JAKARTA BERKETAHANAN -...

5
JAKARTA bERKETAHANAN JAKARTA BERKETAHANAN Media Informasi Jakarta Berketahanan Newsletter/Desember 2018 Upaya ini mendapatkan momentum baru ketika Jakarta terpilih dalam jejaring internasional 100 Resilient Cities (100RC) pada Mei 2016. Program 100RC memasilitasi 100 kota yang menjadi anggotanya untuk (i) menemukenali dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota; (ii) memasilitasi kota untuk mendapatkan bantuan jasa dari mitra 100RC dalam membangun ketahanan kota; (iii) meningkatkan pemahaman mengenai konsep ketahanan dan implementasinya. Visi ini selaras dengan keinginan Jakarta untuk menjadi kota yang lebih berketahanan. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta, yaitu: (i) Tahap I: Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) (ii) Tahap II: Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy); (iii) Tahap III: Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Dengan melalui 3 (tiga) tahapan tersebut, Jakarta akan mampu membangun ketahanan kota untuk menghadapi guncangan/shocks dan tekanan/stresses yang sedang dan/atau akan dialami. Saat ini, Jakarta bersiap memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II akan berkenaan dengan Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Jakarta. Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga berfungsi sebagai “hub” untuk menghubungkan berbagai pemangku kepentingan dalam membangun ketahanan kota. Kondisi Jakarta yang telah memiliki Desain Besar/Grand Design (GD) untuk beberapa isu strategis kota turut mempermudah upaya pelibatan pemangku kepentingan. Hal ini dikarenakan proses penyusunan GD dilakukan dengan pendekatan kolaboratif. Oleh karena itu, proses membangun ketahanan kota bisa lebih mudah dilaksanakan. “Terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan” Upaya dalam membangun ketahanan kota (city resilience) Jakarta sudah dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan yang tinggal di dalamnya. Mulai dari pemerintah dengan berbagai program dan kebijakannya, pihak swasta dan organisasi sosial dengan berbagai kegiatannya, hingga para akademisi dengan berbagai riset yang dilakukan. Dalam upayanya membangun ketahanan kota Jakarta di bulan Desember 2018, Sekretariat Jakarta Berketahanan telah melakukan dan turut serta di beberapa kegiatan yang dilakukan bersama para pemangku kepentingan berupa: (i) Menjadi narasumber dalam kegiatan Klip-Talk yang diadakan oleh Plan International Indonesia (ii) Sekretariat Jakarta Berketahanan juga memulai proses implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta dengan menginisiasi kemitraan berbasis isu utama Jakarta Berketahanan. Hal ini terlihat dari telah dimulainya inisiasi kemitraan dengan UN Environment terkait circular economy (iii) Menjadi Narasumber di Urban Social Forum 2018 yang mengusung tema “Another City is Possible” Ringkasnya, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut fokus untuk melakukan pelibatan pemangku kepentingan dalam membangun ketahanan kota melalui pendekatan kolaboratif. Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : [email protected] www.jakberketahanan.org SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Jakarta Berketahanan JakBerketahanan jakberketahanan Narasumber di Urban Social Forum 2018 yang mengusung tema “Another City is Possible” Conference Call dengan UN Environment Pengarusutamaan Circular Economy di Jakarta Narasumber dalam kegiatan Klip-Talk yang diadakan oleh Plan International Indonesia

Transcript of JAKARTA BERKETAHANAN -...

JAKARTA bERKETAHANAN

JAKARTA BERKETAHANANMedia Informasi Jakarta Berketahanan

Newsletter/Desember 2018

Upaya ini mendapatkan momentum baru ketika Jakarta terpilih dalam jejaring internasional 100 Resilient Cities (100RC) pada Mei 2016. Program 100RC memasilitasi 100 kota yang menjadi anggotanya untuk (i) menemukenali dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota; (ii) memasilitasi kota untuk mendapatkan bantuan jasa dari mitra 100RC dalam membangun ketahanan kota; (iii) meningkatkan pemahaman mengenai konsep ketahanan dan implementasinya. Visi ini selaras dengan keinginan Jakarta untuk menjadi kota yang lebih berketahanan.

Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta, yaitu:

(i) Tahap I: Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA)(ii) Tahap II: Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy);(iii) Tahap III: Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation).

Dengan melalui 3 (tiga) tahapan tersebut, Jakarta akan mampu membangun ketahanan kota untuk menghadapi guncangan/shocks dan tekanan/stresses yang sedang dan/atau akan dialami.

Saat ini, Jakarta bersiap memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II akan berkenaan dengan Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Jakarta.

Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga berfungsi sebagai “hub” untuk menghubungkan berbagai pemangku kepentingan dalam membangun ketahanan kota.

Kondisi Jakarta yang telah memiliki Desain Besar/Grand Design (GD) untuk beberapa isu strategis kota turut mempermudah upaya pelibatan pemangku kepentingan. Hal ini dikarenakan proses penyusunan GD dilakukan dengan pendekatan kolaboratif. Oleh karena itu, proses membangun ketahanan kota bisa lebih mudah dilaksanakan.

“Terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan”

Upaya dalam membangun ketahanan kota (city resilience) Jakarta sudah dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan yang tinggal di dalamnya. Mulai dari pemerintah dengan berbagai program dan kebijakannya, pihak swasta dan organisasi sosial dengan berbagai kegiatannya, hingga para akademisi dengan berbagai riset yang dilakukan.

Dalam upayanya membangun ketahanan kota Jakarta di bulan Desember 2018, Sekretariat Jakarta Berketahanan telah melakukan dan turut serta di beberapa kegiatan yang dilakukan bersama para pemangku kepentingan berupa:

(i) Menjadi narasumber dalam kegiatan Klip-Talk yang diadakan oleh Plan International Indonesia

(ii) Sekretariat Jakarta Berketahanan juga memulai proses implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta dengan menginisiasi kemitraan berbasis isu utama Jakarta Berketahanan. Hal ini terlihat dari telah dimulainya inisiasi kemitraan dengan UN Environment terkait circular economy

(iii) Menjadi Narasumber di Urban Social Forum 2018 yang mengusung tema “Another City is Possible”

Ringkasnya, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut fokus untuk melakukan pelibatan pemangku kepentingan dalam membangun ketahanan kota melalui pendekatan kolaboratif.

Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9,

Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802

Email : [email protected]

SEKERTARIATJAKARTA BERKETAHANAN

Jakarta Berketahanan

JakBerketahanan

jakberketahanan

Narasumber di Urban Social Forum 2018 yang mengusung tema “Another City is Possible”

Conference Call dengan UN EnvironmentPengarusutamaan Circular Economy di Jakarta

Narasumber dalam kegiatan Klip-Talk yang diadakan oleh Plan International Indonesia

Pada tanggal 7 Desember 2018 Sekretariat Jakarta Berketahanan pembicara pada kegiatan Klip-Talk yang diselenggarakan oleh Plan International Indonesia. Kegiatan ini merupakan ajang bagi Sekretariat Jakar-ta Berketahanan untuk berjejaring dan berbagi wawasan terkait isu ketahanan kota terutama dari aspek perempuan, anak, dan kaum rentan. Kegiatan ini diadakan oleh Plan International Indonesia dengan tujuan untuk melihat isu kota Jakarta dan dunia dari sisi lain.

Dalam kesempatan ini, Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk menjelaskan bahwa untuk mewujudkan kota berketahanan, terdapat 7 (tujuh) kualitas yang harus dipenuhi seperti Reflective, Resourceful, Robust, Redundant, Flexible, Inclusive, dan Integrated.

Selain itu, teradapat pula indikator yang harus terpenuhi. Indikator ini dihadirkan dalam bentuk frameworks untuk memper-mudah pemahaman terkait kota berketa-hanan yang terdiri dari 12 faktor penggerak.

Keempat Indikator tersebut adalah : 1. Kesehatan dan Kesejahteraan, yang terdi-ri dari: (i) Pemenuhan Kebutuhan Dasar, (ii) Penghidupan dan Pekerjaan yang Layak, dan (iii) Menjamin Pelayanan Kesehatan Masyarakat

2. Ekonomi dan Kemasyarakatan, yang terdiri dari: (i) Mendorong partisipasi masyarakat yang terpadu, (ii) Menjamin Kestabilan Sosial, Keamanan, dan Keadilan, dan (iii) Mendorong Kemakmuran Ekonomi.

3. Infrastruktur dan Lingkungan Hidup, yang terdiri dari: (i) Menyediakan dan Meningkatkan Perlindungan pada Aset Alam dan Buatan, (ii) Menjamin Keterse-diaan Pelayanan Publik, dan (iii) Komunikasi dan Mobilitas yang dapat Diandalkan. 4. Kepemimpinan dan Strategi, yang terdiri dari: (i) Meningkatkan Kepemimpinan dan Pengelolaan yang Efektif, (ii) Memberdaya-kan Seluruh Pemangku Kepentingan, dan (iii) Perencanaan Jangka Panjang yang Terpadu.

