Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tumbuh Kembang Anak 1. Pengertian Anak adalah individu yang unik, yang mengalami tumbuh kembang serta mempunyai kebutuhan biologis, psikologis, dan spiritual, yang harus dipenuhi (Suherman, 2000). Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial (Sacharin, 1996). Menurut Soetjiningsih (1995) perkembangan adalah bertambahnya kemampauan (skill) dalam stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang dapat diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, meter) umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 1995). Perkembangan adalah suatu pertumbuhan dan perluasan secara bertahap, dimulai dari hal yang sederhana kepada hal yang lebih kompleks. Perkembangan merupakan pemunculan dan perluasan kemampuan individu untuk membantu dalam melakukan fungsinya

description

jurnal

Transcript of Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

Page 1: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tumbuh Kembang Anak

1. Pengertian

Anak adalah individu yang unik, yang mengalami tumbuh

kembang serta mempunyai kebutuhan biologis, psikologis, dan spiritual,

yang harus dipenuhi (Suherman, 2000). Masa balita adalah masa emas

(golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu, pada masa ini

anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik

motorik, emosi, kognitif maupun psikososial (Sacharin, 1996).

Menurut Soetjiningsih (1995) perkembangan adalah bertambahnya

kemampauan (skill) dalam stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses

pematangan. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan

dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun

individu yang dapat diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran

panjang (cm, meter) umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi

kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 1995).

Perkembangan adalah suatu pertumbuhan dan perluasan secara

bertahap, dimulai dari hal yang sederhana kepada hal yang lebih

kompleks. Perkembangan merupakan pemunculan dan perluasan

kemampuan individu untuk membantu dalam melakukan fungsinya

Page 2: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

melalui perubahan pematangan dan pembelajaran (Whaley & Wong,

2002).

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

Untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada

potensi biologinya, tingkat tercapainya potensi biologik seseorang

merupakan hasil interaksi beberapa faktor yang saling berkaitan

(Soetjiningsih, 1995).

a. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam memcapai hasil akhir

proses tumbuh kembang anak. Yang termasuk faktor genetik antara

lain bergabai faktor bawaan yang normal dan patologi, jenis kelamin,

suku bangsa dan bangsa.

b. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapainya

atau tidaknya potensi bawaan, sedangkan lingkungan yang kurang

akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan bio-psiko-sosial dan

perilaku. Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi faktor

yang mempengaruhi anak pada waktu masih didalam kandungan dan

faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir.

c. Faktor Hormonal

Faktor hormonal merupakan faktor yang mempengaruhi tumbuh

kembang anak. Yang termasuk faktor hormonal antara lain insulin,

Page 3: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

tiroid, hormon sex dan steroid (Suriviana, 2007, 1¶,

http://www.infoibu.com diperoleh tanggal 19 juli 2007 ).

Perkembangan anak sangat dipengaruhi ketiga hal tersebut yaitu

faktor genetik, lingkungan, dan hormonal. Faktor genetik disini adalah

sesuatu yang tidak dapat diubah atau sangat sedikit diubah lingkungan,

sedangkan faktor lingkungan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan

kondisi lingkungan yang ada.

Menurut Wong (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan anak adalah:

a. Keturunan

Keturunan mempunyai pengaruh dalam perkembangan. Jenis

kelamin anak pada saat konsepsi, mengarahkan pada pertumbuhan

dan perilaku lainnya terhadap anak. Jenis kelamin dan faktor lain

penentu keturunan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan

kemajuan anak, ada hubungan yang sangat tinggi antara orang tua

dan anak mengenai ciri-ciri fisik seperti tinggi, berat dan tingkat

pertumbuhan. Keturunan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak-

anak dan mempengaruhi lingkungan mereka.

b. Neuroendokrin

Pusat pertumbuhan berada dibagian hypothalamus yang berperan

menjaga pola-pola perkembangan secara genetik. Beberapa

hubungan fungsional yaitu sistem hypothalamus dan sistem

endokrin mempengaruhi pertumbuhan, selain itu berdasarkan

Page 4: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

observasi otot skeletal dan saraf tertentu mempengaruhi

pertumbuhan. Ada 3 hormon yaitu hormon petumbuhan, hormon

tyroid, hormon endrogen, ketika diberikan pada seseorang yang

kekurangan hormon, hormon ini akan merangsang metabolisme

protein dan dengan demikian akan menghasilkan atau

memproduksi penyimpanan elemen-elemenn penting untuk

pembangunan protoplasma.

c. Nutrisi

Nutrisi merupakan satu-satunya pengaruh yang paling penting

dalam pertumbuhan anak. Faktor-faktor yang berhubungan dengan

makanan mengatur pertumbuhan pada setiap perkembangan.

