Jamsostek Annual Report 2009

310
mitra seumur hidup . a partner for life laporan tahunan 2009 annual report

Transcript of Jamsostek Annual Report 2009

Page 1: Jamsostek Annual Report 2009

mitra seumur hidup . a partner for life

laporan tahunan 2009 annual report

Page 2: Jamsostek Annual Report 2009

daftar isi . content

Sekilas Jamsostek . Jamsostek in Brief 1

Slogan . Slogan 4

Tujuan & Nilai-nilai . Objective & Values 4

Visi & Misi . Vision & Mission 6

Bisinis Usaha . Business Line 8

Struktur Organisasi . Organization Structure 12

Anak Perusahaan . Subsidiar y Company 15

Entitas Ber tujuan Khusus . Special Purpose Entity 22

Akuntan Perseroan . Company Accountant 33

Peristiwa Penting 2009 . 2009 Significant Event 34

Peghargaan di Tahun 2009 . Accolades in 2009 40

Iktisar Keuangan . Financial Highlight 42

Modal Saham . Share Capital 43

Kinerja Operasi . Operational Highlight 44

Kinerja Kepeser taan . Membership Highlight 46

Daftar Perusahaan Penyer taan . List of Investment Company 48

Sambutan Komisaris Utama . Message From the President Commissioner 50

Dewan komisaris . Board of Commissioner 56

Laporan Direksi . Repor t From the Board of Directors 58

Direksi . Board of Directors 64

Jamsostek Di Tahun 2009 . Jamsostek In 2009 66

Sumber Daya Manusia . Human Resources 74

Teknologi Informasi . Information Technology 80

Diskusi Manajemen & Analisis .Management’s Discussion & Analysis 86

Tata Kelola Perusahaan . Good Corporate Governance 108

Tanggung Jawab Sosial . Corporate Social Resposibility 172

Statement of Corporate Intent PT Jamsostek (Persero)2010-2011 .Statement of Corporate Intent PT Jamsostek (Persero) 2010-2011 188

Tanggung Jawab Pelaporan TahunanResponsibility For Annual Repor ting 194

Laporan Keuangan . Financial Statement 195

Alamat Perusahaan . Corporate Address 297

Page 3: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual reportPB laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 1

laporan tahunan 2009 annual report

Sebagai penyelenggara jaminan sosial untuk tenaga kerja, PT Jamsostek (Persero) bekerja keras untuk menjadi penyelenggara jaminan sosial yang dapat dipercaya oleh stakeholders dan publik.

TerpercayaMendapatkan kepercayaan dari pemangku kepentingan/stakeholder merupakan hal penting bagi PT Jamsostek (Persero). Wujud dari kepercayaan peserta adalah opini yang positif terhadap JAMSOSTEK, kemauan dari pengusaha untuk mengikutsertakan karyawannya dalam program JAMSOSTEK serta kepercayaan publik terhadap JAMSOSTEK sebagai lembaga yang bersih dan dikelola dengan profesional.

Unggul dalam pelayanan PT Jamsostek (Persero) senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang unggul kepada tenaga kerja maupun kepada pengusaha. Untuk memberikan keunggulan layanan ini, PT Jamsostek (Persero) mengedepankan pada pelayanan yang mudah diakses, ramah, cepat, dapat diandalkan dan akurat. Kemudahan akses dilakukan dengan memberikan jaringan distribusi kantor cabang dan kantor pelayanan dan melalui teknologi informasi (e-mail, website, call center). Pembenahan proses secara berkesinambungan dilakukan untuk menjamin bahwa proses yang dilakukan oleh PT Jamsostek (Persero) dapat memuaskan seluruh peserta JAMSOSTEK. Untuk memantau tingkat keunggulan dalam pelayanan, secara berkala PT Jamsostek (Persero) melakukan pengukuran kepuasan pelanggan.

Manfaat optimalPT Jamsostek (Persero) memberikan benefit kepada peserta melalui produk utamanya dan produk tambahan. Manfaat produk Jaminan Hari Tua (JHT) diupayakan agar dapat memberikan tingkat pengembalian bagi peserta dengan nilai diatas bunga deposito perbankan. Akses kepada peserta untuk melakukan check saldo JHT juga dikembangkan melalui kerjasama dengan industri perbankan (dalam proses). Pemberian manfaat optimal Program JK, JKK dan JPK dilakukan dengan cara meningkatkan nilai jaminan dan kemudahan akses kepada program ini, yaitu melalui peningkatan jumlah kerjasama dengan berbagai entitas kesehatan. Selain itu produk tambahan berupa program Peningkatan Kesejahteraan Peserta (PKP). Program ini dilakukan dengan menyisihkan sebagian surplus PT Jamsostek (Persero) menjadi bagian tersendiri yang ditujukan untuk peserta JAMSOSTEK.

As a social security provider for workers, PT Jamsostek (Persero) strives to become the trusted provider among stakeholders and the public.

TrustedWinning the trusts of stakeholders is crucial to PT Jamsostek. This trust is manifested in the positive opinions toward JAMSOSTEK, the willingness of employer to include their employees to JAMSOSTEK program and public confidence of soundness and professional management within JAMSOSTEK.

Service Excellence PT Jamsostek (Persero) puts serious efforts in providing excellent services to workers and employers alike. Therefore, PT Jamsostek (Persero) emphasizes on service accessibility, friendliness, timeliness, reliability and accuracy. Convenient services access is made possible through wide distribution network set up at branch offices and service points, and the utilization of information technologies (e-mail, website, call center). PT Jamsostek (Persero) continuously improves its business processes to generate ever higher satisfaction to JAMSOSTEK members. Periodic satisfaction survey is also conducted to monitor the degree of service excellence provided by PT Jamsostek (Persero).

Optimum BenefitPT Jamsostek (Persero) offers benefits to members through its main and additional products. The yield from JHT (retirement fund) program is aimed at generating higher returns than that of bank’s deposit. By working together with the banking industry JAMSOSTEK members would soon be able to check their JHT balance. The optimum benefits of JK, JKK and JPK are made available through continual increment of indemnities and by allowing more convenient accesses to these programs by cooperating with health care providers. Apart from these, JAMSOSTEK has introduced Workers’ Welfare Fund (PKP), the funding of which derived from the surpluses from JAMSOSTEK’s endeavors, especially set aside for JAMSOSTEK’s members.

sekilas jamsostekjamsostek in brief

Page 4: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report2 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 3JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report2 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 3

Tujuan negara adalah memberikan kesejahteraan bagi warga negaranya. Melalui berbagai instrumen, Negara berusaha mewujudkan cita-cita ini. Jaminan sosial merupakan salah satu dari instrumen tersebut. Konvensi ILO tahun 1952 (No. 102) mendefinisikan Jaminan Sosial sebagai perlindungan yang diberikan masyarakat untuk para anggotanya - melalui seperangkat instrumen publik - terhadap kesehatan ekonomis dan sosial yang disebabkan terhentinya atau turunnya penghasilan yang diakibatkan karena sakit, hamil, kecelakaan kerja, pengangguran, cacat, hari tua, dan kematian; pemberian perawatan medis; serta pemberian subsidi bagi keluarga yang mempunyai anak.

PT Jamsostek (Persero) didirikan oleh pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan perlindungan jaminan sosial bagi kelompok penduduk tenaga kerja. Bentuk perlindungan jaminan sosial yang dilakukan PT Jamsostek (Persero) adalah dengan menggunakan mekanisme provident fund/tabungan (Jaminan Hari Tua/JHT) dan asuransi sosial (Jaminan Kecelakaan Kerja/JKK, Jaminan Kematian/JK dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan/JPK). Sebagai organisasi yang bergerak dalam industri jaminan sosial, maka perlindungan yang diberikan bersifat dasar. Dasar diartikan sebagai perlindungan inti kepada tenaga kerja. Selain daripada itu, tenaga kerja dengan kemampuan keuangan lebih mempunyai pilihan untuk menambah perlindungan kepada asuransi komersial diluar program JAMSOSTEK.

PT Jamsostek (Persero) mempunyai tiga stakeholder penting, yakni:

Tenaga KerjaPT Jamsostek (Persero) mempunyai kewajiban untuk memberikan layanan yang memuaskan kepada peserta JAMSOSTEK. Melalui ke-empat produknya, yakni Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, PT Jamsostek (Persero) memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dari risiko hari tua, kematian, kecelakaan kerja serta ganggunan kesehatan. Selain untuk tenaga kerja, PT Jamsostek (Persero) juga memberikan perlindungan kepada keluarga dari para tenaga kerja melalui produk pelayanan kesehatan. Saat ini yang ditanggung adalah tenaga kerja, istri/suami dan 3 (tiga) orang anak tenaga kerja.

It is mandatory for a country to promote the welfare of its citizens, therefore through various instruments Indonesia strives to fulfill this cause. Social security is one of the instruments. According to ILO convention in 1952 (No. 102), social security is defined as an insurance provided by the community for its members through a set of public instruments, against health, economic and social risks ensuing from the cessation or decrement of income resulting from illness, pregnancy, work accident, unemployment, disability, old age and death, provision of medical attention, giving subsidies to families with children.

PT Jamsostek (Persero) was established by the Government of Indonesia to organize social security programs for workers. The format of PT Jamsostek (Persero) covers utilizes provident fund (Old Age Benefits/JHT) and social welfare insurance (Work-Related Accident Benefit/JKK, Death Benefit/JK and Health Care Benefit/JPK). As an organization that provides social security, the coverage of PT Jamsostek (Persero) are fundamental. Fundamental in this sense is main insurance for a worker. Meanwhile, the workers who are more able financially may obtain additional protections from commercial insurance companies outside JAMSOSTEK program.

PT Jamsostek (Persero) has three important stakeholder, which are:

WorkersPT Jamsostek (Persero) has the obligation of delivering satisfactory services to JAMSOSTEK members. Through its four products, Old Age Benefit (JHT), Work-Related Accident Benefit (JKK), Death Benefit (JK) and Health Care Benefit (JPK), PT Jamsostek (Persero) insures workers against the risks of old age, death, work-related accidents and illnesses. Aside from benefiting the workers, PT Jamsostek (Persero) also protects family members of the workers through health care benefit product. Currently the insurance covers the worker, his/her spouse and his/her children up to the third child.

Perusahaan Umum dari Badan Penyelenggara diubah menjadi bentuk Badan Usaha Milik Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1990.

1977

dibentuk Perusahaan Umum Asuransi Sosial Tenaga Kerja berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1977

1990

Perusahaan Umum Asuransi Sosial Tenaga Kerja was established based on Government Regulation No 34 of 1977

The reformation of Public Company of Organizing Agency into State-Owned Enterprise, based on Government Regulation No.18 of 1990

Page 5: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report2 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 3JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report2 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 3

Pengusaha Pengusaha mempunyai kepentingan dan kewajiban memberikan perlindungan jaminan sosial yang layak kepada karyawannya. Kepesertaan di dalam perlindungan jaminan sosial dipercaya memberikan ketenangan bagi pekerja dan berujung pada peningkatan produktivitas karyawan.

PT Jamsostek (Persero) ditunjuk oleh pemerintah RI sebagai mitra bagi pengusaha (disektor formal, swasta dan BUMN) untuk menyelenggarakan jaminan sosial bagi karyawannya. Sistem jaminan sosial untuk sektor formal yang dianut di Indonesia menggunakan pola kontribusi dari peserta/contributory based. Dengan pola ini, tenaga kerja dan pengusaha mempunyai kewajiban untuk memberikan iuran kepada PT Jamsostek (Persero) dengan besaran yang berbeda. Untuk menyelenggarakan jaminan sosial tersebut, diperlukan mekanisme untuk mengumpulkan iuran, pembayaran jaminan, perubahan data tenaga kerja, dan berbagai aktivitas lainnya.

Akses yang mudah kepada PT Jamsostek (Persero) merupakan salah satu Key Success Factor (KSF) dalam industri ini. Langkah selanjutnya adalah membangun akses secara elektronik maupun fisik, diantaranya melalui jaringan on-line, website, pendirian kantor cabang, outlet di seluruh wilayah Indonesia.

NegaraProgram JAMSOSTEK memberikan manfaat secara sosial dan ekonomis kepada negara. Secara sosial program JAMSOSTEK memberikan manfaat dalam wujud pemerataan pendapatan baik secara vertikal maupun horizontal. Pemerataan vertikal berupa transfer antar golongan pendapatan, yakni dari golongan pendapatan tinggi kepada golongan pendapatan rendah. Hal ini terjadi melalui mekanisme penerimaan manfaat golongan pendapatan rendah yang secara proporsional lebih tinggi dibandingkan dengan golongan pendapatan tinggi. Sementara pemerataan horizontal terjadi melalui transfer antar generasi/umur, yakni dari generasi pekerja berumur muda kepada generasi pekerja tua, yang sakit, atau meninggal dunia.

Secara ekonomi PT Jamsostek (Persero) memberikan manfaat kepada negara melalui dana yang dihimpun. Saat ini program JAMSOSTEK menggunakan sistem pendanaan yang akan memupuk dana relatif besar. Tahun 2009 dana investasi terkumpul sebesar Rp80,7 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan dan aktivitas ekonomi di Indonesia. Mekanisme pembiayaan dilakukan melalui pembelian obligasi Negara, obligasi perusahaan (BUMN dan Swasta) dan pembiayaan melalui pasar modal ataupun direct investment.

Employers Employers has the responsibility of providing decent social insurance benefits to their employees. When an employee is protected by a social security program, the person will have a peace of mind, which in turn will increase his/her productivity.

PT Jamsostek (Persero) was appointed by the Government of the Republic of Indonesia to be the partner of employers (formal, private companies and state-owned enterprise) in organizing social security programs for their employees. In Indonesia, the social security for the employees working in formal sectors adopts the contributory-based system. Under this system, employees and the employers share the responsibility of providing the premium payment under a certain proportion. In order for the social security program to run, a mechanism is required to regulate premium payments, benefit disbursements, employee database management and various other activities.

Easy access to Jamsostek services is one of the Key Success Factors (KSF) in this industry. Further measures involve opening of wider access through electronic and physical channels, such as on-line network, website, new branch offices and service points throughout Indonesia.

NationJAMSOSTEK’s programs offers a social and economic benefits to the nation. From the social point of view, JAMSOSTEK allows for horizontal and vertical income distribution. Vertical distribution involves cross subsidizing between high income group and low income group, in which the later receives proportionately higher benefits than that of the former. Whereas horizontal distribution occurs between younger workers and older counterparts, who are entering pension or have passed away.

In economic point of view, PT Jamsostek (Persero) benefits the nation through the accumulation of fund. Currently JAMSOSTEK adopts funding system, which is potential in accumulating a relatively huge amount of fund. For 2009, JAMSOSTEK accumulated Rp80.7 trillion in investment fund, which was used to finance physical development and economic activities in Indonesia. This financing was undertaken through the purchase of state obligations, bonds (state-owned enterprise and privately-owned companies) and stock exchange financing as well as direct investments.

1995, Pemerintah menerbitkan PP No. 36 tahun 1995 yang menetapkan PT Astek (Persero) sebagai badan penyelenggara Jamsostek dan sekaligus diubah namanya menjadi PT Jamsostek (Persero)

PT Jamsostek (Persero) ditetapkan menjadi salah satu badan penyelenggara jaminan sosial nasional dan harus menyesuaikan diri terhadap hal-hal yang diatur di dalam UU tersebut dengan masa transisi 5(lima) tahun.

1995 20041992

Lahirnya Undang-undang No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

The release of Law No.3 of 1992 regarding Employees’ Social Security Scheme or Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

In 1995, The Government released a Government Regulation No. 36 of 1995, which determined PT Astek an Organization Agency of Jamsostek and together changed its name into PT Jamsostek (Persero)

PT Jamsostek (Persero) was determined to become one of the organization institution of the national employees’ social security and oblige to adjust itself to the matters that is stipulated within the Law with a transition period of five years.

Page 6: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report4 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 5JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report4 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 5

Untuk memberikan perlindungan dasar kepada tenaga kerja dan keluarganya dalam menghadapi risiko sosial ekonomi pada saat berkurang atau hilangnya sebagian penghasilan karena kecelakaan kerja, mencapai usia tua, meninggal, atau sakit.

Tujuan

To provide the basic protection needs for employees and their families against the arising of socioeconomic risks due to a decline or loss in the flow of their income as a result of work related accident, old age or death, as well as against the risk of illness.

Objective

Page 7: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report4 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 5JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report4 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 5

Emphasis on commitment and integrity, •as well as responsibilityPrecedes to the interest and satisfaction of •all membersHonesty and creativity•Dynamic and harmonious teamwork•Continuous learning and improvements•Trust and mutual respect•Effective leadership•Cost consciousness•Based on core competence•

ValuesKomitmen dan integritas yang tinggi, •dengan tanggung jawab yang besarMendahulukan kepuasan dan kepentingan •pesertaKejujuran dan kreativitas•Kerjasama kelompok yang dinamis dan •harmonisPerbaikan dan pembelajaran yang terus •menerusKepercayaan dan saling menghormati•Kepemimpinan yang efektif•Sadar biaya•Berbasis pada kompetensi•

Nilai-nilai

pelindung peker ja, mitra pengusaha

employees protector,employers partners

Page 8: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report6 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 7JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report6 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 7

Visi PT Jamsostek (Persero)Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.

VisiThe Vision of PT Jamsostek (Persero)is to become a trustworthy provider of employee social security scheme emphasizing quality service and benefits to all members of the scheme.

Vision

Page 9: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report6 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 7JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report6 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 7

Misi PT Jamsostek (Persero)Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi;•tenaga kerja: Memberikan perlindungan yang

layak bagi tenaga kerja dan keluarga.• Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk

memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas.

•negara: Berperan serta dalam pembangunan.

The Mission of PT Jamsostek (Persero) is to become one of the organizing’s institution that provides basic protection to workers and become a trusted partners to the followings;• Workers: Provide adequate protection for workers

and family.• entrepreneur: Becoming a trusted partner to

provide protection for workers and to increase productivity.

• Country: Participated in the development.

MissionMisi

visi & misivision & mission

Page 10: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report8 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 9JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report8 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 9

Di dalam perubahan Anggaran Dasar Perseroan PT Jamsostek (Persero), Akta Notaris No. 45 Imas Fatimah SH, tanggal 28 Mei 2002, dicantumkan dalam Pasal 3 maksud dan tujuan serta kegiatan usaha adalah:

Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan •pembangunan nasional pada umumnya, dan khususnya mewujudkan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya melalui sistem jaminan sosial dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai •berikut:

a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK); b. Jaminan Kematian (JK); c. Jaminan Hari Tua (JHT); d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

Perseroan dapat pula mendirikan/ menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan •dengan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan lainnya sepanjang yang demikian itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini

Page 11: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report8 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 9JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report8 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 9

Within the reformation of the Company’s Article of Association of PT Jamsostek (Persero), Notary Act No. 45 by Imas Fatimah SH dated 28 May 2002, it was stated on Article 3 that the objective of the Company’s business activities are as follows:

To implement and to support the Government program and policy, especially on economic and the national •development sector, thus, specifically emphasized to enhance the protection and welfare of workers as well as their family through a social security system by implementing the Limited Company’s principles.

In order to achieve the aforementioned objectives, the Company implement several business lines as follows:• a. Employment Accident Benefit (JKK); b. Death Benefit (JK); c. Old Age Benefit (JHT); d. Health Care Benefit (JPK).

The Company may also establish / run companies and other businesses that relates to the increasing of •protection and welfare of workers, both individually or collectively with other agencies as long as it does not conflict with prevailing laws and regulations and in accordance with the provisions of this Article of Association.

bisnis usahabusiness line

Page 12: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report10 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 11JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report10 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 11

Kecelakaan atau sakit yang terjadi saat melakukan tugas merupakan risiko yang dihadapi oleh tenaga kerja. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan karena sakit, cacat atau kematian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja, baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24% sampai dengan 1,74% sesuai kelompok risiko jenis usaha.

Manfaat JKK

JKK memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali di rumah atau menderita penyakit yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaannya. Kompensasi atau penggantian biaya termasuk biaya transportasi, pengobatan, dan perawatan serta biaya rehabilitasi berupa alat bantu dan alat ganti bagi tenaga kerja yang kehilangan atau tidak berfungsinya anggota tubuh akibat kecelakaan kerja. Selain itu JKK juga memberikan santunan dalam bentuk uang untuk santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat sebagian tetap, santunan cacat total tetap, baik fisik maupun mental, dan santunan kematian.

Work-related accidents or sickness is a risk that constantly faced by employee. To compensate the partial or total loss of income, due to the employment accident (physically or mentally), the employment accident benefit is necessary to be provided. Providing the employment accident benefit is the part of employer’s responsibilities. Therefore, the contribution is payable entirely by the employer at the rate between the range of 0.24% to 1.74% that depend on each group or business classification.

JKK BenefitsJKK provides compensation and rehabilitation to employees that undergo an accident either from the point of time the employee departs to work up to the point of time the employee returns from work or if the employee suffers a work-related sickness. The compensation or expense reimbursement covers transportation, treatment, and care, as well as rehabilitation costs in the form of medical aids and its replacement in the event of loss or damage to the employees physical function as a result of the accident. In addition to this, JKK also provides cash to compensate for temporary work disability, compensation for partial disability, compensation for total disability (either physically or mentally), and compensation in the event of death.

work-related accident benefit jaminan kecelakaan kerja

Jaminan Kematian (JK) diperuntukkan bagi ahli waris tenaga kerja peserta JAMSOSTEK yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja. JK diperlukan untuk membantu meringankan beban keluarga dalam bentuk biaya pemakaman dan uang santunan. Pengusaha menanggung iuran JK sebesar 0,3% dari upah.

Manfaat JKJK yang diberikan adalah Rp12 juta, terdiri dari Rp10 juta untuk santunan kematian, Rp2 juta untuk biaya pemakaman, dan santunan berkala sebesar Rp200.000 per bulan selama 24 bulan.

Death Benefit (JK) is a benefit given to beneficiaries in the case of employee die not as a result of employment accident. JK is provided to alleviate the families burden both for funeral expenses and for monetary benefits. The contribution of death benefit is payable by employer at the rate of 0.3% of monthly wages.

JK BenefitsThe JK benefit disbursed amounts to Rp12 million, which consist of Rp10 million for death allowances, Rp2 million to cover the funeral expenses, and periodic compensation amounting to Rp200,000/month for a total of 24 months.

death benefitjaminan kematian

Page 13: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report10 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 11JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report10 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 11

The Old Age Benefit, or JHT is the accumulating funds scheme that provide savings for employee loss of income, due to the inability to work such as death, total and permanent disability and retirement (reaching the age of 55 year). JHT is managed by means of a primary savings that is payable from the contribution paid by every employee and employer. These contributions correspond with the level of wage that is paid by the employer. The required contribution allocated to the JHT program amounts to 5.7% of the monthly salary – in accordance with Government regulations – for the rate of 3.7% of monthly wages is payable by the employer and for the rate of 2.0% is payable by the employee.

JHT BenefitJHT’s benefit will be paid to the members based on the accumulate amount of contributions under one of requirements bellow:

Reach the age of 55 or death, or total and •permanent disability.Employment terminated after participating in the program •for at least five years with a waiting period of six months. Based on Government Regulation PP No. 1/2009, six month waiting period had been changed into one month period.Permanently depart overseas or becomes either a •Government employee (PNS) or a member of the Armed Forces of the Republic of Indonesia (ABRI).

Program jaminan Hari Tua (JHT) merupakan program penghimpunan dana yang ditujukan sebagai simpanan yang dapat dipergunakan oleh peserta, terutama bila penghasilan yang bersangkutan terhenti karena berbagai sebab, seperti meninggal dunia, cacat total tetap, atau telah mencapai usia pensiun (55 tahun). JHT dikelola dengan pendekatan tabungan wajib yang dibiayai dari iuran yang dibayarkan oleh setiap tenaga kerja dan pemberi kerja/pengusaha. Iuran tersebut selalu harus dikaitkan dengan tingkat upah yang dibayarkan oleh pengusaha. Iuran program JHT adalah sebesar 5,7% dari upah setiap bulan-sesuai ketentuan Pemerintah – ditanggung oleh pengusaha sebesar 3,7% dan oleh pekerja yang bersangkutan sebesar 2,0%.

Manfaat JHTManfaat JHT akan dibayarkan kepada peserta berdasarkan akumulasi dengan salah satu dari persyaratan berikut:

Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total •tetap. Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang\kurangnya •5 (lima) tahun dengan masa tunggu 6 (enam) bulan Berdasarkan PP No. 1/2009 masa tunggu 6 (enam) bulan telah diubah menjadi 1 (satu) bulan.Pergi ke luar negeri dan tidak kembali, atau menjadi Pegawai •Negeri Sipil (PNS)/Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

old age benefitjaminan hari tua

JAMSOSTEK mengembangkan JPK sebagai salah satu program untuk membantu tenaga kerja dan keluarganya memperoleh tunjangan pemeliharaan kesehatan sebagai hak yang harus diperolehnya. Pemeliharaan kesehatan diberikan secara komprehensif dan alami serta terdiri dari jasa pelayanan yang berhubungan dengan promosi, pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi. Iuran JPK sepenuhnya dibayarkan oleh pengusaha sebesar 3% dari upah untuk pekerja lajang dan 6% untuk pekerja yang telah berkeluarga. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan memberikan ketenangan bagi para pekerja untuk lebih berkonsentrasi dan lebih produktif dalam bekerja.

Manfaat JPK

Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan memperoleh Kartu Pemeliharaan Kesehatan (KPK) sebagai bukti diri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, berupa rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan kehamilan, dan pertolongan persalinan, penunjang diagnostik, pelayanan khusus (penggantian biaya kacamata, prosthesis mata, alat bantu dengar, ortodonsi gigi, alat ganti tangan, dan kaki), dan gawat darurat. Pelayanan diberikan melalui jaringan Pelaksana Pelayanan Kesehatan (PPK) yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.

The JPK program was specifically formulated by JAMSOSTEK to serve as a program that facilitates employees and their families with access to some form of health care benefits and compensation which they rightly deserve. The health care benefit is comprehensive in nature and includes promotive, preventive, curative, and rehabilitative services. JPK contributions are entirely paid by the employer amounting to 3% from the wage of unmarried employees and 6% from wages of married employees. These health care benefits provide employees the level of comfort which enhances them to focus in their work and increase productivity.

JPK BenefitEach employee that participates in the JPK program will receive a Health Care Card (Kartu Pemeliharaan Kesehatan or KPK) as personal proof of entitlement to health care services in the form of outpatient and inpatient care, pregnancy, and maternity care, diagnostic tests, special care (reimbursement for eye glasses, optical prosthesis, hearing aid, orthodontics, arm, and leg prosthetics), and medical emergencies. These services are provided through the Health Care Services Centers (Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan or PPK) that are located in various cities throughout Indonesia.

health care benefitjaminan pemeliharaan kesehatan

Page 14: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report12 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 13JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report12 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 13

Organisasi PT Jamsostek (Persero) terdiri atas unit kerja Kantor Pusat dan Kantor Daerah. Unit kerja Kantor Pusat terdiri atas unit kerja di bawah Direktur Utama dan 6 (enam) Direktorat. Unit kerja Kantor Daerah terdiri atas Kantor Wilayah (Kanwil) dan Kantor Cabang (Kacab).

Kantor Pusat PT Jamsostek (Persero) berkedudukan di Jakarta, dengan Kanwil dan Kacab yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampai dengan Desember 2009, jumlah Kantor PT Jamsostek (Persero) adalah sebagai berikut:•KantorPusat :1Kantor•KantorWilayah :8Kantor•KantorCabang :121Kantor

Di samping kantor tersebut di atas, Perseroan juga membuka 3(tiga) Kantor Unit Pelayanan baru yang berlokasi di wilayah Damas Raya, Belitung dan Purbalingga.

Jumlah karyawan PT Jamsostek (Persero) pada akhir Desember 2009 sebanyak 3.046 orang, dengan perincian:* Kantor Pusat : 358 orang* Kantor Daerah : 2.688 orang

Bagan struktur organisasi Kantor Pusat PT Jamsostek (Persero) sesuai Surat Keputusan Direksi No. KEP/190/082007 tanggal 1 Agustus 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Jamsostek (Persero) adalah sebagai berikut:

Kanwil berada di bawah koordinasi Direksi, dipimpin oleh seorang Kepala Kanwil. Kanwil mempunyai fungsi dan tanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan operasional Kanwil dan Kacab yang ada di bawahnya.

The organization of PT Jamsostek (Persero) is comprised of the Head Office and Regional Office working units. The Head Office's working units are operating under supervision of the President Director and six Directorates. The Regional Office’s working units are comprised of Regional Offices and Branch Offices.

The Head Office of PT Jamsostek (Persero) is located in Jakarta, with Regional Offices and Branch Offices are located throughout the Country. By December 2009, the total Offices of PT Jamsostek (Persero) are as follows: * Headquarter Office : 1 Office* Regional Offices : 8 Offices* Branch Offices : 121 Offices

In addition to the aforementioned Offices, the Company also opened up three new Service Offices which were located at Damas Raya, Belitung and Purbalingga.

The total number JAMSOSTEK’s employee as at the end of December 2009 was 3,046 employees with description as follows:•HeadOffice :358employees•BranchOffices :2,688employees

The organizational structure of the Head Office is in accordance with Decision of the Board of Directors No. KEP/190/082007 dated 1 August 2007 regarding the Organizational Structure and Work Procedure of PT Jamsostek (Persero) as follows:

Regional Office was established under the coordination of the Board of Directors, which was chaired by Head of Regional Office. The Regional Office carry out duties and responsibilities to plan, direct, coordinate and control the operational activities of the Regional Office and Branch Offices under their jurisdiction.

STRUKTUR ORGANISASIorganization struCture

Page 15: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report12 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 13JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report12 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 13

biro kepatuhan &HukumCompliance & LegalBureau

salkoni

Divisi Pelayanan jPkHealth Care Service Division

mas’ud

Divisi teknis& PelayananTechnical Services Division

Nur’aina

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Direktur utamaPresident Director

H. Hotbonar Sinaga

Direktur operasi & Pelayanan

Director of Operation & Services

Ahmad Ansyori

biro teknologi &informasiInformation &Technology Bureau

Hardi yuliwan

biro renbangPlanning Development Bureau

agus supriyadi

Divisi analisa Portfolio

Portfolio Analysis Division

syami syahrizzamzami

biro Pengendaliankeuangan

Comptroller Bureau

robby s arsamanggala

biro sDmHuman Resources Bureau

Nurhadiah

biro Pi

Internal Audit Bureau

suardi dullah

biro sekretariat PerusahaanCorporate Secretary Bureau

m. nasrun baso

Direktur renbang & informasi

Director of Planning Development & Information

H.D. Suyono

Direktur umum & sDm

Director of General Affairs & Human Resources

H.D. Suyono

Direktur kepatuhan & manajemen risiko

Director of Compliance & Risk Management

Karsanto

Direktur keuangan Director of Finance

Myra SR. Asnar

Direktur investasi Director of Investment

Elvyn G. Masassya

Staf AhliExpertise

Divisi PuPmMoney and Capital Market Division

Jeffry haryadi PM

biro keuanganFinancial Bureau

Paryudhianto

biro DiklatEducation & Training Beureau

koes antarto

biro manajemen risikoRisk Management Bureau

teguh purwanto

biro HumasPublic Relation Bureau

m. sarjan Lubis

Divisi investigasilangsungDirect Investment Division

amri yusuf

biro akutansiAccounting Bureau

Trisiwi Hidayati

biro pengadaanProcurement Bureau

diddi siswadi

biro sarana & PrasaranaFacility & Infrastructure Bureau

dedy pramiadi

biro PkP & kblPKP & KBL Bureau

achmad riadi

kantor Wilayah i Regional Office I

Heery Herland S

kantor Wilayah ii Regional Office II

F Soetrisno

kantor Wilayah iv Regional Office IV

e. ilyas lubis

kantor Wilayah v Regional Office V

ferry atorid

kantor Wilayah vi Regional Office VI

junaedi

kantor Wilayah vii Regional Office VII

diddi slamet riyadi

kantor Wilayah viii Regional Office VIII

basuki siswanto

kantor Wilayah iii Regional Office III

herdi trisanto

Kantor CabangBranch Office

Kantor CabangBranch Office

Kantor CabangBranch Office

Kantor CabangBranch Office

Kantor CabangBranch Office

Kantor CabangBranch Office

Kantor CabangBranch Office

Kantor CabangBranch Office

Divisi operasiOperation Division

tjipto rahadi

struktur organisasi kantor pusatHeaD offiCe organization struCture

Page 16: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report14 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 15JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report14 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 15

Bagan struktur organisasi Kanwil sesuai keputusan Direksi No. KEP/190/082007 tanggal 1 Agustus 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Jamsostek (Persero) adalah sebagai berikut:

The organizational structure of the Regional Offices pursuant to the Board of Directors Decree No. KEP/190/082007 dated 1 August 2007, on the Organizational Structure and Work Procedure of PT Jamsostek (Persero) is as follows:

Branch Office is responsible to plan, direct, coordinate and control the marketing activities, services to members, membership and fee administration, general accounting, and human resources, which are supported with advance information technology to ensure the accomplishment of its goal.

The organizational structure of the Branch Offices is in accordance to the Directors Decree No. KEP/190/082007 dated 1 August 2007, on the Organizational Structure and Work Procedure of PT Jamsostek (Persero) is as follows:

Kacab mempunyai fungsi merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan pemasaran, pelayanan peserta, administrasi kepesertaan dan iuran, akuntansi umum, dan SDM yang didukung teknologi informasi untuk memastikan tercapainya target Kacab.

Bagan struktur organisasi Kacab yang lengkap, sesuai keputusan Direksi No. KEP/190/082007 tanggal 1 Agustus 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Jamsostek (Persero), adalah sebagai berikut:

Bidang JPK dibentuk apabila suatu Kantor Cabang telah memenuhi kriteria sesuai dengan Keputusan Direksi No. 295/102008.

Bidang Program Khusus & PKP/KBL dibentuk pada Kantor Cabang yang berlokasi di Ibukota Propinsi.

JPK division was established whenever Branch Offices had fulfilled certain criteria based on Directors Decree No. 295/102008.

Special Programme & PKP/KBL was established at Branch Offices which was located at the Capital City of Province.

Kepala Kantor Wilayah

Head of Regional Offices

Kepala Bagian Pengendalian Operasi

Division Head ofOperation Control

Kepala Bagian Pengendalian Program Khusus PKP & KBL

Division Head of Special Programme Control, PKP & KBL

Kepala Bagian Pengendalian Pelayanan

Division Head of Services Control

Kepala Bagian Teknologi Informasi

Division Head of Information & Technology

Wakil Kepala Kantor Wilayah

Deputy Head of Information & Technology

Kepala Bagian Keuangan

Division Head of Finance

Kepala Bagian Umum & SDM

Division Head of General Affairs & Human Resources

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR WILAyAHorganizational structure of regional office

Kepala Bidang Pemasaran

Section Head of Marketing

Kepala Bidang ProgramKhusus & PKP/KBL

Section Head of Special Programme & PKP/KBL

Kepala Bidang Pelayanan

Section Head of Services

Kepala Bidang JPK

Head of Health Care Service Division

Kepala Kantor Cabang

Head of Branch Office

Kepala Bidang Teknologi Informasi

Section Head of Information & Technology

Kepala Bidang Keuangan Section Head of finance

Kepala Bidang Umum & SDM Section Head of General Affairs & Human Resources

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR CABANGorganizational structure of branch office

Page 17: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report14 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 15JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report14 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 15

PT Binajasa Abadikarya (PT Bijak) didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. S-889/MK.016/1993 tanggal 4 September 1993 dan No. S-102/MK.16/1994 tanggal 3 Mei 1994 yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman No. C2.11380.HT.0101 tanggal 25 Juli 1994, serta telah diumumkan pada Lembaran Berita Negara No. 75 tanggal 20 September 1994 tentang Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Binajasa Abadikarya, yang telah dirubah dengan Akte Notaris No. 2 tanggal 4 Maret 2005 oleh Notaris Maghdalia, SH dan telah dimuat dalam Berita Negara RI No. 40 tanggal 20 Mei 2005.

Berdasarkan Akta pendiriannya, tujuan pendirian PT Bijak adalah untuk mewujudkan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi tenaga kerja dan keluarganya dalam rangka turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah di bidang penempatan tenaga kerja di dalam dan luar negeri pada khususnya serta bidang ketenagakerjaan pada umumnya.

Kegiatan usaha yang dijalankan adalah:1. Menjalankan usaha dalam bidang Jasa Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia di dalam dan ke luar negeri, Jasa Pelatihan, antara lain: dengan mendirikan Balai Latihan Kerja, serta Jasa Kesehatan yang meliputi Jasa Rumah Sakit Poliklinik Medical Centre, Jasa Telekomunikasi, Cleaning Service, Catering dan Jasa Komputer.

2. Menjalankan usaha dalam bidang Pembangunan sebagai pengembang, pemborong pada umumnya (general contractor) dan kegiatan usaha terkait lainnya baik sebagai perencana, pelaksana maupun pengawas.

3. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum dan usaha terkait lainnya.

4. Menjalankan usaha dalam bidang perindustrian umum dan usaha terkait lainnya.

5. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan dan kegiatan usaha terkait lainnya.

6. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan penumpang maupun barang.

7. Menjalankan usaha dalam bidang pertanian, agro industri dan kegiatan usaha terkait lainnya.

8. Menjalankan usaha-usaha di bidang pertambangan dan tambang non-migas.

PT Binajasa Abadikarya (PT Bijak) was founded based on the Decision Letter of the Minister of Finance No. S-889/MK.016/1993 dated 4 September 1993 and No. S-102/MK.16/1994 dated 3 May 1994 that had been approved by the Minister of Justice No. C2.11380.HT.0101 dated 25 July 1994, and announced in the State Gazette No. 75 dated 20 September 1994 on the Articles of Association of the Limited Liability Company of Binajasa Abadikarya, that was amended with the Notarial Deed No. 2 dated 4 March 2005 by Notary Maghdalia, SH and announced in the State Gazette RI No. 40 dated 20 May 2005.

Based on its deed of incorporation, the purpose of the establishment of PT Bijak is to realize the improvement of income and welfare of workers and their families pursuant to and in support of the policies and programs of the government in the placement of workforce at home and abroad in particular and in the field of employment in general.

Its business activities are:1. Undertake business in the field of job placement for

Indonesian workers at home and abroad, training services, including: by establishing a Training Center, and Health Care Services that comprise of a Hospital Polyclinic Medical Center, Telecommunications Services. Cleaning Services, Catering and Computer Services.

2. Undertake business in the field of Construction as a developer, general contractor and related business activities whether as designer, contractor or supervisor.

3. Undertake business in the field of general trade and related activities.

4. Undertake business in the field of general industry and related activities.

5. Undertake business in the field of printing and related activities.

6. Undertake business in the field of general transportation for both passenger and cargo.

7. Undertake business in the field of agriculture, agro-industry and related activities.

8. Undertake business in the field of mining and non oil-and-gas mines.

anak perusahaansubsiDiary ComPany

Page 18: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report16 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 17JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report16 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 17

Pemegang SahamPemegang Saham terbesar PT Bijak adalah PT Jamsostek (Persero) atau dengan kata lain PT Bijak merupakan anak perusahaan PT Jamsostek (Persero) ditambah dengan koperasi karyawan PT Jamsostek (Persero) sebesar 1%.

Modal awal PT Bijak sesuai Akta Pendirian Perusahaan No. 1 tanggal 6 April 1994 terdiri dari:

Modal Dasar : Rp12.500.000.000•Modal Ditempatkan : Rp5.000.000.000•Modal yang Belum Ditempatkan : Rp7.500.000.000•

Pengangkatan Komisaris dan Direksi PT Bijak

1. Dewan KomisarisSusunan anggota Dewan Komisaris PT Bijak periode berikutnya adalah sesuai dengan Surat No. B/6981/082009 perihal Persetujuan Penetapan Anggota Dewan Komisaris PT Bijak tanggal 13 Agustus 2009, maka susunan Dewan Komisaris PT Bijak adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Syami SyahrizzamzamiKomisaris : Junaedi

2. DireksiSusunan anggota Direksi PT Bijak periode berikutnya adalah sesuai Risalah RUPS LB tentang Perubahan Susunan Anggota Direksi dan penyesuaian Anggaran Dasar PT Bijak tanggal 18 Januari 2008, maka susunan Direksi PT Bijak adalah sebagai berikut:Direktur Utama : Herdy TrisantoDirektur : Noerbimo DW

Adapun kinerja PT Bijak Selama PeriodeTahun 2009 Adalah Sebagai Berikut:

I. Target Penempatan TKI Rencana penempatan Tenaga Kerja tahun 2009 berjumlah 4.074 orang, sedangkan realisasinya berjumlah 820 orang atau hanya tercapai sebesar 20,13%. Tidak tercapainya target penempatan tersebut dipengaruhi beberapa hal sebagai berikut :

a. Target penempatan Dalam Negeri ter-realisasi sebanyak 69 orang dari target 874 orang atau hanya mencapai sebesar 7,89%. Tidak ter-realisasinya target tersebut disebabkan karena PT Bijak masih sulit bersaing dengan perusahaan sejenis.

b. Target penempatan Luar Negeri formal dan informal ter-realisasi sebanyak 751 orang dari target 3.200 orang atau hanya mencapai sebesar 23,47%. Tidak ter-realisasinya target tersebut disebabkan :• TargetpenempatanpadasektorPerkebunanter-

realisasi sebanyak 322 orang dari target 650 orang atau mencapai sebesar 49,54%. Tidak tercapainya target dikarenakan menurunnya minat CTKI untuk bekerja pada sektor perkebunan kelapa sawit di Malaysia walaupun standar upah yang sudah mengalami kenaikan yang signifikan.

ShareholdersThe largest shareholder of PT Bijak is PT Jamsostek (Persero) or in other words PT Bijak is the subsidiary of PT Jamsostek (Persero) in addition to employe cooperative of PT Jamsostek (Persero) that holds a 1% stake.

The initial capital of PT Bijak as per the Articles of Association of the Company No. 1 dated 6 April 1994 comprised of:

Authorized Capital : Rp12.500.000.000•Issued and Subscribed Capital : Rp5.000.000.000•Non-Issued Capital : Rp7.500.000.000•

The Appointment of the Board of Commissioners and The Board of Directors of PT Bijak1. The Board of Commissioner (BOC)

The composition of the members of the Board of Commissioners of PT Bijak for the next period is pursuant to Letter No. B/6981/082009 on the Approval of the Appointment of the Members of the Board of Commissioners of PT Bijak dated 13 August 2009, the composition of the Board of Commissioners of PT Bijak is as follows:

President Commissioner : Syami SyahrizzamzamiCommissioner : Junaedi

2. The Board of Directors (BOD)The composition of the BOD of PT Bijak for the next period is pursuant to the Minutes of the EGMS on the Change to the Composition of the members of the BOD and amendment to the Articles of Association of PT Bijak on 18 January 2008, the composition of the BOD of PT Bijak is as follows:President Director : Herdy TrisantoDirector : Noerbimo DW

The performances of PT BIJAK in 2009 are as follows:

I. Target for the Placement of Indonesian Workers (TKI) Overseas

The target for job placement of workers in 2009 numbered 4,074 people, while the realization totaled 820 placements, accounting for 20.13% of the target. The target was not reached due to a number of factors, as follows:

a. The target for domestic job placement was realized for 69 people out of the target of 874 people, a realization of just 7.89%. This low realization was due to the fact that PT Bijak still finds it difficult to compete with similar companies..

b. The target for overseas job placement both formal and informal was realized for 751 people out of the target of 3,200 people, a realization of 23,47%. The target was not met due to:•Placementtargetintheagro-industrysectorwas

realized for 322 people out of a target of 650 people, a realization of 49.54%. The unrealized target was due to the decline of interest to work in the palm plantation sector in malaysia despite the standard of wages that has been increased significantly.

Page 19: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report16 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 17JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report16 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 17

• TargetpenempatanpabrikMalaysiater-realisasisebanyak 74 orang dari target 2009 sebanyak 900 orang atau mencapai sebesar 8,22%. Tidak tercapainya target tersebut karena CTKI yang bersedia bekerja di sektor kilang/pabrik pada umumnya tidak punya uang, jika PT Bijak memberikan Bridging Finance/kredit maka tingkat resiko pengembaliannya sangat tinggi.

• Targetpenempatansektorkonstruksiter-realisasisebanyak 36 orang dari target 2009 sebanyak 200 orang atau mencapai sebesar 18%, disebabkan banyaknya CTKI tidak berminat terhadap job order akibat standar upah yang ditawarkan tidak sesuai dengan permintaan Calon TKI.

• Targetpenempatan sektor Jasa ter-realisasi sebanyak 4 orang dari target 2009 sebanyak 200 orang atau mencapai sebesar 2%. Belum tercapainya target tersebut karena standar upah beberapa pabrik yang ditawarkan kurang diminati oleh CTKI.

• Targetpenempatan sektor Perminyakan ter-realisasi sebanyak 28 orang dari target 150 orang atau mencapai sebesar 18,67%. Belum tercapainya target penempatan disebabkan oleh masih terbatasnya suplai tenaga kerja dibidang perminyakan untuk ditempatkan ke negara Kuwait, Dubai dan Uganda, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia masih kurang terhadap kebutuhan tenaga kerja tersebut.

• Targetpenempatan TKI luar negeri informal (PRT) ter-realisasi sebanyak 287 orang dari target 1.100 orang atau mencapai sebesar 26,09%, hal ini disebabkan adanya keterlambatan proses pengurusan visa TKI PRT Taiwan yang diakibatkan oleh keterlambatan penurunan Job Order sebagai salah satu persyaratan dokumen yang harus diajukan ke Depnakertrans.

II. Evaluasi Anggaran Neraca

• PlacementtargetinthemanufacturingsectorinMalaysia was realized for 74 people out of the target of 900, accounting for 8.22%. The unrealized target was due to the fact that those workers who are interested in applying jobs in the refinery/plant sector are generally penniless, and providing bridge financing to these people would represent a considerably high financial risk.

• Placementtargetintheconstructionsectorwasrealized for 36 people out of the target for 200 people, accounting for 18% of the target, as a result of the low interest towards the job order that pays wages in lesser amount than the expectations of the workers.

• Placementtargetintheservicesectorwasrealizedfor four people out of the 2009 target of 200 people, accounting for just 2% of the target. The unrealized target was due to the unattractive wage offers that were below the worker’s expectation.

• Placementtargetintheoil-and-gassectorwasrealized for 28 people out of the target of 150 people, accounting for 18.67% of the target. The unrealized target was due to the limited supply of workers from the oil-and-gas industry who are willing to be posted Kuwait, Dubai and Uganda, while the job opportunities in Indonesia in that particular field are not available in sufficient numbers to absorb the number of workforce.

• PlacementtargetforinformalIndonesianworkersoverseas (house maids) was realized for 287 people out of the total target of 1,100 people, accounting for only 26.09% of the target, due to delays in the application process of working visas for Taiwan as a result of the decline in job order as one of the required documents that has to be filed with the Ministry of Manpower and Transmigration.

II. Evaluation on Balance Sheet Budget

dalam ribuan in thousand

No

Perbandingan/ Comparison Analisa/ Analysis

Uraian /Description Realisasi 2008/2008 Realization

RKAP 2009/2009 Target

Realisasi 2009/2009 Realization % %

1 2 3 4 = ³/2 5 = ³/1

1 NERACA/Balance Sheet

aktiva/assets

a. Aktiva Lancar/Current Assets 18.842.804,76 13.921.495,22 15.604.263,55 110,49 81,63

b. Aktiva Pajak Tangguhan/Assets of Deffered Tax 784.376,75 2.266.177,78 47.698.,94 4,82 13,94

c. Aktiva Tetap/Fixed Assets 4.705.452,96 4.399.818,19 4.756.299,07 108,10 101,08

d. Aktiva Lain-lain/Other Assets 1.741.124,26 754.063,94 650.000,00 86,20 37,33

total aktiva/total assets 26.073.758,73 21.341.555,13 20.897.042,06 97,92 80,15

Pasiva/liabilities

a. Hutang (Kewajiban)/Liabilities 15.166.855,29 8.808.032,34 10.713.360,67 121,63 70,64

b. Modal Disetor/Paid-in Capital 5.000.000,00 5.000.000,00 5.000.000,00 100,00 100,00

c. Dana Cadangan/Reserves 16.102.144,61 16.427.144,57 6.077.903,44 83,12 37,75

d. Ekuitas/Equity (10.195.241,17) (8.893.621,82) (894.222,05) (403,48) 1.140,12

total Pasiva/total liabilities 26.073.758,73 21.341.555,13 20.897.042,06 97,92 80,15

Page 20: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report18 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 19JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report18 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 19

Anggaran Perseroan atas jumlah Aktiva/Pasiva pada tahun 2009 sebesar Rp21.341,56 juta, sedangkan realisasinya mencapai Rp20.897,04 juta atau setara dengan 98,61%. Adapun penjabaran dari pencapaian tersebut adalah sebagai berikut:

a. Aktiva Lancar Anggaran anak perusahaan (PT Bijak) atas Aktiva Lancar

pada tahun 2009 adalah sebesar Rp13.921,50 juta, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp15.604,26 juta atau 112,09%, hal ini karena:- Peningkatan kas dan setara kas sebesar 257,76%

sebagai dampak atas pencairan kredit TKI di Bank Chinatrust Indonesia dan pembayaran tagihan dari pengelolaan gedung kantor.

- Peningkatan piutang usaha sebesar 169,49% sebagai dampak dari tagihan piutang kepada PT Jamsostek atas Pengelolaan Gedung Kantor Pusat, Gedung Arsip Narogong dan Menara Jamsostek.

- Peningkatan pajak dibayar dimuka sebesar 199,28% atas peningkatan potongan pajak PPh 23 dari pihak pemberi kerja sebagai kredit pajak di akhir tahun.

- Peningkatan biaya dibayar dimuka sebesar 334,03% atas pemberian gaji dimuka untuk penempatan tenaga alih daya (outsourcing) dalam negeri dan biaya proses pengurusan dokumen TKI PRT yang belum berangkat.

b. Aktiva Tetap Anggaran Perseroan atas Aktiva Tetap sebesar Rp4.399,82 juta, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp4.756,30 juta atau sebesar 108,10%, hal ini disebabkan karena adanya penambahan aktiva tetap Rusunawa Batam dan Menara Jamsostek.

c. Aktiva Lain-Lain Anggaran Perseroan atas Aktiva Lain-lain sebesar Rp754,06 Juta, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp650,00 juta atau 86,20%, hal ini disebabkan karena ditutupnya rekening Maybank yang tidak aktif di Malaysia.

d. Utang/Kewajiban Anggaran Perseroan atas utang/kewajiban jangka pendek dan utang/kewajiban jangka panjang adalah sebesar Rp8.808,03 juta sedangkan realisasinya mencapai Rp10.713,36 juta atau 121,63%, hal ini disebabkan karena belum terpenuhinya pengembalian utang jaminan Trainee Korea serta adanya utang atas pemupukan dana yang belum dibayar secara penuh dari pihak user untuk mengurangi uang muka dari tenaga kerja outsourcing.

e. Modal Sendiri Anggaran Perseroan atas Modal Sendiri sebesar Rp12.533,52 juta, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp10.183,68 juta atau 81,25%, hal ini disebabkan karena adanya penurunan modal atas beban kerugian di tahun 2009.

The Company budgeted its Assets/Liabilities for 2009 totalling Rp21,341.56 million, whereas the realization amounted to Rp20,897.04 million or 98.61% of the budget. The following details describe the realized assets of the Company:

a. Current Assets The budgeted current assets of the Company for

2009 was Rp13,921.50 million, whereas the realization amounted to Rp15,604.26 million or 112.09% of the budget, due to:

- The increase in the amount of cash and cash-equivalent by 257.76% as a result of the draw down of the TKI credit from Bank Chinatrust Indonesia and payment of invoices from the management of office building.

- The increase in accounts receivables by 169.49% as a result of payment of receivables from PT Jamsostek for the management of the Head Office Building, the Narogong Archive Building and Menara Jamsostek (Jamsostek Tower).

- The increase in the amount of prepaid taxes by 199.28% as a result of the increase in PPh 23 withheld taxes by clients that qualify as a tax credit at the end of the year.

- The increase in the amount of prepaid expenses by 334.03% on salary advances for the domestic placement of outsource workers and expenses related to the processing of travel documents for housemaids prior to their departure.

b. Fixed Assets The budgeted amount of Fixed Assets of the Company was Rp4,399.82 million, whereas the actual realization amounted to Rp4,756.30 million, or 108.10% of the budget, due to the additional fixed assets of Rusunawa Batam and Menara Jamsostek.

c. Other Assets The budgeted amount of other assets of the Company was Rp754.06 million, whereas the actual realization amounted to Rp650.00 million, or 86.20% of the budget, due to the closure of the inactive account at Maybank in Malaysia.

d. Debts/Account Payables The budgeted amount of short-term and long-term debts and payables of the Company was Rp8,808.03 million while the realized amount was Rp10,713.36 million, or 121.63% of the budget, due to still unpaid debts on the guarantee loan for trainees sent to Korea as well as payables related to the accumulation of unpaid invoices from users as down payments for the employment of outsourced personnel.

e. Equity The budgeted amount of the equity of the Company was Rp12,533.52 million, whereas the realized amount was Rp10,183.68 million, or 81.25% of the budget, due to the decline in stockholder’s equity as a result of the net loss incurred by the Company in 2009.

Page 21: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report18 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 19JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report18 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 19

III. Evaluasi Anggaran atas Pendapatan dan Beban Realisasi atas pencapaian anggaran Perseroan berdasarkan laporan keuangan yang berakhir per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan Usaha Anggaran anak perusahaan (PT Bijak) atas Pendapatan Usaha tahun 2009 sebesar Rp15.245,69 juta, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp14.640,30 juta atau 96,03%. Tercapainya target tersebut berasal dari kontribusi pengelolaan gedung dengan dikelolanya Rusunawa Bumi Lancang Kuning, Batam dan gedung Menara Jamsostek dengan tingkat pendapatan usaha mencapai sebesar 341,28% dari target RKAP. Sedangkan target penempatan tenaga kerja belum tercapai disebabkan karena belum maksimalnya realisasi di setiap sektor penempatan, sehingga berpengaruh pada realisasi target pencapaian pendapatan usaha di tahun 2009 dengan tingkat pencapaian sebesar 19,84% sesuai dengan RKAP

b. Pendapatan Investasi Anggaran Perseroan atas Pendapatan Investasi tahun 2009

sebesar Rp1.029,61 juta, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp1.074,15 juta atau 104,33%. Tercapainya target tersebut disebabkan karena adanya peningkatan bunga deposito dan penurunan beban pajak final Obligasi Pemerintah sehingga berpengaruh pada peningkatan pendapatan bunga.

c. Biaya Usaha Anggaran perusahaan atas biaya usaha pada tahun 2009

sebesar Rp11.814,58 Juta, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp12.065,57 Juta atau 102,12%. Pencapaian realisasi biaya tersebut diakibatkan oleh adanya biaya Rusunawa Batam dan Pengelolaan Menara Jamsostek dari pengembangan usaha yang terlaksana di tahun 2009 dan tidak ditargetkan pada tahun tersebut.

d. Biaya Tak Langsung Anggaran Perusahaan atas Biaya Tak Langsung pada tahun

2009 sebesar Rp4.417,62 Juta, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp4.319,91 Juta atau 97,79%. Pencapaian realisasi biaya tak langsung tersebut diakibatkan oleh :• AdanyapeningkatanbebanoperasisebesarRp110,25

juta atau 33,22% dikarenakan pembukaan rekening di Huanan Bank Taiwan atas permintaan agency PT Bijak untuk memperluas pemberian kredit CTKI serta penandatanganan beberapa Job Order untuk penempatan CTKI di Malaysia sektor perkebunan.

• AdanyapeningkatanbebanpenyusutansebesarRp139,76juta atau 1,70% sebagai akibat dari penambahan biaya penyusutan aktiva tetap di Rusunawa Batam, Menara Jamsostek dan Rusunawa Cikarang.

e. Laba / Rugi Di Luar Usaha Anggaran Perusahaan atas laba / rugi diluar usaha pada

tahun 2009 sebesar Rp10,40 Juta, sedangkan realisasinya mencapai sebesar Rp365,36 juta atau 3.513,44%. Pencapaian tersebut dikarenakan adanya penyesuaian kurs mata uang valas terutama pada utang jaminan TKI yang berbentuk valas.

III. Evaluation of the Budget on the Operating Revenues and Expenses of the Company Against the Financial Statements for the Year Ending 31 December 2009, are as follows:

a. Operating Revenues The budgeted amount of the Company’s operating revenues for the year 2009 was Rp15,245.69 million, whereas the actual realized amount was Rp14,640.30 million, or 96.03% of the budget. The target was largely achieved due to revenues from the management of building with that of the Rusunawa Bumi Lancang Kuning in Batam and the Menara Jamsostek building in Jakarta that contributed to revenues amounting to 341.28% of the budgeted amount. Meanwhile, the target for job placement was not achieved due to un-met realization in each of the sector placement, which reflected negatively on the realization of targeted revenues from this segment in 2009 at just 19.84% of their target.

b. Investment Returns The budgeted amount of the investment returns by the

Company in 2009 was Rp1.029.61 million, whereas the actual realized amount was Rp1,074.15 million or 104.33% of the budget. The realized target was attributed to the increase in bank deposit interest and the decrease in the final tax expense on gains from Government Bonds that contributed to an increase in the Company’s interest income.

c. Operating Expenses The budgeted amount of the operating expenses of

the Company in 2009 was Rp11,814.58 million, whereas the actual realized amount was Rp12,065.57 million, or 102,12% of the budget. The realized budget resulted from the incurred expenses on the management of the Rusunawa Batam and Menara Jamsostek from the business development that was realized during 2009 and was not actually budgeted for that year.

d. Indirect Expenses The budgeted amount of indirect expenses of the

Company in 2009 was Rp4,417.62 million, whereas the actual realized amount was Rp4,319.91 million, or 97.79% of the budget. The realized budget for indirect expenses was attributed to:

• TheincreaseinoperatingexpensesbyRp110.25million,or33.22%, due to the opening of a bank account at Huanan Bank in Taiwan on the request of the agency of PT Bijak in order to expand credit provision for TKI applicants and signing of job orders for the placement of workers in the agro-industrial sector of Malaysia.

• TheincreaseindepreciationexpensebyRp139.76million,or 1.70%. as a result of the increase in the depreciation of fixed assets related to Rusunawa Batam, Menara Jamsostek and Rusunawa Cikarang.

e. Non-operating Profit/Loss The budgeted amount of the non-operating profit/loss of

the Company in 2009 was Rp10.40 million, whereas the actual realized amount was Rp365.36 million, or 3,513.44% of the budget. This realization was mainly attributed to gains from foreign currency translation, especially on the foreign-currency denominated TKI guarantee.

Page 22: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report20 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 21JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report20 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 21

f. Laba / Rugi Setelah Pajak Anggaran Perusahaan atas laba/rugi setelah Pajak pada

tahun 2009 sebesar Rp221,63 Juta, sedangkan realisasinya sebesar minus Rp894,22 Juta atau 403,48%. Faktor kerugian tersebut bersumber dari tidak tercapainya pengiriman TKI ke Luar Negeri dan adanya beban pajak tangguhan.

IV. Kontribusi Kepada NegaraPembayaran pajak selama Tahun 2009 berjumlah Rp1.309,49 juta atau mencapai sebesar 169,49% dari realisasi pembayaran pajak sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp772,62 juta, sedangkan dibandingkan dengan RKAP tahun 2009 sebesar Rp709,69 juta atau mencapai sebesar 184,52%, dengan rincian sebagai berikut :

f. Profit/Loss After Tax The budgeted amount of net profit and loss of the

Company in 2009 was a profit of Rp221.63 million, whereas the actual realization was a net loss of Rp894.22 million, or minus 403.48% of the budget. The loss was attributed to the un-met target for overseas job placements as well as due to deferred tax expenses.

IV. Contribution to the Nation Tax payment in 2009 amounted to Rp1,309.49 million, or

accounting for 169.49% of the realization of tax payment of Rp772.62 million in fiscal year 2008, whereas if compared to the 2009 budget amount of Rp709.69 million, the actual realization for the year accounted for 184.52% of the budget, with the following details:

V. Kinerja PerusahaanTingkat kinerja Perseroan secara obyektif sesuai dengan pola kinerja dan spesifikasi usaha PT Bijak yang meliputi aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi per 31 Desember 2009 adalah “Kurang Sehat (BBB)” dengan skor 49,08 serta opini dari Auditor Independen dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

Sesuai dengan performa kerja yang kurang memuaskan tersebut, PT Bijak telah melakukan upaya-upayapeningkatan kinerja untuk menghasilkan pencapaian yang jauh lebih maksimal di masa depan, salah satunya adalah melalui penerapan Key Performance Indicator (KPI) berbasis Balanced Score Cards, baik untuk diterapkan di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang, yang mana sosialisasi pelaksanaan dari kegiatan ini telah dilakukan secara bertahap. Selain itu, PT Bijak juga akan lebih meningkatkan jumlah pendidikan dan pelatihan bagi calon TKI, baik dari segi penguasaan bahasa, kemampuan, profesionalisme, dan faktor penunjang lainnya, agar mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya di pasar bebas.

V. The Company’s PerformanceThe level of performance of the Company as per its line of business and objective assessment of the performance PT Bijak that encompasses the financial, operational and administrative aspects as of 31 December 2009 is “Less than Sound (BBB)” with a score of 49.08, albeit with an unqualified opinion from the independent Auditors.

In line with the above-mentioned performance that is less than satisfactory, PT Bijak has taken steps to improve its performance significantly in the future, one of which will be through the implementation of the Key Performance Indicator (KPI) based on the Balanced Score Card system, for both Head Office and Branch operations, the socialization of which has been in progress gradually. In addition to that, PT Bijak will also increase the intensity of training and education for potential TKI, whether in language skills, capabilities, professionalism, and other supporting factors, in order to be able to compete against similar companies in the free market.

dalam ribuan in thousand

No

Perbandingan Comparison Analisa Analysis

Pajak Penghasilan Income Tax Realisasi 2008/2008 Realization

RKAP 2009/2009 Target

Realisasi 2009/2009 Realization % %

1 2 3 4 = ³/2 5 = ³/1

1 PPh Pasal 21 165.790.650 113.230.060 104.249.618 62,88 92,07

2 PPh Pasal 23 2.050.000 4.505.720 - - -

3 PPN 543.639.789 532.974.370 1.129.081.294 207,69 211,85

4 PPh Pasal 25/29 53.141.000 48.984.000 8.164.000 15,36 16,67

5 Fiskal Luar Negeri 8.000.000 10.000.000 - - -

6 PPh Pasal 4 (2) - - 68.000.000 - -

total 772.621.439 709.694.150 1.309.494.912 169,49 184,52

Page 23: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report20 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 21JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report20 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 21

no kriteria Penilaianassessment Criteria

31 Desember 2009keterangan

remarksbobot nilai

valueskor

score

i

Aspek Keuangan | Financial Aspect1. Return on Equity (ROE)2. Return on Investment (ROI)3. Cash Ratio4. Current Ratio5. Collection Periods6. Perputaran Persediaan7. Total Asset Turn Over (TATO)8. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset (TMS / TA)

20,0015,00

5,005,005,005,005,00

10,00

(8,07)1,22

108,08156,12

99,12951,14

77,1497,52

-3,005,005,004,00

-3,506,50

TOTAL SKOR TOTAL SCORE:

Sehat Sound:> 95 AAA80 s/d < AA65 s/d < A

Kurang Sehat Less than Sound:50 s/d < BBB40 s/d < BB30 s/d < B

Tidak Sehat Un-Sound:20 s/d < CCC10 s/d < CC< = 10 C

skor | score 70,00 27,00

ii

Aspek Operasional | Operational Aspect1. Pemasaran Marketing

2. Persiapan Preparation

3. Diversifikasi Produk Product Diversification

5,00

5,00

5,00

63,17

18,43

60,00

3,16

0,92

3,00skor | score 15,00 7,08

iii

Aspek Administrasi | Administration Aspect1. Laporan Audit / Tahunan Audit Report / Yearly2. Rancangan RKAP RKAP Design3. Laporan Periodik Manajemen Periodic Management Report

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

5,00

skor | score 15,00 15,00

Total Skor Total Score 100,00 49,08Tingkat Kesehatan Sound Level Kurang Sehat Less than Sound (BBB)

Page 24: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report22 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 23JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report22 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 23

1. Informasi Umum

a.Dasar Pendirian PT Jamsostek (Persero) merupakan badan yang ditunjuk

Pemerintah dengan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1995

untuk menyelenggarakan program Jaminan Sosial Tenaga

Kerja (JAMSOSTEK) sesuai yang diatur Undang-Undang

No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Program JAMSOSTEK bertujuan memberikan perlindungan

dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti

sebagian penghasilan atau dari penghasilan yang hilang

atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau

keadaan yang dialami oleh tenaga kerja, sakit, hamil, bersalin,

hari tua dan meninggal dunia.

Untuk menunjang tujuan Perseroan di atas,

PT Jamsostek (Persero) sebagai badan penyelenggara

program JAMSOSTEK, masih melihat banyak peluang untuk

meningkatkan kesejahteraan peserta yang dapat dilakukan

antara lain melalui Pinjaman Uang Muka Perumahan,

pendidikan, pelatihan tenaga kerja dan fasilitas sarana

kesehatan bagi para pekerja peserta JAMSOSTEK, sehingga

diharapkan dapat menjadi dukungan langsung dalam upaya

peningkatan produktivitas dan peningkatan kesejahteraan

bagi tenaga kerja dan keluarganya.

b.Pengertian1. Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta atau disingkat

DPKP adalah dana yang dihimpun dan digunakan untuk

meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja peserta program

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan atau

keluarganya yang diprioritaskan bagi yang kurang mampu

dan membantu badan/unit usaha yang mempunyai

keterkaitan langsung dengan peningkatan kesejahteraan

peserta program JAMSOSTEK terutama bagi badan/unit

usaha skala kecil.

2. Program DPKP tidak dimaksudkan untuk memupuk laba,

sehingga pengelolaan keuangan DPKP berpedoman

kepada ketentuan-ketentuan pengelolaan organisasi

nirlaba.

1. General Information

a. Basic of EstablishmentPT Jamsostek (Persero) constitute the appointed

Government’s institution pursuant to the Government’s

Regulation No. 36 year 1995 that is responsible to conduct

the Employee Social Security Scheme (JAMSOSTEK) based on

Law No. 3 year 1992 regarding the Employee Social Security

Scheme. The JAMSOSTEK Program was aimed to provide

protection in the form of cash donation to substitute the

partial or total loss (decrease) of the overall income, due to

several incidents such as illness, pregnancy, maturity, old age

and death.

To support the Company’s objective, PT Jamsostek (Persero)

as a provider of JAMSOSTEK program, still sees a lot of

opportunities to increase the welfare of all members,

which among others are through Mortgage Housing Loan,

education, workforce training and health care facilities among

all employees of JAMSOSTEK members, so that it could

directly enhance the productivity and welfare towards all

employees as well as their families.

b. Interpretation 1. Member’s Welfare Fund or known as DPKP constitute a

collection of fund that is used to increase the welfare of the

Employee Social Security Scheme (JAMSOSTEK) member’s

and or their families which was prioritized to less fortunate

communities as well as supporting the working unit which

directly related to the increasing welfare of JAMSOSTEK

program, especially small business enterprises.

2. DPKP Program was not necessarily meant to accumulate

profit, so that the management of DPKP finance was based

on the regulations of a non profit organization.

entitas bertujuan khusussPeCial PurPose entity

Page 25: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report22 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 23JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report22 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 23

c. Maksud dan Tujuan1. Maksud penyelenggaraan program DPKP adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan peserta program JAMSOSTEK

dan atau keluarganya melalui berbagai jenis program/

penggunaan DPKP.

2. Tujuan penyelenggaraan program DPKP adalah:

a Memperluas peranan PT Jamsostek (Persero) dalam

meningkatkan kesejahteraan peserta JAMSOSTEK.

b. Meningkatkan citra PT Jamsostek (Persero) selaku Badan

Penyelenggara.

d.Berdasarkan Surat Keputusan Direksi

PT Jamsostek (Persero) No. KEP/04/012007 tanggal 3 Januari

2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Jamsostek

(Persero), unit kerja Program Dana Peningkatan Kesejahteraan

Peserta (DPKP) melekat pada Biro PKP yang langsung tanggung

Jawab kepada Direktur Utama.

Penanggung jawab Program Dana Peningkatan

Kesejahteraan Peserta PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja

(Persero) tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : H. Hotbonar Sinaga

Kepala Biro PKP : Yoto Susiswo

Kepala Urusan PKP : Soni Sumarsono

e. Sumber Pendanaan DPKP dihimpun sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu

bersumber dari:

1. Bagian laba PT Jamsostek (Persero) sesuai dengan

keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Hasil pengembangan DPKP.

3. Sumber dana lainnya yang disetujui Rapat Umum

Pemegang Saham.

f. Penerima Bantuan Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta hanya dapat

disalurkan kepada:

1. Sifat penyaluran DPKP dibagi 2(dua) yaitu:

a) Bergulir.

b) Tidak bergulir (Hibah).

2. Alokasi penggunaan DPKP setiap tahunnya ditetapkan

sebagai berikut:

a) Minimum 70% dialokasikan untuk DPKP yang sifatnya

bergulir.

b) Maksimum 30% dialokasikan untuk DPKP yang sifatnya

tidak bergulir.

c. Goals and Objectives1. The goals of the management of DPKP program is to increase the

welfare of the participating members of JAMSOSTEK program

and or their families through various program/benefits of DPKP

2. The objective of the management of DPKP program:

a. Broaden the role of PT Jamsostek (Persero) in increasing

the welfare of participating members of JAMSOSTEK

program.

b. Enhancing image of PT Jamsostek (Persero) as the

Providing Agency.

d. Based on the Decision Letter of the BOD of

PT Jamsostek (Persero) No. KEP/04/012007 dated 3 January

2007 regarding the Organizational Structure and Governance

of PT Jamsostek (Persero), the DPKP working unit attached to

the PKP Bureau which is directly responsible to the President

Director.

The executive members which is responsible for Member’s

Welfare Fund Program of PT Jamsostek (Persero) in 2009 are

as follows:

President Director : H. Hotbonar Sinaga

Head of PKP Bureau : Yoto Susiswo

Head of PKP Business : Soni Sumarsono

e. Source of FundsDPKP was collected based on prevailing regulation from the

following sources such as:

1. Profit shares of PT Jamsostek (Persero) based on the

Decision of General Meeting of Shareholders.

2. Results from the development of DPKP.

3. Other source of funds that has been approved by the

General Meeting of Shareholders.

f. The Donation ReceiverMember’s Welfare Fund is distributed to:

1. The DPKP distributions was divided in two characteristic,

which are:

a) Revolving.

b) Non revolving.

2. The allocation of DPKP management is annually set as

follows:

a) For a minimum of 70% was being allocated for the

revolving DPKP.

b) For a maximum of 30% was being allocated for the non

revolving DPKP.

Page 26: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report24 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 25JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report24 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 25

3. Terhadap sisa dana Program DPKP yang belum

disalurkan, harus dikelola secara hati-hati dan diusahakan

memperoleh hasil yang optimal.

g. Sifat dan Komposisi Penyaluran Dana1. Sifat penyaluran DPKP dibagi 2 (dua) yaitu:

a) Bergulir.

b) Tidak bergulir (Hibah).

2. Alokasi penggunaan DPKP setiap tahunnya ditetapkan

sebagai berikut:

a) Minimum 70% dialokasikan untuk DPKP yang sifatnya

bergulir.

b) Maksimum 30% dialokasikan untuk DPKP yang sifatnya

tidak bergulir.

3. Terhadap sisa dana Program DPKP yang belum

disalurkan, harus dikelola secara hati-hati dan diusahakan

memperoleh hasil yang optimal.

h.Penggunaan DPKP Bergulir1. DPKP Bergulir merupakan bagian DPKP yang

diprogramkan/dialokasikan untuk:

a) Pemberian Pinjaman.

b) Sarana Kesejahteraan Peserta.

2. Jenis-jenis Pinjaman yang dapat diberikan adalah:

a) Pinjaman Perumahan bagi Peserta Program JAMSOSTEK

diprioritaskan bagi kepemilikan rumah sederhana.

b) Pinjaman kepemilikan sarana transportasi bagi Peserta

Program JAMSOSTEK untuk mobilitas tenaga kerja.

c) Pinjaman dana kepada Koperasi Tenaga Kerja Peserta

Program JAMSOSTEK.

d) Pinjaman kepada penyedia (provider) bidang jasa

pelayanan kesehatan yang bekerja sama dengan

PT Jamsostek (Persero).

e) Pinjaman dana pendidikan bagi tenaga kerja peserta

JAMSOSTEK atau anak tenaga kerja peserta JAMSOSTEK.

3. Jenis-jenis Sarana Kesejahteraan Peserta

adalah:

a) Sarana Rumah Susun Sederhana Sewa.

b) Sarana Pelayanan Kesehatan.

c) Sarana Kesejahteraan Peserta lainnya yang dianggap

perlu.

i. Penggunaan DPKP tidak bergulira) Bantuan kepada Pusat Pelayanan Kesehatan untuk

membangun/merehabilitasi/merenovasi ruangan

dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan terutama bagi peserta program

JAMSOSTEK dan atau keluarganya dan warga masyarakat

sekitarnya.

b) Bantuan mobil ambulance kepada Pelaksana Pelayanan

Kesehatan.

c) Bantuan peralatan medis atau non-medis kepada

Pelaksana Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah.

d) Bantuan Kesehatan Cuma-Cuma di daerah padat industri

atau lingkungan kumuh.

3. The remain balance of DPKP funds which has not been

distributed, should be carefully managed and thrives to

achieve a maximum results.

g. The Characteristic And Composition Of DPKP Distribution1. The DPKP distribution was divided in two characteristics,

which are:

a) Revolving.

b) Non revolving.

2. The allocation of DPKP management is annually set as follows:

a) A minimum of 70% was being allocated for the revolving DPKP.

b) For a maximum of 30% was being allocated for the non

revolving DPKP.

3. The remain balance of DPKP funds which has not been

distributed, should be carefully managed and thrives to

achieve a maximum results.

h. The Use of Revolving DPKP1. Revolving DPKP is a part of DPKP which is allocated/intended

to the purpose of:

a) Loan.

b) Member’s Welfare Facilities.

2. Characteristics of Loan are as follows:

a) Housing Loan to Member members of JAMSOSTEK

Program was being prioritized to the ownership of simple

housing.

b) Transportation Loan to Member members of JAMSOSTEK

Program for the purpose of mobilization.

c) Cooperative of Labor Loan to Member members of

JAMSOSTEK Program.

d) Provider Loan of Health Care service that incorporated with

PT Jamsostek (Persero).

e) Education Loan to member members of JAMSOSTEK

Program or children of JAMSOSTEK Member’s.

3. The types of Member’s Welfare Facilities are as follows:

a) Rental Housing Flat Utilities.

b) Health Care Services Utilities.

c) Other necessary utilities for Member’s Welfare Facilities.

i. The Use of Non Revolving DPKP1. Non revolving DPKP on Health Care was meant to enhance

the health care facilities, which among other are comprises of:

a) Donation to Health Care Facilities in order to build/

rehabilitate/renovations area to increase the quality

of health care services, especially to the members of

JAMSOSTEK program and/or their family as well as

surrounding community.

b) Aids for an ambulances to the Organizer of Health Care

Facilities.

c) Aids for medical/non medical supplies to the Provider of

Health Care Facilities owned by the Government.

d) Aids for Free Health Care Services and or Consultation

within industrial and/or slum areas.

Page 27: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report24 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 25JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report24 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 25

2. DPKP tidak bergulir Bidang Pendidikan adalah dalam

rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM), yaitu berupa:

a) Bantuan Beasiswa bagi anak berprestasi dari tenaga kerja

peserta program JAMSOSTEK.

b) Bantuan pelatihan bagi tenaga kerja peserta

JAMSOSTEK.

c) Bantuan kepada Lembaga Pelatihan Tenaga Kerja untuk

merehabilitasi/merenovasi ruangan atau asrama atau

menambah peralatan latihan.

3. DPKP tidak bergulir juga dapat digunakan untuk memberikan

bantuan keuangan bagi tenaga kerja peserta JAMSOSTEK

yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

4. DPKP tidak bergulir berupa bantuan administrasi KPR dalam

rangka membantu tenaga kerja peserta program JAMSOSTEK

dalam hal pengurusan Kredit Kepemilikan Rumah pada

perbankan.

5. DPKP tidak bergulir tidak dapat diberikan dalam bentuk

uang tunai (fresh money) kecuali untuk bantuan Beasiswa,

PHK, dan administrasi KPR.

6. Penggunaan DPKP untuk bidang lainnya hanya dapat

dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapatkan

persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

j. Pembukuan dan Audit1. DPKP dibukukan secara terpisah dari pembukuan Program

Jamsostek dengan berpedoman kepada Pedoman

Akuntansi DPKP sesuai KEP/320/122007 tanggal

27 Desember 2007 dan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan yang berlaku umum.

2. Laporan Keuangan Entitas pengelolaan DPKP dikonsolidasi

dalam laporan keuangan PT Jamsostek (Persero) karena

entitas pengelola DPKP memenuhi persyaratan sebagai

Entitas Bertujuan Khusus (EBK) yang berada dalam

pengendalian PT Jamsostek (Persero), sesuai Persyaratan

EBK yang harus di konsolidasi menurut ISAK 7.

3. Direksi wajib menyampaikan Laporan Manajemen DPKP

secara periodik dalam Laporan Manajemen PT Jamsostek

(Persero).

4. Laporan keuangan DPKP sekurang-kurangnya harus

memuat:

a) Neraca

b) Laporan Kinerja

c) Laporan Perubahan DPKP

d) Laporan Arus Kas

e) Catatan atas Laporan Keuangan

5. DPKP wajib diperiksa (diaudit) sesuai dengan tahun buku

oleh auditor independen yang melakukan audit laporan

keuangan PT Jamsostek (Persero).

2. Non revolving DPKP on Education was meant to enhance

the quality of Human Resources, which among others are

comprises of:

a) Aids for Scholarship towards students with a high

achievement from members of JAMSOSTEK Program.

b) The training support towards members of JAMSOSTEK

Program.

c) Aids for Employee’s Training Centers to rehabilitate/

renovate the dormitory or increase the equipment for

training.

3. Non revolving DPKP was also being used to

provide financial support to membership partner of

JAMSOSTEK Program with a Severances Benefit (PHK).

4. Non revolving DPKP in the forms of KPR administration was

being used to support membership partner of JAMSOSTEK

program for administering the Housing Loan at Banks.

5. Non revolving DPKP could not be provided in the form of

fresh money unless it is used for Scholarship purposes, PHK,

and KPR administration.

6. The utilization of DPKP within other forms could only be

conducted with prior approval from General Meeting of

Shareholders.

j. Ledger and Audit1. DPKP was recorded separately from the JAMSOSTEK

Ledger which is based on the DPKP Accounting Manual of

KEP/320/122007 dated 27 December 2007 and Standard

Statement of Prevailing Financial Accounting.

2. Financial Statement of the DPKP Management Entity was

consolidated into financial statement of PT Jamsostek

(Persero) due to the DPKP Management Entity that has

fulfilling the requirement of Special Purpose Entity (SPE),

under jurisdiction of PT Jamsostek (Persero), pursuant to

SPE condition that needs to be consolidated based on

ISAK 7.

3. The Board of Directors is obliged to periodically submit the

DPKP Management Report under the Management Report

of PT Jamsostek (Persero).

4. DPKP Financial Statement should, at least, comprises with;

a) Balance Sheet

b) Financial Statement

c) Report on DPKP Changes

d) Cash Flow Report

e) Notes to Consolidation Report

5. DPKP is ought to be audited based on fiscal year by the

independent auditor which audit the financial statement of

PT Jamsostek (Persero).

Page 28: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report26 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 27JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report26 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 27

2.KAS DAN SETARA KASTerdiri dari Kas sebesar Rp858.356, Bank sebesar

Rp35.267.916.281 dan Penempatan Sementara Deposito sebesar

Rp406.000.000.000.

2.CASH AND CASH EQUIVALENTSComprises of Cash that amounted to Rp858,356, Bank of

Rp35,267,916,281 and Temporary Placement for Deposit of

Rp406,000,000,000.

dalam rupiah in Rupiah

UraianDescription 2009 2008

Kas | Cash 858.356 201.561

Bank

Bank Mandiri 7.837.567.259 9.144.501.255

BNI 2.860.391.615 1.947.355.180

BRI 590.731.544 140.410.470

BPD 21.099.914.645 13.149.037.677

BTN 1.634.193.474 1.121.726.851

Bank Yudha Bhakti - 62.709.249

Bank Agro 112.284.218 49.622.001

BCA 1.584.358 2.088.088

Bank Lippo 39.315.690 7.147.623

Bank Bukopin 997.310.530 956.040.198

Bank Syariah Mandiri 94.622.947 -

35.267.916.281 26.607.638.592

Deposito | Deposits

Bank BTN 117.000.000.000 250.500.000.000

Bank Victoria - 70.000.000.000

BPD 111.000.000.000 24.500.000.000

BTPN 12.000.000.000 8.000.000.000

Bank Saudara - 7.000.000.000

Bank Kesejahteraan Ekonomi - 5.000.000.000

Bank Bukopin 166.000.000.000 5.000.000.000

Bank Yudha Bakti - 2.000.000.000

406.000.000.000 37.200.000.000

TOTAL 441.268.774.637 315.840.255.060

3.PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

3.ACCRUED INCOME

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Piutang Bunga Penempatan Sementara 1.112.558.333 1.292.213.334 Interest on Temporary Posting

Piutang Bunga Pinjaman Diberikan 32.984.530.746 3.710.466.320 Interest of LoansPenyisihan Piutang Bunga Pinjaman - - Allowance on Interest LoansTOTAL 34.097.098.079 5.002.679.654 Total

4.BEBAN DIBAYAR DIMUKABeban dibayar dimuka per 31 Desember 2009 sebesar

Rp3.850.000, yang merupakan beban asuransi dibayar dimuka

atas Rumah Susun Cikarang.

4.PREPAID EXPENSESPrepaid expenses as of 31 December 2009 was amounted to

Rp3,850,000, represent prepaid insurance premium on the

Cikarang Flat Housing.

Page 29: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report26 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 27JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report26 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 27

5.PERSEKOT KERJAJumlah tersebut merupakan saldo persekot kerja

per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing

sebesar Rp20.805.000 dan Rp108.068.500, yang digunakan untuk

kegiatan DPKP dan sampai dengan tanggal laporan belum

dipertanggungjawabkan.

6.PIUTANG LAIN-LAIN

Piutang kepada Merpati Nusantara sebesar Rp25.240.879

merupakan piutang dari kegiatan BUMN Peduli pada tahun

2004. PT Jamsostek (Persero) melalui surat No. B/10576/112008

tanggal 20 Nopember 2008 telah melakukan upaya penagihan

kepada Merpati Nusantara namun sampai dengan tanggal

laporan belum ada realisasinya.

7.PINJAMAN DIBERIKAN

5.ADVANCESThis amount represent advance payments on work as of

31 December 2009 and 31 December 2008 of Rp20,805,000 and

Rp108,068,500, respectively, that were used for DPKP activities

up to the date of financial report that is not yet accountable.

6.OTHER RECEIVABLES

Receivables to Merpati Nusantara amounting to Rp25,240,879,

represent receivables from the SOE Care activities in 2004.

PT Jamsostek (Persero) through the letter No. B/10576/112008

dated 20 November 2008 has made efforts to collect the

receivables from Merpati Nusantara, but have not been

successful as of date of report.

7.LOANS

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Piutang kepada Merpati Nusantara 25.240.879 25.240.879 Receivables to Merpati Nusantara

Piutang pegawai - 137.617.616 Advances to Employee

Kelebihan Transfer PUMP kacab Karawang - 11.500.000Excess from PUMP Transfer of

Karawang Branch Office

TOTAL 25.240.879 174.358.495 Total

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) 243.651.623.935 216.078.512.611 Loans for Housing Allowance (PUMP)

Pinjaman Koperasi Karyawan (Kopkar) 17.090.8911.762 16.274.240.566 Loans for Cooperative Labor

Pinjaman Dana Talangan Modal Kerja (DTMK) 752.553.910 752.553.910 Loans of Working Capital Fund (DTMK)

Pinjaman Provider Pelayanan Kesehatan 2.028.699.646 1.447.311.678 Loans for Provider of Health Care Service

263.523.769.253 234.552.618.764

Akumulasi penyisihan PUMP (92.255.179.219) (103.987.458.481) Accumulated Depreciation of PUMP

Akumulasi penyisihan Pinjaman Kopkar (10.819.748.166) (10.826.083.950)Accumulated Depreciation of Cooperative

Labor Loan

Akumulasi penyisihan Pinjaman DTMK (752.553.910) (142.553.910) Accumulated Depreciation of DTMK Loan

Akumulasi penyisihan Pinjaman Pelkes (651.254.306) (569.272.385)Accumulated Depreciation of Health Care

Services

(104.478.735.601) (115.525.368.725)

TOTAL 159.045.033.652 119.027.250.039 Total

Merupakan saldo pinjaman para peserta JAMSOSTEK atas

program pinjaman DPKP dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan kepada peserta per 31 Desember 2009 dan 31

Desember 2008 masing-masing sebesar Rp159.045.033.652 dan

Rp119.027.250.039.

Constitute as the outstanding balance DPKP loan program from JAMSOSTEK members in its efforts to improve the membership’s welfare as at 31 December 2009 and 2008, which accounted to Rp159,045,033,652 and Rp119,027,250,039, respectively.

Page 30: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report28 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 29JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report28 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 29

dalam rupiah in Rupiah

Uraian Batam Cikarang Total Description31 Desember 2008 31 December 2008

Harga Perolehan Acquisition Cost

Tanah 123.024.600 1.913.087.580 2.036.112.180 Land

Bangunan 37.825.443.050 11.314.319.520 49.139.762.570 Building

Peralatan 2.231.235.625 1.139.619.100 3.370.854.725 Equipment

Akumulasi Penyusutan 40.179.703.275 14.367.026.200 54.546.729.475 Accumulated Depreciation

Bangunan 14.026.935.131 3.252.866.862 17.279.801.993 Building

Peralatan 2.231.235.625 1.139.619.100 3.370.854.725 Equipment

Total Akumulasi Penyusutan (16.258.170.756) (4.392.485.962) (20.650.656.719) Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 31 Desember 2008 23.921.532.519 9.974.540.238 33.896.072.756 Book Value of 31 December 2008

Harga Perolehan Acquisition Cost

Tanah 123.024.600 1.913.087.580 2.036.112.180 Land

Bangunan 37.825.443.050 11.314.319.520 49.139.762.570 Building

Peralatan 2.459.873.125 1.139.619.100 3.599.492.225 Equipment

Akumulasi Penyusutan 40.408.340.775 14.367.026.200 54.775.366.975 Accumulated Depreciation

Bangunan (15.271.606.214) (4.465.183.908) (19.736.790.122) Building

Peralatan (2.235.998.906) (1.139.619.100) (3.375. 618.007) Equipment

Total Akumulasi Penyusutan (17.507.605.121) (5.604.803.008) (23.112.408.128) Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 31 Desember 2009 22.900.735.654 8.762.223.192 31.662.958.847 Book Value of 31 December 2009

8.SARANA KESEJAHTERAAN PESERTA

Merupakan sarana kesejahteraan peserta JAMSOSTEK dalam

bentuk rumah susun sewa di Batam dan Cikarang, sebagai per

31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing

sebesar Rp31.662.958.848 dan Rp33.896.072,756.

9. ASET TETAPNilai buku Aktiva Tetap per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing adalah sebesar Rp2.670.683.288 dan Rp3.029.290.388

10. RUSUN DALAM PENGERJAAN Merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk pembangunan

rumah susun Muka Kuning Batam per 31 Desember 2009 dan

31 Desember 2008 sebesar Rp15.752.934.247 dan Rp591.012.160.

11. ASET LAIN

8.MEMBERS wELfARE fACILITIES

Constitute the members welfare facilities of JAMSOSTEK

members in the form of rental flat housing in Batam and

Cikarang, for the period of 31 December 2009 and 2008 are

Rp31,662,958,848 and Rp33,896,072,756, respectively.

9. fIXED ASSETSBooked Value of Fixed Assets as of 31 December 2009 and 2008 was Rp2,670,683,288 and Rp3,029,290,388, respectively

10. fLAT UNDER CONSTRUCTION Constitutes expenditures related to the construction of housing flats at Muka Kuning, Batam, as of 31 December 2009 and 2008 amounting to Rp15,752,934,247 and Rp591,012,160, respectively.

11. OTHER ASSETS

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Kantor Pusat 32.147236 22.150.387 Head Office

Kanwil I - 923.502 Regional Office I

Kanwil II - 35.390.000 Regional Office II

Kanwil III - 42.361.500 Regional Office III

Kanwil IV - 5.499.500 Regional Office IV

Kanwil VII 24.492.491 - Regional Office VII

Kanwil VIII 2.000 - Regional Office VIII

TOTAL 56.641.727 106.324.889 Total

Merupakan saldo Pos Sementara Dalam Penyelesaian yang

bersifat tagihan yang sampai tanggal laporan belum dapat

diselesaikan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008

masing-masing sebesar Rp56.641.728 dan Rp196.324.889.

A receivables account showing the balance of Unsettled

Receivables that are in progress as of 31 December 2009 and

2008 of Rp56,641,728 and Rp196,324,889.

Page 31: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report28 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 29JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report28 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 29

12. HUTANG PAJAK

13. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Jumlah beban yang masih harus dibayar per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing sebesar Rp3.976.810.360 dan Rp1.193.527.471.

14. POS SEMENTARA DALAM PENYELESAIAN (PSDP)

PSDP pada Kantor Pusat merupakan dana subsidi pokok

pinjaman dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Depnakertrans) untuk peserta JAMSOSTEK yang belum dapat

direalisasikan karena belum ada rincian nama peserta yang akan

menerima subsidi tersebut.

15. SELISIH REKONSILIASI BANKSaldo rekonsiliasi bank merupakan penerimaan angsuran

pinjaman yang sampai tanggal laporan belum dapat

diidentifikasikan nama debiturnya.

12. TAX PAYABLE

13. ACCRUED EXPENSES Total accrued expenses as at 31 December 2009 and 2008 are Rp3,976,810,360 and Rp1,193,527,471, respectively.

14. TEMPORARY ACCOUNT TO BE SETTLED (TATS)

TATS at Head Office constitute subsidized funds for

loans principal from the Department of Manpower and

Transmigration (Depnakertrans) for JAMSOSTEK members

that have not been disbursed pending the names of

members whom are entitled to the subsidized loans.

15. BANK RECONCILIATION BALANCE

The balance of bank reconciliation constitutes receipt of loan

repayments which, as of date of report, the name of the debtor

has not been identified.

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

PPh Pasal 21 17.599.038 10.787.857 Income Tax Article 21

PPh pasal 23 20.666.268 22.997.410 Income Tax Article 23

PPN Wapu - - Value Added Tax

TOTAL 38.265.306 33.785.268 Total

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Beban bantuan 1.517.135.882 404.134.100 Supporting Expense

Beban operasional 11.700.004 789.393.371 Operating Expense

Beban Rumah Susun 2.447.974.474 - Flat Housing Expense

TOTAL 3.976.810.360 1.193.527.471 Total

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Kantor Pusat 4.500.000 2.250.500.000 Head Office

Kanwil I 1.172.000 - Regional Office I

Kanwil II - 8.629.221 Regional Office II

Kanwil IV 14.773.303 693.600 Regional Office IV

Kanwil V 4.931.250 - Regional Office VI

Kanwil VII - 70.000 Regional Office VII

Kanwil VIII - - Regional Office VIII

TOTAL 25.376.553 2.259.892.821 Total

Page 32: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report30 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 31JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report30 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 31

Selisih Rekonsiliasi Bank per 31 Desember 2009 dan

31 Desember 2008 masing-masing sebesar Rp14.753.784.333

dan Rp3.658.920.454.

16. HUTANG LAIN-LAIN

17. DPKP UNTUK OPERASIONAL

Saldo DPKP untuk operasional per 31 Desember 2009 dan

31 Desember 2008 masing-masing sebesar Rp459.347.871.608

dan Rp37.888.363.170.

18. DPKP TELAH DISALURKAN

Bank reconciliation balance as of 31 December 2009 and 2008

was Rp14,753,784,333 and Rp3,658,920,454, respectively.

16. OTHER DEBTS

17. OPERATING DPKP

The DPKP operating balance for as of 31 December 2009 and

2008 was Rp459,347,871,608 and Rp37,888,363,170, respectively.

18. DISTRIBUTED DPKP

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Selisih Rekonsiliasi Bank Kantor Pusat - 7.990.400.326Reconciled allowance of Head

Offices Bank

Selisih Rekonsiliasi Bank kanwil I s/d

Kanwil VIII- 8.914.735.796

Reconciled allowance of Regional

Offices I-VIII Bank

Cut Off Kantor Pusat dan Kanwil I s/d

Kanwil VIII14.753.784.333 14.753.784.333

Cut off fromHead Offices-Regional

Offices Bank

TOTAL 14.753.784.333 31.658.920.454 Total

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

PT Sangu 976.528 976.528 PT Sangu

TOTAL 976.528 976.528 Total

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Saldo awal DPKP untuk Operasional 371.888.363.170 279.303.061.237 Initial balance for Operating DPKP

Koreksi Saldo Awal DPKP untuk

Operasional- (1.687.660.695)

Correction on the initial balance of

Operating DPKP

DPKP untuk Ops. Setelah Koreksi 371.888.363.170 277.615.400.542 Operating DPKP after correction

Kenaikan (penurunan) DPKP untuk

Oprasional87.459.508.438 94.272.962.628

Increase (decrease) of Operating

DPKP

DPKP untuk Operasional 459.347.871.608 371.888.363.170 Operating DPKP

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Saldo Awal DPKP telah disalurkan 153.514.334.957 189.404.653.775 Initial balance of Distributed DPKP

Kenaikan (penurunan) DPKP telah

disalurkan52.946.591.713 (35.890.318.819)

Increase (decrease) of Distributed

DPKP

DPKP telah disalurkan 206.460.926.670 153.514.334.957 Distributed DPKP

TOTAL 3.976.810.360 1.193.527.471 Total

Page 33: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report30 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 31JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report30 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 31

19. PENERIMAAN ANGSURAN PINJAMAN DIBERIKAN

20. PENYALURAN BERGULIR DARI DPKP UNTUK OPERASIONAL

21. PENYALURAN TIDAK BERGULIR DARI DPKP UNTUK OPERASIONAL

19. RECEIPT Of LOAN REPAYMENTS

20. REVOLVING DISBURSEMENT fROM OPERATING DPKP

21. NON REVOLVING DISBURSEMENT fROM OPERATING DPKP

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Pinjaman uang muka perumahan 68.861.818.758 57.278.476.095 Loans for Housing allowance

Pinjaman koperasi karyawan 3.0780.348.798 3.079.745.935 Loans for Cooperatives Labor

Pinjaman dana talangan modal kerja - - Loans for DTMK

Pinjaman provider jasa pelayanan

kesehatan428.612.035 431.093.189

Loans for provider of Health Care

services

72.360.779.591 60.789.315.219

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 Description

Pinjaman uang muka perumahan 96.434.930.000 71.114.325.000 Loans for Housing allowance

Pinjaman koperasi karyawan 3.887.000.000 2.936.000.000 Loans for Cooperatives Labor

Pinjaman provider jasa pelayanan

kesehatan1.010.000.000 365.000.000

Loans for provider of Health Care

services

Rumah susun dalam pengerjaan 15.390.489.588 421.414.960 Housing Flat under construction

116.722.419.588 74.836.739.960

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 2008 DescriptionBantuan renovasi fasilitas pelayanan

kesehatan62.362.500 49.862.500

Aids for the renovation of Health

Care facilities

Bantuan mobil ambulance 1.533.385.857 348.200.000 Aids for ambulances

Bantuan peralatan medis/non medis 1.002.804.558 1.480.867.710Aids for medical/non medical

supplies

Bantuan kesehatan cuma-cuma 1.816.504.442 1.728.807.735 Aids for free Health Care services

Bantuan beasiswa 23.932.200.000 19.614.050.000 Aids for scholarships

Bantuan pelatihan tenaga kerja 1.389.471.000 1.487.055.000 Aids for vocational trainings

Bantuan renovasi balai latihan kerja - 80.000.000Aids for the renovation of training

facilities

Bantuan PHK 891.800.000 1.196.600.000 Aids for severances

Bantuan Administrasi KPR 2.542.000.000 - Aids for KPR Administration

TOTAL 33.161.528.357 25.985.442.945 Total

Page 34: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report32 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 33JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report32 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 33

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 (Audited) 2008 (Audited) DescriptionASET ASSETS

Aset Lancar 475.415.759.595 403.899.850.436 Current Assets

Pinjaman Diberiikan (Netto) 159.045.033.652 119.027.250.039 Loans (Net)

Sarana Kesejahteraan Peserta (Netto) 31.662.958.848 33.896.072.756 Members Welfare Facilities (Net)

Aset Tetap (Netto) 18.423.617.535 3.620.302.548 Fixed Assets (Net)

Aset Lain 56.641.728 106.324.889 Other Assets

Jumlah Aset 684.604.011.358 560.549.800.669 Total Assets

KEWAJIBAN LIABILITIES

Hutang Pajak 38.265.306 33.785.268 Taxes Payable

Beban yang Masih Harus Dibayar 3.976.810.360 1.193.527.471 Accrued Expenses

Pos Sementara Dalam Penyelesaian 25.376.553 2.259.892.821 Temporary Accounts to be Settled

Selisih Rekonsiliasi Bank 14.753.784.333 31.658.920.454 Reconciling items on Bank

Hutang Lain-lain 976.529 976.528 Other Payables

Jumlah Kewajiban 18.795.213.081 35.147.102.542 Total Liabilities

DPKP DPKP

DPKP untuk Operasional 459.347.871.608 371.888.363.170 Operating DPKP

DPKP telah Disalurkan 206.460.926.670 153.514.334.957 Distributed DPKP

Jumlah DPKP 665.808.798.278 525.402.699.127 Total LIabilities

Jumlah Kewajiban dan DPKP 684.604.011.358 560.549.800.669 Total LIabilities and DPKP

PT Jamsostek (PERSERO)PROGRAM DANA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PESERTA

NERACA PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008PT Jamsostek (PERSERO)

MemberS WELFARE FUND PROGRAMBALANCE SHEET PER 31 DECEMBER 2009 AND 2008

dalam rupiah in Rupiah

Uraian 2009 (Audited) 2008 (Audited) DescriptionPerubahan DPKP untuk Operasional 16.246.761.646 59.806.478.573 Changes for Operating DPKP

Surplus (Defisit) Operasional 35.334.495.755 7.364.420.757 Operational Surplus (Deficit)

Surplus/(defisit) Lain-lain 35.878.251.036 24.428.037.126 Other Surplus (Deficit)

Kenaikan/(penurunan) DPKP untuk

Operasional87.459.508.437 (33.742.390.288)

Increase(decrease) of Operating

DPKP

Perubahan DPKP telah Disalurkan 52.946.591.714 15.576.145.934 Changes on distributed DPKP

Kenaikan/(penurunan) DPKP 140.406.100.151 (18.166.244.354) Increase (decrease) of DPKP

PT Jamsostek (PERSERO)PROGRAM DANA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PESERTA

LAPORAN KINERJAPERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008

PT Jamsostek (PERSERO)MemberS WELFARE FUND PROGRAM

FINANCIAL REPORTPERIOD WHICH ENDED ON 31 DECEMBER 2009 AND 2008

Page 35: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report32 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 33JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report32 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 33

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT Jamsostek (Persero)

setiap tahun dilakukan oleh Auditor Independen dan

memberikan pendapat atas kewajaran Laporan Keuangan yang

disajikan oleh Manajemen.

Periode Pemeriksaan oleh Auditor Independen

The audit on the Financial Statements of

PT Jamsostek (Persero) is annually conducted by Independent

Auditors presenting opinions on the fairness of the Financial

Statements prepared by the Company’s Management.

Audit Periods by the Independent Auditors:

Selama tahun 2009 tidak ada jasa lain yang diberikan oleh Kantor

Akuntan Publik selain jasa audit atas Laporan Keuangan

Tindak Lanjut Temuan AuditBerdasarkan pemeriksaan auditor eksternal pada PT Jamsostek

(Persero) masih terdapat 16 temuan yang masih perlu dipantau

tindak lanjutnya, dengan rekapitulasi sebagai berikut:

Throughout 2009, Public Accountant Firm do not provide any

other services other than auditing the Company’s Financial

Statement.

The Action Plan of the Audit FindingsBased on the audit that was conducted by the external auditor

of PT Jamsostek (Persero), there were 16 auditee that needs to be

monitored with description as follows:

Atas 10 temuan BPK-RI di atas, tindak lanjutnya masih dipantau

karena menunggu tuntasnya penyelesaian hutang/pinjaman

pihak ketiga kepada PT Jamsostek (Persero).

From the remaining of 10 audits from BPK-RI, the follow up action

still monitors due to the completion of third party loan to

PT Jamsostek (Persero).

akuntan perseroanComPany aCCountant

No. Tahun Buku Akuntan Biaya Audit (Rp)Year of Book Accountant Audit Fee

1Sampai Tahun Buku 2000Until Fiscal Year 2000

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Finance and Development Supervisory Agency (BPKP)

-

2Tahun Buku 2001Fiscal year 2001

Kantor Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan Public Accountant Firm of Soejatna, Mulyana & Partner

971.000.000,00

3 2002-2005Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) National Finance Supervisory Agency of RI (BPK-RI)

-

4 2006 Kantor Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan Public Accountant Firm of Soejatna, Mulyana & Partner

1.040.000.000,00

5 2007Kantor Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan Public Accountant Firm of Soejatna, Mulyana & Partner

1.040.000.000,00

6 2008Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja , Suhartono Public Accountant Firm of Kanaka Puradiredja, Suhartono

1.258.015.000,00

7 2009Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang (DBSD)Public Accountant Firm of Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang (DBSD)

1.250.000.000,00

Auditor Eksternal Temuan Tindak Lanjut Sisa Temuan /Remaining of FindingsExternal Auditors Findings Progess Jamsostek DPKP KBL Jumlah

BPK-RI 48 38 3 4 3 10

KAP-SMR 12 12 0 0 0 0

KAP-Kanaka 3 3 0 0 0 0

KAP-DBSD 6 0 4 1 1 6

jumlah/total 69 53 7 5 4 16

Page 36: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report34 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 35JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report34 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 35

HRD Manajer PT Astra Honda Motor dengan didampingi oleh Direktur Utama PT Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sinaga, menyerahkan santunan CEO ASTRA.

HRD Manager of PT Astra Honda Motor accompanied by the President Director of PT Jamsostek (Persero), Hotbonar SInaga, handed over the compensation to the CEO of ASTRA.

22 februari 09

8-9 januari 2009Press Gathering PT Jamsostek (Persero) yang bertempat di Hotel Jayakarta, Bandung, dalam rangka menjalin hubungan yang harmonis dengan insan pers. Hadir dalam acara tersebut seluruh jajaran Direksi PT Jamsostek (Persero) .

Press Gathering of PT Jamsostek (Persero), which was held at Jayakarta Hotel, Bandung, in order to build harmonious relationships with the press members. The even was attended by all members of the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero).

peristiwa penting 20092009 signifiCant events

11 februari 2009

!

Jajaran Direksi PT.Jamsostek (Persero) saat Rapat Dengar Pendapat PT Jamsostek (Persero) dengan DPR RI Komisi IX.

The Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) at the Hearing between PT Jamsostek (Persero) and IX Commission of House of Representatives.

Kunjungan kerja Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) ke Kantor PT Jamsostek (persero), pertemuan tersebut dihadiri oleh para Direksi dan pejabat di lingkungan PT Jamsostek (Persero) & Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) RI.

The Minister of Manpower and Transmigration conducted a working visit to the Head Office of PT Jamsostek (Persero), the meeting was attended by the Board of Directors and Executive Management within PT Jamsostek (Persero) & The Department of Manpower and Transmigration RI.

24 februari 2009

Page 37: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report34 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 35JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report34 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 35

Penandatanganan MOU antara PT Jamsostek (Persero) dengan Pemerintah kota Bandung tentang peningkatan kompetensi SDM pencari kerja dan bantuan modal usaha produktif di Jawa Barat, yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT. Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sinaga dan Walikota Bandung H. Dada Rosada SH, MSi, dengan disaksikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Eman suparno di halaman Gedung Sate.

Signing of the Memorandum of Understanding (MOU) between PT Jamsostek (Persero) with Provincial Government of Bandung Province on the enhancement of Human Resource competencies and productive working capital support, which was represented by the President Director of PT Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sinaga, Mayor of Bandung Province, H. Dada Rosada, SH, MSi, witnessed by the Minister of Manpower and Transmigration, Eman Suparno, at the courtyard of Gedung Sate.

28 februari 2009

Direktur Utama disaksikan oleh Direksi serta pejabat di lingkungan PT Jamsostek (Persero) membuka Pelatihan TOT Anti Korupsi yang bertempat di Gedung Jamsostek, lantai 11. Pelatihan TOT ini diselenggarakan oleh Serikat Pekerja Jamsostek (SPJ) bekerjasama dengan KPK. Acara ini diikuti oleh para Pengurus Pusat dan Daerah dari SPJ.

The President Director, witnessed by the other BOD member and Executive Management within surrounding of PT Jamsostek (Persero), was opening the TOT Training of Anti Corruption at Jamsostek Building, 11th Floor. The TOT training held by Jamsostek Labor Union (SPJ) in coordination with KPK. This event was participated by Executive Management from Head Offices and Regional Management of SPJ.

2 maret 2009

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi membuka seminar Lokakarya antara Dokter dan Penasehat dengan disaksikan oleh Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek (Persero), Ahmad Ansyori. Acara ini dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

The Minister of Manpower and Transmigration opened up the seminar and workshops between Doctors and Advisor which was witnessed by Director of Operation and Services of PT Jamsostek (Persero), Ahmad Ansyori. The event took place at Bidakara Hotel, South Jakarta.

3 maret 09

Direktur Sumber Daya Manusia PT Jamsostek (Persero), Djoko Sungkono, menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi kepemimpinan muda Angkatan XXX & XXXI. Acara ini bertempat di Gedung YTKI.

Director of Human Resources of PT Jamsostek (Persero), Djoko Sungkono, held the training workshops for young leadership of batch XXX & XXXI. This event took place at YTKI Building.

16 maret 2009

!

Page 38: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report36 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 37JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report36 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 37

Direktur Utama PT Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sianaga saat menjadi pembicara pada Seminar nasional “ Asuransi menghadapi ASEAN Free Trade Agreement (AFTA). Acara ini bertempat di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

The President Director of PT Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sianaga as a Speaker on the National Seminar of “Insurance against the ASEAN Free Trade Agreement (AFTA)”. The event took place at Hotel Mulia, Jakarta.

31 maret 2009

Penghargaan dari majalah guruku untuk PT Jamsostek (Persero) dan H. Hotbonar Sinaga sebagai Perusahaan dan sosok profesional perusahaan yang peduli pendidikan. Acara ini diadakan di Hotel Grand Sahid Jaya Sudirman Jakarta.

Award from Guruku Magazine is presented to PT Jamsostek (Persero) and the President Director, H. Hotbonar Sinaga was rewarded as a Professional Figures of the Company and who cares about education. The event was held at Grand Sahid Jaya Hotel, Sudirman, Jakarta.

3 april 2009

Penandatanganan MOU antara PT Jamsostek (Persero) dgn kementerian Kesehatan di bidang pelayanan jaminan sosial penyakit Tubercolosis (TB) dengan disaksikan oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat, H.R. Agung Laksono dan Menteri Kesehatan Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH. Acara ini bertempat di Balai Kartini, Jakarta.

Signing of the Memorandum of Understanding (MOU) between PT Jamsostek (Persero) and the Minister of Health in the area of social security services for Tubercolosis Disease (TB), witnessed by the Coordinating Minister for People’s Welfare, H.R. Agung Laksono and the Minister of Health, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR, PH. This event took place at Balai Kartini, Jakarta.

24 maret 2009

Direktur Operasional dan Pelayanan Ahmad Ansyori membuka Pendidikan dan Pelatihan teknis bidang pelayan bagi Customer Service Officer PT Jamsostek (Persero). Acara ini bertempat di Gedung YTKI.

Director of Operation and Services of PT Jamsostek (Persero), Ahmad Ansyori opened the Educational and Technical Training in the area of Services for Customer Service Officer. The event was held at YTKI Building.

23-28 april 2009

!

Page 39: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report36 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 37JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report36 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 37

Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek (Persero), Ahmad Anyori, bersama dengan Dewan Mesjid Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman perihal Program Kepesertaan.

Director of Operation and Services of PT Jamsostek (Persero), Ahmad Ansyori, together with the representative of Dewan Mesjid Indonesia was signing of the Memorandum of Understanding regarding the Membership Program.

25 april 2009

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Jamsostek (Persero) dan Bank Negara Indonesia (BNI) Tentang pemberian jasa keuangan dan PUMP di Jakarta. Penandatanganan kerja sama dan nota kesepahaman ini disaksikan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Sofyan Djalil.

Signing of the Memorandum of Understanding (MOU) between PT Jamsostek (Persero) and Bank Negara Indonesia (BNI) regarding the provision of financial services and PUMP in Jakarta. The signing of this MOU was witnessed by the Minister of State-Owned Enterprise, Sofyan Djalil.

28 juli 2009

Dalam memperingati Hari Buruh, Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) berkesempatan memberikan pernyataan secara Quick Wins dihadapan Presiden RI, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Rombongan, saat mengadakan kunjungan ke PT Mesindo di Karawang.

To commemorate the Labor Day, the President Director of PT Jamsostek (Persero) was given a chance to present a Quick Wins Speech before the President of Republic of Indonesia, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono and his entourage while conducting a visit to PT Mesindo in Karawang.

1 mei 2009

Seluruh jajaran Direksi PT Jamsostek (Persero) dalam acara Rapat Kerja Nasional PT Jamsostek (Persero) bersama pejabat eselon I, di Hotel Shangrilla Surabaya.

All members of the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) posing on the event of National Meeting between PT Jamsostek (Persero) and the first echelon official at Shangrilla Hotel, Surabaya.

19-21 agustus 2009

Page 40: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report38 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 39JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report38 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 39

Direktur Utama Jamsostek, H. Hotbonar Sinaga menyerahan santunan kepada ahli waris melalui perwakilan PT Anam Koto di Jakarta. Turut hadir Direktur Keuangan JAMSOSTEK, Myra SR Asnar serta Sesditjen PHI dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Tati Hendrati. Juga turut mendampingi Kepala Kantor Wilayah I JAMSOSTEK, Mas’ud Muhammad dan Kepala Kantor Cabang JAMSOSTEK Bukittinggi, Abda Waiza.

The President Director of PT Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sinaga was handed over the compensation to the beneficiaries through the representative of PT Anam Koto in Jakarta. Director of Finance of PT Jamsostek (Persero), Myra SR Asnar was also attended on this event, including Sesditjen PHI and representative from the Department of Manpower and Transmigration, Tati Hendrati, Head of Regional Offices I, Mas’ud Muhammad, and Head of Bukit Tinggi Branch Office, Abda Waiza.

4 september 2009

Silaturahmi Direksi PT Jamsostek (persero) ke kemeterian Tenaga Kerja & Transmigrasi di Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Hospitality event of PT Jamsostek (Persero) to the offices of the Ministry of Manpower and Transmigration in Jl. Gatot Subroto, South Jakarta

06 september 2009

Penandatanganan MOU dengan Kejaksaan Tinggi Negeri DKI Jakarta yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah III PT Jamsostek (Persero) DKI Jakarta, Agus Supriyadi, dengan disaksikan Direktur Utama PT Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sinaga.

Signing of the MOU with Jakarta District of Attorney Office, whom is represented by Agus Supriyadi, Head of Regional Offices III of PT Jamsostek (Persero) and witnessed by the President Director of PT Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sinaga.

3 september 2009

Direktur Operasi dan Pelayanan PT. Jamsostek (Persero) Ansyori berada menyerahkan santunan kepada ahli waris dua orang pekerja yang meninggal saat merenovasi gedung kantor Gubernur Sumatera Barat. Keduanya, almarhum Warisman dan Lourensius, pekerja CV Insani, perusahaan pelaksana renovasi kantor. Masing-masing mendapat Rp75,2 juta.

Director of Operation and Services of PT Jamsostek (Persero), Ahmad Ansyori, handed over the compensation for two beneficiaries of late workers whom is passed away during the renovation of Governor’s Offices in West Sumatra. Both of whom, (the late) Warisman and Lourensius, were workers of CV Insani, the company that execute the office’s renovation. Each of whom received Rp75.2 million.

5 oktober 2009

Page 41: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report38 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 39JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report38 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 39

Seminar “Perjalanan 5 Tahun Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional” dengan pembicara anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Drs Harris Eko Santoso, Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga, dan konseptor UU SJSN, Dr Sulastomo di Jakarta.

“Five Years Journey of Laws No. 40 of 2004 regarding National Social Security Scheme” Seminars with the Speaker, Drs. Harris Eko Santoso, a member of National Social Security Board (DJSN), the President Director of PT Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sinaga and conceptor of SJSN Law, Dr. Sulastomo in Jakarta.

19 oktober 2009

Salah satu kontestan Fashion show Jamsostek pada acara puncak HUT PT Jamsostek (Persero) yang 32 di Balai Sudirman

One of the fashion show Contestant at the Top Event of 32nd Anniversary of PT Jamsostek (Persero) in Balai Sudirman.

16 desember 2009

!

Direktur utama PT Jamsostek (Persero) saat berkunjung ke Perumahan Industri Kecil bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi H. Muhaiman Iskandar.

The President Director of PT Jamsostek (Persero) when conducting a working visit to the Small Home Industry, together with the Minister of Manpower and Transmigration, H. Muhaiman Iskandar.

3 november 2009

Direktur Operasi dan Pelayanan dengan disaksikan Direektur Utama beserta Direktur Investasi PT. Jamsostek (Persero) mencoba ATM BNI untuk men-cek saldo JHT Jamsostek Pada Launching pertamanya yang bersamaan dengan Puncak HUT JAMSOSTEK ke 32 di Balai Sudirman

Director of Operation and Service, witnessed by the President Director of PT Jamsostek (Persero) was testing the BNI ATM to check a JHT balance at its first launch, in coordination with the Top Ceremony of JAMSOSTEK 32nd Anniversary in Balai Sudirman.

16 desember 2009

!

