jtptunimus-gdl-agustinaar-7020-2-bab1.pdf

6
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pentingnya pemantauan pasien kritis di rawat intensif merupakan hal yang mendorong teknologi kesehatan umtuk dapat memberikan kemudahan, kecepatan dan ketepatan dalam mengatasi masalah – masalah yang timbul selama pasien di rawat. Pasien di ICU ( Intensive Care Unit ) adalah pasien yang dalam keadaan terancam jiwanya karena kegagalan atau disfungsi satu/multiple organ atau sistim dan masih ada kemungkinan dapat disembuhkan kembali melalui perawatan pemantauan dan pengobatan intensif ( Musliha, 2010 ). Observasi yang dilakukan pada pasien di ICU ( Intensive Care Unit ) meliputi tanda-tanda vital sign ( suhu, nadi, pernapasan, saturasi oksigen dan tekanan darah ), hemoglobin, tekanan vena sentral ( CVP), EKG, neuro observasi, observasi fungsi motorik dan lain-lain. Peralatan yang dibutuhkan adalah alat pantau EKG, alat monitoring non invasive seperti pulsa oksimetri dan alat penunjang lainnya. Peralatan yang dipakai harus diyakini kondisi siap pakai dan baik sehingga dapat membantu dokter dan perawat dalam menegakkan diagnosa dan ketepatan dalam memberikan terapi, terutama terapi oksigen. Organ-organ dalam tubuh membutuhkan suplai oksigen yang cukup agar fungsinya lebih optimal dan efektif. Jika saturasi oksigen rendah, berbagai masalah kesehatan dapat terjadi diantaranya terjadi hipoksemia. Hipoksemia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tingkat oksigen terlalu rendah. Gejala dapat termasuk kelelahan, kebingungan, sakit kepala, dan sesak kalau bernapas. Karena oksigen diperlukan dalam otak dan jantung terus menerus, kerusakan otak atau kematian dapat terjadi jika tingkat oksigen darah terlalu rendah.

Transcript of jtptunimus-gdl-agustinaar-7020-2-bab1.pdf

Page 1: jtptunimus-gdl-agustinaar-7020-2-bab1.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pentingnya pemantauan pasien kritis di rawat intensif merupakan hal

yang mendorong teknologi kesehatan umtuk dapat memberikan kemudahan,

kecepatan dan ketepatan dalam mengatasi masalah – masalah yang timbul

selama pasien di rawat. Pasien di ICU ( Intensive Care Unit ) adalah pasien

yang dalam keadaan terancam jiwanya karena kegagalan atau disfungsi

satu/multiple organ atau sistim dan masih ada kemungkinan dapat

disembuhkan kembali melalui perawatan pemantauan dan pengobatan

intensif ( Musliha, 2010 ).

Observasi yang dilakukan pada pasien di ICU ( Intensive Care Unit )

meliputi tanda-tanda vital sign ( suhu, nadi, pernapasan, saturasi oksigen dan

tekanan darah ), hemoglobin, tekanan vena sentral ( CVP), EKG, neuro

observasi, observasi fungsi motorik dan lain-lain. Peralatan yang

dibutuhkan adalah alat pantau EKG, alat monitoring non invasive seperti

pulsa oksimetri dan alat penunjang lainnya. Peralatan yang dipakai harus

diyakini kondisi siap pakai dan baik sehingga dapat membantu dokter dan

perawat dalam menegakkan diagnosa dan ketepatan dalam memberikan

terapi, terutama terapi oksigen.

Organ-organ dalam tubuh membutuhkan suplai oksigen yang cukup agar

fungsinya lebih optimal dan efektif. Jika saturasi oksigen rendah, berbagai

masalah kesehatan dapat terjadi diantaranya terjadi hipoksemia. Hipoksemia

adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tingkat oksigen terlalu

rendah. Gejala dapat termasuk kelelahan, kebingungan, sakit kepala, dan

sesak kalau bernapas. Karena oksigen diperlukan dalam otak dan jantung

terus menerus, kerusakan otak atau kematian dapat terjadi jika tingkat

oksigen darah terlalu rendah.

