BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1....

37
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertian Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses pikir serta disharmonisasi antara proses pikir, afek atau emosi, kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataaan terutama karena waham dan halusinasi, assosiasi terbagi-bagi sehingga muncul inkoherensi, afek dan emosi inadekuat, psikomotor menunjukkan penarikan diri, ambivalensi dan perilaku bizar (Maramis, 2009). Skizofrenia berasal dari dua kata “skizo” yang berarti retak atau pecah (split), dan ”frenia” yang berarti jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan atau keretakan kepribadian (splitting of personality) (Hawari, 2001). Skizofrenia merupakan sebuah sindrom kompleks yang dapat merusak pada efek kehidupan penderita maupun anggota-anggota keluarganya atau gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis tertentu yang sesuai dengan pengertian skizofrenia sekarang (Durand dan H.Barlow, 2007). Hal tersebut dilaporkan dalam bentuk kasus yang terjadi pada seorang pemuda yang ditandai adanya kemunduran atau keruntuhan 9

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1....

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

9

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Skizofrenia

1. Pengertian

Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan gangguan utama

pada proses pikir serta disharmonisasi antara proses pikir, afek atau emosi,

kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataaan terutama karena

waham dan halusinasi, assosiasi terbagi-bagi sehingga muncul

inkoherensi, afek dan emosi inadekuat, psikomotor menunjukkan

penarikan diri, ambivalensi dan perilaku bizar (Maramis, 2009).

Skizofrenia berasal dari dua kata “skizo” yang berarti retak atau

pecah (split), dan ”frenia” yang berarti jiwa. Dengan demikian seseorang

yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami

keretakan atau keretakan kepribadian (splitting of personality) (Hawari,

2001).

Skizofrenia merupakan sebuah sindrom kompleks yang dapat

merusak pada efek kehidupan penderita maupun anggota-anggota

keluarganya atau gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis

tertentu yang sesuai dengan pengertian skizofrenia sekarang (Durand dan

H.Barlow, 2007). Hal tersebut dilaporkan dalam bentuk kasus yang terjadi

pada seorang pemuda yang ditandai adanya kemunduran atau keruntuhan

9

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

10

 

fungsi intelek yang gawat, berikutnya (Kraepelin (1856-1926) dalam

Kaplan & Sadock, 2010), menjadi dementia yanc, merupakan

kemerosotan otak (dementia) yang diderita oleh orang muds (praecox)

yang pada akhirnya dapat menyebabkan kekaburan keseluruhan

kepribadian. Bahwa halusinasi, delusi dan tingkah laku yang aneh pada

penderita skizofrenia dapat dikatakan sebagai kelainan fisik atau suatu

penyakit.

(Eugen Bleuler (1857-1938) dalam Kaplan & Sadock, 2010).

Memperkenalkan istilah skizofrenia atau jiwa yang terbelah, sebab

gangguan ini ditandai dengan disorganisasi proses berpikir, rusaknya

koherensi antara pikiran dan perasaan, serta berorientasi dini kedalam dan

menjauh dari realitas yang intinya terjadi perpecahan antara intelek dan

emosi.

2. Etiologi Skizofrenia

a. Keterlibatan faktor keturunan

Secara umum dapat dikatakan semakin dekat hubungan

genetiknya dengan pasien, maka semakin besar pula kemungkinannya

untuk menderita gangguan tersebut. Hal ini sering disebut concordant,

yaitu anak kembar dari satu telur mempunyai kemungkinan tiga

sampai enam kali lebih besar untuk sama-sama menderita gangguan

skizofrenia dibandingkan dengan anak kembar dari dua telur.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

11

 

b. Faktor lingkungan

Penelitian menyatakan bahwa ibu yang terlalu melindungi,

hubungan perkawinan orang tua yang kurang sehat, kesalahan dalam

pola komunikasi diantara anggota keluarga dapat menimbulkan

skizofrenia. Skizofrenia tidak diduga sebagai suatu penyakit tunggal

tetapi sebagai sekelompok penyakit dengan ciri-ciri klinik umum.

Banyak teori penting telah diajukan mengenai etiologi dan ekspresi

gangguan ini, salah satunya yang diungkapkan oleh Residen Bagian

Psikiatri UCLA.

c. Teori biologik dan genetik

Penelitian keluarga (termasuk penelitian kembar dan adopsi) sangat

mendukung teori bahwa faktor genetik sangat penting dalam transmisi

mendukung skizofrenia atau paling tidak memberi suatu sifat

kerawanan dan juga dapat menjadi penyebab peningkatan insiden dari

sindrom, yang mirip dengan skizofrenia (gangguan kepribadian

skizoafektif, skizotipik dan lainnya) yang terjadi dalam keluarga.

d. Hipotesis neurotransmitter

Penelitian terakhir memperlihatkan adanya kelebihan reseptor

dopaminergik dalam susunan syaraf pusat (SSP) penderita

skizofrenik. Pada hakekatnya neuroleptik diduga efektif karena

kemampuannya memblokir reseptor dopaminergik. Penelitian

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

12

 

mengenai skizofrenik yang tidak di obati juga mengungkapkan suatu

kelebihan dari reseptor dopaminergik yang secara langsung

berlawanan dengan teori bahwa temuan ini berhubungan dengan

pemberian neuroleptik.

e. Pencetus psikososial

Stressor sosio lingkungan sering menyebabkan timbulnya serangan

awal dan kekambuhan skizofrenia serta dapat diduga sebagai suatu

terobosan kekuatan protektif dengan tetap mempertahankan

kerawanan secara psiko biologik dalam pengendalian. Tiga tindakan

emosi yang dinyatakan di lingkungan rumah : komentar kritis,

permusuhan dan keterlibatan emosional yang berlebihan terbukti

menyebabkan peningkatan angka kekambuhan skizofrenia.

