Form Protokol

23
Form Protokol Penelitian Kesehatan UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN” JAKARTA JL. RS. FATMAWATI JAKARTA SELATAN Telp/ Fax. E-mail : [email protected] PROTOKOL PENELITIAN (Dibuat rangkap tiga, dengan diketik satu spasi, dalam halaman yang tersedia) I. RINGKASAN 1. PENGUSUL a. N a m a b. Jabatan c. Instansi/Kantor d. Alamat dan telepon Kantor : Eka Henny Suryani : Mahasiswa : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta : Perum. Daan Mogot Estate Blok NAT no 19 Cengkareng Jakarta Barat 11720 085711118994 2. PROYEK PENELITIAN a. Judul Penelitian : (Pilih judul yang singkat tapi cukup menjelaskan gagasan penelitian ini) Hubungan Higiene Sanitasi Makanan terhadap Kontaminasi Bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. Pada Makanan Jajanan Bakso di Sekolah Dasar Kelurahan Kapuk Jakarta Barat Bulan Februari Tahun 2015 b. Ringkasan Penelitian : (Uraian singkat mengenai yang akan dikerjakan, alasan diadakan penelitian, dan data/informasi/pengetahuan/teknologi/yang dihasilkan) Pada penelitian yang akan diteliti saya sebagai peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Higiene Sanitasi makanan terhadap kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. Pada penelitian ini saya akan menguji secara mikrobiologis adanya bakteri tersebut dengan menanam dan menghitung bakteri serta mengidentifikasinya dan dihubungkan dengan eberadaan bakteri tersebut dengan higiene sanitas pada makanannya 1

description

nn

Transcript of Form Protokol

Page 1: Form Protokol

Form Protokol Penelitian Kesehatan

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN” JAKARTA

JL. RS. FATMAWATI JAKARTA SELATAN

Telp/ Fax.E-mail : [email protected]

PROTOKOL PENELITIAN(Dibuat rangkap tiga, dengan diketik satu spasi, dalam halaman yang tersedia)

I. RINGKASAN

1. PENGUSULa. N a m ab. Jabatanc. Instansi/Kantord. Alamat dan telepon Kantor

: Eka Henny Suryani: Mahasiswa: Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta: Perum. Daan Mogot Estate Blok NAT no 19 Cengkareng Jakarta Barat 11720085711118994

2. PROYEK PENELITIAN a. Judul Penelitian : (Pilih judul yang singkat tapi cukup menjelaskan gagasan penelitian ini)

Hubungan Higiene Sanitasi Makanan terhadap Kontaminasi Bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. Pada Makanan Jajanan Bakso di Sekolah Dasar Kelurahan Kapuk

Jakarta Barat Bulan Februari Tahun 2015

b. Ringkasan Penelitian : (Uraian singkat mengenai yang akan dikerjakan, alasan diadakan penelitian, dan data/informasi/pengetahuan/teknologi/yang dihasilkan)

Pada penelitian yang akan diteliti saya sebagai peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Higiene Sanitasi makanan terhadap kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. Pada penelitian ini saya akan menguji secara mikrobiologis adanya bakteri tersebut dengan menanam dan menghitung bakteri serta mengidentifikasinya dan dihubungkan dengan eberadaan bakteri tersebut dengan higiene sanitas pada makanannya

c. Tempat Penelitian :

Labaratorium Mikrobiologi FK UPN Veteran Jakarta Lantai 4 Gedung Wahidin Sudirohusodo

d. Lama Penelitian :

1

Page 2: Form Protokol

3.RENCANA BIAYA Sumber Pembiayaan :

a. Dikti Rpb. UPN Rp.c. Lain-lain Rp.

Rp.

2

Page 3: Form Protokol

II. PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG mengulas secara singkat pentingnya penelitian dilakukan, gambaran permasalahan secara faktual yang terjadi terkait dengan target penelitian

. Latar belakang

Anak usia sekolah merupakan investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus.

