Profile Jamsostek

50
Visi dan Misi Visi Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya. Misi Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi; Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas Negara: Berperan serta dalam pembangunan FILOSOFI JAMSOSTEK a. JAMSOSTEK dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. b. Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program JAMSOSTEK dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah. Motto Perusahaan: Pelindung Pekerja, Mitra Pengusaha

Transcript of Profile Jamsostek

Page 1: Profile Jamsostek

Visi dan Misi

Visi

Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.

Misi

Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi;

Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga

kerja dan meningkatkan produktivitas Negara: Berperan serta dalam pembangunan

FILOSOFI JAMSOSTEK

a. JAMSOSTEK dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain.

b. Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program JAMSOSTEK dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah.

Motto Perusahaan:

Pelindung Pekerja, Mitra Pengusaha

NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Iman          : Taqwa, berfikir positif, tanggung jawab, pelayanan tulus ikhlas.

Profesional:Berprestasi, bermental unggul, proaktif dan bersikap positif terhadap perubahan

                    dan pembaharuan

Teladan     : Berpandangan jauh kedepan, penghargaan dan pembimbingan (reward &  

                    encouragement), pemberdayaan

Page 2: Profile Jamsostek

Integritas   : Berani, komitmen, keterbukaan

Kerjasama : Kebersamaan, menghargai pendapat, menghargai orang lain.

Sejarah

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara, Indonesia seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2, dimana Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengesahkan Amandemen tersebut, yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun produktivitas kerja.

Kiprah Perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normative Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek (Persero) memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya.

Page 3: Profile Jamsostek

Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa depan bangsa.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero) sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: KEP/190/082007 bulan Agustus 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT. Jamsostek (Persero), adalah sebagai berikut : 

 

 

ewan Komisaris

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-70/MBU/2012 tentang "Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja†tanggal 16 Februari, � berikut profil Dewan Komisaris PT Jamsostek (Persero):

Page 4: Profile Jamsostek

Bambang SubiantoKomisaris Utama Komisaris Utama PT Jamsostek sejak Desember 2008. Saat ini adalah partner dari Argha Jata. Pada tahun 2000 - 20004 partner dari PT Ernst & Young Consulting. Pernah menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan menjabat sebagai Menteri Keuangan RI pada dalam periode Mei 1998 - Oktober 1999.

Meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung, gelar Master of Business Administration konsentrasi di Finance & Business Economics gelar Doctor dalam bidang Applied Economic Sciences dari Catholic University of Leuven, Belgium tahun 1984.

Prijono Tjipto HeriyantoKomisarisKomisaris PT Jamsostek (Persero) sejak Januari 2011.Lahir: Malang, 3 April 1948Profesi: Guru Besar FEUIPendidikan:- Sarjana Ekonomi Jurusan Pemerintahan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1973- M.A (S2) di bidang ekonomi dari University the Philippines, 1977- S3 (Ph.D) di bidang ekonomi dari University of Hawaii dengan judul disertasi The Economic Benefit of Tuberculosis Control Program in Indonesia: Effect of Chemotherapy, 1981Karir:- Dosen, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia- Kepala Badan Kepegawaian Negara- Sekretaris Wakil Presiden Republik Indonesia- Dewan Komisaris PT. Jamsostek (Persero)

Dewan Direksi

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-213/MBU/102011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jamsostek, tanggal 13 Oktober 2011, berikut adalah profil Dewan Direksi PT Jamsostek (Persero):

H. Hotbonar Sinaga(Direktur Utama)Lahir: Cipanas, 20 Mei 1949

Pendidikan: Sarjana Ekonomi Manajemen Konsentrasi Pemasaran Universitas Indonesia, Non Degree-Shipping (Professional Shipping Management) Norwegian Shipping Academy, Insurance Broking (Certified Indonesian Ins. & Reinsurance Brokers) & APAI (Ahli Pialang Asuransi Indonesia) ABAI, Jakarta, Perencanaan Keuangan ChFC (Chartered Financial Consultant) The American College & Singapore

Page 5: Profile Jamsostek

College of Insurance.

Karir: Sebagai Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Program Sarjana Strata-1 dan Magister Management, Direktur Utama PT. Asuransi Berdikari, Komisaris Independen: PT. Asia Pratama General Insurance, PT. Sarana Proteksi Broker Asuransi, PT. Sinar Mas Multi Artha Tbk., PT. Asuransi Sinar Mas, PT. Asuransi Eka Life, PT. Asuransi Mega Life, Komisaris Utama PT. Mitra Finansial Wicaksana, Komite Audit: PT. Pindo Deli Paper Mills, PT. Lontar Papirus Pulp & Paper.

H.D Suyono(Direktur Umum dan SDM)Lahir: Sragen, 10 Desember 1953

Pendidikan: Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Agustus 1945 Semarang

Karir: pernah menduduki Jabatan Kepala Biro Humas PT Jamsostek (Persero), Kepala Kantor Wilayah V Semarang, menjabat Kepala Kantor Wilayah VIII Makasar,  Kepala Biro Sekretariat Perusahaan PT Jamsostek (Persero) dan sebelum ditetapkan sebagai Direktur Umum dan SDM telah menjabat sebagai Direktur Perencanaan Pengembangan dan Informasi.

Myra Soraya Ratnawati Asnar(Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi)Lahir: Surabaya, 28 Desember 1956

Pendidikan: Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia, Magister Manajemen Lembaga Pembinaan dan Pendidikan Manajemen (PPM)

Karir: Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan PT Jamsostek (Persero). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Jamsostek (Persero)

Ahmad Ansyori(Direktur Kepesertaan)Lahir: Kota Negara, Juli 1963

Pendidikan: Magister Hukum Universitas Sumatera Utara

Karir: pernah menduduki Jabatan Kepala Biro Hukum PT Jamsostek (Persero), Kepala Biro Personalia PT Jamsostek (Persero), Kepala Kantor Wilayah I Medan PT Jamsostek (Persero). Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Pelayanan PT. Jamsostek (Persero).

Page 6: Profile Jamsostek

Djoko Sungkono(Direktur Pelayanan)Lahir:  Mojokerto, 02 Nopember 1952

Pendidikan: Magister Manajemen Pemasaran Universitas Pancasila 

Karir: Pernah menjabat sebagai Direktur Umum dan Personalia PT Jamsostek (Persero), Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek (Persero), Marketing Advisor Pharma Niaga Bhd, Malaysia. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Umum dan SDM. Saat ini masih aktif sebagai anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 

Elvyn G. Masassya(Direktur Investasi)Lahir: Medan, 18 Juni 1967

Pendidikan: Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Jayabaya, Magister Manajemen Keuangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Karir: pernah menjabat sebagai Komisaris PT Bank Bali, Direktur PT Bank Permata Tbk, Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Direktur PT Tuban Petrochemical Industries

Karsanto(Direktur Keuangan)

Lahir: Surakarta, 12 Mei 1954 Pendidikan: Sarjana Ekonomi jurusan Perusahaan Universitas Diponegoro, Master of Business Administration Institute Technology of New York  Karir: pernah menjabat sebagai Pemimpin Wilayah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah 01 Medan, Pemimpin Divisi Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Pemimpin Divisi Kebijakan & Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

Tim Manajemen PT Jamsostek ( Persero )

Kantor Pusat  

 Posisi Nama

Kepala Biro Humas M. Sarjan LubisKepala Biro Sekretariat Perusahaan M. Nasrun Baso

Kepala Biro Pengawasan Internal Basuki Siswanto

Kepala Divisi Pelayanan JPK Mas'oed Muhammad

Kepala Divisi Teknis & Pelayanan Nur'aina

Kepala Biro Akuntansi Trisiwi Hidayati

Kepala Biro Keuangan Asa Baitofa

Page 7: Profile Jamsostek

Kepala Biro Pengendalian Keuangan Paryudhianto, Akt

Kepala Biro Teknologi & Informasi Hardi Yuliwan

Kepala Biro Renbang Agus Supriyadi

Kepala Biro Diklat Koes Antarto

Kepala Biro Manajemen Risiko Teguh Purwanto

Kepala Divisi Operasi Tjipto Rahadi

Kepala Biro Pengadaan Diddi Siswadi

Kepala Biro Kepatuhan & Hukum Salkoni

Kepala Biro SDM Nurhadiah

Kepala Biro Sarana & Prasarana Dedi Pramiadi

Kepala Biro PKP & KBL Ahmad Riadi

Kepala Divisi Investasi Langsung Amri Yusuf

Kepala Divisi Pasar Uang & Pasar Modal Jeffry Haryadi PM

Pjs. Kepala Divisi Analisa PortofolioStaff Ahli Direksi

Dodo SuhartoArena Tri Jaya

 

Daerah   

Posisi NamaKepala Kantor Wilayah I -Wakil Kepala Kanwil I Banjar Aseli DS

Kepala Kantor Wilayah II F. Soetrisno

Wakil Kepala Kanwil II Partono

Kepala Kantor Wilayah III Herdi Trisanto

Wakil Kepala Kanwil III Mulyani RAR

Kepala Kantor Wilayah IV E. Ilyas Lubis

Wakil Kepala Kanwil IV Herwin Mahendra

Kepala Kantor Wilayah V Ferry Atorid

Wakil Kepala Kanwil V Elias Manuhutu

Kepala Kantor Wilayah VI M. Junaedi

Wakil Kepala Kanwil VI -

Kepala Kantor Wilayah VII Diddi Slamet Riyadi

Wakil Kepala Kanwil VII -

Kepala Kantor Wilayah VIII Yoto Susiswo

Wakil Kepala Kanwil VIII --Sumber: Biro Sekretariat Perusahaan, Sept. 2011

Kantor Cabang Wilayah I

Kantor Cabang MedanJl. Kapten Patimura No. 334, Medan 20153 PO Box 1479Tel. (061) 4155674Fax.(061) 4578833Status Kantor: Cabang Kelas I