Etiologi atau penyebab skizofrenia yang lebih rinci dijelaskan oleh

Kaplan dan Sadock (1998) sebagai berikut:

1. Model diatesis-stress

Suatu model untuk integrasi faktor biologis dan faktor psikososial

dan lingkungan adalah model diatesis-stress. Model ini

merumuskan bahwa seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan

spesifik (diatesis) yang jika dikenai oleh suatu pengaruh

lingkungan yang menimbulkan stress akan memungkinkan

perkembangan gejala skizofrenia.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

13

 

2. Faktor biologis

Semakin banyak penelitian telah melibatkan peranan patofiologis

untuk daerah tertentu di otak termasuk sistem limbik, korteks

frontalis dan ganglia basalis. Ketiga daerah tersebut saling

berhubungan sehingga disfungsi pada salah satu daerah tersebut

mungkin melibatkan patologi primer di daerah lainnya sehingga

menjadi suatu tempat potensial untuk patologi primer pasien

skizofrenik.

3. Kriteria Diagnostik Skizofrenia

Adapun kriteria diagnostik skizofrenia meliputi (Maramis, 2009):

a. Gangguan pada isi pikiran

Delusi atau kepercayaan salah yang mendalam merupakan gangguan

pikiran yang paling umum dihubungkan dengan skizofrenia. Delusi

ini mencakup delusi rujukan, penyiksaan, kebesaran, cinta, kesalahan

diri, kontrol, nihil atau doss dan pengkhianatan. Delusi lain berkenan

dengan kepercayaan irasional mengenai suatu proses berpikir, seperti

percaya bahwa pikiran bisa disiarkan, dimasuki yang lain atau hilang

dari alam pikirannya karena paksaan dari orang lain atau objek dari

luar. Delusi somatik meliputi kepercayaan yang salah dan aneh

tentang kerja tubuh, misalnya pasien skizofrenia menganggap bahwa

otaknya sudah dimakan rayap.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

14

 

b. Gangguan pada bentuk pikiran, bahasa dan komunikasi

Proses berpikir dari pasien skizofrenia dapat menjadi tidak

terorganisasi dan tidak berfungsi, kemampuan berpikir mereka

menjadi kehilangan logika, cara mereka mengekspresikan dalam

pikiran dan bahasa dapat menjadi tidak dapat dimengerti, akan sangat

membingungkan jika kita berkomunikasi dengan penderita, gangguan

pikiran. Contoh umum gangguan berpikir adalah inkoheren,

kehilangan asosiasi, neologisms, blocking dan pemakaian kata-kata

yang salah.

c. Gangguan persepsi halusinasi

Halusinasi adalah salah satu simpton skizofrenia yang merupakan

kesalahan dalam persepsi yang melibatkan kelima alat indera kita

walaupun halusinasi tidak begitu terikat pada stimulus yang di luar

tetapi kelihatan begitu nyata bagi pasien skizofrenia. Halusinasi tidak

berada dalam kontrol individu, tetapi tejadi begitu spontan walaupun

individu mencoba untuk menghalanginya.

d. Gangguan afeksi (perasaan)

Pasien skizofrenia selalu mengekspresikan emosinya secara, abnormal

dibandingkan dengan orang lain. secara umum, perasaan itu konsisten

dengan emosi tetapi reaksi ditampilkan tidak sesuai dengan

perasaannya.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

15

 

e. Gangguan psikomotor

Pasien skizofrenia kadang akan terlihat aneh dan cara yang

berantakan, memakai pakaian aneh atau membuat mimik yang aneh

atau pasien skizofrenia akan memperlihatkan gangguan katatonik

stupor (suatu keadaan di mana pasien tidak lagi merespon stimulus

dari luar, mungkin tidak mengetahui bahwa ada orang di sekitarnya),

katatonik rigid (mempertahankan suatu posisi tubuh atau tidak

mengadakan gerakan) dan katatonik gerakan (selalu mengulang suatu

gerakan tubuh) menonjol adalah afek yang menumpul, hilangnya

dorongan kehendak dan bertambahnya kemunduran sosial.

Menurut Eugen Bleuler (1857-1938) dalam Kaplan & Sadock,

(2010) membagi gejala-gejala skizofrenia menjadi 2 kelompok: gejala

positif dan negatif. Gejala positif antara lain thougt echo, delusi,

halusinasi. Gejala negatifnya seperti: sikap apatis, bicara jarang, efek

tumpul, menarik diri. Gejala lain dapat bersifat non-skizofrenia

meliputi kecemasan, depresi dan psikosomatik.

B. Depresi

1. Pengertian Depresi

Menurut sejarah psikiatri dapat dilihat bahwa pengertian depresi

sebagai gangguan tersendiri terpisah dari gangguan mental lain yang telah

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

16

 

lama ada sejak zaman Hipocrates (460-377 SM). Hipocrates inilah yang

berusaha mengklasifikasikan gangguan jiwa dalam beberapa penyakit

yang berdiri sendiri: epilepsi, mania (gaduh, gelisah, melankoli (depresi),

paranoid. Walaupun namanya berbeda, waktu itu diberi nama

melancholy, yang digambarkan sebagai kemurungan atau kesedihan yang

ditimbulkan oleh karena kelebihan cairan empedu yang berwarna hitam

(zwartgalligheid). Kemudian pada tahun 1905 istilah melancholy diganti

dengan depresi oleh Meyer dengan alasan etiologi yang luas. Depresi

merupakan kata Indonesia yang disadur dari bahasa Inggris yaitu

depression, sadness dan low spirit (Hornby et al., 1955 dalam.

Prawirohardjo, 2000).

Depresi adalah suatu penyakit jiwa yang gejala utamanya adalah

sedih, yang dapat disertai gejala-gejala psikologik lainnya, gangguan

somatik maupun gangguan psikomotor dalam kurun waktu tertentu dan

digolongkan kedalam penyakit jiwa afektif (Prawirohardjo, 2000). Stuart

(2006) berpendapat bahwa depresi atau melankolia adalah suatu

kesedihan dan perasaan yang berkepanjangan atau abnormal. Dapat

digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena, seperti tanda, gejala,

sindrom, emosional, reaksi. Menurut Pedoman Penggolongan dan

Diagnostik Gangguan Jiwa III di Indonesia yang dimaksud depresi adalah

sekumpulan gejala dengan gambaran utama gangguan mood yang

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

17

 

mempengaruhi penampilan kognitif, psikomotor dan psikososial disertai

kesulitan hubungan interpersonal (Videbeck, 2008).

