi zat-zat makanan diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, berkembang dan berfungsi normal. Oleh karena itu, keadaan gizi ditentukan oleh dua hal, yaitu asupan zat-zat makanan yang berasal dari makanan yang diperlukan tubuh dan peran faktor yang menentukan besarnya kebutuhan, penyerapan dan penggunaan zat-zat makanan tertentu. Hal yang terakhir ini ditentukan oleh pola konsumsi makanan dan aktivitas sehari-hari. Pada dasarnya, pola konsumsi makanan merupakan hasil budaya yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor mahasiswa itu sendiri, seperti kebiasaan makan, ekonomi mahasiswa dan pengetahuan gizi. Kebiasaan makan mahasiswa sangat penting diperhatikan karena menunjukkan adanya hubungan antara makanan dan kesehatan. Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan yang akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan dan akan menyebabkan tubuh tidak memperoleh semua zat-zat makanan yang 4

description

kes

Transcript of Jtptunimus Gdl Dedimustof 5294 2 Bab2

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Gaya Hidup dan Pola Makan

    Gaya hidup modern sangat berkaitan dengan faktor faktor yang dapat

    mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, misalnya dengan

    sering mengkonsumsi makanan yang mengandung lemah jenuh, kurangnya

    mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, merokok, kurang berolahraga

    dan stress akan mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah ( Hardjono, 2008 ).

    Keadaan gizi terutama ditentukan oleh tersedianya zat-zat makanan pada

    sel-sel tubuh dalam jumlah yang cukup dan dalam komposisi zat-zat makanan

    diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, berkembang dan berfungsi normal.

    Oleh karena itu, keadaan gizi ditentukan oleh dua hal, yaitu asupan zat-zat

    makanan yang berasal dari makanan yang diperlukan tubuh dan peran faktor yang

    menentukan besarnya kebutuhan, penyerapan dan penggunaan zat-zat makanan

    tertentu. Hal yang terakhir ini ditentukan oleh pola konsumsi makanan dan

    aktivitas sehari-hari. Pada dasarnya, pola konsumsi makanan merupakan hasil

    budaya yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor mahasiswa itu sendiri,

    seperti kebiasaan makan, ekonomi mahasiswa dan pengetahuan gizi. Kebiasaan

    makan mahasiswa sangat penting diperhatikan karena menunjukkan adanya

    hubungan antara makanan dan kesehatan. Kesukaan yang berlebihan terhadap

    suatu jenis makanan yang akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan dan

    akan menyebabkan tubuh tidak memperoleh semua zat-zat makanan yang

    4

  • 5

    diperlukan. Kehidupan modern yang serba cepat, tersedianya fasilitas pelayanan

    makanan baik berupa warung, cafetaria, atau tempat-tempat penjualan makanan

    yang dapat dihidangkan dan dimakan secara praktis dan cepat. Asupan zat-zat

    makanan ke dalam tubuh juga dipengaruhi oleh berat ringannya aktivitas atau

    pekerjaan seseorang. Pada orang dewasa, makanan tidak lagi berfungsi untuk

    pertumbuhan tubuh, tetapi semata-mata untuk mempertahankan keadaan gizi yang

    telah di dapat atau membuat keadaan gizi menjadi lebih baik. Oleh karena itu,

    agar tubuh sehat, di dalam memilih jenis makanan terutama makanan yang banyak

    mengandung lemak hendaknya mengkonsumsi lemak yang tidak jenuh serta

    menyesuaikan banyaknya asupan zat-zat makanan dengan berat ringannya

    aktivitas atau pekerjaan sehari-hari, (Arifinto Damanhuri ;

    2007).

    Kebiasan makan yang buruk seperti sering makan junk food, fast food,

    berhenti makan dan tidak mendapatkan makanan bergizi yang dibutuhkan oleh

    tubuh sangat berbahaya dan akan mengakibatkan masalah kesehatan yang serius.

    Pola makan yang buruk akan berisiko terkena penyakit diantaranya adalah

    penyakit jantung ( e-mail : [email protected] ).

    B. Lipid

    1. Definisi

    Lipid adalah senyawa biologi yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri

    dari gugus nonpolar. Sebagai akibat dari sifat sifatnya senyawa lipid mudah

  • 6

    larut dalam senyawa non polar dan relatif tidak larut dalam air (Nofi Kurniasih;

    Colby S. Diane, 1989).

    2. Klasifikasi lipid

    Sejumlah senyawa kimia dalam makanan dan tubuh, digolongkan dalam

    lipid. Senyawa tersebut adalah lipid netral, fosfolipid, kolesterol dan senyawa

    senyawa lain. Karena sifat lemak yang tidak larut dalam air maka untuk

    mengedarkan lipid ke seluruh tubuh termasuk juga kolesterol dibutuhkan suatu

    pengangkut yang disebut apoprotein, sedangkan kombinasi antara apoprotein dan

    zat lemak yang harus diangkut disebut lipoprotein (Nofi Kurniasih; Suparto,

    2000 ).

    C. Lipoprotein

    1. Pengertian lipoprotein

    Lipoprotein adalah gabungan molekul lipida dan protein yang disintesis di

    dalam hati. Tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas dan mengangkut

    berbagi jenis lipida dalam jumlah yang berbeda pula ( Sunita Almatsier, 2002 ).

