JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien ...

6
54 ANALISIS CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016 Epidemiologi Hipertensi Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling umum ditemukan dalam praktik kedokteran primer. Menurut NHLBI (National Heart, Lung, and Blood Institute), 1 dari 3 pasien menderita hipertensi. Hipertensi juga merupakan faktor risiko infark miokard, stroke, gagal ginjal akut, dan juga kematian. 1 Riset Kesehatan Dasar/RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia adalah sebesar 26,5%. 2 JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien Hipertensi Dewasa Muhadi Divisi Kardiologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Indonesia ABSTRAK Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling umum ditemukan dalam kedokteran primer. Komplikasi hipertensi dapat mengenai berbagai organ target, seperti jantung, otak, ginjal, mata, dan arteri perifer. Kerusakan organ-organ tersebut bergantung pada seberapa tinggi tekanan darah dan seberapa lama tekanan darah tinggi tersebut tidak terkontrol dan tidak diobati. Studi menunjukkan bahwa penurunan rerata tekanan darah sistolik dapat menurunkan risiko mortalitas akibat penyakit jantung iskemik atau stroke. Salah satu guideline terbaru yang dapat dijadikan acuan di Indonesia adalah guideline Joint National Committee (JNC) 8 tahun 2014. Rekomendasi JNC 8 dibuat berdasarkan bukti-bukti dari berbagai studi acak terkontrol. Dua poin baru yang penting dalam guideline JNC 8 ini adalah perubahan target tekanan darah sistolik pada pasien berusia 60 tahun ke atas menjadi <150 mmHg dan target tekanan darah pada pasien dewasa dengan diabetes atau penyakit ginjal kronik berubah menjadi <140/90 mmHg. Modikasi gaya hidup, meskipun tidak dijelaskan secara detail juga tetap masuk dalam algoritma JNC 8 ini. Kata kunci: Guideline Joint National Committee, hipertensi, tekanan darah ABSTRACT Hypertension is one of the most common diseases found in primary medical service. Complications of hypertension may manifest in various target organs such as heart, brain, kidneys, eyes, and also may include peripheral arteries. Damage to these organs depends on the severity and duration of uncontrolled and untreated hypertension. Studies show that average systolic blood pressure reduction can reduce the risk of mortality caused by ischemic heart disease or stroke. One of the latest guidelines, which can be used as a reference in the treatment of hypertension in Indonesia is The Joint National Committee (JNC) 8 Guideline published in 2014. JNC 8 used evidence available from randomized controlled studies. Two new important points in this new guideline are the modication of systolic blood pressure target in patient who is 60 years of age (revised to <150 mmHg) and blood pressure target in patient with diabetes or chronic kidney disease (revised to <140/90 mmHg). Even though it is not explained in detail, lifestyle modification is still a part of JNC 8 algorithm. Muhadi. JNC 8: Evidence-based Guideline for Management of Adult Hypertension. Keywords: Blood pressure, guideline Joint National Committee, hypertension Alamat korespondensi email: [email protected] Pada grak 1, terlihat prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran (menggunakan kriteria hipertensi JNC VII) cenderung turun dari 31,7 persen pada tahun 2007 menjadi 25,8 persen tahun 2013. Dalam laporan RISKESDAS 2013, diasumsikan bahwa penurunan diperkirakan terjadi karena (i) perbedaan alat ukur - yang digunakan tahun 2007 tidak diproduksi lagi pada tahun 2013, (ii) kesadaran masyarakat akan kesehatan yang makin membaik pada tahun 2013. Asumsi (ii) terlihat pada grak 2 bahwa prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis atau gejala meningkat. Hal ini menunjukkan bertambahnya masyarakat yang sudah memeriksakan diri ke tenaga kesehatan. Prevalensi hipertensi lebih tinggi di kelompok lanjut usia. 3 Komplikasi hipertensi dapat mengenai berbagai organ target, seperti jantung (penyakit jantung iskemik, hipertrofi ventrikel kiri, gagal jantung), otak (stroke), ginjal (gagal ginjal), mata (retinopati), juga arteri perifer (klaudikasio intermiten). Kerusakan organ-organ tersebut ber- gantung pada tingginya tekanan darah pasien dan berapa lama tekanan darah

Transcript of JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien ...

