UCAPANTERIMAKASIHjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/07/20190507_Lap-Juni-2019... · 3....

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

i

Pemerintah ProvinsiDKI Jakarta

UCAPAN TERIMA KASIH

Laporan bulanan berkala merangkum segenap kegiatan Sekretariat Jakarta

Berketahanan. Sekretariat mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang besar

kepada semua pihak yang telah memungkinkan dan mendukung terlaksananya

kegiatan-kegiatan Jakarta Berketahanan dengan baik.


ii


KATA PENGANTAR

Laporan bulanan ini merupakan upaya pertanggungjawaban internal Sekretariat

Jakarta Berketahanan, merangkum dan mengkonsolidasikan seluruh laporan kegiatan

Sekretariat, baik kegiatan internal, eksternal, maupun komunikasi publik periode

bulan Juni 2019. Laporan bulanan ini juga dibuat dalam rangka mewujudkan Tata

Kelola Pengetahuan (Knowledge Management). Dengan tersusunnya laporan bulanan

ini, diharapkan akan semakin memberikan gambaran jelas dan terarah ihwal

perkembangan kegiatan Jakarta Berketahanan.

Jakarta, Juli 2019

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup/Chief Resilience Officer

(CRO)

Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP


iii


DAFTAR ISIUcapan Terima Kasih............................................................................................................iiKata Pengantar.......................................................................................................................iiiDaftar Isi....................................................................................................................................iv

A.. Pendahuluan......................................................................................................................1i.....Sekretariat Jakarta Berketahanan.................................................................... 2ii.....Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO)............... 4iii.....Knowledge & Engagement Manager .............................................................. 6iv.....Program Manager ..................................................................................................7v.....Program Support Officer..................................................................................... 8

B...Kinerja Sekretariat...........................................................................................................10i... Capaian Program Jakarta Berketahanan.........................................................10ii... Pertemuan Sekretariat........................................................................................... 11iii... Kegiatan Internal...................................................................................................... 16iv... Laporan Keuangan Sekretariat............................................................................21

C...Komunikasi Publik........................................................................................................... 23i... Media Sosial............................................................................................................... 23ii... Laman Website.........................................................................................................26

D.. Kendala dan Saran.......................................................................................................... 28i...... Kendala.....................................................................................................................28ii...... Saran..........................................................................................................................28

E...Lampiran.............................................................................................................................29i...... Tabel Kegiatan Bulan Juni 2019.......................................................................29ii...... Tabel Dokumentasi Bulan Juni 2019.............................................................. 34


1


A. PENDAHULUAN

Setelah sukses memilih 63 kota di tahun 2013 (Gelombang 1) dan 2014 (Gelombang

2), 100RC menerima 325 aplikasi dari 80 negara di 6 benua termasuk Jakarta pada

tahun 2016 (Gelombang 3). Pada bulan Mei 2016, Kota Jakarta terpilih sebagai salah

satu dari 37 kota dunia untuk bergabung dalam jejaring internasional 100RC.

Ikatan kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Rockefeller

Philanthropy Advisors/100 Resilient Cities (RPA/100RC) terkait Program 100RC

diresmikan melalui penandatanganan Surat Pernyataan Kehendak/Letter of Intent

(LOI) tentang Pengembangan dan Implementasi Strategi Ketahanan Kota antara

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Rockefeller Philanthropy Advisors/100

Resilient Cities (RPA/100RC). LOI ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta dan

Presiden 100 Resilient Cities (100RC) pada tanggal 24 Juli 2017. LOI ini menjabarkan

harapan bersama kedua pihak untuk bermitra dan bekerjasama dalam

mengembangkan kemampuan dalam memelihara, serta memulihkan fungsi penting

Jakarta terhadap adanya guncangan/shocks dan tekanan/stresses sehingga

masyarakat, komunitas, serta sistem kota dapat terus berkembang menjadi kota yang

berketahanan. Untuk mengakomodir beberapa pokok terkait komitmen kedua belah

pihak, telah disepakati pula amandemen LOI yang pada saat laporan ini ditulis sudah

pula ditandatangani oleh Gubernur DKI, Anies R. Baswedan dan President 100RC,

Michael Berkowitz

Program 100RC memasilitasi 100 kota di dunia yang menjadi anggotanya untuk (i)

menemukenali dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota; (ii)

memasilitasi kota untuk mendapatkan bantuan jasa dari mitra 100RC dalam

membangun ketahanan kota; (iii) meningkatkan pemahaman mengenai konsep

ketahanan dan meningkatkan implementasi dari konsep tersebut secara global.

Bentuk dukungan Program 100RC berupa (i) bantuan dana untuk menyelenggarakan

sekretariat yang dipimpin oleh Chief Resilience Officer (CRO) dan bertugas menjadi


2


penghubung antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan The Rockefeller

Foundation dan pemangku kepentingan lainnya; (ii) memasilitasi penyusunan

Strategi Ketahanan Kota; (iii) menghubungkan anggotanya dengan organisasi City

Solutions yang dapat membantu implementasi strategi serta menghubungkan

dengan anggota lainnya dalam jaringan internasional 100RC; serta (iv) menyediakan

bantuan teknis dan sumber daya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang

mencakup penyediaan Mitra Penyusunan Strategi/Strategi Partner.

i. SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Berdasarkan dengan pengalaman dari kota lain yang juga tergabung dalam jejaring

100RC dan diskusi dengan Semarang sebagai sesama kota berketahanan, maka

dipandang perlu untuk membentuk Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk

mendukung efisiensi dan optimalnya upaya Koordinator Ketahanan Kota/Chief

Resilient Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Berketahanan.

Adapun sekretariat ini memiliki 3 (tiga) fungsi pokok, yaitu: (i) mendukung dan

membantu kinerja dan aktivitas harian dari CRO; (ii) menyampaikan hasil dari

penyusunan Strategi Ketahanan Kota kepada pihak-pihak terkait; serta (iii)

memberikan dukungan dan bantuan untuk pelaksanaan program 100RC di Jakarta.

Adapun usulan struktur kerja Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer

(CRO) dan pembentukan Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta

Secretariat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah dikonsultasikan

dengan 100RC digambarkan sebagai berikut:


3


Gambar. Struktur Kerja dan Organisasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 100RC,

UCLG ASPAC, Sekretariat Jakarta Berketahanan, dan Strategy Partner.

