JAMINAN UTZ · - Memberikan definisi yang lebih jelas tentang pilihan-pilihan sertifikasi yang ada...

42
1 JAMINAN UTZ Protokol Sertifikasi Versi 4.2 Januari 2018

Transcript of JAMINAN UTZ · - Memberikan definisi yang lebih jelas tentang pilihan-pilihan sertifikasi yang ada...

1

JAMINAN UTZ

Protokol Sertifikasi Versi 4.2 Januari 2018

www.utz.org 2

Salinan dan terjemahan dokumen ini tersedia dalam format elektronik di

Situs web UTZ:

www.utz.org/resource-library

Silakan kirimkan komentar atau saran Anda ke:

[email protected]

[email protected]

[email protected]

[email protected]

Atau lewat pos ke:

UTZ

Standards and Assurance Department

De Ruyterkade 6 bg

1013 AA Amsterdam

The Netherlands

© UTZ 2018 Tidak ada bagian dari publikasi ini yang boleh direproduksi, disimpan dalam sistem yang dapat diakses kembali, atau dikirimkan dalam bentuk atau cara apapun, baik elektronik, mekanis, fotokopi, rekaman, atau apa saja tanpa menyebutkan sumbernya dengan lengkap.

www.utz.org 3

Isi 1. PENDAHULUAN ........................................................................................................................................... 4

1.1. Apa yang dimaksud dengan Protokol Sertifikasi? ............................................................................ 4

1.2. Mengapa diperlukan versi yang diperbarui? ..................................................................................... 4

1.3. Kapan harus mematuhi Protokol Sertifikasi versi 4.2 ....................................................................... 4

1.4. Cakupan dokumen ini ...................................................................................................................... 5

1.5. Dokumen-dokumen dan terjemahan-terjemahan lain yang relevan ................................................ 5

1.6. Menghubungi UTZ .......................................................................................................................... 6

1.7. Singkatan ........................................................................................................................................ 7

1.8. Definisi ............................................................................................................................................ 7

1.9. Kepatuhan terhadap undang-undang nasional .............................................................................. 10

2. PROSES SERTIFIKASI ............................................................................................................................. 11

2.1. Pengantar ...................................................................................................................................... 11

2.2. Siapa yang harus disertifikasi dan/atau dilisensi? ........................................................................... 11

2.3. Proses sertifikasi umum ................................................................................................................. 15

2.4. Proses Sertifikasi untuk Pedoman Perilaku .................................................................................... 25

2.5. Proses Sertifikasi untuk Rantai pengawasan (ChoC) ...................................................................... 32

2.6. Hak-Hak UTZ ................................................................................................................................. 35

3. LEMBAGA-LEMBAGA SERTIFIKASI.........................................................................................................37

3.1. Kepatuhan terhadap ISO 17065 and/0r ISO 17021 ...........................................................................37

3.2. Ketidakberpihakan dan kerahasiaan ...............................................................................................37

3.3. Melaporkan hasil audit dan memohon lisensi ................................................................................. 38

3.4. Audit mendadak ............................................................................................................................ 38

3.5. Laporan tahunan ........................................................................................................................... 40

3.6. Proteksi terhadap integritas UTZ ................................................................................................... 40

3.7. Komunikasi tentang UTZ dan penggunaan logo UTZ ..................................................................... 40

3.8. Biaya ............................................................................................................................................. 41

4. JAMINAN PROGRAM UTZ ...................................................................................................................... 42

4.1. Prosedur ketidakpuasan ................................................................................................................ 42

4.2. Sistem Pemantauan LS.................................................................................................................. 42

4.3. Kebijakan Sanksi ........................................................................................................................... 42

4.4. Program Pelatihan LS .................................................................................................................... 42

www.utz.org 4

1. PENDAHULUAN

1.1. Apa yang dimaksud dengan Protokol Sertifikasi? UTZ adalah sebuah program dan label bagi pertanian berkelanjutan di seluruh dunia. Protokol Sertifikasi UTZ menjelaskan proses untuk menjadi anggota bersertifikat UTZ atau Lembaga Sertifikasi (LS) UTZ yang sah. Protokol ini menjelaskan anggota mana yang perlu mendapatkan audit eksternal, dan bagaimana serta kapan audit harus dilakukan. Protokol Sertifikasi juga menjelaskan pengaturan yang menetapkan hubungan antara LS dan UTZ. Protokol Sertifikasi UTZ memiliki empat bagian:

1. PENDAHULUAN: berisi hal-hal umum mengenai dokumen ini, misalnya mengapa versi diperbarui, cakupan, singkatan-singkatan, dan definisi-definisi.

2. PROSES SERTIFIKASI: menjelaskan prosedur dan ketentuan memperoleh sertifikasi sesuai standar-

standar UTZ.

3. LEMBAGA SERTIFIKASI: menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab sebagai LS yang disetujui UTZ.

4. JAMINAN: menjelaskan sistem jaminan program UTZ, termasuk Prosedur Ketidakpuasan UTZ, Sistem Pemantauan LS, Kebijakan Sanksi dan Program Pelatihan untuk LS.

1.2. Mengapa diperlukan versi yang diperbarui?

Standar-standar dan kebijakan-kebijakan UTZ diperbaiki, disempurnakan, dan diperbarui secara berkala berdasarkan perubahan dalam program UTZ, pengalaman yang lalu dengan standar/kebijakan tersebut, dan umpan balik yang diterima dari para pemangku kepentingan.

Protokol Sertifikasi UTZ sebelumnya (versi 4.1 Januari 2016) telah direvisi untuk:

- Memperbaiki kesalahan (minor) dalam Protokol Sertifikasi UTZ versi 4.1 Januari 2016;

- Memperkenalkan perubahan yang terkait dengan frekuensi dan intensitas audit-audit Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC).

- Memberikan definisi yang lebih jelas tentang pilihan-pilihan sertifikasi yang ada dalam program UTZ.

1.3. Kapan harus mematuhi Protokol Sertifikasi versi 4.2 Protokol Sertifikasi UTZ versi 4.2 Januari 2018 ini menggantikan Protokol Sertifikasi UTZ versi 4.1 Januari 2016. Versi 4.2 merupakan versi 4.1 Januari 2016 yang telah disempurnakan. Mulai 1 April 2018 dan seterusnya Protokol Sertifikasi UTZ versi 4.2 Januari 2018 menjadi wajib dan versi 4.1 Januari 2016 tidak berlaku lagi. LS dan para stafnya yang telah disetujui menurut Protokol UTZ versi terdahulu tetap disetujui menurut Protokol UTZ versi 4.2 dan tidak perlu lagi mengajukan permohonan untuk kantor, cakupan, Manajer Perencana, dan staf pemberi sertifikasi mereka yang telah disetujui sebelumnya. Para auditor yang telah disetujui LS juga berstatus tetap disetujui (secara internal). Namun, mulai dari tanggal 1 Januari 2018 dan seterusnya, semua kantor, Manajer Perencana, pemberi sertifikat dan auditor yang telah disetujui harus memenuhi persyaratan pelatihan seperti yang dijelaskan dalam Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi (lihat bab 1.5).

www.utz.org 5

Penarikan peraturan yang mengizinkan sertifikat Rantai Pengawasan (ChoC) dengan masa berlaku 3 tahun (lihat bagian 2.5.3) akan segera berlaku mulai tanggal 1 Januari 20018 dan seterusnya, karena hal ini berkaitan dengan penarikan peraturan sebelumnya yang tidak diterapkan sepenuhnya, alih-alih memperkenalkan perubahan baru menurut Protokol 4.2.

1.4. Cakupan dokumen ini Dokumen ini berlaku bagi pihak-pihak berikut:

- Anggota-anggota UTZ - Para calon LS dan LS yang telah disetujui - UTZ

1.5. Dokumen-dokumen dan terjemahan-terjemahan lain yang relevan Protokol Sertifikasi tersedia dalam beberapa bahasa. Jika ada keraguan tentang keakuratan informasi dalam dokumen versi terjemahan ini, silakan merujuk pada versi Bahasa Inggris yang merupakan versi resmi dan mengikat. Berbagai terjemahan dan dokumen lainnya yang relevan tersedia di situs web UTZ. Dokumen-dokumen tersebut meliputi:

- Pedoman Perilaku (Pedoman): standar untuk para produsen/kelompok produsen yang meliputi metode pertanian dan kondisi kerja yang lebih baik serta perawatan yang lebih baik atas alam dan masa depan. Jika seorang produsen/kelompok produsen melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Pedoman dan mendapatkan audit yang dilakukan oleh LS yang disetujui, yang berujung pemberian sertifikat, mereka diizinkan menjual produk-produk mereka sebagai produk bersertifikat UTZ.

- Standar Rantai Pengawasan (ChoC –Chain of Custody): standar untuk Pelaku Rantai Pasokan (SCA-Supply Chain Actors) yang dirancang untuk memberikan keyakinan penuh bahwa produk bersertifikat UTZ secara fisik atau administratif (jika terjadi saldo massa/mass balance) terkait dengan produsen/kelompok produsen bersertifikat UTZ, serta memastikan keterlacakan produk bersertifikat UTZ. Sertifikasi terhadap Standar Rantai pengawasan (ChoC) memastikan bahwa produk-produk yang dijual oleh Pelaku Rantai Pasokan bersertifikat (SCA) sudah bersertifikat UTZ, dan telah diperdagangkan dan ditangani sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh UTZ.

- Persyaratan bagi Lembaga Sertifikasi: bersama dengan Protokol Sertifikasi, dokumen ini menjelaskan Sistem Jaminan UTZ. Dokumen ini membahas proses dan persyaratan-persyaratan untuk menjadi LS yang disetujui UTZ serta persyaratan-persyaratan untuk menjadi staf LS. Selain itu, metodologi yang digunakan oleh UTZ untuk memantau kinerja LS juga dijelaskan di dokumen ini, beserta Kebijakan Sanksi yang berlaku apabila jaminan Standar UTZ dilanggar. Terakhir, dokumen ini juga menjabarkan Program Pelatihan LS UTZ, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari proses persetujuan.

- Daftar LS yang disetujui: Daftar LS yang disetujui oleh UTZ untuk melakukan audit-audit sertifikasi UTZ. Indikasi wilayah/negara di mana setiap LS dapat melakukan pemeriksaan juga tersedia di situs web UTZ.

- Daftar Periksa Pedoman Perilaku dan Rantai pengawasan (ChoC): daftar ringkas semua poin kontrol (control point/CP) dan pertanyaan yang dipakai dalam proses pemantauan dan evaluasi, dengan kolom tambahan untuk menambahkan berbagai komentar. Dokumen-dokumen ini wajib digunakan oleh para anggota (dan subkontraktor mereka) untuk melaksanakan pengkajian mandiri dan dapat digunakan auditor dari LS untuk melakukan audit eksternal (lihat bagian 2.3).

www.utz.org 6

- Kebijakan Pelabelan dan Merk Dagang: dokumen yang menjelaskan persyaratan untuk:

o Pelabelan pada kemasan baik eceran maupun produk-produk jasa makanan, misalnya label

UTZ pada kemasan kopi untuk pasar eceran dan pada kemasan biji kopi untuk pasar luar

ruang.

o Penggunaan merek dagang UTZ selain pada kemasan, misalnya penggunaan merk dagang

UTZ pada situs web, iklan atau laporan perusahaan.

Pelabelan meliputi segala hal yang mengacu kepada bahan-bahan bersertifikat UTZ, baik dengan maupun tanpa logo. Kata-kata yang tepat (pernyataan dalam bentuk teks) serta rincian tentang penggunaan logo yang benar (warna, posisi, ukuran) merupakan bagian dari kebijakan pelabelan.

- Dokumen Panduan: kumpulan dokumen ini menjelaskan panduan penerapan dan auditabilitas

standar UTZ untuk topik-topik khusus dan negara-negara tertentu.

- Dokumen Panduan Program untuk EUBT/UTZ: dokumen yang menjelaskan struktur dan proses

sertifikasi menurut program teh herbal gabungan Union for Ethical BioTrade dan UTZ. Program

UEBT/UTZ merupakan sebuah kemitraan yang didasarkan pada pengakuan UTZ atas Standar Ethical

BioTrade dan Protokol Sertifikasi UEBT/UTZ. Setelah UEBT menerbitkan sertifikat Pedoman Perilaku,

sertifikat Rantai Pengawasan (ChoC) UTZ dan Protokol Sertifikasi UTZ berlaku di sepanjang sisa rantai

pasokan, sampai pengolahan produk yang jatuh ke tangan konsumen akhir.

1.6. Menghubungi UTZ Dukungan bagi LS LS dapat menghubungi departemen UTZ Standards & Assurance dengan menggunakan alamat email berikut, misalnya untuk menanyakan standar UTZ, apabila terdapat masalah dalam mematuhi Protokol Sertifikasi, berkomunikasi tentang anggota (penundaan dan penarikan sertifikat dan lisensi) dan persetujuan dan pelatihan LS.

- [email protected] untuk sertifikasi Kopi

- [email protected] untuk sertifikasi Kakao

- [email protected] untuk sertifikasi Teh (termasuk Teh Rooibos dan Herbal1)

- [email protected] untuk sertifikasi Hazelnut

- [email protected] untuk mengurus akun-akun dan persetujuan LS

- [email protected] untuk pemantauan LS

- [email protected] untuk pelatihan LS

Dukungan bagi Anggota Anggota dapat menghubungi Tim Dukungan Anggota UTZ di [email protected], misalnya untuk menanyakan standar UTZ, apabila terdapat masalah dalam mematuhi Protokol Sertifikasi, dan pemberlakuan pembebasan audit. Dukungan Keterlacakan (untuk para anggota dan LS) Para Anggota dan LS dapat menghubungi email [email protected] apabila membutuhkan bantuan untuk mengakses atau menggunakan sistem keterlacakan UTZ (Good Inside Portal atau MultiTrace).

1 Jika Anda produsen atau kelompok produsen teh Herbah, Anda harus menghubungi UEBT

www.utz.org 7

1.7. Singkatan Berikut ini adalah singkatan-singkatan yang digunakan dalam dokumen ini: LS Lembaga Sertifikasi (Certification Body) Pedoman Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ChoC Standar Rantai pengawasan (Chain of Custody Standard) CP Poin Kontrol (Control Point) GIP Good Inside Portal2 IMS Sistem Manajemen Internal (Internal Management System) IP Identity Preserved - Identitas Terpelihara (tingkat keterlacakan) MB Mass Balance - Saldo Massa (tingkat keterlacakan) S&A Standards & Assurance (departmen di bawah UTZ) SCA Pelaku Rantai Pasokan (Supply Chain Actor) SG Segregasi (tingkat keterlacakan)

1.8. Definisi Kecuali disebutkan adanya arti lain, istilah “produsen”, “kelompok produsen”, “SCA” dan “LS” dalam dokumen ini merujuk pada produsen bersertifikat UTZ, kelompok produsen bersertifikat UTZ, Pelaku Rantai Pasokan bersertifikat, dan LS yang disetujui UTZ.

Anggota Semua produsen, kelompok produsen, dan SCA yang berhasil terdaftar dalam UTZ.

Auditor Petugas berkualifikasi yang melaksanakan audit atas nama dan di bawah tanggung jawab LS.

Mengikuti metodologi yang tepat, auditor mengumpulkan bukti untuk mengevaluasi seberapa baik

kriteria standar terpenuhi. Auditor harus objektif, tidak memihak, dan kompeten.

Audit Proses sistematis, independen, dan terdokumentasi untuk mendapatkan dan mengakses bukti audit untuk menentukan seberapa taraf persyaratan sertifikasi UTZ terpenuhi.

- Audit sertifikasi

Audit yang dilakukan oleh LS untuk menentukan seberapa taraf yang dipenuhi seorang anggota untuk sertifikasi UTZ dan berdasarkan itu keputusan sertifikasi dibuat dan sertifikat dapat diterbitkan.

- Audit perpanjangan

Audit yang dilakukan LS untuk mengevaluasi perubahan pada informasi sertifikasi selama validasi sertifikat. Perpanjangan audit memberikan jalan untuk memberi sertifikasi volume tambahan atau aktivitas pemprosesan baru, dan/atau untuk menambahkan area baru, lokasi dan/atau anggota kelompok untuk disertifikasi.

- Audit tindak lanjut

Audit yang dilakukan LS untuk memverifikasi pelaksanaan tindakan koreksi. Audit tindak lanjut memberikan jalan untuk menyelesaikan ketidakpatuhan yang ditemukan pada audit sebelumnya. Audit tindak lanjut dapat berupa audit fisik ataupun tidak.

- Audit paralel Audit yang dilakukan atas nama UTZ setelah LS melaksanakan audit terhadap pihak yang diaudit untuk cakupan yang sama. Audit paralel digunakan untuk mengevaluasi kinerja LS dan auditor yang melakukan audit sebelumnya.

- Audit fisik Kunjungan auditor ke fasilitas anggota untuk mendapatkan bukti audit, untuk menentukan seberapa persyaratan untuk sertifikasi UTZ telah terpenuhi.

- Pra-audit Audit yang dilakukan LS terhadap (calon) anggota dengan tujuan untuk menilai tindakan apa yang masih perlu dilakukan sebelum audit sertifikasi bisa berhasil. Pra-audit tidak dianggap sebagai aktivitas konsultasi.

- Audit bayangan

Audit yang dilakukan atas nama UTZ dengan menyaksikan audit (audit sertifikasi atau tindak lanjut) yang dilakukan LS. Audit bayangan digunakan untuk mengevaluasi kinerja LS dan auditor yang melakukan audit.

- Audit mendadak

Audit yang diumumkan kepada anggota dalam waktu singkat dan dilakukan oleh LS selama sertifikat masih valid. Audit ini dilakukan untuk mengevaluasi apakah anggota tersebut masih memenuhi persyaratan UTZ yang berlaku dan/atau untuk mengevaluasi kinerja auditor LS yang melakukan audit terakhir.

Auditor Petugas berkualifikasi yang melaksanakan audit atas nama dan di bawah tanggung jawab LS.

Mengikuti metodologi yang tepat, auditor mengumpulkan bukti untuk mengevaluasi seberapa baik

kriteria standar terpenuhi. Auditor harus objektif, tidak memihak, dan kompeten.

