Isu Etika Dalam Praktik Akuntansi

13
ISU ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI Tugas Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi yang dibina oleh Prof. Iwan Triyuwono, SE., M. Ec., Ak., Ph.D Disusun Oleh: Sheila Fitria Martina (115020301111049) Ana Tri Nurkholidah (115020301111051) Nina Dayu Lutfiyanti (115020305111007) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Transcript of Isu Etika Dalam Praktik Akuntansi

ISU ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSI

TugasDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi yang dibinaoleh Prof. Iwan Triyuwono, SE., M. Ec., Ak., Ph.D

Disusun Oleh:Sheila Fitria Martina(115020301111049)Ana Tri Nurkholidah (115020301111051)Nina Dayu Lutfiyanti (115020305111007)

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG2014ISU ETIKA DALAM PRAKTIK AKUNTANSII. Kesadaran Etis Individu di Antara Keagungan Dan Keangkuhan ProfesionalismePengantarBab ini membahas mengenai pemahaman individu atas wacana dan praksis etika. Walaupun pada akhirnya pemahaman ini harus menekankan pada aspek praksisnya, namum dalam proses analisis tidak dapat dengan serta merta memisahkannya dengan ranah pemikiran individu atas etika. Untuk pemahaman tersebut, materi ini menyoroti kasus Drs. Madia Subakti dalam KAP-nya.Fenomena Sosok KontroversialSosok Madia sangatlah kontroversial di pandangan kalangan akademisi dan praktisi akuntansi di Malang. Hal ini karena sikap pribadinya yang berimplikasi pada cara menangani pekerjaan profesional yang dilakukan dan dikembangkan dikantorya. Atas caranya menjalankan bisnis, sempat pula menimbulkan suara sumbang di banyak kalangan. KAP ini dianggap sebagai KAP yang berani dalam menerima penugasan, memberikan opini audit, dan memberikan fee audit, serta pada pelayanan jasa lainnya. Suarasumbang tersebut mencapai puncaknya ketika Madia dan KAP-nya mendapat sanksi dari IAI dan Depkeu.Sorotan atas kinerja KAP tidak bisa dilepaskan dari sosok kepribadiannya, baik positif maupun negatif. Banyak orang menilai Madia adalah orang yang keras dan dikenal inkonsisten. Bahkan pencitraan tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang seolah tak terbatas, dimana Madia sebenarnya juga telah mencoba menjadi sosok yang moderat. Dia merasa terlahir di kehidupan yang keras, dengan latar belakang keluarga biasa kental akan kuntur petani, yang sebenarnya benih kebajikan tumbuh pada kultur tersebut. Proses kehidupan Madia ini dapat digambarkan pada ungkapan Marx, Manusia benar-benar berubah sepanjang sejarah, dia mengembangkan dirinya, mentransformasiksn dirirnya, dan dia adalah produk sejarah. Dari pengenalan proses transformasi Madia, awalnya dia adalah ungkapan, Manusia tidak mau menjadi sepenuhnya baik atau sepenuhnya jahat, yang bertransformasi menjadi, Manusia yang mau sepenuhnya baik dan mau sepenuhnya tidak jahat. Madia menjalani proses sejarah menuju kesadaran pribadi yang baik.Keuntungan Materiil (Uang) Bukan yang UtamaProfesionalisme akuntan mensyaratkan unsur etika, unsur keahlian (skill), dan pengetahuan, dimana kesadaran untuk berperilaku etis ini muncul melalui keseluruhan proses dalam akumulasi pengalaman hidup akuntan sebagai manusia.Lebih jaun mengenai Madia yang sekarang, sebagai seorang profesional yang secara materi dan posisi sudah mapan, gaya hidupnya tidak mencerminkan sepenuhnya kemodernan seperti profesional lainnya. Madia juga menjadikan dunia akademik sebagai pelabuhan karier profesional tertingginya. Madia mengungkapkan sebuah pandangan:Mendapatkan rejeki itu harus dengan cara yang baik. Bekerja tidak sekedar cari uang, karena jika hanya karena itu, maka yang didapatkan hanyalah sekedar uangMadia juga menunjukkan arti penting arti penting bekerjasama dengan ornag lain,yakni kliennya, dimana penugasan pekerjaan saharusnya menjadi hubungan sosial dan kemanusiaan yang langgeng.Madia memandang uang bukanlah satu-satunya tujuan dari pekerjaan profesional sebagai akuntan. Menurutnya, jalinan silaturahmi ditempatkan di atas uang. Dengan kesadarannya pula, ia mampu menggerakkan potensinya untuk mengembangkan kehidupan yang lebih bermakna. Membantu Klien sebagai KeutamaanMadia seringkali mempertimbangkan sisi sosial kehidupan untuk membantu klien dengan menerima fee yang dianggap relatif rendah. Dengan mencermati bahwa kebanyakan klien Madia