2. Teori Penyebab Depresi

Adapun teori penyebab terjadinya depresi meliputi (Lubis, 2009):

a. Teori biologi: depresi berhubungan dengan gangguan pada ritme

sirkadian, disfungsi otak, aktivitas kejang limbik, disfungsi

neuroendokrin, defisiensi biogenik amine, cacat pada sistem imun dan

genetik

b. Teori psikoanalitical: depresi berasal dari respon terhadap kehilangan,

kekecewaan atau kegagalan. Rasa marah dipindahkan dan

dikembalikan pada diri sendiri, ketidakmampuan untuk berduka cita

karena adanya kehilangan

c. Teori Behavioral: kegagalan untuk menerima reinforcement positif

dari orang lain dan lingkungan merupakan predisposisi bagi seseorang

untuk mengalami gangguan depresi

d. Teori kognitif: konsep negatif dari diri, pengalaman, orang lain dan

lingkungan merupakan kontribusi terjadinya depresi. Kepercayaan

bahwa seseorang tidak dapat mengontrol situasi memberikan

kontribusi terjadinya depresi.

e. Teori sociological: kehilangan kekuasaan, status, identitas, nilai dan

tujuan untuk menciptakan eksistensi yang tepat akan menyebabkan

depresi

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

18

 

f. Teori Holism: depresi adalah hasil dari genetik, biologi, psikoanalisa,

tingkah laku, kognitif dan pengalaman sosiologis.

3. Etiologi Depresi

Faktor penyebab terjadinya depresi menurut Kaplan dan Saddock

(2010) adalah:

a. Faktor Biologi

Noreepinephrin dan serotonin adalah dua jenis neurotransmitter

yang bertanggung jawab mengendalikan patofisiologi gangguan alam

perasaan pada manusia. Gangguan depresi melibatkan keadaan

patologi di limbic system, basal ganglia dan hypothalamus. Limbic

system dan basal ganglia berhubungan sangat erat, hipotesa sekarang

menyebutkan produksi alam perasaan berupa emosi, depresi dan

mania rupakan peranan utama limbic system. Disfungsi hypothalamus

berakibat perubahan regulasi tidur, selera makan, dorongan seksual

dan memacu perubahan biologi dalam endokrin dan imunologik.

b. Faktor Genetika

Gangguan alam perasaan (mood) baik tipe bipolar (adanya

episode manik dan depresi) dan tipe unipolar (hanya depresi saja)

memiliki kecenderungan menurun kepada generasinya. Gangguan

bipolar lebih kuat menurun daripada unipolar. Sebanyak 50 % pasien

bipolar memiliki satu orang tua dengan alam perasaan atau gangguan

afektif, yang tersering unipolar (depresi saja). Jika salah satu orang

tua mengidap gangguan bipolar maka 27 % anaknya memiliki resiko

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

19

 

mengidap gangguan alam perasaan. Bila kedua orang tua mengidap

gangguan bipolar maka 75 % anaknya memiliki resiko mengidap

gangguan alam perasaan.

c. Faktor Psikososial

Peristiwa traumatik kehidupan dan lingkungan sosial dengan

suasana yang menegangkan dapat menjadi kausa gangguan neurosa

depresi. Sejumlah data yang kuat menunjukkan kehilangan orang tua

sebelum berusia 11 tahun dan kehilangan pasangan hidup dapat

memacu serangan awal gangguan neurosa depresi.

Boyd dan Nihart (1998) menggambarkan hubungan sebab-

sebab biopsikososial terjadinya depresi pada lansia terdiri dari:

1) Biologik: penyakit fisik, disregulasi neurotransmitter dalam sistem

saraf pusat (SSP), efek samping terapi pengobatan, interaksi

pengobatan resep maupun non resep, gangguan mobilitas,

perubahan kapasitas sensorik.

2) Psikologis: stress, kehilangan sesuatu dalam hidup, episode depresi

sebelumnya (diawal kehidupan), kemunduran kognitif.

3) Sosiokultural: isolasi sosial, kematian atau ketidakmampuan

pasangan atau teman, kesulitan ekonomi, pensiun, gangguan

perubahan lingkungan.

4. Faktor Resiko Depresi

Menurut Kaplan dan Saddock (2010), faktor resiko dari depresi

dipengaruhi oleh:

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

20

 

a. Umur, rata-rata usia onset untuk depresi berat adalah kira-kira 40

tahun, 50 % dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan

50 tahun. Gangguan depresif berat juga mungkin memiliki onset

selama masa anak-anak atau pada lanjut usia, walaupun hal tersebut

jarang terjadi

b. Jenis kelamin, terdapat prevalensi gangguan depresi berat yang dua

kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki. Alasan adanya

perbedaan telah didalilkan sebagai melibatkan perbedaan hormonal,

perbedaan stressor psikososial bagi perempuan dan laki-laki

c. Status perkawinan, pada umumnya, gangguan depresif berat terjadi

paling sering pada orang-orang yang tidak memiliki hubungan

interpersonal yang erat atau karena perceraian atau berpisah dengan

pasangan.

d. Status fungsional baru, adanya perubahan seperti pindah ke

lingkungan baru, pekerjaan baru, hilangnya hubungan yang akrab,

kondisi sakit, adalah sebagian dari beberapa kejadian yang

menyebabkan seseorang menjadi depresi.

5. Gejala-gejala Depresi

Menurut Pedoman dan Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa

(PPDGJ) III depresi ditandai dengan gejala, yaitu (Videbeck, 2008) :

a. Gejala utama pada derajat ringan, sedang dan berat

1) Afek depresif

2) Kehilangan minat dan kegembiraan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

21

 

3) Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah

lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan

aktivitas menurun.

b. Gejala lain, meliputi:

1) Konsentrasi dan perhatian berkurang.

2) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.

3) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.

4) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik.

5) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri.

6) Tidur terganggu.

7) Nafsu makan berkurang.

Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala

psikis, gejala fisik dan sosial yang khas, seperti murung, sedih

berkepanjangan, sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilang semangat

kerja, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya konsentrasi dan menurunnya

daya tahan.