Konferensi internasional ini dihadiri oleh praktisi, peneliti, dan pemangku kepentin-gan dari semua disiplin ilmu untuk mempre-sentasikan, mendiskusikan, memperdebat-kan dan merekomendasikan tindakan sosial, fisik, politik dan ekonomi yang dapat direalisasikan dengan membangun ketahanan di kawasan Asia Pasifik.

Partisipasi dari Sekretariat Jakarta Berketa-hanan pada konferensi internasional ini digunakan sebagai sarana untuk berbagi pengalaman dalam mendukung upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota metro-politan yang inklusif, layak anak, dan berketahanan. Program CCURF juga selaras dengan Fokus Utama Program Jakarta Berketahanan untuk membangun kapasitas masyarakat, khususnya kelompok rentan, yaitu kaum perempuan, pemuda, dan anak-anak, agar dapat lebih berketahanan dari aspek sosial, fisik dan ekonomi.

Draft concept notes ini merupakan tindak lanjut dari UN Environment yang ingin berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta dalam penyusunan proposal bersama (joint-proposal) untuk mendapatkan dana dari sektor swasta.

Draft concept notes ini juga akan diguna-kan sebagai salah satu materi presentasi dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resil-ience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dalam Konferensi Most Valued Business: Indonesia Sustainable Business Conference untuk mengajak pemangku kepentingan (khususnya sektor swasta) untuk berkolab-orasi bagi Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan telah memulai proses implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta dengan menginisiasi kemitraan berbasis isu utama Jakarta Berketahanan. Hal ini terlihat dari telah dimulainya inisiasi kemitraan dengan UN Environment terkait circular economy

Pada tanggal 10 Desember 2018 Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan Conference Call dengan UN Environment terkait pengarusutamaan circular economy di Jakarta.

Conference call ini bertujuan untuk mendiskusikan draft concept notes yang telah dikirimkan oleh pihak UN Environment terkait upaya pengarusutamaan circular economy di Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan menjelas-kan bahwa Draft concept notes ini sudah cukup baik untuk menjadi penggugah para pemangku kepentingan untuk turut dalam upaya mengarusutamakan konsumsi sumber daya berkelanjutan (sustainable and responsible consumption)yang meru-pakan salah satu aspek dari circular econo-my.

Dalam conference call ini pihak UN Environ-ment akan melengkapi Draft concept notes dan menyiapkan slides paparan terkait circular economy untuk dipaparkan pada kegiatan Konferensi Most Valued Business: Indonesia Sustainable Business Conference pada 13 Desember 2018.

MENJADI NARASUMBER KEGIATAN KLIP-TALK

YANG DIADAKAN OLEH PLAN INTERNATIONAL INDONESIA

CONFERENCE CALL DENGAN UN ENVIRONMENT

Kegiatan ini diadakan oleh Plan International Indonesia dan bertujuan untuk melihat isu kota

Jakarta dan dunia dari sisi lain

Pembahasana pengarusutamaan Circular Economy di Jakarta

7 DESEMBER 2018

10 DESEMBER 2018

Sekretariat Jakarta Berketahanan berparti-sipasi dalam Urban Social Forum 2018 yang diselenggarakan di Solo pada tanggal 15-16 Desember 2018. Urban Social Forum (USF) adalah kegiatan tahunan yang bertujuan untuk memberikan ruang dan kesempatan untuk aktor sosial dan organisasi masyar-akat sipil dari seluruh Indonesia untuk terhubung dan berjejaring dengan sesama penggerak isu perkotaan. Kegiatan USF 2018 mengusung slogan ‘Another City is Possible’ dengan maksud mendukung gagasan akar rumput tentang pembangu-nan perkotaan yang berlandaskan pada prinsip keadilan sosial, inklusi, dan partisipa-si warga.

Kegiatan USF 2018 terdiri dari panel diskusi dan lokakarya yang mengangkat berbagai tema perkotaan. Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan inisiatif komunitas berupa kreativitas seni dan kewargaan yang memberi ruang untuk mengekspresi-kan kehidupan perkotaan yang lebih manu-siawi. USF mengedepankan prinsip-prinsip kolaborasi dan kerja sama antar organisasi, penyedia ruang, ekosistem kreatif kota, dan warga kota Solo.

Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan, yaitu Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Chief Resilience Officer (CRO) dan Program Manager Sekretariat Jakarta Berketahanan menjadi pembicara dalam Lokakarya Lensa Ketahanan yang difasilita-si oleh 100 Resilient Cities (100RC) Asia Pacific. Dalam lokakarya tersebut, Sekretar-iat Jakarta Berketahanan bersama dengan 2 (dua) anggota 100RC lainnya, yaitu Semarang Tangguh dan Malaka Berdaya Tahan, berbagi pengalaman dalam upaya mewujudkan Jakarta Berketahanan.

