JAMPERSAL

15
JAMPERSAL Kelompok 2

description

JAMPERSAL. Kelompok 2. Pengertian. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of JAMPERSAL

Page 1: JAMPERSAL

JAMPERSAL

Kelompok 2

Page 2: JAMPERSAL

Pengertian• JAMPERSAL dari singkatan Jaminan Persalinan. Jaminan Persalinan

adalah program pemeriksaan kehamilan (antenatal), persalinan dan pemeriksaan masa nifas (postnatal) bagi seluruh ibu hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan serta bayi yg dilahirkannya pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan program

• Jaminan Persalinan (Juknis)Adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputipemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB paska persalinan dan pelayanan bayi barulahir.

Page 3: JAMPERSAL

Tujuana. Tujuan Umum

Meningkatnya akses terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB melalui jaminan pembiayaan untuk pelayanan persalinan.

b. Tujuan Khusus

1) Meningkatnya cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan

persalinan, dan pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan.

2) Meningkatnya cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga

kesehatan.

3) Meningkatnya cakupan pelayanan KB pasca persalinan oleh

tenaga kesehatan.

4) Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi ibu hamil,

bersalin, nifas, dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan.

5) Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif,

transparan, dan akuntabel.

Page 4: JAMPERSAL

Sasaran

Sasaran yang dijamin oleh Jaminan Persalinan adalah:

a. Ibu hamilb. Ibu bersalinc. Ibu nifas ( sampai 42 hari pasca melahirkan)d. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)

Page 5: JAMPERSAL

Ruang lingkup JampersalA. Pelayanan persalinan tingkat pertama

Pelayanan persalinan tingkat pertama adalah pelayanan yang diberikanoleh tenaga kesehatan yang berkompeten dan berwenang memberikanpelayanan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanannifas termasuk KB pasca persalinan, pelayanan bayi baru lahir, termasukpelayanan persiapan rujukan pada saat terjadinya komplikasi (kehamilan,persalinan, nifas dan bayi baru lahir) tingkat pertama.

Pelayanan tingkat pertama diberikan di Puskesmas dan PuskesmasPONED serta jaringannya termasuk Polindes dan Poskesdes, fasilitaskesehatan swasta yang memiliki Perjanjian Kerja Sama (PKS) denganTim Pengelola Kabupaten/Kota.

Page 6: JAMPERSAL

Ruang Lingkup Jampersal

Jenis pelayanan Jaminan persalinan di tingkat pertama meliputi:

1. Pemeriksaan kehamilan2. Pertolongan persalinan normal3. Pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan4. Pelayanan bayi baru lahir5. Penanganan komplikasi pada kehamilan,

persalinan, nifas dan bayi baru lahir

Page 7: JAMPERSAL

Ruang Lingkup JampersalB. Pelayanan Persalinan Tingkat Lanjutan

Pelayanan persalinan tingkat lanjutan adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan spesialistik, terdiri dari pelayanan kebidanan dan neonatus kepada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi dengan risiko tinggi dan komplikasi, di rumah sakit pemerintah dan swasta yang tidak dapat ditangani pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan dilaksanakan berdasarkan rujukan, kecuali pada kondisi kedaruratan.

Pelayanan tingkat lanjutan diberikan di fasilitas perawatan kelas IIIdi Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta yang memiliki PerjanjianKerja Sama (PKS) dengan Tim Pengelola Kabupaten/Kota

Page 8: JAMPERSAL

Ruang Lingkup Jampersal

Jenis pelayanan Persalinan di tingkat lanjutan meliputi:

1. Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi (RISTI) dan penyulit

2. Pertolongan persalinan dengan RISTI dan penyulit yang tidak mampu dilakukan di pelayanan tingkat pertama.

3. Penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang setara.

Page 9: JAMPERSAL

Pendanaan Jampersal

• Pendanaan Persalinan dilakukan secara terintegrasi dengan Jamkesmas.

• Pengelolaan dana Jaminan Persalinan, dilakukan sebagai bagian dari pengelolaan dana Jamkesmas pelayanan dasar.

• Pengelolaan dana Jamkesmas dilakukan oleh Dinas Kesehatan selaku Tim Pengelola Jamkesmas Tingkat Kabupaten/Kota.

Page 10: JAMPERSAL

Pendanaan Jampersal (cont’d)

1. Sumber danaDana Jaminan Persalinan bersumber dari APBN Kementerian Kesehatan yang dialokasikan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan.

2. Alokasi DanaAlokasi dana Jaminan Persalinan di Kabupaten/Kotadiperhitungkan berdasarkan perkiraan jumlah sasaran yang belum memiliki jaminan persalinan di daerah tersebut dikalikan besaran biaya paket pelayanan persalinan tingkat pertama.

Page 11: JAMPERSAL

Indikator keberhasilan, Pemantauan Dan Evaluasi

A. Indikator KeberhasilanIndikator keberhasilan Jaminan Persalinan sebagai dasar dalam menilai keberhasilan dan pencapaian pelaksanaan Jaminan Persalinan digunakan beberapa kelompok indikator-indikator sebagai berikut :1. Indikator Kinerja Program2. Indikator Kinerja Pendanaan dan Tata Kelola

Keuangan

Page 12: JAMPERSAL

Con’t

B. Pemantauan Dan Evaluasi- Tujuan :

Pemantauan perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kesesuaian antara rencana program dan pelaksanaan di lapangan, sedangkan evaluasi bertujuan melihat pencapaian indikator keberhasilan.

Page 13: JAMPERSAL

Con’t

MekanismePemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala baik bulanan, triwulan, semester maupun tahunan oleh Pusat dan Dinkes Provinsi/Kabupaten/Kota melalui kegiatan-kegiatan sbb:a. Pertemuan koordinasi (tingkat Pusat; Provinsi dan

Kabupaten/Kota)b. Pengolahan dan analisis datac. Supervisi

Page 14: JAMPERSAL

Masalah atau kendala yang dihadapi

1. Aturan Jampersal yang multi tafsir2. Banyak bidan yang tidak mau melayani

Jampersal3. Jampersal Gagal Jaring Peserta Baru KB4. Penyebaran informasi tentang Jampersal

tidak merata

Page 15: JAMPERSAL

Kesimpulan• Jampersal merupakan program yang ditujukan mengurangi AKI dan

AKB dengan memberikan jaminan persalinan kepada ibu hamil, melahirkan dan nifas yang belum memiliki jaminan kesehatan.

• Jampersal mempunyai banyak tujuan yang sangat mulia, . namun realitasnya jaminan Persalinan (Jampersal) hingga kini masih menyimpan sejumlah masalah terutama implementasinya di lapangan. Misalnya, aturan jampersal yang multi tafsir, banyak bidan yang tidak mau melayani jampersal, jampersal gagal menjaring peserta baru KB, penyebaran informasi tentang jampersal yang kurang merata.

• Dari beberapa permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa aturan jampersal yang kurang jelas, harus lebih di jelaskan lagi dan dipertajam secara teknis lagi, serta penyebaran informasi yang merata di semua daerah, agar manfaat Jampersal dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia