ISO 9001 : 101 Kesalahan

presentasioke.blogspot.com

101 KESALAHANIMPLEMENTASI ISO 9001

WILLY SUSILO


Hati-hati dengan pikiranmu, pikiranmu akan menjadi perkataan. Hati-hati

dengan perkataanmu, dari perkataanmu akan menjadi perbuatan. Hati-hati

dengan perbuatanmu, karena perbuatanmu akan menjadi kebiasaan.

Hati-hati dengan kebiasaanmu. Kebiasaanmu akan menjadi karakter.

Berhagialah Anda yang memiliki karakter positif, karena itulah nasibmu.

2. Menjalankan sistem manajemen mutu tanpa membangun budaya mutu

1. Menjalankan sebuah sistem tanpa tujuan, apakah mungkin bisa berhasil …?

Peta dan kompas tidak akan banyak membantu dalam perjalanan Anda menuju ke suatu tempat bila Anda

tidak tahu dimana lokasi posisi Anda saat ini.


3. Perusahaan menjalankan standar ganda untuk satu proses yang sama

Alat apapun yang ada di muka bumi ini, bila pemanfaatannya tidak

tepat, tidak akan membawa manfaat

4. Karyawan diminta memahami kebijakan mutu kata demi kata tanpa memahami maksud dan tujuannya

Bila seseorang tetap melakukan sesuatu seperti yang selama ini ia

lakukan, maka ia hanya mendapatkan seperti yang selama

ini ia dapatkan.

5. Auditor dari badan sertifikasi dianggap lebih penting dibanding auditor internal

Sukses tidaknya seseorang tidak dilihat dari apa yang dikerjakannya melainkan dari hasil yang diperoleh

dari apa yang dikerjakannya.


6. Auditor internal tidak dibekali kompetensi, keberadaanya dianggap tidak penting

Seseorang tidak akan pernah mampu membuat perubahan

besar bila ia sendiri tidak mampu merubah dirinya.

8. Karyawan diarahkan untuk melakukan tindakan kontra produktif dan bertentangan dengan prinsip mutu

Bila kita menanam keburukan, keburukan akan kembali kepada

kita. Bila kita menanam kebaikan, kebaikan akan kembali kepada kita

juga.

7. ISO 9001 dianggap tongkat ajaib yang bisa menyelesaikan masalah mutu dalam sekejap.

Seorang pemimpin harus memberi contoh mengenai perubahan yang

diinginkannya.


10. Menjalankan ISO 9001 dianggap sebagai seperti menanam jagung, tiga bulan langsung panen.

Siapa menabur angin ia akan menuai badai. Siapa menabur

kejahatan akan menuai malapetaka. Siapa menanam pohon, ia akan

memetik buahnya.

11. Tinjauan manajemen hanya dihadiri personil yang tidak memiliki kapasitas untuk membahas agenda masalah.

Sukses Anda di masa depan ditentukan oleh tindakan

Anda pada hari ini.

9. Pengukuran dampak tidak dilakukan dengan cara yang tepat dan benar.

Selama seseorang tidak mengetahui apa yang tidak ia ketahui,

ia tidak bertumbuh.


14. Perusahaan memilih konsultan yang tidak memiliki kompetensi dalam sistem manajemen mutu.

Semakin besar suatu tujuan, semakin besar pula kebutuhanakan adanya orang lain untuk mewujudkan tujuan tersebut

13. Mutu tidak diformulasikan dalam sasaran dan tidak juga dijabarkan dalam perencanaan

Keberhasilan Anda tidak akan pernah sesuai rencana apabila

Anda tidak memiliki rencana.

12. Mengapa aspek finansial tidak dicakup dalam sistem manajemen mutu?

Lebih baik terlambat mengetahui kesalahan daripada tidak

mengetahuinya sama sekali.


17. Tidak ada kejelasan tugas, tanggung jawab, dan wewenang karyawan

Kepemimpinan yang berhasil bukan mencari kekuasaan, melainkan

memberikan kuasa pada orang-orang banyak untuk bisa mencapai

apa yang dicita-citakan.