Kantor Cabang Pematang SiantarJl. Padang Sidempuan No. 6 Pematang Siantar 21116Tel. (0622) 22438 Fax. (0622) 23265Status Kantor: Cabang Kelas II

Page 8: Profile Jamsostek

Kantor Cabang KisaranJl. Sutomo No. 159 B - C Kisaran 21215 PO Box 11Tel. (0623) 43992, 43066 Fax. (0623) 41862Status Kantor: Cabang Kelas II

Kantor Cabang SibolgaJl. MT Haryono No. 11, SibolgaTel. (0631) 22414, 21712Fax. (0631) 21934Status Kantor: Cabang kelas III

Kantor Cabang Sumatera BaratJl. Veteran No. 47 A, Padang 25116 PO Box 80Tel. (0751) 22984, 22985 Fax. (0751) 22987Status Kantor: Cabang Kelas II

Kantor Cabang SolokJl. Cindur Mato No.06 SolokTel. (0755) 20646Fax. (0755) 20613Status Kantor: Cabang Kelas III Kantor Cabang Bukit TinggiJl. Batang Agam/ Jl. Prof. Hazarin No. 12 (Belakan Balok)Bukit TinggiTlp. (0752) 22894, 626590Fax. (0752) 33720Status Kantor: Cabang Kelas III

Kantor Cabang Tanjung MorawaJl. Medan Tanjung Morawa Km 16.5Komplek Ruko Morawa No. 3 - 4Tel. (061) 7941709, 7941882 Fax. (061) 7941712Status Kantor: Cabang kelas II

Kantor Cabang LhokseumaweJl. T. Hamzah Bendahara, Lhokseumawe 24351 PO Box 15Tel. (0645) 43635, 45873 Fax. (0645) 43135Status Kantor: Cabang Kelas III

Kantor Cabang N.A.DJl. TM Daud Beureuh No. 152, Banda Aceh 23126 PO Box 105Tel. (0651) 23045, 635145 Fax. (0651) 33551Status kantor: Cabang Kelas III

Page 9: Profile Jamsostek

Kantor Cabang MeulabohMeulabohJl. Swadaya No. 23MeulabohTel. (0655) 7006044, 7006043Fax. (0655) 7000914Status Kantor: Cabang Kelas III

Kantor Cabang LangsaJl. Teuku Cik Ditiro No. 18, Langsa 24415 PO Box 14Tel. (0641) 21886 Fax. (0641) 20628Status Kantor: Cabang Kelas III Kantor Cabang BelawanJl. Yos Sudarso No. 36A MedanTel. (061) 6628841, 6631291 Fax. (061) 6628842Status Kantor: Cabang Kelas II Kantor Cabang BinjaiJl. Soekarno-Hatta No. 469KM. 18 Binjai Timur, BinjaiTelp. (061) 8820465, 8820466Status Kantor: Cabang Kelas III

Kantor Cabang Wilayah II

Kantor Cabang PalembangJl. Jend. Sudirman No. 131, Palembang 30126 PO Box 1378Tel. (0711) 310017 Fax. (0711) 362033Status Kantor: Cabang Kelas I

Kantor Cabang Muara EnimJl. Jenderal A. Yani No. 54B Muara Enim 31311Tel. (0734) 423300 Fax. (0734) 421821Status Kantor: Cabang Kelas III

Kantor Cabang Jambi IJl. Slamet Riyadi No. 16, Jambi 361121 PO Box 65Tel. (0741) 61918, 63356, 65775, 667796, 667753, 66243 Fax. (0741) 62737Status Kantor: Cabang Kelas II 

Page 10: Profile Jamsostek

Kantor Cabang Jambi IIJl. Lintas Sumatera KM 0 No.11 Muara Bungo Jambi  Tel. (0747) 22295 Fax. (0747) 323016Status Kantor: Cabang Kelas III Kantor Cabang Lampung IJl. Drs. Warsito No. 4, Teluk Betung  Bandar Lampung 35127 Tel. (0721) 486036, 486783 Fax. (0721) 486051Status Kantor: Cabang Kelas II Kantor Cabang Lampung IIJl. Negara No. 11, Bandar Jaya Lampung Tengah  Tel. (0725) 572567Fax. (0725) 267655Status Kantor: Cabang Kelas III Kantor Cabang BengkuluJl. Kapuas Raya No.82 BengkuluTel. (0736) 20451 Fax.(0736) 20007Status Kantor: Cabang Kelas II Kantor Cabang Pangkal PinangJl. Jend.Sudirman No.9 Gobek Pangkal PinangTel. (0717) 431415 Fax. (0717) 431216Status Kantor: Cabang Kelas II Kantor Cabang Riau IJl. Tangkuban Perahu Timur No. 28 Pekanbaru 28112Tel. (0761) 33257, 37384, 27036 Fax. (0761) 33245Status Kantor: Cabang kelas I Kantor Cabang Riau IIJL H.R Subrantas No.41A-BPekanbaru 28112Tel. (0761) 61707Fax. (0761) 61707Status Kantor: Cabang Kelas III Kantor Cabang DuriJl. Jawa No.4

Page 11: Profile Jamsostek

Duri - RiauTel. (0765) 598133 Fax. (0765) 595615Status Kantor: Cabang Kelas III Kantor Cabang DumaiJl. Jend. sudirman No. 131  Dumai Tel. (0765) 36728Fax. (0765) 32794Status Kantor: Cabang Kelas III

Kantor Cabang RengatJl. Bupati Tulus No. 66 PO Box 2 Rengat Tel. (0769) 21168 Fax. (0769) 21677 Status Kantor: Cabang Kelas II

Kantor Cabang Tanjung PinangJl. Engku Putri, Tanjung Pinang PO Box 150Tel. (0771) 315057, 315058 ,315059 Fax. (0771) 21929Status Kantor: Cabang Kelas II

Kantor Cabang Batam IGedung Jamsostek Rental Office Lt. 3Jl. Imam Bonjol Nagoya Office Batam  Tel. (0778) 458324, 455920 Fax. (0778) 452986Status Kantor: Cabang kelas I Kantor Cabang Batam IIJl. Radja Hadji No. 5-6Batam  Tel. (0778) 322858

Status Kantor: Cabang kelas III

Kantor Cabang Wilayah III

Kantor Cabang SalembaJl. Salemba Raya No. 65 Jakarta 10440Tel. (021) 3905226, 390 5227 Fax. (021) 3905229Status Kantor: Cabang Kelas I

Page 12: Profile Jamsostek

Kantor Cabang RawamangunJl. Pemuda Kav.10 No. 90 Jakarta TimurTel. (021) 47868141 s/d 43 Fax. (021) 47867071Status Kantor: Cabang Kelas I

Kantor Cabang GrogolGedung Bank Lippo Lt. 3Jl. Daan Mogot No. 95 C, Jakarta Barat 11510Tel. (021) 5664269, 5659123, 5665331 Fax. (021) 5664268Status Kantor: Cabang kelas I

Kantor Cabang KalideresKomp. Naga Sakti Blok 6DJl. Daan Mogot Km 14 Jakarta BaratTel. (021) 54395596, 54395598 Fax. (021) 54395696Status Kantor: Cabang kelas II

Kantor Cabang Tanjung PriokJl. Bukit Gading Indah Blok I  No 5-8 Jakarta UtaraTel. (021) 4530123  Fax. (021) 45842723, 458 42725Status Kantor: Cabang kelas I

Kantor Cabang Pulo GadungGedung PT Astra Agrolestari Tbk.Kawasan Industri Pulo GadungJl. Pulo Ayang Raya Blok OR-1 Jakarta TimurTel. (021) 4616555 Fax. (021) 4616618Status Kantor: Cabang Kelas II

Kantor Cabang SetiabudiMenara Jamsostek Lt.2Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 38 Jakarta SelatanTel. (021) 5279318 s/d 23 Fax. (021) 5279324/5Status Kantor: Cabang Kelas I

Kantor Cabang GambirGedung Bank Liman Int. Lt. 2

Page 13: Profile Jamsostek

Jl. Ir. H. Juanda No. 12Jakarta PusatTel. (021) 3857701, 3857775, 3857702 Fax. (021) 3512176Status Kantor: Cabang Kelas I

Kantor Cabang CilandakJl. R.A Kartini Kav 13 Cilandak Barat Jakarta 12430Tel. (021) 75917963 s/d 72 Fax. (021) 75917973, 75917974Status Kantor: Cabang Kelas I

Kantor Cabang Kebayoran BaruWijaya Grand Center Blok C1 Jl. Darmawangsa III, Keb.Baru Jakarta 12160Tel. (021) 72799513 Fax. (021) 7393661Status Kantor: Cabang Kelas II

Kantor Cabang Kebon SirihJl. K.H. Wahid Hasyim No. 94 Jakarta PusatTel. (021) 3905119, 3905029 Fax. (021) 3141709Status Kantor: Cabang kelas I

Kantor Cabang PluitWisma ADR Jl. Pluit Raya 1 No. 1 Jakarta Utara Jakarta UtaraTel. (021) 66695182 s/d 184 Fax. (021) 66604157Status Kantor: Cabang Kelas II