1. Tugas dan peran koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer (CRO),

yaitu:

a. Penanggung jawab penyusunan Strategi Ketahanan Kota untuk

membangun visi ketahanan kota yang menarik; memimpin dialog terkait

ketahanan kota; bertindak sebagai kontak utama 100RC; dan menjadi

mitra kontributor yang produktif dalam jejaring kerjasama 100RC.

b. Melaporkan perkembangan penyusunan Strategi Ketahanan Kota dan

memberikan masukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta secara

berkala untuk pengambilan keputusan yang bersifat strategis.

2. Dewan Pengarah Jakarta Berketahanan/Resilient Steering Committee

terdiri dari para pakar, akademisi, praktisi, tokoh masyarakat, dan pejabat


4


di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertugas untuk

memantau tata kelola dan memberikan dukungan pelaksanaan Strategi

Ketahanan Kota Jakarta.

3. Kelompok Kerja Jakarta Berketahanan/Working Group terdiri dari

SKPD/UKPD lintas sektor di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

maupun pihak/lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah lainnya

yang terlibat dalam penyusunan Strategi Ketahanan Kota dengan

difasilitasi oleh Wakil Koordinator Ketahanan Kota/Deputy CRO dan staf

Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat.

4. Sebagaimana tersebut dalam Amandemen Surat Pernyataan

Kehendak/Letter of Intent yang telah ditandatangani mengenai penyaluran

dana untuk penyusunan Strategi Ketahanan Kota, Program 100RC

memberikan bantuan dana selama dua tahun, dan menunjuk United Cities

and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) sebagai Pihak

Ketiga/Third Party Grantee yang mengelola kebutuhan finansial dan

operasional Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat

untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, September 2017 sampai dengan

September 2019

5. Mitra Penyusunan Strategi/Strategy Partner adalah konsultan dan tenaga

ahli yang ditunjuk oleh Program 100RC untuk mendukung penyusunan

Strategi Ketahanan Kota. Program 100RC menunjuk Burro Happold sebagai

Strategy Partner Tahap II untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

ii. KOORDINATOR KETAHANAN KOTA/CHIEF RESILIENCE OFFICER

(CRO)

Merujuk pada hasil konsultasi dan koordinasi dengan Sekretariat 100RC Asia-

Pasifik, Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup diusulkan sebagai Koordinator Ketahanan Kota/Chief

Resilience Officer (CRO) untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan

pertimbangan utama sebagai berikut:


5


i. Pejabat senior di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang

mempunyai akses langsung kepada Gubernur untuk melaporkan

perkembangan penyusunan Strategi Ketahanan Kota dan memberikan

masukan secara berkala untuk pengambilan keputusan yang bersifat

strategis.

ii. Selama ini aktif sebagai kontak utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

dengan Program 100RC, dan menjadi mitra kontributor yang produktif

dalam jejaring kerjasama 100RC.

iii. Telah mengikuti Orientasi sebagai Chief Resilient Officer (CRO) yang

diselenggarakan oleh 100RC di Singapura pada tanggal 14-18 Mei 2017.

Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer (CRO) tidak mendapatkan

remunerasi dalam bentuk gaji dan tunjangan dari 100RC, memperhatikan

status Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah mendapatkan remunerasi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Terkait dengan usulan penunjukkan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup sebagai Chief Resilience Officer (CRO), telah disampaikan

Nota Dinas No 693/-1.711.5 dari Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada

tanggal 29 September 2017 dan Nota Dinas No 97/-079.43 dari Deputi

Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup kepada

Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 5 Februari 2018. Saat laporan ini

ditulis, perbal penetapan CRO dengan Keputusan Gubernur sudah dijalankan

dan sudah mendapatkan masukan dari SKPD /Biro terkait, Saat ini perbal

tersebut sedang dibahas di Biro Hukum.

iv. KNOWLEDGE AND ENGAGEMENT MANAGER

Sesuai dengan usulan, Struktur Jakarta Berketahanan yang didukung oleh

100RC dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sekretariat adalah pelaksana

harian dari kebijakan dan keputusan Chief Resilience Officer (CRO). Dalam

menunjang kegiatan Sekretariat terdapat Knowledge and Engagement

Manager, Program Manager dan Program Support Officer yang akan


6


melaksanakan kegiatan kesekretariatan setiap harinya. Adapun tugas Pokok

dan Fungsi Knowledge and Engagement Manager adalah untuk memperkuat

kolaborasi dan komunikasi di antara para pemimpin kota dalam lembaga,

masyarakat sipil, bisnis, dan pemerintah daerah / nasional, memobilisasi dan

menginspirasi berbagai pelaku utama di seluruh kota menuju implementasi,

pendidik dan memengaruhi para pemangku kepentingan terhadap nilai dan

manfaat ketahanan dan mendorong peluang untuk meningkatkan pekerjaan

Pemerintah, dan Berbagi pengalaman ketahanan dan pengetahuan kota untuk

membantu dan menginspirasi kota-kota lain di seluruh dunia. Selain itu,

terdapat tanggung jawab utama seperti :

Mengawasi perkembangan Sekretariat Jakarta Berketahanan, bekerja sama

dengan Manajer Program Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam

mengawasi ketepatan waktu pengembangan strategi.

Mendorong kerjasama dengan pemangku kepentingan yang lebih luas,

memastikan keterlibatan publik secara aktif dan inklusif pada seluruh

proses yang ada melalui berbagai pendekatan komunikasi.

Memfasilitasi dan mengelola kemitraan antara pemangku kepentingan

dengan Sekretariat Jakarta Berketahanan, memastikan kemitraan tersebut

selaras dengan visi, misi, dan strategi yang sudah ditetapkan oleh

Sekretariat Jakarta Berketahanan.

Mempersiapkan laporan yang diperlukan oleh Chief Resilience Officer (CRO)

dan 100RC.

Mengembangkan rencana kerja tim serta memastikan implementasi

rencana yang ada pada dokumen Strategi Ketahanan Kota

Memantau dan mengevaluasi kemajuan perumusan Strategi Ketahanan

Kota dan mengidentifikasi inisiatif baru.

Menyediakan penelitian tentang kebijakan nasional dan lokal yang sedang

berkembang terutama mengenai isu ketahanan kota.