Page 2: jtptunimus-gdl-agustinaar-7020-2-bab1.pdf

2

Saturasi Oksigen adalah pengukuran dari jumlah oksigen yang dibawa

atau dilarutkan dalam media tertentu. Sebagai kontrak jantung, darah

berjalan di paru-paru dimana molekul oksigen dapat mengikat sel darah

merah. Kejenuhan oksigen darah atau Saturasi oksigen arteri adalah istilah

yang digunakan untuk merujuk persentase sel darah merah yang jenuh

dengan oksigen. Tingkat kejenuhan oksigen dapat sedikit berbeda tergantung

pada aktivitas dan usia. Saturasi oksigen darah dianggap sehat jika itu

berkisar 95-100 persen, sehingga kalau oksigen darah kurang dari 90 persen

maka dianggap abnormal. Ada dua cara untuk mengobservasi tingkat

kejenuhan oksigen yaitu dengan cara menggunakan alat pulsa oksimetri

dan menggunakan darah tes gas arteri dan di Rumah Sakit Roemani

Muhammadiyah menggunakan alat pulsa oksimetri.

Pulsa oksimetri merupakan suatu metode non invasive untuk memonitor

persentase hemoglobin yang saturasi dengan oksigen. Metode ini

menggunakan perbedaan panjang gelombang dari cahaya merah (660 nm)

dan cahaya infra merah (910 nm) yang berasal dari sensor transmisi.

Kemudian cahaya merah dan cahaya infra merah tersebut melewati pembuluh

balik dan pembuluh kapiler pada jari tangan, dan ditangkap oleh sensor

deteksi. Data dari sensor deteksi tersebut dikirim ke mikrokontroller

kemudian ditampilkan ke LCD. di mikrokontroller, data tersebut diolah

kemudian diproses untuk mendapatkan data konsentrasi oxyhemoglobin

(HbO2), deoxyhemoglobin (RHb), dan oksigen saturasi (SpO2).

Pada pasien yang menggunakan alat bantu ventilasi ( ventilator ) perlu

dilakukan observasi analisa gas darah yang dilakukan minimal 1 kali sehari

dan observasi saturasi oksigen untuk mengetahui reaksi tubuh terhadap

oksigen yang diberikan dan pemantauan sistem pernapasan ( Musliha, 2010 ).

Pemantauan tersebut dilakukan oleh petugas yang kompeten, alat yang

terstandart dan dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur operasional atau

SPO yang berlaku. Masalah umum yang sering dihadapi dan terjadi di

lapangan bahwa kadang tenaganya tidak kompeten, peralatannya tidak

standart karena tidak dikalibrasi secara rutin, kurang perawatan, bahkan

Page 3: jtptunimus-gdl-agustinaar-7020-2-bab1.pdf

3

pada penggunaan peralatan bantu tidak siap pakai, terjadi diskoneksi alat

dengan pasien, adanya perlawanan dari pasien terhadap pemakaian alat,

infeksi, trauma karena tekanan, dan lain-lain.

Berdasarkan data pasien yang ada di ICU ( Intensive Care Unit ) Rumah

Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang dari bulan Mei 2011 sampai

dengan Oktober 2011 pasien terpasang Ventilator mekanik sebanyak 73

orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 33 orang (45 % ). Dari data

tersebut diatas menggambarkan bahwa kematian pasien yang menggunakan

ventilator masih cukup tinggi. Menurut hasil pengamatan sementara dari

peniliti, bahwa kejadian tersebut dimungkinkan masih belum ditaatinya

prosedur observasi pada pasien dengan terpasang ventilator diantaranya

adalah dalam hal observasi kondisi pernapasan pasien ( kecukupan oksigen )

dengan alat pulse oksimetry, tekanan darah, hemoglobin atau pemamfaatan

data tersebut kurang optimal.