Gejala-gejala ini dapat dilihat dari tiga segi yaitu:

a. Gejala fisik

Gejala depresi yang kelihatan ini mempunyai rentangan dan

variasi yang luas sesuai dengan berat ringannya depresi yang

dialami. Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik umum

yang relatif mudah dideteksi. Gejala itu seperti:

1) Sulit tidur, terlalu banyak atau terlalu sedikit

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

22

 

2) Pada umumnya, orang yang mengalami depresi menunjukkan

perilaku yang pasif, menyukai kegiatan yang tidak melibatkan

orang lain seperti nonton tv, makan, tidur.

3) Orang yang terkena depresi akan sulit memfokuskan perhatian

atau pikiran pada suatu hal, atau pekerjaan. Sehingga mereka juga

akan sulit memfokuskan energi pada hal-hal prioritas.

Kebanyakan yang dilakukan justru hal-hal yang tidak efisien dan

tidak berguna, seperti misalnya mengemil, melamun, merokok

terus-menerus, sering menelpon yang tidak perlu. Orang yang

terkena depresi akan terlihat dari metode kerjanya yang menjadi

kurang terstruktur, sistematika kerjanya jadi kacau atau kerjanya

jadi lamban.

4) Orang yang terkena depresi akan kehilangan sebagian atau

seluruh motivasi kerjanya. Sebabnya, ia tidak lagi bisa menikmati

dan merasakan kepuasan atas apa yang dilakukannya. Ia sudah

kehilangan minat dan motivasi untuk melakukan kegiatannya

seperti semula. Oleh karena itu, keharusan untuk tetap

beraktivitas membuatnya semakin kehilangan energi karena

energi yang ada sudah banyak terpakai untuk mempertahankan

diri agar tetap dapat berfungsi seperti biasanya. Mereka mudah

sekali lelah, capai padahal belum melakukan aktivitas yang

berarti.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

23

 

5) Depresi itu sendiri adalah perasaan negatif. Jika seseorang

menyimpan perasaan negatif maka jelas akan membuat letih

karena membebani pikiran dan perasaan dan ia harus memikulnya

dimana saja dan kapan saja, suka tidak suka.

b. Gejala Psikis

1) Kehilangan rasa percaya diri

Penyebabnya, orang yang mengalami depresi cenderung

memandang segala sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai diri

sendiri. Pasti mereka senang sekali membandingkan antara dirinya

dengan orang lain. Orang lain dinilai lebih sukses, pandai,

beruntung, kaya, lebih berpendidikan, lebih berpengalaman, lebih

diperhatikan oleh atasan dan pikiran negatif lainnya.

2) Sensitif

Orang yang mengalami depresi senang sekali mengkaitkan segala

sesuatu dengan dirinya perasaannya sensitive sekali, sehingga

sering peristiwa yang netral jadi dipandang dari sudut pandang

yang berbeda oleh mereka, bahkan disalahartikan. Akibatnya,

mereka mudah tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan

maksud orang lain (yang sebenarnya tidak ada apa-apa), mudah

sedih, murung, dan lebih suka menyendiri

3) Merasa diri tidak berguna

Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi

orang yang gagal terutama dalam bidang atau lingkungan yang

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

24

 

seharusnya mereka kuasai. Misalnya seorang manager mengalami

depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain. Dalam persepsinya,

pemutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan

pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi

sesuai dengan yang diharapkan

4) Perasaan Bersalah

Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang

mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang

menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari

kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya

dikerjakan. Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi

orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebut.

5) Perasaan terbebani

Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang

dialami. Mereka merasakan beban yang terlalu berat karena

merasa dibebani tanggung jawab yang berat.

c. Gejala Sosial

Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya

mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas lainnya).

Bagaimana tidak, lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku

orang yang depresi tersebut yang pada umumnya negatif (mudah

marah, tersinggung, menyendiri, sensitive, mudah letih, mudah sakit).

Masalah sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah yang

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

25

 

berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, atau bawahan. Masalah ini

tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah lainnya juga seperti

perasaan minder, malu, cemas jika berada diantara kelompok dan

merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal. Mereka

merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin

hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.

6. Tingkatan Depresi

Menurut PPDGJ-III, depresi dibagi sesuai dengan tingkat

keparahannya, yaitu (Videbeck, 2008):

a. Depresi Ringan

Pedoman yang dipakai adalah:

1) Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi

2) Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya

3) Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya

4) Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar

2 minggu

5) Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan social yang

biasa dilakukan

b. Depresi Sedang

Pedoman yang dipakai adalah :

1) Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi

seperti pada episode depresi ringan

2) Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala

lainnya

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

26

 

3) Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu

4) Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,

pekerjaan dan urusan rumah tangga.

c. Depresi Berat

Pedoman yang dipakai adalah:

1) Semua 3 gejala depresi harus ada

2) Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa

diantaranya harus berintensitas berat

3) Bila ada gejala penting (misalnya agitasi dan retardasi psikomotor)

yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak

mampu untuk melaporkan banyak gejala secara rinci Dalam hal

demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif

berat masih dapat dibenarkan, yaitu:

a) Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-

kurangnya dua minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan

beronset sangat cepat, masih dibenarkan untuk menegakkan

diagnosis dalam kurun waktu kurang dari dua minggu

b) Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan

kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali

pada tahap yang sangat terbatas.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa depresi berat ditandai dengan adanya:

1) Episode depresif berat yang memenuhi kriteria menurut episode

depresif berat tanpa gejala psikotik.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

27

 

2) Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya

melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang

mengancam dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu.

Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang

menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk.

Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor. Jika

diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi

atau tidak serasi dengan afek (mood-congruent)

7. Penatalaksanaan Depresi

Penatalaksanaan pada penderita depresi harus dilakukan secara

adekuat dengan menggunakan kombinasi terapi psikologis dan

farmakologis disertai pendekatan multidisiplin yang menyeluruh. Adapun

penatalaksanaan depresi (Agus, 2002) meliputi:

a. Terapi Fisik

1) Obat. Secara umum, semua obat anti-depresan sama efektifitasnya.

Pemilihan jenis anti-depresan lebih ditentukan oleh pengalaman

klinikus dan familiarity terhadap jenis-jenis anti-depresan.