2Salah satu sistem keterlacakan UTZ online dapat diakses di www.goodinsideportal.org

www.utz.org 8

Format Laporan Audit Tambahan

Format Word yang digunakan oleh LS untuk melaporkan hasil audit kepada UTZ, digunakan untuk audit-audit yang tidak tercatat dalam sistem keterlacakan UTZ, misalnya jika terjadi audit mendadak, perpanjangan (yang membutuhkan audit LS), dan/atau audit-audit lain di luar proses sertifikasi biasa (lihat bagian 2.4 dan 2.5).

Kelompok produsen

Kelompok produsen terorganisasi yang menjadi bagian dari IMS dan disertifikasi bersama-sama di bawah opsi "sertifikasi kelompok" atau “sertifikasi multi-kelompok." Kelompok ini dapat diorganisasi oleh asosiasi atau koperasi atau dikelola oleh pelaku rantai pasokan (misalnya eksportir) atau entitas lain.

Ketidakpatuhan Tidak terpenuhinya persyaratan salah satu standar UTZ.

Koreksi Tindakan untuk memperbaiki ketidakpatuhan.

Lahan Pertanian

Semua lahan dan fasilitas yang digunakan untuk produksi pertanian dan aktivitas pengolahan yang dikelola oleh manajemen yang sama, dan dengan prosedur operasional yang sama. Sebuah lahan pertanian bisa terdiri dari beberapa petak tanaman bersertifikat UTZ yang tidak saling bersebelahan dan beberapa petak tanaman yang tidak bersertifikat UTZ, dengan syarat semuanya ditangani menggunakan alat produksi yang sama, seperti tenaga kerja, mesin pertanian, fasilitas bangunan, pasokan air, peralatan, dsb. Poin kontrol dari Blok A dan Blok B berlaku untuk tanaman bersertifikat UTZ, sementara poin kontrol dari Blok C dan Blok D berlaku untuk seluruh lahan pertanian. Satu lahan pertanian tidak boleh secara serentak dimasukkan dalam cakupan lebih dari satu pemegang sertifikasi UTZ. Jika satu lahan pertanian bergabung dengan sertifikasi multi-lokasi, pemilik atau operator lahan pertanian tersebut menggabungkan sistem manajemennya dengan sistem manajemen operator lainnya di bawah sistem manajemen gabungan.

Lembaga Sertifikasi

Perusahaan pihak ketiga yang melakukan audit terhadap satu atau lebih standar UTZ.

Lisensi Izin yang diberikan oleh UTZ kepada anggotanya untuk menggunakan merek dagang UTZ dan menggunakan sistem penelusuran untuk mencatat transaksi serta mengelola dan menyimpan persetujuan pelabelan produk UTZ.

Manajer Perencana

Anggota staf LS yang bertanggung jawab untuk pengelolaan administratif akun LS pada program UTZ.

Operator Luar Rumah (juga disebut jasa makanan)

Perusahaan yang membeli produk konsumen akhir, dan menangani produk tersebut sebelum menyajikan atau menjual kepada konsumen.

Panen terus-menerus

Situasi dimana produk bersertifikat dipanen terus-menerus selama paling tidak 10 bulan. Peraturan untuk panen terus-menerus berlaku hanya untuk program teh UTZ.

Pelaku Rantai Pasokan (SCA)

Entitas yang beroperasi dalam rantai pasokan UTZ dan bukan merupakan produsen/kelompok produsen. Contoh SCA adalah para pengolah (termasuk sub-kontraktor) dan pedagang.

Pemberi Lisensi Anggota staf LS (atau kontraktor independen yang dikontrak) yang atas persetujuan UTZ, yang bertanggung jawab mengambil keputusan sertifikasi.

Pemeriksa internal

Petugas yang ditunjuk IMS untuk melakukan pemeriksaan internal atas anggota kelompok perseorangan.

Pemeriksaan internal

Pemeriksaan yang dilakukan atas nama IMS dan oleh seorang pemeriksa internal atau lebih untuk menilai kepatuhan anggota kelompok dan perantara dengan semua persyaratan Pedoman Perilaku UTZ yang berlaku.

Penanganan fisik

Setiap aktivitas yang meliputi kontak fisik dengan produk yang tidak dikantongi, tidak disegel, atau tidak dikemas. Aktivitas yang dianggap sebagai penanganan fisik terdaftar dalam lampiran khusus produk Rantai pengawasan (ChoC).

Pengecer Rantai pasar swalayan atau titik penjualan lain untuk produk konsumen akhir, yang dapat langsung diakses oleh konsumen. Pedagang grosir termasuk dalam kategori ini.

Pengkajian mandiri

Evaluasi yang dilakukan oleh atau atas nama seorang anggota terhadap tingkat penerapannya sendiri atas salah satu atau lebih standar UTZ.

Perantara Pihak yang memperdagangkan (membeli dan menjual) produk bersertifikat UTZ sebelum produk mencapai tingkat pembeli pertama. Perantara bisa juga menangani secara fisik dan berdasarkan aktivitasnya, perantara wajib mengikuti persyaratan pedoman perilaku yang berlaku. UTZ tidak mendorong penggunaan perantara tetapi mengakui bahwa mereka berperan penting bagi rantai pasokan tertentu. Sehingga mereka boleh dimasukkan dalam cakupan sertifikasi selama kepatuhannya bisa dijamin oleh produsen/kelompok produsen.

Permintaan Lisensi

Kuesioner dalam sistem penelusuran UTZ, diisi oleh LS untuk melaporkan hasil audit kepada UTZ dan untuk meminta lisensi atas nama anggota.

www.utz.org 9

Petak tanaman Sebidang lahan bersebelahan di dalam satu lahan pertanian. Satu petak tanaman ditanami dengan tanaman bersertifikasi UTZ tertentu, tanpa memperhatikan tahap perkembangannya, ditanami satu jenis tanaman atau ditanami bersama tanaman lainnya. Petak tanaman ditanami dengan menggunakan praktik dan masukan pertanian yang sama.

Produk bersertifikat UTZ

Untuk IP (Identitas Terpelihara) dan SG (Segregasi): produk yang diproduksi oleh produsen / kelompok produsen bersertifikat UTZ dan disimpan terpisah secara fisik dari produk yang tidak bersertifikat UTZ. Untuk MB (Saldo Massa): produk yang secara administratif berkaitan dengan jumlah yang sama dari produk yang diproduksi oleh produsen / kelompok produsen bersertifikat UTZ.

Produksi paralel Produksi di mana pertanian yang sama menanam produk yang sama di plot yang bersertifikat UTZ dan plot lain yang tidak bersertifikat.

Produsen Orang atau organisasi yang mewakili suatu lahan kebun dan bertanggung jawab atas produk yang dijual oleh kebun tersebut.

SCA Skala Kecil SCA atau Pelaku Rantai Pasokan yang secara fisik menangani volume kecil dari produk keseluruhan (produk UTZ, produk yang sama non-UTZ). Jumlah volume yang menjelaskan kategori ini berlaku untuk produk spesifik (lihat bab 2.2.2).

Sertifikat Dokumen yang dikeluarkan oleh LS yang disetujui UTZ ketika anggota mematuhi persyaratan satu atau lebih standar UTZ. Sertifikat ini memberikan jalan bagi anggota bersertifikat untuk meminta lisensi di GIP agar dapat memperdagangkan produk bersertifikat UTZ.

Sistem keterlacakan UTZ

Platform online yang digunakan oleh semua pelaku dalam program UTZ untuk menyimpan informasi LS dan anggota, untuk merencanakan audit, melaporkan temuan audit, mencatat transaksi produk bersertifikat UTZ, serta mengajukan permintaan dan persetujuan pelabelan. Saat ini UTZ menggunakan dua sistem keterlacakan secara bersamaan: Good Inside Portal (GIP) dan MultiTrace. Istilah sistem keterlacakan UTZ merujuk pada kedua platform tersebut secara bergantian, kecuali dengan jelas disebutkan sebaliknya.

Sistem Manajemen Internal (IMS)

Sistem terdokumentasi dari suatu manajemen mutu yang dipersyaratkan untuk sertifikasi Pedoman Perilaku kelompok dan multi-kelompok. Tujuan IMS adalah untuk memfasilitasi pengorganisasian dan pengelolaan kelompok yang efisien dan untuk memastikan bahwa kelompok dan anggota kelompok mematuhi ketentuan yang berlaku di Pedoman Perilaku UTZ.

Subkontraktor Entitas sah yang dikontrak oleh anggota bersertifikat atau calon anggota untuk melakukan tugas tertentu yang tercakup dalam sertifikasi UTZ. Tugas ini bisa berupa jasa pertanian (penyemprotan bahan-bahan kimia pertanian) hingga jasa administrasi (pembagian premi). Menurut ketentuan, subkontraktor bukan pemilik sah dari produk bersertifikasi UTZ. Bergantung pada aktivitas subkontraktor, persyaratan-persyaratan dalam Pedoman Perilaku dan/atau Standar Rantai Pengawasan yang berkaitan dengan tugas mereka wajib dipatuhi.

Sumber Penyebab

Penyebab pokok atas terjadinya suatu masalah.

Tahun kalender Periode antara dan termasuk 1 Januari hingga 31 Desember.

Tindakan korektif

Tindakan untuk mengatasi penyebab ketidakpatuhan terhadap poin kontrol, untuk mencegah pengulangan. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak ketidakpatuhan yang ditemukan.

Tingkat keterlacakan

Seberapa jauh suatu produk dapat dilacak balik ke sumber sertifikasinya. Dalam program UTZ, terdapat tiga pilihan (IP, SG, MB) tingkat keterlacakan yang bisa diberlakukan ke produk bersertifikat dan proses-proses terkait. IP - Identity Preserved (Identitas Terpelihara): Identitas produsen/kelompok produsen bersertifikat terpelihara sepanjang rantai pasokan. Produk dapat dilacak balik ke produsen/kelompok produsen asalnya. Variasi tingkat keterlacakan IP adalah Mixed Identity Preserved – MixIP (Identitas Terpelihara Campuran). Pada tingkat ini, produk dari beberapa produsen/kelompok produsen dicampur, namun produk tersebut bisa dilacak balik ke golongan produsen/kelompok produsen ini. Persyaratan yang berlaku untuk tingkat keterlacakan IP juga berlaku untuk MixIP. Segregasi (SG): Produk bersertifikat UTZ dari produsen/kelompok produsen yang berbeda dicampur. Produk diproduksi oleh produsen/kelompok produsen UTZ, namun identitas produsen spesifiknya tidak terlacak. MB – Mass Balance (Saldo Massa) (Catatan: Pilihan MB hanya bisa berlaku untuk kakao bersertifikat UTZ dan pelaku rantai pasokan (SCA) hazelnut): Keterlacakan administratif produk bersertifikat. Keterlacakan MB memungkinkan sebagian keluaran dari SCA dijual dengan klaim MB UTZ, sesuai dengan jumlah masukan bersertifikat UTZ (dan pertimbangan tingkat konversi).

www.utz.org 10

Sesuai dengan peristilahan ISO, definisi berikut berlaku untuk memahami bagaimana cara menafsirkan Protokol Sertifikasi ini:

“harus/wajib” menunjukkan persyaratan

“sebaiknya” menunjukkan rekomendasi

“boleh” digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu diperbolehkan

“bisa” digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu itu memungkinkan, misalnya, organisasi atau

individu bisa melakukan sesuatu

1.9. Kepatuhan terhadap undang-undang nasional UTZ berupaya agar para anggotanya dan LS menjadi sosok panutan untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan di daerah operasi mereka. Dalam hal ini, para anggota dan LS wajib mematuhi perundangan nasional, segala peraturan, dan kesepakatan sektoral atau kesepakatan tawar-menawar kolektif.

www.utz.org 11

2. PROSES SERTIFIKASI

2.1. Pengantar Untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan, UTZ mengembangkan dua standar: Pedoman Perilaku (Pedoman) dan Standar Rantai pengawasan (ChoC) (lihat bagian 1.5). Produsen / kelompok produsen dan SCA (Pelaku Rantai Pasokan) yang akan menjual dan/atau membeli produk mereka sebagai bersertifikat UTZ harus menjadi anggota UTZ3 dan memenuhi semua persyaratan yang berlaku dari standar yang berlaku.4 Sebagian besar anggota juga perlu disertifikasi (mendapatkan audit sertifikasi) dan/atau mendapatkan izin untuk menggunakan merek dagang UTZ. Bagian selebihnya dari bab ini menjelaskan untuk anggota mana hal tersebut berlaku, dan menjelaskan proses sertifikasi dan pemberian lisensi.

2.2. Siapa yang harus disertifikasi dan/atau dilisensi?

2.2.1. Siapa yang harus disertifikasi? Sertifikasi diberikan oleh lembaga independen berupa jaminan (sertifikat) bahwa sebuah produk, jasa, atau sistem memenuhi persyaratan tertentu. Untuk sertifikasi UTZ, pemberian sertifikasi perlu terlebih dahulu mendapatkan audit dari LS yang disetujui UTZ terkait persyaratan Pedoman Perilaku dan/atau Standar Rantai pengawasan (ChoC). Produsen / kelompok produsen Semua produsen / kelompok produsen yang menjual produknya sendiri sebagai produk-produk bersertifikat UTZ harus disertifikasi berdasarkan Pedoman Perilaku. Produsen / kelompok produsen juga harus disertifikasi berdasarkan Standar Rantai pengawasan (ChoC), jika mereka:

melakukan aktivitas penanganan fisik yang tidak tercakup dalam Pedoman Perilaku5, dan/atau

membeli produk bersertifikat UTZ dari seorang atau lebih anggota bersertifikat UTZ dan memenuhi semua dari ketiga kriteria untuk sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC) yang dijelaskan di bawah.

Pelaku Rantai Pasokan (SCA) SCA harus disertifikasi menurut Standar Rantai pengawasan (ChoC) jika mereka memenuhi seluruh tiga kriteria berikut:

1. Memegang kepemilikan sah atas produk bersertifikat UTZ.

2. Secara fisik menangani produk bersertifikat UTZ: semua aktivitas yang dilakukan (oleh SCA sendiri atau subkontraktor) pada produk yang tidak dikantongi, dikemas, atau disegel dianggap sebagai aktivitas penanganan fisik. Lampiran produk ChoC memuat daftar aktivitas yang dianggap sebagai penanganan fisik untuk produk tertentu.

3Dengan cara mendaftar di situs web UTZ, situs ini juga menjelaskan berapa biayanya.

4 Kecuali untuk pengecer yang bukan pemilik merek. Perusahaan-perusahaan ini tidak perlu mendaftar sebagai anggota jika mereka mengklaim bahwa produk yang mereka jual merupakan produk UTZ. 5Segala aktivitas penanganan fisik yang tercakup dalam Pedoman Perilaku berlaku bagi:

Kopi: produksi kopi hijau Kakao: pengeringan, pemilahan, mengemasan biji-biji kakao Teh: produksi teh seduh

Rooibos: pengemasan produk konsumen akhir Hazelnut: produksi hazelnut kupas

www.utz.org 12

3. Mengklaim bahwa suatu produk merupakan produk UTZ: klaim produk UTZ adalah setiap komunikasi pada kemasan atau selain pada kemasan dengan atau tanpa menggunakan logo UTZ, yang merujuk secara langsung maupun tidak langsung pada UTZ, dan dalam kaitannya dengan penawaran atau penjualan produk. Termasuk setiap rujukan umum tentang sumber produk atau kandungan yang berkelanjutan atau bertanggung jawab berdasarkan negara asal produk UTZ. UTZ memiliki wewenang untuk membuat keputusan akhir tentang apakah sesuatu dianggap sebagai klaim produk atau tidak6.

Contoh berikut dianggap sebagai klaim produk: o Jika anggota menyebut UTZ atau status berkelanjutan atau sumber produk atau kandungan

pada faktur tagihan ke klien; o Jika anggota tersebut mengacu pada UTZ atau bilamana produk atau kandungan berasal

dari sumber berkelanjutan dalam merek atau komunikasi produk, termasuk media online, pers, iklan, saat transaksi penjualan;

o Jika anggota menyebut UTZ atau status berkelanjutan atas sumber produk atau kandungan yang telah dikirimkan kepada mereka.

Untuk sertifikasi teh dan rooibos, diberlakukan sejumlah aturan berikut ini: - Untuk sertifikasi teh, SCA (Pelaku Rantai Pasokan) yang menangani teh seduh harus disertifikasi

menurut Pedoman Perilaku Inti dan Modul Teh. - Untuk sertifikasi rooibos, SCA yang menangani sampai tahap produk rooibos konsumen akhir, harus

disertifikasi menurut Pedoman Perilaku Inti dan Modul Rooibos. SCA Rooibos yang hanya melakukan aktivitas setelah pemrosesan sekunder harus disertifikasi menurut Standar Rantai pengawasan (ChoC).

2.2.2. Siapa yang tidak perlu disertifikasi? Walaupun semua anggota UTZ harus mematuhi standar UTZ yang berlaku, tidak semua pelaku dalam rantai pasokan perlu mendapatkan audit dan disertifikasi. Perantara dan subkontraktor pada tingkat Pedoman Perilaku Produsen/kelompok produsen bertanggung jawab memastikan bahwa para subkontraktor dan/atau perantaranya mematuhi persyaratan yang berlaku. Dengan demikian, perantara atau subkontraktor tidak perlu memiliki sertifikat sendiri. Persyaratan yang berlaku yang harus dipatuhi oleh subkontraktor dan/atau perantara termasuk juga persyaratan Blok C dan D dari Pedoman Perilaku. Bagi perantara dan subkontraktor, kepatuhan ini harus ditunjukkan untuk setidaknya semua tenaga kerja yang aktivitasnya berada di dalam ruang lingkup pemegang sertifikat. Subkontraktor boleh memiliki sertifikat sendiri. Jika bersertifikat sendiri untuk aktivitas dan komoditas yang disubkontrakkan, maka aktivitas subkontraktor tidak perlu diaudit lagi sebagai bagian dari cakupan sertifikasi dari produsen/kelompok produsen yang menggunakan subkontraktor tersebut. Verifikasi kepatuhan – pemeriksaan internal Perantara: jika bagian dari cakupan sertifikasi produsen/kelompok produsen, kinerja perantara harus dinilai pada saat pemeriksaan internal berkaitan dengan semua persyaratan yang berlaku. Subkontraktor: jika bagian dari cakupan sertifikasi produsen/kelompok produsen, subkontraktor yang tidak memiliki sertifikasi sendiri harus diperiksa secara internal berkaitan dengan semua persyaratan yang berlaku. Verifikasi kepatuhan – audit eksternal Perantara: jika bagian dari cakupan sertifikasi produsen/kelompok produsen, akar pangkat dua dari jumlah total semua perantara harus diaudit secara fisik berkaitan dengan semua persyaratan yang berlaku.

