JAKARTA BERKETAHANAN -...

5
JAKARTA bERKETAHANAN JAKARTA BERKETAHANAN Media Informasi Jakarta Berketahanan Newsletter/November 2018 Upaya ini mendapatkan momentum baru ketika Jakarta terpilih dalam jejaring internasional 100 Resilient Cities (100RC) pada Mei 2016. Program 100RC memasilitasi 100 kota yang menjadi anggotanya untuk (i) menemukenali dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota; (ii) memasilitasi kota untuk mendapatkan bantuan jasa dari mitra 100RC dalam membangun ketahanan kota; (iii) meningkatkan pemahaman mengenai konsep ketahanan dan implementasinya. Visi ini selaras dengan keinginan Jakarta untuk menjadi kota yang lebih berketahanan. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta, yaitu: (i) Tahap I: Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) (ii) Tahap II: Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy); (iii) Tahap III: Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Dengan melalui 3 (tiga) tahapan tersebut, Jakarta akan mampu membangun ketahanan kota untuk menghadapi guncangan/shocks dan tekanan/stresses yang sedang dan/atau akan dialami. Saat ini, Jakarta bersiap memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II akan berkenaan dengan Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Jakarta. Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga berfungsi sebagai “hub” untuk menghubungkan berbagai pemangku kepentingan dalam membangun ketahanan kota. Kondisi Jakarta yang telah memiliki Desain Besar/Grand Design (GD) untuk beberapa isu strategis kota turut mempermudah upaya pelibatan pemangku kepentingan. Hal ini dikarenakan proses penyusunan GD dilakukan dengan pendekatan kolaboratif. Oleh karena itu, proses membangun ketahanan kota bisa lebih mudah dilaksanakan. “Terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan” Upaya dalam membangun ketahanan kota (city resilience) Jakarta sudah dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan yang tinggal di dalamnya. Mulai dari pemerintah dengan berbagai program dan kebijakannya, pihak swasta dan organisasi sosial dengan berbagai kegiatannya, hingga para akademisi dengan berbagai riset yang dilakukan. Dalam upayanya membangun ketahanan kota Jakarta di bulan November 2018, Sekretariat Jakarta Berketahanan telah melakukan dan turut serta di beberapa kegiatan yang dilakukan bersama para pemangku kepentingan berupa: (i) Menjadi narasumber pada Urban Resilience Asia Pacific (URAP) Conference di Sydney Australia. (ii) Terselesaikannya Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta yang siap untuk diluncurkan dan didiskusikan pada Konsultasi Publik. (iii) Konsultasi Publik Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta Ringkasnya, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut fokus untuk melakukan pelibatan pemangku kepentingan dalam membangun ketahanan kota melalui pendekatan kolaboratif. Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : [email protected] www.jakberketahanan.org SEKERTARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Jakarta Berketahanan JakBerketahanan jakberketahanan Konsultasi Publik Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Menjadi narasumber pada Urban Resilience Asia Pacific (URAP) Conference di Sydney Australia.

Transcript of JAKARTA BERKETAHANAN -...

JAKARTA bERKETAHANAN

JAKARTA BERKETAHANANMedia Informasi Jakarta Berketahanan

Newsletter/November 2018

Upaya ini mendapatkan momentum baru ketika Jakarta terpilih dalam jejaring internasional 100 Resilient Cities (100RC) pada Mei 2016. Program 100RC memasilitasi 100 kota yang menjadi anggotanya untuk (i) menemukenali dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota; (ii) memasilitasi kota untuk mendapatkan bantuan jasa dari mitra 100RC dalam membangun ketahanan kota; (iii) meningkatkan pemahaman mengenai konsep ketahanan dan implementasinya. Visi ini selaras dengan keinginan Jakarta untuk menjadi kota yang lebih berketahanan.

Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta, yaitu:

(i) Tahap I: Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA)(ii) Tahap II: Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy);(iii) Tahap III: Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation).

Dengan melalui 3 (tiga) tahapan tersebut, Jakarta akan mampu membangun ketahanan kota untuk menghadapi guncangan/shocks dan tekanan/stresses yang sedang dan/atau akan dialami.

Saat ini, Jakarta bersiap memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II akan berkenaan dengan Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Jakarta.

Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga berfungsi sebagai “hub” untuk menghubungkan berbagai pemangku kepentingan dalam membangun ketahanan kota.

Kondisi Jakarta yang telah memiliki Desain Besar/Grand Design (GD) untuk beberapa isu strategis kota turut mempermudah upaya pelibatan pemangku kepentingan. Hal ini dikarenakan proses penyusunan GD dilakukan dengan pendekatan kolaboratif. Oleh karena itu, proses membangun ketahanan kota bisa lebih mudah dilaksanakan.

“Terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan”

Upaya dalam membangun ketahanan kota (city resilience) Jakarta sudah dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan yang tinggal di dalamnya. Mulai dari pemerintah dengan berbagai program dan kebijakannya, pihak swasta dan organisasi sosial dengan berbagai kegiatannya, hingga para akademisi dengan berbagai riset yang dilakukan.

Dalam upayanya membangun ketahanan kota Jakarta di bulan November 2018, Sekretariat Jakarta Berketahanan telah melakukan dan turut serta di beberapa kegiatan yang dilakukan bersama para pemangku kepentingan berupa:

(i) Menjadi narasumber pada Urban Resilience Asia Pacific (URAP) Conference di Sydney Australia.

(ii) Terselesaikannya Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta yang siap untuk diluncurkan dan didiskusikan pada Konsultasi Publik.

(iii) Konsultasi Publik Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

Ringkasnya, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut fokus untuk melakukan pelibatan pemangku kepentingan dalam membangun ketahanan kota melalui pendekatan kolaboratif.

Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9,

Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802

Email : [email protected]

SEKERTARIATJAKARTA BERKETAHANAN

Jakarta Berketahanan

JakBerketahanan

jakberketahanan

Konsultasi Publik Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

Draft Nol Strategi Ketahanan Kota

Menjadi narasumber pada Urban Resilience Asia Pacific (URAP) Conference di Sydney Australia.

Urban Resilience Asia Pacific (URAP) Conference 2018 merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan bersa-ma oleh University of New South Wales (UNSW), ARUP, Palang Merah Australia, dan the South Asia Institute at Havard University. Konferensi tersebut diselengga-rakan selama 2 (dua) di UNSW Colombo House di Sydney, Australia.

Plan International Indonesia dan Plan Inter-national Australiamengundang Sekretariat Jakarta Berketahanan, yang diwakili oleh Manajer Program Sekretariat Jakarta Berketahanan yaitu Tri Mulyani Sunarhar-um, untuk berpartisipasi sebagai panelis pada sesi Plan International Australia yang mengusung tema Child Centered Urban Resilience Framework (CCURF). Sesi terse-but diselenggarakan pada hari pertama konferensi pada tanggal 7 November 2018. Turut berpartisipasi juga Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku CRO Sekretariat Jakarta Berketahanan, yaitu Bapak Oswar Mungkasa,

Pada awal sesi, tim ARUP menyampaikan paparan mengenai konsep Child Centered Urban Resilience Framework (CCURF), yaitu Kerangka Ketahanan Kota yang berpusat pada anak. CCURF tersebut terdiri dari 4 (empat) kuadran strategi. Sustain Life, Mobilise the Community, Make Safe Place, dan Promote Integration. Keempat kuadran tersebut selaras dengan dimensi yang ada pada Kerangka Ketahanan Kota/City Resilience Framework (CRF) yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan Program Jakarta Berketa-hanan.

Seusai paparan, peserta sesi dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok sesi kerja. Manajer Program Sekretariat Jakarta Berketahanan menjadi panelis di kelompok satu yang beranggotakan beberapa praktisi, peneliti, dan perwakilan pemerintah. Pada awal sesi kerja, disampaikan pengantar mengenai Program Jakarta Berketahanan sebagai bagian dari program 100 Resilient Cities. Kemudian, disampaikan pengalaman terkait dengan kolaborasi dengan Plan

Indonesia dan pemangku kepentingan terkait lainnya dalam pelaksanaan Program CCURF dan dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai pusat pembelajaran/center of excellence Kota Layak Anak.