Page 42: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report40 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 41JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report40 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 41

penghargaan di tahun 2009aCColaDes in 2009

sertifikat Pencapaian iso 9001:2000 untuk Direktorat operasi dan Pelayanan serta Direktorat investasi atas terpenuhinya assessment. Penghargaan diberikan oleh Pt sgs

the operation and services Directorate as well as the investment Directorate was awarded with iso 9001:2000 for the completion of the assessment process. the award was presented by Pt sgs.

3. Tokoh Peduli PendidikanPenghargaan yang diberikan kepada bp. H. Hotbonar sinaga sebagai tokoh Profesional yang peduli akan bidang Pendidikan. Penghargaan ini diberikan oleh majalah guruku.

mr. H. Hotbonar sinaga was awarded as tHe most Professional Public figure with Highest appreciation towards education. the award was presented by guruku magazine.

Penghargaan sebagai lembaga yang peduli akan bidang Pendidikan. Penghargaan ini diberikan oleh majalah guruku.

awarded as one of the organization with highest appreciation towards education. the award was presented by guruku magazine.

4. weBsiTe dan markeTing communicaTion TerBaikPenghargaan yang diberikan oleh kementrian bumn kepada Pt jamsostek (Persero) sebagai pemenang kedua untuk kategori Website dan marketing Communication terbaik untuk kategori bumn listed.

the minister of soe was awarded Pt jamsostek (Persero) as first runner up with the best Website and marketing Communication for the Category of listed soe.

Page 43: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report40 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 41JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report40 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 41

annual rePorT awardPenghargaan ara tahun 2008 sebagai Peringkat i dalam kategori bumn keuangan non listed.

the 2008 annual report award (ara) as the first rank under the category of non listed of financial soe.

corPoraTe governance PercePTion indexanugerah Corporate governance Perception index tahun 2008 untuk kategori Perusahaan terpercaya yang diberikan oleh the indonesian institute of Corporate governance (iiCg).

the 2008 Corporate governance Perception index was awarded to Pt jamsostek (Persero) for the cat-egory of trusted Company. the award was presented by the indonesian institute of Corporate governance (iiCg).

corPoraTe governance PercePTion indexanugerah Corporate governance Perception index tahun 2008 untuk kategori Penyaji makalah terbaik diberikan kepada Pt jamsostek (Persero) oleh the indonesian institute of Corporate governance (iiCg).

the 2008 Corporate governance Perception index award was awarded Pt jamsostek (Persero) as the best Paper work Presenter. the award was presented by the indonesian institute of Corporate governance (iiCg).

annual rePorT awardPenghargaan ara tahun 2007 sebagai Peringkat i dalam kategori bumn keuangan non listed.

the 2007 annual report award (ara) as the first rank under the category of non listed of financial soe.

Page 44: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report42 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 43JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report42 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 43

iktisar keuanganfinanCial HigHligHt

jutaan rupiah per 31 December (audited) million rupiah

Neraca Konsolidasi 2005 2006 2007 2008 2009 Consolidated Balance Sheet

Investasi 37,864,949 48,596,347 60,071,042 61,745,958 80,698,273 InvestmentAset Lancar 638,797 719,800 1,376,872 1,555,186 2,108,691 Current AssetsSarana Kesejahteraan Peserta - - 36,353 33,896 31,663 Member Welfare FacilitiesAktiva Tetap (Net) 196,387 200,762 246,050 237,448 333,000 Fixed Assets (Net)Aktiva Lain 114,264 106,718 170,740 164,902 85,097 Other Assetsjumlah aktiva 38,814,399 49,623,627 61,901,057 64,507,344 84,248,272 total assets

Kewajiban Kepada Peserta 36,687,853 46,377,652 56,883,794 56,879,464 78,952,976 Liabilities in Members

Kewajiban Lancar 207,088 302,453 323,068 299,492 230,002 Current Liabilities

Kewajiban Lain-lain 39,101 147,116 204,426 158,974 32,110 Other Liabilities

Hak Minoritas 4 4 3 2 2 Minority InterestDana Peningkatan Kesejahteraan

Peserta - - 468,708 525,403 665,809 Employment Welfare Members

Modal Disetor 125,000 125,000 125,000 125,000 600,000 Paid in Capital

Cadangan 1,125,730 1,948,484 2,897,665 2,897,665 2,160,452 Reserve

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 629,623 722,918 998,393 998,393 998,393 Profit (Loss) on Progress Year

jumlah kewajiban & modal 38,814,399 49,623,627 61,901,057 64,507,344 84,248,272 total liabilities & equitiesMulai Tahun Buku 2008, Laporan Keuangan DPKP dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan PT Jamsostek (Persero) dan untuk Laporan Keuangan per 31 Desember 2007 disajikan

kembali sesuai dengan ISAK 7. Starting from Fiscal Year 2009, DPKP Financial Statement was being consolidated with the Financial Statement of PT Jamsostek (Persero), meanwhile, Financial Statement that ended on 31 December 2008 was restated based on the ISAK 7.

Pendapatan & Beban Konsolidasi 2005 2006 2007 2008 2009 Consolidated

Revenue & ExpensesPendapatan Iuran 1,390,985 1,656,857 1,814,478 2,349,715 2,660,272 Contribution Proceeds

Beban Jaminan -658,155 -773,490 -883,664 -1,177,660 -1,295,305 Claim Expenses

Beban Cadangan Teknis -483,741 -567,217 -577,354 -660,045 -811,746 Technical Reserve

Pendapatan Bersih Iuran 249,089 316,150 353,460 512,010 553,221 Total RevenuePendapatan Operasional Anak

Perusahaan 11,483 12,029 1,027 1,088 10,959 Operating Income of Subsidiary Company

Total Pendapatan 260,571 328,179 354,487 513,098 564,180 Total Revenue

Pendapatan Investasi (Net) 3,518,510 5,906,792 6,062,711 5,974,899 8,476,736 Investment Income (Netto)

Laba Usaha Kotor 3,779,081 6,234,971 6,417,198 6,487,997 9,040,917 Gross Operating Profit

Jumlah Beban Usaha -666,295 -1,012,420 -892,624 -1,041,274 -1,217,952 Total Operating Expenses

Pendapatan Lain-lain 11,303 11,016 8,476 11,486 4,653 Other Revenue

Laba Kotor Sebelum Bagian Peserta 3,124,090 5,233,567 5,533,050 5,458,209 7,827,617 Gross Profit before Members Share

Bagian Peserta atas Hasil Investasi JHT -2,324,272 -4,332,900 -4,384,233 -4,234,378 -6,335,547 Member Share of JHT’s Investment Proceeds

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 799,818 900,667 1,148,817 1,223,831 1,492,070 Profit (Loss) Before Tax

Taksiran Pajak Penghasilan -166,610 -170,780 -200,855 -282,620 -298,884 Estimated Income Tax

Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan -3,585 -6,969 50,431 149,271 188,264 Income/Expenses of Deffered Tax

Laba (Rugi) Setelah Pajak 629,623 722,918 998,393 1,090,482 1,381,451 Profit (Loss) After Tax

Rasio Keuangan 2005 2006 2007 2008 2009 Financial Ratios

Rentabilitas 8.68 11.87 9.99 8.79 10.69 Profitability

Likuidiitas 276.49 237.99 282.79 361.79 675.65 Liquidity

Solvabilitas ** 323.49 438.49 497.87 154.10 297.26 Solvency **

Claim Ratio 47.32 46.68 48.70 50.12 48.69 Claim Ratio

Expense Ratio 9.42 11.92 9.34 8.56 8.60 Expense Ratio

Y O I Bruto 10.47 14.18 12.25 11.97 12.86 Y O I Gross

Nilai Bobot 105.73 111.39 108.07 108.87 116.15 Value

Kriteria * Sehat Sehat Sekali Sehat Sehat Sehat Sekali Criteria*

Opini WTP WTP WTP WTP WTP Opinion

Keterangan:

* Berdasarkan SK Menteri Keuangan No. 826/KMK.013/1992 Nilai Maksimum = 120 Nilai Minimum = 80

Sehat Sekali : >110 Sehat : 100-110 Kurang Sehat : 90-99 Tidak Sehat : <90

** Solvabilitas sesuai PP 22 tahun 2004

Remarks:

* Based on Minister of Finance Decree No. 826/KMK.013/1992 Highest Value = 120 Lowest Value = 80

Exceptionally Sound : >110 Sound : 100-110 Less than Sound : 90-99 Unsound : <90

** The Solvency is in accordance with PP 22 year 2004

Page 45: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report42 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 43JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report42 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 43

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUhBerdasarkan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan

akta Notaris Nanda Fauz Iwan, SH., M.Kn., No. 25 tanggal

28 Agustus 2008, modal dasar meningkat dari sebesar

Rp400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) menjadi sebesar

Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) yang terdiri dari

1.000.000 lembar saham dengan nilai nominal per lembar

saham sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah). Dari modal dasar

tersebut, modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak

600.000 lembar saham atau sebesar Rp600.000.000.000 (enam

ratus miliar Rupiah) dengan kepemilikan sebagai berikut:

SUBSCRIBED AND PAID IN CAPITALBased on the alteration of the Company's Articles of Association

and Notary Deed of Nanda Fauz Iwan SH., M.Kn., No. 25 dated

28 August 2008, the authorized capital was increase from

Rp400,000,000,000 (four hundred billion Rupiah) to a total

value of Rp1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) which was

divided into 1,000,000 shares with a nominal value per share of

Rp1,000,000 (one million Rupiah). From the authorized capital,

a total subscribed and paid in capital was amounted to 600,000

shares or amounted to Rp600,000,000,000 (six hundred billion

Rupiah) under the following composition:

modal sahamsHare CaPital

Keterangan Nilai (Rp)Value (Rp) Description

Dana Pembangunan Semesta 20.000.000.000,00 Development Funds

Konversi Cadangan Umum Perum ASTEK 25.256.082.248,00 General Reserve Conversion

Konversi Cadangan Tujuan Perum ASTEK 1.968.112.067,05 Appropriated Retained Earning Conversion

Konversi Modal Awal Perum ASTEK 2.775.805.684,95 Conversion of Initial Capital of Perum ASTEK

jumlah 50.000.000.000,00 total

Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan (PP No. 4 Tahun 2003)

75.000.000.000,00Additional Direct Investment of the Republic of Indonesia

into the Company's Share Capital (PP Number 4 Year 2003)

Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal Perusahaan melalui konversi Cadangan Umum

475.000.000.000,00Additional Direct Investment of the Republic of Indonesia

into the Company's Share Capital through the General Reserve Conversion

jumlah modal Ditempatkan & Disetor Penuh 600.000.000.000,00 total subscribed & Paid-in Capital

Page 46: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report44 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 45JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report44 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 45

05 06 07 08 09

kinerja operasionaloPerational HigHligHt

Jumlah AktivaOPERATIONAL HIGHLIGHT

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

49,6

23,6

27

38,8

14,3

99

61,9

01,0

56

61,3

63,3

18

64,5

07,3

44

05 06 07 08 09

80

70

60

50

40

30

20

10

0

10

8

6

4

2

0

Jumlah Beban UsahaTOTAL OPERATIONAL EXPENSES

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

1,01

2,42

0

666,

295

892,

624

1,04

1,27

4

1,21

7,95

2

05 06 07 08 09 05 06 07 08 09

05 06 07 08 09

1,5

1,2

0,9

0,6

0,3

0

8

7

6

5

4

3

2

1

0

1,5

1,2

0,9

0,6

0,3

0

Jumlah Laba Usaha TOTAL OPERATIONAL PROFIT

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

6,23

4,97

1

3,77

9,08

1

6,41

7,19

8

6,48

7,99

7

9,04

0,91

7

Laba (Rugi) Setelah Pajak PROFIT (LOSS) AFTER TAX

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

722,

918

629,

623

998,

393

1,09

0,48

2

1,38

1,45

1

Bagian Peserta atas Hasil Investasi JHT PARTICIPANT’S SHARE ON JHT INVESTMENT

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

4,33

2,90

0

2,32

4,27

2

4,38

4,23

3

4,23

4,37

8

6,33

5,54

7

Page 47: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report44 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 45JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report44 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 45

jaminan kematian (jk)DEATH BENEFIT

jaminan kecelakaan kerja (jkk)WORK-RELATED ACCIDENT BENEFIT

beban jaminan CLAIM EXPENSES

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

220.

562

220.

656

234.

268

292.

028

343.

436

05 06 07 08 09

80

70

60

50

40

30

20

10

0

pendapatan iuranCONTRIBUTION PROCEEDS

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

704.

152

604.

571

756.

239

976.

153

1.09

3.03

3 05 06 07 08 09

80

70

60

50

40

30

20

10

0

107.

743

75..5

40

150.

875

272.

984

255.

805

05 06 07 08 09

0,30

0,25

0,20

0,15

0,10

0,5

0

321.

591

273.

575

350.

284

453.

463

512.

352

05 06 07 08 09

0,6

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0

429.

387

349.

678

480.

573

587.

536

665.

580

05 06 07 08 09

0,30

0,25

0,20

0,15

0,10

0,5

0

jaminan pemeliharaan kesehatan (jpk)HEALTH CARE BENEFIT

555.

125

461.

029

618.

900

795.

747

926.

773

05 06 07 08 09

0,6

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0

pendapatan iuranCONTRIBUTION PROCEEDS

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

pendapatan iuranCONTRIBUTION PROCEEDS

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

beban jaminan CLAIM EXPENSES

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

beban jaminan CLAIM EXPENSES

Miliar Rupiah/Billion Rupiah

Page 48: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report46 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 47JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report46 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 47

kinerja kepesertaanmembersHiP HigHligHt

05 06 07 08 09

82.3

52

100.

684

75.6

16

90.6

97

115.

683

perkembangan kepesertaan program jht, jkk & jk (perusahaan aktif)

DEVELOPMENT OF JHT, JKK & JK MEMBERSHIP PROGRAM (ACTIVE COMPANIES)

total Perusahaan/total Companies

05 06 07 08 09

7.84

3.74

2

7.71

9.69

5

7..9

41.0

17

8..2

19.1

54

8.49

5.73

2

Perkembangan Kepesertaan Program JHT, JKK & JK

(Tenaga Kerja Aktif)PERKEMBANGAN KEPESERTAAN PROGRAM

JHT, JKK & JK (TENAGA KERJA AKTIF)total tenaga kerja/total Workers

13.1

00.1

69

15.3

61.6

72

15.7

88.9

33

18.4

07.6

61

20.5

34.9

41

05 06 07 08 09

Perkembangan Kepesertaan Program JHT, JKK & JK

(tenaga kerja Non-Aktif)DEVELOPMENT OF JHT, JKK & JK MEMBERSHIP PROGRAM

(NON-ACTIVE WORKER)total tenaga kerja/total Workers

55.3

44

60.8

72

68.5

16

75.1

21

84.5

31

Perkembangan Kepesertaan Program JHT, JKK & JK (Perusahaan Non-Aktif

DEVELOPMENT OF JHT, JKK & JK MEMBERSHIP PROGRAM (NON-ACTIVE COMPANIES)

total Perusahaan/total Companies

05 06 07 08 09

kepesertaan Program JhT, Jkk & Jk JhT, Jkk & Jk membership Program

tahun/year

Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 Description

Perusahaan Aktif 75.616 82.352 90.697 100.684 115,683 Active Companies

Perusahaan Non-Aktif 55.344 60.872 68.516 75.121 84,531 Non-Active Companies

total Perusahaan 130.960 143.960 159.213 175.805 200,214 total Companies

Tenaga Kerja Aktif 7.843.742 7.719.695 7.941.017 8.219.154 8.495.732 Active Workers

Tenaga Kerja Non-Aktif 13.100.169 15.361.672 15.788.933 18.407.661 20.534.941 Non-Active Workers

total tenaga kerja 20.943.911 23.081.367 23.729.950 26.626.815 29.030.673 total Workers

120

100

80

60

40

20

0

10

8

6

4

2

0

10

8

6

4

2

0

25

20

15

10

5

0

Page 49: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report46 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 47JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report46 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 47

perusahaanCOMPANIES

total Perusahaan/total Companies

22.7

43

25.5

83

28.9

32

33.9

45

41.3

98

05 06 07 08 09

2.86

0.01

2

3.12

8.00

0

3.60

0.46

9

3.88

0.07

8

4.40

2.52

5

1.26

7.60

0

1.41

2.35

2

1.62

1.17

5

1.78

1.49

4

1.87

1.42

2

05 06 07 08 09

Tenaga Kerja & TertanggungWORKERS & ENDURED

total tenaga kerja dan tertanggung/total Workers and endured

Tenaga Kerja/Workers Tertanggung/Endured

kepesertaan Program JPk JPk membership Program

tahun/year

Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 Description

Perusahaan 22.473 25.583 28.932 33.945 41.398 Companies

Tenaga Kerja 1.267.600 1.412.352 1.621.175 1.781.494 1.871.422 Workers

Tertanggung 2.614.615 2.860.012 3.128.000 3.600.469 4.402.525 Endured

50

40

30

20

10

0

5

4

3

2

1

0

Page 50: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report48 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 49JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report48 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 49

daftar perusahaan penyertaanlist of investment ComPany

no.Perusahaan bidang usaha

total aset per 31Des 2009

tahun Perolehan jumlah saham (unit)jumlah Penyertaan

(rp penuh)kepemilikan Diterima Deviden yang Diterima keterangan

Company business linestotal assets 31 Dec 2009

year of acquirementtotal shares

(unit)total Direct investment

(full amount of rp)accepted ownership accepted Dividends Description

1. PT Asrinda ArthasanggaManajemen Pencatatan Efek Underwriting Management

34.286 1991 82.500 82.500.000 11,00%

16 kali tahun buku (dari awal Penyertaan)

16 times of fiscal year (from the initial Direct Investment

Pemegang Saham Mayoritas PT Reasuransi Internasional Indonesia (Kepemilikan 23%)

Majority Shareholders of PT Reasuransi Internasional Indonesia (23% Ownership)

2. PT Marga Mandala SaktiPenyelenggara Jalan Tol

Toll Road Developer838.688 1993 6.500.000 650.000.000 0,45%

Belum pernah menerima dividen (Quasi Reorganisasi)

Never received any dividends

(Quasi Reorganization)

Pemegang Saham Mayoritas PT Astratel Nusantara (Kepemilikan 62,62%)

Majority Shareholders of PT Astratel Nusantara (62.62% Ownership)

3. PT Bijak (Anak Perusahaan)Pengiriman TKI

Indonesian Worker Placement26.074 1993 4.999 11.830.108.559 99,98%

11 kali tahun buku (sejak tahun 2006-2007 tidak memberikan dividen)

11 times of fiscal year (since the year 2006-2007 are not distributing any dividends)

Sedang Pembenahan Internal (Proses Restrukturisasi). Pemegang Saham Lain adalah KOPKAR Jamsostek (Kepemilikan 0,02%)

Under the Internal Restructuring (Restructuring Process). The other shareholders is Jamsostek Labor Cooperatives (0.02% ownership)

4. PT Bank Syariah Bukopin (Ex BPI)Perbankan

Banking606.055 2006 350.000.000 25.630.683.148 9,46%

Belum pernah menerima dividen (Masih dalam proses penyehatan)

Never received any dividends (Under the improvement process)

Pemegang Saham Mayoritas PT Bank Bukopin (Kepemilikan 65,43%)

Majority Shareholders of PT Bank Bukopin (65.43% Ownership)

5. PT Bank Syariah Muamalat IndonesiaPerbankan

Banking12.596.715 1992 106.509 106.509.000 0,01%

11 kali tahun buku (sejak tahun 1997-2002 tidak memberikan dividen)

11 times of fiscal year (since the year 1997-2002 are not distributing any dividends)

Pemegang Saham Mayoritas Islamic Development Bank (IDB) (Kepemilikan 65,71%)

Majority Shareholders of Islamic Development Bank (IDB) (62.62% Ownership)

total 14.101.818 38.299.700.707

Page 51: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report48 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 49JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report48 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 49

no.Perusahaan bidang usaha

total aset per 31Des 2009

tahun Perolehan jumlah saham (unit)jumlah Penyertaan

(rp penuh)kepemilikan Diterima Deviden yang Diterima keterangan

Company business linestotal assets 31 Dec 2009

year of acquirementtotal shares

(unit)total Direct investment

(full amount of rp)accepted ownership accepted Dividends Description

1. PT Asrinda ArthasanggaManajemen Pencatatan Efek Underwriting Management

34.286 1991 82.500 82.500.000 11,00%

16 kali tahun buku (dari awal Penyertaan)

16 times of fiscal year (from the initial Direct Investment

Pemegang Saham Mayoritas PT Reasuransi Internasional Indonesia (Kepemilikan 23%)

Majority Shareholders of PT Reasuransi Internasional Indonesia (23% Ownership)

2. PT Marga Mandala SaktiPenyelenggara Jalan Tol

Toll Road Developer838.688 1993 6.500.000 650.000.000 0,45%

Belum pernah menerima dividen (Quasi Reorganisasi)

Never received any dividends

(Quasi Reorganization)

Pemegang Saham Mayoritas PT Astratel Nusantara (Kepemilikan 62,62%)

Majority Shareholders of PT Astratel Nusantara (62.62% Ownership)

3. PT Bijak (Anak Perusahaan)Pengiriman TKI

Indonesian Worker Placement26.074 1993 4.999 11.830.108.559 99,98%

11 kali tahun buku (sejak tahun 2006-2007 tidak memberikan dividen)

11 times of fiscal year (since the year 2006-2007 are not distributing any dividends)

Sedang Pembenahan Internal (Proses Restrukturisasi). Pemegang Saham Lain adalah KOPKAR Jamsostek (Kepemilikan 0,02%)

Under the Internal Restructuring (Restructuring Process). The other shareholders is Jamsostek Labor Cooperatives (0.02% ownership)

4. PT Bank Syariah Bukopin (Ex BPI)Perbankan

Banking606.055 2006 350.000.000 25.630.683.148 9,46%

Belum pernah menerima dividen (Masih dalam proses penyehatan)

Never received any dividends (Under the improvement process)

Pemegang Saham Mayoritas PT Bank Bukopin (Kepemilikan 65,43%)

Majority Shareholders of PT Bank Bukopin (65.43% Ownership)

5. PT Bank Syariah Muamalat IndonesiaPerbankan

Banking12.596.715 1992 106.509 106.509.000 0,01%

11 kali tahun buku (sejak tahun 1997-2002 tidak memberikan dividen)

11 times of fiscal year (since the year 1997-2002 are not distributing any dividends)

Pemegang Saham Mayoritas Islamic Development Bank (IDB) (Kepemilikan 65,71%)

Majority Shareholders of Islamic Development Bank (IDB) (62.62% Ownership)

total 14.101.818 38.299.700.707

Page 52: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report50 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 51JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report50 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 51

sambutan komisaris utamamessage from tHe PresiDent Commissioner

Page 53: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report50 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 51JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report50 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 51

Dengan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan saya atas nama Dewan Komisaris melaporkan kembali kinerja PT Jamsostek (Persero) selama tahun 2009.

Kinerja PT Jamsostek (Persero) pada tahun 2009 menghasilkan predikat “Sehat Sekali” dengan nilai bobot 116,15. Pencapaian ini meningkat secara berarti dari kinerja tahun 2008, antara lain ditunjang oleh membaiknya pasar modal serta kondisi ekonomi makro di Indonesia.

Jika ditinjau berdasarkan kontrak manajemen (KPI/Key Performance Indicators) yang mencapai nilai sebesar 108,76 juga mengalami peningkatan nilai sebesar 7,94 dari tahun 2008.

Secara umum, dapat kami sampaikan bahwa Perseroan mencatat beberapa indikator keuangan yang mengesankan, diantaranya adalah Yield on Investment (YOI – Bruto) yang meningkat dari 11,97% pada tahun 2008 menjadi 12,86% pyada tahun 2009, demikian pula dengan Return on Investment (ROI) yang meningkat dari 8,79% menjadi 10,76% pada kurun waktu yang sama.

With the grace of God Almighty, allow me on behalf of the Board of Commissioners to report the performance of PT Jamsostek (Persero) in 2009.

The performance of PT Jamsostek (Persero) in 2009 produced a predicate of “Exceptionally Sound” with a weighted score of 116.15. This performance was significantly higher than that of 2008, among other things propelled by the strengthening capital market and macro economic conditions in Indonesia.

Viewed on the basis of the management contract (KPI/Key Performance Indicators) that reached 108.76, this score was also higher by 7.94 from that of 2008.

In general, I am pleased to report that several of the Company’s key financial indicators for the year were impressive, including Yield on Investment (YOI – Gross) that increased from 11.97% in 2008 to 12.86% in 2009, as well as Return on Investment (ROI) that rose from 8.79% to 10.76% over the same period.

Memandang ke depan, Perseroan telah mengambil ancang-ancang maupun langkah agar dapat

memastikan pertumbuhan yang berkesinanbungan dalam jangka panjang

Looking ahead, the Company has made preparations and taken steps to ensure continuus

long-term growth

Page 54: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report52 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 53JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report52 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 53

Rentabilitas juga meningkat dari 8,79% pada tahun 2008 menjadi 10,76% pada tahun 2009 yang menunjukkan peningkatan kemampuan Perseroan meraih laba atas aset yang didayagunakan.

Solvabilitas mengalami peningkatan yang cukup berarti dari 154,10% pada tahun 2008 menjadi 302,00% pada tahun 2009 yang menunjukkan kemampuan Perseroan melunasi hutang-hutangnya dalam jangka pendek,

Klaim ratio menurun dari 50,12% tahun 2008 menjadi 48,69% pada tahun 2009 akibat membaiknya perekonomian dan berkurangnya pemutusan hubungan kerja. Hal ini berdampak positif terhadap pencapaian laba operasional dan laba bersih Perseroan yang juga meningkat secara berarti dan akan dilaporkan secara lebih rinci pada Laporan Direksi.

Dengan bantuan Komite Audit, Dewan Komisaris telah mengkaji Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 serta menyerahkan Laporan Direksi berupa laporan kinerja dan hasil-hasil usaha Perseroan selama tahun buku tersebut untuk disahkan oleh Pemegang Saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Dewan Komisaris telah melaksanakan peranan pengawasannya dengan sebaik-baiknya. Pada tahun 2009, Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak 16 kali, diantaranya termasuk 13 rapat dengan Direksi. Sebagai bagian dari tugasnya untuk mengawasi Perseroan, Dewan Komisaris juga menyampaikan laporannya kepada Pemegang Saham, permintaan klarifikasi kepada Direksi serta surat persetujuan kebijakan dan rekomendasi kepada Direksi. Dewan Komisaris berpendapat bahwa, sekalipun Manajemen telah berhasil mengembalikan Perseroan ke jalur pertumbuhan yang berkesinambungan sebagaimana yang diharapkan, masih banyak ruang untuk peningkatan dan perbaikan di JAMSOSTEK.

Perseroan seyogyanya lebih fokus pada upaya peningkatan pelayanan agar dapat mempertahankan peserta aktif, selain juga mengatasi tren peningkatan peserta non aktif yang lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan peserta aktif. Untuk itu pembenahan atas database kepesertaan dan pengelolaan peserta harus diprioritaskan.

Perseroan perlu melaksanakan program corporate image building secara lebih terarah dan terpadu, antara lain guna menciptakan kebutuhan dasar akan jaminan sosial yang dapat dilayani Perseroan. Dari segi kepatutan jasa perwaliamanatan, JAMSOSTEK perlu

Rentability also improved from 8.79% in 2008 to 10.76% in 2009, indicating the Company’s ability to generate growing returns on employed assets.

Solvability significantly improved from 154.10% in 2008 to 302.00% in 2009, reflecting the Company’s capability to settle its short-term debts.

Claims ratio decreased from 50.12% in 2008 to 48.69% in 2009 as a result of improving economic conditions and the reduction of layoffs. This had a positive impact on the Company’s operating income and net profit which improved significantly and will be reported in more details in the Board of Directors Report.

With the assistance of the Audit Committee, the Board of Commissioners reviewed the Company’s Consolidated Financial Statements for the fiscal year ending 31 December 2009 as well as submitted the Board of Directors Report comprising the Company’s performance report and operating results for the fiscal year for validation by the Shareholders in the Annual General Meeting of Shareholders.

The Board of Commissioners has performed its oversight role as well as it could. In 2009, the Board of Commissioners convened 16 meetings, including 13 meetings with the Board of Directors. As part of its duties to oversee the Company, the Board of Commissioners also submitted its reports to the Shareholders, made requests for clarification from the Board of Directors and issued letters of approval and recommendations to the Board of Directors. The Board of Commissioners is of the opinion that though the Management has successfully put the Company back on the track of continuous growth as expected, there remains ample room for improvements in JAMSOSTEK.

It is only proper that the company focuses more on efforts to improve services in order to maintain active members, in addition to overcoming the increasing trend of non-active members that is higher than the addition of active members. To that end, improvements on the membership database and member management need to be prioritized.

The Company needs to implement a corporate image program that is more guided and integrated, among others in order to create a fundamental need for social security that the Company will be able to provide. From the propriety aspect of its trust service, JAMSOSTEK needs to make a distinction between the management and

Page 55: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report52 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 53JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report52 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 53

memisahkan pengelolaan dan pengadministrasian antara program yang bersifat tabungan (JHT) dengan program yang bersifat asuransi sosial (Non JHT), dimana untuk program yang bersifat tabungan semua iuran dan hasil pengembangan dikembalikan kepada peserta, sedangkan Perseroan hanya memperoleh fee pengelolaan berdasarkan persentase dari total dana investasi yang dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk program Non JHT yang bersifat asuransi sosial, seyogyanya iuran yang diperoleh tidak lebih kecil dari beban/benefit yang harus dikeluarkan, oleh karena itu, pengelolaan dari program ini harus disesuaikan dengan sifatnya dan terus dicarikan terobosan-terobosan baru, sehingga pendapatannya pun dapat meningkat dari waktu ke waktu.

Sedangkan untuk investasi, Dewan Komisaris selalu mengingatkan agar berhati-hati dalam pengelolaan dana yang ada dengan memanfaatkan kondisi pasar modal yang sedang membaik dan terus mengembangkan strategi alokasi aset yang memberikan tingkat penghasilan yang optimal namun prudent dan tetap memenuhi kaidah-kaidah kebijakan investasi serta manajemen risiko melalui kajian yang komprehensif atas penempatan dana yang ada. Terkait dengan aset investasi yang belum optimal dan aset investasi bermasalah, Dewan Komisaris mengingatkan agar terus dilakukan upaya-upaya agar aset tersebut dapat lebih dimanfaatkan.

Di lain pihak, Dewan Komisaris juga mencatat berbagai kemajuan yang telah berhasil dicapai Perseroan, antara lain peningkatan manfaat yang diberikan kepada Peserta serta pembukaan unit-unit pelayanan baru agar lebih mendekatkan pada peserta Jamsostek baik berupa perusahaan maupun tenaga kerja. Langkah ini juga ditunjang oleh:

Pemetaan atas potensi peserta yang ada,•Kajian ulang • database kepesertaan,Pendaftaran ulang kepesertaan.•

Dewan Komisaris juga mencatat upaya Direksi dalam melaksanakan amanat RUPS serta RKAP 2009 yang menggarisbawahi perlunya peningkatan SDM, teknologi informasi serta sosialisasi corporate communications Perseroan dalam upaya mendukung pelayanan yang prima.

Hasil-hasil yang dicapai atas berbagai inisiatif tersebut cukup menggembirakan, dan telah memberikan landasan yang lebih kokoh lagi bagi Perseroan untuk meningkatkan pelayanannya di kemudian hari.

administration of programs that are essentially savings (JHT) and those that are essentially social insurance (Non-JHT), wherein all fees and development results are returned to members in programs that are savings in nature, whereas the Company only receives management fees based on a percentage of the total investment funds managed in accordance with prevailing laws. For Non-JHT programs that are social insurance in nature, the fees received should not be lower than the costs/benefits that have to be expended, consequently, the management of these programs need to be adapted with their characteristics and new innovations need to be found, so that the income too may be improved from time to time.

As for investments, the Board of Commissioners invariably espouses prudence in managing available funds by taking advantage of improving capital market conditions and the continuing development of assets allocation strategies that lead to yields that are optimal but prudent and remain in conformity with the conventions of investment policies as well as risks management through the comprehensive study of the placement of available funds. In connection with investment assets not yet optimized and non-performing investment assets, the Board of Commissioners espouses that efforts continue be made so that the assets can be utilized further.

On the other hand, the Board of Commissioners also noted the various progresses the Company have achieved, among others the improvement of benefits provided for Members as well as the opening of new service units in order to get closer to JAMSOSTEK members, both companies and workers alike. The move is also supported by:

The mapping of the potentials of existing members,•The review of membership database,•The re-registration of membership.•

The Board of Commissioners also noted the efforts of the Board of Directors to carry out the mandate of the GMS as well as the RKAP 2009 that underscored the need to improve HR, information technology and also the socialization of the Company’s in the effort to support service excellence.

The results of the various initiatives are quite encouraging, and has established a sturdier foundation for the Company to improve its services in the future.

Page 56: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report54 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 55JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report54 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 55

Hal ini menjadi sangat penting dengan diberlakukannya UU No. 40 tentang SJSN yang pada intinya membuka peluang penyelenggaraan jasa jaminan sosial bagi pihak-pihak lain selain JAMSOSTEK.

Dewan Komisaris menilai bahwa telah tejadi kamajuan yang berarti pada upaya JAMSOSTEK menjadi organisasi yang Bersih, Transparan dan Profesional. Hal ini terlihat antara lain dari tidak adanya lagi pengeluaran-pengeluaran biaya atau dana yang bersifat ekstrakurikuler dan tidak dapat dipertanggungjawabkan dari segi akuntabilitas.

Dewasa ini, JAMSOSTEK dikelola secara good governance dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang mencakup transparansi, akuntabilitas, tangggung jawab, kemandirian serta kewajaran. Penerapan prinsip-prinsip GCG secara ketat ini telah menghasilkan skor penilaian penerapan GCG yang lebih tinggi di tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008.

Dalam kaitannya dengan GCG, dapat kami laporkan bahwa komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris melakukan perannya sebagaimana yang diharapkan, terutama Komite Audit. Untuk Komite Pemantauan Risiko yang mulai diaktifkan kembali pada tanggal 1 September 2009 berdasarkan keputusan rapat internal Dewan Komisaris yang mengacu pada kajian dari Konsultan atas perlu / tidaknya Komite Pemantauan Risiko pada jajaran Dewan Komisaris, masih belum tampak hasilnya, karena pada tahun 2009 masih mempelajari peraturan-peraturan yang ada serta mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan Perseroan.

Selama tahun laporan 2009 tidak terdapat perubahan pada komposisi Dewan Komisaris sebagaimana tercantum pada Laporan Tahunan perseroan tahun sebelumnya.

Memandang ke depan, Perseroan telah mengambil ancang-ancang maupun langkah agar dapat memastikan pertumbuhan yang berkesinanbungan dalam jangka panjang, antar lain melalui:

Penerapan strategi konsolidasi dengan membangun/•memperkuat keunggulan layanan (service excellence).

Pengembangan manajemen investasi yang efektif yang •berpedoman pada paham akan risiko investasi.

Pengembangkan infrastruktur, teknologi dan SDM guna •mendukung penerapan strategi service excellence dan efektifitas manajemen investasi.

This gained great importance with the enactment of Law No. 40 regarding SJSN (National Social Security System) which essentially opened the opportunity to provide social security service for parties other than JAMSOSTEK.

The Board of Commissioners acknowledges the fact that there has been significant progresses in JAMSOSTEK;s effort to become an organization that is Clean, Transparent and Professional. This is seen from among other the absence of cost expenditures or funds that are extracurricular in nature and cannot be accounted for.

Today, JAMSOSTEK is managed with good governance by upholding the principles of Good Corporate Governance that cover transparency, accountability, responsibility, independence as well as fairness. This strict application of GCG principles has resulted in a higher GCG implementation score in 2009 compared to 2008.

In connection with GCG, we are happy to report that the committees under the supervision of the Board of Commissioners have performed their roles within expectations, especially the Audit Committee. The Risks Monitoring Committee which was reactivated on 1 September 2009 pursuant to the decision reached in the Board of Commissioners internal meeting that referred to the study by the Consultant on whether or not a Risks Monitoring Committee is needed within the Board of Commissioners, has not shown visible results, as existing regulations were still being studied and information related to the Company being compiled in 2009.

Throughout the fiscal year 2009 no changes were made to the composition of the Board of Commissioners as listed in the Company’s Annual Report from the previous year.

Looking ahead, the Company has made preparations and taken steps to ensure continuous long-term growth, among others through:

The application of a consolidation strategy by •

establishing/strengthening service excellence.

The development of effective investment management •

that is guided by an understanding of investment risks.

The improvement of infrastructure, technology, and HR in •

order to support the application of service excellence and

effectiveness of investment management.

Page 57: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report54 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 55JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report54 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 55

Bambang Subianto

komisaris utama/President Commissioner

Atas kinerja JAMSOSTEK yang mengesankan pada tahun 2009, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan serta apresiasi kepada Direksi dan segenap jajaran Perseroan. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada segenap pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada JAMSOSTEK.

Mari kita lanjutkan membangun PT Jamsostek (Persero) menjadi landasan yang kuat dan terpercaya untuk pelaksanaan dan penyelenggaraan sistem jaminan sosial bagi para pekerja di Indonesia.

The Board of Commissioners extends its highest recognition and appreciation to the Board of Directors and all levels within JAMSOSTEK for their impressive performance in 2009. Our deep appreciation also goes to all the other stakeholders for their confidence in and support for JAMSOSTEK.

Let us continue to build PT Jamsostek (Persero) as a strong and trusted foundation for the implementation and organizing of a social security system for all workers in Indonesia.

Page 58: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report56 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 57JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report56 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 57

Lahir di Madiun pada tanggal 10 Januari 1945.Komisaris Utama PT Jamsostek (Persero) sejak Desember 2008. Saat ini adalah partner dari IndoConsult, Komisaris Independen Unilever Indonesia Tbk., dan Komisaris Utama (Independen) ) PT Apexindo Tbk. Sebelumnya pernah menjabat sebagai partner dari PT Ernst & Young Consulting. Pernah menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan menjabat sebagai Menteri Keuangan RI.

Meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1973), gelar Master of Business Administration konsentrasi di Finance & Business Economics dari Catholic University of Leuven, Belgium (1981) dan gelar Doktor dalam bidang Applied Economic Sciences dari Catholic University of Leuven, Belgium (1984).

Born in Madiun on January 10, 1945.President Commissioner of PT Jamsostek (Persero) since December 2008. Concurrently also served as partner at IndoConsult, Independent Commissioner at Unilever Indonesia Tbk, and President Commissioner (Independent Commissioner) at PT Apexindo Tbk . Previously served as partner at PT Ernst & Young Consulting, lecturer at the Faculty of Economics, University of Indonesia and served as Minister of Finance of the Republic of Indonesia.

Bachelor’s degree in Chemical Engineering from Bandung Institute of Technology (1973), Master of Business Administration-majoring on Finance & Business Economics from the Catholic University of Leuven, Belgium (1981) and Doctor in Applied Economic Sciences from the Catholic University of Leuven, Belgium (1984).

KOMISARIS UTAMAPresiDent Commissioner

Bambang Subianto

dewan komisarisboarD of Commissioners

Lahir di Jakarta pada tanggal 4 Pebruari 1965.Komisaris PT Jamsostek (Persero) sejak 2007. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direktur PT Spinindo Bina Persada, Wakil Komisaris Utama PT Hotel Sahid Jaya International Tbk., Presiden Direktur PT Indonesia Paradise Island, Presiden Direktur PT Indotex LaSalle College International, Direktur Utama PT Sahid Gema Wisata, Vice President Sahid Group dan Direktur Utama PT Sahid Detolin Textile.Selain itu memegang jabatan di beberapa organisasi di dalam negeri, diantaranya sebagai Ketua Harian Yayasan HIPMI Jaya, Anggota Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN-KADIN), Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPN APINDO), Ketua Dewan Kehormatan HIPMI dan Ketua Badan Pengurus Nasional Asosiasi Pertekstilan Indonesia (BPN API).

Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta (1989), Magister Manajemen jurusan Manajemen Akuntansi dari Universitas Indonesia (1992) dan memiliki sertifikat Registered Financial Consultant dari International Association of Registered Financial Consultants, Inc. (IARFC).

Born in Jakarta on February 4, 1965.Commissioner of PT Jamsostek (Persero) since 2007. Concurrently also served as Commissioner of PT Jurnalindo Aksara Grafika, Director of PT Spinindo Bina Persada, Vice President Commissioner of PT Hotel Sahid Jaya International Tbk., President Director of PT Indonesia Paradise Island, President Director of PT Indotex LaSalle College International, President Director of PT Sahid Gema Wisata, Vice President Sahid Group and President Director of PT Sahid Detolin Textile. Thus, he also holds several position in several domestic organization such as; Chairman of HIPMI Jaya Foundation, Member of National Economic Recovery Committee (KPEN-KADIN), Chairman of the Indigenous Indonesian Businessman Association (DPN APINDO), Chairman of the Advisory Board of HIPMI and also Chairman of Badan Pengurus Nasional-Asosiasi Pertekstilan Indonesia (BPN API).

Bachelor’s degree in Civil Engineering from Universitas Sebelas Maret, Surakarta in 1989, Master in Accountant Management from Indonesian University (UI) in 1992, and received a certificate of Registered Financial Consultant from International Association of Registered Financial Consultant, Inc. (IARFC).

KOMISARIS Commissioner

Hariyadi BS. Sukamdani

Page 59: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report56 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 57JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report56 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 57

Lahir di Ciamis pada tanggal 8 Mei 1953.Komisaris PT Jamsostek (Persero) sejak 2007. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Perbendaharaan di Departemen Keuangan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris PT Posindo (Persero), Direktur Pengelolaan Barang Milik/ Kekayaan Negara-Ditjen Perbendaharaan, Direktur Pembinaan Kekayaan Negara-Ditjen Anggaran, Kepala Kanwil XVIII-Ditjen Anggaran dan Kepala Kanwil V-Ditjen Anggaran.

Meraih gelar Sarjana dari Institut Ilmu keuangan (1980) dan Master from University of Birmingham, Inggris pada (1989).

Born in Ciamis on May 8 , 1953.Commissioner of PT Jamsostek (Persero) since 2007. Concurrently also served as the Directorate General of Treasury at the Ministry of Finance. Previously served as Commissioner of PT Posindo (Persero), Director of State Assets Management – Directorate General of Treasury, Director of State Assets Development-Directorate General of Budget, Head of Regional Office XVIII-Directorate General of Budget and Head of Regional Office V-Directorate General of Budget.

Bachelor’s degree from the Institute of Finance (1980) and Master degree from the University of Birmingham, England (1989).

KOMISARIS Commissioner

Herry Purnomo

Lahir di Purworejo pada tanggal 25 Nopember 1950.Komisaris PT Jamsostek (Persero) sejak 2001. Saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPP SPSI), Ketua Umum Pimpinan Pusat F. SP BPU-SPSI, Direktur Utama PT Artha Perkasa Inti, Direktur Utama PT Mundia Daya Consultant, Komisaris Utama PT Bumi Pysicona Epsilon dan Sekretaris Tripartit Nasional. Sejak tahun 2000 menjadi anggota Komite Pengarah Nasional tentang Restrukturisasi dan Reformasi JAMSOSTEK.

Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana-Jakarta, (1980). Gelar Master, bidang Manajemen Lingkungan dari IPB-Bogor, (1995).

Born in Purworejo on November 25, 1950.Commissioner of PT Jamsostek (Persero) since 2001. Concurrently also the Chairman of the Central Council of Indonesian Labour Union (DPP SPSI), Chairman of F.SP BPU – SPSI, President Director of PT Artha Perkasa Inti, President Director of PT Mundia Daya Consultant, President Commissioner of PT Bumi Pysicona Epsilon and Secretary of the National Tripartite. Since 2000 he is a member of the National Steering Committee on the Restructuring and Reformation of JAMSOSTEK.

Bachelor's degree in Economy from Krisnadwipayana University, Jakarta (1980), Master degree in Environmental Management from Bogor Agricultural Institute (IPB), Bogor (1995).

KOMISARIS Commissioner

Drs. Sjukur Sarto, MS

Lahir di Pematang Siantar pada tanggal 8 Mei 1966.Komisaris PT Jamsostek (Persero) sejak 2007. saat ini masih menjabat sebagai anggota Lembaga Tripartit Nasional serta menjabat sebagai Ketua Umum DPP KSBSI. Sebelumnya pernah menjabat dalam beberapa organisasi Internasional seperti; Governing Body untuk International Labor Organization (ILO) di Jenewa – Swiss, Executive Board di International trade Union Confederation (ITUC) di Brusel, Deputy Vice President untuk World Confederation of Labour (WCL) di Belgia, Treasure for Brotherhood of Asian Trade Union (BATU) di Manila serta Direktur ILO Norm Project untuk ASEAN.

Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Simalungun, Sumatera utara dan Master dari International Labor Standard, Belgium pada (2007).

Born in Pematang Siantar on May 8, 1966.Commissioner of PT Jamsostek (Persero) since 2007. Concurrently served as member of the National Tripartite Institutional and also serves as Chairman of DPP KSBSI. Previously holds several positions at several International organization such as; Governing Body for International Labor Organization (ILO) in Geneva-Swiss, Executive Board of International Trade Union Confederation (ITUC) in Brussels, Deputy Vice President for World Confederation of Labor (WCL) in Belgium, Treasure for Brotherhood of Asean Trade Union (BATU) in Manila as well as Director of ILO Norm Project for ASEAN.

Bachelor’s degree in Economic from Simalungun University, North Sumatra and Master degree from the International Labor Standard, Belgium (2007).

KOMISARIS Commissioner

Rekson Silaban

Page 60: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report58 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 59JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report58 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 59

LAPORAN DIREKSIrePort from tHe boarD of DireCtors

Page 61: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report58 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 59JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report58 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 59

Dengan mengucap syukur atas rahmat Allah SWT, perkenankan saya atas nama Direksi PT Jamsostek (Persero), menyampaikan kinerja dan perkembangan Perseroan selama tahun buku yang berakhir 31 Desember 2009.

Sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2009 yang telah disetujui dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris mewakili pemegang saham, tema kerja untuk tahun buku 2009 adalah “Peningkatan Kualitas Sumber daya manusia, Teknologi Ionformasi dan Sosialisasi untuk Mendukung Pelayanan Prima.”

Dari tema tersebut tersirat bahwa pelayanan prima menjadi tujuan utama Perseroan, sekaligus tumpuan harapan bagi pertumbuhannya yang berkesinambungan dalam jangka panjang.

PT Jamsostek (Persero) menyadari sepenuhnya bahwa untuk menghadapi tingkat persaingan global yang semakin terasakan di pasar domestik sekalipun, tidak ada jalan lain selain meningkatkan mutu pelayanan JAMSOSTEK agar setara dengan layanan jaminan sosial yang ditawarkan perusahaan lain, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

With the good grace of God Almighty, allow me on behalf of the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) to present the performance and progress of the Company for the year ending 31 December 2009.

In line with the Company’s Business Plan and Budget for 2009 that was agreed to by the Board of Commissioners on behalf of the shareholder, the theme for financial year 2009 was “Enhancing Human Capital, Information Technology and Socialization to Support Prime Services.”

From that theme, we can infer that providing prime services is the main priority of the Company, as well as its source of hope for sustainable growth over the long-term.

PT Jamsostek (Persero) is fully aware that in order to face up to a global competition that is increasingly felt even in the domestic market, there is no other way but to enhance the quality of service of JAMSOSTEK to match those of other social security service providers. as provided for by Law No. 40 of 2004 on the National Social Security System (SJSN).

Pada tahun 2009, Jamsostek semakin menunjukkan diri sebagai perusahaan yang bersih, transparan dan profesional.

Hal ini terlihat antara lain dari citra perusahaan di mata para pemangku kepentingan yang semakin membaik serta berbagai pencapaian hasil-hasil usaha Perseroan yang pada umumnya

menunjukkan peningkatan maupun perbaikan

2009, jamsostek enhanced its growing reputation as a company that is clean, transparent and professional. this

was evident among other things from the improved image of the Company in the eyes of stakeholders, as well as from

a number of achievements and results of opeartions that generally shows a marked increase and improvement

Page 62: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report60 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 61JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report60 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 61

Hanya melalui pelayanan yang prima, maka Jamsostek dapat berharap untuk menambah jumlah pesertanya dari tahun ke tahun, meningkatkan jumlah peserta yang aktif, serta benar-benar mewujudkan visinya untuk menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.

Kebijakan Strategis

sesuai dengan tema tahun 2009 yang mengetengahkan kualitas sumber daya manusia, teknologi informasi, serta peningkatan citra perusahaan melalui program sosialisasi, maka Perseroan telah menetapkan kebijakan strategis sebagai-berikut:

• Peningkatankualitassumberdayamanusiamelaluianalisabeban kerja dan standarisasi kualifikasi karyawan yang dibutuhkan; pemetaan kompetensi karyawan berdasarkan kebutuhan tersebut; sertifikasi profesi; serta program-program pendidikan dan latihan yang disesuaikan dengan tujuan mendukung pelayanan prima.

• Peningkatankualitasteknologiinformasiantaralainmelaluipenyesuaian aplikasi sIPt Online; peningkatan kemampuan Data Center; serta pengembangan pendukung sistem perpajakan dan investasi.

• PeningkatankegiatansosialisasiprogramdankegiatanPersetoan kepada para pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan awareness dan citra perusahaan, termasuk melakukan kampanye periklanan dan promosi secara terpadu melalui media massa; pengkinian website Jamsostek; serta keikutsertaan di berbagai ajang pameran.

selain itu, Perseroan juga terus mengupayakan penyempurnaan infrastruktur Good Corporate Governance (GCG) dan optimalisasi penerapannya; manajemen kinerja dengan penerapan kPI-BsC, sCI dan kontrak manajemen; pembangunan budaya risiko dalam pengelolaan perusahaan; serta penerapan sistem manajemen mutu yang efektif.

Hasil yang Dicapai

melalui penerapan berbagai strategi tersebut, Perseroan berhasil memenuhi dan bahkan melampaui berbagai target yang ditetapkan RUPs. Jumlah peserta baru pada tahun 2009 mencapai 29.030.673 tenaga kerja atau 36,21% dari sasaran yang dibidik, sehingga jumlah peserta seluruhnya sampai dengan akhir 2009 adalah 1.871.422 tenaga-kerja. Dari jumlah peserta tersebut, Perseroan berhasil membukukan pendapatan iuran sebesar Rp2.660 miliar, meningkat 13,22% dari Rp2.291 miliar di tahun 2008.

secara umum, Perseroan mampu mempertahankan kinerja pertumbuhan yang berkesinambungan di tahun 2009. selain pencapaian tingkat pertumbuhan yang menggembirakan pada pos pendapatan iuran, Perseroan juga berhasil meraih tingkat pertumbuhan yang memadai pada pos-pos investasi, aktiva lancar, pendapatan lain serta laba bersih. Pencapaian laba bersih Perseroan adalah sebesar Rp1.381 miliar, meningkat 133,16% dari Rp1.090 miliar di tahun 2008.

only through prime services can we expect to be able to add to the number of participants from one year to another, increase the number of active participants, and truly undertake the vision to become the trustworthy and social security services provider that excels in services to provide the optimal benefits for all participants and their families.

Strategic Initiatives

In line with the theme for 2009 that underlines the quality of human capital and information technology, and the enhancement of the corporate image through socialization, the Company has set forth the following strategic initiatives:

• Improvementofthequalityofhumancapitalthroughthe analysis of work loads and the standardization of job qualification required; mapping of employee competence; professional certification; and educational and training programs designed to support prime services..

• Enhancementinthequalityofinformationtechnologyamong other things through the alignment of the sIPt online application; upgrading of the Data Center; and development of the taxation and investment systems.

• EnhancementofthesocializationoftheCompany’sprograms and activities to stakeholders in order to improve awarenessoftheCompany’simage,includingthroughintegrated advertisement and promotional campaigns in the media and participation in exhibitions.

In addition, the Company has continued to strengthen its Good Corporate Governance (GCG) infrastructure and optimize its implementation; managing performance through the implementation of kPI-BsC, sCI and the management Contract; cultivation of a risk culture in the management of the Company; and the implementation of an effective Quality assurance system.

Results Achieved

through the implementation of those strategic initiatives. the Company succeeded in meeting and even surpassing several targets that had been set by the Gms. the number of new members in 2009 reached 29,030,673 workers, accounting for 36.21% of the target set forth, bringing the total number of participants as at year-end 2009 to 1,871,422 workers. From these participants, the Company earned a total contribution income of Rp2,660 billion, an increase of 13.22% from Rp2,291 billion in 2008.

In general, the Company succeeded in sustaining its growth in 2009. In addition to achieving considerable growth in contribution income, the Company also succeeded in securing adequate growth in several posts such as investment, current assets, other income and net profit. the Company achieved a net profit of Rp1,381 billion, an increase by 133,16% from Rp1,090 billion in 2008.

Page 63: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report60 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 61JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report60 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 61

Pencapaian pendapatan investasi netto pada tahun 2009 mencapai Rp80.703,19 miliar, atau meningkat 23,49% dari pendapatan serupa tahun 2008. Hal ini berpengaruh pada pengembalian kepada peserta berupa hasil pengembangan dari investasi JHt yang mengalami peningkatan dari Rp4.234,4 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp6.335,5 miliar pada tahun 2009 (naik sebesar 49,62%) atau melebihi anggaran yang dicanangkan dalam RkaP tahun 2009 sebesar 43,72%.

Kendala

kendala yang masih dihadapi Perseroan selama tahun 2009 antara-lain masih kurangnya pemahaman tentang Jamsostek, belum optimalnya fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Pegawai Pengawas ketenagakerjaan di daerah dan kondisi teknologi informasi yang belum stabil karena masih dalam masa transisi dari off-line ke on-line serta masih belum optimalnya penyerapan biaya usaha dan belanja modal sebagai dampak sementara karena penerapan tata kelola baru yang lebih akuntabel.

Bersih Transparan dan Profesional

Pada tahun 2009, Jamsostek semakin menunjukkan diri sebagai perusahaan yang bersih, transparan dan profesional. Hal ini terlihat antara lain dari citra perusahaan di mata para pemangku kepentingan yang semakin membaik serta berbagai pencapaian hasil-hasil usaha Perseroan yang pada umumnya menunjukkan peningkatan maupun perbaikan yang berarti pada pos-pos kunci seperti jumlah kepesertaan, pendapatan iuran, hasil investasi maupun beban usaha.

Perbaikan citra perusahaan juga terlihat pada hasil penilaian peringkat GCG yang diikuti oleh Perseroan setiap tahun, dan kesimpulan yang dapat ditarik dari pemberitaan di media massa sepanjang tahun.

Pada tahun 2009, Perseroan memperoleh skor penilaian GCG 90,91 dengan predikat “terpercaya”, membaik dari peringkat 86,15 yang diperoleh pada tahun 2008 dengan predikat “terpercaya”. Perseroan juga berhasil meraih peringkat pertama aRa (annual Report award) untuk kategori BUmN keuangan non-listed dalam tiga tahun terakhir secara berturut-turut.

Perseroan juga mampu memperbaiki citranya menurut opini media massa. Pada tahun 2009, Perseroan mencatat bahwa dari 1.547 pemberitaan tentang Jamsostek di 128 media di seluruh Indonesia, sekitar 99,34% bernada positif. Hasil ini menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari kesimpulan serupa tahun lalu, yang menghasilkan pemberitaan positif sebesar 94,00% atas 995 pemberitaan di 69 media massa pada tahun 2008.

Mitra yang Andal

sebagai penyelenggara jaminan sosial pekerja yang terbesar di Indonesia dewasa ini, Perseroan semakin dirasakan kehadirannya di tengah masyarakat pekerja yang sedang dihadapi oleh

the nett returns on investment in 2009 reached a total of Rp80,703.19 billion, increasing by 23.49% from the returns in 2008. this impacted favorably on the returns to participants in the form of the JHt investment returns that increased from Rp4,234.4 billion in 2008 to Rp6,335.5 billion in 2009 (up by 49.62%), and surpassing the budget for investment returns in 2009 by 43.72%.

Constraint

the constraints facing the Company in 2009 include among other things the prevailing lack of awareness towards Jamsostek, the in-optimal supervisory roles that are carried out by Workers supervisory Personnel at regional offices and the, still, unstable information technology in the migration from offline to online, as well as the in-optimal incurement of operating costs and capital expenditures as a temporary outcome of the implementation a new regime of corporate governance that is more accountable.

Clean Transparent and Professional

In 2009, Jamsostek enhanced its growing reputation as a company that is clean, transparent and professional. this was evident among other things from the improved image of the Company in the eyes of stakeholders, as well as from a number of achievements and results of operations that generally shows a marked increase and improvement in several key accounting posts such as the number of participants, investment returns as well as operating expense.

ImprovementintheCompany’simagewasalsoevidentfromthe result of the GCG rating that is applied to the Company each year, as well as from the impression that can be derived from the news coverages of the Company by the media in the year.

In 2009, the Company obtained a GCG assessment score of 90.91 with the predicate of “trustworthy,” improving from a the score of 86.15 that was obtained in 2008, also with the predicate of “trustworthy.” the Company also successfully garnered the first rank of aRa (annual Report award) in the category of non-listed financial soe for three consecutive years.

the Company was also able to improve its image as seem through media opinion. as in the previous year, the Company once again kept track that of the total 1.547 news coverage on Jamsostek in 128 media throughout Indonesia, around 99.34% were positive in tone. the results showed an improvement to those of the previous year, which produced positive news coverage of 94% from 995 coverages in 69 mass media.

A Reliable Partner

as the largest social security services provider in Indonesia today, theCompany’spresencehasbeenincreasinglyfeltamongthe community of workers that continues to be buffeted by

Page 64: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report62 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 63JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report62 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 63

ketidakpastian akibat dari resesi ekonomi global yang berkepanjangan. Saat kita dihadapi oleh kondisi yang kurang menguntungkan, kita pun bersyukur apabila kita memiliki mitra yang dapat diandalkan dalam menjamin keberlangsungan arus pendapatan keluarga ketika kita sakit, cacat, putus hubungan kerja atau meninggal dunia. JAMSOSTEK pun terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial para pekerja peserta dan keluarganya.

Selain manfaat yang diperoleh peserta dari program Jaminan Hari Tua, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Jamiman Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, Perseroan memberikan manfaat tambahan melalui pelaksanaan program DPKP (Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta) dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) yang sumber dananya diperoleh dari penyisihan laba Perseroan.

Program DPKP yang dilaksanakan antara lain berupa pinjaman bergulir untuk pemenuhan kebutuhan tempat tinggal peserta seperti pemberian Pinjaman Uang Muka Perumahan yang tehknis pelaksanaannya bekerja sama dengan Bank Pemerintah maupun swasta, penyediaan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa), dimana Perseroan membangun perumahan sederhana yang kemudian disewakan kepada pekerja dengan harga terjangkau; serta program Rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik) untuk dibeli dan dimiliki pekerja. Disamping pinjaman bergulir, juga disalurkan hibah kepada peserta berupa pemberian Beasiswa untuk 12.127 orang murid sekolah yang berprestasi dan bantuan PHK untuk 2.548 orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja sepanjang tahun 2009.

Sebagai BUMN, Perseroan menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang bertujuan memberdayakan pengusaha kecil dan masyarakat ekonomi lemah melalui program pembinaan dan kemitraan yang berkesinambungan. Pada tahun 2009, melalui Program Kemitraan, Perseroan menyalurkan pinjaman bergulir lunak bagi usaha skala kecil sebesar Rp37,8 miliar, meningkat dari penyaluran sebesar Rp21,5 miliar di tahun 2008. Sedangkan untuk program Bina Lingkungan yang lebih bersifat hibah dan bantuan sosial bagi masyarakat umum, Perseroan menyediakan dana sebesar Rp14,1 miliar, menurun dari Rp17,7 miliar setahun sebelumnya. Dana ini dialokasikan untuk berbagai kegiatan sosial di bidang pendidikan, layanan kesehatan, keagamaan, prasarana umum dan lingkungan hidup.

Manfaat Peserta yang Lebih Terencana

Terkait dengan kebijakan Pemegang Saham yang tidak lagi memberlakukan dividen atas laba bersih Perseroan sejak tahun 2009, maka peran murni JAMSOSTEK sebagai penyelenggara jasa jaminan sosial bagi pekerja Indonesia telah semakin terwujud. Untuk itu, Perseroan berupaya terus mengoptimalkan peningkatan manfaat para peserta, antara lain melalui penyusunan program kerja yang terarah dan berkelanjutan mulai tahun 2009 dan yang telah dijabarkan secara rinci pada Rencana Jangka Panjang (RJP) Perseroan 2009-2013.

uncertainties stemming from the protracted global economic recession. In times of distress, we are often comforted by the idea that we have a reliable partner who can ensure the continuity of the familiy income when we are ill, disabled, laid off from our work or deceased. JAMSOSTEK also strives continuously to improve the social welfare of its participants and their families.

Aside from the benefits that accrue to participants from the Old Age Benefit, Health Care Benefit, Work-related Accident Benefit and Death Benefit, the Company provides additional benefits through the DPKP (Participant Welfare Improvement Fund) program and the PKBL (Partnership and Community Development) program, the funds of which are derived by setting aside a portion of the Company’s profit.

The DPKP Program includes providing a revolving loan to finance the purchase of homes by members such as the provision of the Loan for the Mortgage Down payment that is carried out with the cooperation of state-owned bank as well as private bank; the provision of Rusunawa (Low-Cost Housing Rental Scheme) that the Company provides to workers at highly affordable rents; and the Rusunami (Low-Cost Housing Purchase Scheme) in which homes are purchased outright for ownership by employee. In addition to the revolving loan, the Company also provides grant to members in the form of scholarships to 12,127 well-deserving students and job-loss support for 2,548 members who were laid off from work in the course of 2009.

As a state-owned enterprise (SOE), the Company undertook the Partnership and Community Development (PKBL) Program that aims to empower micro businesses and grass-root economies through a sustainable long-term program of partnership and mentoring. In 2009, through the Partnership Progam, the Company provided soft revolving loans to micro businesses amounting to Rp37.8 billion, an increase from the disbursement of Rp21.5 billion for the Partnership/Mentoring Program in 2008. Whereas for the Community Development that is more oriented towards the provision of grants and social charities for general communities, the Company provided a total sum of Rp14.1 billion, down from Rp17.7 billion the year before. The funds were allocated for various social activities in education, health care, religious affairs, public infrastructure and the environmental conservation.

Better Planned Benefits to Members

Pursuant to the policy of the Shareholder that has no longer applied dividends on the net profit of the Company since 2009, the genuine role of JAMSOSTEK as the provider of social security services to workers in Indonesia have become more pronounced. To that end, the Company constantly strives to optimize the growth of benefits accruing to members, among other things by formulating a working plan that is well targeted and sustainable starting from 2009 and one that has been drawn in detail in the Company’s Long Term Business Plan 2009-2013.

Page 65: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report62 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 63JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report62 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 63

Through the benefit program plans that have been drawn up more comprehensively, the Company expects to be able to provide even greater benefits from its social security programs in the future.

Changes in BOD Composition

Throughout the year under review and up to the Annual general Meeting of Shareholders held in June 2010, there were no changes to the composition of the BOD of the Company.

Responding to future Challenges

With the ever improving corporate governance of the Company that is also supported by sound financial condition and extensive service network that reaches out to more than 121 locations throughout all provinces of the Company, JAMSOSTEK has adequate infrastructure and facilities to generate the growth of its memberships as well as workers’ welfare, operating as the preeminent and trusted provider of social security services..

With the support of human capital that is more capable, an information technology platform that is deemed adequate and effective, prime services, and the product as well as benefit of social security that are relevant to the welfare of workers and their families, we are confident that JAMSOSTEK is poised to face up to future challenges in a responsive and effective manner.

On behalf of the Board of Directors, allow me to express our highest appreciation to the State Minister of SOE, Minister of Manpower and Transmigration. Minister of Finance, the Monetary Authorities and Capital Markets, as well as to all other stakeholders who have continued to support and trust the Company.

Let us continue to develop and safeguard JAMSOSTEK as a clean, transparent and professional entity, for the benefit of workers and the social of the people of Indonesia.

Melalui program manfaat yang lebih terarah dan terencana ini, diharapkan para peserta dapat semakin merasakan kemanfaatan program JAMSOSTEK di masa-masa yang akan datang.

Perubahan komposisi Direksi

Selama tahun laporan dan hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2009 yang diselenggarakan bulan Juni 2010, tidak terdapat perubahan pada komposisi Direksi Perseroan.

Menjawab Tantangan ke Depan

Dengan semakin baiknya tata kelola perusahaan dan didukung pula oleh kondisi keuangan yang kuat serta jaringan kantor pelayanan yang tersebar di lebih dari 121 lokasi di seluruh propinsi Indonesia, JAMSOSTEK telah memiliki sarana maupun prasarana yang memadai guna terus menggalang kepesertaan serta kesejahteraan pekerja sebagai penyelenggara jaminan sosial yang terkemuka dan terpercaya.

Dengan dukungan SDM yang semakin andal, teknologi informasi yang memadai dan tepat guna, pelayanan yang prima, serta produk maupun manfaat jaminan sosial yang relevan terhadap kebutuhan kesejahteraan pekerja beserta keluarganya, kami yakin bahwa JAMSOSTEK mampu menjawab tantangan di masa depan secara tanggap dan efektif.

Atas nama Direksi, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Menteri Negara BUMN, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Keuangan, Otoritas Keuangan dan Pasar Modal serta seluruh pemangku kepentingan lain yang selama ini terus memberikan dukungan dan kepercayaannya.

Mari kita kembangkan dan amankan JAMSOSTEK yang bersih, transparan dan professional, demi kesejahteraan para pekerja dan kemajuan bangsa Indonesia.

h. hotbonar Sinaga

Direktur utama/President Director

Page 66: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report64 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 65JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report64 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 65

h. hotbonar sinaga

DIREKTUR UTAMAPresiDent DireCtor

Lahir di Cipanas, 20 Mei 1949.Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) sejak 2007. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Eka Life, PT Asuransi Mega Life, PT Asia Pratama General Insurance dan PT Sarana Proteksi Broker Asuransi-Sebagai Komisaris Utama PT Mitra Finansial Wicaksana serta Komite Audit PT Pindo Deli dan PT Lontar Papirus Pulp & Paper. Sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Sinar Mas Multi Artha Tbk., Direktur Utama PT Asuransi Berdikari, Domestic Insurance Expert-Ernst & Young-Canada, Direktur PT Metlife Sejahtera, Penasehat Presiden Direktur Bank Papan, Direktur Pemasaran PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Managing Director Atap Indah Broker Asuransi (Johnson & Higgins), Sekretaris Perusahaan PT Karana Life, sebagai dosen maupun staf pengajar di berbagai perguruan tinggi terkemuka. Anggota berbagai organisasi profesi di lingkup nasional serta aktif menerbitkan beberapa karya tulis dan buku di bidang asuransi.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Konsentrasi Pemasaran dari Universitas Indonesia, Jakarta (1980), gelar Insurance Brooking (CIIB-Certified Indonesian Insurance & Reinsurance Brokers) dan APAI (Ahli Pialang Asuransi Indonesia) dari ABAI (Asuransi Broker Asuransi & Reasuransi Indonesia (2000) dan Gelar Perencana Keuangan (ChFC-Chartered Financial Consultant) dari The American College & Singapore College of Insurance (2003).

Born in Cipanas on May 20, 1949.President Director of PT Jamsostek (Persero) since 2007. Previously served as Independent Commissioner of PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Eka Life, PT Asuransi Mega Life, PT Asia Pratama General Insurance and PT Sarana Proteksi Broker Asuransi-served as President Commissioner of PT Mitra Finansial Wicaksana and member of Audit Committee at PT Pindo Deli and PT Lontar Papirus Pulp & Paper. Previously served as Independent Commissioner of PT Sinar Mas Multi Artha Tbk., President Director of PT Asuransi Berdikari, Domestic Insurance Expert-Ernst & Young-Canada, Director of PT Metlife Sejahtera, Advisor for President Director of Bank Papan, Marketing Director of PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Managing Director of Atap Indah Broker Asuransi (Johnson & Higgins), Corporate Secretary of PT Karana Life, served as lecturer and instructor at various university. He held memberships in various domestic professional organizations and has published several papers and books on insurance.

Bachelor’s degree of Economic in Marketing Management from University of Indonesia (1980), Insurance Brooking's degree (CIIB-Certified Indonesian Insurance & Reinsurance Brokers) and APAI (Ahli Pialang Asuransi Indonesian) from ABAI (Asuransi Broker Asuransi & Reasuransi Indonesia) (2000) and Financial Plan degree (ChFC-Chartered Financial Consultant) from the American College & Singapore College of Insurance (2003).

h.d. suyono

DIREKTUR PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN INFORMASIDireCtor of Planning, DeveloPment anD information

Lahir di Sragen, 10 Desember 1953.Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi PT Jamsostek (Persero) sejak 2007. Memulai karir di PT Jamsostek (Persero) sejak tahun 1978 dengan jabatan meliputi antara lain Kepala Biro Sekretariat Perusahaan, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Biro Humas, Kepala Kantor Cabang, Kepala Bagian Operasi, Kepala Kantor Perwakilan, Kepala Bidang Operasi, Staf Operasi, Staf Pelayanan dan Staf Keuangan. Aktif mengikuti berbagai seminar dan kursus di dalam negeri.

Meraih gelar Sarjana Muda jurusan Sosial Politik dari Universitas 17 Agustus, Semarang (1978) dan gelar Sarjana jurusan Sosial Politik dari Universitas 17 Agustus, Semarang (1981).

Born in Sragen on December 10, 1953.Director of Planning, Development and Information of PT Jamsostek (Persero) since 2007. Has been with PT Jamsostek (Persero) since 1978 under various position such as; Head of Corporate Secretariat Bureau, Head of Regional Office, Head of Public Relation Bureau, Head of Branch Office, Head of Operation Department, Head of Representative Office, Head of Operation Division, Operational Staff, Services Staff and Financial Staff. Actively attend various seminars and courses in Indonesia.

Diploma in Social and Political Science from University of 17 Agustus, Semarang (1978) and Bachelor’s degree in Social and Political Science from University of 17 Agustus, Semarang (1981).

ahmad ansyori

DIREKTUR OPERASI DAN PELAyANANDireCtor of oPeration anD serviCes

Lahir di Kota Negara pada tanggal 23 Juli 1963.Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek (Persero) sejak 2007. Memulai karir diPT Jamsostek (Persero) sejak tahun 1984 dengan jabatan meliputi antara lain; Kepala Kantor Wilayah, Kepala Biro, Kepala Kantor Cabang, Kepala bagian Operasi, Fungsional Administrasi Madya II, Kepala Sub bidang Kepesertaan I, Kepala Urusan Operasi dan Staf Operasi/Pemasaran. Anggota Dana Pensiun Karyawan dan aktif mengikuti seminar dan kursus di dalam dan luar negeri.

Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Balikpapan (1989).

Born in Kota Negara on July 23, 1963. Director of Operation and Services of PT Jamsostek (Persero) since 2007. Has been with PT Jamsostek (Persero) since 1984 under various position such as; Head of Regional Office, Head Bureau, Head of Branch Office, Head of Operation Department, Administration Function-Madya II, Head of Members’ sub division I, Head of Operation and staff of Operation/Marketing. A member of Employee Pension Fund and actively attend various seminars and workshops both in Indonesia and overseas.

Bachelor’s degree in Law from University of Balikpapan (1989).

DIREKSIboarD of DireCtors

Page 67: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report64 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 65JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report64 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 65

karsanto

DIREKTUR KEPATUHAN DAN MANAJEMEN RISIKODireCtor of ComPlianCe anD risk management

Lahir di Surakarta pada tanggal 12 Mei 1954.Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Jamsostek (Persero) sejak 2008. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pemimpin Wilayah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan, Pemimpin Divisi Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Pemimpin Divisi Kebijakan & Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Perusahaan dari Universitas Diponegoro (1979) dan Master di bidang Manajemen dari Institute Tech of New York (1996).

Born in Surakarta on May 12, 1954.Director of Compliance and Risk Management of PT Jamsostek (Persero) since 2008. Previously served as Regional Head of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. – Regional Office 01 Medan, Division Head of Small Enterprise of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Division Head of Policy & Risk Management of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Bachelor’s degree majoring in Corporation from University of Diponegoro (1979) and Master in Management from Institute Tech of New York (1996).

Myra Soraya Ratnawati Asnar

DIREKTUR KEUANGANDireCtor of finanCe

Lahir di Surabaya pada tanggal 28 Desember 1956.Direktur Keuangan PT Jamsostek (Persero) sejak 2007. Memulai karir di PT Jamsostek (Persero) sejak tahun 1983 dengan jabatan meliputi antara lain; Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan, Pjs. Kepala Biro Litbang, Fungsional Administrasi - Kanwil VI, Fungsional Administrasi - Biro Litbang, Kepala Seksi - Biro Litbang dan Staf - Biro Litbang. Aktif mengikuti berbagai seminar dan kursus di dalam negeri dan luar negeri.

Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1983.

Born in Surabaya on December 28, 1956.Director of Finance of PT Jamsostek (Persero) since 2007. Has been with PT Jamsostek (Persero) since 1983 under various position such as; Head of Planing and Development Bureau, Acting Head of Research and Development Bureau, Administration Function - Regional Office VI, Administration Function - Research and Development Bureau, Section Head - Research and Development Bureau and Staff - Research and Development Bureau. Actively attend various seminars and courses in Indonesia and also overseas.

Bachelor’s degree in Economy from Universitas Indonesia in 1983.

elvyn g. masassya

DIREKTUR INvESTASIDireCtor of investment

Lahir di Medan pada tanggal 18 Juni 1967.Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PT Jamsostek (Persero) sejak 2008. Saat ini juga menjabat sebagai anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN). Memulai karir di PT Jamsostek (Persero) sejak tahun 1997 dengan jabatan meliputi antara lain; Direktur Operasi dan Pelayanan, Direktur Umum dan Personalia, Kepala Kantor Wilayah VI dan Kepala Divisi Pelayanan & Pengembangan. Selain itu beliau juga pernah menjabat sebagai Marketing Advisor di Pharma Niaga Bhd, Malaysia serta Corporate Advisor di PT Era Berkat Trinity.

Meraih gelar Sarjana di bidang Jurnalistik dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Mahakam – Samarinda (1988) dan Master di bidang Manajemen Pemasaran dari Universitas Pancasila – Jakarta (1996).

Born in Medan on June 18, 1967.Director of General Affairs and Human Resources of PT Jamsostek (Persero) since 2008. Concurrently also served as member of National Social Security Board (DJSN). Has been with PT Jamsostek (Persero) since 1997 under various position such as; Director of Operation and Services, Director of General Affairs and Personnel, Head of Regional Office VI and Division Head of Services & Development. Thus, he had also served as Marketing Advisor of Pharma Niaga Bhd, Malaysia as well as Corporate Advisor of PT Era Berkat Trinity.

Bachelor’s degree in Journalism from Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Mahakam – Samarinda (1988) and Master in Marketing Management from University of Pancasila – Jakarta (1996).

Djoko Sungkono

DIREKTUR UMUM DAN SDMDireCtor of general affairs anD Human resourCes

Lahir di Mojokerto pada tanggal 2 Nopember 1952.Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PT Jamsostek (Persero) sejak 2008. Saat ini juga menjabat sebagai anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN). Memulai karir di PT Jamsostek (Persero) sejak tahun 1997 dengan jabatan meliputi antara lain; Direktur Operasi dan Pelayanan, Direktur Umum dan Personalia, Kepala Kantor Wilayah VI dan Kepala Divisi Pelayanan & Pengembangan. Selain itu beliau juga pernah menjabat sebagai Marketing Advisor di Pharma Niaga Bhd, Malaysia serta Corporate Advisor di PT Era Berkat Trinity.

Meraih gelar Sarjana di bidang Jurnalistik dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Mahakam – Samarinda (1988) dan Master di bidang Manajemen Pemasaran dari Universitas Pancasila – Jakarta (1996).

Born in Mojokerto on November 2, 1952.Director of General Affairs and Human Resources of PT Jamsostek (Persero) since 2008. Concurrently also served as member of National Social Security Board (DJSN). Has been with PT Jamsostek (Persero) since 1997 under various position such as; Director of Operation and Services, Director of General Affairs and Personnel, Head of Regional Office VI and Division Head of Services & Development. Thus, he had also served as Marketing Advisor of Pharma Niaga Bhd, Malaysia as well as Corporate Advisor of PT Era Berkat Trinity.

Bachelor’s degree in Journalism from Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Mahakam – Samarinda (1988) and Master in Marketing Management from University of Pancasila – Jakarta (1996).

Page 68: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report66 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 67JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report66 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 67

JAMSOSTEK DI TAHUN 2009jamsostek in 2009

Page 69: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report66 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 67JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report66 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 67

Pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 4,3%, meningkat seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian global dan domestik. Selain daripada itu, peningkatan pertumbuhan ekonomi ini juga ditopang oleh permintaan domestik yang masih meningkat, optimisme dan ekspektasi percepatan pemulihan ekonomi global yang semakin kuat terutama sejak pertengahan tahun 2008 serta respon yang akomodatif terhadap kebijakan fiskal dan moneter yang berlaku.

Selama tahun 2009, Bank Indonesia menetapkan kebijakan moneter yang sejalan dengan penurunan atas tekanan inflasi. Sejak September 2009, BI rate berada pada level 6,5%, sedangkan untuk suku bunga SBI 3 bulan, posisi akhir Desember 2009 berada pada level 6,59%, turun secara signifikan dibandingkan dengan posisi awal tahun sebesar 10,6%. Secara rata-rata, suku bunga SBI 3 bulan pada tahun 2009 adalah sebesar 7,55%.

a. Akumulasi Kepesertaan FormalKondisi ketenagakerjaan pada tahun 2009 juga mengalami peningkatan pada jumlah angkatan kerja serta jumlah orang yang bekerja, seiring dengan penurunan pada jumlah pengangguran. Sampai dengan akhir Desember 2009, total kepesertaan formal (aktif dan non aktif ) mencapai 200.214 perusahaan, dimana sejumlah 57,58% merupakan jumlah perusahaan aktif. Sementara jumlah tenaga kerja mencapai 29.030.673 tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja aktif sebesar 29,26%.

Untuk kepesertaan perusahaan, terjadi peningkatan perusahaan aktif sebesar 14,9% menjadi 115.683 perusahaan hingga akhir Desember 2009 dibandingkan 100.684 perusahaan di tahun sebelumnya. Demikian pula halnya dengan perusahaan non aktif yang meningkat dari 75.121 perusahaan di tahun 2008 menjadi 84.531 perusahaan pada tahun 2009.

The Indonesian economy was buoyant in 2009, growing by 4.3% along with the improving global and domestic economic climate. Other than that, the economic growth was also supported by domestic demand that continued to grow, the increasingly stronger optimism and expectation of accelerated global economic recovery since 2008, as well as the accommodating responses to prevailing fiscal and monetary policies.

During 2009, Bank Indonesia set monetary policies that are in line with reducing inflationary pressure. BI rate has remained at the 6.5% level since September 2009, while the interest rate for 3-month SBI stood at 6.59% in December 2009, falling significantly compared to its year opening position of 10.6%. On average, the interest rate of 3-month SBI stood at 7.55% in 2009.

a. Formal Memberships AccumulationManpower condition also experienced improvements in 2009, both in the number of workforce and total working population, in line with falling unemployment rate. As of the end of December 2009, total formal membership (active and non-active) reached 200,214 companies, 57.58% of which are companies that are active members. Whereas total workforce reached 29,030,673 workers with 29.26% of which are active.

With regard to company membership, the number of active companies increased by 14.9% to 115,683 companies as of end of December 2009 compared to 100,684 companies the previous year. The same applied for non-active companies, with their number increasing from 75,121 companies in 2008 to 84,531 companies in 2009.

Page 70: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report68 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 69JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report68 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 69

Adapun statistik kepesertaan formal selama 10 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

The statistics for formal membership in the past 10 years is presented in the following table:

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir jumlah peserta perusahaan aktif selalu mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2009 jumlahnya hampir mencapai dua kali lipat dari jumlah peserta pada tahun 2000. Namun, tidak demikian halnya dengan kepesertaan tenaga kerja, dimana jumlah peserta aktif mengalami fluktuasi dan posisi pada akhir tahun 2009 masih lebih rendah dari posisi pada tahun 2001.

Jika dibandingkan dengan jumlah peserta tenaga kerja non aktif, prosentase peserta aktif menurun secara signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Pada tahun 2000, jumlah peserta aktif lebih banyak dari peserta non aktif , dimana jumlahnya mencapai 60,36% dari total peserta. Pada akhir tahun 2009, jumlah peserta tenaga kerja aktif hanya mencakup besaran 29,26% dari keseluruhan total peserta.

b. Kepesertaan JPK

Sampai dengan Desember 2009, jumlah peserta program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) mencapai 1.871.422 orang, meningkat 6,24% dibandingkan 1.761.530 orang peserta pada tahun 2008. Sedangkan untuk jumlah tertanggung mengalami peningkatan sebesar 12,53% dari 3.912.312 orang di tahun 2008 menjadi 4.402.525 orang di tahun 2009.

Rendahnya pertumbuhan kepesertaan program JPK ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain dikarenakan belum dilakukannya rekonsiliasi iuran secara bulanan yang berpengaruh pada validitas data kepesertaan dan tingginya jumlah peserta yang keluar. Sedangkan pertumbuhan jumlah tertanggung dipengaruhi oleh pergeseran pertumbuhan

Tahun Aktif | Active Non Aktif | Non Active Jumlah| Total

YearPerusahaan

CompanyTenaga Kerja

WorkerPerusahaan

CompanyTenaga Kerja

WorkerPerusahaan Tenaga Kerja

2000 58.105 8.180.683 26.334 5.371.458 84.439 13.552.141

2001 63.776 9.263.947 29.553 7.207.587 93.329 16.471.534

2002 66.227 8.391.451 34.702 9.185.227 100.929 17.576.678

2003 67.093 8.380.126 42.714 10.215.372 109.807 18.595.498

2004 70.378 7.812.409 48.288 11.820.129 118.666 19.632.538

2005 75.616 7.843.742 55.344 13.100.169 130.960 20.943.911

2006 82.352 7.719.695 60.872 15.361.672 143.224 23.081.367

2007 90.697 7.941.017 68.516 15.788.933 159.213 23.729.950

2008 100.684 8.219.154 75.121 18.407.661 175.805 26.626.815

2009 115.683 8.495.732 84.531 20.534.941 200.214 29.030.673sumber: Divisi operasisource: operational Division

Within the period of the last 10 years the number of active company members is always increasing, even almost doubling in total in 2009 compared to the total members in 2000. However, such was not the case with worker membership, where in total active members fluctuated and its year-end 2009 position was still lower than the 2001 position.

In comparison to total non-active members, the percentage of active members dropped drastically in the past 10 years. In 2000, active members numbered higher than non-active members, reaching 60.36% of total members. At year-end 2009, the number of active worker members only represented 29.26% of total members.

b. JPK Memberships

As of December 2009, members in the Health Care Benefit (JPK) program reached 1,871,422 individuals, increasing 6.24% compared to 1,716,530 individuals in 2008. Whereas the number of insured increased by 12.53% from 3,912,312 individuals in 2008 to 4,402,525 individuals in 2009.

The low membership growth in the JPK program was attributed to a number of factors including the monthly reconciliation that has yet to be applied on fees hence affecting the validity of membership data, and the large number of members dropping out. Whereas the growth in the number of insured was affected by the shift in membership

Page 71: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report68 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 69JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report68 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 69

kepesertaan / tenaga kerja (TK) dari TK lajang menjadi TK Keluarga. Adapun statistik kepesertaan JPK selama 10 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah perusahaan yang mendaftar program JPK terus mengalami peningkatan, namun tidak demikian halnya dengan jumlah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat.

c. Penambahan Kepesertaan

tahun Perusahan tk lajang tk keluarga tertanggung

year Company single Worker family Worker endurer

2000 16.707 684.096 637.748 2.699.977

2001 17.847 647.434 651.099 2.852.308

2002 18.305 577.387 542.494 2.680.678

2003 20.676 573.911 656.133 2.681.199

2004 21.529 537.296 689.154 2.614.615

2005 22.473 525.672 741.928 2.860.012

2006 25.583 603.589 808.763 3.128.020

2007 28.932 669.648 951.527 3.600.469

2008 33.945 728.050 1.053.444 3.880.078

2009 41.398 695.309 1.176.113 4.402.525sumber: Divisi Pelayanan jPksource: jPk serveces Division

No

UraianPerbandingan Analisa

Comparison Analysis

Description Realisasi 20082008

Realization

RKAP 20092009 Target

Realisasi 20092009

Realization% %

1 2 3 4 = ³/2 5 = ³/1

1 Perusahaan | Company Members 15.528 20.085 21.151 136,21% 105,31%

2 Peserta Tenaga Kerja | Worker Members

a. Program Paket A (JKK, JK, JHT) Package A Progam (JKK, JK, JHT)

2.533.918 2.719.089 2.774.524 109,50% 102,04%

b. Progam Paket B (JKK dan JKM) Package B Progam (JKK and JKM)

212.491 30.911 345.498 162.59% 1.117,72%

c. Program Paket C (JPK) Package C Progam (JPK)

704.910 850.000 889.311 126,16% 104,62%

d. Program Khusus Special Progam

- Jasa Konstruksi (Jakon) Construction Services

3.627.721 3.769.388 5.167.848 142,45% 137,10%

- TK LHK LHK Worker

105.285 150.003 157.775 149,86% 105,18%

- TK Perorangan Single Worker

21.167 50.335 45.043 212,80% 89,49%

sumber : Divisi Pelayanan jPksource: jPk services Division

growth and workers (TK) from single TK to TK with Family. The statistic for JPK membership for the past 10 years is presented in the following table.

In the past ten years, the number of companies enrolling in the JPK program continues to increase, however the same cannot be said for the number of workers. Total workforce fluctuates with a tendency to increase.

c. Additional Membership

Page 72: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report70 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 71JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report70 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 71

Realisasi penambahan kepesertaan program Paket (JKK, JK, JHT) selama tahun 2009 sebanyak 21.151 perusahaan yaitu 105,31% dari target 2009 sebanyak 20.085 perusahaan dan sejumlah 2.774.524 tenaga kerja yang mencerminkan 102,24% melebihi target untuk tahun 2009 sebesar 2.719.089 tenaga kerja. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2008, penambahan kepesertaan perusahaan mengalami peningkatan sebesar 36,21%, sedangkan untuk tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 9,50%.

Untuk program JPK terjadi penambahan kepesertaan sebesar 889.311 tenaga kerja atau 104,62% dari target penambahan pada tahun 2009 yaitu sebesa 850.000 tenaga kerja. Jika dibandingkan dengan pencapaian pada tahun sebelumnya yang mencapai jumlah sebesar 704.910 tenaga kerja, maka terjadi peningkatan sebesar 26,16% .

d. Penerimaan Iuran

Total pendapatan iuran tahun 2009 mencapai Rp12.045,23 miliar atau 105,08% dari target penerimaan iuran tahun 2009. sebesar Rp11.463,01 miliar. Bila dibandingkan dengan penerimaan iuran untuk periode yang sama pada tahun 2008, telah terjadi kenaikan sebesar 11,13%.

Realisasi pendapatan iuran non JHT sebesar Rp2.660,27 miliar, atau merupakan 95,10% dari anggaran tahun 2009 sebesar Rp2.797,39 miliar. Prosentase pendapatan iuran dibandingkan dengan RKAP yang tertinggi adalah untuk program Jaminan Kematian, yaitu mencapai 111,76% dari RKAP. Sedangkan pencapaian terendah adalah program Jasa Konstruksi, yaitu sebesar 39,16% dari RKAP.

dalam juta trupiah in million Rupiah

No

UraianPerbandingan Analisa

Comparison Analysis

Description Realisasi 20082008

Realization

RKAP 20092009 Target

Realisasi 20092009

Realization% %

1 2 3 4 = ³/2 5 = ³/1

1Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)Employment Accident Benefit

976.163 1.118.951 1.093.033 97,68% 111,97%

2Jaminan Kematian (JK)Death Benefit

453.463 458.445 512.352 111,76% 112,99%

3Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)Health Care Benefit

795.747 906.009 926.773 102,29% 116,47%

4Jasa KonstruksiConstruction Services

118.034 300.742 117.766 39,16% 99,77%

5Tenaga Kerja MandiriIndependent Worker

6.309 13.241 10.349 78,16% 164,04%

Total Iuran Non JHTTotal Contribution of Non JHT

2.349.716 2.797.388 2.660.272 95,10% 113,22%

6Jaminan Hari TuaOld Age Benefit

8.418.969 8.665.624 9.281.192 107,10% 110,24%

7Iuran Belum RinciUnclassified Contribution

70.485 103.761 147,21%

Total IuranTotal Contribution

10.839.170 11.463.012 12.045.225 105,08% 111,13%

sumber : laporan keuangan 2009source: 2009 financial statement

Actual additional memberships to the Packet (JKK, JK, JHT) program during 2009 was 21,151 companies, 105.31% of the 2009 target of 20,085 companies, and 2,774,524 workers reflecting 102.24% of the 2009 target of 2,719,089 workers. In comparison to actual results in 2008, the addition of company membership increased by 36.21% while workers increased by 9.50%.

The JPK program experienced a growth in membership in the amount of 889,311 workers or 104.62% of the targeted addition for 2009 namely 850,000 workers. In comparison with the previous year’s result of 704,910 workers, there was an increase of 26.16%.

d. Contribution Revenue

Total contribution revenue in 2009 amounted to Rp12,045.23 billion or 105.08% of the 2009 target of Rp11,463.01 billion. Compared to that of in 2008, there was an increase of 11.13%.

Actual contribution revenue from non-JHT is amounted to Rp2,660.27 billion, or representing 95.10% of the 2009 budget of Rp2,797.39 billion. In comparison to the Corporate Work and Budget Plan (RKAP) the highest percentage of membership dues income was attributed to the Death Benefit program that reached 111.76% of RKAP. Whereas the lowest was for the Construction Sector program at 39.16% of RKAP.

Page 73: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report70 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 71JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report70 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 71

Penerimaan iuran JHT selama tahun 2009 mencapai Rp9.281,19 miliar, merupakan 107,10% dari anggaran tahun 2009 sebesar Rp8.665,62 miliar. Bila dibandingkan dengan penerimaan iuran JHT pada periode yang sama tahun 2008, terjadi peningkatan sebesar 10,24%.

Penerimaan iuran yang belum dilakukan rekonsiliasi dengan perusahaan peserta sebesar Rp103,76 miliar belum dicatat sebagai penerimaan iuran JHT dan Non JHT sehingga dicatat dalam post iuran belum rinci.

e. Pembayaran Jaminan

Total pembayaran jaminan tahun 2009 mencapai Rp7.085,15 miliar, atau mencapai 133,11% dari anggaran yang ditetapkan untuk tahun 2009 sebesar Rp5.322,67 miliar. Bila dibandingkan dengan pembayaran jaminan untuk periode yang sama tahun 2008, terjadi peningkatan sebesar 43,96%.

Pembayaran klaim untuk program Non JHT mencapai Rp1.295,31 miliar, atau 104,48% dari anggaran tahun 2009 sebesar Rp1.239,74 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008, terjadi peningkatan sebesar 9,99%. Prosentase pembayaran klaim tertinggi adalah pada program Tenaga Kerja Mandiri yaitu mencapai 151,28% dari anggaran tahun 2009. Sedangkan prosentase pembayaran klaim terendah adalah untuk Program Jasa Konstruksi, yaitu 38,32% dari anggaran tahun 2009.

Selama tahun 2009 telah dilakukan pembayaran Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak Rp5.789,84 miliar atau 141,81% dari anggaran tahun 2009 sebesar Rp4.082,93 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008, terjadi peningkatan sebesar 54,64%. Peningkatan ini terjadi karena diberlakukannya masa tunggu 1 bulan melalui PP No. 1 Tahun 2009.

dalam rupiah in rupiah

NoUraian

Perbandingan AnalisaComparison Analysis

Description Realisasi 20082008 Realization

RKAP 20092009 Target

Realisasi 20092009 Realization % %

1 2 3 4 = ³/2 5 = ³/1

1Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)Employment Accident Benefit

292.028 319.090 343.436 107,63% 117,60%

2Jaminan Kematian (JK)Death Benefit

272.984 179.282 255.805 142,68% 93,71%

3Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)Health Care Benefit

587.536 679.507 665.580 97,95% 113,28%

4Jasa KonstruksiConstruction Services

18.305 55.863 21.405 38,32% 116,93%

5Tenaga Kerja MandiriIndependent Worker

6.487 6.002 9.080 151,28% 139,97%

total jaminan non jHttotal Claims of non jHt 1.177.660 1.239.744 1.295.305 104,48% 109,99%

6Jaminan Hari TuaOld Age Benefit

3.744.050 4.082.926 5.789.841 141,81% 154,64%

total jaminantotal Claims 4.921.710 5.322.670 7.085.146 133,11% 143,96%

Sumber : Laporan Keuangan 2009Source: 2009 Financial Statement

Total JHT revenue in 2009 reached Rp9,281.19 billion, representing 107.10% from the 2009 budget of Rp8,665.62 billion. In comparison to the contribution revenue of JHT in 2008, there was an increase of 10.24%.

The contribution revenue which was not yet reconciled with member companies totaling to Rp103.76 billion, and were not yet posted as JHT and Non-JHT revenues and therefore it is posted as unspecified revenue.

e. Claim Expenses

Total claim expenses in 2009 amounted to Rp7,085.15 billion, or 133.11% of the set budget for 2009 at Rp5,322.67 billion. There was a 43.96% increase in comparison to the claim expenses made in the same period of 2008.

Claims expenses for Non-JHT programs reached Rp1,295.31 billion or 104.48% of the 2009 budget of Rp1,239.74 billion. In comparison to the same period in 2008, payments increased by 9.99%. The highest percentage of claims expenses was attributed to the Informal Sector which reached 151.28% of the 2009 budget. Whereas the lowest percentage was attributed to the Construction Sector at 38.32% of the 2009 budget.

Claim expenses of JHT program on the other hand, amounted to Rp5,789.84 billion in 2009, or 141.81% of the year’s budget of Rp4,082.93 billion. Comparing the result with the same period in 2008, there was an increase of 54.64%. The increase was attributed to the enforcement of the 1 month waiting period under Government Regulation (PP) No. 1 / 2009.

Page 74: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report72 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 73JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report72 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 73

f. Jumlah Kasus JKK, JK dan JHT

Tabel kasus kecelakaan kerja, kematian dan pengambilan JHT selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Sampai dengan akhir tahun 2009, telah terjadi 96.314 kasus kecelakaan kerja yang meningkat 2,65% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Kanwil IV mengalami kasus kecelakaan kerja terbanyak yaitu mencapai 31,23% dari total kasus kerja nasional. Sementara, dalam 5 tahun terakhir terjadi kecenderungan penurunan dari jumlah kasus kecelakaan kerja dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi JAMSOSTEK dalam penanganan K3 telah memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan.

nonama kantor

jHt jkk jkname of the Company

1 Kantor Wilayah IRegional Office I

64.155 11.096 1.609

2Kantor Wilayah IIRegional Office II

103.250 10.759 1.515

3Kantor Wilayah IIIRegional Office III

170.678 8.663 2.872

4Kantor Wilayah IVRegional Office IV

252.167 30.083 2.736

5Kantor Wilayah V Regional Office V

104.249 10.702 1.533

6Kantor Wilayah VI Regional Office VI

112.196 19.592 2.507

7Kantor Wilayah VIIRegional Office VII

60.457 3.261 982

8Kantor Wilayah VIIIRegional Office VIII

31.734 2.158 812

total 898.886 96.314 14.566sumber: Divisi teknis dan Pelayanansource: technical and serveces Division

Statistik Kasus selama 10 Tahun

tahun jumlah kasus | total Caseyear jPk jk jHt2000 98.902 16.817 677.532

2001 104.774 10.036 560.8642002 103.804 10.806 555.7082003 105.846 10.784 573.4042004 95.418 11.559 661.7202005 99.023 12.469 636.0062006 95.624 12.579 705.9402007 81.852 13.092 707.5602008 93.823 14.451 699.3762009 96.314 14.566 898.886

sumber: Divisi teknis dan Pelayanansource: technical and serveces Division

f. The Number of JKK, JK and JHT Cases

The number of work-related accident, death and JHT cash-out cases during 2009 is presented in the following table:

As at year-end 2009, a total of 96,314 cases of work-related accidents had occurred, up 2.65% compared to the same period the year before. Regional Office (Kanwil) IV processed the largest number of work-related accident cases, reaching 31.23% of the national total for work cases. Meanwhile, in the past 5 years there appeared to be a decreasing trend in the occurrence of work-related accidents compared to the previous years. This indicated that the participation of JAMSOSTEK in handling Occupational Health and Safety (K3) has begun to bear fruit.

Page 75: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report72 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 73JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report72 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 73

Sedangkan untuk kasus kematian, pada tahun 2009 telah terjadi 14.566 kasus. Jumlah kasus terbanyak adalah pada Kanwil III yang disusul dengan Kanwil IV.

Kemudian untuk Jaminan Hari Tua telah terjadi 898.866 penarikan JHT pada tahun 2009, jumlah tersebut meningkat sebesar 28,53% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penarikan JHT terbanyak terjadi pada Kanwil IV yaitu sebesar 28,05% dari jumlah penarikan JHT secara nasional.

Guna meningkatkan jumlah kepesertaan baik dari sisi perusahaan maupun tenaga kerja, Perseroan telah melakukan serangkaian kegiatan, mulai dari sosialisasi program kepada calon peserta JAMSOSTEK, peningkatan manfaat dari setiap program yang ditawarkan hingga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.

Beberapa aktivitas yang dilakukan di tahun 2009 dalam rangka meningkatkan jumlah kepesertaan antara lain adalah sebagai berikut:

• Pembentukan3(tiga)KantorUnitPelayananbarudiwilayah Kanwil I, Kanwil II dan Kanwil V.

• SosialisasiprogramJAMSOSTEK di sektor pariwisata bersama Menakertrans dan Menteri Pariwisata di Bali

• Sosialisasi program Percepatan Pembangunan Perumahan Pekerja/Buruh untuk peningkatan Kesejahteraan Pekerja/Buruh (P5KP) dam mendorong peningkatan kepesertaan

program JAMSOSTEK - Makassar

• Kerjasama dengan instansi terkait, asosiasi, SP/SB, LSM, KUKM, Departemen Kelautan, Departemen PU, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, IAI, AAI, dll

• Sosialisasi program JAMSOSTEK pada acara Dialog dan Workshop Nasional Hubungan Industrial dengan tema:

“Fenomena Pengupahan, JAMSOSTEK, Outsourcing, Mutasi Pekerja dan Mendukung Dunia Usaha, Dalam Mengantisipasi Dampak Krisis Global” yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian Hubungan Industrial Indonesia (LPHI Indonesia)

• Sosialisasi program JAMSOSTEK pada acara Pemberdayaan Tim Pembina Jasa Konstruksi (TPJK) tingkat Kabupaten/Kota pada tahun 2009, diselenggarakan oleh Departemen PU

• Menghadiri berbagai seminar dan workshop baik di dalam maupun di luar negeri

• Menyelenggarakan pelatihan Customer Satisfaction Measurement (CSM) sebanyak 8 (delapan) kali selama tahun 2009.

• danlain sebagainya.

Rencana Ke Depan

Selanjutnya PT Jamsostek (Persero) akan senantiasa melakukan berbagai inovasi, sosialisasi program serta aktivitas lainnya di masa depan guna meningkatkan performa kerja serta jumlah kepesertaan, baik dari sisi perusahaan maupun tenaga kerja.

As for cases of deaths, a total of 14,566 cases occurred in 2009. The highest number of cases occurred in Kanwil III followed by Kanwil IV.

As for Old Age Benefit, a total of 898,866 JHT cash-outs were made in 2009, increasing 28.53% compared to the previous year. The majority of the cash-outs was made in Kanwil IV, amounting to 28.05% of the national amount of JHT cash-outs.

In order to increase the number of membership, both from the company side and the worker side, the Company carried out a number of activities, from socialization programs for potential JAMSOSTEK members, enhancement of the benefits provided by the programs offered, to collaborating with various parties.

The activities that were held in 2009 to increase the number of membership among others included the following:

• Establishmentof3(three)newServiceUnitOfficesinKanwil I, Kanwil II, and Kanwil IV.

• SocializationoftheJAMSOSTEKprograminthetourismsector with the Ministry of Manpower and Transmigration, and the Ministry of Tourism in Bali.

• SocializationoftheAcceleratedDevelopmentofWorker/Laborer Housing for the Improvement of Worker/Laborer Welfare (P5KP) program and boost the increase in JAMSOSTEK program membership – Makassar.

• Collaborationswithrelatedinstitutions,associations,workers unions/labor unions, NGOs, SME Cooperatives, the Ministry of Marine Affairs, the Ministry of Public Works, the Ministry of Culture and Tourism, IAI, AAI and others.

• SocializationoftheJAMSOSTEKprogramduringaNational Dialog and Workshop on Industrial Relations carrying the theme “The Phenomena of Wages, JAMSOSTEK, Outsourcing, Transfer of Workers and Support for the Business World, in Anticipating the Impact of the Global Crisis” that was organized by the Indonesian Industrial Relations Research Institute (LPHI Indonesia)

• SocializationoftheJAMSOSTEKprogramduringa Regency/Township level Construction Sector Development Team Empowerment event in 2009, organized by the Ministry of Public Works.

• Attendedvariousseminarsandworkshops,bothdomesticand overseas.

• Organized8(eight)CustomerSatisfactionMeasurement(CSM) trainings throughout 2009.

• andothers.

Future Plans

Moving ahead, PT Jamsostek (Persero) will invariably perform various innovations, program socializations, and also other activities in the future in order to improve work performance as well as the number of membership, both from the company side and the worker side.

Page 76: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report74 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 75JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report74 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 75

SUMBER DAyA MANUSIAHuman resourCes

mitra yang setaraan equal partner

Page 77: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report74 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 75JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report74 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 75

Perseroan percaya bahwa sumber daya manusia merupakan kunci utama keberhasilan. Sejalan dengan Visi Perseroan untuk menjadi lembaga penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja terpercaya dengan mengutamakan pelayanan prima dan manfaat yang optimal bagi seluruh peserta, maka selama tahun 2009, jumlah karyawan PT Jamsostek (Persero) adalah sebanyak 3.046 orang, dengan perincian 358 karyawan dari Kantor Pusat dan 2.688 karyawan dari Kantor Wilayah. Jumlah tersebut menunjukkan penurunan dibanding dengan jumlah pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 3.143 karyawan, dengan perincian 378 karyawan

dari Kantor Pusat dan 2.765 karyawan dari Kantor Wilayah.

A. STATISTIK KARYAWAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Komposisi karyawan adalah terdiri dari 59,62% laki-laki dan

40,38% perempuan dengan perincian sebagai berikut:

B. STATISTIK KARYAWAN BERDASARKAN USIA

Berdasarkan usia, prosentase usia karyawan tertinggi adalah pada usia 26-30 tahun (17,77% dari total karyawan), kemudian adalah usia 31-35 tahun (17,77%) dan usia 46-50 tahun (17,45%). Adapun komposisi karyawan berdasarkan usia tersebut dapat dilihat dalam chart berikut ini:

17.45% [549]usia 46-50 tahunage of 46-50 years old

8.96% [282]usia 51-54 tahunage of 51-54 years old

1.81% [57]usia > 55 tahun [mPP]age > 55 years (mPP)

6.77% [213]usia 20-25 tahunage of 20-25 years old

17.77% [559]usia 26-30 tahunage of 26-30 years old

17.77% [559]usia 31-35 tahun

age of 31-35 years old

14.02% [441]usia 36-40 tahun

age of 36-40 years old

15.45% [486]usia 41-45 tahun

age of 41-45 years old

Statistik karyawan berdasarkan usiaEmployee Statistic Based on Age

The Company believes that excellent human resource is key success factor for its operation. In line with the Company’s vision to become the trusted provider of workers’ social security programs with excellent service and optimum benefits for all its members, PT Jamsostek (Persero) as of 2009 was supported by 3,046 employees, with 358 being stationed at the Head Office and 2,688 at regional offices. The figure declined from 3,143 employes of the previous year, which had been composed of 378 employees at the head office and 2,765 at regional offices.

A. HUMAN RESOURCE COMPOSITION BASED ON GENDER

JAMSOSTEK workforce were made of 59.62% male and 40.38% female with detailed breakdown as follows:

B. HUMAN RESOURCE COMPOSITION BASED ON AGE

The majority of JAMSOSTEK workforce were at the age group of 26-30 years old (17.77%), followed by 31-35 age group (17.77%) and 46-50 age group (17.45%). The detailed statistic of age group of JAMSOSTEK’s employees is presented in the following chart::

Jenis Kelamin Pusat Wilayah/Regional Office Jumlah%Gender head Office I II III IV V VI VII VIII Total

Laki-laki/Male 236 171 171 283 295 190 259 146 126 1.877 63,91%

Perempuan/Female 140 113 145 254 217 108 171 57 64 1.269 36,09%

jumlah/total 376 284 316 537 512 298 430 203 190 3.146 100,00%

Page 78: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report76 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 77JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report76 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 77

C. STATISTIK KARYAWAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

Berdasarkan pendidikan, sebanyak 57,14% dari total karyawan berpendidikan S-1, sebagian besar terdapat di Kantor Wilayah III. Persentase terbesar kedua adalah SLTA (18,10%) yang mana sebagian besar terdapat di Kantor Wilayah III dan IV. Adapun rincian komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan disajikan melalui tabel berikut:

D. STATISTIK KARYAWAN BERDASARKAN TINGKATAN

Berikut ini disajikan data statistik dari komposisi karyawan berdasarkan tingkatan:

Karyawan yang memiliki kompetensi tinggi sangat dibutuhkan

bagi keberhasilan Perseroan. Namun demikian, Perseroan ingin

memastikan bahwa kelangsungan usaha tidak mutlak tergantung

kepada personil tertentu yang menjalankannya. Dengan demikian,

Perseroan secara terus menerus mengupayakan penyempurnaan

pada sistem kerja sehingga kesinambungan standar output yang

dihasilkan dapat dipertahankan. Berbagai penyempurnaan

tersebut dilakukan dengan cara melengkapi dan memperbaharui

C. HUMAN RESOURCE COMPOSITION BASED ON EDUCATION LEVEL

Out of the entire workforce, 57.14% of JAMSOSTEK’s employees were graduates, mostly stationed at Regional Office III. The second largest were High School Graduates (18.10%), the majority of which were working at the Regional office III and IV. The detailed breakdown of employees’ education level is presented in the following table:

D. HUMAN RESOURCE COMPOSITION BASED ON MANAGERIAL LEVEL

The following table illustrates the composition of JAMSOSTEK’s employees according to managerial level:

Highly competent individuals play pivotal roles in ensuring business success, despite of this fact, the Company ensures that business sustainability does not rely solely on particular personnel. The company therefore continuously improves the work system so that work outputs can be kept at a consistent standard. To serve this objective, the Company upgrades its policies and standard operating procedures for all areas of work. The Company sees the synergy between sound work system and

K omposis i Berdasark an Pendid ik an tahun/year Composi t ion Based on Educat ion

Pendidikan 2008 2009 Education

S3 - - PhD

S2 171 172 Master

S1 1.796 1.799 Bachelor

D4 9 9 D4

D3/Sarjana Muda 496 496 D3

D2 4 4 D2

D1 14 14 D1

SLTA 569 568 Senior

SLTP 49 49 Junior

SD 35 35 Elementary

jumlah 3.143 3.146 total

tahun/year

Level/Grade 2008 2009

1 34 39

2 374 361

3 524 586

4 1.167 1.213

5 786 695

6 112 111

Calon Karyawan/Training Employee - 138

jumlah/total 2.997 3.143

Page 79: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report76 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 77JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report76 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 77

kebijakan-kebijakan maupun Prosedur Operasi Standar di semua bidang pekerjaan. Perseroan yakin bahwa sinergi antara sistem kerja yang baik dan karyawan yang berkinerja tinggi akan menjamin kepastian tercapainya tujuan Perseroan.

Untuk mengukur produktifitas karyawan, Perseroan menggunakan tolok ukur Key Performance Indicator (KPI) yang diberlakukan terhadap setiap jabatan. Berkat tolok ukur penilaian kinerja yang jelas, Perseroan dapat mendeteksi kelemahan yang ada pada setiap jabatan untuk diperbaiki kinerjanya di masa depan.

Pada tahun 2009, Perseroan telah melaksanakan assessment bagi Pejabat Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang secara bertahap, dimana proses assessment ini berhasil ter-realisasi untuk 232 Pejabat dari target 650 Pejabat. Selain daripada itu, guna meningkatkan sistem assessment kompetisi, Perseroan juga telah menyelesaikan questionnaire multi rater serta penyusunan kebijakan assessment kompetensi dan pencetakan kamus kompetensi.

Peningkatan kesejahteraan karyawan telah menjadi agenda yang terus menerus diupayakan oleh Perseroan. Beberapa aktivitas yang dilakukan di tahun 2009 sehubungan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut:

- Pelaksanaan kenaikan gaji pokok berkala untuk 2.250 karyawan dan kenaikan golongan bagi 1.044 karyawan yang didukung melalui Surat Keputusan Direksi No. KEP/369/122009.

- Pemberian subsidi pinjaman uang muka perumahan yang telah ter-realisasi sebesar Rp365.480.000 bagi 81 orang karyawan di Kantor Pusat serta Rp4.173.200.000 yang di alokasikan 923 orang karyawan di Kantor Wilayah.

- Pemberian subsidi pinjaman untuk car-loan bagi 6 orang karyawan di Kantor Pusat dan 6 orang karyawan di Kantor Wilayah.

- Pelaksanaan medical check up bagi 1.440 karyawan- Pembayaran uang muka ONH sebesar Rp630.000.000 yang

dialokasikan kepada 30 karyawan yang telah lulus seleksi.- Pemberian penghargaan pengabdian karyawan yang telah

bekerja selama masa bakti 10 tahun sebanyak 4 orang, masa bakti 20 tahun sebanyak 18 orang dan masa bakti 30 tahun sebanyak 40 orang.

Salah satu upaya lain yang dilakukan Perseroan selama tahun 2009 untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya adalah dengan jalan melakukan berbagai pelatihan, baik yang diadakan secara internal maupun eksternal dari berbagai divisi di dalam Perseroan. Sejak tahun 2007, Perseroan telah mengembangkan Career Planning yang mengacu pada Pengelolaan SDM berbasis kompetensi (CBHRM). Program ini terus dipersiapkan dan rencananya akan mulai dapat dilaksanakan di lingkungan PT Jamsostek (Persero) pada tahun 2010 mendatang.

Adapun program pelatihan yang diadakan selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

high performing employees as a guarantee for the achievement of its business objectives.

In order to measure the productivity of its workforce, the Company adopts Key Performance Indicator (KPI) at every organizational level. The availability of clear performance benchmarks enables the Company to detect inadequacies at any specific level so that they can be subsequently corrected.

In 2009, the Company conducted a performance assessment program for the senior officers at the head office, regional offices and branch offices. The first batches of this program assessed 232 senior officers out of the target 650. The Company has also completed multi rater questionnaire, assessment policy and has issued competency guides in order to improve the existing competency assessment system.

The promotion of employee’s welfare is the Company’s permanent agenda. A number of initiatives was undertaken in 2009 to carry it out:

- Periodic increment of the basic salary of 2,250 employees and level promotion for 1,044 employees regulated under the Letter of the Board of Directors No. KEP/369/122009.

- Disbursing of loan subsidy for housing down payment amounted to Rp365,480,000 for 81 employees at the head office and Rp4,173,200,000 allocated to 923 employees at Regional Offices.

- Disbursing of car loan for 6 employees at the head office and 6 employees at the regional office.

- Organizing medical checkup program for 1440 employees.- Issuance of payment for hajj fare down payment amounted

to Rp630,000,000 allocated for 30 pre-selected employees.- Granting of service awards for 4 employees, who had been

working for the Company for 10 years,18 employees with 20 years length of service and 40 employees with 30 years of service.

One of the efforts of the Company in 2009 to improve the skills of its human resources was conducting both external and internal trainings for employees from various divisions. Since 2007, the Company has been developing a Career Planning System that referred to competency-based HR management (CBHRM) framework, which would be implemented in 2010.

Throughout 2009, the Company conducted the following trainings:

Page 80: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report78 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 79JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report78 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 79

Data Jumlah Peserta & Biaya Diklat Realisasi Peserta/Realization of Members Total Members and Trainings Budget Data

No. Jenis Diklat 2008 2009 KeteranganTypes of Training Description

A Diklat karir Carrier of training 671 639 Kompetensi Manajerial yang dikembangkan:

Kepemimpinan Kelompok; Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan; Perencanaan, Pengorganisasian, Pengendalian; dan Menjalin Kemitraan.

Kompetensi Officer yang dikembangkan:Berpikir Analitik; Keahlian Teknis; dan Pengelolaan Pekerjaan.

Kompetensi Administrasi yang dikembangkan:Kepedulian terhadap Keteraturan.

Manegerial Competency which was being developed: Group Leaderships; Problem Solving and Decision Making Unit; Planing; Organizations; Control; and Partnership program.

Official Competency which was being developed: Analytical Thinking; Technical Expertise; and Working Management.

Administration Competency which was being developed:Responsibilities towards Dicipline.

1. Diklat Persiapan Kerja Working Preparation Training 218 111

2. Diklat Kepemimpinan Muda Leadership Training 72 58

3. Diklat kepemimpinan Madya Middle Leadership Training 50 2

4. Diklat Kepemimpinan Utama Major Leadership Training 32 3

5. Diklat TOT TOT Training 29 32

6. Assessment Kepemimpinan Leadership Assessment 240 383

7. Beasiswa Pasca Sarjana Post Graduate Scholarship 5 8

8. Sertifikasi Profesi Certification of Professions 25 42

b Diklat teknis teCHniCal training 515 711

Kompetensi Fungsional yang dikembangkan:- Rumpun Operasional dan Pelayanan- Rumpun Keuangan dan Investasi- Rumpun Teknologi Informasi- Rumpun Umum dan SDM- Rumpun PKP dan KBL- dan lain-lain

Functional Competency which was being developed:- Operational and Services Group- Financial and Investment Group- Information Technology Group- General and Human Resources Group- PKP and KBL Group- and so forth

1. Diklat Teknis Bidang Pemasaran AO Technical Training on Marketing (AO) 75 105

2. Diklat Teknis Bidang Pelayanan CSO Technical Training on CSO Services 34 62

3. Diklat Teknis Bidang Pelayanan JPK Technical Training on JPK Services 67 74

4. Diklat Teknis Bidang Umum & SDM Technical Training on General Affair & HR 91 61

5.

