JENIS-JENIS+PENELITIAN

download JENIS-JENIS+PENELITIAN

of 16

Transcript of JENIS-JENIS+PENELITIAN

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    1/16

    MAKALAH PENYAJI

    JENIS-JENIS PENELITIAN

    JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

    SINGARAJA

    Maret 2009

    Kelompok 1

    Ni Nyoman Ari Novi Mayuni(0613021074)

    Ni Putu Trisna Yanti

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    2/16

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    memberikan berkah dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah yang berjudul

    JENIS-JENIS PENELITIAN ini tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terima

    kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, diantaranya :

    1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si selaku dosen mata kuliah Metodologi

    Penelitian yang telah memberikan petunjuk dalam penyusunan makalah ini,

    sehingga penulis dapat menyusun dengan baik

    2. Orang tua yang telah memberikan dukungan, baik itu secara materi maupun

    spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya

    3. Teman-teman yang telah membantu dengan memberikan saran dan masukan

    sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik

    Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari

    sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mohon kepada para

    pembaca atau bapak dosen berkenan memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun

    demi perbaikan malakah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan semoga

    makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

    Singaraja, Maret 2009

    Penulis

    i

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    3/16

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR..................................................................................................i

    DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang 1

    1.2 Rumusan Masalah ... 2

    1.3 Tujuan Penulisan 2

    1.4 Manfaat Penulisan .. 2

    1.5 Metode Penulisan 2BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Penelitian Historis . 3

    2.2 Penelitian Survei. 4

    2.3 Penelitian Korelasi 5

    2.4 Penelitian Kausal Komparatif 6

    2.5 Penelitian Eksperimen ... 6

    2.6 Penelitian Tindakan Kelas . 8

    2.7 Penelitian Kualitatif .. 10

    2.8 Penelitian Pengembangan ... 11

    BAB III PENUTUP

    3.1 Simpulan ... 12

    3.2 Saran ..... 12

    DAFTAR PUSTAKA

    ii

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    4/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Manusia adalah makhluk yang sering disebut sebagai animal rationalyang dibekalihasrat ingin tahu. Sifat ingin tahu manusia telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-

    kanak. Dorongan rasa ingin tahu tersebut membawa manusia selalu berusaha mendapatkan

    pengetahuan yang sedang dipermasalahkan atau yang sedang dipertanyakan. Di dalam

    sejarah perkembangan pikir manusia ternyata yang dikejar itu esensinya adalah pengetahuan

    yang benar atau secara singkat disebut kebenaran. Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan

    apabila dia memperoleh pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakannya. Adapun

    pengetahuan yang diinginkannya adalah pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang benar

    atau kebenaran memang secara inherent dapat dicapai manusia, baik melalui pendekatan non

    ilmiah maupun pendekatan ilmiah (Suryabrata, 2005). Melalui pendekatan ilmiah orang akan

    berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya

    terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang menghendaki untuk mengujinya. Pengetahuan yang

    diperoleh dengan pendekatan ilmiah inilah yang didapat melalui penelitian ilmiah. Menurut

    Ardhana (1987) penelitian merupakan suatu penyelidikan secara sistematik, terkontrol,

    empirik dan kritis mengenai proporsi-proporsi hipotesis mengenai hubungan yang

    diperkirakan ada antara gejala-gejala alamiah.

    Dalam melakukan penelitian orang dapat menggunakan berbagai macam metode dan

    sajian dengan rancangan penelitian juga digunakan bermacam-macam. Untuk menyusun

    sesuatu rancangan penelitian yang baik maka beberapa hal perlu dipertimbangkan seperti, 1)

    cara pendekatan apa yang akan dipakai, 2) metode apa yang akan dipakai, 3) dan strategi apayang kiranya paling efektif (Suryabrata, 2005). Keputusan mengenai rancangan apa yang

    akan dipakai akan tergantung kepada tujuan penelitian, sifat masalah yang akan diselesaikan

    dan berbagai alternatif yang mungkin digunakan. Apabila tujuan penelitian sudah

    dispesifikasi maka penelitian itu telah mempunyai ruang lingkup dan arah yang jelas dan

    karenanya perhatian dapat diarahkan kepada target area yang terbatas. Sehingga sifat