Page 1: JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien ...

54

ANALISIS

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

Epidemiologi Hipertensiipertensi merupakan salah satu pen akit an palin umum ditemukan dalam

praktik kedokteran primer. enurut N I (National Heart, Lung, and Blood Institute) 1 dari 3 pasien menderita hipertensi.

ipertensi u a merupakan aktor risiko in ark miokard stroke a al in al akut dan u a kematian.1

iset Kesehatan Dasar/ ISK SD S tahun 2013 menun ukkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia adalah sebesar 26 5 .2

JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien Hipertensi Dewasa

MuhadiDivisi Kardiologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Indonesia

ABSTRAKipertensi merupakan salah satu pen akit an palin umum ditemukan dalam kedokteran primer. Komplikasi hipertensi dapat men enai

berba ai or an tar et seperti antun otak in al mata dan arteri peri er. Kerusakan or an-or an tersebut ber antun pada seberapa tin i tekanan darah dan seberapa lama tekanan darah tin i tersebut tidak terkontrol dan tidak diobati. Studi menun ukkan bahwa penurunan rerata tekanan darah sistolik dapat menurunkan risiko mortalitas akibat pen akit antun iskemik atau stroke. Salah satu guideline terbaru an dapat di adikan acuan di Indonesia adalah guideline Joint National Committee JNC tahun 2014. ekomendasi JNC dibuat berdasarkan bukti-bukti dari berba ai studi acak terkontrol. Dua poin baru an pentin dalam guideline JNC ini adalah perubahan tar et tekanan darah sistolik pada pasien berusia 60 tahun ke atas men adi 150 mm dan tar et tekanan darah pada pasien dewasa den an diabetes atau pen akit in al kronik berubah men adi 140/90 mm . odi kasi a a hidup meskipun tidak di elaskan secara detail u a tetap masuk dalam al oritma JNC ini.

Kata kunci: Guideline Joint National Committee, hipertensi tekanan darah

ABSTRACTpertension is one o the most common diseases ound in primar medical service. Complications o h pertension ma mani est in

various tar et or ans such as heart brain kidne s e es and also ma include peripheral arteries. Dama e to these or ans depends on the severit and duration o uncontrolled and untreated h pertension. Studies show that avera e s stolic blood pressure reduction can reduce the risk o mortalit caused b ischemic heart disease or stroke. ne o the latest uidelines which can be used as a re erence in the treatment o h pertension in Indonesia is he Joint National Committee JNC uideline published in 2014. JNC used evidence available rom randomi ed controlled studies. wo new important points in this new uideline are the modi cation o s stolic blood pressure tar et in patient who is 60 ears o a e revised to 150 mm and blood pressure tar et in patient with diabetes or chronic kidne disease revised to 140/90 mm . ven thou h it is not explained in detail li est le modi ication is still a part o JNC

al orithm. Muhadi. JNC 8: Evidence-based Guideline for Management of Adult Hypertension.

Keywords: lood pressure uideline Joint National Committee h pertension

Alamat korespondensi email: [email protected]

ada ra k 1 terlihat prevalensi hipertensi berdasarkan pen ukuran men unakan kriteria hipertensi JNC II cenderun turun dari 31 persen pada tahun 200 men adi 25 persen tahun 2013. Dalam laporan

ISK SD S 2013 diasumsikan bahwa penurunan diperkirakan ter adi karena i perbedaan alat ukur - an di unakan tahun 200 tidak diproduksi la i pada tahun 2013 ii kesadaran mas arakat akan kesehatan an makin membaik pada tahun 2013. sumsi ii terlihat pada ra k 2 bahwa prevalensi hipertensi berdasarkan dia nosis atau e ala menin kat. al ini menun ukkan

bertambahn a mas arakat an sudah memeriksakan diri ke tena a kesehatan.

revalensi hipertensi lebih tin i di kelompok lan ut usia.3

Komplikasi hipertensi dapat men enai berba ai or an tar et seperti antun pen akit antun iskemik hipertro i

ventrikel kiri a al antun otak stroke in al a al in al mata retinopati

u a arteri peri er klaudikasio inter miten . Kerusakan or an-or an tersebut ber-

antun pada tin in a tekanan darah pasien dan berapa lama tekanan darah

Page 2: JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien ...