Selama periode perkembangan prenatal kekurangan nutrisi akan

mempengaruhi perkembangan pada implantasi ovum hingga

melahirkan. Masa pertumbuhan pada anak-anak membutuhkan

kalori yang sangat tinggi, terbukti dengan peningkatan secara cepat

tinggi dan berat badan anak.

d. Hubungan antar perseorangan

Hubungan dengan orang lain mempunyai peran kritis dalam

perkembangan, khususnya perkembangan emosi, intelektual, dan

kepribadian. Seorang ibu mempunyai pengaruh besar terhadap bayi

selama masa kehamilan, sosok seorang ibulah yang memberikan

kebutuhan dasar pada masa pertumbuhan. Kebutuhan dasar bagi

anak itu berupa makanan, kehangatan, kenyamanan dan kasih

Page 5: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

sayang, melalui orang tua seorang anak belajar mengenal dunia dan

perasaan aman untuk memberanikan diri dalam pergaulan yang

lebih luas.

e. Tingkat sosial ekonomi

Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai dampak yang

signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

Pada semua usia anak-anak dari keluarga kelas menengah dan atas

lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga dengan

kelas sosial ekonomi yang rendah. Penyebab perbedaan ini kurang

pasti, meskipun kesehatan dan nutrisi si miskin dari level sosial

ekonomi rendah mungkin menjadi faktor-faktor yang penting.

Sumber makanan bernutrisi khususnya protein merupakan sesuatu

yang jarang dikonsumsi dan ketidakteraturan dalam pola makan,

tidur dan olah raga, merupakan faktor yang berperan penting.

Kelurga dari kelompok sosial ekonomi rendah kurang pengetahuan

atau sumber-sumbet yang dibutuhkan untuk menyediakan

lingkungan yang aman, mendukung dan sehat yang bisa

mempercepat perkembangan yang optimum pada anak.

f. Penyakit

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan adalah salah satu dari

manifestasi klinis penyakit keturunan. Pertumbuhan yang

terhambat dinilai secara khusus dalam penyakit atau kelainan

skeletal, seperti bentuk dari kekerdilan salah satu dari abnormal

Page 6: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

kromosom (syndrom turner). Banyak ketidakteraturan

metabolisme, seperti penyakit vitamin D, kelainan endrokin sejalan

dengan pola pertumbuhan normal.

3. Perkembangan motorik kasar pada balita

Perkembangan motorik adalah perkembangan dari unsur

kematangan dan pengendalian gerak tubuh dan perkembangan tersebut

erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik diotak. Perkembangan

motorik kasar bila digerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar

bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot

yang lebih besar (Depkes, 1997).

Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak disebut

perkembangan motorik kasar (Valas, 2006, 1¶, http://www.balipost.com

diperoleh tanggal 5 maret 2006). Motorik kasar merupakan area terbesar

perkembangan di usia balita, diawali dengan kemampuan berjalan, lari,

lompat, dan lempar. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang

menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota

tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak (Parentingislami, 2008, 1¶,

http://www.nakita.com diperoleh tanggal 1 maret 2008).

a. Perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun

1) Berdiri dan berjalan dari kamar ke kamar pada usia sekitar 1 tahun

2) Berjalan cepat dan seperti berlari pada usia 15 bulan

3) Cepat-cepat duduk agar tidak jatuh

4) Menaiki tangga dengan cara merangkak

Page 7: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

5) Melempar bola dengan dua tangan

6) Melompat ditempat

7) Berjalan mundur hingga 3 meter

8) Menendang bola dengan mengayunkan kaki

9) Memanjat kursi/meja dan berdiri diatasnya

10) Langsung bangun tanpa berpegangan ketika berbaring

11) Berjalan jinjit

12) Berdiri dengan satu kaki

13) Naik tangga dengan kaki dan melompat dari anak tangga terakhir

14) Mengayun sepeda roda tiga

b. Perkembangan motorik kasar anak usia 3-5 tahun

1) Melempar bola tangan ke atas

2) Loncat jauh

3) Berdiri 1 kaki 1 detik

4) Berdiri 1 kaki 2 detik

5) Melompat dengan 1 kaki

6) Berdiri 1 kaki 3 detik

7) Berdiri 1 kaki 4 detik

8) Beerdiri 1 kaki 5 detik

9) Berjalan tumit ke jari kaki

10) Berdiri 1 kaki 6 detik

Page 8: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

4. Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar

Menurut Soetjiningsih (1995) faktor yang mempengaruhi

perkembangan motorik kasar pada balita yaitu:

a. Gizi ibu pada waktu hamil

Gizi ibu yang jelek sebelum terjadi kehamilan maupun pada waktu

sedang hamil lebih sering menghasilkan bayi berat badan lahir rendah

(BBLR), disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan otak janin

yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.

b. Status gizi

Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak,

dimana kebutuhan anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa,

status gizi yang kurang akan mempengaruhi perkembangan kekuatan

dan kemampuan motorik kasar anak.

c. Stimulasi

Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak.

Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih

cepat berkembang terutama dalam perkembangan motorik kasar

seperti berjalan, berlari, melompat, dan naik turun tangga.

d. Pengetahuan ibu

Faktor pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

perilaku ibu dalam tumbuh kembang anak, dengan terbatasnya

kemampuan ibu dalam pengetahuan sehingga memungkinkan

terhambatnya perkembangan anak. Pengetahuan ibu mempunyai

Page 9: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

pengaruh terhadap perkembangan motorik anak pada periode tertentu

(Berham and Nelson, 1999).

5. Tahap perkembangan pada balita

Menurut Betz (2002) tahap perkembangan anak usia 1-3 tahun

a. Berat badan

1) Toddler menambah berat badan sebanyak 2,2 kg per tahun.

2) Penambahan berat badan menurun secara seimbang.

b. Tinggi badan

1) Tinggi badan meningkat kira – kira 7,5 cm per tahun

2) Proporsi tubuh berubah; lengan dan kaki tumbuh dengan laju yang

lebih cepat dari pada kepala dan badan

3) Lordosis lumbar pada medulla spinalis kurang terlihat

4) Tubuh toddler tidak begitu gemuk dan pendek

5) Tungkai mempunyai tampilan yang bengkok (torsi tibialis)