16. Sikap konsekuen dan konsisten tidak mampu dipertahankan dalam menjalankan sistem manajemen mutu.

Kerja keras, tekun, dan berdisiplin diri adalah profil orang-orang

yang berhasil.

15. Disiplin tidak ditegakkan sementara budaya permisif hidup subur dalam perusahaan.

Kendalikanlah waktu untuk mendukung cita-cita Anda, jangan sebaliknya Anda dikendalikan oleh

waktu.


20. Perusahaan tidak mengembangkan visi, kalaupun ada sifatnya hanya sebatas kata-kata yang tidak mampu menjadi navigasi masa depan.

Seorang pemimpin menemukan impiannya baru pengikutnya.

Pengikut menemukan pemimpinnya, baru impiannya.

19. Esensi standar ditafsirkan secara minimal, sekedar memenuhi persyaratan normatif.

Berpikirlah kecil, maka Anda menjadi kecil, berfikirlah besar

maka Anda menjadi besar.

18. Sertifikat dipandang sebagai ultimate goal menerapkan sistem manajemen mutu.

Tak seorangpun dapat mencapai suatu keberhasilan, tanpa ia terlebih

dahulu menetapkan sasaran.


22. Kerjakanlah apa yang ditulis, dan tulislah apa yang dikerjakan diartikan secara sempit dalam mengembangkan Sistem Manajemen ISO 9001.

Anda tidak akan pernah menjadi lebih baik bila Anda tidak mau meneri-ma perubahan terhadap apa yang Anda

anggap sudah baik.

23. Perusahaan lebih menekankan tindakan korektif daripada preventif.

Tindakan pencegahan akan lebih baik dan lebih murah daripada tindakan perbaikan, karenanya

cegahlah potensi masalah sebelum benar-benar menjadi masalah.

21. Komunikasi organisasi tidak ditangani dengan baik, sehingga banyak masalah dan tidak dapat terselesaikan.

Konflik dalam organisasi terjadi karena komunikasi dan hanya bisa

diselesaikan melalui komunikasi.


24. Semangat menjalankan sistem manajemen mutu mengendur setelah perusahaan memperoleh sertifikat.

Semua persoalan yang terjadi pasti ada penyebabnya, dan setiap penyelesaian suatu persoalan

pasti ada pelakunya.

25. Seluruh peralaralan ukur yang dimiliki perusahaan dimasukkan dalam program afiliasi.

Orang yang tidak pernah membuat kesalahan hanyalah mereka yang tidak pernah mencoba

sesuatu.

26. Program apresiasi tidak pernah dipikirkan apalagi dijalankan untuk memberikan dorongan semangat.

Penghargaan ibarat air sejuk di tengah padang pasir dan hangatnya

api di tengah badai salju.


27. Sertifikat ISO 9001 ditafsirkan sebagai hambatan dalam perdagangan internasional.

Ada kalanya kita harus berani mengatakan tidak pada apa

yang baik untuk mendapatkan yang lebih baik lagi.

28. Wakil manajemen dijabat oleh pimpinan tingkat tinggi tetapi hanya simbolik.

Sang pemimpin harus tahubahwa ia tahu, dan harus dapat

menjelaskan kepada orang-orang di sekelilingnya

bahwa ia tahu.

29. Mutu dianggap sebagai masalah insidentil dan ditanggapi secara sporadis.

Jangan tunggu sampai esok apa yang dapat Anda selesaikan hari ini,

karena hari esok adalah untuk menyelesaikan masalah lain.


30. Sistem manajemen mutu tanpa perbaikan sama artinya dengan memperoleh obat resep dokter tetapi tidak diminum.

Keberhasilan bukan seperti hari esok yang tak perlu dikejar, ia akan

datang dengan sendirinya.

32. Badan sertifikasi dijadikan tumpuan harapan untuk perbaikan kinerja bisnis.

Bila ada masalah, jangan menyalahkan orang lain, lebih baik

membahas mengapa masalah itu terjadi dan bagaimana

mengatasinya.

31. Perusahaan lebih suka memilih badan sertifikasi yang gampang diatur.

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit

dahulu, bersenang-senang kemudian.


33. Perusahaan menganggap badan sertifikasi yang telah ditunjuk tidak dapat diganti.

Dalam hidup ini hanya ada satuyang tidak akan berubah, yaitu

perubahan itu sendiri.

