Hipertensi Menurut Jnc Vii

download Hipertensi Menurut Jnc Vii

of 18

Transcript of Hipertensi Menurut Jnc Vii

HIPERTENSI MENURUT JNC VII

Nama : AbdullahNIM :030.08.002HIPERTENSI MENURUT JNC 7Sebanyak satu miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi. Di Amerika Serikat, hampir 1 dari 3 orang dewasa memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Hipertensi merupakan faktor penyebab penyakit lainnya, seperti infark miokard(MI), stroke, gagal jantung, gagal ginjal, dan retinopati, dan merupakan salah satu penyebab utama kematian. Pada tahun 2004, diperkirakan 55.000 kematian berhubungan dengan hipertensi.Hanya dua-pertiga dari penderita hipertensi menyadari status mereka, tetapi tidak melakukan pengobatan. Bahkan pada pasien yang didiagnosis hipertensi menolak dirawat karena berbagai alasan. Perlu diketahui dengan pengobatan pun terkadang tekanan darah yang terkontrol sulit dicapai pada pasien hipertensi.Pada tahun 2003 JNC mengeluarkan laporan ketujuh tentang pedoman pengobatan. Laporan ini penting diperkenalkan secara luas untuk mengetahui definisi dari hipertensi dan pembagian kategori serta merekomendasikan strategi gaya hidup dan farmakologi untuk pengobatan. Pada tahun 2009 pedoman baru diharapkan sebagai rekomendasi, dan perubahan, penting untuk meninjau kembali dari JNC 7.PENDAHULUANDalam JNC VII pembagian hipertensi terbagi atas 4 stage yang pada awalnya terbagi 7 kategori pada jnc VI

Definisi Hipertensi Menurut Pembagian KategoriKategori JNC 6SBP/DBPKategori JNC 7

Optimal< 120/80NormalNormal120-129/80-84Borderline130-139/85-89Hypertension140/90Stage 1140-159/90-99Stage 2160-179/100-109Stage 3180/110

PrehypertensionHypertension stage 1Hypertension stage 2120-139 dan 80 -89140-159 dan 90 -99>160 dan > 100Modifikasi gaya hidupModifikasi gaya hidupUntuk smua kasus berikan diuretik jenis thiazide dan pertimbangkan ACEi, ARB, BB,CCB, atau kombinasikanModifikasi gaya hidupGunakan kombinasi 2 jenis obat, biasanya diuretik jenis thiazide dan ACEi, ARB, BB,CCBKlasifikasi dan Penanganan Hipertensi Keterangan:Kepanjangan Obat: ACEi, Angiotensin Converting Enzim Inhibitor; ARB, Angiotensin Reseptor Bloker; BB,Beta Bloker; CCB, Calcium Chanel BlokerModifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak boleh diabaikan dalam penanganan pasien tersebut. Modifikasi dapat dengan menurunkan berat badan pada pasien dengan overweight ata obesitas. Menurut DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium, rendah garam,olahraga, dan mengurangi konsumsi alkohol. Modifikasi gaya hidup dapat menurunkan tekanan darah, mempertinggi khasiat obat antihipertensi, dan menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler. Modifikasi Gaya HidupMembatasi Intake NatriumDi Amerika rata-rata mengkonsumsi 4000-6000 mgNatrium/hari. Diharapkan pasien membatasi natriumasupan hingga 2000 mg/hari, karena dapat mengurangi SBP 5-10 mmHg. Ini merupakan suatu hal yang penting dan harus ditekankan kepada pasien bahwa banyak obat termasuk ACE inhibitor dan ARB yang tidak efektif bila asupan natrium tetap tinggi.Aktivitas FisikKurang dari 20% orang Amerika berolahraga secara teratur. Melakukan aerobik teratur minimal 30 menit per hari dapat mengurangi SBP hingga 9 mm Hg.