    masalah akan memainkan peranan utama dalam menentukan cara-cara pendekatan yang

    cocok, yang selanjutnya akan menentukan rancangan penelitiannya. Banyak orang yang ragu-

    ragu memulai suatu proyek penelitian karena kerumitan yang tampak pada metode yang

    digunakan dalam beberapa proyek penelitian dan banyak pula yang terhambat di tengah jalan

    karena penggunaan metode atau jenis penelitian yang kurang tepat. Atas dasar itulah perlu

    kiranya dipaparkan mengenai prinsip dari jenis-jenis penelitian tersebut di antaranya

    penelitian historis, penelitian survei, penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif,

    penelitian eksperimen, penelitian tindakan kelas, penelitian kualitatif, dan penelitian

    pengembangan, yang diharapkan memudahkan peneliti dalam hal menentukan rancangan

    atau jenis penelitian yang paling tepat digunakan dalam penelitian tersebut.

    1

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    5/16

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dikemukakan beberapa

    permasalahan sebagai berikut.

    1.2.1 Bagaimanakah prinsip penelitian historis?

    1.2.2 Bagaimanakah prinsip penelitian survei?1.2.3 Bagaimanakah prinsip penelitiankorelasional?

    1.2.4 Bagaimanakah prinsip penelitian kausal komparatif?

    1.2.5 Bagaimanakah prinsip penelitian eksperimen?

    1.2.6 Bagaimanakah prinsip penelitian tindakan kelas?

    1.2.7 Bagaimanakah prinsip penelitian kualitatif?

    1.2.8 Bagaimanakah prinsip penelitian pengembangan?

    1.3 Tujuan Penulisan

    Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini

    adalah sebagai berikut.

    1.3.1 Untuk menjelaskan prinsip penelitian historis.

    1.3.2 Untuk menjelaskan prinsip penelitian survei.

    1.3.3 Untuk menjelaskan prinsip penelitian korelasional.

    1.3.4 Untuk menjelaskan prinsip penelitian kausal komparatif.

    1.3.5 Untuk menjelaskan prinsip penelitian eksperimen.

    1.3.6 Untuk menjelaskan prinsip penelitian tindakan kelas.

    1.3.7 Untuk menjelaskan prinsip penelitian kualitatif.

    1.3.8 Untuk menjelaskan prinsip penelitian pengembangan.

    1.4 Manfaat

    Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu diperoleh gambaran

    mengenai jenis-jenis penelitian sehingga dapat dijadikan acuan oleh mahasiswa dalam

    penulisan skripsi nantinya.

    1.5 Metode Penulisan

    Metode yang digunakan penulis dalam menulis makalah ini adalah metode kajian

    pustaka. Dalam metode kajian pustaka penulis menggunakan buku-buku sumber yang

    berisikan materi yang akan dibahas dalam makalah.

    2

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    6/16

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Penelitian Historis

    Penelitian historis (historical research) digunakan untuk menggambarkan ataumemotret keadaan atau kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk menjadi proses

    pembelajaran masyarakat sekarang. Penelitian historis merupakan salah satu penelitian

    mengenai pengumpulan dan evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa

    lalu untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan penyebab pengaruh dan

    perkembangan kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada

    kejadian sekarang serta mengantisipasi kejadian yang akan datang (Sukardi, 2003). Tujuan

    dari penelitian historis adalah untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan

    objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesiskan

    bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat (Suryabrata,

    2005).

    Penelitian historis lebih tergantung pada data yang diobservasi oleh peneliti sendiri.

    Data yang baik akan dihasilkan oleh kerja yang cermat dalam menganalisis keotentikan,

    ketepatan dan pentingnya sumber-sumbernya. Berlainan dengan anggapan yang populer,

    penelitian historis harus tertib dan ketat, sistematis dan tuntas; seringkali penelitian yang

    dikatakan sebagai suatu penelitian historis hanyalah koleksi informasi-informasi yang tak

    layak, tak reliabel dan berat sebelah. Penelitian historis tergantung kepada dua macam data

    yaitu data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari sumber primer, yaitu si

    peneliti (penulis) yang secara langsung melakukan observasi atau penyaksian kejadian-