35. Auditor internal tidak diberdayakan agar mampu berperan sebagai katalisator.

Tugas seorang pemimpin adalah untuk membangun orang agar

mampu membangun apa yang telah dicita-citakannya.

34. Pelaku sistem memperdebatkan masalah terminologi sementara substansi sistem malah tidak mendapat perhatian.

Berpikirlah positif, karena hanya dari pemikiran yang positif akan

muncul hal-hal yang positif.


37. Sistem manajemen mutu diterapkan secara parsial, tidak di seluruh organisasi.

Ujian terbesar terhadap kehebatan dan kehormatan seorang

pemimpin adalah ketika seorang pemimpin mengadakan perubahan besar dalam

organisasinya.

38. Program mutu hanya dilakukan untuk mengatasi permasalahan mutu hari ini, tidak diproyeksikan untuk menghadapi tantangan.

Hari kemarin adalah kenangan, hari ini adalah tindakan, hari esok

adalah harapan.

36. Sertifikat ISO 9001 diperoleh dengan mengorbankan mutu adalah ironis.

Perbaikan tidak pernah tercapai tanpa adanya perubahan dalam

perilaku kepemimpinan.


39. Audit internal tidak diarahkan untuk memacu perubahan dan menggali potensi nilai.

Manfaatkanlah diri Anda sebaik-baiknya untuk kebaikan, karena

itulah anugerah terbesar yang telah Tuhan berikan.

40. Semangat menjalan sistem mutu pudar setelah mendapatkan sertifikasi.

Kepemimpinan berarti memberikan teladan. Jika Anda memegang posisi

pemimpin maka orang akan mengikuti gerak-gerik Anda.

42. Kepemimpinan sangat diperlukan dalam sistem manajemen mutu tetapi tidak dijalankan.

Semakin tinggi tingkat kepemim-pinan yang ingin dicapai seseorang,

semakin besar pengorbanan yang harus ia berikan.

41. Top manajemen melepaskan tanggung jawab sistem mutu.

Seorang pemimpin melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang

lain, melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, dan melihat

sebelum yang lainnya melihat.


44. Prosedur dibuat terlalu sarat narasi sehingga membuat penggunaannya menjadi tidak praktis.

Para pemimpin selalu mencari jalan untuk membuat segalanya menjadi

kenyataan.

46. Fungsi supevisi tidak dijalankan sebagaimana seharusnya.

Bukti keberhasilan kepemimpinan ditemukan dalam diri para

pengikutnya.

45. Diagnosa secara mendalam dan menyeluruh terhadap sistem manajemen mutu sangat perlu tetapi tidak pernah dilakukan.

Percuma saja Anda mengetahui adanya kekurangan, kalau Anda

tidak melakukan tindakan apa-apa untuk memperbaiki kekurangan itu.

43. Menjalankan ISO 9001 dianggap sama dengan mengembangkan prosedur kerja.

Tidak ada seorangpun yang tidak pernah melakukan kesalahan,

sekalipun mereka tidak melakukan apa-apa.


49. Pemimpin tidak memberikan contoh bagaimana memberikan kepuasan pelanggan.

Keteladanan seorang pemimpin adalah faktor motivasi terbesar

yang bisa menggerakkan pengikutnya untuk melakukan apa

yang dicontohkan oleh pimpinan.

48. Lingkungan kerja tidak dibenahi seakan tidak berhubungan dengan sistem mutu.

Kalau seseorang belajar dari kegagalan, maka sebenarnya ia

tidak benar-benar gagal.

47. Kompetensi adalah faktor penentu keberhasilan

implementasi ISO 9001, tetapi tidak mendapat penanganan

serius.

Kapasitas orang untuk berprestasi ditentukan oleh kemampuan

pemimpinnya untuk memberdayakan.


50. Merealisasikan sasaran sistem manajemen mutu seperti menunggu hari esok yang datang dengan sendirinya.

Bila Anda tidak mengendalikan perubahan, maka perubahan yang

akan mendalikan Anda.

51. Semua orang bicara soal mutu, tetapi tidak semua orang memahami konsepnya dengan benar.

Orang tak mungkin memberikan kepada orang lain sesuatu yang

tidak dimilikinya.