c. Lingkar kepala

1) Fontanel anterior menutup pada usia 15 bulan

2) Lingkar kepala meningkat 2,5 cm per tahun

3) Gigi - molar pertama dan kedua serta gigi taring mulai muncul

d. Perkembangan motorik kasar

1) Usia 15 bulan

a) Berjalan sendiri dengan jarak kedua kaki lebar

b) Merayapi tangga

c) Dapat melempar objek

Page 10: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

2) Usia 18 bulan

a) Mulai bisa berlari; jarang jatuh

b) Menaiki dan menuruni tangga

c) Menaiki perabot

d) Bermain dengan mainan-mainan yang dapat ditarik

e) Dapat mendorong perabot yang ringan ke sekeliling ruangan

f) Duduk sendiri diatas bangkung

3) Usia 24 bulan

a) Berjalan dengan gaya berjalan yang stabil

b) Berlari dengan sikap yang lebih terkontrol

c) Berjalan naik dan turun tangga dengan menggunakan dua kaki

pada setiap langkah

d) Melompat dengan kasar

e) Membantu membuka baju sendiri

f) Menendang bola tanpa kehilangan kkeseimbangan

4) Usia 30 bulan

a) Dapat menyeimbangkan diri sementara dengan satu kaki

b) Menggunakan kedua kaki untuk melompat

c) Melompat ke bawah dari atas perabot

d) Mengendarai sepeda roda tiga

e. Perkembangan motorik halus

1) Usia 15 bulan

a) Membangun menara yang terdiri dari dua balok

Page 11: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

b) Membuka kotak

c) Memasukan jari ke lubang

d) Menggunakan sendok tetapi menumpahkan isinya

e) Membalikan halaman buku

2) Usia 18 bulan

a) Membangun menara yang terdiri dari tiga balok

b) Memcoret-coret sembarangan

c) Minum dari cangkir

3) Usia 24 bulan

a) Minum dari cangkir yang dipegang dengan satu tangan

b) Menggunakan sendok tanpa menggunakan isinya

c) Membangun menara yang terdiri dari empat balok

d) Mengosongkan isi botol

e) Menggambar garis vertikal dan bentuk lingkaran

4) Usia 30 bulan

a) Memegang krayon dengan jari

b) Menggambar dengan asal

c) Mampu membangun menara yang terdiri dari tiga balok

f. Perkembangan psikoseksual (fase anal)

1) Fokus tubuh – area anal

2) Tugas perkembangan – belajar untuk mengatur defekasi dan urinasi

3) Krisis perkembangan – toilet training

Page 12: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

4) Keterampilan koping yang umum – temper tantrum, negativisme,

bermain dengan feses dan urin, perilaku regresif seperti mengisap

ibu jari, mengeriting rambut menjadi simpul-simpul, menangis,

iritabilitas, dan memcibir

5) Kebutuhan seksual – sensasi menyenangkan berhubungan dengan

fungsi eksretori; anak mengeksplorasi tubuh secara aktif

6) Bermain – anak senang bermain dengan eksreta (feses)

7) Peran orang tua – untuk membantu anak mencapai kontinensia

tanpa kontrol yang terlalui ketet atau overpermissive

g. Perkembangan bahasa

1) Usia 2 tahun

a) Menggunakan kalimat dengan dua dan tiga kata

b) Menggunakan holofrasis

c) Lebih dari setengah pembicaraannya dapat dimengerti

2) Usia 3 tahun

a) Banyak bertanya

b) Berbicara saat ada maupun tidak ada orang

c) Menggunakan pembicaraan telegrafis (tanpa kata preposisi)

d) Mengucapkan konsonan beriku: d, b, t, k, dan y

e) Menghilangkan w dari pembicaraannya

f) Mempunyai perbendaharaan kata sebanyak 900 kata

g) Memakai kalimat tiga kata ( subyek – kata kerja- obyek)

h) Menyatakan namanya sendiri

Page 13: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

i) Membuat kesalahan suara spesifik (s, sh, ch, z, th, r, dan l)

