Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

download Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

of 99

Transcript of Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    1/99

    44

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    A. Pengkajian

    Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, tanggal 10 Juni 2011 di rumah

    keluarga Tn. R pukul 16.20 WIB.

    Data Umum :

    1. Nama kepala keluarga : Tn. R

    2. Umur : 31 tahun

    3. Alamat : Dukuh Krajan RT 02 RW II Desa

    Kangkung Demak

    4. Pekerjaan : Swasta

    5. Pendidikan : SMP

    6. Komposisi Keluarga :

    N

    o

    Nama

    Anggota

    Keluarga

    J

    K

    Hubungan

    dengan

    Keluarga

    Umur Status Imunisasi Keterangan

    BC

    G

    Polio DPT Hepatitis Ca

    m

    p

    1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4

    1 Ny. I P Istri 32th

    2 An. H P Anak

    kandung

    3 th v v v v v v v v - - - v Lengkap

    3 Tn. Rm L Ayah

    kandung

    58t

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    2/99

    45

    Genogram

    58 th

    31 th

    32 th

    3 th

    Keterangan :

    = Perempuan

    = Laki-laki

    = Penderita

    = Meninggal

    = Garis Keturunan

    = Tinggal Serumah

    7. Tipe Bentuk Keluarga

    Keluarga Tn. R termasuk keluarga besar (Extended Family) yang

    terdiri dari kepala keluarga, istri, 1 orang anak, mertua.

    8. Suku Bangsa

    Seluruh anggota keluarga Tn. R berasal dari suku jawa,Indonesia.

    Tn. R

    An.

    H

    Ny. I

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    3/99

    46

    9. Pola spiritual/keagamaan

    Keluarga Tn. R adalah beragama Islam. Masing-masing anggota

    keluarga beribadah sesuai keyakinan. Anggota keluarga taat beribadah

    dan menjalankan perintah Tuhan YME.

    10. Status social ekonomi

    Ny. I mengatakan pendapatan Tn. R selama ini kadang kurang

    untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ny. I mengatakan pendapatan

    Tn. R kurang lebih antara Rp. 1.000.000,-/bulan. Dilihat dari

    penghasilan masing-masing keluarga, keluaga tersebut mempunyai

    status ekonomi menengah ke bawah.

    11. Aktifitas rekreasi keluarga

    Setiap hari keluarga Tn. R dalam memenuhi kebutuhan akan

    rekreasi dan hiburan biasanya dengan menonton Televisi bersama dan

    kadang jika Tn. R pulang dari kerja Ny. I mengajak An. H jalan-jalan

    dengan naik motor. Kalau siang hari biasanya bermain di rumah

    tetangga.

    12. Latar belakang budaya atau kebiasaan

    a. Pola makan keluarga Tn. R adalah 3 kali sehari. Pengadaan

    makanan setiap hari kadang bergizi seimbang tetapi kadang

    seadanya. Hal ini tergantung dari ada tidaknya rejeki keluarga Tn.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    4/99

    47

    R. Ny. I mengatakan keluarga tidak pernah makan di ruang makan

    karena keluarga Tn. R tidak mempunyai ruang makan. Ny. I

    mengatakan An. H susah makan, An. H sering jajan chiki dan es

    pada siang hari. Ny. I juga mengatakan An. H minum susu 2 kali

    sehari. Ny. I mengatakan BB An. H dalam 3 bulan terakhir ini

    tidak pernah naik yaitu 11 kg. Jika dilihat dalam KMS, An. H

    berada dalam warna kuning mendekati garis merah bawah yang

    artinya kurang gizi.

    b. Pengobatan tradisional

    Keluarga Tn. R mengatakan tidak pernah mengkonsumsi jamu.

    c. Kebiasaan merokok

    Ny. I mengatakan bahwa Tn. R merokok di rumah dan kadang jika

    teman Tn. R ada yang bertamu di rumah juga merokok. Ny. I

    mengatakan bekas rokok biasanya langsung dibuang di lantai.

    B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

    1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

    Pada saat pengkajian keluarga Tn. R mempunyai 1 orang anak

    perempuan. Tahap perkembangan keluarga, Tn. R saat ini berada dalam

    tahap perkembangan keluarga dengan anak pra sekolah.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    5/99

    48

    2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

    Keluarga Tn. R saat ini masih ada tugas perkembangan yang belum

    terpenuhi yaitu beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara

    kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi. Tugas perkembangan

    tersebut belum bisa dipenuhi karena keluarga Tn. R baru mempunyai 1

    orang anak.

    3. Riwayat keluarga inti

    Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan

    menurun. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah

    sebagai berikut :

    Kepala keluarga : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien

    untuk berobat dan dirawat inap di rumah sakit.

    Istri : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien

    untuk berobat dan dirawat inap di rumah sakit.

    Anak ke-1 : Mempunyai riwayat penyakit ISPA tapi tidak

    pernah dirawat di rumah sakit.

    Ayah kandung : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien

    untuk berobat dan dirawat inap di rumah sakit.

    4. Riwayat keluarga sebelumnya

    Dari keluarga Tn. R dan Ny. I tidak ada yang pernah menderita

    penyakit menular, menahun dan menurun.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    6/99

    49

    C. Pengkajian Lingkungan

    1. Karakteristik Rumah

    Luas Tanah : 10m x 60m Luas Rumah : 10m x 15m

    Tipe rumah : Tidak permanen dengan jumlah ruangan 2 kamar tidur, 1

    kamar kosong, 1 ruang kosong, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1

    dapur, 1 kamar mandi dan WC jadi satu tapi terpisah di luar rumah.

    Tidak terdapat jendela, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana

    fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga tidak tertata

    rapi. Pencahayaan dan tempat pertukaran udara kurang. Lantai rumah

    terbuat dari tanah dan berdebu. Jenis air yang digunakan adalah air

    sumur dan air artetis.

    Denah Rumah :

    Keterangan :

    1. Teras

    2. Ruang tamu

    3. Ruang keluarga

    4. Kamar tidur

    5. Kamar tidur

    6. Ruang kosong

    7. Kamar kosong

    8. Dapur

    9. Kamar mandi dan

    WC

    9

    1

    2

    4 3

    6 5

    7 8

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    7/99

    50

    2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

    Tetangga klien yang ada disekitar rumah klien ramah-ramah.

    Klien tinggal di wilayah pedesaan. Warga memiliki kebiasaan dan

    tradisi mengadakan manakib setiap malam sabtu, pengajian ibu-ibu

    setelah dzuhur setiap minggu legi dan malam minggu. Penduduk

    setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan

    tamu yang menginap harap lapor pada RT/RW. Diadakan kerja bakti

    setiap 2 minggu sekali.

    3. Mobilitas geografis Keluarga

    Sejak Tn. R menikah dengan Ny. I, keluarga Tn. R tinggal di

    Dukuh Krajan RT 02 RW II Desa Kangkung Meranggen Demak

    bersama Tn. Rm (ayah kandung Tn. R) dan belum pernah pindah.

    4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

    Setiap hari, baik siang, sore atau malam klien dan keluarga selalu

    meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi

    baik dengan masyarakat.

    5. Sistem Pendukung Keluarga

    Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota

    keluarga saling menyayangi satu sama lain. Keluarga klien memiliki

    fasilitas meliputi: saranan MCK, tempat tidur, sumber air, motor

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    8/99

    51

    sebagai saranan transportasi. Sedangkan fasilitas sosialnya berupa

    mengikuti penyuluhan kesehat misalnya ISPA, diadakan imunisasi

    misalnya campak, polio, dll. Sedangkan dukungan psikologi dan

    spiritual keluarga terpenuhi dengan baik.

    D. Stuktur Keluarga

    1. Pola Komunikasi Keluarga

    Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan

    masyarakat adalah bahasa Jawa. Komunikasi antar keluarga lebih

    sering mulai sore hari setelah Tn. R pulang kerja. Dan malam hari saat

    menonton TV bersama.

    2. Struktur Kekuatan Keluarga

    Keluarga Tn. R memberi contoh yang baik untuk anaknya.

    Kekuatan keluarga berada pada Tn. R walaupun masih tinggal 1 rumah

    dengan orang tuanya (Tn. Rm). Jika ada masalah dalam keluarga, Tn. R

    selalu menyelesaikannya sendiri dengan Ny. I.

    3. Struktur Peran ( Formal dan Informal)

    a. Tn. R :

    1) Peran Formal : Menjadi anggota masyarakat dan

    perkumpulan bapak-bapak di lingkungan tempat tinggalnya.

    2) Peran Informal : Menjadi kepala keluarga,ayah, anak, suami.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    9/99

    52

    b. Ny. I :

    1) Peran Formal : Masih aktif sebagai anggota masyarakat

    dan perkumpulan ibu-ibu dilingkungan tempat tinggal.

    2) Peran Informal : Menjadi ibu rumah tangga, istri, menantu.

    c. An. H :

    1) Peran Formal : -

    2) Peran Informal : Menjadi anak, cucu.

    d. Tn. Rm :

    1) Peran Formal : Menjadi anggota masyarakat.

    2) Peran Informal : Ayah, mertua, kakek.

    4. Nilai dan Norma Keluarga

    Keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting, sehingga

    mereka membiasakan mencuci tangan sebelum makan. Keluarga

    kurang menjaga kebersihan.

    E. Fungsi Keluarga

    1. Fungsi Efektif

    Menurut Ny. I, ia senang memiliki keluarga yang lengkap dan

    dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga klien tampak harmonis dan

    saling memberikan perhatian dan kasih sayang kepada klien dan selalu

    mendukung apa yang dilakukan selama dalam batas kewajaran dan

    tidak melanggar etik dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    10/99

    53

    mengatasi permasalahan keluarga. Apabila ada anggota keluarga yang

    lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan membantu sesuai

    dengan kemampuan.

    2. Fungsi Sosial

    Interaksi keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga

    masih memperhatikan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam

    berperilaku. Di dalam keluarga ini tampak kepedulian anggota keluaga

    dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas. Keluarga

    ini juga membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitar

    rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke rumahnya untuk

    berbincang-bincang dengan anggota keluarga.

    3. Fungsi Perawatan Kesehatan

    Pengetahuan keluarga tentang penyakitnya dan penanganannya

    a. Mengenal masalah

    Saat dilakukan pengkajian An. H sedang batuk dan pilek

    kurang lebih 3 hari tetapi nafas An. H tidak sesak, An. H bisa

    mengeluarkan secret sendiri, jika merasa tenggorokannya tidak

    enak An. H minta minum air hangat. Keluarga mengatakan kurang

    mengetahui tentang pengertian ISPA, tanda dan gejala, penyebab,

    dan cara penularan ISPA. Keluarga menganggap penyakit batuk

    pilek merupakan penyakit yang biasa dan sering diderita oleh anak-

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    11/99

    54

    anak. Ny. I berpendapat bahwa penyakit batuk pilek merupakan

    penyakit yang tidak berbahaya.

    b. Mengambil keputusan

    1) Keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota

    keluarganya.