Disampaikan juga bahwa saat ini Plan Indonesia sedang melaksanakan program aksi orang muda untuk ketangguhan masyarakat perkotaan terhadap bencana menggunakan CCURF. Salah satu dari keluaran program tahun ini adalah disusun-nya alat monitoring berdasarkan CCURF atas kerjasama dengan Dinas Pember-dayaan, Perlindungan Anak, dan Pengenda-lian Penduduk Provinsi DKI Jakarta; Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta; Sekretariat Jakarta Berketa-hanan; serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

Kesempatan ini menjadi momen yang sangat baik bagi Sekretariat Jakarta Berket-ahanan untuk memperluas network dan hubungan baik dengan stakeholder di level internasional.

Draft Nol Strategi Ketahanan Kota

Strategi Ketahanan Kota didasarkan pada tiga pilar utama. Jakarta Siap, Jakarta Sehat, dan Jakarta Terhubung. Ketiga pilar ini disusun berdasarkan identifikasi masalah berupa tekanan (stresses) dan guncangan (shocks) yang kerap dialami oleh Jakarta. Sehingga, tiga pilar utama ini diharapkan dapat menjadi pedoman utama dalam mewujudkan Jakarta yang lebih baik di masa depan.

MENJADI NARASUMBER PADA URBAN RESILIENCE ASIA PACIFIC

CONFERENCE DI SYDNEY AUSTRALIA.

TERSELESAIKANNYA DRAFT NOL STRATEGI KETAHANAN KOTA JAKARTA

Konferensi bertujuan untuk mendiskusikan tindakan sosial, fisik, politik dan ekonomi yang

dapat direalisasikan dengan membangun ketahanan di kawasan Asia Pasifik.

Draft Nol Strategi Ketahanan Kota akan diluncurkan pada acara Konsultasi Publik yang dilaksanakan pada 28 November 2018

5-9 NOVEMBER 2018

26 NOVEMBER 2018

Sekretariat Jakarta Berketahanan, bekerja sama dengan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakar-ta Berketahanan, melaksanakan “Konsultasi Publik Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta” yang diadakan di Gedung Balaiko-ta Blok G Lt 23. Kegiatan ini juga dilaksana-kan untuk peluncuran/launching Draft Nol Strategi Ketahanan Kota yang kemudian akan divalidasi oleh berbagai pemangku kepentingan untuk menyempurnakan strategi ketahanan kota tersebut.

Strategi Ketahanan Kota Jakarta disusun dengan tujuan untuk mendukung perwu-judan Jakarta dan daerah metropolitan penunjangnya (Jabodetabek) sebagai kawasan perkotaan yang berketahanan. Dengan menjadi wilayah berketahanan, Metropolitan Jakarta akan siap dalam menghadapi tekanan (stresses) dan guncangan (shocks) yang dialami, serta mampu beradaptasi pada dinamika kehidu-pan perkotaan yang terjadi, dengan tentun-ya mempertimbangkan kapasitas sumber daya dan posisi strategis Jakarta sebagai metropolitan dan ibukota negara Indonesia.

Terdapat 4 (empat) tujuan rinci dari peny-usunan Strategi Ketahanan Jakarta ini sperti Jakarta sebagai Pusat Pembelajaran (Centre of Excellence) Kota Berketahanan, Strategi Ketahanan Kota Jakarta Berbasis Isu, Strategi Ketahanan Kota Jakarta sebagai Ruang untuk Berkolaborasi, dan Strategi Ketahanan Kota Jakarta sebagai Masukan bagi Perencanaan Kota.

Penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta ini merupakan bagian dari pelaksa-naan Tahap II Program Jakarta Berketa-hanan. Sebelum penyusunan strategi ini, Sekretariat Jakarta Berketahanan bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berambisi untuk mewujudkan Jakarta sebagai Kota 4.0 (kota yang menempatkan pemerintah sebagai kolaborator dan masyarakat sebagai ko-kreator) melakukan pendekatan kolaboratif turut merangkul berbagai pemangku kepentingan (men-cakup unsur Pemerintah Pusat, Pemprov DKI, akademisi, asosiasi, organisasi masyar-akat, perkumpulan masyarakat, swasta dan organisasi keagamaan) dalam menyelesai-kan Tahap I Program Jakarta Berketahanan

dan berhasil menemukenali tantangan utama ketahanan kota Jakarta 5 (lima) Fokus Utama Ketahanan Kota Jakarta

