iwan

download iwan

of 12

Transcript of iwan

Bagaimana Hubungan Pemeriksaan Hematologi Rutin dan Ferritin? Jika hasil pemeriksaan hematologi rutin terutama eritrosit, Hb, hematokrit dan nilai-nilai MC menunjukkan hasil yang abnormal, mungkin disebabkan oleh jumlah cadangan besi dalam tubuh. Oleh karena itu harus dilanjutkan dengan pemeriksaan Ferritin Ferritin Ferritin adalah cadangan besi dalam tubuh. Zat besi menjadi sangat penting dalam kualitas manusia karena setiap pertumbuhan sel manusia membutuhkan zat besi ini. Tujuan Pemeriksaan Ferritiny y y y y

Melengkapi pemeriksaan hematologi pada anemia Pemantauan cadangan besi dalam tubuh Mengetahui risiko diabetes pada kehamilan (Ferritin > 300 mg/ml) Pemantauan pasien penerima transfusi darah terus menerus/berlebihan Pemantauan pasien yang mendapatkan terapi besi. Faktor Risiko

y y y

Seseorang yang mempunyai gejala anemiaWanita hamil, karena mayoritas secara fisiologis mereka mengalami defisiensi zat besi Anak-anak, prevalensi anemia defisiensi besi di Indonesia tinggi terutama pada anakanak Pasien transfusi darah rutin, unuk mengetahui risiko kelebihan zat besi yang dapat menumpuk dalam tubuh. Peningkatan Kadar Ferritin Gangguan hati Transfusi darah terus-menerus/berlebihan Hemokromatosis/penyakit kelebihan besi yang diturunkan Anemia hemolitik Keganasan (sintesis ferritin oleh sel tumor) Terganggunya klirens ferritin dari plasma Diabetes pada kehamilan Dan lain-lain Penurunan Kadar Ferritin Anemia defisiensi besi Kehilangan banyak darah

y y y y y y y y

y y

Jika ditemukan keadaan anemia mikrositik dan hipokromik, maka pemeriksaan ferritin dapat dibunakan untuk membedakan anemia yang disebabkan thalassemia atau infeksi kronik dan anemia yang disebabkan tumor dan lain-lain. Pemeriksaan Ferritin di Prodia dikerjakan menggunakan metode Immunochemiluminescent yang

memiliki keunggulan spesifik, akurat dan presisi. Metode tersebut mengikuti standar WHO 2nd IS (80/574).

Laboratorium Klinik Prodia Kantor Pusat: PRODIA TOWER Jl. Kramat Raya 150 Jakarta 10430 Telp. 021-3144182

Jumlah kapasitas pengikatan besiJumlah zat besi kapasitas pengikatan (TIBC) adalah tes laboratorium medis yang mengukur kemampuan darah untuk mengikat besi dengan transferin . [1] Hal ini dilakukan oleh menggambar darah dan mengukur jumlah maksimum zat besi yang dapat dibawa, yang secara tidak langsung mengukur transferin [ 2] karena transferin adalah pembawa yang paling dinamis. TIBC kurang mahal daripada pengukuran langsung dari transferin. [3] [4] TIBC tidak harus bingung dengan UIBC, atau "kapasitas besi tak jenuh mengikat" ( 22753-8 dan 35216-1 ). UIBC dihitung dengan mengurangkan besi serum dari TIBC tersebut. [5]

InterpretasiSecara bersama-sama dengan serum besi dan transferrin persen saturasi dokter biasanya melakukan tes ini ketika mereka prihatin tentang anemia , kekurangan zat besi atau anemia defisiensi zat besi . Namun, karena hati menghasilkan transferin, perubahan dalam fungsi (seperti sirosis , hepatitis , atau gagal hati ) harus dipertimbangkan ketika melakukan tes ini. Hal ini juga dapat langsung tes fungsi hati, tetapi jarang digunakan untuk tujuan ini. Persen saturasi transferin (yaitu, hasil dari rumus serum besi / TIBC x 100) juga bisa menjadi indikator yang berguna. Kondisi anemia defisiensi zat besi Serum besi Transferin dan TIBC Persen saturasi transferin Rendah, karena ada zat besi cukup.

anemia penyakit kronis

Tinggi. Para hati memproduksi lebih transferin, mungkin mencoba untuk Rendah memaksimalkan penggunaan dari besi kecil yang tersedia. Rendah. Tubuh menghasilkan kurang Rendah, seperti transferin (tapi lebih feritin), mungkin tubuh untuk menjaga besi dari patogen yang memegang besi memerlukan untuk metabolisme intrasel dengan mereka. Hal ini terutama diatur oleh feritin . peningkatan hepcidin produksi. Tinggi. Hati meningkatkan produksi transferin, sehingga meningkatkan TIBC.

Normal

kehamilan atau penggunaan kontrasepsi hormonal , tetapi tanpa kekurangan zat besi

Normal

Rendah, karena ada kelebihan transferin dengan normal kadar zat besi serum.