Pertimbangkan baik, untung dan rugi dari setiap pemberian terapi

dengan mengacu pada 4 hal yaitu efektivitas, tolerabilitas,

keamanan, dan interaksi obat.

2) Terapi ECT (Electroconvulsive Therapy). Untuk pasien depresi

yang tidak bisa makan minum, mau bunuh diri atau retardasi

psikomotor yang hebat, maka ECT merupakan pilihan terapi yang

efektif dan aman. ECT diberikan 1-2 kali seminggu pada pasien

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

28

 

rawat inap, dengan metode unilateral untuk mengurangi confusion

atau memory problem. Terapi ECT diberikan sampai ada perbaikan

mood (sekitar 5-10 kali), sementara anti-depresan maintenance

harus diberikan untuk mencegah relaps atau kekambuhan.

3) Terapi profilaksis. Terapi profilaksis harus diberikan untuk

mencegah terjadinya kekambuhan depresi. Setelah gejala-gejala

depresi membaik, terapi anti-depresan masih harus dilanjutkan

selama 4-6 bukan dengan dosis terapeutik penuh. Beberapa

penelitian bahkan menganjurkan agar terapi diteruskan sampai 2

tahun. Kapan anti-depresan boleh dihentikan, sangatlah tergantung

pada evaluasi klinis (perkembangan efek samping, munculnya

penyakit fisik atau kelemahan kondisi umum).

b. Terapi psikologik antara lain:

1) Psikoterapi

Psikoterapi individual maupun kelompok paling efektif jika

dilakukan bersama-sama dengan pemberian anti-depresan. Baik

pendekatan secara psikodinamik maupun kognitif behavioural

adalah sama keberhasilannya.

2) Terapi kognitif

Terapi kognitif perilaku bertujuan mengubah pola pikir pasien

yang selalu negatif (persepsi diri yang buruk, masa depan yang

suram, dunia yang tak ramah, diri yang tak berguna lagi, tak

mampu dan sebagainya) ke arah pola pikir yang netral atau positif.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

29

 

3) Terapi keluarga

Problem keluarga dapat berperan dalam perkembangan gangguan

depresi, sehingga dukungan terhadap keluarga pasien adalah

sangat penting. Tujuan dari terapi terhadap keluarga pasien yang

depresi adalah untuk meredakan perasaan frustasi dan putus asa,

merubah dan memperbaiki sikap/struktur dalam keluarga yang

menghambat proses penyembuhan pasien.

4) Penanganan ansietas (relaksasi)

Macam relaksasi antara lain (Davis et.al., 1995): Relaksasi

progresif, pernafasan dalam, meditasi, guided imagery,

mendengarkan musik, biofeedback, kesadaran tubuh, dan

visualisasi.

8. Instrumen Pengukuran Tingkat Depresi

Dalam mengukur tingkat depresi menggunakan skala Hamilton

Rating Scale For Depresion (HRSD) yaitu suatu skala depresi yang terdiri

dari 24 item, yaitu item berkisar antara 0 sampai 4, atau 0 sampai 2

dengan total skor antara 0 sampai 76. Dokter mengevaluasi jawaban

pasien terhadap pertanyaan tentang rasa bersalah, pikiran bunuh diri,

kebiasaan tidur, dan gejala lain dari depresi, dan penilaian diperoleh dari

wawancara klinik. Hasil skor penilaian menggunakan HRSD adalah

sebagai berikut (Riwanti, 2006):

a. Tidak dijumpai depresi skor HRSD 0 – 6

b. Depresi ringan skor HRSD 7 – 17

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

30

 

c. Depresi sedang skor HRSD 18 – 24

d. Depresi berat skor HRSD > 24

HRSD atau Hamilton Rating Scale for Depression merupakan

salah satu dari berbagai intrumen untuk menilai depresi. Penelitian yang

membandingkan HRSD dengan skor depresi lain didapatkan konsistensi.

Reliabilitas antara pemeriksa pada umumnya cukup tinggi. Demikian juga

halnya reliabilitas oleh satu pemeriksa yang dilakukan pada waktu yang

berbeda (Riwanti, 2006). Adapun untuk mengukur tingkat depresi

seseorang menggunakan Hamilton Rating Scale for Depression (Aziz,

2007) :

a. Keadaan perasaan sedih (sedih,putus asa,tak berdaya,tak berguna)

Perasaan ini ada hanya bila ditanya; perasaan ini dinyatakan secara

verbal spontan; perasaan yang nyata tanpa komunikasi verbal,

misalnya ekspresi muka, bentuk, suara, dan kecenderungan menangis

pasien menyatakan perasaan yang sesungguhnya ini dalam

komunikasi baik verbal maupun nonverbal secara spontan.

b. Perasaan bersalah

Menyalahkan diri sendiri dan merasa sebagai penyebab penderitaan

orang lain; ada ide-ide bersalah atau renungan tentang kesalahan-

kesalahan masa lalu; sakit ini sebagai hukuman, waham bersalah dan

berdosa; ada suara-suara kejaran atau tuduhan dan halusinasi

penglihatan tentang hal-hal yang mengancamnya.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

31

 

c. Bunuh diri

merasa hidup tak ada gunanya, mengharapkan kematian atau pikiran-

pikiran lain kearah itu, ada ide-ide bunuh diri atau langkah-langkah ke

arah itu.

d. Gangguan pola tidur (initial insomnia)

Ada keluhan kadang-kadang sukar masuk tidur misalnya, lebih dari

setengah jam baru masuk tidur; ada keluhan tiap malam sukar masuk

tidur.

e. Gangguan pola tidur (middle insomnia)

pasien mengeluh gelisah dan terganggu sepanjang malam, terjadi

sepanjang malam (bangun dari tempat tidur kecuali buang air kecil).

f. Gangguan pola tidur (late insomnia)

bangun saat dini hari tetapi dapat tidur lagi, bangun saat dini hari

tetapi tidak dapat tidur lagi.

