Ispa
-
Upload
elman-d-firdaus -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
description
Transcript of Ispa
ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
KKN UNILA 2013
ISPA = IRA(Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
• ISPA ATAS Rinitis, Faringitis, Tonsilitis, Rinosinusitis,
Otitis media• ISPA BAWAH
Epiglotitis, Laringotrakeobronkitis, Bronkitis, Bronkiolitis, Pneumonia
ISPA = IRA
• PENYEBAB MORBIDITAS/MORTALITAS• Kasus IRA urutan 1 dlm jmlh pasien RJ• Angka kematian balita 5/1000 balita• Angka kematian bayi 45/1000 kel. hdp• Program depkes 2010 3/1000 balita• 50% seluruh penyakit balita• 30% anak umur 5-12 tahun• Ispa bawah penyebab kematian no.4
RHINITIS
• Common cold, Coryza, Cold, selesma• Pada anak 6-8x/tahun• Infeksi akut yg sangat menular, self limt• Pilek, bersin, hidung tersumbat, iritasi
tenggorokan, batuk, demam+/-• Penyebab virus (Rinovirus, Parainfluenza, RSV,
Coronavirus, dll)
RHINITIS
• Patofisiologi• Manifestasi klinis• Komplikasi: Otitis media, Rhinosinusitis Ispa Bawah, Eksaserbasi asma, Epistaksis, konjungtivitis, faringitis• Tatalaksana:
Nonmedikamentosa, Medikamentosa
FARINGITIS,TONSILITIS, NF,TF
• Tersering di usia 4-7 tahun• Penyebab, bakteri, virus• Penyebab streptokokus tertinggi 5-18 thn
terbanyak SBHGA• Gejala umum : nyeri tenggorok, disfagia,
demam • Tatalaksana: tergantung penyebab
OTITIS MEDIA
• Radang telinga tengah• 85% anak episode 1x pada 3 thn khdp• 50% anak 2 episode• Gejala klinis: diawali ISPA nyeri telinga
demam, gangguan dengar.• Diagnosis: pemeriksaan membran timpani ,
gerak berkurang, (cembung, kemerahan/keruh, sekret)
OTITIS MEDIA
• Penyebab: S.pneumonia. H.influenza• Tatalaksana: antibiotika 5-10 hari• Timpanosentesis /Miringotomi• Otitis media dengan efusi akut, subakut, kronis. serosa, mukoid, purulen
Rinosinusitis
• Yang mengenai mukosa hidung dan mukosa sinus paranasal
• Akut, Sub Akut, Kronis• Etiologi: Virus, Bakteri ( Streptokok, H.Infuenza,
Moraxella Cth dll).• Gejala klinis: Rinore (Ingusan), Kongesti hidung
(Mampet), Batuk, Nyeri wajah, sakit kepala, edema periorbital (Bengkak kelopak mata), demam tinggi.
• Penunjang : foto sinus• Tatalaksana : Antibiotika, pembedahan
EPIGLOTITIS
• Infeksi yg sangat serius dari epiglotitis• Etiologi tersering : H.Influenza• Gejala Klinis: demam tinggi, nyeri tenggorok,
sesak napas (stridor Inspirasi)• Tatalaksana: Antibiotika, Intubasi nasotrakeal
atau trakeostomi
Croup (Laringotrakeobronkitis Akut)
• Sindrom croup: sindrom klinis ditandai: demam,batuk, suara serak, batuk meng-gonggong, dgn atau tanpa adanya obstruksi saluran pernapasan.
• Gejala dari ringan sampai berat.• Etiologi Virus: Parainfluenza, Respiratory
Syncytial Virus(RSV)• Tatalaksana: Nebulisasi Epinephrine,
Kortikosteroid, Antibiotika.
Bronkitis akut
• Peradangan pada trakea, bronkus utama dan menengah yg bermanifestasi batuk yg biasanya membaik tanpa terapi dlm 2 minggu.