Diklat Teknis Bidang Keuangan & Akuntansi Technical Training on Finance & Accounting

55 69

6.Diklat Teknis Bidang Teknologi Informasi Technical Training on Information Technology

0 30

7. Diklat Teknis Bidang Pengawasan Intern Technical Training on Internal Affairs 0 0

8. Diklat Teknis Bidang Investasi Technical Training on Investment 0 0

9. Diklat Teknis Bidang PKP dan KBL Technical Training on PKP 64 60

10. Diklat Teknis Bidang Pra Pensiun Technical Training on Pre-Retirement 129 144

C DIKLAT PENYEGARAN REFREShMENT TRAINING 428 734

D PENGEMBANGAN DIKLAT DEVELOPMENT TRAINING

e-Learning 185 213

TOTAL PESERTA (A-D) TOTAL MEMBERS (A-D) 1,614 2,297

E BIAYA PENDIDIKAN & PELATIhAN EDUCATION & TRAINING ExPENSESBiaya yang telah dikeluarkan Total spending amount Rp.14,333,545,684.90 Rp.14,198,216,645.91

F JUMLAh KARYAWAN TOTAL EMPLOYEES

Pada dasarnya setiap karyawan diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, namun demikian pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tetap mengacu pada rencana kerja dan anggaran tahun berjalan.

Basically, each employee was given the same opportunity to get the same education and training, nevertheless, the execution of education and training still threatened to the Work and Budgetary Plan of the current year.

Jumlah Karyawan per Desember Total employee per December 3,143 3,046

Persentasi Jumlah Peserta/Jumlah Karyawan Percentage of Total Members/Total Employee

57.24% 75.41%

Page 81: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report78 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 79JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report78 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 79

Dalam rangka memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, pola pendidikan yang semula dilaksanakan seluruhnya di dalam kelas (class based learning), saat ini telah dikembangkan menjadi program pembelajaran di luar kelas (non class based learning) dengan cara menyediakan alat bantu pembelajaran yang dapat diakses oleh seluruh karyawan melalui media e-learning. Konten e-learning yang tersedia saat ini adalah sebanyak 10 modul, yang terdiri dari:

1. Standar Pelayanan Prima

2. Business English 1

3. Practical Coach

4. Performance Review

5. Attitude Virus

6. Supervisory Skills

7. Panduan Penampilan Pegawai

8. Sistem Manajemen Kinerja Karyawan Berbasis Kompetensi (SMKK-BK)

9. CBHRM (Competency Based Human Resources Management)

10. Tata Kelola Perusahaan yang Baik

In order to provide all employees equal opportunities in receiving education and trainings, the previously adopted class based learning was changed onto non-class based learning. In the new system, the Company provides learning aids which are accessible by all employees through e-learning portal. Currently the e-learning has 10 modules, comprising of:

1. Excellent service standards

2. Business English 1

3. Practical Coach

4. Performance Review

5. Attitude Virus

6. Supervisory Skills

7. Personal presentation guide

8. Competency-based performance management (SMKK-BK)

9. CBHRM (Competency Based Human Resources

Management)

10. Good corporate governance

Page 82: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report80 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 81JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report80 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 81

TEKNOLOGI INFORMASIinformation teCHnology

mitra dalam ketidakpastiana partner in uncertain times

Page 83: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report80 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 81JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report80 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 81

Penerapan Teknologi Informasi (IT) Sesuai Dengan Rjpp Tahun 2009-2013 Untuk Mendukung Upaya Peningkatan Pelayanan Kepada Peserta Dan Penerapan Good Corparate Governance

Sebagai perusahaan yang melayani puluhan juta pekerja dengan

latar belakang yang heterogen, pengelola jaringan pelayanan

yang tersebar luas dan pengelola dana yang sedemikian

besar, Perseroan dituntut memiliki teknologi informasi yang

handal untuk dapat senantiasa memberi layanan standar yang

memuaskan kepada seluruh pesertanya.

Teknologi Informasi mempunyai peranan yang amat penting

dalam menjalankan operasional kerja di dalam lingkungan

Perseroan, antara lain: meningkatkan pelayanan kepada

para peserta JAMSOSTEK, mendukung pengembangan

usaha, mempermudah dan mempercepat proses kerja serta

memberikan informasi manajemen yang tepat waktu, akurat

dalam pengambilan keputusan.

Dengan penerapan sistem berbasis on-line dan terintegrasi,

pelayanan kepada peserta dapat diberikan dimana saja dengan

cepat, demikian juga dengan kebutuhan informasi manajemen

untuk mendukung kebijakan dan pengambilan keputusan.

Sesuai dengan RJPP tahun 2004 -2008, program kerja di bidang

teknologi informasi di prioritaskan untuk membangun sistem

informasi manajemen serta migrasi sistem teknologi informasi

sehubungan dengan implementasi SIPT on-line untuk kegiatan

core business JAMSOSTEK.

Dengan ditetapkannya RJPP tahun 2009 – 2013, yang antara

lain merencanakan peningkatan faktor kesiapan teknologi

informasi hingga 90% di akhir tahun 2013, serta pengoptimalan

pemanfaatan teknologi informasi bagi seluruh elemen Perseroan

dengan membentuk sistem informasi yang terintegrasi. Berikut

adalah road map pengembangan TI di PT Jamsostek (Persero)

tahun 2009 - 2013 :

The Application of Information Technology (IT) In Accordance with The Company Long-Term Plan (RJPP )2009-2013 To Support Improvement Efforts On Member Services And The Application of Good Corporate Governance

As a company serving tens of millions of workers from

heterogeneous backgrounds, that manages a far-reaching service

network and such a huge amount of funds, the Company is

obliged to have in its possession a reliable information technology

that will allow it to provide high service standards for all its

members.

Information technology plays a very important role in running

operations within the Company, among others: in improving

services for all JAMSOSTEK members, in supporting business

development, in facilitating and accelerating work processes, as

well as in providing timely and accurate management information

for decision-making.

The application of an integrated and online system will allow

member services to be quickly given anywhere, and likewise with

management information requirements to support policy and

decision making.

In conforming to the RJPP 2004-2008, the work plan for

information technology prioritized the development of a

management information system and also the migration of the

information technology system in connection with the application

of the online SIPT (Integrated Services Implementation System) for

JAMSOTEK’s core business activities.

With the formulation of the RJPP 2009-2013, which among others

plan the improvement of the readiness factor of information

technology up to 90% by year-end 2013, as well as the

optimization of information technology utilization fro all elements

of the Company through the development of an integrated

information system. The following is the road map for the

development of IT in PT Jamsostek (Persero) for 2009 until 2013:

Page 84: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report82 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 83JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report82 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 83

Sebagaimana diamanatkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) dan RJPP Perseroan, maka program kerja Biro Teknologi

Informasi periode tahun 2009 yang masih merupakan tahap

konsolidasi adalah sebagai berikut:

As mandated by the General Meeting of Shareholders (GMS) and

the Company’s RJPP, the work plan of the Information Technology

Bureau for the period of 2009, which is still in the consolidation

stage is as follows:

Tahap Pengembangan dan Inovasi (2013)

Membangun Kekuatan IT:1. Peningkatan keakuratan

database kepesertaan, pelayanan dan keuangan serta investasi.

2. Peningkatan kinerja sistem aplikasi SIPT online, pemenuhan infrastruktur dan peningkatan peranan Help Desk

3. Penyelesaian pembangunan dan implementasi aplikasi pendukung dan aplikasi pengambilan keputusan (DWH, DSS, MIS dan BI)

4. Memperkuat SDM IT dan struktur organisasi IT Kantor Pusat dan Cabang

Melakukan pertumbuhan

Teknologi Informasi:1. Peningkatan integritas

data untuk mendukung pengambilan keputusan

2. Optimalisasi sistem SIPT Online dan aplikasi pendukung

3. Optimalisasi penggunaan sarana dan infrastruktur

4. Melakukan kerjasama IT dengan perbankan

Fokus:Persiapan memasuki Era

E-Commerce dan GCG Jamsostek

Membangun pengembangan

inovasi Teknologi Informasi:1. Peningkatan kerjasama

informasi teknologi perbankan dan perusahaan peserta Jamsostek serta Dinas terkait

2. Implementasi E-Commerce dan GCG untuk operasional perusahaan

3. Peningkatan efisiensi dan efektifitas sumber daya (biaya dan BCM)

belum DimulaiDalam ProsesProgram selesai

tingkatinovasi

tingkatPerencanaan

strategis

tingkatPengendalian

manajemen

tingkatPengendalian

operasional

aktivaCbHrmlHk

Pajak

tahap inovasi dan Pengembangan e-bisnis Tahun 2011-2013

Tahun 2010

Tahun 2009

bisnisinteligent

sim Dss

DWH

invest kanalDistribusiDPkP

PerfosiPt

Page 85: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report82 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 83JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report82 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 83

Rood map pelaksanaan pengembangan teknologi informasi

tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 :

Road map for information technology development from 2009

until 2013:

Sebagaimana diamanatkan oleh para pemegang saham dalam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan RJPP Tahun 2013

s/d tahun 2013, maka program kerja Biro Teknologi Informasi

periode tahun 2009 yang merupakan tahap konsolidasi serta

sesuai dengan kebijakan umum perusahaan dibidang teknologi

informasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi

informasi, sebagai berikut :

1. Peningkatan kinerja sistem aplikasi SIPT on-line, pemenuhan

infrastruktur, dan peningkatan peranan Help Desk.

2. Peningkatan keakuratan database kepesertaan, pelayanan

serta keuangan dan Investasi

3. Pembangunan serta implementasi aplikasi Pendukung dan

Aplikasi Pengambilan Keputusan (DWH, DSS, MIS, EIS)

4. Peningkatan SDM TI dan struktur organisasi TI Kantor Pusat

serta pendelegasian sebagian kewenangan ke Kantor Wilayah.

As mandated by the shareholders in the General Meeting of

Shareholders (GMS) and the RJPP 2009-2013, the work program

of the Information Technology Bureau for the period of 2009 that

is still in the consolidation stage as well as in accordance with the

general corporate policy on information technology to optimize

the utilization of information technology is as follows:

1. Improvement of the performance of the online SIPT application

system, fulfillment of infrastructure requirement, and increasing

the role of the Help Desk.

2. Improvement of the accuracy of member database, services, as

well as finance and investments.

3. Development and implementation of Supporting and Decision-

Making applications (DWH, DSS, MIS, EIS).

4. Improvement of IT HR and the organizational structure of Head

Office IT as well as delegation of partial authority to Regional

Offices.

2009

Konsolidasi

2010

Konsolidasi

2011

Strategis

2012

Inovasi E-Bisnis

2013

Pengembangan E-Bisnis

Pengembangan Operasional

(Pembangunan & Migrasi Aplikasi

Pendukung ke sistem On-line)

Pengembangan Manajemen

Pembangunan DWH, MIS & DSS,

Sinergi BUMN infrastruktur

Perencanaan Strategis

Bisnis Intelijen, Sinergi BUMN

Asuransi

Implementasi E-Bisnis

On-line peserta (Perusahaan & TK), PPK I & II,

RS, TC

Implementasi Jamsostek

On-line

Sinergi Instansi terkait, Disnaker,

Pemda, dll

Page 86: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report84 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 85JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report84 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 85

Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan teknologi

informasi di seluruh kegiatan operasional Perseroan, maka telah

ditetapkan fokus kegiatan TI di tahun 2009 yang pada intinya

ditujukan untuk meningkatkan kinerja (SIPT), antara lain melalui:

1. Proses Kegiatan Assessment sarana pendukung, infrastruktur

dan aplikasi SIPT On-line oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas

Indonesia, telah selesai dilakukan dan dilaporkan ke Direktur

Renbang dan Informasi sesuai memo No. : M/265/BTI/042009.

2. Peningkatan kinerja dan penyesuaian aplikasi SIPT On-line

sesuai dengan kebijakan dan regulasi diantaranya :

a. Pembuatan modul download - upload data kepesertaan

tenaga kerja beserta upah untuk mempercepat proses

entry data bidang operasional

b. Pengembangan modul RKAP yang mengintegrasikan

program kerja dengan pelaksanaan kegiatan serta

perlakukan akuntansi dan keuangan

c. Penyesuaian aplikasi sesuai dengan peraturan pemerintah

No. 68 tahun 2009

d. Penyesuaian Hasil Pengembangan JHT, dan Posting JHT

serta Insentif JHT sesuai dengan Keputusan Direksi

No. : KEP/363/122009 dan perubahan aplikasi terkait

perubahan Standard Operating Procedure (SOP) Pelayanan.

3. Melakukan cek atas sistem aplikasi secara berkala terkait

laporan keuangan dan operasional.

4. Melaksanakan intergrasi data operasional dan data akuntansi

keuangan.

5. Meningkatkan peranan Help Desk untuk penanganan

permasalahan operasional SIPT On-line.

6 meningkatkan sarana pendukung maupun infrastruktur SIPT

On-line, melalui metode sinergi BUMN dengan PT. Tekom

dana pelaksanaan pengelolaan Data Centre (DC) dan Disaster

Recovery Centre (DRC), serta jaringan konumikasi data.

7. Menyelesaikan pembuatan prosedur dan desain aplikasi

kontijensi dengan persetujuan Biro Manajemen Risiko

8. Mengupayakan lisensi dan Annual Technical Support (ATS)

perangkat lunak untuk Oracle, dan anti Virus.

Untuk mengantisipasi potensi ancaman yang bersifat sistemik

pada penerapan sistem teknologi informasi, telah dilakukan

penyetaraan Data Centre (DC) dengan Disaster Recovery Centre

(DRC) melalui pengadaan server baru, sehingga jika terjadi

gangguan sewaktu-waktu pada Server Data Centre, maka

operasional sistem SIPT On-line dapat dialihkan ke Server DRC

sesuai dengan prosedur BCP/DRP.

In order to optimize the utilization of information technology in

all of the Company’s operational activities, a focus on IT activities

was defined in 2009 which essentially was intended for improving

performance (SIPT), among others through:

1. The Assessment Process on the Online SIPT supporting facilities,

infrastructure, and application by the University of Indonesia

Centre for Computer Science, which was completed and

reported to the Planning and Development and Information

Director via memo No. : M/265/BTI/042009.

2. The improvement of performance and adaptation of the On-

line SIPT application to comply with policies and regulations

that include:

a. The development of a module for downloading uploading

worker membership data including wages to speed up the

operational data entry process.

b. The development of an RKAP module that integrates work

plans with executions as well as accounting and financial

treatments.

c. The adaptation of application to conform to Government

Regulation No. 68 of 2009.

d. The adaptation of JHT Development, and JHT Posting as well

as JHT Incentive Results to conform to Board of Directors

Decision Number: KEP/363/122009 and changes to the

application in connection with changes to the Standard

Operating Procedures (SOP) on Services.

3. Periodic checks on the application system connected to

financial and operational reports.

4. The integration of operational data with financial accounting

data.

5. The increased role of Help Desk in handling operational Online

SIPT issues / problems.

6. The improvement of both the Online SIPT supporting facilities

and infrastructure, using the SOE synergy method with

PT Telkom in managing the Data Centre (DC) and Disaster

Recovery Centre (DRC) as well as data communication network.

7. The completion of the procedures and design development

for a contingency with the approval of the Risks Management

Bureau.

8. The updating of licenses and securing of Annual Technical

Support (ATS) for the Oracle and anti-virus software.

In anticipating potential threats that are systemic in nature in

the application of a information technology system, a matching

procedure was carried out between the Data Centre (DC) and the

Data Recovery Centre (DRC) through the addition of a new server,

so that in the event of disruptions that can occur at any time to

the Data Centre Server, the Online SIPT system can be diverted to

the DRC Server in accordance with BCP/DRP procedures.

Page 87: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report84 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 85JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report84 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 85

In addition to improvement efforts on the performance of the

Online SIPT, developments of supporting applications that are

integrated with the Online SIPT are also carried out, including:

1. The development of a Data Warehouse (DW) as a management

control application and strategic planning phase through MIS,

EIS and DSS.

2. The completion of the Online DPKP application and

implementing it at head office and also the Rawamangun

branch.

3. The completed development of an Investment Application and

its implementation at head office.

In line with the work program to improve the delivery of

information to members, refinements were made to the

JAMSOSTEK website especially to information on worker JHT

balance, as well as establishing a synergetic collaboration with

Bank BNI in application development and data preparation

through collaborations with the banking industry.

The Integrated Services Information System, which is centralized,

online and integrated, currently supports the business of

PT Jamsostek (Persero) in the following ways:

1. Supporting the management’s strategic policies in accordance

with Board of Directors Decisions Number: KEP/76/032008 and

KEP/77/032008 as follow up to the implementation of Minister

of Manpower and Transmigration Regulation Number: PER-12/

MEN/VI/2007.

2. Representing a part of the efforts to create good corporate

management as a result of implementing the principles of

good corporate governance with the Company transparently

in all its operational activities, services provided for members,

as well as the financial accounting of the worker social security

program.

3. Supporting business functions and activities that are critical

from the aspects of operations, services as well as financial

accounting, in addition to further ensuring the continuity of the

Company’s business.

Selain upaya peningkatan kinerja SIPT On-line, dilaksanakan juga

pembangunan aplikasi pendukung yang terintegrasi dengan

SIPT On-line, diantarnya :

1. Pembangunan Data Warehouse (DWH) sebagai aplikasi

pengendalian manajemen dan tahap perencanaan strategis

melalui MIS, EIS, dan DSS.

2. Penyeleaian aplikasi DPKP-KBL On-line dan

mengimplementasikan di kantor pusat serta kantor cabang

Rawamangun.

3. Penyelesaian Pembangunan Aplikasi Investasi dan

implementasinya di Kantor Pusat.

Dalam rangka program kerja peningkatan penyampaian

informasi kepada peserta, dilaksanakan penyempurnaan Website

JAMSOSTEK terutama untuk informasi Saldo JHT tenaga kerja,

serta melaksanakan sinergi kerja sama dengan Bank BNI dengan

pembuatan Aplikasi dan persiapan data melalui kerjasama

dengan perbankan.

Keberadaan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu yang

tersentralisasi, on-line dan teringerasi saat ini mendukung bisnis

PT Jamsostek (Perseroan) sebagai berikut :

1. Mendukung kebijakan stategis manajemen sesuai Keputusan

Direksi No. : KEP/76/032008 dan KEP/77/032008 sebagai

tindaklanjut pelaksanaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transigrasi No. : PER-12/MEN/VI/2007.

2. Merupakan bagian dari upaya menciptakan pengelolaan

perusahaan yang baik dalam rangka pelaksanaan penerapan

prinsip-prinsip good corporate governance di lingkungan

Perseroan secara transparan dalam kegiatan operasional,

pelayanan kepada peserta serta akuntansi keuangan program

jaminan sosial tenaga kerja.

3. Mendukung fungsi dan aktivitas bisnis yang kritikal dari segi

operasional, pelayanan maupun akuntansi keuangan, selain

juga lebih memastikan keberlangsungan bisnis Perseroanan.

Page 88: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report86 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 87JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report86 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 87

DISKUSI MANAJEMEN & ANALISISmanagement’s DisCussion & analysis

mitra dalam pengembangana partner in development

Page 89: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report86 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 87JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report86 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 87

1. Tinjauan operasi per segmen usaha

a. Realisasi penerimaan iuran JHT yang dibukukan sebagai hutang JHT tahun 2009 sebesar Rp9.281,19 miliar atau 107,10% dari RKAP sebesar Rp8.665,62 miliar atau meningkat 10,24% dibanding tahun 2008 sebesar Rp8.418,97 miliar. Penerimaan iuran Non JHT yang dibukukan sebagai pendapatan tahun 2009 sebesar Rp2.660,27 miliar atau 95,10% dibanding RKAP sebesar Rp2.797,39 miliar atau meningkat 13,22% dibanding tahun 2008 sebesar Rp2.349,72 miliar. Total penerimaan iuran khususnya Non JHT pada tahun 2009 yang kurang optimal disebabkan oleh penambahan jumlah peserta yang juga hanya 2,04% diatas RKAP serta rendahnya penerimaan iuran jasa konstruksi yang hanya mencapai 39,16% dari target RKAP dikarenakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur belum banyak terealisasi di tahun 2009.

I. Operational Review Of Business Segment

a. The realized JHT Contribution Revenue that was posted as JHT payables in 2009 amounted to Rp9,281.19 billion, accounting for 107.10% of the budget figure of Rp8,665.62 billion, and increasing by 10.24% from Rp8,418.97 billion in 2008. Revenues that were derived from Non JHT Contribution in 2009 amounted to Rp2,660.27 billion, accounting for 95.10% of the budget of Rp2,797.39 billion, and increasing by 13.22% from Rp2,349.72 billion in 2008. The total revenue contribution, especially that of Non JHT that was not optimal in 2009 was due to the increase in the number of members that was merely 2.04% above the budget as well as the low contribution revenue that was derived from construction services, which only reached 39.16% of budget as a result of delays in the government infrastructure projects in 2009..

dalam Miliar Rupiah kinerja Perusahaan/The company's Per formance in Billion Rupiah

uraianrkaP realisasi 01 jan-31 Des 2009 %

Descriptionrealization 01 jan-31 Dec 2009

jHt non jHt total jHt non jHt total jHt non jHt total

Pendapatan Iuran - 2,268.76 2,268.76 - 2,349.72 2,349.72 - 103.57 103.57 Contribution Revenue

Beban Jaminan - (1,018.99) (1,018.99) - (1,177.66) (1,177.66) - 155.57 115.57 Claim Expenses

Penambahan Cadangan Teknis - (784.38) (784.38) - (660.05) (660.05) - 84.15 84.15 Additional Technical

Reserve

Pendapatan bersih iuran - 465.38 465.38 - 512.01 512.01 - 110.02 110.02 net Contribution

revenue

Penghasilan Investasi Bruto 4,966.13 1,095.41 6,061.54 6,072.59 1,172.02 7,244.61 122.28 106.99 119.52 Gross Investment

Revenue

Beban Investasi (360.12) (70.90) (431.02) (981.10) (290.82) (1,271.93) 272.44 410.19 295.10 Investment Expenses

Pendapatan investasi netto 4,606.01 1,024.51 5,630.52 5,091.48 881.20 5,972.68 110.54 86.01 106.08 net investment

revenue

total Pendapatan usaha 4,606.01 1,489.89 6,095.90 5,091.48 1,393.21 6,484.69 110.54 93.51 106.38 total operating

revenue

Pendapatan Pengelolaan Dana Investasi JHT

- 870.97 870.97 - 857.11 857.11 - 98.41 98.41 Revenue from JHT Funds Management

Beban Usaha - (1,016.26) (1,016.26) - (1,038.87) (1,038.87) - 102.22 102.22 Operating Expenses

Beban Pengelolaan Dana Investasi JHT (870.97) - (870.97) (857.11) - (857.11) 98.41 - 98.41 Expenses from JHT

Funds Management

Pendapatan Lain - 10.56 10.56 - 16.30 16.30 - 154.40 154.40 Other Revenue

Beban Lain - (0.31) (0.31) - (4.28) (4.28) - 1,396.05 1,396.05 Other Expenses

laba usaha kotor 3,735.04 1,354.85 5,089.89 4,234.38 1,223.43 5,457.58 113.37 90.30 107.23 gross operating Profit

Pajak Penghasilan Badan - (237.73) (237.73) - (282.62) (282.62) - 118.88 118.88 Corporate Income Tax

Bagian Peserta atas Hasil Investasi JHT (3,735.04) - (3,735.04) (4.234.38) - (4,234.38) 113.37 - 113.37 Member's Share on

JHT Investment

Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan - - - - 149.64 149.64 - - - Income (Expenses) of

Deferred Tax

laba usaha bersih - 1,117.12 1,117.12 - 1,090.48 1,090.48 - 97.62 97.62 net operating income

Page 90: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report88 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 89JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report88 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 89

b. pembayaran jaminan JHT yang dibukukan sebagai pengurang hutang JHT tahun 2009 sebesar Rp5.789,84 miliar, mencapai 141,81% dari RKAP sebesar Rp4.082,93 miliar, dan meningkat 54,64% dibanding tahun 2008 sebesar Rp3.744,05 miliar. Sedangkan Pembayaran jaminan Non JHT yang dibukukan sebagai beban tahun 2009 sebesar Rp1.295,30 miliar, merupakan 104,48% dari target RKAP sebesar Rp1.239,74 miliar dan meningkat 9,99% dibandingkan pembayaran jaminan Non JHT tahun 2008 sebesar Rp1.177,66 miliar. Total pembayaran jaminan, khususnya JHT tahun 2009, jauh di atas RKAP disebabkan oleh perubahan ketentuan mengenai masa tunggu pengambilan JHT sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. : 01 Tahun 2009 tentang Perubahan Keenam atas PP 14/1993 yaitu untuk pekerja yang di PHK dari semula selama 6 bulan menjadi hanya 1 bulan, serta meningkatnya kepesertaan secara umum.

b. Payment of JHT claims that was posted as a reduction of JHT payables in 2009 amounted to Rp5,789.84 billion, accounting for 141.81% of the budget of Rp4,082.93 billion, and increasing by 54.64% from Rp3,744.05 billion in 2008. Whereas Payment of Non JHT Claims that was posted as expenses in 2009 amounted to Rp1,295.30 billion, accounting for 104.48% of the budget of Rp1,239.74 billion, and increasing by 9.99% from Rp1,177.66 billion in 2008. The total payment of claims especially those of JHT in 2009 far exceeded the budget due to the amended regulation pertaining to the waiting time for the payment of JHT pursuant to Government Regulation No.: 01 of 2009 on the Sixth Amendment of the Government Regulation No.14/1993 pertaining to workers who are laid off from previously six months to just a single month; as well as the increase in the number of members in general.

c. The operating performance of the Company is shown in the growing numbers of members, whether in terms of workers or companies. The number of company members reached 21,151 companies or increased by 36.21% from that of the previous year, accounting for 105.31% of budget. While the number of worker members especially for package A (JHT, JKK and JK) reached a total of 2,774,524 members, increasing by 9.50% from that of 2008 and accounting for 2.04% of budget. With the increase in the number of members, the accumulated number of members as of 31 December 2009 was 29,030,673 workers and 200,214 companies, of which 29.26% and 57.78% were active (paying) members, respectively.

d. The realized JHT and Non JHT investment result (gross) of PT Jamsotek (Persero) in 2009 amounted to Rp9,028.89 billion, accounting for 131.83% of the 2009 budget of Rp6,848.83 billion, and increasing by 24.63% from the investment results of Rp7,244.61 billion achieved in 2008. The gross investment result that exceeded the budget was due to the increase in the amount of funds being invested in fixed-income instruments (bonds and bank deposits) and the proceeds of capital gain from the sale of securities especially equities that accounted for 31.37% of the budget, boosted by the strong

c. Kinerja operasional perusahaan ditunjukkan oleh data penambahan dan akumulasi kepesertaan baik TK maupun perusahaan. Penambahan peserta perusahaan tahun 2009 mencapai 21.151 perusahaan, tumbuh sebesar 36,21% dibanding tahun lalu, dan mencapai 105,31% dari yang dianggarkan. Penambahan Tenaga Kerja khususnya untuk paket A (JHT, JKK dan JK) dicapai sebanyak 2.774.524 peserta, tumbuh 9,50% dari tahun 2008 dan merupakan 2,04% dari yang dianggarkan. Dengan adanya penambahan kepesertaan tersebut akumulasi kepesertaan TK sampai dengan 31 Desember 2009 dicapai sebesar 29.030.673 TK dan 200.214 perusahaan, masing-masing 29,26% dan 57,78% merupakan kepesertaan aktif (masih membayar iuran).

d. Realisasi pendapatan investasi (brutto) JHT dan Non JHT PT Jamsostek (Persero) tahun 2009 dicapai sebesar Rp9.028,89 miliar atau 131,83% dibanding RKAP 2009 sebesar Rp6.848,83 miliar, mengalami peningkatan 24,63% dibandingkan hasil investasi tahun 2008 sebesar Rp7.244,61 miliar. Pencapaian pendapatan investasi (brutto) diatas RKAP 2009 disebabkan oleh peningkatan jumlah dana yang diinvestasikan dalam instrumen berbasis pendapatan tetap (obligasi dan deposito) dan penerimaan capital gain penjualan efek investasi khususnya saham yang mencapai 31,37% dari target RKAP dipengaruhi oleh kondisi pasar modal yang mulai membaik

dalam Miliar Rupiah in Billion Rupiah

Uraian2008 RKAP 2009 %

Description1 2 3 4 = ³/@ 5 = (³−¹)/!

PERUSAHAAN 15.528 20.085 21.151 105,31% 136,21% COMPANIES

PESERTA TENAGA KERJA WORKER MemberS

a. Paket (A) JHT, JKK, JK 2.533.918 2.719.089 2.774.524 102,04% 109,50% a. Package (A) JHT, JKK, JK

b. Paket (B) JKK dan JK 212.491 30.911 345.498 1.117,72% 162,59% b. Package (B) JKK and JK

c. Paket (C) JPK 704.910 850.000 889.311 104,62% 126,16% c. Package (C) JPK

d. Jasa Konstruksi 3.627.721 3.769.388 5.167.848 137,10% 142,45% d. Construction Services

e. TK Mandiri 105.285 150.003 157.775 105,18% 149,86% e. Independent Worker

f. TK Perorangan 21.127 50.335 45.034 89,47% 213,16% f. Personal Worker

Page 91: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report88 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 89JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report88 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 89

terutama pada triwulan III & IV 2009 yang bahkan mendekati kondisi semula sebelum krisis finansial global pada akhir 2008 hingga awal 2009.

e. Realisasi Hasil Investasi Netto JHT Milik Peserta tahun 2009 sebesar Rp6.335,55 miliar atau 143,72% dibanding RKAP 2009 sebesar Rp4.408,31 miliar, namun mengalami kenaikan 49,62% dari tahun 2008 sebesar Rp4.234,38 miliar. Bagian peserta atas hasil investasi JHT yang melampui RKAP antara lain disebabkan oleh membaiknya kondisi pasar.

2. Uraian Kinerja Keuangan PT Jamsostek (Persero)

recovery of the capital markets especially in the third and fourth quarters of 2009.

e. The realization of member’s share on JHT investment proceeds in 2009 amounted to Rp6,335.55 billion, which accounted for 143.72% of budget for 2009, and increasing by 49.62% from Rp4,234.38 billion in 2008. The member’s share of the JHT investment proceeds that exceeded the budget estimates was among other things due to improving market

condition.

2. Description of the financial Performance of PT Jamsostek (Persero)

dalam Miliar Rupiah in Billion Rupiah

Uraian2008 RKAP 2009 2009 %

Description1 2 3 4 = ³/@ 5 = (³−¹)/!

Investasi 61.751,61 72.744,35 80.703,19 110,94% 30,69% Investment

Aset Lancar 1.019,30 1.509,38 1.464,68 97,04% 43,69% Current Assets

Aset Tetap (Netto) 251,39 530,49 309,83 58,40% 23,35% Fixed Assets (Net)

Aset Lain-lain 909,96 226,82 1.075,89 474,33% 18,23% Other Assets

jumlah aset 63.932,26 75.011,04 85.553,60 111,39% 30,69% total assets

Kewajiban Kepada Peserta 61.382,31 71.791,60 78.952,98 109,98% 28,62% Liabilities to Members

Kewajiban Lancar 266,60 490,31 216,78 44,21% (18,69%) Current Liabilities

Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 189,40 174,93 224,61 128,40% 18,59% Post-Official Incentives Liabilities

Kewajiban Lain-lain 16,52 63,97 17,33 27,09% 4,91% Other Liabilities

Ekuitas 2.077,43 2.490,23 4.141,90 166,33% 99,38% Equity

jumlah kewajiban dan ekuitas 63.932,26 75.011,04 85.553,60 90.83% 30,69% total liability & equity

Pendapatan Iuran 2.349,72 2.797,39 2.660,27 95,10% 13,22% Contribution Revenue

Beban Jaminan (1.177,66) (1.239,74) (1.295,30) 104,48% 9,99% Claim Expenses

Beban Cadangan Teknis (660,05) (939,32) (811,75) 86,42% 22,98% Technical Reserve Expenses

Pendapatan Investasi (Netto) 5.972,68 6.273,22 8.477,15 135,13% 41,93% Investment Revenue (Net)

Pendapatan Lain (Netto) 12,02 6,67 3,98 59,69% (66,88%) Other Revenue (Net)

Beban Usaha (1.038,87) (1.162,63) (1.207,47) 103,86% 16,23% Operating Expenses

Bagian Peserta atas Hasil Inv. JHT (4.234,38) (4.408,31) (6.335,55) 143,72% 49,62% Members Share on JHT Investment

Beban Pajak/Tangguhan (132,98) (289,82) (109,88) 37,91% (17,37%) Deferred Tax Expenses

Laba/Rugi Setelah Pajak 1.090,48 1.037,46 1.381,45 133,16% 26,68% Profit (Loss) After Tax

Page 92: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report90 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 91JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report90 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 91

1. Aset

Jumlah aset perusahaan per 31 Desember 2009 sebesar Rp83.553,60 miliar mengalami pertumbuhan sebesar Rp19.621,34 miliar atau mencapai 30,69% dari posisi aset tahun 2008 sebesar Rp63.932,26 miliar. Pertumbuhan tahun 2009 ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan aset selama 5 tahun terakhir sebesar 20,72%.

Berbicara mengenai pertumbuhan aset JAMSOSTEK maka porsi pertumbuhan terbesar terdapat pada kelompok investasi yang merupakan 96,59% dari total pertumbuhan aset, yaitu posisi per 31 Desember 2009 sebesar Rp80.703,19 miliar, naik sebesar Rp18.951,58 miliar atau 30,69% dari posisi dana investasi per 31 Desember 2008 sebesar Rp61.751,61 miliar. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka pertumbuhan investasi tahun 2009 merupakan 1.122,37% dibandingkan pertumbuhan 2008 yang hanya mencapai Rp1.688,53 miliar atau 2,81% dari posisi dana investasi per 31 Desember 2007.

Meskipun didukung pula oleh penerimaan iuran yang juga telah melampaui target dan mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun 2008, namun pertumbuhan aset investasi ini terutama ditentukan oleh kenaikan nilai pasar efek investasi khususnya saham yang sangat signifikan. Kondisi pasar modal terutama pada paruh kedua 2009 mengalami pemulihan yang cepat setelah didera hantaman krisis finansial global pada triwulan III tahun 2008 hingga awal 2009, tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan tahun 2009 pada level 2.534,36 point berarti meningkat 202,58% dibandingkan penutupan akhir tahun 2008 di level 1.355,41 poin, meski belum sepenuhnya kembali ke kondisi sebelum krisis yaitu posisi penutupan tahun 2007 pada level 2.745,83 point.

Secara detil, pertumbuhan dana investasi dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor investible fund, nilai pasar dan koreksi akrual akuntansi. Pada tahun 2009, faktor investible fund yaitu berasal dari penerimaan bersih iuran dan hasil investasi yang merupakan regular supply dari dana investasi menyumbangkan porsi terbesar yaitu mencapai Rp10.278,08 miliar atau merupakan 54,26% dari total pertumbuhan dana 2009. Berikutnya adalah faktor nilai pasar efek investasi sebagaimana dijelaskan diatas yang menyumbangkan 45,54% atau sebesar Rp8.626,55 miliar, sedangkan faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan dana investasi adalah akrual akuntansi seperti penyusutan, amortisasi dan lain-lain relatif tidak signifikan hanya sebesar Rp37,59 miliar atau 0,20%.

2. Kewajiban Kepada Peserta

Jumlah Kewajiban kepada peserta Per 31 Desember 2009 sebesar Rp78.952,98 miliar mengalami peningkatan 9,98% dari posisi per 31 Desember 2008 sebesar Rp61.459,81 miliar. Kenaikan terbesar adalah dalam kelompok Hutang JHT yang jumlahnya proporsional dengan penerimaan iuran JHT dan hasil pengembangannya setelah dikurangi jaminan JHT tahun berjalan. Total Hutang JHT tahun 2009 sebesar Rp72.771,40 miliar mengalami peningkatan 29,38% dibandingkan saldo tahun 2008 sebesar Rp56.247,50 miliar. Kenaikan ini selain dipengaruhi

1. Aset

The Company’s total assets as of 31 December 2009 amounted to Rp83,553.60 billion, increasing by Rp19,621.34 billion, or 30.69%, from Rp63,932.26 billion in 2008. The growth in 2009 far exceeded the average annual growth rate of 20.72% over the past five years.

In terms of JAMSOSTEK’s assets growth, the largest portion of growth came from the investment class that constituted 96.59% from the total assets growth, which as of 31 December 2009 amounted to 80,703.19 billion, an increase of Rp18,951.58 billion, or 30.69%, from Rp61,751.61 billion on 31 December 2008. When compared with that of the previous year, the growth rate of investment fund in 2009 reached 1,122.37% versus that of 2008 which only grew by Rp1,688.53 billion, or 2.81%, from the investment fund position of 31 December 2007.

Despite being augmented by the contribution revenue that had also exceeded the target and grew from that of 2008, the growth of the Company’s investment assets was mainly due to the significant increase in the value of marketable securities especially equities. The capital market had posted a quick recovery especially in the second half of the year, following the beatings from global financial crisis from the third quarter of 2008 until early 2009, as reflected in the Jakarta Composite Index of 2,534.36 point at the close of 2009, which increased by 202.58% from that of 2008 when the index had stood at 1,355.41 point, although not entirely recovered to the condition prior to the crisis, which was the position at the close of year if 2007 when the index was poised at 2,754.83 point.

In detail, the growth if the investment fund was influenced by three factors, namely the investible fund factor, the market value and correction in the accounting accrual. In 2009, the investible fund factor that was derived from the net contribution proceeds and return on investments, both of which constitute the regular supply of investment funds accounted for the largest contributing factor at Rp10,278.08 billion or 54.26% of the total investment growth in 2009. This was followed by the capital market value factor as referred to above, which contributed to 45.54% or Rp8,626.55 billion, while other factors that contributed to the growth of the investment funds were the accounting accruals such as depreciation, amortization and others, which was relatively insignificant at Rp37.59 billion or 0.20%.

2. Liabilities to Members

Liabilities to Members as of 31 December 2009 amounted to Rp78,952.98 billion, an increase of 9.98% from its position a year before of Rp61,459.81 billion. The highest growth occurred within the amount of JHT Payable, which was proportionate to the growth of contribution revenue of JHT and its investment yield after deducting the JHT security in current year. Total JHT Payable in 2009 amounted to Rp72,771.40 billion, an increase of 29.38% compared to the balance in 2008 of Rp56,247.50 billion. In addition to the contribution proceeds of JHT and

Page 93: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report90 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 91JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report90 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 91

oleh penerimaan iuran JHT dan penerimaan hasil investasi seperti telah dijelaskan, namun juga ditentukan oleh kenaikan Selisih Penilaian Efek (SPE) JHT yang disebabkan oleh kenaikan harga pasar efek dalam kelompok tersedia untuk dijual (AFS) JHT khususnya saham. Sesuai ISAK 5, selisih antara nilai wajar efek dalam kelompok AFS khusus yang bersumber dari dana program JHT tidak dicatat dalam kelompok ekuitas sebagaimana umumnya, namun dikelompokkan dalam kewajiban kepada peserta.

Pengaruh krisis finansial global begitu jelas terlihat pada neraca PT Jamsostek (Persero) tahun 2008 dan 2009, tercermin dari saldo SPE JHT per 31 Desember 2008 sebesar minus Rp2.780,98 miliar berarti mengalami penurunan Rp5.456,89 miliar atau 203,93% dibandingkan posisi tahun 2007 yang bersaldo positif Rp2.675,91 miliar. Jumlah SPE ini pada tahun 2009 secara signifikan kembali naik meski belum sepenuhnya pulih ke kondisi semula seperti sebelum krisis, yaitu per 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp3.151,00 miliar, naik 113,31% dibandingkan kondisi terburuk per 31 Desember 2008, meski secara proporsional dengan penambahan dana investasi sepanjang 2 tahun masih dibawah kondisi peak pada akhir 2007, yaitu tercermin dari posisi IHSG penutupan tahun 2009 sebesar 2.534,36 point naik 86,98% dibandingkan posisi tahun 2008 1.355,41 point, namun belum mencapai atau 7,70% lebih rendah dibandingkan posisi sebelum krisis pada akhir 2007 yang ditutup di level 2.745,83 poin.

3.Pendapatan Total pendapatan PT Jamsostek (Persero) pada tahun 2009 dicapai sebesar Rp11.141,40 miliar, merupakan 122,74% dari yang dianggarkan dalam RKAP 2009 dan tumbuh 33,68% dibandingkan kinerja tahun 2008 sebesar Rp8.334,42 miliar. Komposisi sumber pendapatan perusahaan sesuai urutan penyajian dalam laba rugi terdiri dari pendapatan iuran yang menyumbangkan 23,88% dari total pendapatan, kemudian pendapatan investasi (netto) dengan porsi terbesar yaitu 76,09% dan sisanya 0,04% merupakan pendapatan lain-lain (netto).

a. Pendapatan IuranPendapatan iuran program Non JHT untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp2.660,27 miliar merupakan 95,10% dari target RKAP 2009 dan tumbuh 13,22% dari tahun 2009 sebesar Rp2.349,72 miliar. Untuk penerimaan iuran program JHT dicatat sebagai hutang. Pencapaian iuran yang belum mencapai target RKAP ini disebabkan antara lain:

- Penerimaan iuran Jasa Konstruksi hanya mencapai 39,16% dikarenakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur belum terealisir pada tahun 2009 dan banyak proyek yang diperoleh merupakan proyek padat karya bukan padat modal.

- Penerimaan iuran Tenaga Mandiri hanya mencapai 78,16% dari yang dianggarkan dikarenakan masih rendahnya minat pekerja untuk mengikuti Program TK Mandiri dan adanya batasan umur kepesertaan pada Program TK Mandiri.

the proceeds from investment, the increase in this account was also attributed to the increase in the Valuation Variance on JHT Securities due to increasing share market price of the marketable securities that area available for sale under the JHT account, especially equities. In accordance with the Indonesian Accounting Standards (ISAK 5), the balance of the fair market value of securities in the special AFS category of the JHT program funds is not posted in the equities category as is usually the case, but instead is classified as liabilities due to members.

The effects of the global financial crisisare evident in the balance sheets of PT Jamsostek (Persero) for 2008 and 2009, as reflected by the balance of the JHT SPE as of 31 December 2008 of minus Rp2,780.98 billion, which was a decline of Rp5,456.89 billion or 203.93% from the balance at year-end 2007, which had a positive balance of Rp2,675.91 billion. The amount of SPE in 2009 had significantly increased although not yet fully recovered to the condition prior to the crisis, which as of 31 December 2009 stood at Rp3,151.00 billion, an increase of 113.31% in comparison to its worst condition on 31 December 2008, although in proportion to the additional investment funds over the past two years, this amount was still below the peak condition at year-end 2007, clearly reflected from the position of the Jakarta Composite Index at the close of 2009 that stood at 2,534.36 point, up by 86.98% from 1,355.41 point in 2008, but was nevertheless 7.70% lower than the position prior to the crisis at the end of 2007, which stood at 2,745.83 point.

3.Revenues The total amount of revenues of PT Jamsostek (Persero) in 2009 was Rp11,141.40 billion, accounting for 122.74% of the 2009 budget, and increasing by 33.68% from Rp8,334.42 billion in 2008. The composition of the Company’s revenues on the basis of the order of presentation in the profit-and-loss statement comprise of contribution revenue that accounted for 23.88% of total revenues, followed by investment proceeds (net) that contributed 76.09% of revenues, while the remaining 0.04% came from other revenues (net).

a. Contribution RevenueThe Contribution Revenue of the Non JHT program for the period ending 31 December 2009 amounted to Rp2,660.27 billion, accounting for 95.10% of the 2009 budget, and increasing by 13.22% from Rp2,349.72 billion in 2008. The contribution revenue from the JHT Program is recorded as liabilities. The amount of contribution that did not meet its target was due to:

- Contribution proceeds from the Construction Service accounted only for 39.16% due to the fact that the government’s efforts to step up infrastructure development had not been realized in 2009 and a considerable number of projects were labor- instead of capital-intensive.

- Contribution proceeds from Tenaga Mandiri (TM – Independent Workers) accounted for only 78.16% of the budgeted figure due to the low interest of workers to join the TM program and the age limit applied on participation to the program.

Page 94: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report92 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 93JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report92 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 93

b. Pendapatan InvestasiPendapatan investasi (netto) yang merupakan gabungan hasil investasi program JHT dan Non JHT pada tahun 2009 dicapai sebesar Rp8.477,15 miliar merupakan 135,13% dari jumlah yang dianggarkan atau tumbuh 41,93% dari jumlah pendapatan tahun 2008 sebesar Rp5.972,68 miliar. Pencapaian yang sangat menggembirakan ini ditentukan oleh kinerja 3 portofolio pokok investasi yaitu obligasi, deposito dan saham yang ketiganya secara total menyumbangkan 98,26% dari total pendapatan investasi netto 2009 , dengan proporsi masing-masing 47,08%, 32,58% dan 18,60%, dengan rincian sebagai berikut:

- Realisasi hasil obligasi mencapai 125,64% dari anggaran karena meningkatnya likuiditas pasar obligasi dan strategi pembelian obligasi korporasi di pasar perdana (IPO) yang memberikan kupon bunga yang lebih tinggi.

- Realisasi hasil deposito mencapai 146,68% dari anggaran karena selain jumlah dana yang juga telah melampaui target meskipun suku bunga pasar cenderung turun namun dengan kebijakan single rate dan sistem grading untuk bank, dapat diperoleh suku bunga yang lebih kompetitif.

- Realisasi hasil saham mencapai 123,59% dari anggaran karena membaiknya kondisi pasar modal (IHSG) yang melampui ekspektasi pasar dan keberhasilan strategi investasi untuk memanfaatkan momentum fluktuasi pasar secara optimal.

c. Pendapatan lainPendatan lain (netto) tahun 2009 dicapai sebesar Rp3,98 miliar merupakan pendapatan dan beban diluar core business perusahaan yaitu aktivitas iuran dan investasi seperti laba penjualan aset tetap, pendapatan denda iuran, kerugian

penurunan selisih kurs dan denda pajak.

4.Beban Jaminan

Pembayaran jaminan Non JHT yang dibukukan sebagai beban tahun 2009 sebesar Rp1.295,30 miliar merupakan 104,48% dari target RKAP sebesar Rp1.239,74 miliar, meningkat 9,99% dibandingkan pembayaran jaminan Non JHT tahun 2008 sebesar Rp1.177,66 miliar. Sedangkan pembayaran jaminan JHT yang dibukukan sebagai pengurang hutang JHT tahun 2009 sebesar Rp5.789,84 miliar atau 141,81% dari RKAP sebesar Rp4.082,93 miliar atau meningkat 54,64% dibanding tahun 2008 sebesar Rp3.744,05 miliar.

Total pembayaran jaminan tahun 2009 sebesar Rp7.085,15 miliar jauh diatas RKAP disebabkan oleh :

- Peningkatan Jaminan JHT sebesar 141,81% dari anggaran 2009 dikarenanakan perubahan ketentuan mengenai masa tunggu pengambilan JHT sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. : 01 Tahun 2009 tentang Perubahan Keenam Atas PP 14/1993 yaitu untuk pekerja yang di PHK dari semula selama 6 bulan menjadi hanya 1 bulan serta peningkatan kepesertaan secara umum.

- Pembayaran Jaminan Kematian sebesar Rp255.805 juta mencapai 142,68% dari anggaran sebesar Rp179.282 juta dikarenakan adanya peningkatan kasus pembayaran jaminan kematian pada tahun 2009.

b. Pendapatan InvestasiInvestment revenues (net) that comprise of both the investment results of the JHT and Non JHT programs in 2009 amounted to Rp8,477.15 billion, accounting for 135.13% of budget, and increasing by 41.93% from Rp5,972.68 billion in 2008. The encouraging results were attributed to the performances of three main investment portfolios, namely bonds, bank deposits and equities, all of which combined to contribute 98.26% of the total net investment revenues for 2009, with individual contributions of 47.08%, 32.58% and 18.60%, respectively, as follows:

- The realization of bonds accounted for 125.64% of budget mainly as a result of the increasing liquidity of the bonds market and the strategy of acquiring corporate bonds in the primary market (IPO) that offer higher interest-bearing coupons.

- The realization of bank deposits accounted for 146.68% of budget since in addition to the amount of deposits that had already exceeded the target, and despite the declining trend of bank interest rates, by using the single rate policy and a grading system to select the banks, more competitive rates were obtained.

- The realization of equities accounted for 123.59% of budget due to the improving condition of the capital market (composite index) that surpassed market expectation and the successful investment strategy that was able to capitalize fully on market momentum.

c. Other RevenueOther revenues (net) in 2009 amounted to Rp3.98 billion, representing income and expenses that lie outside of the Company’s core businesses of contribution and investment returns, including gains from the sale of fixed assets, fines on late contributions, losses from foreign currency translation and tax penalties.

4.Claim Expenses

Payment of claims on Non JHT that was posted as expenses in 2009 amounted to Rp1,295.30 billion, accounting for 104.48% of the budget of Rp1,239.74 billion, and increasing by 9.99% from claims made on Non JHT in 2008 of Rp1,177.66 billion. Whereas payment of claims on JHT that was posted as reduction of JHT payables in 2009 amounted to Rp5,789.84 billion, accounting for 141.81% from the budget of Rp4,082.93 billion, and increasing by 54.64% from Rp3,744.05 billion in 2008.

The total payment of claims in 2009 amounted to Rp7,085.15 billion that by far exceeded the budget due to:- The increase in JHT Claims by 141.81% from the 2009 budget

due to the amendment in the regulation pertaining to the waiting time on JHT claims pursuant to Government Regulation (PP) No. : 01 of 2009 on the Sixth Amendment of the PP 14/1993 pertaining workers whose jobs are terminated from previously a period of six months to just a single month, as well as the increase in the numebr of participation in general.

- Payment of Claims on Death Benefit amounted to Rp255.805 million, accounting for 142.68% of the budget of Rp179,282 million due to an increase in the number of claims on death benefit in 2009.

Page 95: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report92 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 93JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report92 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 93

- Pembayaran Jaminan Tenaga Mandiri sebesar Rp9.080 juta mencapai 151,28% dari anggaran sebesar Rp6.002 juta dikarenakan adanya peningkatan jumlah kepesertaan program TKLHK yang mencapai 149,86% dalam tahun 2008.

5. Beban Usaha

Realisasi beban usaha tahun 2009 sebesar Rp1.207,47 miliar atau 103,86% dibanding RKAP sebesar Rp1.162,63 miliar mengalami kenaikan sebesar 16,23% dibanding tahun 2008 sebesar Rp1.038,87 miliar. Kenaikan beban usaha tahun 2009 dibandingkan tahun 2008 antara lain disebabkan oleh kenaikan remunerasi Direksi sesuai Perturan Menteri No.: 02/MBU/2009 dan kenaikan tunjangan pokok karyawan.

6. Laba/Rugi sebelum HINJMP

Hasil Investasi Netto JHT Milik Peserta atau HINJMP merupakan alokasi hasil investasi JHT kepada peserta setelah dikurangi beban investasi dan beban pengelolaan program JHT. Laba rugi sebelum HINJMP merupakan indikator utama kinerja rentabilitas perusahaan, dan bukan laba bersih sebagaimana perusahaan pada umumnya. Hal ini dikarenakan seluruh HINJMP dikembalikan kepada peserta dalam bentuk bunga JHT, sedangkan yang mengalir selanjutnya menjadi laba bersih sepenuhnya merupakan kinerja program Non JHT.

Jumlah laba sebelum HINJMP tahun 2009 sebesar Rp7.827,62 miliar, merupakan 136,48% dari target RKAP 2009 sebesar Rp5.735,44 miliar, naik 43,41% dibandingkan kinerja yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5.458,21 miliar. Dari jumlah laba sebelum HINJMP sebesar Rp7.827,62 miliar ini sejumlah 80,94% atau Rp6.335,55 miliar merupakan HINJMP yang seluruhnya dikembalikan kepada peserta dalam bentuk bunga JHT sebesar 9%, naik 12,50% dibandingkan bunga tahun lalu sebesar 8%. Kenaikan hasil investasi dan bunga JHT meski dibayangi oleh trend penurunan suku bunga deposito sepanjang tahun 2009 ini terutama disuplai oleh kenaikan hasil investasi JHT sebesar 43,51% dibandingkan tahun lalu, yang ditopang oleh keuntungan penjualan efek khususnya saham serta dipengaruhi oleh jumlah dana kelolaan JHT yang makin besar.

7. Laba/rugi bersih Realisasi Laba setelah pajak tahun 2009 sebesar Rp1.381,45 miliar atau 133,16% dibanding RKAP sebesar Rp1.037,47 miliar tumbuh 26,68% dari laba tahun 2008 sebesar Rp1.090,48 miliar terutama disebabkan oleh meningkatnya hasil investasi dan pendapatan pajak tangguhan sebesar Rp188,26 miliar tumbuh 26,12% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan laba bersih ini sedikit ditahan oleh pertumbuhan beban usaha dan beban pajak penghasilan badan masing-masing sebesar 16,97% dan 5,75% dibandingkan tahun sebelumnya.

- Payment of Claims on the Independent Workers program amounted to Rp9,080 million, accounting for 151.28% of the budget of Rp6,002 million due to the increase in the number of members in the the TKLHK program by 149.86% in 2008.

5. Operating Expenses

The realization of operating expenses in 2009 amounted to Rp1,207.47 billion, accounting for 103.86% of the budget of Rp1,162.63 billion, and grew by 16,23% from Rp1,038.87 billion in 2008. The increase in the operating expenses of 2009 over those of 2008 among other things resulted from the raise in the remuneration of the Directors pursuant to the Minister Regulation Number: 02/MBU/2009 and increase in the main benefits of employees.

6. Profit/Loss before HINJMP

The Net Investment Returns Accruing to Members (or HINJMP) constitute the appropriation of JHT investment proceeds to members less expenses on the investment and management of the JHT program. Profit and loss before HINJMP is a key indicator of the viability of the Company, and not the net profit commonly associated with companies in general. This is because all of the HINJMP is accrued to the members in the form of JHT interest earnings, whereas proceeds that accrue into net profit are fully derived from the performance of non JHT programs.

Profit before HINJMP in 2009 amounted to Rp7,827.62 billion, accounting for 136.48% of the year’s budget of Rp5,735.44 billion, and increasing 43.41% from Rp5,458.21 billion in 2008. Of the total amount of profit before HINJMP accounted to Rp7,827.62 billion, a total of 80.94% or Rp6,335.55 billion constituted HINJMP that fully accrued to members in the form of JHT interest of 9%, increasing by 12.50% compared to the previous interest rate of 8%. The increase in the investment results and JHT interest rate, although against the backdrop of declining bank deposit interest rates throughout 2009, was mainly attributed to the increase in the JHT investment returns by 43.51% compared to those of the previous year, boosted by gains form the sale of securities, primarily equities, and the increasing amount of JHT funds under management.

7. Net Profit/loss The realization of profit after tax in 2009 amounted to Rp1,381.45 billion, accounting for 133.16% of the budget of Rp1,037.47 billion, and increasing by 26,68% from the net profit of Rp1,090.48 billion in 2008, mainly due to the increase in investment returns and deferred tax income of Rp188.26 billion, which was grew by 26.12% from last year. The increase in net profit was slightly hindered by increases in operating expenses and corporate income tax, which grew 16.97% and 5.75%, respectively, from those of the previous year.

Page 96: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report94 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 95JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report94 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 95

3. Bahasan analisa tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang

a. Tingkat Solvabilitas untuk mengukur kemampuan membayar hutang perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2004.

3. Analysis Discussion on Debt Servicing Ability and Contribution Collectibles Level

a. The Company’s Solvency level to measure its debt servicing ability is in accordance with the Government Regulation No. 22 year 2004.

Tingkat solvabilitas tahun 2009 sebesar 302,00% naik 95,98% dibanding pencapaian tahun 2008 sebesar 154,10%. Kenaikan ini disebabkan kenaikan aset yang sangat signifikan sebesar Rp19.627,26 miliar atau 31,18%, dibandingkan dengan peningkatan kewajiban yang hanya sebesar Rp17.570,66 miliar atau 28,62%. Kenaikan jumlah aktiva yang tinggi ini merupakan imbas harga pasar efek investasi khususnya saham yang telah rebound pasca dilanda krisis finansial global pada paruh kedua 2008 hingga awal 2009 yang berimbas pada penurunan aset per 31 Desember 2008. Meskipun demikian, kondisi yang membanggakan ini belum sepenuhnya pulih ke kondisi semula sebelum krisis yaitu tercermin dari tingkat solvabilitas tahun 2009 sebesar 302,00% masih 39,34% dibawah pencapaian tahun 2007 sebesar 497,87%.

b. Kolektibilitas piutang iuran adalah untuk mengukur piutang yang dapat direalisasi dibanding dengan saldo piutang iuran. Kolektibilitas piutang tahun 2009 dicapai sebesar 87,88% mengalami penurunan tipis 2,28% dibandingkan kolektibilitas tahun 2008 sebesar 89,85%. Hal ini menunjukkan konsistensi upaya pembinaan yang dilakukan terhadap perusahaan yang belum membayar iuran dengan tertib dan kerjasama dengan aparat terkait dalam melakukan penagihan piutang.

• TheCompany’ssolvencylevelin2009was302.00%orgrewby 95.98% compared to that of 2008, which amounting to 154.10%. This increase was due to the significant increase of assets to a total of Rp19,627.26 billion or 31.18% compared to the increasing liabilities of Rp17,570.66 billion or 28.62%. The significant growth in assets was due to the effects of the strengthening equities market which had rebounded following the global financial crisis in the second semester of 2008 up to early 2009, which had reduced the Company’s assets as of 31 December 2008. However, this encouraging development had not yet reflected a full recovery to the condition prior to the crisis as shown by the level of solvency in 2009 of 302.00%, which was still 39.34% lower than that of 2007 at 497.87%.

b. Contribution collectibles measures the realized receivables against the outstanding contribution receivables. The collectibles contribution in 2009 reached up to 87.88%, slightly decreased by 2.28% compared to the collectibles contribution in 2008 of 89.85%. This was indicate a consistent effort of approaches made to companies which failed to contribute on regular basis as well as cooperation with the related authorized parties to undertake billing exercises on behalf of the Company.

dalam Miliar Rupiah tahun/year in Billion Rupiah

No. Uraian 2008 2009 Description

A Jumlah Tingkat Solvabilitas Total Solvency Level

Aktiva 62.945.292 82.572.547 Assets

Kewajiban 61.382.315 78.52.976 Liabilities

Jumlah 1.562.977 3.619.571 Total

B Batas Tingkat Solvabilitas Minimum 20% dari seluruh Kewajiban Non JHT 1.014.275 1.198.517 The Total Limit of Solvency is Minimum 20%

of all Non JHT's Liability

C Tingkat Solvabilitas 154,10% 302,00% Solvency Level

Page 97: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report94 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 95JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report94 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 95

4. Belanja Modal

Sumber dana belanja modal bersumber dari cadangan tujuan yang merupakan akumulasi penyisihan dari laba perusahaan setiap tahun sesuai dengan hasil RUPS Pemegang Saham. Akumulasi belanja modal sampai dengan tahun 2009 sebesar Rp145,21 miliar merupakan 81,84% dari jumlah yang dianggarkan sebesar Rp177,42 miliar mengalami kenaikan 62,92% dibandingkan realisasi capex tahun 2008 sebesar Rp177,42 miliar. Penyerapan RKAP yang belum 100% tersebut disebabkan sebagian pekerjaan seperti renovasi gedung baru dan pengadaan aset tak berwujud ditunda pelaksanaannya pada tahun 2010. Berikut rincian sebagai belanja modal tahun 2009:

4. Capital Expenditure

Funding for capital expenditure was mainly derived from strategic reserves that constitute the accumulated net earnings of the Company per annum, in line with the resolution of the Company’s GMS. The 2009 capital expenditure was amounted to Rp145.21 billion or 81.84% from the 2009 budget of Rp177.42 billion. It was represent an increase of 62.92% from the 2008 realization on capital expenditure of 177.42 billion. The absorption of budget that has not reached 100% was mainly due to partial project such as new building renovations and some part of this project was being undertaken at the end of 2010. The description of 2009 capital expenditures were illustrated at the following breakdowns:

5. Ikatan yang material, komitmen dan kontinjensi

a. Ikatan Material Perusahaan mengadakan kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

- Pekerjaan pengadaan Layanan Infrastruktur Data Center dan Recovery Center untuk SIPT On-line dengan nilai pengadaan sebesar Rp22,16 miliar;

- Pekerjaan pengadaan Wide Area Network dengan nilai pengadaan sebesar Rp22,11 miliar.

Pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan SPMB/22/112009 dan SPMB/23/112009 masing-masing tertanggal 23 November 2009 dengan jangka waktu selama 3 (tiga) tahun. Perjanjian atas pelaksanaan pekerjaan tersebut sedang dalam proses penyelesaian.

5. Material contracts, commitment and coontingencies

a. Material Contract PT Jamsostek (Persero) signed an agreement with PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk to conduct the following projects :

- Procurement Work of Data Center and Recovery Center Infrastructure for SIPT On-line with a project value of Rp22.16 billion;

- Procurement Work of Wide Area Network with a project value of Rp22.11 billion.

The agreement has ended pursuant to the SPMB/22/112009 and SPMB/23/112009 dated on 23 November 2009 respectively and under a period of three years. The agreement on the implementation of these project are in the process of completion.

dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah

uraian rkaP

realisasi % terhadap

Descriptionrealization % against

2008 2009 rkaP tahun lalu/last year

1 2 3 4 5=›/@ 6=›/£ 7

Tanah 11.457 8.142 12.850 112,16 157,82 Land

Bangunan 57.074 18.356 31.397 55,01 171,04 Building

Kendaraan Dinas 11.650 21.388 11.162 95,81 52,19 Corporate Vehicle

Peralatan Kantor 9.107 8.258 8.483 93,14 102,72 Office Supplies

Komputer 45.391 13.662 52.206 115,01 382,13 Computer

Peralatan lain 29.949 12.370 18.126 60,52 146,53 Other Supplies

Aktiva Tidak Berwujud 12.796 6.953 10.986 85,85 158,00 Invisible Asset

jumlah 177.424 89.129 145.210 81,84 162,92 total

Page 98: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report96 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 97JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report96 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 97

b. Komitmen

PT Jamsostek (Persero) memiliki komitmen beberapa pekerjaan yang pembayarannya akan dilaksanakan pada tahun 2010 antara lain :

- Perpanjangan lisensi oracle dan data warehouse & business intellegent (BI) sebesar Rp2,90 miliar.

- Pembangunan aplikasi DWH dan aplikasi pendukung dengan total komitmen Rp3,85 miliar.

c. Kontinjensi PT Jamsostek (Persero) memiliki aset kontijensi yaitu piutang iuran dengan yang total sebesar Rp7,72 miliar, turun 50,86% dibandingkan piutang iuran kontijensi tahun 2008 sebesar Rp15,71 miliar.

b. Commitment

PT Jamsostek (Persero) committed to several work that has to be paid in 2010, which among others are:

- The extention of oracle licence as well as data warehouse & business intellegent (BI) to a total amount of Rp.2.90 billion.

- The development of DWH and supporting applications

with a total commitment of Rp3.85 billion.

c. Contingencies PT Jamsostek (Persero) has a contingent asset of contribution receivable that amounting to Rp7. 72 billion, a decrease of 50.86% compared to that of 2008 that amounting to Rp15. 71 billion.

6. Pengungkapan Kejadian Luar Biasa

Tidak ada kejadian yang luar biasa pada tahun 2009, namun terdapat beberapa pos yang mengalami pertumbuhan signifikan

a. Realisasi Aset Pajak Tangguhan

Realisasi aset pajak tangguhan tahun 2009 sebesar Rp991,86 miliar naik 23,48% dari saldo tahun 2008 sebesar Rp803,28 miliar. Jumlah aset pajak tangguhan sejak tahun 2007 terus mengalami kenaikan yaitu dari sebesar Rp79,72 miliar pada tahun 2007 naik 1.144,18% dalam dua tahun menjadi Rp991,86 miliar pada akhir tahun 2009. Kenaikan ini masih berpotensi meningkat kembali pada tahun berikutnya dikarenakan adanya perbedaan perhitungan antara akuntansi dengan fiskal yaitu dalam hal pengakuan beban cadangan teknis yang relatif tidak pernah berkurang.

b. Selisih Penilaian Efek

Selisih Penilaian Efek (SPE) merupakan selisih kenaikan (penurunan) nilai pasar efek investasi berupa saham, reksadana dan obligasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (Available For Sale/AFS) per tanggal laporan dibandingkan dengan nilai

6. Disclosure of extraordinary events

There were no extraordinary events in 2009, but there are several account that experience a significant growth.

a. Realization of Deferred Tax Assets

The 2009 realization on deferred tax assets was amounted to Rp991.86 billion or grew by 23.48%, from the 2008 balance of Rp803.28 billion. Total deferred tax assets since 2007 have continued to rise from Rp79,72 billion in 2007 increased by 1,144.18% in two years to Rp991, 86 billion at year end 2009. This increase still has the possibility to rise again in the following years due to the deviation between the accounting and fiscal calculation of technical reserves which relatively never dwindled.

b. Valuation Variance

The Valuation Variance (SPE) constitute a difference on increasing (decreasing) of stock investment market value in the form of shares, mutual funds and bonds under the account which is Available for Sale (AFS) on the reporting date compare to the realized gain on valuation variance that constitute

dalam Miliar Rupiah in Billion Rupiah

Uraian2009 RKAP

Description1 2

Kantor Wilayah I 350.771.654 812.092.666 Regional Office I

Kantor Wilayah II 764.745.008 1.155.687.285 Regional Office II

Kantor Wilayah III 3.185.435.830 2.783.281.244 Regional Office III

Kantor Wilayah IV 872.275.956 7.963.648.440 Regional Office IV

Kantor Wilayah V 499.006.746 497.477.409 Regional Office V

Kantor Wilayah VI 917.728.707 884.557.120 Regional Office VI

Kantor Wilayah VII 699.731.969 1.014.240.370 Regional Office VII

Kantor Wilayah VIII 427.866.171 601.504.152 Regional Office VIII

Jumlah 7.717.562.043 15.712.488.686 Total

Page 99: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report96 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 97JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report96 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 97

perolehannya. Saldo SPE tersebut merupakan potential gain (loss) dari kepemilikan efek investasi dalam kelompok AFS dan baru akan direalisasikan menjadi laba atau rugi penjualan (realized gain or loss) apabila efek tersebut dijual. Sesuai PSAK 50 & 55 serta ISAK 5, pencatatan SPE untuk efek AFS program Non JHT dicatat di dalam ekuitas, sedangkan SPE untuk efek AFS program JHT dicatat dalam kewajiban kepada peserta. Dalam 3 tahun terakhir sejak 2007, Saldo SPE mengalami fluktuasi yang sangat signifikan dipengaruhi kondisi pasar modal khususnya saham yang sedang mengalami turbulence karena krisis finansial global. Pada tahun 2009 total (JHT dan Non JHT) tahun 2009 sebesar Rp4.243,26 miliar, naik Rp7.639,32 miliar atau 124,95% dibandingkan tahun 2008, sedangkan saldo SPE tahun 2008 justru minus Rp3.396,06 miliar mengalami penurunan yang sangat signifikan sebesar Rp8.362,01 miliar atau 246,23% dibandingkan saldo SPE tahun 2007 sebesar Rp4.965,95 miliar.

Kondisi yang berfluktuasi ini tentunya kurang ideal dan diluar kontrol perusahaan namun tetap tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan tanggung jawab perusahaan terhadap pengembalian kewajiban kepada peserta khususnya JHT, karena seluruh kewajiban telah dicover oleh pondasi aset JHT yang kokoh dan seluruh risiko pasar telah dimitigasi dengan baik.

7. Uraian Tentang Pendapatan & Beban Lain

Pendapatan lain (netto) tahun 2009 dicapai sebesar Rp3,98 miliar turun 66,88% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp12,02 miliar, dikarenakan adanya kenaikan beban lain-lain antara lain kerugian selisih kurs dan penyisihan kerugian kasus klaim.

8. Dampak Perubahan Harga

Secara internal, tidak ada perubahan harga yang berpengaruh terhadap penerimaan pendapatan baik operasional maupun investasi. Namun, seperti halnya pada tahun 2008, pada tahun 2009 terdapat faktor eksternal yang bersifat sementara dan mempengaruhi secara signifikan atas pendapatan investasi Perseroan, yaitu harga pasar efek investasi.

Berbeda halnya dengan tahun 2008 yang mengalami penurunan harga pasar efek yang mengakibatkan peningkatan potensi kerugian penurunan efek investasi (unrealized loss) netto dalam kelompok trading yang turun signifikan yaitu sebesar minus Rp498,18 miliar, maka pada tahun 2009 justru berbalik menjadi keuntungan (unrealized gain) sebesar Rp227,25 miliar, berarti naik Rp725,43 miliar atau 168,67%. Kondisi ini sepenuhnya diluar kontrol perusahaan dan bersifat sementara, namun sepenuhnya tidak mempengaruhi pelaksanaan kewajiban perusahaan kepada peserta karena seluruh risiko pasar telah dimitigasi dengan baik.

potential gain (loss) from the ownership of investment stock under the AFS account and will be realized into realized gain or loss whenever the stock is being sale. In accordance with PSAK 50 & 55 as well as the ISAK 5, the SPE notification for Non JHT stock of AFS program was recorded in equity account, while the SPE notification for JHT stock of AFS program will be recorded into liabilities to member’s account.

In the last three years since 2007, total SPE balance fluctuated significantly, which was due to the capital market condition, particularly stocks that experiencing turbulence from global financially crisis. Total JHT and Non JHT in 2009 is amounting to RP4,243.26 billion, increase by 124.95% to Rp7,639.32 billion from that of 2008, while the SPE balance in 2008 was amounting to minus Rp3,396.06 billion, it indicate a significant decrease of Rp8,362.01 billion or 246.23% compare to the 2007 of SPE balance which amounted to Rp4,965.95 billion.

This unfortunate condition was beyond the Company’s control and was non influential towards the Company’s responsibility of returning the liabilities to all members, particularly JHT, this was mainly due to the situation whereby all obligations have been protected with a solid foundation of JHT assets and the entire market risks had been properly mitigated.

7. Description of Other Income and Expenses

Net of other income in 2009 is amounting to Rp3.98 billion, down by 66.88% compare to that of 2008 which amounted to Rp12.02 billion, this was mainly due to the increasing of other expenses, such as foreign exchange loss and allowance of claim cases.

8. The Effects of Changes in Price

Internally, there have been no changes in the price that materially affect the amount of the Company’s revenues, both on the operational side as well as on the investment side. Nevertheless, just as the 2008, in 2009 there was a significant external factor that has temporarily influenced the Company’s investment revenue, which was the stock investment market value.

The difference situation with the 2008 results was that there was a decrease in stock market value which was causing a potential increase in unrealized loss in trading group that significantly decreased to a minus of Rp498.18 billion, then in 2009 it turned into unrealized gain which amounted to Rp227.25 billion, or up to Rp725.43 billion that equals to 168.67%. This was a temporarily situation and completely beyond the Company’s control, but due to the situation whereby the mitigation of all risks had been properly conducted, it does not affect the Company’s obligation to all members.

Page 100: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report98 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 99JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report98 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 99

9. Informasi dan fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Pelaporan Akuntansi

PT Jamsostek (Persero) sesuai Keputusan Direksi No. : KEP/363/ 122009 pada tanggal 16 Desember 2009 membagikan insentif JHT tahun 2010 kepada seluruh peserta JAMSOSTEK sebesar 1,60% yang akan dimasukkan ke dalam saldo JHT peserta secara serentak pada Bulan Januari 2010. Insentif JHT ini bersumber dari laba non JHT yang sejak tahun 2007 tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen (zero dividend), namun dikembalikan kepada peserta dalam bentuk insentif JHT. Pada tahun 2007 perusahaan memberikan insentif sebesar 2,10%, tahun 2008 sebesar 1,60% dan tahun 2009 tetap 1,60%.

Meskipun secara rate dari tahun ke tahun menurun, namun secara nominal jumlah yang dibagikan justru mengalami kenaikan, karena secara proporsional jumlah dan saldo individual peserta juga mengalami kenaikan. Dalam rangka penerbitan standar akuntansi baru khususnya PSAK 50 dan 55 Pengakuan dan Pengukuran, Perusahaan telah melakukan identifikasi atas penyesuaian transisi sesuai dengan standar tersebut melalui Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. : KEP/376/122009 tentang Reklasifikasi dan Penetapan Saldo Awal Efek Investasi yang berlaku per 1 Januari 2010. Reklasifikasi dilakukan khusus untuk obligasi yaitu mencakup sebagian besar obligasi dari kelompok FVTPL for trading dan AFS yang dipindah ke kelompok HTM. Selain itu, perusahaan juga telah melakukan penyempurnaan aplikasi dan sistem informasi yang selaras dengan ketentuan PSAK 50 dan 55.

10. Uraian tentang prospek usaha perusahaan:

a. Potensi Kepesertaan PT Jamsostek (Persero) Sesuai data ketenagakerjaan dari Biro Pusat Statistik tahun 2008 bahwa potensi tenaga kerja formal 31,20 juta, sedangkan potensi tenaga kerja informal mencapai 71,35 juta.

b. Akumulasi kepesertaan yang terdaftar pada PT Jamsostek (Persero) sampai dengan tahun 2008 untuk tenaga kerja formal sebesar 26,63 juta atau 85% dari potensi tenaga kerja sebesar 31,20 juta, dan untuk potensi tenaga kerja informal 71,35 juta belum secara signifikan terdaftar sebagai peserta JAMSOSTEK.

c. Potensi kepesertaan JAMSOSTEK ini didukung oleh Undang – Undang No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang sudah dilengkapi dengan peraturan perundang – undangan lainnya.

d. Berdasarkan Undang – Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), masih terbuka kemungkinan bagi PT Jamsostek (Persero) untuk melaksanakan program jaminan pensiun diluar 4 (empat) program yang sudah dilaksanakan saat ini yaitu Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Program Jaminan Kematian (JK).

9. Subsequent Events

Pursuant to the Decision of the Board of Directors No. KEP/363/122009 dated 16 December 2009, PT Jamsostek (Persero) has distributed 1.60% of JHT incentive to all members of JAMSOSTEK program, which will be included in the balance of JHT members simultaneously on January 2010. This JHT incentives was derived from Non JHT profit that since 2007 has not been distributed to the shareholders as zero dividend but returned to the members in the form of JHT incentives. In 2007, the Company distributed incentives totalling 2.10%, in 2008 the amount was 1.60%, as was also the amount in 2009.

Although the incentives rate has declined over the years, in nominal amount, the incentives provided have actually increased, since proportional wise, the number and balance of individual members have consistently risen. Pursuant to the implementation of the new accounting standards in particular PSAK 50 and 55, Recognition and Measurement, the Company has identified the transitional adjustment in accordance with said standards through the Decision of the BOD of PT Jamsostek (Persero) No. : KEP/376/122009 on the Reclassification and Determination of Initial Balance of Marketable Securities effective 1 January 2010. This reclassification is applied for bonds, comprising mainly of bonds from the FVTPL class for trading and the AFS that is transfered from the HTM class. The Company has improved the application and information system that suits PSAK 50 and 55.

10. Business Prospects of the Company:

a. Potential of Members of PT Jamsostek (Persero) In accordance with the data of Labor Statistic Bureau, the

potential of formal worker in 2008 were 31.20 million, while the potential of informal worker reached 71.35 million.

b. Accumulation of formal workers membership listed on PT Jamsostek (Persero) as of 2008 was 26.63 million or 85% of the potential labor force of 31.20 million, and a total of 71.35 million informal workers had not been significantly registered as JAMSOSTEK members.

c. The potential of JAMSOSTEK programs is supported by Law No. 3 of 1992 regarding the Social Security Scheme and equipped with other prevailing regulations

d. Pursuant to Law No. 40 of 2004 on National Social Security System (SJSN), there is a significant opportunity for PT Jamsostek (Persero) to expand its business, in terms of developing program and membership expansion other than the existing program of Health care Benefit (JPK), Work-Related Accident Benefit (JKK), Old Age Benefit (JHT) and Death Benefit (JK).

Page 101: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report98 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 99JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report98 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 99

11. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan

Prospek Usaha PerusahaanA. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, PT Jamsostek (Persero)

didukung oleh Regulasi Pemerintah yaitu Undang – undang No. 3 tahun 1992 dan peraturan pelaksananya untuk sektor formal, serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 24 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program JAMSOSTEK bagi Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di luar Hubungan Kerja (TK LHK) untuk sektor Informal.

B. Berdasarkan Biro Pusat Statistik, potensi Kepesertaan atas program JAMSOSTEK tahun 2009 untuk kepesertaan formal sebesar 32,14 juta, sedangkan potensi untuk tenaga kerja Informal sebesar 67,86 juta.

C. Akumulasi Kepesertaan yang terdaftar pada PT Jamsostek (Persero) sampai dengan akhir tahun 2009 sebesar 29,03 juta atau 90,32% dari potensi tenaga kerja sebesar 32,14 juta, sedangkan untuk tenaga kerja informal sebesar 67,68 juta dimana belum secara signifikan terdaftar sebagai peserta JAMSOSTEK.

D. Dengan dikeluarkannya Undang – undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), masih terbuka kemungkinan bagi PT Jamsostek (Persero) untuk melaksanakan program Jaminan Pensiun diluar 4 (empat) program yang sudah dilaksanakan saat ini, yaitu Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Program Jaminan Kematian (JK), disamping itu dengan diterbitkannya UU No. 40 ini, terbuka kemungkinan untuk melakukan perluasan kepesertaan pada program JPK dimana dalam penyelenggaraannya, program JPK ini tidak hanya bagi tenaga kerja dan keluarganya, namun dapat juga dilakukan ekstensifikasi kepesertaan bagi seluruh rakyat Indonesia.

E. Dari segi investasi, selama tahun 2009 terjadi kelonggaran – kelonggaran dalam kebijakan moneter dimana BI rate berada pada level 6,5%, sedangkan untuk suku bunga SBI 3 (tiga) bulan terakhir tahun 2009 berada pada level 6,59% turun secara signifikan dibandingkan dengan posisi awal tahun sebesar 10,6%, seiring dengan menurunnya tekanan inflasi serta IHSG yang cukup baik pada tahun 2009 dimana tidak berfluktuatif secara tajam, bahkan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan dengan tahun 2008.

F. Hasil investasi bruto konsolidasi periode 1 Januari - 31 Desember 2009 mencapai Rp9.027,75 miliar atau 131,80% dari target pendapatan investasi bruto tahun 2009 sebesar Rp6.849,58 miliar yang terdiri dari pendapatan :a. Hasil Investasi bruto non JHT sebesar Rp1.308,71 miliar,b. Hasil investasi bruto JHT sebesar Rp7.719,04 miliar, dimana

hasil ini dikembalikan kepada Peserta JAMSOSTEK setelah dikurangi beban pengelolaan dana investasi JHT yang berjumlah Rp6.335,55 miliar yang merupakan 143,72% dari jumlah yang dianggarkan pada tahun 2009 dengan tingkat pengembalian hasil pengembangan (bunga) atas hasil JHT sebesar 9% dimana tingkat suku bunga rata – rata pada tahun 2009 hanya berkisar sebesar 7%.

11. Management’s Discussion and Analysis on the Company’s Performance

The Company’s Business ProspectA. When conducting its business activities, PT Jamsostek (Persero)

is supported by the Government Regulation of Law No.3 of 1992 and the implementation rules of formal sector as well as the Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia No. 24 of 2006 regarding the Guideline for the Implementation of JAMSOSTEK program for worker who performed their work beyond Employment Relationship at Non formal sectors.

B. In accordance with Central Statistic Bureau, the potential of JAMSOSTEK program in 2009, particularly formal membership is 32.14 million, while the potential for informal workers is 67.86 million.

C. The accumulation of membership of PT Jamsostek (Persero) as at year-end 2009 is 29.03 million or 90,32% from total target of 32.14 million workers, while the informal workers accounted to 67.68 million, in which those number has not been significantly registered as JAMSOSTEK members.

D. With the enactment of Law No. 40 of 2004 on the National Social Security System (SJSN), there is still an opportunity for PT Jamsostek (Persero) to undertake a Pension Benefit Plan outside of the four currently existing programs, namely the Health Benefit Plan ((JPK), Work-related Accident Benefit Plan (JKK), Old-age Benefit Plan (JHT) and Death Benefit Plan (JK), in addition to which with the enactment of this Law No. 40, there lies the opportunity to undertake an expansion of the JPK program in which, in its implementation, this expanded version of the JPK program will not only serve the workers and their families, but can also benefit the people of Indonesia.

E. From an investment point, throughout 2009 the monetary policies were largely conducive, in which the BI rate came down to 6,5%, whereas three-month SBI rate at the end of 2009 stood at 6.59%, a significant decline from 10.6% at the start of the year, in line with the declining inflationary pressure and the favorable capital market index. IHSG, which did not fluctuate sharply in 2009, and instead rose significantly compared to that of 2008.

F. The consolidated gross investment returns for the period of 1 January to 31 December 2009 reached Rp9,027.5 billion, accounting for 131.80% of the targeted gross investment returns in 2009 of Rp6,849.58 billion that comprised of:a. Gross investment returns on non JHT of Rp1,308.71 billion,b. Gross investment returns on JHT of Rp7,719.04 billion, which

was passed on to JAMSOSTEK Members after deducting for expenses related to the management of the JHT investment fund, amounting to Rp6,335.55 billion representing 143,72% form the budget for 2009 with an annual return rate on the JHT investment funds of 9%, well above the average bank interest rate of 7% that had prevailed throughout 2009.

Page 102: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report100 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 101JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report100 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 101

G. Dengan terbukanya potensi kepesertaan akibat dari diterbitkannya peraturan – peraturan baru tentang ketenagakerjaan, perusahaan berusaha untuk memperbaiki kebijakan investasi yang berlaku selama ini agar dana yang terkumpul dari peserta dapat diinvestasikan pada portofolio yang bisa menghasilkan imbal balik yang tinggi dengan tingkat risiko yang kecil. Disamping itu, dengan total asset sebesar Rp84.248,27 miliar dimana Rp80.698,27 miliar (95,79%) merupakan dana investasi, PT Jamsostek (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang diperhitungkan dalam penginvestasian dana di Indonesia.

H. Dengan dibantu oleh Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Direktorat Investasi terus mencari peluang – peluang investasi baru dan melakukan bauran – bauran investasi dengan melakukan kajian yang komprehensif serta mapping atas risiko yang ada sebelum dana yang tersedia untuk diinvestasikan terealisir.

12. Distribusi Laba

Distribusi laba diputuskan melalui RUPS Pengesahan Laporan Keuangan. Sesuai arahan RUPS Pengesahan Laporan Keuangan. Berikut distribusi laba tahun 2005-2009 sesuai keputusan RUPS Pengesahan Laporan Keuangan:

G. With the opening of new opportunities from the enactment of new laws and regulations on workforce, the Company strives to improve existing investment policies in order for funds from Members to be invested in portfolios that offer high returns at tolerable risk. In addition, with a total assets of Rp84,248.27 billion, of which Rp80,698.27 billion (95.79%) accounted for the invested amount, PT Jamsostek (Persero) is a force to be reckoned with when it comes to placing funds for investment in Indonesia.

H. With the support of the Directorate of Compliance and Risk Management, the Directorate of Investment continues to seek opportunities for new investments and undertake several combinations of investments with thorough and comprehensive reviews on the associated risk prior to investments.

12. Profit Distribution

Distribution of profit was resolved in the GMS on the establishment of financial statements. Distribution of profit for period of 2005-2009 in accordance with the GMS resolutions were described below:

dalam Miliar Rupiah in Billion Rupiah

Uraian2005 2006 2007 2008

DescriptionRp % Rp % Rp % Rp %

Dana Pengembangan JHT 314,811.42 50.00% 361,458.63 50.00% 549,116.40 55.00% 763,337.65 70.00% JHT Development Fund

DPKP 31,481.14 5.00% - 0.00% 99,839.35 10.00% 93,770.00 8.60% DPKP

Cadangan Tujuan 12,000.00 1.91% - 0.00% 40,000.00 4.01% 50,000.00 4.59% Appropriate Retained Earning

Tantiem 3,311.66 0.53% 3,370.50 0.47% 4,331.25 0.43% *) - Bonus

Gratifikasi - 0.00% - 0.00% - 0.00% - 0.00% Gratification

Dividen 220,368.00 35.00% 216,875.18 30.00% - 0.00% - 0.00% Dividend

Program Kemitraan (PUKK) 10,500.00 1.67% 14,458.35 2.00% 19,967.87 2.00% 21,809.65 2.00% Partnership Program (PUKK)

Bina Lingkungan 6,296.23 1.00% 7,229.17 1.00% 19,967.87 2.00% 21,809.65 2.00% Community Development

Cadangan Umum 30,854.40 4.90% 119,525.43 16.53% 265,170.72 26.56% 139,755.41 12.82% Inappropriate Retained Earning

Past Service Liability (PSL) - 0.00% - 0.00% - 0.00% - 0.00% Past Service Liability (PSL

total jumlah laba 629,622.84 100.00% 722,917.58 100.00% 998,393.46 100.00% 1.090,482.36 100.00% total Profit

* Tantiem kepada Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp5,590.00 miliar dibebankan pada tahun 2008/Bonus for the Board of Directors and the Board of Commissioners was amounted to Rp5.590,00 billion is being allocated in 2008.

Page 103: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report100 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 101JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report100 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 101

Sejak tahun 2007, dalam rangka menyelaraskan dengan ketentuan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), pemerintah selaku pemegang saham tunggal (100%) PT Jamsostek (Persero) telah menerapkan kebijakan zero dividend yaitu meniadakan distribusi bagian laba kepada pemegang saham dan dialihkan untuk sebesar-besarnya kepentingan peserta.

13. Realisasi Penggunaan Dana Hasil penawaran umum

PT Jamsostek belum menjadi perusahaan publik.

14. Informasi Material mengenai Transaksi Hubungan Istimewa

a. PT Binajasa Abadikarya (Bijak) merupakan Anak Perusahaan PT Jamsostek (Persero) dengan kepemilikan saham sebesar 99,98%dan sejak tahun 2007 mendapatkan pekerjaan pemeliharaan gedung Kantor Pusat PT Jamsostek (Persero). Nilai kontrak pemeliharaan sesuai perjanjian No. PER/133/122008 tanggal 18 Desember 2008 yang berlaku mulai 1 Oktober 2008 sampai dengan 30 September 2009 adalah sebesar Rp3.780,00 miliar. Nilai kontrak pemeliharaan sesuai perjanjian No. : PER/80/062009 tanggal 30 Juni 2009 yang berlaku sejak 1 Juli 2009 hingga 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp12,87 miliar.

Sesuai prinsip konsolidasi,dalam laporan konsolidasian PT Jamsostek (Persero) seluruh pendapatan ini telah dieliminasi.

b. PT Nayaka Era Husada (NEH) merupakan anak perusahaan Yayasan Dana Pensiun (YDP) dan ditunjuk sebagai Provider pelayanan kesehatan karyawan PT Jamsostek (Persero) Kantor Pusat dan Kantor Wilayah III, Kantor Cabang Bodetabek dan pensiunan karyawan. Nilai kontrak yang berlaku sejak tahun 2008 sesuai perjanjian No.: PER/48/062008 ditetapkan jumlah premi pertanggungan adalah sebesar Rp256.500 per kapita. Untuk tahun 2009, sampai dengan akhir 2009 telah direalisasikan pembayaran sebesar Rp15,42 miliar.

Proses penunjukan ketiga perusahaan tersebut di atas tetap mengacu kepada SK Direksi PT Jamsostek (Persero) No. KEP/85/082006 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan PT Jamsostek (Persero).

Since 2007, in order to align with the new Law No. 40 of 2004 on the National Social Security System (SJSN), the government as the sole shareholder (100%) of PT Jamsostek (Persero) has implemented a zero dividend policy that negates the distribution of dividends for net profit that acrue to shareholders, and instead be entirely used for the benefit of program members.

13. Realization of IPO Proceeds

PT Jamsostek (Persero) have not yet becoming a public company.

14. Material Information towards special relationship’s transaction

a. PT Binajasa Abadikarya (Bijak) is the Subsidiary Company of PT Jamsostek (Persero) with total shares ownerships of 99.98%. Since 2007, PT BIJAK was undertaking a maintenance building of PT Jamsostek (Persero) Head Office with the agreement No. PER/133/122008 dated 18 December 2008 which was valid from 1 October 2008 until 30 September 2009 with a total project value of Rp3,780.00 billion. The value of maintenance contract that is in accordance with the agreement Number: PER/80/062009 dated 30 June 2009 that valid since 1 July 2009 until 30 June 2010 is accounted to Rp12.87 billion.

In accordance with the consolidation principles, the total income in consolidated financial report of PT Jamsostek (Persero) has been eliminated.

b. PT Nayaka Era Husada (NEH) is the Subsidiary Company of Pension Fund Foundation (YDP) and it had been appointed to acts as a health care provider for the Employee of PT Jamsostek (Persero) at Head Office, Regional Office III, Branch Office in Greater Jakarta Area as well as for the retirement employee. In 2008, the total insurance premium are amounted to Rp256,500 per capita, which is in accordance with the Agreement No. PER/48/062008. As of 31 December 2009, the realization project has reached a total amount of Rp15.42 billion.

The appointment of the above parties was referred to the Director’s Decree of PT Jamsostek (Persero) No. KEP/85/082006 regarding the Equipment and Services Supply Manual at PT Jamsostek (Persero).

Page 104: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report102 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 103JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report102 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 103

c. PT Jamsostek pada tahun 2009 sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor : KEP/163/062008 tanggal 25 Juni 2008 memberikan fasilitas pinjaman kendaraan roda empat (car loan) kepada pejabat struktural selama 48 bulan masing-masing sebesar Rp140 juta rupiah dengan bunga nol persen dan biaya administrasi 2%.

15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan:

Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan:

- Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. : 01 Tahun 2009 tentang Perubahan Keenam Atas PP 14/1993 ditetapkan bahwa masa tunggu pencairan klaim JHT bagi TK yang berhenti bekerja diturunkan dari 6 bulan menjadi 1 bulan, berpengaruh kepada peningkatan jumlah pembayaran jaminan JHT tahun 2009 sebesar Rp5.789,84 miliar merupakan 141,81% dibandingkan jumlah yang dianggarkan pada tahun 2009, tumbuh 54,64% dari pembayaran jaminan tahun 2008 sebesar Rp3.744,05 miliar.

- Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. : 68 Tahun 2009 tentang Perlakuan Pajak Penghasilan atas Pembayaran Jaminan Hari Tua (JHT), ditetapkan perubahan sebagai berikut :• PenghasilanTidakKenaPajak(PTKP)semulaRp25juta

menjadi Rp50 juta.• TarifPPhdarisemulaprogresifmenjadisingle rate yaitu 5%.

Dengan adanya perubahan ini maka dapat meningkatkan manfaat JHT kepada peserta dikarenakan jumlah pajak yang dipotong lebih rendah.

16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi

- Sesuai Keputusan Direksi No. KEP/41/012009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Perubahan atas Lampiran Keputusan Direksi No. KEP/240/122006, ditetapkan beberapa perubahan kebijakan akuntansi atas aset tetap sebagai penerapan PSAK 16 (Revisi 2007), yaitu meliputi perubahan nilai residu atas beberapa jenis aset tetap tertentu, masa manfaat renovasi aset tetap dan pengaturan aset dimiliki untuk dijual.

- Sesuai Keputusan Direksi No. : KEP/214/082009 tentang Petunjuk Teknis Tambahan, Sistem Dan Prosedur Untuk Kasus Penyelesaian Pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian, atas cek yang sudah lebih dari 70 (tujuh puluh) hari akan dilakukan pembatalan penetapan jaminan dan tidak direklas ke akun jaminan belum dicairkan.

c. PT Jamsostek (Persero) in 2009 pursuant to the Board of Directors Nomor : KEP/163/062008 on 25 June 2008 provided a car loan facility to structural officers for a period of 48 months of Rp140 million each at zero interest rate and 2% of administration fee.

15. Changes in Laws and Regulations that may have significant bearings to the Company.

Description of changes in Laws and Regulation that may have significant bearings to the Company:

- Pursuant to Government Regulation No. : 01 of 2009 on the Sixth Amendment on PP 14/1993, the waiting time for the payment of JHT claims for participating workers who are laid off from work has been reduced from six months to one month, which impacted on the increase of the amount of JHT claims being paid in 2009 of Rp5,789.84 billion, accounting for 141.81% of the budget for 2009, and increasing by 54.64% from claims payment in 2008 of Rp3,744.05 billion.

- Pursuant to Government Regulation No : 68 of 2009 on the Treatment of Income Tax on the Payment of Old-age Benefits (JHT), the following stipulation is applied :• DeductibleTaxedIncomewasamendedfrompreviously

Rp.25 million to Rp50 million.• TheIncometaxratethatwaspreviouslyprogressivewas

amended to a single rate of five per cent.

With these amendments, members receive more benefits since the amount of tax being withheld is lower.

16. Discussion on Changes to Accounting Policies

- Pursuant to Director’s Decree No. KEP/41/012009 dated 29 January 2009 concerning the Changes on the Appendix of Director’s Decree No. KEP/240/122006, it was stipulated several changes in accounting policies of fixed assets as the implementation of PSAK 16 (the 2007 revised), which covers residue in value changes of several fixed assets, benefit period on the renovation of fixed asset and the treatment of assets for sale.

- Pursuant to the Board of Directors No. : KEP/214/082009 on Additional Technical Guideline, Systems and Procedures on the Settlement Case of Claims Payment of Work-related Accidents. Old-age Benefits, and Death Benefits, for cashier checks of more than 70 (seventy) days will apply full cancellation of benefits and payment due, which is not to reclassified into the account of unappropriated benefits.

Page 105: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report102 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 103JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report102 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 103

- PT Jamsostek (Persero) selaku entitas pengelola Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) yang diakui sebagai Entitas Bertujuan Khusus (EBK) sejak tahun 2008, menetapkan Pedoman Akuntansi DPKP yang baru sesuai Keputusan Direksi No. : KEP/320/122007. Sesuai Keputusan ini, terdapat banyak perubahan mendasar atas kebijakan akuntansi DPKP, antara lain pelaporan keuangan yang mengacu kepada akuntansi dana (fund accounting) dari sebelumnya mengacu kepada PSAK 45 (Akuntansi Nirlaba), jenis laporan keuangan yaitu adanya perubahan laporan aktivitas menjadi laporan kinerja, penyajian laporan keuangan baik neraca maupun laporan aktivitas, serta perubahan pos-pos laporan keuangan secara spesifik. Seluruh perubahan ini berdampak kepada laporan keuangan konsolidasian PT Jamsostek (Persero) karena Program DPKP memenuhi persyaratan sebagai EBK sehingga dikonsolidasikan dalam laporan keuangan konsolidasian PT Jamsostek (Persero).

- Pada tahun 2009 terdapat beberapa pos baru dalam laporan keuangan PT Jamsostek (Persero) yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi, yaitu :• DepositoYangDibatasiPenggunaannya Merupakan akun yang dipergunakan untuk menampung

penempatan deposito yang telah ditentukan penggunaannya untuk transaksi tertentu dan tidak dapat dipergunakan secara bebas dalam transaksi operasional perusahaan. Penempatan deposito ini bersumber dari saldo Bank yang dibatasi penggunaannya yang belum dimanfaatkan atau disalurkan.

• BebanPPhCapital Gain dari Obligasi Merupakan akun yang dipergunakan untuk menampung

pemotongan beban PPh atas capital gain penjulan obligasi yang sebelumnya disajikan secara gabungan dengan pajak penjualan.

• TransferDanaProgramJasaKonstruksiKeKantorPusat Merupakan akun yang dipergunakan untuk menampung

pemotongan beban PPh atas capital gain penjulan obligasi yang sebelumnya disajikan secara gabungan dengan pajak penjualan.

• BebanPakaianDinasManajemen Merupakan akun yang dipergunakan untuk menampung

pembayaran pakaian dinas bagi Direksi dan komisaris.

- PT Jamsostek (Persero) as the entity that manages the Fund for the Welfare Improvement of Members (DPKP) that has been recognized as a Special Purpose Entity since 2008, has formulated the new DPKP Accounting Guideline pursuant to the Board of Directors Decision No : KEP/320/122007. Based on this decision, several changes were made to the basic policies of the DPKP accountancy, among which are the financial reporting that is based on financial accounting instead of the previous one that referred to PSAK 45 (Non-profit Accounting); the type of financial reporting that has been changed from that of an activity report to a performance report . Changes were also made on certain financial posts to make them more specific. All of these changes impacted on the consolidated financial statements of PT Jamsostek (Persero) since the DPKP Program qualifies as a Special Purpose Entity that is fully consolidated into the financial statements of PT Jamsostek (Persero).

- In 2009 there were several new accounting posts in the financial statements of PT Jamsostek (Persero) as a result of the change in the accounting policies, as follows: • DepositswithRestrictedUse An account that is used to post the placement of deposits that

have been appropriated for certain use or transactions and are prohibited for operational use. Placement of this deposit is derived from cash-in-bank balance that is restricted in its use.

• IncomeTaxonCapitalGainformBonds An account that is used to post withholding tax on capital

gain from the sale of bonds, which previously was presented in the same account as that of sales tax.

• TransferoftheConstructionServiceProgramFundstoHeadOffice

An account that is used to post withholding tax on capital gain from the sale of bonds, which previously was presented in the same account as that of sales tax.

• ManagementOfficialAttireExpense An account that is used to post expenses for the official attire

of the Directors and Commissioners.

Page 106: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report104 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 105JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report104 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 105

17. Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan

A. Pajak Penghasilan Badan

PT Jamsostek (Persero) sebagai Wajib Pajak Badan dengan NPWP No. 01.001.676.4-051.000 dan dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) terhitung pada tanggal 20 Mei 1991 dengan Surat No. Kep 28/WPJ.06/KP.0103/1996 di bidang Jasa Persewaan Ruangan.Dalam pemenuhan kewajiban administrasi perpajakan, maka kegiatan PT Jamsostek (Persero) dikelompokan menjadi 2 (dua) kegiatan usaha, yaitu:

1. Kegiatan usaha sejenis dengan perusahaan Dana Pensiun Iuran Pasti yaitu Program Jaminan Hari Tua (JHT) dan bersifat Non Taxable.

2. Kegiatan usaha sejenis dengan Perusahaan Asuransi yaitu Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Program Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) serta bersifat Taxable.

PT Jamsostek (Persero) sebagai pemberi kerja dalam memenuhi kewajiban administrasi PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal 26 adalah memotong, menyetorkan pajak pada setiap pembayaran atas jasa sehubungan dengan pekerjaan yang bersifat desentralisasi yaitu kewajiban tersebut dilaksanakan di Kantor Pusat dan Seluruh Kantor Cabang Jajarannya di seluruh Indonesia. Sedangkan pemenuhan kewajiban PPN dan PPnBM bersifat sentralisasi dimana pemungutan dan penyetoran atas kegiatan persewaan ruangan gedung kantor hanya dilakukan Kantor Pusat. Sedangkan untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa kena pajak pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan sebagaimana peraturan pajak yang berlaku, yaitu pemungutan PPN dan PPnBM oleh penjual. Dari laporan keuangan akuntansi periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2009 laba usaha sebelum pajak atau laba akuntansi (komersial) sebesar Rp1.491.333.424.918 setelah dilakukan rekonsiliasi fiskal sesuai ketentuan perpajakan diperoleh Penghasilan Kena Pajak Tahun 2009 sebesar Rp1.067.441.016.829, jika dikalikan dengan tarif progresif pasal 17 UU Pajak Penghasilan Tahun 2008 maka besarnya pajak penghasilan terhutang masa pajak 2009 adalah sebesar Rp298.883.484.480 naik 5.74% dari pajak penghasilan terhutang masa pajak 2008 sebesar Rp282.666.481.800. Dalam laporan keuangan Laba/Rugi Fiskal diperoleh Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp1.067.441.016.829 dengan pajak terhutang sebesar Rp298.883.484.480 telah dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2009 sebesar Rp16.312.792.843 dan angsuran PPh Pasal 25 masa Januari sampai Desember 2009 sebesar Rp276.163.349.784. sehingga akhir tahun 2009 kekurangan sebesar Rp6.407.341.853 telah disetorkan dengan Surat Setoran Pajak ke Kas Negara melalui Bank persepsi pada bulan Mei 2010.

17. Taxes Disclosure

A. Corporate Income Tax

PT Jamsostek (Persero) as Corporate Tax Payer with Tax Identity (NPWP) No. 01.001.676.4-051.000 and designated as a Business with Tax Liability (PKP) effective 20 May 1991 through Letter No. Kep-28/WPJ.06/KP.0103/1996 with the line of business of Premises Rental Service. In the fulfilment of its tax liability administration, the activities of PT Jamsostek (Persero) are classified into two main categories, namely:

1. The business activity that is similar to that of a Pension Fund with Fixed Contribution such as the Old Age Benefit (JHT) Program that is non taxable.

2. The business activity that is similar to an Insurance Company such as the Employment Accident Benefit (JKK), Death Benefit (JK) and Health Care Benefit (JPK) programs which are taxable.

PT Jamsostek (Persero) as the employer that is responsible for the tax administration of PPh Article 21, PPh Articles 23, and PPh Article 26 withholds, and pay taxes of every payment on services in connection with outsourced works, undertaken by Head Office and Branch Office throughout Indonesia. Whereas the fulfilment of PPN and PPnBM taxes are centralized in nature in which the withholding and payment of taxes in connection with the lease of office premises, which carried out from Head Offices. Whereas for the purchases of goods and services that are liable for tax, the fulfillments of the tax liabilities are in accordance with prevailing tax regulation, in which PPN and PPnBM are withheld and paid for by sellers. From the financial statements for the year period of 1 January-31 December 2007, the operating profit before tax for accounting (commercial) purposes amounted to Rp1,491,333,429,918. After fiscal reconciliation for tax purposes in line with prevailing rules of 2009 to a total amount of Rp1,067,441,016,829, and applied with the progressive tax tariff rate pursuant to Article 17 of the Income Tax Laws of 2008, the accrued amount of corporate income tax payable for the year 2009 amounted to Rp298,883,484,480, an increase of 5.74% from that of Rp282,666,481,800 in 2008. On the Balance Sheet Report of Fiscal year, the Taxable income are amounted to Rp1,067,441,016,829 with payable income tax of Rp298,883,484,480 have been reported in the annual tax return form (SPT Tahunan PPh Badan Tahun) 2009 to a total amount of Rp16,312,792,843 and monthly installment of PPh Article 25 from January to December 2009 amounted to Rp276.163.349.784, bringing the total amount of deficit to Rp6.407.341.853 as at year-end 2009, for which the Company has fully paid to the State Treasury through the accepting bank in May 2010.

Page 107: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report104 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 105JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report104 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 105

Laporan Pendapatan dan Beban JhT & Non-JhT (Audited) Komersial & Fiskal periode 31 Desember 2009

JhT & Non-JhT (Audited) Income and Expenses for periode of 31 December 2009, Commercial & Physical

Uraian

Total Laporan Rugi/Laba 2009

Beda TetapFixed Difference

Beda WaktuDifference of

TimeDPP Fiskal

DescriptionTotal Report on

Profit/Loss of 2009

31 Desember 2009

31 Desember 2009 DPP Fiscal

Pendapatan Iuran 2.660.271.663.051 - - 2.660.271.663.051 Contribution Proceeds

Beban Jaminan (1.295.304.916.569) - - (1.295.304.916.569) Claim Expenses

Beban Cadangan Teknis (811.745.781.519) - 602.586.154.971 (209.159.626.548) Technical Reserve

PENDAPATAN BERSIH IURAN 553.220.964.964 - 602.586.154.971 1.155.807.119.934 NET CONTRIBUTION REVENUE

PENDAPATAN INVESTASI 9.028.892.666.391 (8.915.390.152.774) - 113.502.514.116 INVESTMENT INCOME

BEBAN INVESTASI (551.745.183.415) 551.745.183.415 - - INVESTMENT EXPENSES

PENDAPATAN INVESTASI NETTO 8.447.147.482.976 (8.363.644.968.859) - 113.502.514.116 NETT INVESTMENT INCOME

TOTAL PENDAPATAN USAHA 9.030.368.447.940 (8.363.644.968.859) 602.586.154.971 1.269.309.634.050 TOTAL OPERATING REVENUE

Pendapatan Pengelolaan Atas Dana Investasi JHT

971.155.262.488 (971.155.262.488) - -Pendapatan Pengelolaan Atas

Dana Investasi JHT

BEBAN USAHA (1.207.468.536.227) 834.808.062.640 153.417.428.231 (217.812.822.493) OPERATING EXPENSE

Beban Pengelolaan Atas Dana Investasi JHT

(971.155.262.488) 971.155.262.488 - -Beban Pengelolaan Atas Dana

Investasi JHT

LABA USAHA 7.822.899.911.713 (7.528.836.906.219) 756.003.583.202 1.051.496.811.558 OPERATING PROFIT

Pendapatan lain-lain 15.944.205.272 - 15.944.205.272 Other Revenue

Beban Lain-lain (11.963.537.635) 11.963.537.635 - - Other Expenses

Pendapatan Bersih Lain-lain 3.980.667.618 11.963.537.635 - 15.944.205.272 Other Net Revenue

LABA USAHA KOTOR 7.826.880.579.331 (7.516.873.368.566) 756.003.583.202 1.067.441.016.829 GROSS OPERATING PROFIT

Bagian Peserta Atas Hasil inv. JHT

(6.335.547.154.413) 6.335.547.154.413 - - Members Share of JHT Investment Proceeds

LABA SEBELUM PAJAK 1.491.333.424.918 (1.181.326.214.153) 756.003.583.202 1.067.441.016.829 PROFIT BEFORE TAX

Pajak Penghasilan (298.883.484.480) - (298.883.484.480) Income Tax

Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan

189.000.895.801 189.000.895.801Pendapatan (Beban) Pajak

Tangguhan

Hak Minoritas - - - -

LABA SETELAH PAJAK 1.381.450.836.239 (1.181.326.214.153) 945.004.479.003 768.557.532.349 PROFIT AFTER TAX

Kredit Pajak PPh Pasal 25 276.163.349.784 Installment of PPh Article 25

Kredit Pajak PPh Pasal 23 16.312.792.843

PPh Badan (Lebih) Kurang Disetor

(6.407.341.853) Deferred (Prepaid) of Corporate Income Tax

Page 108: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report106 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 107JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report106 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 107

B. Pajak Tangguhan (PSAK – 46)

Pajak Tangguhan adalah Jumlah beban pajak penghasilan terutang atau penghasilan pajak penghasilan untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer (beda waktu) dan sisa kompensasi kerugian (lost carry forword). Perhitungan pajak tangguhan PT Jamsostek (Persero) Tahun 2009 sesuai PSAK-46 menggunakan pendekatan Laporan Laba/Rugi dan Laporan Neraca 2009.

Perbedaan temporer Laporan Neraca 2009 sebesar Rp991.500.131.742,43 terdiri dari akun-akun temporer adalah sbb :

• BebanCadanganTeknis = Rp831.106.773.751

• Kewajiban Imbalan Pasca Kerja = Rp56.152.079.891

• Penyusutan & Amortisasi = Rp13.482.266.659

• Penyisihan Piutang Iuran = Rp87.265.261.443

• Cad.Penyisihan Peny Langsung = Rp3.493.750.000

TOTAL = Rp991.500.131.742

Kenaikan pendapatan pajak tangguhan disebabkan karena kenaikan perbedaan temporer dari akun beban cadangan teknis dan akun penghargaan purna jasa.

Pendekatan laporan laba/rugi hanya menghasilkan jumlah pajak tangguhan tahun berjalan (beban/penghasilan pajak tangguhan) yang merupakan pergerakan (movement) dari akun /kewajiban pajak tangguhan di neraca.

Adapun perhitungan pajak tangguhannya sebagai berikut :

B. Deferred Tax (PSAK – 46)

Deferred tax represents the amount of payable income tax or proceeds from income tax for the following period as a result of temporary balance (due to time difference) as well as from loss carry forward. The amount of deferred taxes (PSAK-46) of PT Jamsostek (Persero) for the year 2009 is recognized in the Balance Sheet 2009.

The amount of temporary balance in 2009 was Rp991,500,131,742.43 which was comprises of temporarily account as follows:

• TechnicalReserveExpense =Rp831,106,773,751

• Post Service Awards = Rp56,152,079,891

• Depreciation and Amortization = Rp13,482,266,659

• Provision Contribution Receivables = Rp87.265.261.443

• Allowance for Contribution Receivables = Rp3,493,750,000

TOTAL = Rp991,500,131,742

The increasing Deferred Tax Income was due to the increase in temporarily difference from the technical reserve expenses account and the post service awards account.

The Profit/Loss approaches had only resulted in total amount of deferred tax in the current year (expense/income from deferred tax) which constitutes a movement from deferred tax liabilities account at the balance sheets.

The calculation of deferred taxes is as follows:

Beban Pajak Tangguhan atau Pendapatan Pajak Tangguhan secara cash tidak mempengaruhi laba akuntansi (cash in atau cash out tidak ada) tatapi lebih untuk memberikan gambaran kepada pengguna Laporan Keuangan adanya potensi pajak dimasa mendatang sesuai dengan PSAK-46.

Beban Pajak Tangguhan atau Pendapatan Pajak Tangguhan secara cash tidak mempengaruhi laba akuntansi (cash in atau cash out tidak ada) tatapi lebih untuk memberikan gambaran kepada pengguna Laporan Keuangan adanya potensi pajak dimasa mendatang sesuai dengan PSAK-46.

Aktiva Pajak Tangguhan Tax base Tarif Pajak AktivaDeferred Tax Assets Tax Base Tax Rate Assets

Aktiva Pajak Tangguhan 2007/Deffered Tax Assets 2007 2.611.793.725.478 25% 652.948.431.370

Aktiva Pajak Tangguhan 2008/Deffered Tax Assets 2008 3.210.517.327.718 25% 802.629.331.799

Aktiva Pajak Tangguhan 2009/Deffered Tax Assets 2009 3.966.000.526.970 25% 991.500.131.742

Pendapatan Pajak Tangguhan/Deffered Tax Revenue 598.723.601.718 25% 149.680.429

Page 109: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report106 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 107JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report106 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 107

C. Audit Pajak Penghasilan Badan Masa Pajak 2007 Pada Tahun 2009

Tahun 2009 KPP BUMN melakukan Audit Pajak atas SPT Badan 2007 dengan Surat tugas Nomor : 002/WPJ.19/KP.0305/2009.

Hasil Audit KPP BUMN tanggal 11 Mei 2009 diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 00003/206/07/051/09 sebesar Rp63.241.891.279 atas kurang bayar tersebut PT.Jamsostek (Persero) telah mengajukan keberatan melalui surat No. B/4935/062009 ,namun proses keberatan tidak menunda pembayaran dan kekurangan tersebut telah dilunasi PT Jamsostek dengan cara mengangsur dari bulan Juni - Desember 2009 dengan rincian sbb :

C. The Audit of Corporate Tax Offices for Tax Period of 2007 and 2009

In 2009 the Tax Office of SOE undertook a Tax Audit on the Corporate Income Tax Filing of 2007 with Assignment Letter No : 002/WPJ.19/KP.0305/2009.

The said Audit Result of 11 May 2009 issued a Stipulation Letter of Under-Paid Tax (SKPKB) No. 00003/206/07/051/09 of Rp63,241,891,279. PT.Jamsostek (Persero) duly submitted an appeals letter No. B/4935/062009, although the appeals process does not postpone payment obligation and the said amount was fully paid by PT Jamsostek (Persero) by means of installment from June to December 2009 with the following schedule:

18. Aset dan Kewajiban dalam mata uang asing

PT Jamsostek tidak memiliki kewajiban dalam mata uang asing. Terdapat aset dalam mata uang asing yaitu dalam bentuk deposito Dolar Amerika per 31 Desember 2009 sebesar USD828.000 dengan kurs Rp10.950/USD1, namun seluruhnya telah dicairkan dan dikonversikan ke dalam rupiah.

Trasaksi dalam mata uang asing dikonversi ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal Neraca, Aktiva dan Kewajiban Moneter Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing dikonversi ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia. Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian atau konversi aktiva dan kewajiban moneter Perusahaan dan anak perusahaan dibebankan dalam kegiatan usaha pada tahun berjalan.

18. Assets And Liabilities In foreign Exchange Currency

PT Jamsostek (Persero) do not have any obligation towards foreign exchange currencies. The foreign currency deposit as at 31 December 2008 amounted to USD828,000 at the nominal exchange rate of Rp10,950/USD1, all of which however was withdrawn and converted into Rupiah.

Transaction in foreign exchange currency are converted into Rupiah at the prevailing exchange rate during the period of transaction was made. At closing date of Balance Sheet, Assets and Liabilities of the Company and Subsidiaries Company in foreign currency denominations are converted into Rupiah based on the middle currency exchange rate of Bank Indonesia. Foreign currency translation gains or losses from these transactions are recognized in the profit-loss statements of the Company in the current year.

No Tanggal Setor Tanggal Lapor Jumlah (Rp)No Date of Transfer Date of Report Total (Rp)

1. 10 juni 2009 22 juni 2009 16.046.450.026

2. 31 agustus 2009 07 september 2009 23.597.720.627

3. 30 september 2009 13 oktober 2009 8.597.720.626

4. 30 oktober 2009 20 nopember 2009 7.500.000.000

5. 01 Desember 2009 11 januari 2010 7.500.000.000

total Pembayaran 63.241.891.279

Page 110: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report108 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 109JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report108 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 109

TATA KELOLA PERUSAHAANgooD CorPorate governanCe

mitra dalam kebersamaana partner in togetherness

Page 111: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report108 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 109JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report108 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 109

Pokok-pokok Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Jamsostek (Persero) Tahun 2009

A. Dasar Pertimbangan

Sebagai perusahaan yang menjadi tumpuan harapan jutaan pekerja di Indonesia, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di PT Jamsostek (Persero) merupakan hal yang tidak dapat ditawar atau ditunda-tunda. Menengok ke pengalaman dan citra Perseroan di masa lalu, maka semakin terasa betapa pentingnya serta manfaat tata kelola perusahaan tersebut bagi JAMSOSTEK.

Untuk itu, Manajemen telah menempatkan kebijakan Good Corporate Governance, berikut penerapannya, sebagai salah satu kerangka utama pengembangan Perseroan di masa depan. Pengembangan dan penerapan tata kelola perusahaan yang mengacu pada best-practice standards di lingkungan kerja JAMSOSTEK diharapkan dapat memenuhi kepentingan segenap stakeholder secara seimbang, selain juga membuka peluang bagi pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan bagi Perseroan.