Kemudian disadari bahwa Fokus Utama 1 dan 5 merupakan isu yang cross-cutting atau melekat /berada di ketiga fokus utama lainnya. Berangkat dari kondisi tersebut, akhirnya ditemukenali 3 (tiga) pilar Keta-hanan Kota Jakarta, yaitu SIAP, SEHAT dan SINERGI. SIAP dalam menghadapi segala tekanan dan guncangan, SEHAT melalui perwujudan akses layanan dasar yang layak dan terjangkau, serta SINERGIS dalam mendukung keterpaduan tata kelola kota.

Pilar 1 adalah JAKARTA SIAP. Jakarta Siap merupakan suatu bentuk komitmen untuk mewujudkan masyarakat di DKI Jakarta yang siap siaga terhadap berbagai tekanan dan guncangan yang dihadapi, termasuk risiko terhadap bencana dan dampak dari perubahan iklim. Jakarta yang siap dapat terlihat dari kapasitas yang memadai dari semua pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menghadapi berbagai tekanan dan guncangan. Jakarta yang siap juga mengindikasikan bahwa perencanaan infrastruktur kota yang siap dan tahan terhadap bencana, termasuk layanan dasar masyarakat serta sistem transportasi.

Pilar 2 adalah JAKARTA SEHAT. Jakarta Sehat merupakan serangkaian upaya untuk menciptakan kondisi masyarakat dan lingkungan perkotaan yang sehat dengan menjamin akses terhadap pelayanan air bersih, air limbah, dan pengelolaan persam-pahan yang berkelanjutan bagi semua. Jakarta yang sehat juga mampu menjamin dan meningkatkan kesejahteraan dan kese-hatan masyarakat dengan menyediakan layanan dasar yang mampu dijangkau oleh semua, sehingga setiap penduduk memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Upaya perwu-judan Jakarta yang sehat juga sejalan dengan langkah-langkah untuk meningkat-kan kesiapsiagaan terhadap bencana melalui pemahaman yang mendalam mengenai ancaman bencana hidrologis di Jakarta. Masyarakat Jakarta yang sehat juga akan mendorong mobilitas masyarakat dengan transportasi umum menjadi lebih mudah.

Pilar 3 adalah JAKARTA SINERGIS. Jakarta Sinergis merupakan suatu bentuk komit-men untuk mewujudkan sistem transportasi di Jakarta yang lebih terpadu dan memiliki akses yang setara bagi semua, termasuk bagi kelompok penduduk rentan. Jakarta yang bersinergi diharapkan mampu meningkatkan mobilitas penduduk kota dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya serta meningkatkan produktivitasnya. Sinergitas di Jakarta sangat diperlukan untuk membangun budaya kesiapsiagaan terhadap bencana, terutama kerja sama dan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah administrasi. Selain itu, Jakarta yang sinergis juga mendukung pencapaian kualitas kesehatan masyarakat yang lebih baik dengan mendukung orang lebih aktif berjalan kaki.

Strategi Ketahanan Kota ini juga menampil-kan Kegiatan/Proyek Prioritas yang perlu dilakukan oleh Jakarta untuk menjadi lebih SIAP, SEHAT, dan SINERGIS. Kegiatan/Proyek Prioritas ini dirumuskan melalui pendekatan kolaboratif dalam rang-kaian lokakarya dan sesi kerja yang hasilnya dianalisis melalui perangkat Opportunity Assessment Tools (OAT) dan kemudian diprioritaskan kembali dengan memastikan bahwa Kegiatan/Proyek Prioritas ini harus memiliki 3 (tiga) karakteristik berupa: (i) Program mampu meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan terkait; (ii) Program mampu menguatkan aspek tata kelola; (iii) Bertujuan untuk integrasi infrastruktur.

Hasilnya adalah 4 (empat) Kegiatan/Proyek Eksisting Prioritas yang sedang dan/atau akan dilangsungkan oleh Pemprov DKI Jakarta seperti Pelaksanaan Analisis Keta-hanan Pangan dan Pemetaan Rantai Pasok dan Jaringan Distribusi Pangan, Pengem-bangan Sistem Data Informasi Geologi dan Air Tanah, Pengembangan Infrastruktur Jakarta Smart City, Kegiatan Pengemban-gan Transit Oriented Development (TOD) DKI Jakarta.