6 Contoh umum yang secara umum tidakdianggap sebagai klaim produk adalah: Laporan CSR (laporan yang diterbitkan, dicetak, online, dsb), iklan atau publikasi lainnya yang menyebutkan kinerja perusahaan berkaitan dengan sumber berkelanjutan, komunikasi internal pemegang saham atau karyawan, indeks berkelanjutan atau penilaian terhadap kinerja perusahaan berkaitan dengan sumber berkelanjutan, komunikasi lainnya di tingkat perusahaan yang menyebutkan sumber berkelanjutan atau tentang sumber multisertifikasi pada merek atau produk. .

www.utz.org 13

Subkontraktor: jika bagian dari cakupan sertifikasi produsen/kelompok produsen, akar pangkat dua dari jumlah total semua subkontraktor yang tidak memiliki sertifikasi sendiri harus diaudit secara fisik berkaitan dengan semua persyaratan yang berlaku. Subkontraktor atau perantara yang melakukan aktivitas apapun dalam tabel berikut harus selalu diaudit secara fisik.

Tempat pengumpulan, gudang, pengangkutan, dsb, milik produsen/kelompok produsen harus diaudit secara eksternal sebagai bagian dari perhitungan kontrol aliran produk dan harus diambil sampelnya berdasarkan penilaian risiko LS. Pemegang sertifikat Pedoman Perilaku bertanggung jawab untuk membuat daftar berisi perantara dan/atau subkontraktornya, termasuk aktivitas mereka. Daftar ini harus diberikan kepada LS sebelum dilakukannya audit agar LS bisa menentukan sampel audit. Bergantung pada penilaian risiko LS, lebih banyak perantara atau subkontraktor daripada jumlah minimum yang ditetapkan di atas boleh dimasukkan dalam sampel. SCA yang tidak memenuhi ketiga kriteria sebagai bersertifikasi UTZ. SCA yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut (status kepemilikan, melakukan penanganan fisik, dan membuat klaim produk) tidak perlu disertifikasi. SCA tersebut meliputi:

1. Subkontraktor (pada tingkat sertifikasi Rantai Pengawasan/Lacak Balak): subkontraktor harus mematuhi ketentuan Standar Rantai Pengawasan (ChoC) yang berlaku tetapi tidak perlu disertifikasi karena tidak memiliki kepemilikan yang sah atas produk bersertifikasi UTZ. Anggota subkontraktor bertanggung jawab atas kepatuhan subkontraktor pada persyaratan ChoC. Jika subkontraktor telah memiliki sertifikat ChoC UTZ sendiri, aktivitas yang disubkontraktorkan oleh SCA tidak perlu diaudit lagi oleh LS: cukup menyerahkan sertifikat ChoC yang sah. Jika SCA mensubkontrakkan semua aktivitasnya kepada subkontraktor bersertifikat UTZ, maka SCA tidak perlu disertifikasi. Jika tidak bersertifikat, subkontraktor tersebut (atau anggota subkontraktor yang bertindak atas nama mereka) harus melakukan pengkajian mandiri menggunakan daftar periksa ChoC UTZ. Dokumentasi tambahan dari kontraktor juga boleh diminta oleh LS. Berdasarkan pengkajian risiko (lihat bagian 2.5), LS boleh memutuskan untuk secara fisik mengaudit sub-kontraktor. Sub-kontraktor yang melakukan aktivitas penanganan fisik yang tercantum dalam tabel di bawah, harus selalu diaudit secara fisik.

Produk Aktivitas-aktivitas penanganan fisik

Kopi Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk produksi kopi hijau

Kakao Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk pengeringan, pemilahan, atau pengantongan biji-biji kakao

Teh Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk produksi teh kemasan

Rooibos Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk pengemasan produk konsumen akhir

Hazelnut Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk produksi kacang hazelnut

Produk Aktivitas-aktivitas penanganan fisik

Kopi Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk produksi kopi hijau

Kakao Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk pengeringan, pemilahan, atau pengantongan biji-biji kakao

Teh Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk produksi teh kemasan

Rooibos Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk pengemasan produk konsumen akhir

Hazelnut Semua aktivitas penanganan fisik hingga dan termasuk produksi kacang hazelnut

www.utz.org 14

Aktivitas yang disubkontrakkan dianggap bagian cakupan aktivitas anggota subkontraktor, tetapi tidak berarti subkontraktor tersebut bersertifikat. Karena itu nama subkontraktor tidak muncul di sertifikat anggota.

2. SCA yang tidak secara fisik menangani produk UTZ: SCA ini harus mematuhi persyaratan yang berlaku dari Standar Rantai pengawasan (ChoC), walaupun bukan sebagai aktor bersertifikat, mereka boleh menandatangani formulir Pernyataan Pembebasan Audit Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC) dan menyerahkannya kepada Tim Dukungan Anggota UTZ (lihat bagian 1.6). Kategori ini meliputi pedagang yang menjadi subkontrak atas semua penanganan fisik produk bersertifikat di bawah anggota bersertifikat ChoC.

3. SCA yang tidak melakukan klaim atas produk UTZ; SCA ini harus mematuhi persyaratan yang berlaku dari Standar Rantai Pengawasan (ChoC), meski bukan sebagai anggota bersertifikat mereka boleh menandatangani formulir Pernyataan Pembebasan Audit Sertifikasi Rantai Pengawasan (ChoC) dan menyerahkannya kepada Tim Dukungan Anggota UTZ (lihat bagian 1.6).

SCA Volume Kecil SCA atau Pelaku Rantai Pasokan yang secara fisik menangani volume kecil harus mematuhi persyaratan dari Standar Rantai Pengawasan (ChoC), tetapi boleh dikecualikan dari keharusan mendapatkan audit sertifikasi dan keharusan bersertifikat. Untuk menerapkan pengecualian tersebut, mereka diwajibkan menandatangani Pernyataan Pembebasan Audit Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC) dan menyerahkannya kepada Tim Dukungan Anggota UTZ (lihat bagian 1.6). SCA Volume Kecil harus mendapatkan persetujuan pelabelan untuk produk apa pun yang dijual dengan logo UTZ. Pengecualian ini berlaku bagi SCA individu dan multi-lokasi yang melakukan aktivitas penanganan fisik yang tidak termasuk di dalam cakupan sertifikasi Pedoman Perilaku (lihat bagian 2.2.2, catatan kaki 5), dan secara fisik menangani kurang dari total volume berikut ini (produk bersertifikat UTZ + non-sertifikat UTZ) per tahun kalender, serta termasuk semua lokasi (jika SCA multi-lokasi):

Kopi:200 MT ekuivalen kopi hijau

Teh:200 MT ekuivalen teh seduh7

Kakao:100 MT ekuivalen biji kakao

Hazelnut: 50 MT ekuivalen kacang hazelnut Operator Eceran dan Luar Ruang Operator Eceran dan Luar Ruang (termasuk operator jasa makanan) tidak perlu bersertifikat. Apabila mereka pemilik merek produk bersertifikat UTZ, maka mereka perlu mendaftar sebagai anggota dan bertanggung jawab mematuhi Kebijakan Pelabelan dan Merek Dagang UTZ. Pemantauan Anggota UTZ memiliki wewenang untuk melakukan audit terhadap anggota yang telah menandatangani dan menyerahkan Pernyataan Pembebasan Audit Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC). Sasaran audit ini adalah untuk memverifikasi bahwa anggota-anggota tersebut memenuhi persyaratan untuk dikecualikan dari sertifikasi dan bahwa mereka mematuhi ketentuan Standar Rantai pengawasan (ChoC). Apabila audit semacam ini mengungkap suatu fakta bahwa anggota tersebut tidak mematuhi ketentuan Standar Rantai pengawasan (ChoC) yang berlaku atau tidak memenuhi syarat untuk diberikan pembebasan audit sertifikasi, UTZ berhak mengenakan biaya audit kepada anggota tersebut dan membatalkan lisensi dan persetujuan pelabelan anggota dalam sistem keterlacakan UTZ.

7 Ekuivalen teh mencakup teh seduh, rooibos prosesan, rooibos hijau prosesan dan teh herbal kering..

www.utz.org 15

2.2.3. Siapa yang harus dilisensi dalam sistem keterlacakan UTZ? Lisensi adalah izin yang diberikan oleh UTZ untuk menggunakan merek dagang UTZ dan menggunakan sistem keterlacakan UTZ untuk mencatat transaksi, serta mengelola dan menyimpan persetujuan pelabelan produk UTZ. Semua anggota bersertifikat dan anggota lain yang memperdagangkan produk bersertifikat UTZ murni (produk UTZ yang belum dicampur dengan kandungan lain, misalnya gula, susu) harus memegang lisensi yang sah. Bagi anggota bersertifikat, LS memintakan lisensi melalui sistem keterlacakan UTZ sebagai bagian dari proses sertifikasi (dijelaskan di bagian 2.3). Bagi anggota yang tidak bersertifikat (mis. SCA Volume Kecil dan SCA yang tidak mengklaim atau secara fisik menangani produk UTZ), lisensi diterbitkan oleh Tim Dukungan Anggota UTZ berdasarkan permohonan dari anggota dan kelengkapan Pernyataan Pembebasan Audit Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC) yang diminta.

2.2.4. Pemegang Sertifikat Pemegang sertifikat adalah anggota dan entitas bersertifikat yang bertanggung jawab menerapkan dan

mematuhi persyaratan Pedoman Perilaku UTZ dan/atau Rantai Pengawasan UTZ.

Pemegang sertifikat Pedoman Perilaku adalah produsen individu atau entitas yang mengorganisir sebuah

kelompok produsen. Nama yang muncul di sertifikat adalah nama produsen atau kelompok produsen. UTZ

memperbolehkan sertifikat berisi dua entitas. Misalnya, jika seorang eksportir atau pedagang membantu

membiayai sertifikasi satu kelompok produsen, maka namanya boleh muncul di sertifikat. Namun, kebijakan

UTZ mengharuskan nama utama yang muncul adalah nama produsen individu atau kelompok produsen,

misalnya: NAMA PRODUSEN (diberi kuasa oleh eksportir/pedagang).

2.3. Proses sertifikasi umum Seperti dijelaskan dalam bagian sebelumnya, sebagian besar anggota UTZ harus disertifikasi terhadap Pedoman Perilaku dan/atau Rantai pengawasan (ChoC), yang artinya mereka wajib mendapat audit dari LS yang disetujui UTZ. Ketiga bagian berikut merangkum langkah-langkah yang harus diikuti selama proses ini, serta ketentuan yang berlaku. Bagian 2.3 menjelaskan apa yang berlaku untuk sertifikasi Pedoman Perilaku dan Rantai pengawasan (ChoC), sementara bagian 2.4 dan 2.5 menjelaskan spesifikasi proses sertifikasi untuk Pedoman Perilaku dan Rantai pengawasan (ChoC).

2.3.1 Prosedur Sertifikasi Umum Prosedur sertifikasi umum ditampilkan dalam bagan berikut. Penjelasan lebih rinci dapat dipelajari pada tabel selanjutnya.

www.utz.org 16

Prosedur Sertifikasi Umum

LSAnggota UTZ

1A. Mendaftar di situs web UTZ1B. Mengkonfirmasi pendaftaran dan

memberi identifikasi keanggotaan, nama pengguna, dan kata sandi untuk Sistem Keterlacakan UTZ

3. Menandatangani kontrak dengan anggota (setidaknya menetapkan biaya audit, jadwal,

dan cakupan)

5. Melakukan pengkajian mandiri dan mengirimkannya kepada LS sebelum audit, bersama dengan

dokumentasi tambahan

2. Memilih LS yang disetujui UTZ (calon anggota disarankan untuk meminta

penawaran dari beberapa LS; tetapi tidak wajib memilih LS dari tahun sebelumnya)

7. Bersepakat dengan LS tentang tanggal audit

4. Menyediakan versi terkini dokumen sertifikasi untuk anggota

6. Meninjau dokumentasi untuk menyiapkan audit

16. Mencatat transaksi di Sistem Keterlacakan UTZdan memberi informasi kepada LS bila terjadi

perubahan dalam informasi sertifikasi

9A. Melaksanakan koreksi dan tindakan koreksi untuk

memperbaiki ketidakpatuhan

9B. Memverifikasi bahwa ketidakpatuhan telah

diperbaiki

Apakah keputusan sertifikasi

positif?Ya

11A. Memberi tahu anggota dan UTZ

Tidak

12. Meninjau permohonan lisensi

Apakah informasi benar, lengkap, dan jelas? Apakah audit sejalan

dengan Protokol Sertifikasi?

14A. Mengaktifkan lisensi untuk anggota di Sistem

Keterlacakan UTZ

13A. Meminta informasi, klarifikasi, atau koreksi

lebih lanjut

11B. Menerbitkan sertifikat, melaporkan hasil

audit dan mengirim permohonan lisensi

melalui Sistem Keterlacakan UTZ

13B. Mengklarifikasi, mengoreksi, dan/atau melengkapi informasi serta mengirimkan

permintaan lisensi kembali

Ya

Anggota baru?

YaTidak

Ketidakpatuhan ditemukan?

Ya

10. Mengambil keputusan tentang sertifikasi

8. Melakukan audit

Tidak

15. Mengirim sertifikat kepada anggota

Selesai Tidak

www.utz.org 17

Prosedur Sertifikasi Umum

1 A Anggota baru mendaftar dengan mengisi formulir pendaftaran di situs web UTZ B UTZ memberi anggota baru konfirmasi tentang pendaftaran di sistem keterlacakan UTZ yang berisi

identitas anggota, nama pengguna, dan kata sandi anggota tersebut.

2 Anggota memilih dan menghubungi LS. Anggota bertanggung jawab untuk menghubungi LS dan meminta audit sesuai jadwal menurut ketentuan-ketentuan yang dijelaskan dalam Protokol Sertifikasi, khususnya pada bab ini. Calon anggota boleh meminta penawaran dari beberapa LS untuk memilih salah satu yang terbaik yang memenuhi kebutuhan anggota tersebut. Tidak wajib untuk menggunakan LS yang sama setiap tahun. LS harus memastikan bahwa anggota memberitahukan keterlibatannya saat ini dengan LS lainnya dalam sistem standar selain UTZ.

3 LS dan anggota menandatangani kontrak yang setidaknya menetapkan biaya audit, rentang waktu dan cakupan.

4 LS menyampaikan versi terkini dokumen yang relevan untuk sertifikasi UTZ (yaitu Protokol Sertifikasi, Pedoman Perilaku dan/atau Rantai pengawasan (ChoC)) untuk dibaca dan dipahami anggota.

5 Anggota melakukan penilaian mandiri untuk mengevaluasi kepatuhannya sendiri pada standar dan mengirimkan setidaknya beberapa dokumen berikut kepada LS sebelum audit:

- Penilaian mandiri menggunakan daftar periksa UTZ, menunjukkan CP atau Poin Kontrol mana yang dipatuhi dan tidak dipatuhi, atau bahkan tidak berlaku bagi anggota tersebut , termasuk penjelasan mengenai semua CP. LS harus sudah menerima penilaian mandiri anggota setidaknya satu minggu sebelum audit.

- Daftar semua perantara dan/atau subkontraktor (jika berlaku), termasuk aktivitas mereka. - Penilaian mandiri subkontraktor (jika berlaku) - Daftar lokasi lahan yang menjadi bagian dari perkebunan multi-lokasi, atau daftar nama anggota

kelompok dalam multi-kelompok (jika berlaku). Jika anggota multi-lokasi beroperasi secara mandiri pada tingkat MB (Saldo Massa) dan memenuhi kriteria seperti yang dijelaskan dalam bagian 2.5.1, anggota tersebut dapat meminta LS untuk mengaudit lokasi sampel audit secara jarak jauh dari lokasi pusat. Rencana manajemen dari lahan pertanian atau kelompok.

- Kutipan semua aktivitas di GIP (termasuk semua transaksi dan aktivitas stok)8

- Hasil-hasil dan dokumentasi pendukung dari audit UTZ terdahulu, termasuk audit yang tidak menghasilkan sertifikasi (mis. audit mendadak dan audit yang dilakukan oleh LS yang berbeda)9

Anggota multi-lokasi boleh mengisi satu penilaian mandiri. Pada daftar periksa, anggota multi-lokasi harus menunjukkan setiap ketidakpatuhan yang ditemukan lokasi tertentu

6 LS menyiapkan audit dengan meninjau dokumentasi yang disampaikan anggota (langkah 5), menelaah informasi tentang anggota yang ada di dalam sistem keterlacakan UTZ dan juga mempelajari informasi lain yang relevan yang mungkin telah diterima. Berdasarkan hal ini, LS menentukan apakah prasyarat untuk melakukan audit telah terpenuhi, dan jika demikian, topik mana yang memerlukan perhatian khusus. LS juga menggunakan informasi ini untuk menentukan sampel awal untuk audit.

7 Anggota dan LS menyepakati tanggal audit.

8 LS melakukan audit sertifikasi terhadap persyaratan Pedoman Perilaku dan/atau Rantai pengawasan (ChoC) (lihat bab 2.4 dan 2.5).

8 Kutipan ini berada di GIP pada ‘Transactions’ >> ‘Export to Excel’ and ‘Trading & Stock’ >> ´Export to Excel´. 9 Bila anggota berganti LS, anggota harus meminta LS lama untuk memberikan hasil audit terdahulu kepada LS baru, termasuk setidaknya Laporan Ringkasan, keputusan sertifikasi dan sertifikat. LS lama harus memenuhi permintaan tersebut dalam waktu satu minggu.

www.utz.org 18

Prosedur Sertifikasi Umum

9 A Apabila ketidakpatuhan ditemukan selama audit, anggota bertanggung jawab melakukan koreksi dan mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki ketidakpatuhan ini.

- Anggota menyampaikan rencana tindakan koreksi kepada LS dalam rentang waktu yang disetujui

sebelum pertemuan penutup.

- LS menyetujui atau tidak menyetujui rencana tindakan koreksi yang diusulkan dalam satu minggu.

Jika tidak setuju, LS menjelaskan alasannya tidak memberikan persetujuan dan anggota

mengusulkan rencana tindakan koreksi yang baru.

- Anggota menjalankan rencana tindakan koreksi, dengan memperhatikan batas waktu yang

disetujui bersama LS.

