IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut...

14
Universitas Kristen Petra 28 IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline Storyline adalah naskah cerita dalam bentuk teks yang menetapkan dialog, elemen visual, dan elemen audio secara rinci. Berikut adalah ringkasan alur cerita dalam film dokumenter ‘Ngasene ayun itah’: 1. Opening Adegan dibuka dengan gambar bulan di kota Kuala Kurun pada malam hari dan dilanjutkan dengan visual pemandangan kota. 2. Scene 1 Pengenalan tentang suku Dayak yang menjadi obyek film ini secara singkat, mengenai sejarah, dan kebudayaannya, secara visual akan ditampilkan gambar still image berupa foto dan potongan video mengenai aktivitas dan kebudayaan berkaitan dengan masyarakat suku Dayak. 3. Scene 2 Pengenalan tentang kepercayaan Kaharingan dimana secara visual akan menampilkan potongan video mengenai bagaimana masyarakat menjalani dan menghayatinya secara turun temurun. 4. Scene 3 Scene ini diisi dengan dokumenter persiapan dan pengenalan mengenai upacara Tiwah, dimana akan diperlihatkan bagaimana upacara Tiwah akan diadakan. 5. Scene 4 Seorang masyarakat suku Dayak penganut kepercayaan Kaharingan akan memberikan pendapat refleksinya mengenai apa pentingnya tradisi ini untuk terus dilakukan. 6. Scene 5 Scene ini adalah scene utama yang akan menampilkan proses upacara Tiwah sejak dimulai kegiatan muluh gandang garantung hingga gawin tiwah jadi.

Transcript of IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut...

Page 1: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

28

IV. PROSES PRODUKSI

4.1 PRA PRODUKSI

4.1.1 Storyline

Storyline adalah naskah cerita dalam bentuk teks yang menetapkan

dialog, elemen visual, dan elemen audio secara rinci. Berikut adalah ringkasan alur

cerita dalam film dokumenter ‘Ngasene ayun itah’:

1. Opening

Adegan dibuka dengan gambar bulan di kota Kuala Kurun pada malam hari

dan dilanjutkan dengan visual pemandangan kota.

2. Scene 1

Pengenalan tentang suku Dayak yang menjadi obyek film ini secara singkat,

mengenai sejarah, dan kebudayaannya, secara visual akan ditampilkan gambar still

image berupa foto dan potongan video mengenai aktivitas dan kebudayaan

berkaitan dengan masyarakat suku Dayak.

3. Scene 2

Pengenalan tentang kepercayaan Kaharingan dimana secara visual akan

menampilkan potongan video mengenai bagaimana masyarakat menjalani dan

menghayatinya secara turun temurun.

4. Scene 3

Scene ini diisi dengan dokumenter persiapan dan pengenalan mengenai

upacara Tiwah, dimana akan diperlihatkan bagaimana upacara Tiwah akan

diadakan.

5. Scene 4

Seorang masyarakat suku Dayak penganut kepercayaan Kaharingan akan

memberikan pendapat refleksinya mengenai apa pentingnya tradisi ini untuk terus

dilakukan.

6. Scene 5

Scene ini adalah scene utama yang akan menampilkan proses upacara Tiwah

sejak dimulai kegiatan muluh gandang garantung hingga gawin tiwah jadi.

Page 2: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

29

7. Closing

Film ditutup dengan berakhirnya upacara serta refleksi pribadi dari

perancang sebagai salah satu masyarakat suku Dayak.

Berikut adalah storyline dengan scene, visual dan audio secara lengkap

dalam bentuk tabel :

SEQ VISUAL AUDIO

Op Visualisasi : shot bulan BGM – Irama Kecapi Kalimantan Tengah

(Wawah – source: youtube)

I

Perkenalan sejarah suku Dayak

Visualisasi : shot pemandangan

kota - beberapa masyarakat desa

yang melakukan aktivitas (cut to

cut) – orang berpakaian adat suku

Dayak – membawa mandau dan

tameng – penari-penari Dayak –

aktivitas sehari-hari

Kalimantan. Pulau besar dan indah. Seperti

biasanya, pagi dan matahari muncul menyapa

masyarakat Suku Dayak, penduduk asli pulau

Kalimantan. Suku Dayak memiliki banyak

rumpun suku, seperti suku Dayak Ngaju,

Dayak Ma’anyan, atau Dayak Kenyah yang

sudah cukup dikenal luas. Kata ‘Dayak’

diambil dari bahasa Kenyah yaitu ‘Daya’

yang berarti hulu sungai. Suku Dayak tumbuh

dengan meyakini bahwa sebuah tradisi adalah

pengristalan nilai-nilai secara turun temurun

yang telah terjadi selama berabad-abad

lamanya.

II

Perkenalan tradisi upacara Tiwah

Visualisasi : dua orang Dayak

berbicara – pendeta membacakan

doa – orang Dayak bernyanyi dan

menari

Dalam ranah religi, suku Dayak memiliki

kepercayaan sendiri yang diyakini telah ada

sejak pertama kali nenek moyang berdiam di

pulau Kalimantan, disebut sebagai

kepercayaan Kaharingan. Didalamnya,

terdapat tradisi penguburan tingkat akhir

yang disebut Upacara Tiwah.