Usia sekolah merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anak menuju masa remaja,

maka diperlukan pemberian asupan zat gizi dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Asupan zat

gizi yang cukup dan makanan yang aman dikonsumsi sangat penting. Kebiasaan mengonsumsi

makanan jajanan sangat popular di kalangan anak sekolah. Lingkungan makanan di sekolah

penting diperhatikan, karena cukup banyak makanan yang tidak sehat tersedia di sekolah

(Damayanthi, 2013).

Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dipersiapkan dan atau dijual

oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung

dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (Lestari et al., 2011).

Makanan jajanan sangat banyak dijumpai di lingkungan sekitar sekolah dan umumnya rutin

dikonsumsi oleh sebagian besar anak usia sekolah. Salah satu hal yang menjadi kebiasaan anak

sekolah, terutama anak sekolah dasar (SD) adalah jajan di sekolah. Mereka tertarik dengan

jajanan sekolah karena warnanya yang menarik, rasanya yang menggunggah selera, dan

harganya yang terjangkau. Berbagai jenis makanan ringan menjadi makanan jajanan populer

bagi pelajar SD sehari-hari di sekolah bahkan tidak terhitung lagi berapa uang jajan dihabiskan

untuk membeli makanan yang kurang memenuhi standar gizi dan keamanan tersebut. Oleh

sebab itu pemilihan makanan jajajan yang aman dan berkualitas perlu diperhatikan (Sultan et al,

2013).

Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia. Bakso merupakan

salah satu makanan yang diminati oleh masyarakat terutama para siswa SD. Bakso biasanya

disajikan sebagai makanan bersama dengan mie, kuah kaldu, sayur dan bumbu sebagai

pelengkapnya. Dalam pengolahan makanan diharapkan agar makanan yang diolah dapat

menjadi makanan yang disukai, baik serta aman untuk di konsumsi (Mointi, 2014). Akan tetapi,

bakso yang dijajakan sekarang hampir selalu dicemari berbagai macam mikroorganisme.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mikroorganisme itu masuk ke dalam makanan adalah

pada proses pembuatan, kualitas higiene, dan sanitasi dari penjual makanannya (Arif, 2012).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Arlita et al., pada tahun 2014 bakteri dalam 1

3

Page 4: Form Protokol

makanan dapat diakibatkan oleh penjual makanan yang tidak memperhatikan hygiene dan

sanitasinya, misalnya di Indonesia, penjualan makanan dilakukan secara bebas sehingga dapat

ditemukan banyak penjual makanan jajanan yang berjualan di pinggir jalan. Bakso yang

merupakan produk olahan daging ini dapat terkontaminasi sehingga menjadi salah satu sumber

utama penyakit bawaaan makanan. Bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi melalui

makanan adalah Salmonella sp. penyebab demam tifoid dan Escherichia coli penyebab diare.

Pada tahun 2013, Kemenkes melaporkan prevalensi kasus demam tifoid di Indonesia

sekitar 358-810 per 100.000 penduduk dengan 64% terjadi pada usia 3-19 tahun. Hasil Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi kejadian diare di

Indonesia sekitar 42,2%. Pada anak usia sekolah (5–14 tahun), kejadian diare menempati

urutan ke-5 terbanyak setelah kelompok usia bayi, balita dan lansia, yaitu sebesar 9,0%. Tifoid

pada kelompok anak usia sekolah menempati prevalensi tertinggi dibandingkan semua

kelompok usia yang ada, yaitu sebesar 1,9%. Di Jakarta, demam tifoid adalah infeksi kedua

tertinggi setelah diare yang disebabkan oleh E. coli (Sholikhah, 2013).