7


Menjaga komunikasi dan pelaporan rutin dengan 100RC dan UCLG ASPAC,

mewakili Jakarta untuk acara terkait 100RC, serta membangun kemitraan

dengan kota-kota yang tergabung dengan jaringan 100RC.

v. PROGRAM MANAGER

Dalam rangka menunjang peranan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam

menyusun Strategi Ketahanan Kota dan dalam menjalankan aktifitas

keseharian sekretariat, Chief Resilience Officer (CRO) perlu didukung oleh

beberapa orang staf yang salah satunya adalah Manajer Program. Tugas Pokok

dan Fungsi Manajer Program, yaitu:

Mengawasi perkembangan Jakarta Berketahanan, bekerja sama dengan

Knowledge and Engagement Manager dan Program Support Officer

untuk menyusun strategi ketahanan kota;

Mengelola kegiatan secara efektif di Kantor Sekretariat Jakarta

Berketahanan dan memastikan kemajuan Sekretariat Jakarta

Berketahanan dapat tersampaikan dengan baik kepada Pemprov DKI

Jakarta;

Menyiapkan laporan yang diperlukan oleh Koordinator Ketahanan Kota

(CRO), Knowledge and Engagement Manager dan 100RC;

Membantu Knowledge and Engagement Manager, untuk meningkatkan

kerjasama dengan mitra kerja terutama dengan Pemprov DKI Jakarta;

Mengorganisir acara publik dan komunitas untuk meningkatkan

pemahaman publik yang lebih luas tentang ketahanan kota;

Memfasilitasi acara berbasis partisipasi masyarakat yang dijalankan oleh

Sekretariat Jakarta Berketahanan;

Meningkatkan profil Sekretariat Jakarta Berketahanan di media

(membuat program radio, op-ed, dll) dengan bekerja sama dengan

Kantor Komunikasi Kota Jakarta;

Menyiapkan bahan komunikasi singkat dan terkait untuk Koordinator

Ketahanan Kota, Kepala Sekretariat Jakarta Tangguh dan 100RC;


8


Mengembangkan rencana kerja tim dan proyek dan memastikan

implementasi rencana yang optimal;

Memastikan pelaporan tepat waktu pada aspek program dan keuangan

proyek;

Mengelola kegiatan operasional, anggaran, dan pengeluaran secretariat.

vi. PROGRAM SUPPORT OFFICER

Dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan (Resilient

Jakarta) melalui pendekatan kolaboratif, Sekretariat Jakarta Berketahanan

perlu untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang ada di Jakarta.

Peningkatan hubungan dengan mitra kerja juga merupakan langkah yang tidak

boleh dipandang sebelah mata. Karena, meningkatnya hubungan baik dan

kerjasama yang berkelanjutan, upaya perwujudan Jakarta Berketahanan akan

dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Dalam pelaksanaannya, ujung tombak keberhasilan Sekretariat Jakarta

Berketahanan berada pada harmonisasi dan kerjasama yang baik antara

Knowledge & Engagement Manager sebagai aktor utama yang berperan

meningkatkan hubungan eksternal dengan Program Manager yang berperan

mengatur kegiatan internal. Atas dasar kebutuhan itu, maka diperlukan peran

lain yang dapat membantu terlaksananya kegiatan di masing-masing peran.

Maka, dibutuhkanlah Program Support Officer yang memiliki tugas sebagai

berikut :

Mendukung keseluruhan pelaksanaan kegiatan Sekretariat Jakarta

Berketahanan di bidang administrasi, keuangan, komunikasi dan

implementasi program.

Membantu Manajer Program dan Manajer Pengetahuan dalam

meningkatkan profil Ketahanan Jakarta di media (membuat program

radio, op-ed, dll) serta mengelola media sosial Sekretariat Jakarta

Berketahanan (blog, FB, twitter, dll).


9


Membantu Program Manager dan Knowledge and Engagement

Manager dalam mengorganisir acara penjangkauan publik dan

komunitas untuk meningkatkan pemahaman publik tentang ketahanan

kota.

Mendukung Program Manager dan Knowledge and Engagement

Manager dalam mempersiapkan materi komunikasi untuk CRO dan

100RC.

Membantu dalam manajemen logistik dan operasi Sekretariat Jakarta

Berketahanan.

Menyiapkan laporan administrasi dan keuangan terkait.


10


B. KINERJA SEKRETARIAT

i. CAPAIAN PROGRAM JAKARTA BERKETAHANAN

Program Jakarta Berketahanan dan Sekretariat Jakarta Berketahanan

berupaya untuk mencapai target yang sudah disepakati bersama secara

internal. Target capaian tersebut dirumuskan dengan mempertimbangkan

berbagai macam variabel dan kondisi yang terkait dengan kinerja Sekretariat

Jakarta Berketahanan di bulan Juni 2019.

Adapun capaian penting Sekretariat Jakarta Berketahanan di bulan Juni 2019,

meliputi.

1. Upaya Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam meningkatkan kesadaran

(raising awareness) para pemangku kepentingan terkait isu ketahanan

kota berketahanan telah mulai menunjukkan hasil. Hal ini terlihat dari

diundangnya Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience

Officer (CRO) Jakarta Berketahanan sebagai narasumber dalam Diskusi

Publik Hasil Pembelajaran Cross Learning Visit ke Seoul, Korea Selatan

pada 19-23 Maret 2018 lalu (13 Juni 2019).

2. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga telah memperkuat jejaring dan turut

memulai kolaborasi dalam rapat internalisasi Strategi Ketahanan Kota

Jakarta sekaligus penyusunan Kegiatan Strategis Daerah (KSD) (18-28 Juni

2019)

3. Telah selesai tersusunnya Draft Final Strategi Ketahanan Kota pada

pertengahan Juni 2019 menandakan bahwa Tahap II Program Jakarta

Berketahanan akan segera berakhir. Untuk bersiap melangkah ke tahapan

selanjutnya, Sekretariat Jakarta Berketahanan telah melakukan Rapat

Persiapan Awal Peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta (12 Juni 2019).


