Jenis inkontinensia + Tx

5
Jenis inkontinensia 1. Urgensi Definisi: keluhan keluarnya urin secara tidak sadar yang disertai atau didahului segera setelah adanya urgensi untuk miksi. Penyebab: Overactive bladder (OAB) Gejala: Memiliki kebutuhan mendesak untuk buang air kecil Kadang-kadang tidak mencapai toilet dalam waktu yang tepat Bangun lebih dari dua kali pada malam hari Buang air kecil lebih dari 7 kali sehari Menjadi sangat basah (banyak) Penatalaksanaan: Bladder drill’ atau nasihati untuk pergi ke toilet rutin dengan interval waktu yang tetap, misal tiap 1 jam. Diikuti dengan ‘bladder training’ atau diikuti dengan peningkatan lamanya waktu interval untuk pergi ke toilet, misal menjadi setiap 2 jam. Penggunaan obat dapat digunakan seperti antikolinergik spesifik yang bereaksi pada reseptor muskarinik musculus detrusor vesica urinaria dengan efek samping obat yang lebih rendah, sebagai pertimbangan penting pada lanjut usia. Seperti tolteradin dosis sehari sekali, dan trospium chloride dengan efek samping fungsi kognitif yang lebih sedikit.

Transcript of Jenis inkontinensia + Tx

Jenis inkontinensia1. UrgensiDefinisi: keluhan keluarnya urin secara tidak sadar yang disertai atau didahului segera setelah adanya urgensi untuk miksi.Penyebab: Overactive bladder (OAB)Gejala: Memiliki kebutuhan mendesak untuk buang air kecil Kadang-kadang tidak mencapai toilet dalam waktu yang tepat Bangun lebih dari dua kali pada malam hari Buang air kecil lebih dari 7 kali sehari Menjadi sangat basah (banyak)Penatalaksanaan: Bladder drill atau nasihati untuk pergi ke toilet rutin dengan interval waktu yang tetap, misal tiap 1 jam. Diikuti dengan bladder training atau diikuti dengan peningkatan lamanya waktu interval untuk pergi ke toilet, misal menjadi setiap 2 jam. Penggunaan obat dapat digunakan seperti antikolinergik spesifik yang bereaksi pada reseptor muskarinik musculus detrusor vesica urinaria dengan efek samping obat yang lebih rendah, sebagai pertimbangan penting pada lanjut usia. Seperti tolteradin dosis sehari sekali, dan trospium chloride dengan efek samping fungsi kognitif yang lebih sedikit. Jika pengobatan OAB tidak berhasil, dapat dilakukan injeksi toxin botulinum pada otot detrusor melalui cystoscopy, meskipun tindakan ini masih kurang penelitian mengenai efikasinya.2. StresDefinisi: keluhan keluarnya urin secara tidak sadar pada saat berusaha keras atau mengeluarkan tenaga fisik, batuk atau bersin.Penyebab: melemahnya otot dasar panggul, uretra yang tidak kompeten, serta peningkatan tekanan intra-abdomen.Gejala: Keluar ketika saya batuk, tertawa, bersin, olahraga Urin keluar dalam jumlah kecil Tahu ketika saya telah mengeluarkan urin Hanya celana yang basah Urin keluar saat berhubungan seksTatalaksana: Latihan otot dasar panggul yang dapat menghasilkan perbaikan gejala bahkan pada lansia yang relatif lemah. Pasien harus mengerti mengenai grup otot yang ingin dikuatkan dan harus berkomitmen dengan program latihan rutin untuk mendapatkan dan menjaga perbaikan gejala. Pasien dengan otot dasar panggul yang sangat lemah dapat ditambahkan dengan vaginal cone atau biofeedback dimana vaginal cone yang dimasukan kedalam vagina, dihubungkan dengan komputer yang merasakan kontraksi otot dan membantu pasien untuk mengkontraksikan otot yang tepat. Jika gagal, pemberian duloxetine (selective serotonin and noradrenaline re-uptake inhibitor) dapat diberikan, tetapi tidak toleran pada lansia. Tindakan operatif, seperti TVT (tension-free vaginal tape) atau TOT (trans-obdurator tape), merupakan pilihan dalam pengobatan inkontinensia stress. Namun, TVT dan TOT pada lansia dapat menyebabkan gangguan berkemih.3. CampuranDefinisi: keluhan keluarnya urin secara tidak sadar yang disertai atau didahului segera setelah adanya urgensi untuk miksi dan juga pada saat berusaha keras atau mengeluarkan tenaga fisik.Penyebab: Overactive bladder (OAB) dan peningkatan tekanan intra-abdomen.Gejala: kombinasi dari gejala pada inkontinensia urgensi dan inkontinensia stress.Tatalaksana: pengobatan awal berdasakran penilaian klinis dapat dilakukan, tetapi jika diagnosis tidak jelas atau gagal merespon dengan pengobatan lini pertama, tes urodinamik mungkin berguna.4. Gangguan dalam berkemihDefinisi: Istilah generik untuk obstruksi selama berkemih, ditandai dengan peningkatan tekanan otot detrusor dan laju aliran urin berkurang.Penyebab: hipertofi prostat, kegagalan otot detrusor (neurogenic), faecal impaksi.Gejala: Laju urin terputus-putus Tidak dapat mengeluarkan urin pada saat itu juga Kadang merasa tidak puas setelah selesai miksi Merasa penuh di daerah kandung kemih Infeksi urin berulangTatalaksana: Penyebab yang mendasarinya harus diobati, obat-obatan antikolinergik dapat memperburuk keadaan jika penyebab yang mendasarinya adalah pembesaran prostat. Obat-obatan yang dapat meningkatkan pengosongan kandung kemih. Misal alpha blockers untuk hipertrofi prostat yang beraksi pada sfingter urethra interna, namun dapat menyebabkan hipotensi postural. Anti testosteron tablet (finasteride) adalah sebuah alternatif, namun perlu waktu 3 bulan sampai efeknya dapat terlihat. Operasi untuk menghilangkan obstruksi Kateterisasi baik secara intermiten atau jangka panjang5. Inkontinensia fungsionalDefinisi: tidak dapat pergi ke toilet secara mandiri atau sendiri.Penyebab: faktor ekstrinsik seperti imobilisasi, bingung, ketidakmampuan untuk mengakses toilet, pengobatan, dan lain lain.Gejala: Memiliki banyak masalah kesehatan Memiliki masalah dalam memori dan konsentrasi Butuh pertolongan untuk berpindah tempat Memiliki masalah dalam menyesuaikan pakaiannya Memiliki perasaan sedih, depresi, kesendirian