Menurut pengalaman dalam praktek keperawatan khususnya pada pasien

di ICU ( Intensive Care Unit ) dan terpasang ventilator sering terjadi

perubahan yang cukup bermakna dari sistem pernapasan, baik berupa hipoksia

ringan sampai pada hipoksia berat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan

perubahan saturasi oksigen, tetapi peneliti membatasi dalam hal saturasi

oksigen pada pasien terpasang ventilator di ICU ( Intensive Care Unit )

Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.

Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

“ Saturasi oksigen pada pasien terpasang ventilator di ICU ( Intensive Care

Unit ) Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang “.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, dapat di rumuskan

suatu masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimana saturasi oksigen pada

pasien terpasang ventilator di ICU ( Intensive Care Unit ) Rumah Sakit

Roemani Muhammadiyah Semarang

Page 4: jtptunimus-gdl-agustinaar-7020-2-bab1.pdf

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mendiskripsikan saturasi okesigen pada pasien terpasang

ventilator di ICU ( Intensive Care Unit ) Rumah Sakit Roemani

Muhammadiyah Semarang.

2. Tujuan Khusus

a. Mendiskripsikan saturasi oksigen pada pasien terpasang ventilator di ICU

( Intensive Care Unit ) Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang

b. Mendiskripsikan tekanan darah pada pasien terpasang ventilator di ICU

( Intensive Care Unit ) Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang

c. Mendiskripsikan hemoglobin pada pasien terpasang ventilator di ICU

( Intensive Care Unit ) Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang

d. Mendiskripsikan setting ventilator pada pasien terpasang ventilator di

ICU ( Intensive Care Unit ) Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah

Semarang

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat diharapkan dari hasil penelitian

ini dapat memahami dan mengerti tentang saturasi oksigen pada pasien

terpasang ventilator di ICU ( Intensive Care Unit ).

2. Bagi rumah sakit diharapkan dari hasil penelitian ini rumah sakit lebih

menyadari akan arti pentingnya observasi dan pemantauan untuk

Page 5: jtptunimus-gdl-agustinaar-7020-2-bab1.pdf

5

mengetahui saturasi oksigen pada pasien terpasang ventilator sehingga

diharapkan tepat dalam melakukan tindakan keperawatan.

3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat menjadi gambaran atau acuan dalam

melakukan penelitian dengan kasus yang hampir sama .

E. Originalitas Penelitian

Peneliti

Judul

Jenis Penelitian

Cara penelitian

Hasil penelitian

Srie Yanda

Perbandingan nilai saturasi oksigen pulse oximetry dengan analisa gas darah arteri pada neonatus yang dirawat di unit perawatan Intensif

anak Rumah Sakit Adam malik Medan, 1 Pebruari 2001 sampai 1 Mei 2002.

Penelitian deskriptip

menggunakan teknik Uji t.

Terdapat hubungan yang bermakna antara beberapa variable tetapi korelasinya tidak kuat

Nur Imama Pranita Rosyida

Hubungan Metode Suction pada Pasien Terpasang Ventilator Terkait Kejadian Infeksi Nosokomial Ventilator Associated Pneumonia (VAP),

Page 6: jtptunimus-gdl-agustinaar-7020-2-bab1.pdf

6

Tahun 2007 - Tahun 2010 (Studi di Rumah Sakit Umum Daerah Surabaya)

Penelitian analitik

menggunakan teknik Simple Random Sampling

Tidak terdapat hubungan antara metode suction, umur, riwayat

Agustina Arti Pertiwi

Saturasi Oksigen Pada Pasien terpasang Ventilator di ICU Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang

Diskriptif

Metode survey atau observasi

Gambaran saturasi oksigen menunjukan rata-rata 95,6 %, angka yang sering muncul 96,6 %, angka Minimal 83% dan angka Maksimal 98,6 %

1).