Kantor Cabang CawangGedung Cawang Kencana lantai 7 Suite 703 & 704 Jl. Mayjen Sutoyo Kav.22 Jakarta 13630Tel. (021) 8007971, 8002659, 8002660 Fax. (021) 8007972Status Kantor: Cabang Kelas II

Kantor Cabang Mangga DuaGedung Green Boutique Blok C No. 5Jl. Arteri Mangga Dua Raya CentreJakarta 14430Tel. (021) 6286534, 6286535 

Page 14: Profile Jamsostek

Fax. (021) 6122663Status Kantor: Cabang Kelas II Kantor Cabang CilincingJl. Kramat Jaya No. 22 B-C Kecamatan Koja Jakarta UtaraTel. (021) 4353438, 4353441, 4353451, 4353529 Fax. (021) 4353363Status Kantor: Cabang Kelas III Kantor Cabang Gatot SubrotoMenara Mulia Ground Floor (Lantai Dasar)Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11 Jakarta SelatanTel. (021) 5260419 s/d 22 Fax. (021) 5223544, 5207808Status Kantor: Cabang Kelas I Kantor Cabang Gatot Subroto IIMenara Mulia Lt. MezaninJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11 Jakarta SelatanTel. (021) 52892102 s/d 5 Status Kantor: Cabang Kelas II Kantor Cabang Gatot Subroto IIIMenara Mulia Lt. 1 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11 Jakarta SelatanTel. (021) 52892107 s/d 8 Status Kantor: Cabang Kelas III

antor Cabang Wilayah IV

Kantor Cabang Bandung IGedung Soilens Lt. IIIJl. P. Hasan Mustofa No. 39 Bandung 40124 Tel. (022) 7275736, 7204486, 7102733  Fax. (022) 7275570, 7275810Status Kantor: Cabang kelas I

Kantor Cabang Bandung IIJl. BKR No 54 D BandungTel. (022) 5204194 Fax. (022) 5224144Status Kantor: Cabang kelas II

Page 15: Profile Jamsostek

Kantor Cabang Tangerang IJl. Perintis Kemerdekaan II Kav. 14 Tangerang 15118 PO Box 235Tel.(021) 5587403, 5524110 Fax. (021) 5527002Status Kantor: Cabang kelas I

Kantor Cabang Tangerang IIKomplek Sasa Plaza Blok B No 26, Ps. Kemis Jl. Gatot Subroto, Jatiuwung TangerangTel. (021) 5910441, 5912978, 5912385 Fax. (021) 5917843Status Kantor: Cabang kelas II Kantor Cabang Tangerang IIIRuko BSD Sektor IV Blok RSJl. Rinjani III/ 5 No. 38 Serpong - TangerangTel. (021) 53153735, 53153736Fax. (021) 53153740Status Kantor: Cabang kelas III Kantor Cabang Tangerang IVRuko Citra Raya Blok K1 No. 28Cikupa TangerangTel. (021) 59401956, 59401988 Fax. (0231) 59402001Status Kantor: Cabang kelas II

Kantor Cabang Bogor IJl. Pemuda No. 8 A Bogor Tel. (0251) 318179, 317923, 374040Fax. (0251) 313760, 346959Status Kantor: Cabang kelas I

Kantor Cabang Bogor IIJl. Raya Cileungsi KM 1 No 6 Jonggol, Bogor 16820Tel. (021) 8230763Fax. (021) 8230765Status Kantor: Cabang kelas II

Kantor Cabang BekasiJl. Pramuka No. 29 Bekasi 17141Tel. (021) 8843909

Page 16: Profile Jamsostek

Fax. (021) 8845438, 88957687Status Kantor: Cabang kelas I

Kantor Cabang KarawangGedung Bank Tata Cabang KarawangJl. Tuparev No. 399 Karawang Tel. (0267) 411439 Fax. (0267) 400966Status Kantor: Cabang kelas II

Kantor Cabang CikarangOffice Park Kawasan Industri Jababeka Tahap II Jl. Cikarang Baru No. 12 Cikarang Bekasi  Tel. (021) 89113873 s/d 75Fax. (021)89113877/ 78Status Kantor: Cabang kelas I

Kantor Cabang CimahiJl. Raya Sangkuriang No. 15 CimahiTel. (022) 6626713, 6626717 Fax. (022) 6626984Status Kantor: Cabang kelas II

Kantor Cabang SukabumiJl. Surya Kencana No. 68 Sukabumi 14311 PO Box 74Tel. (0266) 222481 Fax. (0266) 222066 Status Kantor: Cabang kelas II

Kantor Cabang SerangJl. Jend. A. Yani No. 154 Serang 42118 PO Box 65Tel. (0254) 250155, 200794 Fax. (0254) 200031Status Kantor: Cabang kelas I

Kantor Cabang Periangan TimurJl. R.E. Martadinata No. 260 TasikmalayaTel. (0265) 327987, 327811 Fax. (0265) 331346Status Kantor: Cabang kelas III Kantor Cabang PurwakartaJl. Terusan Ibrahim, Singadilaga 14Purwakarta Tel. (0264) 231108, 214917

Page 17: Profile Jamsostek

Fax. (0264) 230751Status Kantor: Cabang kelas II Kantor Cabang MajalayaJl. Soekarno Hatta No. 592 BandungTel. (022) 7500380 Fax. (022) 7500810Status Kantor: Cabang kelas II Kantor Cabang DepokKompl. Ruko ITC Depok No. 38-39Jl. Margonda Raya No. 56Depok 16431Tel. (021) 77215101 Fax. (021) 77215104Status Kantor: Cabang kelas II Kantor Cabang CirebonJl. Evakuasi No. 11BCirebon 45122PO Box 164 Tel. (0231) 485660 Fax. (0231) 485785Status Kantor: Cabang kelas II

Sampai kanwil VIII

ood Corporate Governance PT Jamsostek ( Persero )

1. Membangun Budaya GCG 2. Pedoman GCG (GCG Code) 3. Pedoman Perilaku (Code Of Conduct) 4. Tata Kerja Komisaris dan Direksi (Board Manual) 5. Benturan Kepentingan 6. Komite Etika 7. Pedoman Pengklasifikasian dan Pengungkapan Informasi

Biro Pengawasan Intern

Keberadaan Biro Pengawasan Intern

Pasal 67 Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, bahwa (1) Pada setiap BUMN dibentuk satuan pengawasan intern yang merupakan aparat pengawasan intern perusahaan (2) Satuan pengawasan intern dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Surat Keputusan Direksi No: KEP/190/082007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Jamsostek (Persero).

Page 18: Profile Jamsostek

Biro Pengawasan Intern didirikan dengan tujuan turut mengamankan misi JAMSOSTEK dengan berperan sebagai unit yang melayani secara efektif dan efisien semua tingkatan manajemen JAMSOSTEK sedemikian rupa sehingga pelaksanaan kegiatan setiap tingkatan manajemen dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan JAMSOSTEK senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan obyektifitas. Dengan dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Komisaris, Biro Pengawasan Intern bertanggung jawab secara struktural langsung kepada Direktur Utama, namun dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan audit. Agar dapat melaksanakan tugasnya secara independen dan obyektif tanpa pengaruh atau tekanan dari semua tingkatan manajemen, Biro Pengawasan Intern dibekali dengan Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang mengatur kewenangan dan tanggung jawab BPI, Direksi dan Dewan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi BPI. Aktivitas dan tugas-tugas BPI

Melakukan audit operasional sesuai Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang telah disetujui oleh Direktur Utama.

Melakukan audit khusus (investigative audit) atas adanya indikasi penyimpangan, baik yang ditemukan pada saat audit rutin atau laporan dari unit kerja di Kantor Pusat maupun Kantor Daerah.

Melaksanakan fungsi sebagai konsultan dengan turut aktif dalam berbagai tim penyusunan dan implementasi prosedur/pedoman/bisnis proses, tim penyelesaian temuan auditor ekstern, dan tim-tim penyelesaian masalah internal perusahaan.

Melakukan pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut temuan auditor internal dan eksternal.

Berperan sebagai mitra kerja (counterpart) dari eksternal auditor (BPK RI, BPKP, dan KAP) pada saat pelaksanaan audit oleh eksternal auditor.

Melaksanakan pembinaan kepata Kantor Wilayah dan Kantor Cabang dalam event-event Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda).

Membina hubungan dan turut aktif dalam berbagai kegiatan dan kepengurusan organisasi profesi seperti: Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FK-SPI), Persatuan Auditor Internal Indonesia (PAII), Institute of Internal Audit (IIA) Indonesia, Lembaga Pengembangan Fraud Audit (LPFA)  dan Yayasan Pengembangan Internal Auditor (YPIA)

Prosedur Standar Operasi (SOP) yang sudah dimiliki Biro Pengawasan Intern

Pedoman Pengelolaan BPI untuk membantu semua tingkatan manajemen dan meningkatkan mutu peran tersebut di atas diperlukan suatu tata cara pengelolaan kegiatan audit dan non audit.

Pedoman Audit Operasional untuk membantu auditor dalam melakukan evaluasi atas efektifitas sistem pengendalian intern berbasis COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission) dengan fokus pada kebijakan perusahaan, standar etika dan pengendalian intern.

Pedoman Audit Khusus sebagai panduan bagi Auditor, Pengawas dan Penanggung Jawab Audit di Biro Pengawasan Intern dalam melaksanakan persiapan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan audit khusus, sehingga hasil audit dan rekomendasi yang disampaikan menjadi lebih baik dan memiliki dasar yang dapat dipertanggungjawabkan.