    2) Anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarganya

    yang sakit. Namun kadang masalah kesehatan tersebut dianggap

    sepele atau tidak begitu diperhatikan secara lebih lanjut. Ny. I

    mengatakan belum memeriksakan anaknya ke tempat pelayanan

    kesehatan dengan alasan An. H selalu memuntahkan obat yang

    diberikan. An. H hanya diberi bodrexin.

    3) Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak

    kambuh dan selalu mencari solusi jika keluarga sakit.

    4) Keluarga cemas dengan kemungkinan penyakit yang

    menyerang anggota keluarga yang lain.

    5) Keluarga mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang ada

    karena selain tidak terlalu jauh jarak keluarga dengan fasilitas

    kesehatan, keluarga juga mempunyai sarana transportasi untuk

    pergi ke tempat pelayanan kesehatan.

    c. Merawat anggota keluarga yang sakit

    1) Pengetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    12/99

    55

    2) Jika keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan

    tenaga kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan

    perawatan dan penyembuhan kepada tenaga kesehatan. Namun

    bila sakitnya masih tergolong ringan, kluarga hanya membeli

    obat di warung. Terbukti saat An. H sakit hanya diberi

    bodrexin. Ny. I juga kurang mengetahui dan kurang telaten

    dalam merawat An. H misalnya masalah gizi. Saat sakit Ny. I

    tetap membiarkan An. H minum es dan makan chiki.

    3) Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggung

    jawab masing-masing.

    4) Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang, dan support agar

    dapat membantu proses penyembuhan.

    d. Memodifikasi lingkungan

    1) Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan

    yang bersih dapat mencegah penyebaran berbagai jenis

    penyakit.

    2) Keluarga kurang tahu bagaimana cara menjaga hygiene sanitasi

    untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti dengan Ny. I

    mengatakan hanya menyapu dan membersihkan rumah setiap 2

    hari sekali. Lantai rumah terbuat dari tanah dan banyak terdapat

    bekas rokok, tempat pertukaran udara dan pencahayaan kurang.

    3) Ny. I masih membiarkan anaknya bermain di tempat yang

    banyak debu.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    13/99

    56

    4) Keluarga kurang mengetahui tentang cara pemberian gizi untuk

    An. H. Saat An. H susah makan, Ny. I juga masih tidak telaten

    dalam memberikan gizi pada An. H.

    e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

    1) Keluarga sudah mengetahui bila ada fasilitas kesehatan yang

    dekat dengan rumahnya. Ada puskesmas, bidan praktek dan

    dokter praktek dekat dari rumahnya.

    2) Keluarga memahami dan mengerti keuntungan yang diperoleh

    jika mereka memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan

    optimal. Tetapi keluarga tidak dapat memanfaatkan fasilitas

    tempat pelayanan kesehatan dengan baik, terbukti saat An. H

    sakit keluarga hanya membelikan obat di warung. An. H hanya

    diberi bodrexin dengan alasan An. H selalu memuntahkan obat

    yang diberikan.

    4. Fungsi Reproduksi

    a. Jumlah anak yang dimiliki Tn. R ada 1 orang yaitu perempuan

    (An.H).

    b. Keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga

    jarak kelahiran anak.

    c. Keluarga Tn. R menggunakan metode program KB jenis suntik 3

    bulan sejak tahun 2008 sampai sekarang.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    14/99

    57

    F. Tumbuh Kembang Anak

    Motorik : tidak ada gangguan dalam tumbuh kembang anak dan

    anak berjalan sesuai dengan umurnya. Anak bisa berjalan dan berlari, bisa

    berdiri satu kaki serta dapat bermain dengan temannya.

    Indra kusus : tidak ada gangguan dan kelainan pada indra kusus

    anak, An. H dapat mendengar dan melihat dengan baik dan mampu berfikir

    dengan baik.

    Adaptasi : An. H belum bisa membaca tetapi An. H suka mencorat-

    coret buku. An H sudah mempunyai keinginan untuk bersekolah. Ny. I

    sudah mengajari An. H untuk berhitung.

    Bahasa : An. H menggunakan bahasa jawa dalam bahasa sehari-

    hari.

    Social : dalam perkembangan social anak mencari lingkungan yang

    lebih luas mencari teman untuk bermain.

    G. Stres dan Koping Keluarga

    1. Stresor yang muncul dalam keluarga

    Tn. R mengatakan jika ada keluarga yang bermasalah maka akan

    dibicarakan dan diselesaikan dengan cara musyawarah, dipecahkan dan

    didiskusikan bersama anggota keluarga yang lain. Dan saat ini An. H

    sedang sakit batuk dan pilek, dan itu merupakan masalah penyakit baru

    karena keluarga Tn. R tidak memeriksakan anaknya ke pelayanan

    kesehatan/puskesmas.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    15/99

    58

    2. Koping keluarga dalam menghadapi masalah situasi yang stresfull

    Keluarga Tn. R mengatakan jika ada masalah dalam keluarga

    selalu membcarakan dengan Ny. I.

    3. Mekanisme koping yang tidak adaptif

    Keluarga Tn. R mengatakan jika kadang ada keluarga yang sakit

    dan sakitnya tidak parah maka akan dibiarkan saja dan apabla jika

    belum sembuh juga akan dibelikan obat dari apotik dan jika masih

    tambah parah baru diperiksakan ke puskesmas atau dokter.

    H. Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan

    Fisik

    Tn. R Ny. I An. H Tn. Rm

    Rambut

    Kepala

    Hitam,

    bersih.

    Mesocepal,

    tidak ada

    nyeri tekan,

    tidk ada

    luka.

    Hitam,

    bersih,

    lurus.

    Mesocepal,

    tidak ada

    nyeri tekan,

    tidak ada

    luka.

    Hitam,

    bersih, lurus.

    Mesocpal,

    tidak ada

    nyeri tekan,

    tidak ada

    luka.

    Beruban,

    bersih.

    Mesocepal,

    tidak ada

    nyeri tekan,

    tidak ada

    luka.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    16/99

    59

    Mata

    Hidung

    Mulut

    Telinga

    Simetris,

    tidak

    anemis,

    sclera tidak

    ikterik, tidak

    ada

    gangguan

    penglihatan.

    Tidak ada

    secret,

    bersih.

    Bersih, gigi

    utuh, tidak

    ada karang

    gigi,

    mukosa

    bibir

    lembab.

    Simetris,

    bersih, tidak

    Simetris,

    tidak

    anemis,

    sclera tidak

    ikterik, tidak

    ada

    gangguan

    pengihatan.

    Tidak ada

    secret,

    bersih.

    Bersih, gigi

    utuh, tidak

    ada karang

    gigi,

    mukosa

    bibir

    lembab.

    Simetris,

    bersih, tidak

    Simetris,

    tidak anemis,

    sclera tidak

    ikterik, tidak

    ada gangguan

    penglihatan.

    Keluar cairan

    bening dari

    hidung.

    Bersih,

    mukosa bibir

    lembab.

    Simetris,

    bersih, tidak

    Simetris,

    tidak anemis,

    sclera tidak

    ikterik,

    fungsi

    penglihatan

    sudah

    menurun.

    Tidak ada

    secret,

    bersih.

    Bersih,

    mukosa bibir

    lembab, ada

    karang gigi.

    Simtris,

    bersih, tidak

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    17/99

    60

    Leher

    Dada/Paru

    1. Inspeksi

    ada

    gangguan

    fungsi

    pendengaran

    Tidak ada

    pembesaran

    kelenjar

    tiroid.

    Bentuk

    ekspansi

    simetris,

    frekuensi

    pernafasan

    normal,

    inspirasi

    seimbang

    dengan

    ekspirasi.

    ada

    gangguan

    fungsi

    pendengaran

    Tidak ada

    pembesaran

    kelenjar

    tiroid.

    Simetris,

    frekuensi

    pernafasan

    normal,

    inspirasi

    seimbang

    dengan

    ekspirasi.

    ada gangguan

    fungsi

    pendengaran.

    Tidak ada

    pembesaran

    kelenjar

    tiroid.

    Simetris,

    bentuk dada

    normal,

    (antero-

    posterior),

    frekuensi

    pernafasan

    normal,

    inspirasi

    seimbang

    dengan

    ekspirasi.

    ada

    gangguan

    fungsi

    pendengaran.

    Tidak ada

    pembesaran

    kelenjar

    tiroid.

    Simetris,

    frekuensi

    pernafasan

    normal,

    inspirasi

    sama dengan

    ekspirasi.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    18/99

    61

    2. Palpasi

    3. Perkusi

    4. Auskultasi

    Abdomen

    1. Inspeksi

    2. Auskultasi

    3. Perkusi

    Tidak ada

    nyeri tekan,

    taktil

    fremitus

    sama antara

    kanan dan

    kiri.

    Resonan.

    Vesikuler.

    Perut datar,

    tidak ada

    luka.

    Peristaltik

    usus normal.

    Timpani

    Tidak ada

    nyeri tekan,

    taktil

    fremitus

    sama antara

    kanan dan

    kiri.

    Resonan.

    Vesikuler.

    Perut datar,

    tidak ada

    luka.

    Peristaltik

    usus normal.

    Timpani

    Tidak ada

    nyeri tekan,

    taktil fremitus

    sama antara

    kanan dan

    kiri.

    Resonan.

    Trakheal, ada

    penumpukan

    secret pada

    trachea. (An.

    H bisa

    mengeluarkan

    sekretnya

    sendiri)

    Perut datar,

    tidak ada

    luka.

    Peristaltik

    usus normal.

    Timpani

    Tidak ada

    nyeri tekan,

    taktil

    fremitus

    sama antara

    kanan dan

    kiri.

    Resonan.

    Vesikuler.

    Perut buncit,

    tidak ada

    luka.

    Peristaltik

    usus normal.

    Timpani

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    19/99

    62

    4. Palpasi

    Ekstremitas

    1. Atas

    2. Bawah

    TTV

    1. TD

    2. Nadi

    3. RR

    4. Suhu

    BB

    Tidak ada

    nyeri tekan.

    Tidak ada

    luka, tidak

    ada edema,

    turgor kulit

    baik.

    Tidak ada

    luka, tidak

    ada edema,

    turgor kulit

    baik.

    130/80

    mmHg

    86 x/mnt

    20 x/mnt

    36,2oC

    65 kg

    Tidak ada

    nyeri tekan.