E. coli terdapat secara normal dalam sistem pencernaan manusia dan hewan.

Keberadaannya di luar tubuh manusia menjadi indikator sanitasi makanan dan minuman E. coli

yang terdapat pada makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat

menyebabkan gejala seperti kolera, disentri, gastroenteritis, diare, dan berbagai penyakit saluran

pencernaan lainnya (Kurniadi, 2013). Salmonella sp. merupakan bakteri penyebab infeksi

utama pada manusia yang biasanya cenderung meningkat pada masyarakat dengan standar

kebersihan rendah terutama pada daerah tropis. Bakteri ini merupakan suatu indikator dari

keamanan makanan. Infeksi Salmonella sp.dapat mengakibatkan gastroenteritis, thypus

abdominalis, dan septikemia (Wahyu, 2013).

Berdasarkan penelitian dan data dari Kemenkes diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul Hubungan Higiene Sanitasi Makanan terhadap Kontaminasi Bakteri

Escherichia coli dan Salmonella sp. Pada Makanan Jajanan Bakso di Sekolah Dasar Kelurahan

Kapuk Jakarta Barat Bulan Januari Tahun 2015.

4

Page 5: Form Protokol

2. RUMUSAN MASALAH (RATIONALE)mendeskripsikan permasalahan yang dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian.

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan yaitu :

a. Berapakah rata-rata jumlah bakteri E. coli dan Salmonella sp. pada bakso yang dijual

di sekolah dasar wilayah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari tahun 2015?

b. Apakah jumlah bakteri E. coli dan Salmonella sp. yang tedapat pada bakso yang dijual

di sekolah dasar melebihi batas maksimum angka kecukupan mikroba yang

ditentukan?

c. Berapakah perbandingan jumlah bakteri E. coli dan Salmonella sp. pada bakso yang

dijual di sekolah dasar wilayah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari tahun

2015?

d. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella

sp. pada jajanan bakso di Sekolah Dasar wilayah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan

Januari 2015?

e. Apakah terdapat hubungan antara kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella sp.

terhadap perilaku higiene dan sanitasi pedagang makanan bakso di Sekolah Dasar

Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari tahun 2015?

3. TUJUAN PENELITIANmenguraikan target penelitian yang akan dicapai melalui tahapan penelitian yang akan dilakukan dan durumuskan dengan menggunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur atau dilihat misalnya menjajaki, menguji, menbuktikan, menguraikan, membuktikan atau membuat prototipe, dan sebagainya.

3.1. TUJUAN UMUMMengetahui hubungan higiene dan sanitasi pedagang terhadap tingkat cemaran E. coli

dan Salmonella sp. pada pada jajanan bakso yang dijual di sekolah dasar daerah Kelurahan

Kapuk Jakarta Barat bulan Januari 2015.

3.2. TUJUAN KHUSUSa. Menghitung jumlah bakteri yang terdapat pada jajanan bakso yang dijual di sekolah

dasar daerah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari tahun 2015 dengan metode

Standard Plate Count (SPC).

b. Mengidentifikasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. yang terdapat pada jajanan bakso

yang dijual di sekolah dasar Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari 2015 dengan

melalui pewarnaan Gram.

5

Page 6: Form Protokol

c. Membuktikan hubungan antara higiene dan sanitasi pedagang terhadap tingkat

cemaran bakteri E.coli dan Salmonella sp. di sekolah dasar Kelurahan Kapuk Jakarta

Barat bulan Januari Tahun 2015.

4. MANFAAT PENELITIANmenggambarkan kontribusi yang akan diberikan secara spesifik setelah

penelitian dilakukan baik secata konseptual/teoritis, akademis,

metodologis maupun sosial jika ada.

a. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan khususnya di bidang

kesehatan dan mikrobiologi.

b. Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta

Penelitian ini dapat menambah sumber literatur dan referensi pembelajaran penelitian

yang ada di perpustakaan Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta.

c. Bagi Pedagang

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pedagang agar dapat

memperhatikan kondisi higiene dan sanitasi saat berjualan, agar bakso yang dijual

lebih sehat dan layak untuk dikonsumsi oleh siswa sekolah dasar.

d. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian melanjutkan skripsi yang sudah ada.