DIREKTORAT DI KANTOR PUSAT YANG SUDAH MENERAPKAN SMM ISO 9001:2000

     

No Direktorat Badan Sertifikasi Masa Berlaku

1 Umum dan SDM SGS UK Ltd. Dec.07 - Dec.102 Keuangan SGS UK Ltd. Dec.07 - Dec.10

Page 19: Profile Jamsostek

3 Operasi dan Pelayanan SGS UK Ltd. Jan.07 - Jan.104 Investasi SGS UK Ltd. Jan.07 - Jan.105 Renbang dan Informasi PT SGS Indonesia Feb. 09 - Nov. 106 Utama PT SGS Indonesia Feb. 09 - Nov. 107 Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT SGS Indonesia Feb. 09 - Nov. 10

    Last Updated: April 2009

KANTOR CABANG YANG SUDAH MENERAPKAN 

SMM ISO 9001 - 2000 

No Kantor Cabang

1 Tanjung Morawa2 Pematang Siantar3 Sumatera Barat4 Jambi5 Tanjung Pinang6 Medan7 Lampung I8 Rawamangun9 Kebon Sirih

10 Salemba11 Bekasi12 Bandung I13 Tangerang I14 Ungaran15 Yogyakarta16 Cilacap17 Semarang I18 Sidoarjo19 Pasuruan20 Tanjung Perak21 Karimunjawa22 Bali23 Malang24 Bontang25 Samarinda26 Balikpapan27 Kalimantan Selatan28 Makassar29 Manado30 Maluku

Last Updated: April 2009

 

Program Jaminan Hari Tua

Program Jaminan Sosial merupakan program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan merupakan sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja. 

Page 20: Profile Jamsostek

Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas saat terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan tenaga kerja dan/atau membutuhkan perawatan medis Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial ini menggunakan mekanisme Asuransi Sosial.  Program Jaminan Hari Tua DefinisiProgram Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu. Iuran Program Jaminan Hari Tua:

Ditanggung Perusahaan = 3,7% Ditanggung Tenaga Kerja = 2%

 Kemanfaatan Jaminan Hari Tua adalah sebesar akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya. Jaminan Hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja:

Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun dengan masa tunggu

1 bulan Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/POLRI/ABRI

Tata Cara Pengajuan Jaminan 1.      Setiap permintaan JHT, tenaga kerja harus mengisi dan menyampaikan formulir 5 Jamsostek

kepada kantor Jamsostek setempat dengan melampirkan: a.       Kartu peserta Jamsostek (KPJ) asli b.       Kartu Identitas diri KTP/SIM (fotokopi) c.       Surat keterangan pemberhentian bekerja dari perusahaan atau Penetapan Pengadilan

Hubungan Industrial d.       Surat pernyataan belum bekerja di atas materai secukupnya e.       Kartu Keluarga (KK)

2.     Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang mengalami cacat total dilampiri dengan Surat Keterangan Dokter

3.     Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggalkan wilayah Republik Indonesia dilampiri dengan: a.       Pernyataan tidak bekerja lagi di Indonesia b.       Photocopy Paspor c.       Photocopy VISA

4.     Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang meninggal dunia sebelum usia 55 thn dilampiri: a.       Surat keterangan kematian dari Rumah Sakit/Kepolisian/Kelurahan b.       Photocopy Kartu keluarga

5.     Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang berhenti bekerja dari perusahaan sebelum usia 55 thn telah memenuhi masa kepesertaan 5 tahun telah melewati masa tunggu 1 (satu) bulan terhitung sejak tenaga kerja yang bersangkutan berhenti bekerja, dilampiri dengan: a.       Photocopy surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan b.       Surat pernyataan belum bekerja lagic.      Permintaan pembayaran JHT bagi tenaga kerja yang menjadi Pegawai Negeri

Sipil/POLRI/ABRI

Page 21: Profile Jamsostek

 Selambat-lambatnya 30 hari setelah pengajuan tersebut PT Jamsostek (Persero) melakukan pembayaran JHT

Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja. JPK adalah salah satu program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit, kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Manfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki tenaga kerja yang sehat, dapat konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif. 

Jumlah iuran yang harus dibayarkan:

Iuran JPK dibayar oleh perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2012 tentang perubahan kedelapan atas Peraturan Pemeritah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dengan perhitungan sebagai berikut:

Tiga persen (3%) dari upah tenaga kerja (maks Rp 3.080.000 ) untuk tenaga kerja lajang Enam persen (6%) dari upah tenaga kerja (maks Rp 3.080.000 ) untuk tenaga kerja berkeluarga Dasar perhitungan persentase iuran dari upah setinggi-tingginya Rp 3.080.000,-

Cakupan ProgramProgram JPK memberikan manfaat paripurna meliputi seluruh kebutuhan medis yang diselenggarakan di setiap jenjang PPK dengan rincian cakupan pelayanan sebagai berikut:

1. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama , adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter umum atau dokter gigi di Puskesmas, Klinik, Balai Pengobatan atau Dokter praktek solo

2. Pelayanan Rawat Jalan tingkat II (lanjutan), adalah pemeriksaan dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter spesialis atas dasar rujukan dari dokter PPK I sesuai dengan indikasi medis

3. Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit , adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta yang memerlukan perawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit

4. Pelayanan Persalinan , adalah pertolongan persalinan yang diberikan kepada tenaga kerja wanita berkeluarga atau  istri tenaga kerja peserta program JPK maksimum sampai dengan persalinan ke 3 (tiga).

5. Pelayanan Khusus , adalah pelayanan rehabilitasi, atau manfaat yang diberikan untuk mengembalikan fungsi tubuh

6. Emergensi , Merupakan suatu keadaan dimana peserta membutuhkan pertolongan segera, yang bila tidak dilakukan dapat membahayakan jiwa.

Prosedur Pelayanan Pemeriksaan PenunjangProsedur Pelayanan FarmasiProsedur Pelayanan Klaim Perorangan Hak-hak Peserta Program JPK:

1. Memperoleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan menyeluruh, sesuai kebutuhan dengan standar pelayanan yang ditetapkan, kecuali pelayanan khusus seperti kacamata, gigi palsu, mata palsu, alat bantu dengar, alat Bantu gerak tangan dan kaki hanya diberikan   kepada tenaga kerja dan tidak diberikan kepada anggota keluarganya

2. Bagi Tenaga Kerja berkeluarga peserta tanggungan yang diikutkan terdiri dari suami/istri beserta 3 orang anak dengan usia maksimum 21 tahun dan belum menikah

3. Memilih fasilitas kesehatan diutamakan dalam wilayah yang sesuai atau mendekati dengan tempat tinggal

4. Dalam keadaan Emergensi peserta dapat langsung meminta pertolongan pada Pelaksana Pelayanan Kesehatan (PPK) yang ditunjuk oleh PT Jamsostek (Persero) ataupun tidak.

Page 22: Profile Jamsostek

5. Peserta berhak mengganti fasilitas kesehatan rawat jalan Tingkat I bila dalam Kartu Pemeliharaan Kesehatan pilihan fasilitas kesehatan tidak sesuai lagi dan hanya diizinkan setelah 6 (enam) bulan memilih fasilitas kesehatan rawat jalan Tingkat  I, kecuali pindah domisili.

6. Peserta berhak menuliskan atau melaporkan keluhan bila tidak puas terhadap penyelenggaraan JPK dengan memakai formulir JPK yang disediakan diperusahaan tempat tenaga kerja bekerja, atau PT. JAMSOSTEK (Persero) setempat.

7. Tenaga kerja/istri tenaga kerja berhak atas pertolongan persalinan  kesatu, kedua dan ketiga.8. Tenaga kerja yang sudah mempunyai 3 orang anak sebelum menjadi peserta program JPK, tidak berhak

lagi untuk mendapatkan pertolongan persalinan.Kewajiban Peserta Program JPK

1. Menyelesaikan Prosedur administrasi, antara lain mengisi formulir Daftar Susunan Keluarga  (Formulir Jamsostek 1a)

2. Menandatangani Kartu Pemeliharaan Kesehatan (KPK)3. Memiliki Kartu Pemeliharaan Kesehatan (KPK) sebagai bukti diri untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan4. Mengikuti prosedur pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan 5. Segera melaporkan  kepada PT JAMSOSTEK (Persero) bilamana terjadi perubahan anggota

keluarga misalnya: status lajang menjadi kawin, penambahan anak, anak sudah menikah dan atau anak berusia 21 tahun. Begitu pula sebaliknya apabila status dari berkeluarga menjadi lajang

6. Segera melaporkan kepada Kantor PT JAMSOSTEK (Persero) apabila Kartu Pemeliharaan Kesehatan (KPK) milik peserta hilang/rusak untuk mendapatkan penggantian dengan membawa surat keterangan dari perusahaan atau bilamana masa berlaku kartu sudah habis

7. Bila tidak menjadi peserta lagi maka KPK dikembalikan ke perusahaan

Hal-hal yang tidak menjadi tanggung jawab badan penyelenggara (PT Jamsostek (Persero)) 1. Peserta

Dalam hal tidak mentaati ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan oleh Badan Penyelenggara

Akibat langsung bencana alam, peperangan dan lain-lain Cidera yang diakibatkan oleh perbuatan sendiri, misalnya percobaan bunuh diri, tindakan

melawan hukum Olah raga tertentu yang membahayakan seperti: terbang layang, menyelam, balap

mobil/motor, mendaki gunung, tinju, panjat tebing, arum jeram Tenaga kerja yang pada permulaan kepesertaannya sudah mempunyai 3 (tiga) anak atau

lebih, tidak berhak mendapatkan pertolongan persalinan

2. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan diluar fasilitas yang ditunjuk oleh Badan Penyelenggara JPK, kecuali kasus emergensi dan bila harus rawat inap, ditanggung maksimal 7 hari perawatan sesuai standar rawat inap yang telah ditetapkan