    Tidak ada

    luka, tidak

    ada edema,

    turgor kulit

    baik.

    Tidak ada

    luka, tidak

    ada edema,

    turgor kulit

    baik.

    120/80

    mmHg

    80 x/mnt

    20 x/mnt

    36oC

    50 kg

    Tidak ada

    nyeri tekan.

    Tidak ada

    luka, tidak

    ada edema,

    turgor kulit

    baik.

    Tidak ada

    luka, tidak

    ada edema,

    turgor kulit

    baik.

    -

    92 x/mnt

    24 x/mnt

    36,6oC

    11 kg

    Tidak ada

    nyeri tekan.

    Tidak ada

    luka, tidak

    ada edema,

    turgor kulit

    baik.

    Tidak ada

    luka, tidak

    ada edema,

    turgor kulit

    baik.

    130/90

    mmHg

    84 x/mnt

    22 x/mnt

    36,4oC

    58 kg

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    20/99

    63

    TB

    Lila

    160 cm

    -

    IMT : 21,08

    (normal)

    154 cm

    -

    IMT : 21,7

    (normal)

    88 cm

    16 cm

    BBI : kurang

    (11 kg)

    normalnya :

    14 kg

    162 cm

    -

    IMT : 22,3

    (normal)

    Kesimpulan dari pemeriksaan fisik diatas adalah pada An. H saat

    dilakukan pemerksaan fisik ada kondisi tidak normal saat dilakukan

    auskultasi dada yaitu terdengar bunyi tracheal yang artinya ada secret pada

    daerah tenggorokan di atas trachea tapi An. H bisa mengeluarkan sekretnya

    sendiri. Dan saat dilakukan pemeriksaan antropometri BB An. H kurang

    yaitu 11 kg sedangkan BBI untuk anak usia 3 tahun adalah 14 kg.

    I. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan

    Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan

    baik, mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat kepada siapa saja

    yang membutuhakan, tidak hanya pasien di Rumah Sakit tapi juga warga

    masyarakat yang membutuhakan bantuan pelayanan kesehatan, jangan

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    21/99

    64

    membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat yang

    miskin dan yang kaya.

    J. Analisa Data

    Tanggal Data Fokus Masalah

    Keperawatan

    Etiologi

    10/06/2011 DS :

    1. Ny. I mengatakan An. H

    sedang batuk pilek

    kurang lebih 3 hari.

    2. Ny. I mengatakan

    sebelum sakit dan saat

    sakit An. H sering

    makan chiki, permen

    dan minum es.

    3. Keluarga mengatakan

    penyakit batuk pilek

    merupakan penyakit

    yang biasa dan bisa

    sembuh dengan

    sendirinya.

    4. Ny. I mengatakan tidak

    memeriksakan An. H

    Bersihan jalan

    nafas tidak

    efekif.

    Ketidakmam

    puan

    keluarga

    merawat

    anak dengan

    ISPA.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    22/99

    65

    dengan alasan An. H

    selalu memuntahkan

    obat yang diberikan dan

    An. H hanya diberi

    bodrexin.

    5. Ny. I masih membiarkan

    An. H bermain pasir di

    sekitar rumahnya.

    6. Ny. I mengatakan hanya

    membersihkan rumah

    dan menyapu setiap 2

    hari sekali. Dan tidak

    pernah membasahi lantai

    terlebih dahulu padahal

    lantai terbuat dari tanah.

    DO :

    1. Inspirasi dan ekspirasi

    teratur. RR : 26 x/menit.

    2. An. H tampak

    mengeluarkan cairan

    bening dari hidung.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    23/99

    66

    3. An. H terlihat sedang

    bermain pasir di

    lingkungan sekitar

    rumahnya.

    4. Di dalam rumah

    keluarga Tn. R terdapat

    banyak bekas rokok di

    lantai.

    10/06/2011 DS :

    1. Ny. I mengatakan An. H

    sulit makan, An. H

    sering jajan chiki,

    permen dan minum es.

    2. Ny. I mengatakan tidak

    tahu tentang gizi yang

    baik bagi anaknya. Dan

    Ny. I tidak tahu cara

    membuat menu yang

    menarik untuk anaknya.

    3. Ny. I mengatakan tidak

    telaten dalam

    memberikan makanan

    Gangguan

    kebutuhan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh.

    Ketidakmam

    puan

    keluarga

    dalam

    merawat

    balita

    dengan gizi

    yang kurang.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    24/99

    67

    untuk An. H.

    4. Ny. I mengatakan An. H

    selalu memuntahkan jika

    diberi vitamin oleh

    karena itu keluarga Tn.

    R tidak memberikan

    vitamin penambah nafsu

    makan.

    DO :

    1. 3 bulan terakhir ini BB

    An. H tidak pernah naik.

    2. BB An. H : 11 kg.

    3. Grafik dalam KMS

    status gizi An. H berada

    pada warna kuning

    mendekati garis merah

    bawah yang artinya

    kurang gizi.

    10/06/2011 DS :

    1. Ny. I mengatakan An. H

    sedang batuk pilek

    Resiko

    terjadinya

    penyakit ISPA

    Ketidakmam

    puan

    keluarga

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    25/99

    68

    kurang lebih 3 hari.

    2. Ny. I mengatakan

    sebelum sakit dan saat

    sakit An. H sering

    makan chiki, permen

    dan minum es tetapi An.

    H susah makan.

    3. Keluarga mengatakan

    penyakit batuk pilek

    merupakan penyakit

    yang biasa dan bisa

    sembuh dengan

    sendirinya.

    4. Ny. I mengatakan tidak

    memeriksakan An. H

    dengan alasan An. H

    selalu memuntahkan

    obat yang diberikan dan

    An. H hanya diberi

    bodrexin.

    5. Ny. I masih membiarkan

    An. H bermain pasir di

    sekitar rumahnya.

    berulang. merawat

    anak dengan

    ISPA yang

    mengalami

    gangguan

    kurangnya

    kebutuhan

    nutrisi dari

    kebutuhan

    tubuh/kuran

    g gizi.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    26/99

    69

    6. Ny. I mengatakan hanya

    membersihkan rumah

    dan menyapu setiap 2

    hari sekali. Dan tidak

    pernah membasahi lantai

    terlebih dahulu padahal

    lantai terbuat dari tanah.

    7. Ny. I mengatakan An. H

    bisa mengeluarkan

    sekretnya sendiri dan

    jika An. H merasakan

    tenggorokannya tidak

    enak langsun minta

    minum air hangat.

    DO :

    1. Inspirasi dan ekspirasi

    teratur. RR : 24 x/menit.

    Auskultasi terdengar

    tracheal.

    2. BB An. H 11 kg, kurang

    dari BBI yaitu 14 kg.

    3. An. H tampak

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    27/99

    70

    mengeluarkan cairan

    bening dari hidung.

    4. An. H terlihat sedang

    bermain pasir di

    lingkungan sekitar

    rumahnya.

    5. Di dalam rumah

    keluarga Tn. R terdapat

    banyak bekas rokok di

    lantai.

    10/06/2011 DS :

    1. Ny. I mengatakan tidak

    tahu cara-cara penularan

    ISPA.

    2. Ny. I mengatakan An. H

    tidurnya dengan Tn. R

    dan Ny. I.

    3. Ny. I mengatakan An. H

    masih dibiarkan bermain

    dengan teman-temannya.

    4. Ny. I mengatakan tidak

    tahu bagaimana cara

    Resiko tinggi

    terjadinya

    penularan

    ISPA.

    Ketidakmam

    puan

    keluarga

    dalam

    memodifikas

    i lingkungan

    dengan

    masalah

    ISPA.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    28/99

    71

    memodifikasi

    lingkungan yang sehat

    agar tidak terjadi

    penularan.

    DO :

    1. Saat dilakukan

    pengkajian Ny. I tahu

    kalau penyakit batuk

    pilek itu menular tetapi

    Ny. I tidak mengetahui

    cara penularannya.

    2. An. H tampak bermain

    dengan temannya dan

    sering mengelap

    hidungnya dengan baju.

    3. Saat dilakukan

    kunjungan keluarga pada

    siang hari, An. H tidur

    ditemani Ny. I, kondisi

    kamar pengap.

    4. Tempat pertukaran

    udara dan pencahayaan

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    29/99

    72

    kurang, lantai rumah

    terbuat dari tanah.

    K. Skoring

    1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

    No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran

    1. Sifat masalah

    Skala : actual

    3/2x1 3/2 An.M sedang

    menderita ISPA

    dan perlu ditangani

    untuk mencegah

    ISPA menjadi lebih

    berat terdapat

    sumber-sumber

    yang ada.

    2. Kemungkinan

    masalah dapat

    diubah :

    mudah

    2/2x2 2 Anggota keluarga

    dan penanganan

    serta tersedianya

    fasilitas kesehatan

    yaitu puskesmas,

    dokter, bidan

    praktek, dll.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    30/99

    73

    3. Potensi

    masalah dapat

    dicegah :

    cukup

    3/2x1 3/2 Masalah yang

    terjadi diperlukan

    suatu tindakan

    prefentive supaya

    keadaannya tidak

    menjadi berat.

    4. Menonjolnya

    masalah

    Skala : maalah

    tidak

    dirasakan

    1/2x1 Ny. I menyadari

    bahwa anaknya

    sekarang sedang

    batuk pilek.

    Keluarga sudah

    memeriksakan ke

    puskesmas dan

    dokter tetapi

    pileknya tidak ada

    kemajuan.

    Jumlah 5 1/2

    2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

    No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran

    1. Sifat masalah

    Skala : actual

    3/2x1 3/2 Perlu adanya

    penatalaksanaan

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    31/99

    74

    karena sifatnya

    mengancam untuk

    terjadi

    memberatnya

    masalah.

    2. Kemungkinan

    masalah dapat

    diubah

    Skala : mudah

    2/2x2 2 Sumber dan

    keluarga belum

    mencukupi.

    Masalah dapat

    diubah dengan

    pendidikan

    kesehatan.

    3. Potensi

    masalah dapat

    dicegah

    Skala : cukup

    2/3x1 2/3 Sumber dan

    keluarga belum

    mencukupi masalah

    dapat diubah

    dengan pendidikan

    kesehatan.

    4. Menonjolna

    masalah

    Skala :

    dirasakan

    1/2x1 1/2 Keluarga Tn. R

    menyadari bahwa

    An. H susah

    makan. BB An. H

    selama 3 bulan

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    32/99

    75

    berturut-turut tidak

    pernah naik yaitu

    11 kg.

    Jumlah 4 2/3

    3. Resiko terjadinya penyakit ISPA berulang

    No Kriteria Penghitungan Score Pembenaran

    1. Sifat masalah

    Skala : resiko

    2/3x1 2/3 An.M sedang

    menderita ISPA

    dan perlu ditangani

    untuk mencegah

    ISPA menjadi

    lebih berat terdapat

    sumber-sumber

    yang ada.