11


ii. PERTEMUAN SEKRETARIAT

Selain untuk memastikan dan menjamin berjalannya program 100RC Jakarta,

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga perlu melakukan pertemuan dengan

beberapa pihak dan pemangku kepentingan dalam rangka berkoordinasi dan

mengintegrasikan segala jenis upaya untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota

berketahanan (Resilient Jakarta). Pertemuan Sekretariat Jakarta Berketahanan

di bulan Juni 2019 :

1. Pada tanggal 12 Juni 2019 Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan

kegiatan Rapat Persiapan Awal Peluncuran Strategi Ketahanan Kota

Jakarta yang dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH) selaku Koordinator Ketahanan

Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dan dihadiri

oleh Asisten Deputi DKI Jakarta bidang Tata Ruang; Beppeda DKI Jakarta;

Diskominfotik DKI Jakarta; Biro KDH/KLN Setda Provinsi DKI Jakarta;

TGUPP; PT. Jakarta Konsultindo; Buro Happold Engineering; PT. Matra

Ruang Waktu Selaras; dan Sekretariat Jakarta Berketahanan.

a. Rapat persiapan awal ini bertujuan untuk mempersiapkan konsep

pelaksanaan Peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta yang

direncanakan akan dilaksanakan pada Minggu ke-4 Juni 2019 (24-28

Juni 2019).

b. Sebagai gambaran, salah satu kesepakatan dan komitmen kerjasama

antara DKI Jakarta dan 100 Resilient Cities (100RC) adalah merumuskan

Strategi Ketahanan Kota yang disusun melalui pendekatan kolaboratif

dan diharapkan mampu berperan untuk mengarusutamakan aspek

ketahanan pada seluruh sistem kota.

c. Terdapat beberapa topik yang dibahas pada rapat persiapan ini, yaitu:

(i) Penyepakatan Format Peluncuran; dan (ii) Penyepakatan waktu

pelaksanaan kegiatan peluncuran.

d. Strategi Ketahanan Kota menjadi output utama dalam pelaksanaan

Program 100RC di berbagai kota seluruh dunia yang peluncurannya


12


dilaksanakan oleh pemimpin kota. Oleh karena itu, Peluncuran Strategi

Ketahanan Kota Jakarta diharapkan juga bisa dilaksanakan oleh

Gubernur DKI Jakarta.

e. Saran dan Tindak Lanjut

Format dan konsep kegiatan peluncuran masih akan didiskusikan

lebih lanjut pada rapat selanjutnya (direncanakan pada Minggu ke-3

dan atau ke-4 Juni 2019).

Terdapat 2 (dua) opsi pelaksanaan kegiatan peluncuran, yaitu: (i)

Peluncuran di Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta; dan (ii)

Peluncuran di Kawasan Waduk Ria Rio, Kayu Putih, Jakarta Timur.

Opsi tersebut masih akan didiskusikan pada rapat selanjutnya.

Pihak SP akan menyusun rancangan baru terkait wilayah di sekitar

Waduk Ria Rio (terutama terkait skema pembiayaan dan

pengelolaan kawasan dengan konsep ketahanan kota) yang akan

menjadi pertimbangan dalam memilih opsi pelaksanaan kegiatan

peluncuran.

Pihak SP juga akan membantu Sekretariat Jakarta Berketahanan

dalam layout dokumen dan pembuatan tayangan video untuk

kegiatan peluncuran.

2. Pada tanggal 13 Juni 2019, telah dilaksanakan kegiatan Diskusi Publik Hasil

Pembelajaran Cross Learning Visit ke Seoul, Korea Selatan pada 19-23

Maret 2018 lalu.

a. Diskusi Publik ini bertujuan untuk menyebarluaskan hasil pembelajaran

yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta beserta Sekretariat Jakarta

Berketahanan dan Plan Internasional Indonesia ke Seoul, Korea Selatan

pada Maret 2018 lalu.

b. Kegiatan ini dibuka oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH) selaku Koordinator Ketahanan

Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dan dihadiri

oleh unsur: Pemprov DKI Jakarta (BPPBJ, Dinas Penanggulangan

Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Pendidikan, Dinas LH, DPE, Dinas


13


Sosial, Dinas PRKP, Diskominfotik, Dispora, Biro Perekonomian,

Kelurahan Tambora, Kelurahan Duri Utara, Kelurahan Klender);

LSM/NGO (Sekretariat Jakarta Berketahanan, Plan Intenasional

Indonesia, YSTC, YKRI); dan perwakilan pemuda/i kelurahan Krendang

dan Duri Utara.

c. Kunjungan Belajar (Cross Learning Visit) ke Seoul, Korea Selatan ini

dilaksanakan pada 19-23 Maret 2018 lalu dengan mengusung tema

“Perwujudan Ketangguhan Kota di Seoul”. Kegiatan "Kunjungan Belajar

Ketangguhan Kota ke Kota Seoul" diikuti oleh 9 (sembilan) orang yang

merupakan inisiator dan/atau kampiun terkait dengan program Jakarta

Berketahanan dan Jakarta menuju Kota Layak Anak (KLA).

d. Saran dan Tindak Lanjut

Sekretariat Jakarta Berketahanan melihat bahwa pembelajaran ke

Seoul ini perlu diarusutamakan ke dalam proses perencanaan

pembangunan Pemprov DKI Jakarta. Hasil pembelajaran ini juga

telah dipadukan dengan berbagai masukan lain yang tercermin pada

Strategi Ketahanan Kota Jakarta terutama terkait faktor tata kelola

dan pendekatan kolaboratif.

Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup selaku CRO Jakarta Berketahanan akan kembali

melaporkan hasil pembelajaran ke Seoul beserta hasil diskusi publik

ini kepada Gubernur DKI Jakarta untuk percepatan implementasi

hasil pembelajaran tersebut.

OPD Pemprov DKI Jakarta dipandang perlu untuk menyusun

proposal kepada Seoul (melalui SHRDC) terkait pembelajaran

dan/atau pelatihan yang perlu didapatkan oleh Jakarta terkait

ketangguhan/ketahanan kota Jakarta.

3. Pada tanggal 18-28 Juni 2019 dilaksanakan rapat internalisasi Strategi

Ketahanan Kota Jakarta sekaligus penyusunan Kegiatan Strategis Daerah

(KSD).


14


a. Rapat internalisasi dilakukan untuk menyelaraskan Strategi Ketahanan

Kota Jakarta dengan draft aksi-aksi Kegiatan Strategis Daerah (KSD)

Pengelolaan Pengurangan Risiko Bencana.

b. Sekretariat Jakarta Berketahanan bekerjasama dengan tim Bappeda

Pemerintahan dalam mengkompilasi susunan aksi-aksi masukan BPBD

(instansi penanggung jawab utama KSD Pengelolaan Pengurangan

Risiko Bencana) dengan draft aksi-aksi KSD usulan SKPD terkait.