Imunisasi kecuali Imunisasi dasar pada bayi General Check Up/Check Up/Regular Check Up (termasuk papsmear) Pemeriksaan, pengobatan, perawatan di luar negeri Penyakit yang disebabkan oleh penggunaan alkohol/narkotik Penyakit Kanker (terhitung sejak tegaknya diagnosa) Penyakit atau cidera yang timbul dari atau berhubungan dengan tugas pekerjaan

(Occupational diseases/accident) Sexual transmited diseases termasuk AIDS RELATED COMPLEX Pengguguran kandungan tanpa indikasi medis termasuk kesengajaan Kelainan congential/herediter/bawaan yang memerlukan pengobatan seumur hidup, seperti:

debil, embesil, mongoloid, cretinism, thalasemia, haemophilia, retardasi mental, autis

Page 23: Profile Jamsostek

Pelayanan untuk Persalinan ke 4 (empat) dan seterusnya termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan proses kehamilan pada persalinan tersebut

Pelayanan khusus (Kacamata, gigi palsu, prothesa mata, alat bantu dengar, prothesa anggota gerak) hilang/rusak sebelum waktunya tidak diganti

Khusus akibat kecelakaan kerja tidak menjadi tanggung jawab Penyelenggara JPK Haemodialisa termasuk tindakan penyambungan pembuluh darah untuk hemodialisa Operasi jantung berserta tindakan-tindakan termasuk pemasangan dan pengadaan alat pacu

jantung, kateterisasi jantung termasuk obat-obatan Katerisasi jantung sebagai tindakan Therapeutik (pengobatan) Transpalantasi organ tubuh misalnya transplantasi sumsum tulang Pemeriksaan-pemeriksaan dengan menggunakan peralatan canggih/baru yang belum

termasuk dalam daftar JPK, antara lain: MRI (Magnetic Resonance Immaging), DSA (Digital Substraction Arteriography), TORCH (Toxoplasma, Rubella, CMV, Herpes)

Pemeriksaan dan tindakan untuk mendapatkan kesuburan termasuk bayi tabung

3. Obat-obatan:

Semua obat/vitamin yang tidak ada kaitannya dengan penyakit Obat-obatan kosmetik untuk kecantikan termasuk operasi keloid yang bukan atas indikasi

medis Obat-obatan berupa makanan seperti susu untuk bayi dan sebagainya Obat-obatan gosok sepeti kayu putih dan sejenisnya Obat-obatan lain seperti: verban, plester, gause stril Pengobatan untuk mendapatkan kesuburan termasuk bayi tabung dan obat-obatan kanker

4. Pembiayaan:

Biaya perjalanan dari dan ke tempat berobat Biaya perjalanan untuk mengurus kelengkapan administrasi kepesertaan, jaminan rawat dan

klaim Biaya perjalanan untuk memperoleh perawatan/pengobatan di Rumah sakit yang ditunjuk. Biaya perawatan emergensi lebih dari 7 (hari) diluar fasilitas yang sudah ditunjuk oleh Badan

Penyelenggara JPK Biaya Perawatan dan obat untuk penyakit lebih dari 60 hari/kasus/tahun sudah termasuk

perawatan khusus (ICU, ICCU, HCU, HCB, ICU, PICU)  pada penyakit tertentu sehingga memerlukan perawatan khusus lebih dari 20 hari/kasus/tahun

Biaya tindakan medik super spesialistik Batas waktu pengajuan klaim paling lama 3 (tiga) bulan setelah perusahaan melunasi

tunggakan iuran, selebihnya akan ditolak

Program Jaminan Kecelakaan Kerja

Pengertian

Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24% - 1,74% sesuai kelompok jenis usaha.

 

Manfaat

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran

Page 24: Profile Jamsostek

untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran. 

1. Biaya Transport (Maksimum) Darat/sungai/danau Rp 750.000,-Laut Rp 1.000.000,-Udara Rp 2.000.000,-

2. Sementara tidak mampu bekerja Empat (4) bulan pertama, 100% x upah sebulanEmpat (4) bulan kedua, 75% x upah sebulanSeterusnya 50% x upah sebulan

3. Biaya Pengobatan/Perawatan Rp 20.000.000,- (maksimum) dan Pergantian Gigi tiruan Rp. 2.000.000,- (Maksimum)

4. Santunan Cacat Sebagian-tetap: % tabel x 80 bulan upah Total-tetap:

o    Sekaligus: 70% x 80 bulan upaho    Berkala (24 bulan) Rp 200.000,- per bulan*

Kurang fungsi: % kurang fungsi x % tabel x 80 bulan upah

5. Santunan Kematian o    Sekaligus 60% x 80 bulan upaho    Berkala (24 bulan) Rp. 200.000,- per bulan*o    Biaya pemakaman Rp 2.000.000,-*

6. Biaya Rehabilitasi diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi RS Umum Pemerintah dan ditambah 40% dari harga tersebut, serta biaya rehabilitasi medik maksimum sebesar Rp 2.000.000,- o    Prothese/alat penganti anggota badan o    Alat bantu/orthose (kursi roda)

7. Penyakit akibat kerja, besarnya santunan dan biaya pengobatan/biaya perawatan sama dengan poin ke-2 dan ke-3.

 

Iurano    Kelompok I: 0.24 % dari upah sebulan; o    Kelompok II: 0.54 % dari upah sebulan; o    Kelompok III: 0.89 % dari upah sebulan; o    Kelompok IV: 1.27 % dari upah sebulan; o    Kelompok V: 1.74 % dari upah sebulan;

*) sesuai dengan PP Nomor 84 tahun 2010

 

Tata Cara Pengajuan Jaminan

1. Apabila terjadi kecelakaan kerja pengusaha wajib mengisi form jamsostek 3 (laporan kecelakaan tahap I) dan mengirimkan kepada PT Jamsostek (Persero) tidak lebih dari 2 x 24 Jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan

2. Setelah tenaga kerja dinyatakan sembuh/meninggal dunia oleh dokter yang merawat, pengusaha wajib mengisi form 3a (laporan kecelakaan tahap II) dan dikirim kepada PT Jamsostek (persero) tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak tenaga kerja dinyatakan sembuh/meninggal. Selanjutnya PT Jamsostek (Persero)

Page 25: Profile Jamsostek

akan menghitung dan membayar santunan dan ganti rugi kecelakaan kerja yang menjadi hak tenaga kerja/ahli waris.

3. Form Jamsostek 3a berfungsi sebagai pengajuan permintaan pembayaran jaminan disertai bukti-bukti:1. Fotokopi kartu peserta (KPJ) 2. Surat keterangan dokter yang merawat dalam bentuk form Jamsostek 3b atau 3c 3. Kuitansi biaya pengobatan dan perawatan serta kwitansi pengangkutan

 

Program Jaminan Kematian

DefinisiJaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan Kematian sebesar 0,3% dengan jaminan kematian yang diberikan adalah Rp 21.000.000,- terdiri dari Rp 14.200.000,- santunan kematian dan Rp 2 juta biaya pemakaman* dan santunan berkala .

Manfaat Program JK*Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti:

1. Santunan Kematian: Rp 14.200.000,- 2. Biaya Pemakaman: Rp 2.000.000,- 3. Santunan Berkala: Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan)

*) sesuai dengan PP Nomor 76 Tahun 2007

Tata Cara Pengajuan Jaminan Kematian Pengusaha/keluarga dari tenaga kerja yang meninggal dunia mengisi dan mengirim form 4 kepada PT Jamsostek (Persero) disertai bukti-bukti:

1. Kartu peserta Jamsostek (KPJ) Asli tenaga Kerja yang Bersangkutan 2. Surat keterangan kematian dari Rumah sakit/Kepolisian/Kelurahan 3. Salinan/Copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga Tenaga Kerja bersangkutan yang masih

berlaku 4. Identitas ahli waris (photo copy KTP/SIM dan Kartu Keluarga) 5. Surat Keterangan Ahli Waris dari Lurah/Kepala Desa setempat 6. Surat Kuasa bermeterai dan copy KTP yang diberi kuasa (apabila pengambilan JKM

ini dikuasakan) 

PT Jamsostek (Persero) hanya akan membayar jaminan kepada yang berhak

Sektor Informal

PengertianTenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK) adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal.  

Page 26: Profile Jamsostek

Tujuan

Memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.

Memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja

 Jenis Program & Manfaat (sesuai PP 14/1993):

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), terdiri dari biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja, biaya perawatan medis, biaya rehabilitasi, penggantian upah Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), santunan cacat tetap sebagian, santunan cacat total tetap, santunan kematian (sesuai label), biaya pemakaman, santunan berkala bagi yang meninggal dunia dan cacat total tetap

Jaminan Kematian (JK), terdiri dari biaya pemakaman dan santunan berkala Jaminan Hari Tua (JHT), terdiri dari keseluruhan iuran yang telah disetor, beserta hasil

pengembangannya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), terdiri dari rawat jalan tingkat pertama meliputi:

pemeriksaan dan pengobatan dokter umum dan dokter gigi, pemeriksaan diberikan dalam bentuk tindakan medis sederhana; rawat inap; pertolongan persalinan; penunjang diagnostic berupa pemeriksaan laboratorium, radiologi, EEG dsb; pelayanan khusus berupa penggantian biaya prothese, orthose dan kacamata; dan pelayanan gawat darurat

 Kepesertaan

Sukarela Usia maksimal 55 tahun Dapat mengikuti program Jamsostek secara bertahap dengan memilih program sesuai

dengan kemampuan dan kebutuhan peserta Dapat mendaftar sendiri langsung ke PT Jamsostek (Persero) atau mendaftar melalui

wadah/kelompok yang telah melakukan Ikatan Kerjasama (IKS) dengan PT Jamsostek (Persero)

 IuranIuran TK LHK ditetapkan berdasarkan nilai nominal tertentu berdasarkan upah sekurang-kurangnya setara dengan Upah Minimum Provinsi/Kabupaten/Kota Besaran Iuran

No Program Persentase

1. Jaminan Kecelakaan Kerja 1%

2. Jaminan Hari Tua 2% (Minimal)

3. Jaminan Kematian 0.3%

4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan6% (Keluarga)

3% (Lajang)Ket: Iuran ditanggung sepenuhnya oleh peserta  Cara Pembayaran

Setiap bulan atau setiap tiga bulan dibayar di depan

Page 27: Profile Jamsostek

Dibayarkan langsung oleh peserta sendiri atau melalui Penanggung Jawab Wadah/Kelompok secara lunas

Pembayaran iuran melalui Wadah/Kelompok dibayarkan pada tanggal 10 bulan berjalan disetorkan ke Wadah/Kelompok, dan tanggal 13 bulan berjalan Wadah/Kelompok setor ke PT Jamsostek (Pesero)

Pembayaran iuran secara langsung oleh Peserta baik secara bulanan maupun secara tiga bulanan dan disetor paling lambat tanggal 15 bulan berjalan

Dalam hal peserta menunggak iuran, masih diberikan grace periode selama 1 (satu) bulan untuk mendapatkan hak jaminan program yang diikuti

Peserta yang telah kehilangan hak jaminan dapat memperoleh haknya kembali jika peserta kembali membayar iuran termasuk satu bulan iuran yang tertunggak dalam masa grace periode

Sektor Konstruksi

Adalah Program Jaminan Sosial bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Sektor Jasa Konstruksi yang diatur melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-196/MEN/1999 Tanggal 29 September 1999 Tahap KepesertaanSetiap  Kontraktor  Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek Jasa  Konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib mempertanggungkan semua  tenaga kerja (borongan/harian lepas dan musiman) yang bekerja pada proyek tersebut kedalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) Adapun proyek - proyek tersebut meliputi :

Proyek-proyek APBD Proyek-proyek atas Dana Internasional Proyek-proyek APBN Proyek-proyek swasta, dll

Cara Menjadi Peserta

Pemborong bangunan (kontraktor) mengisi  Formulir  pendaftaran kepesertaan Jasa Konstruksi yang bisa diambil pada kantor Jamsostek setempat sekurang - kurangnya 1 (satu) minggu sebelum memulai pekerjaan

Formulir-formulir tersebut harus dilampiri dengan Surat Perintah Kerja (SPK) atau Surat Perjanjian Pemborong (SPP)

Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor dan besarannya ditetapkan sebagai berikut:

1. Pekerjaan Konstruksi sampai dengan Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) sebesar 0,24% dari nilai kontrak kerja konstruksi

2. Pekerjaan Konstruksi diatas Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sebesar penetapan angka 1 ditambah 0,19% dari selisih nilai, yakni dari nilai Kontrak Kerja Konstruksi dikurangi Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah)

3. Pekerjaan Konstruksi diatas Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) sebesar penetapan angka 2 ditambah 0,15% dari selisih nilai, yakni dari nilai Kontrak  Kerja Konstruksi dikurangi Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

4. Pekerjaan Konstruksi diatas Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) sampai dengan Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sebesar penetapan angka 3 ditambah 0,12% dari selisih nilai, yakni dari nilai Kontrak Kerja Konstruksi dikurangi Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)

Page 28: Profile Jamsostek

5. Pekerjaan Konstruksi diatas Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sebesar penetapan huruf d ditambah 0,10% dari selisih nilai, yakni dari nilai Kontrak Kerja Konstruksi dikurangi Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah)

Nilai Kontrak Kerja Konstruksi yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan iuran tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-150/MEN/1999 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, mengatur kepesertaan maupun upah sebagai dasar penetapan iuran, sbb:

1. Bagi tenaga kerja harian lepas, borongan dan perjanjian kerja waktu tertentu yang bekerja kurang dari 3 (tiga) bulan wajib diikutsertakan dalam program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, lebih dari 3 (tiga) bulan wajib diikutsertakan untuk seluruh program jaminan sosial tenaga kerja

2. Untuk tenaga kerja harian lepas dalam menetapkan upah sebulan adalah upah sehari dikalikan jumlah hari kerja dalam 1 (satu) bulan kalender. Apabila upah dibayar secara bulanan untuk menghitung upah sehari bagi yang bekerja 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu adalah upah sebulan dibagi 25 (dua puluh lima) , sedangkan yang bekerja  5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu adalah upah sebulan dibagi 21 (dua puluh satu)

3. Untuk tenaga kerja borongan yang bekerja kurang dari 3 (tiga) bulan penetapan upah sebulan adalah 1 (satu) hari dikalikan jumlah hari kerja dalam 1 (satu) bulan kalender. Bagi yang bekerja lebih dari 3 (tiga) bulan, upah sebulan dihitung dari upah rata - rata 3 (tiga) bulan terakhir. Jika pekerjaan tergantung cuaca upah sebulan dihitung dari upah rata - rata 12 (dua) belas bulan terakhir

4. Untuk tenaga kerja yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu, penetapan upah sebulan adalah sebesar upah sebulan yang tercantum dalam perjanjian kerja

Peraturan Pemerintah

Berikut beberapa Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang pengelolaan dana dan program Jaminan Sosial:

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2004 tentang "Pengelolaan dan Investasi Dana Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja"

PP No. 22 Tahun 2004 dengan pilihan portofolio investasi yang selain didasarkan pada prinsip likuiditas, rendah resiko juga berdasarkan prinsip keamanan dan optimalisasi hasil.

Instrumen yang diperbolehkan

Batasan Setiap Instrumen *)

Batasan Setiap Pihak *)

Deposito 100% Maksimal 20 % per Bank UmumSurat Utang Negara 100% -

Surat Utang Korporasi 50% Maksimal 5 % per penerbitSaham 50% Maksimal 5 % per emiten

Penyertaan Langsung 5% Maksimal 1 % per pihakProperti 10% -

Reksadana 50% Maksimal 5 % per penerbitRepo 10% Maksimal 2 % per counterpart

Instrumen yang dilarang: Derivatives, investasi di luar negeri, komoditi, instrumen perdagangan berjangka, perusahaan milik Direksi, Komisaris & Pemegang Saham

*) Dari total portofolio   Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2007 tentang "Perubahan Kelima atas Peraturan

Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja".

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 84 tahun 2010 tentang "Perubahan Ketujuh atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja".

Page 29: Profile Jamsostek

Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2012 tentang perubahan kedelapan atas Peraturan Pemeritah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Kebijakan Internal

BUNGASesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/363/122011 tentang "Penetapan Pemberian Hasil Pengembangan Dana Untuk Saldo Jaminan Hari Tua (JHT) Tahun 2011 dan Penetapan Pembayaran Saldo Jaminan  Hari Tua (JHT) Tahun 2012", Direksi menetapkan besarnya pemberian hasil pengembangan dana untuk perhitungan saldo Jaminan Hari Tua tahun 2011 adalah:

Saldo awal JHT tahun 2011 diberikan sebesar 10,10% (sepuluh koma sepuluh persen) per tahun.

Iuran JHT tahun 2011 diberikan sebesar 10,10% (sepuluh koma sepuluh persen) per tahun.

Besarnya pemberian hasil pengembangan dana untuk perhitungan saldo JHT tahun 2012 ditetapkan saldo awal JHT tahun 2012 dan iuran JHT tahun 2012 sebesar 7,50% (tujuh koma lima puluh persen) per tahun.

Besarnya pemberian hasil pengembangan dana untuk pembayaran saldo JHT tahun 2012 ditetapkan saldo awal JHT tahun 2012 dan iuran JHT tahun 2012 setara dengan 7,50% (tujuh koma lima puluh persen) per tahun.

KLAIM JHTSurat Edaran Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor B.337/DJPPK/IX/05 memberlakukan kembali aturan pengambilan Jaminan Hari Tua sebelum usia 55 tahun, apabila tenaga kerja tersebut mengalami pemutusan hubungan kerja dan telah mempunyai masa kepesertaan serendah-rendahnya 5 (lima) tahun dan telah melewati masa tunggu 6 (enam) bulan terhitung sejak tenaga kerja yang bersangkutan berhenti bekerja.

PELAKSANAAN PROGRAM TRAUMA CENTERDalam rangka meningkatkan pelayanan kepada peserta Jamsostek khususnya Jaminan Kecelakaan Kerja, perlu diatur Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Trauma Center. Terlampir adalah Surat Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) yang berisi petunjuk teknis Pelaksanaan Program Trauma Center.

PENYELESAIAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA, JAMINAN HARI TUA DAN JAMINAN KEMATIANDalam rangka meningkatkan pelayanan kepada peserta Jamsostek, maka dikeluarkanlah peraturan mengenai Petunjuk Teknis Penyelesaian Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian. Terlampir adalah Surat Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) yang berisi petunjuk teknis Penyelesaian Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian.