55

ANALISIS

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

tin i tersebut tidak terkontrol dan tidak diobati.

Dalam sebuah studi metaanalisis an mencakup 61 studi obervasional prospekti pada 1 uta pasien an setara den an 12 uta person-years ditemukan bahwa penurunan rerata tekanan darah sistolik sebesar 2 mm dapat menurunkan risiko mortalitas akibat pen akit antun iskemik sebesar dan menurunkan risiko mortalitas akibat stroke sebesar 10 . ercapain a tar et penurunan tekanan

darah san at pentin untuk menurunkan ke adian kardiovaskuler pada pasien hipertensi.4

Guideline JNC 85

Dalam penan anan hipertensi para ahli umumn a men acu kepada guideline-guideline an ada. Salah satu guideline terbaru an dapat di adikan acuan dalam penan anan hipertensi di Indonesia adalah guideline Joint National Committee JNC

an dipublikasikan pada tahun 2014.

Guideline JNC ini disusun berdasarkan kumpulan studi-studi an sudah dipu-blikasikan mulai dari Januari 1966 sampai den an ustus 2013. Kriteria studi periode Januari 1996 sampai Desember 1999 an dimasukkan ke dalam bahan pembuatan guideline ini adalah:• Desain studi acak terkontrol• asien hipertensi berusia 1 tahun• Jumlah sampel 100• elaporkan hasil penelitian den an

outcome seba ai berikut: mortalitas in ark miokard a al antun ke adian serebrovaskuler (stroke) dan pen akit

in al stadium akhir.

Sedan kan untuk studi-studi periode Desember 2009 ustus 2013 men unakan kriteria an berbeda:• Studi hipertensi besar contoh: studi

CC D-• 2000 partisipan• ultisenter• emenuhi semua kriteria inklusi/

eksklusi lain

Guideline hipertensi evidence-based ini ber okus pada 3 pertan aan ranking palin tin i dari panel an diidenti kasi melalui teknik modi kasi Delphi aitu:

Gra�k 1. revalensi hipertensi berdasarkan pen ukuran.

pada umur 1 tahun menurut provinsi pada tahun 200 dan 2013

Grafik 3. revalensi hipertensi berdasarkan usia3

Gra�k 2. Kecenderun an prevalensi hipertensi berdasarkan wawancara.

pada umur 1 tahun menurut provinsi pada tahun 200 dan 2013

Page 3: JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien ...

56

ANALISIS

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

darah dimulai ika tekanan darah sistolik 140 mm den an tar et tekanan darah

sistolik 140 mm Expert Opinion Grade .

4. ada populasi berusia 1 tahun den an pen akit in al kronik terapi armakolo is untuk menurunkan tekanan darah dimulai ika tekanan darah sistolik 140 mm atau tekanan darah diastolik 90 mm den an tar et tekanan darah sistolik 140 mm dan tar et tekanan darah diastolik 90 mm Expert Opinion Grade .

5. ada populasi berusia 1 tahun den an diabetes terapi armakolo is untuk menurunkan tekanan darah dimulai ika tekanan darah sistolik 140 mm atau tekanan darah diastolik 90 mm den an tar et tekanan darah sistolik 140 mm dan tar et tekanan darah diastolik 90 mm Expert Opinion Grade .

6. ada populasi non-kulit hitam umum termasuk mereka den an diabetes terapi antihipertensi awal sebaikn a mencakup diuretik tipe thiazide calcium channel blocker CC angiotensin-converting enzyme inhibitor C I atau angiotensin receptor blocker . Moderate Recommendation Grade .

. ada populasi kulit hitam umum termasuk mereka den an diabetes terapi antihipertensi awal sebaikn a men-cakup diuretik tipe thiazide atau CC .

ntuk populasi kulit hitam: Moderate Recommendation Grade untuk kulit hitam den an diabetes: Weak Recommendation Grade C .

. ada populasi berusia 1 tahun den an pen akit in al kronik terapi antihipertensi awal atau tambahan sebaikn a mencakup C I atau untuk menin katkan outcome in al. al ini berlaku untuk semua pasien pen akit

in al kronik den an hipertensi terlepas dari ras atau status diabetes. Moderate Recommendation Grade .