Dengan demikian, rancangan KSD yang diusulkan akan sesuai dengan

masukan arahan Gubernur dan Asisten Pemerintahan.

c. Dalam kegiatan ini, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut terlibat

dalam proses finalisasi tabel F8K KSD pengelolaan pengurangan Resiko

bencana Bersama BPBD dan Bappeda Pemerintahan.


Sekretariat Jakarta Berketahanan akan terus melakukan internalisasi

dan institusionalisasi strategi Jakarta melalui KSD pengelolaan

pengurangan risiko bencana.

Strategi Jakarta Berketahanan akan terus berperan sebagai hub

dalam proses integrasi (konvergensi) aksi adaptasi perubahan iklim

dengan pengurangan risiko bencana.

4. Pada tanggal 20 Juni 2019 Jakarta Berketahanan melaksanakan rapat

koordinasi pengelolaan sampah melalui kerjasama dengan Unilever dan

BKPM.

a. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai tindak lanjut hasil audiensi

sebelumnya antara Kedeputian Gubernur bidang TRLH dengan PT.

Unilever Indonesia dan Badan Koordinasi Pengelolaan Modal (BKPM)

terkait Pengelolaan sampah plastik Jakarta.

b. Topik dari kegiatan ini adalah membahas permasalahan sampah plastik,

rencana pelarangan penggunaan plastik, dan kemungkinan kerjasama

dalam mengatasi permasalahan plastik.

c. Permasalahan sampah plastik yang penggunaannya sudah berlebihan

mulai mengganggu dunia pariwisata (pencemaran laut dan


15


ekosistemnya). Sehingga perlu pengaturan dalam penggunaan sampah

plastik dan sisitem daur plastik.

d. Rencana pelarangan penggunaan plastik dikhususkan untuk

mengurangi penggunaan dan menghilangkan sampah plastik sekali

pakai.

e. Penyelesaian sampah plastik dapat diselesaikan dengan adanya

kerjasama antara pemerintah, badan usaha, dan masyarakat sehingga

sistem daur plastik dapat terlaksana dan bisa besar kemungkinan

terjadi sirkuler ekonomi.

f. Tindak Lanjut

Melakukan rapat koordinasi kembali dengan pihak terkait dalam

melakukan kerjasama penyelesaian masalah plastik.

5. Pada tanggal 28 Juni 2019 Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan

rapat koordinasi dengan Tim Jakarta Smart City terkait upaya kolaborasi

dalam mewujudkan ketahanan Kota Jakarta.

a. Tujuan kegiatan ini merupakan upaya koordinasi dan membuka ruang

kolaborasi dalam mewujudkan Ketahanan Kota Jakarta.

b. Tim Jakarta Smart City telah membangun dashboard berupa sistem

informasi dan analisis data satu pintu yang dapat memudahkan

pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan. Meskipun

demikian, diperlukan koordinasi lebih lanjut bersama pemangku

kepentingan untuk menyepakati jenis data, variabel yang perlu

diperhatikan, dan sistem tindak lanjut yang optimal.

c. Tim Jakarta Smart City bersedia berkolaborasi dalam pengumpulan,

proses analisis, dan penyebarluasan data terkait isu ketahanan kota.

d. Tim Jakarta Smart City akan memberikan informasi terkait status

penggunaan CRM oleh masyarakat yang dapat menjadi bahan dalam

penulisan dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

e. Saran dan Tindak lanjut


16


Sekretariat Jakarta Berketahanan akan berbagi data dengan Tim

Jakarta Smart City untuk dianalisa dan menjadi bahan masukan

pada dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menghubungkan Tim Jakarta

Smart City dengan berbagai pemangku kepentingan untuk

mendapatkan data terbaru untuk dianalisa dan digunakan dalam

upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait ketahanan Kota

Jakarta.

Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melibatkan Tim Jakarta

Smart City dalam forum ketahanan kota.

Tim Jakarta Smart City dapat dilibatkan dalam penyusunan Resilient

Baseline Database.

iii. KEGIATAN INTERNAL

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melakukan beberapa kegiatan internal

untuk mengembangkan kapasitas dalam menjalankan program 100RC Jakarta

dan berkoordinasi terkait kemajuan program 100RC Jakarta. Kegiatan internal

Sekretariat Jakarta Berketahanan di bulan Juni 2019 ini berupa :

1. Pada tanggal 17 Juni 2019 dilaksanakan rapat koordinasi dengan Mitra

Penyusunan Strategi/Strategy Partner (SP) pada Hari Senin, 17 Juni 2019

terkait penyelesaian Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

a. Tujuan dari kegiatan ini adalah membahas penyelesaian strategi terkait

Roadmap, Layouting dokumen, dan rencana peluncuran.

b. Roadmap Implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta akan disusun

bersama dengan SP dan Sekretariat. Dalam membahas Roadmap, aspek

institusionalisasi juga menjadi salah satu perhatian penting.

c. Penyusunan layout Strategi Ketahanan Kota Jakarta sekaligus grafik

akan dibantu oleh SP.


17


d. Strategi Ketahanan Kota Jakarta akan diluncurkan di Taman Waduk Ria

Rio, Jakarta Timur dengan bentuk kegiatan berupa penjabaran strategi

yang diakhiri dengan peluncuran oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

e. Saran dan Tindak Lanjut

SP dan Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyusun daftar

pemangku kepentingan potensial untuk kerjasama terkait

implementasi strategi.

Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyusun koridor awal untuk

layout Strategi Ketahanan Kota Jakarta untuk kemudian

dikembangka oleh SP.

SP akan menghadap CRO untuk menjelaskan konsep peluncuran di

Taman Waduk Ria Rio, Jakarta Timur.

2. Pada tanggal 19 Juni 2019 dilaksanakan rapat koordinasi dengan SP dan PT.

Pulo Mas Jaya terkait persiapan dan status lahan kawasan untuk peluncuran

Strategi Ketahanan Kota Jakarta.

a. Tujuan kegiatan ini melakukan persiapan peluncuran dokumen Strategi

Ketahanan Kota Jakarta di Taman Waduk Ria Rio yang status lahan

masih bermasalah.

b. Peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta ini akan dilaksanakan di

Taman Waduk Ria Rio yang berlokasi di lahan milik PT. Pulo Mas Jaya.

