Jamsostek

download Jamsostek

If you can't read please download the document

description

semoga bermanfaat

Transcript of Jamsostek

JAMSOSTEKDefinisi : Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dan penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.

Dasar hukum yang mengatur Jamsostek :

1 2 3 4 5

UU No. 3 Tahun 1992 PP No. 14 Tahun 1993 PP No. 53 Tahun 2012 (Perubahan beberapa pasal PP No. 14 Thn 1993) Permen No. 2 Thn. 2004 Jamsostek untuk Tenaga Kerja Asing Permen No. 24 Thn 2006 tentang Jamsostek untuk sektor Informal

Jenis-jenis Jamsostek : a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK); b. Jaminan Kematian (JK); c. Jaminan Hari Tua (JHT); d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

a

Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Pengertian Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Besarnya iuran ditentukan berdasarkan kelompok jenis usaha :

o o o o o

Kelompok I: 0.24 % dari upah sebulan; Kelompok II: 0.54 % dari upah sebulan; Kelompok III: 0.89 % dari upah sebulan; Kelompok IV: 1.27 % dari upah sebulan; Kelompok V: 1.74 % dari upah sebulan;

*) sesuai dengan PP Nomor 84 tahun 2010

Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran.

1Laut Udara

Biaya Transport (Maksimum) Darat/sungai/danau Rp 750.000,Rp 1.000.000,Rp 2.000.000,Sementara tidak mampu bekerja Empat (4) bulan pertama, 100% x upah sebulan Empat (4) bulan kedua, 75% x upah sebulan Seterusnya 50% x upah sebulan

2

3 4

Biaya Pengobatan/Perawatan Rp 20.000.000,- (maksimum) dan Pergantian Gigi tiruan Rp. 2.000.000,- (Maksimum) Santunan Cacat Sebagian-tetap: % tabel x 80 bulan upah Total-tetap: o o Sekaligus: 70% x 80 bulan upah Berkala (24 bulan) Rp 200.000,- per bulan*

Kurang fungsi: % kurang fungsi x % tabel x 80 bulan upah

5o o o

Santunan Kematian Sekaligus 60% x 80 bulan upah Berkala (24 bulan) Rp. 200.000,- per bulan* Biaya pemakaman Rp 2.000.000,-* Biaya Rehabilitasi diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi RS Umum Pemerintah dan ditambah 40% dari harga tersebut, serta biaya rehabilitasi medik maksimum sebesar Rp 2.000.000,o o Prothese/alat penganti anggota badan Alat bantu/orthose (kursi roda) Penyakit akibat kerja, besarnya santunan dan biaya pengobatan/biaya perawatan sama dengan poin ke-2 dan ke-3.

6

7

bDefinisi

Program Jaminan Kematian

Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diberikan dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.

Iuran JK dibayar oleh perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2012 tentang perubahan kedelapan atas Peraturan Pemeritah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, iuran sebesar 0,3% dengan total Rp 21.000.000,- terdiri dari :

1 2 3

Santunan Kematian: Rp 14.200.000,Biaya Pemakaman: Rp 2.000.000,Santunan Berkala: Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan)

Aturan Lama PP. No 14 Thn 1993 Pasal 22 ayat 1 Kepada janda/duda/anak ; Santunan kematian sebesar Rp 10.000.000,- dibayar sekaligus Aturan Baru PP No. 53 Thn 2012 Pasal 1 No. 2 Kepada janda/duda/anak ; Santunanan kematian sebesar Rp 14.000.000,- dibayar sekaligus

Perubahan Objek Penerima Manfaat JK

Aturan Baru PP. No 53 Thn 2012 Pasal 1 ayat 2 Bila tidak ada janda/duda/anak ; dibayarkan kepada orangtua, cucu, kakek/nenek, saudara kandung/mertua dari tenaga kerja yang bersangkutan secara berurutan. Bila tidak ada janda/duda/anak

dibayarkan kepada orangtua, cucu, kakek/nenek, saudara kandung/mertua dibayarkan kepada pihak yang ditunjuk oleh tenaga kerja dalam wasiatnya Bila tidak membuat wasiat ; dibayarkan oleh BP kepada balai Harta Peninggalan Aturan Lama PP No. 14 Thn 1993 Pasal 22 (2) & (3) Bila tidak ada janda/duda/anak ; dibayarkan kepada keturunan sedarah yang ada dari tenaga kerja, menurut garis lurus ke bawah dan garis lurus ke atas dihitung sampai derajat kedua Bila tidak ada keturunan sedarah ; dibayarkan sekaligus kepada pihak yang ditunjuk oleh tenaga kerja dalam wasiatnya

;

cDefinisi

Program Jaminan Hari Tua

Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu.