52. Kegiatan perbaikan melalui Gugus Kendali Mutu dihentikan karena dianggap telah digantikan ISO 9001

Kunci keberhasilan kerjasama bukanlah seberapa kerap anggota

berinteraksi melainkan seberapa besar kepecayaan dibangun dalam

kelompok.


53. Auditor internal terlalu menyederhanakan proses audit dengan hanya mengirimkan daftar pertanyaan kepada auditee.

Orang-orang sukses menggunakan 80% waktunya untuk melakukan

kegiatan yang mendukung pencapaian cita-citanya dan 20%

untuk hal-hal lain, sebaliknya orang-orang gagal

menghabiskan 80% waktunya untuk kegiatan yang sia-sia.

55. Menjalankan ISO 9001 dianggap sebagai tugas dan tanggung jawab wakil manajemen, sementara pimpinan fungsional lainnya kurang dilibatkan.

Untuk menggali potensi diri seseorang, ia harus memfokuskan

diri pada bidang yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

54. Auditor dan auditee sering memperdebatkan kategori penemuan audit yang semestinya tidak perlu.

Kerjasama adalah upaya untuk mencapai tujuan bersama untuk

keberhasilan bersama.


58. Sertifikasi ISO 9001 dipersepsikan sebagai perangkat bagi negara maju untuk mempersulit negara berkembang dalam perdagangan internasional.

Kegagalan adalah keberhasilan bila seseorang belajar dari kegagalan

itu.

57. Adanya anggapan bahwa sistem manajemen mutu yang telah didokumentasikan tidak boleh dirubah lagi.

Jadikanlah kegagalan itu guru Anda agar tidak tersandung lagi pada

kegagalan yang sama.

56. Perusahaan tidak mempersiapkan iklim kerja yang kondusif untuk menarik partisipasi karyawan.

Untuk memimpin diri sendiri, gunakan rasio Anda, untuk

memimpin orang lain, gunakan hati Anda.


59. Sertifikat ISO 9001 dianggap sebagai pengakuan terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan

Kegagalan itu tidak pahit kecuali kalau Anda menelannya mentah-

mentah.

60. Sertifikat ISO 9001 dipersepsikan sebagai surat ijin ekspor bagi perdagangan internasional.

Darimana kita memulai tidaklah lebih penting daripada dimana kita

akan berakhir.

61. Prinsip konsesi diterapkan di luar batas kewajaran untuk mengelabui pelanggan.

Untuk membangun kepercayaan pengikutnya, seorang pemimpin

harus lebih dahulu memberi kepercayaan kepada pengikutnya.


62. Perusahaan tidak menjadikan ISO 9001 sebagai alat kendali manajemen malah menciptakan kondisi sebaliknya.

Cara seseorang memandang adalah permasalahan itu sendiri.

64. Sertifikat dianggap suatu konfirmasi bahwa perusahaan sudah baik untuk selamanya.

Kegiatan apapun yang Anda lakukan, bila tidak untuk kebaikan

manusia tidak akan berbalas pahala.

63. Sistem manajemen mutu hanya diterapkan menjelang surveilance audit.

Anda tidak mungkin memotivasi orang lain bila Anda sendiri tidak

termotivasi.


65. Manual mutu memuat informasi terlalu detail sehingga kehilangan penekanan sebagai dokumen yang memuat kebijakan umum.

Semua orang yang tidak tuli pasti bisa mendengar, tetapi tidak

semua orang yang bisa mendengar mampu menjadi

pendengar yang baik.

66. Prosedur dibuat asal jadi dan tanpa memahami maksud dan tujuan yang sebenarnya.

Jangan bekerja hanya mengandalkan otot karena tenaga

Anda akan terkuras habis, tetapi bekerjalah dengan otak, karena

pikiran Anda tidak terbatas.


67. Tim audit internal tidak dibekali pengetahuan, keterampilan, dan kewenangan yang diperlukan.

Keberhasilan ditentukan 80% oleh sikap dan 20% oleh faktor-faktor

lainnya.