JAMSOSTEK memiliki komitmen dalam mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang mengacu pada standar praktik terbaik. Perseroan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan yang berlandaskan pada upaya untuk menumbuhkembangkan kepercayaan, saling pengertian dan goodwill. Hal ini hanya dapat ditempuh jika Perseroan menjunjung tinggi asas keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independen dan adil dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan, yang merupakan prinsip dasar dari Tata Kelola Perusahaan yang Baik guna menunjang pencapaian visi JAMSOSTEK untuk menjadi lembaga penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja terpercaya dengan mengutamakan pelayanan prima dan manfaat yang optimal bagi seluruh peserta.

Pelaksanaan GCG pada PT Jamsostek (Persero) diawali pada tahun 2004 yang ditandai dengan pemetaan GCG oleh Konsultan Sofyan Djalil & Partner (SDP) dan pembangunan infrastruktur GCG yang diformalkan melalui Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) tahun 2007 yang diperbaharui pada tahun 2009 disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No.: 40 tahun 2007 dan Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero).

The Implementation Of Good Corporate Governance at PT Jamsostek (Persero) in 2009

A. Basic Consideration

As a company that is a beacon of hope for millions of employees in Indonesia, the implementation of Good Corporate Governance at PT Jamsostek (Persero) is something that can neither be compromised nor postponed. Looking back at the experience and image of the Company in the past, it becomes painfully clear that JAMSOSTEK stands to gain much from the benefits of adhering to Good Corporate Governance.

To that end, the Management has placed an emphasis on Good Corporate Governance policies and their implementation, as a key framework for future growth. The development and implementation of corporate governance that is in line with best-practice standards at JAMSOSTEK is expected to serve the interest of all stakeholders fairly and equally, in addition to positioning the Company strategically in order to secure sustainable long-term growth opportunities.

JAMSOSTEK had a commitment to implement a corporate governance that adheres to best-practices standard. The Company interact with all of the stakeholders within the efforts of building trust, understanding and goodwill. This, would only be achieved, if the Company places a strong emphasis on championing the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness, when interact with the stakeholders. The implementation of the above principles of Good Corporate Governance contributes to the attainment of JAMSOSTEK’s vision to become a trustworthy provider of social security for employees with the emphasize of excellent and the utmost benefit towards all members.

The implementation of GCG at PT Jamsostek (Persero) was initiated in 2004, which was marked with GCG mapping by the Consultant of Sofyan Djalil & Partner (SDP) and through the development of GCG infrastructure that is formalized in 2007 with Decision of the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) and renewed in 2009, pursuant to Limited Liability Law No. 40 of 2007 and the Company’s Article of Association.

Page 112: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report110 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 111JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report110 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 111

key Perfromance indicators:

1. melakukan pemetaan gCg

2. menyelesaikan rekomendasi hasil

pemetaan gCg

3. Pembangunan 8 pedoman gCg

4. Penyesuaian standart operating

Procedure

5. Pelaksanaan sosialisasi & Penandatangan

Pakta integritas

6. membangun manajemen risiko

7. Peningkatan sistem pengendalian

manajemen/risiko

8. Penurunan temuan auditor independen

9. Capaian Hasil assessment gCg taaaaun

2008 : 85%

10. Capaian Perception index gCg tahun

2008 : 80%

B. Road Map Good Corporate Governance (GCG)

Direksi PT Jamsostek (Persero) pada tanggal 30 Juni 2009 telah menetapkan Road Map GCG PT Jamsostek (Persero) tahun 2009-2013 sebagai berikut:

B. Road Map Good Corporate Governance (GCG)

On 30 June 2009, the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) had determine the 2009-2013 GCG Road Map of PT Jamsostek (Persero) as follows:

2004 - 2008 2009 - 2010 2011 - 2013

gCg

(good Corporate governance)

ggC

(good governed Company)

gCC

(good Corporate Citizen)

key Perfromance indicators:1. Capaian Hasil assessment gCg tahun

2010 adalah 90%2. Capaian Perception index gCg tahun

2010 adalah 82%3. Capaian Peningkatan kepatuhan tahun

2010 adalah 60%4. Pembangunan infrastruktur gCg

sebanyak 8 Pedoman5. Penyampaian infrastruktur gCg

sebanyak 9 Pedoman6. restrukturisasi komite Dewan komisaris

dan Direksi7. terbentuknya struktur Pengendalian

manajemen yang berbasis risiko8. Pelaksanaan sosialisasi infrastruktur

gCg, khususnya sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing system/Wbs) dan penandatanganan Pakta integritas yang berkelanjutan

9. indeks pemahaman gCg insan jamsostek 65%

key Perfromance indicators:1. Capaian Hasil assessment gCg tahun

2013 adalah 95%2. Capaian Perception index gCg tahun

20103 adalah 90%3. Capaian Peningkatan kepatuhan tahun

2010 adalah 90%4. Pembangunan infrastruktur gCg

sebanyak 2 Pedoman5. Penyampaian infrastruktur gCg sebanyak

18 Pedoman6. Penerapan asas gCg, sistem Pengendalian

manajemen dan risiko pada proses bisnis7. terlaksananya risk based audit dan risk

awareness untuk seluruh insan jamsostek8. Penguatan elemen struktural, operasional

dan pemeliharaan sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing system / Wbs)

9. Peningkatan program Corporate social responsibility melalui program DPkP & kbl

10. indeks Pemahaman gCg insan jamsostek 80%

11. membentuk budaya gCg

O U T C O M E

• Membangun GCG

• Peningkatan Kinerja dan

kepatuhan

• Membentuk image perusahaan

terpercaya

• Peningkatan citra

• Diakui sebagai perusahaan terpercaya

• Mencapai posisi perusahaan yang

berintegritas, etikal dan bertanggung

jawab

Page 113: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report110 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 111JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report110 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 111

C. Good Corporate Governance (GCG) Milestone Tahun 2004-2008

Tahun 2004Pemetaan GCG pada PT Jamsostek (Persero) dilaksanakan oleh Konsultan SDP (Sofyan Djalil & Partner) dalam rangka pembangunan dan pengembangan serta implementasi Good Corporate Governance.

Tahun 2005Menyelesaikan tindak lanjut 90 rekomendasi hasil pemetaan GCG sebagai berikut:

a. Jangka Panjang : 1 rekomendasib. Jangka Menengah : 30 rekomendasic. Jangka Pendek : 59 rekomendasi

Tahun 2006Pelaksanaan assessment atas penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance oleh Konsultan Independen, dengan nilai Skor pencapaian penerapan GCG setara dengan 80%.

Tahun 2007a. Penyempurnaan dan Legalitas atas infrastruktur Good

Corporate Governance:• SuratKeputusanDireksiNo. KEP/227/092007 tentang

Pedoman GCG (GCG Code)• SuratKeputusanDireksiNo.KEP/228/092007 tentang

Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang meliputi:- Tata Nilai Perusahaan- Etika Bisnis- Pakta Integritas

• SuratKeputusanDireksiNo.KEP/229/092007 tentang Pedoman Tata Kerja Komisaris dan Direksi (Board Manual)

• SuratKeputusanDireksiNo.KEP/230/092007 tentang Pedoman Benturan Kepentingan

• SuratKeputusanDireksiNo.KEP/231/092007 tentang Pedoman Komite Etika.

b. Implementasi dan Sosialisasi Good Corporate GovernanceSosialisasi infrastruktur GCG dan penandatangananPakta Integritas dilakukan bersamaan dengan sosialisasikebijakan Direksi PT Jamsostek (Persero) tahun 2008 kepadaseluruh unit kerja Kantor Wilayah dan Kantor Pusat:• PenandatangananPaktaIntegritasdiawaliolehseluruh

jajaran Direksi PT Jamsostek (Persero) • PenandatangananPaktaIntegritasolehKepalaUnitKerja

dan Staf• PenandatangananPaktaIntegritasolehseluruhRekanan• PosisipenandatangananPaktaIntegritassejumlah

1.474 orang• PosisipesertasosialisasiGCGsejumlah816orang

c. Komisaris dan Direksi telah menandatangani Daftar Khusus kepemilikan saham perusahaan.

d. Direksi melepaskan jabatan lain di luar PT Jamsostek (Persero) yang tidak diperkenankan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Assessment GCG tahun 2007 dilaksanakan oleh BPKP, dengan kesimpulan hasil pencapaian penerapan GCG di PT Jamsostek (Persero) adalah 85,96% atau memperoleh predikat “Baik”, sesuai laporan No. LAP-997/Pw30/4/2008 tanggal 17 Maret 2008.

C. Good Corporate Governance (GCG) Milestone For The Year 2004 - 2008

Year 2004The GCG Mapping as an effort to build, and develop, as well implement Good Corporate Governance throughout PT Jamsostek (Persero), conducted by SDP (Sofyan Djalil & Partner) consultants.

Year 2005The Company followed up on 90 Recommendations that resulted from the GCG mapping which are:

a. Long Term : 1 recommendation b. Medium Term : 30 recommendationsc. Short Term : 59 recommendations

Year 2006An Independent Consultant carried out an assessment of JAMSOSTEK’s implementation of Good Corporate Governance principles with a total GCG Score equivalent to 80%.

Year 2007a. The completion and legalization of Good Corporate

Governance infrastructure:• DirectorsDecreeNo.KEP/227/092007regardingGCGCode• TheDirector’sDecreeNo.KEP/228/092007concerningthe

Code of Conduct that comprise of:- Corporate Values- Business Ethics- Integrity Pact

• TheDirector’sDecreeNo.KEP/229/092007concerningStandard Operating Procedures for the Board of Commissioners and the Board of Directors (Board Manual)

• TheDirector’sDecreeNo.KEP/230/092007concerningGuidelines on Conflict of Interest

• TheDirector’sDecreeNo.KEP/231/092007concerningGuidelines for the Ethics Committee Code.

b. GCG Implementation and Socialization. The signing of the Integrity Pact was done simultaneously with the dissemination of the Board of Director’s Policy of PT Jamsostek (Persero) in 2008 to the entire working units within the Regional and Head Office:• ThesigningoftheIntegrityPactinitiallybeganwiththe

Board of Directors of PT Jamsostek’s (Persero). • ThesigningoftheIntegrityPactbyHeadofWorkingUnit

and Staff.• ThesigningoftheIntegrityPactbyallPartners.• ThetotalnumberofpersonwhomhadsignedtheIntegrity

Pact are amounted to 1,474 person• Thetotalnumberofpersonwhom,participateinGCG

socialization are amounted to 816 person

c. The Board of Commissioners and the Board of Directors had signed a Special Register of shares ownership in the company.

d. The Board of Directors released all positions held in companies outside of PT Jamsostek (Persero) as required by prevailing rules and regulations.

e. The 2007 GCG Assessment was conducted by BPKP, with the achievement results of GCG implementation within PT Jamsostek (Persero) are 85.96% or secured a predicate “SOUND”, pursuant to report No. LAP997/Pw30/4/2008 dated 17 March 2008.

Page 114: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report112 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 113JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report112 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 113

f. Pembentukan Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi compliance dan pengelolaan risiko.

g. Penilaian Key Performance Indicators yang berbasis Balance Score Card (BSC) dengan penetapan peringkat terbaik untuk masing-masing Unit Kerja tahun 2008.

Tahun 2008a. Pembentukan Komite Integritas/Pemantau Independen dari

luar Perseroan:• AIMulyadiMamoer : Koordinator• LukmanNulhakim : Anggota• MasAhmadDaniri : Anggota• SabdonoSurohadikusumo: Anggota

b. Pelaksanaan tugas Komite Integritas/Pemantau Independen: • PelantikanKomiteIntegritasolehMenteriNegara

Penertiban Aparatur Negara pada tanggal 30 Januari 2008

• PenyusunandanpenandatangananCharter Komite Integritas

• MenyusunProgramKerjaKomiteIntegritastahun2008• Menerima,menelitilaporanpelanggaran• MendorongDireksiPTJamsostek(Persero)untuk

melaksanakan GCG dan Pakta Integritas secara efektif.c. Penyusunan Pedoman Pengenalan dan Pengembangan

Direksi dan Dewan Komisaris sesuai Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. KEP/307/102008.

d. Penyusunan Petunjuk Teknis Rapat Direksi sesuai Keputusan Direksi No. KEP/349/112008.

e. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Rapat PT Jamsostek (Persero) sesuai Keputusan Direksi No. KEP/162/062008

f. Penyusunan Pedoman Pengungkapan dan Klasifikasi Informasi

g. Penetapan dan Penilaian KPI berbasis BSC bagi masing-masing Komisaris dan Direksi sesuai Keputusan Direksi No. KEP/04/Dekom/2008.

h. Direktur Utama ditunjuk sebagai Ketua Forum Komite Integritas.i. Mewajibkan kepada Rekanan dan menghimbau kepada

instansi terkait untuk menandatangani Pakta Integritas.j. Melakukan kampanye Pakta Integritas, bahwa Komisaris,

Direksi dan Karyawan PT Jamsostek (Persero) tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dan dari siapapun yang terkait dengan pelaksanaan tugas pengabdian kepada peserta Jamsostek melalui media massa, running text dan publikasi lainnya.

k. Insan JAMSOSTEK tidak menerima pemberian hadiah dalam bentuk apapun (termasuk parcel) dalam kegiatan ulang tahun, lebaran dan lain-lain.

l. Informasi pengelolaan perusahaan secara transparan dapat diakses melalui website: www.Jamsostek.co.id.

m. Membangun Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP)/Whistle blowing System (WBS) dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melaporkan pelanggaran oleh Insan JAMSOSTEK melalui:

• P.O.Box : 392/JKTM12700• E-mail : [email protected]

n. Membangun E-learning GCG.

f. The formation of Compliance and Risk Management Directorate in order to increase the function of compliance as well as risk management.

g. Extending reward to the Working Units based on Key Performance Indicator results with a Balanced Score Card platform throughout 2008.

Year 2008a. The formation of the Integrity Committee/Independent

Surveillance from outside the Company:• AlMulyadiMamoer :Coordinator• LukmanNulhakim :Member• MasAhmadDaniri :Member• SabdonoSurohadikusumo:Member

b. The implementation of duties of the Integrity Committee/Independent Surveillance:

• TheinaugurationoftheIntegrityCommitteebyTheMinisterfor the Alignment of State Apparatus on 30 January 2008

• TheformationandsigningoftheIntegrityCommitteeCharter• Theformationof2008IntegrityCommitteeWorkPlan• Toreceiveandexaminethecustomer’sreport• ToencouragetheBoardofDirectorsof PT Jamsostek (Persero) to implement the GCG and

Integrity Pact in an effective mannerc. To formulate the Acknowledgement Manual and Development

of the Board of Directors pursuant to Decision from the Board of DIrectors of PT Jamsostek (Persero) No. KEP/307/102008 .

d. The formulation of Technical Guidelines for the Board Meeting pursuant to the Decision of The Board of Directors No. KEP/349/112008.

e. The formulation of Guideline for the Implementation of PT Jamsostek (Persero) Meeting pursuant to Decision of The Board of Directors No. KEP/162/062008

f. Preparation of Classification Guidance and Information Disclosureg. The KPI Determination and Assessment based on BSC towards

each Commissioners and Directors pursuant to the Decision from the Board of Directors No. KEP/04/Dekom/2008.

h. The President Director was appointed as Chairman of Integrity Committee Forum.

i. To oblige all partners and Suggest all related parties to sign of the Integrity Pact.

j. To conduct an Integrity Pact campaign, and ensures that each Commissioners, Directors and Staff of PT Jamsostek (Persero) were not receiving any gift from anyone which related to the execution of their duties towards all members of JAMSOSTEK Program through mass media, running text and any other publication materials.

k. JAMSOSTEK employee was not receiving any gift (including parcels) during the anniversary, Idul fitri, and so forth.

l. The information regarding the management of the Company could be access through the Company’s website: www.Jamsostek.co.id.

m. To formulate the Customers Reporting System (SPP)/Whistle blowing System (WBS) in order to provide an opportunity for public to report all violations concerning JAMSOSTEK employee through:

• P.O.Box: 392/JKTM12700• E-mail : [email protected]

n. To formulate the E-learning of GCG.

Page 115: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report112 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 113JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report112 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 113

Tahun 2009Penerbitan Keputusan Direksi tentang infrastruktur GCG dengan menyesuaikan dengan UU No. 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero), yang telah ditetapkan melalui Keputusan Direksi yang meliputi :

a. Keputusan Direksi No: KEP/353/12209 Tentang Pedoman GCGb. Keputusan Direksi No: KEP/354/122009 Tentang Board Manualc. Keputusan Direksi No: KEP/355/122009 Tentang Pedoman

Perilakud. Keputusan Direksi No: KEP/356/122009 Tentang Pedoman

Benturan Kepentingan.e. Keputusan Direksi No: KEP/199/082009 Tentang Pedoman

Sistem Pelaporan pelanggaran (Whistle blowing System)f. Keputusan Direksi No: KEP/200/082009 Tentang Penetapan

Charter Komite Integritas / Pemantau Independen.g. Keputusan Direksi No: KEP/201/082009 Tentang Pengangkatan

Anggota Komite Integritas / Pemantau Independen.h. Keputusan Direksi No: KEP/22/122009 Tentang Pengangkatan

Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan.i. Penyusunan Road Map GCG 2009-2013 yang

ditandatangani Direktur Utama tanggal 30 Juni 2009.

D. Hasil Assessment Good Corporate Governance (GCG) dan Perception Index

1. Assessment GCG Tahun 2009Assessment GCG Tahun 2009 PT Jamsostek (Persero) telah dilaksanakan oleh Sodiq, Purwoko & Associates (SPA) Consulting sesuai dengan Laporan Ref : SPA.LAP.02.2010 tanggal 12 April 2010 dengan capaian skor 90,91 atau dengan predikat “Sangat Baik” dengan menggunakan 160 parameter sebagaimana halnya yang dilaksanakan pada Assessment GCG Tahun 2007 – 2008 oleh BPKP.

2. Hasil Assessment GCG tahun 2007 - 2009 adalah sebagai berikut:

Year 2009The issuance of Directors Decree regarding the GCG infrastructure, which is in accordance with Law No. 40 of 2007 regrading Limited Liability and the Article of Association of PT Jamsostek (Persero), which have been specified by Decision of the Board of Directors that includes the followings:a. Directors Decree No: KEP/353/12209 on GCG Manualb. Directors Decree No: KEP/354/122009 on Board Manualc. Directors Decree No: KEP/355/122009 on Code of Conductd. Directors Decree No: KEP/356/122009 on Conflict of Interest.e. Directors Decree No : KEP/199/082009 on the Whistle blowing

Systemf. Directors Decree No: KEP/200/082009 on the Determination

of Integrity Committee / Independent Surveillance Charter g. Directors Decree No: KEP/201/082009 on the Appointment of

the Integrity Committee Member / Independent Surveillanceh. Directors Decree No: KEP/22/122009 on the Appointment

of the Board of Commissioners and the Board of Directors of Subsidiary Company

i. The formulation of the 2009-2013 GCG Road Map which was signed by the President Director on 30 June 2009.

D. The Assessment Results of Good Corporate Governance (GCG) and Perception Index

1. The 2009 GCG AssessmentThe 2009 GCG Assessment of PT Jamsostek (Persero) was conducted by Sodiq, Purwoko & Associates (SPA) Consulting, pursuant to the report of Ref: SPA.LAP.02.2010 dated 12 April 2010 with a total score of 90.91 or reaching out a predicate of “EXCEPTIONALLY SOUND”. The 2009 GCG Assessment uses 160 appraisal parameters, as well as the 2007-2008 GCG Assessment which was conducted by the Financial and Development Supervisory Body (BPKP).

2. The 2007 - 2009 results of GCG Assessment are as follows:

No. Aspek Governance Faktor Penialaian/ Weighing Factors 2007 2008 2009 Governance Aspect

1. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham 9,00 5,98 6,66 6,86 Roles and Responsibilities of the Shareholders

2. Kebijakan GCG 8,00 7,79 7,88 8,00 GCG Policy

3. Penerapan GCG GCG Implementation

a. Komisaris 27,00 21,97 22,09 25,24 a. Commissioners

b. Komite Komisaris 6,00 4,85 4,91 4,95 b. Committee under Commissioners

c. Direksi 27,00 24,34 23,31 24,66 c. The Board of Directors

d. Biro Sekretariat Perusahaan 3,00 2,95 3,00 3,00 d. Corporate Secretariat Bureau

e. Biro Pengawas Intern 3,00 2,67 2,83 2,69 e. Internal Audit Group

4. Pengungkapan Informasi 7,00 6,86 6,93 7,00 Information Disclosure

5. Komitmen 10,00 8,55 8,45 8,51 Commitment

jumlah 100,00 85,96 86,06 90,91 total

Page 116: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report114 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 115JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report114 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 115

3. Index Perception GCG yang dilaksanakan oleh Institute Indonesian Corporate Governance (IICG)

a. The Indonesian Institute For Coorporate Governance (IICG) telah menerbitkan Laporan Hasil Riset dan Pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) tahun 2008 pada bulan Desember 2009 dengan tema Good Corporate Governance dalam perspektif manajemen stratejik.

b. Berdasarkan laporan tersebut hasil pemeringkatan PT Jamsostek (Persero) adalah sebagai berikut :• Nilaiskortahun2008adalah80.77denganpredikatTrusted

Company (Perusahaan Terpercaya), dan jika dibandingkan dengan skor tahun 2007 sebesar 72 dengan mengalami kenaikan 12,18%.

• PTJamsostek(Persero)ditetapkansebagaipenyusundanpenyaji makalah terbaik.

c. Hasil penilaian secara rinci adalah sebagai berikut :

3. GCG Perception Index was conducted by the Institute Indonesian Corporate Governance (IICG)

a. The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) had published the 2008 Report of the Assessment and the Rating Results of Corporate Governance Perception Index (CGPI) on December 2009 under the theme of Good Corporate Governance in the perspective of strategic management.

b. Pursuant to the report, the rating of PT Jamsostek (Persero) is as follows :• The2008scorereached80.77withthepredicateofTrusted

Company, compare to that of 2007 with a total score of 72 it experience an increase of 12.18%.

• PTJamsostek(Persero)wasawardedasthebestcompilerand reporting presenter.

c. Specific description of the assessment results is as follows:

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi di Perseroan dalam proses pengambilan keputusan. RUPS memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui resolusi penting Perseroan, serta memutuskan melalui voting, sehubungan dengan hal-hal yang membutuhkan keputusan mayoritas pemegang saham.

Dewan Komisaris

Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan perusahaan serta memberi nasehat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

General Meeting of Shareholders (GMS)

General Meeting of Shareholders (GMS) constitutes a highest organ in the Company, especially in terms of decision making process. The GMS hold the highest authority to elect and terminate a member of the Board of Commissioners and the Board of Directors, to approve the important resolutions of the Company, as well as to decide through pooling method, in terms of certain aspects that needs a decision from the majority shareholders.

The Board of Commissioners

The Board of Commissioners (BOC) duty is responsible for overseeing the management of the Company, and to advise the Board of Directors (BOD) regarding the implementation of the Company’s Long-Term Business Plan, Work Plan, the Articles of Association as well as regulations that related to the Articles of Association, the resolutions from the GMS as well as the prevailing laws and regulations.

No. Indikator Penilaian StandarStandard

SkorScore % Assessment Parameter

1. Self Assessment 15 10,94 72,93 Self Assessment

2. Makalah 12 10,49 87,41 Papers

3. Observasi 48 39,29 81,85 Observation

4 Dokumen 25 20,05 80,20 Document

jumlah 100 80,77 80,77 total

Page 117: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report114 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 115JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report114 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 115

Komposisi Dewan Komisaris

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. KEP-228/MBU/2008 tanggal 14 Nopember 2008 terjadi pergantian Komisaris Utama dari Bp. Wahyu Hidayat kepada Bapak Bambang Subianto. SK Menteri Negara BUMN ini tidak mencabut SK terdahulu No. KEP-14/MBU2007 tanggal 16 Pebruari 2007 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris PT Jamsostek (Persero), sehingga komposisi Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

komisaris utama : bambang subianto• komisaris : Herry Purnomo• komisaris : Drs. sjukur sarto, ms• komisaris : Hariyadi bs. sukamdani• komisaris : rekson silaban•

Profile dari masing–masing Dewan Komisaris disajikan pada halaman 56 dan 57 dari Laporan Tahunan ini.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Berdasarkan SK No. KEP/03/DEKOM/052009, Dewan Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

• Senantiasamematuhiperaturanperundang-undanganyang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan dan Keputusan-keputusan RUPS.

• Beritikadbaikdandenganpenuhtanggungjawabdalammenjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

• MelaksanakankepentinganPerseroandanbertanggungjawab pada RUPS.

• Pengawasantidakbolehberubahmenjadipelaksanaantugas-tugas eksekutif kecuali dalam Perseroan tidak mempunyai seorangpun Anggota Direksi dengan ketentuan:- Dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari

setelah terjadi kekosongan Anggota Direksi, Dewan Komisaris harus memanggil RUPS untuk pengangkatan Anggota Direksi.

- Dalam melakukan tindakan pengurusan dimaksud, bagi Dewan Komisaris berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang dan kewajiban Direksi terhadap Perseroan dan pihak ketiga.

• Pengawasandilakukantidakhanyadenganmemberikanatau tidak memberikan persetujuan atas tindakan-tindakan Direksi yang memintakan persetujuan Dewan Komisaris, tetapi pengawasan dilakukan secara proaktif yang mencakup semua aspek bisnis Perseroan.

Untuk memfokuskan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Dewan Komisaris, melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/03/DEKOM/052009 tanggal 1 Mei 2009 dilakukan pembidangan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Dewan Komisaris sebagai berikut:

Composition of the Board of Commissioners

Based on the Decision Letter of the Minister of State- Owned Enterprise of The Republic of Indonesia No. KEP-228/MBU/2008 dated 14 November 2008, constitute the replacement of President Commissioner, from Mr. Wahyu Hidayat to Mr. Bambang Subianto. The Decision from the Minister of SOE did not withdraw the previous Decision Letter No. KEP-14/MBU2007 dated 16 February 2007 regarding the termination and election of the Board members of PT Jamsostek (Persero), so as the composition of the Board of Commissioners are as follows:

President Commissioner : bambang subianto• Commissioner : Herry Purnomo• Commissioner : Drs. sjukur sarto, ms• Commissioner : Hariyadi bs. sukamdani• Commissioner : rekson silaban•

The profile of each member of the Board of Commissioner is presented on page 56 and 57 of this Annual Report.

Roles and Responsibilities of the Board of Commissioners

Pursuant to Decision Letter No. KEP/03/DEKOM/052009, the duties and responsibilities of the Board of Commissioner is as follows:

• Alwaysobligedtotheprevailinglawsandregulations,theArticle of Association of the Company and the resolutions from the GMS.

• Encompassesgoodwillandresponsibilitieswhiledoingitsduties to the benefit of the Company.

• EmphasizingtheCompany’sbenefitanddirectlyresponsible to the GMS.

• Theoverseeingprocessshouldnotbechangeintoconducting an executive tasks, unless the Company is having none of the Board of Directors in charge under specific conditions:- Within 30 working day (at the latest) after the situation

of none Directors in charge, the BOC must announce the GMS to elect a new member of the Board of Directors.

- While conducting the aforementioned tasks, the BOC is given the rights, authority and Board responsibilities towards the Company and third party.

•Theoverseeingprocesswasconductednotonlybyapproved or disapproved specific tasks undertaken by the Board of Directors that needs the approval from the Board of Commissioners, but also by pro actively supervise all aspects of the overall business of the Company.

In order to focus on the duties and responsibilities of each member of the Board of Commissioners, through the Decision letter of the BOC No. KEP/03/DEKOM/052009 dated 1 May 2009, the Company had determine a segregation of duties and responsibilities of the BOC member as follows:

Page 118: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report116 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 117JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report116 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 117

Kinerja Komisaris pada tahun 2009

Sesuai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris selama tahun 2009, Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan yang ada, antara lain seperti di bawah ini:

Direktorat UtamaDewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan dibantu oleh Komite Audit secara triwulanan. Dewan Komisaris menanggapi serta memberikan saran atas laporan-laporan yang diterima dari Biro Pengawasan Intern. Tanggapan dan saran ini disampaikan dengan Surat No. : 25/DK/032009 tanggal 25 Maret 2009 tentang Tanggapan dan Saran Komisaris atas Laporan Audit Operasional Biro Pengawasan Intern PT Jamsostek (Persero) atas laporan hasil audit (LHA) yang diterima sampai dengan bulan Maret 2009, Surat No. : 71/DK/082009 tanggal 14 Agustus 2009 tentang Tanggapan dan saran atas LHA Biro Pengawasan Intern sampai dengan bulan Juni 2009 yang terdiri dari LHA atas pemeriksaan khusus dan audit operasional.

Untuk mengoptimalkan peran internal audit sehingga terciptanya sistem pengawasan intern yang baik, maka dengan surat No.: 27/DK/032009 tanggal 25 Maret 2009 tentang Optimalisasi Peran Biro Pengawasan Intern, Dewan Komisaris menyarankan agar dalam setiap aktivitas yang berhubungan dengan pemeriksaan Divisi/Biro, Biro Pengawasan Intern diikutsertakan.

Selain itu, Dewan Komisaris dengan ditengarai oleh Komite Audit juga ikut berperan aktif dalam pemilihan Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan Laporan Keuangan PT Jamsostek (Persero), DPKP dan PKBL tahun 2009, dimana dengan surat

The 2009 Performances of the Commissioners

In accordance with roles and responsibilities of the Board of Commissioner throughout 2008, the BOC had implement its function and responsibilities towards prevailing regulation which among others are:

Main DirectorateThe Board of Commissioners took the surveillance function with the assistance of the Audit Committee. The Board of Commissioner is performing its oversight function by perceive and provide advice to all report from the Internal Audit Bureau on quarterly basis. This feedback and suggestion were submitted through a letter No. 25/DK/032009 dated 25 March 2009 on Response and Advice of the Board of Commissioners on the Operational Audit Report of the Internal Audit Bureau of PT Jamsostek (Persero) on the Assessment of Audit Results (LHA) as of March 2009, as well as Letter No. : 71/DK/082009 dated 14 August 2009 on Response and Advice on LHA form Internal Audit Bureau as of June 2009 that comprises of LHA for special audit and operational audit.

To optimize the role of the internal audit and to create an adequate internal control system, thus through a Letter No. 27/DK/032009 dated 25 March 2009 on the Optimizing the Role of the Internal Audit Bureau, the Board of Commissioner recommend that the Internal Audit Bureau is included on each

activities that associated with monitoring each Division / Bureau.

In addition, The Board of Commissioner with the assistance of the Audit Committee is also actively participated in the selection of Public Accounting Firm that will audit the 2009 Financial Statement of PT Jamsostek (Persero), DPKP and PKBL,

Nama Name Jabatan Position Unit KerjaWorking Unit

Bambang Subianto Komisaris UtamaPresident Commissioner

1. Direktorat Perencanaan, Pengembangan dan Informasi | Planning, Development and Information Directorate

2. Direktorat Kepatuhan & Manajemen Risiko | Compliance & Risk Management Directorate

3. Direktorat Operasi & Pelayanan | Operation & Services Directorate

Herry Purnomo KomisarisCommissioner

Unit Kerja pada Direktur Utama, yang terdiri dari | Working Unit under President Director, which comprises of:1. BPI (Biro Pengawasan Intern) | The Internal Audit Bureau

2. BSP (Biro Sekretariat Perusahaan) | Corporate Secretariate Bureau

3. Biro Humas | Public Relation Bureau

4. PKP (Biro DPKP & PKBL) | PKP (DPKP & PKBL Bureau)

Sjukur Sarto KomisarisCommissioner 1. Unit Kerjat Utama | Working Unit under President Director

2. Direktorat Keuangan | Finance Directorate

3. Direktorat Investasi | Investment Directorate

4. Direktorat Umum & SDM | General Affairs & HR Directorate

Hariyadi BS Sukamdani KomisarisCommissioner 1. Direktorat Keuangan | Finance Directorate

2. Direktorat Investasi | Investment Directorate

3. Direktorat Umum & SDM | General Affairs & HR Directorate

Rekson Silaban KomisarisCommissioner

1. Direktorat Perencanaan, Pengembangan dan Informasi | Planning, Development and Information Directorate

2. Direktorat Kepatuhan & Manajemen Risiko | Compliance & Risk Management Directorate

3. Direktorat Operasi & Pelayanan | Operation & Services Directorate

Page 119: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report116 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 117JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report116 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 117

No. : 56/DK/062009 tanggal 30 Juni 2009 tentang Pengadaan Jasa Kantor Akuntan Publik, Dewan Komisaris memerintahkan Direksi untuk melakukan pengadaan barang dan jasa atas Eksternal Auditor untuk pemeriksaan umum PT Jamsostek (Persero), DPKP dan PKBL atas Laporan Keuangan tahun buku 2009, Surat No : 66/DK/072009 tanggal 31 Juli 2009 tentang Pengadaan Jasa KAP untuk mengaudit Laporan Keuangan tahun buku 2009 yang berisi penyampaian TOR (Term of Reference) atas pengadaan jasa KAP tersebut, dan dengan Surat No. : 98/DK/112009 tanggal 16 Nopember 2009, Dewan Komisaris memutuskan bahwa pemenang dari lelang pengadaan barang dan jasa KAP adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Doli Bambang Sudarmadji & Dadang yang akan melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT Jamsostek (Persero), DPKP dan PKBL untuk tahun 2009.

Salah satu upaya untuk memperbaiki citra perusahaan serta menindaklanjuti amanat GCG tentang transparency atas Laporan Keuangan tahun buku 2008, maka pada tahun 2009 JAMSOSTEK mengikuti Annual Report untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa semua yang dilakukan Perseroan adalah semata-mata untuk kepentingan dan kesejahteraan peserta. Dalam rangka keikut sertaan tersebut, dengan Surat No. : 33/DK/042009 tanggal 6 April 2009 tentang tugas-tugas dari Komite yang ada pada Struktur Komisaris, Dewan Komisaris menginformasikan tugas dari komite-komite yang ada pada jajarannya.

Guna mengetahui kendala atas penyaluran dana dari Biro PKP dan KBL, maka pada tanggal 4 - 6 Maret 2009, Ketua Komite Audit dengan didampingi oleh salah seorang anggotanya melakukan kunjungan kerja ke Kantor Cabang Blitar, disamping itu, Dewan Komisaris dalam rapat dengan Direksi menyarankan agar dilakukan pembenahan atas Biro PKP, baik dari segi SDM maupun SOP yang berlaku pada saat ini.

Direktorat Keuangan Sesuai dengan fungsi dan tanggungjawabnya, maka dalam rangka pengesahan anggaran Perusahaan, DPKP dan PKBL, Dewan Komisaris telah memberikan tanggapan atas Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Kerja dan Anggaran Dana Peningkatan Kesejahteraan Perusahaan (RKA DPKP) dan Rencana Kerja & Anggaran Program Kemitraan & Bina Lingkungan (RKA PKBL) PT Jamsostek (Persero) tahun buku 2009 dengan Surat No. : 02/DK/012009 tanggal 08 Januari 2009.

Disamping itu, dengan bantuan Komite Audit, Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi atas Laporan Keuangan secara triwulan serta memberi masukan serta saran atas laporan tersebut dengan Surat No. : 08/DK/012009 tanggal 30 Januari 2009 untuk evaluasi Laporan Keuangan PT Jamsostek (Persero) Triwulan III, Surat No.: 100/DK/112009 tanggal 12 November 2009 tentang Evaluasi atas Kinerja PT Jamsostek (Persero) Semester I tahun 2009.

Sehubungan dengan penerbitan Laporan Keuangan, karena adanya restatement atas Laporan Keuangan tahun sebelumnya, maka Dewan Komisaris menyetujui perpanjangan waktu audit atas penyajian kembali laporan keuangan tahun lalu yang disesuaikan dengan peraturan yang ada dengan Surat No. : 22/DK/032009 tanggal 12 Maret 2009 tentang Restatement Laporan Keuangan PT Jamsostek (Persero) tahun 2007 dan Perpanjangan Waktu Audit. Disamping itu, dengan Surat No. : 42/DK/052009 tanggal 25 Mei 2009. Dalam rangka pengesahan Laporan Keuangan Audited,

as stipulated on Letter No. 56/DK/062009 dated 30 June 2009 on Services Procurement of Public Accounting Firm, the Board of Commissioners recommend the Board of Directors to undertook the procurement of goods and services of the External Auditor for general audit of the 2009 Financial Statement of PT Jamsostek (Persero), DPKP and PKBL, a Letter No. 66/DK/072009 dated 31 July 2009 on Services Procurement of Public Accounting Firm to audit the 2009 Financial Statement that comprises of the Term of Reference (TOR) on the services procurement of Public Accounting Firm, and with the Letter No. 98/DK/112009 dated 16 November 2009, The Board of Commissioner had determine the winner of this bidding is Public Accounting Firm of Doli Bambang Sudarmadji & Dadang to audit the 2009 Financial Report of PT Jamsostek (Persero), DPKP and PKBL

One of the efforts of upgrading the image of the Company as well as to implement the GCG practices concerning the transparency of the Annual Report for fiscal year 2007, therefore in 2008, JAMSOSTEK had participated in the Annual Report Award to prove to public that every efforts that has been conducted by the Company were being set only to the importance and maximum benefit of all members. In addition to that participation and in accordance with Letter No. : 33/DK/042009 dated 06 April 2009 regarding the Duties of Committees under the organization structure of the Board of Commissioners, the BOC had inform the duties of said committees under their jurisdictions.

To find out the obstacles faced by the PKP & KBL Bureau in disbursing funds, the Head of the Audit Committee accompanied by one of its members went on a working visit to the Blitar Branch Office, between 4 - 6 March 2009. Moreover, the Board of Commissioners in its meeting with the Board of Directors recommended that the PKP Bureau should improved the current performance of HR Division as well as improving the SOP system.

Finance DirectorateIn accordance with its function and responsibilities, and in the process of authorizing the Company’s budget, DPKP and PKBL, the Board of Commissioners gave its response on the Company Work Plan and Budget (RKAP), the DPKP Work Plan and Budget (RKA DPKP), and the PKBL Work Plan and Budget (RKA PKBL) of PT Jamsostek (Persero) for the fiscal year 2009 with Letter No.: 02/DK/012009 dated 08 January 2009.

Moreover, with the assistance of the Audit Committee, the BOC evaluated the Financial Statements on a quarterly basis and provide suggestions on the said financial statements through Letter No.: 08/DK/012009 dated 30 January 2009 for its evaluation of the III Quarter Financial Statements of PT Jamsostek (Persero), and Letter No.: 100/DK/112009 dated 12 November 2009 for its Evaluation of the 1st Half 2009 Performance of PT Jamsostek (Persero).

In connection with the publication of the Financial Statements and the restatement of the previous year’s report, the Board of Commissioners has approved extending the time required to audit the restated financial statements which were adjusted to conform with prevailing regulations via Letter No: 22/DK/032009 dated 12 March 2009 regarding Restatement of PT Jamsostek (Persero) Financial Statements 2007 and Extension of Audit Period. In addition to Letter No: 42/DK/052009 dated 25 May 2009. In order to validate the Audited Financial Statements, the Board of Commissioners

Page 120: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report118 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 119JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report118 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 119

Dewan Komisaris telah memberikan laporan dan tanggapan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Audited PT Jamsostek (Persero), DPKP dan PKBL tahun 2008 dengan Surat No. : 42/DK/052009 tanggal 25 Mei 2009 tentang Laporan Dewan Komisaris atas Laporan Keuangan PT Jamsostek (Persero), DPKP dan PKBL tahun 2008. Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Negara BUMN RI dengan tembusan kepada Direksi PT Jamsostek (Persero).

Direktorat InvestasiSetelah menganalisa pertumbuhan dana Investasi dan hasil investasi yang dicapai, Dewan Komisaris telah menyarankan Direksi untuk melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

• DirektoratInvestasidanDirektoratKepatuhandanManajemen Risiko segera menuntaskan penyusunan Garis-garis Besar Kebijakan Investasi (GKBI) agar risiko atas penempatan investasi dapat dideteksi lebih awal.

• MenuntaskanpenyempurnaanatasPP22tahun2004tentang Pengelolaan dan Investasi Dana Jamsostek dimana revisi draft penyempurnaan PP 22 tersebut sampai saat ini masih dalam proses kajian oleh Departemen Keuangan yang bertindak sebagai regulator. Revisi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan penempatan investasi ke sektor-sektor riil yang aman dan menjanjikan imbal hasil yang tinggi.

• Menyetujuipenjualanaset-asetinvestasiyangbermasalahserta saham-saham yang tidak menguntungkan. Atas investasi yang bermasalah telah diusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham untuk melakukan penghapusbukuan.

Direktorat Perencanaan, Pengembangan dan InformasiDalam rangka mendorong terciptanya transparansi pada PT Jamsostek (Persero), maka Dewan Komisaris telah beberapa kali melakukan rapat intern untuk mengevaluasi hasil assessment dari tata kelola perusahaan terdahulu untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada pada Perseroan. Disamping itu, Dewan Komisaris secara berkesinambungan terus mengingatkan Direksi untuk mengembangkan sistem on-line yang ada, sehingga pelayanan yang diberikan kepada peserta baik berupa tenaga kerja maupun perusahaan dapat terus ditingkatkan. Hal ini terlihat dari beberapa surat Dewan Komisaris kepada Direksi antara lain:

• SuratDewanKomisarisNo.68/DK/082009tanggal 5 Agustus 2009 tentang Laporan hasil Assessment GCG PT Jamsostek (Persero) tahun 2008.

• SuratDewanKomisarisNo.74/DK/092009tanggal 7 September 2009 dengan melakukan konsinyering atas hasil Assessment tersebut dan mengundang Tim GCG sebagai Narasumber.

Sebagai wujud akhir dari tindaklanjut diterapkannya Tata Kelola Perusahaan yang Baik, dengan surat No. : 108/DK/122009 tanggal 15 Desember 2009, Dewan Komisaris telah menandatangani Pakta Integritas .

Sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan dengan surat nomor : 38/DK/042009 tanggal 24 April 2009, Dewan Komisaris menyampaikan Laporan Kegiatannya selama tahun 2008 untuk dimasukan dalam Laporan Manajemen Perusahaan tahun 2008.

has submitted its report and response on the PT Jamsostek (Persero) Audited Consolidated Financial Statements, the DPKB and PKBL for 2008 through letter number: 42/DK/052009 dated 25 May 2009 regarding Board of Commissioners Report on the Financial Statements, DPKP and PKBL of PT Jamsostek (Persero) tahun 2008. The letter was addressed to the RI State Minister for SOEs with a copy to the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero).

Investment DirectorateAfter further analysis on the growth of the investment funds and its realization, the BOC had suggested the BOD to undertake certain things as follows:

• TheInvestmentaswellastheComplianceandRiskManagement Directorate had immediately formulate the Highlighted of Investment Policy (GKBI) to detect the posting of investment risk in advance.

•TocompletethesuggestionofPP22year2004regardingthe Management and Investment of JAMSOSTEK Fund, whereby the final draft of PP 22 revision is still under the assessment process by the Financial Department which acted as regulator. The revised was expected to broaden coverage of the investment posting to the safety real sector which could provide a higher return.

•Approvingthesalesofnonperformingassetsaswellasthe non-profitable shares. In terms of non performing investment, the Management had submitted a suggestion to the GMS to undertake the write-off.

Planning, Development and Information Directorate

In order to stimulate the implementation of transparency within PT Jamsostek (Persero), the BOC had conducted several internal meetings to evaluate the assessment report of the previous corporate governance to perceive current weaknesses of the Company. Furthermore, the BOC continue to remind the BOD for developing the existing on-line system, in order to increase the Company’s services towards all members, both workers and companies. This is reflected through several letter of the BOC to the BOD, which among other are:

• TheBOCLetterNo.68/DK/082009dated5August2009onthe results of the Company’s GCG Assessment in 2008.

•TheBOCLetterNo.74/DK/092009dated7September2009through the consignment on said assessment results by inviting the GCG Team as its Source.

As the final form of the follow-up to the application of good corporate governance, the Board of Commissioners signed an Integrity Pact through its letter No.: 108/DK/122009 dated 15 December 2009

In compliance with Law No. 40 / 2007 regarding Limited Liability Corporations and Letter No.: 38/DK/042009 dated 24 April 2009, the Board of Commissioners submitted its 2008 Activity Report to be inserted on the 2008 Corporate Management Report.

Page 121: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report118 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 119JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report118 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 119

Dewan Komisaris secara berkesinambungan terus memantau perkembangan atas Sistem On- Line yang ada sehingga dalam setiap kesempatan pertemuan baik dalam pembahasan rapat antara Direksi, Internal Dewan Komisaris maupun melalui surat menyurat. Hal ini terlihat dari surat Dewan Komisaris kepada Direksi No. : 79/DK/092009 tanggal 30 September 2009 tentang Database Kepesertaan yang Komprehensif.

Berdasarkan Surat No. : 29/DK/032009 tanggal 31 Maret 2009 yang ditujukan kepada Menteri Negara BUMN RI, Dewan Komisaris menanggapi Rencana jangka Panjang Perusahaan PT Jamsostek (Persero) tahun 2009 – 2013 dan memberikan masukan / saran atas kekurang – kekurangan yang ada pada masing – masing Direktorat sehingga untuk masa mendatang kinerja dari Direktorat tersebut dapat ditingkatkan

Direktorat Operasi dan PelayananDewan Komisaris memberikan perhatian khusus pada Direktorat ini, terbukti dengan banyaknya saran yang diberikan baik secara formal maupun informal. Saran untuk peningkatan ini secara umum tercantum dalam Laporan dan Tanggapan Dewan Komisaris atas pengesahan RKAP 2009 maupun Laporan Keuangan tahun 2008 terutama dalam upaya untuk meningkatkan kepesertaan serta pelayanan yang diberikan kepada peserta dalam upaya meningkatkan kepuasan peserta menjadi peserta JAMSOSTEK. Disamping itu, untuk melihat dari dekat efektifitas keberadaan Unit Pelayanan pada PT Jamsostek (Persero), maka dengan surat No. : 34/DK/042009 tanggal 06 April 2009 tentang Kunjungan Kerja pada Unit Pelayanan Sangata dan Tanah Grogot, Dewan Komisaris dan anggota Komite Audit melakukan kunjungan kerja pada Unit Pelayanan tersebut dan telah memberikan beberapa masukan atas keberadaan Unit Pelayanan yang bersangkutan.

Direktorat Kepatuhan dan Manajemen RisikoDewan Komisaris dalam tanggapan-tanggapan yang disampaikannya baik atas Laporan Tahunan maupun atas Laporan Triwulanan serta rapat-rapat yang diselenggarakan antara Dewan Komisaris dan Direksi selalu menekankan agar Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko agar lebih berperan aktif sesuai dengan job description yang ada serta risiko-risiko perusahaan baik dari segi investasi maupun dari segi operasional. Oleh karena itu, untuk mengefektifkan tugas – tugas Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Dewan Komisaris dalam risalah rapat internal Dewan Komisaris tanggal 1 September 2009 mengefektifkan kembali keberadaan Komite Manajemen Risiko pada jajaran Dewan Komisaris.

Untuk menilai kinerja atas masing – masing Dewan Komisaris, maka dalam tahun 2009 Dewan Komisaris telah melakukan self assessment atas kinerja masing-masing dengan mengacu pada SK Dewan Komisaris No. : KEP/04/DEKOM/112008 tentang Penetapan dan Penilaian Key Performance Indicator Komisaris yang berlaku sejak tanggal 1 Nopember 2008. Penilaian ini dilakukan secara kolegial maupun secara individu untuk mengetahui apakah tugas – tugas yang diembannya telah sesuai dengan bidang tugas masing – masing serta perbaikan – perbaikan apa yang harus dilakukan untuk masa mendatang.

The Board of Commissioners continuously monitors the development of the existing On-Line System on every occasion of meetings, whether in discussion with the Board of Directors, internally among members of the Board of Commissioners, or via correspondence. This is shown in Board of Commissioners letter to the Board of Directors number 79/DK/092009 dated 30 September 2009 regarding the Comprehensive Membership Database.

Based on Letter No. : 29/DK/032009 dated 31 March 2009 which was addressed to the RI State Minster of SOEs, the Board of Commissioners gave its response to the Long-Term Plan of PT Jamsostek (Persero) 2009-2013 and provided inputs/recommendations on the deficiencies that it found in each Directorate so that its performance may be improved in the future.

The Operation and Services DirectorateThe Board of Commissioners pays special attention to this Directorate, as evidenced from the sheer number of suggestions it gave both formally and informally. The suggestions on improvement are generally included in the Board of Commissioners Report and Response to the authorization of the RKAP 2009 and the Financial Statements 2008, primarily in the effort to improve membership and the services provided for members, which in turn are intended to upgrade member satisfaction to JAMSOSTEK members. Additionally, to get a closer look of the effectiveness of the Services Units in PT Jamsostek (Persero), armed with letter number 34/DK/042009 dated 06 April 2009 regarding Working Visits to the Sangata and Tanah Grogot Services Unit, the Board of Commissioners and members of the Audit Committee made working visits to the mentioned Services Units and provided a number of inputs on them.

Compliance and Risk Management DirectorateIn its responses to the Annual Report or Quarterly Reports as well as the meetings convened between the Boards of Commissioners and Directors, the Board of Commissioners always stresses that the Directorate for Compliance and Risks Management needs to take a more active role in accordance with its job description as well as existing company risks both from the investment side as well as the operations side. Consequently, to make the tasks of the Directorate for Compliance and Risks Management effective, the Board of Commissioners in its minutes of Board of Commissioners internal meeting of 1 September 2009, reactivated the Risks Management Committee within the Board of Commissioners.

To assess the performance of each member of the Board of Commissioners, the Board of Commissioners performed a self assessment on the performance of each member in 2009 with reference to Board of Commissioners Decision Letter No.: KEP/04/DEKOM/112008 regarding the Establishment and Assessment of Commissioners Key Performance Indicators that has been in effect since 1 November 2008. The assessment is performed both collegially and individually to ascertain whether the assigned duties indeed correspond to the scope of responsibilities of each respective Commissioner as well as the improvements that need to be made in the future.

Page 122: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report120 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 121JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report120 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 121

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran KomisarisPada tahun 2009, Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak 16 (enam belas) kali dimana 3 (tiga) rapat diantaranya merupakan rapat internal Dewan Komisaris dan 13 (tiga belas) rapat selanjutnya rapat Dewan Komisaris dengan Direksi. Adapun penjabaran frekuensi rapat Dewan Komisaris tersebut adalah sebagai berikut :

Pelatihan Dewan KomisarisSelama tahun 2009, Dewan Komisaris telah melakukan pelatihan/workshop sebagai berikut:

Meeting’s Frequency and the Attendance Level of the BOCIn 2009, the Board of Commissioner had convened 16 meeting, whereby the three out of 16 was the Internal BOC Meeting and 13 out of 16 was the BOC and BOD meeting. The description of those meeting is specified bellow:

Trainings of the Board of CommissionersThroughout 2009, the Board of Commissioner had undertook several training/workshops as follows:

Nama Jumlah Rapat Jumlah hadir Prosentase (%)Name Total Meetings Total Attendance Percentage (%)

Bambang Subianto 16 13 81%

Herry Purnomo 16 1 6%

Drs. Sjukur Sarto, MS 16 12 75%

Hariyadi BS. Sukamdani 16 9 56%

Rekson Silaban 16 10 63%

Nama Peserta Jenis Pelatihan Tema Tanggal Name of Members Type of Trainings Theme Date

Drs. Sjukur Sarto, MSKetua Komite Audit / KomisarisChairman of the Audit Committee / Commissioner

Workshop Excellence in Corporate Leadership10 Desember

2009

Drs. Sjukur Sarto, MSKetua Komite Audit / KomisarisChairman of the Audit Committee / Commissioner

One Day Forum

From State-Owned Enterprise to World Class Competitors : Creating Innovative and

Entrepreneurial State-Owned Firms (Makati, the Phillipines)

10-12 November 2009

Anggota Komite Audit:The Audit Committee Members:1. Rinaningsih2. Rachmaiza Efidarmi

Workshop Internal Control Best Practice for Financial Reporting27-28 October

2009

Komite Audit:Audit Committee:1. Drs. Sjukur Sarto, MS

(Ketua / Komisaris) | (Chairman / Commissioner2. Khomsiyah

(Anggota / Member)

WorkshopA Guided Walkthrough of Risk Assessment

Techniques 23 July 2009

Komite Audit:Audit Committee:1. Drs. Sjukur Sarto, MS

(Ketua / Komisaris) | (Chairman / Commissioner2. Khomsiyah

(Anggota / Member)

WorkshopSetting and Managing Corporate Risk Tolerance and

Risk Appetite (Bali)14-15 May 2009

Page 123: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report120 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 121JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report120 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 121

Remunerasi Dewan KomisarisRenumerasi Dewan Komisaris untuk tahun buku 2009 ditetapkan dalam Risalah RUPS tentang persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan perhitungan tahunan tahun buku 2008, dimana penetapan gaji, fasilitas Dewan Komisaris serta honorarium sebagai berikut:

a. Gaji Dewan Komisaris - Fasilitas Dewan Komisaris.- Tunjangan transportasi per bulan sebesar 20% dari gaji/

honorarium per bulan atau maksimum Rp3.000.000 untuk Dewan Komisaris dan Rp1.000.000 untuk Sekretaris Dewan Komisaris.

- Asuransi Santunan Purna Jabatan dengan premi per tahun maksimum 3(tiga) kali gaji/honorarium per bulan.

- Fasilitas pengobatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perseroan.

b. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris tidak diperkenankan untuk membebankan biaya kepada Perseroan untuk kepentingan pribadi.

c. Ketetapan mengenai gaji/honorarium, fasilitas Dewan Komisaris serta Sekretaris Dewan Komisaris ini mulai berlaku tanggal 1 Januari 2009.

Sekretaris Dewan KomisarisUntuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, atas biaya Perseroan berhak mendapatkan bantuan Sekretaris Dewan Komisaris. Oleh karena itu, diangkatlah seorang Sekretaris Dewan Komisaris dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/02/DEKOM/1999 tanggal 9 Nopember 1999.

Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai fungsi untuk memberikan dukungan administratif dan kesekretariatan kepada Dewan Komisaris guna memperlancar pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris.

Remuneration of the Board of CommissionersThe remuneration for the Board of Commissioners for fiscal year 2009 were established in the GMS Resolutions regarding the approval of the Annual Report and endorsement of annual calculation for fiscal year 2008, which determined the salary, facilities and honorarium as follows:

a. Salary of the Board of Commissioners- Commissioners Facilities- Monthly transport allowance amounting to 20% of

salary/honorarium per month or maximum Rp3,000,000 for the Board of Commissioners and Rp1,000,000 for the Commissioner’s Secretary.

- Post-official insurance compensation with annual premium of a maximum three times salary/honorarium per month.

- Medical treatment facilities in accordance with the Company’s prevailing regulations.

b. Apart form those specified within the directive, the BOC and the BOC’s Secretary are not allowed to allocate personal expenses to the Company.

c. This directive governing the salary/honorarium, the Board of Commissioner’s facilities as well as the BOC’s Secretary were effective on 1 January 2009.

The Secretary of the BOCIn order to expedite the implementation of its duties and under the Company’s expense, the BOC is entitled to retain the assistance from the Secretary. Therefore, the Company appoints a Secretary of the BOC through the Decision from the Board of Commissioners Letter No. KEP/02/DEKOM/1999 dated 9 November 1999.

The BOC’s Secretary was functioned to provide an administrative and secretary support to the BOC in order to expedite the implementation of the BOC’s duties.

NamaName

GajiSalary

TunjanganAllowance

ThP/BulananMonthly ThP

ThP 20082008 ThP

TantiemBonus

TotalTotal

Bambang Subianto 24.000.000 3.200.000 24.000.000 288.000.000 31.500.000 319.500.000

Herry Purnomo 21.600.000 2.880.000 21.600.000 259.200.000 231.000.000 490.200.000

Drs. Sjukur Sarto, MS 21.600.000 2.880.000 21.600.000 259.200.000 231.000.000 490.200.000

Rekson Silaban 21.600.000 2.880.000 21.600.000 259.200.000 231.000.000 490.200.000

Hariyadi BS. Sukamdani 21.600.000 2.880.000 21.600.000 259.200.000 231.000.000 490.200.000

110.400.000 2.880.000 110.400.000 1.324.800.000 231.000.000 2.280.300.000

Page 124: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report122 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 123JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report122 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 123

Tugas Pokok Sekretaris Dewan KomisarisTugas-tugas pokok Sekretaris Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan informasi untuk kebutuhan Dewan Komisaris dalam rangka pengambilan keputusan.

b. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan laporan-laporan rutin yang disampaikan Direksi dalam pengelolaan Perseroan, seperti Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, Laporan Tahunan, Laporan Triwulanan, Laporan Hasil Pemeriksaan Biro Pengawasan Intern serta laporan lainnya.

c. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan hal-hal yang harus mendapatkan keputusan dari Dewan Komisaris berkenaan dengan pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.

d. Menyiapkan dan mengkoordinasikan agenda rapat dengan pihak-pihak yang hadir dalam rapat.

e. Menyiapkan dan mengirimkan undangan Rapat Dewan Komisaris kepada pihak-pihak yang akan menghadiri Rapat Komisaris.

f. Melakukan konfirmasi mengenai waktu, tempat, kehadiran serta hal-hal yang dipandang perlu demi kelancaran Rapat Dewan Komisaris.

g. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat Dewan Komisaris, baik internal Dewan Komisaris maupun dengan Direksi dan jajarannya serta pihak-pihak lainnya.

h. Membuat dan mendokumentasikan risalah rapat Dewan Komisaris.

i. Menyampaikan risalah Rapat Dewan Komisaris kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

j. Mempersiapkan pertimbangan-pertimbangan, pendapat, saran-saran dan keputusan lainnya dari Dewan Komisaris untuk Para Pemegang Saham, Direksi dan pihak-pihak terkait dengan pengelolaan Perseroan.

k. Menindaklanjuti setiap keputusan Dewan Komisaris dengan cara sebagai berikut:• Mencatatsetiapkeputusanyangdihasilkandalam

forum-forum pengambilan keputusan serta penanggung jawabnya.

• Memantaudanmemeriksasetiaptahapankemajuanatas pelaksanaan hasil keputusan Rapat Dewan Komisaris, pertimbangan, pendapat, saran dan keputusan-keputusan Dewan Komisaris lainnya.

• Melakukanupayauntukmendorongpelaksanaantindaklanjut keputusan Rapat Dewan Komisaris, pertimbangan, pendapat, saran dan keputusan-keputusan Dewan Komisaris lainnya kepada penanggung jawab terkait.

l. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan dalam lingkungan Dewan Komisaris, baik untuk keperluan Dewan Komisaris dan komite-komitenya serta pengadministrasiannya.

m. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan tata persuratan dan kearsipan.

n. Melaksanakan dan mengkoordinasikan usaha-usaha untuk memperlancar kegiatan administrasi kesekretariatan baik untuk Dewan Komisaris maupun untuk Komite-Komite yang ada di dalam lingkungan Dewan Komisaris.

o. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengamanan atas data dan dokumen-dokumen yang berada dalam lingkungan kerja Dewan Komisaris.

Main Duties of the BOC’s SecretaryThe main duties of the BOC’s Secretary are as follows:

a. To provide information as required by the Board of Commissioners in order to take an appropriate decision.

b. To prepare required material that related to the regular

report which was submitted by the Board of Directors in managing the Company, such as the Company’s Work and Budgetary Plan, Annual Report, Quarterly Report, Audit Assessment Result from the Internal Audit Bureau and other reports.

c. To prepare required material which related to specific terms that need the approval from the Board of Commissioners, pertaining with the management of the Company which was conducted by the Board of Directors.

d. To prepare and coordinate meeting agenda with all parties whom attending the meeting.

e. To prepare and send the Board of Commissioners Meeting invitation to all parties whom attending the Meeting.

f. To confirm details concerning time, location, attendance and other aspects that deemed necessary to expedite the Board of Commissioners Meeting.

g. To convene a plenary or Board of Commissioners meeting, whether in the form of internal meeting, or joint meeting with the Board of Directors as well as with other parties.

h. To make and documented the resolution from the Board of Commissioners meeting.

i. To submit the Board of Commissioners resolution to the stakeholders.

j. To prepare such considerations, suggestions and other decisions from the Board of Commissioners towards the Shareholders, the Board of Directors and other related parties in relation with the management of the Company.

k. To follow up the Board of Commissioners’ decision with following actions:

•Totakenotesofalldecisionsasresultsfromdecisionmaking process as well as those whom responsible for every decision.

•TomonitorandexaminetherealizationofBoardofCommissioners meeting resolutions, that includes considerations, suggestion, opinion and other decision.

•TocarryoutafollowupactionstowardstheBOCmeetingresolutions, considerations, opinion, suggestion and other decision towards the related party which responsible for each action taken.

l. To convene a secretary actions towards the BOC environs, whether for the needs of the BOC and Committees under their jurisdiction, or administering the process.

m. To undertake and coordinate the mailing and filling activities.

n. To undertake and coordinate the effort to expedite the administration and secretary activities towards the BOC and Committees under their jurisdictions.

o. To undertake and coordinate data and information security within the BOC environs.

Page 125: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report122 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 123JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report122 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 123

Profil Sekretaris Dewan Komisarisridwan se. mm

• S1FakultasEkonomiUniversitasIslamJakartajurusanPerusahaan lulus tahun 1984.

• S2MagisterManajemenUniversitasPersadaIndonesia.• PengalamankerjasebagaiPNSDepartemenKeuangan

sejak tahun 1973 dan bekerja pada Kementerian BUMN sejak tahun 1998.

Komite di bawah Dewan KomisarisPembentukan Komite – komite di bawah koordinasi Dewan Komisaris adalah didasari oleh Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002. Adapun beberapa Komite tersebut adalah sebagai berikut:

Komite AuditSejak tahun 1999, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/01/DEKOM/0699 tanggal 24 Juni 1999.

A. Independensi

• Memilikiintegritasyangbaikdanpengetahuansertapengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan pemeriksaan.

• Tidakmemilikikepentinganketerkaitanpribadiyangdapatmenimbulkan dampak negatif dan konflik kepentingan terhadap BUMN yang bersangkutan; dan

• Mampuberkomunikasisecaraefektif.

B. Kewenangan

Berdasarkan surat tertulis dari Dewan Komisaris, Komite Audit dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, asset serta sumber daya lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

Komite Audit berwenang untuk menyampaikan usulan kepada Dewan Komisaris untuk mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS untuk ditetapkan. Komite Audit melalui Dewan Komisaris wajib menyampaikan kepada RUPS alasan pencalonan tersebut dan besarnya honorarium/imbal jasa yang diusulkan untuk Auditor Eksternal tersebut.

C. Tugas Komite Audit

Komite Audit bertugas untuk:• MembantuDewanKomisarisuntukmemastikanefektivitas

sistem pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal.

• Menilaipelaksanaankegiatansertahasilaudityangdilaksanakan oleh Biro Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal.

• Memberikanrekomendasimengenaipenyempurnaansistem pengendalian internal serta pelaksanaannya.

Profile of the BOC’s Secretaryridwan se, mm

•BachelorfromEconomicFacultyofJakartaIslamicUniversity,graduate in 1984.

•MasterdegreeinManagementfromPersadaIndonesiaUniversity.

•HadanexperiencedofworkingasPNSatFinancialDepartmentsince 1973 and worked at the SOE Ministry since 1998.

Committees under the BOCThe formation of committees under the coordination of the Board of Commissioners was based on the Ministers of SOE Decree No. KEP-117/M-MBU/2002 dated 1 August 2002. Several committees are as follows:

The Audit CommitteeSince 1999, the Board of Commissioners had established the Audit Committee which was stipulate under Commissioner’s Decree No. KEP/01/DEKOM/0699 dated 24 June 1999.

A. Independency

•Equippedwithagoodintegrityandknowledgeaswellastheadequate experience in scrutiny monitoring.

•Donothavepersonalinterestthatwouldcauseanegativeimpact and conflict of interest towards related SOE; and

•Abletocommunicateinaneffectivemanner.

B. Authority

Pursuant to formal letter from the BOC, the Audit Committee is able to earn access or information regarding the employee, fund, assets as well as other sources which related to the execution of its duties.

The Audit committee is entitled to provide suggestion to the Board of Commissioners in terms of proposing the candidacy for External Auditor to be endorsed through the GMS. The Audit Committee through the BOC is obliged to extend several reasons for candidature and total amount of honorarium/services fee of the External Auditor to the GMS

C. Duties of the Audit Committee

Several duties of the Audit Committee are:• TosupporttheBOCinensuringtheeffectivenessoftheinternal

control system and effective implementation of specific tasks carried out by the external and internal auditor.

• Evaluatetheimplementationofactivitiesandauditresultswhich was carried out by the Internal Audit Bureau or the External Auditor.

• Providerecommendationregardingthecompletionandexecution of the internal control system.

Page 126: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report124 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 125JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report124 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 125

• Memastikantelahterdapatprosedurreview yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perseroan.

• Melakukanidentifikasihal-halyangmemerlukanperhatianDewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya.

Dewan Komisaris dapat memberikan penugasan lainnya kepada Komite Audit berupa namun tidak terbatas pada:

• Melakukanpenelaahanatasinformasimengenaiperusahaan, serta Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, Laporan Manajemen dan informasi lainnya.

• MelakukanpenelaahanatasketaatanPerusahaanterhadapperaturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

• Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.

• Mengkajikecukupan fungsi audit internal termasuk jumlah Auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang telah dilaksanakan.

• Mengkajikecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk di dalamnya perencanaan audit dan jumlah Auditornya.

D.Keanggotaan Komite Audit

Keanggotaan Komite Audit• KeanggotaanKomiteAuditterdiridarisekurang-kurangnya

1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris dan 2 (dua) orang ahli yang berasal dari luar (bukan merupakan pegawai Perseroan.

• Salah satu anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai Ketua Komite Audit.

Untuk tahun 2009 terjadi pemberhentian dan pengangkatan dari anggota Komite Audit. Anggota Komite Audit yang tidak diperpanjang masa kontraknya adalah Endah Sri Wahyuni terhitung tanggal 1 Oktober 2009 dengan SK Dewan Komisaris No. : KEP/05/DEKOM/092009 tanggal 1 Oktober 2009, dan sebagai penggantinya adalah :

a. Rinaningsih diangkat dengan SK Dewan Komisaris No. : KEP/06/Dekom/092009 tanggal 1 September 2009,

b. Salim Siagian diangkat dengan SK Dewan Komisaris No. : KEP/07/DEKOM/102009 tanggal 1 Oktober 2009.

Dengan adanya perubahan diatas maka komposisi Komite Audit pada akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Ketua : Drs. Sjukur Sarto, MS•Anggota : Khomsiyah•

Rachmaiza Efidarmi Rinaningsih Salim Siagian

• Toensurethatallinformationprocedureswhichwasestablished by the Company had been reviewed with a satisfying results.

• Undertakeanidentificationtowardscertainmattersthatrequires the BOC’s attention as well as other duties of the BOC.

The BOC could hand out other assignment to the Audit Committee but not limited to the followings:

• UndertakeareviewconcerningtheCompany’sinformation, Long Term Business Plan, Work and Budgetary Plan, Management Report as well as other informations.

• UndertakeareviewtowardstheobservanceoftheCompany towards prevailing laws that related to the Company’s activities.

• Undertake a review towards all complaints pertaining to the Company.

• Undertake the examination towards the adequate function of the internal audit including a total number of Auditor, annual business plan and the assignment which had been applied.

• Undertaketheexamination towards the adequate implementation of the external audit, including the audit plan and the number of Auditors.

D The Audit Committee membership

The Audit Committee Member• ThecompositionoftheAuditCommitteememberis

comprises of at lease one member from the BOC and two independent expertise outside the Company (non staff of the Company)

•Oneofthe members of the BOC acts as the Chairman of the Audit Committee.

In 2009, there were the termination and appointment of the Audit Committee member. Effective since 1 October 2009 and pursuant to the Decision Letter of the Board of Commissioner No. KEP/05/DEKOM/092009 dated 1 October 2009, the Company did not reappoint Endah Sri Wahyuni as the member of the Audit Committee, as for the replacement, the Company had appoint the following members:

a. Rinaningsih is appointed pursuant to Decision Letter of the Board of Commissioner No. KEP/06/Dekom/092009 dated 1 September 2009,

b. Salim Siagian is appointed pursuant to Decision Letter of the Board of Commissioner No.: KEP/07/DEKOM/102009 dated 1 Oktober 2009.

With the abovementioned changes, the composition of the Audit Committee was comprises with description bellow:

Chairman : Drs. Sjukur Sarto, MS•Member : Khomsiyah•

Rachmaiza Efidarmi Rinaningsih Salim Siagian

Page 127: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report124 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 125JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report124 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 125

E.Profile Anggota Komite Audit

Khomsiyah• S1FakultasEkonomiUniversitasGadjahMadajurusan

Akuntansi lulus tahun 1983.• S2MagisterManajemenUniversitasTrisaktilulustahun

1999.• S3DoktorProgramIlmuAkuntansiFakultasEkonomi

Gadjah Mada lulus tahun 2005.• Pengalamankerjasebagaipendidik,konsultanpadaKantor

Akuntan Publik Usman & Rekan.

Racmaiza Efidarmi• S1FakultasEkonomiSekolahTInggiIlmuEkonomi

Fatahillah jurusan Akuntansi lulus tahun 1992.• S2MagisterAkuntansi,FakultasEkonomiUniversitas

Indonesia lulus tahun 2000.• PengalamankerjasebagaipendidikdiSekolahTinggiIlmu

Ekonomi Trisakti, konsultan pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Utomo & Rekan.

Rinaningsih• S1FakultasEkonomiUniversitasIndonesiajurusan

Akuntansi lulus tahun 1989.• S2MagisterAkuntansiFakultasEkonomiUniversitas

Indonesia lulus tahun 2002.• S3DoktorProgramIlmuAkuntansiFakultasEkonomi

Indonesia.• PengalamankerjasebagaipendidikdiInstitutBisnisdan

Informatika Indonesia (IBII) - Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia - STIE Nusantara, konsultan pada Kantor Akuntan Publik SGV Utomo.

Salim Siagian• S1FakultasEkonomiUniversitasIndonesiajurusan

Akuntansi lulus tahun 1975.• S2MagisterManajemenUniversitasKatolikLeuven,Belgia

lulus tahun 1983.• PengalamankerjasebagaipendidikdiUniversitasIndonesia

dan Komite Audit di PT Surveyor Indonesia.

F. Rapat Komite Audit

Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali setiap bulan.

Setiap rapat Komite Audit dituangkan risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir.

Adapun penjabaran frekuensi rapat Komite Audit adalah sebagai berikut:

E. Profile of the Audit Committee

Khomsiyah•BachelordegreefromtheEconomicFacultyofGadjah

Mada University, majoring in Accounting and graduate in 1983.

•MasterdegreeinManagementfromTrisaktiUniversityandgraduate in 1999.

•PhDonAccountingProgramfromGadjahMadaUniversityand graduate in 2005.

•PreviouslyworkedaslecturerandconsultantatPublicAccountant Firm of Usman & Partner.

Rachmaiza Efidarmi•BachelordegreefromtheEconomicFacultyofSTIE

Fatahillah, majoring in Accounting and graduate in 1992.•MasterdegreeinManagementfromUniversityof

Indonesia and graduate in 2000.•PreviouslyworkedaslectureratSTIETrisakti,andconsultant

at Public Accountant Firm of Prasetio, Utomo & Partner.

Rinaningsih•Bachelor degree from the Economic Faculty of University of

Indonesia, majoring in Accounting and graduate in 1989.•MasterdegreeinManagementfromUniversityof

Indonesia and graduate in 2002.•PhDonAccountingProgramfromEconomicFacultyof

Indonesian University.•PreviouslyworkedaslectureratTheInstituteofBusiness

and Informatics - STIE Nusantara, and consultant at Public Accountant Firm of SGV Utomo.

Salim Siagian•BachelordegreefromtheEconomicFacultyofUniversityof

Indonesia, majoring in Accounting and graduate in 1975.•MasterdegreefromCatholicUniversityofLeuven,Belgium

and graduate in 1983.•CurrentlyworkedaslectureratUniversityofIndonesiaand

Committee Audit member at PT Surveyor Indonesia.

F. The Audit Committee Meeting

The Audit Committee convenes a regular meeting, at least once a month.

The resolution of the Audit Committee meeting was written on minutes of meeting and signed by all members of the Audit Committee whom attended the meeting.

The description of the Audit Committee meeting is illustrated at the following tables:

Page 128: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report126 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 127JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report126 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 127

G. Rencana Kerja berbanding Realisasi dari Aktivitas Komite Audit

Sesuai dengan Piagam Komite, maka perbandingan antara rencana kerja dan realisasi pada tahun 2008 digambarkan seperti di bawah ini:

G. Work Plan versus Its Realization of the Audit Committee

Pursuant to the Committee Charter, the comparative analysis between the 2008 work plan and its realization is illustrated on the following tables:

NamaName

Jumlah RapatTotal Meetings

Jumlah KehadiranTotal Attendance

Prosentase (%)Percentage (%)

Endah Sri Wahyuni* 14 6 43

Khomsiyah 14 10 71

Rachmaiza Efidarmi 14 8 57

Rinaningsih** 14 1 7

Salim SIagian*** 14 1 7

* Berhenti terhitung sejak 1 September 2009 * Terminated effectively since 1 September 2009

** Diangkat terhitung sejak 1 September 2009 ** Appointed effectively since 1 September 2009

*** Diangkat terhitung sejak 1 Oktober 2009 *** Appointed effectively since 1 Oktober 2009

PT Jamsostek (Persero) PROGRAM KERJA vs REALISASI KOMITE AUDIT TAHUN 20092009 Work Plan VS Its Realization of the Audit Committee of PT Jamsostek (Persero)

No. Keterangan Rencana Kerja/Plan Work Realisasi Realization Description

1 Membuat Analisa Laporan Keuangana. PT Jamsostek Perserob. DPKPC. PKBL

Triwulan I/1st QuarterTriwulan II/2nd QuarterTriwulan III/3rd Quarter

Surat No.100/DK/112009 tanggal 19 Nopember 2009Surat No. 14/DK/022010 tanggal 17 Februari 2010

To make the Financial Report Analysis a. PT Jamsostek (Persero)b. DPKPc. PKBL

2 Memantau perkembangan general audit yang dilakukan oleh KAP yang terpilih untuk Laporan Keuangan Tahun buku 2007:a. PT Jamsostek (Persero)b. DPKPC. PKBL

a. Rapat regular 2 mingguan/Regular meeting on every 2 week

b. Ikut serta dalam closing meeting di daerah/Paticipated on Regional closed meeting

c. Evaluasi atas kinerja KAP tahun 2008/Evaluation on 2008 KAP performance

a. Notulen Rapat liat di BPIb. Closing Meeting di

Bandung, Medan, Balikpapan dan Jogjakarta

c. Laporan perja;anan dinas atas closing meeting tsb.

d. Memo internal No.M/08/DA/0509 tanggal 7 Mei 2009

To monitor the general audit progress which was conducted by selected KAP for Financial Report of Fiscal Year 2007:a. PT Jamsostek (Persero)b. DPKPc. PKBL

3 Membuat analisa Laporan Keuangan tahun buku 2007 (Audited):a. PT Jamsostek (Persero)b. DPKPc. PKBL

To make the Financial Report Analysis for Fiscal Year 2007 (Audited):a. PT Jamsostek (Persero)b. DPKPc. PKBL

4 Membuat tanggapan Dewan Komisaris untuk RUPS atas Laporan Keuangan audited tahun buku 2007"a. PT Jamsostek (Persero)b. DPKPc. PKBL

a. Rapat persiapan Pra RUPS tanggal 18 Mei 2009

b. Pra RUPS tanggal 26 Mei 2009

To make suggestion to the BOC on the 2007 Audited Financial Report to be extended at GMS"a. PT Jamsostek (Persero)b. DPKPc. PKBL

5 Berpartisipasi dan membantu Dewan Komisaris dalam pembuatan tanggapan atas RKAP & RKA tahun 2010a. PT Jamsostek (Persero)b. DPKPc. PKBL

Berdasarkan LHA yang masuk/Based on the incomeing LHA

a. Rapat Komisaris tanggal 02 Desember 2009

b. Rapat Pembahasan usulan RKAP DPKP tanggal 05 Desember 2009

c. Pra RUPS RKAP tanggal 14 Desember 2009

d. Rapat Komisaris Hasil Pra RUPS 2010 tanggal 22 Desember 2009

e. RUPS RKAP tahun 2010 tanggal 18 Januari 2010

f. Tanggapan Dekom atas RKAP tahun 2010 ( Surat No.02/DK/012010 tanggal 14 Januari 2010

Participated and Assisted the Board of Commissioner in the formulation of the 2010 recommendation of RKAP & RKA a. PT Jamsostek (Persero)b. DPKPc. PKBL

6 Me-review Laporan Hasil Audit (LHA) BPI baik untuk LHA atas operasional audit maupun spesial audit guna mengetahui efektifitas pengendalian intern

a. Berdasarkan LHA yang masuk / Based on the incoming LHA

b. PKAT tahun 2009 / 2009 PKAT

Tanggapan & rekomendasi Dekom berdasarkan LHA triwulanan yang masuk

To review the Audit Assessment Result (LHA) of BPI both LHA of operational or special audit to monitor the effective ness of the internal control

Page 129: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report126 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 127JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report126 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 127

7 Melakukan kunjungan kerja ke Kantor-kantor Cabang

22 kali22 times

a. Kunjungan ke Jambi. No Surat 06/DK/012009

b. Kunjungan ke Kanwil VII. No Surat 09/DK/022009

c. Kunjungan ke Manado. No Surat 17/DK/022009

d. Kunjungan ke Blitar. No Surat 18/DK/032009

e. Kunjungan ke Banjarmasin. No Surat 19/DK/032009

f. Kunjungan ke Bankarmasin. No Surat 23/DK/032009

g. Kunjungan ke Jogjakarta. No Surat 26/DK/032009

h. Kunjungan ke Belawan. No Surat 31/DK/042009

i. Kunjungan ke Sanggata & Tanah Grogot. No Surat 34/DK/042009

j. Kunjungan ke Bukit TInggi. No Surat 37/DK/042009

k. Kunjungan ke Bukit Tinggi. No Surat 37/DK/042009

l. Kunjungan ke Pematang Siantar. No Surat 52/DK/062009

m. Kunjungan ke Medan. No Surat 59/DK/072009n. Kunjungan ke Banjarmasin dan Palangkaraya. No Surat 61/DK/072009

o. Kunjungan ke Palembang. No Surat 63/DK/072009

p. Kunjungan ke Palu & Makasar. No Surat 72/DK/082009

q. Kunjungan ke Riau, Dumai & Duri. No Surat 77/DK/092009

r. Kunjungan ke Cirebon, Pekalongan, Tegal & Ungaran. No Surat 82/DK/102009

s. Kunjungan ke Bali I dan II. No Surat 96/DK/112009

t. Kunjungan ke Sukabumi, Bogor I dan II. No Surat 105/DK/122009

u. Kunjungan ke Maluku & Ternate. No Surat 106/DK/122009

v. Kunjungan ke Sibolga. No Surat 107/DK/122009

To conduct a duty visit to the Branch Offices

8 Rapat Internal Dewan Komisaris a. 24 Maret 2009. Perlakuan Suku Bunga PUMP Rusunami Batam Center, Pengangkatan Kembali anggota Komite Audit, Sdri. Khomsiyah

b. 07 April 2009. Pembagian tugas Dekom dan Komite

c. 12 Juni 2009. Komite Manajemen Risiko, Pembangunan Rusunawa di Batam dan Pergantian Anggota Komite Audit

d. 30 Juni 2009. Pembahasan Laporan Profil dan Mapping Risiko

e. 1 September 2009. Pengelolaan data kepesertaan, Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko

The Internal BOC Meeting

9 Rapat Komite Audit dengan BPI Lihat Notulen BPI See BPI’s resolution The Audit Committee and BPI Meeting

10 Rapat Internal Komite Audit The Internal Meeting of the Audit Committee

Page 130: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report128 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 129JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report128 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 129

11 Berpartisipasi dalam Assessment GCG Tahun 2008

a. Masuk dalam tim GCG sebagai anggota dengan SPRINT No. SPRINT/293/082008 tanggal 15 Agustus 2009

b. Review hasil assessment tahun lalu untuk persiapan tahun 2009

c. Tindak lanjut atas temuan / kekurangan yang ada

Participated on the 2008 GCG Assessment

12 Berpartisipasi dalam ARA (Annual Report Award)

Masuk dalam Tim ARA Joint the ARA Team Participated in ARA (Annual Report Award)

13 Berpartisipasi dalam Pemilihan Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan laporan keuangan tahun buku 2009

Participated in the selection of Public Accountant Firm to audit the financial statement of fiscal year 2009

TamBahan Tugas di luar rencana kerJa Tahun 2009

addiTional Task Beyond The 2009 wiorking Plan

14 Berpartisipasi dalam me-review dan merevisi KPI Perusahaan

Participated in reviewing and revision of the Company’s KPI

Demikian Laporan Kegiatan Komite Audit selama tahun 2009

yang akan menjadi pertimbangan bagi Dewan Komisaris untuk

kegiatan 2010. Sekiranya ada perubahan atas rencana kerja

yang kami lakukan selama tahun 2009, kami bersedia untuk

mendiskusikannya.

There were the Audit Commite report during 2009 that will be

taken for the consideration by the Board of Commissioner for the

2010 activity. Would there be any changes on the work plan that

is undertaken in 2009, we are wiling to dicscuss it further.

Hormat Kami / Kindly Regards,

Komite Audit / The Audit Committee

Sjukur Sarto

Ketua / Chairman

Page 131: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report128 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 129JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report128 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 129

Komite Manajemen Risiko

A. Independensi

• Tidakmemilikikepentinganketerkaitanpribadiyangdapatmenimbulkan dampak negatif dan konflik kepentingan terhadap BUMN yang bersangkutan; dan

• Mampuberkomunikasisecaraefektif.

B. Kewenangan

Komite Manajemen Risiko merupakan Komite Dewan Komisaris yang membantu Dewan Komisaris dalam memberikan masukan tentang kebijakan manajemen risiko, antisipasi serta penanganannya dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam memberikan nasihat serta masukan kepada Direksi.

C. Tugas dan tanggung jawab

1. Menyusun rencana kerja yang diperlukan dalam melakukan aktivitas pengelolaan manajemen risiko.

2. Melakukan kajian dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan identifikasi dan penilaian risiko yang dihadapi Perseroan yang meliputi namun tidak terbatas pada faktor risiko yang timbul akibat perubahan kondisi ekonomi, perubahan sosial politik, perubahan kebijakan Pemerintah dan/atau adanya regulasi baru yang mempengaruhi kegiatan operasional dan kinerja Perseroan.

3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan kebijakan internal Perseroan dimana berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar, Direksi dalam melaksanakan kebijakan tersebut harus memperoleh pendapat dan/atau persetujuan Dewan Komisaris seperti faktor risiko yang timbul akibat perubahan struktur organisasi, diversifikasi usaha, pembentukan anak perusahaan, penghapusan atau pelepasan aset Perseroan, pengajuan pinjaman jangka panjang, investasi yang material dan penyertaan pada perusahaan lain.

4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan Kebijakan Internal Perseroan yang secara signifikan dan material akan berpengaruh pada kinerja Perseroan seperti namun tidak terbatas pada faktor risiko yang timbul akibat:

• PerubahanTeknisdanProsedurPelayanan.• Perubahansistemteknologiyangdigunakan.• Kebijakaninvestasidankerjasamakomersial.• Kebijakandibidangsumberdayamanusiaseperti

rekrutmen, pensiun dini, pemberian saham (employee stock option planning), pemberian bonus dan sebagainya.

• Kebijakandibidangkeuangandanakuntansi.• Permasalahandibidanghukumsepertiadanyatuntutan

hukum dari pihak ketiga.• Dampakyangtimbulakibatberlakunyasuatukebijakan/

regulasi internal baru di PT Jamsostek (Persero).• Kebijkanyangterkaitdenganreputasidancitra(image)

Perseroan.

Risk Management Committee

A. Independency

•Donothavepersonalinterestthatwouldcauseanegativeimpact and conflict of interest towards related SOE; and

•Abletocommunicateinaneffectivemanner.

B. Authority

The Risk Management Committee is a Committee under the Board of Commissioner which assist the BOC in providing input on risk management policy, anticipated action and the handling method in line with the Board of Commissioner’s duty to provide advice or recommendations to the BOD.

C. Duties and Responsibilities

1. To formulate a required work plan for undertaking the activity of managing risk management.

2. To analyze and provide input to the Board of Commissioner in relation with identifying and evaluating risks encountered by the Company which covered but not limited to the arising risks from the economic conditions, social and political changes, changes in Government policy and/or new regulation that could influence the operational activity and the Company’s performance.

3. To provide input to the Board of Commissioners in relation with the internal policy of the Company, in which, pursuant to the prevailing laws and/or the Articles of Association, the BOD, in handling over those policies should obtain suggestion and/or approval from the BOC such as the risks factor that might be arise due to the changes of the organizational structure, business diversification, formation of subsidiary company, the releases or write-offs of the Company’s assets, submission of long-term loan, material investment and participation at other companies.

4. To provide suggestion to the Board of Commissioners in relation with the Company’s Internal Policy, which could significantly influenced the performance of the Company, specific but not limited to the arising risk factor such as the followings:• ChangesinTechnicalandServicesProcedures.• Changesintheuseoftechnologicalsystem.•Theinvestmentpolicyandcommercialagreement.• Humanresourcespolicy,suchasrecruitment,early

retirement, employee stock option planning, bonuses and so forth.

• FinancialandAccountingpolicy.•Legalcases,suchaslegalindictmentfromthirdparty.•Thearisingimpactfromprevailingpolicy/newinternal

regulation at PT Jamsostek (Persero).•PolicythatrelatedtotheCompany’sreputationand

image.

Page 132: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report130 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 131JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report130 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 131

5. Melakukan kajian terhadap sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi penyempurnaan secara berkelanjutan yang diperlukan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris.

6. Melakukan koordinasi dengan Unit Manajemen Risiko yang bertugas mengelola risiko di PT Jamsostek (Persero) dalam melakukan identifikasi, penilaian, monitoring dan penanganan risiko yang dihadapi Perseroan.

7. Melaksanakan penugasan lainnya dari Dewan Komisaris terkait dengan aspek manajemen risiko.

D. Keanggotaan Komite Manajemen Risiko

1. Pengangkatan anggota Komite Manajemen Risiko yang baru terhitung sejak 1 Oktober 2009, maka Komite ini lebih banyak melakukan konsolidasi dan mempelajari peraturan-peraturan baik eksternal maupun internal yang menyangkut PT Jamsostek (Persero). Pada tahun 2009 Komite ini belum melakukan rapat secara formal.

2. Komposisi Komite Manajemen Risiko Berdasarkan risalah rapat internal Dewan Komisaris pada

tanggal 1 September 2009 tentang diaktifkannya kembali keberadaan Komite Manajemen Risiko serta hasil kajian Konsultan yang ditunjuk berdasarkan surat Dewan Komisaris No. : 44/DK/052009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Penunjukan Konsultan untuk Mengkaji Peranan Komite Manajemen Risiko, maka diangkatlah anggota Komite Manajemen Risiko dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris sebagai berikut :

a. Kep/08/DEKOM/102009 atas nama Bibin Busono terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2009,

b. Kep/09/DEKOM/102009 atas nama Didi Achadijat terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2009.

Sedangkan Ketua dari Komite ini masih tetap dijabat oleh bapak Haryadi B. Sukamdani yang merupakan salah satu anggota Dewan Komisaris.

Adapun komposisi Komite Manajemen Risiko pada tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Ketua : Hariyadi B. Sukamdani•Anggota : Bibin Busono • Didi Achadijat

E.Profile Anggota Komite Manajemen Risiko

Bibin Busono• S1FakultasTeknisUniversitasIndonesiajurusanElektro

lulus tahun 1989.• PengalamankerjasebagaiEksekutifdiHasnurGrup,

Anggota Komite Audit PT Elnusa Tbk, Staf Ahli Wakil DIrektur Utama PT Pertamina (Persero), Chief Financial Officer PT London Sumatera Indonesia, Principal Ernst & Young Advisory Services, Chief Financial Officer

5. To conduct an analysis towards the system and procedures that related to risk management and providing the BOD with continuous recommendation through the BOC.

6. To conduct the coordination process with Risk Management Unit. This unit is in charge in managing risk at PT Jamsostek (Persero) through identification, assessment, monitoring and risk handling process.

7. To carry out other assignment from the Board of Commissioners in relation with the risk management factor.

D. The Risk Management Committee Membership

1. The appointment of new members to the Risks Management Committee was only made on 1 October 2009, hence the Committee concentrated more on consolidating and studying both the external and internal regulations pertaining to PT Jamsostek (Persero). The Committee did not formally convene meetings yet in 2009.

2. Composition of Risk Management Committee Based on the minutes of the internal Board of Commissioners

meeting on 1 September 2009 regarding the reactivation of the Risks Management Committee and also the results of the study by the Consultant appointed pursuant to Board of Commissioners Decision No.: 44/DK/052009 dated 29 May 2009 regarding the Appointment of a Consultant to Study the Role of the Risks Management Committee, hence members of the Risks Management Committee were appointed with the following Board of Commissioners Decisions: a. KEP/08/DEKOM/102009 in the name of Bibin Busono

effective as of 1 October 2009,b. KEP/09/DEKOM/102009 in the name of Didi Achadijat

effective as of 1 October 2009.

Whereas the position of Head of Committee is still held by Mr. Haryadi B. Sukamdani who is a member of the Board of Commissioners.

The composition of the Risks Management Committee in 2009 is as follows:

Chairman : Hariyadi B. Sukamdani•Member : Bibin Busono • Didi Achadijat

E. Profile of the Risk Management Committee

Bibin Busono• BachelordegreefromTechnicalFacultyofIndonesian

University majoring in Electricity, and graduate in 1989.• PreviouslyservedastheExecutiveatHasnurGrup,the

Audit Committee Member of PT Elnusa Tbk, Special Staff of Vice President Director of PT Pertamina (Persero), Chief Financial Officer of PT London Sumatera Indonesia, Principal Ernst & Young Advisory Services, Chief Financial

Page 133: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report130 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 131JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report130 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 131

PT Danareksa (Persero), Direktur Utama PT Bursa Efek Surabaya dan Asisten Pengajar di Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Didi Achadijat• S1FakultasIlmuPastidanPengetahuanAlamdariInstitut

Teknologi Bandung, jurusan Matematika / Riset Operasi lulus tahun 1978.

• S2Matematika/ActuarialSciencedariUniversityofthePhillipines, Manila tahun 1981.

• PengalamankerjasebagaiDirekturUtamaPTAsuransiJiwaBumi Asih Jaya, Direktur Utama PT Asia Reliance General Insurance, Penasihat PT Binaputera Jaga Hikmah, Tenaga Ahli Aktuaria PT Indolife Pensiontama, Direktur Eksekutif PT Indolife Pensiontama, Direktur PT Taspen (Persero), dll.

F. Aktivitas Komite Manajemen Risiko

Karena belum berfungsinya Direktorat Kepatuhan dan

Manajemen Risiko, maka sejak tanggal 11 Februari 2008 dengan

Memo Dewan Komisaris No. M/05/DK/022008, maka keberadaan

Komite Manajemen Risiko untuk sementara di non aktifkan.

Komite Nominasi

1. Komite Nomisasi yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris pada dasarnya tidak dibentuk secara permanen pada PT Jamsostek (Persero). Namun demikian, dalam hal adanya rencana pergantian Dewan Komisaris atau Direksi, Pemegang saham mengkomunikasikan masalah tersebut kepada Dewan Komisaris/Direksi.

2. Fungsi pengawasan pada Badan Penyelenggara PT Jamsostek (Persero) diatur secara khusus dalam UU No. 3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 bahwa pengendalian dilaksanakan oleh Pemerintah dengan mengikutsertakan unsur pengusaha dan tenaga kerja dalam wadah yang menjalankan fungsi pengawasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Seleksi calon Direksi BUMN pada umumnya telah diatur dalam Keputusan Menteri BUMN No. KEP/09A/MBU/2005 tentang Penilaian Kelayakan dan Kepatuhan (Fit and Proper Test) Calon Anggota Direksi BUMN dimana dalam keputusan tersebut tidak mensyaratkan adanya kewenangan Dewan Komisaris untuk mengusulkan calon anggota Direksi.

4. Atas dasar pertimbangan tersebut, Dewan Komisaris PT Jamsostek (Persero) tidak membentuk Komite Nominasi yang ditetapkan secara permanen.

Officer PT Danareksa (Persero), President Director of PT Surabaya Stock Exchange and Assistant Lecturer at Computer Science Center in Indonesian University.

Didi Achadijat• BachelordegreeinScienceandNaturalSciencefrom

Bandung Institute of Technology, majoring in Mathematics / Operation Research, and graduate in 1978.

• MasterinMathematics/ActuarialSciencefromtheUniversity of the Philippines, Manila in 1981.

• PreviouslyservedasPresidentDirectorofPTAsuransiJiwaBumi Asih Jaya, President Director of PT Asia Reliance General Insurance, Advisor of PT Binaputera Jaga Hikmah, Actuarial Expertise at PT Indolife Pensiontama, Executive Director of PT Indolife Pensiontama, Director of PT Taspen (Persero), etc.

F. The Activity of Risk Management Committee

Due to the dis function of Compliance and Risk Management

Directorate, thus, since 11 February 2008, pursuant to the

BOC Memos No. M/05/DK/022008, then the existence of Risk

Management Committee is temporarily being non active.

Nomination Committee

1. The Nomination Committee which is responsible to the Board of Commissioner basically was not being permanently established at PT Jamsostek (Persero). Nevertheless, due to formation changes of the BOC or the BOD, the shareholders were communicating those issues directly to the BOC/the BOD.

2. The overseeing function at PT Jamsostek (Persero) was being arranged specifically under Laws No. 3/1992 regarding Social Security Scheme of Workers, as stipulated on Article 27 that it was being controlled by the Government and involving the entrepreneur and workers under the coordination of institution which undertake the monitoring function pursuant to the prevailing laws.

3. Selection on the SOE candidacy for the Directors position had been formulated within the Minister SOE Decree No. KEP/09A/MBU/2005 regarding Fit and Proper Test of Candidacy on SOE member of the Board of Directors, in which, the stipulated decision was not presuppose the authority of the BOC to suggest a candidate for the BOD members.

4. Based on such consideration, the BOC of PT Jamsostek (Persero) was not permanently established the

existence of Nomination Committee.

Page 134: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report132 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 133JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report132 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 133

Komite Remunerasi

1. Penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan setiap tahunnya oleh Rapat Umum Pemegang Saham atas laporan pertanggungjawaban tahunan/keuangan (audited) dengan dasar penilaian yang sepenuhnya ditetapkan oleh Pemegang Saham.

2. Penetapan remunerasi pejabat/karyawan PT Jamsostek (Persero) dianalisa dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris pada saat pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan setiap tahunnya.

3. Dengan demikian, Dewan Komisaris belum menganggap perlu untuk dibuat Komite Remunerasi secara permanen pada PT Jamsostek (Persero).

Direksi

Komposisi Direksi

Pada tanggal 18 Desember 2008, dilakukan pergantian anggota Direksi melalui Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia dan Rapat umum Pemegang saham Perusahaan Perusahaan (Persero) PT Jamsostek No. KEP-249/MBU/2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perusahaan (Persero) PT Jamsostek Susunan Direksi menjadi sebagai berikut :

Direktur Utama : H. Hotbonar Sinaga•

Direktur Umum dan SDM : Djoko Sungkono•

Direktur Keuangan : Myra SR Asnar•

Direktur• Operasi dan Pelayanan : Ahmad Ansyori

Direktur Investasi : • Elvyn G. Masassya

Direktur Perencanaan•Pengembangan dan Informasi : H.D. Suyono

Dire• ktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko : Karsanto

Profil dari masing-masing Direksi disajikan pada halaman 64 dan 65 dari Laporan Tahunan ini.

Remuneration Committee

1. The establishment of the BOC and the BOD’s remuneration was being set annually through the General Meeting of Shareholders, in line with the annual responsibility report/financial (audited) report, under basic appraisal which was fully determined by the Shareholders.

2. The establishment of the Company’s Management/Employee remuneration which was being analyzes and evaluate by the BOC under discussion forum of the Company’s Annual Work and Budgetary Plan.

3. Therefore, the BOC consider that permanent establishment of the Remuneration Committee at PT Jamsostek (Persero) was deemed unnecessary.

The Board Of Directors (Bod)

The Composition of the Board of Directors

On 18 December 2008, there has been a replacement of the Board of Directors members through the Decision from State Minister of State-Owned Enterprise’s Decree and the General Meeting of Shareholders of PT Jamsostek (Persero) No. KEP-249/MBU/2008 regarding the termination and election of Members of the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero). Thus, the composition are as follows:

President Director• : H. Hotbonar Sinaga

Director of General Affairs and HR• : Djoko Sungkono

Director of Finance• : Myra SR Asnar

Director of Operation and Service• : Ahmad Ansyori

Director of Investment• : Elvyn G. Masassya

Director• of Planning, Development and Information : H.D. Suyono

Director of Compliance •and Risk Management : Karsanto

The Profile of each member of the Board of Directors are presented on page 64 and 65 on this Annual Report.

Page 135: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report132 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 133JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report132 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 133

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Dalam rangka mewujudkan pelayanan prima dan manfaat yang optimal bagi peserta serta pengembangan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, maka perlu dilakukan peningkatan pengembangan pengelolaan perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance; dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. KEP/286/112007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Jamsostek (Persero), dengan ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab Anggota Direksi sebagai berikut:

Direktur Utama

Direktur Utama dalam memimpin dan mengelola perusahaan mempunyai fungsi merencanakan, mengembangkan dan menetapkan kebijakan umum Perusahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, efektif dan efisien, sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Perseroan serta mengoordinasikan kegiatan para Direktur, dan mengembangkan kebijakan komunikasi, pengawasan intern, kesekretariatan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan peserta.

Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Direktur Utama mempunyai tugas:

- Merencanakan kebijakan umum pengelolaan Perseroan sesuai visi, misi, dan tujuan Perseroan.

- Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh.

- Mengendalikan dan mengevaluasi seluruh kegiatan Perseroan serta melakukan koordinasi dan konsolidasi dalam pelaksanaan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

- Mengoordinasikan pelaksanaan tugas para Direktur.

- Merencanakan dan menentukan kebijakan komunikasi, pengawasan intern, kesekretariatan perusahaan dan peningkatan kesejahteraan peserta.

- Mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan strategi kesekretariatan, pengawasan intern, komunikasi perusahaan dan peningkatan kesejahteraan karyawan.

Unit Kerja yang termasuk dalam Direktorat Utama adalah:- Biro Sekretariat Perusahaan - Biro Pengawasan Intern- Biro Hubungan Masyarakat- Biro Peningkatan Kesejahteraan Peserta (PKP) dan

Kemitraan Bina Lingkungan (KBL).

Direktur Operasi dan Pelayanan

Direktur Operasi dan Pelayanan mempunyai fungsi merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan strategi operasi serta pelayanan guna tercapainya target kepesertaan dan kepuasan pelayanan bagi peserta.

Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Direktur Operasi dan Pelayanan mempunyai tugas:

Roles and Responsibilities of the Board of Directors

In line with efforts to provide the best service and optimum benefits to the members as well as develop an Employee Social Security Scheme, therefore there is a need to intensify the development of corporate management by implementing Good Corporate Governance principles; and based on the Decision Letter of the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) No. KEP/286/112007 regarding the Organizational Structure and Job Description of PT Jamsostek (Persero), whereby the BOD scope of work and roles and responsibilities are as follows:

President Director

In leading and managing the Company, the President Director is in charge with planning, developing and determining the general corporate policies based on the principles of prudent, effectiveness and efficiency that adheres to the vision, mission and objectives of the Company and coordinate the activities of the BOD, developing the communication policy, internal control, the corporate secretariat as well as enhancing the welfare of all members.

To implement this role, the President Director has the following tasks:

- Plan general policies for managing the Company in accordance with the vision and mission, as well as the objectives of the Company.

- Direct, develop and determine the strategy for comprehensively managing the Company.

- Control and evaluate all of the Company’s activities as well as coordinate and consolidate in respect to implement the Employees Social Security’s Scheme.

- Coordinate the tasks of the BOD.

- Plan and decide the communication policy, internal control, corporate secretariat, and to improve the welfare of all members.

- Direct, coordinate and control the strategic implementation of the secretariat, internal control, corporate communication and to improve the welfare of all members.

Main Directorate oversees the following working units:- Corporate Secretary Bureau- Internal Audit Bureau- Public Relation Bureau- Membership Welfare Improvement (PKP) and Partnership

and Community Development (KBL) Bureau.

Director of Operation and Services

The Director of Operations and Services plans, directs, coordinates, determines and controls operations and service policies as well as strategy to achieve the desired targets of memberships and satisfaction for the services rendered.

To perform this function, the Director of Operations and Services have the following tasks:

Page 136: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report134 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 135JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report134 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 135

- Merencanakan dan menetapkan kebijakan operasi dan pelayanan.

- Mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan strategi pengusahaan bidang operasi dan pelayanan.

- Mengendalikan tercapainya kebijakan operasi dan pelayanan yang telah ditetapkan.

Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Operasi dan Pelayanan adalah:

- Divisi Operasi- Divisi Teknis dan Pelayanan- Divisi Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

Direktur Perencanaan, Pengembangan & Informasi

Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi mempunyai fungsi merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan pengembangan perusahaan dan teknologi informasi dalam rangka meningkatkan corporate value.

Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi mempunyai tugas:

- Merencanakan dan menetapkan kebijakan perencanaan strategis jangka panjang (corporate plan), serta teknologi informasi perusahaan.

- Mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan di bidang perencanaan dan pengembangan perusahaan serta teknologi informasi.

- Mengendalikan (evaluasi dan pengawasan) tercapainya kebijakan perencanaan dan pengembangan strategis sebagai feedback tercapainya Visi dan Misi perusahaan serta efektifitas strategi yang telah ditetapkan.

- Mengendalikan tercapainya kebijakan perencanaan dan pengembangan teknologi informasi perusahaan yang telah ditetapkan.

Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Perencanaan, Pengembangan dan Informasi adalah:- Biro Perencanaan dan Pengembangan- Biro Teknologi Informasi

Direktur Investasi

Direktur Investasi mempunyai fungsi merencanakan, menetapkan, mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan kebijakan serta menempatkan pengelolaan dana dalam berbagai portofolio berdasarkan prinsip hasil dan keamanan dana investasi sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka mencapai hasil yang optimal.

Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Direktur Investasi mempunyai tugas:

- Merencanakan dan menetapkan kebijakan portofolio dan strategi pengelolaan dana dalam bentuk-bentuk investasi.

- Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan strategi pengusahaan penempatan dana.

- Plan and determine operational and service policy.- Direct and coordinate the implementation of strategy

governing operations and services.- Manage to ensure that the operational and services policy

are being achieved.

The Director of Operations and Services oversees the following Working Units:

- Operational Division- Technical and Service Division- Maintenance Division of Health Care Benefit (JPK).

Director of Planning, Development & Information

The Directorate of Planning, Development, and Information plans, directs, coordinates, determines and manages corporate policy and development, risk management, as well as information technology in order to improve a corporate value.

The Director of Planning, Development and Information has the following tasks:

- Plan and determine policies on long term corporate strategic planning, development, and information technology.

- Direct and coordinate corporate policy and strategy implementation that governs the corporate planing and development as well as the information technology.

- Control (evaluate and monitor) the achievement of strategic planning and development policies as feedback of the corporate vision and mission as well as the effective result of the targeted strategy.

- Monitor the achievement of targeted planning policy and the development of corporate information technology.

The Director of Planning, Development and Information oversees the following Working Units:- Planning and Development Bureau- Information Technology Bureau

Director of Investments

The Director of Investments plans, determines, directs, coordinates and manages the allocation of fund management policies to various portfolios based on the principles of returns and security of the investment funds in accordance with prevailing regulations to achieve an optimum results.

To execute its duties, the Director of Investment has the following tasks:

- Plan and establish policies that governs the investment-based fund management portfolio and strategy.

- Direct and manage the implementation of the Company’s fund management strategy.

Page 137: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report134 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 135JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report134 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 135

- Mengendalikan diversifikasi penempatan dana sehingga memberikan hasil yang optimal dengan memperhatikan keamanan dana.

- Mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan pengukuran kinerja portofolio investasi.

Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Investasi adalah:- Divisi Analisa Portofolio- Divisi Pasar Uang dan Pasar Modal- Divisi Investasi Langsung

Direktur Keuangan

Direktur Keuangan mempunyai fungsi merencanakan, mengelola keuangan dan mengendalikan rencana kerja perusahaan secara efektif dan efisien serta transparan sesuai sistem akuntansi jaminan sosial.

Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, Direktur Keuangan mempunyai tugas: - Merencanakan dan menetapkan kebijakan dan strategi

pengelolaan keuangan serta pelaporan keuangan.

- Mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan strategi pengusahaan di bidang keuangan.

- Mengarahkan dan mengendalikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) secara efektif dan efisien (kepatuhan anggaran sesuai jadwal yang ditetapkan.

- Mengendalikan tercapainya kebijakan keuangan dan pelaporan yang telah ditetapkan.

Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Keuangan adalah:- Biro Pengendalian Keuangan- Biro Keuangan- Biro Akuntansi

Direktur Umum dan SDM

Direktur Umum dan SDM mempunyai fungsi merencanakan, menetapkan, mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan kebijakan dan strategi di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan dan pelatihan, pengadaan serta sarana dan prasarana guna tercapainya tujuan Perseroan.

Direktur Umum dan SDM mempunyai tugas:- Merencanakan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan

di bidang sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan, pengadaan dan pengelolaan sarana prasarana.

- Mengarahkan dan mengoordinasikan pelaksanaan strategi perusahaan di bidang sumber daya manusia, pendidikan dan latihan, pengadaan sarana dan prasarana.

- Mengendalikan terlaksananya kebijakan SDM, pendidikan dan pelatihan, pengadaan, sarana & prasarana yang telah ditetapkan.

Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Umum dan SDM adalah:

- Biro Sumber Daya Manusia- Biro Pendidikan dan Pelatihan- Biro Pengadaan- Biro Sarana dan Prasarana

- Control diversification of funds invested so as to provide optimum returns by observing the fund’s security.

- Coordinate the evaluation and measurement of the investment portfolio’s performance.

The Investment Directorate oversees the following Working Units:- Portfolio Analysis Division- Fund Market and Capital Market Division- Direct Investment Division

Director of Finance

The Director of Finance seeks to effectively, efficiently, and transparently plan, manages the finances, and controls company expenses in line with social insurance accounting system.

To implement this function, the Director of Finance has the following tasks:

- Plan and determine policy and financial management strategy as well as financial reporting.

- Direct and coordinate the financial strategy implementation of the Company’s.

- Direct and control the formation of Annual Work and Budgetary Plan of the Company effectively and efficiently (comply to the set budgetary plan).

- Manages prescribed financial policy and the reporting system as stated.

The Finance Directorate oversees the following Working Units: - Comptroller Bureau

- Finance Bureau- Accounting Bureau

Director of General Affairs and HR

The Director General Affairs and HR plans, determines, directs, coordinates and controls policy and strategy related to Human Resources (HR), education and training, as well as procurement of facilities and utilities needed to ensure the effective utilization of the Company’s resources.

The tasks of the Director of General Affairs and HR are as follows:- Plan, establish and manage policies that governs the

human resources, education and training, procurement and management of facilities and utilities.

- Direct and coordinate implementation of corporate strategy related to human resources, education and training, as well as facilities and utilities.

- Manage implementation of established policies on HR, education and training, facilities and utilities.

The General Affairs and HR Directorates oversees the following Working Units:

- Human Resources Bureau- Education and Training Bureau- Procurement Bureau- Facilities & Utilities Bureau

Page 138: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report136 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 137JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report136 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 137

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko mempunyai fungsi merencanakan, mengarahkan, mengoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dalam pengelolaan risiko, hukum dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku guna meminimalisasi risiko usaha dan masalah hukum yang dapat membawa dampak negatif pada Perseroan.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko mempunyai tugas:- Merencanakan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan

hukum, kepatuhan dan strategi manajemen risiko secara komprehensif.

- Mengarahkan dan mengoordinasikan penerapan kepatuhan terhadap sistem & prosedur, hukum dan peraturan yang berlaku.

- Mengarahkan, mengoordinasikan dan evaluasi penerapan manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi.

- Mengendalikan tercapainya kebijakan dan strategi manajemen risiko, kepatuhan serta hukum yang telah ditetapkan.

- Memastikan penerapan Prinsip Empat Mata dalam pengambilan keputusan-keputusan perusahaan bersama Direktorat terkait lainnya.

Unit kerja yang termasuk dalam Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko adalah:- Biro Kepatuhan dan Hukum- Biro Manajemen Risiko

Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi

Pada tahun 2008, Direksi mengadakan rapat sebanyak 22 (dua puluh dua) kali. Adapun penjabaran frekuensi rapat Direksitersebut adalah sebagai berikut:

NamaName

Jumlah RapatTotal Meetings

Jumlah hadirTotal Attendance

Prosentase (%)Percentage (%)

H. Hotbonar Sinaga 22 22 100.00%

Myra SR Asnar 22 19 86.36%

H.D. Suyono 22 20 90.90%

Ahmad Ansyori 22 13 59.09%

Elvyn G. Masassya 22 21 95.45%

Djoko Sungkono 22 19 86.36%

Karsanto 22 21 95.45%

Program Pelatihan dan Pengembangan Direksi

Berdasarkan Kesepakatan Bersama antara Dewan Komisaris dengan Direksi PT Jamsostek (Persero) telah ditetapkan Program Pelatihan dan Pengembangan Skill and Knowledge Dewan Komisaris dan Direksi yang telah dituangkan dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. : Kep/307/102008.

Director of Compliance and Risk Management

Director of Compliance and Risk Management plan, direct, coordinate, sets and control the policies on managing risks, legal and compliance to the prevailing laws and regulations in order to minimize the corporate risk and legal matters which could have a negative impact on the Company.

To implement this function, the Director of Compliance and Risk Management has the following tasks:

- To plan, sets and control the legal policy, compliance and risk management strategy comprehensively.

- To direct and coordinate the implementation of compliance with the prevailing system, procedures, laws and regulations.

- To direct, coordinate and evaluate the application of risk management towards all level of organization’s.

- To control the implementation of risk management strategy and policy, as well as compliance on the prevailing laws.

- To ensure the implementation of Four Eyes Principles in decision making process with the support of other related Directorates.

The Compliance and Risk Management Directorates oversees the following Working Units:- Compliance and Legal Bureau- Risk Management Bureau

The frequency of Meetings and Level of Attendance of Members of the BOD

In 2008, the Board of Directors convened a 22 (twenty two) meetings. The frequency of Meetings will be clarified as follows:

Training and Development Program for the Board of Directors

Pursuant to Collective Agreement between the Board of Commissioner and the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero), the Training and Development of Skill and Knowledge for the BOC and the BOD had been stipulated by Directors Decree No. : Kep/307/102008.

Page 139: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report136 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 137JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report136 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 137

Remunerasi Direksi

Remunerasi Direksi tahun buku 2009 ditetapkan dalam risalah RUPS tentang persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan perhitungan tahunan tahun buku 2009, dimana penetapan gaji, fasilitas Direksi serta honorarium sebagai berikut:

Remuneration of the Board of Directors

Remuneration of the Board of Directors for fiscal year 2009 were established within the minutes of the GMS regarding the approval of the Annual Report and endorsement for calculating fiscal year 2009 which determined the salary, facilities as well as honorarium of the BOD as follows:

a. Gaji Direksi - Fasilitas Direksi. - Asuransi Santunan Purna Jabatan dengan premi per

tahun maksimum 3(tiga) kali gaji/honorarium per bulan.

b. Fasilitas Direksi- Apabila Perseroan tidak menyediakan fasilitas rumah

jabatan, maka, kepada anggota Direksi dapat diberikan kompensasi bulanan untuk fasilitas rumah jabatan yang besarnya Rp16.200.000 per bulan.

- 1(satu) buah kendaraan jabatan bagi masing-masing anggota direksi yang jenisnya ditetapkan dengan memperhatikan aspek kepantasan, kehematan dan kemampuan keuangan Perseroan.

- Fasilitas pengobatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perseroan.

c. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Direksi tidak diperkenankan membebankan biaya kepada Perseroan untuk kepentingan pribadi.

d. Ketetapan mengenai gaji/honorarium dan fasilitas Direksi ini mulai berlaku tanggal 1 Januari 2009.

a. Salary of the Board of Directors- Director’s facilities.- Post-official Insurance compensation with annual premium

of a maximum three times salary/honorarium per month.

b. Facilities of the Board of Directors- If the Company’s not having a privilege to give a housing

facilities to the members of the Board of Directors, thus, monthly allowance for housing will be provided with a total value of Rp16,200,000 per month.

- The Board members was also being equipped with car facilities, and the type of these cars was determined by certain aspects such as proper, economic and financial capability of the Company.

- Medical treatment that adheres to the stipulate regulation in the Company.

c. Apart from those specified within the directive, the Board of Directors are not allowed to allocate personal expenses to the Company.

d. This directive governing the salary/honorarium and Director’s facilities takes effect on 1 January 2009.

NamaName

GajiSalary

TunjanganAllowance

ThP/BulananMonthly ThP

ThP 20082008 ThP

TantiemBonus

TotalTotal

H. Hotbonar Sinaga* 60.000.000 - 60.000.000 720.000.000 642.000.000 1.362.000.000

Myra SR Asnar 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 577.800.000 1.420.200.000

H.D. Suyono 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 577.800.000 1.420.200.000

Ahmad Ansyori 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 577.800.000 1.420.200.000

Elvyn G Masassya 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 20.500.000 862.900.000

Djoko Sungkono 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 20.500.000 862.900.000

Karsanto 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 20.500.000 862.900.000

384.000.000 97.200.000 481.200.000 5.774.400.000 2.436.900.000 8.211.300.000

* Direktur Utama (H. Hotbonar Sinaga) tidak diberikan tunjangan rumah jabatan, karena yang bersangkutan telah disediakan rumah jabatan/ The President Director (H. Hotbonar Sinaga) was not given a housing allowance because he had been provided with the corporate housing.