B LS melakukan audit tindak lanjut fisik atau peninjauan dokumen untuk mengkonfirmasi bahwa koreksi dan

tindakan korektif telah dilaksanakan dan bahwa ketidakpatuhan telah diperbaiki. Ini harus dilakukan selambat-lambatnya 12 minggu setelah hari terakhir audit.

10 LS mengambil keputusan tentang sertifikasi. Ini harus dilakukan selambat-lambatnya 4 minggu setelah semua ketidakpatuhan telah diperbaiki, atau, setelah hari audit terakhir, jika tidak ditemukan adanya ketidakpatuhan.

11 A Jika LS memutuskan tidak memberi sertifkat (ulang), LS menginformasikan kepada anggota tersebut dan UTZ (melalui sistem keterlacakan UTZ dan melalui email) tentang keputusan tersebut. Untuk mengajukan permohonan sertifikasi ulang, anggota tersebut harus mengikuti syarat yang dijelaskan dalam Protokol Sertifikasi, khususnya dalam bab ini. Jika anggota tersebut mempunyai keluhan terhadap suatu LS, permohonan kepada LS, atau sengketa dengan suatu LS atau subkontraktor LS tentang audit dan/atau proses audit tersebut, anggota tersebut dapat mengajukan hal ini secara tertulis kepada LS tersebut. LS tersebut harus sudah memiliki prosedur untuk pendaftaran dan penanganan keluhan, permohonan, dan sengketa. LS harus menanggapi penggugat tersebut dalam periode 3 minggu. Jika keluhan, permohonan, atau sengketa tidak diselesaikan dalam 4 minggu (setelah keluhan, permohonan, atau sengketa tersebut diajukan oleh anggota kepada LS), LS harus melaporkan hal ini kepada UTZ ([email protected]). Jika penggugat merasa bahwa keluhan, permohonan, atau sengketa tidak ditangani dengan selayaknya oleh LS, penggugat dapat melaporkan hal ini kepada UTZ dengan menggunakan Prosedur Ketidakpuasan (lihat bagian 4.1).

B Jika LS memutuskan untuk memberi sertifikat, LS menerbitkan sertifikat (tetapi belum mengirimkannya kepada anggota tersebut), dan memohon lisensi untuk anggota tersebut melalui sistem keterlacakan UTZ selambat-lambatnya 1 minggu setelah keputusan sertifikasi diambil.

12 UTZ meninjau informasi dalam permohonan lisensi selambat-lambatnya 1 minggu setelah disampaikan oleh LS.

13 A Jika UTZ menganggap bahwa informasi dalam permohonan lisensi tersebut tidak benar, tidak lengkap, atau tidak jelas, atau bahwa audit tidak dilaksanakan sesuai Protokol Sertifikasi, maka UTZ akan meminta informasi, klarifikasi, atau koreksi selanjutnya dari LS pada laporan audit dan/atau permohonan lisensi.

B LS mengklarifikasi, mengoreksi dan/atau melengkapi informasi dalam permohonan lisensi, dan mengembalikannya kepada UTZ dalam waktu 1 minggu.

14 Jika UTZ menganggap bahwa informasi dalam permohonan lisensi tersebut benar, lengkap, dan jelas, atau bahwa audit dilaksanakan sesuai Protokol Sertifikasi, maka UTZ akan mengaktifkan lisensi dalam sistem keterlacakan UTZ.

15 LS mengirim sertifikat kepada anggota tersebut.

16 Anggota mencatat transaksi dalam sistem keterlacakan UTZ dan memberi informasi kepada LS bila terjadi perubahan pada informasi sertifikasi.

2.3.2. Ketentuan-Ketentuan Umum

Ketentuan-ketentuan berikut berlaku untuk para anggota dan LS, untuk semua jenis sertifikasi dan produk. Ketentuan spesifik untuk sertifikasi Pedoman Perilaku and Rantai pengawasan (ChoC) masing-masing dijelaskan di bagian 2.4 dan 2.5.

www.utz.org 19

a. Audit sertifikasi

Untuk mendapatkan dan mempertahankan sertifikasi Pedoman Perilaku UTZ dan/atau sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC), para anggota wajib mengikuti audit sertifikasi dari LS yang telah disetujui oleh UTZ, untuk melaksanakan audit UTZ sesuai standar yang berlaku, sesuai ketentuan produk (cakupan komoditas), standar (cakupan standar) dan negara (cakupan geografis) yang berlaku.

Kesepakatan tertulis antara anggota dan LS harus dibuat sebelum audit dilakukan. Kesepakatan tersebut harus setidaknya meliputi besarnya biaya, periode waktu, dan cakupan audit (misal, berbagai aktivitas dan catatan yang akan dievaluasi selama audit).

Selama audit, auditor harus menggunakan daftar periksa UTZ atau daftar periksa yang sepadan yang telah disiapkan pada kegiatan peninjauan dokumen, yang berisi bidang topik yang sama dengan daftar periksa UTZ.

Auditor harus mencantumkan komentar pada CP (Poin Kontrol) yang dievaluasi (yang setidaknya menjelaskan keterangan mengenai bukti yang ditemukan). CP yang ditandai sebagai tidak bisa dilakukan harus diberikan alasannya. Temuan bukti yang terkumpul selama audit harus disimpan oleh LS selama 3 tahun.

Anggota harus memastikan bahwa semua informasi yang dipelukan untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap standar UTZ sudah tersedia untuk auditor. Bila informasi yang akan diverifikasi tidak tersedia (termasuk para petani yang akan diwawancarai), LS harus mengindikasikan adanya ketidakpatuhan atau NC. Untuk sertifikasi Pedoman Perilaku untuk kelompok atau multi-kelompok, IMS bertanggung jawab untuk memberitahu semua anggota kelompok bahwa mereka mungkin akan diperiksa pada tanggal yang telah disepakati. LS harus memberitahu IMS paling cepat 24 jam sebelumnya tentang para petani yang akan dikunjungi selama hari tertentu.

Jika penerjemah digunakan selama audit, mereka hendaknya independen dari anggota yang diaudit dan tidak boleh mewakili konflik kepentingan apa pun. Jika hal ini tidak dimungkinkan, penerjemah harus bersikap netral dan auditor harus mencatat nama penerjemah dan afiliasinya terhadap organisasi dalam laporan audit.

b. Sertifikat

Jika tidak ada ketidakpatuhan yang ditemukan dalam audit sertifikasi, atau jika semua temuan ketidakpatuhan telah diselesaikan dengan baik (lihat poin di bawah), maka LS menerbitkan sertifikat menggunakan format sertifikat UTZ untuk cakupan yang berlaku. Sertifikat Pedoman Perilaku berlaku selama 365 hari10 dan sertifikat Rantai pengawasan (ChoC) dapat berlaku selama 365 atau 730, hari11 (lihat bagian 2.5.3). Semua sertifikat boleh diperpanjang hingga paling lama 4 bulan (lihat poin h di bawah untuk rincian lebih lanjut).

Bagaimana cara menentukan tanggal dimulainya sertifikat pertama seorang anggota (dan sertifikat yang diterbitkan setelah proses sertifikasi terhenti) dijelaskan di bagian 2.4.3 (Pedoman Perilaku) dan 2.5.3 (Rantai pengawasan (ChoC)). Sertifikat berikutnya dimulai sehari setelah masa berlaku sertifikat sebelumnya habis, karena sertifikasi dianggap sebagai proses berkelanjutan.

Walaupun demikian, bisa saja sertifikasi dari suatu tahun ke tahun berikutnya terputus (karena anggota tersebut tidak lulus dalam audit atau memutuskan untuk tidak memperbarui sertifikasi). Dalam kasus tersebut, ada jeda waktu antar sertifikat yang berlaku, yaitu selama periode tidak bersertifikat. Selama periode ini, anggota dilarang menjual produk bersertifikasi UTZ dan produk dalam periode ini (misal hasil panen atau produk keluaran pabrik) tidak boleh dijual sebagai produk bersertifikasi UTZ di kemudian hari.

c. Lisensi

Setelah menerbitkan sertifikat (sebelum mengirimnya ke anggota), LS harus melaporkan hasil audit kepada UTZ dan meminta lisensi untuk anggota tersebut. Hal ini dilakukan dengan mengisi permintaan lisensi dan mengunggah sertifikat di UTZ, daftar anggota kelompok (jika berlaku) dan penilaian mandiri anggota dalam sistem keterlacakan UTZ. Lisensi tersebut menampilkan informasi sertifikasi dan data yang dikumpulkan LS tentang anggota tersebut (misalnya tanggal berlaku, volume bersertifikasi, dan aktivitas bersertifikasi).

10 366 hari dalam tahun kabisat. 11 Dengan satu hari ekstra dalam hal tahun kabisat.

www.utz.org 20

d. Ketidakpatuhan

Jika satu atau lebih ketidakpatuhan ditemukan dalam audit sertifikasi, anggota harus melakukan koreksi (untuk memperbaiki ketidakpatuhan) dan tindakan korektif (untuk menghilangkan sumber penyebab ketidakpatuhan dan mencegahnya muncul kembali), sebelum sertifikasi boleh diberikan.

Anggota bertanggung jawab untuk menentukan dan melaksanakan tindakan perbaikan dan koreksi yang memadai untuk mencegah ketidakpatuhan terjadi lagi. Tindakan perbaikan harus fokus ke solusi berkelanjutan jangka panjang, yang bisa menghilangkan sumber penyebab pemicu terjadinya ketidakpatuhan. Untuk menemukan sumber penyebab ketidakpatuhan, anggota harus melakukan analisis sumber penyebab. Anggota harus menyerahkan usulan rencana tindakan perbaikan kepada LS dalam rentang waktu yang disepakati bersama pada waktu pertemuan penutup. Rencana ini berisi sumber penyebab, koreksi, tindakan perbaikan dan rentang waktu pelaksanaan koreksi dan tindakan perbaikan tersebut.

LS menyetujui atau tidak menyetujui usulan rencana tindakan perbaikan dalam waktu satu minggu. Jika tidak menyetujui, LS menjelaskan alasannya tidak memberikan persetujuan dan anggota mengusulkan rencana tindakan perbaikan yang baru.

LS bertanggung jawab untuk memverifikasi (melalui audit tindak lanjut fisik atau peninjauan dokumen) bahwa koreksi dan tindakan korektif telah dilaksanakan dan anggota tersebut telah efektif melenyapkan ketidakpatuhan dan sumber penyebabnya. Seluruh proses mengatasi ketidakpatuhan ini (termasuk anggota yang melakukan koreksi dan tindakan perbaikan dan CB yang memverifikasi efektivitasnya) harus dilakukan dalam waktu paling lama 12 minggu sejak hari audit terakhir.

Jika terjadi ketidakpatuhan parah, LS boleh memutuskan untuk segera menarik sertifikasi yang dimiliki oleh anggota tersebut pada saat ini, dan/atau memutuskan untuk tidak memberikan sertifikasi kepada anggota tersebut, dengan mengikuti prosedur yang ditentukan di poin e dan f di bawah. LS memiliki kebijaksanaan untuk menentukan apa yang merupakan ketidakpatuhan parah. Hal-hal berikut adalah daftar beberapa contoh yang bisa menyebabkan non-sertifikasi atau desertifikasi:

Kegagalan sistemik IMS

Pelanggaran hukum nasional, hukum setempat atau CBA

Curang, kelambanan atau menyembunyikan (misalnya produk biasa diklaim sebagai UTZ atau penyalahgunaan pembayaran premi)

Praktik-praktik ketidakpatuhan yang tidak dapat diperbaiki, misalnya isu-isu yang mempengaruhi kesehatan manusia, kelestarian alam atau integritas produk UTZ.

e. Non-sertifikasi

Jika tindakan perbaikan tidak dilaksanakan dengan baik dalam periode waktu yang disebutkan di atas (12 minggu sejak hari terakhir audit) atau ditemukan pelanggaran parah, LS tidak boleh memberikan sertifikasi (yaitu, tidak boleh memberikan sertifikat pertama atau sertifikat baru setelah berakhirnya sertifikat sebelumnya). Selain itu, jika anggota masih memiliki sertifikat yang berlaku, LS harus membatalkan sertifikasi tersebut, dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang dijelaskan di bawah ini (pada poin f). Untuk mendapatkan kembali sertifikasi setelah adanya keputusan non-sertifikasi, anggota harus mendapatkan audit baru. Untuk sertifikasi Pedoman Perilaku, anggota harus menunggu setidaknya satu masa panen (panen raya/besar atau sedang/kecil) sejak tanggal dijatuhkannya keputusan non-sertifikasi, atau enam bulan jika panennya terus-menerus.

LS segera memberitahu UTZ (melalui e-mail atau melalui sistem keterlacakan UTZ) serta memberitahu anggota tentang keputusan non-sertifikasi tersebut. LS juga memberikan daftar periksa audit dan alasan dijatuhkannya non-sertifikasi kepada UTZ.

f. Desertifikasi

Selama masa berlakunya sertifikat, LS boleh memutuskan untuk membatalkan sertifikasi anggota dengan cara menarik sertifikatnya, jika langkah ini diperlukan untuk menjaga kredibilitas UTZ dan/atau LS. Desertifikasi tidak bisa dibatalkan. Untuk mendapatkan sertifikasi kembali, anggota harus menerima audit baru. Anggota

www.utz.org 21

harus menunggu hingga setidaknya tanggal terakhir masa berlakunya sertifikat yang ditarik (tidak termasuk perpanjangan waktu yang diberikan) sebelum sertifikat baru menjadi berlaku.

Jika hasil audit anggota adalah non-sertifikasi sementara anggota tersebut masih memegang sertifikat yang berlaku, LS harus membatalkan sertifikasi anggota itu dan membatalkan sertifikat yang berlaku yang dipegangnya.

LS segera memberitahu UTZ (melalui e-mail) dan anggota tentang desertifikasi tersebut, dan LS, atas nama UTZ, membatalkan lisensi anggota dari sistem keterlacakan UTZ.

g. Penangguhan

Selama masa berlakunya sertifikat, LS boleh memutuskan untuk menangguhkan sertifikat anggota tersebut hingga maksimal 3 bulan apabila ditemukan penyimpangan kecil dari standar UTZ di luar proses sertifikasi (ulang). Penyimpangan ini tidak boleh berdampak pada kredibilitas UTZ dan/atau LS 12 . Misalnya ketidakpatuhan kecil yang ditemukan selama audit mendadak, kegagalan memenuhi kewajiban finansial kepada LS atau UTZ, atau masalah-masalah administrasi lainnya. LS segera menginformasikan kepada UTZ (melalui e-mail) dan anggota tersebut tentang penangguhannya, lalu bertindak atas nama UTZ untuk menangguhkan lisensi anggota tersebut dalam sistem keterlacakan UTZ.

Selama lisensinya ditangguhkan, anggota tersebut tidak boleh menjual produknya sebagai produk bersertifikat. Setelah LS memverifikasi bahwa penyebab penangguhan sertifikasi telah diatasi dengan benar, LS mengangkat penangguhan sertifikasi tersebut, menginformasikan UTZ (melalui e-mail) dan anggota tersebut, dan lalu bertindak atas nama UTZ mengangkat penangguhan dalam sistem keterlacakan UTZ.

Harap diperhatikan bahwa jika setelah audit sertifikasi ulang, anggota gagal menyelesaikan NC dalam waktu yang telah ditetapan, LS harus mengambil keputusan non-sertifikasi, bukan memberikan penangguhan.

h. Perpanjangan

Perubahan-perubahan informasi sertifikasi yang terjadi selama periode berlakunya sertifikat dan yang mengindikasikan adanya penambahan (misalnya, lebih banyak volume, anggota kelompok, lokasi atau waktu), bisa ditambahkan melalui perpanjangan.

Permohonan perpanjangan harus diajukan oleh anggota kepada LS yang memiliki kontrak dengan anggota tersebut. LS harus menanggapi semua permohonan perpanjangan. LS boleh menolak perpanjangan jika anggota tersebut tidak melampirkan cukup bukti bahwa perpanjangan tersebut memang sudah semestinya. Dalam hal ini, LS harus memberitahu anggota tentang keputusan penolakan ini dan harus menjelaskan alasan penolakannya. LS wajib menginformasikan UTZ sewaktu-waktu suatu permohonan perpanjangan ditolak disertai alasan penolakannya.

LS harus melaporkan perpanjangan apa pun kepada UTZ dan mengajukan permohonan perpanjangan lisensi melalui sistem keterlacakan UTZ sebelum sertifikat dan lisensi saat ini habis masa berlakunya. Informasi dan dokumentasi yang diperlukan untuk proses ini meliputi:

- alasan perpanjangan

- tanggal audit berikutnya (hanya untuk perpanjangan waktu)

- sertifikat perpanjangan

- Format Laporan Ringkasan Audit Tambahan yang sudah diisi dari audit tambahan (jika ada)13.

- daftar anggota grup terbaru (dalam kasus penambahan kelompok)

Tabel berikut menampilkan jenis perpanjangan yang dapat dilakukan. Kombinasi dua atau lebih perpanjangan di bawah juga bisa dilakukan.

12 Jika membahayakan kredibilitas UTZ dan/atau LS, proses yang dijelaskan dalam poin f. Harus diberlakukan

desertifikasi. 13 Jika audit tambahan dilakukan untuk menerbitkan perpanjangan, LS harus mengirimkan Laporan Ringkasan audit tersebut menggunakan format audit tambahan yang bisa diminta dari [email protected].

www.utz.org 22

Jenis Perpanjangan/Penambah

an

Diberlakukan untuk

Ketentuan

Waktu Pedoman Perilaku + Rantai pengawasan (ChoC)

Perpanjangan waktu hingga 4 bulan setelah tanggal kadaluwarsa sertifikat asli boleh diberikan, tetapi hanya jika perpanjangan waktu tersebut diajukan ketika sertifikat masih berlaku dan audit sertifikasi ulang telah direncanakan dan disetujui.

Sertifikat berikutnya diterbitkan untuk waktu yang tersisa dari periode sertifikat baru (misalnya, jika diberi waktu perpanjangan 2 bulan, sertifikat baru hanya akan berlaku selama 10 bulan berikutnya).

Selama perpanjangan waktu, anggota Pedoman Perilaku dilarang menjual produk dari hasil panen baru mereka sebagai bersertifikat UTZ, karena panen baru hanya bisa disertifikasi oleh sertifikat baru.