ModifikasiRekomendasiPerkiraan PenurunanTekanan Darah Sistolik(Skala)Menurunkan Berat BadanMemelihara Berat Badan Normal(Indeks Massa Tubuh 18.5 24.9 kg/m2).5-20 mmHg/ 10 kg penurunan Berat BadanMelakukan pola diet berdasarkan DASHMengkonsumsi makanan yang kaya denganbuah-buahan, sayuran, produk makananyang rendah lemak, dengan kadar lemak total dan saturasi yang rendah.8 14 mmHgDiet Rendah NatriumMenurunkan Intake Garam sebesar 2-8mmHg tidak lebih dari 100 mmol per-hari(2.4 gr Natrium atau 6 gr garam).2-8 mmHgOlahragaMelakukan Kegiatan Aerobik fisik secara teratur, seperti jalan cepat (paling tidak 30menit per-hari, setiap hari dalam seminggu)4 9 mmHgMembatasi Penggunaan alkoholMembatasi konsumsi alkohol, pada pria tidak lebih dari 2 gelas/hari dan pada wanita tidak lebih dari 1 gelas/hari2 -4 mmHgTabel 2. Modifikasi Gaya Hidup Dalam Penanganan HipertensiTerdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua golongan obat anti hipertensi, seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI), angiotensin reseptor bloker (ARB), beta-bloker (BB), kalsium chanel bloker (CCB), dan diuretik jenis tiazide, dapat menurunkan komplikasi hipertensi berupa kerusakan organ target.

Terapi Farmakologi HipertensiTHIAZIDEDiuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil percobaan. Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan baru-baru ini oleh ALLHAT (Antihipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan dengan golongan antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler. Selain itu, diuretik meningkatkan khasiat penggunaan obat antihipertensi kombinasi, yang dapat digunakan dalam mencapai target tekanan darah, dan lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya. Meskipun demikian, sebuah pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulai pengobatannya dengan diuretik.Terapi DiuretikDiuretik hemat kalium seperti reseptor blocker aldosteron (spironolactone dan eplerenone) telah mendapatkan banyak perhatian. Selain itu obat ini bekerja di tubulus distal ginjal.Natrium chanel bloker (amiloride dantriamterene) dan reseptor bloker aldosteron bekerja melalui berbagai mekanisme. Spironolactone dan eplerenone memblokir aktivitas aldosteron pada ginjal, jantung, dan pembuluh darah, yang dapat memperbaiki keadaan pada pasien MI dan pasien dengan gagal jantung.

Diuretik Hemat KaliumPenghambat angiotensin termasuk ACE inhibitor dan angiotensin receptor blocker (ARB). Obat ini digunakan untuk pengobatan hipertensi dengan penyakit kardiovaskuler dan diabetes.ACE inhibitor dapat digunakan menurunkan tekanan darah dengan menghambat konvensi angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin inhibitor dapat menurunkan kadar angiotensin II plasma dan berperan dalam sejumlah respon yang dapat meningkatkan tekanan atrial dan fungsi renal.Angiotensin receptor blocker (AT1 Antagonis) bekerja menduduki reseptor AT1 di pembuluh darah atau jaringan lain. Penghambat ini mengurangi efek fisiologik angiotensin. Efek hipotensif ARB sebanding dengan ACE inhibitor, tetapi jarang menimbulkan batuk kronik dibandingkan dengan ACE inhibitor. Karena itu toleransi ARB lebih baik.Para peneliti juga menyimpulkan bahwa kombinasi dari dua kelas tidak dibenarkan dalam pengobatan hipertensi tanpa komplikasi.

Efek samping: batuk kering, rash, gangguan pengecap (disgeusia), GGA, hiperkalemia

ACE Inhibitors & ARBsBeta bloker adalah obat yang memblok reseptor beta dan tidak mempengaruhi reseptor alfaBeta Bloker menghambat pengaruh epineprin frekuensi denyut jantung menurunBeta bloker meningkatkan supply O2 miokard perfusi subendokard meningkat

FarmakodinamikBeta bloker menghambat efek obat adrenergik, baik NE dan epi endogen maupun obat adrenergik eksogenBeta bloker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap reseptor beta-1 daripada beta-2Propanolol, oksprenolol, alprenolol, asebutolol, metoprolol, pindolol dan labetolol mempunyai efek MSA (membrane stabilizing actvity) efek anastesik lokal

Kardiovaskuler: mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokardMenurunkan tekanan darahAntiaritmia: mengurangi denyut dan aktivitas fokus ektopikMenghambat efek vasodilatasi, efek tremor (melalui reseptor beta-2)Efek bronkospasme (hati2 pada asma)Menghambat glikogenolisis di hatiMenghambat aktivasi enzim lipaseMenghambat sekresi renin antihipertensi

Beta BlokerApabila kalsium masuk kedalam sel otot jantung, maka jantung akan berkontraksi, dinding pembuluh darah akan menyempit. Calsium Channel Blockers akan menghambat masuknya kalsium kedalam sel , hal ini akan menyebabkan dinding pembuluh darah melebar dan berakibat turunnya tekanan darah.Dengan efek mengurangi kontraktilitas miokard dan otot polos, obat ini dapat digunakan sebagai obat antihipertensi dan antiangina, juga menyebabkan depresi miokard.