69. Survei merupakan kegiatan penting, tetapi tidak pernah dilakukan dalam rangka implementasi sistem manajemen mutu.

Ujian yang sesungguhnya terhadap kepemimpinan bukanlah darimana

ia mulai, melainkan dimana ia akan berakhir.

68. Semangat kerjasama tidak dihidupkan, sebaliknya yang menonjol adalah semangat divisionalisme.

Strategi terbaik dalam berhubungan dengan orang lain adalah memfokuskan

perhatian pada apa yang disukai dan tidak disukai tetapi hanya memberikan

apa yang disukainya.


70. Perusahaan tidak melibatkan karyawan dalam evaluasi pekerjaan dan kinerja.

Jika Anda sebagai atasan berpikir bawahan Anda negatif,

sebaiknya periksa dulu sikap Anda.

72. Kompetisi dipersepsikan bertentangan dengan team work dalam implementasi sistem manajemen mutu.

banyak orang gagal tidak menyadari bahwa kegagalananya

disebabkan oleh sikapnya yang cepat menyerah ketika kegagalan

jatuh menimpa.

71. Komunikasi dengan pelanggan dilakukan secara sporadis, tidak diarahkan untuk membangun persepsi dan posisi.

Kalau pikiran seseorang dipenuhi oleh hal-hal yang baik, maka yang

terjadi padanya adalah hal-hal yang baik pula.


73. Prosedur proses dilengkapi diagram alir, tetapi tidak memuat mekanisme pengendalian di dalamnya.

Jangan Anda mencoba untuk mendapat dukungan orang lain

sebelum Anda berhasil membuat orang lain memahami mengapa

Anda perlu didukung.

75. Wakil manajemen tidak diberi kewenangan yang cukup untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Orang lebih mudah dipengaruhi oleh dalamnya keyakinan daripada

oleh logika.

74. Prosedur mutu dibuat dengan menggunakan nama-nama klausul standar .

Jika pemimpin yang tepat berindak disaat yang tepat, hal-hal luar biasa

akan terjadi.


77. Sistem manajemen mutu diabdikan untuk badan sertifikasi, bukan sebagai alat manajemen untuk memperbaiki kinerja perusahaan..

Kegagalan adalah anak tangga untuk mencapai puncak prestasi.

79. Konsep fokus pelanggan kurang dipahami, dan kepuasan pelanggan hanya bersifat basa-basi.

Bila Anda tidak bisa jujur terhadap diri sendiri, Anda tidak akan bisa

jujur terhadap orang lain.

78. Pelatihan dianggap sebagai pemborosan sehingga diberikan kepada satu dua orang saja.

Orang dinilai bukan dari apa yang dia miliki, melainkan dari apa yang dia berikan untuk membantu orang

lain.

76. Melakukan tindakan koreksi tanpa melakukan tindakan pencegahan adalah tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip mutu.

Kegagalan di hari kemarin tidak berarti seorang gagal lagi di hari

esok.


80. Pelayanan kepada pelanggan dianggap sebagai persyaratan optional, tidak wajib dijalankan.

Kepemimpinan lebih merupakan seni ketimbang ilmu pengetahuan.

82. Masalah telah diidentifikasi, namun tidak ditindak lanjuti dengan tuntas.

Orang yang menghargai waktu, tahu bagaimana ia akan

menggunakan waktunya untuk kebaikan.

81. Audit internal dan tinjauan manajemen dilakukan setahun sekali.

Orang-orang yang berhasil menyadari sepenuhnya bahwa waktu lebih berharga daripada

uang.


Jika orang menghormati seseorang sebagai individu, mereka menga-

guminya. Jika mereka menghormati-nya sebagai sahabat, mereka

mengasihinya. Jika mereka menghormatinya sebagai

pemimpin, mereka mengikutinya.

84. Pimpinan tidak memberikan contoh komitmen, semangat dan kepedulian dalam menjalankan sistem manajemen mutu.

Pemimpin sejati bukan hanya sekedar memegang posisi, tetapi

juga kekuasaan, keteladanan, dan semangatnya.

83. Karyawan menetapkan standar mereka sendiri, karena pimpinan tidak menentukan standar bagi mereka.


85. Tugas merancang sistem manajemen mutu diserahkan kepada personil yang tidak memiliki kapasitas untuk itu.

Orang yang mudah putus asatidak akan pernah menjadi

seorang pemimpin.