    kejadian yang dituliskan. Data sekunder diperoleh dari sumber sekunder yaitu penelitimelaporkan hasil observasi orang lain yang satu kali atau lebih telah lepas dari kejadian

    aslinya. Di antara kedua sumber itu, sumber primer dipandang memiliki otoritas sebagai

    tangan pertama dan diberi prioritas dalam pengumpulan data. Untuk menentukan bobot data

    biasa dilakukan dua macam kritik yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal

    menanyakan apakah dokumen relik itu otentik?, sedang kritik internal menanyakan

    apabila data itu otentik, apakah data tersebut akurat dan relevan?. Kritik internal harus

    menguji motif keberatsebelahan, dan keterbatasan si penulis yang mungkin melebih-lebihkan

    atau mengabaikan sesuatu dan memberikan informasi yang terpalsu. Evaluasi kritis inilah

    yang menyebabkan penelitian historis itu sangat tertib-ketat yang dalam banyak hal lebih

    demanding daripada studi eksperimental. Walaupun penelitian historis mirip dengan

    penelaahan kepustakaan yang mendahului lain-lain bentuk rancangan penelitian, namun cara

    pendekatan historis lebih tuntas mencari informasi yang lebih luas. Penelitian historis juga

    menggali informasi-informasi yang lebih tua daripada yang umum dituntut dalam penelaahan

    kepustakaan dan banyak juga menggali bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak dikutip

    dalam bahan acuan yang standar.

    Adapun contoh dari penelitian historis misalnya penelitian mengenai dampak

    perubahan kurikulum dari kurikulum 1994, KBK sampai kurikulum KTSP. Agar penelitian

    ini terlaksana dan berhasil maka perlu dipahami langkah penting yang harus dilalui dalam

    penelitian ini diantaranya menentukan masalah penelitian yang diharapkan memiliki manfaatganda, menentukan tujuan, menetapkan populasi dan besarnya sampel, mengevaluasi data

    3

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    7/16

    dengan menggunakan kritik eksternal maupun kritik internal dan yang terakhir adalah

    melaporkan hasil penelitian kepada masyarakat termasuk melengkapi komponen-komponen

    penelitian dan mengkomunikasikan dalam jurnal pengetahuan.

    2.2 Penelitian SurveiSurvei merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan

    keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu

    atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang

    dibutuhkan (Daniel, 2001). Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang memiliki

    tiga tujuan penting diantaranya: 1) mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu, 2)

    mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan dan 3) menentukan

    hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik (Sukardi, 2003).

    Penelitian dengan menggunakan survei juga merupakan metode baik guna mengukur

    sikap orientasi penduduk dalam populasi besar terhadap suatu kasus sosial. Dalam bidang

    pendidikan, pelaksanaan penelitian survei mungkin bervariasi dalam hal tingkat

    kompleksitasnya dari yang hanya menggunakan teknik analisis frekuensi sederhana sampai

    dengan penggunaan perhitungan analisis hubungan antar variabel kompleks. Survei juga

    bervariasi dalam hal cakupan penelitian. Penelitian itu bisa dilakukan dengan hanya

    menggunakan beberapa item pertanyaan tetapi mencakup wilayah penelitian sempit.

    Misalnya survei tentang letak sekolah dalam suatu kawasan. Penelitian survei juga dapat

    dibedakan atas lamanya waktu penyelenggaraan. Terdapat jenis survei yang dilaksanakan

    dalam waktu sesaat atauslice of time dengan cakupan luas dan tetapi ada pula yang dilakukan

    dalam jangka waktu yang lebih lama misalnya tiga tahun atau lebih (Sukardi, 2003). Waktu

    yang lama ataupun yang berjangka pendek serta yang lebih penting diperhatikan dalampenelitian survei adalah adanya kecenderungan para peneliti untuk menggunakan satu metode

    atau lebih teknik pengumpulan data seperti wawancara, dokumentasi, chek list, dan angket

    atau kuesioner dengan tidak melihat karakteristik yang ada baik itu penelitian dilakukan

    dalam skope yang luas atau sempit. Keempat teknik ini dianjurkan guna mendapatkan data

    yang akurat dan terstruktur.