g. Kerja dan kegiatan-kegiatannya

pikiran perasaan ketidakmampuan keletihan atau kelemahan yang

berhubungan dengan kegiatan kerja atau hobi; hilangnya minat

terhadap pekerjaan atau hobi atau kegiatan lainnya baik langsung atau

tidak pasien menyatakan kelesuan, keragu-raguan dan rasa bimbang;

berkurangnya waktu untuk aktivitas sehari-hari atau produktivitas

menurun. Bila pasien tidak sanggup beraktivitas, sekurang-kurangnya

3 jam sehari dalam kegiatan sehari-hari; tidak bekerja karena sakitnya

sekarang (dirumah sakit) bila pasien tidak bekerja sama sekali, kecuali

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

32

 

tugas-tugas di bangsal atau jika pasien gagal melaksanakan; kegiatan-

kegiatan di bangsal tanpa bantuan.

h. Kelambanan (lambat dalam berpikir, berbicara gagal berkonsentrasi,

dan aktivitas motorik menurun) sedikit lamban dalam wawancara;

jelas lamban dalam wawancara; sukar diwawancarai; stupor (diam

sama sekali).

i. Kegelisahan (agitasi)

kegelisahan ringan; memainkan tangan jari-jari, rambut, dan lain-lain;

bergerak terus tidak dapat duduk dengan tenang; meremas-remas

tangan, menggigit-gigit kuku, menarik-narik rambut, menggigit-gigit

bibir.

j. Kecemasan (ansietas somatik)

sakit nyeri di otot-otot, kaku, dan keduten otot; gigi gemerutuk; suara

tidak stabil; tinitus (telinga berdenging); penglihatan kabur; muka

merah atau pucat, lemas; perasaan ditusuk-tusuk.

k. Kecemasan (ansietas psikis)

ketegangan subyektif dan mudah tersinggung; mengkhawatirkan hal-

hal kecil; sikap kekhawatiaran yang tercermin di wajah atau

pembicaraannya; ketakutan yang diutarakan tanpa ditanya.

l. Gejala somatik (pencernaan)

nafsu makan berkurang tetapi dapat makan tanpa dorongan teman,

merasa perutnya penuh; sukar makan tanpa dorongan teman,

membutuhkan pencahar untuk buang air besar atau obat-obatan untuk

saluran pencernaan.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

33

 

m. Gejala somatik (umum)

anggota gerak, punggung atau kepala terasa berat; sakit punggung,

kepala dan otot-otot, hilangnya kekuatan dan kemampuan.

n. Kotamil (genital)

sering buang air kecil terutama malam hari dikala tidur; tidak haid,

darah haid sedikit sekali; tidak ada gairah seksual dingin (firgid);

ereksi hilang; impotensi.

o. Hipokondriasis (keluahan somatik, fisik yang berpindah-pindah)

dihayati sendiri, preokupasi (keterpakuan) mengenai kesehatan

sendiri, sering mengeluh membutuhkan pertolongan orang lain, delusi

hipokondriasi.

p. Kehilangan berat badan (A dan B)

(1). Bila hanya dari anamnesis (wawancara)

berat badan berkurang berhubungan dengan penyakitnya

sekarang,jelas penurunan berat badan,tak terjelaskan lagi

penurunan berat badan.

(2). Di bawah pengawasan dokter bangsal secara mingguan bila jelas

berat badan berkurang menurut ukuran, kurang dari 0,5 kg

seminggu, lebih dari 0,5 kg seminggu, tidak ternyatakan lagi

kehilangan berat badan.

q. Insight (pemahaman diri)

mengetahui sakit tetapi berhubungan dengan penyebab-penyebab

iklim, makanan, kerja berlebihan, virus, perlu istirahat, dan lain-lain.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

34

 

r. Variasi Harian

adakah perubahan atau keadaan yang memburuk pada waktu malam

atau pagi.

s. Depersonalisasi (perasaan diri berubah) dan derealisasi (perasaan

tidak nyata tidak realistis).

t. Gejala-gejala paranoid

Kecurigaan; pikiran dirinya menjadi pusat perhatian, atau peristiwa

kejadian diluar tertuju pada dirinya (ideas refence); waham kejaran.

C. Terapi Senam

Pendekatan psikoterapi bagi pasien terdepresi adalah pendekatan

kognitif dan pendekatan yang lebih terarah dan lebih terstruktur. Walaupun

setelah periode depresif menghilang, intervensi keterampilan jangka panjang

masih diperlukan. Pada beberapa program terapi, modelling dan permainan

peran dapat membantu menegakkan keterampilan pemecahan masalah yang

baik. Beberapa pendekatan psikoterapi berbeda yang digunakan telah

menunjukkan hasil, yaitu psikoterapi perorangan, terapi berorientasi

kesadaran, terapi tingkah laku, terapi bermain, model stress hidup, psikoterapi

kognitif, terapi aktivitas kelompok, terapi kerja, pendidikan remedial,

penempatan di luar rumah serta ECT (Weller, 1990). Terapi aktivitas

kelompok merupakan suatu jenis terapi aktivitas yang dilaksanakan oleh

pasien dengan depresi secara bersama-sama dalam usaha penyaluran energi

secara benar dalam bentuk senam.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

35

 

Pengertian senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai

cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga

lainnya. Berbeda dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil

aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang

dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian

anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti :

kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan.

Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan

terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik (Brick, 2002).

Sedangkan menurut Hidayat (1990) menyatakan senam ialah latihan

tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan

dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan

pribadi secara harmonis. Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam,

seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam

irama, turnen, senam artistik dan senam ritmik atau modern ritmik seperti

senam aerobik. Berikut ini akan diuaraikan mengenai senam aerobik :

1. Definisi Senam Aerobik

Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik

sangatlah erat dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti latihan

aerobik adalah latihan yang menggunakan sistem kerja dengan

menggunakan osigen sebagai kerja utama. Olahraga yang berlangsung

secara kontinyu lebih dari empat menit dengan intensitas rendah termasuk

golongan aerobik. Jadi olahraga yang bersifat aerobik bukan hanya senam

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

36

 

aerobik, tetapi masih banyak jenis olahraga lainnya, misalnya bersepeda,

berenang, jalan cepat, lari lintas alam, lari maraton.