BANTUAN KEUANGAN BAGI TENAGA KERJA PESERTA PROGRAM JAMSOSTEK YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Page 30: Profile Jamsostek

Dalam rangka meningkatkan manfaat dan jangkauan pelayanan pemberian bantuan keuangan bagi peserta jaminan sosial tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja telah ditetapkan peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indoanesia Nomor: PER.05/MEN/III/2010 tentang bantuan Keuangan Bagi tenaga Kerja Peserta Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Yang Mengalami Pemutusan Hubungan Kerja.

Informasi selangkapnya dapat dilihat pada lampiran di bawah ini.

Download file : file22_SK.pdf

ndang-Undang

PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJAKeputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 Tanggal 27 Pebruari 1993

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA  Menimbang:Bahwa untuk lebih meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kerja, Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja menetapkan perlunya pengaturan mengenai penyakit yang timbul karena hubungan kerja dengan Keputusan Presiden. Mengingat:1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;2. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja;3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan    Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara    Nomor 3520); MEMUTUSKAN:

Menetapkan:KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA.

 Pasal 1

Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. 

Pasal 2Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak mendapat jaminan Kecelakaan Kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir. 

Pasal 31.    Hak atas Jaminan Kecelakaan Kerja bagi tenaga kerja yang hubungan  kerjanya telah berakhir

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan, apabila menurut hasil diagnosis dokter yang merawat penyakit tersebut diakibatkan oleh pekerjaan selama tenaga kerja yang bersangkutan masih dalam hubungan kerja.

2.    Hak jaminan kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan, apabila penyakit tersebut timbul dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak hubungan kerja tersebut

Page 31: Profile Jamsostek

berakhir. 

Pasal 4Penyakit yang timbul karena hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Presiden ini. 

Pasal 5Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

 Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 27 Pebruari 1993PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd.SOEHARTO

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIAT KABINET RI

Kepala Biro Hukumdan perundang-undangan

ttd.Bambang Kesowo, S.H., LL.M.

LEMBARAN LEPAS SEKRETARIAT NEGARATAHUN 1993

Peraturan Menteri

POKOK-POKOK SUBSTANSI  PERMEN NOMORPER-12/MEN/VI/2007

 

 

Maksud dan Tujuan

 

Menciptakan tertib administrasi kepesertaan dan iuran, Menjamin kepastian diterimanya hak peserta secara berkeadilan, Meningkatkan kualitas pelayanan PT Jamsostek (Persero) kepada peserta.

 

Tertib Administrasi Kepesertaan dan Iuran

 

A.      Kepesertaan

 

1. Kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja untuk pertama kali dilakukan oleh  perusahaan dan tenaga kerja dengan mengisi dan menyerahkan kepada PT 

      Jamsostek (Persero) :

Formulir Pendaftaran Perusahaan (Form Jamsostek 1)

Page 32: Profile Jamsostek

Formulir Pendaftaran Tenaga Kerja (Form Jamsostek 1a) Formulir Rincian Iuran Tenaga Kerja (Form Jamsostek 2a)

 

Kepesertaan dimulai sejak tanggal 1 (satu) pada bulan sebagaimana dinyatakan pada formulir Jamsostek 1 dan iuran telah dibayar secara lunas.

             

2. PT Jamsostek (Persero) menerbitkan Sertifikat Kepesertaan Perusahaan, Kartu Peserta dan Kartu Pemeliharaan Kesehatan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah iuran dibayar lunas.

 

3. Dalam waktu 7 (tujuh) hari perusahaan wajib melaporkan kepada PT Jamsostek (Persero) bila terjadi perubahan sebagai berikut :

 

Penambahan tenaga kerja dan identitas tenaga kerja dan susunan keluarga tenaga kerja dengan mengisi formulir Jamsostek 1a.

Pengurangan tenaga kerja dengan mengisi formulir Jamsostek 1b

 

B.      Pembayaran Iuran

 

1.    Iuran lanjutan wajib dibayar perusahaan setiap bulan paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya, dengan melampirkan :

 

Formulir Jamsostek 2 bila tidak terjadi perubahan upah dan jumlah tenaga kerja maupun tertanggung peserta JPK.

Formulir Jamsostek 2 dan Formulir Jamsostek 2a serta Formulir Jamsostek pendukung lainnya bila terjadi perubahan upah, tenaga kerja maupun tertanggung peserta JPK.

2.    PT Jamsostek (Persero) wajib memberitahukan atau mengingatkan perusahaan secara tertulis, paling lambat 7 (tujuh) hari setelah :

 

o Batas akhir pembayaran iuran bagi perusahaan belum memenuhi kewajibannya.o Perusahaan membayar iuran, tetapi terdapat kekurangan atau kelebihan iuran.

 

 

3.    Pengusaha wajib menyelesaikan kekurangan atau kelebihan iuran dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah diterimanya pemberitahuan dari PT Jamsostek (Persero), selambat-lambatnya bersamaan dengan pembayaran iuran bulan berikutnya.

Page 33: Profile Jamsostek

 

4.    Pengusaha wajib membayar iuran setiap bulan secara berurutan, apabila tidak berurutan PT Jamsostek (Persero) dapat memperhitungkan sebagian atau seluruh iuran pada bulan berikutnya untuk melunasi iuran yang belum dibayarkan atau kekurangan iuran bulan sebelumnya.

 

5.    Iuran Jaminan Hari Tua dan hasil pengembangannya baru dapat dirinci dan dihitung serta dimasukkan dalam akun individu masing-masing peserta setelah iuran yang dibayarkan jumlahnya/ besarnya sama dengan rincian iuran tenaga kerja (Formulir Jamsostek 2a).

 

6.    Iuran dan atau kekurangan iuran yang belum dibayarkan oleh perusahaan dikenakan denda sesuai ketentuan yang berlaku dan merupakan piutang PT Jamsostek (Persero) kepada perusahaan yang bersangkutan.

 

     Dalam hal pengusaha menunggak iuran 1 (satu) bulan maka :

 

1.   Pengusaha wajib membayar terlebih dahulu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian yang menjadi hak tenaga kerja.

2.   Pengusaha wajib memberikan terlebih dahulu pelayanan pemeliharaan kesehatan kepada tenaga kerja.

3.   Badan Penyelenggara akan mengganti jaminan yang menjadi hak tenaga kerja kepada pengusaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku setelah pengusaha membayar seluruh tunggakan iuran beserta dendanya.

4.   Permintaan penggantian jaminan yang menjadi hak tenaga kerja oleh pengusaha kepada Badan Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu), tidak boleh melebihi jangka waktu 3 (tiga) bulan.

5.   Badan Penyelenggara wajib membayar penggantian jaminan sebagaimana dimaksud pada angka 4 (empat) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak dokumen pendukung dinyatakan lengkap.

 

 

 

 

           

Pembayaran Jaminan

 

Page 34: Profile Jamsostek

A.      Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

 

1.    Apabila terjadi perbedaan pendapat antara pengusaha dengan PT Jamsostek (Persero) atas penetapan pegawai pengawas ketenagakerjaan terhadap suatu kasus kecelakaan yang menimpa tenaga kerja apakah termasuk kasus kecelakaan kerja atau bukan kecelakaan kerja, maka :

                                                             

Salah satu pihak dapat mengajukan kepada Menteri untuk mendapatkan penetapan.

Sambil menunggu penetapan Menteri, pengusaha wajib membayar terlebih dahulu biaya pengangkutan, pengobatan dan perawatan kepada tenaga kerja yang bersangkutan dan PT Jamsostek (Persero) wajib membayar jaminan kecelakaan kerja apabila Menteri menetapkan sebagai kecelakaan kerja. Apabila Menteri menetapkan kasus tersebut bukan kecelakaan kerja, bagi tenaga kerja yang menjadi peserta program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan biaya pengobatan dan perawatan dibebankan pada program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

 

2.    Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang prosentase cacat antara PT Jamsostek (Persero) dengan Pengusaha dan atau tenaga kerja, maka :

 

o Dimintakan pendapat pegawai pengawas ketenagakerjaan dengan pertimbangan dari dokter penasehat.

o Apabila penetapan pegawai pengawas ketenagakerjaan tersebut tidak dapat diterima oleh salah satu atau dua belah pihak dimintakan penetapan oleh Menteri sebagai dasar pembayaran tunjangan cacat.

o Sambil menunggu penetapan Menteri, PT Jamsostek (Persero) membayar biaya pengangkutan, pengobatan, perawatan dan STMB pada pengusaha

 

3.       Apabila terjadi perbedaan besarnya santunan yang diterima tenaga kerja yang disebabkan adanya pelaporan upah yang tidak benar oleh pengusaha kepada PT Jamsostek (Persero), maka :

 

o Pegawai pengawas menghitung kembali besarnya santunan berdasarkan pada upah satu bulan terakhir sebelum terjadinya kecelakaan.

o Apabila perhitungan pegawai pengawas lebih besar dari santunan yang telah dibayarkan oleh PT Jamsostek (Persero) maka pengusaha wajib membayar kekurangannya.

o Apabila perhitungan pegawai pengawas tersebut tidak dapat diterima oleh pengusaha atau tenaga kerja/ keluarganya diajukan kepada Menteri untuk mendapatkan penetapan dan wajib dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terkait.

 

      B. Jaminan Kematian

Page 35: Profile Jamsostek

 

Peserta program Jamsostek yang ikut dalam program jaminan kematian, tetap berhak mendapat perlindungan jaminan kematian selama 6 (enam) bulan sejak tenaga kerja yang bersangkutan berhenti bekerja.

 

 

       C. Jaminan Hari Tua

 

1. Besarnya JHT yang menjadi hak tenaga kerja adalah keseluruhan iuran JHT yang telah disetor oleh pengusaha dan telah dibukukan dalam akun individu peserta ditambah dengan hasil pengembangannya.