• Etiologi terbanyak Virus, Yg oleh bakteri (Mycoplasma P,Bordetella P, Corynebacte rium Diphtheriae)
• Manifestasi umumnya batuk, yg tidak spesifik
Bronkitis akut• Bronkitis akut virus
(Rinovirus, RSV, Influenza V,Para Influ V, Adeno V, Rubella V.Gjl : batuk keras kering berdahak .
nyeri dada pada yang berat Pemeriksaan fisik tidak khas (Ronki kasar, Wheezing) Sembuh dalam waktu 10-14 hari Antibiotika tidak diperlukan
Terapi suportif
Bronkitis akut
• Bronkitis akut bakteriMerupakan lanjutan infeksi virus
Bakteri penyebab: Staph A, Strep P, H Inf. Chlamydia Sp. Gjl: tidak khas Terapi; antibiotika, suportif
BRONKIOLITIS
• Peradangan jar.interstisial dan bronkiolus• 95% disebabkan oleh RSV• Paling sering terjadi umur 2-24 bln (2-8bln)• Sembuh dalam 2-4 hari• Patofisiologi: Infeksi virus radang/edema ggn pertu karan gas/peninggan tek.pulmonal/atelek tasis
Bronkiolitis • Gejala: Diawali gejala faringitis, demam. NCH,
takipneu, takikardi.• Pem Fisik: retraksi interkostal, ronki, exp memanjang,
wheezing, sianosis, apnu.• Terapi: - Suportif: 02, asupan nutrisi, suhu
lingkungan - Kortikosteroid• Komplikasi : korpulmonale akut (impending decomp)
PNEUMONIA
• Pneumonia peradangan parenkim paru• Penyebab:Virus, Bakteri, Aspirasi, Radiasi• Penyebab Pneumonia bakteri:
- Neonatus: Strep.B, E.Coli,PsedoM,Kleb- Bayi-anak: StrepP. H,Infl B.StaphA.- Anak besar/remaja : + MycoplasmaP
• Pneumonia: masyarakat, rumah sakit.
Pneumonia
• PatogenesisKuman masuk paruedema jar.prolifera
si kuman ke jar.sktkonsolidasi(serbukan sel PMN,fibrin,eritr,cairan edema, kuman dialveoli) =std hepatisasi merah. hepati sasi kelabu std resolusi
Pnemonia• Manifestasi klinis
-Ringan, sedang, berat.-Faktor yg mempengaruhi berat ringannya: (Imaturitas anatomik, imunologik, mikro organis
me,gjl tak khas, faktor patogenesis)-Gjl umum:demam, sakit kepala, gelisah,malaise
napsu mkn turun, mual, muntah,diare-Gjl resp:batuk, sesak napas,retraksi dada, takip
neu, NCH, merintih, sianosis.
Pneumonia
• Pemeriksaan fisik:Perkusi : pekak
Auskultasi : suara napas melemah ronki. Pada neonatus dan bayi kecil, gejala dan tanda
pneumonia lebih beragam.• Tatalaksana : Suportif, Antibiotika• Komplikasi : Empiema, korpulmonale akut
PneumoniaPEDOMAN DIAGNOSIS MENURUT WHO
Bayi dan anak berusia 2bln – 5 tahun• Pneumonia berat
- bila ada sesak napas- Harus dirawat dan diberikan antibiotika
• Pneumonia- bila tidak ada sesak napas- ada napas cepat
* >50x/menit usia 2 bln – 1 tahun* >40x/menit usia > 1 – 5tahun* tidak perlu dirawat, diberikan antibiotika oral
• Bukan Pneumonia- bila tidak ada napas cepat dan sesak napas- tidak perlu dirawat da tidak perlu antibiotika, hanya diberikan
pengobatan simtomatis
Pneumonia
Bayi berusia dibawah 2 bulan• Pneumonia
- Bila ada napas cepat (>60x/menit)- dan sesak napas- harus dirawat dan diberikan antibiotik
• Bukan Pneumonia- Tidak ada napas cepat atau sesak napas- Tidak perlu dirawat, cukup terapi simptomatis
PENYAKIT-PENYAKIT JARANG
• Kelainan sistem respiratorik akibat Refluks G.• Laringotrakeomalasia• OSAS (Obsructive Sleep Apnea Syndrome pada anak)• Hernia diafragmatika• Aspirasi benda asing• Hampir tenggelam• Penyakit paru pada anak dengan HIV• Avian influensa
• Pembesaran kelenjar timus• Atresia koana• Kista dan bleb paru• Displasisa Bronkopulmoner• Hipertensi pulmoner• Edema paru• Fibrosis kistik• Bronkiektasis• Empiema• Pneumotoraks