Page 140: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report138 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 139JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report138 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 139

Komite di bawah Direksi:

Komite Etika

A. KewenanganBahwa dalam rangka menegakkan ketentuan yang berkaitan dengan penerapan prinsip dan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), maka Manajemen PT Jamsostek (Persero) memandang perlu adanya suatu organ perusahaan yang menangani pelanggaran etika, sehingga melalui Keputusan Direksi No. KEP/231/092007, telah ditetapkan adanya suatu Komite Etika di PT Jamsostek (Persero).

B. Tugas dan Tanggung JawabKomite Etika mempunyai tugas utama membantu Direksi untuk menangani permasalahan pelanggaran etika yang dilakukan oleh Insan JAMSOSTEK (termasuk Komisaris, Direksi dan karyawan JAMSOSTEK).

Tugas Pokok dan Fungsi Komite Etika:a. Menerima laporan internal maupun eksternal atas

pelanggaran yang terkait dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

b. Melakukan seleksi atas laporan yang masuk dan menyampaikan kepada unit kerja terkait untuk ditindaklanjuti.

c. Melaksanakan penilaian (appraisal) terhadap penerimaan hadiah atau cindera mata.

d. Mengusulkan kepada Direksi untuk memberikan penghargaan kepada pelapor atas laporan pelanggaran yang terbukti kebenarannya.

e. Sebaliknya Komite Etika juga dapat mengusulkan kepada Direksi untuk memberikan sanksi kepada pelapor atas laporan pelanggaran yang tidak terbukti kebenarannya.

f. Melakukan evaluasi atas tindak lanjut pelaksanaan tugas dari unit kerja terkait.

g. Melakukan administrasi dan laporan atas kegiatan Komite Etika.

c. KeanggotaanSusunan pengurus Komite Etika terdiri dari seorang ketua yang dijabat oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, seorang sekretaris yang dijabat oleh Kepala Biro Pengawasan Intern dan beberapa anggota yang terdiri dari Kepala Biro Hukum dan Kepatuhan, Kepala Biro SDM, Ketua Umum atau Ketua Pengurus Pusat Serikat Pekerja dan seorang anggota lainnya sesuai kebutuhan Komite Etika.

d. Pelanggaran EtikaPelanggaran etika adalah suatu perbuatan, sikap, perilaku, tindakan dan ucapan insan JAMSOSTEK yang bertentangan dengan pedoman yang terkait dengan penerapan Good Corporate Governance yang meliputi:

• PedomanGood Corporate Governance • PedomanPerilaku• Board Manual• PedomanBenturanKepentingan.

Committees under the Board of Directors:

The Ethic Committee

A. AuthorityIn order to upright the stipulation that related to the implementation of Good Corporate Governance practices and principles, the Management of PT Jamsostek (Persero) consider that it was deemed necessary to have the Company’s organ which handling the ethics violation, therefore, through the Directors Decree No. KEP/231/092007, PT Jamsostek (Persero) was established the Ethic Committee.

B. Roles and ResponsibilitiesThe main responsibility of Ethic Committee is to assists the Board of Directors in handling ethic’s violation that was conducted by JAMSOSTEK’s employee (including the Board of Commissioners, the Board of Directors and JAMSOSTEK Employees).

Main function of the Ethic Committee are:a. To receive the internal and external report concerning

violations that related to the implementation of Good Corporate Governance principles.

b. To conduct a selection towards the incoming reports and submit the report to the related working unit to be follow up

c. To execute an appraisal towards gift or souvenirs received.

d. To suggest the Board of Directors about the reward to the reporter and violation report that is proven right.

e. To suggest the Board of Directors about the sanction to the reporter and violation report that is proven wrong.

f. To evaluate the implementation of the tasks carry out by the related working unit

g. To administer and report all of the activities from Ethic Committee’s.

c. Memberships:The memberships of the Ethic Committee was consists of a Chairman whom posted by the Director of Compliance and Risk Management, a Secretary whom posted by Head of Internal Control Bureau and several other members whom consist of the Head of Legal and Compliance Bureau, Head of Human Resources Bureau or Chairman of Labor Union and other members based on the requirement needed from the Ethic Committee.

d. Violation of EthicThe violations of ethics are a deed, attitude, habit, act and expression of JAMSOSTEK person which against the stipulated manual guide that related to the implementation of Good Corporate Governance that covers:

• GoodCorporateGovernanceCode• CodeofConduct• BoardManual• ConflictofInterestCode.

Page 141: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report138 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 139JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report138 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 139

e. Prosedur pelaporan atas pelanggaran penerapan Good Corporate Governance

1. Penegakan penerapan Good Corporate Governance dilaksanakan atas dasar laporan dan atas adanya temuan langsung atau tidak langsung terhadap peristiwa pelanggaran penetapan Good Corporate Governance.

2. Selanjutnya, Komite Etika menerima laporan atas pelanggaran penerapan Good Corporate Governance dan melakukan identifikasi dan seleksi atas laporan pelanggaran dalam penerapan Good Corporate Governance.

3. Laporan pelanggaran yang disampaikan secara tertulis sekurang-kurangnya memuat :

- Nama pelanggar etika- Tempat dan tanggal/waktu pelanggaran- Peristiwa dan kronologis serta bukti pelanggaran- Identitas Pelapor.

4. Laporan pelanggaran atas penerapan Good Corporate Governance yang tidak terkait dengan tugas Komite Etika dapat disampaikan kepada unit kerja/komite terkait untuk ditindaklanjuti.

5. Laporan pelanggaran atas penerapan Good Corporate Governance yang tidak dapat dilimpahkan/diidentifikasikan kepada unit kerja/komite terkait ditangani langsung oleh Komite Etika.

6. Laporan pelanggaran yang bersifat rahasia, pelapor akan mendapatkan jaminan perlindungan.

Komite Integritas

1. Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. : Kep/200/082009 tanggal 6 Agustus 2009 tentang Penetapan Charter Komite Integritas / Pemantau Independen dengan tugas pokok, fungsi, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Tugas Pokok Membantu terlaksananya Pakta Integritas secara baik

dilingkungan PT Jamsostek (Persero)

b. Fungsi - Mendorong diterbitkan dan disosialisasikannya

Modul Pakta Integritas Jamsostek serta memantau pelaksanaannya.

- Secara pro aktif memantau sistem pelaksanaan pelanggaran.

- Mendorong dilaksanakannya analisis rencana tindak pencegahan Korupsi di PT Jamsostek (Persero).

- Memastikan bahwa laporan pelanggaran / penyimpangan Pakta Integritas yang dilakukan oleh Insan Jamsostek (Dewan Komisaris, Direksi, dan

Karyawan) telah ditindaklanjuti.

- Menjamin identitas saksi / pelapor pelanggaran Pakta Integritas

c. Wewenang dan Tanggung Jawab- Memantau dan memastikan bahwa Insan

JAMSOSTEK melaksanakan Pakta Integritas yang telah ditandatangani.

e. The reporting procedures on violation on the implementation of Good Corporate Governance

1. The establishment of Good Corporate Governance practices was implemented based on the direct and indirectly audit findings towards the event of violation of Good Corporate Governance.

2. Furthermore, the Ethic Committee received a report on the violation of Good Corporate Governance practices and carry out a selection and identification process towards the violations of the implementation.

3. The violation report was reported in formal written form and consists of:

- Name of the violator- Place and date/time of violation- The event, chronological and evidence of violation- The identity of the reporter.

4. The violation report on Good Corporate Governance practices which is not related to the duties and responsibilities of the Ethic Committee could be reported to the working unit/related committee to be follow up.

5. The violation on Good Corporate Governance practices which could not be identified by working unit/ related committee would directly handled by the Ethic Committee.

6. For every confidential of violation report, the reporter would be granted with the protection guarantee.

The Integrity Committee

1. Decision of the BOD of PT Jamsostek (Persero) No.: KEP/200/082009 dated 6 August 2009 regarding the Establishment of the Integrity Committee / Independent Monitors with the following principal duty, functions, authority, and responsibilities:

a. Principal Duty To assist the smooth implementation of the Integrity Pact

within PT Jamsostek (Persero)

b. Functions - To promote the enforcement and socialization of the

JAMSOSTEK Integrity Pact Module as well as monitor its implementation.

- To pro actively monitor the occurrence of system infringements.

- To encourage the implementation of an analysis of the PT Jamsostek (Persero) corruption deterrence action plan.

- To ascertain that all reports of Integrity Pact infringements / deviations by JAMSOSTEK Personnel (Board of Commissioners, Board of Directors, and Employees) are followed up.

- To guarantee the anonymity of witnesses to / informers of Integrity Pact infringements.

c. Authority and Responsibilities- Monitor and ascertain that all JAMSOSTEK Personnel

implement the Integrity Pacts they have signed.

Page 142: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report140 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 141JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report140 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 141

- Melakukan konfirmasi, klarifikasi terhadap informasi / masukan laporan pelanggaran Pakta Integritas oleh pihak internal maupun pihak ekternal perusahaan dan merahasiakan identitas pelapor yang menyampaikan laporan pelanggaran Pakta Integritas di PT Jamsostek (Persero).

- Dalam melaksanakan tugasnya Komite Integritas tidak mempunyai kewenangan baik melakukan audit, pemeriksaan, penyelidikan , penyidikan maupun penuntutan terhadap kasus yang dilaporkan. Dalam menindak lanjuti upayanya, Komite Integritas memastikan bahwa Direksi, Dewan Komisaris telah menindak lanjuti temuan atau laporan tersebut.

- Memberikan saran/rekomendasi tindak lanjut laporan pelanggaran Pakta Integritas kepada, Dewan Komisaris, Direksi dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.

- Untuk Kepentingan klarifikasi, konfirmasi dan penilaian laporan pelanggaran Pakta Integritas, Komite Integritas berhak mendapatkan akses informasi, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PT Jamsostek (Persero).

- Dalam hal Komite Integritas meyakini terjadinya pelanggaran, melakukan evaluasi yang komprehensif dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi PT Jamsostek ( Persero).

- Komite Integritas wajib membuat program Kerja Tahunan yang berisi sasaran dan program kerja . Pada akhir tahun menyampaikan pencapaian kinerja Komite Integritas kepada Direksi PT Jamsostek (Persero).

2. Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. : Kep/201/082009 tanggal 6 Agustus 2009 tentang Pengangkatan Anggota Komite Integritas / Pemantau Independen dengan susunan sebagai berikut :

• AiMulyadiMamoer :KoordinatormerangkapAnggota

• MasAchmadDaniri :Anggota• SabdonoSurohadikusumo :Anggota• LukmanNulhakim :Anggota• M.AminH.Usman :Sekretaris

3. Program kerja yang telah dilaksanakan • PenyusunanCharterdanProgramKerjaKomiteIntegritas

• PelaksanaanPenandatangananPaktaIntegritas

• Penyelenggaraan Rapat Pleno Forum Komite Integritas

• Melaksanakan pembahasan dengan Direksi tentang implementasi GCG

• Menyusun program peran strategis PT Jamsostek (Persero) dalam Gerakan Nasional Antisuap KUPAS-BUMN.

- Confirm and clarify all information / inputs contained in the Integrity Pact infringement reports by both internal and external parties and keep the identities of the informers providing the Integrity Pact infringements at PT Jamsostek (Persero) reports confidential.

- In performing its duty the Integrity Committee does not have the authority to audit, examine, investigate, probe or bring charges against the reported cases of infringement. In following up its efforts, the Integrity Committee ascertains that the Board of Directors and the Board of Commissioners follow up on the findings or reports.

- Provide suggestions/recommendations on following up the Integrity Pact infringement reports to the Board of Commissioners, Board of Directors, and the State Minister for State-Owned Enterprises.

- For the purpose of clarifying, confirming and assessing Integrity Pact infringement reports, the Integrity Committee reserves the right to have access to information, in accordance with applicable PT Jamsostek (Persero) regulations.

- When the Integrity Committee believes that an infringement has occurred, it performs a comprehensive evaluation and conveys the result to the Board of Commissioners or the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero).

- The Integrity Committee is required to prepare an Annual Work Plan that contains objectives and work programs. And at the end of the year, submits its performance report to the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero).

2. Decision from the BOD of PT Jamsostek (Persero) No.: KEP/201/082009 dated 6 August 2009 regarding The Appointment of Integrity Committee / Independent Surveillance Member with the composition as follows :

• AiMulyadiMamoer :CoordinatorandMember• MasAchmadDaniri :Member• SabdonoSurohadikusumo :Member• LukmanNulhakim :Member• M.AminH.Usman :Secretary

3. The undertaken of Working Plan • TheformulationofCharterandWorkingPlanofthe

Integrity Comnittee• TheSigningoftheIntegrityPact• TheimplementationofMeetingofIntegrityCommitteeForum• ConductadiscussionforumwiththeBoardofDirectors

concerning the GCG implementation• TheFormulationofstrategicroleprogramofPTJamsostek

(Persero) on the National Force of Anti Bribery of KUPAS-SOE .

Page 143: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report140 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 141JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report140 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 141

4. Profil Koordinator Komite Integritas ai mulyadi mamoer Lahir di Tasikmalaya 25 Maret 1946. Lulusan Master of Arts

(MA bidang Ekonomi) Michigan State University, USA serta Sarjana Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung, Alumni LEMHANNAS KRA XXII – 1989. Sejak tahun 2004 menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bakrie Telcom Tbk dan sejak tahun 2006 juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Sebelumnya (1972-2003) antara lain menjabat sebagai Staf Ahli Dirut Telkom dan Koordinator Staf Ahli PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Sekjen Komite BTP Indonesia (Gerakan Moral Bersih Transparan Profesional – KADIN Indonesia), Komisaris PT Ratelindo, Komisaris Perum Pos dan Giro serta Kepala Biro Perencanaan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. Pendiri dan Anggota Dewan Pengawas Indonesia Procurement Watch (IPW), Anggota Transparency International Indonesia (TI Indonesia), Pendiri dan Anggota Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Pendiri dan Anggota Dewan Pengurus Mayarakat Entrepreneur Indonesia (MEI), Ketua Kompartemen Telematika KADIN Indonesia, Pendiri dan Wakil Koordinator Forum Pemantau Pemberantasan Korupsi (Forum 2004), Koordinator Desk Pencegahan Tim Nasional Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Kormenev) Percepatan Pemberantasan Korupsi – Inpres 5 tahun 2004, Sekretaris Jenderal Tiga Pilar Kemitraan (3pK), Anggota Paguyuban Komisaris Independen Indonesia (ISICOM) dan Anggota Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI), Anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI), Anggota Pemantau Independen Pelaksanaan Pakta Integritas Kementerian Negara PAN, Koordinator Komite Integritas Jamsostek, Anggota Komite Integritas Pertamina, Anggota Komite Integritas BULOG dan Alumni ESQ Eksekutif Angkatan ke-59. Memprakarsai dan membidani kelahiran Dewan Integritas Bangsa, dan sejak tanggal 30 Maret 2010 menjadi Ketua Pokja Bisnis Tanpa Suap KADIN Indonesia.

5. Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran Selama tahun 2009 frekuensi rapat dan tingkat kehadiran

Komite Integritas adalah sebagai berikut :

4. The Profile of the Integrity Committee Coordinator ai mulyadi mamoer Born in Tasikmalaya 25 March 1946. Holds a Master of Arts

degree in Economics from Michigan State University, USA, a Bachelor’s Degree in Economics from Padjadjaran University, Bandung, and is an Alumni of LEMHANNAS KRA XXII – 1989. An Independent Commissioner of PT Bakrie Telcom Tbk since 2004, and since 2006 also Head of Audit Committee. Prior to that (1972-2003) held the positions of among others Expert Staff to the Managing Director of Telkom and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Expert Staff Coordinator, Secretary-General of BTP Indonesia Committee (Clean Transparent Professional Moral Movement – Indonesia Chamber of Commerce), Commissioner of PT Ratelindo, Commissioner of Post and Giro Public State Enterprise as well as Head of Planning Bureau of the Ministry of Tourism, Post and Telecommunication. Founder and Supervisory Board Member of Indonesia Procurement Watch (IPW), Member of Transparency International Indonesia (TI Indonesia), Founder and Member of Indonesian Information and Communications Technology (Infocomm) Society (MASTEL), Founder and Board of Administrators Member of Indonesian Society of Entrepreneurs (MEI), Head of Infocomm Compartment of the Indonesian Chamber of Commerce, Founder and Deputy Coordinator of Forum for the Monitoring and Eradication of Corruption (Forum 2004), Deterrence Desk Coordinator of the National Team for Coordinating Monitoring and Evaluation (Kormenev) of the Accelerated Eradication of Corruption – Presidential Instruction No. 5 / 2004, Secretary-General of the Three Pillars of Partnership (3pK), Member of Indonesian Society of Independent Commissioners (ISICOM) and Member of Indonesian Institute of Commissioners and Directors (LKDI), Member of Indonesian Institute of Audit Committees (IKAI), Member of Independent Monitors of Integrity Pact Implementation of the State Ministry for the Utilization of State Apparatus, Coordinator of JAMSOSTEK Integrity Committee, Member of Pertamina Integrity Committee, Member of BULOG (Indonesian Bureau of Logistics) Integrity Committee, and Alumni of ESQ for Executives Class 59. Sponsored and brought about the establishment of the National Integrity Council, and since 30 March 2010 Head of the Indonesian Chamber of Commerce Business Without Bribes Working Group.

5. Attendance Level of Meeting Throughout 2009 the attendance level of the integrity

committee meeting is as follows :

NamaName

Jumlah RapatTotal Meetings

Jumlah hadirTotal Attendance

Prosentase (%)Percentage (%)

AlMulyadi Mamoer 7 7 100.00%

Lukman Nulhakim 7 6 86.00%

Sabdono Surohadikusumo 7 7 100.00%

Mas Achmad Daniri 7 5 71.00%

M. Amin H. Usman 7 7 100.00%

Page 144: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report142 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 143JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report142 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 143

Komite Good Corporate Governance (GCG)

Komite GCG merupakan Komite yang membantu Direksi PT Jamsostek (Persero) untuk menyusun infrastruktur dan sosialisasi Good Corporate Governance, sesuai Surat Perintah No.: SPRINT/83/032009 tentang Tim Penyusunan dan Sosialisasi GCG dengan susunan sebagai berikut:

Good Corporate Governance (GCG) Committee

The GCG Committee constitute a Committee that assists The Company’s Board of Directors to formulate the GCG infrastructure and socialization program, in accordance with Decision Letter No.: SPRINT/83/032009 regarding Formulation of Team and GCG Socialization which comprises of the followings:

1. Tugas Komite GCGa. Mengkoordinir penyelesaian tindak lanjut rekomendasi

Assessment Good Corporate Governance (GCG) dan infrastruktur Assessment Good Corporate Governance (GCG) sebagai Tim Penyusunan dan Sosialisasi Assessment Good Corporate Governance.

b. Melaksanakan Self Assessment GCG Tahun 2009

c. Dalam hal menyelesaikan tindak lanjut atau Assessment Good Corporate Governance (GCG) disusun oleh Konsultan, maka Tim Penyusunan dan Sosialisasi Good Corporate Governance (GCG) menjadi Tim Pendamping Konsultan.

d. Membuat laporan tertulis secara bulanan kepada Direktur Utama.

2. Realisasi tugas Komite GCG Tahun 2009a. Penyusunan 9 (sembilan) infrastruktur GCG yang sudah

ditetapkan dengan Keputusan Direksi.

b. Pelaksanaan Assessment GCG tahun 2008• Kegiatanyangsudahdilaksanakan

- Dukungan administrasi kepada Assessor GCG BPKP- Pembahasan konsep Hasil Assessment GCG dengan

Staf Ahli Meneg BUMN Bidang GCG- Pelaksanaan closing antara Staf Ahli GCG Meneg BUMN,

Dewan Komisaris dan Direksi PT Jamsostek (Persero)• LaporanHasilAssessment GCG tahun 2008 Bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) telah melakukan Assessment Good Corporate Governance (GCG) pada PT Jamsostek (Persero) tahun 2008 sesuai dengan Laporan No.: Lap.1768/Pw 30/4/2009 tanggal 30 April 2009 sebagaimana terlampir, dengan capaian Skor Aktual 86,15 dari Skor maksimal 100 atau 86,15%, sedangkan tahun 2007 dengan Skor 85,96% atau mengalami kenaikan 0,22%.

1. Duties of the GCG Committee a. To coordinate the follow up recommendation on the

Good Corporate Governance (GCG) Assessment and the infrastructure of Good Corporate Governance (GCG) Assessment, and act as the Formulation and Socialization of Team for the Good Corporate Governance Assessment.

b. Undertook Self Assessment of GCG in 2009c. In its effort to complete the follow up action or conduct

the GCG Assessment that is formulated by the Consultant, the Formulation and Socialization Team of GCG had become the assistant to the Consultant.

d. Submit the formal repot to the President Director on a monthly basis.

2. The 2009 realization on GCG Committee’s Tasks:a. Formulation of 9 (nine) GCG infrastructures that were

enacted by Board of Directors’ Decision.b. The 2008 Implementation of GCG Assessment

• TheUndertakenActivities- Administrative support for the BPKP GCG Assessor- Discussion of the GCG Assessment Results concept

with the State Ministry for SOEs Expert Staff on GCG- Implementation of closing with the State Ministry for

SOEs Expert Staff on GCG, the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Jamsostek (Persero)

• The2008ReportonGCGAssessmentResults That the Board of Finance and Development Control

(BPKP) performed a Good Corporate Governance (GCG) Assessment on PT Jamsostek (Persero) in 2008 in accordance with Report Number: Lap.1768/Pw 30/4/2009 dated 30 April 2009 as attached, with an Actual Score of 86.15 out of a maximum score of 100 or 86.15%, whereas it was 85.96% in 2007 or an increase by 0.22%.

NamaName

JabatanPosition

StatusStatus

M. Amin H. Usman Staf Ahli | Expertise Ketua | Chairman

Armada Abdul Karim Kepala Biro Sekretariat Perusahaan | Head of Corporate Secretariate Bureau Wakil Ketua I | Vice Chairman I

Titi Sukanthi Kepala Biro Kepatuhan & Hukum | Head of Compliance & Legal Bureau Wakil Ketua II | Vice Chairman II

Imam Santoso Biro Kepatuhan & Hukum | Compliance & Legal Bureau Sekretaris | Secretary

Hardi Yuliwan Staf Ahli | Expertise Anggota | Member

Iwan Hermawan Biro Sekretariat Perusahaan | Corporate Secretariate Bureau Anggota | Member

Ahmad Hafiz Biro Perencanaan & Pengembangan | Research & Development Bureau Anggota | Member

I Made Gde Yagustana Biro Pengawasan Intern | Internal Control Bureau Anggota | Member

Pulung Riyanto Biro Manajemen Risiko | Risk Management Bureau Anggota | Member

Irvan Rianto Biro Sekretariat Perusahaan | Corporate Secretariate Bureau Anggota | Member

Page 145: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report142 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 143JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report142 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 143

• TindaklanjutHasilAssessment melalui Surat Direksi kepada :- Pemegang Saham (Staf Ahli Meneg BUMN Bidang GCG)- Dewan Komisaris PT Jamsostek (Persero)- Para Direktur PT Jamsostek (Persero)

c. Pelaksanaan Perception Index GCG• TheIndonesianInstituteForCoorporateGovernance

(IICG) telah menerbitkan Laporan Hasil Riset dan Pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) tahun 2008 pada bulan Desember 2009 dengan tema Good Corporate Governance dalam perspektif manajemen stratejik.

• Berdasarkanlaporantersebut,hasilpemeringkatan PT Jamsostek adalah sebagai berikut :- Nilai skor tahun 2008 adalah 80.77 dengan predikat

Trusted Company (Terpercaya), dan jika dibandingkan dengan skor tahun 2007 adalah 72 dengan mengalami kenaikan 12,18%.

- PT Jamsostek (Persero) sebagai penyusun dan penyaji makalah terbaik.

d. Anugerah Business Review tahun 2009 Komite GCG telah menyusun dan menyampaikan makalah

kepada penyelenggara anugerah Business Review dalam rangka keikut sertaan PT Jamsostek (Persero) untuk pemeringkatan perusahaan dan CEO terbaik.namun dengan berbagai hal dan pertimbangan tertentu maka keikutsertaan ini dibatalkan.

e. Kontribusi dalam aktivitas peningkatan citra perusahaan.• Annual Report Award PT Jamsostek (Persero) memperoleh peringkat terbaik I

dari 16 peserta untuk kategori BUMN/D, dan peringkat terbaik 22 dari 163 peserta untuk kategori umum . dalam salah satu parameter penilaian dari aspek GCG sebesar 35%,skor GCG yang dicapai pada ARA 2008 adalah sebesar 23,96%, sedangkan skor GCG tahun 2007 adalah sebesar 22.80% atau mengalami kenaikan 5.08%.

• Survey Integritas pelayanan Publik Bahwa PT Jamsostek (Persero) mendapat peringkat kelima untuk skor integritas tertinggi dalam pelayanan publik dari 371 unit layanan yang berada di 98 Instansi, yang diselenggarakan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK). Peranan Komite GCG adalah menyusun makalah dalam rangka Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi tahun 2009, sedangkan penilaian dari aspek GCG adalah meliputi dan tidak terbatas kepada adanya pedoman benturan kepentingan, Pedoman Perilaku, Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran dan ketentuan penanganan gratifikasi.

f. Penyusunan Makalah• MakalahDirekturUtamadenganjudulGCGCulture and

performance corporate sharing untuk bahan seminar tanggal 21 November 2009 di Hotel Grand Melia Jakarta.

• MakalahDirekturUtamadenganjudulImplementasiGCG dan Pakta Integritas yang disampaikan pada forum komite integritas yang diadakan oleh Walikota Bandung pada Tgl 10 Desember 2009.

• MakalahDiklatKepemimpinanMudadenganjudulRencana Jangka Panjang Perusahaan dan GCG pada tanggal 18 Desember 2009.

• FollowuponAssessmentResultsthroughBoardofDirectors Letter to:- Shareholders (Ministry of SOEs Expert Staff on GCG)

- The Board of Commissioners of PT Jamsostek (Persero)

- Directors of PT Jamsostek (Persero)c. The Implementation of GCG Perception Index

• TheIndonesianInstituteforCorporateGovernancepublished the 2008 Report on the Research Findings and Rating of Corporate Governance Perception Index (CGPI) in December 2009 with the theme Good Corporate Governance in the perspective of strategic management.

• Basedonthereport,theratingresultforPTJamsostek(Persero) is as follows:- The score for 2008 is 80.77 with a designation of

Trusted Company, an increase of 12.18% when compared to the 2007 score of 72.

- PT Jamsostek (Persero) is the best compiler and presenter.

d. The 2009 Business Review Awards The GCG Committee prepared and submitted a study

to the organizer of the Business Review Award as the prerequisite for the participation of PT Jamsostek (Persero) in the ranking of best company and CEO, however due to certain issues and considerations the participation was withdrawn.

e. Contribution in improving the Company’s Image.• AnnualReportAward PT Jamsostek (Persero) received the best rating out 16

participants in the category of SOE/ROE, and placed 22 out of 163 participants in the general category. In one of the assessment parameters in which the GCG aspect accounts for 35%, the Company received a GCG score of 23.96%, an increase of 5.08% compared to the 2007 GCG score of 22.80%.

• PublicServiceIntegritySurvey PT Jamsostek (Persero) was awarded fifth place for the highest integrity score in public service out of 371 service units found in 98 Agencies by the Corruption Eradication Committee (KPK). The role of the GCG Committee was to prepare a study for the National Corruption Eradication Conference 2009, while the assessment of the GCG aspect included but not limited to the inclusion of a guideline for conflict of interest, Code of Conduct, Whistle blowing System Guidelines, and provisions on handling gratifications.

f. Formulation of Papers• PaperbyManagingDirectortitledGCGCultureand

Performance Corporate Sharing for seminar material on 21 November 2009 at Gran Melia Hotel, Jakarta.

• PaperbyManagingDirectortitledImplementationofGCG and Integrity Pact that was delivered before the integrity committee forum organized by the Mayor of Bandung on 10 December 2009.

• YoungLeadershipEducationandTrainingpapertitledCompany Long-Term Plan and GCG on 18 December 2009.

Page 146: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report144 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 145JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report144 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 145

• MakalahDiklatpenyesuaianKerjadenganjudulTugaspokok dan fungsi, GCG dan Corporate Culture pada tanggal 2 Januari 2010.

3. Hasil Sosialisasi GCGa. Dasar pertimbangan

• LaporanHasilAssessment GCG PT Jamsostek (Persero) oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tahun 2008, bahwa tingkat pemahaman Insan JAMSOSTEK terhadap Konsep dan Implementasi GCG masih Perlu ditingkatkan.

• SuratPerintahDireksiNo.:SPRIN/83/032009tanggal 23 Maret 2009 tentang Tim Penyusunan dan Sosialisasi GCG.

• PersetujuanDirekturUtamaPTJamsostek(Persero)atasMemo Tim GCG No: M/05/Tim GCG/052009 Tgl 19 Mei 2009 Tentang Action Plan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tim GCG Tahun 2009.

• SuratDirekturUtamaPTJamsostek(Persero) No: B/6151/072009 Tanggal 17 Juli 2009 Tentang Pelaksanaan Sosialisasi Pedoman DPKP dan PKBL, Pedoman Keprotokolan, Pedoman Administrasi umum dan Kesekretariatan, Corporate Identity dan Good Corporate Governance PT Jamsostek (Persero).

b. Perkembangan hasil sosialisasi GCG Posisi sosialisasi GCG termasuk Code of Conduct dan

penandatanganan Pakta Integritas sebagai pernyataan komitmen Insan Jamsostek mengenai budaya perusahaan (Corporate Culture) tahun 2007-2009 sebagai berikut :

• EmploymentAdjustmentEducationandTrainingpaper titled Principal Duties and Functions, GCG and Corporate Culture on 2 January 2010.

3. Results of GCG Socializationa. Basic Consideration

• TheBoardofFinanceandDevelopmentControl(BPKP)Report on PT Jamsostek (Persero) GCG Assessment Result 2008, which states that the comprehension level of JAMSOSTEK Personnel regarding the Concept and Implementation of GCG still needs to be improved.

• BoardofDirectorsDirectiveNumber:SPRIN/83/032009dated 23 March 2009 regarding GCG Formulation and Socialization Team.

• ApprovalofthePTJamsostek(Persero)ManagingDirector of GCG Team Memo No: M/05/Tim GCG/052009 dated 19 May 2009 regarding GCG Team Work Plan and Budget (RKA) Action Plan for 2009.

• PTJamsostek(Persero)ManagingDirectorLetterNo:B/6151/072009 dated 17 July 2009 regarding the Implementation of the Socialization of PT Jamsostek (Persero)’s DPKP and PKBL Guidelines, Protocol Guidelines, General Administration and Secretariat Guidelines, Corporate Identity and Good Corporate Governance.

b. The Development of GCG Socialization Results The status of GCG socialization including Code of Conduct

and the signing of the Integrity Pacts as statements of commitment by JAMSOSTEK Personnel to Corporate Culture 2007-2009 is as follows:

Unit KerjaWorking Unit

2007 2008 2009 Total

SosialisasiSocialization

P. IntegritasIntegrity

Pact

SosialisasiSocialization

P. IntegritasIntegrity

Pact

SosialisasiSocialization

P. IntegritasIntegrity

Pact

SosialisasiSocialization

P. IntegritasIntegrity

Pact

Dewan Komisaris

The Board of Commissioners6 - - - - 6 6 6

Direksi

The Board of Directors7 7 - - - - 7 7

Kantor Pusat

Head Office123 123 37 35 - - 160 158

Kantor Wilayah

Branch Office681 1.344 718 221 247 - 1.646 1.565

Jumla/Total 817 1.474 755 256 247 6 1.819 1.736

Page 147: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report144 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 145JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report144 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 145

4. Profile Ketua Komite GCG

Nama : Drs. M. Amin H. Usman, MMRiwayat Pendidikan :

- D4 : STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)- S2 : Manajemen Keuangan STIE IBBI

Riwayat Jabatan :

- Auditor BPKP- Kepala Biro Akuntansi, - Kepala Biro Pengawasan Intern, - Kepala Kantor Wilayah VII, - Kepala Kantor Wilayah V, - Kepala Biro DPKP/PUKK, - Kepala Biro Sekretariat Perusahaan, - Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan, Staf Ahli

GCG- Komisaris PT Bijak dan Sekretaris Dewan Komisaris PT Bijak- Ketua Tim/Komite GCG tahun 2005 – 2009

5. Tingkat Kehadiran Rapat

4. The Profile of Chairman of GCG Committee

Name : Drs. M. Amin H. Usman, MMEducational Background :

- Diploma : STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)- Master : Financial Management of STIE IBBI

Historical Background :

- Auditor of BPKP- Head of Accounting Bureau, - Head of Internal Control Bureau, - Head of Regional Office VII, - Head of Regional Office V, - Head of DPKP/PUKK Bureau, - Head of Secretariat Bureau, - Head Planing and Development Bureau, GCG Expertise- The Commissioner of PT Bijak and the Secretary of the

Board of Commissioner of PT Bijak- Chairman of GCG Team/Committee of 2005 – 2009

5. Meeting Attendance Level

NamaName

Jumlah RapatTotal Meetings

Jumlah HadirTotal Attendance

Prosentase (%)Percentage (%)

M. Amin H. Usman 16 16 100.00%

Armada Abdul Karim 16 13 81.25%

Titi Sukanthi 16 12 75.00%

Imam Santoso 16 15 93.75%

Hardi Yuliwan 16 15 93.75%

Iwan Hermawan 16 13 81.25%

Ahmad Hafiz 16 12 75.00%

I Made Gde Yagustana 16 11 68.75%

Pulung Riyanto 16 10 62.50%

Irvan Rianto 16 9 56.25%

Page 148: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report146 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 147JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report146 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 147

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) berfungsi untuk memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan tentang peryaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, memberikan informasi untuk Direksi dan Komisaris secara berkala. Sekretaris Perusahaan harus memenuhi kualifikasi profesionalisme yang memadai.

Direksi mengangkat pelaksana fungsi Sekretaris Perusahaan yang bertindak sebagai pejabat penghubung (liaison officer) dan dapat ditugaskan oleh Direksi untuk menatausahakan serta menyimpan dokumen Perseroan, termasuk tapi tidak terbatas pada, Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan Risalah rapat Direksi maupun RUPS.

Fungsi Sekretaris Perusahaan dijalankan oleh Kepala Biro Sekretariat Perusahaan.

Tugas Pokok Sekretaris Perusahaan

Tugas pokok Kepala Biro Sekretariat Perusahaan adalah merencanakan, mengoordinasikan, mengarahkan, dan mengendalikan serta memfasilitasi hubungan korespondensi antar unit kerja guna mencapai keteraturan tata naskah dalam menunjang kelancaran hubungan kerja di lingkungan internal Perseroan.

Uraian Pelaksanaan tugas Biro Sekretariat Perseroan

Tugas-tugas operasional yang dijalankan oleh Kepala Biro Sekretaris Perusahaan meliputi antara lain:- Memfasilitasi hubungan komunikasi dan korespondensi

antara Komisaris, Direksi dan antar Divisi/Biro/Kantor Wilayah.

- Mengoordinasikan kegiatan rapat internal yang terkait dengan Komisaris, Direksi, Kepala Divisi/Biro/Kantor Wilayah.

- Mengumpulkan bahan Rapat Direksi, menyusun dan mendistribusikan serta memonitor tindak lanjut risalah rapat Direksi.

- Memantau dan mengoordinasikan implementasi Keputusan Direksi mengenai Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

- Mengarahkan dan mengoordinasikan kegiatan keprotokolan dan kerumahtanggaan.

- Mengoordinasikan, memonitor dan mengendalikan kecepatan, ketepatan dan keamanan distribusi dan alur dokumen untuk kelancaran kegiatan Perseroan.

- Memastikan terpeliharanya pusat arsip (record centre), menetapkan kebijakan penyusunan dan pemusnahan arsip.

Profil Sekretariat Perusahaan

Armada Abdul Karim- D-3 ASMI, Jakarta (1975), S-1 STIE Kampus Ungu, Jakarta

(1997) dan S-2 STIE Nusantara, Jakarta (2001)- Kepala Biro Sekretariat Perusahaan.

Corporate Secretary

The function of Corporate Secretary is to ensure that the Company is obliged to the prevailing regulations regarding the transparency requirement in accordance with the implementation of Good Corporate Governance principles, provide updated information to the BOD and the BOC in a regular basis. The corporate Secretary should fulfill the adequate professionalism of qualification needed for the Company.

The Board of Directors is appoint the executive function of Corporate Secretary whom act as a liaison officer and assigned by the BOD to administer the Company’s documents, including but not limited to the Shareholder’s List, Special List and Resolutions from the BOD meeting as well as the GMS.

The Corporate Secretary function was undertaken by the Head of Corporate Secretariat Bureau.

Main Roles of the Corporate Secretary

The main roles of the Head of Corporate Secretariat Bureau is to plan, coordinate, direct, control and facilitate the correspondent relation among and between working units in order to achieve the orderliness and smooth running of working relationship in the internal community of the Company.

Job Description of the CorporateSecretariat Bureau

The operational duties which was conducted by the Head of Corporate Secretariat Bureau among others are as follows:- To facilitate the communication relationship and

correspondences between and among the Commissioners, Directors and between Division/Bureau/Regional Office.

- To coordinate the internal meeting activity which related to the Commissioners, Directors, Head Division/Bureau/Regional Office.

- To collect all data needed for the Boards meeting, formulate and distribute as well as monitors the following resolutions of the Boards Meeting.

- To Monitor and coordinate the implementation towards The BOD’s decision concerning the implementation of Good Corporate Governance.

- To direct and coordinate the protocol and administration activities.

- To coordinate, monitor and control the velocity, accuracy, and safety of the distribution and document flow in order to achieve the orderliness of the Company’s performance.

- To ensure the maintenance of record center, determine the formulation and annihilated of the file’s policy.

Profile of the Corporate Secretary

Armada Abdul Karim- D-3 ASMI, Jakarta (1975), Bachelor’s degree from Kampus

Ungu, Jakarta (1997) and Master degree from STIE Nusantara, Jakarta (2001)

- Head of Corporate Secretariat Bureau.

Page 149: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report146 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 147JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report146 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 147

Prosedur penetapan dan besarnya Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi

a. Dasar Hukum Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. : PER-02/MBU/2009 tanggal 27 April 2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.

b. Prinsip penetapan- Penghasilan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris

ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

- Penetapan penghasilan yang berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan yang bersangkutan, tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan, serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

- Penetapan penghasilan yang berupa tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor-faktor lain yang relevan (merit system)

- Faktor-faktor lain termasuk diantaranya adalah tingkat remunerasi yang berlaku umum dalam industri yang sejenis

- Dalam hal perhitungan gaji atau honorarium dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut menyebabkan gaji atau honorarium lebih rendah dari pada tahun sebelumnya, maka gaji atau honorarium yang dipakai untuk yang bersangkutan adalah sama dengan gaji atau honorarium tahun sebelumnya.

- Penetapan RUPS untuk Persero memuat jenis dan jumlah Penghasilan secara jelas dan tegas.

c. Penetapan Remunerasi dan Indikator Kinerja untuk mengukur Performance Direksi dan Dewan Komisaris- Perhitungan tantiem dan insentif kinerja bagi Direksi dan

Dewan Komisaris didasarkan pertimbangan pencapaian ukuran kinerja utama (Key Performance Indicators dan/atau tingkat kesehatan perusahaan).

- Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dapat diberikan tantiem atau insentif kinerja apabila pencapaian ukuran kinerja utama dan tingkat kesehatan 70% yang diperhitungkan maksimal 150%.

- Ukuran kinerja utama dan/atau tingkat kesehatan ditetapkan oleh RUPS/Menteri.

- Komposisi besarnya tantiem dan insentif kinerja ditetapkan sebagai berikut: • DirekturUtama :100%• AnggotaDireksi :90%dariDirekturUtama• KomisarisUtama :40%dariDirekturUtama• AnggotaKomisaris :36%dariDirekturUtama

Procedure for determining the amount of remuneration for the BOC and BOD members

a. Legal Basic The determination of the Remuneration of Members of the

BOC and BOD is stipulated in State Minister for SOEs Regulation Number: PER-02/MBU/2009 dated 27 April 2009 regarding Guidelines for Determining the Income of SOE Board of Commissioners, Board of Directors and Supervisory Board.

b. The Principle of Determination- The income of Members of the Board of Directors and

Board of Commissioners is determined by a General Meeting of Shareholders (GMS)

- The determination of income in the form of salary or honorarium, benefits and facilities that are fixed in nature is carried out with consideration to the factors of revenue, assets, condition and financial capability of the company in question, inflation rate and other relevant factors, as well as cannot be in contravention to prevailing laws and regulations

- The determination of income in the form of benefits and tantiems that are variable in nature is carried out with consideration to the factors of target achievement, level of financial health and capability as well as other relevant factors (merit system)

- Other factors including among others the remuneration level generally accepted within the industry of its kind

- Should the calculation of salary or honorarium by considering the mentioned factors result in a salary or honorarium lower than that of the previous year, the salary or honorarium given to the individual in question shall be the same as the previous year’s

- The Resolutions adopted in the Company GMS clearly and

explicitly specify the type and amount of Income

c. Determination of Remuneration and Performance Indicators to measure the Performance of the BOC and the BOD- The calculation of the tantiem and incentives for the

Boards of Directors and Commissioners is based on the consideration of achieved Key Performance Indicators and/or the financial health of the company.

- Members of the Boards of Directors and Commissioners may be given tantiem or performance incentives if the achieved key performance indicators and financial health is 70% out of a maximum of 150%

- The key performance indicators and/or level of financial health are stipulated by the GMS/Minister.

- The composition of the size of tantiem and performance incentives is stipulated as in the following:• PresidentDirector :100%• TheBODmember :90%ofthePresidentDirector• PresidentCommissioner :40%ofthePresidentDirector• TheBOCmember :36%ofthePresidentDirector

Page 150: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report148 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 149JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report148 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 149

No Jenis PenghasilanType of Income

Besaran Maksimum Sesuai Peraturan Menteri No.02/MBU/2009

Maximum Value Pursuant to the Minister Regulation No. 02/MBU/2009

KeteranganRemarks

1 Gaji | Salary

Gaji = Gaji Dasar x Faktor Penyesuaian Industri x Faktor Penyesuaian Inflasi x Faktor JabatanSalary = Basic Salary x Industrial Adjustment Factor x Inflation Adjustment Factor x Position Factor

a. Direktur Utama = 100% President Director = 100%b. Direktur = 90% dari Direktur Utama Director = 90% of the President Director

2 Tunjangan | Allowance

a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan

Religious Day Allowance

Paling banyak 2(dua) kali gajiMaximum two times of the salary

b. Tunjangan Komunikasi Communication

Allowance

Sebesar PemakaianAt cost

c. Santunan Purna Jabatan Post-Official Insurance

Premi Asuransi paling banyak 25% dari gajiInsurance Premi of maximum 25% of the Salary

d. Tunjangan Pakaian Clothes Allowance

Kebijakan Internal PerusahanInternal Company Policy

Sesuai anggaran dalam RKAPIn accordance with the budgetary Plan (RKAP)

e. Tunjangan Cuti Tahunan Yearly Vacation

Allowance

Paling banyak 1(satu) kali gajiMaximum one time of the salary

f. Tunjangan Cuti Besar Big Vacation Allowance

Paling banyak 2(dua) kali gajiMaximum two times of the salary

Dalam tahun dimana santunan cuti besar diberikan, maka santunan cuti tahunan tidak diberikanIn the situation when big vacation allowance was provided, yearly vacation allowance will no longer be provided

g. Tunjangan Perumahan Housing Allowance

30% dari gaji dengan jumlah maksimum:30% of salary with a maximum amount of:a. Rp21 juta untuk Ibukota Negara A total of Rp21 million to the Capital Cityb. Rp19 juta untuk Ibukota Propinsi A total of Rp19 million to the Capital Provincec. Rp16 juta untuk Kabupaten & Kota A total of Rp16 million to the Regency & City

Diberikan apabila tidak disediakan rumah jabatan oleh PerusahaanThe allowance is given in the situation that the Company do not provide the official housing

h. Tunjangan Biaya Utilitas Utilitiy Expenses

Allowance

Sebesar pemakaian, paling banyak 30% dari tunjangan perumahanAt cost, with a maximum value of 30% of the housing allowance

3 Fasilitas | Facility

a. Fasilitas kendaraan Dinas Official Vehicle Facility

1(satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasionalOne unit that includes the maintenance and operational expenses

b. Fasilitas Kesehatan Health Care Facility

Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatanIn the form of health care insurance or medication expense reimbursement

c. Fasilitas Perkumpulan Profesi

Executive Club Facility

Paling banyak 2(dua) perkumpulanMaximum two clubs

d. Fasilitas Bantuan Hukum Legal Aid Facility

Sebesar KebutuhanAt cost

e. Fasilitas Rumah Jabatan Official Housing Facility

1(satu) unit beserta biaya pemeliharaan & utilitasOne unit that includes the maintentace & utility expenses

f. Fasilitas Club Membership

Club Membership Facility

Paling banyak 2(dua) keanggotaanMaximum two memberships

g. Fasilitas Biaya Representasi

Representative Expenses Facility

Sebesar PemakaianAt cost

Batas Maksimum ditetapkan oleh RUPS/MenteriThe Maximum Limit was determined by the GMS/the Minister

4Tantiem/Insentif Kinerja |

Bonus/Performances Insentives

Sesuai pencapaian KPI dan tingkat kesehatanIn accordance with KPI performance and the sound level

d. Penghasilan Direksi d. Penghasilan Direksi

Page 151: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report148 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 149JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report148 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 149

e. Penghasilan Komisaris e. Penghasilan Komisaris

No Jenis PenghasilanType of Income

Besaran Maksimum Sesuai Peraturan Menteri No.02/MBU/2009

Maximum Value Pursuant to the Minister Regulation No. 02/MBU/2009

KeteranganRemarks

1 Honorarium | Honorarium

40% dari gaji Direktur Utama untuk Komisaris Utama dan 36% untuk anggota Dewan Komisaris The President Commissioner will receive 40% of the President Director’s salary and 36% to the Board of Commissioner’s members

a. Direktur Utama = 100% President Director = 100%b. Direktur = 90% dari Direktur Utama Director = 90% of the President Director

2 Tunjangan | Allowance

a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan Religious Day Allowance

Paling banyak 2(dua) kali honorariumMaximum two times of the honorarium

b. Tunjangan Komunikasi Communication Allowance

Paling banyak 5% dari honorariumMaximum 5% of the honorarium

c. Santunan Purna Jabatan Post-Official Insurance

Premi Asuransi paling banyak 25% dari honorariumInsurance Premi of maximum 25% of the honorarium

d. Tunjangan Pakaian Clothes Allowance

Kebijakan Internal PerusahanInternal Company Policy

Sesuai anggaran dalam RKAPIn accordance with the budgetary Plan (RKAP)

e. Tunjangan Transport Transportation Allowance

Paling banyak 20% dari honorariumMaximum 20% of the honorarium

Jika tidak disediakan kendaraan dinasIn the situation where official vehicle is not provided

3 Fasilitas | Facility

a. Fasilitas kendaraan Dinas Official Vehicle Facility

1(satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasionalOne unit that includes the maintenance and operational expenses

b. Fasilitas Kesehatan Health Care Facility

Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatanIn the form of health care insurance or medication expense reimbursement

c. Fasilitas Perkumpulan Profesi Executive Club Facility

Paling banyak 2(dua) perkumpulanMaximum two clubs

d. Fasilitas Bantuan Hukum Legal Aid Facility

Sebesar KebutuhanAt cost

4Tantiem/Insentif Kinerja | Bonus/Performances Insentives

Sesuai pencapaian KPI dan tingkat kesehatanIn accordance with KPI performance and the sound level

Page 152: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report150 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 151JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report150 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 151

The Implementation of Audit and Internal Control

The Internal Audit Bureau

The Internal audit Bureau was established for the purpose of securing JAMSOSTEK mission by taking an integral part as a special unit that serves in an effective and efficient manner to all level of the management, so that the implementation of all activities to achieve the Company’s Mission, Vision and Objective are in accordance with the principles of accountability, transparency and objectivity.

Roles and Responsibilities

- Carry out the operational audit in accordance with the Annual Audit Work Program that was endorsed by the President Director.

- Implement a special audit in response to indications of violations within the business unit at the Head Office as well as the Regional Office.

- Carry out its function as a consultant and pro actively involved within all formation of implementation of procedures/manual/business process, the external audit finding team, as well as the corporate internal solution team.

- Implement monitoring of follow through steps in response to findings from both the internal and external auditor.

- Serve as a counterpart of the external auditors (BPK RI, BPKP, and KAP) during the auditing process by the external auditor.

- Carry out the establishment to the Regional and Branch Office in the events of Regional Coordination Meeting.

- Maintain relations and actively participate in a number of activities and management of professional organizations such as the Communication Forum of Internal Audit Bureau (FK-SPI), Association of Internal Auditors of Indonesia (PAII), the Development of Audit Fraud Institution (LPFA) and Internal Auditors Development Foundation (YPIA).

The Internal Audit Bureau report directly to the President Director, but still could communicate directly with the Board of Commissioners and the Audit Committee to inform about several issues pertaining to the audit.

The Internal Audit Bureau is comprises of 15 Auditors that has been certified with Qualified Internal Auditor (QIA) and 6 out of 15 had been certified with Certified Fraud Examiner (CFE).

The audit implementation by the Internal Audit Bureau (BPI) is in accordance with the 2009 Annual Work and Budgetary Plan that reached 80 auditees for the operational audit and 5 auditees for the special audit.

Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Intern

Biro Pengawasan Intern

Biro Pengawasan Intern (BPI) dibentuk dengan tujuan turut mengamankan misi JAMSOSTEK dengan berperan sebagai unit yang melayani secara efektif dan efisien semua tingkatan manajemen Jamsostek sedemikian rupa sehingga pelaksanaan kegiatan setiap tingkatan manajemen dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan JAMSOSTEK senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan obyektifitas.

Tugas dan Tanggung Jawab

- Melakukan audit operasional sesuai Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang telah ditetapkan oleh Direktur Utama.

- Melakukan audit khusus atas adanya indikasi penyimpangan, baik yang ditemukan pada saat audit rutin atau laporan dari unit kerja di Kantor Pusat maupun Kantor Wilayah.

- Melaksanakan fungsi sebagai konsultan dengan turut aktif dalam berbagai tim penyusunan dan implementasi prosedur/pedoman/bisnis proses, tim penyelesaian temuan auditor ekstern, dan tim-tim penyelesaian masalah internal perusahaan.

- Melakukan pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut temuan auditor internal dan eksternal.

- Berperan sebagai mitra kerja (counterpart) dari eksternal auditor (BPK RI, BPKP, dan KAP) pada saat pelaksanaan audit oleh eksternal auditor.

- Melaksanakan pembinaan kepada Kantor Wilayah dan Kantor Cabang dalam event-event Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda).

- Membina hubungan dan turut aktif dalam berbagai kegiatan dan kepengurusan organisasi profesi seperti: Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern (FK-SPI), Persatuan Auditor Internal Indonesia (PAII), Institute of Internal Audit (IIA) Indonesia, Lembaga Pengembangan Fraud Audit (LPFA) dan Yayasan Pengembangan Internal Auditor (YPIA).

Biro Pengawasan Intern bertanggung jawab secara struktural langsung kepada Direktur Utama, namun dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan audit.

Personil BPI terdiri dari 15 Auditor yang telah memiliki sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dan 6 (enam) orang diantaranya telah memiliki sertifikasi Certified Fraud Examiner (CFE).

Pelaksanaan audit oleh Biro Pengawasan Intern (BPI) sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) untuk tahun 2009 mencapai 80 (delapan puluh) auditee untuk audit operasional dan 5 (lima) auditee untuk audit khusus.

Page 153: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report150 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 151JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report150 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 151

Pada tahun 2009, terdapat beberapa kegiatan penting yang telah dilakukan oleh Biro Pengawasan Intern yaitu:1. Telah dikukuhkannya Sistem Pengendalian Intern

PT Jamsostek (Persero) sesuai Surat Keputusan Direksi No.: KEP/378/122009 yang meliputi unsur-unsur sebagai berikut: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern.

2. Telah melakukan evaluasi sistem pengendalian intern perusahaan yang mengacu kepada komponen-komponen pengendalian intern berbasis COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission).

3. Telah menyampaikan 6(enam) rekomendasi strategis terkait dengan kegiatan operasional perusahaan kepada manajemen.

4. Secara aktif ikut terlibat sebagai katalisator ataupun konsultan dalam 15 tim lintas unit kerja terkait penyusunan SOP ataupun kebijakan-kebijakan manajemen yang bersifat strategis bagi Perseroan.

Sistem Pengendalian Intern PT Jamsostek (Persero) sesuai Surat Keputusan Direksi No. : KEP/378/122009, yaitu:1. Lingkungan pengendalian. Direksi / Kepala Unit Kerja wajib menciptakan dan memelihara

lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan konduktif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan Direktorat / Unit Kerjanya, melalui:a. Penegakkan integritas dan nilai etikab. Komitmen terhadap kompetensi.c. Kepemimpinan yang kondusif.d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan

kebutuhan.e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat.f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang

pembinaan sumber daya manusia.g. Partisipasi Dewan Komisaris dan Komite Audit serta

perwujudan peran Biro Pengawasan Intern sebagai internal audit yang efektif.

h. Hubungan kerja yang baik antara Direktorat / Unit Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Daerah.

2. Penilaian Risiko Direksi / Kepala Unit Kerja wajib melakukan penilaian risiko

yang dikoordinasikan oleh Biro Manajemen Risiko.

3. Aktivitas Pengendalian Direksi / Kepala Unit Kerja wajib menyelenggarakan aktivitas

pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Direktorat / Unit Kerja yang bersangkutan.

4. Informasi dan Komunikasi Direksi / Kepala Unit Kerja wajib mengidentifikasi, mencatat

dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat.

In 2009, the Internal Audit Bureau held a number of important activities, namely:1. The formulation of the Internal Control System of

PT Jamsostek (Persero) pursuant to the Directors Decree No.: KEP/378/122009, which covers the following elements: the environmental control, risk assessment, the internal control activity, information and communication, as well as the monitoring of internal control.

2. Evaluated the Company’s internal control system that refers to the COSO-based (The Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commission) internal control components.

3. Delivered 6 (six) strategic recommendations related to the company’s operational activities to the management.

4. Pro actively involved both as catalysts or consultant within 15 traffic working unit that is in relation with the formulation of the SOP or management policies that has a strategic value to the Company.

The Internal Control System of PT Jamsostek (Persero) pursuant to the Directors Decree No. : KEP/378/122009 are:1. The Environmental control The Board of Directors/Work Unit Heads are required to

create and maintain a control circle that encourages positive conduct and is conducive to the application of an Internal Control System within their Directorates/ Work Units, through: a. Enforcement of integrity and ethical valuesb. Commitment towards competencec. Conducive Leadershipd. The establishment of an organizational structure that meet

the requirementse. Appropriate delegation of authority and responsibilitiesf. The formulation and implementation of sound policies on

human resources development.g. The participation of the Board of Commissioners and the

Audit Committee as well as the manifestation of the role of internal Supervision Bureau as an effective internal auditor.

h. Good working relations among Directorates/Working Unites within Head Office and Regional Offices.

2. Risk Assessment The Board of Directors/Work Unit Heads are required to carry

out risks assessment as coordinated by the Risks Management Bureau.

3. Control Activities The Board of Directors/Work Unit Heads are required to

carry out control activities that are appropriate with the size, complexity, and nature of the duties and functions of the related Directorates/Work Units.

4. Information and Communication The Board of Directors/Work Unit Heads are required

to identify, note and communicate information in the

appropriate form and time.

No Pelaksanaan Audit Jenis Audit | Type of Audit Total

Audit Implementation Audit Operational Operational Audit

Audit KhususSpecial Audit Total

1 Rencana (PKAT) | Plan (PKAT) 80 0 80

2 Realisasi | Realization 80 5 85

Prosentase (2:1)Percentage (2:1) 100% 100% 106%

Page 154: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report152 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 153JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report152 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 153

5. Pemantauan Direksi / Kepala Unit Kerja wajib melakukan pemantauan

Sistem Pengendalian Intern melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan review lainnya.

Manajemen Risiko

Pembentukan Biro Manajemen Risiko PT Jamsostek (Persero) pada tahun 2006 melalui Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. KEP/04/012006 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Jamsostek (Persero), dan berada di bawah koordinasi Direktorat Perencanaan, Pengembangan dan Informasi.

Selanjutnya melalui Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-14/MBU/2007 dan KEP-15/MBU/2007 tentang Susunan Komisaris dan Direksi PT Jamsostek (Persero) disebutkan bahwa telah ditunjuk Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Dengan adanya penunjukan tersebut maka Biro Manajemen Risiko menjadi berada di bawah koordinasi Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

Untuk membentuk kerangka kerja fungsional perusahaan dalam penerapan manajemen risiko secara konsisten, PT Jamsostek (Persero) telah menyusun Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko. PT Jamsostek (Persero) mengklasifikasikan risiko menjadi 2 (dua) kategori, yaitu:

I. Risiko yang dapat dikuantifisir

1. Risiko Pasar Risiko yang dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga, nilai tukar, ekuitas dan komoditas.

2. Risiko Likuiditas Risiko yang berhubungan dengan struktur kekayaan dan kewajiban perusahaan.

3. Risiko Default/Kredit Risiko yang diakibatkan oleh ketidak mampuan kreditur dalam melakukan pengembalian/gagal bayar.

4. Risiko Yield/Return.

5. Risiko Counterparty.

II. Risiko yang tidak dapat/tidak mudah dikuantifisir

1. Risiko Operasional Risiko operasional lebih sering disebabkan oleh proses internal, SDM, Sistem dan Teknologi serta faktor Eksternal.

2. Risiko lainnya Risiko-risiko yang lekat dengan aktivitas strategik dan operasional seperti reputasi, strategi dan konsentrasi serta kepatuhan dan hukum/regulasi.

5. Monitoring The Board of Directors/Work Unit Heads are required to

monitor the Internal Control System through sustainable monitoring, separate evaluation and follow up on the recommendations of audits and other reviews.

Risk Management

PT Jamsostek (Persero) established the Risk Management Bureau in 2006, by virtue of PT Jamsostek’s (Persero) Directors Decision No. KEP/04/012006 regarding the Organization Structure and Work Procedures of PT Jamsostek (Persero), under jurisdiction of the Planning, Development and Information Directorate.

Furthermore, Through the State Minister of SOE’s Decree No. KEP-14/MBU/2007 and KEP-15/MBU/2007 regarding the composition of the BOC and the BOD of PT Jamsostek (Persero), it was stated that there has been an appointment of Director of Compliance and Risk Management. In accordance with the appointment, the Risk Management Bureau is positioned under jurisdiction and coordination of Compliance and Risk Management Directorate.

To build the Company’s functional framework towards the consistent implementation of risk management, PT Jamsostek (Persero) had formulated Risk Management Policy Manual. PT Jamsostek (Persero) clarified risks into 2(two) categories, namely:

I. a quantified Risks

1. Market Risk Constitute of risk which was influenced by interest rate

value, exchange rate, equity and commodity movement.

2. Liquidity Risk Constitute of risk which was connected with the

Company’s assets and liabilities.

3. Default/Credit Risk Constitute of risk which was due to the inability of creditor to

make a restitution/payment failure.

4. Yield/Return Risk.

5. Counter party Risk.

II. The un-quantified Risks

1. The Operational Risk Operational risk was often occurred due to the internal

process, HR, System and Technology as well as the external factors.

2. Other Risk Constitute of risks that arises due to the operational and

strategic activities such a reputation, strategic, concentration and compliance as well as legal and regulatory issues.

Page 155: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report152 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 153JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report152 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 153

Dalam hal pemenuhan kebutuhan infrastruktur pengelolaan risiko telah disusun konsep pengelolaan risiko sebagai langkah identifikasi dan pengukuran risiko.

Pemetaan risiko dilakukan melalui mekanisme Risk Self Assessment. Dari hasil identifikasi risiko pada tahun 2009 tersebut, PT Jamsostek (Persero) memiliki proyeksi risiko pada level Medium. Faktor penyebab risiko tertinggi yang teridentifikasi adalah faktor eksternal, sebagai akibat kondisi pasar yang kurang menguntungkan dan pengaruh krisis global, serta merebaknya gelombang PHK yang diproyeksikan meningkat.

Sebagai langkah mitigasi disusun konsep-konsep berupa:• PedomanpengelolaaninvestasiyangberisikanGarisBesar

Kebijakan Investasi (GBKI), penyusunan Strategi Alokasi Aset (SAA) dan Taktikal Alokasi Aset, agar sesuai dengan fungsi PT Jamsostek (Persero) dalam melaksanakan pengelolaan dana secara terarah dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, kemanan dana dan menjaga tingkat likuiditas sehingga senantiasa dapat meningkatkan manfaat yang sebesar-besarnya kepada peserta ditengah tekanan pergerakan ekstrim faktor eksternal.

• PedomanantisipasibencanayangbersifatContingency Plan yaitu Kebijakan Bussiness Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP), hal ini diharapkan dapat menjamin kelangsungan terselenggaranya proses bisnis utama PT Jamsostek (Persero) bilamana terjadi suatu gangguan yang disebabkan oleh bencana alam dan sistem teknologi dan informasi PT Jamsostek (Persero).

Sebagai tindakan preventif penerapan fungsi manajemen risiko dalam rangka meminimalisir terjadinya risiko berkaitan dengan berbagai aktivitas Perseroan dilaksanakan antara lain:• Melakukanreview risiko untuk penempatan investasi• Melakukanreview risiko portofolio investasi• Melakukanreview risiko terhadap aktifitas operasional.

Penerapan manajemen risiko akan dikembangkan secara menyeluruh (ERM) termasuk analisa-analisa risiko dalam proses perencanaan dan penyusunan strategi perusahaan.

Untuk mencapai pengelolaan risiko yang proaktif dan mendorong perbaikan terus menerus sehingga pengelolaan risiko dapat melekat di seluruh unit kerja maka dilakukan sosialisasi dan awareness kepada seluruh insan JAMSOSTEK.

In order to fulfill the requirements of risk management infrastructure, the Company had formulated risk management concept as the risk identification an measurement steps.

The risk mapping was undertaken through the Risk Self Assessment mechanism. From the 2009 Risk identification results, PT Jamsostek (Persero) had a medium level of risk projection. Several reason behind the identified high risks was derived from the external factors, as a results of unconducive market condition as well as the impact from global crisis and the spread of increasing unemployment.

Due to mitigation efforts, the Company was formulating several concept such as:• Themanualformanagingtheinvestmentportfoliowhich

comprises of the Highlighted Investment Policy (GBKI), The Strategic Allocation of Asset (SAA) and Tactical Allocation of Assets that adheres to the Company’s function for managing fund through the application of prudent principles, fund safety and maintaining the liquidity level to emphasizes the increasing benefit towards all members amidst the extreme movement from external factors.

• ThemanualofContingencyPlanfordisasteranticipationsuchas Business Continuity Plan (BCP) and Disaster Recovery Plan (DRP). Hopefully, these efforts could secured the continuity of the Company’s business process, whenever the situation such as natural disaster as well as the failure on the information and technology system that occurred towards PT Jamsostek (Persero).

As preventive strategy for the implementation of risk management function in order to minimize the risk occurrence that related towards the Company’s activities, several strategies which was being undertaken are as follows:• Toconductariskevaluationfortheinvestmentposting• Toconductareviewtowardstheinvestmentriskportfolios• Toconductareviewtowardstheoperationalactivities.

Risk management implementation will be comprehensively expanded (ERM). This include the formulation and creation process of corporate strategy.

In order to achieve the proactive risk management and continuous improvement within all working units, the Company carried out a socialization and awareness program towards the entire JAMSOSTEK employees.

Page 156: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report154 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 155JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report154 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 155

Kelengkapan Tata Kelola Perusahaan

Etika Perusahaan

Etika Perusahaan merupakan salah satu dari Pedoman Perilaku yang tertuang dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. : Kep/355/122009 yang secara lengkap mengatur Tata Nilai, Kode Etik Bisnis, Pakta Integritas.

1. Tata Nilai- IMAN Insan JAMSOSTEK beriman dan bertakwa kepada Tuhan

YME dan percaya bahwa keberadaannya di JAMSOSTEK adalah semata-mata karena takdir Tuhan YME dan harus dipertanggungjawabkan kelak di kemudian hari. Karena itu, Insan JAMSOSTEK akan berpikir positif, bertanggung jawab dan memberikan pelayanan tulus ikhlas.

- PROFESIONAL Insan JAMSOSTEK selalu mengupayakan hal yang terbaik

dalam semua tindakan, mengejar prestasi tertinggi, dan bersikap pro-aktif serta selalu mengasah diri agar siap menghadapi perubahan.

- TELADANInsan JAMSOSTEK sadar bahwa harus menjadi panutan, sehingga harus menjaga sikap dan perilaku, menghormati sesama, serta memberi bantuan, dukungan dan bimbingan untuk memberdayakan segenap insan JAMSOSTEK.

- INTEGRITASInsan JAMSOSTEK, harus dapat dipercaya sehingga selalu menunjukkan komitmen berani mengemukakan pendapat secara jujur dan realistis serta selalu bersikap terbuka.

- KERJASAMAInsan JAMSOSTEK mengutamakan keberhasilan perusahaan, sehingga selalu menjaga kebersamaan menghargai perbedaan pendapat, dan mengusahakan tercapainya sinergi.

2. Kode Etik Bisnis- Pemenuhan Hak dan Penyelesaian Keluhan Peserta

• Pesertaadalahmitrayangharusdilindungidandilayanikepentingannya, karena mempunyai peranan besar bagi keberadaan dan perkembangan JAMSOSTEK.

• Hakpesertaharusdapatdipenuhidenganmudah,cepatdan akurat.

• Keluhanpesertaharusdiselesaikansecaraprofesionaldengan integritas tinggi.

- Kesamaan Kesempatan• Kesetaraanhakdankesempatanuntuk

mengembangkan karir merupakan komitmen JAMSOSTEK.

• InsanJAMSOSTEK mempunyai kesempatan yang setara dalam proses pengembangan karir sesuai dengan potensi, karakter dan tingkat profesionalitasnya.

Completion of Corporate Governance

Corporate Ethics

Corporate Ethics constitute as one of the Code of Conduct that is stipulated in the decision of the BOD of PT Jamsostek (Persero) No. : Kep/355/122009 that is fully regulate the Core Values, Code of Business Ethics and Integrity Pact.

1. Core Values- FAITH The JAMSOSTEK employee is one that is faithful and obedient

to God almighty and believes that one’s presence within JAMSOSTEK is God’s will and that the person must be held accountable for his actions one day. Therefore, the JAMSOSTEK employee should think positively, responsibly and honestly to provide its services.

- PROFESSIONAL The JAMSOSTEK employee strives for the best in all aspects,

strives for the utmost, and behaves pro actively, as well as constantly strives to improve oneself in response to change.

- EXAMPLEThe JAMSOSTEK employee is aware that he/she must become examples whereby one must always be aware of the attitude and behavior, mutual respect, as well provide support and guidance to empower JAMSOSTEK’s employee.

- INTEGRITYThe JAMSOSTEK employee must secure trust by always showing bold commitment to honestly and realistically convey as well as strive to always be transparent.

- COOPERATIONThe JAMSOSTEK employee prioritizes corporate achievement, whereby is always seeks to ensure unity and respect for differences in opinion and strive for synergies.

2. Code of Business Ethics- Fulfillment of Membership’s Rights and Resolution of Issues

• Member’sarepartnerswhoseinterestsmustbeprotected and served as they have an important role for the existence and development of JAMSOSTEK.

• Therightsofthemembersmustbefulfilledeasily,quickly and accurately.

• TheMember’scomplaintsmustberesolvedinamannerthat reflects professionalism and high integrity.

- Equal Opportunity• Equalrightsandopportunityforcareerdevelopmentis

JAMSOSTEK’s commitment.• TheJAMSOSTEK employee has equal opportunity for

career development in accordance with one’s potential, character and level of professionalism.

Page 157: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report154 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 155JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report154 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 155

- Keselamatan dan Kesehatan Kerja• InsanJAMSOSTEK mengutamakan keselamatan dan

kesehatan kerja yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari prinsip profesionalisme.

• Lingkungankerjayangbebasdaribahayayangdapatdicegah merupakan komitmen JAMSOSTEK.

- Benturan Kepentingan• InsanJAMSOSTEK tidak diperbolehkan melakukan

pekerjaan lain pada jam kerja.• InsanJAMSOSTEK tidak diperbolehkan mengaitkan bisnis

pribadi dan keluarganya dengan bisnis JAMSOSTEK.• Mengikutipembahasandanpengambilankeputusan

yang mengandung unsur benturan kepentingan.• Menyalahgunakanjabatanuntukkepentinganatau

keuntungan pribadi, keluarga atau pihak-pihak lain.

- Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Perusahaan• InsanJAMSOSTEK berkewajiban mengamankan dan

menggunakan aset Perseroan secara efisien.• Penggunaanasetperusahaanuntukkepentingan

pribadi merupakan pelanggaran.• InsanJAMSOSTEK wajib melakukan pencatatan dan

pelaporan aset Perseroan secara tertib dan benar.

- Rahasia Perusahaan dan Kearsipan• InsanJAMSOSTEK berkewajiban melindungi dan tidak

membocorkan rahasia dan informasi bisnis perusahaan.• Dokumen-dokumenpentingdiarsipkandanditangani

dengan hati-hati dan tertib supaya tetap terjaga dengan baik.

- Aspirasi Politik• InsanJAMSOSTEK bebas menentukan afiliasi dan

aspirasi politiknya.• Fasilitasperusahaantidakbolehdigunakanuntuk

kepentingan partai politik.

- Pemberian dan Penerimaan Hadiah• InsanJAMSOSTEK dilarang menerima atau menawarkan

sesuatu untuk kepentingannya, baik langsung maupun tidak langsung dari mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.

• Tidakdiperkenankanmenerimadanataumemberihadiah dan cinderamata dalam bentuk apapun yang terkait dengan atau yang patut dapat diduga berkaitan dengan jabatannya.

• Pengecualianterhadaphurufbdiatasadalahhadiahdan cinderamata dalam rangka silaturahmi yang nilai akumulasinya tidak lebih dari Rp1.000.000 dalam periode 1(satu) tahun buku. Untuk nilai melebihi jumlah Rp1.000.000 akan menjadi milik Perseroan.

• Penerimaanhadiahataucinderamataharusmelaporkankepada Komite Etika.

- Penyalahgunaan wewenang Insan JAMSOSTEK berkewajiban menghindari dan

mencegah penyalahgunaan wewenang dan atau melakukan kegiatan bersama dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan perusahaan.

- Kepatuhan terhadap peraturan Insan JAMSOSTEK berkewajiban mentaati peraturan

perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, baik yang berkaitan dengan program JAMSOSTEK maupun yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan.

- Work Health and Safety• TheJAMSOSTEK employee prioritizes work safety and

health that constitute as an integral part of principles of professionalism.

• Workenvironmentthatisfreefromdangerthatcanbeavoided is a commitment of JAMSOSTEK.

- Conflict of Interest• TheJAMSOSTEK employee is not allowed to carry out

other jobs during office hours.• The JAMSOSTEK employee is not allowed to combine

one’s personal and family business with that of JAMSOSTEK’s.

• Followsthediscussionanddecisionmakingprocessthatadheres to the conflict of interest issue.

• Takingadvantageoftheirpositionforthebenefitofpersonal, family and other parties.

- Securing and Maintaining Corporate Assets• TheJAMSOSTEK employee is responsible for securing and

utilizing the Company’s assets efficiently.• TheuseoftheCompany’sassetsforpersonalpurposes

constitutes as a violation.• TheJAMSOSTEK employee oblige to conduct a listing

and reporting the Company’s asset in a rightfully and orderly manner.

- Corporate Confidentiality and Documentation• The JAMSOSTEK employee is responsible for protecting

and not allowed to leak the confidentiality of the company’s business information.

• Importantdocumentsmustbekeptandhandledcarefullyto ensure it is appropriately secure.

- Political Aspiration• TheJAMSOSTEK employee is free to determine one’s

political affiliation and aspiration.• TheCompany’sfacilitycannotbeusedintheinterestof

a political party.

- Giving and Receiving Gifts• Givingandreceivingsomethingforpersonalbenefit,

both directly or indirectly from business partner that will affect a decision making process is off limit.

• Givingandreceivinggiftorsouvenirsinanyformsrelated to/or presumably related with their position is prohibited.

• Theexceptionalcaseonpointbisprevailintheformsof gift or souvenirs in the framework of goodwill with a maximum value of Rp1,000,000 within a period of one fiscal year. For every forms of gift and souvenir with a value above Rp1,000,000 will become the Company’s property.

• ThereceiverofanygiftorsouvenirmustreporttotheEthic Committee.

- Misuse of authorityThe JAMSOSTEK employee had an obligation to prevent and avoid all misuse of authority and/or undertake simultaneous activities for the purpose of personal, group or other party’s benefit, both directly or indirectly that will inflict to a potential loss of the Company.

- Relations with Investigative AgenciesThe JAMSOSTEK employee had an obligation to fulfill the prevailing rules and regulation, both of which related to the JAMSOSTEK program and the management of the Company.

Page 158: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report156 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 157JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report156 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 157

3. Pakta Integritas Integritas PT Jamsostek (Persero)

- Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan atas kejujuran dan merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik sebagai patokan bagi insan JAMSOSTEK dalam menguji semua keputusan yang diambil.

- Integritas mengharuskan insan JAMSOSTEK bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan hal-hal yang secara prinsip harus diperlakukan sebagai rahasia.

- Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja namun tidak ada kompromi untuk kecurangan atau pelanggaran-pelanggaran yang bersifat prinsip.

- Integritas mengharuskan insan JAMSOSTEK untuk mengikuti prinsip-prinsip obyektivitas dan kehati-hatian secara profesional.

- Integritas mengharuskan insan JAMSOSTEK untuk menghindari diri dari Benturan Kepentingan dan perbuatan tercela.

Komitmen insan JAMSOSTEK- Tidak melakukan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(KKN).

- Tidak meminta atau menerima suatu pemberian, baik secara langsung maupun tidak langsung berupa suap, hadiah bantuan atau bentuk lainnya kepada/dari siapapun yang patut diduga memiliki hubungan usaha dengan Perseroan.

- Tidak memberi atau menjanjikan secara langsung maupun tidak langsung berupa suap, hadiah bantuan atau bentuk lainnya terhadap siapapun yang patut diduga memiliki hubungan usaha dengan Perseroan.

- Tidak mengungkapkan informasi rahasia yang dia tahu bahwa hal tersebut akan merugikan Perseroan.

- Bersedia menanggung segala akibat, baik secara administrasi maupun secara hukum apabila melanggar Piagam Pakta Integritas yang mereka tandatangani.

Piagam Pakta Integritas- Insan JAMSOSTEK berkewajiban menandatangani Pakta

Integritas• UntukKomisarisdisaksikanolehPemegangSaham• UntukDireksidisaksikanolehKomisaris• UntukKepalaDivisi/KepalaBiro/StafAhlidisaksikanoleh

Direktur Terkait• UntukKepalaKantorWilayahdanWakilKepalaKantor

Wilayah disaksikan oleh Direksi• UntukKepalaKantorCabangdisaksikanolehKepala

Kantor Wilayah• UntukPejabatdibawahKepalaUnitKerjadanKaryawan

disaksikan oleh Kepala Unit Kerja.

- Insan JAMSOSTEK mengajak Mitra Kerja (rekanan, asosiasi perusahaan/pekerja, Pemerintah) untuk menandatangani dan melaksanakan Piagam Pakta Integritas.

- Piagam Pakta Integritas untuk Komisaris, Direksi dan Kepala Unit Kerja wajib ditempatkan di lokasi yang mudah dibaca oleh pemangku kepentingan.

3. Integrity Pact The Integrity of PT Jamsostek (Persero)

- Integrity represent an element of character which underlying the emergence of admission towards honesty and constitute a basic quality needed in order to gain a public trust as a standardization to every JAMSOSTEK employee while verifying a decision making process.

- Integrity obliging every JAMSOSTEK employee to have a certain attitude such as honest and fair without sacrificing matters that needed to be treated as a confidential issues.

- Integrity represent the ability to except undeliberate mistakes, while also stand in uncompromising manner towards every deception or principle contravention.

- Integrity oblige the JAMSOSTEK employe to follow the principle of objectivity and prudent in a professional manners.

- Integrity oblige the JAMSOSTEK employee to avoid themselves from any action related to the Conflict of Interest as well as despicable actions.

Commitment from the JAMSOSTEK employee- Do not undertake the Corruption, Collusion and Nepotism

activities.

- Do not give or received any endowment, both directly or indirectly in the forms of bribe, donation or in any other form to/from anyone whom presumably had any business connection with the Company.

- Do not give or promise any bribe, donation or anything, both directly or indirectly to anyone whom presumably had any business connection with the Company.

- Do not cast any confidential information that they realized would inflict a financial loss to the Company.

- Willing to take any risks under the administration or legal forms whenever they infringe to the Integrity Pact that have been signed.

Integrity Pact Charter- The JAMSOSTEK employee have the duty of signing the

Integrity Pact • FortheBoardofCommissioners,itiswitnessbythe

Shareholders• FortheBoardofDirectors,itiswitnessbytheBOC• FortheHeadofDivision/HeadofBureau/KeyPersonnel

are witness by the related Directors• FortheHeadofRegionalOfficeandDeputyHeadof

Regional Office are witness by the Board of Directors • FortheHeadofBranchOfficeiswitnessbytheHeadof

Regional Office • ForthefunctionaryundertheHeadofWorkingUnitand

Employees are witness by the Head of Working Unit.

- The JAMSOSTEK employee would ask all Business Partners (partners, associate companies/employee, Government) to sign and implement the Integrity Pact.

- The Integrity Pact for the BOC, BOD and Head of Working Unit should be put in a space or location which is readable by all stakeholders.

Page 159: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report156 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 157JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report156 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 157

4. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Penyempurnaan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) pada

tahun 2009 telah ditetapkan melalui Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan No. 157/DHUSK/PKAAD/XI/2009 tentang Perjanjian Kerja Bersama antara PT Jamsostek (Persero) dengan Serikat Pekerja yang memuat Perjanjian Kerja Bersama termasuk kewajiban karyawan Serikat Pekerja dan perusahaan, syarat kerja serta hubungan kerja antara karyawan dengan Perseroan.

5. Sosialisasi Etika Perusahaana. Internalisasi dan Sosialisasi Etika Perusahaan (Code of

Conduct) dilakukan secara bersamaan dengan paket infrastruktur GCG lainnya yaitu GCG Code, Board Manual, Conflict of Interest, Komite Integritas kepada seluruh insan JAMSOSTEK.

b. Khusus Code of Conduct yang berkaitan dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tahun 2009-2010 antara Direksi PT Jamsostek (Persero) dengan Serikat Pekerja JAMSOSTEK (SPJ) yang merupakan pedoman terhadap hak dan kewajiban Perseroan, Karyawan dan Serikat Pekerja telah disosialisasikan dan disebarkan buku PKB tersebut kepada 3.000 karyawan PT Jamsostek (Persero).

c. Upaya penegakan Code of Conduct telah diatur melalui mekanisme sistem dan prosedur yang ada meliputi:- Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2006-2008 sesuai Pasal 85

yang mengatur penyelesaian keluhan dan pengaduan.- Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran / Whistle

Blowing System sesuai Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. : Kep/199/082009.

- Pembentukan Komite Integritas/Pemantau Independen dari luar Perusahaan dan tertuang dalam Charter Integritas yang sudah ditandatangani oleh pihak Direksi PT Jamsostek (Persero) dengan koordinator Komite Integritas dan ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. : Kep/200/082009 dan No. : Kep/201/082009.

- Melalui website PT Jamsostek (Persero) terbuka bagi Stakeholders untuk menyampaikan keluhan/pengaduan dan diikuti dengan tindak lanjutnya.

Keterbukaan

Keterbukaan (transparency) kepada para pemegang saham dan masyarakat luas telah dilakukan JAMSOSTEK melalui berbagai media dan kegiatan pengungkapan (disclosure) sejalan dengan kebijakan perusahaan untuk menegakkan dan mendorong keterbukaan pada setiap tahapan kegiatan.

Seluruh kegiatan keterbukaan dilakukan di bawah koordinasi Biro Humas. Jamsostek secara konsisten telah melakukan siaran pers, pemaparan publik di berbagai media dan lain-lain. Selama tahun 2009, JAMSOSTEK telah mempublikasikan berbagai siaran pers yang berisi berbagai perkembangan material dan mempublikasikan laporan keuangan secara berkala.

4. Joint Working Agreement (PKB) The improvement of the Joint Working Agreement (PKB)

in 2009 was enacted through Directorate General for the Development of Industrial Relation and Manpower Social Security Decision No. 157/DHUSK/PKAAD/XI/2009 regarding the Joint Working Agreement between PT Jamsostek (Persero) and Labor Union that contains the Joint Working Agreement including the obligations of the Workers Union and company, terms of employment as well as working relation between employees and the Company.

5. Sosialisasi Etika Perusahaana. The Internalization and Socialization of Corporate Etics

(Code of Conduct) are carried out concurrently with the other GCG infrastructure packets namely the GCG Code, Board Manual, Conflict of Interest, Integrity Committee to all JAMSOSTEK people.

b. The Code of Conduct related to the Joint Working Agreement (PKB) 2009-2010 between the PT Jamsostek (Persero) Board of Directors and the JAMSOSTEK Labor Union (SPJ) which is the guideline on the rights and obligations of the Company, Employees and Labor Union has been socialized and PKB books distributed to 3,000 employees of PT Jamsostek (Persero) .

c. The effort to enforce the Code of Conduct is regulated through the mechanism of existing system and procedures that include:- Joint Working Agreement (PKB) 2006-2008 that is in

accordance with Article 85 that regulates the resolution of grievances and complaints.

- Whistle blowing System Guideline that is in accordance with PT Jamsostek (Persero) Board of Directors Decision No. : Kep/199/082009.

- The establishment of an Integrity Committee/Independent Monitors from outside the Company and stipulated in the Integrity Charter signed by the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) with the Integrity Committee as coordinator and enacted in PT Jamsostek (Persero) Board of Directors Decision No. : KEP/200/082009 and No. : KEP/201/082009.

- The PT Jamsostek (Persero) website is open for Stakeholders to air their grievances/complaints and

followed by a follow-up.

Transparency

Transparency to the public and shareholders had been carried out by Jamsostek through several media. This disclosure were in line with the Company’s policy to build and encourage the transparency throughout every level of activities.

All activities which are related to transparency were executed under the coordination of Public Relation Bureau. JAMSOSTEK had consistently perpetrated a press releases, public expose in several medias as well as any other activities. Throughout 2009, JAMSOSTEK had published several press releases regarding several material development besides periodically published the financial report.

Page 160: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report158 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 159JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report158 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 159

Pada tahun 2009, Perseroan kembali mencatat bahwa dari 1.547 pemberitaan tentang JAMSOSTEK di 128 media di seluruh Indonesia, sekitar 99,34% bernada positif. Hasil ini menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari kesimpulan serupa tahun lalu, yang menghasilkan pemberitaan positif sebesar 94% atas 995 pemberitaan di 69 media massa, diantaranya adalah Rakyat Merdeka, Bisnis Indonesia, Suara Karya, Investor Daily dan LKBN Antara.

Komunikasi Internal

Guna memberikan informasi yang akurat dan actual kepada stakeholders internal perusahaan, PT Jamsostek (Persero) memiliki beberapa sarana komunikasi internal, baik dalam bentuk cetakan, yaitu Buletin GEMA JAMSOSTEK, dan dalam bentuk elektronik, yaitu Website JAMSOSTEK (www.jamsostek.co.id).

GEMA JAMSOSTEK merupakan bulletin dwi bulanan yang mengulas informasi sekitar peristiwa dan isu-isu penting yang terjadi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan yang berhubungan dengan PT Jamsostek (Persero) dan patut diketahui oleh stakeholders internal. Di tahun 2009, PT Jamsostek (Persero) menerbitkan 6 edisi GEMA JAMSOSTEK.

Dan di tahun 2009 pula Website JAMSOSTEK mempunyai tampilan baru, yang lebih menarik, informatif dan easy to navigate. Informasi yang tersedia pada Website JAMSOSTEK diperuntukan tidak hanya bagi stakeholders internal, namun juga bagi stakeholders eksternal.

In 2009, the Company once again kept track of the total 1,547 news coverage on JAMSOSTEK in 128 media throughout Indonesia, around 99.34% were positive in tone. The results showed an improvement to those of the previous year, which produced positive news coverage of 94% from 995 coverages in 69 mass media, which among others are Rakyat Merdeka, Bisnis Indonesia, Suara Karya, Investor Daily and LKBN Antara.

Internal Communication

In order to provide accurate and actual information for the company’s internal stakeholders, PT Jamsostek (Persero) has a number of internal communication medium, both in printed form, namely the GEMA JAMSOSTEK Bulletin, and in electronic form, namely the JAMSOSTEK Website (www.jamsostek.co.id).

GEMA JAMSOSTEK is a bi-monthly bulletin that covers information concerning important events and issues occurring inside and outside the company related to PT Jamsostek (Persero) and worth knowing by internal stakeholders. In 2009, PT Jamsostek (Persero) published 6 editions of GEMA JAMSOSTEK. And also in 2009 the JAMSOSTEK Website donned a new look that is more attractive, informative and easy to navigate. The information available in the JAMSOSTEK Website is intended not only for internal stakeholders but also for external stakeholders.

Seluruh informasi mengenai Perseroan dapat diakses melalui:a. Website JAMSOSTEK yaitu www.Jamsostek.co.idb. Telepon 021-5207797 c. Faksimili : 021-5202310d. Seluruh Kantor Wilayah/Kantor Cabang

PT Jamsostek (Persero).

All information regarding the Company could be accessed through:a. JAMSOSTEK Website: www.Jamsostek.co.idb. Telephone: 021-5207797c. Facsimile: 021-5202310d. The entire Regional Offices/Branch Offices of

PT Jamsostek (Persero).

Page 161: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report158 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 159JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report158 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 159

Seluruh pengaduan dapat disampaikan melalui:a. Website JAMSOSTEK yaitu: www.jamsostek.co.idb. Email:[email protected]. SMS : 08121292392d. Hotline : 08001392392e. Fax : 021-52901392f. P.O. Box : 392/JKTM12700g. Kotak Pos setiap Kantor Cabang

Transaksi Yang Masih Menunggu Persetujuan RUPS

Sampai dengan akhir tahun 2008 tidak terdapat transaksi yang masih menunggu persetujuan RUPS.

Benturan Kepentingan

1. Atas dasar Keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero) No. KEP/356/122009 tentang Pedoman Benturan Kepentingan PT Jamsostek (Persero) telah diatur perangkapan jabatan yang diperkenankan dan tidak diperkenankan oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Upaya Dewan Komisaris dan Direksi PT Jamsostek (Persero) untuk menghindari benturan kepentingan antara lain sebagai berikut;a. Direksi PT Jamsostek (Persero) melepaskan jabatan sebagai

Dewan Komisaris pada Anak Perusahaan PT Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahaan Dana Pensiun Jamsostek sesuai Risalah Rapat Direksi PT Jamsostek (Persero).

b. Direksi PT Jamsostek (Persero) melalui Surat Edaran No. SE/09/2009 tanggal 26 Agustus 2009 tentang penerimaan parcel/bingkisan atau hadiah lainnya, bahwa Insan Jamsostek (Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan) dilarang menerima parcel, hadiah dan penerimaan dalam bentuk apapun dari pihak lainnya yang menimbulkan benturan entingan.

c. Dewan Komisaris menandatangani benturan/potensi benturan kepentingan dalam melaksanakan fungsi dan tugas sebagai Dewan Komisaris.

d. Dewan Komisaris dan Direksi PT Jamsostek (Persero), beserta keluarga menandatangani daftar khusus pemegang saham pada Perusahaan/Badan Hukum lainnya.

All complaints could be submitted to the followings:a. Website JAMSOSTEK yaitu: www.jamsostek.co.idb. Email:[email protected]. SMS : 08121292392d. Hotline : 08001392392e. Fax : 021-52901392f. P.O. Box : 392/JKTM12700g. Post Office at every Branch Offices

Transaction That Needs To Be Approved By The GMS

As of the end of 2008, there are none transaction that needs to be approved by the GMS

Conflict of Interest

1. Pursuant to Decision of the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) No. KEP/356/122009 Conflict of Interest of PT Jamsostek (Persero), that constitute the permitted and un-permitted of multi positions of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

2. The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) had done several efforts to avoid conflict of interest, such as:a. The Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) had

release their position as the Board of Commissioners at Subsidiary Company and Pension Fund Subsidiary Company of PT Jamsostek (Persero) in accordance with the BOD meeting’s resolutions.

b. The Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) through Circular Letter No. SE/09/2009 dated 26 August 2009 regarding the parcel/package or any other forms of gift, that the JAMSOSTEK Person (the BOC. the BOD and Employees) are not allowed to received any parcel, gift and other form of souvenirs from other parties that will reflects to the conflict of interest.

c. The Board of Commissioners had signed the potential/conflict of interest due to the undertaken of its function and duties as the BOC

d. The Company’s BOC and BOD, including their families had signed a special list of shareholders at other Companies/Entities.

Daftar Khusus Saham Dimiliki Sendiri dan Keluarga Direksi PT Jamsostek (Persero)

Special List of Shares Owned by Personal and Family of the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero)

No. NamaName

Daftar Khusus *)Special List *)

KeteranganDescription

1. H. Hotbonar Sinaga Ada/YesMemiliki saham pada 2 (dua) Perusahaan

Owned a share of ownership in two companies

2. Myra SR. Asnar Ada/Yes Nihil/Zero

3. Ahmad Ansyori Ada/Yes Nihil/Zero

4. H.D. Suyono Ada/Yes Nihil/Zero

5. Elvyn G. Masassya Ada/Yes Nihil/Zero

6. Djoko Sungkono Ada/Yes Nihil/Zero

7. Karsanto Ada/YesMemiliki saham pada 1 (satu) Perusahaan

Owned a share of ownership in one companies

Page 162: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report160 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 161JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report160 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 161

No Pokok PerkaraLegal Cases

Tinak lanjutFollow Up Action

StatusStatus

Kemungkinan Kerugian FinancialPossibility of Financial Loss

PemasukanIncome

PengeluaranExpense

01 Perkara Gugatan Perdata yang dajukan oleh Anglo Iberia di US District Court for the Southern District of New York atas klaim reasuransi sebesar US$155,000,000. Gugatan ini berawal dari kegiatan reasuransi yang dilakukan oleh oknum karyawan PT Jamsostek yang sedang melaksanakan tugas belajar di Amerika Serikat , dengan mengatasnamakan PT Jamsostek dan dilakukan secara melawan hukum.

The lawsuit which was filed by the Anglo Iberia at US District Court for the Southern District of New York for re-insurance claim amounting to US$155,000,000. This suit was begun from the re-insurance activity which was conducted by Jamsostek Employee whom studied at United State of America, thus, on behalf of PT Jamsostek, the case was filed against the law.

Perkara di Pengadilan District di US Court for the Southern District of New York telah dimenangkan oleh PT Jamsostek, Kemudian Anglo Iberia mengajukan Banding. Pengadilan Banding memenangkan PT Jamsostek, namun dalam salah satu amar putusannya, Pengadilan District diminta untuk memeriksa kembali apakah unsur kelalaian PT Jamsostek dalam mengawasi karyawannya yang melakukan tugas belajar di Amerika Serikat.

Pengadilan US District Court for the Southern District of New York kembali memenangkan PT Jamsostek.

Terhadap putusan tersebut , pihak Anglo Iberia mengajukan Motion of Consideration di US District Court the Southern District of New York dan hakim telah memutuskan yaitu gugatan ditolak.

Pihak Anglo Iberia kembali mengajukan banding di US Court of Appeals for the Secount Circuit. Saat ini perkara masih berlangsung dan PT Jamsostek diwakili oleh Pengacara White & Case.

Cases at US District Court for the Southern District of New York won by PT Jamsostek (Persero), thus, the Anglo Iberia filed an appeal. The appeal court was also won by PT Jamsostek (Persero), but, one of decision from District Court had asked for the re-investigation towards Jamsostek Employee to found out whether there was a negligence of PT Jamsostek in monitoring its employee during the their study in United State of America.

The US District Court for the Southern District of New York had decide the victory on PT Jamsostek.

Towards the decision, the Anglo Iberia had claimed a Motion of Consideration at US District Court the Southern District of New York and the judge was rejected the motion plea.

The Anglo Iberia filed a re-appeal at US Court of Appeals for the Secount Circuit. Currently, the case is still under process and PT Jamsostek was represented by White & Case Attorney.

Masih dalam proses persidangan ditingkat Banding

Still under appeal in the court process

NIHIL

Zero

NIHIL

Zero

Perkara Penting Yang Dihadapi Emiten Atau Perusahaan Publik

Sepanjang tahun 2009 tidak ada gugatan yang material yang mempengaruhi stabilitas keuangan Perseroan, baik terhadap Direksi maupun Komisaris.

Litigation Cases Encountered By Public Company

There were no material disruptions that affected the Company’s financial stability throughout 2009, both to the Board of Directors or the Board of Commissioners.

Daftar Khusus Saham Dimiliki Sendiri dan Keluarga Komisaris PT Jamsostek (Persero)

Special List of Shares Owned by Personal and Family of the Board of Commissioners of PT Jamsostek (Persero)

No.NamaName

Daftar Khusus *)Special List *)

KeteranganDescription

1 Bambang Subianto*** Ada/Yes Tidak memiliki saham/Owned zero ownership

2. Herry Purnomo Ada/Yes Tidak memiliki saham/Owned zero ownership

3. Drs. Sjukur Sarto, MS Ada/YesMemiliki saham pada 4 Perusahaan

Owned a share of ownership in 4 companies

4. Hariyadi BS. Sukamdani Ada/YesMemiliki saham pada 6 Perusahaan

Owned a share of ownership in 6 companies

5. Rekson Silaban Ada/Yes Tidak memiliki saham/Owned zero ownership

Page 163: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report160 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 161JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report160 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 161

02. Gugatan PT Jamsostek (Persero) vs Bank Pacific, Pacific Finance, Sdr. Endang Utari Mokodompit, Nomor Register Perkara No. 2699 K/Pdt/2001. PT Jamsostek (Persero) mengajukan gugatan Perdata melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, atas penerbitan CP yang tidak dapat dikembalikan oleh penerbit dan penjamin kepada PT Jamsostek (Persero), senilai Rp3,5 miliar.

A lawsuit of PT Jamsostek (Persero) vs Bank Pacific, Pacific Finance, Sdr. Endang Utari Mokodompit, with Registered Case No. 2699 K/Pdt/2001. PT Jamsostek (Persero) filed a lawsuit through State Court of Central Jakarta, on the issuance of unreturnable CV by publisher and guarantor to PT Jamsostek (Persero) which was amounted to Rp3.5 billion.

Sesuai dengan Surat Mahkamah Agung RI Nomor: 46/PAN.2/X/575/SPK/PDT/2009 tanggal 23 Oktober 2009, perkara sudah diputus tanggal 19 Juni 2008 dan berkas perkaranya telah dikirim ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 31 Maret 2009 dengan Pengantar No. 251/B.II/09/189 PK/Pdt/2008 resi pos No.2180, namun demikian putusan perkara tersebut sampai dengan saat ini belum diterima oleh PT Jamsostek (Persero)

Perkara masih dalam Proses Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung R.I.

The case is sill under the Re-investigation process at Supreme Court of The Republic of Indonesia.

Rp.3,5 miliar

Rp3.5 billion

03. Gugatan PT Jamsostek (Persero) vs Indopac Perdana Finance, Bank Pacific, Sdr. Endang Utari Mokodompit, Nomor register perkara 1143 K/Pdt/2001.PT Jamsostek (Persero) mengajukan Gugatan Perdata melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, atas penerbitan CP yang tidak dapat dikembalikan oleh penerbit dan penjamin kepada PT Jamsostek (Persero), senilai Rp18 miliar.

Lawsuit of PT Jamsostek (Persero) vs Indopac Perdana Finance, Bank Pacific, Sdr. Endang Utari Mokodompit, with a case registered No. 1143 K/Pdt/2001.PT Jamsostek (Persero) filed a civil lawsuit through the State Court of South Jakarta, on the issuance of unreturnable CP by the issuer and guarantor to PT Jamsostek (Persero), which was amounted to Rp18 billion.

1. Gugatan dimenangkan oleh PT Jamsostek (Persero) di tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan di tingkat Kasasi/Mahkamah Agung R.I.

2. Tergugat I , II dan Tergugat III ((Indopac Perdana Finance, Bank Pacific, DL dan Sdri. Ir. Endang Utari Mokodompit) diwajibkan untuk membayar dana Rp18 miliar beserta bunga sebesar 6% kepada PT Jamsostek (Persero), sejak putusan Pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap berdasarkan Putusan Kasasi No. 1143 K/Pdt/2001.

3. Penggugat (Bank Pacific DL) saat ini mengajukan upaya Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung R.I.

4. Pada saat ini Perkara masih dalam proses Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung R.I.

Pada tanggal 2 Juni 2008 Biro Kepatuhan dan Hukum PTJamsostek (Persero) telah melakukan konfirmasi ke Bank Pacific DL dan berdasarkan Surat Pernyataan Pengolola Gedung Management PT Pura Selokamas dinyatakan bahwa PT Bank Pacific Dalam Likuidasi sudah bubar Sejak 15 Mei 2008.

5. Surat PT Jamsostek (Persero) kepada Mahkamah Agung R.I No. B/7846/082008 tanggal 27 Agustus 2008 perihal

Permohonan penanganan secara prioritas untuk perkara perdata dalam proses PK (Peninjauan Kembali) No. 2699 K/Pdt/2001 dan No.1143 K/Pdt/2001 Demi penyelamatan uang Milik Negara.

1. PT Jamsostek (Persero) had won the lawsuit at the level of Central Court, Highest Court and at the Appeal Level/Supreme Court of the Republic of IndonesiaI.

2. The accusation I , II and accusation III ((Indopac Perdana Finance, Bank Pacific, DL and Sdri. Ir. Endang Utari Mokodompit) is obliged to pay Rp18 billion with annual interest of 6% to PT Jamsostek (Persero), since the verdict possessed a permanent law force pursuant to the Appeal Verdict No. 1143 K/Pdt/2001.

3. The accuser (Bank Pacific DL) currently applied for Re-investigation process to the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

4. To date, the case is still under the re-investigation process at the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

On 2 June 2008, the Legal and Compliance Bureau of PTJamsostek (Persero) had conducted a confirmation towards Bank Pacific DL and pursuant to the Decree of the Management Building of PT Pura Selokamas it was stated that PT Bank Pacific which was under liquidation had been dismissed since 15 May 2008.

5. A Letter from PT Jamsostek (Persero) to the Supreme Court of the Republic of Indonesia No.. B/7846/082008 dated 27 August 2008 regarding the Appeal to have a priority handling of the re-investigation lawsuit No. 2699 K/Pdt/2001 and No.1143 K/Pdt/2001 for the purposes of State Assets Redemption.

Perkara masih dalam Proses Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung R.I.

The case is sill under the Re-investigation process at Supreme Court of The Republic of Indonesia.

Rp18 miliar

Rp18 billion

04. Kasus Investasi Medium Term Notes (MTN) PT Volgren Indonesia.

Pada tanggal 27 Juli 2001 PT Jamsostek (Persero) membeli MTN PT Volgren Indonesia dengan nilai Rp33,20 miliar dengan tanggal jatuh tempo yaitu tanggal 27 Juli 2004.

Jaminan berupa 60 Bus yang dijanjikan sesuai Perjanjian Jual Beli MTN No. PER/44/072001, hanya dipenuhi 20 Bus (telah diikat dengan fiducia) dan kondisi bus-bus tersebut terdiri dari 20 bus rusak berat dan 20 bus berupa chassis berada di karoseri Delima Jaya Bogor.

The investment of Medium Term Notes (MTN) cases of PT Volgren Indonesia.

On 27 July 2001, PT Jamsostek (Persero) had acquired the MTN from PT Volgren Indonesia at a total amount of Rp33.20 billion with maturity period until 27 July 2004.

A guarantee of a total 60 busses pursuant to the MTN Purchase and Sales Agreement No. PER/44/072001, was only being fulfilled with a total of 20 Busses (bound by fiducial), whilst the remain 40 busses are in the following conditions: 20 busses was in a total damage conditions and the other 20 busses was in the form of chassis at Delima Jaya Bogor.

a. Proses Hukum Pidana dikenakan terhadap Sdr Eddy Sofyan Direktur Utama PT Volgren Indonesia. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 911/Pid.B/2008 /PN. Jak.Sel tanggal 12 September 2008 dan dikuatkan oleh putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 281/PID/2008/PTDKI tanggal 11 Nopember 2008 dan Putusan di tingkat Kasasi Mahkamah Agung R.I No. 392PI/2008/MARI, dengan inti putusan antara lain:

dengan Pidana Penjara selama 8 tahun dan Denda •sebesar Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).Menetapkan bahwa apabila denda tersebut tidak •dibayar, maka diganti dengan Pidana kurungan selama 4 bulan.Menghukum Terdakwa membayar uang pengganti •sejumlah Rp33.250.000.000 (Tiga puluh tiga miliar dua ratus lima puluh juta rupiah) Jika Terdakwa tidak membayar uang pengganti, menghukum Terdakwa Edy Sofyan paling lama 1 (satu) bulan setelah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal ini terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut, maka dipidana selama 3 tahun.

b Terdapat Gugatan Bantahan oleh keluarga Sdr. Eddy Sofyan di Pengadilan Negeri Subang atas tanah dan Bangunan yang dijaminkan Hak Tanggungan (HT) yaitu atas Tanah dan Bangunan Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 69 Desa Kamarung, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat, yang dijaminkan oleh Sdr. Eddy Sofyan sebagai Direktur PT Graha Pasundan Raya dan sudah mempunyai kekuatan hukum tetap berdasarkan putusan perkara di tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Bandung sesuai Putusan No. 91/PDT/2006/PTBDG dan perkara tersebut dimenangkan oleh PT Jamsostek (Persero) dan pada saat ini masih dalam persiapan proses untuk dilakukan Eksekusi.

Masih menunggu Turunan Putusan Resmi dari Mahkamah Agung R.I, selanjutnya melakukan eksekusi lelang: terhadap aset Jaminan berupa:

Aset beupa a. tanah dan Bangunan HGB No 69 Desa Kemarung, Kec Pagaden Kab. Subang.20 bus yang b. pernah dioperasional.20 Chassis c. bus yang saat ini berada di Karoseri Delima Jaya Bogor.

Hasil lelang Belum dapat ditaksir.

The Auction results had not been appraised yet

Page 164: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report162 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 163JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report162 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 163

No ProgramTahun/Year

2002 2005 2008

1 JPK 46,99% 66,60% 73,10%

2 JHT

62,20% 70,60%

59,80%

3 JKK 38,00%

4 JK 38,00%

Kendala Implementasi Good Corporate Governance

Keputusan Menteri Negara BUMN No. 117/MBU/2002 tentang BUMN perlu disesuaikan dengan UU No. 19/2003 tentang BUMN dan Peraturan pelaksanaannya.

Adanya resistensi karyawan atas konsep implementasi GCG sebelum sosialisasi dan penandatanganan Pakta Integritas.

Self Assessment atas implementasi GCG secara berkala belum sepenuhnya dapat dilakukan oleh organisasi internal Perseroan, dan saat ini menjadi salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Kepatuhan & Manajemen Risiko.

Perubahan Corporate Culture perlu waktu dan dilakukan sosialisasi secara berkesinambungan. Sering terjadinya pergantian Direksi, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir terjadi 3 (tiga) kali pergantian Direksi.

Dampak Strategis Implementasi Good Corporate Governance

Peningkatan Citra Perusahaan

Mengikuti Annual Report Award tahun 2006, 2007 dan tahun 2008 dengan mempertahankan peringkat pertama untuk kategori BUMN Keuangan Non Listed sebagai salah satu bentuk pengungkapan transparansi perusahaan.

Hasil survey Customer Satisfaction Measurement yang dilakukan oleh pihak independen bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada, FKM UI dan UI Consulting pada tiga periode sebagai berikut:

Obstacles for GCG Implementation

The State Minister for SOE Decree No. 117/MBU/2002 regarding the SOE needs to be amended in accordance with Law No. 19/2003 concerning the SOE’s and regulations pertaining to the implementation.

There was an employee resistance towards the concept of implementing GCG prior to the dissemination and signing of the Integrity Pact.

Self Assessment on GCG implementation have not been fully undertaken by the internal organization of the Company, and currently it serves as one of the main duties and functions of the Compliance and Risk Management Directorate.

Changes to Corporate Culture needs to be supported with a continuous and sustainable socialization program. Frequent changes towards the composition of the Board of Directors, within the last five years it had happened three times.

Strategic Impact on GCG Implementation

Enhancing the Corporate Image

Participated in the 2006, 2007 and 2008 Annual Report Award and succeeded in maintaining its position as the First Winner for Non Listed of Financial SOE category to express the disclosure of corporate transparency.

Results form the Customer Satisfaction Measurement which was conducted by the Independent Party and in coordination with Gadjah Mada University, FKM UI and UI Consulting for three consecutive period are as follows:

Penurunan Temuan Auditor Independen Reduction on Independent Auditor Findings

No ProgramTemuan Tahun/Findings in year

2005 2006 2007 2008 2009

1 JPK 14 8 4 2 4

2 JHT 3 1 1 1 1

3 JKK 4 1 1 0 1

4 JK 21 10 6 3 6

Page 165: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report162 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 163JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report162 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 163

Auditor EksternalExternal Auditor

Jumlah TemuanTotal Findings

Tindak LanjutFollow Up

Actions

Sisa TemuanRemaining of findings

Jamsostek Program

DPKP Program KBL Program Jumlah/

Total

BPK - RI 3 4 3 10

KAP - SMR

KAP - Kanaka

KAP - DPSD 2 1 0 3

Jumlah 5 5 3 13

Berdasarkan Temuan Auditor tersebut, masih terdapat 16 temuan yang masih perlu dipantau tindaklanjutnya dengan rincian sebagai berikut:

Based on those findings, there are still 16 remaining audits that needs to be monitors such as clarified bellow:

Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 yang meliputi:

7 Direktorat Kantor Pusat•21 Divisi/Biro Kantor Pusat•2 Kantor Wilayah•30 Kantor Cabang•

Peningkatan Kinerja Perseroan

Kinerja Perusahaan selama 5(lima) tahun terakhir selalu menunjukkan kenaikan sebagaimana tabel berikut:

Holds the ISO 9001 : 2000 of Quality Management System Certification that covers:• 7DirectoratefromHeadOffices• 21Division/HeadOfficesBureau• 2RegionalOffices• 30BranchOffices

Increasing Performance of the Company

The Company’s performance within the last five years always indicates an improvements as described bellow:

No Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 Description

1 Kepesertaan Membership

a. Perusahaan 130,960 143,224 159,213 175,805 200,214 a. Companies

b. Tenaga Kerja 20,943,911 23,081,367 23,729,950 26,626,815 29,030,673 b. Workers

2 Iuran (dalam jutaan Rupiah) 6,379,944 2,714,367 8,676,206 10,839,170 12,045,162 Contribution (in million Rupiah)

3 Jaminan (dalam jutaan Rupiah) 2,573,711 3,393,283 4,066,324 4,921,711 7,085,146 Guarantee (in million Rupiah)

4 Total Aset (dalam jutaan Rupiah) 38,811,399 49,623,628 61,383,427 64,507,455 84,248,272 Total Asset (in million Rupiah)

5 Investasi (dalam jutaan Rupiah) Investment (in million Rupiah)

a. Akumulasi Dana Investasi 37,864,949 48,596,346 60,071,041 61,756,058 80,698,273 a. Accumulation of Invest-ment Fund

b. Penambahan Dana Investasi 5,334,684 10,731,396 11,474,694 1,685,016 18,952,315 b. Increasing of Investment Fund

c. Hasil Investasi Bruto 3,627,841 6,045,941 6,549,649 7,244,242 9,027,746 c. Gross Investment Revenue

6 Laba (dalam jutaan Rupiah) 629,623 722,917 998,393 1,090,482 1,381,451 Profit (in million Rupiah)

8 Opini Auditor Independen Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)/Qualified Opinion Opinion from Independent Auditor

9 Tingkat Kesehatan Perusahaan Sehat Sound

Sehat Sekali Exceptionally

Sound

Sehat Sound

Sehat Sound

Sehat Sekali Exceptionally

SoundCorporate Health Level

105.12 110.40 108.07 108.87 116.15

10 Penilaian KPI KPI Assessment

a. Kontrak Manajemen 104.30 105.49 111.82 - 108.76 a. Management Contract

b. KPI BSC - - 93.83 103.23 - b. KPI BSC

11 Assessment GCG - 80.00 85.96 86.15 90.91 GCG Assessment

12 Tingkat Solvabilitas 323.49 438.49 497.87 154.10 302.00 Solvency Level

Page 166: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report164 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 165JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report164 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 165

Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja Tahun 2009

Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja Perusahaan Tahun 2009 pada umumnya mencapai di atas 100% sebagaimana tabel berikut:

Comparison between 2009 Target and Performance Realization

The comparison between the 2009 Target and Performance Realization that reached more than 100% results in general as clarified in the table bellow:

No. Uraian Description TargetRealisasi

Realization(%) Pencapaian

(%) Achievement

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Penambahan Kepesertaan:

Perusahaana.

Tenaga Kerjab.

JHT, JKK dan JK-

JPK-

Jasa Konstruksi-

TK Mandiri/LHK-

TK Perseorangan-

Penerimaan Iuran

Non JHTa.

JHTb.

Iuran Belum Rincic.

Total Iurand.

Pembayaran Jaminan

Non JHTa.

JHTb.

Total Jaminanc.

Investasi

Akumulasi Dana Investasia.

Pertambahan Dana Investasib.

Hasil Investasi Brutoc.

YOI Brutod.

Beban Cadangan Teknis

Beban Usaha

Bagian Peserta atas hasil investasi JHT

Laba setelah Pajak

Total Aset

Increasing Membership:

Companiesa.

Workersb.

JHT, JKK and JK-

JPK-

Construction Services-

Independent Worker/LHK-

Individual Worker-

Contribution Revenue

Non JHTa.

JHTb.

Un-clarified Contributionc.

Total Contributiond.

Claim Expenses

Non JHTa.

JHTb.

Total Claimsc.

Investment

Accumulation of Investment Funda.

Increasing of Investment Fundb.

Gross Investment Revenuec.

Gross YOId.

Technical Reserve Expenses

Total Expense

Members Share on JHT Investment

Profit After Tax

Total Asset

20.085

2.719.089

850.000

3.769.388

150.003

50.335

2.797.388

8.665.624

-

11.463.012

1.239.744

4.082.926

5.322.670

72.734.694

10.978.636

6.849.581

10,36

939.320

1.178.784

4.408.307

1.037.469

75.010.614

21.151

2.774.524

889.311

5.167.848

157.775

45.034

2.660.272

9.281.129

103.761

12.045.162

1.295.305

5.789.841

7.085.146

80.698.273

18.952.315

9.027.746

12,72

811.746

1.217.952

6.335.547

1.381.451

84.248.272

105,31

102,04

104,62

137,10

105,18

89,47

95,10

107,10

-

105,08

104,48

141,81

133,11

110,95

172,63

131,80

122,78

86,42

103,32

143,72

133,16

112,32

Page 167: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report164 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 165JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report164 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 165

Praktik Good Corporate Governance (GCG) yang Melebihi Kriteria

Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2009

Good Corporate Governance (GCG) Practices which Exceeding The Criteria

Remuneration for the Board of Directors and the Board of Commissioner in 2009

Jenis Remunerasi dan fasilitas

Jumlah Diterima dalam 1 TahunTotal Amount Received within a Year

TYPE of REMUNERATION AND FACILITIES

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

DireksiThe Board of Directors

NAMEName (RP) NAME

Name (RP)

Remunerasi:(Gaji, Tunjangan Perumahan dan Transportasi)

Bambang Subianto 319,500,000 H. Hotbonar Sinaga 1,362,000,000

Remuneration:(Salary, Housing Allowances and Transportation)

Herry Purnomo 490,200,000 Myra SR Asnar 1,420,200,000

Drs. Sjukur Sarto, MS 490,200,000 H.D. Suyono 1,420,200,000

Hariyadi BS. Sukamdani 490,200,000 Ahmad Ansyori 1,420,200,000

Rekson Silaban 490,200,000 Elvyn G. Masassya 862,900,000

Djoko Sungkono 862,900,000

Karsanto 862,900,000

Total 2,280,300,000 Total 8,211,300,000

* Tantiem Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2009 belum termasuk dalam perhitungan karena belum dilaksanakan RUPS.* The 2009 bonusses for the Board of Commissioners and the Board of DIrectors has not been calculated because the GMS had not been convened.

Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari KKN bahwa penyelenggara Negara dalam hal ini Direksi PT Jamsostek ( Persero) dan Dewan Komisaris serta pejabat satu tingkat dibawahnya yaitu Kepala Divisi/Biro/Kakanwil diwajibkan untuk menyampaikan LHKPN kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Submission of State Official’s Wealth Report (LHKPN)

Pursuant to Law Number 28 / 1999 regarding clean and KKN (corruption, collusion and nepotism) – free officials, state officials which in this case are the Board of Directors and Board of Commissioners are required to submit LHKPNs to the Corruption Eradication Committee (KPK).