87. Sebagai alat manajemen, ISO 9001 tidak digunakan dengan tepat dan benar.

Sukses dimulai dari diri Anda sendiri. Apapun yang Anda inginkan,

apapun yang Anda cita-citakan, mulailah dari diri sendiri.

86. Ibarat seorang peternak memimpikan menjadi saudagar telur, tetapi angsanya tidak pernah dipelihara dengan baik.

Jika Anda menjadi pemimpin,Anda kehilangan hak untuk

memikirkan diri sendiri.


Bila Anda punya impian, pegang teguh impian Anda., karena bila impian Anda hilang, Anda akan

seperti burung yangkehilangan sayap.

Semakin besar kemampuan memimpin seseorang, semakin

cepat ia mengenali adanya kepemimpinan atau tiadanya

kepemimpinan dalam diriorang lain.

89. Rapat tinjauan manajemen dilakukan asal-asalan, asal ada, dan asal memenuhi persyaratan normatif.

88. Keinginan sukses menjalankan sistem manajemen mutu tidak diimbangi upaya keras seperti layaknya suatu pendakian.


90. Keputusan mengadopsi standar ISO 9001 tidak didasari alasan yang jelas.

Cara seseorang menilai orang lain mencerminkan ciri kepribadian

dirinya.

92. Perusahaan sengaja menghidari persyaratan yang dianggap sulit seperti teknik statistik dalam menjalankan ISO 9001

Seseorang tidak akan menemukan lautan samudra sampai ia memiliki

keberanian untuk kehilangan pemandangan pantai.

91. Unit pengendali mutu dianggap paling bertanggungb jawab terhadap kegagalan atau keberhasilan menjalankan ISO 9001

Orang yang paling miskin di dunia ini bukanlah mereka yang tidak punya

uang di sakunya, melainkan mereka yang tidak punya visi dalam hidupnya.


93. Assesor yang dikirim oleh badan serttifikasi diterima begitu saja tanpa pernah dilakukan verifikasi.

Semua penemuan besar yang pernah terjadi di muka bumi

dimulai dari impian yang diwujudkan menjadi kenyataan.

94. Database pelanggan tidak dikelola secara efektif, dan tidak pula dimanfaatkan secara kreatif.

Rahasia sukses dalam hidup ini adalah siap ketika kesempatan

datang.

95. Kepuasan pelanggan hanya menjadi lips service yang diucapkan setiap saat tetapi tidak pernah dilakukan.

Lidahmu bisa menjadi obat,bisa menjadi racun


96. Adanya pemahaman bahwa sistem manajemen mutu yang telah didokumentasikan dan disahkan tidak boleh dirubah lagi.

Bermimpilah gagasan-gasan besar karena seseorang tidak perlu

membayar sesuatu rencana yang besar.

98. Penerapan ISO 9001 dipersepsikan hanya sebagai kegiatan adminsitratif dan penataan arsip.

Bukan posisi yang menjadikan seorang pemimpin, justru

kepemimpinanlah yang membuat posisi itu.

97. Model sistem manajemen mutu dibuat terlalu umum sehingga tidak ada keunikan yang mengandung nilai differensiasi.

Jadilah dirimu sendiri, karena itulah anugerah Tuhan yang terbaik.


101. Perusahaan tidak pernah mengkaji manfaat sertifikat ISO 9001

Jangan menjadi besar dengan mengecilkan orang lain, menjadi

bahagia dengan menyusahkan orang lain, menjadi kaya dengan

memiskinkan orang lain.

100. Top management tidak ikut terlibat dalam evaluasi penilaian kinerja sistem manajemen mutu.

Satu-satunya cara untuk menjadikan diri Anda tak

tergantikan adalah dengan menjadikan diri Anda dapat

digantikan.

99. Sistem manajemen mutu ISO 9001 dijalankan dengan berbagai manipulasi.

Selama Anda membohongi diri Anda sendiri, Anda akan berbohong

pula pada orang lain.

ISO 9001 : 101 Kesalahan

Education

Transcript of ISO 9001 : 101 Kesalahan