jhptump-ump-gdl-bektiwidit-978-3-babiii
-
Upload
ardila-seprima-bena -
Category
Documents
-
view
215 -
download
2
description
Transcript of jhptump-ump-gdl-bektiwidit-978-3-babiii
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan
metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau
penelitian yang mencoba atau menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan itu terjadi. (Notoatmodjo, 2002).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
pengetahuan dan sikap ibu tentang kesehatan gigi dengan kejadian karies.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian. Pemilihan populasi
dan sampel merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi berhasil atau
tidaknya suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan ibu
siswa SD kelas 1-3 yang terdaftar pada Sekolah Dasar di Kecamatan
Bantarkawung Kabupaten Brebes yang berjumlah 640 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002).
Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode teknik
random sampling, yaitu sampel yang diambil secara acak dari populasi yang
35
ada. Setiap nggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel penelitian.
Teknik pengambilan besar sampel dengan menggunakan Rumus
Lameshow dilakukan untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil dari
total populasi yaitu berjumlah 640 orang.
Dengan rumus sebagai berikut:
1
211
12
1
22
2
d
n
1,96 x 0,5(1- 0,5) x 640
n =
0,12x (640-1) + 1,96 x 0,5x(1-0,5)
1,96 x 0.25 x 640
n =
6,39 + 0,49
313,6
n =
6,88
n = 45
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. SD N Pangebatan 4 yang mewakili SD di pinggiran (pedesaan)
b. SD N Bantarkawung 1 yang mewakili SD di perkotaan (kota kecamatan)
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2012 selama 1 bulan
untuk mendapatkan data selengkap-lengkapnya.
36
D. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel-variabel secara
operasional dan berlandaskan karakteristik yang diamati (Alimul, 2003).
Penyusunan definisi operasional variabel perlu dilakukan karena akan
menunjukkan alat pengambilan data mana yang cocok digunakan (Notoatmodjo,
2002).
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
Operasional
Cara Ukur Hasil ukur Skala
Pengukuran
a.Variabel
Bebas
1) Pengetahuan
ibu tentang
karies gigi
2) Sikap ibu
tentang karies
gigi
Pemahaman
dan
pengetahuan
ibu tentang
karies gigi
Respon atau
kesiapan
antisipasif,
predisposisi
untuk
mencegah
karies gigi
Kuesioner
Kuesioner
1. Kurang Baik <
mean
2. Baik > mean
1. Kurang Baik <
mean
2. Baik > mean
Ordinal
Ordinal
b.Variabel
Terikat
Karies gigi
Merupakan
penyakit kronik
dari jaringan
keras gigi yang
disebabkan
demineralisasi
email oleh
bakteri yg ada
pada plak
Observasi
1. Karies
(superficialis,
media, porfunda)
2. Tidak karies
Nominal
37
E. Metode Pengumpulan Data
1. Studi kepustakaan
Teknik ini digunakan dalam rangka mencari data dan teori yang
berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui berbagai sumber seperti
literatur, buku, jurnal dan internet.
2. Studi lapangan
Teknik ini dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan atau pernyataan-
pernyataan dalam bentuk kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan atau
pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam bentuk laporan tentang dirinya atau hal-hal yang mereka
ketahui.
3. Instrumen penelitian
Sarana yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner
bagian berisi tentang pengetahuan ibu tentang karies gigi.
F. Pengolahan Data
1. Editing data
Editing data hasil penelitian dilakukan untuk meneliti kelengkapan dan
kekonsistenan jawaban dari tiap-tiap kuesioner yang telah diisi oleh
responden.
2. Scoring data
Scoring data dilakukan dengan memberikan skor pada setiap jawaban
responden yaitu skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah.
Scoring data variabel karies gigi hasil observasi secara langsung kepada siswa
38
yaitu 1 jika tidak karies, 2 karies superfisialis, 3 jika karies media dan 4 jika
karies profunda..
3. Coding data
Pemberian kode pada atribut kuesioner penelitian untuk memudahkan
dalam entri dan analisa data. Koding yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
a. Variabel pengetahuan
Kurang : 1
Baik : 2
b. Variabel sikap
Kurang : 1
Baik : 2
c. Variabel karies gigi
Karies : 1
Tidak karies : 2
4. Tabulating data
Tabulasi data dilakukan dengan mengelompokkan atau menyusun data
kedalam tabel yang dibuat sesuai maksud dan tujuan baik secara univariat,
bivariat .