    2. Kemungkinan

    masalah dapat

    diubah :

    mudah

    2/2x2 2 Anggota keluarga

    dan penanganan

    serta tersedianya

    fasilitas kesehatan

    yaitu puskesmas,

    dokter, bidan

    praktek, dll.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    33/99

    76

    3. Potensi

    masalah dapat

    dicegah :

    cukup

    2/3x1 2/3 Masalah yang

    terjadi diperlukan

    suatu tindakan

    prefentive supaya

    keadaannya tidak

    menjadi berat.

    4. Menonjolnya

    masalah

    Skala :

    masalah tidak

    dirasakan

    1/2x1 1/2 Ny. I menyadari

    bahwa anaknya

    sekarang sedang

    batuk pilek.

    Keluarga sudah

    memeriksakan ke

    puskesmas dan

    dokter tetapi

    pileknya tidak ada

    kemajuan.

    Jumlah 3 5/6

    4. Resiko terjadi penularan

    No Kritria Penghitungan Skore Pembenaran

    1. Kriteria sifat

    masalah :

    2/3x1 2/3 Dapat terjadi

    penularan terhadap

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    34/99

    77

    resiko anggota bila tidak

    segera ditangani.

    2. Kemungkinan

    masalah dapat

    diubah:

    sebagian

    1/2x2 1 Diperlukan suatu

    penanganan dan

    tindakan preventif

    agar ISPA tidak

    menular anggota

    keluarga yang lain.

    3. Potensial

    masalah utuk

    dicegah

    Skala : cukup

    2/3x1 2/3 Terdapat sumber-

    sumber yang

    diperlukan agar

    penularan ISPA

    tidak terjadi pada

    anggota keluarga

    yang lain.

    4. Menonjolnya

    masalah

    Skala :

    masalah tidak

    dirasakan

    0 0 Keluarga tidak

    menyadari adanya

    masalah

    Jumlah 2 1/3

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    35/99

    78

    L. Diagnosa Keperawatan

    1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d ketidakmampuan keluarga dalam

    merawat anggota keluarga yang sakit ISPA.

    2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d

    ketidakmampuan keluarga dalam merawat balita yang sakit dengan gizi

    yang kurang.

    3. Resiko tinggi terjadi penyakit ISPA berulang b/d ketidakmampuan

    keluarga dalam merawat anak dengan penyakit ISPA yang mengalami

    gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

    4. Resiko tinggi terjadi penularan ISPA b/d ketidakmampuan keluarga

    dalam memodifikasi lingkungan yang sehat dengan penyakit ISPA.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    36/99

    105

    M. Intervensi Keperawatan

    No Diagnosa

    keperawatan

    keluarga

    Tujuan umum

    (TUM)

    Tujuan khusus

    (TUK)

    Evaluasi Intervensi Keperawatan

    Kriteria Standar

    1. Bersihan

    jalan nafas

    tidak efektif

    berhubungan

    dengan

    ketidakmam

    puan

    keluarga

    dalam

    merawat

    anggota

    keluarga

    yang sakit

    ISPA.

    Tujuan umum

    : Setelah

    dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama 3 hari,

    bersihan jalan

    nafas menjadi

    lancer.

    Tujuan khusus:

    1. Setelah

    dilakukan

    pertemuan

    selama 2x30

    menit

    keluarga

    mampu

    mengenal

    masalah yang

    berhubungan

    dengan

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif dengan

    KH :79

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    37/99

    106

    1.1 Keluarga

    mampu

    menyebut

    kan

    pengertian

    ISPA.

    1.2 Menyebut

    kan

    penyebab

    ISPA.

    Respon verbal

    Dapat

    menyebutkan

    pengertian

    ISPA.

    Respon verbal

    Dapat

    menyebutkan

    2 dari 4

    penyebab

    terjadinya

    ISPA.

    Pengetian ISPA adalah

    infeks saluran

    pernafasan akut yang

    menyerang saluran

    pernafasan atas atau

    yang mengenai hidung,

    tenggorokan.

    Penyebab terjadinya

    ISPA :

    1. Sanitasi lingkungan

    yang jelek.

    2. Kurang gizi dan

    tertular penderita

    lain.

    3. Kekebalan tubuh

    menurun.

    4. Adanya kuman

    1.1.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang pengertian ISPA

    dengan lembar balik atau

    leaflet.

    1.1.2 Beri kesempatan kepada

    keluarga untuk bertanya.

    1.1.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan.

    1.1.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban yang benar.

    1.2.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang penyebab ISPA

    dengan lembar balik atau

    leaflet.

    1.2.2 Beri kesempatan keluarga

    untuk bertanya.

    1.2.3 Tanyakan kembali tentang hal

    yang telah dijelaskan.

    1.2.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban yang benar.

    0

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    38/99

    107

    1.3 Menyebut

    kan tanda

    dan gejala

    ISPA.

    Respon veral

    Dapat

    menyebutkan

    2 dari 3 tanda

    dan gejala

    ISPA.

    penyebab.

    Tanda dan gejala ISPA

    :

    1. Pneumonia berat :

    terdapat tarikan

    dinding dada ke

    dalam, nafas cuping

    hidung (hidung

    kembang kempis

    waktu bernafas).

    2. Pneumonia : adanya

    nafas cepat lebih

    dari 40x/menit.

    3. Bukan pneumonia :

    batuk pilek dan

    kadang disertai

    dengan demam,

    tidak ada nafas

    cuping hidung, dan

    ada tarikan di

    1.3.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang tanda dan gejala ISPA.

    1.3.2 Beri kesempatan kepada

    keluarga untuk bertanya.

    1.3.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan

    1.3.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban yang benar.

    81

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    39/99

    108

    1.4 Mengident

    ifikasi

    akibat dari

    ISPA bila

    tidak

    segera

    ditangani.

    2. Setelah 1x30

    Respon verbal

    dinding ke dalam,

    itu tandanya ada

    bersihan jalan nafas

    tidak efektif,

    adanya skret yang

    kental/bening

    keluar dari hidung.

    Keluarga mengetahui

    jika bersihan jalan

    nafas tidak efektif tidak

    segera diatasi maka

    akan menyebabkan

    sesak nafas, sianosos,

    atau kebiruan pada

    daerah perifer misalnya

    jari-jari tangan dan kaki

    karena kekurangan

    oksigen.

    1.4.1 Bantu keluarga

    mengidentifikasi anggota

    keluarga yang menderita

    ISPA.

    1.4.2 Beri kesempatan kepada

    keluarga untuk bertanya.

    1.4.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan.

    1.4.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban yang benar.

    82

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    40/99

    109

    menit

    keluarga

    mampu

    mengambil

    keputusan

    yang tepat

    dalam

    merawat

    anggota

    keluarga yang

    menderita

    ISPA.

    2.1Menyebutk

    an

    komplikas

    i dari

    ISPA.

    Respon verbal

    Menyebutkan

    2 dari 3

    kompikasi

    ISPA.

    Komplikasi ISPA yaitu

    :

    1. Sinusitis paranasal.

    2. Penutupan tuba

    eusthaci.

    3. Penyebaran infeksi.

    2.1.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang komplikasi dari ISPA.

    2.1.2 Beri kesempatan kepada

    keluarga bertanya.

    2.1.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan.

    2.1.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban yang benar.

    83

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    41/99

    110

    2.2 Mengambil

    keputusan

    yang tepat

    untuk

    merawat

    anggota

    keluarga

    yang

    menderita

    ISPA.

    3. Setelah 1x30

    menit

    keluarga

    mampu

    merawat

    anggota

    keluarga yang

    menderita

    ISPA dengan

    Respon

    afektif

    Keluarga memutuskan

    untuk merawat anggota

    keluarga yang

    menderita ISPA.

    2.2.1 Memotifasi keluarga dalam

    merawat anggota keluarga

    yang menderita ISPA.

    2.2.2 Beri reinforcement positif atas

    minat keluarga.

    84

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    42/99

    111

    KH :

    3.1 Keluarga

    mampu

    menjelas

    kan cara

    perawata

    n

    bersihan

    jalan

    nafas

    tidak

    efektif.

    4. Setelah 1x30

    menit

    keluarga

    mampu

    memodifikasi

    lingkungan

    Respon verbal

    Keluarga

    mampu

    menyebutkan

    cara

    perawatan

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    Cara perawatan

    bersihan jalan nafas

    tidak efktif pada ISPA :

    1. Banyak istirahat

    dalam kamar yang

    memiliki sirkulasi

    udara bersih.

    2. Berikan minum

    hangat.

    3. Ajarkan fisioterapi

    dada.

    4. Beri posisi

    semifowler.

    3.1.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang cara pencegahan

    ISPA.

    3.1.2 Beri kesempatan keluarga

    untuk bertanya.

    3.1.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan.

    3.1.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban keluarga.

    85

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    43/99

    112

    yang sesuai

    untuk

    penderita

    ISPA dengan

    KH :

    4.1Menyebutk

    an cara

    memodifik

    asi

    lingkunga

    n yang

    sesuai

    untuk

    penderita

    ISPA.

    Respon verbal

    Keluarga

    mengetahui

    cara

    memelihara

    dan

    meodifikasi

    lingungan

    yang sehat.

    Cara memelihara dan

    memodifikasi

    lingkungan yang sehat

    yaitu :

    1. Rumah setiap hari

    harus dibersihkan.

    2. Harus terdapat

    jendela agar

    sirkulasi udara

    dapat masuk.

    3. Sebelum menyapu

    sebaiknya tanah

    diguyur pakai air

    terlebih dahulu agar

    debu tidak

    berterbangan.

    4. Jauhkan dari asap

    4.1.1 Motivasi keluarga untuk

    memelihara dan memodifikasi

    lingkungan yang sehat untuk

    mengurangi bersihan jalan

    nafas tidak efektif.

    4.1.2 Lakukan evaluasi apakah

    keluarga sudah memelihara

    dan memodifikasi lingkungan

    yang sehat.

    4.1.3 Beri reinforcement positif atas

    usaha keluarga.

    86

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    44/99

    113

    5. Setelah 1x15

    menit

    keluarga

    mampu

    memanfaatkan

    fasilitas

    kesehatan

    dengan KH :

    5.1 Mampu

    menyebutkan

    pelayanan

    kesehatan untuk

    pengobatan dan

    perawatan ISPA.

    Respon verbal

    rokok.

    Tempat pemeriksaan

    dan pengobatan ISPA :

    1. Puskesmas

    2. Rumah sakit

    Dokter

    5.1.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang tempat-tempat

    pemeriksaan dan pemantauan

    ISPA.