6

Page 7: Form Protokol

III. METODOLOGI PENELITIAN

1. BAHAN DAN METODEmerupakan bagian paling penting dari protokol yang meliputi rancangan penelitian, subjek penelitian, besar sampel, intervensi dan observasi. Bahan dan metode juga merupakan kerangka pendekatan studi dan dapat berupa analisis teori, metode eksperimen atau kombinasi. Uraikan metode secara terperinci (peubah, model, rancangan, teknik pengumpulan dan analisis data serta cara penafsiran).

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross

sectional yang digunakan untuk mempelajari dinamika hubungan variable dependen

(Kontaminasi Mikroba) dan variable independen (Pengolahan makanan, penyajian makanan,

tempat pengelolaan makanandan tenaga penjamah) pada waktu yang bersamaan (Kurniadi, 2013).

Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Analisis univariat ini bertujuan untuk

menghiting jumlah rata-rata tiap variabel yang diteliti yaitu jumlah E. coli dan Salmonella sp.

pada sampel jajanan bakso di sekitar sekolah dasar Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari

2015. Kemudian untuk mengetahui adanya hubungan higiene sanitasi makanan terhadap

kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. pada makanan jajanan bakso dengan

menggunakan analisis bivariat.

Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini dilakukan teknik pengumpulan data menggunakan data primer, data ini

diperoleh dari hasil penelitian yaitu :

a. Data hasil dari observasi dan inspeksi langsung ke lokasi menggunakan lembar kuisioner

yang telah disiapkan peneliti dan mengadakan wawancara langsung kepada pedagang

bakso. Sebelumnya pedagang diminta untuk mengisi form inform consent untuk

kesediaanya menjadi objek penelitian

7

Page 8: Form Protokol

b. Data dari hasil uji mikrobiologi dan identifikasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. yang

terdapat pada bakso.

2. PROSEDURyang menggunakan intervensi harus dideskripsikan, obat-obatan atau perangkat yang akan digunakan dan dijelaskan apakah sudah tersedia secara komersial atau masih dalam tahap eksperimen.

Alat dan Bahan Penelitian

Alat Penelitian

a. Timbangan analitik

b. Inkubator (Mamert)

c. Blender (Miyako)

d. Tabung erlenmeyer (Pyrex)

e. Gelas ukur (Pyrex)

f. Autoklaf (All American)

g. Cawan petri

h. Rak tabung reaksi

i. Tabung reaksi

j. Pinset steril

k. Wadah kantong plastik

l. Termos

m. Pipet

n. Kertas label

o. Kapas

p. Aluminium foil

q. Bunsen

r. Waterbath (Cimarex)

s. Mikroskop (Olympus)

t. Magnetic Stirrer (Olympus)

Bahan Penelitian

a. Sampel yang digunakan adalah bakso daging

b. Aquadest

8

Page 9: Form Protokol

c. Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

d. Salmonella Shigella Agar (SSA)

Cara Kerja Penelitian

Pengambilan Data kuisioner

Pengambilan data kuisioner observasi higiene sanitas makanan jajanan bakso dilakukan di

tempat penjualan makanan makanan jajanan bakso di sekolah dasar. Pertama peneliti menjelaskan

tentang penelitiannya dan keediaannya untuk menjadi objek peneliti kemudian pedagang diminta

untuk mengisi form inform consent yang disediakan oleh peneliti. Lalu wawancara dan observasi

dilakukan dengan mengisi form kuisioner yang telah disiapkan oleh peneliti.

Pengambilan Sampel Bakso

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan mebeli setengah porsi bakso di lokasi

penelitian kemudian bakso terserbut dipisahkan dengan kuahnya dan dimasukkan ke dalam

wadah plastik steril dan diberi nomor sampel lalu dimasukkan ke dalam wadah cold box yang

sudah berisi es batu. Sampel di bawa ke laboratorium mikrobiologi untuk diperiksa kontaminasi

bakteri E. coli dan Salmonella sp.