Jenis Remunerasi per orang dalam 1 tahun

JUMLAh KOMISARISTotal Commissioners

JUMLAh DIREKSITotal Directors TOTAL REMUNERATION PER PERSON WIThIN A YEAR

Di atas Rp2 miliar

5 orang/person

7 orang/person

Above Rp2 billion

Di atas Rp1 miliar - Rp2 miliar Above Rp1 billion - Rp2 billion

Di atas Rp500 juta - Rp1 miliar Above Rp500 million - Rp1 billion

Rp500 juta ke bawah Below Rp500 million

Page 168: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report166 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 167JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report166 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 167

Sekalipun dalam peraturan Per Undang-Undangan tidak mewajibkan kepada pejabat dibawahnya yaitu Wakil Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Cabang, namun berdasarkan Keputusan Direksi PT Jamsosotek (Persero) Nomor:KEP/179/0629 Tanggal 29 Juni 2009 Tentang Laporan Harta KekayaanPenyelenggara Negara (LHKPN) Direksi mewajibkan juga kepada Wakil Kepala Kantor Wilayah,Kepala Kantor Cabang untuk menyampaikan LHKPN kepada KPK.Dengan demikian hingga akhir tahun 2009 Direksi , Dewan Komisaris dan pejabat PT Jamsostek (Persero) yang telah menyampaikan LHKPN kepada KPK adalah sebagai berikut:

Although prevailing laws and regulation do not require the same of lower ranked officials namely Regional Office Deputy Heads and Branch Office Heads, however by virtue of PT Jamsostek (Persero) Board of Directors Decision Number: KEP/179/0629 dated 29 June 2009 regarding State Official’s Wealth Report (LHKPN) the Board of Directors made it mandatory that Regional Office Deputy Heads and Branch Office Heads also submit LHKPNs to KPK. Thereby until the end of 2009, the Board of Directors, Board of Commissioners and officials of PT Jamsostek (Persero) that have submitted their LHKPNs to KPK are as follows:

No JabatanPosition

JumlahTotal

Sudah MenyampaikanKBL Program %

1. Direksi | The Board of Directors 7 6 85,71

2. Dewan Komisaris | The Board of Commissioner 5 3 60,00

3.Kepala Division / Biro / Staff Ahli

Division Head / Bureau / Expertise24 21 87,50

4. Kepala Kantor Wilayah | Head of Regional Office 8 7 87,50

5. Wakil Kantor Wilayah | Deputy of Regional Office 8 7 87,50

6. Kepala Kantor Cabang | Head of Branch Office 121 113 93,39

Total 173 157 90,75

Penunjukkan Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) sebagai Koordinator Komunitas Pengusaha Anti Suap (KUPAS) Badan Usaha Milik Negara

Melalui Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia tanggal 3 Desember 2009, Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) ditunjuk sebagai Koordinator KUPAS BUMN sebagai salah satu dari 11 koordinator lainnya, yang diikuti dengan penandatanganan pemantapan tekad BUMN untuk melawan Suap.

Selaku Koordinator KUPAS BUMN, PT Jamsostek (Persero) telah menyusun platform yaitu Misi, Visi, Sasaran, Strategi, Program Kerja dan Rencana Sumber dan Penggunaan Dana serta Pedoman Teknis Anti Suap.

Laporan Berkelanjutan

Laporan berkelanjutan disampaikan secara terpisah dan merupakan lampiran dari Annual Report Award 2009 serta menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari ARA 2009.

The Appointment of President Director as Coordinator of the State-Owned Enterprises (BUMN) Community of Anti-Bribery Entrepreneurs (KUPAS)

The Managing Director of PT Jamsostek (Persero) was appointed as Coordinator of KUPAS BUMN, one of eleven others, through the Indonesian Chamber of Commerce National Leaders Meeting on 3 December 2009, followed by the signing of a consolidation of SOE intent to fight Bribery.

As Coordinator of KUPAS BUMN, PT Jamsostek (Persero) has formulated platforms namely Mission, Vision, Objectives, Strategies, Work Plan and Planned Sources and Uses of Income as well as Technical Guidelines for Anti-Bribery

Sustainability Report

Sustainable reports are delivered separately and are attachments of the Annual Report Award 2009 as well as integral parts of ARA 2009.

Page 169: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report166 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 167JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report166 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 167

Praktik Bad Corporate Governance (BCG) Dalam Kriteria

Perkara penting yang sedang dihadapi Perusahaan

Perkara penting yang sedang dihadapi Perusahaan di tahun 2009 disampaikan secara lebih rinci pada halaman 138 dari laporan tahunan ini.

Ketidakpatuhan dalam penyampaian SPT

Selama tahun 2009, PT Jamsostek (Persero) tidak pernah menerima Surat Teguran / Tagihan Pajak atas tunggakan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya hingga tahun berjalan. Dengan demikian, PT Jamsostek (Persero) telah memenuhi peraturan per-undang-undangan yang berlaku, khususnya ketentuan atas upaya memenuhi kewajiban dalam penyampaian SPT.

Rekomendasi Konsultan atas hasil assessment GCG tahun 2008

Sekalipun PT Jamsostek (Persero) telah memperoleh skor 90,91% dengan kategori SANGAT BAIK, sesuai hasil assessment tahun 2009, namun masih terdapat rekomendasi Assessor yang harus diperbaiki sebagaimana berikut :

1. Rekomendasi kepada Pemegang Sahama. Menetapkan sistem penilaian kepatutan dan kelayakan

(fit and proper test) bagi calon anggota Dewan Komisaris dalam peraturan yang baku

b. Menetapkan secara formal Anggota Dewan Komisaris yang berasal dari kalangan di luar Perusahaan sebagai Komisaris Independen

c. Menetapkan sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris yang terpisah dari penilaian kinerja Direksi. Sebagai salah satu acuan, RUPS dapat mempertimbangkan Key Performance Indicator (KPI) dan tatacara penilaian KPI untuk Dewan Komisaris sesuai Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/04/DEKOM/112008 tentang Penetapan dan Penilaian KPI Komisaris tanggal 1 Nopember 2008

d. Melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris baik secara kolegial maupun individual. Untuk itu, RUPS agar menetapkan sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris yang terpisah dari penilaian kinerja Direksi baik secara kolegial maupun secara individual

e. Menetapkan secara formal sistem penilaian Direksi yang mencakup penilaian kinerja secara kolegial dan individual

f. Melakukan penilaian kinerja masing-masing Direksi secara individual selain penilaian secara kolegial. Oleh karena itu, RUPS agar menetapkan sistem penilaian yang mencakup penilaian kinerja secara kolegial dan individual

g. Menetapkan penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara individual sebagai dasar pemberian insentif untuk Dewan Komisaris dan Direksi

The Criteria of Bad Corporate Governance (BCG) Practices

Litigation Cases

Important cases faced by the Company in 2009 are presented in more details on page 138 of this annual report.

Non-compliance in the submission of SPT (Tax Return)During 2009, PT Jamsostek (Persero) never received Warning/Tax Collection Letters on arrears occurring in previous years until the current year. Thereby, PT Jamsostek (Persero) has complied with prevailing laws and regulations, especially the provision on meeting the obligation to submit SPTs.

Recommendation from Consultant towards the 2008 Results of GCG Assessment Eventhough PT Jamsostek (Persero) had achieved a score of 90.91% under the category of EXCEPTIONALLY SOUND based on the 2009 assessment results, there are several recommendation from the Assessor that needs to be improve such as the followings:

2. Recommendation to the Shareholdersa. Establish a fit and proper test for candidate members of the

Board of Commissioners in standard regulations. b. Formally appoint a Member of the Board of Commissioners

originating from outside the Company as Independent Commissioner.

c. Establish a performance assessment system for the Board of Commissioners that is separate from that for the Board of Directors. As a reference, the GMS could consider Key Performance Indicators (KPI) and KPI assessment procedures for the Board of Commissioners in accordance with Board of Commissioners Decision No. KEP/04/DEKOM/112008 regarding the Establishment and Assessment of Commissioner KPI dated 1 November 2008.

d. Assess the performance of the Board of Commissioners both collegially and individually. For that, the GMS should establish a performance assessment system for the Board of Commissioners that is separate from that for the Board of Directors whether collegially or individually.

e. Formally establish a performance assessment system for the Board of Directors that includes collegial and individual performance assessments.

f. Asses the performance of each member of the Board of Directors individually in addition to collegially. For that, the GMS should establish an assessment system that includes both collegial and individual performance assessment.

g. Adopt the individual performance assessment of the Board of Commissioners and Board of Directors as the basis for giving incentives to the Boards of Commissioners and Directors.

Page 170: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report168 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 169JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report168 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 169

2. Rekomendasi kepada Dewan Komisarisa. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan pelimpahan

kewenangan dalam penunjukan KAP kepada RUPS setelah proses penunjukan KAP selesai dilaksanakan.

b. Mengusulkan kepada RUPS untuk menetapkan Key Performance Indicator (KPI) dan tatacara penilaian KPI untuk Dewan Komisaris sesuai Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/04/DEKOM/112008 tentang Penetapan dan Penilaian KPI Komisaris tanggal 1 Nopember 2008 sebagai salah satu acuan penilaian kinerja Dewan Komisaris

c. Melakukan pembaharuan pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan setiap tahun

d. Melakukan penilaian KPI untuk Dewan Komisaris sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP/04/DEKOM/112008 tentang Penetapan dan Penilaian KPI Komisaris tanggal 1 Nopember 2008.

e. Meningkatkan kehadiran dalam rapat-rapat sesuai dengan ketentuan syarat kuorum rapat Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar.

f. Menyiapkan ruang kerja Sekretariat Dewan Komisaris untuk mendukung pelaksanaan fungsi dan tugas Sekretaris Dewan Komisaris.

g. Mengesahkan Piagam Komite Manajemen Risiko sehingga dapat mendukung efektivitas pelaksanaan fungsi dan tugas Komite Manajemen Risiko.

h. Mengefektifkan fungsi dan tugas Komite Manajemen Risiko dengan segera mengesahkan Piagam Komite Manajemen Risiko.

3. Rekomendasi Kepada Komite Manajemen Risikoa. Menyusun rencana kerja tahunan dan menyampaikannya

kepada Dewan Komisaris untuk disahkan.b. Mendokumentasikan pelaksanaan rapat dalam risalah rapat

untuk setiap rapat yang dilaksanakan.c. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan Komite

Manajemen Risiko kepada Dewan Komisaris secara berkala.

4. Rekomendasi Kepada Direksia. Segera merealisasikan hasil evaluasi beban kerja, termasuk

didalamnya menyesuaikan kebutuhan karyawan yang ideal dalam rangka mendukung pencapaian kinerja Perusahaan.

b. Melakukan penyesuaian kebijakan dan standar operasional yang ada terkait dengan perubahan struktur organisasi, penerapan IT dan manajemen risiko.

c. Segera menyelesaikan aplikasi dan SOP yang diperlukan dalam penerapan manajemen risiko, disamping itu juga memenuhi kompetensi SDM dalam penerapan manajemen risiko serta membangun kesadaran terhadap risiko (risk awareness) terutama di kantor wilayah dan kantor cabang.

d. Melakukan penyempurnaan dalam penerapan IT sehingga dapat semakin mendukung kinerja Perusahaan, termasuk efisiensi dan penyederhanaan proses bisnis

e. Segera mengimplementasikan penerapan SMM ISO 9001: 2008 di seluruh kantor cabang.

f. Meningkatkan kualitas e-procurement yang ada terutama aspek SDM dan kebutuhan yang mendukung pengadaan jasa di Perusahaan.

g. Melakukan pembaharuan pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan setiap tahun.

h. Melakukan evaluasi beban kerja auditor dibandingkan dengan objek audit yang seharusnya diaudit secara berkala.

i. Meningkatkan kualitas audit yang dilakukan BPI untuk mendukung akuntabilitas penerapan IT Sistem dan Risk Management melalui audit IT dan Risk Based Audit (RBA).

j. Menyajikan Statement of Corporate Intent yang telah ditandatangani oleh Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham.

2. Recommendation to the Board of Commissionersa. Submit a report on the results of delegating authority in the

appointment of a Public Accounting Firm (KAP) to the GMS after the process of appointment has been completed.

b. Propose to the GMS to establish Key Performance Indicators (KPI) and KPI assessment procedures for the Board of Commissioners in accordance with Board of Commissioners Decision No. KEP/04/DEKOM/112008 regarding the Establishment and Assessment of Commissioner KPI dated 1 November 2008 as one of the references for the performance assessment of the Board of Commissioners.

c. Renew its statement of no conflict of interest every year.d. Assess the KPI for the Board of Commissioners in

accordance with Board of Commissioners Decision No. KEP/04/DEKOM/112008 regarding the Establishment and Assessment of Commissioner KPI dated 1 November 2008.

e. Increase attendance in meetings in accordance with the provision of the required quorum for convening Board of Commissioners meetings in the Articles of Association.

f. Provide office space for the Board of Commissioners Secretariat to support the implementation of the functions and duties of the Secretary to the Board of Commissioners.

g. Endorse the Risks Management Committee Charter so that it can support the effectiveness of the implementation of the functions and duties of the Risks Management Committee.

h. Put the functions and duties of the Risks Management Committee into effect by immediately endorsing the Risks Management Committee Charter.

3. Recommendations for the Risks Management Committeea. Prepare an annual work plan and submit it to the Board of

Commissioners for endorsement.b. Document the proceedings of meetings in minutes of

meeting for every meeting convened.c. Periodically prepare and submit reports on Risks Management

Committee activities to the Board of Commissioners.

4. Recommendation to the Board of Directorsa. Immediately act upon the result of the workload evaluation,

including adjusting for the ideal employee requirement in order to support the Company’s performance.

b. Adjust existing policies and operational standards related to the change in organizational structure, application of IT and risks management.

c. Immediately complete the required applications and SOP for applying risks management, in addition also meet the required HR competency in the application of risks management as well as build risk awareness particularly at regional and branch offices.

d. Bring about improvements in the application of IT so that it can further support the performance of the Company, including the efficiency and simplification of business processes.

e. Immediately implement the application of SMM ISO 9001:2008 at all branch offices.

f. Improve the quality of existing e-procurement particularly the HR aspect and the requirements that support the provision of services in the Company.

g. Renew its statement of no conflict of interest every year.h. Evaluate the workload of auditors compared to the audit

object that require periodic auditing.i. Improve the quality of audit performed by BPI to support the

accountability for applying IT System and Risks Management through an IT audit and Risk Based Audit (RBA).

j. Present the Statement of Corporate Intent already signed by the Board of Directors, Board of Commissioners, and Shareholders.

Page 171: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report168 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 169JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report168 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 169

k. Melakukan self-assessment untuk memantau tingkat pemahaman dan pelaksanaan Pedoman GCG dan Pedoman Perilaku secara terstruktur.

Pola hubungan Dekom dan Direksi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan Laporan Dewan Komisaris Tahun 2009 tidak terdapat masalah yang diajukan oleh Direksi tanpa persetujuan Dewan Komisaris atau pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dewan Komisaris dan Direksi masih dalam batasan tata kelola yang baik dengan tetap memerhatikan checks and balances.

Kasus penyimpangan Internal Karyawan PT Jamsostek (Persero)

Jumlah Penyimpangan InternalBerdasarkan hasil pemeriksaan Biro Pengawasan Intern selama tahun 2007 – 2009 terdapat beberapa kasus penyimpangan (fraud) sebagai berikut:

k. Perform self-assessments to monitor the comprehension level and implementation of the GCG Guidelines and Code

of Conduct in a structured manner.

The pattern of relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors that is not in accordance with prevailing regulationsBased on the Board of Commissioners Report for 2009 there were no issues presented by the Board of Directors without the approval of the Board of Commissioners or the management of the company that was in contrary to prevailing regulations. The fulfillment of the principal duties and functions of the Board of Commissioners and the Board of Directors was still within the boundaries of good corporate governance with due regard to checks and balances.

The Internal Fraud of the Employee of PT Jamsostek (Persero)

Total Internal FraudBased on the assessment results of the Internal Audit Division, there were several fraud cases which was occurred throughout 2007 - 2009 are as follows:

Uraian 2007 2008 2009 Description

Jumlah Kasus Penyimpangan 7 6 5 Total Fraud Cases

Kasus yang Telah Diselesaikan 7 5 5 Cases that Has Been Resolved

Dalam Proses Penyelesaian Internal - 1 - Under Internal Completion Process

Telah Ditindaklanjuti Pihak Berwajib 2 - -Had Been Mitigated with the Authorized

Party

Jenis Sanksi 2007 2008 2009 Type of Sanction

Sanksi Ringan- Teguran Lisan Tercatat- Teguran Tertulis

196

2715

--

Light Sanction- Informal Warning (recorded)

- Formal Warning

Sanksi Sedang- Penundaan kenaikan gaji berkala- Penundaan kenaikan golongan selama satu tahun

- Penurunan golongan satu tingkat

16-

6

5-

5

33

1

Middle Sanction- The postponement of periodical raise in salary

- The postponement of annual raise on position level

- Down grading its position to one level

Sanksi Berat- Non Job- Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

14

33

-3

Heavy Sanction- Non Job

- Work Termination (PHK)

Jumlah sanksi yang diberikan kepada karyawanBerdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Manajemen

dengan Serikat Pekerja Jamsostek Tahun 2009-2010, telah

dilakukan tindaklanjut terhadap karyawan yang melakukan

tindakan penyimpangan/disiplin, dengan proses sebagai berikut:

- Biro Pengawasan Intern melakukan proses audit terhadap

karyawan yang dilaporkan melakukan tindakan pelanggaran/

disiplin.

- Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek) melaksanakan

pembahasan atas Laporan hasil pemeriksaan Biro Pengawasan

Intern untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi

tentang sanksi disiplin.

- Direksi PT Jamsostek (Persero) menetapkan sanksi disiplin

yang terkait dengan sanksi disiplin sedang dan berat.

Selama tahun 2007, 2008 dan 2009, Manajemen telah

mengenakan sanksi disiplin kepada karyawan sebagai berikut:

Total sanction given to the employee Based on the 2009-2010 Working Agreement (PKB) between

the Management and JAMSOSTEK’s Labour Union (SPJ), the

Company had undertook a follow up action towards the

undisciplined/fraud action which was conducted by the

employee through several process as follows:

• TheInternalAuditBureauconductedtheauditprocess

towards the employee whom is reported to perform a certain

violation/undisciplined action.

• BPKconductadiscussionforumtowardstheassessment

results of the Internal Audit Bureau to provide the Board of

Commissioners with the recommended sanctions.

• TheBoardofDirectorsofPTJamsostek(Persero)setforth

a disciplinary sanction in the form of middle and heavy

sanction.

Throughout 2007, 2008 and 2009, the Management had given

a disciplinary sanction to the employee with the illustration as

follows:

Page 172: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report170 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 171JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report170 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 171

SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG

GAJI DAN FASILITAS YANG DITERIMA TAHUN 2009

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : H. Hotbonar SinagaAlamat Kantor : Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 JakartaNomor Telepon : 02-5207797Jabatan : Direktur Utama

Dalam hal ini atas nama Direksi PT Jamsostek (Persero), menyatakan bahwa gaji dan fasilitas Direksi tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Dalam hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Direksi tidak diperkenankan membebankan biaya kepada perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Direktur Utama tidak menerima tunjangan perumahan karena telah disediakan rumah jabatan.

Fasilitas Direksi:• Penyediaan rumah jabatan, apabila tidak disediakan diberikan kompensasi berupa tunjangan perumahan sebesar

Rp16.200.000 / bulan.• 1 (satu) buah kendaraan jabatan• Fasilitas pengobatan sesuai ketentuan perseroan• Asuransi Santunan Purna Jabatan dengan premi per tahun maksimal 3 (tiga) kali gaji per bulan• Tunjangan transport disesuaikan dengan harga bahan bakar Pertamax Plus sebanyak 1.000 liter / Direksi / bulan.

Demikian Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, Juni 2010

H. Hotbonar SinagaDirektur Utama

Kantor Pusat : Jl. Jend. Gatot Subroto No.79, Jakarta 12930 - Indonesia. Tel : (021) 5207797 (20 Saluran) Fax : (021) 5202310

Nama Gaji/ bln %Tunjangan

Perumahan/ blnH. Hotbonar Sinaga Rp 60.000.000 100 -

Myra SR Asnar Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Indrasjwari K.S. Kartakusuma Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

HD Suyono Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Rahmaniah Hasdiani Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Ahmad Ansyori Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Dewi Hanggraeni Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Page 173: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report170 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 171JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report170 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 171

DIRECTOR’S STATEMENT LETTERREGARDING

REMUNERATION AND FACILITIES OBTAINED IN 2009

The person who signed this below statement:

Name : H. Hotbonar SinagaOffice Address : Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 JakartaOffice Telephone : 02-5207797Position : Direktur Utama

On behalf of PT Jamsostek Board of Directors, stated that Director’s remuneration in 2009 are as follows:

Other personal expenditures that are not arranged in this decree are not permitted to be allocated to PT Jamsostek (Persero) by the Board of Directors.

President Director does not obtain housing allowance since the Company has been provided the President Director with housing facility.

Board of Director’s facilities include:• Housing, if not provided will be compensated with housing allowance amounted to Rp16.200.000 / month.• 1 (one) operational car.• Health care benefit, as arranged by the Company• post service insurance program, with annual premium at 3 (three) times of monthly salary• The transportation allowances was adjusted to the fuel price of Pertamax plus as many as 1,000 litres / Director /

month.

This statement has been made truthfully.

Jakarta, June 2010

H. Hotbonar SinagaPresident Director

Kantor Pusat : Jl. Jend. Gatot Subroto No.79, Jakarta 12930 - Indonesia. Tel : (021) 5207797 (20 Saluran) Fax : (021) 5202310

Name Salary / month %Allowance

Housing / blnH. Hotbonar Sinaga Rp 60.000.000 100 -

Myra SR Asnar Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Indrasjwari K.S. Kartakusuma Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

HD Suyono Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Rahmaniah Hasdiani Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Ahmad Ansyori Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Dewi Hanggraeni Rp 54.000.000 90 Rp 16.200.000

Page 174: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report172 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 173JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report172 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 173

tanggung jawab sosialCorPorate soCial resPonsibility

mitra dalam suka & dukaa partner in good & bad times

Page 175: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report172 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 173JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report172 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 173

GAMBARAN UMUMPT Jamsostek (Persero) menyelenggarakan kegiatan yang

berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan dalam

bentuk Program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta

(DPKP) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Di dalam Rapat Umum Pemegang Saham, telah ditetapkan

Rencana Kerja dan Anggaran serta pengesahan Laporan

Keuangan untuk masing-masing program DPKP dan PKBL,

setelah dilakukan pemeriksaan oleh Auditor Independen.

DANA PENINGKATAN KESEJAhTERAAN PESERTA (DPKP)Dana Peningkatan Kesejahteran Peserta (DPKP) Program Jamsostek

dibentuk berdasarkan Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) pasal

28 (1) yang tertuang dalam Akta No.76 Notaris Harun Kamil, SH dan

Surat Menteri Keuangan No.: S-521/MK.01/2000 tanggal 27 Oktober

2000 tentang Pedoman Umum Dana Peningkatan Kesejahteraan

Peserta dan disempurnakan melalui Keputusan Menteri Negara

Badan Usaha Milik Negara No.: KEP-247/MBU/2008 tanggal

16 Desember 2008 tentang Pedoman Umum Dana Peningkatan

Kesejahteraan Peserta, serta Surat Menteri Negara BUMN No.: S-567/

MBU/2005 tanggal 21 Desember 2005 perihal Program Perumahan

Peserta JAMSOSTEK.

Evaluasi Sumber DanaEvaluasi terhadap sumber dana selama tahun 2009 dapat diuraikan

sebagai berikut:

dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah

No. Uraian

Realisasi Anggaran Realisasi% % Description

Realization Budget Realization

2008 2009 2009

1 2 3 4 5 5/4 5/3

Sisa Tahun Lalu 315.840 393.848 398.609 101,21% 126,21% Last year’s balance

Penyisihan Laba: Appropriated Retained Earnings

- Penyisihan Laba Tahun 2008 99.839 93.770 93.770 - - - Appropriated Retained Earnings of 2007

sub total 99.839 93.770 93.770 - - sub total

Hasil Pengembalian Pinjaman Repayment of Loans

Pokok Pinjaman Uang Muka KPR 57.278 69.930 68.862 98,47% 120,22% Principal of Mortgage Down Payment

Pokok Pinjaman Koperasi Karyawan 3.080 4.122 3.070 74,48% 99,68% Principal of Loans to Cooperatives

Pokok Pinjaman Provider Jasa Pekerja 431 638 429 67,24% 99,54% Principal Loans to Worker Service Provider

sub Hasil Pengembalian Pinjaman 60.789 74.690 72.361 96,88% 119,04% sub total of repayment of loans

Hasil Pengembangan Return on Investment

- Bunga Pinjaman 10.634 8.740 39.066 446,98% 367,37% - Interests on Loan

- Bunga Deposito (Net) 26.634 34.296 35.180 102,58% 132,09% - Interests on Deposits (Net)

- Jasa Giro (Net) 458 638 646 101,25% 141,05% - Interests on Current Account (Net)

- Hasil Rumah Susun Sewa (312) (813) 260,58% 72,72% - Income of Rental Flat Housing

total Hasil Pengembangan 37.726 43,362 74.079 170,84% 121,79% total return on investment

total sumber Dana 514.194 605.670 638.819 105,47% 124,51 total source of funds

GENERAL OVERVIEWIn performing its role to society, PT Jamsostek (Persero) had

organized several activities that relates to the corporate

social responsibility or CSR in the form of Members Welfare

Improvement Funds (DPKP) program and the Partnership and

Community Development (PKBL) program. The General Meeting

of Shareholders had devised the Work and Budgetary Scheme as

well as validate the audited financial reports of DPKP and PKBL

programs after the assessment which was conducted by an

Independent Auditors.

MEMBERS WELFARE IMPROVEMENT FUNDS (DPKP)JAMSOSTEK Members Welfare Improvement Funds (DPKP) Program

was established based on the Article of Association of PT Jamsostek

(Persero) article 28 (1) that stipulated on the Deed No.76 of Harun

Kamil, SH and the Letter of the Minister of Finance No.: S-521/

MK.01/2000 dated 27 October 2000 regarding The General Guidance

of Members Welfare Improvement Funds and it was being completed

with the Letter of The Minister of State-Owned Enterprise No.: KEP-

247/MBU/2008 dated 16 December 2008 regarding The General

Guidance of Members Welfare Improvement Funds, as well as the

Letter of the Minister of SOE No.: S-567/MBU/2005 dated 21 December

2005 regarding Housing Program of JAMSOSTEK Members.

Evaluation on Sources of FundsThe evaluation towards sources of funds towards the 2009

source of fund budget is illustrated on the following tables:

Page 176: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report174 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 175JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report174 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 175

Realisasi Sumber DPKP selama tahun 2009 mencapai Rp638,82

miliar dengan perincian sebagai berikut:

(i) Sumber dana paling besar berasal dari sisa tahun lalu yaitu

Rp315.840 miliar atau 101,21% dari anggaran sisa sumber

dana tahun 2009 sebesar Rp393.848 miliar.

(ii) Total hasil pengembangan baru mencapai Rp74.079 miliar

atau 170,84% dari anggaran sebesar Rp43.362 miliar. Hasil

pengembangan terbesar berasal dari bunga pinjaman yaitu

sebesar Rp39.066 miliar.

(iii) Pengembalian pinjaman mencapai Rp72.361 miliar atau

96,88% dari anggaran tahun 2009 sebesar Rp74.690 miliar.

Evaluasi Penggunaan DanaEvaluasi terhadap penggunaan dana dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui apakah penggunaan sumber dana telah

teralisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Evaluasi

ini pun dilakukan dengan mengacu pada Penetapan Rencana

Kerja dan Anggaran Program DPKP tahun 2009.

Berdasarkan penetapan tersebut, maka evaluasi terhadap

penggunaan dana selama tahun 2009 dapat diuraikan sebagai

berikut:

The 2009 realization of DPKP Sourceof funds is accounted for

Rp638.819, which derived from the following description:

(i) The largest portion of source of funds was dericed from last year’s

balance which amounted to Rp315,840 billion or 101.21% from

the busget of the 2009 balance of Rp393.848 billion.

(ii) A new loan repayment had reached a total amount of

Rp74,079 billion or 170,84% from the total budget of

Rp43,362 billion. The largest portion was derived from the

interest loan which accounted for Rp39,066 billion.

(iii) The Return on Investment reached a total amount of Rp72,361

billion or 96.88% of the 2009 budget of Rp74,690 billion.

Evaluation on the Utilization of FundsEvaluation towards the utilization of fund was executed in order

to perceive whether the utilization of source of funds had been

realized accordingly. This evaluation was carried out by referring

to the 2009 Work and Budgetary Program of DPKP.

Based on such decree, the evaluation towards the 2009

utilization of funds’ is illustrated on the following tables:

dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah

No. Uraian

Realisasi Anggaran Realisasi% % Description

Realization Budget Realization

2008 2009 2009

1 2 3 4 5 5/4 5/3

i Dana bergulir revolving funD

a. INVESTASI JANGKA PANJANG LONG-TERM INVESTMENT

- Rumah Susun Sewa 421 53.400 15.391 28,82% - - Rental Flat Housing

- Fasilitas Pelayanan kesehatan - - - - - - Health Care Services

sub total 421 53.400 15.391 28,82% - sub total

b. PINJAMAN DANA FUND BORROWINGS

- Uang Muka KPR 71.114 120.000 101.358 84,47% 142,53% - Mortgage Loan

- Koperasi Karyawan 2.936 7.000 3.887 55,53% 132,39% - Employee Cooperatives

- Provider Jasa Pekerja 365 1.500 1.010 67,33% 276,71% - Health Service Provider

sub total 74.415 128.500 106.255 82,69% 142,79% sub total

jumlah i [a+b] 74.836 181.900 121.646 66,88% 162,55% total i [a+b]

ii Dana tiDak bergulir non-revolving funD

a. BIDANG KESEHATAN HEALTH

1. Mobil Ambulance 348 1.532 1.533 47,91% 440,52% 1. Ambulance

2. Renovasi UGD Pusat Kesehatan Pemerintah Daerah 50 - - - - 2. Renovation on ICU at Regional

Governmental Clinic

3. Renovasi Rawat Inap Pusat Kesehatan Pemerintah Daerah - - - - - 3. Renovation on Daily Care at

Regional Goverment Clinic

4. Peralatan Medis/Non Media 1.051 - - - - 4. Medical/Non Medical Supplies

5. Kesehatan Gratis 1.728 1.800 1.817 100,94% 105,15% 5. Free Health Care

6. Bantuan PKK Tingkat I 430 1.300 1.066 82,00% 247,91% 6. PKK Support for Level I

sub total 3.607 4.632 4.416 95,34% 122,43% sub total

Page 177: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report174 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 175JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report174 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 175

Realisasi Total Penggunaan Dana Program DPKP sampai dengan

akhir tahun 2009 mencapai Rp156.793 miliar atau 69,49% dari

total anggaran penggunaan dana sebesar Rp255.642 miliar. Belum

terealisasinya penyaluran dana tersebut antara lain disebabkan

oleh beberapa hal berikut:

1. Perubahan sistem dan prosedur penyaluran program DPKP

sampai dengan akhir tahun 2009 belum disosialisasikan secara

maksimal, sehingga pemahaman petugas lapangan terhadap

sisdur yang baru masih minim serta belum tersedianya

sumber daya manusia dan infrastruktur untuk penyaluran

program DPKP di semua Kantor Cabang guna mengatasi

masalah ini.

2. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM yang ada pada Kantor

Daerah, khususnya yang menangani program DPKP sehingga

program ini kurang tersosialisasi dengan baik kepada para

peserta. Hal ini mengakibatkan rendahnya penyaluran dana

yang bersifat pinjaman.

3. Masih rendahnya realisasi pembangunan Rusunawa

dikarenakan sulitnya proses administrasi legal dalam proses

pembangunan Rusunawa tersebut.

Kinerja program DPKP di tahun 2009 telah menunjukan suatu

peningkatan dibandingkan dengan pencapaian pada tahun

sebelumnya, meskipun pencapaian yang dihasilkan adalah tidak

sepenuhnya sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.

Berikut ini adalah beberapa pencapaian yang dihasilkan program

DPKP di tahun 2009:

a. Evaluasi Dana DPKP Bergulir1. rumah susun sewa Total anggaran untuk pembangunan Rusunawa akhir

tahun 2009 adalah sebesar Rp53.400 miliar yang akan

dialokasikan untuk pembangunan 2 (dua) unit Rusunawa

Jamsostek dan renovasi Rusun pada 1 (satu) lokasi.

The realization of total Utilization of DPKP Funds Program as at the

end of 2009 accounted to Rp156,793 billion or 69.49% of the total

budget of the utilization funds of Rp255,642 billion. The unrealized

utilization of DPKP funds was mainly attributable to the following

matters:

1. The reformation of system and procedures of disbursement of

DPKP program as of 2009 was not being optimally socialized,

therefore the understanding of field officers on the new

system and procedure are still low, and yet there are not

adequate human resources or infrastructure for channeling

the DPKP program at all Branch Offices in order to overcome

this problems.

2. The limited quantity and quality of Human Resources at

Regional Office, particularly those who dealing with DPKP

Program so that this program is not being well socialized to all

of its members. This affect the minimum channeling of funds

which characterized as loans.

3. The realization for the development of Rental Flat Housing

(Rusunawa) is still low, and this was due to the difficulty of legal

administration process on the said development of Rusunawa.

The 2009 operational performance of DPKP program had

indicated an increase compare to the results from the previous

year, although the achievement was not completely appropriate

with the targeted business plan. Several achievement from DPKP

program throughout 2009 is clarified as follows:

a. Evaluation of Revolving of DPKP Fund1. rental flat Housing

Total budget for the construction of Rental Flat Housing in

2009 are amounting to Rp53,400 billion, which was being

allocated to the construction of two unit of Rusunawa and

renovation of flat housing at one location.

b. BIDANG PENDIDIKAN EDUCATION

Beasiswa 19.614 24.000 23.923 99,68% 121,97% Scholarship

Pelatihan Tenaga Kerja 1.487 1.500 1.389 92,60% 93,41% Training for Worker

Renovasi BLK Pemda 80 - - - - Renovation on Regional Gov. TC

sub total 21.181 25.500 25.312 99,26% 119,50% sub total

c. BIDANG KESEJAHTERAAN WELFARE

Bantuan PHK 1.197 3.990 892 22,36% 74,52% Severance Aids

Bantuan Subsidi Bunga - 3.000 2.542 84,73% - Subsidized Interest Aids

Bantuan KPR - - - - - Mortgage Aids

sub total 1.197 6.990 3.434 49,13% 286,88% sub total

d. BEBAN-BEBAN EXPENSES

Beban Operasional Program 1.664 6.620 1.985 29,98% 119,29% Operational Expense Program

sub total 1.664 6.620 1.985 29,98% 119,29%

jumlah ii (a+b+c+d) 27.649 45.410 35.147 77,40% 127,12%

total Penggunaan Dana [i+ii] 102.485 227.310 156.793 68,98% 152,99% total utilization of funds [i+ii]

komposisi bergulir 84,5% revolving Composition

komposisi tidak bergulir 15,5% un-revolving Composition

Page 178: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report176 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 177JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report176 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 177

Biro PKP sedang melaksanakan pembangunan Rumah

Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di lokasi Muka Kuning

dan Kawasan Industri Kabil, Batam. Adapun progres yang

dihasilkan sampai akhir tahun 2009 adalah sebagai berikut:

• ProsespembangunanRusunawaMukaKuningtelah

selesai dilaksanakan

• Saatinitelahditunjukkontraktorpelaksana

pembangunan untuk Rusunawa di Kawasan Industri

Kabil, Batam

• RusunawaJababekaCikarangdirencanakanakan

direnovasi dan saat ini telah ditunjuk konsultan

perencana untuk melaksanakan hal tersebut.

3. Pinjaman Dana uang muka Perumahan Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) untuk tahun

2009 dianggarkan sebesar Rp120 miliar, sedangkan sampai

dengan akhir tahun 2009 telah disalurkan kepada 8.324

Tenaga Kerja dengan total nilai sebesar Rp101.358 miliar

atau 138,73% dari anggaran yang ditetapkan.

4. Pinjaman Dana koperasi karyawan Total penyaluran pinjaman koperasi sampai dengan akhir

tahun 2009 dari anggaran yang tersedia sebesar Rp70

miliar telah disalurkan kepada 66 unit koperasi sebesar

Rp3.890 miliar atau 94,29% dari anggaran tahun 2009 yang

ditetapkan.

5. Pinjaman Provider Pelayanan kesehatan Penyaluran pinjaman provider pelayanan kesehatan sampai

dengan tahun 2009 dari anggaran yang tersedia sebesar

Rp1,5 miliar, telah direalisasikan sebesar Rp1.010 juta pada

25 unit Provider Pelayanan Kesehatan atau 166,67% dari

anggaran tahun 2009 yang ditetapkan.

Tidak tercapainya realisasi penyaluran pinjaman provider

pelkes dikarenakan belum dilaksanakannya sosialisasi atas

perubahan ketentuan untuk prosedur pinjaman provider

pelkes.

b. Evaluasi Dana DPKP Tidak Bergulir1. bantuan mobil Ambulance Bantuan untuk mobil Ambulance selama akhir tahun 2009

dianggarkan sebesar Rp3.199 miliar untuk 7 unit mobil

ambulance, sampai dengan akhir tahun 2009 bantuan

yang terealisasi adalah sejumlah 4 unit atau setara dengan

Rp1.532 miliar yang mewakili 47,89%.. Tidak tercapainya

realisasi tersebut dikarenakan kegagalan vendor untuk

memenuhi komitmen sesuai dengan perjanjian, yaitu

penyediaan ambulance sejumlah 7 (tujuh) unit.

2. bantuan kesehatan Cuma-Cuma Penyaluran hibah untuk pelayanan kesehatan cuma-cuma

dalam tahun 2009 dianggarkan sebesar Rp1,80 miliar, sampai

dengan akhir tahun 2009 telah disalurkan sebanyak 143 kali

dengan total biaya sebesar Rp1.816 juta atau 119,17% dari

anggaran tahun 2009 yang ditetapkan.

The PKP Bureau was still in the process to implement the

development of Rental Flat Housing at Muka Kuning and

Kabil Industrial Area, Batam. As for the progress that is

produces as of 2009 are as follows:

• ThedevelopmentprocessofMukaKuningRentalFlat

Housing are properly conducted

• Currently,theCompanyhadappointthecontractorfor

the development of Rental Flat Housing at the Industrial

Area of Kabil, Batam

• TheRentalFlatHousingatJababekaCikarangwas

planed to be renovated and currently the Company had

appoint the consulting planner to execute this project.

3. Down Payment for mortgage loanThe 2009 budget for Mortgage Loan Down Payment

(PUMP) was amounted Rp120 billion, meanwhile, as at the

end of 2009, it has been channeled to 8,324 Workers for a

total amount of Rp101,358 billion or 138.73% from the set

budget.

4. Principal loan to Cooperatives employeeTotal channeling on cooperative loan as at the end of

2009 from the available budget of Rp70 billion had been

provided to 66 units of cooperatives for a total amount of

Rp3,890 billion or 94.29% from the 2009 set budget.

5. Health Care service Provider loanTotal loan for health care service provider as at the end of

2009 from the available budget of Rp1.5 billion had been

provided to 25 units of health care service provider for a

total amount of Rp1,010 million or 166.67% from the set

budget.

The unrealized loan channelling for the provider of health

care facilities was mainly due to the lack of dissemination of

information regarding changes in regulation as one of the

loan procedures for the health care facilities.

b. Evaluation on Non Revolving DPKP Funds1. ambulance As at the end of 2009, total donation for seven unit of

ambulance was budgeted to a nominal value of Rp3,199

billion. It was being realized to four unit or equivalent to a

total amount Rp1,532 billion that represent a percentage

of 47,89%. The unrealized donation for ambulance was

mainly attributable to the unprofessional vendor that is not

submissive with the agreed contract, which are providing a

total of 7(seven) unit of ambulances.

2. Donation for free Health Care As at the end of 2009, total distribution grants for free

health care was budgeted to a nominal value of Rp1.80

billion, and it has been realized to 143 times for a total

amount of Rp1,816 million or equivalent with 119.17% of

the 2009 budget.

Page 179: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report176 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 177JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report176 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 177

3. bantuan Pusat Pelayanan kesehatan (PPk) tingkat i Penyaluran hibah untuk bantuan Pusat Pelayanan

Kesehatan (PPK) Tingkat 1 dalam tahun 2009 dianggarkan

sebesar Rp1,5 miliar, sampai dengan akhir tahun 2009

bantuan PPK Tingkat 1 telah disalurkan kepada 112 unit

sebesar Rp1.066 juta atau 193% dari anggaran tahun 2009

yang ditetapkan.

4. bantuan beasiswa jamsostek Penyaluran hibah untuk beasiswa dalam tahun 2009

dianggarkan sebesar Rp24 miliar, sedangkan realisasi

sampai dengan akhir tahun 2009 telah dilaksanakan

bantuan beasiswa kepada 12.127 anak tenaga kerja dengan

jumlah sebesar Rp23.923 juta atau 121,27% dari anggaran

yang ditetapkan.

5. bantuan Pelatihan tenaga kerja Untuk bantuan pelatiahan tenaga kerja dalam tahun 2009

dianggarkan sebesar Rp1,5 miliar, sampai dengan akhir

tahun 2009 telah direalisasikan sebesar Rp1.389 juta atau

92,60% dari anggaran yang telah ditetapkan.

6. bantuan keuangan Pemutusan Hubungan kerja (PHk) Program bantuan bagi tenaga kerja yang terkena

pemutusan hubungan kerja (PHK) dimaksudkan untuk

menanggulangi gejolak sosial dan memberikan bantuan

keuangan sementara kepada tenaga kerja tersebut

sebelum berhak mengambil Jaminan Hari Tua. Penyaluran

bantuan PHK dalam tahun 2009 dianggarkan sebesar

Rp3.990 juta, sampai dengan akhir tahun 2009 telah

direalisasikan kepada 2.548 tenaga kerja sebesar Rp892 juta

atau 22,35% dari anggaran yang ditetapkan.

7. bantuan administrasi kPr Bantuan ini diberikan kepada TK peserta JAMSOSTEK guna

membantu biaya pengurusan atau biaya administrasi Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) dari Bank/Lembaga Pembiayaan.

Penyaluran bantuan administrasi KPR tahun 2009

dianggarkan sebesar Rp3 miliar dan sampai dengan akhir

tahun 2009 telah terrealisasikan sebesar Rp2.542 juta kepada

5.083 TK atau 84,75% dari anggaran yang telah ditetapkan.

Evaluasi Biaya OperasionalBiaya operasional merupakan biaya untuk kegiatan yang

berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan serta evaluasi

program DPKP baik intern maupun dengan pihak instansi

terkait, pembelian computer, biaya pembuatan software,

biaya perjalanan dinas dan beban manajemen lainnya. Biaya

operasional dalam tahun 2009 dianggarkan sebesar Rp6.620

miliar, sedangkan realisasi sampai dengan tahun 2009 mencapai

sebesar Rp1.940 miliar atau 29,31% dari anggaran yang

ditetapkan.

Evaluasi Tingkat KolektibilitasEvaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kolektibilitas

atas penyaluran danan bergulir (pinjaman dan investasi jangka

panjang). Evaluasi didasarkan pada Pedoman Pengelolaan DPKP

PT Jamsostek (Persero) yang ditetapkan Direksi dengan

No. KEP/33/032002 tanggal 28 Maret 2002.

3. Donation for Health Care Centre (PPk)-level iAs at the end of 2009, total distribution grants for Health

Care Centre (PPK) – Level I was budgeted at a nominal

value of Rp1.5 billion, and it has been realized to 112 units

for a total amount of Rp1,066 million or equivalent with

193% of the 2009 budget.

4. Donation for jamsostek scholarshipsAs at the end of 2009, total distribution grants for

scholarships was budgeted to a nominal value of Rp24

billion, and it has been realized to 12,127 children of

workers for a total amount of Rp23,923 billion or equivalent

with 121.27% of the 2009 budget.

5. Donation for Workers training As at the end of 2009, total donation for workers’ training

was budgeted to a nominal value of Rp1.5 billion, and it

has been realized to a total amount of Rp1,389 million or

equivalent with 92.60% of the 2009 budget.

6. severance benefit Donation Donation program that is being addressed to workers that

was being terminated from work (PHK) was meant to cope

with social flame and to provide temporary financial aid to

those workers before they have the rights to withdraw their

Old Age Benefit. The 2009 distribution on severance aids

was budgeted to a nominal value of Rp3,990 million, and

as at the end of 2009, it has been realized to a total of 2,548

workers which amounting to Rp892 million or equivalent

with 22.35% from the 2009 budget.

7. administration for mortgage Housing assistanceThis assistance was provided to the worker of JAMSOSTEK

members in order to assist the administration fee or

Mortgage Housing fee from Bank/Financial Institutions.

The distribution of administrative assistance for Mortgage

Housing in 2009 was budgeted at Rp3 billion and as at

year-end 2009, it had been realized to a total amount of

Rp2,542 million and being distributed to the total of 5,083

workers of 84.75% from the set budget.

Evaluation on Operational ExpensesThe operational expense represent expenses for certain activities

that relates to the preparation and implementation as well as

the evaluation of DPKP program for the purpose of internal or

related to the authorized party, purchase of computer, software

production, working trip and other management fee. The 2009

budget for operational expenses was amounting to Rp6,620

billion, and as at the end of 2009, it has been realized to a total

amount of Rp1,940 billion or 29.31% of the set budget.

Evaluation on Collectibility LevelThis evaluation was pertaining to perceive a collectibility level

towards the utilization of revolving funds (loan and long-term

investment). This evaluation was based on Management of DPKP

Guidelines of PT Jamsostek (Persero) which stipulate on Directors

Decree No. KEP/33/032002 dated 28 March 2002.

Page 180: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report178 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 179JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report178 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 179

No. Klasifikasi Perhitungan TotalClassification Calculation Total

1 2 3 4

1. Lancar/Current 151.521 x 100% 151.521

2. Kurang Lancar/Sub Standard 10.565 x 75% 7.924

3. Ragu-ragu/Doubtful 10.870 x 50% 5.435

4. Macet/Loss 90.558 x 0% 0

total 164.880

c. Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman c. Average Balance on Loan Collectibility

Rata-rata Tertimbang Kolektibilitas/Average Balance on Loan Collectibility x 100%

Jumlah Pinjaman/Total Loan

Rp164.880 x 100% = 62,56%

Rp263.524

Evaluasi tingkat kolektibilitas tahun 2009 adalah sebagai berikut:

a. Posisi piutang pinjaman per 31 Desember 2009

b. Klasifikasi pinjaman per 31 Desember 2009

d. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman

b. Klasifikasi pinjaman per 31 Desember 2009

Evaluasi Kinerja PengelolaanBerdasarkan keputusan Direksi PT Jamsostek (Persero)

No. KEP/219/082007 tanggal 30 Agustus 2007 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penetapan dan Penilaian Key Performance

Indicators berdasarkan Metode Balanced Score Card, maka hasil

perhitungan kinerja pengelolaan DPKP sampai dengan

31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

nilai Bobot/Value = 95,27Predikat = sehaT

No. Klasifikasi Realisasi Tahun 2009Classification 2009 Realization

1 2 3 (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)

1. Lancar/Current 151.521

2. Kurang Lancar/Sub Standard 10.565

3. Ragu-ragu/Doubtful 10.870

4. Macet/Loss 90.568

Total 263.524

Evaluation on collectibility level throughout 2009 is as follows:

a. Outstanding Loan as of 31 December 2009

b. Loan classification as 0f 31 December 2009

d. Collectibility Level of loan repayment

Evaluation on Management PerformanceBased on Directors Decree of PT Jamsostek (Persero)

No. KEP/219/082007 dated 30 August 2007 concerning the

Directory on Implementation Decree and the Assessment of

Key Personnel Indicators based on Balance Score Card Method,

the calculation on management of DPKP performance as of 31

December 2009 is as follows:

Value = 95.27Predicate = SOUND

No. Klasifikasi Realisasi Tahun 2009Classification 2009 Realization

1 2 3 (dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah)

1.Jumlah Sisa Pinjaman per 31 Desember 2009

Total Outstanding Loan as of 31 December 2009

263.523

Total 263.523

Page 181: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report178 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 179JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report178 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 179

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL)

Program KemitraanProgram kemitraan merupakan program untuk meningkatkan

kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri

melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

dasar Pelaksanaana. PKBL ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Badan Usaha

Milik Negara Republik Indonesia Nomor: KEP-236/MBU/2003

tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN

dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan melalui

Dana dari Bagian Laba BUMN; yang disempurnakan melalui

Peraturan Menteri Negara BUMN RI Nomor: PER-05/MBU/2007

tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN

dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan melalui

Dana dari Bagian Laba BUMN.

b. Surat Edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik

Indonesia Nomor: SE-01/MBU/2007 tanggal 31 Agustus 2007

perihal Pemberlakuan Jasa Administrasi Pinjaman Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

c. Di tahun 2009 telah terbit Surat DIreksi No. : B/101/012009

tanggal 8 Januari 2009 Perihal Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Kerjasama Penyaluran Pinjaman Program Kemitraan PT

Jamsostek (Persero) dengan BUMN dan atau Lembaga

Penyalur, Surat Direksi No. : B/6130/072009 tanggal 17 Juli

2009 Perihal Penagihan Pinjaman Program Kemitraan PT

Jamsostek (Persero) dan Surat Direksi No. : B/9513/112009

tanggal 3 November 2009 Perihal Jasa Administrasi Program

Kemitraan.

Dana program Kemitraan bersumber dari:

• Penyisihanlabasetelahpajakmaksimalsebesar2%

• Hasiljasaadministrasipinjaman,bungadepositodanatau

jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi biaya

operasional

• PelimpahandanaProgramKemitraandariBUMNlain(jika

ada).

Dana progam Kemitraan diberikan dalam bentuk:

• Pinjamanuntukmembiayaimodalkerjadanataupembelian

aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan

penjualan

• Pinjamankhususuntukmembiayaikebutuhandana

pelaksanaan kegiatan usaha mitra binaan yang bersifat jangka

pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha

mitra binaan

• Hibahuntukmembiayaipendidikan,pelatihan,pemagangan,

pemasaran, promosi, dan hal lain-lain yang menyangkut

peningkatan produktivitas mitra binaan serta untuk

pengkajian/penelitian.

PARTNERShIP AND COMMUNITY DEVELOPMENT (PKBL) PROGRAM

Partnership Program Partnership program represent the ability of small enterprise to

increase their performance to a solid and independent enterprise

through the utilization of SOE’s profit originating funds.

Basic implementationa. PKBL was established based on Decision Letter of State-Owned

Enterprise of the Republic of Indonesia No.: KEP-236/MBU/2003

dated 17 June 2003 regarding the SOE Partnership program with

Small Enterprise and Community Development through funds

from the equity of the SOE; which then be completed with the

Regulation of the State Minister of SOE of the Republic of Indonesia

No.: PER-05/MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding the SOE

Partnership program with Small Enterprise and Community

Development through funds from the equity of the SOE.

b. The Circular Letter of the Minister of SOE of the Republic of

Indonesia No.: SE-01/MBU/2007 dated 31 August 2007 regarding

the Application of Credit Administration Services of Partnership and

Community Development Program (PKBL).

c. In 2009, the Board of Directors had publishes a Letter

No. : B/101/012009 dated 8 January 2009 regarding Technical

Guidelines on Joint Partnership Program for Loan Channeling of

Partnership Program of PT Jamsostek (Persero) with the SOE and/

or Suppliers, the BOD Letter No. : B/6130/072009 dated 17 July 2009

regarding Loan Collecting of Partnership Program of PT Jamsostek

(Persero) and the BOD Letter No. : B/9513/112009 dated 3 November

2009 regarding Administration Services of Partnership Program.

Funding for Partnership Program derived from the following

descriptions:

Appropriate retained earnings after tax for a maximum of 2%•

The results of loan administration fee, deposit interest, and or •

current account’s fee from Partnership Program after being

reduced by the operational expenses

Handed over the funding of Partnership Program from other •

SOE (if any).

Funding for Partnership Program was distributed in the form of:

Loan for financing the working capital and or purchasing of •

fixed assets in order to increase production and sales activity

Special Loan for financing the needs of executing short-term •

partnership’s activity in order to fulfill the requirements from

partnership’s business partner

Grants for financing the education, training, internship, •

marketing, promotion and so forth, which related with the

increasing productivity of each partnership as well as the

assessment/ research.

Page 182: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report180 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 181JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report180 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 181

a. Evaluasi Sumber Dana

Realisasi dana tersedia bagi Program Kemitraan pada tahun 2009

adalah sebesar Rp63.474 juta atau 49,64% dari anggaran tahun

2009 sebesar Rp42.418 juta dengan rincian sebagai berikut:

• SaldoawalsebesarRp26.649jutaatausebesar135,88%dari

anggaran sebesar Rp19.611 juta. Bila dibandingkan dengan

tahun sebelumnya, realisasi ini merupakan peningkatan

sebesar 65,19% dari realisasi sebesar Rp16.132 juta.

• Alokasipenyisihanlabasebagaisalahsatusumberdana

Program Kemitraan mencatat realisasi sebesar Rp21.810

juta atau 208,90% dari anggaran sebesar Rp10.440 juta.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, realisasi ini

merupakan peningkatan sebesar 109,22% dari Rp19.968 miliar

pada tahun 2008.

• Sumberdanayangberasaldaripengembalianpokokpinjaman

dari mitra binaan dalam bentuk angsuran pokok mencatat realisasi

sebesar Rp15.016 juta atau 121,42% dari rencana penerimaan

sebesar Rp12.367 juta di tahun 2009. Bila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, besaran ini merupakan persentase

sebesar116,68% dari realisasi tahun 2008 sebesar Rp12.869 juta.

Jumlah pendapatan sampai akhir tahun 2009 adalah sebesar

Rp4.051 juta atau 114,54% dari rencana tahun 2009 sebesar

Rp3.537 juta yang terdiri atas:

• Pendapatanjasaadministrasipinjamansampaiakhirtahun

2009 sebesar Rp1.877 juta atau 85,69% dari anggaran tahun

2009 sebesar Rp2.190 juta. Penerimaan ini menunjukkan

107,83% dari realisasi sebesar Rp1.740 juta pada tahun 2008.

a. Evaluation on Source of Fund

The realization of available source of funds for the Partnership

Program in 2009 were amounted to Rp63,474 million or 49.64%

from the 2009 budget of Rp42.418 million, which derived from:

First Balance which amounting to Rp26,649 million or 135.88% •

from the total budget of Rp19,611 million. Compare to that of

in previous year, the 2009 realization constitute an increase of

65.19% from the 2008 realization of Rp16,132 million.

Allocation of appropriate retained earnings as one of source •

of funds for the Partnership Program recorded a realization for

a total amount of Rp21,810 million or 208.90% from the total

budget of Rp10,440 million. Compare to that of in previous

year, the 2009 realization constitute an increase of 109.22%

from the 2008 realization of Rp19,968 billion.

Source of fund which derived from repayment of loan’s •

principal booked a realization value of Rp14.88 billion or

120.31% from the 2009 acceptance plan of Rp12.37 billion.

Compare to that of in previous year, the 2008 realization

constitute a percentage of 116.68% from the 2008 realization

of Rp12,869 million.

Total revenue as of year-end 2009 are amounting to Rp4,051

million or 114.5% from the 2009 plan of Rp3,537 million which

constitutes the followings:

Borrowing administration services as at the end of 2009 was •

amounted to Rp1.88 billion or 85.69% from the 2009 budget

of Rp2.19 billion. This revenue indicates the realization to total

amount of Rp1,740 million or 107.83% from that of 2008.

dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah

No. Uraian

Realisasi2009

%Description

Realization %

2008Anggaran Realisasi

Budget Realization 5/4 5/

1 2 3 4 5 6

1. DANA TERSEDIA AVAILABLE SOURCE OF FUNDS

a. Saldo Dana Awal Tahun 16.132 19.611 26.649 135,88% 165,19% Begining balance

b. Alokasi Penyisihan Laba 19.968 10.440 21.810 208,90% 109,22% Allocation of Appropriate Retained Earnings

c. Pengembalian Pokok Pinjaman 12.869 12.367 15.016 121,42% 116,68% Loan Repayment

d. Lain-lain - - - - - Others

jumlah Dana tersedia 48.969 42.418 63.474 149,64% 129,62% total source of fund

2. PENDAPATAN REVENUE

a. Jasa Administrasi Pinjaman 1.740 2.190 1.877 85,69% 107,83% Borrowing Administration Services*

b. Bunga Deposito*) 1.246 1.201 1.994 166,05% 160,05% Interests on Deposit*)

c. Jasa Giro 149 146 181 123,63% 120,95% Current Account Fee*)

d. Pendapatan Lain-lain - - - - - Other Revenue

jumlah Pendapatan 3.136 3.537 4.051 114,55% 129,21% total revenue

total 52.105 45.955 67.525 146,94% 129,60% total

Page 183: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report180 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 181JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report180 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 181

dalam Jutaan Rupiah 2009 in Million Rupiah

No. UraianReal 2008 Anggaran Realisasi %

DescriptionBudget Realization

MB Rp MB Rp MB Rp 8/6 8/4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Pinjaman loans:

a. Sektor Industri 146 3.083 58 2.000 200 3.614 180,71% 117,22% Industry Sector

b. Sektor Perdagangan 437 7.297 67 3.000 734 8.407 280,23% 115,21% Trading Sector

c. Sektor Pertanian 76 1.814 255 12.200 858 7.823 64.12% 431,18% Agriculture Sector

d. Sektor Peternakan 157 3.735 149 7.000 1.494 13.028 186,11% 348,83% Farming Sector

e. Sektor Perkebunan 15 402 32 1.200 6 130 10,83% 32,34% Plantation Sector

f. Sektor Perikanan 74 873 40 1.200 110 1.321 110,12% 151,37% Fishery Sector

g. Sektor Jasa 156 3.878 53 2.000 203 3.106 155,28% 80,09% Services Sector

h. Sektor Lainnya 14 433 30 400 43 373 93,25% 86,24%% Other Sector

sub total (1) 1.075 21.516 684 29.000 3.648 37.802 130,35% 175,70% sub total

2. HibaH Donation

a. Pendidikan dan Pelatihan 66 1.219 1.513 2.700 1.259 2.148 79,54% 176,12% Educaction and Training

b. Pemasaran dan Promosi 72 2.167 38 4.550 98 3.078 67,65% 142,03% Marketing & Promotion

c. Pemagangan - - - - - - - - Internship

d. Penelitian & Pengembangan

- - - - - - - - Research & Development

sub total (2) 138 3.387 1.551 7.250 1.357 5.226 72,08% 154,31% sub total

total 1.213 24.901 2.235 36.250 5.005 43.027 118,70% 172,79% total

Sumber Data: Laporan Keuangan Program KBL Tahun 2009 (audited) Sources: 2009 Financial Report of PKBL Program (audited)

• PendapatanBungadepositosebesarRp1.994jutaatau

mencapai 166,05% dari rencana anggaran satu tahun sebesar

Rp1.201 juta. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

besaran ini merupakan peningkatan sebesar 160,05% dari

realisasi penerimaan bunga deposito sebesar Rp1.246 juta

pada tahun 2008.

• PendapatanjasagirosebesarRp181jutaatau123,63%dari

anggaran tahun 2009 sebesar Rp146 juta. Bila dibandingkan

dengan realisasi sebesar Rp149 juta pada tahun 2008, besaran

ini mencatat prosentase sebesar 120,95%.

Secara keseluruhan, pencapaian realisasi anggaran sumber dana

Program Kemitraan pada tahun 2009 lebih disebabkan oleh

besarnya dana tersedia yang dipengaruhi oleh saldo dana awal

tahun yang timbul dari dana yang belum bisa disalurkan pada

tahun sebelumnya, serta penyisihan laba yang menunjukkan

realisasi yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan.

b. Evaluasi Penggunaan Dana Berdasarkan Sektor Usaha Realisasi penggunaan dana Program Kemitraan tahun 2009

adalah sebagai berikut:

Interest on Deposits was amounting to Rp1,994 million or •

166.05% from the annual budget of Rp1,201 million. Compare

to that of in previous year, the 2009 realization constitute

an increase of 160.05% from the 2008 realization of Rp1,246

million.

Current Account’s fee was amounting to Rp181 million or •

123.63% from the 2009 budget of Rp146 million. Compare

to the 2008 realization of Rp149 million, it was represent a

percentage of 120.95%.

In general, the achievement of budget funds for Partnership

Program in 2009 was mainly derived from the available amount

that is influenced with the beginning year’s balance which arise

from previous funds that have not been distributed, as well as

the provision of profit that shows a greater realization than what

is expected.

b. Evaluation on Utilization of Funds based on Business SectorsThe 2009 realization of utilization of funds from Partnership

Program is illustrated bellow:

Page 184: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report182 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 183JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report182 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 183

Realisasi penyaluran dana Program Kemitraan pada tahun

2009 adalah sebesar Rp43.027 juta atau sebesar 118,70% dari

anggaran tahun 2009 yang juga merupakan peningkatan

sebesar 72,79% dari tahun sebelumnya dengan rincian

sebagai berikut:

I. Realisasi pinjaman yang ditujukan kepada 3.648 Mitra

Binaan adalah sebesar Rp37.802 juta atau 130,35% dari

anggaran tahun 2009 sebesar Rp29.000 juta. Dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, realisasi ini menunjukan

peningkatan sebesar 75,70% dari total penyaluran dana

tahun 2008 sebesar Rp21.515 juta

Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa sektor peternakan

merupakan kontributor terbesar dalam realisasi penyaluran

Pinjaman Program Kemitraan yang mencatat proporsi sebesar

34,46%, diikuti oleh sektor perdagangan dan pertanian

masing-masing sebesar 22,24% dan 20,69%, sektor industri

sebesar 9,56%, sektor jasa sebesar 8,22%, sektor perikanan

sebesar 3,50%, serta sektor lainnya dan sektor perkebunan

masing-masing sebesar 0,99% dan 0,34%.

II. Penyaluran dana hibah untuk 1.357 unit adalah sebesar

Rp5.226 juta atau sebesar 72,08% dari anggaran tahun 2009

sebesar Rp7.250 juta. Komponen penyaluran hibah terdiri

dari penyaluran bidang Pendidikan dan Pelatihan sebesar

Rp2.148 juta atau 79,54% dari anggaran sebesar Rp3.078

juta dan hibah bidang Pemasaran dan Promosi sebesar

Rp2.848 juta atau 67,65% dari anggaran sebesar Rp4.550

juta. Sementara bila dilihat secara komposisi, penyerapan

hibah Program Kemitraan dapat diilustrasikan sebagai

berikut:.

Pada tahun 2009, dapat diketahui bahwa proporsi penyaluran

hibah Program Kemitraan bidang Pemasaran dan Promosi

mencatat besaran 58,90%, sementara sebesar 41,10%

dikontribusikan melalui bidang Pendidikan dan Pelatihan

untuk Mitra Binaan.

The 2009 realization of utilization of funds from the

Partnership Program was amounting to Rp43,027 million or

118.70% from the 2009 or represent an increase of 72.79%

from that of in 2008 with the following description:

I. Realization of loan which is provided to 3,648 Assisted

Partner was amounting to Rp37,802 million or 130.35%

from the 2009 budget of Rp29,000 million. Compare to

the results on previous year, the realization represent an

increase of 75.70% from the total distribution of loans

which was amounted to Rp21,515 million in 2008.

From the above illustration, it indicates that the farming

sector was the largest contributor in the realization of loan

channelling of the Partnership Program that record a total

percentage of 34.46%, followed by the trading and agriculture

sectors that reached a total of 22.24% and 20.69%, respectively,

the industrial sector reached 9.56%, financial sector reached

8.22%, fishery sector reached 3.50% and other as well as

plantation sector that reached 0.99% and 0.34%, respectively.

II. The distribution of granted funds for 1,357 unit are amounting

to Rp5,226 million or 72.08% from the 2009 budget of Rp7,250

million. Granted funds was comprises of the Education and

Training channeling of Rp2,148 million or 79.54% from the

total budget of Rp2,078 million and granted on the Marketing

and Promotion with a total amount of Rp2,848 million or

67.65% from the total budget of Rp4,550 million. Meanwhile,

in terms of composition, the granted absorption of Partnership

Program could be illustrated as follows:

In 2009, it is known that the proportion of grant channeling for

Partnership Program in the field of Marketing and Promotion

accounted for 58.90%, while a total of 41.10% was contributed

through the Education and Training fields for small partners.

Penyerapan Sektoral Dana Hibah Program Kemitraan Tahun 2009sectoral absorbtion on granting funds of Partnership Progam in 2009

41.10% Pendidikan dan PeLatihan/Education and Training

58.90% Pemasaran dan Promosi/Marketing and PRomotion

Penyerapan Sektoral Dana Pinjaman Program Kemitraan Tahun 2009sectoral absorbtion on funding loan of Partnership Program in 2009

8.25% Sektor Jasa/Services Sector

3.50% Sektor Perikanan/Fishery Sector

0.34% Sektor Perkebunan/Plantation Sector

34.46% Sektor Peternakan/Farming Sector

0.99% Sektor Lainnya/Other Sectors20.69% Sektor Pertanian/Agriculture Sectors22.24% Sektor Perdagangan/Trading Sectors

9.56% Sektor Industri/Industrial Sectors

Page 185: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report182 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 183JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report182 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 183

c. Total Penggunaan Biaya Operasional Akumulasi dana yang sudah disalurkan oleh Program Kemitraan

sampai dengan tahun 2009 mencapai Rp2.096,43 juta atau sebesar

59.50% dari anggaran yang ditetapkan.

d. Evaluasi Pencapaian Sasaran Realisasi penyaluran program Kemitraan tahun 2009 yang

lebih besar dari anggaran yang telah ditetapkan bisa

dilakukan dikarenakan adanya tambahan alokasi penyisihan

laba perusahaan kepada sumber dana Program Kemitraan.

Beberapa program RKA-KBL tahun 2009 yang belum

dilaksanakan antara lain adalah sebagai berikut:

• Belumdilaksanakannyapembenahan&migrasidatabase

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

• Masihdilakukannyapenyempurnaanaplikasioperasional

Program KBL menuju aplikasi online

• StandardOperatingProcedure(SOP)ProgamKemitraan

masih dalam proses penyelesaian.

Tingkat Kolektibilitas Pinjaman

c. Total Utilization of the Operational Expenses Total utilization of funds that have been channeled by the

Partnership Program as of 2009 was accounted to Rp2,096.43 million

or 59.50% from the set budget.

d. Evaluation on Target Achievement The actual distribution of the Partnership Program in 2009,

which is higher than the set budget is due to the additional allocations of the Company’s provision of profit to the source of funds of the Partnership Program.

Several program of RKA-KBL in 2009 that is not been realized thoroughly is as follows:• Theimplementationofreformationanddatabase

migration of Partnership and Community Development Program was not been undertaken.

• TheimprovementofoperationalapplicationofKBLprogram towards online application was still on progress

• StandardOperatingProcedure(SOP)ofthePartnership

Program is still in the completion process.

Collectibility Level of Loan

b. Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman b. Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman

No. Klasifikasi Perhitungan TotalClassification Calculation Total

1 2 3 4

1. Lancar/Current 7.107.808.089 x 100% 7.107.808.089

2. Kurang Lancar/Sub Standard 34.768.982.964 x 75% 26.076.737.223

3. Ragu-ragu/Doubtful 11.971.430.928 x 50% 2.992.857.732

4. Macet/Loss 46.207.536.725 x 0% -

total 100.055.758.706 36.177.403.044

a. Klasifikasi saldo pinjaman sampai dengan tahun 2009 a. Balance on Loan Classification as of 2009

No. Klasifikasi s/d 2008 Realisasi Tahun 2009Classification until 2008 2009 Realization

1 2 3 4

1. Lancar/Current 17.055.399.153 7.107.808.089

2. Kurang Lancar/Sub Standard 6.819.178.083 34.768.982.964

3. Ragu-ragu/Doubtful 9.462.320.495 11.971.430.928

4. Macet/Loss 52.905.719.777 46.207.536.725

total 86.242.617.508 100.055.758.706

c. Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun 2009 c. Collectibility Level on Loan Repayment in2009

Rata-rata Tertimbang Kolektibilitas/Average Balance on Loan Collectibility x 100%

Jumlah Pinjaman/Total Loan

36.177.403.044 x 100% = 36,16%

100.055.758.706.

Page 186: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report184 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 185JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report184 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 185

Sumber Dana Program Bina Lingkungan tahun 2009

mencapai Rp31.225 juta atau sebesar 154,37% dari anggaran

sebesar Rp20.227 juta, dengan rincian sebagai berikut :

a. Realisasi saldo awal yang lebih besar 108,52% dari

anggaran yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp8.620 juta.

Secara persentase, hal ini menunjukkan peningkatan

sebesar 39,80% dari realisasi tahun sebelumnya.

b. Alokasi penyisihan laba perusahaan tahun 2008 sebesar

Rp21.810 juta atau 278,54% dari target sebesar Rp15.660

juta.

c. Sumber dana baru yang berasal dari penerimaan bunga

deposito sebesar Rp738 juta atau sebesar 170,43% dari

anggaran sebesar Rp433 juta.

d. Penerimaan jasa giro sebesar Rp57 juta.

Komposisi atas realisasi dana tersedia Program Bina

Lingkungan ditunjukkan oleh ilustrasi sebagai berikut :

Program Bina Lingkungan1. Evaluasi Dana Tersedia

Community Development Program 1. Evaluation on Available Source of Funds

The 2009 Source of Funds for Community Development

Program accounted to Rp31,225 million or 154.37% from the

total budget of Rp20,227 million, with description as follows:

a. The realization of a larger beginning’s balance is

108.52% from the targeted budget of Rp8,620 million. By

percentage, this indicates an increase of 39.80% from that

off in previous year.

b. The allocation of the Company’s provision of profit in 2008

were accounted for a total of Rp21,810 million or 278.54%

from the total target of Rp15,660 million.

c. A new source of funds that derived from interest deposit

revenue which accounted to Rp738 million or 170.43%

from the total target of Rp433 million.

d. The total current account services revenue is Rp57 million.

The actual composition for funding of the Community

Development Program is illustrated bellow:

dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah

No. Uraian

Realisasi 2009% % DescriptionRealization

2008Anggaran Realisasi

Budget Realization 5/4 5/3

1 2 3 4 5 6

1. Saldo Awal 6.166 4.134 8.620 208,52% 139,80% Begining Balance

2. Bagian Laba 19.968 15.660 21.810 139% 109% Profit Shares

3. Penerimaan Jasa Giro & Bunga Deposito 516 433 738 170,43% 142,91% Contribution from Current

Account Fee & Deposit Interest

jumlah Dana tersedia 26.650 20.227 31.225 154,37% 117,17% total source of funds

Sumber Data: Laporan Keuangan Program KBL Tahun 2009 (audited) Source: 2009 Financial Report of KBL Program (audited)

Komposisi REalisasi Dana Program Bina Lingkungan Tahun 2009the 2009 actual Composition for funding of the Community Development Program

27.61% Saldo Awal/Beginning’s Balance

0.18% Penerimaan Bunga Jasa Giro /Income from Current Account Interest

2.36% Penerimaan Bunga Deposito /Income from Deposit Interest69.85% Alokasi Penyisihan Laba/Allocation of Provision of Profit

Page 187: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report184 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 185JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report184 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 185

2. Evaluasi Penggunaan Dana

a. Evaluasi Penggunaan Dana Berdasarkan Bidang Kegiatan

Penyaluran dana hibah Program Bina Lingkungan pada tahun

2009 mencatat realisasi sebesar Rp14.138 juta atau 73,25% dari

anggaran sebesar Rp19.300 juta, dengan rincian sebagai berikut :

1) Realisasi pada bidang kegiatan bencana alam mencapai

Rp2.101 juta atau 105,06% dari anggaran yang ditetapkan

sebesar Rp2.000 juta.

2) Pada bidang Pendidikan & Pelatihan, terdapat realisasi

sebesar Rp3.693 juta atau 123,11% dari anggaran tahun

2009 sebesar Rp3.000 juta.

3) Penyaluran pada bidang kegiatan Peningkatan Kesehatan

mencapai Rp2.146 juta atau 107,31% dari anggaran sebesar

Rp2.000 juta.

4) Pada bidang Sarana dan Prasarana Umum, terdapat realisasi

sebesar Rp2.962 juta atau 118,46% dari anggaran sebesar

Rp2.500 juta.

5) Bidang Sarana Ibadah mencatat realisasi sebesar Rp2.500

juta atau sebesar 108,70% dari anggaran tahun 2009

sebesar Rp2.300 juta.

6) Pada bidang pelestarian alam, terdapat realisasi sebesar

Rp735 juta atau 49,02% dari anggaran tahun 2009 sebesar

Rp1.500 juta.

2. Evaluation on the Utilization of Funds

a. Evaluation on the Utilization of Funds based on Activities

Sectors Dana

The distribution of grants from Community Development

Program in 2009 recorded at a total amount of Rp14,138

million or 73.25% from the total budget of Rp19,300 million,

with description as follows :

1) The realization on natural disaster activity was accounted to

Rp2,101 million or 105.06% from the set budget of Rp2,000

million.

2) The realization on Education & Training was accounted to

Rp3,693 million or 123.11% from the 2009 budget of

Rp3,000 million.

3) The distribution on Health Improvement was accounted to

Rp2,146 million or 107.31% from the total budget of

Rp2,000 million.

4) Public Facilities and Infrastructure distribution was realized

to a total amount of Rp2,962 million or 118.46% from the

total budget of Rp2,500 million.

5) Religious Facilities recorded an actual amount of Rp2,500

million or 108.70% from the 2009 budget of Rp2,300 million.

6) The Natural Preservation recorded an actual amount of

Rp735 million or 49.02% from the 2009 budget of Rp1,500 million.

dalam Jutaan Rupiah in Million Rupiah

No. UraianRealisasi 2008

2008 Realization

Anggaran 2009 Realisasi 2009 % %

Description2009 Budget2009

Realization 5/4 5/3

1 2 3 4 5 6 7

1. Bencana Alam 859 2.000 2.101 105,06% 244,61% Natural Disaster

2. Pendidikan & Pelatihan 9.233 3.000 3.693 123,11% 40,00% Education & Training

3. Peningkatan Kesehatan 1.725 2.000 2.146 107,31% 124,41% Health Improvement

4. Sarana Umum 1.278 2.500 2.962 118,46% 231,69% Public Utilities

5. Sarana Ibadah 1.220 2.300 2.500 108,70% 204,90% Religious Facilities

6. Pelestarian Alam 403 1.500 735 49,02% 182,41% Environment Preservation

jumlah bumn Pembinaan 14.718 13.300 14.138 106,30% 79,77% total bumn Development

BUMN Peduli BUMN Care

1. Dana Bantuan 3.005 6.000 - - - Donation Fund

jumlah Dana tersedia 17.723 19.300 14.138 73,25% - total source of funds

Sumber Data: Laporan Keuangan Program KBL Tahun 2009 (audited) Source: 2009 Financial report of KBL Program (audited)

Penyerahan Sektoral Dana HibahProgram Bina Lingkugan Tahun 2009

sectoral Delivery of grants for Community Development Program in 2009

20.95% Sarana dan Prasarana Umum /Pubilc Facilities and Utilities

17.68% Sarana Ibadah /Religious Facilities 5.20% Pelestarian Alam /Natural Preservation

15.18% Peningkatan Kesehatan /Health Improvement

26.12% Pendidikan dan Pelatihan /Education and Training

14.66% Bencana Alam/Natural Disaster

Page 188: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report186 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 187JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report186 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 187

b. Evaluasi Penggunaan Biaya Operasional

Realisasi biaya operasional Program Bina Lingkungan tahun 2009

sebesar Rp496,51 juta atau 70,93% dari anggaran sebesar Rp700

juta.

c. Evaluasi pencapaian sasaran

Realisasi Program Bina Lingkungan tahun 2009, selain untuk

sub-program BUMN Peduli telah mencapai target anggaran

yang ditetapkan sementara pelaksanaan program BUMN Peduli

pelaksanaannya berada di luar kendali PT Jamsostek (Persero).

d. Evaluasi kinerja pengelolaan PKBL

Evaluasi Kinerja Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan tahun 2009 adalah:

nilai Bobot = 88,79Predikat = Baik

c. Evaluation on the utilization of the operational expenses

The realization of the operational expenses from the

Community Development Program in 2008 was amounted to

Rp496.51 million or 70.93% from the 2008 budget of Rp700

million.

d. Evaluation on target achievement

The realization of the 2009 Community Development Program,

aside from the sub-program of SOE Care had reached the set

target, while the implementation of SOE Care Program are

beyond the control of PT Jamsostek (Persero).

d. Evaluation on Management Performance

The evaluation results towards the management of

Partnership and Community Development Program in 2008

is as follows:

score value = 88.79 Predicate = sound

Page 189: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report186 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 187JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report186 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 187

Pengobatan Gratis Jamsostek bagi para pekerja sektor konstruksi dalam rangka HUT JAMSOSTEK ke 32.

JAMSOSTEK Free Medication Ser-vices to all construction workers in the comemoration of JAMSOSTEK 32nd Anniversary.

3 desember 2009

!Ibu Direktur Utama Jamsostek Ibu. Hotbonar Sinaga selaku ketua IIKJ (Ikatan Istri Karyawan Jamsostek ) dalam kunjungannya ke Panti Jompo di Cilandak dalam rangka HUT Jamsostek ke 32.

The President Director’s Lady of PT Jamsostek (Persero), Mrs. H. Hotbonar Sinaga as Chairman of IIKJ (The Association of JAMSOSTEK Employee’s Wife/ Ikatan Istri Karyawan JAMSOSTEK) on her visit to the Nursing Home in Cilandak, on the comemoration of JAMSOSTEK 32nd Anniversary.

3 desember 2009

!

Pemberian beasiswa secara simbolis kepada anak pekerja JAMSOSTEK & pemberian PUMP bagi pekerja Jamsostek di NTB.

Symbolically gives a scholarships to the children of JAMSOSTEK workers and the Mortgage Housing Loan to the JAMSOSTEK worker in NTB.

29 februari 2009

Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Muhaimin Iskandar saat menyerahkan beasiswa bagi salah satu anak pekerja yang berprestasi di jogjakarya dengan didampingi kepala kancor cabang Jogjakarta.

The Minister of Manpower and Transmigration, Muhaimin Iskandar was handed over a scholarship to one of higest achiever children of Jamsostek employee in Jogjakarta, accompanied by Head of Jogjakarta Branch Office.

4 november 2009

!

Menteri BUMN Mustafa Abu Bakar bersama Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) H. Hotbonar Sinaga berkunjung ke salah satu stan binaan Jamsostek pada acara Pembukaan Pameran Gelar Karya PBKL BUMN 2010 di JCC (Jakarta Convention Center)

The Minister of SOE, Mustafa Abu Bakar accompanied by the President Director of PT Jamsostek (Persero), H. Hotbonar Sinaga, visiting one of partnership booth at the event of Work Exhibition of SOE PKBL 2010 at Jakarta Convention Center (JCC).

24 maret 2009

!

IIKJ (Ikatan Istri Karyawan Jamsostek) berfoto bersama dengan anak-anak yatim piatu pada kunjungannya ke Yayasan Sosial Darul Aitam

IIKJ (The Association of JAMSOSTEK Employee’s Wife/ Ikatan Istri Karyawan Jamsostek) taking picture together with an orphanage children during their visit to the Darul Aitam Social Foundation.

3 desember 2009

!Operasi Katarak Gratis JAMSOSTEK bekerja sama dengan salah satu Puskesmas Jakarta

JAMSOSTEK Free Cataract Surgery in cooperation with one of Health Facility in Jakarta.

12 desember 2009

!

Penyerahan Mobil Ambulance ke RS Pus Pol Sukamto oleh PT. Jamsostek yang diserahkan oleh Direktur Kepatuhan dan Hukum PT Jamsostek (Persero) Karsanto dengan disaksikan oleh Kepala Wilayah III PT. Jamsostek serta Wakil Wali kota Jakarta Selatan Asep Sarifudin bertempat di Aula RS Sukamto Kramat Jati.

Director of Compliance and Legal of PT Jamsostek (Persero) handed over an Ambulance to Pus Pol Sukamto Hospital, Kramat Jati, witnessed by Regional Head III of PT Jamsostek (Persero) and Deputy Mayor of South Jakarta, Asep Sarifudin, which was located at the Hall of Sukamto Hospital, Kramat Jati.

15 april 2009

technical Training to enhance the memberships welfare as well as partnership community development (PKP & KBL) of PT. Jamsostek (Persero) by the Director of Human Resources and General Affairs, Djoko Sungkono, in YTKI Building.

Diklat teknis peningkatan kesejahteraan peserta dan kemitraan bina lingkungan (PKP & KBL) PT. Jamsostek (Persero) oleh Direktur Umum dan SDM Djoko Sungkono di Gd. YTKI

2-7 maret 2009

!Direktur Kepatuhan dan Hukum PT. Jamsostek (Persero), Karsanto saat mengisi materi pada Diklat teknis peningkatan kesejahteraan peserta dan kemitraan bina lingkungan (PKP & KBL) PT. Jamsostek (Persero) di Gd. YTKI

Director of Compliance and Legal of PT. Jamsostek (Persero), Karsanto, filling up the paperworks at memberships welfare as well as partnership community development (PKP & KBL) of PT. Jamsostek (Persero), in YTKI Building

2-7 maret 2009

!

Page 190: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report188 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 189JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report188 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 189

statement of corporate intent pt jamsostek (persero) 2010-2011

statement of CorPorate intent Pt jamsostek (Persero) 2010-2011

A. Sekilas Tentang PT Jamsostek (Persero)

Pengantar

PT Jamsostek (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kepemilikan saham 100% oleh Negara. PT Jamsostek (Persero) didirikan berawal dari dikeluarkannya UU No. 33 tahun 1947 tentang Kecelakaan Kerja, tahun 1977 melalui PeraturanPemerintah (PP) No. 34 tahun 1977 tentang pendirian Perusahaan Umum Asuransi Tenaga Kerja (Perum Astek) dan tahun 1992 dikeluarkan UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Tahun 1995, melalui PP No. 36 tahun 1995 menetapkan PT Astek (Persero) sebagai badan penyelenggara pogram JAMSOSTEK dan berubah nama menjadi PT Jamsostek (Persero).

Statement of Corporate Intent ini dipersiapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang merupakan pernyataan Direksi PT Jamsostek (Persero) untuk memenuhi target yang ditetapkan oleh Pemegang Saham, yang dalam Statement of Corporate Intent ini dibatasi untuk tindak lanjut 2010 dan 2011 sesuai dengan RJPP 2009-2014.

Maksud dan Tujuan Perusahaan

PT Jamsostek (Persero) didirikan dengan maksud dan tujuan (tercantum dalam Akta Notaris No. 45 Imas Fatimah SH tanggal 28 Mei 2002-perubahan Anggaran Dasar Perusahaan PT Jamsostek (Persero)), yakni turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan khususnya mewujudkan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya melalui sistem jaminan sosial dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) b. Jaminan Kematian (JK) c. Jaminan Hari Tua (JHT) d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

A. A brief on PT Jamsostek (Persero)

Introduction

PT Jamsostek (Persero) is a State Owned Enterprise (SOE) with 100% ownership by the Government PT Jamsostek (Persero) was initiated by the release of Regulation No. 33 year 1947 regarding Employment Accident, year 1977 through the Government Regulation (PP) No. 34 year 1977 regarding the establishment of a Public Company on Employment Insurance (perusahaan umum Asuransi Tenaga Kerja-Perum Astek) and in 1992 Regulation No. 3 year 1992 regarding Employee’s Social Security (JAMSOSTEK). In 1995, through Regulation PP No. 36 year 1995 determining PT Astek (Persero) as the institution to manage the JAMSOSTEK program and had changed its name into PT Jamsostek (Persero).

This Statement of Corporate Intent was prepared in accordance to the stipulations of regulation of the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero) to fulfill the set target by the shareholders, as in this Statement of Corporate Intent is limited to be pursued in 2010 and 2011 in accordance to the RJPP 2009-2014.

The Main Objectives of the Company

PT Jamsostek (Persero) was established with the main objectives (stated in the Notary Act No. 45 Imas Fatimah SH dated 28 May 2002-revisions on the articles of association of PT Jamsostek (Persero)), that is to carry out and support the Government policies and programs for the national macro economy and development, and especially to establish an increased protection and welfare for the work force and their families through a social security system by implementing the principles of a Limited Company. To achieve these main objectives, the Company shall carry out the following business activities:

a. Employment Accident Benefit (Jaminan Kecelakaan KerjaJKK)

b. Death Benefit (Jaminan Kematian-JK) c. Old Age benefit (Jaminan Hari Tua-JHT) d. Health Care Benefit (Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan-JPK).

Page 191: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report188 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 189JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report188 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 189

Misi PT Jamsostek (Persero) adalah:

Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi: • TenagaKerja:Memberikanperlindunganyanglayakbagi

tenaga kerja dan keluarga. • Pengusaha:Menjadimitraterpercayauntukmemberikan

perlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas.

• Negara:Berperansertadalampembangunan.SebagaiBUMNyang bergerak dalam perlindungan kepada tenaga kerja, PT Jamsostek (Persero) mempunyai visi untuk: 1. Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya

yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.

2. PT Jamsostek (Persero) mengembangkan sistem nilai yang diyakini dapat menggerakkan seluruh komponen perusahaan untuk mencapai visi dan misi Perseroan. Nilai yang diyakini diwujudkan dalam ”IPTIK” yang terdiri dari: • Iman:taqwa,berpikirpositif,tanggungjawab,

pelayanan tulus ikhlas • Profesional:berprestasi,bermentalunggul,proaktifdan

bersikap positif terhadap perubahan dan pembaharuan • Teladan:berpandanganjauhkedepan,penghargaan

dan pembimbingan (reward & encouragement), pemberdayaan

• Integritas:berani,komitmen,keterbukaan• Kerjasama:kebersamaan,menghargaiperbedaan

pendapat, menghargai orang lain.

B. Sasaran dan Program Kerja Strategis

Upaya untuk melaksanakan amanat undang-undang No. 3 tahun 1992, berupa perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja, PT Jamsostek mempunyai sasaran-sasaran strategis untuk tahun 2010-2011.

Terkait dengan hasil analisa SWOT pada tahun 2008, dimana masih terdapat beberapa kelemahan akan tetapi dari sisi eksternal terdapat peluang yang relatif banyak (sehingga berada pada kuadran II-stabilisasi).

Pada periode konsolidasi 2009-2010 PT Jamsostek (Persero) diarahkan untuk membangun kekuatan dengan melakukan kondolidasi, memperkuat keunggulan layanan dan kemampuan portofolio investasi. Pada tahap ini, Perseroan berfokus pada upaya memberikan layanan terbaik bagi para peserta. Hal ini diwujudkan dalam sasaran sebagai berikut.

1. Membangun/memperkuat keuanggulan layanan (service excellence) pada tingkat operasional. Untuk mencapai keunggulan layanan ini, PT Jamsostek (Persero) mencanangkan beberapa program, diantaranya adalah:• Membangunkerjasamadenganmitrastrategis(Kejaksaan

Tinggi, POLRI, Dept. Kelautan, Serikat Pekerja/Buruh).

Mission of PT Jamsostek (Persero) is:

As the provider institution of the employee’s social security that provide basic protection to employees and become a reliable partner to: • Employees:Provideprotectiontotheemployeesandtheir

families. • Entrepreneur:Tobecomeareliablepartnertoprovide

protection to their employees and increase productivity. • State:Becomeanactiverolefordevelopment.AsaState-

Owned Enterprise in the field of employees protection, PT Jamsostek (Persero)’s mission is to: 1. Become a reliable employees’ social security institution

and leading in its services and provide optimum benefits to all members and their families.

2. PT Jamsostek (Persero) developed a value system believed to be able to drive all corporate components to achieve the vision and mission of the Company. The values believed to be achieved in ”IPTIK” consists of: • Faith:godfearing,positivethinking,responsible,

sincere services• Professional:performing,leadingmentalattitude,

proactive and positive towards changes and innovations.

• Example:forwardlooking,reward&encouragement,empowerment

• Integrity:courage,commitment,openness• Cooperation:togetherness,appreciatedifferences,

respect others.

B. Objectives and working Strategy Program

Efforts to carry out the mandate of regulation No. 3 year 1992, is a form of protection and welfare to the employees, PT Jamsostek has the following strategic objectives for the year 2009-2010.

Related to the 2008 SWOT analysis result, there were several weaknesses, however from the external point of view, there were relatively many opportunities (hence, it is positioned in the quadrant II-stabilizing).

In the period of consolidation 2009-2010, PT Jamsostek (Persero) is directed to develop strength through consolidation, strengthening of services and investment portfolio capability. At this stage, the Company is focused on the efforts to provide best services to members. Such is formed on the following objectives.

1. Developing/Strengthening service excellence at operational level. To achieve the service excellence, PT Jamsostek (Persero) has launched several programs, including:• Developcooperationwithstrategicpartners(Courtof

Justice, Police, Department of Marine, Labour/Employee Unions).

Page 192: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report190 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 191JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report190 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 191

• PeningkatanjumlahPPKkategoriA,pembangunanHotline layanan program JPK.

• Pengukurankepuasanpesertasecarakeseluruhan,peningkatan manfaat kepada peserta, peningkatan kemampuan tenaga front line.

• Melaluibeberapaprogramdiatasdanbeberapaprogrampenunjang lainnya diharapkan dapat tercapai:- Kepuasan peserta, program Non-JPK: 72,50% (tahun

2010); 80% (tahun 2011), Program JPK: 77,50% (tahun 2010); 80% (tahun 2011).

- Jumlah peserta aktif: 8,74 juta (tahun 2010), 9,24 juta (tahun 2011).

2. Mengembangkan manajemen investasi yang efektif yang berpedoman pada pemahaman akan risiko investasi.

Pencapaian sasaran strategis ini dicapai diantaranya dengan beberapa program kerja:• Diversifikasiportofolioinvestasi,kajianStrategic Asset

Allocation, studi pembentukan anak perusahaan.• Penyusunanmekanisme cut loss, Garis Besar Kebijakan

Investasi (GBKI), usulan penyempurnaan PP 22 tahun 2004. • Pembentukandata base manajemen risiko, review

portofolio investasi, pembuatan risk measurement system. • Hasilyangdiharapkanadalah:

- Earning after tax: Rp1,02 triliun (tahun 2010); Rp1,23 triliun (tahun 2011).

- Yield on Investment: 10,84% (tahun 2010); 11,39% (tahun 2011)

3. Mengembangkan infrastruktur, teknologi dan SDM guna mendukung penerapan strategi service excellence dan efektivitas manajemen investasi.

Beberapa program kerja untuk mencapai sasaran strategis ini adalah:• PengembanganberbagaisistemSDMyangberbasisnsi/

CBHRM. Tahapan pengembangan sistem CBHRM pada tahun 2010-2010 dititik beratkan pada pengembangan performance management system, pengembangan Competency Assesment, penyempurnaan sistem manajemen karir .

• Melaluiprogram-programkerjadiatasdanbeberapaprogram lainnya, diharapkan dapat dicapai: - Strategic job readiness: tahun 2010: 70%; tahun 2011: 80%;- Tingkat kepuasan karyawan: tahun 2010: 75%; tahun

2011: 80%. • Dukunganteknologiinformasisebagaibusiness enabler

diantaranya diwujudkan dalam: - pembuatan aplikasi pendukung untuk Investasi, DPKP/

KBL, CBHRM, Perpajakan, corporate performance management-BSC, Inventaris.

- Data cleaning, pengembangan data warehouse- Pembangunan distribusi kanal sms dan web saldo JHT/

Kepesertaan.

Untuk mempercepat proses pengadaan barang dan jasa, PT Jamsostek (Persero) mengimplementasikan e-procurement yang pada tahun 2009 terimplementasi 100% di Kantor pusat dan pada tahun 2010 ditargetkan untuk terimplementasi 100% di seluruh Kantor Cabang di Pulau Jawa.

• IncreasedthenumberofPPKcategoryA,developmentofa JPK Hotline service program.

• Measuringthesatisfactionofoverallmembers,improvingthe benefits to the members, improving the front line officer capabilities.

• Throughseveralprogramsmentionedaboveandseveralother supporting programs, it is expected to achieve:- Member satisfaction, Non-JPK program: 72.50% (in

2010); 80% (in 2011), JPK program: 77.50% (in 2010); 80% (in 2011).

- Active number of members: 8.74 million (in 2010), 9.24 million (in 2011).

2. Develop an effective investment management based on the understanding of investment risks.

To achieve these strategic objectives, these are achieved by conducting several working programs such as; • Investmentportfoliodiversification,StrategicAsset

Allocation reviews, subsidiary development study• Arrangementofcutlossmechanism,InvestmentPolicy

Guideline (GBKI), update proposal on PP No. 22 year 2004.• RiskManagementdatabasedevelopment,investment

portfolio review, risk measurement system development.• Expectedresultsareofthefollowing:

- Earning after tax: Rp1.02 trillion (in 2010); Rp1.23 trillion (in 2011).

- Yield on Investment: 10.84% (in 2010); 11.39% (in 2011)

3. Infrastructure development, technology and HR to support the implementation of service excellence strategy and investment management effectiveness.

Several working programs to reach strategic objectives are as follows:• DevelopmentofseveralHRsystembasedonnsi/

CBHRM. Development stages of CBHRM system in 2009-2010 is focused on management performance system development, Competency Assessment development, career management system improvement.

• Throughtheaboveprogramsandseveralotherprograms,it is expected to achieve: - Strategic job readiness: in 2010: 70%; in 2011: 80%;- Employee satisfaction rate: in 2010: 75%; in 2010: 80%.

• Informationtechnologysupportasbusinessenablerareformed by: - Development of supporting application for Investment,

DPKP/KBL, CBHRM, Taxation, corporate performance management-BSC, Inventory.

- Data cleaning, warehouse data development- Development of SMS channel and web distribution JHT

deposit/participatory.

To accelerate the product and services procurement process, PT Jamsostek (Persero) has implemented e-procurement in 2009 which was completed by 100% at the Head Office and in 2010 aimed to complete by 100% in all Branch Offices in Java Island.

Page 193: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report190 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 191JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report190 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 191

C. Manajemen Bisnis

Kebijakan Deviden

Sesuai dengan undang-undang No. 40 tahun 2004, salah satu prinsip penyelenggaraan jaminan sosial adalah nirlaba. Respon pemegang saham PT Jamsostek (Persero), dalam hal ini Kementrian BUMN terhadap prinsip tersebut adalah dengan melakukan kebijakan zero dividend. Kebijakan ini mulai diberlakukan sejak tahun 2007. Ke depan pemegang saham berkomitmen untuk meneruskan kebijakan ini. Terkait dengan kebijakan zero dividend ini, PT Jamsostek (Persero) atas persetujuan pemegang saham, mengalokasikan laba perusahaan dalam tiga kelompok besar, yakni (1) distribusi laba kepada peserta Jamsostek; (2) Cadangan umum dan cadangan tujuan (3) Penambahan Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).

Kebijakan belanja Modal

Belanja modal di PT Jamsostek (Persero) pada tahun 2010 dan tahun 2011 direncanakan berjumlah Rp144,63 miliar (2010) dan Rp170,72 miliar (2011).

Peruntukkan belanja modal tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan teknologi informasi (penggantian dan kebutuhan baru), mengadakan infrastruktur operasi dan pelayanan kantor cabang (kendaraan, peralatan kantor dan peralatan lainnya), penciptaan corporate image melalui kesamaan tampilan fasad dan interior kantor-kantor cabang.

Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntasi PT Jamsostek (Persero) dituangkan dalam Pedoman Akuntansi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PAJASTEK). Pedoman ini disusuan untuk memenuhi perkembangan cakupan dan kompleksitas transaksi PT Jamsostek (Persero), meningkatkan transparansi pengelolaan dana publik.

Pedoman ini telah digunakan dalam perlakuan akuntansi PT Jamsostek (Persero) sejak disahkan pada tahun 2002. PAJASTEK disusun dengan bersumberkan dari Penyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Interpretasi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (ISAK), International Accounting Standard (IAS) dan interpretasinya.

Laporan Kinerja

Laporan kinerja untuk Manajemen disusun berdasarkan laporan triwulanan, semesteran, dan tahunan. Laporan manajemen ini mencakup pencapaian target usaha, program kerja dan laporan keuangan. Laporan keuangan disusun secara bulanan untuk mendapatkan gambaran keuangan yang lebih mutakhir. Laporan Manajemen disampaikan kepada kementrian BUMN secara rutin mulai dari laporan manajemen triwulanan, semesteran dan tahunan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik

C. Business Management

Dividend Policy

n accordance to the regulation No. 40 year 2004, one of the principles to manage employment social security is non-profit. Responds of the shareholders of PT Jamsostek (Persero), in this matter is the Ministry of State-Owned Enterprises towards the principle is to apply zero dividend policy. The policy started since 2007. In the future, the shareholders are committed to continue the policy. Related to the zero dividend policy, PT Jamsostek (Persero) on the agreement of the shareholders, allocating to profit of the company in three main classification, these are (1) distributing the profit of Jamsostek to the members; (2) General reserve and appropriate retained earning (3) Additional Members Welfare Additional Fund (Penambahan Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta-DPKP) and Environment Management Partnership Program (Program Kemitraan Bina Lingkungan-PKBL).

Capital Expenditure Policy

The capital expenditure of PT Jamsostek (Persero) in 2010 and in 2011 is planned to reach Rp144.63 billion (in 2010) and Rp170.72 billion (in 2011).

The allocation of the capital expenditure shall be used to fulfill information technology requirements (replacement and new requirements), providing operation infrastructure and branch office services (vehicles, office supplies and other supplies), corporate image development through a uniform corporate identity system in branch office interiors.

Accounting Policy

The accounting system of PT Jamsostek (Persero) is stipulated in the Accounting Guidelines of Employment Social Security (Pedoman Akuntansi Jaminan Sosial Tenaga Kerja-PAJASTEK). This guideline is arranged to fulfill the developments and the complexity of transactions of PT Jamsostek (Persero), increased transparency of public fund management.

The guideline is used in PT Jamsostek (Persero) accountancy since its authorization in 2002. PAJASTEK is arranged based on Statement of Financial Accounting Standard (PSAK), Interpretation of Statement of Financial Accounting Standard (ISAK), International Accounting Standard (IAS) and its interpretations.

Performance Report

The performance report for the Management is prepared based on quarterly reports, semester reports, and annual reports. The management report covers business target achievements, working programs and financial reports. The financial reports is arranged monthly to obtain the latest financial picture. The Management report is to be presented to the Ministry of State-Owned Enterprises periodically starting from the quarterly management report, semester report and annual report. This is according to the Stipulation of the Minister of

Page 194: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report192 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 193JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report192 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 193

Indonesia/Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Negara No. KEP/211/M-PBUMN/1999 tanggal 24 September 1999 tentang Laporan Manajemen Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.

Menteri Keuangan melalui SK Menteri Keuangan No. 826/KMK.013/1992 mengatur variabel pengukuran tingkat kesehatan perusahaan, yakni: Rentabilitas, Likuiditas, Solvabilitas (3 variabel ini menyumbang bobot 70%), Claim ratio, expense ratio, dan YOI Bruto (3 variabel ini menyumbang bobot 30%). Berdasarkan SK Menteri Keuangan ini, PT Jamsostek (Persero) pada tahun 2010 dan 2011 ditargetkan mempunya tingkat kesehatan SEHAT.

Untuk kepentingan internal PT Jamsostek (Persero), Perseroan telah mengembangkan pengukuran kinerja menggunakan metode Balanced Score Card.

Metode ini telah dikembangkan dan digunakan sejak tahun 2006. Pada tahun 2010 dan 2011 PT Jamsostek (Persero) merencanakan menggunakan 18 indikator kinerja utama (KPI-Key Performance Indicator) yang terbagi dalam perspektif keuangan (3 KPI); perspektif pelanggan (4 KPI); perspektif proses internal (8 KPI); perspektif pertumbuhan dan pembelajaran (3 KPI).

Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan kebijakan Perseroan yang tidak berdampak secara langsung kepada usaha Perseroan, dan merupakan tanggung jawab Perseroan kepada komunitas lingkungan Perseroan. PT Jamsostek (Persero) mewujudkan kebijakan ini dalam dua bentuk program yakni: Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Untuk tahun 2010 PT Jamsostek (Persero) mengalokasikan anggaran untuk DPKP sebesar Rp318,45 miliar dan tahun 2011 sebesar Rp301,45 miliar. Sementara itu untuk PKBL dianggarkan dana sebesar Rp49,55 miliar (tahun 2010) dan Rp54,51 miliar (tahun 2011).

Alokasi dana tersebut dipergunakan untuk berbagai program, yakni: a. Program DPKP:

• InvestasiJangkaPanjang:Rusunawa,FasilitasKesehatan• Pinjaman:PUMP,PinjamanKoperasiKaryawan,Pinjaman

Provider Pelayanan Kesehatan. • HibahKesehatan:RenovasiUGD,RenovasiIrna,Peralatan

Medis/Non Medis, Bantuan Kesehatan cuma-cuma, Ambulance, Bantuan PPK I.

• HibahPendidikan:Beasiswa,PelatihanTK,bantuanBalaiLatihan Kerja.

• HibahKesejahteraanlainnya:BantuanPHK,SubsidiAdministrasi KPR.

State-Owned Enterprises/Head of Supervisory Agency of State-Owned Enterprises No. KEP/211/M-PBUMN/1999 dated 24 September, 1999 regarding Management Report of State Owned Enterprises.

The Minister of Finance through the Stipulation Letter No. 826/KMK.013/1992 has determined the variable measurement of a health level of companies, that is: Profitability, Liquidity, Solvency (these 3 variables covers 70% of measurement), Claim ratio, expense ratio, and gross YOI (these 3 variables covers 30% of measurement). Based on the Stipulation Letter of the Minister of Finance, PT Jamsostek (Persero) in 2009 and in 2010 is aimed to achieve a level of SOUND.

For internal purposes of PT Jamsostek (Persero), the Company has developed performance measurement method by using Balanced Score Card.

This method has been developed and used since 2006. In 2010 and 2011, PT Jamsostek plans to use 18 key performance indicator (KPI) that is divided in financial perspectives (3 KPI); customer perspective (4 KPI); internal process perspective (8 KPI); growth and learning perspective (3 KPI).

Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility is a Company policy that has no direct affect to the business of the Company, and is corporate responsibility to the community surrounding the Company. PT Jamsostek (Persero) has formed this policy in two programs, which are: Member’s Welfare Improvement Fund (DPKP) and Environmental Partnership Program (PKBL). For 2010, PT Jamsostek (Persero) has allocated a budget for DPKP amounted to Rp318.45 billion and for 2011 amounted to Rp301.45billion. As to PKBL, funds allocated amounted to Rp49.55 billion (for 2010) and Rp54.51 billion (for 2011).

The allocation of funds are to be used for several programs such as: a. DPKP Programs:

• Longterminvestment:RentalFlatHousing,Healthfacilities

• Loans:PUMP,EmployeeCooperativesloans,ProviderofHealth Care loans.

• Healthgrants:RenovationofER,RenovationofPatientRooms, Medical and Non Medical Supplies, Free Medical Aids, Ambulance, PPK I Aids.

• Educationalgrants:Scholarships,TKtrainings,TrainingCenter's aids.

• Otherwelfaregrants:Severanceaids,AdministrationforSubsidized Housing Loan.

Page 195: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report192 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 193JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report192 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 193

b. Partnership and Environmental Programs: • Loans:Partnershiploans• Grants:Exhibitions&Education/Training,Internship,

Research and Development. • Grants:NaturalDisasters,Education/Trainings,Health

Improvements, Religious Facilities, Public Facility and Infrastructure Development, Environmental Preservation.

D. 2009 Management Contract

The General Meeting of Shareholders dated 18 Januar7 2010 on the 2010 Corporate Planning and Corporate Budget, has signed 2010 Management Contract by the shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero).

The 2010 Management Contract is a target that has to be achieved by the Board of Directors of PT Jamsostek (Persero).

b. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan • Pinjaman:PinjamanKemitraan• Hibah:Pameran&pendidikan/pelatihan,Magang,

Penelitian dan pengembangan. • Hibah:BencanaAlam,Pendidikan/Pelatihan,Peningkatan

Kesehatan, Sarana Ibadah, Pengembangan Sarana & Prasarana Umum, Pelestarian Lingkungan.

D. Kontrak Manajemen Tahun 2009

Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 18 Januari 2010 atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2010, telah ditandatangani Kontrak Manajemen Tahun 2010 oleh Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Jamsostek (Persero).

Kontrak Manajemen Tahun 2010 merupakan target yang harus dicapai oleh Direksi PT Jamsostek (Persero).

Page 196: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report194 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 195JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report194 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 195

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

BAMBANG SUBIANTOKomisaris UtamaPresident Commissioner

DRS. SJUKUR SARTO, MSKomisarisCommissioner

hARIYADI BS. SUKAMDANIKomisaris Commissioner

Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.

The Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the content of the Annual Report.

hERRY PURNOMOKomisarisCommissioner

REKSON SILABANKomisarisCommissioner

DireksiBoard of Directors

h. hOTBONAR SINAGADirektur UtamaPresident Director

h.D. SUYONODirektur Perencanaan, Pengembangan dan InformasiDirector of Planning, Development and Information

AhMAD ANSYORIDirektur Operasi dan PelayananDirector of Operation and Services

KARSANTODirektur Kepatuhan dan Manajemen RisikoDirector of Compliance and Risk Management

MYRA SORAYA RATNAWATI ASNARDirektur KeuanganDirector of Finance

DJOKO SUNGKONODirektur Umum dan SDMDirector of General Affairs and Human Resources

ELVYN G. MASASSYADirektur InvestasiDirector of Investment

tanggung jawab pelaporan tahunanrensPosibility for annual rePorting

Page 197: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report194 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 195JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report194 laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 195

laporan keuanganfinanCial statements

Page 198: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report196

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is inTenTionally lefT blank

Page 199: Jamsostek Annual Report 2009

PT JAMSOSTEK (Persero)dan Anak Perusahaan

Laporan Keuangan Konsolidasidan Laporan Auditor IndependenUntuk Tahun Yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Page 200: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report198

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is inTenTionally lefT blank

Page 201: Jamsostek Annual Report 2009
Page 202: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report200

Page 203: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 201

Page 204: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report202

(Dalam Satuan Rupiah)

Catatan 2009 2008 (Disajikan Kembali Catatan 2.o, 29 dan 49)ASET INVESTASI

Bank Investasi 3 8,480,212,018 66,072,326,183 Deposito On Call (DOC) 2.d,4 100,672,847,271 31,318,626,309 Deposito Berjangka 2.d,5 27,148,188,941,000 20,415,893,141,000 Instrumen pasar uang lainnya (setelah dikurangi penyisihan kerugian pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar nihil dan Rp 21.600.000.000) 2.d,6 - 0Saham 2.d,7 14,044,083,117,251 8,845,511,768,850

Obligasi - (setelah dikurangi penyisihan kerugian pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar nihil dan Rp 67.000.000.000) 2.d,8 35,868,831,904,118 29,897,641,262,574 Medium term notes - (setelah dikurangi penyisihan kerugian pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar nihil dan Rp12.800.000.000) 2.d,9 - - Reksadana 2.d,10 3,014,110,869,662 1,947,416,970,567 Penyertaan langsung 2.e,11 26,669,692,148 2,253,692,149 Properti investasi - (setelah dikurangi penyisihan kerugian pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 165.561.181.077 dan Rp 141.054.515.681) 2.f,12 487,235,465,696 509,850,402,900

JuMlAh INVESTASI 80,698,273,049,164 61,745,958,190,532

ASET lANCAR Kas dan setara kas 13 794,667,799,482 535,814,613,985 Piutang iuran - (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 349.061.045.770 dan Rp 245.178.035.098) 2.g,14 17,711,061,427 20,148,611,986 Pinjaman yang diberikan - (setelah dikurangi penyisihan kerugian pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 104.478.735.601 dan Rp 115.525.368.725) 2.h,15 159,045,033,652 119,027,250,039 Piutang usaha - (setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 10.558.138.600 dan Rp 10.752.434.600) 2.i,16 4,567,581,378 1,436,433,455 Pendapatan masih harus diterima 17 1,049,683,765,543 833,793,548,725 Piutang investasi 18 50,077,644,767 - Uang muka pajak 2.z,39.a 576,578,835 14,355,149,017 Piutang pegawai 19 2,688,459,498 2,620,067,993 Piutang lain-lain 20 2,916,409,735 2,605,311,478 Uang muka pegawai 21 9,013,582,050 5,012,918,050 Beban dibayar dimuka 22 13,033,670,584 16,016,054,191 Perlengkapan dan alat tulis kantor 2.j,23 4,709,097,408 4,356,306,381

JuMlAh ASET lANCAR 2,108,690,684,359 1,555,186,265,300

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAANSERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

NERACA KONSOLIDASIPer 31 Desember 2009 dan 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 205: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 203

(Dalam Satuan Rupiah)

Catatan 2009 2008 (Disajikan Kembali Catatan 2.o, 29 dan 49)

ASET TETAP

Sarana Kesejahteraan Peserta (SKP) Program DPKP 24 Nilai perolehan SKP 54,775,366,975 54,546,729,475 Dikurangi: akumulasi penyusutan (23,112,408,127) (20,650,656,719) Nilai buku SKP 31,662,958,848 33,896,072,756 Harga perolehan 731,803,082,858 607,578,246,505 Dikurangi: akumulasi penyusutan (398,803,027,509) (347,868,070,957)

Nilai buku aset tetap 2.k,l,25 333,000,055,349 259,710,175,547

ASET PAJAK TANgguhAN 2.z,39.e 991,547,830,690 803,283,612,688ASET lAIN-lAIN 2.n,26 85,096,985,081 109,309,387,297

JuMlAh ASET 84,248,271,563,491 64,507,343,704,120

KEWAJIBAN, hAK MINORITAS DAN EKuITAS KEWAJIBAN Kewajiban Kepada Peserta

Utang jaminan 2.o,27 107,249,368,384 97,853,055,874 Iuran belum rinci 2.r,28 209,990,283,517 70,485,342,509 Utang jaminan diestimasi 2.o,29 86,341,244,224 77,713,437,691 Utang JHT siap bayar 30 4,168,926,781 7,594,869,127 Klaim JHT kurang dibayarkan 31 32,029,009,896 19,833,075,183 Utang JHT jatuh tempo 2.q,32 3,851,815,004,846 3,195,775,591,692 Utang JHT sesuai PSJHT 33 60,330,154,948,134 51,773,949,368,626 Utang JHT belum rinci 34 17,214,657,070 3,263,706,581 Dana pengembangan JHT 35 5,385,018,084,669 4,028,064,903,728 Selisih penilaian efek - dana JHT 36 3,150,998,627,074 (2,780,977,584,292) Cadangan teknis 2.s,37 5,777,996,123,567 4,966,250,342,048

Jumlah kewajiban kepada peserta 78,952,976,278,162 61,459,806,108,767 Kewajiban lancar Utang usaha 38 8,110,781,898 13,653,531,201 Utang pajak 2.z,39.b 39,404,825,159 62,320,755,249 Beban yang masih harus dibayar 40 55,480,253,525 54,831,782,221 Kewajiban lain yang masih harus dibayar 41 111,741,333,725 109,026,375,471 Pendapatan diterima dimuka 42 5,629,221,703 6,611,077,761 Utang investasi 45 - - Utang lancar lainnya 43 9,635,852,310 35,266,311,166

Jumlah kewajiban lancar 230,002,268,320 281,709,833,068

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAANSERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

NERACA KONSOLIDASIPer 31 Desember 2009 dan 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 206: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report204

(Dalam Satuan Rupiah)

Catatan 2009 2008 (Disajikan Kembali Catatan 2.o, 29 dan 49)

Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 2.v,44.b 225,469,432,559 190,042,007,393 Kewajiban lainnya 45 32,109,919,489 50,438,224,408

JuMlAh KEWAJIBAN 79,440,557,898,530 61,981,996,173,632 DANA PENINgKATAN KESEJAhTERAAN PESERTA 2.w,46 665,808,798,278 525,402,698,127 hAK MINORITAS ATAS ASET BERSIh PERuSAhAAN ANAK YANg DIKONSOlIDASIKAN 47 2,068,434 2,181,381 EKuITAS Modal saham - terdiri dari 1.000.000 lembar saham dengan nilai Rp1.000.000 per lembar Modal ditempatkan dan disetor penuh 48 600,000,000,000 600,000,000,000 Cadangan umum 49 731,978,683,777 638,502,154,337 Cadangan tujuan 50 336,711,054,227 286,711,054,227 Selisih penilaian efek - dana non JHT 51 1,092,262,363,934 (615,081,805,915) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 52 (500,139,928) (671,105,728) Laba bersih 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

Jumlah Ekuitas 4,141,902,798,249 1,999,942,650,978

JuMlAh KEWAJIBAN DAN EKuITAS 84,248,271,563,491 64,507,343,704,120

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAANSERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

NERACA KONSOLIDASIPer 31 Desember 2009 dan 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 207: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 205

(Dalam Satuan Rupiah)

Catatan 31 DES 2009 31 DES 2008 KONSOlIDASI AuDITED

ARuS KAS DARI/(DIguNAKAN uNTuK) AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Kas

Penerimaan Iuran JHT 242,275,214 110,831,960,923Penerimaan Iuran Non JHT 101,193,859,805 140,338,652,404 Penerimaan Jasa Penempatan Tenaga Kerja 12,165,371,615 6,059,265,366 Penerimaan Iuran Belum Rinci 11,788,663,078,130 10,239,439,049,777 Penerimaan Hasil Investasi JHT 6,932,862,127,331 5,429,142,027,276 Penerimaan Hasil Investasi Non JHT 1,205,919,162,491 1,023,279,563,525 Penerimaan Angsuran Pinjaman Program DPKP 72,360,779,591 60,332,790,779 Penerimaan Hasil Sewa dan Pengembangan Program DPKP 46,887,264,476 35,462,572,370 Pencairan Dana Investasi JHT 25,749,943,213,649 33,669,727,139,574 Pencairan Dana Investasi Non JHT 12,011,005,270,070 8,618,510,658,715 Pencairan Penempatan Sementara Program DPKP 404,000,000,000 551,500,000,000 Pengembalian Angsuran Pinjaman Pegawai 2,839,239,369 700,002,496 Pencairan Dana Investasi 9,900,000,000 0 Penerimaan Pendapatan Lain-Lain 17,723,331,068 30,598,536,480 Penerimaan Penjualan Aset 2,234,247,974 0 Jumlah Kas Dihasilkan Dari Aktivitas Operasi 58,357,939,220,783 59,915,922,219,685

Pengeluaran KasPembayaran JHT Kepada Peserta (5,789,841,319,201) (3,744,049,480,507)Pembayaran Jaminan Non JHT (1,259,935,898,821) (1,116,337,705,888)Pengembalian Uang Jaminan Kepada TKI (13,812,647,343) - Pembayaran Beban Usaha (832,393,062,774) (816,935,674,028)Pembayaran Beban Investasi JHT (34,780,870,111) (31,771,461,143)Pembayaran Beban Investasi Non JHT (115,003,997,380) (85,993,205,968)Penempatan Dana Investasi JHT (35,229,516,345,672) (42,929,281,861,839)Penempatan Dana Investasi Non JHT (13,679,414,027,018) (9,905,577,729,520)Penempatan Non InvestasiPenyaluran Pinjaman Program DPKP (101,331,930,000) (74,415,125,000)Pengeluaran untuk Pengelolaan dan Perolehan SKP (15,319,928,888) (2,411,570,208)Penempatan Sementara Program DPKP (406,000,000,000) (545,500,000,000)Penyaluran Tidak Bergulir (31,056,626,575) (28,701,243,364)Uang Muka Kerja (9,206,994,347) (12,708,943,517)Pembayaran Lain-Lain (345,319,849,536) (318,034,609,844)Jumlah Kas Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (57,862,933,497,666) (59,611,718,610,826) Arus Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 495,005,723,117 304,203,608,859

ARuS KAS DARI (DIguNAKAN uNTuK) AKTIVITAS INVESTASIPerolehan Aset Tetap (145,209,838,827) (89,224,746,718)Pelepasan Investasi jangka pendek Anak Perusahaan - 15,600,000,000 Penempatan Investasi jangka pendek Anak Perusahaan - (9,500,000,000)Arus Kas Bersih yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (145,209,838,827) (83,124,746,718)

ARuS KAS DARI (DIguNAKAN uNTuK) AKTIVITAS PENDANAANPembayaran Dividen Kepada Pemegang SahamPembayaran Aktivitas Pendanaan Lainnya:

Jasa Produksi (99,325,518,796) (84,864,227,282)Tantiem (5,590,000,000) (4,331,250,000)Dana Bina Lingkungan (21,809,647,081) (19,967,869,252)Program Kemitraan (21,809,647,081) (19,967,869,252)Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (148,534,812,958) (129,131,215,786)

Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara Kas 201,261,071,332 91,947,646,355 Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun 601,886,940,168 509,939,293,813Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 803,148,011,500 601,886,940,168

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAANSERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

LAPORAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (AUDITED)Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 208: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report206

PT

JAM

INAN

SO

SIAL

TEN

AGA

KER

JA (P

ERSE

RO

) DAN

AN

AK P

ERU

SAH

AAN

SER

TA E

NTI

TAS

BER

TUJU

AN K

HU

SUS

LAP

OR

AN P

ERU

BAH

AN E

KU

ITAS

KO

NSO

LID

ASIA

NU

ntuk

Tah

un-T

ahun

yan

g B

erak

hir

Pad

a Ta

ngga

l 31

Des

embe

r 20

09 D

dn 2

008

Cat

atan

Mod

al

Dit

empa

tkan

dan

D

iset

or P

enuh

Cad

anga

n u

mum

Cad

anga

n Tu

juan

Selis

ih P

enila

ian

Efek

(Dan

a N

onJh

T)

Selis

ih T

rans

aksi

P

erub

ahan

Eku

itas

A

nak

Per

usah

aan

Sald

o la

baJu

mla

h Ek

uita

s

Sald

o 31

Des

embe

r 20

0712

5,00

0,00

0,00

036

1,15

1,67

8,03

124

6,71

1,05

4,22

72,

290,

035,

597,

778

(233

,693

,228

)99

8,39

3,46

2,59

04,

021,

058,

099,

398

Tam

baha

n m

odal

dite

mpa

tkan

dan

dis

etor

4847

5,00

0,00

0,00

0(4

75,0

00,0

00,0

00)

--

--

-

Kor

eksi

cad

anga

n um

um49

-56

4,67

1,16

3,40

3-

--

-56

4,67

1,16

3,40

3

Selis

ih P

enila

ian

Efek

- D

ana

Non

JH

TSe

lisih

Tra

nsak

si P

erub

ahan

Eku

itas

Anak

Per

usah

aan

Dis

trib

usi L

aba

Tahu

n 20

07C

adan

gan

umum

Cad

anga

n tu

juan

Tant

iem

Dan

a P

enin

gkat

aan

Kes

ejah

tera

an P

eser

taP

rogr

am K

emitr

aan

dan

Bin

a Li

ngku

ngan

Dan

a P

enge

mba

ngan

JH

TK

orek

si c

adan

gan

umum

uta

ng ja

min

anLa

ba B

ersi

h Se

lam

a Ta

hun

Ber

jala

n

53

- - - - - - - - - -

- -

265,

170,

723,

403 - - - - -

(77,

491,

410,

500) -

- - -40

,000

,000

,000 - - - - - -

(2,9

05,1

17,4

03,6

93) - - - - - - - - -

-(4

37,4

12,5

00) - - - - - - - -

- -

(265

,170

,723

,403

)(4

0,00

0,00

0,00

0) (4

,331

,250

,000

)(9

9,83

9,34

6,25

9) (3

9,93

5,73

8,50

4)(5

49,1

16,4

04,4

24) -

1,09

0,48

2,35

4,05

7

(2,9

05,1

17,4

03,6

93)

(437

,412

,500

) - -(4

,331

,250

,000

)(9

9,83

9,34

6,25

9)(3

9,93

5,73

8,50

4)(5

49,1

16,4

04,4

24)

(77,

491,

410,

500)

1,09

0,48

2,35

4,05

7

Sald

o pa

da T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2008

600,

000,

000,

000

638,

502,

154,

337

286,

711,

054,

227

(615

,081

,805

,915

)(6

71,1

05,7

28)

1,09

0,48

2,35

4,05

71,

999,

942,

650,

978

Tam

baha

n m

odal

dite

mpa

tkan

dan

dis

etor

--

--

--

-

Kor

eksi

cad

anga

n um

um-

--

--

--

Selis

ih P

enila

ian

Efek

- D

ana

Non

JH

T51

--

- 1

,707

,344

,169

,849

--

1,7

07,3

44,1

69,8

49

Selis

ih T

rans

aksi

Per

ubah

an E

kuita

s An

ak P

erus

ahaa

n-

--

-17

0,96

5,80

0-

170,

965,

800

Dis

trib

usi L

aba

Tahu

n 20

08D

ana

pend

idik

anC

adan

gan

Um

umC

adan

gan

tuju

anTa

ntie

mD

ana

Pen

ingk

ataa

n K

esej

ahte

raan

Pes

erta

Pro

gram

m K

emitr

aan

dan

Bin

a Li

ngku

ngan

Dan

a P

enge

mba

ngan

JH

TK

orek

si c

adan

gan

umum

:U

tang

Jam

inan

Uta

ng J

amin

an T

ahun

200

8P

emba

yara

n P

ajak

Bad

an T

ahun

200

7

53 49

- - - - - - - - - -

866,

047,

711

139,

755,

412,

055 -

(1,2

58,7

50,0

00) - - -

17,3

55,7

10,9

53 -(6

3,24

1,89

1,27

9)

-

50,0

00,0

00,0

00 - - - - - - -

- - - - - - - - - -

- - - - - - - - - -

-(1

39,7

55,4

12,0

55)

(50,

000,

000,

000)

(4,3

31,2

50,0

00)

(93,

770,

000,

000)

(43,

619,

294,

162)

(763

,337

,647

,840

) - - -

- - -(1

,258

,750

,000

)(9

3,77

0,00

0,00

0)(4

3,61

9,29

4,16

2) (7

63,3

37,6

47,8

40)

17,3

55,7

10,9

53 -(6

3,24

1,89

1,27

9)

Laba

Ber

sih

Sela

ma

Tahu

n B

erja

lan

--

--

-1,

381,

450,

836,

239

1,38

1,45

0,83

6,23

9

Sald

o pa

da T

angg

al 3

1 D

esem

ber

2009

600,

000,

000,

000

731,

978,

683,

777

336,

711,

054,

227

1,09

2,26

2,36

3,93

4(5

00,1

39,9

28)

1,38

1,45

0,83

6,23

9 4

,141

,902

,798

,249

(Dal

am S

atua

n R

upia

h)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 209: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 207

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAANSERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (AUDITED)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

(Dalam Satuan Rupiah)

Catatan 31 DESEMBER 2009 31 DESEMBER 2008 KONSOlIDASI AuDITED DISAJIKAN KEMBAlIPENDAPATAN OPERASIONAlPendapatan Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 1,093,033,140,113 976,163,177,217 Jaminan Kematian (JK) 512,351,562,288 453,462,725,024 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 926,772,580,898 795,747,494,514 Jasa Konstruksi 117,765,764,786 118,033,584,697 Tenaga Kerja Mandiri (TKM) 10,348,614,966 6,308,576,024 Jumlah Pendapatan Iuran 2,660,271,663,051 2,349,715,557,476 Pendapatan Operasional Anak Perusahaan 10,959,116,128 1,088,547,403 Jumlah Pendapatan Operasional 2.x,54 2,671,230,779,179 2,350,804,104,879

BEBAN JAMINAN Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) (343,435,518,223) (292,027,786,807) Jaminan Kematian (JK) (255,804,616,000) (272,983,605,000) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) (665,580,337,997) (587,536,463,456) Jasa Konstruksi (21,404,845,565) (18,304,919,668) Tenaga Kerja Mandiri (TKM) (9,079,598,785) (6,487,008,756) Program TKI - (320,665,971)Jumlah Beban Jaminan 2.x,55 (1,295,304,916,570) (1,177,660,449,660)

BEBAN CADANgAN TEKNIS 2x,59 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) (677,317,628,593) (576,204,368,976) Jaminan Kematian (JK) (108,492,719,223) (41,803,626,382) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) (13,328,248,218) (17,896,011,679) Jasa Konstruksi 107,127,965 (13,496,600,676) Tenaga Kerja Indonesia - 513,762,100 Katastrofa (12,714,313,449) (11,158,409,864)Jumlah Beban Cadangan Teknis 2.x,56 (811,745,781,518) (660,045,255,477)

PENDAPATAN BERSIh IuRAN 564,180,081,091 513,098,399,742

PENDAPATAN INVESTASI 2x,60 Laba yang direalisasi 8,447,862,743,782 6,618,330,008,847 Laba yang belum direalisasi 579,883,351,707 625,912,139,114 Jumlah Pendapatan Investasi 2.x,57 9,027,746,095,489 7,244,242,147,961

BEBAN INVESTASI 2x,61 Rugi yang direalisasi (195,454,723,231) (145,254,106,395) Rugi yang belum direalisasi (352,629,873,510) (1,124,089,165,587) Penyisihan Saham (2,925,000,000) - Jumlah Beban Investasi 2.x,58 (551,009,596,741) (1,269,343,271,981)PENDAPATAN BERSIh INVESTASI 8,476,736,498,748 5,974,898,875,980

Jumlah Pendapatan usaha 9,040,916,579,839 6,487,997,275,722

PENDAPATAN PENgElOlAAN DANA INVESTASI JhT 2.y,59 971,155,262,488 857,105,966,165

BEBAN uSAhA 2x, 63 Beban Manajemen (28,207,042,941) (23,447,490,109) Beban Operasional (134,371,729,250) (108,807,342,315) Beban Personil (698,301,493,664) (624,329,776,863) Beban Administrasi dan Umum (175,616,726,767) (165,590,859,539) Beban Penyusutan dan Amortisasi (77,572,099,722) (61,237,102,729) Beban Penyisihan Piutang Iuran (103,883,010,672) (57,754,789,573) Beban Penyisihan Piutang Usaha - (106,838,600)Jumlah Beban usaha 2.x,60 (1,217,952,103,016) (1,041,274,199,728)

BEBAN PENgElOlAAN DANA INVESTASI JhT 2.y,59 (971,155,262,488) (857,105,966,165)PENDAPATAN lAIN-lAIN 16,976,867,697 16,618,093,158 BEBAN lAIN-lAIN (12,324,234,537) (5,132,383,029)PENDAPATAN lAIN-lAIN BERSIh 2.x,61 4,652,633,160 11,485,710,129 lABA KOTOR SEBEluM BAgIAN PESERTA 7,827,617,109,983 5,458,208,786,124 BAgIAN PESERTA ATAS hASIl INVESTASI JhT 2.p,62 (6,335,547,154,413) (4,234,377,877,431)lABA SEBEluM PAJAK PENghASIlAN 1,492,069,955,570 1,223,830,908,693 MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENghASIlAN 2z,40c Beban pajak kini 2.z,39.d (298,883,484,480) (282,620,128,700) Manfaat pajak tangguhan 2.z,39.e 188,264,218,002 149,271,057,539

Beban Pajak Penghasilan 1,381,450,689,092 (133,349,071,161)lABA SETElAh PAJAK 1,090,481,837,532 1,090,481,837,532 hAK MINORITAS ATAS RugI (lABA) BERSIh

ANAK PERuSAhAAN 47 147,147 516,525 lABA BERSIh 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 210: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report208

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

IKhTISAR KEBIJAKAN AKuNTANSI TERPENTINgLaporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting yang diterapkan Perusahaan dan anak perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

a. Dasar penyusunan laporan keuanganLaporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk penyertaan tertentu yang disajikan berdasarkan metode ekuitas serta investasi pada saham, obligasi, dan reksadana yang termasuk dalam kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Investasi dalam kelompok ini disajikan sebesar nilai pasarnya.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, deposito berjangka dan deposito lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang pada tanggal pelaporan, tidak dibatasi penggunaannya, dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai setara kas.

Semua angka-angka dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ini disajikan dalam satuan Rupiah, kecuali jika dinyatakan secara khusus.

b. Prinsip-prinsip konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pemilikan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung dan entitas bertujuan khusus (EBK) yang berada dalam pengendalian Perusahaan sesuai dengan ISAK 7 Interpretasi atas paragraf 5 dan 19 PSAK 4 tentang Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus. Program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) memenuhi persyaratan sebagai EBK yang harus dikonsilidasi sesuai dengan ISAK 7.

Seluruh saldo dan transaksi signifikan termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan laba atau rugi bersih dari anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan masing-masing dalam akun “Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi” pada neraca konsolidasian dan “Hak minoritas atas laba (rugi) bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasian.

c. Penjabaran mata uang asing Pembukuan Perusahaan, anak perusahaan dan entitas bertujuan khusus diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.

Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dibukukan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 kurs tengah per 1 dolar Amerika (USD) adalahRp9.400 dan Rp10.950.

Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

d. Investasi pada instrumen pasar uang dan pasar modal1) Investasi dalam deposito berjangka dan deposito on call disajikan sebesar nilai nominalnya.

2) Investasi pada reksadana dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang terjadi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui pada periode berjalan.

Page 211: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 209

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

3) Investasi dalam efek ekuitas dan efek utang yang termasuk dalam kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai pasarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat adanya perbedaan antara nilai pasar dan biaya perolehan efek ekuitas dan efek utang yang termasuk dalam kelompok diperdagangkan diakui sebagai penghasilan atau beban pada tahun berjalan. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat adanya perbedaan antara nilai pasar dengan biaya perolehan efek ekuitas dan efek utang dana non JHT yang termasuk dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan terpisah sebagai komponen ekuitas pada akun “Selisih Penilaian Efek - Dana Non JHT”. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek ekuitas dan efek utang dana JHT yang termasuk dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebagai komponen kewajiban kepada peserta pada akun “Selisih Penilaian Efek - Dana JHT”.

Sejak tahun buku 2007, investasi dalam efek ekuitas dan efek utang yang termasuk dalam kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dicatat dengan menggunakan metode tidak langsung. Dengan metode ini pencatatan dan penyajian harga perolehan efek (acquisition cost) dan penyesuaian nilai wajar (adjusted cost) dilakukan secara terpisah.

4) Investasi dalam efek utang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal setelah ditambah atau dikurangi dengan saldo premi atau diskonto yang belum diamortisasi. Diskonto atau premi yang timbul pada saat pembelian, diamortisasi selama periode dari saat pembelian sampai dengan saat jatuh temponya sehingga hasil yang konstan diperoleh dari investasi tersebut. Diskonto atau premi yang diamortisasi tersebut dicatat sebagai beban atau penghasilan bunga.

5) “Harga pokok penjualan investasi dalam efek yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo digunakan metode masuk pertama keluar pertama (First In First Out/FIFO) sedangkan harga pokok penjualan investasi dalam efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan diperdagangkan digunakan metode harga rata-rata tertimbang bergerak (moving weighted average method).”

e. Investasi penyertaan langsung 1) Penyertaan langsung pada perusahaan lain dalam bentuk saham berhak suara yang pemilikannya kurang dari 20%

dan Perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan usaha dan keuangan perusahaan lain tersebut, dinyatakan berdasarkan metode biaya (cost method). Dengan metode ini investasi dicatat sebesar biaya perolehannya. Penghasilan diakui apabila perusahaan lain tersebut (investee) mendistribusikan laba bersih dalam bentuk dividen kas (kecuali dividen saham) yang berasal dari laba setelah tanggal perolehan.

2) Penyertaan langsung pada perusahaan lain dengan persentase kepemilikan 20% atau lebih tetapi kurang dari 50% dan Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap operasi dan kebijakan keuangan perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Nilai penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya ditambah atau dikurangi bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan lain tersebut sejak tanggal perolehan. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang atas nilai penyertaan.

Apabila bagian Perusahaan atas kerugian dalam perusahaan lain tersebut telah melebihi bagian kepemilikannya, maka nilai tercatat investasi dinyatakan sebesar nol dan kelebihannya dibukukan sebagai “Rugi Anak Perusahaan Ditanggung Perusahaan Induk”.

f. Investasi properti1) Investasi properti Investasi properti adalah penanaman dana investasi Perusahaan pada tanah atau bangunan yang tidak digunakan

untuk kegiatan operasional dan ditujukan untuk menghasilkan pendapatan investasi. Investasi dalam properti tanah disajikan sebesar biaya perolehannya. Investasi properti tanah tidak disusutkan, karena Manajemen Perusahaan berniat untuk memperpanjang haknya apabila periode haknya telah berakhir. Investasi dalam properti bangunan disajikan sebesar harga perolehannya dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Properti bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus sebesar porsentase tetap 5% per tahun dari harga perolehannya.

Page 212: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report210

2) Aset properti Aset properti merupakan beban yang ditangguhkan atas pengeluaran untuk pembuatan dan pemasangan vertical

blind pada Gedung Menara Jamsostek yang disewakan. Beban ini diamortisir selama periode sewanya masing-masing dan disajikan terpisah dalam akun investasi properti.

3) Aset lain properti Aset Lain Properti merupakan beban yang dikeluarkan dan dikapitalisasi untuk keperluan operasionalisasi properti

investasi, seperti pemasangan gondola dan fasilitas keamanan gedung. Aset lain properti diamortisasi selama jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung sejak aset lain properti diserahkan dan dimiliki.

g. Piutang iuran 1) Piutang iuran adalah iuran non JHT yang belum diterima pelunasannya sampai dengan tanggal neraca. Tanggal

pelunasan piutang iuran untuk suatu bulan iuran tertentu adalah tanggal 15 bulan berikutnya. Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KEP/246/122006 tentang Pedoman Akuntansi Jamsostek (PAJASTEK), perlakuan akuntansi untuk piutang iuran pada tahun buku 2007 mengalami perubahan. Piutang iuran yang diakru dan dicatat dalam laporan keuangan adalah piutang iuran yang memenuhi persyaratan pengakuan sebagai aset, yaitu memiliki tingkat keterjadian pasti dan dapat diukur secara andal. Piutang iuran yang tidak memenuhi persyaratan tersebut tidak lagi dilaporkan dalam laporan keuangan pokok tetapi disajikan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan sebagai aset kontijensi.

2) Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KEP/20/022002 tanggal 21 Februari 2002, piutang iuran diklasifikasikan sebagai berikut:

- lancar, yaitu tunggakan iuran dari perusahaan aktif dengan umur piutang sampai dengan 3 bulan; - kurang lancar, yaitu tunggakan iuran dari perusahaan aktif dengan umur piutang di atas 3 bulan sampai dengan

6 bulan; dan- macet, yaitu tunggakan iuran dari perusahaan aktif dengan umur piutang di atas 6 bulan dan/atau tunggakan

iuran dari perusahaan non aktif (pailit, bubar, tidak ditemukan alamatnya, atau tidak ada kegiatan usahanya lagi).

Penentuan umur piutang iuran untuk keperluan klasifikasi di atas dilakukan secara akumulatif dan ditentukan secara agregat sampai dengan umur tunggakan iuran terlama (tidak dilakukan pemecahan). Terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang iuran, setiap akhir bulan dibentuk penyisihan yang besarnya sejumlah piutang iuran yang diklasifikasikan kurang lancar dan macet.

h. Pinjaman yang diberikan1) Pinjaman yang diberikan merupakan tagihan kepada peserta yang timbul akibat pemberian pinjaman program

DPKP secara bergulir kepada pihak-pihak yang ditentukan baik secara channeling, executing maupun langsung.

2) Penyisihan kerugian pinjaman diberikan ditentukan berdasarkan adanya bukti obyektif penurunan nilai telah terjadi sesuai PSAK 55. Dalam hal bukti obyektif tidak terpenuhi, besarnya penyisihan pinjaman ditetapkan berdasarkan keputusan direksi Nomor: 320/KEP/122004, dengan klasifikasikan sebagai berikut:

Lancar, yaitu kategori untuk pinjaman diberikan yang tepat waktu pembayarannya atau terjadi keterlambatan sampai dengan 6 (enam) bulan.

Kurang lancar, yaitu kategori untuk pinjaman diberikan yang pembayarannya terjadi keterlambatan diatas 6 (enam) bulan sampai dengan 9 (sembilan) bulan.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 213: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 211

Ragu-ragu, yaitu kategori untuk pinjaman diberikan yang pembayarannya terjadi keterlambatan diatas 9 (sembilan) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan.

Macet, yaitu kategori untuk pinjaman diberikan yang pembayarannya terjadi keterlambatan diatas 12 (dua belas) bulan.

3) Pengakuan dan pengukuran pinjaman diberikan adalah sebagai berikut:

Pinjaman diberikan kategori lancar diakui seluruhnya (100%) dan tidak dilakukan penyisihan. Pinjaman diberikan kategori kurang lancar diakui seluruhnya dan dilakukan penyisihan sebesar 25 (dua puluh lima) persen.

Pinjaman diberikan kategori ragu-ragu diakui seluruhnya dan dilakukan penyisihan sebesar 50 (lima puluh) persen

Pinjaman diberikan kategori macet diakui seluruhnya dan dilakukan penyisihan sebesar 100 (seratus) persen.

Umur pinjaman diberikan dihitung secara akumulatif dan tidak dilakukan pemecahan.

i. Piutang usahaPiutang usaha anak perusahaan disajikan dalam jumlah bersihnya yaitu setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Kebijakan penyisihan piutang usaha ditetapkan sebagai berikut:

Piutang usaha lancar yaitu yang berumur sampai dengan 12 bulan tidak disisihkan. Piutang usaha kurang lancar yaitu piutang yang berumur diatas 12 sampai dengan 24 bulan disisihkan sebesar 25%. Piutang usaha diragukan yaitu piutang yang berumur diatas 24 sampai dengan 36 bulan disisihkan sebesar 50%. Piutang usaha macet yaitu piutang yang berumur diatas 36 bulan disisihkan sebesar 100%.

j. Perlengkapan alat tulis kantorPencatatan persediaan perlengkapan alat tulis kantor dilaksanakan dengan menggunakan metode periodik sedangkan pengukurannya dilakukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor: KEP/265/122003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Pedoman Verifikasi Laporan Keuangan Kantor Daerah PT JAMSOSTEK (Persero) yang disempurnakan melalui Keputusan Direksi Nomor KEP/377/122008 tentang Pedoman Verifikasi Laporan Keuangan Kantor Daerah PT. Jamsostek (Persero).

k. Sarana Kesejahteraan Peserta (SKP)Sarana Kesejahteraan Peserta (SKP) merupakan Dana DPKP yang dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteran peserta jamsostek melalui pemberian sarana rusunawa, sarana pelayananan kesehatan, dan sarana kesejahteraan peserta lainnya. SKP terdiri dari tanah, bangunan dan peralatan.

Sejak tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan telah mengadopsi PSAK 16 (revisi 2007) tentang Aset Tetap. Semua SKP yang diperoleh pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan pada tanggal perolehan. Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk pengukuran asetnya. Pada model biaya, SKP dinyatakan sebesar biaya perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dan disajikan dalam laporan konsolidasi secara terpisah setelah kelompok aset lancar.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 214: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report212

SKP, kecuali tanah, telah disusutkan dengan metoda garis lurus dengan taksiran manfaat bangunan sebesar 5 persen per tahun dan peralatan sebesar 25 persen per tahun.

l. Aset tetapSejak tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan telah mengadopsi PSAK 16 (revisi 2007) tentang Aset Tetap. Semua aset tetap yang diperoleh pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan pada tanggal perolehan. Biaya perolehan aset tetap meliputi harga perolehan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen.

Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Pada model biaya, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Aset tetap, kecuali tanah, telah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap.

Sesuai Keputusan Direksi Nomor: KEP/41/012009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Perubahan atas Lampiran Keputusan Direksi Nomor: KEP/240/122006, ditetapkan beberapa perubahan kebijakan akuntansi atas aset tetap sebagai penerapan PSAK 16 (Revisi 2007), yaitu meliputi sebagai berikut:

Jenis aset tetap Taksiran masa manfaat Bangunan 5%Renovasi bagian dalam 25%Renovasi bagian luar/keseluruhan Tergantung hasil appraisalKendaraan 20%Peralatan kantor 25%Peralatan komputer 25%Peralatan lainnya 25%

Nilai sisa aset tetap ditetapkan sebagai berikut:

Kendaraan sedan 25 %Kendaraan non sedan 20 %Motor 10 %Aset selain kendaraan Rp1,-

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehannya dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Nilai sisa, taksiran masa manfaat, dan metode penyusutan atas aset tetap dievaluasi dan disesuaikan setiap tanggal neraca. Dampak dari revisi tersebut, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan sebagai kerugian periode berjalan.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 215: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 213

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat suatu aset atau yang memberikan manfaat ekonomis yang berupa peningkatan kapasitas, kualitas produksi, atau kinerja dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan.

Aset tetap yang tidak digunakan lagi dalam usaha, nilai bukunya disajikan sebagai aset lain-lain dan tidak disusutkan. Apabila aset tetap dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkannya diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Aset dalam konstruksiAset dalam konstruksi dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap atau properti investasi yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

m. SewaSejak tanggal 1 Januari 2008, perusahaan telah mengadopsi PSAK 30 (revisi 2007) tentang Sewa. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sedangkan sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Pada sewa pembiayaan, pada awal masa sewa, Perusahaan mengakui aset sewaan dan kewajiban sewa (bersih setelah beban bunga) di neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan diakui dalam laporan laba rugi dengan basis yang mencerminkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban sewa.

Pada akhir perjanjian sewa pembiayaan, seluruh aset sewaan dipindahkan dan diadministrasikan ke aset tetap belanja modal sesuai pengelompokkannya.

Dalam sewa operasi, pembayaran sewa dalam sewa operasi (tidak termasuk biaya jasa seperti biaya asuransi dan pemeliharaan) diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

n. Aset tidak berwujudAset tidak berwujud dinyatakan sebesar nilai bukunya. Amortisasi dihitung dengan metode garis lurus sejak bulan perolehan sebesar 25% per tahun.

o. utang jaminan

Utang jaminan diestimasiMerupakan klaim program non JHT yang belum disetujui atau belum ditetapkan. Setelah ditetapkan, jumlah ini akan dipindahkan ke Utang Jaminan.

Utang jaminanMerupakan utang yang timbul atas pengajuan jaminan Non JHT yang sudah ditetapkan namun belum dibayarkan.

p. utang JhT dan bagian peserta atas hasil investasi JhT

Penerimaan Iuran JHT dari perusahaan peserta Jamsostek diperlakukan sebagai penambah utang JHT sedangkan pembayarannya diperlakukan sebagai pengurang utang JHT.

Bagian peserta atas hasil investasi JHT merupakan hak peserta atas hasil bersih investasi dana JHT tahun berjalan. Bagian peserta ini bukan merupakan beban atau pendapatan melainkan merupakan alokasi hasil investasi kepada peserta. Besarnya hak peserta atas hasil investasi JHT ditentukan dengan menggunakan formula sebagai berikut:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 216: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report214

On-line

Ht : Total Hasil Pengembangan Saldo JHT Tahun 2009

Sa : Saldo Awal Tahun 2009

n : Bulan Iuran

In : Iuran Yang Diterima Pada Bulan ke-n Tahun 2009

Jhn : Jumlah Hari dalam Bulan Iuran

Ti : Tanggal Iuran Diterima

Hs : Hasil Pengembangan Saldo Awal

Hi : Hasil Pengembangan Iuran

Ht : Hs + Hi

Hs : {Sa x 9,0%}

Hi : n=12

∑{[lnx9,0%x(1/12)]x[(Jhn-Ti/Jhn)+(12-n)]} n=1

Bagian peserta berdasarkan rumus di atas akan menambah saldo utang JHT. Apabila hasil investasi JHT setelah dialokasikan kepada peserta masih terdapat sisa, maka sisa tersebut menjadi dana pengembangan JHT yang diklasifikasikan dalam kelompok kewajiban kepada peserta.

Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan Nomor: KEP/363/122009 tanggal 16 Desember 2009, besarnya pemberian hasil pengembangan dana untuk saldo awal JHT tahun 2009 dan penerimaan iuran JHT tahun 2009 adalah 9 %.

q. utang JhT jatuh tempoUtang JHT jatuh tempo adalah seluruh iuran JHT beserta hasil pengembangannya yang harus dibayarkan kepada peserta yang akan mencapai usia 55 tahun dalam jangka waktu satu tahun ke depan sejak tanggal neraca.

r. Iuran belum rinciBerdasarkan Keputusan Direksi No. KEP/289/112004 tentang Sistem dan Prosedur Pelayanan Terpadu Program Jamsostek yang telah diperbaharui dengan Keputusan Direksi No: KEP/77/032008 dan Sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-12/MEN/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja bahwa penerimaan iuran dari perusahaan yang belum didukung dengan data upah tidak dapat diakui sebagai pendapatan iuran atau penambah utang JHT. Penerimaan iuran dimaksud akan dicatat pada akun “Iuran Belum Rinci” pada kelompok kewajiban kepada peserta.

s. Cadangan teknis1) Cadangan Teknis untuk JKK dan JK dibentuk berdasarkan perhitungan aktuaria dengan metode prospektif, sesuai

surat persetujuan Menteri Keuangan Nomor: S.1101/MK.17/1994 tanggal 21 Juli 1994.2) Pembentukan cadangan teknis JPK dilakukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2004, yaitu

sebesar 10% dari penerimaan iuran JPK tahun berjalan dan tidak bersifat akumulatif.3) Cadangan teknis katastrofa merupakan cadangan yang dibentuk untuk mengantisipasi banyaknya klaim yang

muncul karena terjadinya bencana alam. 4) Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KEP/49/022006 tanggal 28 Pebruari 2006, beban cadangan katastrofa

JKK, JK, dan JPK adalah sebesar 0,5% dari penerimaan iuran tahun berjalan dan diakumulatifkan pada cadangan katastrofa.

5) Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2004 tentang Pengelolaan dan Investasi Dana Program Jamsostek, pembentukan besarnya cadangan JKK dan JK untuk pertanggungan dengan jangka waktu paling lama satu tahun adalah sebesar 40% dari penerimaan iuran JKK dan JK tahun berjalan.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 217: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 215

t. Beban yang ditangguhkanBeban yang ditangguhkan adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya dan memiliki masa manfaat tertentu. Beban ini diamortisasikan sejak bulan perolehan selama taksiran masa manfaatnya.

u. Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensiKewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi diakui dan diukur serta informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Kewajiban diestimasi diakui apabila ketiga kondisi berikut dipenuhi:- Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat

peristiwa masa lalu;- Besar kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya; - Estimasi yang andal dapat dibuat atas jumlah kewajiban tersebut.

v. Kewajiban imbalan kerja

Perusahaan dan Anak Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun dan purna jasa manfaat pasti. Jumlah kontribusi terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 5% dari gaji pokok per bulan dan kontribusi Perusahaan yang besarnya ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria. Perusahaan juga menyelenggarakan program iuran pasti untuk tunjangan hari tua (THT) dimana kontribusi karyawan dan Perusahaan ditetapkan masing-masing sebesar 4% dari gaji pokok per bulan.

w. Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP)DPKP adalah dana yang dihimpun dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja program jamsostek dan atau keluarganya yang diprioritaskan bagi yang kurang mampu dan membantu badan/unit usaha yang mempunyai keterkaitan langsung dengan peningkatan kesejahteraan peserta program jamsostek terutama bagi badan/unit usaha sekala kecil.

Pos DPKP disajikan dalam laporan konsolidasi dalam kelompok kewajiban dan terdiri dari DPKP untuk operasional dan DPKP telah Disalurkan.

Perubahan DPKP tahun berjalan disajikan secara terpisah dalam laporan kinerja program DPKP.

x. Pengakuan pendapatan dan bebanPerusahaan dan Anak Perusahaan mengakui dan mencatat pendapatan dan beban dengan basis akrual. Khusus untuk denda atas keterlambatan pembayaran iuran, Perusahaan mengakui dan mencatatnya berdasarkan basis kas.

y. Alokasi beban usaha dalam pelaporan segmen JhT dan Non JhTSesuai dengan Keputusan Direksi Nomor: KEP/80/032005, proporsi alokasi biaya usaha untuk pelaporan segmen usaha JHT dan non JHT dilakukan dengan menggunakan pendekatan rata-rata dana investasi Perusahaan, yaitu dengan rumus sebagai berikut:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 218: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report216

Program Saldo Awal Investasi Saldo Akhir Investasi Rata-rata Dana Investasi

JHT A B C = (A+B)/2Non JHT D E F =(D+E)/2Proporsi JHT = (C/(C+F)) X 100%Proporsi Non JHT = (F/(C+F)) X 100%

Berdasarkan rumus di atas, proporsi alokasi beban usaha untuk tahun 2009 adalah 88% untuk segmen usaha JHT dan 12% untuk non JHT.

z. PerpajakanBeban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Tarif pajak yang berlaku saat ini yang digunakan untuk penghitungan pajak kini adalah maksimum 28%, sedangkan tarif pajak yang digunakan untuk penghitungan pajak tangguhan adalah tarif pajak yang secara substansial berlaku mulai 1 Januari 2010, yaitu 25%.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah diterima.

aa. Penggunaan estimasiPenyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat berbagai estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi tersebut.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 219: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 217

PENJElASAN POS-POS NERACA Neraca Konsolidasi PT. Jamsostek ( Persero), Anak Perusahaan dan Entitas Bertujuan Khusus (EBK) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 ditutup dengan penjumlahan masing-masing bersaldo sebesar Rp. 84.248.271.563.491 dan Rp. 64.507.343.704.120

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

I Aset

1 Investasi 80,698,273,049,164 61,745,958,190,532

2 Aset Lancar 2,108,690,684,359 1,555,186,265,300

3 Sarana Kesejahteraan Peserta (SKP) Prog. DPKP 31,662,958,848 33,896,072,756

4 Aset Tetap 333,000,055,349 259,710,175,547

5 Aset Pajak Tangguhan 991,547,830,690 803,283,612,688

6 Aset Lain Lain 85,096,985,080 109,309,387,297

Jumlah 84,248,271,563,491 64,507,343,704,120

II Pasiva

7 Kewajiban Kepada Peserta 61,459,806,108,765 78,952,976,278,162

8 Kewajiban Lancar 230,002,268,320 281,709,833,068

9 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 225,469,432,559 190,042,007,393

10 Kewajiban Lainnya 32,109,919,489 50,438,224,408

11 Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP)

665,808,798,278 525,402,698,127

12 Hak Minoritas 2,068,434 2,181,381

13 Ekuitas 4,141,902,798,249 1,999,942,650,978

Jumlah 84,248,271,563,491 64,507,343,704,120

I ASET

Investasi Jumlah investasi per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dapat dirinci sebagai berikut:

Bank Investasi Akun tersebut merupakan saldo kas PT. Jamsostek (Persero) dalam bentuk giro yang ditujukan untuk tujuan investasi per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 yang terdiri dari:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Bank Investasi - Dana JHT 7,991,840,238 65,345,249,378

Bank Investasi - Dana Non JHT 488,371,780 727,076,805

Jumlah Bank Investasi 8,480,212,018 66,072,326,183

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 220: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report218

Deposit On Call (DOC) Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dalam bentuk Deposit On Call yang jangka waktunya kurang dari satu bulan, dengan tingkat bunga rata - rata sebesar 6,57 % yang terdiri dari:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

- DOC - Dana JHT 0 4,600,000,000

- DOC - Dana Non JHT 100,000,000,000 26,190,000,000

Jumlah Deposito On Call 100,000,000,000 30,790,000,000

- DOC - Overnight Dana JHT 430,724,517 302,206,323

- DOC - Overnight Dana Non JHT 242,122,754 226,419,986

Jumlah Deposito On Call 672,847,271 528,626,309

DOC Total 100,672,847,271 31,318,626,309

Deposito Berjangka Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dan anak perusahaan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dalam bentuk deposito berjangka pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta dengan tingkat bunga rata-rata 7,67 % per tahun dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Deposito Berjangka Dikelola

Perusahaan

- Deposito - Dana JHT 24,220,922,000,000 18,720,272,000,000

- Deposito - Dana Non JHT 2,927,266,941,000 1,695,621,141,000

Jumlah 27,148,188,941,000 20,415,893,141,000

Anak Perusahaan - -

Jumlah 27,148,188,941,000 20,415,893,141,000

Instrumen Pasar Uang Lainnya (Commercial Paper)

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

CP - JhT

- Nominal - 21,600,000,000

- Cad. Penyisihan CP JHT - (21,600,000,000)

Jumlah - -

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 221: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 219

Saham Merupakan penanaman dana JHT dan Non JHT Perusahaan dalam saham dengan klasifikasi sebagai berikut:

31 Desember 2009

(Rp) 31 Desember 2008

(Rp) Dana - JhT

- Saham Diperdagangkan 0 0

- Tersedia Untuk Dijual 9,220,161,806,200 5,674,699,387,500

Jumlah 9,220,161,806,200 5,674,699,387,500Dana - Non JhT- Diperdagangkan - 44,850,000,000- Tersedia Untuk Dijual 4,823,921,311,051 3,125,962,381,350

4,823,921,311,051 3,170,812,381,350Jumlah 14,044,083,117,251 8,845,511,768,850

Obligasi Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dan anak perusahaan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dalam bentuk obligasi yang dikelompokan dalam diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)Dana JhT

Diperdagangkan

Diterbitkan oleh pemerintah 1,361,578,222,500 1,200,724,697,270

Diterbitkan oleh korporasi 364,443,990,000 540,027,145,000

Dikurangi: Cadangan Penyisihan kerugian - (33,500,000,000)

Jumlah diperdagangkan 1,726,022,212,500 1,707,251,842,270Tersedia untuk dijualDiterbitkan oleh pemerintah 2,088,951,891,160 1,856,710,077,720Diterbitkan oleh korporasi 1,190,704,840,000 1,223,656,600,000Dikurangi: Cadangan Penyisihan kerugian - (33,500,000,000)

Jumlah tersedia untuk dijual 3,279,656,731,160 3,046,866,677,720Dimiliki hingga jatuh tempo

Diterbitkan oleh pemerintah 21,895,105,000,000 19,317,386,000,000Ditambah (dikurangi):- Saldo premium yang belum diamortisasi 319,428,849,730 378,559,945,527- Saldo diskonto yang belum diamortisasi (833,127,664,299) (566,048,046,314)Nilai tercatat obligasi diterbitkan pemerintah - dimiliki hingga jatuh tempo 21,381,406,185,431 19,129,897,899,213

Diterbitkan oleh korporasi 7,710,500,000,000 4,768,500,000,000 Ditambah (dikurangi):

- Saldo premium yang belum diamortisasi 34,911,363,365 43,369,008,287- Saldo diskonto yang belum diamortisasi (9,098,467,945) (12,307,401,805)Nilai tercatat obligasi diterbitkan korporasi - dimiliki hingga jatuh tempo 7,736,312,895,420 4,799,561,606,482Jumlah nilai tercatat obligasi dimiliki hingga

jatuh Tempo 29,117,719,080,851 23,929,459,505,695Jumlah investasi dalam obligasi - dana JHT 34,123,398,024,511 28,683,578,025,685

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 222: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report220

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)

Dana Non JhT

Diperdagangkan

Diterbitkan oleh pemerintah 45,713,750,000 43,792,800,000

Diterbitkan oleh korporasi 272,030,900,000 285,709,900,000

Jumlah diperdagangkan 317,744,650,000 329,502,700,000

Tersedia untuk dijual

Diterbitkan oleh pemerintah 65,617,500,000 62,150,100,000

Diterbitkan oleh korporasi 103,077,000,000 49,975,000,000

Jumlah tersedia untuk dijual 168,694,500,000 112,125,100,000

Dimiliki hingga jatuh tempo

Diterbitkan oleh pemerintah 473,853,000,000 473,853,000,000

Ditambah (dikurangi):

- Saldo premium yang belum diamortisasi 3,948,923,985 4,324,305,458

- Saldo diskonto yang belum diamortisasi (58,801,183,448) (65,508,214,663)

Nilai tercatat obligasi diterbitkan pemerintah - dimiliki hingga jatuh tempo 419,000,740,537 412,669,090,795

Diterbitkan oleh korporasi 835,000,000,000 357,000,000,000

Ditambah (dikurangi):

- Saldo premium yang belum diamortisasi 3,346,314,069 4,021,047,874

- Saldo diskonto yang belum diamortisasi (3,573,324,999) (6,304,701,780)

Nilai tercatat obligasi diterbitkan korporasi - dimiliki hingga jatuh tempo 834,772,989,070 354,716,346,094

Jumlah nilai tercatat obligasi dimiliki hingga jatuh Tempo 1,253,773,729,607 767,385,436,889

Jumlah investasi dalam obligasi - dana non JHT 1,740,212,879,607 1,209,013,236,889

Jumlah investasi obligasi PT. Jamsostek (Persero)

35,863,610,904,118 29,892,591,262,574

Anak Perusahaan

Obligasi tersedia untuk dijual 5,221,000,000 5,050,000,000

Jumlah Investasi Obligasi 35,868,831,904,118 29,897,641,262,574

Medium Term Notes ( MTN ) Merupakan penanaman dana Perusahaan dalam surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/ MTN) sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Dana - Non JhT

- Fund Manager Non JHT (MTN Prima Perdasa) - 12,800,000,000

Dikurangi: Cadangan Penyisihan MTN - (12,800,000,000)

Nilai Tercatat - -

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 223: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 221

Reksadana Merupakan penanaman dana Perusahaan dalam unit penyertaan reksadana dengan klasifikasi sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Dana - JhT

Diperdagangkan 79,341,749,374 161,494,297,226

Tersedia untuk Dijual 2,751,416,849,694 1,497,102,111,294

Jumlah 2,830,758,599,068 1,658,596,408,520

Dana - Non JhT

Diperdagangkan (0) 164,381,956,648

Tersedia untuk Dijual 183,352,270,594 124,438,605,399

183,352,270,594 288,820,562,047

Jumlah 3,014,110,869,662 1,947,416,970,567

Penyertaan Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dalam bentuk Penyertaan dengan rincian sebagai berikut:

Bidang Usaha 31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)

Penyertaan Lgs Minoritas Non JHT

Bank Syariah Bukopin (9,31 %) Perbankan 25,630,683,148 25,630,683,148

PT. Asrindo Arta S. (11 %) Pialang 82,500,000 82,500,000

PT. Bank Muamalat (0,20 %) Perbankan 106,509,000 106,509,000

PT. Satria Bali Tama (5,50 %) Perhotelan - 6,678,000,000

PT. Marga Mandala Sakti (1,24 %) Jalan Tol 14,625,000,000 14,625,000,000

Jumlah 40,444,692,148 47,122,692,148

Anak Perusahaan

PT. Jatim Krida Utama 200,000,000 200,000,000

40,644,692,148 47,322,692,148

Dikurangi Penurunan nilai permanen

Marga Mandala Sakti (13,975,000,000) (13,975,000,000)

Satria Balitama - (1,094,000,000)

(13,975,000,000) (15,069,000,000)

Jumlah Penyertaan NON JHT 26,669,692,148 32,253,692,148

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 224: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report222

Properti Investasi Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dalam bentuk properti investasi per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Tanah

Dana - JHT 138,244,209,212 138,244,209,212

Dana - NON JHT 74,347,346,043 74,347,346,043

Jumlah Tanah 212,591,555,255 212,591,555,255

Bangunan

Dana - JHT 422,164,180,590 422,696,295,875

Dana - NON JHT 6,322,797,234 6,290,607,834

Jumlah Bangunan 428,486,977,824 428,986,903,709

Aset Property

Dana - JHT 11,718,113,694 9,326,459,617

Dana - NON JHT - -

Jumlah Aset Property 11,718,113,694 9,326,459,617

Nilai Perolehan Tanah dan Bangunan 652,796,646,773 650,904,918,581

Akm. Penyusutan Bangunan

Dana - JHT (153,614,078,801) (131,269,611,204)

Dana - NON JHT (3,205,436,636) (2,724,761,558)

Jumlah Akumulasi Penyusutan Bangunan (156,819,515,437) (133,994,372,762)

Akm. Penyusutan Aset Properti

Dana - JHT (8,741,665,640) (7,060,142,920)

Dana - NON JHT - -

Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset Properti (8,741,665,640) (7,060,142,920)

Jumlah Total Akumulasi Penyusutan (165,561,181,077) (141,054,515,682)

Nilai Buku Properti Investasi 487,235,465,696 509,850,402,899

1.10.1 TanahDana - JhTJl.Jend. Gatot Soebroto Jakarta Selatan (luas = 16.290 M2)Desa Waringjaya dan Sinarjaya Kabupaten Pandeglang 37,964,657,112 37,964,657,112Banten (luas = 1.575.250 M2) 11,810,000,000 11,810,000,000

Desa Tambak Kabupaten Lebak Banten (luas = 540.270 M2) 2,700,000,000 2,700,000,000

Desa Cikahuripan Kabupaten Bogor (luas = 962.271 M2) 57,740,000,000 57,740,000,000

Desa Kamarung Kabupaten Subang (luas = 15.700 M2) 926,792,100 926,792,100

Desa Sirnasari/Cariu Jonggol (luas = 1.870.580 M2) 27,102,760,000 27,102,760,000

Jumlah 138,244,209,212 138,244,209,212

Dana - Non JhT

Desa Neglasari, Kec. Cibeunying Bandung (luas = 7.190 M2) 363,370,450 363,370,450

Jl.H. Muhtar Raya, Petukangan Utara, Jaksel (luas = 30.545 M2) 1,257,104,018 1,257,104,018

Jl.Jend. Sudirman Bekasi (luas = 9.736 M2) 1,691,886,850 1,691,886,850

Jl. Imam Bonjol Batam (luas = 3.940 M2) 5,626,254,270 5,626,254,270

Desa Bugel Tangerang (luas = 204.916 M2) 12,321,083,555 12,321,083,555

Jl.HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan (luas = 5.365 M2) 53,087,646,900 53,087,646,900

74,347,346,043 74,347,346,043

Jumlah 212,591,555,255 212,591,555,255

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 225: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 223

1.10.2 Bangunan

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Bangunan JhT

Menara Jamsostek - Jakarta Selatan 422,164,180,590 422,696,295,875

Bangunan Non JhT

Graha Nagoya Mas - batam 6,322,797,234 6,290,607,834

428,486,977,824 428,986,903,709

- Akm. Penyusutan Bangunan JHT (153,614,078,800) (131,269,611,203)

- Akm. Penyusutan Bangunan Non JHT (3,205,436,637) (2,724,761,558)

(156,819,515,437) (133,994,372,761)

Nilai buku Bangunan 271,667,462,387 294,992,530,949

1.10.3 Aset Properti

Aset Properti JHT 8,066,459,911 6,426,053,434

Aset Lain Properti JHT 3,651,653,783 2,900,406,183

11,718,113,694 9,326,459,617

Akm. Penyusutan Aset Properti JHT (6,769,841,259) (5,812,060,902)

Akm. Penyusutan Aset Lain Properti JHT (1,971,824,381) (1,248,082,019)

Nilai buku Aset Properti 2,976,448,054 2,266,316,696 2. ASET lANCAR

Jumlah tersebut merupakan saldo aset lancar PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahaan dan program DPKP per tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 yang terdiri dari:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

2.1 Kas dan Setara Kas 794,667,799,482 535,814,613,985

2.2 Piutang Iuran 366,772,107,197 265,326,647,084

Akm. Penyisihan Piutang Iuran (349,061,045,770) (245,178,035,098)

2.3 Pinjaman Diberikan Prog. DPKP 263,523,769,253 234,552,618,764

Akumulasi Penyisihan Pinjaman Prog. DPKP (104,478,735,601) (115,525,368,725)

2.4 Piutang Usaha 15,125,719,978 12,188,868,055

Penyisihan Piutang Usaha (10,558,138,600) (10,752,434,600)

2.5 Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 1,049,683,765,543 833,793,548,725

2.6 Piutang Investasi 50,077,644,767 -

2.7 Uang Muka Pajak 576,578,834 14,355,149,017

2.9 Piutang Pegawai 2,688,459,498 2,620,067,993

2.10 Piutang Lain-lain 2,916,409,735 2,605,311,478

2.11 Uang Muka Pegawai 9,013,582,050 5,012,918,050

2.12 Beban Usaha Yang Dibayar Dimuka 13,033,670,584 16,016,054,191

2.13 Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor 4,709,097,408 4,356,306,381

Jumlah 2,108,690,684,358 1,555,186,265,301

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 226: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report224

Pos - pos tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.1. Kas dan Setara Kas

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

KasPT. Jamsostek (Persero) 16,561,745 16,222,509

Anak Perusahaan 167,577,256 5,275,606

Program DPKP 858,356 201,561Jumlah 184,997,358 21,699,676

BankPT. Jamsostek (Persero) 176,093,140,143 126,588,931,213Anak Perusahaan 1,113,402,664 185,626,656Program DPKP 35,267,916,281 26,607,638,592

Jumlah 212,474,459,088 153,382,196,461Giro Pos PT. Jamsostek (Persero) 8,343,038 6,717,849Uang Dalam Perjalanan PT. Jamsostek (Persero) - 304,000,000Penempatan Sementara Prog. DPKP 406,000,000,000 372,000,000,000DOC Dana Non Investasi Rupiah 174,000,000,000 -DOC Dana Non Investasi Anak Perusahaan 2,000,000,000 10,100,000,000

Jumlah Kas dan Setara Kas 794,667,799,482 535,814,613,985

2.2 Piutang Iuran dan Penyisihan Piutang Iuran

Akun tersebut merupakan saldo piutang iuran PT. Jamsotek (Persero) yang meliputi piutang iuran program JKK, JKM, dan JPK dari perusahaan peserta Jamsostek per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008.

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Piutang IuranJaminan Kecelakaan Kerja 164,726,400,772 120,209,040,273

Jaminan Kematian 68,940,533,007 50,171,794,084

Jaminan Pelayanan Kesehatan 133,105,173,419 94,945,812,727Jumlah 366,772,107,197 265,326,647,084

Akumulasi Penyisihan Piutang IuranJaminan Kecelakaan Kerja (156,275,730,505) (111,469,774,161)Jaminan Kematian (65,108,396,052) (46,152,697,681)Jaminan Pelayanan Kesehatan (127,676,919,214) (87,555,563,256)

(349,061,045,770) (245,178,035,098)Jumlah Piutang Iuran Bersih 17,711,061,427 20,148,611,986

Piutang iuran adalah iuran non JHT yang belum diterima pada tanggal neraca. Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KEP/246/122006 tentang PAJASTEK, perlakuan akuntansi untuk Piutang Iuran mulai tahun buku 2007 mengalami perubahan. Piutang Iuran yang diakru dan dicatat dalam laporan keuangan adalah piutang iuran yang telah memenuhi persyaratan pengakuan sebagai aset, yaitu memiliki tingkat keterjadian pasti dan dapat diukur secara andal. Piutang Iuran yang tidak memenuhi persyaratan tersebut disajikan dalam catatan atas laporan keuangan sebagai Aset Kontijensi. Penjabaran lebih lanjut atas pengukuran dan pengakuan Piutang Iuran ini terdapat dalam Surat Edaran Direksi Nomor: B / 2298/ 032007 tanggal 21 September 2007.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 227: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 225

Sampai dengan 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 jumlah piutang iuran yang disajikan sebagai aset kontijensi dengan rincian sebagai berikut:

Uraian 31 Desember 2009 31 Desember 2008

Kantor Wilayah I 350,771,654 812,092,666

Kantor Wilayah II 764,745,008 1,155,687,285

Kantor Wilayah III 3,185,435,830 2,783,281,244

Kantor Wilayah IV 872,275,956 7,963,648,440

Kantor Wilayah V 499,006,746 497,477,409

Kantor Wilayah VI 917,728,707 884,557,120

Kantor Wilayah VII 699,731,969 1,014,240,370

Kantor Wilayah VIII 427,866,171 601,504,152

Jumlah 7,717,562,043 15,712,488,686

2.3 Pinjaman Diberikan Program DPKP

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Pinjaman prog. DPKP diberikan 263,523,769,253 234,552,618,764Penyisihan Pinjaman Prog. DPKP (104,478,735,601) (115,525,368,725)

Pinjaman Bersih 159,045,033,652 119,027,250,039

Jumlah Pinjaman diberikan program DPKP per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 merupakan saldo-saldo pinjaman peserta Jamsostek atas program Pinjaman DPKP dalam upaya meningkatkan kesejahteraan peserta dengan rincian berdasarkan jenis pinjaman sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Pinjaman Peserta 243,651,523,935 216,078,512,611Pinjaman Koperasi Tenaga Kerja 17,090,891,762 16,274,240,566

Pinjaman DTMK 752,553,910 752,553,910

Pinjaman Provider Pelkes 2,028,699,646 1,447,311,678

263,523,669,253 234,552,618,764

Penyisihan Pinjaman Program DPKP

Penyisihan Pinjaman Perumahan (92,255,179,219) (103,987,458,481)

Penyisihan Koperasi Tenaga Kerja (10,819,748,166) (10,826,083,950)

Penyisihan DTMK (752,553,910) (142,553,910)

Penyisihan Provider Pelkes (651,254,306) (569,272,384)

(104,478,735,601) (115,525,368,725)

2.4 Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Usaha Akun tersebut merupakan saldo piutang usaha anak perusahaan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dengan rincian sebagai berikut:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 228: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report226

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Piutang usaha 15,125,719,978 12,188,868,055Penyisihan Piiutang Usaha (10,558,138,600) (10,752,434,600)

Piutang Usaha Bersih 4,567,581,378 1,436,433,455

2.5 Pendapatan Yang Masih Harus DiterimaAkun tersebut merupakan saldo pendapatan yang masih harus diterima PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahaan dan EBK per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)Bunga DOC Investasi 55,600,000 19,577,083

Pinjaman Bersih 107,450,515,847 75,285,053,903

Bunga Deposito - -

Dividen Saham 904,103,482,485 750,595,183,047

Bunga Obligasi 3,466,377,533 2,276,910,901

Sewa Properti Investasi 378,239,506 466,597,470

Pendapatan Investasi Lain 1,015,454,215,371 828,643,322,404

Anak Perusahaan 132,461,093 147,546,667

Program DPKP 34,097,089,079 5,002,679,654

Jumlah Pendapatan Yang Masih harus Diterima 1,049,683,765,543 833,793,548,725

2.6 Piutang Investasi

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Piutang Penjualan Saham 50,077,644,767-

2.7 Uang Muka PajakAkun tersebut merupakan pajak dibayar dimuka PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)PPn Masukan Bangunan Investasi 166,018,632 -

Pph Pasal 28 Atas Lebih Bayar Pph Badan - 14,034,215,633

166,018,632 14,034,215,633

Anak Perusahaan 410,560,203 320,933,384

Jumlah uang Muka Pajak 576,578,835 14,355,149,017

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 229: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 227

2.8 Piutang Pegawai

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Pinjaman Kendaraan 2,688,459,498 2,620,067,993

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang PT. Jamsostek (Persero) atas pemberian pinjaman kendaraan untuk pembelian kendaraan roda empat bagi karyawan pejabat struktural dan akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan. Pemberian pinjaman tersebut berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/163/062008 tanggal 25 September 2008.

2.9 Piutang Lain-lain

Akun ini merupakan saldo tagihan non operasional PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahan dan DPKP kepada pihak ketiga yang belum diselesaikan sampai dengan 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing - masing sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero) 2,523,299,261 2,138,952,983Anak Perusahaan 367,869,595 292,000,000

Program DPKP 25,240,879 174,358,495

Jumlah Piutang lain 2,916,409,735 2,605,311,478

2.10 Uang Muka Pegawai Akun tersebut merupakan saldo persekot kerja PT. Jamsostek (Persero) dan Program DPKP untuk keperluan dinas yang belum dipertanggungjawabkan sampai dengan tanggal laporan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dengan rincian:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)Kantor Pusat 8,786,655,100 4,181,495,600

Kantor Daerah 206,121,950 723,353,950

8,992,777,050 4,904,849,550

Program DPKP 20,805,000 (108,068,500)

Jumlah uang Muka Pegawai 9,013,582,050 5,012,918,050

2.11 Beban Usaha Yang Dibayar Dimuka Akun tersebut merupakan saldo beban dibayar dimuka PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahaan dan Program DPKP yang belum direalisir sampai dengan tanggal laporan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dengan rincian:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 230: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report228

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)Beban Sewa Bangunan Kantor Dibayar Di Muka 8,371,267,867 8,368,681,959Beban Sewa Rumah Jabatan Dibayar Di Muka 1,371,542,755 1,239,693,226

Beban Sewa Lain Dibayar Di Muka 544,434,116 512,048,434

Beban Asuransi Barang Dibayar Di Muka 1,111,708,101 1,154,935,796

Beban Lain Dibayar Di Muka 399,875,189 3,628,802,150

11,798,828,028 14,904,161,565

Anak Perusahaan 1,230,992,556 1,104,988,993

Program DPKP 3,850,000 6,903,633

Jumlah Beban usaha Dibayar Dimuka 13,033,670,584 16,016,054,191

2.12 Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor Akun tersebut merupakan saldo Perlengkapan & ATK PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008.

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)Barang Cetakan 2,182,127,686 2,157,966,698Meterai 283,975,800 180,904,000

Alat Tulis Kantor 457,647,748 379,061,263

Perlengkapan Komputer Habis Pakai 1,592,527,368 1,638,374,420

4,516,278,602 4,356,306,381

Anak Perusahaan 192,818,806 -

Jumlah Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor 4,709,097,408 4,356,306,381

3 Sarana Kesejahteraan Peserta (SKP) Prog. DPKP Akun tersebut merupakan saldo SKP per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Nilai Perolehan SKP 54,775,366,975 54,546,729,475Akumulasi Penyusutan SKP (23,112,408,127) (20,650,656,719)

31,662,958,848 33,896,072,756

4 Aset Tetap Akun tersebut merupakan saldo aset tetap PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahan dan Program DPKP per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 dengan rincian sebagai berikut:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 231: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 229

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Non Sewa guna usahaPT. Jamsostek (Persero)

Nilai PerolehanTanah 85,476,965,474 76,909,236,324Bangunan 131,437,914,474 118,396,117,024Kendaran Dinas 138,799,813,622 127,536,062,362Peralatan Kantor 46,248,645,968 38,161,442,596Peralatan Komputer 201,154,799,396 157,211,617,013Peralatan Lain 78,469,312,951 60,899,124,450

681,587,451,884 579,113,599,769Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Bangunan (65,653,089,263) (70,969,748,927)Kendaran Dinas (102,767,879,452) (87,726,433,081)Peralatan Kantor (31,476,560,380) (25,872,628,040)Peralatan Komputer (141,860,561,815) (117,621,324,607)Peralatan Lain (49,690,356,927) (38,785,688,402)

(391,448,447,837) (340,975,823,057)Nilai Buku Aset Tetap 290,139,004,047 238,137,776,712Anak Perusahan

Tanah 2,243,795,000 2,243,795,000Bangunan 2,952,323,563 2,952,323,563Kendaran Dinas 527,372,000 527,372,000Peralatan Kantor 1,252,723,146 819,865,833Peralatan Komputer 141,045,000 343,004,012Peralatan Lain 381,195,024 470,355,142

7,498,453,733 7,356,715,550Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

TanahBangunan (910,651,175) (739,210,307)Kendaran Dinas (488,372,000) (437,705,333)Peralatan Kantor (855,379,216) (768,296,855)Peralatan Komputer (119,389,844) (317,463,225)Peralatan Lain (381,195,024) (388,586,869)

(2,754,987,259) (2,651,262,589)Nilai Buku Aset Tetap 4,743,466,474 4,705,452,961Program DPKPNilai Perolehan

Bangunan 6,800,931,500 6,800,931,500Komputer 352,105,000 352,105,000Peralatan Lain 117,239,200 117,239,200

7,270,275,700 7,270,275,700Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Bangunan (4,130,248,250) (3,790,201,675)Komputer (352,104,967) (340,843,303)Peralatan Lain (117,239,195) (109,940,333)

(4,599,592,412) (4,240,985,312)Nilai Buku Aset Tetap 2,670,683,288 3,029,290,388Nilai Buku Aset Tetap Non Sewa guna usaha 297,553,153,809 245,872,520,061Aset Tetap Dalam Konstruksi Jamsostek 19,693,967,293 13,246,643,327Aset Tetap Dalam Konstruksi Program DPKP 15,752,934,247 591,012,160Nilai Buku Aset Tetap Non Sewa guna usaha dan

Dalam Konstruksi

333,000,055,349

259,710,175,547Total Nilai Buku Aset Tetap 333,000,055,349 259,710,175,547

5 Aset Pajak Tangguhan 991,500,131,743 802,499,235,942

Akun tersebut merupakan aktiva pajak tangguhan PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahaan per dan 31 Desember 2008.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 232: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report230

6 Aset lain lainJumlah tersebut merupakan saldo Aset lain PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahaan dan Program DPKP per tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 yang terdiri dari:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek

6.1 Kas & Setara Kas Dibatasi Penggunaannya 6,095,250,648 4,228,152,341

6.2 Aset Dalam Konstruksi Investasi 7,350,000 25,158,997,396

6.3 Aset Tetap Yang Sudah Tidak Digunakan 1,898,839,865 1,815,633,693

6.4 Aset Tidak Berwujud 23,782,757,510 32,515,886,424

6.5 Beban Yang Dibayar Di Muka 2,411,418,486 2,410,998,115

6.6 Beban Yang Ditangguhkan 350,378,180 365,886,158

6.7 Piutang Pegawai 5,466,445,932 10,468,783,819

6.8 Aset Sitaan 779,290,500 779,290,500

6.10 Piutang Lain 18,477,642,446 29,718,309,700

6.11 Aset Investasi Bermasalah 25,120,969,785 -

Jumlah 84,390,343,352 107,461,938,147

Anak Perusahaan 650,000,000 2,525,501,007

Program DPKP 56,641,728 106,324,889

Jumlah 85,096,985,080 110,093,764,043 II PASIVA

7 Kewajiban Kepada Peserta Saldo kewajiban PT. Jamsostek kepada peserta per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing sebesar Rp. 78.952.976.278.162 dan Rp.61.459.806.108.767 dan dalam jumlah tersebut terdapat saldo selisih penilaian efek dana JHT akibat potensi laba/rugi dari kepemilikan efek kategori AFS. saldo selisih penilaian efek efek per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing sebesar Rp.3.150.998.627.074 dan Rp.(2.780.977.584.292) .

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

7.1 Hutang Jaminan 107,249,368,384 97,853,055,874

7.2 Iuran Belum Rinci 209,990,283,517 70,485,342,509

7.3 Hutang Jaminan Diestimasi 86,341,244,224 77,713,437,691

7.4 Hutang JHT Siap Bayar 4,168,926,781 7,594,869,127

7.5 Hutang JHT Jatuh Tempo 3,851,815,004,846 3,195,775,591,692

7.6 Hutang Jaminan Hari Tua Sesuai PSJHT 60,330,154,948,134 51,773,949,368,626

7.7 Hutang Jaminan Hari Tua Kurang Bayar 32,029,009,896 19,833,075,183

7.8 Hutang Jaminan Hari Tua Belum Selesai PSJHT 17,214,657,070 3,263,706,581

7.9 Dana Pengembangan JHT 5,385,018,084,669 4,028,064,903,728

7.10 Selisih Penilaian Efek 3,150,998,627,074 (2,780,977,584,292)

7.11 Cadangan Teknis 5,777,996,123,567 4,966,250,342,048

Jumlah 78,952,976,278,162 61,459,806,108,767

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 233: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 231

Pos-pos tersebut dijelaskan sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

7.1 Hutang Jaminan Hutang Jaminan terdiri dari: Jaminan yang sudah ditetapkan tetapi belum dibayarkan. 107,170,335,472 97,753,583,342 Jaminan sudah dibayarkan tetapi belum dicairkan 79,032,912 99,472,532

107,249,368,384 97,853,055,874

7.1.1 Jaminan yang sudah ditetapkan tetapi belum dibayarkan.

Merupakan saldo hutang jaminan PT. Jamsostek (Persero) per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 atas jaminan yang telah ditetapkan oleh Kantor Cabang namun belum dibayarkan kepada peserta.

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Jaminan Kecelakaan Kerja 13,385,413,830 12,051,121,675Jaminan Kematian 93,677,300,000 85,586,900,000Jaminan Pelayanan Kesehatan - -

Jasa Konstruksi (1,398,333) 601,667

Sektor Informal 109,019,975 114,960,000

Jumlah 107,170,335,472 97,753,583,342

7.1.2 Jaminan sudah dibayarkan tetapi belum dicairkan

Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 atas jaminan JHT dan Non JHT yang sudah dibayarkan tetapi belum dicairkan oleh peserta sampai dengan batas waktu berlakunya cek pembayaran masing - masing sebesar Rp79.032.912 dan Rp99.472.532

7.2 Iuran Belum Rinci Jumlah tersebut merupakan penerimaan iuran perusahaan program Jamsotek, program Jasa Konstruksi dan program LHK yang belum didukung dengan data upah tenaga kerja dan selisih lebih rekon DUTK , dimana sesuai dengan Kep /289/112004 dan PERMENAKER No.12/MEN/VI/2007 bahwa penerimaan iuran dari perusahaan yang belum didukung dengan data upah tidak dapat diakui sebagai Pendapatan iuran.

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Iuran Belum Rinci Program Jamsostek 78,409,702,676 65,333,680,780Iuran Belum Rinci Program Jasa Konstruksi 8,640,037 1,802,199,589Iuran Belum Rinci Program Luar Hubungan Kerja 5,910,742,614 3,349,462,139

Iuran Belum Jelas Penyetor 19,432,175,225 -

Selisih Rekonsiliasi DUTK 106,229,022,965 -

Jumlah Iuran Belum Rinci 209,990,283,517 70,485,342,508

7.3 Hutang Jaminan Diestimasi Jumlah tersebut merupakan klaim jaminan yang belum disetujui / ditetapkan namun besarnya klaim dapat diestimasi berdasarkan jumlah pengajuan klaim yang disampaikan oleh peserta per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 yang terdiri dari:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 234: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report232

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Jaminan Kecelakaan Kerja 13,372,297,492 222,027,191Jaminan Pelayanan Kesehatan 71,521,410,129 77,491,410,500Jaminan Jasa Konstruksi 1,447,536,603 -

Jumlah 86,341,244,224 77,713,437,691

7.4 Hutang JHT Siap Bayar Jumlah tersebut merupakan penetapan klaim JHT yang belum diambil oleh tenaga kerja sampai dengan

31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008.

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Hutang JHT Siap Bayar 4,168,926,781 7,594,869,127

7.5 Hutang JHT Jatuh Tempo Akun ini merupakan penerimaan iuran JHT beserta hasil pengembangannya yang akan jatuh tempo dan harus

dibayarkan kepada peserta dalam waktu kurang dari satu tahun.

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Hutang JHT Jatuh Tempo 3,851,815,004,846 3,195,775,591,692

7.6 Hutang Jaminan Hari Tua Sesuai PSJHT Jumlah tersebut merupakan penyelesaian D/PSJHT per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008.

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Hutang Jaminan Hari Tua Sesuai PSJHT Yang Sudah Selesai 60,330,154,948,134 51,773,949,368,626

7.7 Hutang Jaminan Hari Tua Kurang Bayar

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Hutang Jaminan Hari Tua Kurang Bayar 32,029,009,896 19,833,075,183

Akun ini digunakan untuk menampung penerimaan iuran JHT yang telah selesai direkonsiliasi pasca pembayaran klaim dan sampai dengan tanggal laporan belum dibayarkan kembali kepada tenaga kerja.

7.8 Hutang Jaminan Hari Tua Belum Selesai PSJHT Jumlah tersebut merupakan penerimaan iuran JHT yang belum dapat diselesaikan PSJHT nya untuk program LHK

dan Perseorangan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008.

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Hutang Jaminan Hari Tua Belum Selesai PSJHT 17,214,657,070 3,263,706,581

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 235: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 233

7.9 Dana Pengembangan JHT Jumlah tersebut merupakan dana pengembangan JHT, Hutang Premi dan Surplus Hak peserta per

31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 yang terdiri dari:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Hutang Premi JHT - 120,976,451,086

Dana Pengembangan JHT 2,947,674,162,468 2,623,277,087,106

Surplus Hak Peserta atas Hasil Investasi JHT 2,437,343,922,201 1,283,811,365,536

Jumlah 5,385,018,084,669 4,028,064,903,728

7.10 Selisih Penilaian Efek

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Selisih Penilaian Efek Saham JHT 2,763,054,922,797 (1,603,522,069,683)

Selisih Penilaian Efek Obligasi JHT (74,544,285,865) (373,643,726,290)

Selisih Penilaian Efek Reksadana JHT 462,487,990,142 (803,811,788,319)

3,150,998,627,073 (2,780,977,584,292)

Jumlah tersebut merupakan saldo akibat kenaikan (penurunan) Investasi efek tertentu dalam kelompok AFS (Available for Sales) yang sumber dananya dari JHT, per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008. Dasar penyajian ini sesuai ISAK no. 5 tahun 2003 dan Pedoman Akuntansi Jamsostek 2002 yang telah disempurnakan melalui Pedoman Akuntansi Jamsostek (PAJASTEK) 2006 yang disahkan berdasarkan SK Direksi Nomor: KEP/246/122006 tanggal 20 Desember 2006

7.11 Cadangan Teknis

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Cadangan Teknis JKK 3,805,179,947,519 3,127,862,318,925

Cadangan Teknis JKM 1,444,285,224,974 1,335,792,505,750

Cadangan Teknis JPK 93,178,741,450 79,850,493,232

Cadangan Teknis Jasa Konstruksi 47,106,305,914 47,213,433,880

Cadangan Catastrophe 388,245,903,710 375,531,590,261

5,777,996,123,567 4,966,250,342,048

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 236: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report234

8 Kewajiban lancar

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

8.1 Hutang Usaha 8,110,781,898 13,653,531,201

8.2 Hutang Pajak 39,404,825,159 62,320,755,249

8.3 Beban Yang Masih Harus Dibayar 55,480,253,525 54,831,782,221

8.4 Kewajiban Lain Yang Masih Harus Dibayar 111,741,333,725 109,026,375,471

8.5 Pendapatan Diterima Dimuka 5,629,221,703 6,611,077,761

8.6 Hutang Lancar Lainnya 9,635,852,310 35,266,311,166

Jumlah 230,002,268,320 281,709,833,068 9 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja

Jumlah tersebut merupakan saldo kewajiban imbalan kerja PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 yang harus dibayarkan kepada karyawan pada akhir masa pengabdiannya .

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

PT. Jamsostek 224,608,319,559 189,398,000,393

Anak Perusahaan 861,113,000 644,007,000

Jumlah 225,469,432,559 190,042,007,393

10 Kewajiban lainnya

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

10.1 Jaminan Sewa 16,986,694,444 16,293,614,139

10.2 Pos Sementara Dalam Penyelesaian 368,464,183 2,484,713,286

10.3 Selisih Rekonsiliasi Bank Prog. DPKP 14,753,784,333 31,658,920,454

10.4 Kewajiban Lainnya 976,529 976,529

Jumlah 32,109,919,489 50,438,224,408

11 Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta

Saldo Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebagai berikut:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 237: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 235

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

DPKP untuk operasional

Saldo awal 371,888,363,170 279,303,061,237

Kor. Saldo Awal DPKP untuk Ops. - (1,687,660,695)

DPKP untuk Ops. Setelah Koreksi 371,888,363,170 277,615,400,542

Kenaikan (penurunan) DPKP untuk Ops. 87,459,508,438 94,272,962,628

DPKP untuk Operasional 459,347,871,608 371,888,363,170

DPKP telah disalurkan

Saldo awal 153,514,334,956 189,404,653,776

Kenaikan (Penurunan) DPKP telah disalurkan 52,946,591,713 (35,890,318,819)

DPKP telah disalurkan 206,460,926,670 153,514,334,957

Total Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) 665,808,798,278 525,402,698,127

12 hak Minoritas

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Nilai Aset Bersih anak perusahaan 2,068,434 2,181,381

% Pemilik Minoritas

Jumlah 2,068,434 2,181,381

Jumlah tersebut merupakan bagian pemilik saham minoritas atas Aset bersih anak perusahaan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008

13 Ekuitas

Saldo ekuitas per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebagai berikut:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

13.1 Modal Disetor 600,000,000,000 600,000,000,000

13.2 Cadangan Umum 731,978,683,777 638,502,154,337

13.3 Cadangan Tujuan 336,711,054,227 286,711,054,227

13.4 Selisih Penilaian Efek Non JHT 1,092,262,363,934 (615,081,805,915)

13.5 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (500,139,928) (671,105,728)

13.6 Laba Tahun Berjalan 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

Jumlah 4,141,902,798,249 1,999,942,650,978

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (LANJUTAN)Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009 dan 2008 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 238: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report236

14 Penerimaan IuranJumlah tersebut merupakan pendapatan iuran JKK, JKM, JPK, Jasa Konstruksi dan TK Mandiri untuk periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 dan 01 Januari s/d 31 Desember 2008. Penerimaan iuran JHT tidak dicatat sebagai pendapatan tetapi sebagai penambah pos Kewajiban Kepada Peserta. Penerimaan iuran JHT, Non JHT, dan Jasa Konstruksi untuk Periode 01 Januari s.d 31 Desember 2009 yang belum didukung dengan data upah tenaga kerja sebesar Rp. 103,761,260,552,- dan dibukukan sebagai Iuran belum rinci dalam kelompok Kewajiban Kepada Peserta ( lihat penjelasan 6.2 ). Rincian pendapatan iuran adalah sbb:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Pendapatan Iuran Program Paket

Pendapatan Iuran JKK 1,093,033,140,113 976,163,177,217

Pendapatan Iuran JKM 512,351,562,288 453,462,725,024

Pendapatan Iuran JPK 926,772,580,898 795,747,494,514

2,532,157,283,299 2,225,373,396,754

Pendapatan Iuran Program Non Paket

Pendapatan Iuran Jasa Kontruksi 117,765,764,786 118,033,584,697

Pendapatan Iuran TK Mandiri 10,348,614,966 6,308,576,024

128,114,379,751 124,342,160,721

Jumlah 2,660,271,663,051 2,349,715,557,476

15 Pendapatan Operasional Anak Perusahaan

Pendapatan operasional langsung yang diterima PT. Bijak selama periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 dan 01 Januari s/d 31 Desember 2008 masing-masing sebesar Rp 10.959.116.128 dan Rp 1.088.547.403

16 Pembayaran JaminanJumlah tersebut merupakan beban jaminan yang telah dibayarkan selama periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 dan 01 Januari s/d 31 Desember 2008 . Pembayaran Jaminan Hari Tua (JHT) tidak dicatat sebagai beban jaminan tetapi sebagai pengurang pos Kewajiban Kepada Peserta. Rincian beban jaminan adalah sbb:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Beban Jaminan Program Paket

Beban Jaminan Kecelakaan Kerja (343,435,518,223) (292,027,786,807)

Beban Jaminan Kematian (255,804,616,000) (272,983,605,000)

Beban Jaminan Pelayanan Kesehatan (665,580,337,997) (587,536,463,456)

(1,264,820,472,220) (1,152,547,855,264)

Beban Jaminan Program Khusus

Beban Jaminan Jasa Konstruksi (21,404,845,565) (18,304,919,668)

Pendapatan Iuran TK Mandiri (9,079,598,785) (6,487,008,756)

Beban Jaminan Prog TKI - (320,665,971)

(30,484,444,350) (25,112,594,396)

Total Pembayaran Jaminan (1,295,304,916,570) (1,177,660,449,660)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 239: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 237

17 Beban Cadangan TeknisJumlah tersebut merupakan penyisihan dana yang digunakan untuk pembayaran jaminan yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang, dengan rincian:

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

Beban Cadangan Teknis JKK (677,317,628,593) (576,204,368,976)

Beban Cadangan Teknis JKM (108,492,719,223) (41,803,626,382)

Beban Cadangan Teknis JPK (13,328,248,218) (17,896,011,679)

Beban Cadangan Teknis Jasa Konstruksi 107,127,965 (13,496,600,676)

Beban Cadangan TKI - 513,762,100

Beban Cadangan Katastrofa (12,714,313,449) (11,158,409,864)

Jumlah (811,745,781,518) (660,045,255,477)

18 Pendapatan Investasi Bruto

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

18.1 Pendapatan Bunga Investasi 6,181,517,848,141 4,633,599,959,777

Hasil investasi yang berasal dari Pendapatan Bunga untuk periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 dan 01 Januari s/d 31 Desember 2008 adalah Rp 6.689.187.673.308 dan Rp 4.900.023.599.060 dengan rincian:

18.1.1 Pendapatan Bunga Investasi JHT

Pendapatan Bunga Doc Rupiah - JHT 9,640,437,083 23,053,364,416

Pendapatan Bunga Doc Overnight - JHT 3,579,345,116 2,826,401,294

Pendapatan Budep Berjangka JHT Rupiah 2,527,544,850,324 1,525,374,164,508

Pendapatan Bunga Obligasi JHT - Diperdagangkan

205,374,182,640

242,456,981,163

Pendapatan Bunga Obligasi JHT - Tersedia Untuk Dijual

366,772,396,643

397,031,468,402

Pendapatan Bunga Obligasi JHT - Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

3,068,606,636,336

2,442,857,579,997

6,181,517,848,141 4,633,599,959,779

18.1.2 Pendapatan Bunga Investasi Non JHT 507,669,825,167 266,423,639,281

Pendapatan Bunga Doc Rupiah - Non JHT 1,999,855,557 5,848,669,660

Pendapatan Bunga Doc Overnight - Non JHT

2,679,090,425 709,902,318

Pendapatan Budep Berjangka Rupiah 194,474,169,205 59,527,188,993

Pendapatan Budep Berjangka Valas 107,144,048 309,395,432

Pendapatan Budep Berjangka Jasa Konstruksi Rupiah

97,497,589,815

65,167,412,420

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 240: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report238

Pendapatan Bunga Deposito Berjangka Tk Mandiri/Lhk - Rupiah

312,075,173

73,777,482

Pendapatan Bunga Obligasi Non JHT - Diperdagangkan

40,519,831,971 45,392,953,862

Pendapatan Bunga Obligasi Non JHT - Tersedia Untuk Dijual

18,653,675,556 17,104,611,703

Pendapatan Bunga Obligasi Non JHT - Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

151,426,393,418 72,289,727,411

507,669,825,167 266,423,639,281

Total Pendapatan Bunga Investasi 6,689,187,673,308 4,900,023,599,060

18.2 Pendapatan Dividen Investasi 344,354,295,531 432,169,404,003

Pendapatan dividen investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 sebesar Rp. 344.354.295.531 sedangkan periode 01 Januari s/d 31 Desember 2008 adalah 432.169.404.003

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

18.2.1 Pendapatan Dividen Investasi JHT 235,295,277,914 267,429,808,842

Pendapatan Dividen Saham JHT 235,295,277,914 267,429,808,842

235,295,277,914 267,429,808,842

18.2.2 Pendapatan Dividen Investasi Non JHT 109,059,017,616 164,739,595,162

PT. Jamsostek:

Pendapatan Dividen Saham Non JHT 108,751,952,286 164,559,455,504

Pendapatan Dividen Penyertaan Langsung Minoritas Non JHT

295,327,941 160,207,658

109,047,280,226 164,719,663,162

Anak Perusahaan:

Pendapatan Investasi Dari Perusahaan Anak - Non JHT

11,737,390 19,932,000

11,737,390 19,932,000

Pendapatan Dividen Investasi Non JHT 109,059,017,616 164,739,595,162

Pendapatan Dividen Investasi JHT dan Non JHT 344,354,295,531 432,169,404,003

18.3 Pendapatan Sewa Investasi 66,017,942,826 64,422,586,359

Pendapatan Sewa investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 dan 01 Januari s/d 31 Desember 2008 masing masing sebesar Rp 66.017.942.826 dan Rp 64.422.586.359 dengan rincian sbb:

18.3.1 Pendapatan Sewa Inv JHT 65,275,352,400 63,893,807,715 Pendapatan Sewa Bangunan Investasi JHT 37,380,275,309 39,206,033,745 Pendapatan Service Charge Bangunan Investasi JHT 27,895,077,091 24,687,773,970 65,275,352,400 63,893,807,714

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 241: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 239

18.3.2 Pendapatan Sewa Inv Non JHT 742,590,426 528,778,645 Pendapatan Sewa Bangunan Investasi Non JHT 742,590,426 528,778,645

742,590,426 528,778,645

Total Pendapatan Sewa Investasi 66,017,942,826 64,422,586,359 18.4 Laba Pelepasan Investasi 1,334,844,993,303 1,210,198,593,856

Laba Pelepasan investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 dan 01 Januari s/d 31 Desember 2008 adalah Rp 1.334.844.993.303 dan Rp 1.210.198.593.856 dengan rincian sbb:

18.4.1 Laba Pelepasan Investasi JHT 691,306,344,179 577,964,155,435 Laba Penjualan Saham JHT - - Laba Penjualan Saham JHT - Trading 19,879,867,389 8,776,599,000 Laba Penjualan Saham JHT - AFS 603,447,075,197 480,709,049,173 Laba Penjualan Obligasi JHT - Trading 2,047,550,000 7,278,600,000 Laba Penjualan Obligasi JHT - AFS - 74,304,258,071 Laba Penjualan Reksadana JHT - AFS 794,942,842 1,260,637,522 Laba Penjualan Reksadana JHT - Trading 65,136,908,752 - Laba Pertukaran Reksadana - JHT - 5,635,011,670

691,306,344,179 577,964,155,436 18.4.2 Laba Pelepasan Investasi Non JHT 643,538,649,123 632,234,438,421

Total Laba Pelepasan Investasi JHT & Non JHT 1,334,844,993,303 1,210,198,593,856 18.5 Pendapatan Investasi Lainnya 13,457,838,814 11,515,825,568 18.5.1 Pendapatan Investasi Lainnya - JHT 13,288,738,646 11,369,844,394 18.5.2 Pendapatan Investasi Lainnya - Non JHT 169,100,168 145,981,174

Total Pendapatan Investasi Lainnya 13,457,838,814 11,515,825,568 18.6 Keuntungan Atas Kenaikan Investasi 579,883,351,707 625,912,139,114

Keuntungan atas kenaikan investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 dan 01 Januari s/d 31 Desember 2008 adalah Rp 579.883.351.707 dan Rp 625.912.139.114 dengan rincian sbb:

18.6.1 Keuntungan Atas Kenaikan Investasi JHT 532,353,251,707 516,466,707,982 Keuntungan Atas Kenaikan Nilai Obligasi JHT 486,776,318,650 467,537,977,720 Keuntungan Atas Kenaikan Nilai Reksadana JHT 45,576,933,057 48,928,730,262

532,353,251,707 516,466,707,982 18.6.2 Keuntungan Atas Kenaikan Investasi Non JHT 47,530,100,000 109,445,431,132 Keuntungan Atas Kenaikan Nilai Saham Non JHT (0) 13,273,999,990 Keuntungan Atas Kenaikan Nilai Obligasi Non JHT 47,530,100,000 54,564,022,500 Keuntungan Atas Kenaikan Nilai Reksadana Non JHT - 41,607,408,642

47,530,100,000 109,445,431,132

Total Keuntungan Atas Kenaikan Investasi 579,883,351,707 625,912,139,114

Total Pendapatan Investasi Bruto 9,027,746,095,489 7,244,242,147,961

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 242: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report240

19 Beban Investasi (548,084,596,740) (1,269,343,271,982) 19.1 Beban Pajak Atas Kegiatan Investasi (106,876,040,087) (66,621,905,314) 19.1.1 Beban Pajak Atas Kegiatan Investasi JHT (12,581,151,009) (10,000,232,026) 19.1.2 Beban Pajak Atas Kegiatan Investasi Non JHT (94,294,889,078) (56,621,673,287)

(106,876,040,087) (66,621,905,314)

19.2 Beban Administrasi Atas Kegiatan Investasi (17,808,610,621) (20,139,621,322) 19.2.1 Beban Administrasi Atas Kegiatan Investasi JHT (15,043,585,181) (16,624,062,815) Beban Penitipan Sertifikat Deposito JHT (3,794,034) (6,209,967) Beban Penitipan Saham JHT (4,456,287,935) (4,569,180,470) Beban Penitipan Obligasi JHT (10,542,228,399) (12,013,187,878) Beban Bank Investasi JHT (41,274,813) (35,484,500)

(15,043,585,181) (16,624,062,815) 19.2.2 Beban Administrasi Atas Kegiatan Investasi Non JHT (2,765,025,440) (3,515,558,507) Beban Penitipan Saham Non JHT (2,092,999,220) (2,905,209,678) Beban Penitipan Obligasi Non JHT (656,511,720) (586,478,497) Beban Bank Investasi Non JHT (15,514,500) (23,870,332)

(2,765,025,440) (3,515,558,507)

Total Beban Administrasi Atas Kegiatan Investasi (17,808,610,621) (20,139,621,322)

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

19.3 Beban Pemasaran dan Pengelolaan Aset Investasi (54,163,560,075) (51,962,915,602)

19.3.1 Beban Pemasaran dan Pengelolaan Aset Investasi JHT (53,438,268,835) (51,371,087,655) Beban Pemasaran Bangunan Investasi JHT (146,890,000) (620,000) Beban Pengelolaan Bangunan Investasi (29,236,005,160) (27,552,478,832) Beban Penyusutan Bangunan Investasi JHT (22,360,900,956) (22,125,747,104) Beban Pemeliharaan Tanah JHT (12,950,000) (9,350,000) Beban Penyusutan Aset Properti JHT (957,780,358) (930,814,100) Beban Penyusutan Aset Lain Properti JHT (723,742,362) (752,077,619)

(53,438,268,835) (51,371,087,655)

19.3.2 Beban Pemasaran dan Pengelolaan Aset Invst. Non JHT (725,291,240) (591,827,947) Beban Penyusutan Bangunan Investasi Non JHT (480,675,080) (479,602,100) Beban Pemeliharaan Tanah Non JHT (244,616,160) (112,225,848)

(725,291,240) (591,827,947) Total Beban Pemasaran dan Pengelolaan Aset Investasi (54,163,560,075) (51,962,915,602) 19.4 Beban Asuransi Aset Investasi (647,444,585) (713,575,501) 19.4.1 Beban Asuransi Aset Investasi JHT (635,041,000) (707,353,000) 19.4.2 Beban Asuransi Aset Investasi Non JHT (12,403,585) (6,222,501)

Total Beban Asuransi Aset Investasi (647,444,585) (713,575,501)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 243: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 241

19.5 Beban Manager Investasi dan Konsultan (1,343,142,389) (502,591,700) 19.5.1 Beban Manager Investasi dan Konsultan JHT (13,420,000) (400,719,000) Beban Pengelolaan Inv. Melalui Fm JHT-Saham (13,420,000) (44,946,000) Beban Pengelolaan Inv. Melalui Fm JHT-Obligasi - (26,565,000) Beban Konsultan Manajemen Properti - JHT - (329,208,000)

(13,420,000) (400,719,000) 19.5.2 Beban Manager Investasi dan Konsultan Non JHT (1,329,722,389) (101,872,700) Beban Pengelolaan Inv. Melalui Fm Non JHT-Saham (219,956,394) (31,892,000) Beban Pengelolaan Inv. Melalui Fm Non JHT-Obligasi - (10,462,000) Beban Konsultan Manajemen Properti - Non JHT (309,440,000) - Beban Konsultan Manajemen Investasi Lain-Lain - Non JHT (800,325,995) (59,518,700)

(1,329,722,389) (101,872,700)

Total Beban Manager Investasi dan Konsultan (1,343,142,389) (502,591,700)

971,155,262,488 7,244,242,147,961

19.6 Beban Investasi Lainnya (1,902,138,489) (1,199,611,243) 19.6.1 Beban Investasi Lainnya JHT (1,700,789,300) (1,177,947,620) Beban Meterai Investasi JHT (6,093,000) (4,486,000) Beban Investasi Lainnya JHT - Deposito (18,361,086) - Beban Investasi Lainnya JHT - Saham (1,637,346,740) (1,132,646,554) Beban Investasi Lainnya N JHT - Saham (5,500,000) - Beban Investasi Lainnya JHT - Properti Investasi (29,888,475) (5,449,766) Beban Inv Lainnya N JHT - Penyertaan Langsung Mayoritas (3,600,000) (35,365,300)

(1,700,789,300) (1,177,947,620)

19.6.2 Beban Investasi Lainnya Non JHT (201,349,189) (21,663,623) Beban Meterai Investasi Non JHT (3,390,000) (2,072,000) Beban Investasi Lainnya N JHT - Reksadana (197,959,189) (17,591,623) Beban Investasi Lainnya N JHT - Properti Investasi - (2,000,000)

(201,349,189) (21,663,623)

Beban Investasi Lainnya JHT & Non JHT (1,902,138,489) (1,199,611,243) 19.7 Rugi Pelepasan Investasi (12,713,786,985) (4,113,885,714)

Rugi pelepasan investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 adalah Rp12.713.786.985 sedangkan periode 01 Januari s/d 31 Desember 2008 Rp4.113.885.714 dengan rincian sbb:

19.7.1 Rugi Pelepasan Investasi JHT (12,713,786,985) (3,422,714,286) Rugi Atas Penjualan Obligasi JHT - Trading (164,400,000) (3,039,214,286) Rugi Atas Penjualan Obligasi JHT - Afs (12,549,386,985) (383,500,000)

(12,713,786,985) (3,422,714,286)

19.7.2 Rugi Pelepasan Investasi Non JHT - (691,171,428) Rugi Atas Penjualan Obligasi Non JHT Trading - (691,171,428)

Total Rugi Pelepasan Investasi (12,713,786,985) (4,113,885,714)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 244: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report242

19.8 Kerugian Atas Penurunan Nilai Investasi (352,629,873,509) (1,124,089,165,586)

Kerugian atas penurunan investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 dan 01 Januari s/d 31 Desember 2008 adalah Rp 352.629.873.509 dan Rp 1.124.089.165.586 dengan rincian sbb:

19.8.1 Kerugian Atas Penurunan Nilai Investasi JHT (318,438,173,510) (897,433,876,133) Kerugian Atas Penurunan Nilai Obligasi JHT (314,184,298,420) (716,455,688,680) Kerugian Atas Penurunan Nilai Reksadana JHT (4,253,875,090) (180,978,187,453)

(318,438,173,510) (897,433,876,133)

19.8.2 Kerugian Atas Penurunan Nilai Investasi Non JHT (34,191,700,000) (226,655,289,454) Kerugian Atas Penurunan Nilai Saham Non JHT 0 (15,742,000,009) Kerugian Atas Penurunan Nilai Obligasi Non JHT (34,191,700,000) (71,575,697,500) Kerugian Atas Penurunan Nilai Reksadana Non JHT - (139,337,591,944)

(34,191,700,000) (226,655,289,454) 19.8.3 Kerugian Penyisihan Saham Non JHT Kerugian Penyisihan Saham Non JHT (2,925,000,000) -

(2,925,000,000) -

Total Kerugian Atas Penurunan Nilai Investasi (355,554,873,510) (1,124,089,165,587)

Total Beban Investasi (551,009,596,741) (1,269,343,271,981) 20 Pendapatan Pengelolaan Atas Dana Investasi JhT 971,155,262,488 857,105,966,165

Alokasi pendapatan bagi badan penyelenggara Jamsostek atas pengelolaan dana investasi JHT sebesar proporsi beban usaha pengelolaan program JHT yang diperbolehkan berdasarkan ketentuan dalam PP No. 22 Tahun 2004.

21 Beban usaha (1,217,952,103,016) (1,041,274,199,728) 21.1 Beban Manajemen 21.1.1 Beban Direksi (21,741,077,747) (17,155,610,733) 21.1.2 Beban Dewan Komisaris (5,921,340,676) (5,810,567,964) 21.1.3 Anak Perusahaan (544,624,518) (481,311,412)

(28,207,042,941) (23,447,490,109) 21.2 Beban Operasional 21.2.1 Beban Perluasan Kepesertaan (8,960,030,121) (9,661,633,672) 21.2.2 Beban Pembinaan Kepesertaan (66,532,557,020) (60,581,692,860) 21.2.3 Beban Upaya Penegakan Hukum (3,719,682,779) (6,339,517,094) 21.2.4 Beban Humas (25,953,306,895) (12,181,902,490) 21.2.5 Beban Perjalanan Dinas (12,304,469,783) (11,852,094,791) 21.2.6 Beban Representasi Pejabat (4,268,918,179) (4,203,674,404)

(121,738,964,776) (104,820,515,311)

21.2.7 Anak Perusahaan (12,632,764,474) (3,986,827,004)

(134,371,729,250) (108,807,342,315)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 245: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 243

31 Desember 2009 (Rp)

31 Desember 2008 (Rp)

21.3 Beban Personil 21.3.1 Beban Gaji Dan Honor (146,348,574,371) (130,250,278,597) 21.3.2 Beban Tunjangan Tunjangan Pokok (94,316,136,795) (75,174,354,679) 21.3.31 Beban Tunjangan Tunjangan Tambahan (351,016,828,136) (319,107,462,524) 21.3.4 Beban Jaminan Sosial/Jpk Tambahan/Pensiun Pegawai (76,925,905,126) (69,956,205,602) 21.3.5 Beban Pembinaan Pegawai (5,332,165,970) (4,774,137,846) 21.3.6 Beban Penerimaan Dan Penempatan (5,306,428,363) (5,603,174,087) 21.3.7 Beban Pengembangan Sdm (14,523,973,965) (15,070,622,348) 21.3.8 Beban Personil Lainnya (2,464,385,969) (2,446,992,908)

(696,234,398,694) (622,383,228,590)

21.3.9 Anak Perusahaan (2,067,094,970) (1,946,548,273)

(698,301,493,664) (624,329,776,863) 21.4 Beban Administrasi Dan Umum 21.4.1 Beban Perlengkapan Kantor (30,107,096,418) (26,289,512,649) 21.4.2 Beban Sewa (18,429,374,956) (22,793,840,905) 21.4.3 Beban Langganan (23,586,267,954) (23,136,346,206) 21.4.4 Beban Pemeliharaan Dan Pengelolaan Aktiva (21,552,296,107) (17,652,477,924) 21.4.5 Beban Rumah Tangga Dan Rapat (21,415,123,408) (20,274,995,391) 21.4.6 Beban Pajak Dan Asuransi Atas Aktiva Tetap (5,958,901,076) (5,607,999,727) 21.4.7 Beban Kesekretariatan (8,648,128,344) (7,931,049,202) 21.4.8 Beban Pengolahan Data (18,383,775,288) (16,921,735,234) 21.4.9 Beban Perencanaan Dan Pengembangan (15,320,152,536) (14,045,411,405) 21.4.10 Beban Administrasi Keuangan (7,569,795,380) (6,089,750,253) 21.4.11 Beban Umum Lainnya (3,992,574,025) (4,328,645,391)

(174,963,485,493) (165,071,764,289)

21.4.12 Anak Perusahaan (653,241,274) (519,095,250)

(175,616,726,767) (165,590,859,539)

21.5 Beban Penyusutan Dan Amortisasi 21.5.1 Beban Penyusutan Bangunan (9,596,903,856) (5,255,140,095) 21.5.2 Beban Penyusutan Kendaraan (15,137,027,014) (13,782,705,412) 21.5.3 Beban Penyusutan Peralatan Kantor (5,928,986,913) (4,555,418,114) 21.5.4 Beban Penyusutan Komputer (24,944,890,250) (21,041,798,618) 21.5.5 Beban Penyusutan Peralatan lain (11,235,640,879) (8,374,428,423) 21.5.6 Beban Amortisasi (10,240,896,897) (7,797,145,288)

(77,084,345,809) (60,806,635,951)

21.5.7 Anak Perusahaan (487,753,913) (430,466,778)

(77,572,099,722) (61,237,102,729) 21.6 Beban Penyisihan Piutang Iuran Beban Penyisihan Piutang Iuran Jkk (44,805,956,345) (22,578,563,025) Beban Penyisihan Piutang Iuran Jkm (18,955,698,371) (9,254,473,360) Beban Penyisihan Piutang Iuran Jpk (40,121,355,957) (25,921,753,188)

(103,883,010,672) (57,754,789,573)

21.7 Beban Penyisihan Piutang Usaha Anak Perusahaan - (106,838,600) 22 BEBAN PENgElOlAAN DANA INVESTASI JhT (971,155,262,488) (857,105,966,165)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 246: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report244

23 Pendapatan dan Beban lain lain 4,652,633,160 11,485,710,129

Jumlah pendapatan lain lain dan beban lain lain netto diluar dari tujuan usaha perusahaan dan anak perusahaan selama periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 dan 01 Januari s/d 31 Desember 2008 masing-masing sebesar Rp4.652.633.160 dan Rp 11.485.710.129 dengan rincian sbb:

23.1 Pendapatan Lain Lain 16,976,867,697 16,618,093,158

Proporsi terbesar dari pendapatan lain selama periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 antara lain bersumber dari pendapatan denda iuran sebesar Rp. 5.684.782.008, jasa giro sebesar Rp. 4.216.281.429 dan keuntungan kenaikan kurs sebesar Rp. 1.048.822.197

23.2 Beban Lain Lain (12,324,234,537) (5,132,383,029)

Proporsi terbesar dari beban lain selama periode 01 Januari s/d 31 Desemberi 2009 antara lain bersumber dari kerugian selisih kurs sebesar Rp. 2.444.803.737 dan kerugian akibat klaim fiktif sebesar Rp. 7.591.636.552 .

24 Bagian Peserta Atas hasil Investasi JhT (6,335,547,154,413) (4,234,377,877,431)

Hasil pengembangan dana JHT periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 yang dikembalikan kepada peserta sebesar Rp 6.335.547.154.413 setara dengan bunga 9% per tahun.

25 Beban Pajak Penghasilan Badan (298,883,484,480) (282,620,128,700)

Jumlah tersebut merupakan beban PPh Badan PT Jamsostek (Persero) dan anak perusahaan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing sebesar Rp 298.883.484.480 dan Rp 282.620.128.700

26 Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan 188,264,218,002 149,271,057,539

Jumlah tersebut merupakan pendapatan (beban) pajak tangguhan PPh Badan PT Jamsostek (Persero) dan anak perusahaan per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing sebesar Rp 188.264.218.002 dan Rp149.271.057.539 dengan rincian sbb:

PT. Jamsostek 189,000,895,801 149,642,273,018 Anak Perusahaan (736,677,799) (371,215,479)

188,264,218,002 149,271,057,539

27 laba (rugi) setelah PPh Badan, Pajak Tangguhan, hak Minoritas 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

27.1 Pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan 27.1.1 Penerimaan Iuran 2,660,271,663,051 2,349,715,557,476 27.1.2 Pendapatan Investasi Bersih 8,476,736,498,748 5,974,898,875,978 27.1.3 Pendapatan lain - lain 4,652,633,160 11,485,710,129 27.1.4 Pendapatan Operasional Anak Perusahaan 10,959,116,128 1,088,547,403

11,152,619,911,087 8,337,188,690,986

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 247: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 245

27.2 Beban Perusahaan dan Anak Perusahaan 27.2.1 Pembayaran Jaminan (1,295,304,916,570) (1,177,660,449,660) 27.2.2 Beban Cadangan Teknis (811,745,781,518) (660,045,255,477) 27.2.3 Beban Usaha, Penyusutan & Penyisihan (1,217,952,103,016) (1,041,274,199,728)

(3,325,002,801,104) (2,878,979,904,864)

27.3 Bagian Peserta atas Hasil Inv.JHT/Bunga JHT (6,335,547,154,413) (4,234,377,877,431) 27.4 Laba Sebelum Pajak 1,492,069,955,570 1,223,830,908,691 27.4.1 Pendapatan Pajak Tangguhan 188,264,218,002 149,271,057,539 27.4.2 Beban Pajak Penghasilan Badan Non JHT (298,883,484,480) (282,620,128,700) 27.4.3 Hak minoritas 147,147 516,525 27.5 Laba Setelah Pajak dan hak minoritas 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Page 248: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report246

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO),ANAK PERUSAHAAN SERTA ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

PENJELASAN PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN BEBAN KONSOLIDASI (LANJUTAN)Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2009 (Dalam Satuan Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is inTenTionally lefT blank

Page 249: Jamsostek Annual Report 2009

PT JAMSOSTEK (Persero)and Subsidiaries

Consolidated Financial Statementsand Independent Auditor’s Report

For The Year Ended31 December 2009 and 2008

Page 250: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report248

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is inTenTionally lefT blank

Page 251: Jamsostek Annual Report 2009
Page 252: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report250

Page 253: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 251

Page 254: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report252

(In Rupiah)

Notes 2009 2008 (Consolidated Restated Notes 2.o, 29 and 49)ASSETS INVESTMETS

Bank 3 8,480,212,018 66,072,326,183 Deposito On Call 2.d,4 100,672,847,271 31,318,626,309 Time deposits 2.d,5 27,148,188,941,000 20,415,893,141,000 Other money market instruments (net of allowance for possible losses of December 31, 2009 and 2008 Rp 21.600.000.000 respectively) 2.d,6 - 0Shares 2.d,7 14,044,083,117,251 8,845,511,768,850

Bonds - net of allowance for possible losses of December 31, 2009 and 2008 respectively Rp 67.000.000.000) 2.d,8 35,868,831,904,118 29,897,641,262,574 Medium term notes - net of allowance for possible losses of December 31, 2009 and 2008 Rp12.800.000.000 respectively) 2.d,9 - - Mutual funds 2.d,10 3,014,110,869,662 1,947,416,970,567 Direct investments 2.e,11 26,669,692,148 2,253,692,149 Properti investasi - (net of allowance for possible losses of December 31, 2009 and 2008 Rp 165.561.181.077 and Rp 141.054.515.681 respectively) 2.f,12 487,235,465,696 509,850,402,900

TOTAl INVESTMENTS 80,698,273,049,164 61,745,958,190,532

CuRRENT ASSETS Cash and cash equivalents 13 794,667,799,482 535,814,613,985 Contribution receivables - net of allowance for doubtful accounts December 31, 2009 and 2008 of Rp 349.061.045.770 and Rp 245.178.035.098) 2.g,14 17,711,061,427 20,148,611,986 Loans - net of allowance for possible losses December 31, 2009 and 2008 of Rp 104.478.735.601 and Rp 115.525.368.725 , respectively) 2.h,15 159,045,033,652 119,027,250,039 Account receivables - net of allowance for doubtful accounts December 31, 2009 and 2008 of Rp 10.558.138.600 and Rp 10.752.434.600, respectively) 2.i,16 4,567,581,378 1,436,433,455 Accrued income 17 1,049,683,765,543 833,793,548,725 Investment receivables 18 50,077,644,767 - Prepaid taxes 2.z,39.a 576,578,835 14,355,149,017 Employee receivables 19 2,688,459,498 2,620,067,993 Other receivables 20 2,916,409,735 2,605,311,478 Advances to employee 21 9,013,582,050 5,012,918,050 Prepaid expenses 22 13,033,670,584 16,016,054,191 Office supplies and stationery 2.j,23 4,709,097,408 4,356,306,381

TOTAl CuRRENT ASSETS 2,108,690,684,359 1,555,186,265,300

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

CONSOLIDATED BALANCE SHEETSAs of December 31, 2009 dan 2008

Please see notes on consolidated financial statement that is an integral part of the consolidated financial statement as a whole.

Page 255: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 253

(In Rupiah)

Notes 2009 2008 (Consolidated Restated Notes 2.o, 29 and 49)

FIxEd ASSETS

Participants welfare facilities of DPKP Program 24 Acquisition cost 54,775,366,975 54,546,729,475 Less: accumulated depreciation (23,112,408,127) (20,650,656,719) Book Value 31,662,958,848 33,896,072,756 Acquisition cost 731,803,082,858 607,578,246,505 Less: accumulated depreciation (398,803,027,509) (347,868,070,957)

Book Value of Fixed Assets 2.k,l,25 333,000,055,349 259,710,175,547

dEFERREd TAx ASSETS 2.z,39.e 991,547,830,690 803,283,612,688OThER ASSETS 2.n,26 85,096,985,081 109,309,387,297

TOTAl ASSETS 84,248,271,563,491 64,507,343,704,120

lIABIlITIES, MINORITY INTEREST ANd ShAREhOldERS’ EQuITY liabilities to Participants

Benefit payables 2.o,27 107,249,368,384 97,853,055,874 Unidentified contributions 2.r,28 209,990,283,517 70,485,342,509 Estimated benefit payables 2.o,29 86,341,244,224 77,713,437,691 JHT payables - ready to paid 30 4,168,926,781 7,594,869,127 Underpayment JHT claims 31 32,029,009,896 19,833,075,183 Matured JHT payables 2.q,32 3,851,815,004,846 3,195,775,591,692 JHT payables - based on PSJHT 33 60,330,154,948,134 51,773,949,368,626 Unidentified JHT payables 34 17,214,657,070 3,263,706,581 JHT development fund 35 5,385,018,084,669 4,028,064,903,728 Differences in valuation of securities - JHT fund 36 3,150,998,627,074 (2,780,977,584,292) Technical reserve 2.s,37 5,777,996,123,567 4,966,250,342,048

Total liabilities to Participants 78,952,976,278,162 61,459,806,108,767 Current liabilities Accounts payable 38 8,110,781,898 13,653,531,201 Taxes payable 2.z,39.b 39,404,825,159 62,320,755,249 Finance leases payable 40 55,480,253,525 54,831,782,221 Accrued expenses 41 111,741,333,725 109,026,375,471 Unearned revenues 42 5,629,221,703 6,611,077,761 Investment payables 45 - - Other current liabilities 43 9,635,852,310 35,266,311,166

Total Current liabilities 230,002,268,320 281,709,833,068

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)As of December 31, 2009 dan 2008

Please see notes on consolidated financial statement that is an integral part of the consolidated financial statement as a whole.

Page 256: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report254

(Dalam Satuan Rupiah)

Notes 2009 2008 (Consolidated Restated Notes 2.o, 29 and 49)

Post-employment Benefits Obligation 2.v,44.b 225,469,432,559 190,042,007,393 Other liabilities 45 32,109,919,489 50,438,224,408

TOTAl lIABIlITIES 79,440,557,898,530 61,981,996,173,632 IMPROVEMENT OF PARTICIPANT’S WElFARE FuNd 2.w,46 665,808,798,278 525,402,698,127 MINORITY INTEREST IN NET ASSETS CONSOlIdATEd SuBSIdIARY 47 2,068,434 2,181,381 ShAREhOldERS’ EQuITY Share capital, comprise of 1,000,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share Issued and paid-up capital 48 600,000,000,000 600,000,000,000 General reserves 49 731,978,683,777 638,502,154,337 Appropriated reserves 50 336,711,054,227 286,711,054,227 Differences in valuation of securities - non JHT fund 51 1,092,262,363,934 (615,081,805,915) Changes in equity of subsidiary 52 (500,139,928) (671,105,728) Retained earnings 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

Total Shareholders’ Equity 4,141,902,798,249 1,999,942,650,978

TOTAl lIABIlITIES ANd ShAREhOldERS’ EQuITY 84,248,271,563,491 64,507,343,704,120

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)As of December 31, 2009 dan 2008

Please see notes on consolidated financial statement that is an integral part of the consolidated financial statement as a whole.

Page 257: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 255

(In Rupiah)

Notes 31 dEC 2009 31 dEC 2008 CONSOlIdATEd AudITEd

CASh FlOWS FROM OPERATING ACTIVITIESCash Receipts

Receipt from JHT contribution 242,275,214 110,831,960,923Receipt from Non JHT contribution 101,193,859,805 140,338,652,404 Receipt from Manpower supply services 12,165,371,615 6,059,265,366 Receipt from unidentified contribution 11,788,663,078,130 10,239,439,049,777 Receipt from JHT investment yield 6,932,862,127,331 5,429,142,027,276 Receipt from non JHT investment yield 1,205,919,162,491 1,023,279,563,525 Receipt from loan installment of DPKP program 72,360,779,591 60,332,790,779 Receipt from rental and DPKP program yield 46,887,264,476 35,462,572,370 Withdrawal of JHT Investment fund 25,749,943,213,649 33,669,727,139,574 Withdrawal of non JHT Investment fund 12,011,005,270,070 8,618,510,658,715 Withdrawal of temporary investment of DPKP program 404,000,000,000 551,500,000,000 Receipt from installment of employee’s receivables 2,839,239,369 700,002,496 Withdrawal of Investment fund 9,900,000,000 0 Receipt from other income 17,723,331,068 30,598,536,480 Receipt from Assets sale 2,234,247,974 0 Cash generated from operation 58,357,939,220,783 59,915,922,219,685

Cash disbursementsPayments of JHT to participants (5,789,841,319,201) (3,744,049,480,507)Payments of Non JHT benefits (1,259,935,898,821) (1,116,337,705,888)Payments of operating expenses (13,812,647,343) - Payments of Investment expenses (832,393,062,774) (816,935,674,028)Payments of non JHT investment expenses (34,780,870,111) (31,771,461,143)Placement of JHT investment fund (115,003,997,380) (85,993,205,968)Placement of non JHT investment fund (35,229,516,345,672) (42,929,281,861,839)Distribution of Loan from DPKP Program (13,679,414,027,018) (9,905,577,729,520)Placement of Non InvesmentsDistribution of Loan from DPKP Program (101,331,930,000) (74,415,125,000)Expenditures for management and acquisition of SKP (15,319,928,888) (2,411,570,208)Placement of temporary investment of DPKP program (406,000,000,000) (545,500,000,000)Payment of non-revolving fund (31,056,626,575) (28,701,243,364)Advances (9,206,994,347) (12,708,943,517)Other payments (345,319,849,536) (318,034,609,844)Cash used in operating activities (57,862,933,497,666) (59,611,718,610,826) Net cash flow provided by operating activities 495,005,723,117 304,203,608,859

CASh FlOWS FROM INVESTING ACTIVITIESAcquisition of fixed assets (145,209,838,827) (89,224,746,718)Proceed from disposal of short term investment of subsidiary - 15,600,000,000 Placement of short term investment of subsidiary - (9,500,000,000)Net cash flows used in investing activities (145,209,838,827) (83,124,746,718)

CASh FlOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPayments of dividendsPayments to other financing activities: Bonuses (99,325,518,796) (84,864,227,282) Tantiem (5,590,000,000) (4,331,250,000) Community development programs (21,809,647,081) (19,967,869,252) Partnership Program (21,809,647,081) (19,967,869,252) Net cash flows used in financing activities (148,534,812,958) (129,131,215,786)

Net increase in cash and cash equivalents 201,261,071,332 91,947,646,355 Cash and cash equivalents at beginning of the year 601,886,940,168 509,939,293,813Cash and cash equivalents at the end of the year 803,148,011,500 601,886,940,168

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWSFor the years ended December 31, 2009 dan 2008

Please see notes on consolidated financial statement that is an integral part of the consolidated financial statement as a whole.

Page 258: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report256

PT

JAM

INAN

SO

SIAL

TEN

AGA

KER

JA (P

ERSE

RO

), SU

BSI

DIA

RY

AND

SP

ECIA

L P

UR

PO

SES

ENTI

TY

CO

NSO

LID

ATED

STA

TEM

ENTS

OF

CH

ANG

ES IN

Eq

UIT

YFo

r th

e ye

ars

ende

d D

ecem

ber

31, 2

009

dan

2008

Not

es Is

sued

and

pai

d up

cap

ital

Gen

eral

res

erve

App

ropr

iate

d re

serv

es

dif

fere

nces

in

valu

atio

n of

se

curi

ties

- n

on J

hT

fund

Cha

nges

in e

quit

y of

su

bsid

iary

Ret

aine

d ea

rnin

gsSh

areh

olde

rs’

equi

ty

Bal

ance

at d

ecem

ber

31, 2

007

125,

000,

000,

000

361,

151,

678,

031

246,

711,

054,

227

2,29

0,03

5,59

7,77

8(2

33,6

93,2

28)

998,

393,

462,

590

4,02

1,05

8,09

9,39

8

Issu

ed a

nd p

aid-

up c

apita

l48

475,

000,

000,

000

(475

,000

,000

,000

)-

--

--

Cor

rect

ion

of G

ener

al r

eser

ve49

-56

4,67

1,16

3,40

3-

--

-56

4,67

1,16

3,40

3D

iffer

ence

s in

val

uatio

n of

sec

uriti

es -

non

JH

T fu

ndC

hang

es in

equ

ity o

f sub

sidi

ary

Dis

trib

utio

n of

inco

me

- 20

07G

ener

al r

eser

veAp

prop

riat

ed r

eser

ves

Tant

iem

Impr

ovem

ent o

f par

ticip

ants

’ wel

fare

fund

Par

tner

ship

and

com

mun

ity d

evel

opm

ent

prog

ram

sIn

crea

sing

of J

HT

fund

53

- - - - - - - - - -

- -

265,

170,

723,

403 - - - - -

(77,

491,

410,

500) -

- - -40

,000

,000

,000 - - - - - -

(2,9

05,1

17,4

03,6

93) - - - - - - - - -

-(4

37,4

12,5

00) - - - - - - - -

- -

(265

,170

,723

,403

)(4

0,00

0,00

0,00

0) (4

,331

,250

,000

)(9

9,83

9,34

6,25

9) (3

9,93

5,73

8,50

4)(5

49,1

16,4

04,4

24) -

1,09

0,48

2,35

4,05

7

(2,9

05,1

17,4

03,6

93)

(437

,412

,500

) - -(4

,331

,250

,000

)(9

9,83

9,34

6,25

9)(3

9,93

5,73

8,50

4)(5

49,1

16,4

04,4

24)

(77,

491,

410,

500)

1,09

0,48

2,35

4,05

7

Bal

ance

at d

ecem

ber

31, 2

008

600,

000,

000,

000

638,

502,

154,

337

286,

711,

054,

227

(615

,081

,805

,915

)(6

71,1

05,7

28)

1,09

0,48

2,35

4,05

71,

999,

942,

650,

978

Issu

ed a

nd p

aid-

up c

apita

l-

--

--

--

Cor

rect

ion

of G

ener

al r

eser

ve-

--

--

--

Diff

eren

ces

in v

alua

tion

of s

ecur

ities

- n

on J

HT

fund

51-

--

1,7

07,3

44,1

69,8

49-

- 1

,707

,344

,169

,849

Cha

nges

in e

quity

of s

ubsi

diar

y-

--

-17

0,96

5,80

0-

170,

965,

800

Dis

trib

utio

n of

inco

me

- 20

08Tr

aini

ngs

fund

Gen

eral

res

erve

Appr

opri

ated

res

erve

sTa

ntie

mIm

prov

emen

t of p

artic

ipan

ts’ w

elfa

re fu

ndP

artn

ersh

ip a

nd c

omm

unity

dev

elop

men

tIn

crea

sing

of J

HT

fund

Gen

eral

res

erve

Cor

rect

ion:

Pay

able

Ben

efits

Pay

able

Ben

efits

in 2

008

Inco

me

Tax

Pay

men

t in

2007

53 49

- - - - - - - - - -

866,

047,

711

139,

755,

412,

055 -

(1,2

58,7

50,0

00) - - -

17,3

55,7

10,9

53 -(6

3,24

1,89

1,27

9)

-

50,0

00,0

00,0

00 - - - - - - -

- - - - - - - - - -

- - - - - - - - - -

-(1

39,7

55,4

12,0

55)

(50,

000,

000,

000)

(4,3

31,2

50,0

00)

(93,

770,

000,

000)

(43,

619,

294,

162)

(763

,337

,647

,840

) - - -

- - -(1

,258

,750

,000

)(9

3,77

0,00

0,00

0)(4

3,61

9,29

4,16

2) (7

63,3

37,6

47,8

40)

17,3

55,7

10,9

53 -(6

3,24

1,89

1,27

9)

Net

Inco

me

--

--

-1,

381,

450,

836,

239

1,38

1,45

0,83

6,23

9

Bal

ance

at d

ecem

ber

31, 2

009

600,

000,

000,

000

731,

978,

683,

777

336,

711,

054,

227

1,09

2,26

2,36

3,93

4(5

00,1

39,9

28)

1,38

1,45

0,83

6,23

9 4

,141

,902

,798

,249

(In R

upia

h)

Please see notes on consolidated financial statement that is an integral part of the consolidated financial statement as a whole.