    5.1.2 Beri kesempatn kepada

    keluarga untuk bertanya.

    5.1.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan.

    5.1.4 Beri reinforcement positif atas

    usaha keluarga.

    2. Gangguan Setelah Setelah

    87

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    45/99

    114

    kebutuhan

    nutrisi

    kurang dari

    kebutuhan

    tubuh b/d

    ketiakmamp

    uan keluarga

    dalam

    merawat

    balita yang

    sakit dengan

    gizi yang

    kurang.

    dilakukan

    kunjungan

    selama 2 hari

    diharapkan

    kebutuhan

    nutrisi dapat

    terpenuhi.

    dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama 3 hari

    keluarga mampu

    mengenal

    nutrisi/gizi yang

    baik dengan KH:

    1. Keluarga

    mampu

    mengenal

    masalah

    gizi/nutrisi

    yang penting

    bagi anak.

    Respon verbal Keluarga mengetahui

    pengertian gizi dan

    kurang gizi.

    Gizi adalah : zat-zat

    yang terkandung di

    dalam makanan yang

    diperlukan untuk

    kelangsungan hidup.

    Kurang gizi adalah :

    berkurangnya zat-zat

    makanan dalam tubuh

    sehingga terjadi

    perubahan dalam

    1.1.1 Kaji kembali pengetahuan

    keluarga tentang pengetahuan

    gizi dan kurang gizi.

    1.1.2 Beri kesempatan kepada

    keluarga untuk bertanya.

    1.1.3 Beri reinforcement positif atas

    usaha keluarga.

    88

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    46/99

    115

    2. Keluarga

    mampu

    mengambil

    keputusan

    dalam

    melakukan

    tindakan

    yang tepat,

    ditandai

    dengan

    keluarga

    paham akan

    pentingnya

    gizi yang

    baik.

    Respon verbal

    tubuh. Mi salnya :

    kurus, lemah, pucat,

    BB menurun.

    2.1 Keluarga

    mengetahui

    bagaimana

    memberikan

    nutrisi yang baik

    bagi anak.

    2.2 Keluarga

    mengetahui

    bagaimana

    bahayanya jika

    anak kekurangan

    gizi.

    2.1.1 Kaji pengetahuan keluarga

    tentang pentingnya gizi pada

    anak.

    2.1.2 Berikan penyuluhan tentang

    pentingnya gizi pada anak.

    2.1.3 Beri kesempatan kepada

    keluarga untuk bertanya.

    2.1.4 Evaluasi kembali apa yang

    telah dijelaskan kepada

    keluarga.

    2.1.5 Beri reinforcement positif atas

    usaha yang dilakukan

    keluarga.

    89

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    47/99

    116

    3. Keluarga

    mampu

    merawat

    anggota

    keluarga

    yang sakit

    (gangguan

    kebutuhan

    nutrisi).

    Respon verbal 3.1 Keluarga

    mengetahui

    bagaimana cara

    merawat anggota

    keluarga yang sakit

    dengan gangguan

    nutrisi yaitu

    dengan cara

    menyajikan

    makanan dalam

    bentuk menarik,

    dalam keadaan

    hangat,

    memberikan

    makanan dalam

    porsi sedikit tetapi

    sering.

    3.1.1 Kaji pengetahuan keluarga

    tentang pentignya gizi.

    3.1.2 Ajarkan cara membuat ramuan

    tradisional untuk menambah

    nafsu makan yaitu dengan

    menggunakan ramuan

    temulawak.

    3.1.3 Ajarkan pada kluarga tentang

    cara membuat menu yang

    menarik bagi anak.

    3.1.4 Motivasi keluarga untuk

    membuat ramuan temulawak

    secara mandiri dan motivasi

    untuk membuat menu yang

    menarik untuk anak.

    3.1.5 Evaluasi kembali apa yang

    telah diajarkan kepada

    keluarga.

    3.1.6 Beri reinforcement positif atas

    usaha yang dilakukan

    keluarga.90

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    48/99

    117

    3. Resiko

    tinggi terjadi

    penyakit

    ISPA

    berulang b/d

    ketidakmam

    puan

    keluarga

    dalam

    merawat

    anak dengan

    penyakit

    ISPA yang

    mengalami

    gangguan

    kebutuhan

    nutrisi/kuran

    g gizi.

    Tujuan umum

    : Setelah

    dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama 3 hari,

    diharapkan

    resikoterjadinya

    penyakit

    ISPA

    berulang tidak

    terjadi.

    Tujuan khusus:

    1. Setelah

    dilakukan

    pertemuan

    selama 2x30

    menit

    keluarga

    mampu

    mengenal

    masalah yang

    berhubungan

    dengan ISPA

    dan nutrisi

    sehingga tidak

    terjadi

    penyakit ISPA

    yang berulang

    dengan KH :

    1.1 Keluarga

    mampu

    menyebut

    kan

    Respon verbal

    Keluarga

    mampu

    menyebutkan

    Pengetian ISPA adalah

    infeks saluran

    pernafasan akut yang

    menyerang saluran

    1.1.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang pengertian ISPA

    dengan lembar balik atau

    leaflet.91

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    49/99

    118

    pengertian

    ISPA.

    1.2 Menyebut

    kan

    penyebab

    ISPA.

    1.3 Menyebut

    pengertian

    ISPA.

    Respon verbal

    Keluarga

    mampu

    menyebutkan

    penyebab

    terjadinya

    ISPA.

    Respon verbal

    pernafasan atas atau

    yang mengenai hidung,

    tenggorokan.

    Penyebab terjadinya

    ISPA :

    1. Sanitasi lingkungan

    yang jelek.

    2. Kurang gizi.

    3. Tertular penderita

    lain.

    4. Kekebalan tubuh

    menurun.

    5. Adan ya kuman

    penyebab.

    Tanda dan gejala ISPA

    1.1.2 Beri kesempatan kepada

    keluarga untuk bertanya.

    1.1.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan.

    1.1.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban yang benar.

    1.2.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang penyebab ISPA

    dengan lembar balik atau

    leaflet.

    1.2.2 Beri kesempatan keluarga

    untuk bertanya.

    1.2.3 Tanyakan kembali tentang hal

    yang telah dijelaskan.

    1.2.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban yang benar.

    1.3.1 Diskusikan dengan keluarga

    92

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    50/99

    119

    kan tanda

    dan gejala

    ISPA.

    Keluarga

    mampu

    menyebutkan

    tanda dan

    gejala ISPA.

    :

    1. Pneumonia berat :

    terdapat tarikan

    dinding dada ke

    dalam, nafas cuping

    hidung (hidung

    kembang kempis

    waktu bernafas).

    2. Pneumonia :

    adanya nafas cepat

    lebih dari

    40x/menit.

    3. Bukan pneumonia :

    batuk pilek dan

    kadang disertai

    dengan demam,

    tidak ada nafas

    cuping hidung, dan

    ada tarikan di

    dinding ke dalam,

    itu tandanya ada

    bersihan jalan nafas

    tentang tanda dan gejala ISPA.

    1.3.2 Beri kesempatan kepada

    keluarga untuk bertanya.

    1.3.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan

    1.3.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban yang benar.

    93

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    51/99

    120

    2. Setelah 1x30

    menit

    keluarga

    mampu

    mengambil

    keputusan

    yang tepat

    dalam

    merawat

    anggota

    keluarga yang

    menderita

    ISPA dengan

    masalah

    kurang gizi

    agar tidak

    terjadi

    tidak efektif,

    adanya skret yang

    kental/bening

    keluar dari hidung.

    94

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    52/99

    121

    penyakit yang

    berulang

    dengan KH :

    2.1Menyebutk

    an

    komplikas

    i dari

    ISPA.

    2.2 Mengambil

    keputusan

    yang tepat

    untuk

    merawat

    anggota

    keluarga

    yang

    menderita

    Respon verbal

    Keluarga

    mampu

    menyebutkan

    kompliksi

    ISPA.

    Respon verbal

    Komplikasi ISPA yaitu

    :

    1. Sinusitis paranasal.

    2. Penutupan tuba

    eusthaci.

    3. Penyebaran infeksi.

    1. Keluarga

    memutuskan untuk

    merawat anggota

    keluarga yang

    menderita ISPA.

    2. Keluarga mau lebih

    memperhatikan gizi

    anak yang

    menderita ISPA

    2.1.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang komplikasi dari ISPA.

    2.1.2 Beri kesempatan kepada

    keluarga bertanya.

    2.1.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan.

    2.1.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban yang benar.

    2.2.1 Beri penjelasan keluarga

    tentang cara perawatan anak

    yang menderita ISPA agar

    tidak terjadi penyakit yang

    berulang sehingga keluarga

    mampu mengambil keputusan.

    2.2.2 Motifasi keluarga dalam

    merawat anggota keluarga

    yang menderita ISPA.95

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    53/99

    122

    ISPA agar

    tidak

    terjadi

    penyakit

    ISPA yang

    berulang.

    3. Setelah 1x30

    menit

    keluarga

    mampu

    merawat

    anggota

    keluarga yang

    menderita

    ISPA dengan

    KH :

    3.1 Keluarga

    mampu

    menjelask

    an cara

    perawata

    Respon verbal

    agar tidak terjadi

    penyakit ISPA

    berulang

    Cara perawatan ISPA

    agar tidak terjadi

    penyakit ISPA yang

    berulang adalah :

    1. Banyak istirahat

    2.2.3 Beri reinforcement positif atas

    minat keluarga.

    3.1.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang cara pencegahan

    terjadinya ISPA berulang.

    3.1.2 Beri kesempatan keluarga

    untuk bertanya.96

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    54/99

    123

    ISPA agar

    tidak

    terjadi

    penyakit

    ISPA yang

    berulang.

    4. Setelah 1x30

    menit

    keluarga

    mampu

    memodifikasi

    lingkungan

    yang sesuai

    untuk

    penderita

    ISPA dengan

    KH :

    dalam kamar yang

    memiliki sirkulasi

    udara bersih.

    2. Berikan gizi yang

    cukup mengandung

    4 sehat 5 sempurna

    bagi anak yang

    menderita ISPA.

    3. Jaga kebersihan

    lingkungan.

    3.1.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan.

    3.1.4 Beri reinforcement positif atas

    jawaban keluarga.

    97

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    55/99

    124

    4.1Menyebutk

    an cara

    memodifik

    asi

    lingkunga

    n yang

    sesuai

    untuk

    penderita

    ISPA.

    5. Setelah 1x15

    menit

    Respon verbal

    Keluarga

    mampu

    menyebutkan

    cara

    memodifikasi

    lingkungan

    yang sehat.