    Partikel partikel lipoprotein memiliki sifat sifat khusus dan berbeda

    pada proses pembentukan artherosklerosis ( Imam Soeharto, 2004 ). Adapun

    partikel - partikel lipoprotein tersebut antara lain :

    a) LDL ( Low Density Lipoprotein )

    Merupakan lipoprotein yang mengangkut paling banyak kolesterol

    di dalam darah. Kadar LDL yang tinggi menyebabkan pengendapan

    kolesterol di dalam arteri.

  • 7

    b) HDL ( High Density Lipoprotein )

    Merupakan lipoprotein yang mengangkut kolesterol yang lebih

    sedikit. HDL sering disebut sebagai kolesterol baik karena dapat

    membuang kelebihan kolesterol di pembuluh arteri kembali ke liver untuk

    diproses dan dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di

    pembuluh arteri dan melindungi dari artherosklerosis.

    c) VLDL ( Very Low Density Lipoprotein )

    Lipoprotein yang membawa sebagian besar trigliserida dalam

    darah. Di dalam proses sebagian VLDL berubah menjadi LDL.

    d) Trigliserida

    Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang dapat

    mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah.

    2. Fungsi lipoprotein

    Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkut lipid di dalam plasma ke

    jaringan jaringan yang membutuhkan sebagai sumber energi dan sebagai

    komponen membran sel ( Sunita Almatsier, 2002 ).

    D. Kolesterol

    Kolesterol adalah molekul sejenis lipid dalam aliran darah dan diproduksi

    oleh hati berguna untuk proses metabolisme tubuh ( Hardjono, 2008 ).

    Kolesterol di dalam tubuh dibawa dalam bentuk partikel partikel.

    Partikel yang paling utama adalah lipoprotein berdensitas tinggi atau High

    Density Lipoprotein ( HDL ) dan lipoprotein berdensitas rendah atau Low Density

    Lipoprotein ( LDL ) ( Mason W. Freeman & Cristine Junge, 2008 \

  • 8

    E. HDL kolesterol

    HDL adalah lipoprotein dengan densitas tinggi, terutama terdiri atas

    protein. HDL diproduksi oleh hati dan usus halus. HDL mengambil kolesterol dan

    phospolipid yang ada di dalam darah dan menyerahkan kolesterol ke lipoprotein

    lain untuk diangkut kembali atau dikeluarkan dari tubuh (Sunita Almatsier, 2002).

    HDL kolesterol adalah lipoprotein yang mengandung banyak protein dan

    memiliki sedikit lemak. HDL bertindak sebagai vacuum cleaner yang menghisap

    sebanyak mungkin kolesterol berlebih. HDL memungut kolesterol ekstra dari sel

    sel dan jaringan jaringan kemudian membawanya kembali ke hati, dan

    menggunakannya untuk membuat cairan empedu atau mendaurulangnya. HDL

    juga mengandung molekul antioksidan yang dapat mencegah perubahan LDL

    menjadi lipoprotein yang cenderung menyebabkan penyakit jantung ( Mason W.

    Freeman & Christine Junge,2008 ).

    HDL sering disebut juga sebagai kolesterol baik, karena membuang

    kelebihan kolesterol jahat di pembuluh arteri kembali ke liver untuk diproses dan

    dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri sehingga dapat

    mencegah terjadinya atherosklerosis ( Imam Soeharto, 2001 )

    Perubahan gaya hidup mempengaruhi kadar HDL, misalnya dengan

    berolahraga dapat meningkatkan kadar HDL, sedangkan kegemukan dan merokok

    dapat menurunkan kadar HDL ( Mason W. Freeman & Christine Junge,2008 ).

  • 9

    F. Faktor faktor yang dapat Meningkatkan Kadar HDL kolesterol

    Adapun faktor faktor yang dapat meningkatkan kadar HDL kolesterol

    dalam darah menurut Mason W. Freeman & Christine Junge dalam bukunya yang

    berjudul Lowvering Your Cholesterol , antara lain :

    1. Olahraga

    Olahraga yang rutin dapat mengurangi risiko terkena penyakit

    jantung dengan menurunkan trigliserid dan menaikkan kadar kolesterol

    HDL.

    2. Tidak merokok

    Merokok dapat menurunkan kolesterol HDL dan meningkatkan

    kecenderungan darah menggumpal.

    3. Menghindari makanan dengan lemak trans

    Makanan yang mengandung lemak trans dapat meningkatkan

    kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol HDL.

    4. Menjaga berat badan yang sehat

    Berat badan dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Untuk

    mempertahankan berat badan dalam kisaran yang sehat perlu

    memperhatikan pola makan dan olahraga.

    G. Pengukuran HDL Kolesterol

    Pengukuran HDL kolesterol dilakukan dengan serum atau plasma.

    Terlebih dahulu serum ditambah suatu pereaksi untuk mengendapkan partikel

    partikel lipoprotein selain HDL. Selanjutnya supernatant yang diperoleh

  • 10

    sdigunakan untuk pemeriksaan HDL. Kadar HDL kolesterol tidak sebanding

    dengan naik turunnya kadar kolesterol total. ( Francess K. Widmann, 1989 ).