Iuran Program Jaminan Hari Tua:

; ;Jaminan

Ditanggung Perusahaan = 3,7% Ditanggung Tenaga Kerja = 2%

Hari Tua

akan

dikembalikan/dibayarkan

sebesar

iuran

yang

terkumpul

ditambah

dengan

hasil

pengembangannya, apabila tenaga kerja:

; ; ;

Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan masa tunggu 1 bulan Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI

Perubahan Objek penerima manfaat JHT

Aturan Baru PP. No 53 Thn 2012 Pasal 1 ayat 3 Bila tidak ada janda/duda/anak ; dilakukan kepada orangtua, cucu, kakek/nenek, saudara kandung/mertua dari tenaga kerja yang bersangkutan secara berurutan Bila tidak ada janda/duda/anak ; dilakukan kepada orangtua, cucu, kakek/nenek, saudara kandung/mertua dibayarkan kepada pihak yang ditunjuk oleh tenaga kerja dalam wasiatnya Bila tidak membuat wasiat ; dibayarkan oleh BP kepada balai Harta Peninggalan Aturan lama : PP. No 14 Thn 1993 Pasal 26 (2) dan (3) : Bila tidak ada janda/duda maka dilakukan kepada Anak

d

Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

JPK adalah program yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan, mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit, kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif dan efisien.

Jumlah iuran yang harus dibayarkan: Iuran JPK dibayar oleh perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2012 tentang perubahan kedelapan atas Peraturan Pemeritah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dengan perhitungan sebagai berikut:

; ; ;

Tiga persen (3%) dari upah tenaga kerja (maks Rp 3.080.000 ) untuk tenaga kerja lajang Enam persen (6%) dari upah tenaga kerja (maks Rp 3.080.000 ) untuk tenaga kerja berkeluarga Dasar perhitungan persentase iuran dari upah setinggi-tingginya Rp 3.080.000,-

Peraturan Baru PP. No 53 Thn. 2012 Pasal 1 ayat 1 ; Ditanggung oleh pengusaha ; Dasar Perhitungan Upah : ; Maksimal = 2x PTKP (K1) =3.080.000 ; Min = UMR Rp 1.530.000 ; Kel = 6% upah ; Lajang = 3% upah Aturan Lama PP. No 14 Thn. 1993 ; Ditanggung oleh perusahaan ; Dasar perhitungan upah maksimal Rp 1.000.000 ; Keluarga = 6% upah/bulan

;

Lanjang = 3 % upah/bulan

Manfaat yang diberikan JPK :

1 2 3 4 5 6

Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama, adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter umum atau dokter gigi di Puskesmas, Klinik, Balai Pengobatan atau Dokter praktek solo Pelayanan Rawat Jalan tingkat II (lanjutan), adalah pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter spesialis atas dasar rujukan dari dokter PPK I sesuai dengan indikasi medis Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit, adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta yang memerlukan perawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Pelayanan Persalinan, adalah pertolongan persalinan yang diberikan kepada tenaga kerja wanita berkeluarga atau istri tenaga kerja peserta program JPK maksimum sampai dengan persalinan ke 3 (tiga). Pelayanan Khusus, adalah pelayanan rehabilitasi, atau manfaat yang diberikan untuk

mengembalikan fungsi tubuh Emergensi, Merupakan suatu keadaan dimana peserta membutuhkan pertolongan segera, yang bila tidak dilakukan dapat membahayakan jiwa.

Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama meliputi:

a b c d e f

Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter umum Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter gigi (penambalan, pencabutan, perawatan syaraf gigi, dan pembersihan karang gigi) Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana (darah lengkap, urin lengkap, dahak pada kasus TBC, foto rontgen dada, foto rontgen gigi, dan tes kehamilan) Tindakan medis sederhana yang dapat dilakukan oleh dokter umum maupun dokter gigi Pemberian obat-obatan/resep obat sesuai dengan indikasi medis mengacu ke Standar Obat JPK Pelayanan Keluarga Berencana (alat kontrasepsi dalam rahim/IUD, Pil KB dan suntik KB)

g

Pelayanan KIA: pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan bayi dan balita, pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT, Campak, Polio, Hepatitis B)

Pelayanan rawat jalan tingkat II (lanjutan) meliputi:

a b

Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis termasuk tindakan operasi ODC (One Day Care)

c d

Pemberian resep obat sesuai dengan indikasi medis mengacu standar obat JPK PT Jamsostek (Persero) Pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan sesuai indikasi medis:

; ; ; ;

Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan patologi anatomi, mikrobiologi Pemeriksaan Elektromedik antara lain: EEG, ECG, EMG USG, CT Scaning, Pemeriksaan Endoscopy dan sejenisnya

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit meliputi:

1 ; ; 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kamar perawatan Kelas II (dua) rumah sakit umum pemerintah, atau Kelas III (tiga) di rumah sakit TNI/Polri/BUMN/Swasta Lama hari rawat ditanggung maksimum 60 hari/kasus/tahun kalender, termasuk 20 hari/kasus/tahun kalender untuk perawatan khusus Visite dokter yang merawat maksimum 1x sehari Konsultasi dokter spesialis yang diperlukan secara medis Pemberian obat-obatan sesuai indikasi medis yang merujuk pada standar obat JPK PT Jamsostek (Persero) Pemeriksaan penunjang diagnostik seperti laboratorium, rontgen, elektromedis, dan patologi Tindakan Medis Perawatan khusus (ICCU, ICU, HCU,NICU, dan ICU Anak) Operasi sesuai klasifikasi operasi dengan penyetaraan setinggi-tingginya setara denganoperasi besar Alat Kesehatan tidak habis pakai (Pin, Plate, Screw, korset, collar neck, Intra Ocular Lens, Double J, peritoneal stein, dan jaring untuk hernia) ditanggung oleh PT JAMSOSTEK (Persero) sebesar 60% nilai barang, atau setinggi-tingginya Rp 500.000,- sisanya ditanggung oleh peserta

Pelayanan persalinan meliputi:

a b

Persalinan normal, diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan yang ditunjuk atau bantuan tunai maksimum sebesar Rp. 500.000,- per persalinan Pelayanan persalinan dengan risiko tinggi: persalinan yang disertai penyulit atau kelainan yang berpotensi meningkatkan risiko kematian ibu dan janin.

Manfaat diberikan dalam bentuk pelayanan meliputi:

i ii iii iv v vi

Kamar perawatan untuk ibu dan bayi di kelas II RS pemerintah atau kelas III RS TNI/Polri/BUMN/Swasta, maksimum 5 hari Tindakan persalinan Visite dokter yang merawat maksimum 1x per hari Konsultasi dokter spesialis sesuai kebutuhan medis Pemeriksaan penunjang diagnostik Pemberian obat-obatan sesuai indikasi medis mengacu ke Standar Obat JPK PT. Jamsostek (Persero)

Pelayanan khusus meliputi:

a

Bantuan Pengadaan Kacamata

i ii iii ; ; ; b i ii iii iv ; ;

Penerima manfaat terbatas hanya Tenaga Kerja (TK) Syarat untuk mendapatkan bantuan kacamata; memiliki kelainan refraksi yang ditunjukkan dengan resep dokter spesialis mata/dokter yang berwenang mengeluarkan resep kacamata Jenis manfaat: Penggantian kacamata maksimum sebesar Rp.200.000,Penggantian lensa maksimum 1 kali dalam 2 (dua) tahun sebesar Rp. 80.000,-

Penggantian bingkai maksimum 1 kali dalam 3 (tiga) tahun sebesar Rp. 120.000,Bantuan gigi palsu Penerima manfaat terbatas hanya Tenaga Kerja (TK) Syarat untuk mendapatkan bantuan gigi palsu: mempunyai indikasi medis yang diterangkan oleh dokter gigi sebagai lanjutan perawatan yang telah dilakukan sebelumnya Jangka waktu pemberian manfaat: 1 kali dalam 3 tahun Jenis manfaat bantuan gigi palsu: Gigi palsu lepasan (removable) dengan bahan acrylic Penggantian gigi tiruan rahang atas dan bawah maksimum Rp.204.000 per rahang atau