Volume dan area

Pedoman Perilaku

Hingga maksimal 10% dari area dan/atau volume produksi bersertifikasi seorang anggota boleh ditambahkan ke dalam sertifikat setiap tahunnya dengan mendaftarkan area dan/atau volume produksi tambahan kepada LS. Verifikasi lebih lanjut oleh LS tidak diperlukan.

Jika tambahan area dan/atau volume produksi seorang anggota lebih dari 10% dalam satu tahun, audit tambahan perlu dilakukan untuk tahun tesebut, sebelum perpanjangan dapat ditambahkan ke dalam sertifikat yang berlaku saat ini. Audit perpanjangan ini harus berfokus pada area dan/atau volume baru.

Ketika anggota tersebut memutuskan untuk tidak mengajukan perpanjangan tapi ingin mencantumkan volume tambahan tersebut dalam sertifikat berikutnya, LS akan mencantumkannya sebagai bawaan dalam sertifikat baru setelah volume tambahan itu diperiksa dalam audit sertifikasi berikutnya. Anggota tersebut tidak boleh menjual produknya hingga disertifikasi oleh auditor dan dicantumkan dalam sertifikat baru.

Jika kelompok atau multi-kelompok secara keseluruhan meningkatkan area dan/atau volume produksi hingga lebih dari 10% dalam satu tahun, audit tambahan IMS dan setidaknya akar pangkat dua dari jumlah anggota dari kelompok baru dan/atau anggota dengan area dan/atau volume baru (minimal 5) harus dilakukan dalam tahun tersebut sebelum perpanjangan bisa ditambahkan ke dalam sertifikat yang berlaku saat ini.

Volume hanya boleh ditambahkan jika selama panen produk, produsen atau anggota kelompok sudah mematuhi semua Poin Kontrol yang sesuai dari aturan Pedoman Perilaku.

Lokasi Pedoman Perilaku + Rantai pengawasan (ChoC) multi-lokasi

Untuk para produsen dan SCA yang beroperasi di bawah tingkat keterlacakan IP/SG (Identitas Terpelihara/Segregasi), agar mencantumkan lokasi baru dalam sertifikasi multi-lokasi, audit dari lokasi baru dan lokasi utama dibutuhkan sebelum perpanjangan ditambahkan ke dalam sertifikat yang berlaku saat ini. Audit perpanjangan harus dilaksanakan selambat-lambatnya 4 bulan setelah lokasi tersebut menerima pembelian pertama produk UTZ. Produk yang ditangani di lokasi baru hanya boleh dijual sebagai produk UTZ setelah lokasi itu ditambahkan ke sertifikat yang berlaku saat ini. SCA yang beroperasi di bawah Saldo Massa Rantai pengawasan (ChoC) boleh menambahkan lokasi baru ke dalam sertifikat dengan mendaftarkan lokasi tambahan itu pada LS. Verifikasi lebih lanjut oleh LS tidak diperlukan sampai audit selanjutnya. Dalam audit selanjutnya, lokasi baru harus disertakan di dalam sampel audit seperti yang dijelaskan dalam bagian 2.5.1 (Pilihan Sertifikasi Rantai Pengawasan). Jika lokasi tambahan sudah disertifikasi dibawah sertifikat individu atau multi-lokasi, maka audit tambahan tidak diperlukan lagi.

Anggota kelompok

Pedoman Perilaku (multi)kelompok

Hingga maksimal 10% dari anggota kelompok baru dapat ditambahkan setiap tahunnya ke dalam sertifikat dengan mendaftarkan anggota grup tambahan (lengkap dengan area produksi dan volume mereka) kepada LS. Verifikasi lebih lanjut oleh LS tidak diperlukan. Jika lebih dari 10% anggota kelompok ditambahkan dalam satu tahun, diperlukan audit tambahan dari IMS dan jumlah yang diaudit setidaknya akar pangkat dua dari jumlah anggota kelompok baru (minimal 5) sebelum perpanjangan dapat ditambahkan ke dalam sertifikat yang berlaku saat ini.

www.utz.org 23

Audit perpanjangan boleh dilakukan kapan saja sepanjang tahun, dan tidak dibatasi oleh tanggal dimulainya panen. Anggota kelompok baru akan disertifikasi dari periode validitas yang sama dengan sertifikat yang sekarang berlaku.

Aktivitas pemrosesan

Pedoman Perilaku + Rantai pengawasan (ChoC)

Untuk prosedur dan SCA yang beroperasi di bawah tingkat keterlacakan IP/SG (Identitas Terpelihara/Segregasi), untuk menambahkan aktivitas pemprosesan baru, audit aktivitas baru tersebut perlu dilakukan sebelum perpanjangan ditambahkan ke dalam sertifikat yang berlaku saat ini. SCA yang beroperasi dalam tingkat keterlacakan Saldo Massa (MB) boleh menambahkan aktivitas pemprosesan baru ke dalam sertifikat dengan mendaftarkan aktivitas pemrosesan baru tambahan itu bersama LS. Verifikasi lebih lanjut oleh LS tidak diperlukan sampai audit selanjutnya.

Produk Rantai pengawasan (ChoC)

Jika SCA ingin menambahkan produk yang berbeda (tetapi aktivitas pemrosesan dan lokasinya sama), maka LS tidak diwajibkan melakukan audit perpanjangan.

Tingkat Keterlacakan

Rantai pengawasan (ChoC)

SCA boleh meminta perpanjangan tingkat keterlacakan. Para anggota yang beroperasi di IP/SG dan ingin menambahkan MB dalam keterlacakannya (atau sebaliknya) harus diaudit berkaitan aktivitas dan dokumen-dokumen yang disertakan dalam tingkat keterlacakan baru sebelum perpanjangan ditambahkan ke sertifikat yang sedang berlaku. Audit tidak diharuskan untuk para anggota yang beroperasi di IP dan ingin menambahkan SG, atau beroperasi di SG dan ingin menambahkan IP.

i. Penyimpanan catatan

Ketidakpatuhan, koreksi dan tindakan korektif yang dilakukan (berdasarkan audit sertifikasi dan audit mendadak), laporan pemeriksaan internal (untuk sertifikasi kelompok dan multi-kelompok) dan pengkajian mandiri, harus didokumentasikan, diarsip minimal tiga tahun, dan harus tersedia bagi auditor.

2.3.3. Audit Gabungan dan Terpadu UTZ memfasilitasi audit gabungan dan terpadu, seperti dijelaskan berikut ini: Audit Gabungan: Untuk satu anggota (klien), satu tim audit yang sama menyelesaikan proses audit dan sertifikasi untuk beberapa standar skema secara bersamaan atau secara paralel, dengan menggunakan daftar periksa, alat dan panduan dari masing-masing skema. Untuk audit jenis ini, tidak diperlukan izin dari UTZ. Audit Terpadu: Untuk satu anggota (klien), tim audit yang sama memadukan beberapa standar skema dalam satu proses audit, menggunakan standar, daftar periksa, alat dan panduan versi terpadu. Anggota memiliki satu sistem operasional/manajemen yang memadukan pelaksanaan persyaratan untuk beberapa Standar tersebut. Untuk jenis audit ini, harus mendapatkan izin UTZ sebelum melakukan audit. Model audit ini harus disetujui oleh LS dan anggota. Persyaratan berikut ini harus dievaluasi:

Persyaratan Gabungan Terpadu

Izin skema Tidak wajib untuk UTZ Wajib, dari skema yang terlibat secara kolektif

Kompetensi auditor / pemberi sertifikat

Auditor / pemberi sertifikat disetujui secara terpisah per skema

Pengakuan sepenuhnya masing-masing auditor/pemberi sertifikat yang disetujui14

14 Jika diperlukan pelatihan tambahan untuk auditor/pemberi sertifikasi, ini harus disepakati bersama antara skema-skema yang terlibat.

www.utz.org 24

Persyaratan Gabungan Terpadu

Daftar periksa audit Daftar periksa terpisah per standar Satu daftar periksa terpadu, berisi: - semua CP yang tumpang tindih (berlaku untuk semua standar untuk menghindari duplikasi) dan

- CP individual tambahan per standar yang tidak saling diakui (jika berlaku).

Persiapan audit Perencanaan terpisah: - Satu rencana audit, menunjukkan sampel khusus dan alasan pemilihan sampel per skema - Beberapa ulasan penilaian mandiri klien per skema

Perencanaan gabungan: - Satu rencana audit - Satu sampel audit dan justifikasi - Satu ulasan penilaian mandiri klien

Audit Audit penuh per skema:

- Sampel audit per skema - Audit IMS per skema - Ulasan pemeriksaan internal per skema - Beberapa Wawancara per skema

Satu audit terpadu:

- Satu sampel - Satu audit IMS - Satu ulasan pemeriksaan internal

Penyesuaian masa berlaku sertifikasi

Per skema, yaitu masa berlaku berbeda-beda dengan mengikuti panduan/protokol dari setiap skema

Per skema, yaitu masa berlaku berbeda-beda dengan mengikuti panduan/protokol dari setiap skema

Penyesuaian volume bersertifikasi

Volume bersertifikasi dipastikan per skema, dan LS harus memeriksa risiko penjualan ganda

Volume bersertifikasi dipastikan per skema, dan LS harus memeriksa risiko penjualan ganda

Pelaporan Laporan audit terpisah per standar Satu laporan audit terpadu

Persyaratan tambahan untuk audit gabungan dan terpadu Untuk audit gabungan dan audit terpadu, dilarang melakukan penjualan ganda volume bersertifikasi (yaitu, menjual volume yang sama beberapa kali di setiap program skema). Anggota yang menerima audit gabungan atau terintegrasi harus menandatangani “Pernyataan Larangan Penjualan Ganda” sebelum audit (diperoleh dari [email protected]). Risiko penjualan ganda harus diperiksa oleh LS selama audit. Audit gabungan atau terpadu dapat dilakukan untuk beberapa komoditas berbeda (misalnya audit skema 1 untuk kopi dan audit skema 2 untuk kakao), dengan syarat daftar periksanya memuat semua poin kontrol yang berlaku dari skema-skema yang digunakan. Persyaratan tambahan untuk audit gabungan: Untuk audit gabungan (untuk cakupan Pedoman Perilaku saja), waktu audit total (mencakup kedua skema) harus dikalikan dengan 1,5.

Contoh: Satu kelompok adalah bersertifikasi UTZ dan disertifikasi untuk skema X. Jika kelompok ini hanya bersertifikat UTZ, maka seluruh audit (petani dan IMS) membutuhkan waktu 2 hari. Sekarang kelompok ini melakukan audit gabungan, dan waktu audit totalnya (petani dan IMS) untuk kedua skema ini harus dikalikan dengan 1,5, yaitu: 2 hari*1,5 = 3 hari.

www.utz.org 25

Persyaratan tambahan untuk audit terpadu: Bila dilakukan audit terpadu, dan bila skema-skema yang terlibat tidak saling mengakui, maka aktivitas berikut harus dilakukan sebelum skema-skema tersebut bisa saling mengakui sebelum audit terpadu bisa dilaksanakan:

a) perbandingan, penyesuaian dan pengakuan isi dari standar yang berlaku (khususnya pengakuan daftar periksa terpadu), harus disetujui oleh semua pemilik skema yang terlibat;

b) pelatihan LS/auditor tentng cara melakukan audit terpadu (jika berlaku), dan c) penyesuaian penuh masa berlaku dan volume bersertifikasi standar yang berlaku.

Untuk audit terpadu, permintaan audit terpadu harus diajukan oleh LS (atau anggota) ke masing-masing skema secara individu. Untuk UTZ, permintaan ini harus diajukan dengan menghubungi: [email protected]. UTZ maupun pemilik skema yang terlibat lainnya tidak dapat menjamin bahwa pengakuan skema dan izin untuk audit terpadu dapat diberikan dan/atau dapat diberikan dalam kurun waktu tertentu.

2.4. Proses Sertifikasi untuk Pedoman Perilaku

2.4.1. Opsi-Opsi Sertifikasi Pedoman Perilaku Lima pilihan opsi yang berbeda tersedia untuk sertifikasi Pedoman Perilaku. Opsi pilihan tergantung pada jenis keanggotaan. Opsi sertifikasi menentukan Pedoman Perilaku Inti mana yang harus dipatuhi, siapa yang bertanggung jawab terhadap kepatuhannya, dan bagaimana contoh audit sertifikasi ditentukan. Hal tersebut dijelaskan dalam tabel di bawah ini.

Opsi 1: Sertifikasi individual

Berlaku untuk anggota yang merupakan:

Seorang produsen perorangan yang memiliki atau mengelola sebuah lahan pertanian. Produsen yang memiliki 20 hektar tanaman bersertifikasi UTZ dan atau yang mempekerjakan 10 karyawan tetap di seluruh lahan pertaniannya harus diaudit dan harus mematuhi Pedoman Perilaku Individual. Anggota perorangan, untuk seluruh lahan tanaman bersertifikasi UTZ miliknya, tidak boleh secara bersamaan memiliki sertifikasi lebih dari satu sertifikat Pedoman Perilaku UTZ.

Tanggung jawab kepatuhan:

Produsen individu patuh pada semua Poin Kontrol yang berlaku.

Sampel untuk audit sertifikasi:

Jumlah plot minimum yang akan diaudit secara fisik oleh LS adalah akar pangkat dua dari jumlah plot total di pertanian, dibulatkan ke bilangan bulat di atasnya. LS harus melakukan pengkajian risiko sebelum audit untuk menilai plot mana yang akan diaudit secara fisik. Jika pengkajian risiko menghasilkan nilai risiko tinggi (untuk semua plot atau tertentu), LS dapat memutuskan untuk menambah jumlah plot yang perlu diaudit secara fisik.

Setiap tahun, sampel plot yang berbeda harus diaudit. Identifikasi plot sampel dan kriteria yang digunakan untuk penaksiran risiko harus dicatat oleh auditor.

Pedoman Perilaku Inti Yang Berlaku

Pedoman Perilaku Inti untuk sertifikasi individual dan Multi-lokasi (ditambah Modul yang spesifik produk tertentu)

www.utz.org 26

Opsi 2: Sertifikasi multi-lokasi

Berlaku untuk anggota yang merupakan:

Dua lahan perkebunan atau lebih yang dimiliki oleh atau disewa oleh satu produsen atau lebih yang menjalankan sistem manajemen gabungan. Terdapat lokasi pusat teridentifikasi di mana aktivitas produsen-produsen tersebut dan lahan perkebunannya dikelola. Ada bukti yang menyatakan bahwa manajemen pusat memiliki atau dikontrak oleh produsen-produsen tersebut untuk mengelola area produksi dan pemprosesannya. Lahan perkebunan dari multi-lokasi bersertifikasi UTZ tidak boleh secara terus-menerus dimasukkan dalam cakupan pemegang sertifikat Pedoman Perilaku UTZ lainnya. Jenis sertifikasi ini ditujukan untuk satu anggota perseorangan yang menyewa atau memiliki dua lahan perkebunan atau lebih, dan/atau ditujukan untuk anggota perseorangan yang ingin mendapatkan sertifikasi di bawah sistem manajemen gabungan.

Tanggung jawab kepatuhan:

Manajemen pusat bertanggung jawab atas semua produsen yang wajib patuh terhadap semua Poin Kontrol yang berlaku.

Sampel untuk audit sertifikasi:

Semua lokasi dalam pengelolaan manajemen pusat harus diaudit secara fisik oleh LS dengan mengikuti persyaratan Sertifikasi individual.

Pedoman Perilaku Inti Yang Berlaku

Pedoman Perilaku Inti untuk sertifikasi Individual dan Multi-lokasi (ditambah Modul yang spesifik produk tertentu)

Opsi 3: Sertifikasi kelompok

Berlaku untuk anggota yang merupakan:

Sekelompok produsen terorganisir (beberapa anggota kelompok) yang melaksanakan IMS. Kelompok dapat dikelola sebagai suatu asosiasi atau kooperasi. Untuk menjadi bagian dari kelompok ini dan untuk mendapatkan sertifikasi Pedoman Perilaku untuk sertifikasi Kelompok dan Multi-kelompok, seorang anggota kelompok tidak boleh memiliki lebih dari 20 ha tanaman bersertifikasi UTZ dan/atau lebih dari 10 karyawan tetap yang bekerja di seluruh lahan perkebunan. Definisi ini berlaku di seluruh dunia kecuali Brazil, dimana seorang anggota kelompok tidak boleh memiliki lebih dari 4 modul fiskal, menurut ketentuan yang ditetapkan oleh INCRA (Instituto Nacional de Colonização e Reforma Agrária) untuk suatu wilayah, dan/atau lebih dari 10 karyawan tetap yang bekerja di seluruh lahan perkebunan. Anggota kelompok, untuk seluruh lahan tanaman yang bersertifikasi UTZ, tidak boleh secara terus-menerus disertifikasi dibawah lebih dari satu sertifikat Pedoman Perilaku UTZ.

Tanggung jawab kepatuhan:

Kelompok atau pihak yang mengelola kelompok bertanggung jawab terhadap berjalannya fungsi IMS dan kepatuhannya terhadap Poin Kontrol yang berlaku untuk kelompok tersebut. Kelompok atau pihak tersebut juga bertanggung jawab atas kepatuhan anggota-anggota kelompok terhadap Poin Kontrol yang berlaku untuk anggota kelompok.

Sampel untuk audit sertifikasi:

Sistem Manajemen Internal (IMS) kelompok tersebut dan setidaknya akar pangkat dua dari jumlah total anggota kelompok (dibulatkan ke bilangan bulat di atasnya dengan jumlah minimal 5) harus diaudit secara fisik oleh LS. LS boleh menambah jumlah ini berdasarkan pengkajian risiko.

Sampel dari anggota kelompok yang diaudit secara fisik harus mewakili kelompok secara keseluruhan (termasuk petani-petani kecil dan operator lahan perkebunan). Mereka dipilih berdasarkan kombinasi evaluasi berbasis risiko dan pemilihan acak. Anggota kelompok dengan sistem produksi yang sangat berbeda atau berlokasi pada jarak yang jauh dari anggota kelompok lainnya harus disertakan ke dalam sampel. LS harus menyimpan catatan yang menjelaskan mana saja anggota kelompok yang sudah diaudit sebagai bagian dari sampel audit, dan sebagai alasan mengapa sampel tersebut dipilih.