9. u uan utama terapi hipertensi adalah mencapai dan mempertahankan tar et tekanan darah. Jika tar et tekanan darah tidak tercapai dalam 1 bulan perawatan tin katkan dosis obat awal atau tambah-

150 mm dan tar et diastolik 90 mm . Strong Recommendation Grade .

ada populasi umum berusia 60 tahun ika terapi armakolo is hipertensi

men hasilkan tekanan darah sistolik lebih rendah misaln a 140 mm dan ditoleransi baik tanpa e ek sampin kesehatan dan kualitas hidup dosis tidak perlu disesuaikan. Expert Opinion Grade .

2. ada populasi umum 60 tahun terapi armakolo is untuk menurunkan tekanan

darah dimulai ika tekanan darah diastolik 90 mm den an tar et tekanan darah

diastolik 90 mm untuk usia 30-59 tahun Strong Recommendation Grade untuk usia 1 -29 tahun Expert Opinion Grade .

3. ada populasi umum 60 tahun terapi armakolo is untuk menurunkan tekanan

1. ada pasien hipertensi dewasa apakah memulai terapi armakolo is antihipertensi pada batas tekanan darah spesi k memperbaiki outcome kesehatan2. ada pasien hipertensi dewasa apakah terapi armakolo is antihipertensi den an tar et tekanan darah spesi k memper baiki outcome3. ada pasien hipertensi dewasa apakah pemberian obat hipertensi dari kelas dan enis berbeda mempun ai outcome man-aat dan risiko an berbeda

Guideline JNC mencantumkan 9 rekomendasi penan anan hipertensi berdasarkan re leksi ti a pertan aan di

atas :1. ada populasi umum berusia 60 tahun terapi armakolo is untuk menurunkan tekanan darah dimulai ika tekanan darah sistolik 150 mm atau tekanan darah diastolik 90 mm den an tar et sistolik

Tabel 1. bat antihipertensi an direkomendasikan dalam JNC 5

Page 4: JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien ...

57

ANALISIS

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

Bagan. l oritma penan anan hipertensi JNC 5

kan obat kedua dari salah satu kelas an direkomendasikan dalam rekomendasi 6 thiazide-type diuretic CC C I atau .

Dokter harus terus menilai tekanan darah dan men esuaikan re imen perawatan sampai tar et tekanan darah dicapai. Jika tar et tekanan darah tidak dapat dicapai den an 2 obat tambahkan dan titrasi obat keti a dari da tar an tersedia. Jan an

unakan C I dan bersama-sama pada satu pasien. Jika tar et tekanan darah tidak dapat dicapai men unakan obat di dalam rekomendasi 6 karena kontraindikasi atau perlu men unakan lebih dari 3 obat obat antihipertensi kelas lain dapat di unakan.

u ukan ke spesialis hipertensi mun kin diindikasikan ika tar et tekanan darah tidak dapat tercapai den an strate i di atas atau untuk penan anan pasien komplikasi an membutuhkan konsultasi klinis tambahan. Expert Opinion Grade .

Kesembilan rekomendasi ini dirin kas men adi 1 al oritma penan anan hiper-tensi.

Modi�kasi Gaya HidupDalam guideline JNC modi kasi a a hidup tidak dibahas secara detail mun kin tetap men acu pada modi kasi a a hidup dalam JNC dan beberapa panduan lain:6-

• enurunan berat badan dapat men uran i tekanan darah sistolik 5-20 mm /penurunan 10 k . ekomendasi ukuran pin an 94 cm untuk pria dan 0 cm untuk wanita indeks massa tubuh 25 k /m2. ekomendasi penurunan berat badan meliputi nasihat men uran i asupan kalori dan u a menin katkan aktivitas sik.• dopsi pola makan D S Dietary Approaches to Stop Hypertension dapat menurunkan tekanan darah sistolik -14 mm . ebih ban ak makan buah sa ur-sa uran dan produk susu rendah lemak den an kandun an lemak enuh dan total lebih sedikit ka a potassium dan calcium.• estriksi aram harian dapat menu-runkan tekanan darah sistolik 2- mm . Konsumsi sodium chloride 6 /hari 100 mmol sodium/hari . ekomendasikan makanan rendah aram seba ai ba ian pola makan sehat.• ktivitas sik dapat menurunkan tekanan darah sistolik 4-9 mm . akukan aktivitas isik intensitas sedan pada keban akan

atau setiap hari pada 1 min u total harian

Page 5: JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien ...