2. Iuran JHT yang disetor oleh pengusaha baru dapat dibukukan dalam akun individu peserta, setelah iuran JHT yang disetor sama jumlahnya dengan data iuran JHT masing-masing individu peserta.

3. Hasil pengembangan JHT mulai dihitung setelah iuran JHT dibukukan dalam akun individu masing-masing peserta.

4. Apabila pengusaha menunggak atau kurang membayar iuran, PT Jamsostek (Persero) akan membayar JHT sebesar iuran JHT yang telah dibukukan dalam akun individu beserta hasil pengembangannya. Kekurangan JHT yang menjadi hak tenaga kerja, akan dibayar oleh PT Jamsostek (Persero) setelah pengusaha melunasi iuran tertunggak maupun kekurangan iuran tersebut.

5. Terdapat peningkatan manfaat JPK untuk :

 

Biaya persalinan normal menjadi Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) Biaya penggantian kacamata menjadi Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) Biaya penggantian pembuatan gigi palsu (prothese) menjadi     Rp. 408.000,- (empat

ratus delapan ribu rupiah)

 

Ketentuan Lain

 

1.       PT Jamsostek (Persero) wajib memberitahukan setiap perhitungan jaminan sosial tenaga kerja yang menjadi hak pengusaha, tenaga kerja atau ahli waris secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 70 (tujuh puluh) hari.

 

2.       Apabila sampai dengan pemberitahuan ketiga jaminan tidak diambil oleh yang berhak maka perhitungan jaminan tersebut dibatalkan dan akan dihitung lagi oleh PT Jamsostek (Persero) pada saat pengusaha, tenaga kerja atau ahli waris yang berhak mengajukan permintaan pembayaran jaminan lagi.

 

 

Page 36: Profile Jamsostek

 

 

Ketentuan Peralihan

 

1.       Ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Nomor: Per-05/MEN/1993 tetap berlaku sampai tanggal 31 Desember 2007.

 

2.       Registrasi ulang tenaga kerja peserta Jamsostek dilakukan dengan mengisi Formulir Jamsostek 1a.

 

 

Berlakunya Peraturan Menteri

 

Effektif berlakunya Peraturan Menteri yang baru adalah tanggal 1 Januari 2008, dengan pertimbangan :

 

Memberi kesempatan bagi PT Jamsostek (Persero) untuk : Mensosialisasikan kepada jajaran intern PT Jamsostek (Persero). Mensosialisasikan kepada perusahaan peserta. Menyiapkan sarana dan prasarana dalam pelaksanaannya.

 

Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta

Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta atau lebih dikenal sebagai DPKP merupakan dana yang dihimpun dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan peserta program Jamsostek yang diambil dari sebagian dana hasil keuntungan PT. Jamsostek (Persero).Pelaksanaan program DPKP ini berlandaskan pada Surat Menteri Keuangan No. S-521/MK.01/2000, tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Umum Dana Peningkatan Kesejahteraan Pekerja (DPKP).

Program-program DPKP yang sudah dilaksanakan terdiri dari dua jenis yaitu :

1. DPKP Bergulir (Dikembalikan) a. Investasi Jangka Panjang, seperti :

o Pembangunan Rumah Susun Sewao Pembangunan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pinjaman dana mencakup :

Page 37: Profile Jamsostek

o Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) o Pinjaman Koperasi Karyawan/Pekerja

2. DPKP Tidak Bergulir (Hibah)a. Bidang Kesehatan, antara lain :

o Bantuan untuk renovasi RS/Polikliniko Bantuan mobil Ambulance kepada RS/Polikliniko Bantuan Peralatan Medis kepada RS/Polikliniko Pelayanan Kesehatan secara cuma-cuma

b. Bidang Pendidikan, seperti :o Bea Siswa o Pelatihan Tenaga Kerjao Bantuan untuk Balai Latihan Kerja

c. Bantuan Keuangan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Kepedulian Sosial Perusahaan

Program Kemitraan adalah salah satu program dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang lebih dikenal sebagai PKBL. Program kemitraan ini merupakan kerjasama antara BUMN dengan Usaha Kecil yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN, sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN No.Kep-236/MBU/2003. Kelompok Usaha Kecil ini dapat berbadan hukum seperti PT, Koperasi, CV, Fa atau tidak berbadan hukum atau Perorangan.

Adapun Jenis Program Kemitraan ini antara lain :

1. Pinjaman Biasa, yaitu pinjaman yang diberikan kepada Usaha Kecil atas dasar untuk penambahan modal kerja dan bukan atas dasar pesanan dari Rekanan Usaha Kecil.

2. Pinjaman Khusus, yaitu pinjaman yang diberikan kepada Usaha Kecil atas dasar pesanan dari Rekanan Usaha Kecil.

Persyaratan Usaha Kecil adalah :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)

3. Milik Warga Negara Indonesia;4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar;

5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi

6. Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun serta mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi kantor cabang Jamsostek terdekat dikota anda

Page 38: Profile Jamsostek

Penghargaan

Trusted Company 2009

Ngapain Di Jamsostek????

Banyak teman-teman yang bertanya Apa kerjaan seorang apoteker/dokter yang berprofesi sebagai karyawan Jamsostek...Nah, mungkin ini sedikit mejawab pertanyaan tersebut. PENGENALAN TENTANG PT JAMSOSTEK (Persero)PT Jamsostek (PErsero) Merupakan Salah Satu Perusahan Milik Negara yang bergerak dibidang Asuransi/Jaminan Sosial. BUMN lainnya yaitu PT ASKES (untuk asuransi kesehatan PNS), PT TASPEN ( Asuransi Pensiun PNS), PT ASABRI (Asuransi Kesehatan/Pensiun TNI POLRI). Khus PT Jamsostek diberi wewenang sesuai UU mengcover Tenaga Kerja. Salah satu diantara 4 Program Jamsostek adalah JPK (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan). Nah di bidang inilah Tenaga Medis dibutuhkan.Beberapa poin berikut ini merupakan job description TEnaga MEdis di PT Jamsostek:

1. Sebagai Verifikator Jaminan : " ini adalah tugas yang paling mendasar dari seorang dokter/apoteker, melakukan verifikasi administratif (kelengkapan berkas) dan verifikasi kasus. Verifikasi kasus adalah yang paling komplit karena menuntut sensitivitas dan kapabilitas seseorang. singkat kata harus bisa menjawab pertanyaan mendasar berikut ini :

Page 39: Profile Jamsostek

a. Apakah Prosedur yang dilakukan oleh peserta sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku??

b. Apakah Hasil Diagnosa Dokter sesuai dengan riwayat pengobatan medis (Resume Medis vs Status)???

c. Apakah Pemeriksaan Penunjang dan Hasil Pemeriksaan tersebut sesuai dengan pemberian obat ??

d. Apakah Pemberian Obat rasional ??(Dosis)

e. Kewajaran pemanfaatan dan penggunaan alat/bahan dan obat ???

f. Kewajaran Biaya/Harga pelayanan kesehatan ???

Dari beberapa pertanyaan diatas jelas membutuhkan sedikit kemampuan dalam bidang medis, khususnya Farmakologi dan terapi, Farmasi klinik, dan Managemen RS.

2. PSO ( Provider Service Officer)

Tugas ini lebih menuntut kemampuan untuk melakukan analisa biaya, frekwensi pemanfaatan fasilitas pelayanan, dan manajemen data untuk diolah menjadi sebuah ukuran untuk melakukan kontrol, negosiasi, dan selanjutnya melakukan perjanjian kerjasama dengan provider pelaksana pelayanan kesehatan.

Untuk sementara hanyai itu yang dapat saya berikan sebagai gambaran dasar tugas Apoteker/dokter di PT Jamsostek (Persero).

Prosedur Pelayanan Klaim Perorangan

1. Peserta dapat mengajukan klaim perorangan hanya pada kasus sebagai berikut: Kasus Emergensi (Kegawat-daruratan atas indikasi medis) sesuai kriteria

emergensi. Persalinan Normal di luar jaringan PPK. Persalinan penyulit dengan tindakan elektif/terencana (tindakan sudah

diketahui sebelumnya),  antenatal care (Pemeriksaan masa hamil) dan atau persalinan dilakukan di luar jaringan PPK diberi bantuan sebesar maksimal  sesuai persalinan normal Rp. 500.000,- (sesuai Permenakertrans Nomor PER-12/VI/2007).

Pelayanan Khusus; gigi palsu, mata palsu, alat bantu dengar, prothesa anggota gerak tangan dan kaki.

2. Peserta mengajukan klaim disertai dokumen pendukung sebagai syarat klaim yang telah ditetapkan oleh PT Jamsostek (Persero).

3. PT Jamsostek (Persero) melakukan pemeriksaan terhadap berkas yang diterima, berkas klaim yang belum lengkap akan dikembalikan berikut catatan kekurangan berkas.

4. Bila dianggap sudah memenuhi syarat maka klaim dapat diproses.

Page 40: Profile Jamsostek

5. Apabila setelah dilakukan verifikasi ternyata ada hal tertentu yang tidak dapat diproses (kurangnya informasi berkas klaim), maka Bidang Jaminan/Bidang JPK PT Jamsostek  (Persero) akan menginformasikan melalui surat pemberitahuan atau telepon kepada peserta melalui perusahaan.

6. PT Jamsostek (Persero) melaksanakan pembayaran disertai dengan rincian pembayaran sesuai ketentuan setelah proses verifikasi klaim selesai.