Menurut Dinata (2007) senam aerobik adalah serangkaian gerak

yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang

dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kuntinuitas dan durasi

tertentu. Pengertian lain senam aerobik adalah suatu sistematika gabungan

antara rangkaian gerak dan musik yang sengaja dibuat sehingga muncul

keselarasan antara gerakan dan musik tersebut untuk mencapai tujuan

tertentu.

2. Macam senam aerobik berdasarkan tingkat benturan

Berdasarkan tingkat intensitas gerakan dan pola kaki yang

digunakan, maka senam aerobik dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

senam aerobik low impact atau benturan ringan, moderate impact atau

benturan sedang, dan juga aerobik high impact atau benturan keras.

Perbedaan tingkat benturan tersebut didasarkan pada perbedaan

sentuhan salah satu kaki terhadap lantai. Pada gerakan senam aerobik low

impact maka salah satu kaki selalu berada dan menapak di lantai setiap

waktu.Contoh gerakan kaki senam aerobik low impact adalah Cha-cha-

cha, grapevine, mengangkat lutut, langkah V dan lain-lain. Pada gerakan

senam aerobik moderate impact maka salah satu kaki selalu berada di

lantai dengan posisi tumit mengangkat tetapi jari kaki tetap berada di

lantai setiap waktu dengan contoh gerakan kaki menekan kaki ke atas,

melompat dan twist. Sedangkan pada senam aerobik mengarah pada

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

37

 

gerakan kaki meninggalkan lantai atau berada di udara dengan contoh

gerakan kaki loncat, power moves, lompat sergap dll. Sedangkan

gabungan dari ketiga macam benturan atau impact diatas dapat disebut

sebagai mix impact yang artinya dalam rangkaian gerakan senam aerobik

mix impact tersebut adalah kombinasi dan campuran dari senam aerobik

low impact, moderate impact dan high impact.

3. Jenis Senam Aerobik

Pada saat ini, senam aerobik telah jauh berkembang pesat dan

berbeda. Sekarang aerobik bisa dilakukan secara individu dengan

menirukan gerakan senam yang terdapat dalam cd senam aerobik yang

banyak beredar dipasaran, misalnya cd karya Berty tylarso, Rudi pocco-

pocco, Ester suwito dll. Aerobik dapat pula dilakukan secara berkelompok

misalnya di pusat – pusat kebugaran, instansi dinas, jumat dan minggu

pagi serta acara-acara lainnya.

Pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan musik

pengiring, yaitu:

a. Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)

b. High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)

c. Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras

dan ringan disko)

d. Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta

gerakan-gerakan rock n’roll)

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

38

 

e. Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta

gerakan-gerakan kalestetik/kelentukan)

Jenis senam aerobik berdasakan tingkat benturan kaki terdapat 3

macam low impact, high impact dan moderat impact. Tingkat benturan

adalah tingkat sentuhan salah satu kaki terhadap lantai. Berikut akan

diuraikan mengenai benturan kaki Low Impact.

4. Tujuan dari senam aerobik adalah :

a. Meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. Gerakan yang

dipilih harus mampu menyebabkan denyut jantung meningkat

sedemikian rupa ke target latihan atau disebut juga zona latihan.

b. Pembentukan tubuh. Gerakan yang dipilih harus mengandung

kalestenik yang memenuhi tuntutan teknik dan ketentuan anatomis

tertentu.

5. Manfaat Melakukan Senam Aerobik

Melakukan aktivitas olahraga senam aerobik dengan takaran yang

pas dan ideal akan membawa banyak manfaat bagi seseorang. Berikut ini

manfaatnya (Nelly, 2009):

a. Melatih jantung, paru dan peredaran darah sehingga dapat mereka

bekerja secara lebih efektif dan efisien.

b. Melatih kekuatan otot-otot tertentu sehingga otot-otot tersebut terlihat

lebih kuat dan kencang.

c. Meningkatkan kelenturan tubuh dan lain-lain.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

39

 

Manfaat lainnya adalah (Nelly, 2009):

a. Meningkatkan fungsi jantung. Dengan menaikkan detak jantung

selama minimal 20 menit, meningkatkan daya tahan dan kekuatannya.

b. Meningkatkan kinerja paru-paru seperti bagian lain dari tubuh.

Aerobik membantu untuk memperluas paru-paru dan meningkatkan

stamina dan kekuatan.

c. Menjaga jantung dan paru-paru bekerja dengan baik adalah hal yang

terpenting untuk dapat menguasai latihan berat tertentu. Setelah daya

tahan dibangun, akan lebih mudah untuk menyelesaikan latihan dalam

jumlah yang relatif singkat.

d. Membantu untuk menurunkan berat badan. Karena dalam latihan

aerobik memanfaatkan oksigen secara maksimal, sehingga dapat

meningkatkan metabolisme tubuh atau pembakaran lemak.

e. Menjadi awet muda, karena latihan aerobik juga memiliki efek

signifikan pada kesehatan otak pada saat terjadi proses penuaan,

sehingga dapat memperbaiki kemampuan memori atau daya ingat, dan

meningkatkan kemampuan fungsi-fungsi organ tubuh

f. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, selain itu juga dapat

meningkatkan daya ingat dan konsentrasi seseorang.

g. Melawan depresi. Kegiatan aerobik yang teratur telah dikenal untuk

meningkatkan mood seseorang dan membantu membendung efek

depresi. Tidak hanya peningkatan denyut jantung memperbaiki mood,

kegiatan aerobik dapat menyenangkan dan terlalu ramah.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

40

 

h. Latihan aerobik meningkatkan koordinasi. Terutama saat kita lanjut

usia, koordinasi penting untuk gaya hidup sehat.

6. Terapi senam aerobik low impact

Pengertian senam aerobik Low impact menurut Nelly (2009) adalah

senam aerobik aliran gerakan ringan dengan salah satu kaki tetap menapak

pada lantai setiap waktu. Dalam penelitian ini terapi senam aerobik Low

impact memberikan gerakan senam yang terstruktur, ritmik dengan

diiringi musik yang semangat untuk mencapai perbedaan jumlah skor

pre-test dan post-test pada sampel.