    Kegiatan penelitian survei dapat diidentifikasi sejak seorang peneliti melakukan

    persiapan perencanaan, menentukan strategi sampling yang hendak digunakan,

    mendiskusikan instrumen pengumpul data seperti angket dan wawancara, bagaimana

    menyampaikan instrumen tersebut kepada responden sebagai kelengkapan teknik survei,

    sampai akhirnya mengedentifikasi beberapa prosedur yang tepat agar dapat memproses dan

    menganalisis untuk memperoleh hasil penelitian. Terdapat minimal tiga persyaratan untuk

    melakukan penelitian survei. Ketiga persyaratan pendahuluan tersebut ialah: 1) perlunya

    tujuan penelitian yang tepat, 2) adanya populasi yang menjadi pusat kegiatan penelitian, dan

    3) sumber pembiayaan yang mencukupi. Menurut Issac Michael (dalam Sukardi, 2003)

    terdapat empat karakteristik yang penting yang perlu ada pada penelitian survei yaitu, 1)

    rencana penelitian yang dibuat secara sistematis, sehingga isi tepat dan pelaksanaan efisien

    mengacu kepada prinsip sistematis, 2) mendekati keadaan populasi yang ada dengan

    menerapkan prinsip representativeness atau keterwakilan, 3) meyakinkan data yang ada dapat

    dieksplorasi secara eksplisit dan objektif dan 4) data dapat diekspresikan secara kuantitatif.Adapun contoh dari penelitian survei ini adalah penelitian untuk mengetahui profil

    4

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    8/16

    kemampuan guru fisika dalam merumuskan KTSP. Agar penelitian tersebut berhasil maka

    perlu kiranya peneliti mengetahui langkah-langkah umum dalam penelitian survei

    diantaranya mengembangkan dan membuat angket, pemilihan sampel dan mengumpulkan

    data dengan wawancara atau kuisioner.

    2.3 Penelitian Korelasi

    Penelitian korelasi (correlational research) adalah suatu penelitian yang melibatkan

    tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan

    antara dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003). Penelitian ini sifatnya expose-facto yaitu

    mengungkapkan fakta yang sudah terjadi di mana penyebabnya tidak bisa diinterfensi.

    Adanya hubungan dan tingkat variabel sangat penting, karena dengan mengetahui

    tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan

    penelitian. Tujuan dari penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-

    variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain

    berdasarkan pada koefisien korelasi (Suryabratha, 2003).

    Penelitian korelasi memiliki tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak

    menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut, diantaranya adalah (Sukardi, 2003):

    1. Penelitian korelasi akan memberikan hasil yang tepat jika variabel kompleks dan

    peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam

    penelitian eksperimen.

    2. Penelitian korelasi memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting

    (lingkungan) nyata.

    3. Penelitian korelasi memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang

    signifikan.Penelitian ini mencakup kegiatan pengumpulan data guna menentukan hubungan

    antar variabel dalam subjek atau objek yang menjadi perhatian untuk diteliti. Dibidang

    pendidikan, studi korelasi biasanya digunakan untuk melakukan penelitian terhadap sejumlah

    variabel yang diperkirakan mempunyai peranan signifikan dalam mencapai keberhasilan

    proses pembelajaran. Sebagai contoh dalam bidang fisika, misalnya derajat keterhubungan

    kemampuan matematika siswa di SMP terhadap prestasi belajar fisika di kelas I SMA.

    Penelitian korelasi umumnya dilakukan oleh seorang peneliti dengan alasan sebagai

    berikut. a) ada kebutuhan informasi bahwa ada hubungan antar variabel di mana koefisien

    korelasi dapat mencapainya, b) penelitian korelasi perlu diperhitungkan kegunannya apabila

    variabel yang muncul itu kompleks, dan peneliti tidak mungkin dapat melakukan kontrol dan

    memanipulasi variabel-variabel tersebut, c) dalam penelitian memungkinkan dilakukan

    pengukuran beberapa variabel dan hubungan yang ada dalam setting yang realistis.

    Kelebihan dari penelitian korelasi yakni sangat berguna dalam mengatasi masalah

    yang berkaitan dengan bidang pendidikan, ekonomi dan sosial. Hal itu karena peneliti

    dimungkinkan untuk mengukur beberapa variabel dan hubungannya secara simultan. Selain

    itu penelitian korelasi pada umumnya melakukan studi tingkah laku dengan setting yang

    realistis (Sukardi, 2003).