Calcium Channel BlockersPasien dengan hipertensi refrakter dapat dibantu dengan vasodilator direk seperti hydralazine atau minoxidil yang bekerja langsung melebarkan otot polos pembuluh darah. Minoxidil dianggap lebih kuat, namun memiliki lebih banyak efek samping seperti hirsutisme, dan edema.

Vasodilator Direk GolonganNama ObatDosis Penggunaan (Mg/hari)Frekuensi Penggunaan/hariDiuretik TiazideKlorotiazide KlortalidoneHidroklorotiazide Polythiazide Indapamide Metalazone Metalazone 125-50012,5-2512,5-502-41,25-2,50,5-1,02,5-51-2111111Loop diuretikBumetanideFurosemideTorsemide0.5-220-805-40221Diuretik Hemat KaliumAmilorideTriamterene5-1050-1001-21-2Aldosteron Reseptor BlokerEplerenoneSpironolactone50-10025-5011Beta BlokerAtenololBisoprololMetoprololNadololPropranololCarvedilol25-1002.5-1050-10040-12040-16012.5-501-211-2122ACE InhibitorsBenazeprilCaptoprilEnalaprilFosinoprilLisinoprilMoexiprilPerindoprilQuinaprilRamiprilTrandolapril10-4025-1005-4010-4010-407.5-304-810-802.5-201-412-31-211111-211ARBsCandesartanIrbesartanLosartanOlmesartanTelmisartanValsartan8-32150-30025-10020-4020-8080-320111-2111FAKTOR RESIKOINDIKASI (PENYAKITYANG MENYERTAI)REKOMENDASI OBAT

DASAR PERCOBAAN KLINIKGagal JantungACC/AHA Heart FailureGuideline, MERIT-HF,COPERNICUS, CIBIS,SOLVD, AIRE, TRACE,ValHEFT, RALESInfark Post-miokardACC/AHA Post-MIGuideline, BHAT,SAVE, Capricorn, EPHESUSResiko Tinggi PJKALLHAT, HOPE, LIFE, EUROPA, ONTARGETDiabetesIRMA-2, Micro-HOPEGagal Ginjal KronikNKF HTN Guidelines, REIN, ROAD, RENAALPencegahan Stroke BerulangALLHAT, PROGRESS, MOSES, LIFEPedoman Penggunaan Beragam Obat Antihipertensi Pada Pasien DenganFaktor Resiko (Penyakit Yang Menyertai)DIURETIKBBACEiARBCCBALDO ANTVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV

Penanganan hipertensi dimulai dengan penentuan klasifikasi pasien berdasarkan nilai tekanan darah yang didapatkan pada waktu pemeriksaan berlangsung . Penanganan yang harus diberikan adalah modifikasi gaya hidup yang meliputi penurunkan berat badan, diet berdasarkan aturan DASH, diet rendah garam, olahraga yang teratur, serta pembatasan konsumsi alkohol dan terapi Farmakologi. Pengobatan hipertensi dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tekanan darah target.Sekali obat antihipertensi digunakan, selanjutnya sangat diperlukan pemeriksaan rutin untuk menilai perkembangan pengobatan yang dilakukan. Pemeriksaan rutin dilakukan paling tidak sebulan sekali, dan kunjungan akan lebih sering pada pasien dengan hipertensi stage 2 ataupasien dengan penyakit penyerta. Jika pasien telah mencapai tekanan darah target, follow up dapat dilakukan dalam interval 3-6 bulan sekali. Namun, jika tekanan darah target tidak dapat tercapai dengan penggunaan obat dosis optimal dan kombinasi beberapa obat yang sesuai,dipertimbangkan untuk berkonsultasi dengan spesialis.

Kesimpulan