Kawasan Taman Waduk Ria Rio sendiri akan dicanangkan sebagai

kawasan percontohan untuk implementasi konsep ketahanan kota.

Meskipun demikian, diperlukan koordinasi lebih lanjut antara Pemprov

DKI Jakarta dengan pemangku kepentingan terkait status lahan di lokasi

tersebut.

c. Kawasan di sekitar Waduk Ria Rio dalam RTRW dan RDTR

direncanakan untuk menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang

Terbuka Biru (RTB). Dengan demikian, lahan yang dimiliki Pulo Mas di

daerah tersebut tidak bisa dikembangkan secara optimal untuk

kebutuhan bisnisnya. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta dipandang


18


perlu untuk membeli lahan milik PT. Pulo Mas Jaya agar kemudian dapat

dijadikan wilayah percontohan sebagai kawasan berketahanan Jakarta.


Rapat koordinasi kembali untuk memperlihatkan rancangan Resilient

Park yang dibuat SP dan PT. Pulo Mas Jaya.

CRO akan melaporkan perihal tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta

utuk memohon arahan tindak lanjut.

3. Pada tanggal 24 Juni 2019 dilaksanakan Conference Call dengan 100RC.

Conference Call ini diselenggarakan oleh 100RC terkait kemajuan program

Jakarta Berketahanan dan Persiapan 2019 Urban Resilient Summit di

Rotterdam.

a. Tujuan dari kegiatan ini adalah membahas masukan dari 100RC

mengenai penulisan dokumen Strategi Ketahanan Kota, konsep

peluncuran dokumen strategi, dan persiapan 2019 Urban Resilient

Summit di Rotterdam pada Bulan Juli mendatang.

b. Penulisan dokumen Strategi Ketahanan Kota harus lebih singkat,

padat, dan jelas.

c. Hasil review dari 100RC dapat dijadikan masukan dan koridor dalam

penulisan detail Strategi Ketahanan Kota.

d. Sekretariat Jakarta Berketahanan bisa mengikuti sesi tematik terkait

tactical urbanism, coastal resilience (live with water), atau equitable

neighborhood development pada 2019 Urban Resilient Summit

karena dianggap akan memberikan pembelajaran yang dapat

bermanfaat dalam mewujudkan ketahanan Kota Jakarta.

e. Saran dan Tindak lanjut

Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mengintegrasikan

masukan dari 100RC dalam proses penulisan dokumen Strategi

Ketahanan Kota.


19


Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mendiskusikan sesi

tematik yang akan diikuti pada acara 2019 Urban Resilient

Summit dengan CRO.

4. Pada tanggal 24 Juni 2019 dilaksanakan rapat koordinasi dengan UCLG

ASPAC terkait progres kegiatan penyusunan, rencana tindak lanjut, dan

implementasi Strategi Ketahanan Kota.

a. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan

menyelaraskan kemajuan program Jakarta Berketahanan dengan UCLG

ASPAC.

b. Sekretariat Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa Strategi

Ketahanan Kota Jakarta tengah dalam tahap penyelesaian dan akan

diluncurkan pada minggu ke-4 Juli 2019 (22-26 Juli 2019). Peluncuran

sendiri rencananya akan diadakan di kawasan percontohan untuk

implementasi konsep ketahanan kota (rencananya di Wilayah Taman

Waduk Ria Rio, Jakarta Timur).

c. UCLG ASPAC juga berencana menyelaraskan Program Jakarta

Berketahanan dengan program yang dimiliki oleh UCLG ASPAC untuk

menjamin keberlangsungan program setelah pendanaan selesai di Bulan

Desember 2019. Terkait dengan hal ini, UCLG ASPAC telah

menemukenali potensi pendanaan program Jakarta Berketahanan.


UCLG ASPAC akan mendukung penyelesaian Strategi Ketahanan

Kota Jakarta dan siap memberi masukan.

UCLG ASPAC akan menginfokan lebih lanjut terkait potensi

pendanaan kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan setelah

terdapat pembicaraan yang lebih konkret dengan calon donor.

Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyusun rencana kedepan

sekretariat untuk menjadi bahan diskusi dengan calon donor.

5. Pada tanggal 28 Juni 2019 dilaksanakan rapat koordinasi lanjutan dengan SP

dan PT. Jakarta Property pada Hari Jumat, 28 Juni 2019 terkait persiapan dan

status lahan kawasan untuk peluncuran Strategi Ketahanan Kota Jakarta.


20


a. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menindaklanjuti pertemuan

sebelumnya (Rabu, 19 Juni 2019) terkait persiapan peluncuran dokumen

Strategi Ketahanan Kota Jakarta di Taman Waduk Ria Rio Pulo Mas.

b. Kegiatan ini berfokus pada penjelasan konsep rancangan resilient park

beserta penyelesaian permasalahan lahan wilayah sekitar Taman Waduk

Ria Rio.

c. Resilient park akan dirancang sebagai ruang interaksi, edukasi, dan

literasi konsep ketahanan kota kepada pemangku kepentingan yang

lebih luas. Resilient park ini juga diharapkan dapat menjadi perwujudan

implementasi infrastruktur hijau dan biru yang mendorong adanya

keseimbangan antara ekologi dan ekonomi di kawasan Pulo Mas.

Dengan demikian, kawasan Pulo Mas diharapkan dapat menjadi

percontohan untuk pengembangan kawasan berketahanan.

d. Lahan di sekitar wilayah Taman Waduk Ria Rio dimiliki oleh 2 (dua)

pengembang, yaitu: (i) PT. Lippo dan (ii) PT. Pulo Mas Jaya. Diperlukan

komunikasi intensif antara kedua pengembang tersebut dengan

Pemprov DKI Jakarta (untuk membeli lahan dan mengembangkannya

sebagai RTH dan RTB) untuk mengoptimalkan pengembangan kawasan

berketahanan.

e. Pemprov DKI Jakarta diperkirakan butuh untuk menyediakan Rp. 350

Miliar untuk pembebasan lahan tersebut (berdasarkan NJOP tahun

2014).

f. Saran dan Tindak Lanjut

Diperlukan Rapat koordinasi lanjutan untuk memperlihatkan

rancangan Resilients Park yang disusun oleh SP dan PT. Pulo Mas

Jaya.

