Jobsheet BIOS

download Jobsheet BIOS

of 9

description

Jobsheet untuk praktikum BIOS

Transcript of Jobsheet BIOS

2

FT UNP PadangLembaran : Job Sheet 2

Jurusan : Teknik ElektronikaMata Kuliah : Pemeliharaan Perangkat Komputer

Waktu : 3x 50 MenitTopik

: Installasi Hardware Komputer

Kode

:Judul

: Setting BIOS

A. Tujuan1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal BIOS dalam setiap PC.2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi setting pada BIOS.3. Mahasiswa dapat melakukan setting dan konfigurasi pada BIOS.

B. Alat dan Bahan

1. Komponen PC untuk 1 unit lengkap dengan multi media.

2. Buku manual reference untuk komponen PC yang sesuai.

3. Tools set.

C. Materi Teoritis

BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:

1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)

2. Memuat dan menjalankan sistem operasi

3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)

4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.

Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.

Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:

1. Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.

2. Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).

3. Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS.

Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.

Saat komputer dihidupkan, BIOS melakukan POST (power-on self test). POST diperlukan untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya dan juga mencari informasi hardware apa saja yang ada pada komputer. Saat BIOS mendeteksi ada masalah saat POST, BIOS akan mengirimkan pesan kesalahan (error messages). Pada beberapa kasus, masalah tersebut dapat di deteksi lebih awal sehingga BIOS tidak dapat mengakses video card dan tidak dapat menampilkan pesan kesalahan tersebut. Jika seperti ini yang terjadi, BIOS akan mengeluarkan suara bip yang memiliki pola tertentu yang sesuai dengan kesalahan yang diidentifikasinya. Suara bip tunggal saat proses booting setelah tampilnya pesan startup pada monitor adalah normal dan tidak ada kegagalan. Bip yang dimaksud disini adalah yang dihasilkan pada saat prosedur POST belum selesai dan belum ada informasi apapun yang ditampilkan pada layar. Kode bip BIOS ini bergantung tipe dan BIOS yang Anda miliki. Yang populer adalah AMI dan AWARD BIOS. Berikut in adalah error message pada AMI dan AWARD Bios :AMI BIOS

1x bunyi bipKegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk merefreshnya.

2x bunyi bipKegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.

3x bunyi bipKegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak.

4x bunyi bipKegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard.

5x bunyi bipKegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak terpasang benar ke dalam socketnya.

6x bunyi bipKegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengedalikan keyboard Anda.

7x bunyi bipKesalahan prosesor.

8x bunyi bipKesalahan baca/tulis memory display.

9x bunyi bipKerusakan BIOS.

10x bunyi bipKesalahan CMOS.

11x bunyi bipKerusakan cache memori.

AWARD BIOS

Award lebih menyukai pesan lewat monitor. Tapi ada saatnya video card tidak berfungsi dan pesan ditampilkan menggunakan kode bip tersebut. Oleh karena itu, kode bip pada BIOS tipe ini lebih sedikit. Kode bip pada BIOS ini juga seperti tanda morse, mengkombinasikan bip panjang dan pendek.

1 bip panjangMasalah pada memori. Kemungkinannya adalah memori tidak terpasang benar, atau juga chip memori rusak. Bisa juga berhubungan dengan kerusakan motherboard.

1 bip panjang, 2 bip pendekKesalahan sistem video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menuliskan pesan error ke layar. Ada beberapa kemungkinan, antara lain video card dipasang pada sistem yang sudah ada video card on-board, atau menggunakan IRQ yang sudah terpakai untuk video card tersebut sehingga terjadi konflik. Kemungkinan lain, video card tidak terpasang dengan baik.

1 bip panjang, 3 bip pendekSama seperti di atas, ada kesalahan pada video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menampilkan pesan kesalahan ke layar. Suara bip sambung menyambung Dapat disebabkan memori atau video card.

1, 2, dan 3x bunyi bipMemory bermasalah.

4, 5, 7 dan 10x bipMotherboard bermasalah atau rusak.

6x bipChip keyboard bermasalah.

8x bipMemory error pada video adapter.

9x bipMenandakan kegagalan chip BIOS.

11x bipCache memory rusak.

D. Langkah KerjaDalam jobsheet ini digunakan Award BIOS sebagai contoh untuk mengkonfigurasi komponen PC. Sedangkan untuk BIOS dengan merk lain hampir sama, hanya letak dan namanya saja yang mungkin berbeda. Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok yaitu: MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT. Berikut langakah langkah untuk mengatur komponen PC.

1. Booting komputer (on)

2. Pada saat Booting sebelum masuk pada system operasi yang ada tekan tombol Escape, atau tombol Del, atau tombol F2 (tergantung pada merk BIOS) untuk masuk ke menu BIOS.3. Setelah masuk ke menu BIOS maka konfigurasilah komponen-komponen berikut :a) Hard Disk dan CD-ROM

Untuk komponen hard disk, dalam BIOS hanya mangatur aktif tidaknya sebuah hard disk, dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah hard disk baik secara manual maupun otomatis. Terletak dalam menu MAIN kemudian dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang.

Gambar Pengenalan Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS

Selanjutnya untuk mengatur hard disk atau CD ROM, masuk ke sub menu letak hard disk atau CD ROM terpasang. Kita asumsikan bahawa hard disk terlatak pada primary master.

Gambar Penentuan Hard Disk dan CD-ROM pada BIOS

Dalam menu di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang terletak di primary master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah type, dalam menu tersebut terdapat pilihan diantaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dana None. Untuk lebih amany pilih Auto karena system akan medeteksi secara otomatis device yang terpasang, sedangkan None digunakan untuk men-disable hard disk atau tidak ada device yang terpasang.

b) Floppy Disk

Untuk mengatur floopy disk terletak dalam menu yang sama seperti hardik dan CD_ROM. Terletak dalam menu MAIN dan pada umumnya bernama legacy diskette A. dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam jenis type Disk Drive seperti 1.44 MB, 3.5- 720Kb, 3.5 2.88MB, 3.5 -360KB, 5.24- 720kb, 5.25 dan none. Opsi none digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan floopy disk yang terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat digunakan pilihan None.

Gambar Pengenalan Floppy Disk pada BIOS

c) RAM

RAM hanya dapat diatur bagian clock latency-nya saja tetapi tidak semua RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang dapat di set secara manual. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overcloking yang dapat diset manual. Untuk menstting masuk ke menu advanced Chip Configuration.

Gambar Pengaturan RAM pada BIOS

Pada gambar di atas untuk menentukan seting secara manual atau otomatis terletak dalam sub menu SDRAM Cofiguration Untuk By SPD akan dilakukan seting secara automatis oleh sistem sedangkan untuk seting secara manual pilih User Define. Hati- hati dalam mengubah nilai Clock latency dari RAM, sesuaikan dengankemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya gunalan pilihan secara otomatis selain lebih aman nilai yang diatur akan disesuaikan dengan nilai default RAM yang terpasang.

d) Prosesor

Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan prosesor sesuai dengan kemampuannya. Untuk seting dengan BIOS tidak semua prosesor bisa diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS. Untuk mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu advanced, maka akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed, CPU/PCI Frequency, dan CPU/Memory frequency ratio. CPU Speed merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakuakn seting pada bagian CPU/Memory frequency ratio. Pada bagian ini dapat di set jika CPU Speed dipilih manual. Tetapi perlu diingat sesuiakn dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat fatal.

Gambar Pengaturan Prosesor pada BIOS

e) LAN Onboard dan Sound onboard

Untuk kedua komponen ini sama dalam melakukan konfigurasi di dalam BIOS. Terletak dalam menu yang sama dan untuk mengaktifkan dengan memelih enabled pada masing-masing komponen. Sedangkan untuk menonaktifkan cukup dengan memilih disabled. Sedangkan untuk opsi auto digunakan untuk medeteksi secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan automatis mengaktifkan komponen tersebut. Untuk masuk dalam konfigurasi komponen ini masuk menu Advanced Chip Configuration. Dalam versi BIOS ini LAN Onboard dengan menu MCP MAC Controller sedangkan Sound Onboard denagn menu MCP Audio Controller, pilih enabled atau Auto untuk mengatifkan komponen tersebut. Perlu diingat apbila ingin memasang komponen baru yang bukan onboard dan komponen tersebut sejenis dengan komponen yang onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang onboard tersebut terlebih dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.

Gambar Pengaturan LAN dan Sound onboard pada BIOS

f) VGA Onboard

Untuk mengatur komponen VGA onboard yang perlu diperhatikan adalah mengatur besar kecilnya shared memori. Shared memori adalah memori yang digunakan oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM. Besarnya nilai shared memori tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang terpasang. Untuk mangatur besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip Configuration. Pilih bagian VGA Shared memory size. Besar kecilnya nilai memory yang diambil tergantung dari Jenis VGA Onboardnya dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang.

Gambar Pengaturan VGA Onboard pada BIOS

Satu hal lagi dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak dalam menu Advanced PCI Configuration, digunakan untuk memilih urutan deteksi dari VGA yang terpasang dalam sistem. Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA card, dan Onboard VGA. Jika VGA yang digunkan dalah Onboard maka set dengan Onboard VGA.

Gambar Penentuan Jenis VGA lewat BIOS

E. Tugas

1. Amatilah seting BIOS pada suatu PC, kemudian catatlah.2. Setinglah BIOS pada PC tersebut sesuai dengan komponen dan pheriperal yang terpasang.3. Settinglah BIOS dengan melakukan pergantian beberapa buah komponen seperti Harrdisk, Modus kabel IDE, VGA Card, RAM dan CD-Rom, kemudian perhatikan pengaruh penggantian komponen pada BIOS.

4. Apabila terjadi error message, identifikasilah permasalahan yang terjadi pada komponen yang tepasang, amatilah pengaruhnya terhadap BIOS, kemudian lakukan perbaikan.

PAGE 8