adalah perusahaan kecil menengah, kondisi demikian mempunyai arti tersendiri dalam hubungan bisnis. Madia merasa bahwa para pengusaha kecil menengah perlu dibantu.Jejak Kesadaran Etis pada Pribadi yang LainDodo, seorang staf profesional merasakan sering terdapat dilema dalam menyelesaikan pekerjaan. Dia menangkap adanya expectation gap antara akuntan dengan klien. Dodo juga mengatakan bahwa ada korelasi antara fee dengan kualitas audit. Fee yang rendah berakibat pada kualitas audit yang rendah pula. Untuk mengeluarkan opini adverse atau disclaimer membutuhkan waktu dan dana yang banyak. Akibatnya, untuk mancari aman, auditor mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian. Manurut Dodo, pada akhirnya yang dilakukan audotir adalah pelaksanaan audit hanya sebatas kepatuhan minimal atas standar yang ada.Andi, seorang staf yang menangani studi kelayakan dan perpajakan mengatakan bahwa banyak perusahaan kecil yang catatannya ala kadarnya. Tetapi mereka minta diaudit karena untuk memenuhi persyaratan kredit bank. KAP memutuskan untuk menyusun laporan keuangan terlebih dahulu, kemudian diaudit. Kondisi ini bukanlah kondisi ideal dalam praktik profesional. Walaupun akhirnya yang menyusun laporan keuangan dan yang mengaudit adalah orang berbeda, namun konflik kepentingan tetap berpotensi muncul.II. Jejak Etika dalam Praktik OrganisasiPengantarOrganisasi adalah kumpulan dari beberapa orang yang mempunyai tujuan yang sama. Pada hakekatnya, organisasi adalah masyarakat, yaitu suatu kesatuan yang memiliki batas-batas yang menandainya dengan masyarakat lain di sekitarnya atau merupakan suatu asosiasi sosial. Praktik etika yang merupakan praktik sosial di suatu organisasi tentunya melibatkan interaksi antara individu dan struktur dalam organisasi. Demikian halnya dengan KAP Drs. Madia Subakti, praktik etika melibatkan antar individu akuntan dan struktur KAP dengan pola yang beragam.Informalitas Manajemen Organisasi ProfesionalOrganisasi sebagai sebuah komunitas, mempunyai seperangkat instrumen untuk menjalankan aktifitasnya. Namun demikian, pada kenyataannya hal ini tidak dapat terjadi secara ideal sebagaimana diharapkan. Keberlangsungan praktik organisasi tidak tergantung pada keberadaan berbagai instrumen manajemen organisasi yang seharusnya ada tersebut.SPAP tahun 2001 pun telah mengatur beberapa aspek menyangkut SDM dan pengelolaannya di KAP dalam SPM, dimana sifat dan lingkup SPM tergantung beberapa faktor, misalnya ukuran KAP. KAP Madia merupakan KAP kecil, sehingga fleksibilitas keorganisasian untuk mencapai tingkat keekonomisan operasi organisasi juga harus menjadi bahan pertimbangan. Namun demikian, tidak berarti bahwa penstrukturan formal atas beberapa perangkat organisasi dapat diabaikan, terutama untuk menghindari terjadinya perilaku menyimpang.Struktur Organisasi dan Uraian PekerjaanStruktur organisasi merupakan gambaran atas bangunan berlapis dalam sebuah organisasiyang menentukan hirarki wewenang dan tanggungjawab tiap individu. Dan untuk menperjelas dan mempertegas, disusunlah uraian pekerjaan. Kondisi ini merupakan kondisi ideal dan normatif yang harus ada. Namun, dalam praktiknya organisasi formal yang dikelola kalangan profesional tidak selalu demikian. Walaupun KAP Madia telah terdapat struktur organisasi namum belum dapat menjadi pedoman bagi semua unsur. KAP ini masih berupaya untuk mengembangkan struktur organisasi yang lebih sesuai dengan keadaan sekarang.Menurut Wawan, dalam banyak hal, kebijakan organisasi terdapat pada Madia dan dirinya. Tetapi untuk beberap hal pula, kebijakan tersebut didiskusikan dengan para stafnya.Walaupun di satu sisi staf dapat memahami bahwa ketiadaan struktur formal dan uraian pekerjaan menjadikan pelaksanaan pekerjaan lebih fleksibel, namun di sisi lain juga dapat menimbulkan ketidakpastian staf dalam bekerja.Keberadaan struktur organisasi dan uraian pekerjaan yang jelas akan memberikan kerangka aktifitas bagi anggota organisasi untuk tidak melakukan tindakan disfungsi, yang berarti juga merupakan means dalam mencegah terjadinya dilema etis bagi semua anggota organisasi KAP.Pengelolaan PersonilDi KAP Madia, pengelolaan SDM dianggap sebagai pesoalan krusial. Ini sejalan dengan yang dikatakn Madia bahwa kunci sukses KAP adalah pada SDM dan owner. Hal ini terbukti dari upayanya dalam membenahi realisasi