    Respon verbal

    Cara memelihara dan

    memodifikasi

    lingkungan yang sehat

    yaitu :

    1. Rumah setiap hari

    harus dibersihkan.

    2. Harus terdapat

    jendela agar

    sirkulasi udara

    dapat masuk.

    3. Sebelum menyapu

    sebaiknya tanah

    diguyur pakai air

    terlebih dahulu agar

    debu tidak

    berterbangan.

    4. Jauhkan dari asap

    rokok.

    Keluarga mampu

    memanfaatkan tempat

    4.1.1 Motivasi keluarga untuk

    memelihara dan memodifikasi

    lingkungan yang sehat.

    4.1.2 Beri kesempatan keluarga

    untuk bertanya.

    4.1.3 Lakukan evaluasi apakah

    keluarga sudah memelihara

    dan memodifikasi lingkungan

    yang sehat.

    4.1.4 Beri reinforcement positif atas

    usaha keluarga.

    5.1.1 Diskusikan dengan keluarga

    tentang tempat-t empat98

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    56/99

    125

    keluarga

    mampu

    memanfaatkan

    fasilitas

    kesehatan.

    pelayanan kesehatan

    seperti dokter,

    puskesmas, bidan,

    rumah sakit untuk

    pengobatan ISPA.

    pemeriksaan dan pemantauan

    ISPA.

    5.1.2 Beri kesempatn kepada

    keluarga untuk bertanya.

    5.1.3 Tanyakan kembali hal yang

    telah dijelaskan.

    5.1.4 Beri reinforcement positif atas

    usaha keluarga.

    4. Resiko

    tinggi

    terjadinya

    penularan

    ISPA b/d

    ketidakmam

    puan

    keluarga

    dalam

    memodifikas

    i lingkungan

    yang sehat

    dengan

    Setelah

    dilakukan

    kunjungan

    selama 2 hari,

    resiko

    penularan

    ISPA tidak

    terjadi.

    Setelah

    dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama 3x30

    menit diharapkan

    keluarga mampu

    memodifikasi

    lingkungan

    sehingga

    penularan ISPA

    tidak terjadi

    dengan KH :99

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    57/99

    126

    penyakit

    ISPA.

    1. Keluarga

    mampu

    menyebutkan

    cara

    penularan

    ISPA.

    2. Keluarga

    mampu

    menyebutkan

    cara

    pencegahan

    terjadinya

    ISPA.

    Respon verbal

    Keluarga

    mampu

    menyebutkan

    cara

    penularan

    ISPA.

    Respon verbal

    Keluarga bisa

    menyebutkan

    cara

    pencegahan

    terjadinya

    ISPA.

    Cara penularan ISPA :

    1.1 Meludah di

    sembarang tempat.

    1.2 Penderita tidak

    menutup mulut

    saat batuk.

    1.3 Kontak langsung

    dengan penderita.

    Cara pencegahan

    terjadinya ISPA :

    2.1 Menghindarkan

    anak dari kuman

    dengan cara

    mengawasi anak

    saat bermain.

    Jangan sampai

    anak main di

    1.1.1 Kaji pengetahuan keluarga

    tentang cara-cara penularan

    ISPA.

    1.1.2 Beri penjelasan kepada

    keluarga tentang cara-cara

    penularan ISPA.

    1.1.3 Motivasi keluarga untuk

    menyebutkan kembali cara-

    cara penularan ISPA.

    1.1.4 Beri reinforcement positif atas

    usaha keluarga.

    2.1.1 Kaji pengetahuan keluarga

    tentang cara pencegahan

    ISPA.

    2.1.2 Beri penyuluhan kepada

    keluarga tentang cara

    pencegahan ISPA.

    2.1.3 Motivasi keluarga untuk

    mengulang kembali

    penjelasan yang telah100

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    58/99

    127

    3. Keluarga

    mengambil

    keputusan

    dalam

    melakukan

    tindakan

    yang tepat

    untuk

    mencegah

    terjadinya

    Respon verbal

    Keluarga

    mampu

    mengtahui

    cara

    perawatan

    agar tidak

    terjadi

    penularan.

    tempat yang

    berdebu.

    2.2 Menjaga

    kebersihan tubuh

    anak.

    2.3 Meningkatkan

    daya tahan tubuh

    dengan menjaga

    gizi anak agar

    tetap baik (TKTP).

    Cara perawatan agar

    tidak terjadi penularan :

    penderita tidur terpisah

    dengan anggota

    keluarga yang lain.

    disampaikan

    2.1.4 Beri reinforcement positif atas

    usaha keluarga.

    3.1.1 Motivasi keluarga untuk

    mengambil keputusan dalam

    melakukan tindakan yang

    tepat.

    3.1.2 Lakukan evaluasi apakah

    keluarga sudah melakukan

    pengambilan keputusan

    tentang pencegahan ISPA.

    3.1.3 Beri reinforcement positif atas

    usaha keluarga.101

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    59/99

    128

    penularan

    ISPA.

    4. Keluarga

    dapat

    menyebutkan

    cara

    perawatan

    anggota

    keluarga

    yang sakit

    ISPA untuk

    mencegah

    terjadinya

    penularan

    pada anggota

    keluarga

    yang lain.

    5. Keluarga

    menyebutkan

    Respon verbal

    Respon verbal

    Keluarga

    4.1 Melarang

    penderita meludah

    di sembarang

    tempat.

    4.2 Bila penderita

    batuk usahakan

    ditutupi.

    Karakteristik

    lingkungan rumah yang

    4.1.1 Kaji pengetahuan keluarga

    tentang cara perawatan ISPA

    untuk mencegah terjadinya

    penularan pada anggota

    keluarga yang lain.

    4.1.2 Beri penyuluhan kesehatan

    tentang cara merawat anggota

    keluarga untuk mencegah

    penularan terjadinya ISPA.

    5.1.1 Motivasi keluarga untuk

    mengulang kembali penjelasan102

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    60/99

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    61/99

    130

    Respon

    afektif

    1. Keluarga mampu

    memelihara dan

    memodifikasi

    lingkungan agar

    tidak terjadi

    penularan ISPA

    pada anggota

    keluarga yang lain.

    2. Keluarga mau

    memelihara dan

    memodifikasi

    lingkungan sehat

    agar tidak terjadi

    penularan.

    5.2.1 Kaji tingkat pengetahuan

    keluarga tentang cara

    memelihara dan memodifikasi

    lingkungan.

    5.2.2 Beri penyuluhan terhadap

    keluarga tentang cara

    memelihara dan memodifikasi

    lingkungan shat agar tidak

    terjadi penularan

    5.2.3 Motivasi keluarga untuk

    menyebutkan kembali tentang

    penjelasan yang telah

    diberikan.

    5.2.4 Beri reinforcement positif atas

    usaha keluarga.

    104

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    62/99

    106

    N. Catatan Keperawatan

    No Tanggal Dx. Kep.

    Keluarga

    Pelaksanaan Respon TTD

    1. 10/06/2011 Bersihan

    jalan nafas

    tidak

    efektif b/d

    ketidakma

    mpuan

    keluarga

    dalam

    merawat

    anggota

    keluarga

    yang sakit.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    tentang

    pengertian

    ISPA, tanda

    dan gejala,

    serta faktor-

    faktor yang

    mempengaruh

    i terjadinya

    ISPA.2. Memberikan

    penyuluhan

    kesehatan

    kepada

    keluarga

    tentang

    pengertian,

    tanda dan

    gejala, serta

    faktor-faktor

    yang

    mempengaruh

    i terjadinya

    ISPA.

    S:1. Keluarga mengatakan

    kurang mengetahui

    tentang pengertian

    ISPA, tanda dan gejala,

    serta faktor yang

    mempengaruhi

    terjadinya ISPA.

    2. Ny. I mengatakan

    hanya mengetahui

    bahwa An. H batuk

    pilek.

    3. Setelah diberipenjelasan keluarga

    mengatakan mengerti

    tentang pengertian

    ISPA, tanda dan gejala

    serta faktor penyebab

    ISPA.

    4. Keluarga mau

    menyebutkan kembali

    pengertian ISPA,

    tanda dan gejala, serta

    faktor yang

    mempengaruhi ISPA.

    O: 1. Keluarga mau

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    63/99

    107

    12/06/2011

    3. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    mengulang

    kembali

    penjelasan

    yang

    diberikan

    tentang

    pengertian dan

    faktor-faktor

    yang

    mempengaruh

    i terjadinya

    ISPA.

    4. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    tentang

    pengertian

    mendengarkan dan

    memperhatikan serta

    aktif menjawab dan

    mengulang penjelasan

    yang diberikan.

    2. Kontak mata positif

    selama interaksi,

    keluarga kooperatif.

    A: Masalah teratasi sebagian.

    Keluarga mampu

    mengenal pengertian,

    tanda dan gejala, serta

    faktor penyebab ISPA.

    P: Anjurkan kepada keluarga

    untuk berkonsultasi

    kepada petugas

    pelayanan kesehatan

    jika menemui

    pertanyaan yang tidak

    diketahui berhubungan

    dengan ISPA.

    S: 1. Keluarga mengatakan

    tidak mengetahui

    tentang pengertian dan

    penyebab bersihan

    jalan nafas tidak

    efektif.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    64/99

    108

    13/06/2011

    dan penyebab

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    2. Memberikan

    penjelasan

    kepada

    keluarga

    tentang

    penyebab

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    3. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    menyebutkan

    kembali

    penyebab dari

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    4. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    O: 1. Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan serta

    aktif menjawab dan

    mengulang penjelasan

    yang diberikan.

    2. Kontak mata positif,

    selama interaksi

    keluarga kooperatif.

    A: Masalah teratasi sebagian.

    Keluarga mampu

    mengenal penyebab

    bersihan jalan nafas

    tidak efektif.

    P: 1. Anjurkan kepada

    keluarga untuk

    bertanya jka belum

    jelas.

    2. Beri penjelasan kepada

    keluarga jika masalah

    bersihan jalan nafas

    tidak segera diatasi.

    S:1. Keluarga mengatakan

    penyebab ISPA dan

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    65/99

    109

    keluarga

    tentang

    penyebab

    ISPA dan

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif yang

    tidak segera

    diatasi.

    2. Mendiskusika

    n bersama

    keluarga

    tentang

    penyebab

    ISPA dan

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif serta

    akibat yang

    parah bila

    tidak segera

    diatasi.

    3. Memberikan

    kesempatan

    keluarga

    untuk

    mengulang

    penjelasan

    yang telah

    diberikan.

    4. Memotivasi

    bersihan jalan nafas

    tidak efektif serta

    akibatnya bila tidak

    segera diatasi bisa

    menyebabkan sesak

    nafas.