Rp.408.000,- kedua rahang dengan perincian biaya pemasangan plat gigi pertama sebesar Rp. 100.000,- per rahang, selanjutnya Rp. 8.000,- per gigi.

c

Alat Bantu dengar (hearing aid) Penerima manfaat terbatas hanya Tenaga Kerja sesuai indikasi medis, dengan ketentuan:

; ; d ; ; ;

Penggantian biaya pembelian dan pengadaan alat bantu dengar maksimum Rp. 300.000,Penggantian alat bantu dengar maksimum 1 kali dalam 3 (tiga) tahun Kaki/tangan palsu

Penerima manfaat hanya Tenaga kerja sesuai indikasi medis dengan ketentuan: Prothesa anggota gerak atas (tangan) maks. Rp. 350.000,Prothesa anggota gerak bawah (kaki) maks. Rp. 500.000,Penggantian berikutnya hanya dilakukan setelah 3 (tiga) tahun pembuatan pertama.

e

Mata Palsu

i iiEmergensi

Penerima manfaat hanya Tenaga Kerja sesuai dengan indikasi medis dengan ketentuan biaya mata palsu ditetapkan maksimum Rp. 300.000,Penggantian berikutnya hanya dilakukan setelah 3 (tiga) tahun setelah pembuatan mata palsu pertama.

Kriteria Emergensi sesuai indikasi medis:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 a b c d

Kecelakaan/Ruda Paksa yang bukan kecelakaan kerja, contoh kasus: Trauma kepala, patah tulang terbuka/tertutup, luka robekan/sayatan pada kulit/otot Serangan jantung, contoh kasus: henti irama jantung, irama jantung yang abnormal, nyeri dada akibat penyempitan/penutupan pembuluh darah jantung Panas tinggi diatas 39 derajat Celsius atau disertai kejang demam, contoh kasus: kejang demam Perdarahan hebat, contoh diagnosis: Trauma dengan perdarahan hebat, muntah/berak darah, abortus (keguguran) , Demam Berdarah Dengue Grade dengan komplikasi perdarahan Muntaber disertai Dehidrasi sedang s/d berat, contoh kasus: Kholera, Gastroenteritis akut dengan dehidrasi sedang/berat, mual dan muntah pada ibu hamil disertai dehidrasi sedang/berat Sesak Napas, contoh kasus: Asma sedang/berat dalam serangan, infeksi paru berat Kehilangan kesadaran, contoh kasus: Ayan/epilepsy, Syok/pingsan akibat kekurangan cairan, gangguan fungsi jantung, alergi berat, infeksi berat Nyeri kolik, contoh kasus: kolik abdomen, kolik renal, kolik ureter, kolik uretra Keadaan gelisah pada penderita gangguan jiwa

Cakupan Pelayanan Emergensi/Gawat Darurat meliputi: Pemeriksaan dan pengobatan Penunjang diagnostik dan tindakan medis sesuai dengan indikasi medis Pelayanan rujukan rawat inap Pemberian obat untuk waktu terbatas minimal 1 (satu) hari dan diberikan

oleh pelaksanapelayanan kesehatan (PPK)

JAMSOSTEK pada Sektor Informal Pengertian Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK) adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal. Dasar Hukum :

1 2Tujuan

UU No. 3 Tahun 1992 Permen No. 24 Thn 2006

;

Memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.

;

Memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja

Ciri-ciri tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja yang pada umumnya berusaha pada usaha-usaha ekonomi informal dengan ciri-ciri antara lain :

1 2 3 4 5 6 7 8Iuran

Berskala mikro dengan modal kecil; Menggunakan teknologi sederhana/rendah; Menghasilkan barang dan/atau jasa dengan kualitas relatif rendah; Tempat usaha tidak tetap; Mobilitas tenaga kerja sangat tinggi; Kelangsungan usaha tidak terjamin; Jam kerja tidak teratur; Tingkat produktivitas dan penghasilan relatif rendah dan tidak tetap

Iuran TK LHK ditetapkan berdasarkan nilai nominal tertentu berdasarkan upah sekurang-kurangnya setara dengan Upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota Besaran Iuran N o 1. 2. 3. Program Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Hari Tua Jaminan Kematian Persentase