III

Shot dokumenter

Visualisasi : shot persiapan

masyarakat untuk menjalankan

rangkaian upacara

Upacara Tiwah adalah salah satu tradisi yang

masih dijalankan di kota Kuala Kurun,

Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan

Tengah. Hal ini mengindikasikan bahwa

masih ada penganut kepercayaan Kaharingan

disana. Meski ditengah arus deras perubahan

yang terjadi, niat tidak pernah surut bagi

masyarakat suku Dayak untuk terus

Page 3: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

30

melakukan tradisi para leluhurnya.

Masyarakat suku Dayak sangat percaya pada

kekuatan roh, percaya bahwa alam semesta

adalah ciptaan Tuhan yang Maha Esa dan

alam digunakan sepenuhnya untuk

melangsungkan kehidupan. Karena itu

mereka sangat dekat dengan alam.

IV Shot wawancara

Visualisasi : shot ketua acara

upacara Tiwah – cut to cut dengan

beberapa shot dalam

mempersiapkan upacara

Q : Apa yang ingin anda ucapkan kepada

semua orang yang telah membantu

pelaksanaan upacara ini?

A : (jawaban)

V

Shot dokumenter

Visualisasi : rangkaian upacara

Tiwah - cut to cut beberapa

percakapan yang diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia

Terdapat banyak rangkaian acara dalam

upacara Tiwah, sehingga membutuhkan

waktu yang lama dalam pelaksanaannya.

Upacara Tiwah kali ini tidak hanya

mengantarkan satu jiwa saja melainkan enam

jiwa sekaligus. Berbeda keluarga tidak

menjadi halangan besar dalam pelaksanaan

upacara, justru dianggap sangat baik dalam

merekatkan hubungan dalam lingkup kecil.

Menanamkan nilai luhur keagamaan dan

ajaran suci Hindu Kaharingan adalah garis

besar dilaksanakannya upacara Tiwah.

Diyakini setelah sempurna terlaksana, roh

orang yang meninggal dapat menuju Lewu

Tatau Habaras Bulau Habusung Hintan

Karangan Lamiang yang merupakan alam

kesempurnaan abadi.

Sebelum upacara dibuka, seluruh keluarga

almarhum berkumpul dan mengadakan rapat

untuk menentukan ketua acara dan pembagian

tugas bersama. Ketua acara akan mengatur

jalannya upacara dari awal hingga akhir

dibantu oleh pelaksana upacara yang disebut

Basir.

Page 4: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

31

Sebelum menemukan basir, ketua acara harus

melaksanakan kegiatan batenung yaitu

meminta petunjuk kepada Yang Kuasa untuk

memberitahu siapa dan kapan upacara Tiwah

bisa dilaksanakan sesuai urutan yang benar.

Rangkaian acara dimulai dengan mencari

bahan material rumah yang akan menjadi

tempat penyimpanan tulang-tulang dan

peralatan upacara yang disebut Baramu.

Setelah terkumpul, material akan disusun

membentuk rumah dan bendera upacara yang

disebut kegiatan mampendeng balai nyahu

dan sangkaraya.

Muluh gandang menjadi kegiatan

selanjutnya, yang berisikan kegiatan

pembukaan resmi upacara Tiwah, mendirikan

bendera sangkaraya, dan menari mengelilingi

bendera yang dipasang disertai iringan lagu

dan alat musik daerah.

Mungkar adalah kegiatan menggali kuburan

almarhum, kemudian mengambil tulangnya

untuk dibersihkan dan didoakan dan melewati

acara Tabuh pertama, kedua dan ketiga untuk

disucikan. Setelah rangkaian tersebut selesai,

tulang-tulang almarhum diambil untuk

ditaruh dalam tempat yang disebut sandung.

Salah satu klimaks penting dalam upacara

adalah acara Tabuh, dalam kegiatan kali ini

terdapat tiga kali acara Tabuh yang digunakan

untuk menyambut laluhan yaitu bantuan dari

pihak yang pernah melaksanakan Tiwah

ditempat lain melalui pertemuan di sungai

Kahayan.

Setelah menerima laluhan, hewan kurban

yang dibawa akan ditaruh didekat rumah

Page 5: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

32

tempat kegiatan Tiwah dilaksanakan untuk

ritual pengurbanan.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

menerima berkat Yang Kuasa dengan menari

mengelilingi bendera sangkaraya yang

disebut menganjan.

Penutupan upacara Tiwah dilakukan melalui

kegiatan gawin Tiwah selesai, dimana

didalamnya terdapat acara maneneng

tatambung yang berarti tidak boleh adanya

suara atau kegiatan apapun selama masa

tersebut serta acara balian balaku untung

yang berarti memohon berkat Yang Kuasa

untuk keluarga dan orang-orang sekitar yang

masih hidup didunia, agar diberikan rejeki

dan kesehatan yang baik.