rumusan sistem pengendali mutu.Rekruitmen staf. Proses ini sering kali terjadi karena faktor kebetulan belaka, seperti rekrutmen karena adanya hubungan famili dari keuarga Madia atau anak dari koleganya yang berlatar belakang akuntansi atau bidang relevan lainnya. Atau bahkan karena adanya program magang mahasiswa, misalnya mahasiswa FEUB. Mereka secara kebetulan masuk pada timing ketika KAP mambutuhkan tenaga audit. Selanjutnya, staf dapat bekerja pada berbagai bidang dan tidak ada orientasi dan pembekalan staf baru.Jenjang jabatan dan penggajian. Sementara itu, informalitas kebijakan juga terdapat pada ketentuan penetapan jenjang jabatan dan penggajian staf, dimana tidak ada kriteria formal dan ketentuan tertentu yang mendasari keharusan staf untuk dapat mencapai posisi karier tertentu. Ketentuan jenjang karier staf ditentukan oleh Madia dan Wawan. Kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan berbagai individu yang terlibat.Ketiadaan dokumen yang memuat ketentuan formal tentang penggajian juga terjadi di KAP ini.Walaupun hal-hal di atas tidak menimbulkan akibat negatif sepenuhnya, pengelolaan organisasi yang tidak berbasis dokumen produk keputusan resmi pimpinan, dan penetapan yang bernuansa informal seperti di atas dapat memicu adanya prasangka, yang berakibat pada ketidakpuasan antarstaf, selanjutnya menimbilkan konflik.Diseminasi (dan Praktik) Etika dalam Konteks Interaksi InformalPada KAP Madia belum banyak ketentuan formal yang dibangun untuk mengembangkan iklim organisasional yang lebih kondusif, terutama berkaitan dengan isu-isu etika. Upaya-upaya yang dilakukan masih bersifat informal, yang kemudian berkembang menjadi sebuah konvensi.Pun demikian, organisasi ini berjalan dengan ritmenya sendiri tanpa ada gejolak yang berarti, kecuali peristiwa 1997 ketika Madia dan KAP ini tetrkena sanksi dari IAI dan Depkeu. Ketiadaan pedoman formal tidak menjadi halangan bagi pimpinan dan staf ini untuk bekerja dan melangsungkan keberadaan KAP. Beberapa hal yang krusial diselesaikan secara informal.Sebagaimana telah disebutkan, pada KAP kecil peran pengembangan dan pengelolaan organisasi terletak pada partner pimpinannya. Untuk penebaran dan pengembangan nilai-nilai pun peran partner pemimpin tidak dapat dikesampingkan. Walaupun dalam organisasi ini Madia memberikan keleluasaan kepada pimpinan di bawahnya, dan bahkab staf-staf profesionalnya, namun dia tetap sebagai aktor sentralnya.Menabur Kebebasan Menuai LoyalitasSebagai seorang yang memadai dinamika dalam pengelolaan organisasi, Madia menerapkan kebebasan bagi stafnya dalam mengkreasi suatu pekerjaan bahkan untuk memilih karir sekalipun ketika mereka merasa telah memiliki bekal yang cukup.Selain itu Madia menanamkan tanggungjawab diri yang kuat pada staf-stafnya. Kebebasan yang diberikannya diharapkan berimplikasi pada kuatnya loyalitas staf pada KAP, bukan loyalitas pada pimpinan atau lainnya.Sanksi Berbuah HikmahSanksi yang didapatkan KAP Madia pada tahun 1997 dari IAI dan Depkeu terjadi karena berawal dari perselisihan di antara dua pihak dalam sebuah perusahaan. Perselisihan ini kemudian berujung pada proses penyelesaian hukum di pengadilan. Untuk penyelesaian kasus ini hakim meminta kepada kedua belah pihak yang bersengketa agar dalam kurun waktu 14 hari menunjuk auditor untuk memeriksa objek yang diperselisihkan. Salah satu pihak akhirnya menunjuk KAP Madia untuk melakukan pemeriksaan. Setelah proses audit berlangsung, salah satu pihak menganggap KAP ini menyalahi aspek hukum. Oleh karena tidak puas atas kondisi yang menimpanya, pihak yang terakhir ini kemudian mempermasalahkan KAP ini ke IAI dan Depkeu. Sampai di IAI ditemukan bahwa kesalahan KAP ini bukan pada proses legalnya, tetapi dikeluarkannya opini atas hasil special audit. Untuk ini sanksi yang dibeikan adalah tidak boleh melakukan special audit selama 3 bulan dengan masa percobaan 6 bulan.Bagaimanapun di balik peristiwa ini, ada hikmah yang dipetik Madia dan staf KAP-nya. Dampak positif yang dialami KAP ini dalam menjalani praktik profesionalnya setelah kejadian ini adalah dikedepankannya prinsip kehati-hatian dalam menerima pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKASumber Internethttp://learnourworld.wordpress.com/2011/08/24/isu-etika-dalam-praktik-akuntansi/feed/ diakses pada tanggal 27 April 2014