Page 259: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 257

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEFor the years ended December 31, 2009 dan 2008

(In Rupiah)

Noted 31 dECEMBER 2009 31 dECEMBER 2008 CONSOlIdATEd AudITEd Consolidated RestatedOPERATING INCOMEContribution Income Employment Accident Benefits (JKK) 1,093,033,140,113 976,163,177,217 Death Benefits (JK) 512,351,562,288 453,462,725,024 Health Care Benefits (JPK) 926,772,580,898 795,747,494,514 Construction Services 1117,765,764,786 118,033,584,697 Individual Employment (TKM) 10,348,614,966 6,308,576,024 Total contribution income 2,660,271,663,051 2,349,715,557,476 Operating income of a subsidiary 10,959,116,128 1,088,547,403 Total operating income 2.x,54 2,671,230,779,179 2,350,804,104,879

BENEFIT ExPENSES Employment Accident Benefits (JKK) (343,435,518,223) (292,027,786,807) Death Benefits (JK) (255,804,616,000) (272,983,605,000) Health Care Benefits (JPK) (665,580,337,997) (587,536,463,456) Construction Services (21,404,845,565) (18,304,919,668) Individual Employment (TKM) (9,079,598,785) (6,487,008,756) TKI Program - (320,665,971)Total Claim Expenses 2.x,55 (1,295,304,916,570) (1,177,660,449,660)

TEChNICAl RESERVE ExPENSES 2x,59 Employment Accident Benefits (JKK) (677,317,628,593) (576,204,368,976) Death Benefits (JK) (108,492,719,223) (41,803,626,382) Health Care Benefits (JPK) (13,328,248,218) (17,896,011,679) Construction Services 107,127,965 (13,496,600,676) Individual Employment (TKM) - 513,762,100 Catastrophe (12,714,313,449) (11,158,409,864)Investments Income 2.x,56 (811,745,781,518) (660,045,255,477)

INVESTMENTS INCOME 564,180,081,091 513,098,399,742

INVESTMENTS INCOME 2x,60 Realized gain 8,447,862,743,782 6,618,330,008,847 Unrealized gain 579,883,351,707 625,912,139,114 Total investment income 2.x,57 9,027,746,095,489 7,244,242,147,961

INVESTMENTS COST 2x,61 Realized losses (195,454,723,231) (145,254,106,395) Unrealized losses (352,629,873,510) (1,124,089,165,587) Shares (2,925,000,000) - Total Investments Cost 2.x,58 (551,009,596,741) (1,269,343,271,981)INVESTMENT INCOME - NET 8,476,736,498,748 5,974,898,875,980

Total Operating Income 9,040,916,579,839 6,487,997,275,722

INVESTMENTS YIEld - JhT FuNd 2.y,59 971,155,262,488 857,105,966,165

OPERATING ExPENSES 2x, 63 Management expenses (28,207,042,941) (23,447,490,109) Operating expenses (134,371,729,250) (108,807,342,315) Employee expenses (698,301,493,664) (624,329,776,863) General and administrative expenses (175,616,726,767) (165,590,859,539) Depreciation and amortization expenses (77,572,099,722) (61,237,102,729) Allowance for doubtful accounts - contribution (103,883,010,672) (57,754,789,573) Allowance for doubtful accounts - (106,838,600)Total Operating Expenses 2.x,60 (1,217,952,103,016) (1,041,274,199,728)

INVESTMENTS COST - JhT FuNd 2.y,59 (971,155,262,488) (857,105,966,165)OThER INCOME 16,976,867,697 16,618,093,158 OThER ExPENSES (12,324,234,537) (5,132,383,029)OThER INCOME - NET 2.x,61 4,652,633,160 11,485,710,129 INCOME BEFORE PARTICIPANT’S ShARE 7,827,617,109,983 5,458,208,786,124 PARTICIPANT’S ShARE ON JhT INVESTMENT YIEld 2.p,62 (6,335,547,154,413) (4,234,377,877,431)PROFIT BEFORE CORPORATE INCOME TAx 1,492,069,955,570 1,223,830,908,693 INCOME TAx BENEFIT (ExPENSES) 2z,40c Current tax expenses 2.z,39.d (298,883,484,480) (282,620,128,700) Deferred tax benefit 2.z,39.e 188,264,218,002 149,271,057,539

Tax expense - net 1,381,450,689,092 (133,349,071,161)INCOME AFTER TAx 1,090,481,837,532 1,090,481,837,532 MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF

A SuBSIdIARY 47 147,147 516,525 NET INCOME 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

Please see notes on consolidated financial statement that is an integral part of the consolidated financial statement as a whole.

Page 260: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report258

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

SuMMARY OF SIGNIFICANT ACCOuNTING POlICIESThe Consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia. Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Company and its subsidiary, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.

a. Basis for preparation of financial statementsThe consolidated financial statements have been prepared based on historical cost, except for certain investments which are presented based on equity method and investments in shares, bonds, and mutual funds which are classified into trading and available for sale. These investments are presented based on their market values.

The consolidated statements of cash flows are prepared by using the direct method and classified into operating, investing and financing activities. For preparation purposes, statement of cash flows, time deposits and other deposits with original maturities of three months or less at the reporting date, not limited for use and not used as collateral are classified as cash equivalents.

All figures presented in the notes to the consolidated financial statements are stated in full amount of Rupiah, unless otherwise stated.

b. Principles of consolidationThe consolidated financial statements include accounts of the Company and its Subsidiaries in which the Company has ownership rights of more than 50%, both directly and indirectly including Special Purpose Entities (EBK), which are controlled by the Company in accordance with the ISAK 7 Interpretation of paragraph 5 and 19 of Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) 4 of the Consolidated special purpose entities. Improvement of Participants’ Welfare Program (DPKP) qualifies as an EBK and must be consolidated in accordance with ISAK 7.

The total consolidated assets of the subsidiary and EBK as of December 31, 2009 and 2008 represent 0.81% and 0.91%, respectively, of the total consolidated assets.

All significant inter-company balances and transactions including unrealized profits or losses between consolidated companies have been eliminated to reflect financial positions and result of operations of the Company and its subsidiary as a single business entity.

The proportionate share of minority shareholders in net assets and net income (net loss) of the subsidiary being consolidated are presented as “Minority Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated balance sheets and “Minority Interest in Net Income (Net Loss) of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated statements of income.

c. Foreign currency transactions and balancesThe Company, its subsidiary and special purpose entity maintain their accounting records in Rupiah. Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at Bank Indonesia’s middle exchange rates prevailing at the date of the transaction. At balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah at Bank Indonesia’s middle exchange rates prevailing at that date. As of December 31, 2009 and 2008 the middle exchange rates per US Dollar 1 were Rp 9,400 and Rp 10,950, respectively.

Gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are recognized in the consolidated current statements of income.

d. Investments in Money and Capital Market Instruments1) Investments in time deposits and deposit on call are stated at their nominal values.

2) Investments in mutual fund are stated at fair value. Gains or losses arising from the increase or decrease in fair value are recognized in the current period.

Page 261: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 259

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

3) Investments in equity securities and debt securities, which are classified under either trading securities or available for sale securities, are stated at their market value. Unrealized gains or losses of trading securities are recognized in current year consolidated statement of income. Unrealized gains or losses of Non-JHT fund available for sale securities are reported as a separate component of equity under “Differences in valuation of securities - non JHT fund”. Unrealized gains or losses of JHT fund available for sale securities are reported as a separate component of liabilities to participants under “Differences in valuation of securities - JHT fund”.

Since 2007, investments in equity and debt securities classified as trading securities and available for sale, are recorded using the indirect method. Based on this method, acquisition cost and fair value adjustment are presented separately.

4) Investment in equity and debt securities held to maturity are stated at cost adjusted for unamortized premium or discount. Discount or premium are amortized during the period from the acquisition date to the maturity date, resulting constant return on the investment. Amortization of discount or premium are stated as interest expense or interest income.

5) Cost of sale of held to maturity securities is determined on the basis of the First In First Out (FIFO) method; while the cost of sale of available for sale and trading securities is determined on the basis of the moving weighted average method.

e. direct investments1) Direct investments in other company with percentage of ownership of less than 20% and in which the Company

has no significant influence in operating and financing policy are stated at cost method. Based on this method, investments are stated at cost. Investment income is recognized when the investee distributes cash dividend (except for share dividend) from profit after acquisition date.

2) Investments in shares of 20% ownership or more but less than 50% and where the Company has the ability to exercise significant influence over operating and financial policies of the associate company is accounted for using the equity method. Investment is initially stated at cost and adjusted by the proportion share of the associate company’s net profits or losses. Dividend received are recorded as a reduction to the value of the investment.

When the Company’s share of losses in an associate exceed its interest, value of investment is stated as zero and the excess amount is stated as “Subsidiary’s Loss Charged to Parent Company.”

f. Investment Property1) Investment Property Investment property represents the Company’s investment in land or buildings that are held for long-term rental

yields and are not occupied by the Company. Investment Property in land is stated at cost. Property investment in land is not depreciated due to management’s intention to extend the property right at the end of period. Property investment in building is presented at its acquisition cost deducted with accumulated depreciation. The building property is depreciated using the straight line method of 5% of acquisition cost.

2) Property Assets Property assets are deferred charges of leasehold improvement in Menara Jamsostek building for rental purposes.

The cost are amortized over the respective rental period and accounted separately from investment property.

3) Other Property Assets Other property assets represent capitalized of expenditures related to investment property, such as gondola

installation and security facilities. Other property assets are amortized over a period of 4 years starting from the date of acquisition and possession.

Page 262: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report260

g. Contribution receivables1) Contribution receivables represent uncollected non-JHT contribution at the balance sheet date. The collection date of contribution receivables for a particular monthly contribution is the 15th day of the following

month. Based on the Decision of the Board of Directors No. KEP/246/122006 regarding Accounting Guideline for Jamsostek (PAJASTEK), the accounting treatment for contribution receivables in the year 2007 was changed. Contribution receivables are accrue and recorded if meeting the requirements of assets recognition, which are having high level of probability and measurable reliably. The contribution receivables that do not meet these requirements will no longer be presented in the principal financial statements, but will be presented separately in the notes to the financial statements as contingent assets.

2) Based on the Decision of the Board of Directors No. KEP/20/022002 dated February 21, 2002, the contribution receivables are classified as follows:

- Current, which are outstanding contribution of an active participant with receivables aging schedule of up to 3 months;

- Non current, which are outstanding contribution of an active participant with receivables aging schedule of over 3 months up to 6 months; and

- Doubtful, which are outstanding contribution of an active participant with receivables aging schedule of over 6 months and/or outstanding contribution of a non-active participant (bankruptcy, disperse, the address cannot be found, or there is no more business).

The contributions receivable aging schedule for the abovementioned classification is determined in aggregate up to the ldest contribution outstanding (without split off). To the possibility of uncollectible contribution receivables, at the end of each month, allowance for doubtful account were provided.

h. loans1) Loans are receivable of DPKP program to participants in form of revolving loans either channeling, executing or

direct.

2) Allowance for doubtful accounts is determined based on the existing objective evidences of impairment of value, in accordance with PSAK 55. If there is no objective evidence, the allowance is determined based on Decision of Board of Directors No. 320/KEP/122004, with the following classification:

Current, which are loans with outstanding balance no more than 6 (six) months.

Sub standard, loans with outstanding balance more than 6 (six) months up to 9 (nine) months.

Doubtful, loans with outstanding balance more than 9 (nine) months up to 12 (twelve) months.

Loss, loans with outstanding balance over 12 (twelve) months.

3) Recognition and measurement of loans are as follows:

Current loans are stated at cost, without provision.

Sub standard loans are stated at cost less allowance for doubtful accounts of 25%.

Doubtful loans are stated at cost less allowance for doubtful accounts of 50%.

Loss loans are stated at cost less allowance for doubtful accounts of 100%.

The aging of loans are calculated in cumulative basis.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 263: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 261

i. Account receivablesAccount receivables represent receivable of the subsidiary, are stated net of allowance for doubtful accounts.Allowance for doubtful accounts are determined based on the following policies:

Current receivables, outstanding balance of no more than 12 months, are not provided.

Sub standard receivables, outstanding balance of more than 12 months up to 24 months, are provided for 25%.

Doubtful receivables, outstanding balance of more than 24 months up to 36 months, are provided for 50%.

Loss receivables, outstanding balance of over 36 months, are provided 100%.

j. Office supplies and stationeryOffice supplies and stationery are recorded using the periodical method, and are stated on the basis of the weighted average method in accordance with the decision of the Board of Directors No. KEP/265/122003 dated December 31, 2003 with respect to decision of Board No. KEP/377/122008 regarding Verification Guidance of Financial Statements of Regional Office of PT JAMSOSTEK (Persero).

k. Participants welfare facilities (SKP)Participants welfare facilities represents the DPKP’s fund to improve welfare of participants of Jamsostek through providing housing facilities, healthcare facilities, and other welfare facilities. SKP comprises of land, buildings and equipment.

Starting from January 1, 2008, the Company adopts PSAK 16 (revision of 2007) - Fixed Assets. At the acquisition date, SKP are stated at cost. The Company uses the cost model for measuring its assets. Under cost model, SKP are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses, if any, and presented in the consolidated financial statements separately with fixed assets.

SKP, except for land, are depreciated using the straight line method over their estimated useful lives, that is 5% per year for buildings and 25% per year for equipment.

l. Fixed assetsStarting from January 1, 2008, the Company adopts PSAK 16 (revision of 2007) - Fixed Assets. At the acquisition date, fixed assets are stated at cost. Acquisition Cost of Fixed Assets includes acquisition cost and attributable expenditures in order to transport assets to the intended location and condition so that assets are ready to use as intended by the management.

The Company uses the cost model for measuring its fixed assets. Under cost model, fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses, if any.

Fixed assets, except land, are depreciated using the straight line method over their estimated useful lives.

In accordance with the decision of the Board of Directors No. KEP/41/012009 dated January 29, 2009, regarding amendment to the Appendix of the decision of the Board of Directors No. KEP/240/122006, the Director of the Company decided to change part of the accounting policy of fixed assets to conform with PSAK 16 (Revision of 2007), which includes the following:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 264: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report262

Type of fixed assets Estimated useful lives Building 5%Interior Renovation 25%Exterior/Overall Renovation Based on appraisalVehicles 20%Office equipment 25%Computer equipment 25%Other equipment 25%

The residual value of fixed assets are determined as follows:

Vehicles - sedan 25 %Vehicles - other than sedan 20 %Motorcycle 10 %Assets other than vehicles Rp1

In compliance with the Statement of Financial Accounting Standard No. 47, “Accounting for Land”, lands acquired after January 1, 1999 are stated at their acquisition cost and not amortized. The costs related to the acquisition or the extension of lands rights are deferred and amortized over the rights period or the economic life of the land, whichever is shorter.

The residual values, estimated useful lives and depreciation method of fixed assets are reviewed and adjusted as appropriate at each balance sheet date. The effects of any revision are recognized in the income statement when the changes arise.

When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price and value in use. Impairment of asset is recognized as loss on impairment of asset which is charged to current operations.

The cost of maintenance and repairs is charged as an expense as incurred. Renewals and betterments are capitalized and depreciated based on applicable depreciation rates as mentioned above.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and amortization are removed from the accounts and any resulting gains or losses are reflected in the current year income statement.

Assets under constructionAssets under construction are recorded at cost. The accumulated cost is classified to the related fixed assets or investment property account when the asset is completed and ready for its intended use.

m. leasesSince January 1, 2008, the Company adopts PSAK 30 (revision of 2007) - Lease. A lease is classified as a finance lease if

it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership. Other leases are classified as operating.

Under the finance lease, at the beginning of lease, the Company recognizes leased assets and the corresponding lease liabilities (net of interest expenses) at the balance sheet at the fair value of leased assets or at present value of the minimum lease payment, whenever the present value is lower than the fair value. Each lease payment is apportioned between the finance expense and the reduction of the outstanding lease liability. The finance expense is recognized in the income statement on a basis that reflects a constant periodic rate of interest on the finance lease liability.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 265: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 263

At the end of the finance lease agreement, all leased assets are stated and administrated to capital expenditure fixed assets in accordance with their classification.

Under the operating leases, lease payments (net of any incentives received from the lessors such as insurance and maintenance) are recognized in the income statement on a straight-line basis over the period of the lease.

n. Intangible assetsIntangible assets are stated at book value. Amortization is calculated by using the straight line method since the acquisition month at 25% per annum.

o. Benefit payable

Es timated benefit payablesThis account represents non-JHT program claims that have not been approved or have not been determined. After determined, the amount will be transferred to “Benefit Payable”.

Unreal i zed benefitThis account represents approved benefit claims that have been paid by issuing cheque but until the expiry date the cheque has not been drawn by participants.

p. JhT payables and the participants’ share of JhT investment yieldsJHT Contribution received from the participants of Jamsostek are recorded as addition to JHT payables, whilst the payments are recorded as deduction to the JHT payables.

The participants’ share on JHT investment yield represents participants’ right of JHT investment yields in current year. The participants’ share is not an expense or income but it is the allocation of investment yields to the participants. The amount of participants’ right of JHT investment yields are determined by using the following formula:

On-line

Ht : Total yields of JHT balance in 2009

Sa : Beginning balance of 2009

n : Month of contribution

In : Contribution receipt in “n” month in 2009

Jhn : Number of days in month

Ti : Date of contribution received

Hs : Yields of beginning balances

Hi : Yields of current contributions

Ht : Hs + Hi

Hs : {Sa x 9,0%}

Hi : n=12

∑{[lnx9,0%x(1/12)]x[(Jhn-Ti/Jhn)+(12-n)]} n=1

The participants’ share, resulting from above formula, is addition to the balance of JHT payables. The balance of JHT investment yields after allocation, if any, are recorded as JHT fund and classified as a part of liabilities to the participants.

Based on the decision of the Board of Directors No. KEP/363/122009 dated December 16, 2009 and No. KEP/390/122008 dated December 24, 2008, the amount of yields of contribution received in 2009 and 2008 are 9% and 8%, respectively.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 266: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report264

q. Matured JhT payablesMatured JHT payables is total JHT contributions and their yields payable to participants who will reach the age of 55 (fifty five) in a period of one year after balance sheet date.

r. unidentified contributionsBased on the decision of the Board of Directors No. KEP/289/112004 regarding System and Procedure of the Integrated Services of Jamsostek Program as amended with the decision of the Board of Directors No. KEP/77/032008 and in accordance with Regulation of Minister of Manpower No. PER-12/MEN/VI/2007 regarding Technical Instructions on Participation Registration, Contribution Payment, Benefit Payment and Social Security for Employee Services, contribution received that have not been supported with salary data, can not be recognized as contribution income or addition of JHT payables. The contributions are recorded as “Unidentified Contribution” as a part of liabilities to participants.

s. Technical reserves1) Technical reserve of JKK and JK is determined based on actuarial calculation using the prospective method, in

accordance with the approval of the Minister of Finance No. S.1101/MK.17/1994 dated July 21, 1994.2) JPK technical reserves was established in accordance with Government Regulation No. 22 of 2004, that is 10% of

current year JPK contribution and is not cumulated.3) Catastrophe technical reserves represent the reserves that are provided to anticipate any large claims arising from

natural disaster.4) Based on the decision of the Board of Directors No. KEP/49/022006 dated February 28, 2006, the catastrophe, JKK,

JK and JPK reserves are 0.5% of current year contribution receipt and accumulated to catastrophe reserves.5) Based on Government Regulation No. 22 year 2004 regarding management of fund investment of Jamsostek

Program, technical reserve for JKK and JK programs for a year insurance period is 40% of contribution received for JKK and JK of current year.

t. deferred charges

Deferred expense represents cost incurred that has not been recognized as expenses in the period of occurrence and has future economic life. Deferred charges are amortized starting from the acquisition date over their estimated useful life.

u. Estimated liabilities, contingent liabilities, and contingent assetsEstimated liabilities, contingent liabilities, and contingent assets are recorded, measured and properly disclosed in the notes to the financial statements. Estimated liabilities are recognized if the following conditions are met:- The Company and Subsidiary have a present legal or constructive obligation as a result of past events,- It is probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation,- The amount has been reliably estimated.

v. Post employment benefits obligationThe Company and Subsidiary recorded post employment benefits to their employees based on Labor Law No. 13/2003. The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.

The Company also provides defined benefit post-employment benefits. The contribution consists of contribution from the employees amounting to 5%, which is calculated on the employees’ monthly basic salary, and contribution from the Company, which is determined based on actuarial calculation.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 267: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 265

The Company also has a defined contribution pension plan for old age security, with the contribution consisting of contribution from the employer and contribution from the employees amounting to 4% respectively, which is calculated on the employees’ monthly basic salary.

w. Improvement Participants’ Welfare Fund (dPKP)DPKP is fund collected and used to improve welfare of participants of Jamsostek program and/or their family with priority of poor family and to aid business entities which have a direct relation with the improvement of the welfare of the participants of Jamsostek program, especially for small business entities.

DPKP account is presented in the consolidated financial statements as a part of liabilities which consist of operating DPKP and allocated DPKP.

The changes in DPKP in the current year are presented separately in the performance reports of DPKP program.

x. Revenue and expenses recognitionThe Company and Subsidiary recognize and record revenues and expenses based on the accrual basis; except for late charges of contribution, which are recognized and recorded based on the cash basis.

y. Allocation of the operating expense in the reporting segment of JhT and Non JhTIn accordance with the decision of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 492/KMK.06/2004 regarding the management fee of JHT is certain percentage of average JHT fund, which is calculated of 50% (fifty percent) of the total amount of fund of JHT investment at the beginning of the year (as of 1 January) and the fund of investment at the end of the year (as of 31 December).

In accordance with the decision of the Board of Directors No. KEP/80/032005, the proportion of operating expenses allocation in the reporting segment of JHT and Non-JHT program are determined on the basis of the average of investments fund, with formula as follows:

Program Beginning Balance Investment Ending Balance Investment Average Investment Fund

JHT A B C = (A+B)/2Non JHT D E F =(D+E)/2Proportion of JHT = (C/(C+F)) X 100%Proportion of Non JHT = (F/(C+F)) X 100%

Based on the above formula, the proportions of allocation of the 2009 and 2008 operating expenses are 88% and 87%, respectively, for the business segment of JHT, and 12% and 13% for non-JHT.

z. TaxationCurrent tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of balance sheet date.

Deferred tax is charged or credited to the statement of income. The enacted tax rate which is used for calculation of current tax is a maximum of 28%, while the tax rate which is used for calculation of deferred tax is the rate which will be substantively enacted on January 1, 2010, that is 25%.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 268: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report266

Adjustments to taxation obligation are recorded when an assessment is received, or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.

aa. use of estimatesThe preparation of financial statements, in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, requires the management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the dates of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting periods. Actual results could differ from those estimates.

PENJElASAN POS-POS NERACA Neraca Konsolidasi PT. Jamsostek ( Persero), Anak Perusahaan dan Entitas Bertujuan Khusus (EBK) pada tanggal 31 December 2009 dan 31 December 2008 ditutup dengan penjumlahan masing-masing bersaldo sebesar Rp. 84.248.271.563.491 dan Rp. 64.507.343.704.120

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

I Assets

1 Investments 80,698,273,049,164 61,745,958,190,532

2 Current Assets 2,108,690,684,359 1,555,186,265,300

3 Participants Welfare Facilities of DPKP Program 31,662,958,848 33,896,072,756

4 Fixed Assets 333,000,055,349 259,710,175,547

5 Deferred Tax Assets 991,547,830,690 803,283,612,688

6 Other Assets 85,096,985,080 109,309,387,297

Total 84,248,271,563,491 64,507,343,704,120

II Passive

7 Liabilities to Participants 61,459,806,108,765 78,952,976,278,162

8 Current Liabilities 230,002,268,320 281,709,833,068

9 Post-employment Benefits Obligation 225,469,432,559 190,042,007,393

10 Other Liabilities 32,109,919,489 50,438,224,408

11 Improvement of Participant’s Welfare Fund 665,808,798,278 525,402,698,127

12 Minority Interest 2,068,434 2,181,381

13 Equity 4,141,902,798,249 1,999,942,650,978

Total 84,248,271,563,491 64,507,343,704,120

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 269: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 267

I ASSETS

Investments Jumlah investasi per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dapat dirinci sebagai berikut:

Bank Akun tersebut merupakan saldo kas PT. Jamsostek (Persero) dalam bentuk giro yang ditujukan untuk tujuan investasi per 31 December 2009 dan 31 December 2008 yang terdiri dari:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Bank - JHT Fund 7,991,840,238 65,345,249,378

Bank - Non JHT Fund 488,371,780 727,076,805

Total Bank 8,480,212,018 66,072,326,183

Deposit On Call (DOC) Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dalam bentuk Deposit On Call yang jangka waktunya kurang dari satu bulan, dengan tingkat bunga rata - rata sebesar 6,57 % yang terdiri dari:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

- DOC - JHT Fund 0 4,600,000,000

- DOC - Non JHT Fund 100,000,000,000 26,190,000,000

Total 100,000,000,000 30,790,000,000

- DOC - Overnight JHT Fund 430,724,517 302,206,323

- DOC - Overnight Non JHT Fund 242,122,754 226,419,986

Total 672,847,271 528,626,309

DOC Total 100,672,847,271 31,318,626,309

Time Deposits Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dan anak perusahaan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dalam bentuk deposito berjangka pada Bank Pemerintah dan Bank Swasta dengan tingkat bunga rata-rata 7,67 % per tahun dengan rincian sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Time Deposits

The Company

- Deposits - JHT Fund 24,220,922,000,000 18,720,272,000,000

- Deposits - Non JHT Fund 2,927,266,941,000 1,695,621,141,000

Total 27,148,188,941,000 20,415,893,141,000

Subsidiary - -

Total 27,148,188,941,000 20,415,893,141,000

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 270: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report268

Instrumen Pasar Uang Lainnya (Commercial Paper)

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

CP - JhT

- Nominal - 21,600,000,000

- Allowance for Possible Losses CP JHT - (21,600,000,000)

Total - -

Shares This account represents investments of JHT and non JHT funds in shares with details as follows:

31 December 2009

(Rp) 31 December 2008

(Rp) JhT Fund

- Share Trading 0 0

- Available for Sale 9,220,161,806,200 5,674,699,387,500

Total 9,220,161,806,200 5,674,699,387,500Non JhT Fund- Trading - 44,850,000,000- Available for Sale 4,823,921,311,051 3,125,962,381,350

4,823,921,311,051 3,170,812,381,350Total 14,044,083,117,251 8,845,511,768,850

Bonds Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dan anak perusahaan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dalam bentuk obligasi yang dikelompokan dalam diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo dengan rincian sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)JhT Fund

Trading

Issued by government 1,361,578,222,500 1,200,724,697,270

Issued by corporation 364,443,990,000 540,027,145,000

Less: Allowance for possible losses - (33,500,000,000)

Total Trading 1,726,022,212,500 1,707,251,842,270Available for SaleIssued by government 2,088,951,891,160 1,856,710,077,720Issued by corporation 1,190,704,840,000 1,223,656,600,000Less: Allowance for possible losses - (33,500,000,000)

Total Available for Sale 3,279,656,731,160 3,046,866,677,720

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 271: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 269

Hold To MaturityIssued by government 21,895,105,000,000 19,317,386,000,000

Add (Less):- Unamortized premium 319,428,849,730 378,559,945,527- Unamortized discount (833,127,664,299) (566,048,046,314)Issued Bonds Value by government -Hold to Maturity 21,381,406,185,431 19,129,897,899,213

Issued by Corporation 7,710,500,000,000 4,768,500,000,000 Add (Less):- Unamortized premium 34,911,363,365 43,369,008,287- Unamortized discount (9,098,467,945) (12,307,401,805)Issued Bonds Value by government -Hold to Maturity 7,736,312,895,420 4,799,561,606,482Issued Bonds Value - hold to Maturity 29,117,719,080,851 23,929,459,505,695

Total investment on Bonds - JHT Fund 34,123,398,024,511 28,683,578,025,685

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)

Non JhT Fund

Trading

Issued by Government 45,713,750,000 43,792,800,000

Issued by corporation 272,030,900,000 285,709,900,000

Total Trading 317,744,650,000 329,502,700,000

Available for Sale

Issued by Government 65,617,500,000 62,150,100,000

Issued by corporation 103,077,000,000 49,975,000,000

Total Available for Sale 168,694,500,000 112,125,100,000

Hold to Maturity

Issued by Government 473,853,000,000 473,853,000,000

Add (less):

- Unamortized premium 3,948,923,985 4,324,305,458

- Unamortized discount (58,801,183,448) (65,508,214,663)

Issued Carrying Bond Value by Government -Hold to Maturity 419,000,740,537 412,669,090,795

Issued by corporation 835,000,000,000 357,000,000,000

Add (less):

- Unamortized premium 3,346,314,069 4,021,047,874

- Unamortized discount (3,573,324,999) (6,304,701,780)

Issued Carrying Bond Value by Government -Hold to Maturity 834,772,989,070 354,716,346,094

Total carrying bonds value - hold to maturity 1,253,773,729,607 767,385,436,889

Total investments in bonds - non JHT Fund 1,740,212,879,607 1,209,013,236,889

Total Company’s bonds investment 35,863,610,904,118 29,892,591,262,574

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 272: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report270

Subsidiary

Available for Sale Bonds 5,221,000,000 5,050,000,000

Total Investments Bonds 35,868,831,904,118 29,897,641,262,574

Medium Term Notes ( MTN ) This account represents the Company’s fund investments in Medium Term Notes (MTN) as follows:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Non JhT Fund

Held to maturity MTN of PT Hati Prima Perdasa - 12,800,000,000

Less: Reserves - (12,800,000,000)

Carrying Value - -

Mutual Fund This account represents investments of the Company’s fund in unit link mutual fund with classification as follows:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

JhT Fund

Trading 79,341,749,374 161,494,297,226

Available for Sale 2,751,416,849,694 1,497,102,111,294

Total 2,830,758,599,068 1,658,596,408,520

Non JhT Fund

Trading (0) 164,381,956,648

Available for Sale 183,352,270,594 124,438,605,399

183,352,270,594 288,820,562,047

Total 3,014,110,869,662 1,947,416,970,567

Direct Investment Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahaan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dalam bentuk Penyertaan dengan rincian sebagai berikut:

Bidang Usaha 31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)

Cost Method

Bank Syariah Bukopin (9,31 %) Banking 25,630,683,148 25,630,683,148

PT. Asrindo Arta S. (11 %) Broker 82,500,000 82,500,000

PT. Bank Muamalat (0,20 %) Banking 106,509,000 106,509,000

PT. Satria Bali Tama (5,50 %) Hotel - 6,678,000,000

PT. Marga Mandala Sakti (1,24 %) Toll Road 14,625,000,000 14,625,000,000

Total 40,444,692,148 47,122,692,148

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 273: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 271

Subsidiary

PT. Jatim Krida Utama 200,000,000 200,000,000

40,644,692,148 47,322,692,148

Less: permanent

Marga Mandala Sakti (13,975,000,000) (13,975,000,000)

Satria Balitama - (1,094,000,000)

(13,975,000,000) (15,069,000,000)

Net 26,669,692,148 32,253,692,148

Investment Property Akun tersebut merupakan penanaman dana PT. Jamsostek (Persero) dalam bentuk properti investasi per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

land

JHT Fund 138,244,209,212 138,244,209,212

Non JHT Fund 74,347,346,043 74,347,346,043

Total Land 212,591,555,255 212,591,555,255

Building

JHT Fund 422,164,180,590 422,696,295,875

Non JHT Fund 6,322,797,234 6,290,607,834

Total Building 428,486,977,824 428,986,903,709

Property Asset

JHT Fund 11,718,113,694 9,326,459,617

Non JHT Fund - -

Total Property Asset 11,718,113,694 9,326,459,617

Acquisition Cost land and Buildings 652,796,646,773 650,904,918,581

Accumulated depreciation Building

JHT Fund (153,614,078,801) (131,269,611,204)

Non JHT Fund (3,205,436,636) (2,724,761,558)

Total Accumulated Depreciation Buildings (156,819,515,437) (133,994,372,762)

Accumulated depreciation Asset Property

JHT Fund (8,741,665,640) (7,060,142,920)

Non JHT Fund - -

Total Accumulated Depreciation Asset Property (8,741,665,640) (7,060,142,920)

Total Accumulated Depreciation (165,561,181,077) (141,054,515,682)

Book Value Property Investment 487,235,465,696 509,850,402,899

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 274: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report272

1.10.1 land

JhT FundJl.Jend. Gatot Soebroto Jakarta Selatan (16.290 M2)Desa Waringjaya dan Sinarjaya Kabupaten Pandeglang 37,964,657,112 37,964,657,112Banten (1.575.250 M2) 11,810,000,000 11,810,000,000

Desa Tambak Kabupaten Lebak Banten (540.270 M2) 2,700,000,000 2,700,000,000

Desa Cikahuripan Kabupaten Bogor (962.271 M2) 57,740,000,000 57,740,000,000

Desa Kamarung Kabupaten Subang (15.700 M2) 926,792,100 926,792,100

Desa Sirnasari/Cariu Jonggol (1.870.580 M2) 27,102,760,000 27,102,760,000

Total 138,244,209,212 138,244,209,212

Non JhT Fund

Desa Neglasari, Kec. Cibeunying Bandung (7.190 M2) 363,370,450 363,370,450

Jl.H. Muhtar Raya, Petukangan Utara, Jaksel (30.545 M2) 1,257,104,018 1,257,104,018

Jl.Jend. Sudirman Bekasi (9.736 M2) 1,691,886,850 1,691,886,850

Jl. Imam Bonjol Batam (3.940 M2) 5,626,254,270 5,626,254,270

Desa Bugel Tangerang (204.916 M2) 12,321,083,555 12,321,083,555

Jl.HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan (5.365 M2) 53,087,646,900 53,087,646,900

74,347,346,043 74,347,346,043

Total 212,591,555,255 212,591,555,255 1.10.2 Building

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

JhT Building

Menara Jamsostek - Jakarta Selatan 422,164,180,590 422,696,295,875

Non JhT Building

Graha Nagoya Mas - Batam 6,322,797,234 6,290,607,834

428,486,977,824 428,986,903,709

- Accumulated Depreciation JHT Building (153,614,078,800) (131,269,611,203)

- Accumulated Depreciation Non JHT Building (3,205,436,637) (2,724,761,558)

(156,819,515,437) (133,994,372,761)

Book Value Building 271,667,462,387 294,992,530,949

1.10.3 Property Asset

Property Asset JHT 8,066,459,911 6,426,053,434

Other Property Asset JHT 3,651,653,783 2,900,406,183

11,718,113,694 9,326,459,617

Accumulated Depreciation Asset Property JHT (6,769,841,259) (5,812,060,902)

Accumulated Depreciation Other Asset Property JHT (1,971,824,381) (1,248,082,019)

Book Value Property Asset 2,976,448,054 2,266,316,696 2. CuRRENT ASSETS

Jumlah tersebut merupakan saldo aset lancar PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahaan dan program DPKP per tanggal 31 December 2009 dan 31 December 2008 yang terdiri dari:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 275: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 273

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

2.1 Cash and Cash Equivalents 794,667,799,482 535,814,613,985

2.2 Contributions Receivable 366,772,107,197 265,326,647,084

Accumulated Depreciation Contributions Receivable (349,061,045,770) (245,178,035,098)

2.3 Loans DPKP Programs 263,523,769,253 234,552,618,764

Accumulated Depreciation Contributions DPKP Programs (104,478,735,601) (115,525,368,725)

2.4 Housing Loans 15,125,719,978 12,188,868,055

Allowance for Account Receivables (10,558,138,600) (10,752,434,600)

2.5 Accrued Income 1,049,683,765,543 833,793,548,725

2.6 Investment Receivables 50,077,644,767 -

2.7 Advances To Tax 576,578,834 14,355,149,017

2.9 Employees Receivables 2,688,459,498 2,620,067,993

2.10 Other Receivables 2,916,409,735 2,605,311,478

2.11 Advances To Employee 9,013,582,050 5,012,918,050

2.12 Prepaid Expenses 13,033,670,584 16,016,054,191

2.13 Office Supplies And Stationary 4,709,097,408 4,356,306,381

Total 2,108,690,684,358 1,555,186,265,301

Pos - pos tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.1. Cash and Cash Equivalents

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

CashPT. Jamsostek (Persero) 16,561,745 16,222,509

Subsidiaries 167,577,256 5,275,606

DPKP Programs 858,356 201,561Total 184,997,358 21,699,676

BankPT. Jamsostek (Persero) 176,093,140,143 126,588,931,213Subsidiaries 1,113,402,664 185,626,656DPKP Programs 35,267,916,281 26,607,638,592

Total 212,474,459,088 153,382,196,461Current accounts in post office PT. Jamsostek (Persero) 8,343,038 6,717,849Cash in Transit PT. Jamsostek (Persero) - 304,000,000Temporary Investments DPKP Programs 406,000,000,000 372,000,000,000DOC Non Investments Fund Rupiah 174,000,000,000 -DOC Non Investments Fund Subsidiaries 2,000,000,000 10,100,000,000

Total Cash and Cash Equivalents 794,667,799,482 535,814,613,985

2.2 Piutang Iuran dan Penyisihan Piutang Iuran

Akun tersebut merupakan saldo piutang iuran PT. Jamsotek (Persero) yang meliputi piutang iuran program JKK, JKM, dan JPK dari perusahaan peserta Jamsostek per 31 December 2009 dan 31 December 2008.

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 276: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report274

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Contribution ReceivablesEmployment Accident Benefits 164,726,400,772 120,209,040,273

Death Benefits 68,940,533,007 50,171,794,084

Health Care Benefits 133,105,173,419 94,945,812,727Total 366,772,107,197 265,326,647,084

Accumulated depreciation Contribution ReceivablesEmployment Accident Benefits (156,275,730,505) (111,469,774,161)Death Benefits (65,108,396,052) (46,152,697,681)Health Care Benefits (127,676,919,214) (87,555,563,256)

(349,061,045,770) (245,178,035,098)Total 17,711,061,427 20,148,611,986

Piutang iuran adalah iuran non JHT yang belum diterima pada tanggal neraca. Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KEP/246/122006 tentang PAJASTEK, perlakuan akuntansi untuk Piutang Iuran mulai tahun buku 2007 mengalami perubahan. Piutang Iuran yang diakru dan dicatat dalam laporan keuangan adalah piutang iuran yang telah memenuhi persyaratan pengakuan sebagai aset, yaitu memiliki tingkat keterjadian pasti dan dapat diukur secara andal. Piutang Iuran yang tidak memenuhi persyaratan tersebut disajikan dalam catatan atas laporan keuangan sebagai Aset Kontijensi. Penjabaran lebih lanjut atas pengukuran dan pengakuan Piutang Iuran ini terdapat dalam Surat Edaran Direksi Nomor: B / 2298/ 032007 tanggal 21 September 2007. Sampai dengan 31 December 2009 dan 31 December 2008 jumlah piutang iuran yang disajikan sebagai aset kontijensi dengan rincian sebagai berikut:

Description 31 December 2009 31 December 2008

Regional Office I 350,771,654 812,092,666

Regional Office II 764,745,008 1,155,687,285

Regional Office III 3,185,435,830 2,783,281,244

Regional Office IV 872,275,956 7,963,648,440

Regional Office V 499,006,746 497,477,409

Regional Office VI 917,728,707 884,557,120

Regional Office VII 699,731,969 1,014,240,370

Regional Office VIII 427,866,171 601,504,152

Total 7,717,562,043 15,712,488,686

2.3 Loans DPKP Program

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Loans DPKP Program 263,523,769,253 234,552,618,764Allowance for DPKP Program (104,478,735,601) (115,525,368,725)

Loans 159,045,033,652 119,027,250,039

Jumlah Pinjaman diberikan program DPKP per 31 December 2009 dan 31 December 2008 merupakan saldo-saldo pinjaman peserta Jamsostek atas program Pinjaman DPKP dalam upaya meningkatkan kesejahteraan peserta dengan rincian berdasarkan jenis pinjaman sebagai berikut:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 277: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 275

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Participants Loan 243,651,523,935 216,078,512,611Cooperative of Labor Loans 17,090,891,762 16,274,240,566

DTMK Loan 752,553,910 752,553,910

Pelkes Provider Loans 2,028,699,646 1,447,311,678

263,523,669,253 234,552,618,764

Allowance for Loans DPKP Program

Allowance for Housing Loans (92,255,179,219) (103,987,458,481)

Allowance for Cooperative of Labor Loans (10,819,748,166) (10,826,083,950)

Allowance for DTMK (752,553,910) (142,553,910)

Allowance for Pelkes Provider (651,254,306) (569,272,384)

(104,478,735,601) (115,525,368,725)

2.4 Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Usaha Akun tersebut merupakan saldo piutang usaha anak perusahaan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Account Receivables 15,125,719,978 12,188,868,055Allowance for Account receivables (10,558,138,600) (10,752,434,600)

Loans 4,567,581,378 1,436,433,455

2.5 Accrued IncomeAkun tersebut merupakan saldo pendapatan yang masih harus diterima PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahaan dan EBK per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)Interest of deposits on call 55,600,000 19,577,083

Loans 107,450,515,847 75,285,053,903

Interest of time deposits - -

Share Dividend 904,103,482,485 750,595,183,047

Interest of bonds 3,466,377,533 2,276,910,901

Investments property rental 378,239,506 466,597,470

Other investments income 1,015,454,215,371 828,643,322,404

Subsidiaries 132,461,093 147,546,667

dPKP Program 34,097,089,079 5,002,679,654

Total Accrued Income 1,049,683,765,543 833,793,548,725

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 278: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report276

2.6 Investment receivables

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Receivables Sale for Share 50,077,644,767-

2.7 Advances to TaxAkun tersebut merupakan pajak dibayar dimuka PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahaan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)PPn Masukan Bangunan Investasi 166,018,632 -

Pph Pasal 28 Atas Lebih Bayar Pph Badan - 14,034,215,633

166,018,632 14,034,215,633

Subsidiaries 410,560,203 320,933,384

Total Advances to Tax 576,578,835 14,355,149,017

2.8 Employee Receivables

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Vehicles Loans 2,688,459,498 2,620,067,993

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang PT. Jamsostek (Persero) atas pemberian pinjaman kendaraan untuk pembelian kendaraan roda empat bagi karyawan pejabat struktural dan akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan. Pemberian pinjaman tersebut berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Jamsostek (Persero) Nomor: KEP/163/062008 tanggal 25 September 2008.

2.9 Other Receivables

Akun ini merupakan saldo tagihan non operasional PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahan dan DPKP kepada pihak ketiga yang belum diselesaikan sampai dengan 31 December 2009 dan 31 December 2008 masing - masing sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero) 2,523,299,261 2,138,952,983Subsidiaries 367,869,595 292,000,000

DPKP Program 25,240,879 174,358,495

Total Other Receivables 2,916,409,735 2,605,311,478

2.10 Advances to Employee Akun tersebut merupakan saldo persekot kerja PT. Jamsostek (Persero) dan Program DPKP untuk keperluan dinas yang belum dipertanggungjawabkan sampai dengan tanggal laporan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dengan rincian:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 279: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 277

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)Head Office 8,786,655,100 4,181,495,600

Regional Office 206,121,950 723,353,950

8,992,777,050 4,904,849,550

DPKP Program 20,805,000 (108,068,500)

Total Advances to Employee 9,013,582,050 5,012,918,050

2.11 Beban Usaha Yang Dibayar Dimuka Akun tersebut merupakan saldo beban dibayar dimuka PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahaan dan Program DPKP yang belum direalisir sampai dengan tanggal laporan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dengan rincian:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)Office buildings rental Prepaid expenses 8,371,267,867 8,368,681,959Housing rental Prepaid expenses 1,371,542,755 1,239,693,226

Prepaid expenses rental 544,434,116 512,048,434

Insurance Prepaid expenses 1,111,708,101 1,154,935,796

Other Prepaid expenses 399,875,189 3,628,802,150

11,798,828,028 14,904,161,565

Subsidiaries 1,230,992,556 1,104,988,993

DPKP Program 3,850,000 6,903,633

Total Operating Expense 13,033,670,584 16,016,054,191

2.12 Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor Akun tersebut merupakan saldo Perlengkapan & ATK PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahaan per 31 December 2009 dan 31 December 2008.

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek (Persero)Printing goods 2,182,127,686 2,157,966,698Stamps 283,975,800 180,904,000

Office stationeries 457,647,748 379,061,263

Consumable computer supplies 1,592,527,368 1,638,374,420

4,516,278,602 4,356,306,381

Subsidiaries 192,818,806 -

Total Office stationeries 4,709,097,408 4,356,306,381

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 280: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report278

3 PARTICIPANTS’ WElFARE FACIlITIES (SKP) OF dPKP PROGRAM Akun tersebut merupakan saldo SKP per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Acquisition Cost 54,775,366,975 54,546,729,475Accumulated Depreciation (23,112,408,127) (20,650,656,719)

31,662,958,848 33,896,072,756

4 Fixed Assets Akun tersebut merupakan saldo aset tetap PT. Jamsostek (Persero), Anak Perusahan dan Program DPKP per 31 December 2009 dan 31 December 2008 dengan rincian sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Non direct OwnershipPT. Jamsostek (Persero)

Acquisition CostLand 85,476,965,474 76,909,236,324Building 131,437,914,474 118,396,117,024Vehicles 138,799,813,622 127,536,062,362Office Equipment 46,248,645,968 38,161,442,596Computer Equipment 201,154,799,396 157,211,617,013Other Equipment 78,469,312,951 60,899,124,450

681,587,451,884 579,113,599,769Accumulated depreciation Fixed Assets

Land (65,653,089,263) (70,969,748,927)Vehicles (102,767,879,452) (87,726,433,081)Office Equipment (31,476,560,380) (25,872,628,040)Computer Equipment (141,860,561,815) (117,621,324,607)Other Equipment (49,690,356,927) (38,785,688,402)

(391,448,447,837) (340,975,823,057)Book Value 290,139,004,047 238,137,776,712Subsidiaries

Land 2,243,795,000 2,243,795,000Building 2,952,323,563 2,952,323,563Vehicles 527,372,000 527,372,000Office Equipment 1,252,723,146 819,865,833Computer Equipment 141,045,000 343,004,012Other Equipment 381,195,024 470,355,142

7,498,453,733 7,356,715,550Accumulated depreciation Fixed Assets

LandBuilding (910,651,175) (739,210,307)Vehicles (488,372,000) (437,705,333)Office Equipment (855,379,216) (768,296,855)Computer Equipment (119,389,844) (317,463,225)Other Equipment (381,195,024) (388,586,869)

(2,754,987,259) (2,651,262,589)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 281: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 279

Book Value Fixed Assets 4,743,466,474 4,705,452,961dPKP ProgramAcquisition Cost

Land 6,800,931,500 6,800,931,500Computer 352,105,000 352,105,000Other Equipment 117,239,200 117,239,200

7,270,275,700 7,270,275,700Accumulated depreciation Fixed Assets

Building (4,130,248,250) (3,790,201,675)Computer (352,104,967) (340,843,303)Other Equipment (117,239,195) (109,940,333)

(4,599,592,412) (4,240,985,312)Book Value Fixed Assets 2,670,683,288 3,029,290,388direct Ownership Book Value Fixed Assets 297,553,153,809 245,872,520,061Construction in progress 19,693,967,293 13,246,643,327Construction in progress dPKP Program 15,752,934,247 591,012,160direct Ownership Book Value Fixed Assets and

Construction in progress

333,000,055,349

259,710,175,547Total Book Value Fixed Assets 333,000,055,349 259,710,175,547

5 deferred Tax Assets 991,500,131,743 802,499,235,942

Akun tersebut merupakan aktiva pajak tangguhan PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahaan per dan 31 December 2008.

6 Other AssetsThis account represents assets of Company which is not classified to investment assets, current assets and fixed assets. Outstanding Balance as of December 31, 2009 and 2008 as follow:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek

6.1 Restricted cash and cash equivalents 6,095,250,648 4,228,152,341

6.2 Construction in progress 7,350,000 25,158,997,396

6.3 Unused fixed assets 1,898,839,865 1,815,633,693

6.4 Intangible assets 23,782,757,510 32,515,886,424

6.5 Prepaid expenses 2,411,418,486 2,410,998,115

6.6 Deferred charges 350,378,180 365,886,158

6.7 Employee receivables 5,466,445,932 10,468,783,819

6.8 Foreclosed assets 779,290,500 779,290,500

6.10 Others charges 18,477,642,446 29,718,309,700

6.11 Assets Investment Trouble 25,120,969,785 -

Total 84,390,343,352 107,461,938,147

Subsidiaries 650,000,000 2,525,501,007

dPKP Program 56,641,728 106,324,889

Total 85,096,985,080 110,093,764,043

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 282: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report280

II PASSIVA

7 Kewajiban Kepada Peserta Saldo kewajiban PT. Jamsostek kepada peserta per 31 December 2009 dan 31 December 2008 masing-masing sebesar Rp. 78.952.976.278.162 dan Rp.61.459.806.108.767 dan dalam jumlah tersebut terdapat saldo selisih penilaian efek dana JHT akibat potensi laba/rugi dari kepemilikan efek kategori AFS. saldo selisih penilaian efek efek per 31 December 2009 dan 31 December 2008 masing-masing sebesar Rp.3.150.998.627.074 dan Rp.(2.780.977.584.292) .

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

7.1 Benefits Payable 107,249,368,384 97,853,055,874

7.2 Unidentified Contributions 209,990,283,517 70,485,342,509

7.3 Estimated Benefits Payables 86,341,244,224 77,713,437,691

7.4 JHT Payable Ready to Pay 4,168,926,781 7,594,869,127

7.5 Matured JHT Payables 3,851,815,004,846 3,195,775,591,692

7.6 JHT Payable Based on PSJHT 60,330,154,948,134 51,773,949,368,626

7.7 Underpayment of JHT Payables 32,029,009,896 19,833,075,183

7.8 Unidentified JHT Payables 17,214,657,070 3,263,706,581

7.9 JHT Development Funds 5,385,018,084,669 4,028,064,903,728

7.10 Differences In Valuation Of Securities 3,150,998,627,074 (2,780,977,584,292)

7.11 Technical Reserves 5,777,996,123,567 4,966,250,342,048

Total 78,952,976,278,162 61,459,806,108,767

Pos-pos tersebut dijelaskan sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

7.1 Benefits Payables Benefits payables consist of: Jaminan yang sudah ditetapkan tetapi belum dibayarkan. 107,170,335,472 97,753,583,342 Jaminan sudah dibayarkan tetapi belum dicairkan 79,032,912 99,472,532

107,249,368,384 97,853,055,874

7.1.1 Jaminan yang sudah ditetapkan tetapi belum dibayarkan.

Merupakan saldo hutang jaminan PT. Jamsostek (Persero) per 31 December 2009 dan 31 December 2008 atas jaminan yang telah ditetapkan oleh Kantor Cabang namun belum dibayarkan kepada peserta.

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Employment accident benefits 13,385,413,830 12,051,121,675Death benefits 93,677,300,000 85,586,900,000Health care benefits - -

Construction service benefits (1,398,333) 601,667

Informal Sector 109,019,975 114,960,000

Total 107,170,335,472 97,753,583,342

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 283: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 281

7.1.2 Jaminan sudah dibayarkan tetapi belum dicairkan Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 December 2009 dan 31 December 2008 atas jaminan JHT

dan Non JHT yang sudah dibayarkan tetapi belum dicairkan oleh peserta sampai dengan batas waktu berlakunya cek pembayaran masing - masing sebesar Rp79.032.912 dan Rp99.472.532

7.2 Unidentified Contributions Jumlah tersebut merupakan penerimaan iuran perusahaan program Jamsotek, program Jasa Konstruksi dan program LHK yang belum didukung dengan data upah tenaga kerja dan selisih lebih rekon DUTK , dimana sesuai dengan Kep /289/112004 dan PERMENAKER No.12/MEN/VI/2007 bahwa penerimaan iuran dari perusahaan yang belum didukung dengan data upah tidak dapat diakui sebagai Pendapatan iuran.

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Unidentified Contributions of Jamsostek Program 78,409,702,676 65,333,680,780Unidentified Contributions of construction service program 8,640,037 1,802,199,589Unidentified Contributions of out of working relationship 5,910,742,614 3,349,462,139

Iuran Belum Jelas Penyetor 19,432,175,225 -

Selisih Rekonsiliasi DUTK 106,229,022,965 -

Total Unidentified Contributions 209,990,283,517 70,485,342,508

7.3 Hutang Jaminan Diestimasi Jumlah tersebut merupakan klaim jaminan yang belum disetujui / ditetapkan namun besarnya klaim dapat diestimasi berdasarkan jumlah pengajuan klaim yang disampaikan oleh peserta per 31 December 2009 dan 31 December 2008 yang terdiri dari:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Employment accident benefits 13,372,297,492 222,027,191Health care benefits 71,521,410,129 77,491,410,500Construction service benefits 1,447,536,603 -

Total 86,341,244,224 77,713,437,691

7.4 Hutang JHT Siap Bayar Jumlah tersebut merupakan penetapan klaim JHT yang belum diambil oleh tenaga kerja sampai dengan

31 December 2009 dan 31 December 2008

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

JHT Payable Ready to Paid 4,168,926,781 7,594,869,127

7.5 Hutang JHT Jatuh Tempo Akun ini merupakan penerimaan iuran JHT beserta hasil pengembangannya yang akan jatuh tempo dan harus

dibayarkan kepada peserta dalam waktu kurang dari satu tahun.

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Matured JHT Payables 3,851,815,004,846 3,195,775,591,692

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 284: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report282

7.6 JHT Payable Based on PSJHT Jumlah tersebut merupakan penyelesaian D/PSJHT per 31 December 2009 dan 31 December 2008.

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

JHT Payable Based on PSJHT 60,330,154,948,134 51,773,949,368,626

7.7 Underpayment of JHT Payables

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Underpayment of JHT Payables 32,029,009,896 19,833,075,183

Akun ini digunakan untuk menampung penerimaan iuran JHT yang telah selesai direkonsiliasi pasca pembayaran klaim dan sampai dengan tanggal laporan belum dibayarkan kembali kepada tenaga kerja.

7.8 Unidentified JHT Payables on PSJHT Jumlah tersebut merupakan penerimaan iuran JHT yang belum dapat diselesaikan PSJHT nya untuk program LHK

dan Perseorangan per 31 December 2009 dan 31 December 2008.

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Unidentified JHT Payables on PSJHT 17,214,657,070 3,263,706,581

7.9 JHT Development Funds

Jumlah tersebut merupakan dana pengembangan JHT, Hutang Premi dan Surplus Hak peserta per 31 December 2009 dan 31 December 2008 yang terdiri dari:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

JHT premium payable - 120,976,451,086

JHT Development Fund 2,947,674,162,468 2,623,277,087,106

Excess of participants’ share on JHT investment yields 2,437,343,922,201 1,283,811,365,536

Total 5,385,018,084,669 4,028,064,903,728

7.10 Differences in Valuation of Securities

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Difference in a valuation of equity security - JHT 2,763,054,922,797 (1,603,522,069,683)

Difference in value of bonds - JHT (74,544,285,865) (373,643,726,290)

Valuation variance of mutual fund -JHT 462,487,990,142 (803,811,788,319)

3,150,998,627,073 (2,780,977,584,292)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 285: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 283

Jumlah tersebut merupakan saldo akibat kenaikan (penurunan) Investasi efek tertentu dalam kelompok AFS (Available for Sales) yang sumber dananya dari JHT, per 31 December 2009 dan 31 December 2008. Dasar penyajian ini sesuai ISAK no. 5 tahun 2003 dan Pedoman Akuntansi Jamsostek 2002 yang telah disempurnakan melalui Pedoman Akuntansi Jamsostek (PAJASTEK) 2006 yang disahkan berdasarkan SK Direksi Nomor: KEP/246/122006 tanggal 20 December 2006

7.11 Technical Reserves

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

JKK technical reserves 3,805,179,947,519 3,127,862,318,925

JKM technical reserves 1,444,285,224,974 1,335,792,505,750

JPK technical reserves 93,178,741,450 79,850,493,232

Technical construction service reserves 47,106,305,914 47,213,433,880

Catastrophe Reserve 388,245,903,710 375,531,590,261

5,777,996,123,567 4,966,250,342,048

8 Current liabilities

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

8.1 Accounts payable 8,110,781,898 13,653,531,201

8.2 Taxes payable 39,404,825,159 62,320,755,249

8.3 Accrued expenses 55,480,253,525 54,831,782,221

8.4 Other accrued 111,741,333,725 109,026,375,471

8.5 Unearned revenues 5,629,221,703 6,611,077,761

8.6 Other current liabilities 9,635,852,310 35,266,311,166

Total 230,002,268,320 281,709,833,068 9 Post-Employment Benefits Obligation

Jumlah tersebut merupakan saldo kewajiban imbalan kerja PT. Jamsostek (Persero) dan Anak Perusahan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 yang harus dibayarkan kepada karyawan pada akhir masa pengabdiannya .

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

PT. Jamsostek 224,608,319,559 189,398,000,393

Subsidiaries 861,113,000 644,007,000

Total 225,469,432,559 190,042,007,393

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 286: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report284

10 Other liabilities

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

10.1 Security deposits 16,986,694,444 16,293,614,139

10.2 Temporary accounts to be settled 368,464,183 2,484,713,286

10.3 Reconciling items of bank of DPKP program 14,753,784,333 31,658,920,454

10.4 Other Liabilities 976,529 976,529

Total 32,109,919,489 50,438,224,408

11 Improvement of Participant’s Welfare Fund

Saldo Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta per 31 December 2009 dan 31 December 2008 sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Operating dPKP

Beginning Balances 371,888,363,170 279,303,061,237

Correction of beginning balances of operating DPKP - (1,687,660,695)

Corrected operating DPKP 371,888,363,170 277,615,400,542

Increase (decrease) in operating DPKP 87,459,508,438 94,272,962,628

Operating DPKP 459,347,871,608 371,888,363,170

distributed dPKP

Beginning Balances 153,514,334,956 189,404,653,776

Increase (decrease) in distributed DPKP 52,946,591,713 (35,890,318,819)

DPKP has been distributed 206,460,926,670 153,514,334,957

Total Improvement of Participant’s Welfare Fund 665,808,798,278 525,402,698,127

12 Minority Interest

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Minority interest in net assets of subsidiary 2,068,434 2,181,381

% Minority Interest

Total 2,068,434 2,181,381

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 287: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 285

Jumlah tersebut merupakan bagian pemilik saham minoritas atas Aset bersih anak perusahaan per 31 December 2009 dan 31 December 2008

13 Shareholders’ Equity

Saldo ekuitas per 31 December 2009 dan 31 December 2008 sebagai berikut:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

13.1 Paid-up capital 600,000,000,000 600,000,000,000

13.2 General reserves 731,978,683,777 638,502,154,337

13.3 Appropriated reserves 336,711,054,227 286,711,054,227

13.4 Differences in valuation of securities - non JHT fund 1,092,262,363,934 (615,081,805,915)

13.5 Changes in equity of subsidiary (500,139,928) (671,105,728)

13.6 Retained earnings 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

Total 4,141,902,798,249 1,999,942,650,978

14 Receipt from contribution

Jumlah tersebut merupakan pendapatan iuran JKK, JKM, JPK, Jasa Konstruksi dan TK Mandiri untuk periode 01 Januari s/d 31 December 2009 dan 01 Januari s/d 31 December 2008. Penerimaan iuran JHT tidak dicatat sebagai pendapatan tetapi sebagai penambah pos Kewajiban Kepada Peserta. Penerimaan iuran JHT, Non JHT, dan Jasa Konstruksi untuk Periode 01 Januari s.d 31 December 2009 yang belum didukung dengan data upah tenaga kerja sebesar Rp. 103,761,260,552,- dan dibukukan sebagai Iuran belum rinci dalam kelompok Kewajiban Kepada Peserta ( lihat penjelasan 6.2 ). Rincian pendapatan iuran adalah sbb:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Receipt from contribution from package program

Receipt from JHT contribution 1,093,033,140,113 976,163,177,217

Receipt from JKM contribution 512,351,562,288 453,462,725,024

Receipt from JPK contribution 926,772,580,898 795,747,494,514

2,532,157,283,299 2,225,373,396,754

Receipt from contribution from non package program

Receipt from Technical construction contribution 117,765,764,786 118,033,584,697

Receipt from TK Mandiri contribution 10,348,614,966 6,308,576,024

128,114,379,751 124,342,160,721

Total 2,660,271,663,051 2,349,715,557,476

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 288: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report286

15 Operating Income SubsidiariesPendapatan operasional langsung yang diterima PT. Bijak selama periode 01 Januari s/d 31 December 2009 dan 01 Januari s/d 31 December 2008 masing-masing sebesar Rp 10.959.116.128 dan Rp 1.088.547.403

16 Pembayaran JaminanJumlah tersebut merupakan beban jaminan yang telah dibayarkan selama periode 01 Januari s/d 31 December 2009 dan 01 Januari s/d 31 December 2008 . Pembayaran Jaminan Hari Tua (JHT) tidak dicatat sebagai beban jaminan tetapi sebagai pengurang pos Kewajiban Kepada Peserta. Rincian beban jaminan adalah sbb:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

Benefits expense from package program

Employment Accident Benefits Expenses (343,435,518,223) (292,027,786,807)

Death Benefits Expenses (255,804,616,000) (272,983,605,000)

Health Care Benefits Expenses (665,580,337,997) (587,536,463,456)

(1,264,820,472,220) (1,152,547,855,264)

Benefits expense from non package program

Construction Services Expenses (21,404,845,565) (18,304,919,668)

Pendapatan Iuran TK Mandiri Expenses (9,079,598,785) (6,487,008,756)

TKI Program Expenses - (320,665,971)

(30,484,444,350) (25,112,594,396)

Total Claim Expenses (1,295,304,916,570) (1,177,660,449,660)

17 Technical Reserve Expenses

Jumlah tersebut merupakan penyisihan dana yang digunakan untuk pembayaran jaminan yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang, dengan rincian:

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

JKK Technical Reserve Expenses (677,317,628,593) (576,204,368,976)

JKM Technical Reserve Expenses (108,492,719,223) (41,803,626,382)

JPK Technical Reserve Expenses (13,328,248,218) (17,896,011,679)

Technical Reserve Expenses Construction Services 107,127,965 (13,496,600,676)

Reserve Expenses TKI Program - 513,762,100

Reserve Expenses for Catastropha (12,714,313,449) (11,158,409,864)

Total (811,745,781,518) (660,045,255,477)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 289: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 287

18 Investment Income

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

18.1 Interest Income Investment 6,181,517,848,141 4,633,599,959,777

Hasil investasi yang berasal dari Pendapatan Bunga untuk periode 01 Januari s/d 31 December 2009 dan 01 Januari s/d 31 December 2008 adalah Rp 6.689.187.673.308 dan Rp 4.900.023.599.060 dengan rincian:

18.1.1 JHT Interest Income Investment

Interest from rupiah deposits on call 9,640,437,083 23,053,364,416

Interest Income from Doc Overnight 3,579,345,116 2,826,401,294

Interest from rupiah time deposit 2,527,544,850,324 1,525,374,164,508

Interest from bonds - Traded

205,374,182,640

242,456,981,163

Interest from bonds - Available For Sale

366,772,396,643

397,031,468,402

Interest from bonds - Held to Maturity 3,068,606,636,336 2,442,857,579,997

6,181,517,848,141 4,633,599,959,779

18.1.2 Non JHT Interest Income Investment 507,669,825,167 266,423,639,281

Interest from rupiah deposits on call 1,999,855,557 5,848,669,660

Interest Income of Doc Overnight 2,679,090,425 709,902,318

Interest from rupiah time deposits 194,474,169,205 59,527,188,993

Interest from foreign exchange timedeposits

107,144,048 309,395,432

Interest from rupiah time deposits -construction services

97,497,589,815

65,167,412,420

Interest from rupiah time deposits -individual employment - Rupiah

312,075,173

73,777,482

Interest from bonds - Traded 40,519,831,971 45,392,953,862

Interest from bonds - Available For Sale 18,653,675,556 17,104,611,703

Interest from bonds - Held to Maturity 151,426,393,418 72,289,727,411

507,669,825,167 266,423,639,281

Total interest income 6,689,187,673,308 4,900,023,599,060

18.2 Income from Dividen Investment 344,354,295,531 432,169,404,003

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 290: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report288

Pendapatan dividen investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 December 2009 sebesar Rp. 344.354.295.531 sedangkan periode 01 Januari s/d 31 December 2008 adalah 432.169.404.003

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

18.2.1 JHT Dividend from investment 235,295,277,914 267,429,808,842

JHT Dividend from investment in shares 235,295,277,914 267,429,808,842

235,295,277,914 267,429,808,842

18.2.2 Dividend from Non JHT Investment 109,059,017,616 164,739,595,162

PT. Jamsostek:

Non JHT Dividend from investment in share 108,751,952,286 164,559,455,504

Non JHT Dividend from minority direct investment

295,327,941 160,207,658

109,047,280,226 164,719,663,162

Subsidiary:

Non JHT Dividend from investment - Subsidiary

11,737,390 19,932,000

11,737,390 19,932,000

Non JHT Dividend from investment 109,059,017,616 164,739,595,162

JHT and Non JHT Dividend from investment 344,354,295,531 432,169,404,003

18.3 Pendapatan Sewa Investasi 66,017,942,826 64,422,586,359

Rent income of 2009 and 2008 amounting to Rp 66,017,942,826 and Rp 64,422,586,359, respectively with description as follows:

18.3.1 Income from Rent Investment - JHT 65,275,352,400 63,893,807,715 Income from Building Rent Investment JHT 37,380,275,309 39,206,033,745 Income from Building Service Charge Investment JHT 27,895,077,091 24,687,773,970 65,275,352,400 63,893,807,714 18.3.2 Income from Rent Investment - Non JHT 742,590,426 528,778,645 Income from Building Rent Investment - Non JHT 742,590,426 528,778,645

742,590,426 528,778,645

Total Income from Rent Investment 66,017,942,826 64,422,586,359 18.4 Gain On Disposal Of Investment 1,334,844,993,303 1,210,198,593,856

Laba Pelepasan investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 December 2009 dan 01 Januari s/d 31 December 2008 adalah Rp 1.334.844.993.303 dan Rp 1.210.198.593.856 dengan rincian sbb:

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 291: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 289

18.4.1 Gain on Disposal of Investment JHT 691,306,344,179 577,964,155,435 Profit from Sales of Stock JHT - - Profit from Sales of Stock JHT - Trading 19,879,867,389 8,776,599,000 Profit from Sales of Stock JHT - AFS 603,447,075,197 480,709,049,173 Profit from Sales of Bonds JHT - Trading 2,047,550,000 7,278,600,000 Profit from Sales of Bonds JHT - AFS - 74,304,258,071 Profit from Sales of Mutual Fund JHT - AFS 794,942,842 1,260,637,522 Profit from Sales of Mutual Fund JHT - Trading 65,136,908,752 - Profit from Exchange of Mutual Fund - JHT - 5,635,011,670

691,306,344,179 577,964,155,436 18.4.2 Gain on Disposal of Investment Non JHT 643,538,649,123 632,234,438,421

Total Gain on Disposal of InvestmentJHT & Non JHT 1,334,844,993,303 1,210,198,593,856 18.5 Other Investment Income 13,457,838,814 11,515,825,568

18.5.1 Other Investment Income - JHT 13,288,738,646 11,369,844,394 18.5.2 Other Investment Income - Non JHT 169,100,168 145,981,174

Total Other Investment Income 13,457,838,814 11,515,825,568 18.6 Unrealized Gain on Investment 579,883,351,707 625,912,139,114

Keuntungan atas kenaikan investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 December 2009 dan 01 Januari s/d 31 December 2008 adalah Rp 579.883.351.707 dan Rp 625.912.139.114 dengan rincian sbb:

18.6.1 Unrealized Gain on Investment JHT 532,353,251,707 516,466,707,982 Unrealized Gain on Bonds JHT 486,776,318,650 467,537,977,720 Unrealized Gain on Mutual Fund JHT 45,576,933,057 48,928,730,262

532,353,251,707 516,466,707,982 18.6.2 Unrealized Gain on Investment Non JHT 47,530,100,000 109,445,431,132 Unrealized Gain on Stocks Non JHT (0) 13,273,999,990 Unrealized Gain on Bonds Non JHT 47,530,100,000 54,564,022,500 Unrealized Gain on Mutual Fund Non JHT - 41,607,408,642

47,530,100,000 109,445,431,132

Total Unrealized Gain on Investment 579,883,351,707 625,912,139,114

Total Investastment Income Gross 9,027,746,095,489 7,244,242,147,961 19 Investment Expenses (548,084,596,740) (1,269,343,271,982) 19.1 Tax expense of investment activities (106,876,040,087) (66,621,905,314) 19.1.1 Tax expense of investment activities JHT (12,581,151,009) (10,000,232,026) 19.1.2 Tax expense of investment activities Non JHT (94,294,889,078) (56,621,673,287)

(106,876,040,087) (66,621,905,314)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 292: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report290

19.2 Administration expense of investment activities (17,808,610,621) (20,139,621,322) 19.2.1 Administration expense of investment activities JHT (15,043,585,181) (16,624,062,815) Deposit charge of time Deposits JHT (3,794,034) (6,209,967) Deposit charge of stocks JHT (4,456,287,935) (4,569,180,470) Deposit charge of Bonds JHT (10,542,228,399) (12,013,187,878) Bank Investment JHT (41,274,813) (35,484,500)

(15,043,585,181) (16,624,062,815) 19.2.2 Expense of Bank Investment Non JHT (2,765,025,440) (3,515,558,507) Deposit charge of stocks Non JHT (2,092,999,220) (2,905,209,678) Deposit charge of Bonds Non JHT (656,511,720) (586,478,497) Bank Investment Non JHT (15,514,500) (23,870,332)

(2,765,025,440) (3,515,558,507)

Total Adm. Exp. of Investment Activities (17,808,610,621) (20,139,621,322)

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

19.3 Exp. of Marketing and Management ofinvestment assets (54,163,560,075) (51,962,915,602)

19.3.1 Expense of Marketing & Management of Inv. Assets JHT (53,438,268,835) (51,371,087,655) Marketing expenses of investment building JHT (146,890,000) (620,000) Operating cost of investment building (29,236,005,160) (27,552,478,832) Depr. expenses of investment building JHT (22,360,900,956) (22,125,747,104) Maintenance expenses of landJHT (12,950,000) (9,350,000) Depreciation Exp. of Property Assets JHT (957,780,358) (930,814,100) Depreciation Exp. of Property of Other Assets JHT (723,742,362) (752,077,619)

(53,438,268,835) (51,371,087,655)

19.3.2 Expense of Marketing & Management of Inv. Assets Non JHT (725,291,240) (591,827,947) Depr. expenses of investment building Non JHT (480,675,080) (479,602,100) Maintenance expenses of land Non JHT (244,616,160) (112,225,848)

(725,291,240) (591,827,947) Total Exp. of Marketing & Management of Inv. Assets (54,163,560,075) (51,962,915,602) 19.4 Expense of Insurance of investment assets (647,444,585) (713,575,501) 19.4.1 Expense of Insurance of investment assets JHT (635,041,000) (707,353,000) 19.4.2 Expense of Insurance of invest. assets Non JHT (12,403,585) (6,222,501)

Total Expense of Insurance of invest. assets (647,444,585) (713,575,501) 19.5 Investment manager and consultant fees (1,343,142,389) (502,591,700) 19.5.1 Investment management and consultant fees JHT (13,420,000) (400,719,000) Inv. management exp. via Fm JHT - Stocks (13,420,000) (44,946,000) Inv. management exp. via Fm JHT-Bonds - (26,565,000) Consultant Exp. of Property Management - JHT - (329,208,000)

(13,420,000) (400,719,000)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 293: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 291

19.5.2 Investment management and consultant fees Non JHT (1,329,722,389) (101,872,700) Management expenses of investment in stock through Investment Manager (219,956,394) (31,892,000) Management expenses of investment on Bonds through Investment Manager - (10,462,000) Property management consultant expenses (309,440,000) - Other management consultant expenses (800,325,995) (59,518,700)

(1,329,722,389) (101,872,700)

Total management and consultant fees (1,343,142,389) (502,591,700)

9,027,746,095,489 7,244,242,147,961

19.6 Other investment expense (1,902,138,489) (1,199,611,243) 19.6.1 Other investment expense JHT (1,700,789,300) (1,177,947,620) Stamp investment expense JHT (6,093,000) (4,486,000) Other investment expense JHT - Deposits (18,361,086) - Other investment expense JHT - Stocks (1,637,346,740) (1,132,646,554) Other investment expense Non JHT - Stocks (5,500,000) - Other investment expense JHT - Property Invest. (29,888,475) (5,449,766) Other investment expense Non JHT - Direct Majority (3,600,000) (35,365,300)

(1,700,789,300) (1,177,947,620)

19.6.2 Other investment expense Non JHT (201,349,189) (21,663,623) Stamp investment expense Non JHT (3,390,000) (2,072,000) Other invest. exp. Non JHT - Mutual Fund (197,959,189) (17,591,623) Other invest. exp. Non JHT - Property Invest. - (2,000,000)

(201,349,189) (21,663,623)

Other investment expense JHT & Non JHT (1,902,138,489) (1,199,611,243) 19.7 Loss on disposal of investment (12,713,786,985) (4,113,885,714)

Rugi pelepasan investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 December 2009 adalah Rp12.713.786.985 sedangkan periode 01 Januari s/d 31 December 2008 Rp4.113.885.714 dengan rincian sbb:

19.7.1 Loss on disposal of investment JHT (12,713,786,985) (3,422,714,286) Loss on disposal of Bond JHT - Trading (164,400,000) (3,039,214,286) Loss on disposal of Bond JHT - AFS (12,549,386,985) (383,500,000)

(12,713,786,985) (3,422,714,286)

19.7.2 Loss on disposal of investmentNon JHT - (691,171,428) Loss on disposal of Bondi Non JHT Trading - (691,171,428)

Total Loss on disposal of investment (12,713,786,985) (4,113,885,714)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 294: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report292

19.8 Loss on declining in value of investment (352,629,873,509) (1,124,089,165,586)

Kerugian atas penurunan investasi untuk periode 01 Januari s/d 31 December 2009 dan 01 Januari s/d 31 December 2008 adalah Rp 352.629.873.509 dan Rp 1.124.089.165.586 dengan rincian sbb:

19.8.1 Loss on declining in value of investment JHT (318,438,173,510) (897,433,876,133) Loss on declining in value of Bonds JHT (314,184,298,420) (716,455,688,680) Loss on decl. in value of Mutual Fund JHT (4,253,875,090) (180,978,187,453)

(318,438,173,510) (897,433,876,133)

19.8.2 Loss on declining in value of investment Non JHT (34,191,700,000) (226,655,289,454) Loss on declining in value of Stocks Non JHT 0 (15,742,000,009) Loss on declining in value of Bonds Non JHT (34,191,700,000) (71,575,697,500) Loss on decl. in value of Mutual Fund Non JHT - (139,337,591,944)

(34,191,700,000) (226,655,289,454) 19.8.3 Loss on decl. in value of investment Non JHT Loss on decl. in value of investment Non JHT (2,925,000,000) -

(2,925,000,000) -

Total Loss on declining in value of investment (355,554,873,510) (1,124,089,165,587)

Total Investment Expense (551,009,596,741) (1,269,343,271,981) 20 INCOME/ExPENSES OF JhT INVESTMENT FuNd MANAGEMENT 971,155,262,488 857,105,966,165

Represent the allowed proportion of operating expenses in accordance with Government Regulation No. 22 of 2004.

21 OPERATING ExPENSES (1,217,952,103,016) (1,041,274,199,728) 21.1 Management expenses 21.1.1 Directors Expenses (21,741,077,747) (17,155,610,733) 21.1.2 Commissioners Expenses (5,921,340,676) (5,810,567,964) 21.1.3 Subsidiary (544,624,518) (481,311,412)

(28,207,042,941) (23,447,490,109) 21.2 Operating Expenses 21.2.1 Participants extension program expenses (8,960,030,121) (9,661,633,672) 21.2.2 Participants development expenses (66,532,557,020) (60,581,692,860) 21.2.3 Law enforcement expenses (3,719,682,779) (6,339,517,094) 21.2.4 Public relation expenses (25,953,306,895) (12,181,902,490) 21.2.5 Travel expenses (12,304,469,783) (11,852,094,791) 21.2.6 Official representation expenses (4,268,918,179) (4,203,674,404)

(121,738,964,776) (104,820,515,311)

21.2.7 Subsidiary (12,632,764,474) (3,986,827,004)

(134,371,729,250) (108,807,342,315)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 295: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 293

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

21.3 Employee Expenses 21.3.1 Salaries and honorarium expenses (146,348,574,371) (130,250,278,597) 21.3.2 Basic allowance expenses (94,316,136,795) (75,174,354,679) 21.3.31 Fringe benefit expenses (351,016,828,136) (319,107,462,524) 21.3.4 Social security/additional JPK/employee retirement expenses (76,925,905,126) (69,956,205,602) 21.3.5 Employee training expenses (5,332,165,970) (4,774,137,846) 21.3.6 Acceptance and placement expenses (5,306,428,363) (5,603,174,087) 21.3.7 HRD expenses (14,523,973,965) (15,070,622,348) 21.3.8 Other employee expenses (2,464,385,969) (2,446,992,908)

(696,234,398,694) (622,383,228,590)

21.3.9 Subsidiary (2,067,094,970) (1,946,548,273)

(698,301,493,664) (624,329,776,863) 21.4 Administrative and General Expenses 21.4.1 Offices supplies expenses (30,107,096,418) (26,289,512,649) 21.4.2 Rent expenses (18,429,374,956) (22,793,840,905) 21.4.3 Subscription expenses (23,586,267,954) (23,136,346,206) 21.4.4 Asset maintenance and management expenses (21,552,296,107) (17,652,477,924) 21.4.5 Household and meeting expense (21,415,123,408) (20,274,995,391) 21.4.6 Fixed asset tax and insurance expenses (5,958,901,076) (5,607,999,727) 21.4.7 Secretary expenses (8,648,128,344) (7,931,049,202) 21.4.8 Data management expenses (18,383,775,288) (16,921,735,234) 21.4.9 Planning and development expenses (15,320,152,536) (14,045,411,405) 21.4.10 Financial administration expenses (7,569,795,380) (6,089,750,253) 21.4.11 Other administrative and general expenses (3,992,574,025) (4,328,645,391)

(174,963,485,493) (165,071,764,289)

21.4.12 Subsidiary (653,241,274) (519,095,250)

(175,616,726,767) (165,590,859,539)

21.5 Depreciation and amortization Expenses 21.5.1 Depreciation expenses - building (9,596,903,856) (5,255,140,095) 21.5.2 Depreciation expenses - vehicle (15,137,027,014) (13,782,705,412) 21.5.3 Depreciation expenses - office equipment (5,928,986,913) (4,555,418,114) 21.5.4 Depreciation expenses - computer (24,944,890,250) (21,041,798,618) 21.5.5 Depreciation expenses - other equipment (11,235,640,879) (8,374,428,423) 21.5.6 Amortization expenses (10,240,896,897) (7,797,145,288)

(77,084,345,809) (60,806,635,951)

21.5.7 Subsidiary (487,753,913) (430,466,778)

(77,572,099,722) (61,237,102,729)

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 296: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report294

21.6 Allowance for doubtful accounts Allowance for doubtful accounts - JKK (44,805,956,345) (22,578,563,025) Allowance for doubtful accounts - JKM (18,955,698,371) (9,254,473,360) Allowance for doubtful accounts - JPK (40,121,355,957) (25,921,753,188)

(103,883,010,672) (57,754,789,573)

21.7 Allowance for doubtful accounts - Subsidiary - (106,838,600) 22 ExPENSES OF JhT INVESTMENT FuNd MANAGEMENT (971,155,262,488) (857,105,966,165) 23 OThER INCOME (ExPENSES) 4,652,633,160 11,485,710,129

Jumlah pendapatan lain lain dan beban lain lain netto diluar dari tujuan usaha perusahaan dan anak perusahaan selama periode 01 Januari s/d 31 December 2009 dan 01 Januari s/d 31 December 2008 masing-masing sebesar Rp4.652.633.160 dan Rp 11.485.710.129 dengan rincian sbb:

23.1 Other Income 16,976,867,697 16,618,093,158

Proporsi terbesar dari pendapatan lain selama periode 01 Januari s/d 31 December 2009 antara lain bersumber dari pendapatan denda iuran sebesar Rp. 5.684.782.008, jasa giro sebesar Rp. 4.216.281.429 dan keuntungan kenaikan kurs sebesar Rp. 1.048.822.197

23.2 Other expenses (12,324,234,537) (5,132,383,029)

Proporsi terbesar dari beban lain selama periode 01 Januari s/d 31 Decemberi 2009 antara lain bersumber dari kerugian selisih kurs sebesar Rp. 2.444.803.737 dan kerugian akibat klaim fiktif sebesar Rp. 7.591.636.552 .

24 PARTICIPANTS ShARES ON JhT INVESTMENT YIEldS (6,335,547,154,413) (4,234,377,877,431)

Hasil pengembangan dana JHT periode 01 Januari s/d 31 December 2009 yang dikembalikan kepada peserta sebesar Rp 6.335.547.154.413 setara dengan bunga 9% per tahun.

25 Company Income Tax (298,883,484,480) (282,620,128,700)

Jumlah tersebut merupakan beban PPh Badan PT Jamsostek (Persero) dan anak perusahaan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 masing-masing sebesar Rp 298.883.484.480 dan Rp 282.620.128.700

26 Income (Expenses) of deferred Tax 188,264,218,002 149,271,057,539

Jumlah tersebut merupakan pendapatan (beban) pajak tangguhan PPh Badan PT Jamsostek (Persero) dan anak perusahaan per 31 December 2009 dan 31 December 2008 masing-masing sebesar Rp 188.264.218.002 dan Rp149.271.057.539 dengan rincian sbb:

PT. Jamsostek 189,000,895,801 149,642,273,018 Subsidiary (736,677,799) (371,215,479)

188,264,218,002 149,271,057,539

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 297: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 295

27 laba (rugi) setelah PPh Badan, Pajak Tangguhan, hak Minoritas 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

31 December 2009 (Rp)

31 December 2008 (Rp)

27.1 Pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan 27.1.1 Penerimaan Iuran 2,660,271,663,051 2,349,715,557,476 27.1.2 Pendapatan Investasi Bersih 8,176,736,498,748 5,974,898,875,978 27.1.3 Pendapatan lain - lain 4,652,633,160 11,485,710,129 27.1.4 Pendapatan Operasional Anak Perusahaan 10,959,116,128 1,088,547,403

11,152,619,911,087 8,337,188,690,986

27.2 Beban Perusahaan dan Anak Perusahaan 27.2.1 Pembayaran Jaminan (1,295,304,916,570) (1,177,660,449,660) 27.2.2 Beban Cadangan Teknis (811,745,781,518) (660,045,255,477) 27.2.3 Beban Usaha, Penyusutan & Penyisihan (1,217,952,103,016) (1,041,274,199,728)

(3,325,002,801,104) (2,878,979,904,864)

27.3 Bagian Peserta atas Hasil Inv.JHT/Bunga JHT (6,335,547,154,413) (4,234,377,877,431) 27.4 Laba Sebelum Pajak 1,492,069,955,570 1,223,830,908,691 27.4.1 Pendapatan Pajak Tangguhan 188,264,218,002 149,271,057,539 27.4.2 Beban Pajak Penghasilan Badan Non JHT (298,883,484,480) (282,620,128,700) 27.4.3 Hak minoritas 147,147 516,525 27.5 Laba Setelah Pajak dan hak minoritas 1,381,450,836,239 1,090,482,354,057

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Page 298: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report296

PT JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (PERSERO), SUBSIDIARY AND SPECIAL PURPOSES ENTITY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFor The Years Ended December 31, 2009 and 2008(In Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is inTenTionally lefT blank

Page 299: Jamsostek Annual Report 2009

Alamat PerusahaanCorporate address

Page 300: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report298

Kantor Pusat[Head Office]

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79,Jakarta Selatan 12930T. (021) 520 7797F. (021) 520 2310

KAnTOr WilAyAh i – Regional office iiJl. Kapten Patimura No. 334,Medan 20153T. (061) 453 6184F. (061) 453 2818

MEDAnKantor Cabang I – Branch Office IJl. Kapten Patimura No. 334,Medan 20153, P.O. Box 1479T. (061) 415 5674F. (061) 457 8833

P. SiAnTArKantor Cabang II – Branch Office IIJl. Padang Sidempuan No. 6, P. Siantar 21116T. (0622) 224 38F. (0622) 232 65

KiSArAnKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Sutomo No. 159 B-C,Kisaran 21215, P.O. Box 11T. (0623) 439 92, 430 66F. (0623) 418 62

SiBOlGAKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. MT. Haryono No. 11, SibolgaT. (0631) 224 14, 217 12F. (0631) 219 34

SUMATErA BArAT – WEST SUMATrAKantor Cabang II – Branch Office IIJl. Veteran No. 47A, Padang 25116, P.O. Box 80T. (0751) 229 84, 229 85F. (0751) 229 87

SOlOKKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Cindur Mato No. 06, SolokT. (0755) 206 46F. (0755) 206 13

BUKiT TinGGiKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Batang Agam/Jl. Prof. Hazarin No. 12, Bukit TinggiT. (0752) 228 94, 626 590F. (0752) 337 20E. [email protected]

TAnJUnG MOrAWAKantor Cabang II – Branch Office IIJl. Medan Tanjung Morawa Km. 16.5 Komplek Ruko Morawa No. 3-4T. (061) 794 1709, 794 1882F. (061) 794 1712

lhOKSEUMAWEKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. T. Hamzah Bendahara Lhokseumawe 24531, P.O. Box 15T. (0645) 436 35, 458 73F. (0645) 431 35

KAnTOr CABAnG n.A.DKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. T.M. Daud Beureuh No. 152, Banda Aceh 23126, P.O.Box 105T. (0651) 230 45, 635 145F. (0651) 335 51

MEUlABOhKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Swadaya No. 23 MeulabohT. (0659) 700 6043-4F. (0659) 700 0914

lAnGSAKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Cik Ditiro No. 18, Langsa 24415, P.O. Box 14T. (0641) 218 86F. (0641) 206 28

BElAWAnKantor Cabang II – Branch Office IIJl. Yos Sudarso No. 36A,MedanT. (061) 662 8841, 663 1291F. (061) 662 8842

BinJAiKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Soekarno-Hatta No. 121,Binjai, Sumatera Utara 20731T. (061) 882 0465, 882 0466F. (061) 882 3812

KAnTOr WilAyAh ii – Regional office ii Jl. Angkatan 45, Kampus Blok H - 21,PalembangT. (0711) 350 309F. (0711) 350 538

PAlEMBAnG Kantor Cabang I – Branch Office IJl. Jend. Sudirman No. 131, Palembang, P.O. Box 1378 T. (0711) 310 017F. (0711) 362 033

MUArA EniM Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Sultan Mahmud Badaruddin II No. 176, Muara Enim T. (0734) 421 008 F. (0734) 421 821 E. [email protected]

JAMBi iKantor Cabang II – Branch Office IIJl. Slamet Riyadi No. 16, Jambi 361121, P.O. Box 65 T. (0741) 619 18, 633 56, 657 75, 662 43,

667 796, 667 753 F. (0741) 627 37

JAMBi iiKantor Cabang II – Branch Office IIJl. Lintas Sumtera KM0 No. 11,Muara Bungo, Jambi 361121, P.O. Box 65 T. (0741) 619 18, 633 56, 657 75, 662 43,

667 796, 667 753 F. (0741) 627 37

lAMPUnG Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Drs. Warsito No. 4,Telukbetung, Bandar Lampung 35127 T. (0721) 486 036, 486 783 F. (0721) 486 051

lAMPUnG iiKantor Cabang III – Branch Office III Jl. Negara No. 11,Bandar Jaya, Lampung Tengah T. (0721) 572 567 F. (0721) 267 655

BEnGKUlU Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Kapuas Raya No. 82,Bengkulu T. (0736) 204 51 F. (0736) 200 07

Page 301: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 299

PAnGKAl PinAnG Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Jend. Sudirman No. 9,Gobek, Pangkal Pinang T. (0717) 431 415 F. (0717) 431 216

riAU i Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Tangkuban Perahu Timur No. 28, Pekanbaru – Riau 28112 T. (0761) 332 57, 373 84, 270 36 F. (0761) 332 45 E. [email protected]

riAU ii Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. H.R Subrantas No. 41 A-B, Pekanbaru – Riau 28112 T. (0761) 617 07 F. (0761) 617 07

DUri Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Jawa No. 4,Duri – Riau T. (0765) 598 133 F. (0765) 595 615

DUMAi Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Jend. Sudirman No. 131,Dumai T. (0765) 367 28 F. (0765) 327 94

rEnGAT Kantor Cabang II – Branch Office II Jl Bupati Tulus No. 66, Rengat, P.O. Box 2 T. (0769) 211 68F. (0769) 216 77

TAnJUnG PinAnG Kantor Cabang II – Branch Office IIJl. Engku Putri,Tanjung Pinang, P.O. Box 150 T. (0771) 315 057 - 9 F. (0771) 219 29

BATAM i Kantor Cabang I – Branch Office I Gedung JAMSOSTEK Rental Office Lt. III,Jl. Imam Bonjol Nagoya, Batam - Riau T. (0778) 458 324, 455 920 F. (0778) 452 986

BATAM ii Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Radja Hadji No. 5-6, Batam, Riau T. (0778) 322 858 F. (0778) 322 858

KAnTOr WilAyAh iii – Regional office iii Gd. Selatan Menara Jamsostek, Lt. 8 Tower B,Jl. Jend. Gatot Subroto No. 38 Kav. 71-73,Jakarta Selatan T. (021) 522 9291 F. (021) 522 9321

SAlEMBA Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Salemba Raya No. 65, Jakarta Pusat 10440 T. (021) 390 5226, 390 5227F. (021) 390 5229

rAWAMAnGUn Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Pemuda Kav. 10 No. 90,Jakarta Timur T. (021) 4786 8141 - 43 F. (021) 4786 7071

GrOGOl Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Daan Mogot No. 95C, Gedung Bank Lippo Lt. 3Jakarta Barat 11510 T. (021) 566 4269, 565 9123, 566 5331 F. (021) 566 4268

KAliDErES Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Daan Mogot KM 14, Komp. Naga Sakti Blok 6D, Jakarta Barat T. (021) 5439 5596, 5439 5598 F. (021) 5439 5696

TAnJUnG PriOK Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Bukit Gading Indah Blok I No. 5-8, Jakarta Utara T. (021) 453 0123 F. (021) 4584 8723, 4584 2725

PUlOGADUnG Kantor Cabang III – Branch Office III Gd. PT. Astra Agung Lestari Tbk.Jl. Pulo Ayang Blok OR-1,Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur T. (021) 461 6555 F. (021) 461 6618

SETiA BUDi Kantor Cabang I – Branch Office I Menara JAMSOSTEK Lantai 2,Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan T. (021) 527 9318 - 23 F. (021) 527 9324 - 25

GAMBir Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Ir. H. Juanda No. 12, Gedung Bank Liman Int. Lt. 2, Jakarta Pusat T. (021) 385 7701, 385 7775, 385 7702 F. (021) 351 2176

CilAnDAK Kantor Cabang I – Branch Office IJl. R.A. Kartini Kav. 13, Cilandak Barat,Jakarta Selatan 12430 T. (021) 7591 7963 - 72 F. (021) 7591 7973 - 4

KEBAyOrAn BArU Kantor Cabang III – Branch Office III Wijaya Grand Centre Blok C1, Jl. Darmawangsa III, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12430 T. (021) 7279 9513 F. (021) 739 3661

KEBOn Sirih Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 94, Jakarta Pusat T. (021) 390 5119, 390 5029 F. (021) 314 1709

PlUiT Kantor Cabang II – Branch Office IIJl. Pluit Timur Blok L Barat No. 5-9, Jakarta Utara T. (021) 6669 5182 - 184 F. (021) 6660 4157

Page 302: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report300

CAWAnG Kantor Cabang II – Branch Office II Gedung Cawang Kencana Lt. 7, Suite 703 & 704 Jl. Mayjen. Sutoyo Kav. 22, Jakarta Timur 13630 T. (021) 800 7971, 800 2659, 800 2660 F. (021) 800 7972

GATOT SUBrOTO Kantor Cabang I – Branch Office I Menara Mulia Ground Floor (Lt. Dasar)Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11,Jakarta Selatan T. (021) 526 0419 - 22 F. (021) 522 3544, 520 7808

GATOT SUBrOTO ii Kantor Cabang II – Branch Office II Menara Mulia Lt. 1Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11,Jakarta Selatan T. (021) 526 0419 - 22 F. (021) 522 3544, 520 7808

GATOT SUBrOTO iii Kantor Cabang III – Branch Office III Menara Mulia Lt. 1Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 9-11,Jakarta Selatan T. (021) 526 0419 - 22 F. (021) 522 3544, 520 7808

CilinCinG Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Kramat Jaya No. 22B - 22C, Kecamatan KojaJakarta Utara T. (021) 435 3488, 435 3441, 435 3529 F. (021) 435 3363

MAnGGA DUA Jl. Arteri Mangga Dua Raya Centre,Gd. Green Boutiq Blok C5 No. 5,Jakarta 14430T. (021) 628 6534, 628 6535 F. (021) 612 2663

KAnTOr WilAyAh iV – Regional office iV Jl. P. Hasan Mustofa No. 39, Bandung 40124 T. (022) 720 0610, 710 2732 F. (022) 720 0609

BAnDUnG i Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. P. Hasan Mustofa No. 39,Gedung Soilens Lt. 3, Bandung 40124 T. (022) 727 5736, 720 4486, 710 2733 F. (022) 727 5570, 727 5810

BAnDUnG ii Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. BKR No. 54D, Bandung T. (022) 520 4194 F. (022) 522 4144

TAnGGErAnG i Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Perintis Kemerdekaan II Kav. 14 Tanggerang 15118, P.O. Box 235 T. (021) 552 7403, 552 4110 F. (021) 522 7002 E. [email protected]

TAnGGErAnG ii Kantor Cabang II – Branch Office II Komplek Sasa Plaza Blok B No. 26, Jl. Gatot Subroto, Jatiuwung, Ps. Kemis - Tanggerang T. (021) 591 0441, 591 2978, 591 2385 F. (021) 591 7843 E. [email protected]

TAnGGErAnG iii Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Rinjani III/5 No. 38, Ruko BSD Sektor IV Blok RSSerpong - Tanggerang T. (021) 5315 3735, 5315 3736 F. (021) 5315 3740

TAnGErAnG iV Kantor Cabang II – Branch Office II Ruko Citra Raya Blok K1 No. 28, Cikupa - Tanggerang T. (021) 5940 1988, 5940 1956F. (021) 5940 2001

BOGOr i Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Pemuda No. 8A, Bogor T. (0251) 318 179, 317 923, 374 040 F. (0251) 313 760, 346 959

BOGOr ii Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Raya Cileungsi KM. 1, No. 6,Jonggol, Bogor 16820 T. (021) 823 0763 F. (021) 823 0765

BEKASi Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Pramuka No. 29, Bekasi 17141 T. (021) 884 3909, F. (021) 884 5438, 8895 7687

KArAWAnG Kantor Cabang II – Branch Office II Gedung Bank Tata, Cabang Karawang Jl. Tuparev No. 339, Karawang T. (0267) 411 439 F. (0267) 400 966 E. [email protected]

CiKArAnG Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Cikarang Baru Raya No. 12,Office Park Kawasan IndustriJababeka Tahap II, CikarangBekasiT. (022) 8911 3873 - 75 F. (022) 8911 3877 - 78

CiMAhi Kantor Cabang II – Branch Office IIGd. Sangkuriang Plaza, Lt. 2Jl. Raya Sangkuriang No. 15, Cimahi,Bandung T. (022) 662 6713, 662 6717 F. (022) 662 6984

SUKABUMi Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Surya Kencana No. 68, Kodya Sukabumi 4311, P.O. Box 74 T. (0266) 222 481 F. (0266) 222 066

SErAnG Kantor Cabang II – Branch Office IIJl. Jend. A. Yani No. 154, Serang 42118, P.O. Box 65 T. (0254) 250 155, 200 794 F. (0254) 200 031

Page 303: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 301

CirEBOn Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Evakuasi No. 11B, Cirebon 45122 P.O. Box 164 T. (0231) 485 660 F. (0231) 485 785

PEriAnGAn TiMUr Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. R.E. Martadinata No. 260, Tasikmalaya T. (0265) 327 987, 327 811 F. (0265) 331 346 E. [email protected]

PUrWAKArTA Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Terusan Ibrahim Singadilaga 14, Purwakarta 41115T. (0264) 231 108, 214 917 F. (0264) 230 751

MAJAlAyA Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Soekarno Hatta No. 592, Bandung T. (022) 750 0380 F. (022) 750 0810

DEPOK Kantor Cabang III – Branch Office III Komplek Ruko ITC Depok No. 38-39,Jl. Margonda Raya No. 56, Depok 16431 T. (021) 7721 5101F. (021) 7721 5104

KAnTOr WilAyAh V – Regional office V Jl. Pemuda No. 130, Semarang 50132, P.O. Box 1062 T. (024) 355 9563, 355 9564 F. (024) 351 7623, 355 7627

SEMArAnG i Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Pemuda No. 130, Semarang 50132, P.O. Box 1062 T. (024) 352 0279, 358 8880, 358 8877F. (024) 553 712, 358 5530

SEMArAnG ii Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Raya Kaligawe No. 3, Semarang 50165T. (024) 659 1391 F. (024) 659 1391, 658 1682

SUrAKArTA Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Bhayangkara No. 42, Surakarta T. (0271) 736 637, 736 330 F. (0271) 716 261

yOGyAKArTA Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Urip Sumoharjo No. 106, Yogyakarta 55222, P.O. Box 6402 T. (0274) 518 953, 518 670, 518 671 F. (0274) 518 223

KlATEn Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Pemuda Selatan No. 12, Klaten 57411, P.O. Box 189 T. (0272) 326 602, 327 331 F. (0272) 227 01

CilACAP Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. M.T. Haryono No. 18, Cilacap 53213, P.O. Box 147 T. (0282) 531 388, 537 979 F. (0282) 534 567

PEKAlOnGAn Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Majapahit, Komplek PerkantoranPodosugih, Pekalongan T. (0285) 425 857, 425 858 F. (0285) 425 859

KUDUS Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Pramuka No. 368, Kudus 59319, P.O. Box 172 T. (0291) 431 151, 437 878 F. (0291) 431 151

MAGElAnG Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Panca Arga No. 31, Magelang 56172, P.O. Box 226T. (0293) 310 430, 624 17 F. (0293) 310 431

PUrWOKErTO Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Let. Jend. S. Parman No. 80, Purwokerto 53141 T. (0281) 642 481/4/6 F. (0281) 642 482

TEGAl Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Mayjen Sutoyo No. 18,Tegal T. (0283) 322 623, 322 624 F. (0283) 356 769

UnGArAn Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Jend. Sudirman No. 92, Ungaran T. (024) 692 3036, 692 6928, 692 6929 F. (024) 692 4255

KAnTOr WilAyAh Vi – Regional office Vi Jl. H.R. Muhammad No. 338, Surabaya T. (031) 502 7692, 503 3853 F. (031) 502 9285

KAriMUnJAWA Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Karimunjawa No. 6,Surabaya T. (031) 503 1183, 503 2701, 503 3856 F. (031) 501 7014

PASUrUAn Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. DR. Wahidin Utara No. 7C, Pasuruan 67126, Tromol Pos 5 T. (0343) 428 165, 428 188 F. (0343) 421 527, 425 011

MAlAnG Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. DR. Sutomo No. 1, Malang 65111, P.O. Box 193 T. (0341) 354 450, 367 507 F. (0341) 367 507

SiDOArJO Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Pahlawan Pinang IndahBlok A2 No. 1-4, Sidoarjo 61251, P.O. Box 210 T. (031) 894 5592 - 94 F. (031) 894 5591

DArMO Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. Diponerogo No. 6, Surabaya T. (031) 566 8979, 568 7791 F. (031) 567 5944

Page 304: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report302

GrESiK Kantor Cabang II – Branch Office II Jl. DR. Wahidin Sudiro Husodo No. 121 A,Gresik T. (031) 397 5277, 397 2121, 398 4344,

397 4349 F. (031) 398 5572

JEMBEr Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Ciliwung No. 11, Jember T. (0331) 486 370, 487 001 F. (0331) 485 602

BAnyUWAnGi Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 49, Banyuwangi T. (033) 342 4754, 341 0483, 341 0848 F. (033) 342 1677 E. [email protected]

MADiUn Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. A. Rahman Saleh No. 8, Madiun 63139 T. (0351) 492 018, 462 864 F. (0351) 452 974

KEDiri Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Urip Sumoharjo No. 199, Kediri 64122, P.O. Box 187 T. (0354) 700 3786 - 88 F. (0354) 685 188 E. [email protected]

MOJOKErTO Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Raya Jabon No. 10, Mojokerto 61363, P.O. Box 145 T. (0321) 324 679, 392 237F. (0321) 323 327

BOJOnEGOrO Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Diponegoro No. 18,Bojonegoro T. (0353) 881 978, 881 835 F. (0353) 885 966

BAnGKAlAn Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Hasyim Ashari No. 13, Madura 69115 T. (031) 309 3589, 309 9184 F. (031) 309 5632

BliTAr Kantor Cabang III – Branch Office III Jl. Slamet Riyadi No. 9, Blitar 66131, P.O. Box 001 T. (0342) 806 778, 800 987 F. (0342) 801 354

TAnJUnG PErAK Kantor Cabang II – Branch Office IIJl. Perak Timur No. 82,Surabaya T. (031) 352 3854, 352 4460 F. (031) 329 8686 E. [email protected]

BAli Kantor Cabang I – Branch Office I Jl. Hayam Wuruk No. 143, Denpasar 80233, P.O. Box 472 T. (0361) 233 622, 223 145, 221 425 F. (0361) 223 893 E. [email protected]

[email protected]

BAli iiKantor Cabang III – Branch Office III Jl. Dharma Giri Bypass Buruan, Gianyar–Bali, 80581 T. (0361) 945 718, 945 719,F. (0361) 945 522 E. [email protected]

[email protected]

rUnGKUT Kantor Cabang II – Branch Office IIJl. Raya Jemur Sari No. 6, Surabaya T. (031) 843 8826F. (031) 847 2664

nTB Kantor Cabang II – Branch Office IIJl. Langko No. 15, Mataram 83126 – NTB, P.O. Box 1042 T. (0370) 640 127, 634 714 F. (0370) 634 103

nTT Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Cak Doko No. 45, Kupang 85111, P.O. Box 1025 T. (0380) 833 604 F. (0380) 831 457

KAnTOr WilAyAh Vii – Regionaloffice Vii Jl. Jend. Sudirman Kav. 43, Blok H 1-2, Balikpapan T. (0542) 734 962, 440 779F. (0542) 423 264

BAliKPAPAn Kantor Cabang I – Branch Office IJl. Jend. Sudirman Kav. 43, Blok H 1-2, Balikpapan T. (0542) 421 920, 427 213 F. (0542) 426 043

SAMArinDA Kantor Cabang I – Branch Office IJl. Ir. H. Juanda, Samarinda T. (0541) 761 193, 761 194F. (0541) 761 196

BOnTAnG Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Diponegoro No. 11, Bontang T. (0548) 211 28, 211 78 (D) F. (0548) 233 15

TArAKAn Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Yos Sudarso No. 8A, Tarakan, P.O. Box 124 T. (0551) 212 60 F. (0551) 511 77

BErAU Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Haji Isa III, No. 89, Tanjung Redab,Berau - Kalimantan TimurT. (0554) 219 76, 256 69 F. (0554) 219 76

Page 305: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 303

KAliMAnTAn BArAT – WeSTKaliManTan POnTiAnAK Kantor Cabang II – Branch Office IIJl. A. Rachman Saleh No. 95, Pontianak T. (0561) 732 941, 767 909 F. (0561) 730 031

KAliMAnTAn SElATAn –SoUTH KaliManTan BAnJArMASinKantor Cabang II – Branch Office IIJl. Brigjen Hasan Basri No. 84, Banjarmasin 70124 T. (0511) 330 2042-44F. (0511) 330 2047

PAlAnGKArAyA Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. RTA. Milono Km. 35 No. 92, Palangkaraya T. (0536) 322 4972F. (0536) 322 3694

SAMPiT Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. MT Haryono No. 77Sampit , P.O. Box 153 T. (0531) 214 21, 312 01 F. (0531) 312 01

KOTA BArU Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Brigjen Hasan Basri No. 6, Kota Baru T. (0518) 218 95 F. (0518) 210 19

PAnGKAlAn BUn Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Hasanuddin No. 39,Pangkalan BUN 74115Kalimantan Tengah T. (0532) 212 66F. (0532) 212 66

KAnTOr WilAyAh Viii – Regionaloffice Viii Jl. Gunung Bawakaraeng No. 222, Makassar T. (0411) 452 373 F. (0411) 452 539

MAKASSArKantor Cabang I – Branch Office IJl. Urip Sumorarjo Km 4,5, PampangMakassar T. (0411) 441 581, 441 591 F. (0411) 441 533

KEnDAri SUlAWESi TEnGGArA – SoUTHeaSTSUlaWeSi (KEnDAri) Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Mayjen S. Parman No. 68A,Kendari 93121,Sulawesi Tenggara T. (0401) 312 7326, 312 7067 F. (0401) 312 5545

PAlOPO Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Guttupatallo No. 61, Palopo 91921 T. (0471) 216 98 F. (0471) 222 48

MAnADO SUlAWESi UTArA – noRTH SUlaWeSi Kantor Cabang II – Branch Office IIJl. 17 Agustus, Manado 95113 T. (0431) 851 667, 855 724 F. (0431) 854 068

PAlU SUlAWESi TEnGAh – cenTRal SUlaWeSi Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Towua No. 51, Tatura,Palu 94113, P.O. Box 37 T. (0451) 481 212 F. (0451) 481 212

GOrOnTAlO Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Nani Wartabone No. 22, Gorontalo (d/h Andalas No. 7)T. (0435) 831 554 F. (0435) 831 554

MAlUKU Kantor Cabang II – Branch Office IIJl. Jend. Achmad Yani, Ambon 97124 T. (0911) 354 035 F. (0911) 354 095

SOrOnG Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Basuki Rahmat No. 6,Sorong T. (0951) 333 748F. (0951) 332 838

PAPUA (iriAn JAyA)Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Raya Abepura Bucen II No. 16A, Jayapura 99223 T. (0967) 533 326 F. (0967) 531 272

PAPUA BArATJl. Basuki Rahmat No. 6, Sorong T. (0951) 331 748 F. (0951) 332 838

MAlUKU UTArAKantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Kapitan Pattimura No. 2,Ternate – Maluku Utara T. (0921) 212 43 F. (0921) 255 24

TiMiKA Kantor Cabang III – Branch Office IIIJl. Cendrawasih No. 28, Timika – Papua 98663 T. (0901) 323 259 F. (0901) 321 600

ANAK PERUSAHAAN[SUBSidiaRY] PT BinAJASA ABADiKAryA (PT BiJAK)Jl. Condet Raya No. 27,Jakarta Timur 13840T. (021) 841 3331 F. (021) 844 4789 E. [email protected]. www.bijak.co.id

Page 306: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report304

NOHAL YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERATURAN BAPEPAM&LK NO. X.K.6

SPECIFIC ITEMS STIPULATES ON THE REGULATION OF BAPEPAM&LK NO. X.K.6

NOMOR HALAMAN

NUMBER OF PAGE

1. Ikhtisar Keuangan Penting (perbandingan selama lima tahun buku).

Financial Highlights (comparative for five fnancial consecutive years).

42

2 Informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam dua tahun buku terakhir.

Information of the highest, lowesrt and closing share price, as well as total traded share on quarter period for two financial years.

Jamsostek bukan Perusahaan

TerbukaJamsostek is not a Public Company

3 Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.

Share price before last capital restructuring is ought to be restated, due to several matters, such as stock split, stock dividend and bonuses.

43, 48-49

4 Sambutan Dewan Komisaris Message from The Board of Commissioners 50-55

5 Laporan Direksi Report of The Board of Directors 58-63

6 Profil Perusahaana. Nama dan alamat perusahaanb. Riwayat singkat perusahaanc. Bidang dan kegiatan usaha perusahaan

meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan

d. Struktur organisasi dalam bentuk bagane. Visi dan Misi perusahaanf. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota Dewan Komisarisg. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota Direksih. Jumlah karyawan dan deskripsi

pengembangan kompetensinya

Company Profilea. Adresses and Name Companyb. The Profile of Companyc. The Company’s business lines and operational

activities comprises of products and or services

d. Organizational structure in the form of charte. Vision and Mission of the Companyf. Name, position, and brief profile of the Board of

Commissionersg. Name, position, and brief profile of the Board of

Directorsh. Total employees and description of their

competencies

2961-3

8-11

12-14

4-78-11

56-57

64-65

74-79

7 Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya

a. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebihb. Direktur dan komisaris yang memiliki saham

c. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5%

Description of shareholders and percentage of its ownerships

a. Shareholders that owned 5% or moreb. Members of the Board of Commissioners and the

Board of DIrectors which owned a shares portionc. Public shareholders, shareholders which owned a

shares portion of less than 5%

159

160

-

8 Nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut

Name of the subsidiary company and affiliated company, percentage of shares ownership, business lines and the operational status of those companies

48-49

9 Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan

The listing of shares and the changes of total number of shares from the initial listing to the end of financial year, as well as the name of Stock Exchange Company’s name where the Company’s share were listed

Jamsostek bukan Perusahaan

TerbukaJamsostek is not a Public Company

10 Kronologis pencatatan efek lainnya dan peringkat efek Chronolgy for other stock listing and ratings

11 Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek Name and address of the Share Registrar

12 Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal

Name and address of the Capital Market Supporting Institution and Professional Services

REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6The Regulation of BAPEPAM-LK NO. X.K.6

Page 307: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report | JAMSOSTEK 305

13 Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional

Acknowledgement and certification received by the Company both in a national or international scale

40-41

14 Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan

Name and address of subsidiary company and or branch offices or the representative office

295-301

15 Pembahasan dan Analisa oleh Manajemen Management’s Discussion and Analysis 86-107

16 Tata Kelola Perusahaan a. Dewan Komisaris:

• Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris• Pengungkapan prosedur penetapan dan

besarnya remunerasi • Anggota Dewan Komisaris• Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

Dewan Komisaris b. Direksi:

• Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota direksi

• Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota direksi • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

anggota direksi • Program pelatihan dalam rangka

meningkatkan kompetensi direksi c. Komite audit:

• Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite audit

• Uraian tugas dan tanggung jawab • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

setiap anggota komite audit • Laporan singkat pelaksanaan kegiatan

komite auditd. Komite-komite lain yang dimiliki oleh

Perusahaan: e. Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan;

• Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat sekretaris perusahaan

• Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan

f. Uraian mengenai sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan dan uraian mengenai pelaksanaan pengawasan internal

g. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan

h. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan

i. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengelola risiko tersebut

j. Penjelasan tentang tempat/alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai Perusahaan

Good Coroporate Governance a. Board of Commissioners:

• Duties of the Board of Commissioners• Description of settlement procedures and total

amount of the remuneration• Members of The Board of Commissioners• Total number of meeting and attendance of the

Board of Commissioners b. The Board of Directors:

• Duties of each member of the Board of Directors

• Description of settlement procedures and total amount of the remuneration

• Total number of meeting and attendance of the Board of Directors

• Trainning program in order to enhance the skill and competencies of the Bard of Directors

c. Audit Committee: • Name, position and brief profile of the Audit

Committee• Roles and Responsibilities • Total number of meeting and attendance of the

Audit Committee• Report on the operational activities of the Audit

Committeed. Other committees owned by the Company:

e. Description of Corporate Secretary’s function and tasks; • Name, position and brief profile of the

Corporate Secretary • Description of duties of the Corporate Secretary

f. Description on the internal control system which was implemented by the Company and description on the internal control activities

g. Description on the activity and allocated expenses related with corporate social responsibility towards society and environment

h. Litigation cases faced by the Company

i. Description on the operational risk which was faced by the Company and efforts to mitigate those risks.

j. Description on address and information which can be access by shareholders or public concerning the necessity to gain corporate information

108-186114115

121-147115

120132

133-136

137, 165, 147-149

136

136123

125123

125-126

126-128129-132

146

146

150-152

170-185

135-137

160-161

158-159 Back Cover

17 Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan. Responsiblity statement of the Board of Directors for Financial Report. 194

18 Laporan keuangan yang telah diaudit. The Audited Financial Statement. 195-296

19 Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Signature of The Board of Directors and The Board of Commissioners. 194

Page 308: Jamsostek Annual Report 2009

JAMSOSTEK | laporan tahunan 2009 annual report306

Halaman ini sengaja dikosongkanthis page is intentionally left blank

Page 309: Jamsostek Annual Report 2009
Page 310: Jamsostek Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report

Jl. Jend. Gatot Subroto no. 79Jakarta 12930tel: (021) 520 7797Fax: (021) 526 0441website: www.jamsostek.co.id

maxim

ark