Pedoman Perilaku Inti Yang Berlaku

Pedoman Perilaku Inti untuk sertifikasi Kelompok dan Multi-kelompok (ditambah Modul yang spesifik produk tertentu)

www.utz.org 27

Opsi 4: Sertifikasi Multi-kelompok

Berlaku untuk anggota yang merupakan:

Sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih sub-kelompok produsen terorganisir yang dikelola oleh IMS umum. Setiap sub-kelompok juga menerapkan IMS masing-masing. Koordinator IMS setiap sub-kelompok dan manajer IMS dari multi-kelompok bekerja sama untuk memastikan manajemen multi-kelompok yang layak.

Sertifikasi multi-kelompok menjadi pilihan apabila produk bersertifikasi diekspor atas nama multi-kelompok. Multi-kelompok boleh memilih untuk mengindikasikan nama para sub-kelompok dalam dokumentasi pemasaran dan dalam sistem keterlacakan UTZ.

Tanggung jawab kepatuhan:

Multi-kelompok bertanggung jawab terhadap kelayakan fungsi IMS dari multi-kelompok dan IMS sub-kelompok, terhadap Poin Kontrol yang berlaku untuk kelompok tersebut, dan terhadap kepatuhan anggota kelompok dengan Poin Kontrol yang berlaku untuk anggota kelompok.

Sampel untuk audit sertifikasi:

IMS multi-kelompok dan setidaknya akar pangkat dua dari jumlah total anggota kelompok dari semua gabungan sub-kelompok (dibulatkan ke bilangan bulat di atasnya dengan jumlah minimal 5) harus diaudit secara fisik oleh LS. LS boleh menambah jumlah ini berdasarkan pengkajian risiko. Sampel anggota kelompok yang diaudit secara fisik harus mewakili keseluruhan multi-kelompok (termasuk petani-petani kecil dan operator lahan perkebunan). Mereka dipilih berdasarkan kombinasi evaluasi berbasis risiko dan pemilihan acak.

Sub-kelompok dengan sistem produksi yang berbeda jauh dipandang sebagai pihak yang berbeda. Sampel harus menyertakan akar pangkat dua dari sub-kelompok tersebut. LS harus menyimpan catatan yang menjelaskan mana saja anggota kelompok yang sudah diaudit sebagai bagian dari sampel audit, dan sebagai alasan mengapa sampel tersebut dipilih.

Pedoman Perilaku Inti Yang Berlaku

Pedoman Perilaku Inti untuk sertifikasi Kelompok dan Multi-kelompok (ditambah Modul yang spesifik produk tertentu)

Opsi 5: Sertifikasi Individual/ Multi-lokasi dan petani kontrak Berlaku untuk anggota yang merupakan:

Anggota teh/rooibos atau kopi, yaitu: - Unit pemrosesan individual (dengan atau tanpa lahan perkebunan sendiri) dan petani kontrak, atau - Unit pemrosesan multi-pemrosesan (dengan atau tanpa lahan perkebunan sendiri) dan petani kontrak

Tanggung jawab kepatuhan:

Unit pemrosesan (dengan atau tanpa lahan perkebunan sendiri) harus mematuhi semua CP dari Pedoman Perilaku untuk sertifikasi Individual atau Multi-lokasi. Unit pemrosesan yang mengorganisir para petani kontrak bertanggung jawab atas kelancaran fungsi IMS dan kepatuhan petani kontrak dengan CP dari Pedoman Perilaku untuk sertifikasi Kelompok dan Multi-kelompok.

Jika volume yang dibeli dari petani kontrak tidak sampai 5% dari total volume bersertifikasi yang diproses oleh unit pemrosesan, maka diberikan waktu kelonggaran selama dua tahun untuk mematuhi Pedoman Perilaku untuk sertifikasi Kelompok dan Multi-kelompok dan Modul spesifik produk, dimulai sejak petani kontrak dimasukkan dalam sertifikat. Dalam periode ini, unit pemrosesan yang bertanggung jawab menegakkan IMS, harus menunjukkan bahwa telah dilaksanakannya langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai kepatuhan penuh. Selama fase awal ini, volume dapat diterima sebagai volume bersertifikat, meskipun IMS belum ditegakkan sepenuhnya.

Sampel untuk sertifikasi:

- Unit pemrosesan individual: seperti dijelaskan di bagian 2.4.1 untuk sertifikasi individual - Unit pemrosesan multi-lokasi: seperti dijelaskan di bagian 2.4.1 untuk sertifikasi multi-lokasi - Petani kontrak: seperti dijelaskan di bagian 2.4.1 untuk sertifikasi kelompok

Pedoman Perilaku Inti yang Berlaku:

- Unit pemrosesan: Pedoman Perilaku Inti untuk sertifikasi Individual dan Multi-lokasi (dan Modul spesifik produk) - Petani kontrak: Pedoman Perilaku Inti untuk sertifikasi Individual dan Multi-lokasi (dan Modul spesifik produk)

www.utz.org 28

Informasi tambahan tentang definisi anggota kelompok Bagi para produsen yang masih belum kenal dengan program UTZ (atau sebelumnya diaudit dengan Pedoman Perilaku untuk sertifikasi Individual dan Multi-lokasi), hanya produsen yang memenuhi definisi Opsi 3: Sertifikasi kelompok yang boleh diaudit dan mendapatkan sertifikasi Pedoman Perilaku untuk sertifikasi Kelompok dan Multi-kelompok. Bagi produsen yang sudah mengikuti program UTZ saat Protokol Sertifikasi versi 4.1 telah diwajibkan, dan tidak masuk ke dalam definisi di atas, tetapi saat ini diaudit dan disertifikasi dengan Pedoman Perilaku untuk sertifikasi Kelompok dan Multi-kelompok, diberikan waktu kelonggaran selama satu tahun untuk meninggalkan sertifikasi kelompok dan mulai menjalankan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku untuk sertifikasi Individual dan Multi-lokasi untuk audit selanjutnya. Para produsen ini, terlepas dari tahun kepatuhan mereka sebagai bagian dari sertifikasi kelompok, boleh memilih tahun kepatuhan untuk diaudit selama tahun pertama sertifikasi Pedoman Perilaku mereka untuk sertifikasi Individual dan Multi-lokasi. Informasi tambahan tentang sertifikasi petani kontrak Keberadaan opsi sertifikasi ini dimaksudkan agar petani kontrak bisa dimasukkan dalam sertifikasi unit pemrosesan individual atau multi-lokasi. Petani kontrak adalah produsen yang, karena tidak memiliki kemampuan pemrosesan untuk produk mereka, mengadakan perjanjian tertulis atau perjanjian lisan untuk memasok produk mereka ke unit pemrosesan milik pihak lain (bisa berupa unit pemrosesan individual atau multi-lokasi dengan atau tanpa lahan perkebunan sendiri). Dalam satu lisensi atau sertifikat, opsi sertifikasi ini menggabungkan satu sertifikasi individual atau multi-lokasi dengan satu sertifikasi kelompok. Dalam hal ini, pemilik sertifikasinya adalah unit pemrosesan individual atau multi-lokasi. Opsi sertifikasi ini hanya bisa digunakan oleh anggota teh/rooibos dan kopi. LS melaporkan dan menginformasikan UTZ tentang jumlah petani kontrak, total volume unit pemrosesan yang dibeli dari petani kontrak, dan tentang status sertifikasi petani kontrak.

2.4.2. Prosedur Sertifikasi Pedoman Perilaku Audit terhadap Pedoman Perilaku harus menyertakan langkah-langkah berikut:

Prosedur Audit Pedoman Perilaku

1 Pertemuan pembuka dengan setidaknya satu perwakilan manajemen yang juga membahas tentang tujuan audit. Pertemuan ini ditujukan untuk mengesahkan rencana audit dan membahas informasi penting sehubungan dengan audit (seperti cakupan dan lokasi), dan untuk menjelaskan metodologi dan sifat audit tersebut (pengambilan sampel, kerahasiaan, dan ketidakberpihakan).

2 Hanya untuk sertifikasi (multi) kelompok: Evaluasi struktur dan fungsi IMS, meliputi:

- verifikasi daftar anggota kelompok - verifikasi kontrak atau kesepakatan antar anggota kelompok dengan kelompok itu sendiri, atau

dengan manajemen IMS - tinjauan catatan pemeriksaan internal tahunan yang dijalankan oleh IMS - tinjauan oleh IMS mengenai bagaimana ketidakpatuhan telah diperbaiki - audit saksi (audit yang dilakukan dengan cara pengamatan) sampel perwakilan pemeriksa

internal, untuk memeriksa kompetensi dan kinerja para pemeriksa internal Durasi minimum untuk evaluasi ini, tidak termasuk audit saksi, adalah 0,5 hari (jika tidak cukup, boleh ditambahkan)

3 Tinjauan atas hasil audit eksternal sebelumnya (jika tersedia), dan pengkajian mandiri tahunan yang dilakukan oleh anggota.

www.utz.org 29

Prosedur Audit Pedoman Perilaku

4 Tinjauan semua dokumentasi yang relevan, termasuk setidaknya (jika ada): - Estimasi hasil panen dan metodologi estimasi hasil panen - Prosedur keterlacakan - Prosedur “Penggunaan premi UTZ” - Daftar pestisida yang diizinkan (untuk dibandingkan dengan Daftar Pestisida Terlarang dan

Daftar Pestisida Dalam Pengawasan yang diterbitkan oleh UTZ)

- Asosiasi pekerja dan tawar-menawar kolektif 5 Evaluasi segala dokumentasi, termasuk setidaknya yang berhubungan dengan:

- Keterlacakan, termasuk evaluasi transaksi yang tercatat dalam sistem keterlacakan UTZ - Penggunaan premi UTZ - Manajemen budidaya: penanaman, penggunaan pupuk, penggunaan pestisida - Panen: tanggal, info plot tanaman, volume (catatan pembelian dan perkiraan volume panen

untuk untuk sertifikasi (multi) kelompok)

- Personil: kontrak, catatan absen, upah. 6 Penghitungan kendali sirkulasi produk.

7 Pengkajian di lokasi, termasuk observasi aktivitas, pemeriksaan fasilitas, wawancara dengan para pekerja/staf, dan pengkonfirmasian data (praktik-praktik pertanian yang baik, hasil panen, dan kondisi kerja). Untuk sertifikasi kelompok dan multi-kelompok, batas waktu berikut harus dipatuhi untuk pemeriksaan/inspeksi di lokasi:

Maksimal 6 anggota kelompok per hari per auditor (kenyataan di lapangan, biasanya lebih sedikit)15

Durasi minimal untuk pemeriksaan unit pemprosesan: 0,25 hari kerja (jika tidak cukup, boleh ditambahkan)

Wawancara dengan para pekerja hanya boleh dilakukan tanpa kehadiran supervisor dan manajer, dan identitas peserta wawancara harus terus dijaga kerahasiaannya. Jumlah pekerja permpuan dan laki-laki yang dipilih untuk wawancara harus proporsional dengan jumlah total pekerja perempuan dan laki-laki. Untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok rentan cukup terwakili, setidaknya parameter berikut juga harus dipertimbangkan dalam menentukan sampel peserta wawancara:

Umur

Ras

Status pekerja (tetap, sementara, paruh waktu, dibayar berdasarkan jumlah yang dihasilkan)

Tingkat hirarki

Jenis pekerjaan yang dilakukan

Lama bekerja dengan organisasi Wawancara-wawancara tentang diskriminasi gender, kekerasan, atau pelecehan seksual harus dilakukan oleh auditor yang sudah terlatih dalam melakukan wawancara tentang topik-topik tersebut. Apabila memungkinan, disarankan untuk memiliki auditor perempuan dalam tim untuk melakukan wawancara tentang topik-topik ini dengan para perempuan.

8 Tinjauan kantor, termasuk tinjauan dokumentasi, pemeriksaan catatan, kendali sirkulasi produk, dan uji keterlacakan (identifikasi pasokan bahan-bahan mentah hingga produk final, dan sebaliknya)

15 Apabila LS hendak mengaudit lebih dari 6 pertanian per hari per auditor, departemen S&A (Standar & Jaminan) harus diberitahu sebelum

dilakukannya audit (lihat bagian 1.6 )

www.utz.org 30

Prosedur Audit Pedoman Perilaku

9 Pertemuan penutup paling tidak dengan manajemen, dimana kepada peserta yang diaudit, auditor harus menyampaikan kesimpulan-kesimpulan audit tersebut, yang meliputi:

ketidakpatuhan yang ditemukan, termasuk bukti dan penjelasan mengapa ini dianggap menyimpang dari standar UTZ.

langkah-langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh peserta audit: mengumpulkan rencana tindakan perbaikan dalam waktu yang telah disepakati,

penjelasan tentang apa yang diharapkan dalam hal bukti sebagai bagian dari rencana tindakan perbaikan: koreksi (solusi cepat) dan tindakan perbaikan (mengatasi sumber penyebab permasalahan) untuk setiap ketidakpatuhan.

2.4.3 Ketentuan Sertifikasi Pedoman Perilaku

a. Kepatuhan

Pedoman Perilaku Inti dan Modul sesuai produk spesifik

Pedoman Perilaku terdiri dari dua Pedoman Inti (satu untuk sertifikasi individu dan multi-lokasi, dan satu lagi untuk sertifikasi kelompok dan multi-kelompok) dan beberapa Modul sesuai produk spesifik.

Untuk mendapatkan sertifikasi Pedoman Perilaku, para anggota harus mematuhi Pedoman Inti dan Modul sesuai produk spesifik yang sesuai dengan situasi mereka (misalnya, koperasi cokelat perlu mematuhi Pedoman Inti untuk sertifikasi (multi) grup dan Modul cokelat). Para anggota wajib mematuhi semua persyaratan dari kedua dokumen tersebut yang, menurut aktivitas yang mereka lakukan, dapat diberlakukan.

Jika ada kontradiksi antara persyaratan dari Pedoman Inti dan persyaratan dari Modul, persyaratan dari Modul yang akan diutamakan.

Tahun kepatuhan

Para anggota baru harus mematuhi ketentuan persyaratan tahun pertama dalam Pedoman Perilaku. Anggota-anggota yang mengajukan sertifikasi ulang harus melaju ke sertifikasi tahun berikutnya (misalnya, dari tahun 1 ke 2) hingga mencapai tahun 4. Hal ini juga berlaku kepada anggota yang mengganti LS.

Seorang anggota selalu boleh mengajukan permintaan pemeriksaan terhadap persyaratan tahun berikutnya. Begitu juga kelompok produsen dengan anggota kelompok dalam tahun kepatuhan yang berbeda boleh mengajukan permintaan agar semua anggotanya diperiksa terhadap tahun tertinggi.

Ketika sertifikasi terputus (misalnya, karena anggota tidak memenuhi persyaratan sertifikasi atau memutuskan untuk tidak mengajukan kembali hingga batas waktu tertentu), ketentuan berikut berlaku jika anggota tersebut memutuskan untuk mengajukan permohonan sertifikasi ulang:

Setiap tahun, anggota harus mematuhi semua Poin Kontrol wajib yang berlaku, serta sejumlah poin tambahan. Anggota memilih Poin Kontrol tambahan mana yang akan dipatuhi16.

16 Poin Kontrol tambahan yang tidak (atau belum) ingin dipatuhi oleh anggota tidak dicantumkan dalam permintaan lisensi sebagai ketidakpatuhan. Anggota diberikan pilihan untuk menyebutkan atau tidak menyebutkan poin-poin tambahan tersebut, atau mungkin menyebutkan sebagian saja, sebagai poin-poin yang perlu ditindaklanjuti dalam sertifikasi-sertifikasi di masa depan.

Periode tak bersertifikat* Tahun sertifikasi

1,5 tahun atau kurang Tahun sertifikasi terakhir + 1

Lebih dari 1,5 tahun dan kurang dari 3,5 tahun

Tahun yang sama dengan sertifikasi terakhir

3,5 tahun atau lebih Tahun 1 (anggota dianggap sebagai anggota baru)

* Periode antara tanggal kadaluwarsa sertifikat terakhir dan awal panen bersertifikat berikutnya.

www.utz.org 31

Subkontraktor yang disertakan dalam sertifikasi anggota harus patuh terhadap persyaratan tahun yang sama seperti anggota tersebut. Produksi paralel

Produksi paralel tidak diperbolehkan dalam sertifikasi (multi) kelompok Dengan kata lain, anggota kelompok tidak boleh memiliki beberapa tanaman yang bersertifikat UTZ dan beberapa yang tidak bersertifikasi UTZ. Untuk sertifikasi individu dan multi-lokasi, produksi paralel diizinkan, tetapi hanya jika sistem identifikasi dan pemisahan yang menjamin integritas produk UTZ diberlakukan.

b. Audit sertifikasi pertama

Audit sertifikasi pertama (untuk anggota baru dan anggota yang sertifikasinya terputus) harus dilakukan dalam masa periode antara 4 bulan sebelum hingga 4 bulan setelah dimulainya panen bersertifikasi pertama. Panen bisa berupa panen utama/raya maupun sedang/kecil. Jika audit dilakukan di luar periode ini, panen tidak boleh disertifikasi. Jika ada panen yang berkelanjutan, audit pertama boleh dilakukan kapan saja.

Selama audit pertama, auditor harus memeriksa semua catatan yang diajukan dalam Pedoman Perilaku mulai dari 4 bulan sebelum tanggal audit untuk mendapatkan gambaran tentang penyimpanan catatan pertanian. Catatan tersebut harus memenuhi persyaratan Pedoman Perilaku dari tanggal awal sertifikat hingga seterusnya.

Ketika audit dilaksanakan setelah panen dimulai, auditor harus memeriksa persyaratan secara retrospektif selama periode antara dimulainya panen dan tanggal audit.

c. Audit-audit sertifikasi berikutnya

Audit-audit sertifikasi berikutnya (atau audit sertifikasi ulang) harus dilakukan dalam periode 4 bulan sebelum hingga 4 bulan sesudah tanggal kadaluwarsa sertifikat. Jika audit dilakukan di luar periode ini, panen pertama di tahun tersebut tidak boleh disertifikasi.