1% 2% (Minimal) 0.3% 6% (Keluarga) 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 3% (Lajang) Ket: Iuran ditanggung sepenuhnya oleh peserta

ManfaatJenis Program & Manfaat (sesuai PP 14/1993):

;

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), terdiri dari biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja, biaya perawatan medis, biaya rehabilitasi, penggantian upah Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), santunan cacat tetap sebagian, santunan cacat total tetap, santunan kematian (sesuai label), biaya pemakaman, santunan berkala bagi yang meninggal dunia dan cacat total tetap

;

Jaminan Kematian (JK), terdiri dari biaya pemakaman dan santunan berkala

; ;

Jaminan Hari Tua (JHT), terdiri dari keseluruhan iuran yang telah disetor, beserta hasil pengembangannya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), terdiri dari rawat jalan tingkat pertama meliputi: pemeriksaan dan pengobatan dokter umum dan dokter gigi, pemeriksaan diberikan dalam bentuk tindakan medis sederhana; rawat inap; pertolongan persalinan; penunjang diagnostic berupa pemeriksaan laboratorium, radiologi, EEG dsb; pelayanan khusus berupa penggantian biaya prothese, orthose dan kacamata; dan pelayanan gawat darurat

JAMSOSTEK pada Sektor KonstruksiDefinisi : Adalah Program Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Sektor Jasa Konstruksi.

Dasar Hukum :

1

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-196/MEN/1999 Tanggal 29 September 1999

Jenis Jaminan Sosial yang digunakan :

1 2Iuran

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Kematian (JKM)

Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor dan besarannya ditetapkan sebagai berikut:

1 2

Pekerjaan Konstruksi sampai dengan Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebesar 0,24% dari nilai kontrak kerja konstruksi Pekerjaan Konstruksi diatas Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sebesar penetapan angka 1 ditambah 0,19% dari selisih nilai, yakni dari nilai Kontrak Kerja Konstruksi dikurangi Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah)

3

Pekerjaan Konstruksi diatas Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) sebesar penetapan angka 2 ditambah 0,15% dari selisih nilai, yakni dari nilai Kontrak Kerja Konstruksi dikurangi Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

4

Pekerjaan Konstruksi diatas Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) sampai dengan Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sebesar penetapan angka 3 ditambah 0,12% dari selisih nilai, yakni dari nilai Kontrak Kerja Konstruksi dikurangi Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)

5

Pekerjaan Konstruksi diatas Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sebesar penetapan huruf d ditambah 0,10% dari selisih nilai, yakni dari nilai Kontrak Kerja Konstruksi dikurangi Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah)

Nilai Kontrak Kerja Konstruksi yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan iuran tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-150/MEN/1999 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, mengatur kepesertaan maupun upah sebagai dasar penetapan iuran, sbb:

1

Bagi tenaga kerja harian lepas, borongan dan perjanjian kerja waktu tertentu yang bekerja kurang dari 3 (tiga) bulan wajib diikutsertakan dalam program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, lebih dari 3 (tiga) bulan wajib diikutsertakan untuk seluruh program jaminan sosial tenaga kerja

2

Untuk tenaga kerja harian lepas dalam menetapkan upah sebulan adalah upah sehari dikalikan jumlah hari kerja dalam 1 (satu) bulan kalender. Apabila upah dibayar secara bulanan untuk menghitung upah sehari bagi yang bekerja 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu adalah upah sebulan dibagi 25 (dua puluh lima) , sedangkan yang bekerja 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu adalah upah sebulan dibagi 21 (dua puluh satu)

3

Untuk tenaga kerja borongan yang bekerja kurang dari 3 (tiga) bulan penetapan upah sebulan adalah 1 (satu) hari dikalikan jumlah hari kerja dalam 1 (satu) bulan kalender. Bagi yang bekerja lebih dari 3 (tiga) bulan, upah sebulan dihitung dari upah rata - rata 3 (tiga) bulan terakhir. Jika pekerjaan tergantung cuaca upah sebulan dihitung dari upah rata - rata 12 (dua) belas bulan terakhir

4

Untuk tenaga kerja yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu, penetapan upah sebulan adalah sebesar upah sebulan yang tercantum dalam perjanjian kerja