PT. Pulo Mas Jaya dipandang perlu untuk mengadakan pembicaraan

bilateral dengan PT. Lippo untuk menyelaraskan visi terkait

pengembangan lahan tersebut.

CRO akan melaporkan perihal tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta

utuk memohon arahan tindak lanjut.


21



22


iv. LAPORAN KEUANGAN SEKRETARIAT

100RC memberikan bantuan dana selama dua tahun dan menunjuk United

Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) sebagai Pihak

Ketiga/Third Party Grantee yang mengelola kebutuhan finansial dan

operasional Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat

untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.

Kebijakan Pembukuan Keuangan berlaku di Sekretariat Jakarta Berketahanan

untuk transaksi keuangan sesuai perincian di bawah ini:

a. Sekretariat Jakarta Berketahanan mengelola catatan akuntansi internal dan

melaporkannya kepada CRO dan UCLG ASPAC

b. UCLG ASPAC mengelola keuangan sekretariat secara keseluruhan dan

pencatatannya

Sebagai perwujudan pengelolaan keuangan internal, Sekretariat Jakarta

Berketahanan mengelola uang kas bulanan yang digunakan untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan kegiatan. Rincian alokasi uang kas tersebut diusulkan

kepada UCLG ASPAC melalui persetujuan dari CRO. Laporan keuangan

dilaporkan kepada CRO dan UCLG ASPAC pada setiap bulannya.

Jakarta Berketahanan juga dapat melakukan permintaan pembelian/Purchase

Request (PR) barang atau jasa yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional

sekretariat dan untuk penyusunan Strategi Ketahanan Kota. Permintaan

tersebut disampaikan kepada UCLG ASPAC melalui persetujuan dari CRO.

Sebagai perwujudan pengelolaan keuangan internal, Sekretariat Jakarta

Berketahanan mengelola uang kas bulanan yang digunakan untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan kegiatan. Rincian alokasi uang kas tersebut diusulkan

kepada UCLG ASPAC melalui persetujuan dari CRO. Laporan keuangan

dilaporkan kepada CRO dan UCLG ASPAC pada setiap bulannya. Selama bulan

April 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan tidak menggunakan uang kas.


23


Selain itu, Jakarta Berketahanan juga dapat melakukan permintaan

pembelian/Purchase Request (PR) barang atau jasa yang dibutuhkan untuk

kegiatan operasional sekretariat dan untuk penyusunan Strategi Ketahanan

Kota. Permintaan tersebut disampaikan kepada UCLG ASPAC melalui

persetujuan dari CRO. Adapun pada Bulan Mei, Sekretariat Jakarta

Berketahanan tidak melakukan transaksi apapun sehingga tidak ada laporan

keuangan yang perlu disampaikan.


24


C. KOMUNIKASI PUBLIK

Sekretariat Jakarta Berketahanan menyadari bahwa diperlukan partisipasi aktif

dari seluruh pemangku kepentingan di Jakarta. Oleh karena itu, diperlukan pula

komunikasi publik untuk menanamkan konsep ‘ketahanan’ (resilience) kepada

seluruh pemangku kepentingan di Jakarta. Komunikasi publik ini juga bertujuan

untuk meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku

kepentingan di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota

berketahanan (Resilient Jakarta).

i. MEDIA SOSIAL

Sekretariat Jakarta Berketahanan menggunakan media sosial untuk

meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan

di Jakarta terkait ikhtiar mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan

(Resilient Jakarta). Meskipun begitu, target utama dari komunikasi publik

dengan menggunakan media sosial adalah untuk menyasar penduduk Jakarta

di tingkat komunitas mengingat konten dari media sosial yang ringan sehingga

mudah dicerna oleh semua kalangan. Media sosial yang digunakan oleh

Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk kegiatan komunikasi publik adalah

Facebook, Instagram, dan Twittter.

1. Facebook

Penggunaan laman Facebook sebagai sarana meningkatkan kesadaran

(raising awareness) seluruh pemangku kepentingan di Jakarta dilakukan

dengan tujuan menyebarkan informasi dan pemahaman terkait konsep

ketahanan serta kemajuan dari program 100RC Jakarta dengan

menjangkau pemangku kepentingan yang lebih luas. Saat ini, akun

Facebook Sekretariat Jakarta Berketahanan (@JakBerketahanan) telah

memiliki 270 followers.


25


Gambar. Akun Facebook @JakBerketahanan sebagai sarana penyebearan informasi

kegiatan sekretariat (kiri) dan sebagai sarana meningkatkan kesadaran/raising

awareness seluruh pemangku kepentingan di Jakarta (kanan)

Hal ini menunjukkan bahwa akun Facebook @JakBerketahanan mulai

mampu menjangkau pemangku kepentingan yang lebih luas dari

sebelumnya. Diharapkan dengan adanya akun facebook ini, akan

semakin banyak pemangku kepentingan di Jakarta yang paham dan

berpartisipasi dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan.

2. Instagram

Sekretariat Jakarta Berketahanan menggunakan Instagram sebagai

salah satu media sosial sebagai sarana meningkatkan kesadaran (raising

awareness) seluruh pemangku kepentingan yang dimulai pada tanggal

Desember 2018. Sampai saat ini, akun instagram Sekretariat Jakarta

Berketahanan (@jakberketahanan) sudah memiliki 194 followers.


26


Gambar. Akun Instagram @jakberketahanan sebagai sarana penyebearan informasi

kegiatan sekretariat dan sebagai sarana meningkatkan kesadaran/raising awareness

seluruh pemangku kepentingan.

3. Twitter

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga memiliki akun Twitter

(@JakBerketahanan) sebagai sarana meningkatkan kesadaran (raising

awareness) seluruh pemangku kepentingan. Sampai saat ini, akun

instagram Sekretariat Jakarta Berketahanan sudah memiliki 139

followers.