Selama audit sertifikasi ulang, auditor harus mengesahkan semua catatan yang disyaratkan dalam Pedoman Perilaku sejak audit sebelumnya.

d. Volume bersertifikasi

Volume bersertifikasi adalah volume produksi yang boleh dijual oleh anggota sebagai produk bersertifikasi UTZ. Volume ini dihitung berdasarkan perkiraan yang ditentukan oleh anggota tentang besarnya volume yang akan mereka hasilkan saat panen, yang dicantumkan dalam sertifikat. Perkiraan ini disahkan oleh LS dan harus dilakukan menggunakan metodologi yang terpercaya, misalnya berdasarkan panen tahun sebelumnya, kepadatan/jumlah pohon, usia tanaman, penggunaan masukan (agri input), hama dan penyakit tanaman, varietas tanaman, kualitas tanah, lokasi geografis, iklim.

e. Stok bawaan

Stok bawaan adalah stok fisik yang tersisa dari sertifikat sebelumnya yang ditambahkan ke dalam volume sertifikat baru produsen / kelompok produsen (volume akumulasi). Stok bawaan dapat diberlakukan dalam dua situasi:

1. Jika selama periode sertifikat sebelumnya volume panen lebih tinggi daripada volume bersertifikasi, volume ini boleh ditambahkan ke dalam sertifikat baru sebagai volume bawaan.

2. Jika anggota memiliki stok hasil produksi bersertifikasi dari periode sertifikat sebelumnya (tersedia secara fisik saat dilakukan audit) yang tidak akan dijual dalam periode sertifikat sebelumnya, selisih dari keduanya boleh dimasukkan ke dalam sertifikat baru sebagai volume bawaan.

Pada kedua kasus, LS harus memeriksa kuantitas dan mencantumkan kuantitas ini dalam sertifikat sebagai “volume bawaan”.

Volume yang dikirim ke gudang dan diumumkan dalam sistem keterlacakan UTZ tidak boleh dicantumkan sebagai volume bawaan dalam sertifikat baru. (Volume tersebut ditambahkan secara otomatis ke dalam lisensi baru.)

www.utz.org 32

f. Sertifikat

Validitas sertifikat pertama (begitu juga sertifikat pertama setelah periode tidak bersertifikasi bagi anggota yang sertifikatnya terputus) dimulai pada awal panen anggota, agar masa panen keseluruhan termasuk ke dalam sertifikat.

Jika panen terjadi terus-menerus, validitas sertifikat pertama dimulai sejak adanya keputusan sertifikasi positif, atau atau pada 4 bulan awal sebelum hari terakhir audit jika semua catatan yang diperlukan sudah disahkan secara retrospektif sejak tanggal tersebut.

Sertifikat selanjutnya dimulai sehari setelah sertifikat sebelumnya berakhir.

Sertifikat untuk multi-lokasi dan multi-kelompok berisi daftar nama lokasi dan kelompok yang terdaftar dalam sertifikat tersebut. Nama yang muncul dalam sertifikat sama dengan nama yang didaftarkan anggota dalam sistem keterlacakan UTZ.

2.5. Proses Sertifikasi untuk Rantai pengawasan (ChoC)

2.5.1. Opsi-Opsi Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC) Tersedia dua pilihan yang berbeda untuk sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC). Opsi untuk memilih tergantung pada jenis keanggotaan. Pilihan sertifikasi menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kepatuhan dan bagaimana sampel untuk audit sertifikasi harus ditentukan. Hal tersebut dijelaskan dalam tabel di bawah ini.

Opsi 1: Sertifikasi individual

Berlaku bagi anggota yang merupakan:

Pelaku Rantai Pasokan (SCA) Perorangan, dimana manajemen dan penanganan, unit pemrosesan dan penyimpanan berada di lokasi yang sama, di satu lokasi fisik yang sama.

Tanggung jawab kepatuhan:

SCA perorangan mematuhi semua Poin Kontrol yang berlaku.

Sampel untuk audit sertifikasi:

Semua proses dan aktivitas yang dapat disertifikasi yang dilakukan oleh SCA perorangan harus secara fisik diaudit oleh LS.

Masa audit Antara 0,5 hingga 1 per hari/orang.

Opsi 2: Sertifikasi multi-lokasi

Berlaku bagi anggota yang merupakan:

Lokasi pusat tempat beroperasinya dua lahan atau lebih yang menangani, memproses atau menyimpan produk bersertifikasi UTZ. Semua lahan dan lokasi pusat menggunakan sistem manajemen bersama yang dapat diperiksa dari lokasi pusat. Anggota multi lokasi bisa terdiri dari beberapa entitas legal berbeda dan semua lokasi harus memiliki satu tautan hukum atau kontrak dengan lokasi pusat organisasi.

Tanggung jawab kepatuhan:

Semua lokasi lahan di bawah manajemen pusat mematuhi semua Poin Kontrol yang berlaku.

Sampel untuk audit sertifikasi: (opsi A)

LS harus memutuskan lahan mana yang harus dimasukkan dalam sampel audit berdasarkan peraturan berikut, yang diurutkan sesuai preseden: 1) Semua lokasi yang dinilai tidak patuh dalam audit sebelumnya. 2) Tiap lokasi yang beroperasi di bawah tingkat keterlacakan MB yang ditambahkan ke sertifikat sebelumnya sebagai bagian dari perpanjangan lokasi (tanpa menerima audit). 3) Pengambilan sampel berdasarkan tingkat keterlacakan anggota:

Tingkat keterlacakan

Audit sertifikat pertama Audit selanjutnya

IP dan SG (Identitas Terpelihara dan Segregasi)

Akar pangkat dua dari jumlah lokasi *, termasuk lokasi pusat

Akar pangkat dua dari jumlah lokasi *, termasuk lokasi pusat17

MB (Saldo Massa) Lokasi pusat Akar pangkat dua dari jumlah lokasi *, termasuk lokasi pusat

17 Contohnya: 2 lokasi + 1 lokasi pusat =>(2+1) = 3 = 2 lokasi yang akan diaudit (akar pangkat dua dibulatkan). Dalam sampel audit 2 lokasi

ini, setidaknya lokasi pusat harus diaudit, dan ditambah satu lokasi lagi.

www.utz.org 33

* dibulatkan ke angka utuh berikutnya. Perlu dicatat, aturan 1 dan 2 hendaknya diutamakan, artinya sampel harus lebih besar daripada akar pangkat dua. 4) Lokasi yang berbeda harus diaudit dalam setiap siklus audit Semua lokasi pusat dan lokasi perkebunanan harus menerima audit fisik. Ada satu pengecualian dalam aturan ini: bagi audit selanjutnya atas SCA multi-lokasi yang beroperasi secara unik di bawah tingkat MB (Saldo Massa), lokasi sampel audit dapat diaudit secara jarak jauh dari lokasi pusat (misalnya, dari kantor pusat), dengan mematuhi syarat bahwa anggota tersebut mengajukan permohonan kepada LS dan memenuhi dua kriteria berikut ini sebelum audit:

1. Anggota tersebut mempunyai manajemen pusat tempat dilakukannya administrasi

pusat pada lokasi terpusat yang memayungi semua lokasi produksi di dalam

cakupannya, dan;

2. Anggota tersebut mempunyai rekening kredit18 yang merefleksikan volume input

dan output administrasi pusat ini, dan sesuai dengan poin kontrol nomor 19 dari

Standar Sertifikasi Rantai Pengawasan UTZ.

Jika ada keraguan LS apakah dua kriteria di atas telah terpenuhi atau tidak (saat sedang

menyiapkan atau selama audit sedang berlangsung), LS tersebut boleh memutuskan untuk

mengaudit lokasi sampel secara fisik.

Durasi audit Antara 0,5 dan 1 per hari/orang untuk lokasi pusat, ditambah antara 0,25 dan 0,5 hari/orang untuk setiap lokasi yang ditambahkan. Apabila lokasi MB diaudit secara jarak jauh dari lokasi pusat, antara 0,25 dan 0,5 hari/orang boleh ditambahkan per lokasi ke durasi audit lokasi pusat.

2.5.2. Prosedur Sertifikasi Rantai Pengawasan (ChoC) Audit terhadap Rantai Pengawasan (ChoC) UTZ harus mengikuti langkah-langkah berikut:

Prosedur Audit Rantai pengawasan (ChoC)

1 Pertemuan pembuka dengan setidaknya satu perwakilan manajemen.

2 Tinjauan atas hasil-hasil audit eksternal sebelumnya (jika memungkinkan), dan pengkajian mandiri tahunan yang dilakukan oleh anggota dan subkontraktor (jika memungkinkan).

3 Meninjau semua dokumentasi yang relevan.

4 Evaluasi segala catatan.

5 Penghitungan kendali sirkulasi produk.

6 Diskusi / wawancara dengan anggota-anggota staf kunci.

7 Audit secara fisik untuk memverifikasi kepatuhan terhadap semua Poin Kontrol Rantai pengawasan (ChoC) yang berlaku dan, jika berlaku, pemeriksaan dokumentasi atas lokasi yang tidak diaudit secara fisik.

8 Pertemuan penutup setidaknya dengan manajemen dimana auditor harus menunjukkan kepada peserta audit kesimpulan-kesimpulan audit, termasuk:

ketidakpatuhan yang ditemukan, termasuk bukti dan penjelasan mengapa ini dianggap menyimpang dari standar UTZ.

langkah-langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh peserta audit: mengumpulkan rencana tindakan perbaikan dalam waktu yang telah disepakati,

penjelasan tentang apa yang diharapkan dalam hal bukti sebagai bagian dari rencana tindakan perbaikan: koreksi (solusi cepat) dan tindakan perbaikan (mengatasi sumber penyebab permasalahan) untuk setiap ketidakpatuhan

18 Jika penggunaan rekening kredit diwajibkan, lihat poin kontrol 19 Sertifikasi Rantai Pengawasan (ChoC).

www.utz.org 34

2.5.3. Ketentuan Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC)

a. Audit sertifikasi pertama

Untuk SCA yang beroperasi di bawah tingkat keterlacakan IP (Identitas Terpelihara) atau SG (Segregasi), audit pertama harus dilakukan selambat-lambatnya 4 bulan setelah SCA menerima pembelian pertama produk UTZ mereka. Produk yang diterima lebih dari 4 bulan sebelum tanggal audit tersebut tidak boleh diklaim sebagai produk UTZ.

Untuk SCA yang beroperasi pada tingkat MB, audit pertama harus dilakukan selambat-lambatnya 4 bulan setelah mereka menerima pembelian pertama produk UTZ mereka. Produk yang dibeli lebih dari 4 bulan sebelum tanggal audit tidak boleh diklaim sebagai produk UTZ.

Auditor harus memverifikasi catatan yang diminta dalam Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC) selama 4 bulan sebelum tanggal audit agar memiliki gambaran tentang penyimpanan catatan organisasi. Catatan harus memenuhi persyaratan Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC) dari awal periode validitas sertifikat.

SCA tidak boleh menjual produk UTZ sampai mereka menerima sertifikat yang sah.

b. Audit sertifikasi berikutnya

Audit sertifikasi berikutnya (atau audit sertifikasi ulang) harus dilakukan dalam periode dari 4 bulan sebelumnya hingga 4 bulan sesudah tanggal kadaluwarsa sertifikat. Selama audit ini, auditor harus memverifikasi semua catatan yang diminta dalam Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC) sampai pada audit sebelumnya. Sejak tanggal 1 Januari 2016, LS harus menerbitkan sertifikat dengan periode validitas yang lebih lama bagi

para anggota bersertifikat UTZ19 yang mendapatkan hasil yang baik dalam audit Rantai pengawasan (ChoC).

Periode validitas akan meningkat mulai dari satu sampai dua tahun20 bagi para anggota yang memperlihatkan

kinerja yang baik secara konsisten. Para anggota baru21 masih harus menerima audit Rantai pengawasan (ChoC)

pada tahun kedua mereka.

Para anggota baru yang lolos audit sertifikasi pertama mereka, harus menerima sertifikat/lisensi yang valid selama satu tahun. Selama audit kedua, satu tahun setelah audit pertama, anggota tersebut boleh dianggap dan dievaluasi sebagai ‘anggota bersertifikat UTZ’ (lihat catatan kaki 16).

Para anggota bersertifikat UTZ yang lolos audit dengan jumlah 0 – 2 ketidakpatuhan, akan menerima sertifikat/lisensi yang berlaku selama dua tahun22. Audit selanjutnya harus dijadwalkan untuk dua tahun setelahnya. Anggota hanya boleh mendapatkan satu sertiikat dengan masa validitas lebih lama jika sertifikasi mereka tidak pernah terputus. Bila siklus sertifikasinya terputus, SCA harus mengikuti prosedur yang sama seperti sertifikasi untuk anggota baru. Volume yang diperdagangkan selama periode non-sertifikasi tidak boleh diklaim berlaku surut sebagai UTZ setelah anggota tersebut tersertifikasi lagi.

Para anggota bersertifikat UTZ yang lolos audit sertifikasi apa pun dengan jumlah 3 ketidakpatuhan atau lebih, harus menerima sertifikat/lisensi yang berlaku selama satu tahun. Setelah itu, pada audit sertifikasi selanjutnya, mereka boleh menerima sertifikasi dengan masa berlaku selama dua tahun.

Anggota harus menginformasikan kepada LS setiap perubahan besar yang bisa memengaruhi kepatuhannya terhadap standar UTZ (misalnya, perubahan sistem manajemen, perubahan lokasi, dsb), setelah itu LS harus memutuskan apakah SCA akan dianggap sebagai anggota baru atau tidak.

c. Sertifikat

Untuk Pelaku Rantai Pasokan atau SCA yang beroperasi pada tingkat IP (Identitas Terpelihara) atau SG (Segregasi), validitas sertifikat pertama dimulai pada tanggal SCA menerima pembelian pertama produk UTZ

19 Anggota UTZ yang telah mendapatkan Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC) untuk satu atau beberapa program UTZ 20 730 hari (atau 731 hari dalam hal tahun kabisat) 21 Anggota UTZ yang terdaftar di UTZ, tetapi belum bersertifikat UTZ (masih belum berhasil menyelesaikan audit sertifikasi), atau yang sertifikasinya pernah terputus untuk beberapa waktu 22 Saat disebutkan di sini dan selanjutnya “… akan menerima Sertifikat/Lisensi...” masa berlaku lisensi/sertifikat yang diperpanjang hanya akan diberikan jika semua ketidakpatuhan telah diselesaikan.

www.utz.org 35

mereka. Jika SCA belum menerima produk UTZ apa pun, validitas sertifikat pertama dimulai ketika keputusan sertifikasi dikeluarkan oleh LS.

Untuk SCA yang beroperasi pada tingkat MB, validitas sertifikat pertama dimulai ketika keputusan sertifikasi diambil oleh LS.

Sertifikat selanjutnya dimulai sehari setelah sertifikat sebelumnya berakhir. Periode masa berlaku lisensi selalu seiring dengan periode masa berlaku sertifikat.

LS mencantumkan pada sertifikat lokasi-lokasi mana yang diikutsertakan dalam sertifikat tersebut.

d. Cakupan sertifikat secara geografis

Untuk kopi dan teh (termasuk rooibos dan teh herbal) tidak ada batasan untuk lingkup geografis sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC): lokasi-lokasi dari berbagai negara berbeda boleh disertifikasi bersama-sama dan dicantumkan dalam sertifikat yang sama.

Untuk kakao dan hazelnut, lokasi hanya boleh disertifikasi bersama-sama dan dicantumkan dalam sertifikat yang sama jika berasal dari negara yang sama. Ada tiga pengecualian untuk aturan ini. Kelompok negara berikut dianggap sebagai unit geografis tunggal. Lokasi dari berbagai negara tetapi dari unit geografis yang sama dapat disertifikasi bersama-sama dan dicantumkan dalam sertifikat yang sama.

1. Uni Eropa-2823 ditambah EFTA (Islandia, Liechtenstein, Norwegia dan Swiss)

2. NAFTA (Kanada, Meksiko, dan AS)

3. ANZCERTA (Australia dan Selandia Baru)

4. ASEAN24 (Asia Tenggara)

2.6. Hak-Hak UTZ UTZ berhak untuk:

- Menerbitkan dan mengubah isi serta persyaratan yang tercantum dalam dokumen ini. - Menetapkan keputusan terakhir tentang penafsiran isi dan persyaratan yang ada dalam dokumen ini. - Tidak mengizinkan (calon) anggota atau calon LS/LS yang disetujui untuk masuk/melanjutkan

program UTZ jika mereka telah menyalahgunakan nama UTZ atau dengan cara apa pun berpartisipasi dalam perilaku penipuan terhadap program UTZ dan anggotanya.

- Melakukan penilaian kontrol kualitas tambahan terhadap audit yang dilakukan oleh LS dengan: o Meminta dokumentasi lebih lanjut (misalnya daftar periksa UTZ yang ditandatangani oleh

pemberi sertifikat dan auditor, atau hasil pengkajian risiko) o Meminta klarifikasi atau koreksi atas informasi yang dilaporkan o Meminta kunjungan lapangan o Melakukan audit paralel, audit bayangan, atau audit kantor LS o Meminta dari LS nama, CV, dan bukti kepatuhan pada persyaratan yang dijelaskan dalam

Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi o Melakukan pemeriksaan silang atas informasi yang dilaporkan oleh LS dengan sumber

eksternal, terutama yang memungkinkan saling cek silang dengan pemilik standar keberlanjutan lainnya25.

- Menggunakan informasi audit yang dilaporkan untuk memantau kinerja, melakukan analisis statistik, dan penelitian, serta membuat laporan gabungan.

- Untuk kepentingan transparansi, memasang informasi berikut secara umum di situs web UTZ: nama, negara, produk (misalnya, kopi), perandalam rantai pasokan (misalnya, produsen), luasan dalam hektar, ID Anggota, status sertifikasi dan lisensi, tingkat keterlacakan (misalnya, saldo massa)

- Meminta informasi lebih lanjut dari LS berdasarkan laporan audit sertifikasi dan audit mendadak. - Memberikan informasi kepada LS tentang perilaku menyimpang atau ketidakpatuhan oleh anggota. - Meminta audit mendadak atas anggota khusus dan/atau memberikan saran atas pemilihan sampel

untuk audit mendadak dan/atau cakupan audit mendadak.

23 Daftar selengkapnya dapat dilihat di http://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/index.php/Glossary:EU-28 24 Untuk daftar lengkapnya, kunjungi http://asean.org/asean/asean-member-states 25 Pemeriksaan silang bertujuan untuk memastikan kredibilitas sektor (sertifikasi keberlanjutan) dan dilakukan berdasarkan kebijaksanaan sendiri.

www.utz.org 36

- Meminta revisi atas volume-volume bersertifikat dan/atau wilayah bersertifikat jika berbeda dari rata-rata yang dikenal untuk negara atau wilayah tersebut, dan meminta justifikasi apabila hal tersebut tidak disediakan oleh LS.