VI

Closing

Visualisasi : penutupan upacara -

perancang berterimakasih kepada

masyarakat

Sebuah tradisi adalah pengristalan nilai-nilai

secara turun temurun yang telah terjadi

selama berabad-abad lamanya. Berangkat dari

itu masyarakat penganut kepercayaan

Kaharingan menjalani tradisi yang sakral dan

panjang. Tradisi ini mungkin hilang karena

tidak sesuai lagi dengan tuntutan masa.

Masyarakat berperan penting dalam

memelihara adat istiadat dan budaya yang

telah diwariskan leluhur, yang harus

dipertahankan sebagai wujud pelaksanaan

budaya dan keimanan.

Tabel 4.1 : storyline

4.1.2 Treatment

Treatment adalah pengembangan jalan cerita dari sebuah sinopsis

pendek yang didalamnya berisi detil-detil tertentu, terutama detil bahasa visual tiap

adegan yang menampilkan alur cerita.

Page 6: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

33

Berikut adalah treatment perancangan film dokumenter tradisi

keagamaan upacara Tiwah :

Judul : Ngasene ayun itah (mengenal milik kita)

Durasi : 10 menit

SEG POKOK MATERI DURASI

Opening

Visualisasi : shot bulan 5”

I

Perkenalan sejarah suku Dayak

Visualisasi : shot beberapa masyarakat desa yang melakukan

aktivitas (cut to cut) – orang berpakaian adat suku Dayak –

membawa mandau dan tameng – penari-penari Dayak –

aktivitas sehari-hari

55”

II

Perkenalan tradisi upacara Tiwah

Visualisasi : dua orang Dayak berbicara – pendeta

membacakan doa – orang Dayak bernyanyi dan menari

30”

III

Shot dokumenter

Visualisasi : shot persiapan masyarakat untuk menjalankan

rangkaian upacara

60”

IV

Shot wawancara

Visualisasi : shot orang Dayak dari penganut kepercayaan

Kaharingan – tanyakan sesuatu – cut to cut dengan beberapa

shot dalam mempersiapkan upacara

30”

V

Shot dokumenter

Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa

percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia

360”

VI

Closing

Visualisasi : penutupan upacara - perancang berterimakasih

kepada masyarakat

60”

Tabel 4.2 : treatment

4.2 PRODUKSI

4.2.1 Peralatan

- Kamera Panasonic (1 buah)

- Kamera Nikon (1 buah)

Page 7: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

34

- Kamera Canon 70D (1 buah)

- Tripod (2 buah)

4.2.2 Lokasi

Kota Kuala Kurun, Kalimantan Tengah

4.2.3 Shooting Timetable

(lihat daftar lampiran)

4.2.4 Budgeting

(lihat daftar lampiran)

4.3 KERABAT KERJA PRODUKSI

1. Produser : Claudya Ika

Produser berperan dalam memimpin seluruh tim agar proses

produksi film yang dilakukan berjalan sesuai rencana dan manajemen yang telah

ditentukan.

2. Sutradara : Claudya Ika

Sutradara berperan dalam mengatur shooting dan merealisasikan

apa yang dimaksudkan penulis naskah dan produser melalui adegan-adegan yang

diambil selama proses produksi.

3. Penulis Naskah : Claudya Ika

Penulis naskah dalam perancangan ini berperan dalam membuat ide

cerita sekaligus menerjemahkannya ke dalam bahasa visual dan audio.

4. Kameramen : Claudya Ika, Sensa Nevina, Firion Waiser Duling

Kameramen berperan dalam proses pengambilan gambar dengan

kamera saat proses produksi.

Page 8: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

35

5. Editor : Claudya Ika

Editor berperan dalam melakukan editing pada hasil pengambilan

gambar dalam produksi film.

4.4 PASCA PRODUKSI

Saat proses produksi selesai, semua file yang berkaitan dengan hasil

dokumenter dipindahkan ke dalam komputer dan dimulai proses editing

menggunakan software Adobe Premiere dan Adobe After Effect CS6.

4.5 KARYA JADI

Karya jadi dari film dokumenter ini meliputi :

1. Film dokumenter Ngasene ayun itah

2. Poster film

3. CD + CD pack

4. Booklet CD

5. Katalog karya

Berikut adalah screenshot film dan final media pendukung lain :

1. Screenshot film

Scene 1

Page 9: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

36

Scene 2

Scene 3

Page 10: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

37

Scene 4

Scene 5

Page 11: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

38

Scene 6

2. Poster film

Page 12: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

39

3. CD pack

4. Booklet CD

5. Katalog karya

Page 13: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

40

PROMOSI ONLINE

1. Facebook

Page 14: IV. PROSES PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI 4.1.1 Storyline...Visualisasi : rangkaian upacara Tiwah - cut to cut beberapa percakapan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 360” VI Closing

Universitas Kristen Petra

41

2. Youtube