Selain itu, terdapat pula 2 (dua) Usulan Kegiatan/Proyek Prioritas yang perlu segera dilaksanakan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan yang SIAP, SEHAT, dan SINERGIS, yaitu Pengem-bangan smart city dan e-governance dan Menyusun dan Mengoptimalkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

KONSULTASI PUBLIK DRAFT NOL STRATEGI KETAHANAN KOTA JAKARTA

Validasi untuk Memastikan Strategi Ketahanan Kota agar lebih komprehensif dan tepat guna bagi seluruh pemangku kepentingan Jakarta

28 NOVEMBER 2018

PUSTAKABUKU - JURNAL - MAKALAH - PUBLIKASI TERKAIT KETAHANAN KOTA

PRODUK SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANANLAPORAN - DOKUMENTASI - STRATEGI

PENGELOLAAN PENGETAHUANKNOWLEDGE MANAGEMENT (KM)

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Newsletter/November 2018

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan November 2018

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2018/12/11/laporan-bula-nan-sekrtar-iat-jakarta-berketahanan-bulan-november-2018/

Multi-Stakeholders Platform for Urban Resil-ience: Case of Jakarta

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2018/11/12/mul-ti-stakeholders-plat-form-for-urban-resilience-case-of-jakarta/

Paparan Konsultasi Publik Draft Nol Strategi Ketahanan Kota Jakarta

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/wp-content/up-loads/2018/11/Pa-paran-Peluncuran-Draft-Nol-Strategi-Ketahanan-Kota-OM.pdf

PENGELOLAAN PENGETAHUAN

KLIPINGKUMPULAN BERITA TERKAIT JAKARTA BERKETAHANAN

KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM)

Media Informasi Jakarta Berketahanan

Newsletter/November 2018

24 Bak Sampah Dustbin Didistribusikan di Tanah Abang01 Nov 2018 | Link :http://tarulh.com/2018/11/01/24-bak-sampah-dustbin-didistribu-sikan-di-tanah-abang/

Sudin SDA Jakpus Antisipasi Tiga Titik Rawan Genangan07 Nov 2018 | Link :http://tarulh.com/2018/11/07/sudin-sda-jakpus-antisipasi-ti-ga-titik-rawan-genangan/

14 November, Uji Teknis ERP Jakarta13 Nov 2018 | Link :http://tarulh.com/2018/11/13/14-november-uji-teknis-erp-jakarta/

Pada 2019, Trayek Angkutan Umum di DKI Akan Dirombak Total13 Nov 2018 | Link :http://tarulh.com/2018/11/13/pada-2019-trayek-angku-tan-umum-di-dki-akan-dirombak-total/

Revitalisasi TIM, Ada Gedung Baru dan Perluasan Ruang Hijau13 Nov 2018 | Link :http://tarulh.com/2018/11/13/revitalisasi-tim-ada-gedung-ba-ru-dan-perluasan-ruang-hijau/

Ancaman Kiriman Sampah di Jakarta Utara dan Upaya Antisipasinya14 Nov 2018 | Link :http://tarulh.com/2018/11/14/ancaman-kiriman-sampah-di-jakar-ta-utara-dan-upaya-antisipasinya/

Melalui Strategi Ketahanan Kota, DKI Ingin Wujudkan Jakarta Berketahanan28 Nov 2018 | Link :http://jakberketahanan.org/2018/11/28/melalui-strategi-ketaha-nan-kota-dki-ingin-wujudkan-jakarta-berketahanan/

Jakarta Siap Wujudkan Kota Berketahanan29 Nov 2018 | Link : http://jakberketahanan.org/2018/11/29/jakarta-siap-wujud-kan-kota-berketahanan/

Pemprov DKI Adakan Konsultasi Publik Ketahanan Kota29 Nov 2018 | Link : http://jakberketahanan.org/2018/11/29/pemprov-dki-adakan-kon-sultasi-publik-ketahanan-kota/