58

ANALISIS

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

dapat diakumulasikan misaln a 3 sesi 10 menit .• embatasan konsumsi alkohol dapat menurunkan tekanan darah sistolik 2-4 mm . aksimum 2 minuman standar/hari: 1 o atau 30 m ethanol misaln a bir 24 o wine 10 o atau 3 o 0-proof whiske untuk pria dan 1 minuman standar/hari untuk wanita.• erhenti merokok untuk men uran i risiko kardiovaskuler secara keseluruhan.

Perbandingan JNC 8 dengan Guideline Lain5,6

ekomendasi dalam guideline JNC ini didasarkan atas bukti-bukti studi acak terkontrol berbeda den an rekomendasi dalam guideline lain an didukun oleh

konsensus para ahli dan bukti-bukti studi observasional. JNC dan guideline lain merekomendasikan terapi penurunan tekanan darah pada pasien diabetes dan pen akit in al kronik berdasarkan studi observasional.6

eberapa guideline seperti dari American Diabetes Association telah menaikkan tar-

et tekanan darah sistolik ke nilai serupa guideline JNC .9-14 Guideline lain seperti dari European Society of Hypertension/European Society of Cardiology9 u a merekomendasikan tar et tekanan darah sistolik lebih rendah dari 150 mm tetapi tidak elas patokan umur pada populasi umum. asih kuran bukti studi dalam ban ak situasi klinis.

Keterbatasan JNC 85

Evidence-based guideline untuk penan anan hipertensi pada pasien dewasa ini tidak komprehensi dan terbatas karena review bukti di okuskan untuk men awab 3 pertan aan kunci di atas. Dokter serin memberikan la anan untuk berba ai komorbiditas atau den an isu pentin lainn a terkait hipertensi tetapi keputusan untuk ber okus pada 3 pertan aan dian ap relevan untuk keban akan dokter dan pasien. Kepatuhan terhadap perawatan dan bia a perawatan tidak dibahas tetapi panel JNC

men akui pentin n a kedua hal ini.

roses review bukti tidak mencakup studi observasional tin auan sistematik atau metaanalisis dan panel tidak melakukan metaanalisis berdasarkan kriteria inklusi prespesi kasi. In ormasi studi-studi tersebut tidak diperhitun kan dalam pern ataan atau rekomendasi. Sekalipun dapat dian ap terbatas an ota panel memilih ber okus han a pada studi acak terkontrol karena mewakili bukti ilmiah terbaik dan se umlah besar studi memenuhi kriteria inklusi panel.

Manfaat Guideline JNC 8 untuk Penanganan Hipertensi di IndonesiaDalam penan anan hipertensi pada populasi pasien berumur 60 tahun ke atas sulit untuk mencapai tar et tekanan darah sistolik 140 mm seperti di-rekomendasikan dalam guideline JNC

sebelumn a an ban ak diikuti di Indonesia . Kesulitan ini tampakn a bukan han a ban ak dialami dokter-dokter di Indonesia tetapi u a di ne ara-ne ara lain.

Salah satu poin baru an san at pentin dalam guideline JNC ini adalah adan a perubahan tar et tekanan darah sistolik pada pasien berusia 60 tahun ke atas tar et sistolik 150 mm dan tar et diastolik

90 mm dibandin kan den an tar et sistolik 140 mm dan tar et diastolik 90 mm pada guideline sebelumn a.

Selain itu tar et tekanan darah pada pasien dewasa den an diabetes atau pen akit

in al kronik u a berubah dari guideline sebelumn a 130/ 0 mm men adi

140/90 mm pada guideline JNC . ar et tekanan darah sistolik 50 mm

pada pasien berusia 60 tahun ke atas dan tar et tekanan darah 140/90 mm pada

Tabel 2. erbandin an guideline JNC den an guideline lainn a.5

Page 6: JNC 8: Evidence-based Guideline Penanganan Pasien ...

59

ANALISIS

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

DAFTAR PUSTAKA

1. ranklin SS. ein and h pertension: he assessment o blood pressure indices in predictin coronar heart disease. J pertens. 1999 1 5 : 29-36.