Serum besiSerum besi adalah medis tes laboratorium yang mengukur jumlah beredar besi yang terikat pada transferin . Dokter rangka tes laboratorium ketika mereka khawatir kekurangan zat besi , yang dapat menyebabkan anemia dan masalah lainnya. 65% dari besi dalam tubuh terikat dalam hemoglobin molekul dalam sel darah merah . Sekitar 4% terikat dalam mioglobin molekul. Sekitar 30% dari besi dalam tubuh disimpan sebagai ferritin atau hemosiderin dalam limpa , maka sumsum tulang dan hati . Sejumlah kecil zat besi dapat ditemukan dalam molekul lain dalam sel di seluruh tubuh. Tak satu pun dari besi ini secara langsung dapat diakses dengan pengujian serum. Namun, beberapa besi yang beredar dalam serum. Transferin adalah molekul yang diproduksi oleh hati yang mengikat satu atau dua besi (III) ion ; transferin adalah penting jika besi yang disimpan akan dipindahkan dan digunakan. Sebagian besar waktu, sekitar 30% dari situs yang tersedia pada molekul transferin yang terisi. Tes untuk menggunakan serum besi darah diambil dari vena untuk mengukur molekul besi yang terikat untuk transferin, dan beredar dalam darah. Sejauh mana situs pada molekul transferin yang diisi oleh ion besi dapat membantu indikator lain klinis, dikenal sebagai persen saturasi transferin . Lain uji laboratorium sampel jenuh untuk mengukur jumlah total transferin, uji ini disebut Total kapasitas pengikatan besi (TIBC). Ketiga tes umumnya dilakukan pada saat yang sama, dan dibawa bersama-sama adalah bagian penting dari proses diagnostik untuk kondisi seperti anemia , kekurangan zat besi anemia , anemia penyakit kronis dan hemokromatosis .

Anemia Defisiensi BesiTulus Widiyanto, MD DefinisiAnemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya persediaan besi untk eritropoiesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) sehngga pembentukan hemoglobin berkurang. Epidemiologi Anemia ini merupakan anemia yang paling sering dijumpai di negara berkembang. Martoatmojo et al memperkirakan prevalensi ADB di Indonesia adalah 16-50% pada laki-laki, 25-84% pada perempuan tidak hamil, dan 46-92% pada perempuan hamil. Etiologi

Anemia defisiensi besi secara umum dapat disebabkan oleh kekurangan asupan besi, gangguan penyerapan besi, serta kehilangan besi akibat penyakit tertentu. Penyebab spesifik yang terkait dengan 3 proses diatas adalah:y y y y

Perdarahan menahun misalnya tukak peptic, menoragi, hematuria, hemoptisis, infeksi cacing tambang Kurangnya jumlah besi dalam makanan Peningkatan kebutuhan besi yang tidak sesuai dengan asupan Gangguan absorbsi besi

Patogenesis Anemia defisiensi besi melalui beberapa fase patologis yaitu: Deplesi besi Deplesi besi merupakan tahapan awal dari ADB. Berbagai proses patologis yang menyebabkan kurangnya besi memacu tubuh untuk menyesuaikan diri yaitu dengan meningkatkan absorbsi besi dari usus. Pada tahapan ini tanda yang ditemui adalah penurunan ferritin serum dan besi dalam sumsum tulang berkurang. Eritropoesis defisiensi besi Kekurangan besi yang terus berlangsung menyebabkan besi untuk eritropoiesis berkurang namun namun secara klinis anemia belum terjadi, kondisi ini dinamakan eritropoiesis defisiensi besi. Tanda-tanda yang ditemui pada fase ini adalah peningkatan kadar protoporhyrin dalam eritrosit, penurununan saturasi transferin, dan peningkatan Total iron binding capacity (TIBC). Anemia defisiensi besi Jika jumlah besi terus menurun maka eritropoiesis akan terus terganggu dan kadar hemoglobin mulai menurun sehingga terjadi anemia hipokromik mikrositik. Kondisi ini sudah bisa dikategorikan sebagai anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi memberikan dampak kesehatan yang cukup banyak kepada seseorang misalnya gangguan sistem neuromuscular, gangguan kognitif, gangguan imunitas, dan gangguan terhadap janin. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis anemia defisiensi besi dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu gejala langsung anemia (anemic syndrome) dan gejala khas defisiensi besi. Gejala yang termasuk dalam anemic syndrome terjadi ketika kadar hemoglobin turun dibawah 7-8 mg/dL berupa lemah, cepat lelah, mata berkunang-kunang, dan telinga berdenging. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan konjungtiva pasien pucat. Gejala khas yang muncul akibat defisiensi besi antara lain koilonychia

(kuku sendok), atrofi papil lidah, cheilosis (Stomatitis angularis), disfagia, atrofi mukosa gaster, dan Pica (Keinginan untuk memakan tanah). Selain gejala-gejala tersebut jika anemia disebabkan oleh penyakit tertentu maka gejala penyakit yang mendasarinya juga akan muncul misalnya infeksi cacing tambang menyebabkan gejala dyspepsia atau kanker kolon menyebabkan hematoskezia. Diagnosis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tanda vital untuk melihat kondisi umum yang mungkin menjadi penyebab utama yang mempengaruhi kondisi pasien atau efek anemia terhadap kondisi umum pasien. Pemeriksaan fisik ditujukan untuk menemukan berbagai kondisi klinis manifestasi kekurangan besi dan sindroma anemic. Pemeriksaan laboratorium Jenis Pemeriksaan Hemoglobin Nilai

Kadar Hb biasanya menurun disbanding nilai normal berdasarkan jenis kelamin pasien MCV Menurun (anemia mikrositik) MCH Menurun (anemia hipokrom) Morfologi Terkadang dapat ditemukan ring cell atau pencil cell Ferritin Ferritin mengikat Fe bebas dan berkamulasi dalam sistem RE sehingga kadar Ferritin secara tidak langsung menggambarkan konsentrasi kadar Fe. Standar kadar normal ferritin pada tiap center kesehatan berbeda-beda. Kadar ferritin serum normal tidak menyingkirkan kemungkinan defisiensi besi namun kadar ferritin >100 mg/L memastikan tidak adanya anemia defisiensi besi TIBC Total Iron Binding Capacity biasanya akan meningkat >350 mg/L (normal: 300-360 mg/L ) Saturasi Saturasi transferin bisanya menurun