    Kelemahan-kelemahan dari penelitian korelasional yang perlu diperhatikan oleh para

    peneliti adalah a) hasilnya hanya mengidentifikasikan apakah suatu variabel tersebut sejalan,dengan tanpa melakukan manipulasi serta tidak dapat membangun hubungan yang bersifat

    5

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    9/16

    kausal (sebab akibat), b) penelitian korelasi kurang melakukan kontrol terhadap variabel-

    variabel bebas, c) pola saling hubungan tersebut sering tidak menentu.

    Penelitian korelasi pada intinya adalah mengetahui ada dan besarnya hubungan antar

    dua atau lebih variabel bebas. Kontrol terhadap variabel tidak dilakukan dalam penelitian ini,

    dan variabel diukur secara intensif dalamsetting(lingkungan) nyata.

    2.4 Penelitian Kausal Komparatif

    Metode penelitian yang erat dengan penelitian korelasi adalah penelitian kausal

    komparatif (causal comparative research) atau hubungan sebab akibat. Adapun tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat yang berdasar

    pada pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin

    menjadi penyebab melalui data tertentu (Suryabratha, 2003).

    Hampir sama dengan penelitian korelasi, penelitian kausal komparatif juga

    merupakan penelitian yang sifatnya ex-postfacto yakni penelitian dimana variabel-variabel

    telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.

    Peneliti mengambil satu atau lebih akibat dan menguji data tersebut dengan menelusuri

    kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.

    Pendekatan dasar kausal komparatif melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari

    mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian berusaha

    mencari kemungkinan variabel penyebabnya. Peneliti berusaha mencermati pertanyaan

    penelitian what is the effect of X?. Sebagai contoh, apa pengaruh yang terjadi jika seorang

    anak tanpa mengikuti sekolah taman kanak-kanak kemudian langsung masuk kelas satu

    sekolah dasar?

    Keunggulan-keunggulan dari penelitian kausal komparatif adalah menghasilkaninformasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipermasalahkan, apa sejalan

    dengan apa, dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana dan sejenis dengan

    itu. Selain itu perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan dengan

    kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat membuat studi kausal komparatif tersebut

    dapat lebih dipertanggungjawabkan.

    Kelemahan penelitian kausal komparatif yaitu kontrol variabel tidak dapat dilakukan.

    Sehingga interpretasi hasil penelitian pada umumnya hanya menekankan pada hubungan dan

    prediksi variabel dengan tidak terlalu berorientasi pada hubungan sebab akibat.

    Jadi penelitian kausal komparatif pada prinsipnya merupakan kegiatan penelitian

    untuk mencari informasi tentang hubungan antara akibat dengan kemungkinan penyebabnya.

    Contoh penelitian kausal komparatif dalam bidang fisika adalah perbedaan nilai fisika siswa

    SMP di Kota Singaraja dilihat dari jenis kelamin.

    2.5 Penelitian Eksperimen

    Jenis penelitian lain yang sering dilakukan oleh seorang peneliti di bidang pendidikan

    adalah penelitian eksperimen (experimental research). Penelitian ekperimen merupakan

    metode inti dari model penelitian yang ada karena dalam penelitian eksperimen para peneliti

    melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut meliputi

    kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Tujuan penelitian ini adalah untukmenyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat

    6

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    10/16

    tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental

    dan menyediakan kontrol untuk perbandingan (Ardhana, 2008).

    Dalam penelitian eksperimen, variabel-variabel yang ada termasuk variabel bebas

    (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) yang telah ditentukan secara

    tegas oleh para peneliti sejak awal penelitian. Variabel bebas biasanya merupakan variabelyang dimanipulasi secara sistematis. Dibidang pendidikan, yang termasuk variabel bebas

    adalah metode mengajar, macam-macam penguatan (reinforcements), sarana prasana

    pendidikan dan sebagainya. Variabel terikat atau yang sering disebut criterion variable

    merupakan variabel yang diukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas.

    Variabel terikat disebut dependent variable karena dari segi fungsinya yang tergantung dari

    variabel bebas. Contoh dari variabel terikat adalah hasil belajar siswa, kemandirian siswa dan

    sebagainya (Sukardi, 2003).