2. adan enelitian dan en emban an Kesehatan Kementrian Kesehatan I ahun 2013. iset kesehatan dasar ISK SD S 2013 Internet . 2013 Cited 2015 Jul 13 . vailable rom: http://

www.litban .depkes. o.id/sites/download/rkd2013/ aporan iskesdas2013. D

3. Standin Deakin Norman Standin . pertension its detection prevalence control and treatment in a ualit driven ritish eneral practice. r J Cardiol. 2005 12:

4 1-6.

4. ewin ton S Clarke i ilbash N eto Collins rospective Studies Collaboration. e-speci c relevance o usual blood pressure to vascular mortalit : meta-anal sis o individual

data or one million adults in 61 prospective studies. ancet. 2002 360 9349 : 1903-13.

5. James paril S Carter Cushman C Dennison- immel arb C andler J et al. vidence-based uideline or the mana ement o hi h blood pressure in adults: eport rom the

panel members appointed to the ei hth Joint National Committee JNC . J . 2014 311 5 : 50 -20. doi:10.1001/ ama.2013.2 442 .

6. Chobanian akris lack Cushman C reen et al. he seventh report o the Joint National Committee on prevention detection evaluation and treatment o hi h blood

pressure: he JNC eport. J .2003 2 9 19 : 2560- 1. doi:10.1001/ ama.2 9.19.2560.

. ppel J. i est le modi cation as a means to prevent and treat hi h blood pressure. J m Soc Nephrol. 2003 14 Suppl 2 : 99-102.

. ritin roup o the I collaborative research roup. ects o comprehensive li est le modi cation on blood pressure control: ain results o the I clinical trial. J . 2003

2 9 16 : 20 3-93. doi:10.1001/ ama.2 9.16.20 3.

9. ancia a ard Narkiewic K edon J anchetti ohm et al. 2013 S / SC uidelines or the mana ement o arterial h pertension: he task orce or the mana ement

o arterial h pertension o the uropean Societ o pertension S and o the uropean Societ o Cardiolo SC . ur eart J. 2013 34 2 : 2159-219.

10. pertension without compellin indications: 2013 C recommendations. pertension Internet . Cited 2013 ct 30 . vailable rom: http://www.h pertension.ca/h pertension-

without-compellin -indications.

11. merican Diabetes ssociation. Standards o medical care in diabetes 2013. Diabetes Care. 2013 36 suppl 1 : 11-66.

12. Kidne Disease Improvin lobal utcomes KDI lood ressure ork roup. KDI clinical practice uideline or the mana ement o blood pressure in chronic kidne disease. Kidne

Int Suppl. 2012 2 5 : 33 -414.

13. National Institute or ealth and Clinical xcellence. pertension C 12 Internet . 2011 u . Cited 2013 ct 30 . vailable rom: http://www.nice.or .uk/ uidance/c 12 .

14. lack J Sica D akris rown l erdinand KC rimm Jr et al. International Societ on pertension in lacks. ana ement o hi h blood pressure in lacks: n update o the

International Societ on pertension in lacks consensus statement. pertension. 2010 56 5 : 0- 00. doi: 10.1161/h pertensionaha.110.152 92.

pasien dewasa den an pen akit pen erta diabetes atau pen akit in al kronik an direkomendasikan guideline JNC ini merupakan tar et an lebih achievable dibandin kan guideline sebelumn a den an demikian penilaian keberhasilan terapi anti-hipertensi akan men adi lebih baik sehin a menin katkan moral dokter ataupun pasien hipertensi.

Simpulan• ekomendasi JNC dibuat berdasarkan bukti-bukti berba ai studi acak terkontrol lebih sederhana dan akan berman aat membantu klinisi dalam menan ani pasien hipertensi di Indonesia.• erdapat perubahan tar et tekanan darah sistolik pada pasien berusia 60 tahun ke atas men adi 150 mm dan tar et

tekanan darah pada pasien dewasa de-n an diabetes atau pen akit in al kronik men adi 140/90 mm dalam guideline JNC .• ntuk semua pasien hipertensi diet sehat kontrol berat badan dan olahra a teratur berpotensi memperbaiki kontrol tekanan darah dan bahkan men uran i kebutuhan akan obat.