j) Menjaamakkan kata

k) Mengulangi ungkapan dan kata-kata dengan tanpa tujuan

Tahap perkembangan anak usia 3-5 tahun

a. Berat badan

1) Penambahan berat badan anak prasekolah kurang dari 2 kg per

tahun

2) Berat rata-rata adalah 18 kg

b. Tinggi badan

1) Pertumbuhan tinggi badan anak 5 sampai 7 cm per tahun

2) Tinggi rata-rata adalah 108 cm

3) Postur – tidak ada lordosis lagi

4) Gigi – gigi susu mulai tanggal

c. Perkembangan motorik kasar

1) Usia 36 tahun

a) Pakai dan ganti baju sendiri

b) Berjalan mundur

c) Naik turun tangga, berganti-ganti kaki

d) Berdiri sesaat diatas satu kaki

2) Usia 4 tahun

a) Melompat dengan satu kaki

b) Memanjat dan melompat

c) Melempar bola cukup baik

Page 14: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

3) Usia 5 tahun

a) Melompat melewati tali

b) Berlari tanpa kesulitan

c) Bermain lompat tali dengan cukup baik

d) Mainan tangkap

e. Perkembangan motorik halus

1) Usia 36 bulan

a) Memasang manik-manik besar

b) Melukis tanda silang dan bulatan

c) Membuka kancing depan dan samping

d) Menyusun 10 balok tanpa jatuh

2) Usia 4 tahun

a) Menggunakan guntimg

b) Menggunting gambar sederhana

c) Menggambar bujur sangkart

3) Usia 5 tahun

a) Memukul kepala paku dengan paku

b) Mengikat tali sepatu

c) Dapat menulis beberapa huruf alfabet

f. Perkembangan sensori

1) Usia 4 tahun

a) persepsi ruang sangat terbatas

b) Dapat mengidentifikasi satu dua warna

Page 15: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

2) Usia 5 tahun

a) Sedikitnya dapat mengenali 4 warna

b) Dapat membedakan objek berdasarkan beratnya

c) Memerankan orang tuua dan orang dewasa lainnya

g. Perkembangan bahasa

1) Usia 3 tahun

a) Banyak bertanya

b) Berbicara saat ada maupun tidak ada orang

c) Mengucapkan konsonan berikut: d, b, t, k, dan y

d) Menyatakan namanya sendiri

e) Menjamakan kata-kata

2) Usia 4 tahun

a) Menghitung sampai tiga

b) Menceritakan cerita panjang

c) Mengerti dasar hubungan sebab-akibat dari perasaan

d) Pembicaraannya egosentris

e) Memakai kalimat empat kata

3) Usia 5 tahun

a) Pembendaharaan kata sebanyak 2100 kata

b) Memakai kalimat lima kata

c) Memakai kata depan dan kata penghubung

d) Memakai kalimat lengkap

e) Tetap membuat kesalahan suara

Page 16: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

6. Pengukuran Perkembangan Denver II

a. Pengertian

Denver II adalah salah satu tes untuk mengetahui keterlambatan

perkembangan anak (Soetjiningsih, 1995) Tes ini disebut oleh

Frankenburg dan Borowitz untuk mengetahui perkembangan anak

pada saat pemeriksaan saja dan tidak dapat memperkirakan

perkembangan anak di masa yang akan datang.

b. Aspek – aspek pada Denver II

Frankenburg dkk (1981) melalui DDST (Denver Developmental

Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang

dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu:

1) Personal social (kepribadian / tingkah laku sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri

bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.

2) Fine motor adaptive (gerakan motorik halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk

mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-

bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil serta

melakukan koordinasi.

3) Language (bahasa)

Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti

perintah dan berbicara spontan.

Page 17: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

4) Gross motor (perkembangan motorik kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

c. Alat yang digunakan

1) Alat peraga kubus berwarna merah, kuning, hijau, biru, kertas, dan

pensil.

2) Lembar formulir DDST

3) Buku petunjuk referensi, yang menjelaskan tata cara melakukan tes

Denver II dan cara penilaiannya.

d. Cara penggunaan DDST

1) Tentukan umur anak saat pemeriksaan

2) Tarik garis lurus dengan menggunakan pensil dan penggaris yang

ada pada lembar DDST sesuai umur anak

3) Periksa satu-persatu tiap item pada 4 sektor DDST, jika ada kode

L boleh tanya pada orang tua tidak harus diperiksa, jika ada angka

lihat pada petunjuk pelaksanaan pada lembar DDST, jika tidak ada

angka dan kode L langsung dites pada anak.

e. Penilaian

Penilaiannya meliputi: Apakah lulus (passed = P), gagal (fail = F).

Kemudian ditarik garis berdasarkan umur, kronologis yang memotong

garis lurus horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST.

Setelah itu dihitung pada masing – masing sektor, beberapa yang P dan

beberapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes

diklasifikasikan ke dalam: normal dan abnormal.

Page 18: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

1) Abnormal

Bila didapat dua atau lebih keterlambatan pada dua sektor atau

lebih dan bila dalam satu sektor atau lebih didapat dua atau lebih

keterlambatan.

2) Normal

Dikatakan normal bila minimal hanya satu keterlambatan dalam

satu sektor dari empat sektor yang ada.

Dalam pelaksanaannya Skreening dengan DDST ini, umur

anak ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30

hari untuk satu bulan, 12 bulan untuk satu tahun. Bila dalam

perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke atas.

Perhitungan umur sebagai berikut:

Misal: Muhammad Tomy lahir pada tanggal 20 Februari 2002,

berapa umur Tomy ketika penguji datang pada tangga 30 April

2007 ?

Tahun Bulan Hari

Tanggal tes 2007 4 30

Tanggal lahir 2004 2 20

Umur anak 3 2 10

Jadi umur Tomy adalah 3 tahun 2 bulan 10 hari. Angka pada

kolom kurang dari 15 hari, maka angka tersebut dihilangkan

sehingga umur Tomy adalah 3 tahun 2 bulan.