    Konsep dasar yang berkaitan erat dengan penelitian eksperimen adalah menjawab

    pertanyaan yang berkaitan dengan mengontrol beberapa variabel bebas serta perubahan yang

    terjadi pada variabel terikat. Untuk mengetahui perubahan tersebut peneliti diharuskan

    melakukan observasi selama proses eksperimen berlangsung. Dalam pelaksanaan penelitian

    eksperimen, kelompok kontrol sebaiknya diatur secara intensif sehingga kedua variabel

    mempunyai karakteristik sama atau mendekati sama. Yang membedakan dari kedua

    kelompok variabel tersebut adalah perubahan pada variabel terikat terjadi disebabkan group

    eksperimen diberi treatment (perlakuan) seperti direncanakan oleh si peneliti, sedangkan

    group kontrol tidak diberi treatment.

    Berdasarkan kemampuan melakukan kontrol terhadap variabel-variabel penelitian,

    rancangan eksperimen dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu pra eksperimen penelitian,

    eksperimen semu (quasi eksperimental research) dan eksperimen sungguhan (trueexperimental research) (Sukardi, 2003).

    Rancangan pra eksperimen

    Rancangan pra eksperimen berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat

    hanya dengan cara melibatkan satu kelompk subyek, sehingga tidak ada kontrol

    yang ketat terhadap variabel ekstra

    b. Rancangan Eksperimen Semu (quasi eksperimental research)

    Penelitian kuasi eksperimen (quasi eksperimental research) dapat diartikan sebagai

    penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian ini

    bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan

    kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua

    kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Oleh karena itu rancangan ini relatif

    lebih cermat dalam mengungkapkan hubungan sebab akibat dibandingan dengan

    rancangan pra eksperimen. Rancangan eksperimen ini sering digunakan dalam

    bidang penelitian pendidikan yang memiliki karakteristik sebagai berikut.

    - Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah pembelajaran nyata.

    - Menggunakan subjek penelitian siswa.

    - Mengendalikan hanya satu atau dua variabel yang ditunjang oleh kerangka

    teoritik yang diduga kuat dapat mempengaruhi kualitas proses pembelajaran

    dan hasil belajar siswa.

    7

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    11/16

    - Memiliki rancangan penelitian yang jelas dan menghindari penelitian one

    shot treatmentdan menjunjung tinggi reliabilitas hasil penelitian.

    Contoh penelitian eksperimen semu dalam bidang fisika adalah pengaruh project

    based learning terhadap kinerja ilmiah siswa untuk menciptakan teknologi baru

    pada pembelajaran fisika.c. Rancangan eksperimen sungguhan (true experimental research)

    Rancangan ekperimen sungguhan adalah rancangan yang digunakan untuk

    mengungkapkan sebab dan akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di

    samping kelompok eksperimen yang dipilah dengan menggunakan teknik acak.

    Oleh sebab itu rancangan ini relatif paling cermat dalam mengungkapkan hubungan

    sebab akibat antar variabel. namun kelemahan pada penelitian eksperimen

    sungguhan memungkinkan untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan, namun

    cara ini juga paling striktif dan dibuat-buat (artifisial). Ciri inilah yang merupakan

    kelemahan utama jika metode ini dikenakan kepada manusia dalam dunianya,

    karena manusia sering dibuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial,

    dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis.

    Contoh penelitian eksperimen sungguhan yaitu percobaan faktorial tentang

    pengaruh peemupukan dan jarak tanam dengan adanya control pada percobaan

    faktorial.

    Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen

    merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat

    dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen untuk

    mengetahui adanya perbedaan dari kedua kelas tersebut.

    2.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    Penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara

    peneliti dan decision makertentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat

    segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan (Nazir, 2005). Penelitian

    tindakan kelas (classroom action research) merupakan salah satu jenis penelitian tindakan

    dengan tujuan yang spesifik yang berkaitan dengan kelas. Menurut Arikunto (2008),

    penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

    sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

    Pengertian kelas dalam penelitian tindakan kelas bukan ditujukan pada ruang kelas.