    2.Keluarga menyebutkan

    kembali penyebab

    ISPA dan masalah

    yang muncul jika

    bersihan jalan nafas

    tidak efektif yang

    tidak segera diatasi.

    O: Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan. Kontak

    mata positif, selama

    interaksi keluarga

    kooperatif.

    A: Masalah teratasi

    sebagian, keluarga

    mampu mengambil

    keputusan untuk

    melakukan tindakan

    yang tepat.

    P: Memotivasi keluarga

    berkaitan dengan

    keputusannya membawa

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    66/99

    110

    14/06/2011

    keluarga

    untuk

    mengambil

    keputusan

    untuk

    mengatasi

    masalah

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    5. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    tentang cara

    perawatan

    anggota

    keluarga yang

    mengalami

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    2. Memberikan

    penyuluhan

    kepada

    An. H ke pelayanan

    kesehatan dan dilakukan

    evaluasi pada hari

    berikutnya tentang

    keputusan keluarga.

    S: 1. Ny. I mengatakan bila

    ada anggota keluarga

    yang mengalami

    bersihan jalan nafas

    tidak efektif (batuk

    pilek) dibelikan dulu

    obat di apotik, jika

    belum sembuh baru

    dibawa ke tempat

    pelayanan kesehatan.

    Tetapi An. H tidak

    dibawa ke tempat

    pelayanan kesehatan

    dengan alasan An. H

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    67/99

    111

    keluarga

    tentang cara

    perawatan

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    3. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    menyebutkan

    cara

    perawatan

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    4. Memotifasi

    keluarga

    untuk

    menyebutkan

    cara merawat

    anggota

    keluarga yang

    mengalami

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    5. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    selalu memuntahkan

    obat yang diberikan.

    Ny. I mengatakan An.

    H hanya diberi

    bodrxin.

    2. Keluarga mampu

    menyebutkan kembali

    cara perawatan

    bersihan jalan nafas

    tidak efektif, keluarga

    akan merawat anggota

    keluarga ang

    mengalami bersihan

    jalan nafas tidak

    efektif.

    O: 1. Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan.

    2. Kontak mata positif.

    Keluarga kooperatif,

    kadang keluarga

    bertanya bila belum

    jelas.

    A: Masalah teratasi yaitu

    untuk merawat

    anggota keluarga yang

    sakit ISPA dengan

    masalah bersihan jalan

    nafas tidak efektif.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    68/99

    112

    6. Mendemonstr

    asikan kepada

    keluarga

    tentang cara

    perawatan

    pada anggota

    keluarga yang

    mengalami

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif yaitu

    dengan

    melakukan

    fisioterapi

    dada setiap

    pagi dan

    menganjurkan

    untuk

    memberikan

    minum air

    hangat.

    7. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    melakukan

    redemonstrasi

    cara

    perawatan

    anggota

    keluarga yang

    mengalami

    P: 1. Anjurkan kepada

    keluarga untuk

    merawat anggota

    keluarga yang sakit

    dengan masalah

    bersihan jalan nafas

    tida efektif dengan

    memberikan minum

    air hangat dan

    fisioterapi dada.

    2. Evaluasi apakah

    keluarga melakukan

    tindakan keperawatan

    tersebut untuk

    mengatasi bersihan

    jalan nafas tidak

    efektif.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    69/99

    113

    16/06/2011

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    8. Memberi

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    tentang cara

    memelihara

    dan

    memodifikasi

    lingkungan

    yang sehat.

    2. Memberikan

    penyuluhan

    dan

    mendemonstra

    sikan kepada

    keluarga

    tentang cara

    memelihara

    dan

    memodifkasi

    lingkungan

    yang sehat,

    yaitu dengan

    S: 1. Ny. I mengatakan

    kurang tahu tentang

    cara memodifikasi

    lingkungan yang sehat.

    Ny. I mengatakan

    hanya menyapu dan

    membersihkan rumah

    setiap 2 hari sekali.

    Ny. I mengatakan

    tidak pernah

    membasahi lantai dulu

    sebelum menyapu.

    2. Ny. I menyebutkan

    kembali cara

    memelihara

    lingkungan yang sehat.

    3. Ny. Imengatakan akan

    berusaha

    mengubah/memperbai

    ki cara memelihara

    lingkungan rumahnya.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    70/99

    114

    17/06/2011

    cara

    membasahi

    dulu lantai

    yang terbuat

    dari tanah

    agar debu

    tidak

    berterbangan.

    3. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    memelihara

    dan

    memodifikasi

    lingkungan

    yang sehat

    untuk

    mengurangi

    bersihan jalan

    nafas tidak

    efektif.

    4. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    O: Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan,

    keluarga kooperatif,

    kontak mata positif

    saat interaksi.

    A: Masalah teratasi, keluarga

    mampu memodifikasi

    lingkungan yang sehat.

    P: Anjurkan pada keluarga

    selalu tetap menjaga

    kebersihan lingkungan

    dan tetap membiasakan

    perilaku yang sehat

    untuk menciptakan

    lingkungan yang sehat.

    S: Keluarga mengatakan

    sudah mengetahui

    manfaat tempat

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    71/99

    115

    tentang

    manfaat

    tempat

    pelayanan

    kesehatan.

    2. Memberikan

    penjelasan

    kepada

    keluarga

    tentang

    manfaat

    tempat

    pelayanan

    kesehatan.

    3. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    mengulangi

    penjelasan

    yang

    diberikan.

    4. Memberi

    kesempatan

    kepada

    keluarga

    untuk

    bertanya.

    5. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha yng

    pelayanan kesehatan

    tetapi Ny. I tidak

    memeriksakan An. H

    dengan alasan An. H

    selalu memuntahkan

    obat yang diberikan.

    An. H hanya diberi

    bodrexin.

    O: Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan.

    Kontak mata positif,

    keluarga kooperatif.

    A: Masalah teratasi, keluarga

    lebih memahami

    betapa pentingnya

    tempat pelayanan

    kesehatan. Keluarga

    mampu memanfaatkan

    tempat pelayanan

    kesehatan.

    P: Motivasi keluarga untuk

    selalu memanfaatkan

    tempat pelayanan

    kesehatan.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    72/99

    116

    dilakukan

    keluarga.

    2. 10/06/2011 Gangguan

    kebutuhan

    nutrisi

    kurang dari

    kebutuhan

    tubuh b/d

    ketiakmam

    puan

    keluarga

    dalam

    merawat

    balita yang

    sakit

    dengan gizi

    yang

    kurang.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    tentang

    pengertian

    gizi, kurang

    gizi, serta cara

    mengatasinya.

    2. Memberi

    penyuluhan

    kepada

    keluarga

    tentang gizi,

    kurang gizi,

    dan cara

    mengatasinya

    yaitu dengan

    menggunakan

    leaflet dan

    lembar balik.

    3. Mendiskusika

    n kepada

    keluarga

    tentang gizi,

    kurang gizi

    dan cara

    mengatasinya.

    4. Memberi

    S: 1. Keluarga mengatakan

    kurang tahu tentang

    pengertian gizi, kurang

    gizi dan cara

    mengatasinya.

    2. Ny. E menyebutkan

    bahwa manfaat

    makanan adalah untuk

    proses tumbuh

    kembang anak.

    3. Penatalaksanaan kurang

    gizi yaitu dengan

    menyajikan makanan

    yang berfariasi,

    memberikan makanan

    dalam porsi kecil tapi

    sering.

    4. Ny. I mengatakan

    sekarang sudah

    mengetahui bagaimana

    cara membuat menu

    yang menarik.

    O: Keluarga memperhatikan

    dan kooperatif, serta

    antusias sekali untuk

    bertanya.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    73/99

    117

    12/06.2011

    kesempatan

    kepada

    keluarga

    untuk

    bertanya.

    5. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha yang

    dilakukan

    keluarga

    1. Meriview

    kembali

    pengetahuan

    keluarga

    tentang gizi,

    kurang gizi,

    dan cara

    mengatasinya.

    2. Mendemontras

    ikan pada

    keluarga

    tentang cara

    membuat

    A: Masalah teratasi, keluarga

    mampu mengenal

    masalah kurang gizi

    pada anggota keluarga

    yang sakit.

    P: Menganjurkan keluarga

    dan memotivasi

    keluarga untuk

    memberikan makan

    anak dalam porsi sedikit

    tapi sering dan

    memberikan anak

    makanan dalam keadaan

    menarik agar anak nafsu

    makan.

    S: 1. Ny. I mengatakan sudah

    mengerti tentang gizi,

    kurang gizi, dan cara

    mengatasinya.

    2. Keluarga mengatakan

    mau mencoba membuat

    ramuan temulawak

    tetapi Ny. I mengatakan

    kurang telaten.

    O: Keluarga kooperatif dan

    mencoba membuat

    ramuan temulawak.

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    74/99

    118

    13/06/2011

    ramuan

    temulawak

    untuk

    menambah

    nafsu makan

    anak.

    3. Memotivasi

    keluarga untuk

    mendemonstra

    sikan kembali

    cara membuat

    ramuan

    temulawak.

    4. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha yang

    dilakukan

    keluarga.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    tentang

    pengetahuan

    kurang gizi.

    2. Member

    penjelasan

    kepada

    keluarga

    A: Masalah teratasi.

    Keluarga mampu

    merawat anggota

    keluarga yang sakit

    dengan masalah kurang

    gizi.

    P: Menganjurkan kepada

    keluarga dan

    memotivasi keluarga

    agar telaten membuat

    ramuan temulawak

    untuk menambah nafsu

    makan anak.

    S: Keluarga mengatakan

    tidak mengerti tentang

    tanda kurang gizi, tapi

    setelah diberi penjelasan

    keluarga mengatakan

    sudah mengerti.

    O: Keluarga memperhatikan

    dan kooperatif.

    Keluarga antusias untuk

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    75/99

    119

    14/06/2011

    tentang tanda

    kurang gizi.

    3. Memotivasi

    keluarga untuk

    mengulangi

    kembali

    tentang tanda

    kurang gizi.

    4. Memberi

    kesempatan

    kepada

    keluarga untuk

    bertanya.

    5. Memberi

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Merivew

    pengetahuan

    keluarga

    tentang tanda

    kurang gizi.

    2. Mendemontras

    ikan kepada

    keluarga

    tentang cara

    membuat

    menu yang

    bertanya.

    A: Masalah teratasi.

    Keluarga mampu

    mengenal tana kurang

    gizi.

    P: 1. Menganjurkan kepada

    keluarga untuk

    memberikan makanan

    dengan menu yang

    menarik.

    2. Kontrak waktu dengan

    keluarga untuk

    mengajarkan cara

    membuat menu yang

    menarik untuk anak.