- Menolak permintaan lisensi atau menunda atau menarik izin yang aktif jika UTZ menganggap bahwa anggota tidak mematuhi Pedoman, Rantai pengawasan (ChoC), atau Protokol Sertifikasi, atau bahwa audit tidak dilakukan sesuai dengan Protokol Sertifikasi ini.

- Memberikan pengecualian untuk persyaratan dalam Pedoman, Rantai pengawasan (ChoC), dan/atau Protokol Sertifikasi kepada anggota dan/atau LS yang terkena dampak krisis kemanusiaan, bencana alam atau keadaan luar biasa lainnya.

- Menerapkan Kebijakan Sanksi UTZ, apabila LS melanggar persyaratan Protokol Sertifikasi ini. - Membuka atau menutup proses permohonan LS untuk menjadi ‘LS yang disetujui UTZ’ baru, dan/atau

untuk mengubah ketentuan kriteria permohonan, misalnya, hanya membuka proses permohonan untuk cakupan tertentu (standar, komoditas atau cakupan geografis).

- Menarik kembali persetujuan LS jika LS tidak bekerja sama pada salah satu poin di atas. - Membuat keputusan akhir tentang apakah sesuatu dianggap sebagai klaim produk atau tidak. - Melaksanakan audit terhadap anggota yang telah menandatangani dan menyerahkan Pernyataan

Pembebasan Audit Sertifikasi Rantai pengawasan (ChoC). Sasaran audit ini adalah untuk memverifikasi bahwa para anggota ini memenuhi persyaratan untuk dibebaskan dari sertifikasi dan bahwa mereka mematuhi ketentuan Rantai pengawasan (ChoC) yang berlaku.

www.utz.org 37

3. LEMBAGA-LEMBAGA SERTIFIKASI Hanya LS-LS yang telah disetujui oleh UTZ yang diizinkan mengaudit standar-standar UTZ. Bagian ini menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab yang disyaratkan dalam pemberian persetujuan UTZ bagi LS.

Protokol Sertifikasi Versi 4.1 Januari 20016 juga menjelaskan proses dan persyaratan yang harus dipenuhi LS dan stafnya untuk mendapatkan persetujuan UTZ (bagian 3.1, 3.2 dan 4.4). Persyaratan ini masih tetap dijelaskan di bagian tersebut tetapi juga diterbitkan secara terpisah dalam dokumen berjudul Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi, yang bisa dibaca di situs web UTZ. LS dan stafnya yang telah disetujui Protokol UTZ sebelumnya masih sah, dengan mengikuti ketentuan yang dijelaskan dalam Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi. UTZ berkomitmen menyediakan arena bermain yang adil bagi LS yang menawarkan sertifikasi UTZ bagi produsen, kelompok produsen, dan Pelaku Rantai Pasokan (SCA). UTZ juga yakin bahwa produsen, kelompok produsen, dan SCA mendapat layanan terbaik ketika mereka bisa memilih dari beberapa LS yang dapat menawarkan layanan berkualitas tinggi. LS dan mitra mereka yang bekerja dalam sistem UTZ diharapkan juga mengikuti prinsip-prinsip ini.

3.1. Kepatuhan terhadap ISO 17065 and/0r ISO 17021 Sebagai konsekuensi dari sistem akreditasi mandat yang digunakan untuk menyetujui LS, UTZ meminta agar pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang dibutuhkan mematuhi ISO 17065 atau ISO 17021 (hanya untuk ChoC). Selain itu, LS harus menerapkan ketentuan-ketentuan ini untuk program UTZ, disamping persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dalam Protokol Sertifikasi ini.

3.2. Ketidakberpihakan dan kerahasiaan Selama audit kantor (lihat Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi) dan setiap saat bila diminta, LS harus dapat menyediakan kepada UTZ informasi keuangan yang menunjukkan bagaimana pendapatan yang dihasilkan secara khusus dari aktivitas sertifikasi mencukupi untuk menutup biaya-biaya terkait (jadi, sumber pendapatan dari aktivitas lainnya tidak digunakan dan harus dipastikan terjadi kemandirian keuangan). Pemberi sertifikat dan auditor diharapkan untuk memenuhi tugasnya dengan standar etika tertinggi. Mereka dilarang melakukan aktivitas yang dapat mempengaruhi ketidakberpihakan atau kerahasiaan. Pemberi sertifikat dan auditor harus segera melaporkan situasi apa pun yang dapat mempengaruhi ketidakberpihakan atau kerahasiaan kepada manajemen LS mereka. Contohnya termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

- Pemberi sertifikat dan auditor dilarang mengaudit klien yang memiliki keterkaitan keuangan atau

komersial apapun dengan mereka (pemberi sertifikat dan auditor).

- Pemberi sertifikat dan auditor dilarang mengaudit klien yang memiliki hubungan pribadi (yaitu, teman,

keluarga atau kenalan dekat) dengan mereka.

- Pemberi sertifikat dan auditor dilarang melayani konsultasi untuk anggota yang telah diaudit oleh

mereka atau LS mereka, dan mereka dilarang bekerja sebagai karyawan atau kontraktor independen

(misalnya, konsultan, penasehat, atau pemberi pelatihan) untuk anggota tersebut dalam masa 2 tahun

sebelum audit.

Pelatihan tidak dianggap sebagai konsultasi, sehingga LS boleh memberikan pelatihan untuk kliennya, dengan syarat sebagai berikut:

- pemberi pelatihan dilarang bertindak sebagai auditor atau pemberi sertifikasi untuk klien yang pernah

mereka beri pelatihan, larangan ini berlaku selama 2 tahun (meskipun pelatihan tersebut didasarkan

pada standar yang berbeda).

www.utz.org 38

- pelatihan terbatas hanya menjelaskan kepada peserta tentang isi dan topik yang tercakup dalam

standar UTZ. Memberikan penjelasan tentang cara menerapkan topik UTZ dianggap sebagai

konsultasi.

- pelatihan harus dipisahkan jelas dengan aktivitas sertifikasi dan tidak boleh dianggap sebagai

tanggung jawab untuk klien.

Jika LS melakukan pra-audit anggota, harus dipastikan bahwa auditor yang sama tidak melakukan audit sertifikasi atau berperan serta dalam keputusan sertifikasi. Untuk menjaga integritas profesional, LS harus mencegah seorang auditor mengaudit anggota yang sama sebanyak tiga kali secara beruntun (termasuk audit yang dilakukan ketika bekerja untuk LS yang berbeda, dan tidak termasuk audit tindak lanjut fisik dan audit mendadak)26. Sebelumnya, LS harus merencanakan pelatihan dan persetujuan auditor untuk menjamin rotasi auditor. Pemberi sertifikat dan auditor wajib menjalankan dan menghormati prosedur internal tentang kerahasiaan informasi dan catatan LS dan anggota. Informasi dan catatan audit hanya boleh diberikan kepada pihak ketiga selain UTZ jika ada izin tertulis dari klien dan dari LS. Keraguan LS tentang ketidakberpihakan, kemandirian, dan kerahasiaan harus dibicarakan bersama UTZ (dengan mengirim email ke [email protected]).

3.3. Melaporkan hasil audit dan memohon lisensi LS harus melaporkan hasil audit sertifikasi (yang membuahkan keputusan sertifikasi, baik positif maupun negatif) dan memohon lisensi untuk anggota bersertifikat dalam sistem keterlacakan UTZ dengan:

- Mengisi permintaan lisensi

- Mengunggah sertifikat UTZ - Mengunggah daftar anggota kelompok (khusus untuk sertifikasi kelompok dan multi-kelompok). Format

sertifikat UTZ dan format daftar anggota kelompok yang harus digunakan untuk hal ini tersedia dengan mengajukan permintaan ke [email protected]. Sertifikat UTZ dan daftar anggota kelompok yang diunggah harus berisi setidaknya informasi yang tercakup dalam format ini.

LS wajib menyediakan informasi yang akurat. Semua informasi yang tersedia di laporan ringkasan harus didasari pemeriksaan lapangan, dokumen tertulis, dan wawancara dengan anggota.

3.4. Audit mendadak Tujuan Tujuan audit mendadak ada dua: 1) Untuk mengevaluasi jika anggota yang bersertifikat masih patuh, dan

2) Untuk mengevaluasi kinerja auditor LS. Dengan demikian, auditor yang mengadakan audit mendadak

tidak boleh sama dengan auditor yang melakukan audit sertifikasi ulang sebelumnya.

Jumlah Setiap tahun kalender, LS yang menerbitkan 10 atau lebih sertifikat UTZ selama tahun kalender sebelumnya, harus melakukan audit mendadak. Jumlah audit mendadak yang dilakukan LS minimal harus 10% (dibulatkan ke bawah ke angka bulat berikutnya) dari jumlah total sertifikat UTZ yang diterbitkan LS selama tahun kalender sebelumnya (semua produk dan cakupan digabung)27.

26 Audit yang dilakukan sebelum tanggal 1 Juli 2015, tanggal peluncuran Protokol Sertifikasi UTZ versi 4.0, tidak dihitung untuk peraturan

ini. 27 Dengan mempertimbangkan peraturan seberapa sering audit ChoC harus dilakukan, jumlah audit mendadak masih dihitung berdasarkan jumlah sertifikat yang diterbitkan oleh LS pada tahun kalender sebelumnya.

www.utz.org 39

Cakupan dan durasi

Durasi minimum audit mendadak dijelaskan dalam tabel berikut:

Individual / multi-lokasi Kelompok / multi-kelompok

Pedoman Perilaku

Minimal 0,5 hari/orang Minimal 2 orang-hari (tidak termasuk waktu perjalanan)

Catatan: Selama audit mendadak, IMS harus diberitahu, dan penerapan IMS yang baik harus diperiksa silang dengan verifikasi CP terkait di tingkat petani.

Rantai Pengawasan (ChoC)

Minimal 2 jam Minimal 2 jam untuk lokasi pusat + minimal 2 jam untuk setiap lokasi yang disampel (tidak termasuk waktu waktu perjalanan).

Catatan: Lokasi-lokasi yang menjadi sampel bisa mendapatkan audit dokumen atau audit fisik tergantung pada tingkat keterlacakannya, lihat peraturan yang dijelaskan di bagian 2.5.1. “Opsi 2: Sertifikasi multi-lokasi.

LS harus menggunakan versi Standar Pedoman Perilaku UTZ (termasuk Modul spesifik produk) atau standar ChoC yang digunakan selama audit sertifikasi (ulang) terakhir.

Pemilihan anggota, sampel dan poin kontrol

Jumlah anggota Sertifikasi Pedoman Perilaku dan Rantai pengawasan (ChoC) yang dipilih untuk mendapatkan audit mendadak harus proporsional terhadap jumlah total audit Pedoman Perilaku dan Rantai pengawasan (ChoC) yang dilakukan selama tahun kalender sebelumnya. Pemilihan anggota Pedoman Perilaku dan Rantai pengawasan (ChoC) yang mendapatkan audit mendadak harus berdasarkan kriteria berikut, berlaku secara berurutan:

1. Permintaan dari UTZ (jika ada)

2. Penilaian risiko LS, dengan mempertimbangkan jumlah dan tingkat keparahan ketidakpatuhan yang ditemukan selama audit sertifikasi ulang sebelumnya, dan penerapan koreksi dan tindakan perbaikan, serta alasan-alasan relevan lain yang mungkin dimiliki LS;

3. Keluhan yang diterima tentang anggota (misalnya, keluhan dari pemerintah, LSM, atau UTZ);

4. Waktu berlangsungnya audit tahunan (selama masa panen atau tidak), lihat penjelasan di bawah dengan sub-judul “Waktu”.

5. Anggota baru yang berada di tahun pertama sertifikasi;

6. Rotasi – anggota yang tidak menerima audit mendadak;

7. Pemilihan acak.

Sampel petani (dalam kasus multi-kelompok) atau lokasi (dalam kasus sertifikasi multi-lokasi), serta pemilihan CP yang diperiksa selama audit mendadak diputuskan berdasarkan pada penilaian risiko LS. Alasan untuk pemilihan anggota, serta penilaian risiko LS dengan alasan untuk sampel dan CP yang dipilih harus dikirimkan ke UTZ beserta laporan hasil audit mendadak.

Waktu

Audit mendadak harus dilakukan minimal tiga bulan setelah audit sertifikasi terakhir. Untuk anggota Pedoman Perilaku yang melakukan panen lebih dari sekali per bulan dan belum mendapatkan audit sertifikasi terakhir selama panen, audit mendadak harus dilakukan selama panen.

Pembayaran

Para LS dilarang meminta pembayaran ekstra kepada anggota yang mendapatkan audit mendadak. Karena itu UTZ menyarankan LS untuk memasukkan biaya audit mendadak dalam biaya yang dibebankan kepada semua anggota untuk audit tahunan mereka.

www.utz.org 40

Ketidakpatuhan

Jika tidak ditemukan ketidakpatuhan selama audit mendadak, anggota tersebut tetap mempertahankan sertifikatnya.

Jika ditemukan ketidakpatuhan, maka ketidakpatuhan tersebut harus ditangani dengan cara seperti kalau hal itu ditemukan selama audit sertifikasi (dijelaskan dalam poin d-g bagian 2.3.2). Satu-satunya perbedaan adalah bahwa dengan mengatasi semua ketidakpatuhan, tidak berarti sertifikat baru diterbitkan, melainkan sertifikat yang ada dipertahankan. Tidak memperbaiki ketidakpatuhan akan berakibat penangguhan dan/atau penarikan sertifikat yang ada.

Penyerahan hasil audit mendadak kepada UTZ

Hasil setiap laporan audit mendadak harus diserahkan ke UTZ ([email protected]) dalam 13 minggu setelah pelaksanaan audit mendadak. Untuk tiap audit mendadak, laporannya meliputi:

- Alasan mengapa anggota bersangkutan dipilih dan penilaian risiko LS-nya, disertai alasan untuk sampel dan CP yang dipilih (harus dijelaskan dalam Format Laporan Audit Tambahan), dan;

- Daftar periksa UTZ, laporan ringkasan audit UTZ, laporan audit mendadak LS (ditandatangani oleh auditor dan pemberi sertifikat). Komentar harus disertakan pada daftar periksa UTZ untuk CP yang diaudit selama audit mendadak (berisi setidaknya satu deskripsi bukti). Di dalam daftar periksa tersebut, LS juga harus dengan jelas menyatakan apakah, bagaimana dan kapan ketidakpatuhan berakhir.

Daftar periksa UTZ, format penilaian risiko LS dan Format Laporan Audit Tambahan yang harus digunakan untuk ini bisa didapatkan dengan mengirimkan email ke [email protected].

LS harus mengirimkan ulasan ringkasan semua audit mendadak yang dilakukan sepanjang tahun terakhir serta laporan tahunan (lihat berikut).

3.5. Laporan tahunan Semua LS setiap tahunnya harus melaporkan kepada UTZ tentang:

- audit tahunan yang dilakukan pada tahun kalender sebelumnya

- auditor yang dikontrak/dipekerjakan dalam tahun kalender sebelumnya, saat ini, dan/atau mendatang

- ulasan ringkasan tentang audit mendadak yang dilakukan sepanjang tahun sebelumnya (jika berlaku)

Laporan ini harus diselesaikan sebelum 31 Januari tahun kalender berikutnya. Format laporan tahunan tersedia dengan mengajukan permohonan ke [email protected]. Kegagalan mengirimkan laporan tahunan dan hasil audit mendadak tepat waktu bisa memengaruhi skor Pemantauan LS dan/atau mengakibatkan dijatuhkannya sanksi. UTZ akan mengkaji semua laporan tahunan dan pemilihan hasil audit mendadak.

3.6. Proteksi terhadap integritas UTZ Apabila LS menemukan ketidakpatuhan terhadap standar-standar UTZ yang merugikan integritas UTZ, LS harus memberi tahu UTZ tentang temuannya, dan segera menyampaikan studi kasus terdokumentasi yang mencakup tindakan yang harus dilakukan LS tersebut.

3.7. Komunikasi tentang UTZ dan penggunaan logo UTZ Logo UTZ adalah materi hak cipta dan merek dagang terdaftar, dimiliki oleh UTZ Foundation. LS yang disetujui boleh menggunakan logo UTZ pada sertifikat Pedoman Perilaku dan ChoC yang mereka terbitkan. Komunikasi

www.utz.org 41

apa pun tentang UTZ di halaman beranda, folder, brosur, atau materi lain milik LS harus diperiksa sebelum diluncurkan (dengan mengirim e-mail ke [email protected]).

3.8. Biaya

Saat ini UTZ tidak meminta biaya dari LS untuk proses persetujuan atau untuk melaksanakan pemeriksaan dan aktivitas sertifikasi dalam kerangka kerja program UTZ. UTZ berhak meminta biaya di kemudian hari, dengan pemberitahuan sebelumnya kepada LS.

www.utz.org 42

4. JAMINAN PROGRAM UTZ

4.1. Prosedur ketidakpuasan Ketidakpuasan apa pun terkait UTZ harus ditangani menurut Prosedur Ketidakpuasan UTZ, yang tersedia di situs web UTZ.

4.2. Sistem Pemantauan LS Tujuan utama Sistem Pemantauan LS UTZ adalah memastikan bahwa audit yang dilakukan menurut standar UTZ tetap konsisten dan berkualitas tinggi. Sistem pemantauan Ini meliputi penilaian periodik kinerja LS sesuai serangkaian indikator yang telah ditentukan sebelumnya. LS harus menggunakan hasil penilaian ini untuk peningkatan kinerja mereka secara terus-menerus. Penjelasan terperinci tentang Sistem Pemantauan LS UTZ bisa dibaca di pembahasan berjudul Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi dalam situs web UTZ.

4.3. Kebijakan Sanksi UTZ berhak memberi sanksi kepada LS berdasarkan bukti prosedur tidak layak atau perilaku yang merusak kredibilitas UTZ dan/atau merugikan sistem penjaminan UTZ. Penjelasan lengkap tentang prosedur dan sanksi lain dibaca di pembahasan berjudul Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi dalam situs web UTZ.

4.4. Program Pelatihan LS Persyaratan Program Pelatihan LS masih tetap dijelaskan di bagian tersebut, tetapi kini juga diterbitkan secara terpisah dalam dokumen berjudul Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi, yang bisa dibaca di situs web UTZ.