Sesi paparan pada Lokakarya Lensa Keta-hanan kemudian dilanjutkan dengan sesi kerja kelompok. Peserta lokakarya yang mayoritas adalah mahasiswa, dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu kelompok Jakarta, Semarang, dan Malaka. Masing-masing kelompok kota mendiskusi-kan masukan terkait dengan studi kasus yang diusung. Jakarta, dalam hal ini, mengusung kegiatan Pertanian Perkotaan sebagai studi kasus.

Dari sesi kerja bersama peserta lokakarya, Sekretariat Jakarta Berketahanan mendap-

atkan beberapa masukan dan gagasan untuk optimalisasi Pertanian Perkotaan di DKI Jakarta, yaitu: (1) menciptakan kebutu-han/demand terhadap hasil panen Pertani-an Perkotaan dengan menciptakan sistem pemasaran hasil panen menggunakan e-commerce; (2) menginisiasi koperasi komunitas Pertanian Perkotaan untuk mendukung kesejahteraan penggiat Perta-nian Perkotaan; dan (3) menstimulasi gaga-san dan inovasi teknologi Pertanian Perko-taan yang menyesuaikan dengan kondisi ruang dan dapat mengoptimalkan hasil Pertanian Perkotaan.

NARASUMBER URBAN SOCIAL FORUM 2018“‘ANOTHER CITY IS POSSIBLE”

Validasi untuk memastikan Strategi Ketahanan Kota agar lebih komprehensif dan tepat guna bagi seluruh pemangku kepentingan Jakarta

15-16 DESEMBER 2018

PUSTAKABUKU - JURNAL - MAKALAH - PUBLIKASI GTERKAIT KETAHANAN KOTA

PRODUK SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANANLAPORAN - DOKUMENTASI - STRATEGI

PENGELOLAAN PENGETAHUANKNOWLEDGE MANAGEMENT (KM)

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Newsletter/Desember 2018

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan Desember 2018

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-content/up-loads/2019/02/20190206_197LAP02CO2019_Des-Report_V1_-Final.1.pdf

The Circular Economy

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-content/up-loads/2018/12/Ambassa-dor-Jari-Sinkari-2018-12-10-Circular-Economy.pdf

Climate Investment Opportunities Report

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-content/up-loads/2018/12/1.-Cli-mate-Investment-Opportunities-Report-Jakarta-presentation-to-Green-Jakarta.pdf

PENGELOLAAN PENGETAHUAN

KLIPINGKUMPULAN BERITA TERKAIT JAKARTA BERKETAHANAN

KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM)

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Newsletter/Desember 2018

Dinas PE Hemat Pembayaran Listrik PJU Hingga 51 Persen05 Des 2018 | Link : http://tarulh.com/2018/12/05/dinas-pe-hemat-pembayaran-listrik-pju-hingga-51-persen/

Ketiadaan Tempat Sampah buat Warga Buang Sampah ke Kali Gen-dong05 Des 2018 | Link : http://tarulh.com/2018/12/05/ketiadaan-tempat-sampah-buat-war-ga-buang-sampah-ke-kali-gendong/

Bencana Tanah Longsor dan Minimnya Langkah Pemprov DKI05 Des 2018 | Link : http://tarulh.com/2018/12/05/ketiadaan-tempat-sampah-buat-war-ga-buang-sampah-ke-kali-gendong/

“Normalisasi Ciliwung Selama Baik Buat Warga, Kami Dukung”10 Des 2018 | Link : http://tarulh.com/2018/12/10/normalisasi-ciliwung-sela-ma-baik-buat-warga-kami-dukung/

Disapu Banjir Besar 2007, Bantaran Ciliwung Ini Dihijaukan Kembali10 Des 2018 | Link : http://tarulh.com/2018/12/10/disapu-banjir-besar-2007-ban-taran-ciliwung-ini-dihijaukan-kembali/

Pembangkit Listrik Tenaga Surya Bakal Dibangun di Pulau Sebira11 Des 2018 | Link : http://tarulh.com/2018/12/11/pembangkit-listrik-tena-ga-surya-bakal-dibangun-di-pulau-sebira/

Atasi Banjir, Pemprov DKI Lanjutkan Program Normalisasi Sungai11 Des 2018 | Link : http://tarulh.com/2018/12/11/atasi-banjir-pemprov-dki-lanjut-kan-program-normalisasi-sungai/