Sterilisasi Alat

Alat-alat yang akan dibutuhkan sebelum digunakan pada penelitian dicuci terlebih dahulu

dengan air bersih, lalu setelah kering alat-alat tersebut dibungkus dengan kertas kemudian di

sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.

Pembuatan media

a. Pembuatan media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

EMBA ditimbang sebanyak 37,5 gram, kemudian dimasukkan ke dalam tabung dan

dilarutkan (dihomogenisasi) dengan aquadest sebanyak 1000 ml, kemudian dipanaskan

diatas hot plate sampai mendidih. Setelah itu EMBA dituang ke dalam petridish dan

didiamkan sampai membeku (Saidah et al., 2011).

b. Pembuatan media Salmonella Shigella Agar (SSA)

Pembuatan Salmonella Shigella Agar (SSA) dapat dilakukan dengan melarutkan 60

gram media dalam 1 L air. Campur dengan baik sampai diperoleh campuran yang

homogen. Panaskan sampai mendidih selama satu menit. Kemudian dinginkan sampai

suhu 45-500 C dan dituang ke dalam cawan petri. Simpan pada suhu 8-150 C. Media akan

9

Page 10: Form Protokol

berwarna merah muda hingga merah (Addina, 2014).

Preparasi sampel padat (bakso)

Menurut Tirtamara pada tahun 2013 langkah-langkah pembuatan preparasi sampel sampel

padat adalah sebagai berikut :

a. Sampel bakso dihancurkan dengan blender

b. Memasukkan 1 gr sampel tersebut ke dalam tabung erlemeyer/botol steril

c. Menuangkan 9 ml aquades steril ke dalamnya

d. Bahan dengan pengencer tersebut siap digunakan untuk pemeriksaan angka kuman

metode SPC, dan pemeriksaan biakan

Pemeriksaan angka kuman

Cara kerja pemeriksaan angka kuman dengan metode pengenceran adalah sebagai berikut

a. Menyiapkan 3 buah tabung reaksi steril yang disusun dalam rak tabung. Kemudian

masing-masing tabung diberi tanda 10-1, 10-2, 10-3 dengan menggunakan label

b. Tabung pertama sampai ketiga diisi aquades steril masing-masing sebanyak 9 ml

c. Memasukkan bahan diatas pada tabung pertama kemudian dikocok sampai homogen (25

kali)

d. Memindahkan 1 ml bahan dari tabung kesatu ke tabung kedua dengan pipet kemudian

dikocok hingga homogen

e. Memindahkan 1 ml bahan dari tabung kedua ke tabung ketiga dengan pipet kemudian

mengocok hingga homogen

f. Memasukkan ketiga tabung tersebut ke dalam incubator pada suhu 37oC selama 24 jam

g. Panaskan media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) dan Salmonella Shigella agar

(SSA) dalam waterbath hingga mendidih kemudian tuangkan media (EMBA) dan (SSA)

sebanyak 15-20 ml ke dalam masing-masing cawan petri lalu digoyang perlahan-lahan

sehingga tercampur merata kemudian dibiarkan dingin dan membeku

h. Setelah 24 jam, ambil ketiga tabung tersebut dari incubator lalu panaskan jarum loop di

atas bunsen kemudian ambil 1 sel bakteri dengan jarum loop kemudian goreskan pada

media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) dan Salmonella Shigella agar (SSA) dengan

metode zig-zag lalu dibungkus dengan kertas

i. Kemudian masukkan ke dalam inkubator suhu 37oC selama 24-48 jam dalam posisi

terbalik

j. Pembacaan dilakukan setelah 18-24 jam dengan cara menghitung jumlah koloni yang

10

Page 11: Form Protokol

tumbuh pada setiap petridish

Uji bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp

Uji bakteri Escherichia coli

Masing-masing biakan positif pada uji konfirmasi bakteri E. coli, diambil satu sengkelit dan

diinokulasikan pada media EMBA, dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Hasil positif

jika didapatkan koloni warna hijau dengan kilat logam (Mansauda et al., 2014).