    Kelas yang dimaksud adalah sekelompok peserta didik pada saat yang sama, menerima

    pelajaran yang sama dari pendidik yang sama pula. Jadi penelitian tindakan kelas tidak hanya

    terbatas dilakukan di ruang kelas. Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan di laboratorium,

    di perpustakaan, di lapangan olahraga atau di tempat yang lain sepanjang terdapat kelas

    seperti yang dimaksudkan di atas.

    Beberapa prinsip yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut.

    1. Penelitian tindakan kelas beranjak dari permasalahan-permasalahan nyata

    yang dihadapi dalam kelas. Permasalahan-permasalahan yang dikaji bukan dihasilkan

    dari kajian teoritis ataupun dari hasil penelitian yang terdahulu.

    2. Adanya tindakan (action) yang nyata dilakukan pada situasi alami danditujukan untuk memecahkan masalah praktis yang dialami pada saat itu. Dalam

    8

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    12/16

    penelitian, tindakan yang dilakukan dalam kegiatan berbentuk rangkaian siklus

    kegiatan.

    3. Adanya kolaborasi antara peneliti dan praktisi (guru, kepala sekolah, siswa,

    dan lain-lain) dalam keseluruhan proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

    4. Penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah tindakan, akan tetapisudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya tindakan yang diberikan. Peneliti

    langsung menerapkan perlakuan tersebut dengan hati-hati dan juga mengikuti proses

    serta dampak tindakan yang diberikan.

    5. Penelitian merupakan bagian integral dari pembelajaran. Tahapan penelitian

    dilaksanakan selaras dengan pelaksanaan pembelajaran. Mulai dari persiapan program

    (planning), pelaksanaan pembelajaran (action), observasi kegiatan pembelajaran

    (observation) evaluasi terhadap hasil pembelajaran (evaluation) dan refleksi dari

    proses dan hasil pembelajaran (reflection). Artinya proses dan hasil pembelajaran

    direkam dan dilaporkan secara sistemik dan terkendali menurut kaidah ilmiah.

    Menurut Arnyana (2007), prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas yaitu:

    1. PTK diusahakan agar tidak menganggu tugas pokok pembelajaran.

    2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menyita waktu berlebih agar tidak

    mengganggu proses pembelajaran.

    3. Metode yang digunakan harus cukup reliable.

    4. Masalah penelitian tindakan kelas seharusnya merupakan masalah operasional

    pembelajaran yang cukup merisaukan, sehingga tidak perlu diatasi oleh guru sebagai

    tanggung jawab operasionalnya.

    5. Selama pelaksanaan PTK guru harus konsisiten dan peduli terhadap prosedur etika.

    6. Sejauh mungkin harus digunakan perspektif sekolah.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas secara rinci adalah sebagai

    berikut.

    1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses serta hasil pendidikan dan pembelajaran di

    sekolah.

    2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran

    dan pendidikan dalam kelas.

    3. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.

    4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta

    sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran

    secara berkelanjutan.

    Contoh judul penelitian tindakan kelas: Penerapan Model Problem Based Learninguntuk

    Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mata Pelajaran Fisika pada kelas X SMP

    Negeri 1 Singaraja.

    Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

    merupakan penelitian tindakan yang beranjak dari masalah nyata dalam kelas dan tindakan

    yang diberikan bertujuan untuk memecahkan masalah tersebut guna peningkatan proses

    pembelajaran.

    2.7 Penelitian Kualitatif

    9

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    13/16

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    14/16

    6. Kegiatan pengumpulan data harus selalu dilakukan sendiri oleh peneliti.

    7. Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.

    Berdasarkan uraian di atas penelitian kualitatif dapat diartikan penelitian yang

    berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

    yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber datamenggunakan non-probabilitas sampling, teknik pengumpulan data dengan triangulasi

    (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih

    menekankan makna daripada generalisasi.

    2.8 Penelitian Pengembangan

    Metoda penelitian pengembangan atau development research adalah metoda

    penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

    produk tersebut. Penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan tentunya beranjak dari

    identifikasi masalah pendidikan, khususnya pembelajaran di sekolah. Dari identifikasi

    masalah tersebut dirumuskan upaya untuk memecahkan masalah atau meningkatkan kualitas

    pembelajaran. Upaya yang dimaksud adalah pengembangan model, pendekatan, metode serta

    media belajar. Agar dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat

    analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berguna

    dalam dunia pendidikan khususnya pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian

    pengembangan digunakan metoda sebagai berikut.