5. Entry data
Entri data dilakukan dengan memasukkan data kedalam komputer
untuk diolah dan dianalisa melalui program computer yaitu SPSS versi 16.
39
6. Cleaning data
Cleaning data dilakukan dengan pengecekan kembali data yang sudah
dientri, apakah ada kesalahan atau tidak dan kesalahan tersebut terjadi pada
saat kita mengentri ke komputer.
G. Data, Alat dan Bahan Penelitian
1. Data
Data dalam penelitian disini adalah data yang diperoleh melalui
kuesioner, wawancara dengan siswa kelas 1-3 SD pada 5 SD di Kecamatan
Bantarkawung Brebes.
2. Alat penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar
observasi sebagai berikut :
a. Kuesioner Variabel Pengetahuan
Kuesioner variabel pengetahuan tentang karies gigi terdiri dari 30
butir pertanyaan dengan jawaban benar dan salah. Jika jawaban benar
diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Kisi-kisi kuesioner
pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner pengetahuan
No Indikator Nomor pertanyaan
Jumlah Favorable Unfavorable
1 Pengertian karies 1,2,4,7,8,10,11,
13,14, 15,
3,5,6,9,12 15
2 Penyebab karies 16, 17, 18, 21,
22, 23,
19, 20, 24,
25
10
3 Pencegahan karies 26,27, 29,30 28 5
Jumlah 30
40
b. Kuesioner Variabel Sikap
Kuesioner variabel sikap tentang karies gigi terdiri dari 12 butir
pernyataan dengan jawaban dan skor untuk pernyataan favorabel sebagai
berikut :
1) Sangat setuju (SS) : skor 3
2) Setuju (S) : skor 2
3) Tidak Setuju (TS) : skor 1
dan skor untuk pernyataan unfavorabel sebagai berikut :
1) Sangat setuju (SS) : skor 3
2) Setuju (S) : skor 2
3) Tidak Setuju (TS) : skor 1
Kisi-kisi kuesioner sikap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3. Kisi-kisi kuesioner sikap
No Indikator Nomor pertanyaan
Jumlah Favorable Unfavorable
1 Sikap terhadap
perawatan karies gigi
1,5,12 2,6 5
2 Sikap terhadap
pencegahan karies gigi
3,7,10,11, 4,8,9 7
3 Peran orang tua 13, 15, 16, 17 14 5
Jumlah 17
c. Lembar observasi kejadian karies gigi
Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan peneliti
terhadap kondisi gigi responden.
41
3. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
a. Alat tulis (ball point, buku tulis dll).
b. Komputer.
c. Kalkulator dan
d. Buku-buku referensi sebagai bahan pertimbangan.
H. Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Menurut Notoatmodjo
(2005) kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebar angket atau
daftar pernyataan mengenai masalah yang berhubungan dengan data yang
diperlukan dan dibagikan kepada seluruh responden. Agar instrumen dalam
bentuk kuesioner tersebut keabsahan dan keajegannya dapat dipertanggung-
jawabkan, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan
reliabilitas diolah menggunakan program komputer.
1. Uji Validitas
Validitas instrument adalah keadaan yang menggambarkan instrument tersebut
benar-benar mengukur apa yang ingin diukur (Notoatmodjo, 2002). Untuk
menguji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi
product moment (Notoatmodjo, 2005), dengan rumus sebagai berikut :
rxy= 2222 yyNxxN
yxxyN
42
Keterangan :
rxy : Korelasi antara variabel x dan y
N : Jumlah responden
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
Jika hasil perhitungan ternyata rhitung > rtabel, maka butir instrumen
dianggap valid, sebaliknya jika rhitung< rtabel, maka dianggap tidak valid
(invalid), instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini telah
dilakukan pada tanggal 15 Juli 2012 pada 20 responden yaitu ibu dari siswa
kelas 1-3 SD Bantarkawung 4 Brebes. Pemilihan SD Bantarkawung 4 Brebes
sebagai tempat pengujian validitas instrumen dengan asalan mempunyai
karakteristik yang sama dan dekat dengan lokasi penelitian.