Uji bakteri Salmonella sp.

Biakan yang sudah diinkubasi ditanam di media SSA dan diinkubasi suhu 37oC selama 24

jam. Hasil positif menunjukkan bahwa salmonella memproduksi koloni berwarna putih transparan

dengan warna hitam ditengahnya karena memproduksi H2S. Bakteri Escherichia coli tumbuh

dengan koloni kecil berwarna pink sampai merah sedangkan shigella tumbuh dengan koloni

berwana bening dan transparan (Anonim b, 2014).

Penghitungan koloni bakteri

Ambil cawan petri yang telah diinkubasi kemudian hitung jumlah koloni bakteri dengan

colony counter.

Pewarnaan Gram

Hasil positif pada media EMBA dan SSA diambil secara aseptis sebanyak satu sengkelit

biakan dengan cara ose yang digunakan dipanaskan diatas api bunsen sampai pijar kemudian

diletakkan pada masing-masing kaca preparat. Setelah itu teteskan gentian violet diatas kaca

preparat tersebut kemudian didiamkan selama 5 menit. Setelah itu kaca preparat dibilas dengan

aquades. Larutan lugol diteteskan diatas kaca preparat kemudian didiamkan selama 1 menit.

Setelah itu, kaca preparat dibilas dengan aquades mengalir hingga warnanya hilang. Lalu

teteskan alkohol 96% diatas kaca preparat kemudian didiamkan selama 30 detik. Setelah itu, kaca

preparat dibilas dengan aquades mengalir. Setelah itu teteskan safranin selama 1-2 detik, lalu

dibilas dengan aquades yang mengalir. Setelah pembilasan terakhir, kaca preparat dikeringkan

dan diamati dibawah mikroskop (Hafidz, 2012).

Identifikasi Escherichia coli dan Salmonella sp.

Setelah bakteri terlihat di bawah mikroskop, lakukan identifikasi bakteri E. coli dan Salmonella

sp. dengan mengamati bentuk, susunan, warna, sifat, dan pewarnaan

11

Page 12: Form Protokol

3. POPULASI DAN SUBYEKPopulasi penelitian merupakan penjelasan asal subyek penelitian. Prosedur pemilihan subyek harus dijelaskan secara rinci disertai kriteria inklusi dan kriteria eksklusi subyek. Kriteria inklusi merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subyek agar dapat diikutsertakan dalam penelitian, sedangkan kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi tersebut tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian.

Populasi didefinisikan sebagai kelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang

mempunyai karakteristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian

ini adalah semua pedagang bakso yang berjualan di sekitar sekolah dasar di wilayah Kelurahan

Kapuk Jakarta Barat bulan Januari 2015. Populasi pada penelitian ini berjumlah 25 pedagang

bakso.

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat

mewakili populasinya (Sastroasmoro, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah semua pedagang

bakso yang berjualan di sekitar sekolah dasar di wilayah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan

Januari 2015

Kriteria Inklusi Dan Ekslusi

Kriteria Inklusi

a. Pedagang jajanan bakso yang berjualan di sekitar sekolah dasar di wilayah Kelurahan

Kapuk Jakarta Barat.

b. Sampel bakso matang yang diambil adalah sampel bakso yang akan dijual oleh para

pedagang.

Kriteria Ekslusi

a. Pedagang bakso yang tidak bersedia menjadi objek penelitian

b. Pedagang bakso yang tidak berjualan pada saat pengambilan sampel

Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 25 pedagang bakso.