    1. Deskriptif, merupakan penelitian awal untuk menghimpun data mengenai kondisi atau

    masalah yang ada.

    2. Evaluatif, merupakan evaluasi proses uji coba pengembangan produk.

    3. Eksperimen, merupakan uji keampuhan produk yang dihasilkan.Menurut Santyasa (2009), penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan

    kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut.

    1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya

    inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban

    profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.

    2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang

    menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.

    3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba

    lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat

    untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji

    coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat

    dipertanggung jawabkan secara akademik.

    4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran

    perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan

    kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.

    BAB III

    PENUTUP

    11

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    15/16

    3.1 Simpulan

    Kesimpulan yang dihasilkan dari pembahasan pada bab dua sebagai berikut.

    1. Penelitian Historis pada prinsipnya adalah penelitian mengenai pengumpulan dan

    evaluasi data secara sistematik, berkaitan dengan kejadian masa lalu untuk mengujihipotesis yang berhubungan dengan penyebab pengaruh dan perkembangan kejadian

    yang mungkin membantu dengan memberikan informasi pada kejadian sekarang serta

    mengantisipasi kejadian yang akan datang.

    2. Penelitian Survei pada prinsipnya merupakan penelitian yang mengumpulkan data

    pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting yaitu mendeskripsikan keadaan alami yang

    hidup saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan

    dan menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik.

    3. Penelitian Korelasi pada prinsipnya adalah untuk mengetahui ada dan besarnya

    hubungan antar dua atau lebih variabel bebas. Kontrol terhadap variabel tidak dilakukan

    dalam penelitian ini, dan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan)

    nyata.

    4. Penelitian Kausal Komparatif pada prinsipnya merupakan kegiatan penelitian untuk

    mencari informasi tentang hubungan antara akibat dengan kemungkinan penyebabnya.

    5. Penelitian Eksperimen pada prinsipnya merupakan suatu penelitian yang bertujuan

    untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol

    disamping kelompok eksperimen untuk mengetahui adanya perbedaan dari kedua kelas

    tersebut.

    6. Penelitian Tindakan Kelas pada prinsipnya adalah sebuah upaya pemecahan

    permasalah nyata pembelajaran dalam suatu kelas melalui tindakan yang diyakinikeampuhannya.

    7. Penelitian Kualitatif pada prinsipnya adalah penelitian yang berlandaskan pada

    filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah

    dimana peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data

    menggunakan non-probabilitas sampling, teknik pengumpulan data dengan triangulasi

    (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif

    lebih menekankan makna daripada generalisasi.

    8. Penelitian Pengembangan pada prinsipnya merupakan penelitian untuk menghasilkan

    produk guna meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka menunjang pencapaian

    kompetensi siswa.

    3.2 Saran

    Saran yang perlu kami sampaikan kepada pembaca adalah hendaknya sebelum

    melakukan penelitian perlu mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dari berbagai jenis

    penelitian. Hal ini berguna agar jenis penelitian yang digunakan tepat sasaran.

    12

  • 8/6/2019 JENIS-JENIS+PENELITIAN

    16/16

    DAFTAR PUSTAKA

    Ardhana, W. 1987. Bacaan pilihan dalam metode penelitian pendidikan. Jakarta: PPLPTK.Ditjen. Dikti. Depdikbud.

    Arikunto, S., Suhardjono & Supardi. 2008.Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

    Arikunto, S. 2006.Prosedur penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

    Arnyana, I B P. 2007. Buku ajar dasar-dasar metodologi penelitian. Denpasar: Bagian Ilmu

    Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

    Daniel, M. 2001. Metode penelitian sosial ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara.

    Nazir, M. 2005. Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

    Santyasa, I W. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul.

    Makalah. Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di

    Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

    Sugiyono. 2008. Metode penelitian pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

    R&D). Bandung: Alfabeta.

    Sukardi. 2004. Metodologi penelitian pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya). Jakarta:Bumi Aksara.

    Suryabrata, S. 2005. Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.