Hasil uji validitas untuk seluruh item pada variabel pengetahuan dan
sikap diperoleh r hitung > r tabel (0,444). Dengan demikian kuesioner variabel
pengetahuan (30 item) dan kuesioner sikap (17 item) telah dinyatakan valid
dan dapat digunakan untuk penelitian.
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
menggunakan alat ukur yang sama dengan menggunakan rumus Alpha
43
Cronbach dalam Sugiyono (2002) dengan rumus sebagai berikut :
2
1
1
1 11 S
S
k
kr
Keterangan :
r1 : koefisien realibilitas
k : mean kuadrat antara subyek
1S : mean kuadrat kesalahan
S12
: variansi total
Jika hasil perhitungan ternyata rhitung > rtabel, maka butir instrumen
dianggap reliabel, sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka dianggap tidak reliabel.
Hasil pengujian reliabilitas pada pada 20 responden yaitu ibu dari
siswa kelas 1-3 SD Bantarkawung 4 Brebes diperoleh nilai r hitung untuk
variabel pengetahuan sebesar 0,9426 dan variabel sikap sebesar 0,8923 lebih
besar dari r tabel 0,444. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua
instrumen yaitu pengetahuan dan sikap dalam penelitian ini telah memenuhi
syarat relabilitas dan dapat digunakan untuk penelitian.
I. Metode Analisa Data
1. Analisa univariat
Hasil dari setiap variabel ditampilkan dalam bentuk distribusi
frekuensi, kemudian dianalisa untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu
tentang karies gigi dengan kejadian karies gigi anak kelas 1-3 pada 5 SD di
Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes.
44
Dengan rumus :
%100
d
Keterangan :
P = Presentase
N = Jumlah responden
d = Skor jawaban responden ( Sudjana, 1998 )
Analisis univariat digunakan untuk membuat distribusi frekuensi pada
masing-masing variabel yaitu pengetahuan, sikap dan kejadian karies gigi.
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dan sikap ibu tentang kesehatan gigi dengan kejadian karies anak kelas 1-3
pada 2 SD di Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes. Dalam penelitian
ini untuk melihat pengetahuan ibu (variabel X) dengan kejadian karies gigi
(variabel Y). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji Chi-Square.
Pengujian ini dengan cara membandingkan frekuensi yang diamati dengan
frekuensi yang diharapkan apakah ada perbedaan bermakna.
Pengujian Chi-Square hanya digunakan pada data diskrit (data frekuensi
atau data kategori) atau data kontinu yang telah dikelompokkan menjadi
kategori. Dasar pengambilan keputusan adalah terbukti yang kemudian diolah
dan dianalisis menggunakan komputer (Sugiyono, 2002).
Rumus Chi-Square :
2
2 0
45
Keterangan :
∑ = Penjumlahan.
X2 = Chi-Square.
O = Nilai obserasi pada sel tabel.
E = Nilai ekspektasi yang dihitung dengan rumus.
Derajat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%
(taraf kepercayaan) untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik
digunakan batas kemaknaan 0,05, berarti jika p value < 0,05 maka hasilnya
bermakna yang artinya Ha diterima dan jika ρ value > 0,05 maka hasilnya
tidak bermakna yang artinya Ha ditolak.
3. Etika penelitian
Masalah etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian mengingat penelitian keperawatan akan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus
diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan penelitian.
Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapatkan rekomendasi
dari institusinya atas pihak lain dengan mengajukan permohonan ijin kepada
istitusi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah
mengajukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi:
a. Informed Concent (Lembar Persetujuan)
Pada penelitian ini penulis meminta persetujuan responden untuk
menjadi responden dan bersedia mengisi lembar persetujuan (informed
46
concent). Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian
dilakukan. Tujuannya adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya.
b. Anonimity (Tanpa Nama)
Pada pelaksanaan penelitian, peneliti tidak menyediakan kolom
nama dalam lembar identitas responden. Peneliti juga menyarankan kepada
responden untuk tidak memberikan nama untuk menjaga kerahasiaan,
tetapi lembar tersebut hanya diberi nomor.
c. Confidentiality (Rahasia)
Peneliti menjamin kerahasiaan informasi responden dengan tidak
memberikan informasi kepada pihak manapun tetapi hanya untuk
kepentingan penelitian yang tidak mencantumkan nama responden.
47