12

Page 13: Form Protokol

4. WAKTU PENELITIANadalah lokasi dan institusi dimana data akan diperoleh subyek penelitian,

bahan/sampel diambil/diperiksa harus dijelaskan secara rinci. Waktu

penelitian dimulai sejak awal penelitian sampai laporan akhir penelitian

selesai dan dipertanggungjawabkan sebaiknya dibuat dalam bentuk

barchart.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2015

5. DEFINISI OPERASIONALOperasionalisasi Konsep serta istilah-istilah yang digunakan didalam penelitian berdasarkan acuan teori atau glosarium.

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil

Ukur

Skala

Ukur

1 Bakso Bakso yang dijual

disekitar sekolah dasar

Timbangan

Analitik

1 gr Rasio

2

3

4

E. coli

Salmonella sp.

Higiene dan

Sanitasi

Makanan

Bakteri Gram negatif,

berbentuk cocobacil,

berwarna merah

Bakteri Gram negatif,

berbentuk bacil peritrikh,

berwarna merah

Pengolahan Makanan,

Tempat Pengelolaan

Makanan, Penyajian

Makanan, Penjamah

Makanan

SPC

SPC

Check list

CFU/ml

CFU/ml

1= tidak

memenuhi

syarat bila

< 60%, 0=

memenuhi

syarat bila

> 60% dari

Rasio

Rasio

Ordinal

13

Page 14: Form Protokol

total skor

14

Page 15: Form Protokol

IV. DAFTAR PUSTAKA

1. SISTEM PENGACUANPenulisan yang cermat tentang kepustakaan akan mempermudah pembaca dalam menelusuri masalah yang dicarinya dari sumber acuan tadi. Setiap sistem pengacuan harus digunakan secara taat asas dalam tubuh tulisan, tabel, dan gambar kemudian disesuaikan dengan Daftar Pustaka. Sistem penulisan menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem Harvard).

2. Gunakan sumber pustaka primer dari jurnal hasil penelitian 5 tahun terakhir.

15

Page 16: Form Protokol

V. LAMPIRAN

1. PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (bila diperlukan)

a. Naskah PSP

1) Deskripsi tentang penelitian (ringkasan penelitian, prosedur, lama penelitian, mengapa subjek diminta untuk berpartisipasi, penjelasan tentang randomisasi atau placebo jika ada);

2) Risiko dan ketidaknyamanan (menjelaskan ketidaknyamanan atau efek samping, termasuk risiko psikologis, sosial, budaya dan finansial jika ada. Jika mungkin dituliskan perbandingan risiko yang ditimbulkan oleh pengobatan standar. Jika ada risiko yang tidak diketahui atau risiko komparatif tidak dapat diberikan, harus diberitahukan juga kepada subjek.);

3) Manfaat (dijelaskan apakah penelitian memberi manfaat bagi subjek atau orang lain);

4) Alternatif prosedur dan pengobatan (menjelaskan prosedur terapi alternatif pada kondisi tertentu yang terjadi pada subjek);

5) Jaminan kerahasiaan (penjelasan tentang tingkat kerahasiaan subjek serta orang/institusi yang mungkin mempunyai akses terhadap informasi);

6) Kompensasi (kompensasi yang diberikan jika terjadi kerugian fisik, psikologis, sosial, dan finansial, kompensasi tidak berlebihan sehingga bukan merupakan iming-iming);

7) Kemudahan kontak dengan subjek (subjek dapat dengan mudah menghubungi penanggung jawab lapangan untuk menanyakan berbagai hal berkaitan dengan penelitian);

8) Partisipasi sukarela (partisipasi subjek bersifat sukarela, subjek memiliki hak untuk menarik diri dari penelitian setiap saat dan hak-hak sebagai subjek tetap diberikan).

16

Page 17: Form Protokol

b Formulir Persetujuan

Jakarta ,

Saksi: Subyek:

(………………………) (………………………)

Ketua Peneliti

(………………………)

17