Page 19: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

Jika tanggal lahir pada kolom hari lebih besar dari tanggal tes

maka 1 bulan. Pada tanggal tes dijadikan tiga puluh hari agar bisa

dikurangkan.

Contoh : Jika pada tanggal 10 Oktober 2007 penguji datang ke

keluarga anak Ananda Febriyani yang lahir tanggal 20 April 2006.

Berapakah umur Ananda ?

Tahun Bulan Hari

Tanggal tes 2007 10 10

Tanggal lahir 2006 4 20

1 5 20

Langkah 1: pecahkan satu bulan (30 hari) pada tanggal tes menjadi

hari sehingga pada kolom hari menjadi 30 + 10 = 40 hari

Langkah 2: kurangkan 40 dengan 20 hasilnya 20 hari sehingga

umur anak tersebut adalah 1 tahun 5 bulan 20 hari

Langakah 3: karena pada kolom hari angkanya lebih dari 15 maka

dibulatkan keatas sehingga menjadi 30 hari, sehingga usia Ananda

adalah 1 tahun 6 bulan.

B. Pengetahuan

1. Pengertian

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah merupakan

hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu

obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia.

Page 20: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata (penglihatan)

dan telinga (pendengaran).

Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh

seseorang (Navigasi, 2005, 1¶, http://www.wikipedia.com diperoleh

tanggal 3 maret 2008). Pengetahuan terdiri atas kepercayaan tentang

kenyataan, salah satu cara untuk mendapat dan memeriksa pengetahuan

adalah dari tradisi atau dari yang berwenang di masa lalu yang umumnya

dikenal. Pengetahuan juga diperoleh berdasarkan pengumunan atau

kekuasaan, cara lain yaitu dengan pengamatan dan eksperimen seperti

metode ilmiah (Navigasi, 2005, 1¶, http://www.wikipedia.com diperoleh

tanggal 3 maret 2008).

2. Aspek - aspek dalam pengetahuan

Pengetahuan (kognitif ) merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya sesuatu tindakan seseorang. Adapun tingkatan

pengetahuan di dalam domain kognitif ada enam tingkatan menurut

Notoadmojo (2003) yang meliputi:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh

bahasa yang dipelajari atau rangsangan yang teleh diterima. Oleh

sebab itu ”tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang

palingn rendah. Kita kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

Page 21: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

apa yang dipelajari antara lain: Menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara

benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek

untuk materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan penggunaan hukum – hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi di dalam suatu

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja, dapat

menggambarkan membedakan, memisahkan, mengelompokan dan

sebagainya.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di

dalam suatu keseluruhan yang baru.

Page 22: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi adalah kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian itu berdasarkan suatu

kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Pengaruh pengetahuan

Pengaruh pengetahuan terhadap perkembangan anak sangat

penting sebab ibu yang mempunyai cukup pengetahuan dan pendidikan

yang tinggi akan lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan

anaknya (Notoadamojo, 2003 & Horlock, 1999).

4. Pengukuran tingkat pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek

penelitian dari responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui

oleh peneliti dapat disesuaikan dengan tingkatan responden yang ada

(Notoatmodjo, 2003).

Page 23: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

C. Kerangka Teori

Berdasarkan landasan teori pada Bab II maka dapat disusun

kerangka teori sebagai berikut :

Bagan 1: Kerangka teori faktor yang mempengaruhi perkembangan anak

(Soetjiningsih, 1995; Wong 2001)

Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik kasar:- Gizi ibu pada waktu hamil- Status gizi- Stimulasi- Pengetahuan ibu

Perkembangan motorik kasar

Faktor yang mempengaruhi perkembangan :- Keturunan- Neuroendokrin- Nutrisi- Hub. antar perseorangan- Tingkat sosial ekonomi- Penyakit

Page 24: Jtptunimus Gdl Sukesihg2a 5144 3 Bab2

D. Kerangka Konsep

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Adalah tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak.

2. Variabel Dependen

Adalah perkembangan motorik kasar anak

F. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dengan

perkembangan motorik kasar anak.

Perkembangan motorik kasar anak

Pengetahuan ibu