    S: Keluarga mengatakan

    sudah mengerti cara

    membuat menu yang

    menarik untuk An. H

    agar nafsu makan An. H

    meningkat.

    O: Keluarga mau

    memperhatikan dan

    mendemonstrasikan cara

    membuat menu yang

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    76/99

    120

    16/06/2011

    menarik untuk

    anak.

    3. Memotivasi

    keluarga untuk

    mencoba

    mendemonstra

    sikan cara

    membuat

    menu yang

    menarik.

    4. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Menanyakan

    pada keluarga

    tentang menu

    yang sudah

    diberikan

    untuk An. H.

    2. Mendiskusika

    n dengan

    keluarga

    tentang menu

    yang bergizi

    dan menarik

    untuk An. H.

    3. Memberi

    menarik.

    A: Masalah teratasi.

    Keluarga mampu

    merawat dan mengambil

    keputusan untuk

    mengatasi masalah

    kurang gizi.

    P: Menganjurkan dan

    memotivasi keluarga

    untuk mengulangi yang

    diajarkan.

    S: Keluarga mengatakan

    sudah lebih menerti

    tentang menu yang

    bergizi bagi anak.

    O: Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan.

    Keluarga kopratif,

    kontak mata positif.

    A: Masalah teratasi.

    Keluarga mampu

    merawat anak dengan

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    77/99

    121

    23/06/2011

    kesempatan

    pada keluarga

    untuk

    bertanya.

    4. Memberi

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Memvalidasi

    data dan

    tindakan yang

    sudah pernah

    diberikan

    kepada

    keluarga.

    2. Memberikan

    kesempatan

    kepada

    keluarga

    untuk

    menjelaskan

    kembali

    pengetahuan

    tentang

    nutrisi/gizi.

    3. Memberikan

    kesempatan

    pada keluarga

    masalah kurang gizi.

    P: Motivasi keluarga untuk

    selalu memberikan

    menu yang bergizi untuk

    anak.

    S: Ny. I mengatakan sudah

    mengetahui tentang gizi

    yang baik untuk anak

    yaitu yang cukup

    mengandung

    karbohidrat, protein,

    lemak, mineral, vitamin,

    dan air.

    O: Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan serta

    mengulang kembali

    penjelasan yang sudah

    diberikan.

    Kontak mata positif,

    keluarga kooperatif.

    A: Masalah teratasi.

    Keluarga mampu

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    78/99

    122

    untuk

    bertanya jika

    ada yang

    belum jelas.

    4. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    mengenal, mengambil

    keputusan dan merawat

    anak yang mengalami

    kurang gizi.

    P: Memotivasi keluarga

    untuk selalu

    memberikan gizi yang

    cukup untuk anak yang

    menunjang tumbuh

    kembangnya.

    3. 10/06/2011 Resiko

    tinggi

    terjadi

    penyakit

    ISPA

    berulang

    b/d

    ketidakma

    mpuan

    keluarga

    dalam

    merawat

    anak

    dengan

    penyakit

    ISPA yang

    mengalami

    gangguan

    kebutuhan

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    tentang

    pengertian

    ISPA, tanda

    dan gejala,

    serta faktor-

    faktor yang

    mempengaruh

    i terjadinya

    ISPA.

    2. Memberikan

    penyuluhan

    kesehatan

    kepada

    keluarga

    tentang

    pengertian,

    S:1. Keluarga mengatakan

    kurang mengetahui

    tentang pengertian

    ISPA, tanda dan gejala,

    serta faktor yang

    mempengaruhi

    terjadinya ISPA.

    2. Ny. I mengatakan

    hanya mengetahui

    bahwa An. H batuk

    pilek.

    3. Setelah diberi

    penjelasan keluarga

    mengatakan mengerti

    tentang pengertian

    ISPA, tanda dan gejala

    serta faktor penyebab

    ISPA.

    4. Keluarga mau

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    79/99

    123

    nutrisi/kura

    ng gizi.

    tanda dan

    gejala, serta

    faktor-faktor

    yang

    mempengaruh

    i terjadinya

    ISPA.

    3. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    mengulang

    kembali

    penjelasan

    yang

    diberikan

    tentang

    pengertian dan

    faktor-faktor

    yang

    mempengaruh

    i terjadinya

    ISPA.

    4. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    menyebutkan kembali

    pengertian ISPA, tanda

    dan gejala, serta faktor

    yang mempengaruhi

    ISPA.

    O: 1. Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan serta

    aktif menjawab dan

    mengulang penjelasan

    yang diberikan.

    2. Kontak mata positif

    selama interaksi,

    keluarga kooperatif.

    A: Masalah teratasi

    sebagian.

    Keluarga mampu

    mengenal pengertian,

    tanda dan gejala, serta

    faktor penyebab ISPA.

    P: Anjurkan kepada

    keluarga untuk

    berkonsultasi kepada

    petugas pelayanan

    kesehatan jika

    menemui pertanyaan

    yang tidak diketahui

    berhubungan dengan

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    80/99

    124

    12/06/2011 1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    tentang

    penyebab

    terjadinya

    ISPA

    berulang.

    2. Mendiskusika

    n bersama

    keluarga

    tentang

    penyebab

    terjadinya

    ISPA

    berulang.

    3. Memberikan

    kesempatan

    keluarga

    untuk

    mengulang

    penjelasan

    yang telah

    diberikan.

    4. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    mengambil

    ISPA.

    S:1. Keluarga mengatakan

    penyebab ISPA bisa

    berulang salah satunya

    karena gizi anak yang

    kurang.

    2. Keluarga menyebutkan

    kembali penyebab

    ISPA.

    O: Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan. Kontak

    mata positif, selama

    interaksi keluarga

    kooperatif.

    A: Masalah teratasi sebagian,

    keluarga mampu

    mengambil keputusan

    untuk melakukan

    tindakan yang tepat agar

    tidak terjadi ISPA

    berulang.

    P: Memotivasi keluarga

    berkaitan dengan

    keputusannya membawa

    An. H ke pelayanan

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    81/99

    125

    13/06/2011

    keputusan

    untuk

    mengatasi

    masalah ISPA

    agar tidak

    berulang.

    5. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    tentang cara

    perawatan

    anggota

    keluarga yang

    mengalami

    ISPA agar

    tidak terjadi

    ISPA

    berulang.

    2. Memberikan

    penjelasan

    kepada

    keluarga

    tentang cara

    perawatan

    kesehatan dan dilakukan

    evaluasi pada hari

    berikutnya tentang

    keputusan keluarga.

    S: 1. Ny. I mengatakan bila

    ada anggotayang sakit

    ISPA (batuk pilek)

    dibelikan dulu obat di

    apotik, jika belum

    sembuh baru dibawa

    ke tempat pelayanan

    kesehatan. Tetapi An.

    H tidak dibawa ke

    tempat pelayanan

    kesehatan dengan

    alasan An. H selalu

    memuntahkan obat

    yang diberikan. Ny. I

    mengatakan An. H

    hanya diberi bodrxin.

    2. Keluarga mampu

    menyebutkan kembali

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    82/99

    126

    agar tidak

    terjadi ISPA

    berulang.

    3. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    menyebutkan

    cara

    perawatan

    agar tidak

    terjadi ISPA

    berulang.

    4. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    cara perawatan agar

    tidak terjadi ISPA

    berulang yaitu dengan

    memberikan gizi yang

    cukup bagi anak.

    O: 1. Keluarga mau

    mendengarkan dan

    memperhatikan.

    2. Kontak mata positif.

    Keluarga kooperatif,

    kadang keluarga

    bertanya bila belum

    jelas.

    A: Masalah teratasi yaitu

    untuk merawat

    anggota keluarga yang

    sakit ISPA agar tidak

    terjadi ISPA berulang.

    P: 1. Anjurkan kepada

    keluarga untuk

    merawat anggota

    keluarga yang sakit

    ISPA dengan masalah

    kurang gizi agar tidak

    terjadi ISPA berulang.

    2. Evaluasi apakah

    keluarga melakukan

    tindakan keperawatan

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    83/99

    127

    16/06/2011 1. Mengkaji

    pengetahuan

    tentang cara

    memelihara

    dan

    memodifikasi

    lingkungan

    yang sehat.

    2. Memberikan

    penyuluhan

    dan

    mendemonstra

    sikan kepada

    keluarga

    tentang cara

    memelihara

    dan

    memodifkasi

    lingkungan

    yang sehat,

    yaitu dengan

    cara

    membasahi

    dulu lantai

    yang terbuat

    dari tanah

    tersebut untuk

    mengatasi ISPA agar

    tidak terjadi berulang.

    S: 1. Ny. I mengatakan

    kurang tahu tentang

    cara memodifikasi

    lingkungan yang sehat.

    Ny. I mengatakan

    hanya menyapu dan

    membersihkan rumah

    setiap 2 hari sekali.

    Ny. I mengatakan

    tidak pernah

    membasahi lantai dulu

    sebelum menyapu,

    tidak pernah membuka

    jendela dan jarang

    menjemur kasur.

    2. Ny. I menyebutkan

    kembali cara

    memelihara

    lingkungan yang sehat.

    3. Ny. I mengatakan akan

    berusaha

    mengubah/memperbai

    ki cara memelihara

    lingkungan rumahnya.

    O: Keluarga mau

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    84/99

    128

    18/06/2011

    agar debu

    tidak

    berterbangan,

    menjemur

    kasur kurang

    lebih 1

    minggu sekali,

    membuka

    jendela setiap

    hari.

    3. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    memelihara

    dan

    memodifikasi

    lingkungan

    yang sehat

    agar tidak

    terjadi ISPA

    berulang.

    4. Memberikan

    reinforcement

    positif atas

    usaha

    keluarga.

    1. Mengkaji

    pengetahuan

    keluarga

    mendengarkan dan

    memperhatikan,

    keluarga kooperatif,

    kontak mata positif

    saat interaksi.

    A: Masalah teratasi, keluarga

    mampu memodifikasi

    lingkungan yang sehat.

    P: Anjurkan pada keluarga

    selalu tetap menjaga

    kebersihan lingkungan

    dan tetap membiasakan

    perilaku yang sehat

    untuk menciptakan

    lingkungan yang sehat.

    S: Keluarga mengatakan

    sudah mengetahui

    manfaat tempat

  • 7/26/2019 Jtptunimus Gdl Anisaputri 6377 3 Babiii

    85/99

    129

    tentang

    manfaat

    tempat

    pelayanan

    kesehatan.

    2. Memberikan

    penjelasan

    kepada

    keluarga

    tentang

    manfaat

    tempat

    pelayanan

    kesehatan.

    3. Memotivasi

    keluarga

    untuk

    mengulangi

    penjelasan

    yang

    diberikan.

    4. Membe