27


Gambar. Akun Twitter @JakBerketahanan sebagai sarana penyebearan informasi

kegiatan sekretariat dan sebagai sarana meningkatkan kesadaran/raising awareness

seluruh pemangku kepentingan.

ii. LAMANWEBSITE

Sekretariat Jakarta Berketahanan juga mengembangkan laman website

sebagai perangkat komunikasi publik. Selain sebagai sarana untuk

meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan,

laman website ini juga dikembangkan dengan tujuan untuk menjadi sumber

informasi terkait ketahanan kota (urban resilience) sehingga akan memiliki

konten terkait pustaka terkait ketahanan kota, kliping berita terkait ketahanan,

kegiatan dari Sekretariat Jakarta Berketahanan, kemajuan program 100RC

Jakarta, serta penjelasan mengenai 100RC dan kondisi ketahanan Jakarta.

Laman website ini juga menyebarluaskan cara untuk menghubungi Sekretariat

Jakarta Berketahanan bagi yang para pemangku kepentingan yang ingin turut

bergabung dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan

(Resilient Jakarta).


28


Saat ini, laman website masih dalam tahap pengembangan dengan dibantu

oleh Sdr. Indra (konsultan pengembangan laman website).

Gambar. Laman website Jakarta Berketahanan.


29


D. KENDALA DAN SARAN

i. KENDALA

Masih belum optimalnya proses internalisasi Draft Final Strategi

Ketahanan Kota ke dalam dokumen Pemprov DKI Jakarta dan

Pemangku Kepentingan yang dapat berakibat pada proses

implementasi strategi ketahanan kota di masa depan.

ii. SARAN

Dalam rangka menunjang efisiensi dan optimalisasi kinerja Sekretariat

Jakarta Berketahanan, terkait pekerjaan administratif dan teknis,

Sekretariat memenuhi permintaan Kerja Praktik mahasiswa S1 dan

magang. Hal ini diakibatkan karena pilihan lain terkait penambahan Staf

memerlukan proses yang lama.

Diperlukan pendekatan kepada para pemangku kepentingan untuk

validasi Draft Final Strategi Ketahanan Kota dan inisiasi kerja

sama/kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk implementasi dari

Strategi Ketahanan Kota di masa mendatang.

Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9,Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802

1


E. Lampiran

i. TABEL KEGIATAN BULAN JUNI 2019

TABEL KEGIATAN MINGGU KE-1 BULAN JUNI 2019

Kegiatan Hari

No.Senin

(3 Juni 2019)Selasa

(4 Juni 2019)Rabu

(5 Juni 2019)Kamis

(6 Juni 2019)Jumat

(7 Juni 2019)

1.


2



Kegiatan

Hari

No.Senin

(10 Juni 2019)Selasa

(11 Juni 2019)Rabu

(12 Juni 2019)Kamis

(13 Juni 2019)Jumat

(14 Juni 2019)

1.Rapat persiapanpeluncuran StrategiKetahanan Kota

Waktu :12.30 – 14.00

Tujuan :Membahas rencanapeluncuran StrategiKetahanan Kotatermasuk rencanapencanangankawasan pulomassebagai Kawasanberketahanan

Diskusi Publik HasilPembelajaran CrossLearning Visit keSeoul

Waktu :08.30 – 10.00

Tujuan :Menyebarluaskanhasil pembelajaranyang dilakukan olehPemprov DKI Jakartabeserta SekretariatJakarta Berketahanandan PlanInternasionalIndonesia ke Seoul,Korea Selatan padaMaret 2018 lalu


3



Kegiatan

Hari

No.Senin


(18 Juni 2019)Rabu

(19 Juni 2019)Kamis

(20 Juni 2019)Jumat

(21 Juni 2019)

1.Rapat Koordinasidengan SP

Waktu :16.00 – 20.00

Tujuan :Membahas progresspenulisan draft strategiketahanan kota danrencana tindak lanjut(RoadmapImplementasi)

Rapat Koordinasidengan SP dan PTPulo Mas Jaya

Waktu :15.00 – 16.30

Tujuan :

Membahas rencanapeluncuran strategiketahanan kota danpencanangan tamanberketahanan.Membahas kejelasanstatus lahan

Koordinasipengelolaan sampahmelalui kerjasamadengan Unilever danBKPM

Waktu :08.30 – 10.00

Tujuan :

Tindak lanjut hasilaudiensi sebelumnyaantara KedeputianGubernur bidang TRLHdengan PT. UnileverIndonesia dan BadanKoordinasiPengelolaan Modal(BKPM) terkaitPengelolaan sampahplastik Jakarta.


4



Kegiatan

No.Senin


(25 Juni 2019)Rabu

(26 Juni 2019)Kamis

(27 Juni 2019)Jumat

(28 Juni 2019)

1. Conference Calldengan 100RC

Waktu :09.00 – 11.00

Tujuan :Update progrespenulisan StrategiKetahanan Kota danpersiapan menuju 2019Resilient Summit diRotterdam

Sekretariat JakartaBerketahananmelaksanakan rapatkoordinasi dengan TimJakarta Smart Cityterkait upayakolaborasi dalammewujudkanketahanan KotaJakarta

Waktu :08.30 – 10.00

Tujuan :Koordinasi data dankegiatan yang dapatdilaksanakan gunamewujudkanketahanan kota


5


terlebih pada PilarTerhubung

2. Rapat Bulanan denganUCLG ASPAC

Waktu :12.00 – 13.00

Tujuan :Laporan progres dancapaian programJakarta Berketahanandan persiapan untukmembuka kerasamadengan mitra lainterutama untukkeberlangsunganJakarta Berketahanan

Rapat koordinasilanjutan dengan SPdan PT. JakartaPropertyWaktu :16.00 – 19.00

Tujuan :Membahas progresspenulisan draft strategiketahanan kota danrencana tindak lanjut(RoadmapImplementasi)


6


ii. DOKUMENTASI KEGIATAN BULAN JUNI 2019

Diskusi Publik Hasil Pembelajaran CrossLearning Visit ke Seoul

Rapat Koordinasi dan Kolabaorasi dengan JSC

Rapat persiapan rencana peluncuran strategiKetahanan kota

Rapat lanjutan persiapan rencana peluncuran strategiKetahanan kota dan pencanangan kawasan berketahanan

Koordinasi pengelolaan sampah melalui kerjasama denganUnilever dan BKPM


1


UCAPANTERIMAKASIHjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/07/20190507_Lap-Juni-2019... · 3....

Documents

Transcript of UCAPANTERIMAKASIHjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/07/20190507_Lap-Juni-2019... · 3....