Sistematika latihan senam aerobik low impact tidak terlepas dari

sistematika umum berolahraga yang terdiri dari tiga fase, yaitu (Anonim,

2012) :

a. Pemanasan (Warming Up)

Dalam fase ini dapat menggunakan pola warming up yang

didahului oleh kegiatan stretching atau penguluran otot-otot tubuh dan

dilanjutkan dengan gerakan dinamis pemanasan. Pola yang kedua

yaitu kebalikan dari pola pertama dimana seseorang melakukan

pemanasan dinamis dulu kemudian dilanjutkan dengan melakukan

kegiatan penguluran otot-otot tubuh atau stretching.

Kegiatan pemanasan atau warming up ini memiliki tujuan

yaitu: meningkatkan elastisitas otot dan ligamen di sekitar persendian

untuk mengurangi resiko cedera. Meningkatkan suhu tubuh dan

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

41

 

denyut nadi sehingga mempersiapkan diri agar siap menuju ke

aktivitas utama, yaitu aktivitas latihan.

Dalam fase ini, pemilihan gerakan harus dilakukan dan

dilaksanakan secara sistematis, runtut dan konsisten. Misalnya,

apabila gerakan tersebut dimulai dari kepala, maka urutannya adalah

kepala, lengan, dada, pinggang dan kaki. Begitu pila sebaliknya.

b. Kegiatan Inti

Fase latihan adalah fase utama dari sistematika latihan senam

aerobik. Dalam fase ini target latihan haruslah tercapai. Salah satu

indikator latihan telah memenuhi target adalah dengan memprediksi

bahwa latihan tersebut telah mencapai training zone. Training zone

adalah daerah ideal denyut nadi dalam fase latihan. Rentang training

zone adalah 60 %-90 % dari denyut nadi maksimal seseorang (DNM).

Denyut nadi yang dimiliki oleh setiap orang berbeda, tergantung dari

tingkat usia seseorang. Berikut ini adalah rumus untuk mencari denyut

nadi maksimal seseorang (DNM) : DNM = 220 – Usia (Tahun).

Umumnya rumus ini digunakan untuk atlet. Sedangkan rumus

menghitung denyut nadi maksimal bagi orang awam atau bukan atlet

adalah : SDNM = 200 - Usia (Tahun). Dalam senam aerobik, fase inti

dapat dilakukan dengan aktivitas senam aerobik low impact, moderate

impact, high impact maupun mix impact selama 25- 55 menit.

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

42

 

c. Pendinginan (Cooling Down)

Pada fase ini hendaknya melakukan dan memilih gerakan –

gerakan yang mampu menurunkan frekuensi denyut nadi untuk

mendekati denyut nadi yang normal, setidaknya mendekati awal dari

latihan. Pemilihan gerakan pendinginan ini harus merupakan gerakan

penurunan dari intensitas tinggi ke gerakan intensitas rendah.

Ditinjau dari segi faal, perubahan dan penurunan intensitas

secara bertahap tersebut berguna untuk menghindari penumpukan

asam laktat yang akan menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada

bagian tubuh atau otot tertentu.

Pada gerakan senam aerobik low impact maka salah satu kaki selalu

berada dan menapak di lantai setiap waktu. Berikut ini adalah gerakan

kaki senam aerobik low impact :

b. Single step (langkah Tunggal)

Langkahkan kaki kanan ke arah kanan lanjutkan dengan membawa

kaki kiri ke arah kaki kanan dan menutup langkah (Hitungan 1)

c. Double step (langkah ganda)

Langkahkan kaki kanan ke arah kanan, lanjutkan dengan membawa

kaki kiri ke arah kaki kanan dan menutup langkah (hitungan 1).

Lakukan hitungan 1 sekali lagi atau ke arah kanan (hitungan 2)

d. V step (langkah segitiga)

Langkahkan kaki kanan ke arah diagonal kanan depan (1),

Langkahkan kaki kiri ke arah diagonal kiri depan (2), Bawa kembali

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

43

 

kaki kanan ke posisi awal (3) dan bawa kaki kiri kembali ke posisi

awal (4)

e. Berjalan

Melangkah maju dan mundur. Hampir sama dengan double step,

hanya dalam penggunaan langkah kaki kiri tidak menutup langkah ke

kaki kanan (pada hitungan 1) melainkan bawa kaki kiri di sisi

belakang kaki kanan. Salah satu kaki menapak di lantai, kaki lainnya

di gunakan untuk mengangkat lutut.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

44

 

D. Kerangka Teori

Berdasarkan tinjauan teori yang telah diuraikan sebelumnya dapat

dibuat kerangka teori sebagai berikut.

Gambar 2.1. Kerangka Teori

(Sumber : Modifikasi teori dari Kaplan dan Saddock, 2010; Maslim, 2001; Agus, 2002; Weller, 1990))

Jenis gangguan jiwa : a. Skizofrenia b. Depresi c. Kecemasan d. Gangguan Kepribadian e. Gangguan Mental Organik f. Gangguan Psikosomatik g. Retardasi Mental h. Gangguan Perilaku Masa

Anak dan Remaja 

Depresi

Tingkat Depresi

- Ringan

- Sedang

- Berat

Penanganan : a. ECT b. Psikofarmaka atau

obat c. Terapi psikologis:

- Psikoterapi d. Terapi aktifitas

Kelompok : - Berkomunikasi - Menggambar - Keluarga

e. Terapi fisik - Senam - Kerja bakti

Faktor resiko depresi :

a. Umur

b. Jenis Kelamin

c. Status perkawinan

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skizofrenia 1. Pengertiandigilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-kukuhindra-951-2-babii.pdf · Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan

45

 

E. Kerangka Konsep

Variabel terikat Variabel bebas Variabel terikat

Keterangan :

: : Diteliti

Gambar 2.2. Kerangka Teori

F. Hipotesis

Ho: Tidak ada pengaruh terapi senam aerobik low impact terhadap tingkat

depresi pada pasien skizofrenia di Ruang Sadewa RSUD Banyumas tahun

2012.

Ha: Ada pengaruh terapi senam aerobik low impact terhadap tingkat depresi

pada pasien skizofrenia di Ruang Sadewa RSUD Banyumas tahun 2012.

Tingkat Depresi sebelum diterapi

Terapi senam aerobic low

impact

Tingkat Depresi setelah diterapi